Segala puji bagi Allah yang menunjukkan kita untuk menghafal kitabnya, dan menunjukkan kita pada keagungan hikmahnya hukum-hukumnya, adab-adabnya, dan menunjukkan kita merenungi maknanya dan wajah irabnya, dan memberi tahu kitan bermacam macam uslubnya, seperti hakikatnya dan majaznya dan ijaznya dan ishabnya. aku memujinya atas berpengang dengan tali nya yang kokoh, dan aku brsaksi bahwa taida tuhan selai allah, maha esa allah tiada sekutu baginaya, dengan persaksian orang yang beriman dengan hari hisabnya, dan aaku bersakasi bahwa muhammad adalah hambanya dan utusannya, yang menjelaskan di lisanya dan merinci ucapannya, peruntun tali kebenaran setelah terlepasnya, dan pengumpul urusan agama setelah teruraunya, selawat allah semoga untuk beliau dan sahabat beliau, selama petir menyambar di awannya, dan lautan mengerakkan luasnya.

Amma ba’du.  sesungguhnya yang lebuh berhak di perhatikan pencari ilmu, dan lebih behak utnuk di perhatikan, adalah ilmu yang menjadi asal bagi lainnya, dan menjadi hakim atas lainnnya, bagi perbedaann yang tumbuh, dan ilmu tersebut adalah quran al maji, yang kebatilan tidak datang di dapannya dan di belakangnya, yang dirunkan dari dzat yang maha bijaksana dan maha terpui, yang kekal selamanya, yang mengandung rahasian makna-makna yang tidak habis, tali Allah yang kokoh, dan dalil Allah atas seluruh makhluk, yang pertama kaili di mulai adalah menerima lafadznya dari para penghafalnya, lalu menerima maknanya dari orang yang memperhatikannya, dan jalan yang paling tegak dalam memahami maknaya dan di buat mencari penjelasan tujuanya dan sasarannya adalah mengetahui i’rabnya dan isytiqoq tujauany dari arah pembicaraanya dan melihat dalam wajah -wajab bacaan nya yang di peindah dari para imam yang tepercaya dan kitab yang di tulis tentang ilmu ini banyak sekali, berbeda beda tertibnya, di antranya ada yang di ringkas bentuknya dan ilmunya, dan di antranya ada yang di panjangkan dengan banyaknya i’rob yang jelas, dan mencampur i’rab dengan makna, dan sedikit sekali kau menemukan tetnang ilmu ini yang di ringkas bentuknya tap banyak ilmunya, dan ketika engkau menemukan sesuai apa yang aku sifati, aku ingin menulis kitab yang kecil bentuknya tapi besar ilmunya, aku hanya menyebut i’rob dan wajah wajah bacaan, maka aku datangkan sesuai hal tersebut. dan hanya kepada allah aku meminta agar menunjukkanku kepada kebenaran dan kebaikan tujuan dengan anugrah Allah dan kemurahannya.

(أغوذ) asalnya adalah أعْوذ dengan sukunnya ain dan dlommahnya wawu, seperti أقتل , lalu dlommah di anggap berat berada di wawu, maka di pindah pada ain, dan menjadi mati. dan masdarnya adalah عوذ dan عياذ dan معاذ .

Dan ini adalah ajaran, dan kira-kiranya adalah قل أعوذ (ucapkan aku berlilndung)

(الشيطان) فيعال dari شطن bermakna jauh, dan di ucapkan di situ شاطن dan تشيطن . dan dinamakan seperti itu setiap orang yang durhakan karena melakukan kejelekan.

Dan di katakan فعلان dari شاط يشيط bermakna rusak, maka orang yang durhakan adalah rusak karena durhakanya.

Dan boleh di dikatakan فعلان karena sangat merusak yang lain.

(الرجيم) فعيل dengan makna مفعول , maksudnya dilempat dengan dijauhkan dan di laknat.

Dan dikatakan فعيل dengan makna فاعل , maksudnya melempar lainnya dengan menyesatkan.

(بسم الله الرحمن الرحيم) 

Ba’ dalam بسم berhubungan dengan sesuatu yang di buang, lalu menurut ulama’  basrah, yang di buang adala mubtada’, dan jir majrur adalah khobarnya, dan kira-kiranya adalah ابتدائي بسم الله maksudnya: terwujud dengan dismillah, maka ba’ berhubugan dengan الكون dan الاستقرار .

Dan ulama’ kufah berkata: yang dibuang adalah fi’il kira-kiranya adalah ابتدأت atau بدأت , maka jir majrur di tempat nashob karena lafad yang dibung.

Dan alif dibuang karena banyaknya penggunaan, jika kamu mengucapkan لاسم الله بركة atau باسم ربك maka engkau menetapkan alif dalam tulisan.

Dan dikatakan: mereka membuang alif karena mereka menyamakan dengan سم , dan itu adalah satu bahsa dalam اسم .

Dan bahasanya adalah lima : سم dengan kasrahnya sin dan dlommahnya, اسم dengan karsoh hamzah dan dlommahnya, dan سمى seperti ضحى .

dan asal اسم adalah سمو , yang dibuang adalah lamnya, yang menunjukkan hal tersebut adalah ucapan orang arab dalam jamaknya أسماء dan أسامي , dan dalam tasghirnya سمي . dan mereka mengikutkan wazan فعيل , maka mereka mengatakan فلان سميك maksudnya namanya seperti namamu, dan fiil darinya adalah سميت dan أسميت , maka kamu melihat bagaimana kembali lafadz yang dibuang pada akhirnya.

Ulama kufah berkata: asalnya adalah وسم , karena dari وسم , yaitu alamat, dan ini adalah benar dalam makna , salah dalam isytiqoq.

Dan jika di katakan: bagaimana nama di sandarkan kepada Allah, padahal Allah adalah nama?

Maka dikatakan tentang pertanyaan tersebut tiga jawaban: pertma: bahwa nama di sini bermakna memberi nama, dan memberi nama bukan nama, karena nama adalah sesutu yang menmpel pada yang diberi nama, dan pemberian nama adalah melafadkan dengan nama.

Kedua: bahwa dalam kalam ada pembuangan mudlof, kira-kiranya adalah dengan nama yang diberi nama Allah.

Ketiga: bahwa nama adalah tambahan , dan  seperti itu adalah firman Allah : إلى الحول , lalu nama السلام عليكما , dan ucapan orang lain داع , memenggilnyag dengan nama Air.

Dan yang asal dalam Allah adalah الإلاء , lalu harakat hamzah di pindah kepada lam ma’rifat, lalu di sukun , lalu di idghomkan kepda lam yang kedua, lalu di tafkhim keiak sebelumnya tidak di kasrah, dan di tarqiq ketika sebelumnya di kasrh, dan sebagian orang arab ada yang mentarqiqnya di setiap keadaan, dan tafkhif di isim ini termasuk kekhususannya.

Abu ali berkata: hamzah lafad إلاه dibung tanpa ada perpindahan, dan hamzah إلاه adalah asli, dan itu dari أله يأله jika di sembah, maka الإله adalah masdar bermakna maful maksudnya المألوه  , yaitu di sembah.

Dan dikatakan asalnya hamzah adalah wawu, karena dari الوله . maka tuhan adalah yang hati bingung kepadanya.

Dan dikatakan asalnya dari لاه mengikuti wazan فعل . dan asal alif adalah ya, karena mereka mengatakan dalamu gantiannya adalah لهي أبوك , lalu di masukkan alif dan lam.

(الرحمن الرحيم) dua sifat yang dikeluarkan dari الرحمة .