الحمد لله الملك الجبار، الواحد القهار
segala puji bagi Allah, raja yang maha kuasa, yang maha esa, yang maha memaksa
وأشهد أن لاإله إلاالله وحده لاشريك له، رب السموات والأرض ومابينهما العزيز الغفار
dan saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, tiada sekutu baginya, tuhan langit dan bumi, dan antara keduanya, yang maha mulia, yang maha pengampun
وأشهد أن محمداً عبده ورسوله المصطفى المختار. صلى الله عليه وعلى آله وصحبه الأخيار
dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hambanya dan utusannya, yang dipilih yang terpilih, rahmat Allah semoga untuk beliau dan untuk keluarga beliau, dan sahabat beliau yang bagus-bagus
أما بعد، فإن بعض إخواني سألني اختصار جملة في أحاديث الأحكام، مما اتفق عليه الإمامان: أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم البخاري، ومسلم بن الحجاج بن مسلم القُشَيريُّ النيسابوري
adapun setelah itu, bahwa sebagian teman teman saya memintaku ringkasan jumlah tentang hadis hadis hukum, yang disepakati dua imam: Abu Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrohim Al-Bukhori, dan Muslim ibn Hajjaj ibn Muslim al-Qusyairi an-Naisaburi
فأجبته إلى سؤاله رجاء المنفعة به وأسأل الله أن ينفعنا به، ومن كتبه أوسمعه أَوقرأَه أَو حفظه أو نظر فيه، وأن يجعله خالصاً لوجهه الكريم، موجباً للفوز لديه في جنات النعيم. فإنه حسبنا ونعم الوكيل
maka aku iyakan, karena mengiginkan kemanfaatan kitab ini, dan aku meminta kepada Allah agar memberi kemanfaatan kitab ini, dan orang yang menulisnya atau membacanya atau menghafalnya atau melihatnya, dan semoga Allah menjadikannya ikhlas karena dzatnya yang mulia, yang menetapkan kebahagiaan di sisinya dalam surga kenikmatan, sesungguhnya Allah yang mencukupi kita, dasn sebaik dzat yang di wakilkan
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ – رضي الله عنه – قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَقُولُ: ((إنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ – وَفِي رِوَايَةٍ: بِالنِّيَّةِ – وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى , فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ , فَهِجْرَتُهُ إلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ , وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا , فَهِجْرَتُهُ إلَى مَا هَاجَرَ إلَيْهِ
Dari Umar ibn Khottob RA. ia berkata: aku mendengar rusulullah saw bersabda: sesungguhnya amal itu tergantung niat – dan dalam satu riwayat dengan niat- dan milik setiap orang apa ia niati, barang siapa hijrahnya kepada Allah dan rasulnya maka hijrahnya kepada Allah dan rasulnya , dan barang siapa hijrahnya kepada dunia yang akan ia peroleh atau wanita yang akan ia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang ia hijrahi.
النيةُ: القصدُ والعزمُ على الشيء
niat adalah mengiginkan terhadap sesuatu
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم -: لا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاةَ أَحَدِكُمْ إذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ
Dari Abi Hurairah RA ia berkata: rasulullah SAW bersabda: Allah tidak menerima sholat salah satu di antara kalian ketika ia berhadats sampai ia berwudlu
أَحدثَ: حصل منه الحدثُ، وهو الخارجُ منْ أَحدِ السبيلينِ أَوغيرهِ منْ نواقض الوُضوءِ
berhadats: mempunyai hadats, yaitu yang keluar dari salah satu dua jalan atau lainya yang membatalkan wudlu
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ وَأَبِي هُرَيْرَةَ وَعَائِشَةَ رضي الله عنهم قَالُوا: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم -: وَيْلٌ لِلأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ
dari Abdillah ibn Umar ibn Ash dan Abi Hurairah dan Aisyah RA mereka berkata: rasulullah bersabda: wail itu untuk tumit-tumit dari neraka
الويلُ: العذابُ والهلاكُ، وجاءَ في بعضِ الآثارِ أَنَّه وادٍ في جهنم
wail: siksa dan kerusakan, dan di sebagian riwayat ia adalah lembah di neraka jahannam
الأَعقاب: جمعُ عَقِبٍ، وهو مُؤَخَّرُ القَدَمِ. والمرادُ أَصحابُها
tumit-tumit: jamak tumit, yaitu akhir telapak kaki, yang di maksud adalah pemiliknya
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قال: إذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَلْيَجْعَلْ فِي أَنْفِهِ مَاءً , ثُمَّ لِيَنْتَثِرْ , وَمَنْ اسْتَجْمَرَ فَلْيُوتِرْ , وَإِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلْيَغْسِلْ يَدَيْهِ قَبْلَ أَنْ يُدْخِلَهُمَا فِي الإِنَاءِ ثَلاثاً، فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لا يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ
dari Abi hurairah RA. ia berkata: rasulullah saw bersabda: jika salah satu di antara kalian berwudlu maka hendaknya menjadikan air di hidungnya, lalu ia mengeluarkan, dan barang siapa memakai batu maka maka hendaknya membuat ganjil, dan jika salah satu di antara kalian bangun dari tidurnya maka hendaknya membasuh kedua tangannya sebelum memasukkan keduanya ke tempat air tiga kali, karena sesungguhnya salah satu di antara kalian tidak mengetahui di mana tangannya semalan.
وَفِي لَفْظٍ لِمُسْلِمٍ: فَلْيَسْتَنْشِقْ بِمِنْخَرَيْهِ مِنَ الْمَاءِ. وَفِي لَفْظٍ: مَنْ تَوَضَّأَ فَلْيَسْتَنْشِقْ
dan di suatu lafadz bagi muslim, hendaknya menghisap air dengan hidungnya. dan di suatu lafadz: barang siapa wudlu maka hendaknya menghisap air
لِينْثِرْ: يعني يُخرجُ الماءَ منْ أَنفِهِ، بعدَ إِدخاله فيهِ، وهو الاستنشاقُ
mengeluarkan: maksudnya mengeluarkan air dari hidungnya setelah memasukkannya, yaitu istinsyaq
استجمرَ: استعملَ الحجارةَ في مسحِ البولِ والغائطِ
memakai batu: menggunakan batu untuk mengusap kencing dan kotoran
فلْيوتِرْ: أَيْ لِيُنْهِ استجمارَه على وِترٍ، ثلاثٍ أَوخمسٍ أَوأَكثرَ
membuat ganjil: maksudnya mengakhiri pakai batunya atas ganjil, tiga atau lima atau lebih banyak
فَلْيَستنشقْ: الاستنشاقُ هو إِدخالُ الماء في الأَنفِ ثمَّ نثْرُهُ خارِجَهُ
menghisap air: yaitu memasukkan air ke dalam hidung, lalu mengeluarkan air ke luar hidung