Segala puji bagi Allah yang menciptakan manusia dan mengajarinya bayan, dan menurunkan al quran dengan fasihnya lisan, kepada nabinya yang di utus kepada manusia dan jin, muhammd yang di pilih dari adnanm semoga selawat Allah untuk beliau dan salam selama waktu dan masa, dan keluarga beliau dan sahabat beliau dan yang mengikuti mereka dengan kebaikan.
Amma ba’du, ini adalah syarah yang aku tulis untuk mulhatul irab wan sinkhotul adan, dan aku ringkas dari syarah penadzomnya -semoga beliau di rahmati Allah- dan aku tambahkan kepada hal tersebut faidah faidah yang banyak, dan tambaha yang penting, dan dan aku hanya mengurai ibaratnya, dan menjelaskan cotohnya dan isyaratnya , dan menjelaskan bahasanya yang aneh, dan irabnya yang musykil, dengan kata yang dekat dengan pemahaman, yang jelas bagi orang yang husus dan orang umum, agar menjadi pelajaran bagi pelajar yang memulai dan pengigat bagi pecinta yang selesai
Dan kepada Allah aku meminta agar memberi manfaat kitab ini, sesungguhnya Allah maha dekat dan maha mengabulkan doa, dan tidak ada petunjukku kecuali dengan Allah, kepadanya aku bertawakkal , dan kepadanya aku kembali, berkata asyekh al imam al allamah jamaulddin abu muhammad al qosim ibn ali al hariri al basri
aku berkata setelah pembukaan perkataan, dengan memuji Allah yang memiliki keukuatan yang sangat kuasa
beliau membuka dengan memuji Allah setelah bismillah karena mengikuti kitab Allah yang mulia , dan sunnah nabinya dan rasulnya saw, karena awal quran yang agung adalah alhamdulillah setelah basmalah, dan nabi saw memerintahkan memulai setelah basmalah dengan hamdalah di permulaan surat-surat dan sejenisnya.
الطول adalah anugrah dan keluasan , الحول adalah kekuatan, dan idlofat lafad الشديد kepadanya adalah pembahasan idlofah sifat pada mausuf, maksudnya yang memiliki kekuatan yang sangat, begitu juga sepadannya, seperti الصحيح المعرفة (bagus pengetahuannya)
dan perkataan yang di katakan dengan adalah يا سائلي sampai akhir nadzom.
dan setelah itu, maka sebaik salam untuk nabi junjungan manusia
dan keluarganya yang suci sebaik keluarga , maka jagalah ucapanku dan dengarkan perkataanku
maksudnya setelah pembukaan perkataan dengan memuji allah maka aku berkata: sebaik salam untuk nabi muhammd junjungan manusia saw.
jika syekh berkata وأفضل الصلاة والسلام dengan rafa lafad أفضل atau jer maka lebih baik.
dan akan datang permintaa maaf dari syekh tentang hanya meyebut salam di sini tanpa selawat, dan hanya menyebut selawat di sana.
الأنام adalah makhluk, dan beliua saw adalah junjungan makhluk, maka cuku dengan sifat ini yang jelas untuk nabi, tanpa nama nabi, dan beliau melakukan hal tersebut karena berterimah kasih kepada nabi saw karena yang di anugrahkan allah kepada nadzim atas petunjukknya lewat nabi.
آله adalah keluarga nabi, الأطهار adalah jamak lafad طاهر seperti lafadz الأصحاب jamak lafadz صاحب , dan allah berfirman sesungguhnya Allah mengharapkan menghilangkan kotoran dari kalian wahai ahlu bait dan benar-benar menyucikan kalian.
lalu nadzim memerintahkan pelajar untuk mengafal perkataan beliau dengan hatinya, dan mendengarkannya.
الكلام dan المقال adalah berdekatan makna.
Lalu beliau berkata:
Wahai penanyakau tentang kalam yang tersusun, baik secara batasan macam dan terbagi menjdi berapa
maksudnya aku mengatakan.
dan nashobnya حدا dan نوعا menjadi tamyiz. dan المنتظم adalah tersusun.
dengarkanlah -semoga engkau ditunjukkan kepada kebenaran- apa yang aku katakan, dan pahamilah dengan pemahaman orang yang memiliki akal.
maksdnya akal.
lalu beliau menjelaskan definisi kalam deengan perkataannya:
definisi kalam adalah yang memberi faedah orang yang mendengarkan, seperti : berjalan zaid dan amar dan yang mengikuti
maksudnya wahai penanyaku tentang definisi kalam dalam istilah ahli nahwu, dan tentang macam-macamnya, berapa itu, dan tentang macam-macam setiap macam.
ketahuilah bahwa definisi kalam adalah yang memberi faidah oerang yang mendengar dengan faedah yang baik diam karenanya, hal tersebut adalah lafad yang murakkab yang memberi faedah, hal tersebut yang di maksud dengan tersusun seperti yang akan datang, karena susunan adalah tersusun yang husus, dan tidak terjadi kekuali dari jumlah filiyah seperti سعى زيد atau ismiyah sepeti عمر ومتبع , maka setiap dari kedua jumlah ini di namakan kalam, karena memberi faedah yang baik diam karenanya, dan tersusun juga dari dua kalimat, berbedan seperti perkataanmu سعى saja, atau زيد saja, maka setiap dari keduanya di namakan kalimat bukan kalam, dan berbeda ucapanmu juga إن زيدا , hal tersebut bukan kalam sampai kau katakan semisalnya قائم , begitu juga semisal ucapanmu إن قام عمر dan sampai kau katakan umpamanya أكرمته .
ini adalah definisi kalam, adapun macam-macamnya adaha di perkataan beliau:
dan macamya yang darinya kalam tersusun: isim dan fiil lalu huruf yang memiliki makna
maksudnya, dan adapun macam-macam kalam yang kalam tersusun darinya, ini adalah maksud perkataan nadzim: yang darinya kalam tersusun, dlomir bariz dalam dalam عليه يبنى untuk النوع , dan mustatir dalam يبنى untuk الكلام , tiga ini tidak ditemui satupun kalam keculi tersusun darinya, dan tidak ditemukan kalimat mufrad kecuali salah satu dari ketiga ini, dan setiap satu dari ketiga ini dinamakan kalimat dan jamaknya adalah kalam.
(tnbih) terkecualiakan dari macamya yang kalam tersusun darinya dari macamya yang kalam terbagi kepadanya, seperti jumlah ismiyah dan filiyah.
dan terkecualian dari sifat huruf bahwa itu adalah huruf makna , untuk mengecualikan huruf hamsa, karena hurum makna adalah kalimat yang tersendiri yang menunjukkan makna , seperti kaf dalam ucapanmu زيد كالأسد , maka ia menunjukkan makna menyerupakan, dan lam dalam ucapanmu الفرس لعمر , karena itu menunjukkan pada kepemilikan, berbeda huruf hamsa’ karena ia bagian dari kalimat seperti kaf dari kalimat كتاب dan lam dari لباس .
Lalu beliau mendefinisikan setiap macam dengan alamt yang membedakan dengan lainnya dengan ucapan beliau:
isim adalah yang dapat dimasuki من dan إلى , atau di jerkan dengan حتى dan على
contohnya زيد dan خيل dan غنم dan ذا dan تلك dan الذي dan من dan كم
Maksudnya macam yang pertama yaitu isim, yaitu setipa kalimat yang dapat dimasuki huruf dari huru-huruf jer yang akan datang dalam babnya, atau di jerkan dengan huruf jer seperti ucapanmu مرت بخيل وبزيد وبغنم وبتلك وبالذي أكرمك وبمن أكرمته . begitu juga ucapanmu بكم اشتريته الثوب . dan samakan terhadap contoh-contoh tersebut.
(tanbih) nadzim bedakan antara ucapannya: yang dapat dimasukki dan yang jerkan, agar mencakup isim yang di jerkan atau tidak di jerkan , tetapi layak untuk dimasuki jer, maka ucpan nadzim أو كان adalah di athofkan pada ucapnnya ما يدخله , dan itu adalah silah musul yang dibuang, dan berangkali beliau memberi isyarat dengan bermacam-macamnya contoh pada bermacam-macamnya ism pada ma’rifah dan nakirah, mu’rab dan mabni, dzohir dan mudlmar dan mubham.
dan beliau hanya menyeutkan dari beberapa alamat jer karena yang akan datang.
fiil adalah yang dimasuki قد dan sin, seperti بان atau يبين
atau bertemu ta orang yang berkata seperti ucapan mereka tentang laisa : لست أنفث
atau amar yang memiliki isytiqaq seperti قل , dan semisalnya adalah أدخل dan انبسط dan اشرب dan كل
maksudnya: macam yang kedua adalah fiil , yaitu setiap kalimat yang dapat dimasuki قد seperti قد بان dan قد دخل dan قد خرج dan انبسط dan استخرج dan أكل dan شرب dan sepertinya.
atau yang dapat di masuki sin yang bermakna سوف yang menunjukkan waktu yang akan datang seperti سيبين dan سيدخل dan سيخرج .
atau bertemu ta’ mutakallim yang di dlommah, hal tersebut yang dimaksudkan nadzim dalam ucapannya تاء من يحدث , sepeti دخلت dan خرجت dan لست أنفث dengan dlommahnya tsa’ dan kasrahnya, dan النفث adalah tiupan yang ringan bersama ludah
dan seperti ta’ ymutakallim adalah ta’ mukhotob yang di fathah untuk mudzakkar dan yang dikasrah untuk muaannas, atau yang yang menunjukkan perintah seperi ucapanmu قل , maka ia menunjukkan perintah untuk mengatakan, dan sepertinya adalah أدخل , perintah untuk masuk, انبسط perintah untuk bahagia , اشرب perintah untuk minum , كل perintah untuk makan , dan samakan pada contoh-contoh tersebut.