Aku memohon dari Al-Maula Yang Maha Agung pertolongan dan penjelasan dan memohon dari-Nya taufik dan ridha dan menjadikan amalku ini murni untuk wajah-Nya yang Maha Pemurah.

 

Dan aku memohon agar Allah menambahi kami dari ilmu-Nya dan membantu kami untuk menaati-Nya dan menyiarkan hadits Rasulullah SAW, karena itu adalah sebagian besar tujuanku. Maha Suci Allah, Dialah yang kami andalkan dan kepada-Nya kami bersandar.

 

Diriwayatkan dari ibnu Mas’ud r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:

 

“Semoga Allah membaguskan wajah orang yang mendengar perkataanku, lalu menghafal dan memahaminya, serta menyampaikannya (kepada orang lain). Ada kalanya orang yang memahami figih menyampaikannya kepada orang yang lebih fagih daripada dia.”

 

Maknanya ialah Allah Ta’ala mengkhususkannya dengan keindahan dan kegembiraan, karena ia berusaha dalam menampakkan keindahan ilmu dan memperbarui sunnah.

 

Maka Rasulullah SAW membalasnya dalam doanya untuk orang itu dengan balasan yang sesuai dengan keadaannya dalam memperlakukannya.

 

Di samping itu, siapa yang hafal hadits yang didengarnya dan menyampaikannya seperti yang didengarnya tanpa mengubahnya, seakan-akan ia menjadikan makna hadits itu baru dan segar.

 

Kata “figih” disebut secara khusus, bukan ilmu, untuk memberitahukan bahwa orang yang memahami figih itu tidak kosong dari ilmu.

 

Dari ibnu Abbas r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:

 

“Ya Allah, rahmatilah para khalifahku. Kami berkata: Ya Rasulallah, siapakah para khalifahmu itu? Rasulullah SAW menjawab: Orang-orang yang meriwayatkan hadits-haditsku dan mengajarkannya kepada orang-orang.” Hadits riwayat Thabarani

 

Tiada keraguan bahwa menyampaikan sunnah-sunnah kepada kaum muslimin sebagai nasihat bagi mereka termasuk tugas para nabi shalawat dan salam Allah atas mereka semuanya. Maka siapa yang melakukan itu adalah khalifah bagi nabi yang dia sampaikan haditsnya.

 

Sebagaimana tidak patut bagi para nabi alaihimus salam untuk mengabaikan musuh-musuh mereka dan tidak menasihati mereka, demikian pula tidak baik bagi pencari hadits dan perawi sunnah untuk memberikannya kepada temannya dan mencegahnya dari musuhnya.

 

Orang yang alim tentang sunnah harus menjadikan keinginannya yang terbesar menyiarkan hadits Nabi SAW yang menyuruh menyebarkan hadits darinya.

 

Beliau bersabda: “Sampaikan hadits dariku, walaupun satu ayat.” Hadits ini riwayat Bukhari.

 

Al-Madhari berkata: Yakni sampaikan hadits-hadits dariku, walaupun sedikit.

 

Al-Baidhawi rahimahullah berkata: Sesungguhnya Nabi SAW hanya mengatakan: “Walaupun satu ayat dan bukan walaupun satu hadits”. karena perintah menyampaikan hadits bisa dipahami darinya dengan yang lebih utama.

 

Karena meskipun ayat-ayat itu tersebar dan banyak penghafalnya, Allah Ta’ala menjamin penjagaan dan perlindungannya dari kehilangan dan penyelewengan.

 

Inilah yang mendorong orang yang menukil hadits-hadits ini untuk mencetaknya dan menyebarkannya di berbagai negeri demi mengharap ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala dan melayani agama dan kaum muslimin dan mencintai rasul termulia Shallallahu alaihi wa sallam dan menambahkannya dengan 2000 hadits dari Sahih Muslim.

 

Imam dari para imam, Malik rahimahullahu Ta’ala berkata: Telah sampai padaku bahwa para ulama akan ditanya pada hari kiamat tentang penyampaian ilmu mereka sebagaimana para nabi alaihimus sholatu was salam akan ditanya.

 

Sufyan Ats-Isauri berkata: Aku tidak tahu ilmu yang lebih utama daripada ilmu hadits bagi siapa yang menginginkan ridha Allah.

 

Orang-orang membutuhkannya hingga mengenai makanan dan minuman mereka dan ia lebih utama daripada shalat sunnah dan puasa sunnah, karena hukumnya fardhu kifayah.

 

Dalam hadits Usamah bin Zaid r.a. dari Nabi SAW disebutkan bahwa beliau bersabda:

 

“Ilmu ini dibawa oleh orang-orang yang adil dari setiap generasi. Mereka singkirkan darinya penyelewengan orang-orang yang melampaui batas dan pemalsuan orang-orang yang berbuat batil dan penakwilan orang-orang yang bodoh.”

 

Hadits ini diriwayatkan sejumlah sahabat Nabi SAW radhiyallahu anhum.

 

An-Nawawi rahimahullah berkata dalam At-Tahdzib: Ini adalah pemberitahuan dari Nabi SAW tentang perlindungan dan penjagaan atas ilmu dan keadilan para rawinya.

 

Dan Allah Ta’ala mengadakan dalam setiap masa generasi dari orang-orang adil yang membawanya dan menyingkirkan penyelewengan darinya sehingga tidak hilang.

 

Ini adalah penegasan tentang keadilan para rawinya dalam setiap masa. Demikianlah yang terjadi dan segala puji bagi Allah dan itu termasuk tanda-tanda kenabian.

 

Tidaklah membahayakan bahwa sebagian orang fasik mengetahui ilmu hadits, karena hadits itu hanya memberitahu bahwa orang-orang adil meriwayatkannya, bukannya tidak ada orang lain yang tidak mengetahui ilmu itu.

 

Di samping itu, ilmu yang diketahui orang fasik bukanlah ilmu yang sebenarnya, karena mereka tidak mengamalkannya.

 

Al-Imam Asy-Syafi’i radhiyallahu anhu telah mengisyaratkan kepada hal itu dalam perkataannya: Tidak ada ilmu kecuali dengan ketakwaan, dan tidak ada akal, kecuali disertai adab.

 

Ibnul Qaththan berkata: “Tidak ada di dunia pembuat bid’ah, melainkan ia membenci ahli hadits.”

 

Termasuk kemuliaan ahli hadits ialah yang diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:

 

“Sesungguhnya orang yang paling dekat denganku di antara orang-orang pada hari kiamat adalah yang paling banyak membaca shalawat untukku.”

 

Ibnu Hibban berkata dalam kitab Shahihnya: Dalam hadits ini terdapat penjelasan yang benar, karena tidak ada kaum dari umat ini yang lebih banyak membaca shalawat untuknya daripada mereka (ahlil hadits).

 

Abul Yaman ibnu Asakir berkata: Berbahagialah ahlil hadits. Allah Ta’ala memperbanyak kabar gembira ini. Allah Ta’ala telah menyempurnakan nikmat-Nya atas mereka dengan keutamaan terbesar ini. Mereka adalah orang-orang yang paling dekat dengan nabi mereka Muhammad SAW dan yang terdekat di antara mereka insya Allah Ta’ala untuk menjadi perantara pada hari kiamat kepada Rasulullah SAW. Karena mereka mengabadikan namanya di kitab-kitab mereka dan memperbarui shalawat dan salam untuknya dalam sebagian besar waktu di majelis-majelis pengkajian mereka dan penyampaian hadits serta pelajaran-pelajaran mereka. Mereka ini insyaAllah golongan yang selamat.

 

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita dari golongan mereka dan membangkitkan kita dalam kelompok mereka dan memberi kita taufik untuk menempuh jalan yang tepat dan benar serta memberi perbaikan dan kebahagiaan kepada kita.

 

Semoga Allah menerima amalku dan memberinya pertolongan. Semoga Allah meridhai Al-Imam Bukhari dan Asy-Syeikh Al-Qasthallani. Keduanya adalah sumber amalku dan kebaikan dari kitabku.

 

“Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam.” Ash-Shaaffaat: 180-182

 

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

 

Katakanlah: “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. Yunus: 57-58

Diriwayatkan dari Aisyah Ummil mukminin Radhiyallahu anha bahwa Al-Harits bin Hisyam bertanya kepada Rasulullah SAW: “Ya Rasulallah, bagaimana wahyu datang kepadamu?” Rasulullah SAW menjawab: “Kadang-kadang ia datang kepadaku seperti bunyi lonceng dan itu adalah paling berat aku rasakan. Ketika kejadian itu berlalu, aku telah hafal apa yang dikatakannya. “Kadang-kadang malaikat itu menampakkan diri kepadaku dalam rupa seorang laki-laki. la berbicara kepadaku dan aku mengerti apa yang dikatakannya.”

 

Aisyah Radhiyallahu anha berkata: “Aku telah melihat wahyu turun kepadanya di hari yang sangat dingin. Setelah kejadian itu berakhir, ternyata dahinya mengeluarkan keringat yang deras.”

 

Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu anha bahwa ia berkata: Pertama kali wahyu diturunkan kepada Rasulullah SAW berupa mimpi yang baik dalam tidur. Beliau tidak mengalami mimpi, melainkan datang seperti sinar pagi. Kemudian beliau suka menyendiri di gua Hira dan menjauhi dosa. Di situ beliau beribadah selama beberapa malam sebelum rindu kepada istrinya dan menyiapkan bekal untuk ibadah itu.

 

Kemudian beliau kembali kepada Khadijah Radhiyallahu anha, lalu menyiapkan bekal untuk ibadah itu hingga datang wahyu kepadanya di saat beliau berada di gua Hira. Malaikat datang kepadanya dan berkata: Bacalah!

 

Nabi SAW menjawab: Aku tidak bisa membaca.

 

Beliau berkata: Malaikat itu memegangiku hingga aku merasakan kepayahan yang sangat. Kemudian ia melepaskanku dan berkata: Bacalah! Aku menjawab: Aku tidak bisa membaca.

 

la memegangiku dan menekanku untuk kali yang kedua hingga aku merasakan kepayahan yang sangat. Kemudian ia melepaskanku dan berkata: Bacalah! Aku menjawab: Aku tidak bisa membaca.

 

la memegangiku dan menekanku untuk kali yang ketiga, kemudian melepaskanku. la berkata: “Iqra’ bismi rabbikal ladzi khalaq. Khalaqal insaana min ‘alaq. Iqra’ wa rabbukal akramu.”

 

(Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah). Al-Alaq: 1-3

 

Rasulullah SAW pulang membawa ayat-ayat itu. Hatinya gemetar. Beliau masuk kepada Khadijah binti Khuwailid Ummul mu’minin radhiyallahu “anha seraya berkata: Selimutilah aku, selimutilah aku.

 

Maka mereka menyelimutinya hingga lenyap rasa takutnya. Rasulullah SAW menceritakan kejadian yang dialaminya kepada Khadijah dan berkata: Aku khawatir atas diriku.

 

Khadijah berkata kepadanya: Sekali-kali tidak. Demi Allah, Allah tidak menghinakanmu untuk selamanya. Sesungguhnya engkau menyambung hubungan dengan para kerabat, memikul beban, memberi orang yang tidak punya, menghormati tamu dan menolong orang-orang yang susah.

 

Kemudian Khadijah membawanya ke tempat Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza putra paman Khadijah.

 

Waraqah memeluk agama Nasrani di zaman jahiliyah. la menulis kitab Injil dengan bahasa itu sebanyak yang dikehendaki Allah. Waraqah seorang yang sangat tua dan telah buta.

 

Khadijah berkata kepadanya: Hai putra paman, dengarlah dari putra saudaramu.

 

Waraqah berkata kepada Nabi SAW: Hai putra saudaraku, apa yang kau lihat?

 

Rasulullah SA menceritakan kepadanya kejadian yang dilihatnya. Waraqah berkata: Ini adalah pembawa rahasia (malaikat) yang

 

diturunkan Allah kepada Musa. Kiranya aku masih muda di masa itu. Kiranya aku masih hidup ketika kaummu mengusirmu.

 

Maka Rasulullah SAW berkata: Apakah mereka akan mengusirku?

 

Waraqah menjawab: Ya. Tidaklah seorang lelaki membawa agama seperti yang engkau bawa, melainkan ia dimusuhi.

 

Jika aku mendapati masa kenabianmu, aku akan menolongmu dengan pertolongan yang kuat. Tidak lama kemudian Waraqah meninggal dunia dan wahyu berhenti.

 

Maksud dan penjelasan hadits wahyu

 

Allah Ta’ala memelihara Nabi SAW dan memberinya taufik dan ilham dengan hikmah. Allah Ta’ala mengutamakannya dengan hidayah. Maka sebagaimana dikatakan oleh Al-Karmani: Nabi SAW diberi permulaan tanda-tanda kenabian dan kemuliaan berupa mimpi yang benar, suka menyendiri dan beribadah serta ketekunannya dalam melakukannya.

 

Hakikat mimpi yang baik ialah bahwa Allah Ta’ala menciptakan dalam hati orang yang tidur atau indera-inderanya segala sesuatu sebagaimana Dia menciptakannya pada orang yang tidak tidur.

 

Allah SWT melakukan apa yang Dia kehendaki tanpa terhalang Oleh tidur maupun lainnya. Boleh jadi hal itu terjadi dalam keadaan jaga sebagaimana Rasulullah SAW melihatnya dalam tidur.

 

Dan boleh jadi Allah Ta’ala menjadikan apa yang dilihatnya sebagai tanda atas hal-hal lain yang diciptakannya dalam keadaan kedua atau Allah Ta’ala telah menciptakannya dan terjadi sebagaimana Dia menjadikan mendung sebagai tanda hujan. Engkau lihat kasih sayang Allah SWT kepada kekasih-Nya.

 

Dia mendahulukan baginya tanda-tanda risalah dan kabar-kabar gembira berupa pemeliharaannya.

 

Para ulama berkata: Sesungguhnya wahyu itu dimulai dengan mimpi supaya malaikat tidak mengejutkannya dan mendatanginya dengan membawa tanda kenabian yang terang secara mendadak sehingga tidak bisa ditanggung oleh kekuatan manusia.

 

Allah Azza wa jalla telah memberi taufik kepada Sayyidina Rasulullah untuk beribadah dan bersikap ikhlas kepada-Nya.

 

Ada yang mengatakann dengan syari’at Sayyidina Nuh. Ada yang mengatakan: Sayyidina Ibrahim. Ada yang mengatakan:

 

Sayyidina Isma’il. Ada yang mengatakan: Sayyidina Musa. Ada yang

 

mengatakan: Sayyidina Isa hingga datang perintah Allah kepada rasul-Nya.

 

Al-Karmani berkata: Hikmah dalam penekanannya (ketika menerima wahyu) ialah supaya beliau bisa berkonsentrasi dan memusatkan perhatian pada urusannya dengan menghadirkan hatinya untuk mendengarkan apa yang dikatakan Jibril kepadanya. Dan Jibril mengulanginya tiga kali supaya beliau lebih memahaminya.

 

Ini mengandung pelajaran bagi pengajar agar berhati-hati dalam mengingatkan pelajar dan menghadirkan segenap hatinya.

 

Di sini terdapat teladan bagi pendidik agar bertindak bijaksana dan menggunakan kekerasan dengan perlahan serta memperhatikan buah pengajarannya dengan perhatiannya yang baik.

 

Maka kiaskanlah supaya mereka mematuhi peringatan dan siapa yang bijaksana, hendaklah ia kiaskan kadang-kadang dengan orang yang disayanginya

 

Ketika Nabi SAW merasa takut, beliau berselimut seakan-akan khawatir dirinya tidak kuat melawan perintah itu dan tidak mampu memikul beban wahyu sehingga nyawanya melayang lantaran kerasnya keadaan yang dialaminya ketika berjumpa malaikat pertama kalinya. Demikian kata Al-Qadhi Iyadh.

 

Dan siapa yang takut, ia pun selamat.

 

Dadaku terasa lapang ketika membaca perkataan An-Nawawi rahimahullah: “Saya katakan: “kecuali makna: “aku khawatir atas diriku” adalah ia mengabari Khadijah tentang rasa takut yang menimpanya pertama kali, bukannya ia merasa takut di saat mengabarkan.

 

Sayyidah Khadijah telah menenangkan hatinya dan menghilangkan kekhawatirannya serta meringankan ketakutannya sebagai istri yang bijaksana dan berpendidikan. la bebaskan suaminya dari kesusahan dan mendatangkan kesenangan dan kegembiraan baginya.

 

Mengapa? Karena ia telah menghasilkan akibat yang baik dari sifat-sifatnya yang terpuji dan luhur serta adab-adabnya yang tinggi. Allah Ta’ala berfirman: “Dan akibat (yang baik) itu bagi orang yang bertakwa.”

 

Khadijah radhiyallahu anha menyebut lima sifat dengan mana kerajaan berdiri tegak, keadilan merata, bendera kebahagiaan dibentangkan dan panji kecintaan berkibar:

 

  1. Berbuat baik kepada para kerabat dengan harta atau jasa atau kunjungan atau ucapan salam.
  2. Menolong orang yang lemah dan membantu orang yang tidak mampu serta orang yang membutuhkan bantuan.
  3. Memberi orang yang tidak punya.
  4. Menghormati tamu.
  5. Engkau bela kebenaran dan pengikutnya dan ikut serta dalam menolak kezaliman dan menghilangkan kesusahan dari orang: orang yang mengalami musibah.

 

Khadijah r.a. membawanya kepada Waraqah bin Naufal, karena ia tersohor sebagai orang yang berilmu dan beriman kepada Sayyidina Isa Alaihis salam dan meninggalkan penyembahan berhala. Maka Khadijah berkata: Dengarlah dari putra saudaramu. Sebutan putra saudaramu adalah sebagai penghormatan, karena yang sebenarnya ialah kakek Waraqah dan kakek Rasulullah SAW bersaudara sehingga dianggap putra saudara.

 

Waraqah menyebut Jibril sebagai Namus (Pembawa rahasia), karena Allah Ta’ala mengkhususkannya untuk menyampaikan kabar ghaib dan wahyu. Waraqah menyebut Sayyidina Musa untuk memastikan risalah, karena turunnya Jibril kepada Musa telah disepakati antara kaum Yahudi dan Nasrani. Berbeda dengan Isa, karena sebagian kaum Yahudi mengingkari kenabiannya atau karena kaum Nasrani mengikuti hukum-hukum Taurat dan merujuk kepadanya. Wallahu a’lam.

 

Waraqah berjanji akan membelanya dan mendorongnya dengan melagukan syair:

 

Jika benar pembicaraanmu kepada kami, ketahuilah hai Khadijah bahwa Ahmad telah diutus dan Jibril datang kepadanya dan Mikail bersama keduanya dari Allah diturunkan wahyu yang melapangkan dada

 

Tidaklah diragukan bahwa Waraqah beriman pada Nabi Isa Alaihis salam dan membenarkan Sayyidina Rasulullah SAW serta beriman kepadanya. la berkata: Ya Muhammad, kiranya aku masih hidup.

 

niscaya aku akan membelamu dengan pembelaan yang kuat. Tidak lama kemudian ia wafat.

 

Kita ambil kesimpulan dari hadits ini

 

  1. Memperbanyak ibadah dan mengingat Allah.
  2. Pendidikan anak-anak dan memelihara adab supaya mereka menjadi tangguh dan tabah.
  3. Memperbanyak amal baik untuk menyelamatkan pelakunya dari kesempitan.
  4. Banyak membaca shalawat untuk Rasulullah SAW dan mencintainya, mengamalkan sunnahnya dan membela agamanya.

 

“Dan Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa karena kemenangan mereka, mereka tidak disentuh oleh siksa (neraka) dan tidak pula mereka berduka cita.” Az-Zumar: 61

 

Ibnu Umar berkata: “Tidaklah hamba mencapai hakikat takwa hingga ia tinggalkan bisikan yang menggoda di dalam dada.”

 

Ibnu Mas’ud berkata: Keyakinan adalah iman seluruhnya. Maksud hadits ini manusia tidak akan sampai kepada derajat orang yang beriman kepada Allah Ta’ala hingga ia tinggalkan bisikan yang menggoda hatinya karena takut terjerumus dalam dosa dan Orang muslim tidak akan mencapai puncak rasa takut kepada Tuhannya hingga ia menjauhi segala sesuatu yang masuk dalam hatinya dan menimbulkan kesempitan dalam dadanya serta tidak ia peroleh pahala darinya.

 

Sayyidina Abdullah bin Umar ibnul Khaththab meriwayatkan atsar yang menyerukan penguatan kemauan untuk percaya kepada Allah Ta’ala dan memusatkan pikiran untuk mentaati-Nya dan beribadah dengan baik kepada-Nya hingga mencapai derajat orang-orang bertakwa yang mukhlis.

 

Allah Ta’ala berfirman:

 

“Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah). (Yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka.” Al-Hajj: 34-35.

 

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka.” Al-Anfal: 2.

 

Al-Karmani berkata: Yang dimaksud hakikat takwa adalah iman, karena yang dimaksud dengan takwa adalah melindungi diri dari syirik.

 

Dan makna ini menunjukkan sebagian kaum mukminin mencapai hakikat iman dan sebagian lagi tidak.

 

Maka iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang.

 

Abdullah bin Umar seorang lelaki yang shaleh. la banyak mengeluarkan shadagah. Terkadang ia keluarkan shadagah dalam satu majelis 30.000 dirham.

 

Sedikit yang bisa menandinginya dalam hal mengikuti Rasulullah SAW dan menjauhi kesenangan dunia serta mencari jabatan atau lainnya.

 

la hidup 60 tahun sesudah Rasulullah SAW wafat.

 

Abdullah berkata: Aku tidak menyesal atas suatu urusan dunia yang lewat, kecuali ketika aku tidak ikut berperang bersama Ali melawan golongan pemberontak.

 

Abdullah wafat di Makkah sesudah haji pada tahun 73 Hijriah, yaitu tiga bulan setelah terbunuhnya Ibnu Zubair dan dimakamkan di Al-Mahshab.

 

An-Nawawi berkata: Mazhab Salaf adalah bahwa iman itu perkataan, perbuatan dan niat, bertambah dan berkurang. Maksudnya iman adalah mempercayai dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan beramal dengan semua anggota tubuh.

 

Iman bertambah dan berkurang sesuai dengan pertambahan dan kekurangan semua ini.

 

Ibnu Baththal berkata: Mazhab seluruh ahli sunnah, baik salaf maupun khalaf, ialah iman itu merupakan perkataan dan perbuatan yang bisa bertambah dan berkurang.

 

Makna yang menghasilkan pujian bagi hamba dan kecintaan dari kaum mukminin ialah melakukan ketiga perkara ini, yaitu membenarkan, berikrar dan beramal.

 

Tidak ada khilaf bahwa andaikata seseorang berikrar dan beramal tanpa beriktikad atau beriktikad dan beramal dan mengingkari dengan lisannya, maka ia bukan seorang mukmin.

 

Demikian pula andaikata seseorang berikrar atau beriktikad dan tidak mengamalkan kewajiban-kewajiban, ia pun tidak disebut seorang mukmin secara mutlak.

 

An-Nawawi mengomentari hal ini: Barangkali maksudnya kesempurnaan iman, bukan asal iman dan hakikatnya. Kalau tidak begitu, maka setiap orang yang meninggalkan kewajiban sekali, ia pun tidak beriman dan ini adalah rumit. Karena telah jelas bahwa setiap orang yang berikrar dengan lisan dinamakan mukmin oleh Rasulullah SAW secara mutlak.

 

Dari Handhalah bin Abi Sufyan dari Ikrimah bin Khalid dair ibnu Umar ibnul Khaththab r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Islam didirikan di atas lima perkara: Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mengerjakan shalat, mengeluarkan zakat, menunaikan haji dan berpuasa di bulan Ramadhan.

 

Allah Ta’ala berfirman:

 

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajian itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” Al-Baqarah: 177

 

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman.” (Al-Mu’minun: 1) dan seterusnya hingga ayat kesebelas.

 

Maksud pembatasan pada lima perkara itu ialah bahwa ibadah itu berupa perkataaan atau lainnya. Yang pertama: Dua kalimat syahadat. Yang kedua ialah meninggalkan atau melakukan sesuatu, yaitu puasa.

 

Ketiga mengenai badan, yaitu shalat. Keempat mengenai harta, yaitu zakat.

 

Kelima ialah campuran antara badan dan harta, yaitu haji.

 

Haji disebutkan lebih dulu daripada puasa, maka ibnu Umar berkata: Tidak puasa Ramadhan dan haji. Demikian aku mendengarnya dari Rasulullah SAW.

 

Dari Abi Hurairah r.a. dari Nabi SAW beliau bersabda: “Iman itu terdiri dari 60 cabang lebih sedikit’ dan rasa malu adalah satu cabang dari iman.”

 

Hal itu dilakukan dengan meyakini kebenaran dan bersikap lurus dalam beramal. Itulah yang dimaksudkan oleh Nabi SAW sewaktu ditanya oleh Sufyan Ats-Isauri. yaitu dengan jawaban: Katakanlah: “Aku beriman kepada Allah, kemudian bersikaplah yang lurus (dalam beramal).”

 

Iktikad bercabang menjadi 16 cabang, yaitu: menuntut ilmu, mengenal pencipta, membersihkan-Nya dari segala kekurangan, beriman kepada sifat-sifat Tuhan seperti hidup, mengetahui. meyakini keesaan Allah. mengakui bahwa segala sesuatu terjadi dan musnah dengan keputusan dan takdir-Nya, beriman pada malaikat-Nya yang disucikan dan berdiam di tempat-tempat suci, mempercayai rasulrasul-Nya yang didukung dengan berbagai mukjizat serta iktikad yang baik mengenai mereka.

 

Meyakini bahwa alam ini diciptakan dan akan musnah, meyakini adanya kehidupan kedua dan pengembalian arwah ke dalam tubuh, mempercayai hari kemudian dengan segala yang ada padanya seperti shirat, hisab (perhitungan amal), mizan (timbangan amal) dan lainnya yang diriwayatkan secara mutawatir dari Rasulullah SAW, meyakini janji surga dan pahalanya, ancaman neraka dan hukumannya.

 

Amal terbagi menjadi tiga macam Pertama. Amal yang berkaitan dengan manusia sendiri dan terbagi menjadi dua macam:

 

Macam pertama berkaitan dengan batin dan hasilnya ialah pembersihan jiwa dari sifat-sifat rendah yang pokok-pokoknya ada sepuluh, yaitu: serakah makanan, serakah bicara, cinta kedudukan, cinta harta, cinta dunia, dendam, dengki, riya’, nifak dan sombong.

 

Di samping itu adalah menghiasi jiwa dengan berbagai keutamaan dan pokok-pokoknya ada tiga belas, yaitu: taubat, rasa takut, harap, zuhud, malu, syukur, menepati janji, sabar, ikhlas, berkata benar, cinta, bertawakkal dan ridha dengan keputusan Allah.

 

Macam kedua berkaitan dengan lahir dan dinamakan ibadah. Cabang-cabangnya ada tiga belas, yaitu: kesucian badan dari hadats dan kotoran, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengurusi jenazah, berpuasa di bulan Ramadhan, beriktikaf, membaca Al-Qur’an, pergi haji ke Baitullah, menyembelih korban, menepati nazar, mengagungkan sumpah dan menunaikan kaffarat.

 

Kedua. Amal yang berkaitan dengan manusia dan orang-orang dekatnya serta penghuni rumahnya. Cabang-cabangnya ada delapan. yaitu: memelihara diri dari zina, menikah dan menunaikan hak-haknya, bakti kepada ibu bapak, silaturrahim, menaati tuan dan berbuat baik kepada hamba sahaya serta membebaskannya.

 

Ketiga Amal yang berkaitan dengan orang banyak dan tergantung perbaikan masyarakat. Cabang-cabangnya ada tujuh belas, yaitu: mengurusi pemerintahan kaum muslimin, mengikuti jama’ah, menaati penguasa dan membantu mereka untuk berbuat kebajikan, menghidupkan ajaran-ajaran agama dan menyiarkannya, menyuruh berbuat baik dan melarang berbuat kemungkaran, menjaga agama dengan mencegah kekufuran dan memerangi kaum kafir, bersiaga di jalan Allah, melindungi jiwa dengan tidak melakukan kejahatan dan menegakkan hak-haknya berupa gishash, diyat, menjaga harta orang lain dengan mencari rezeki yang halal, menunaikan hak-hak dan menjauhi kezaliman, menjaga nasab dan kehormatan manusia dengan melaksanakan hukuman atas perbuatan zina dan tuduhan zina tanpa bukti, melindungi akal dengan mencegah minum minuman yang memabukkan disertai ancaman dan hukuman atas pelakunya, serta menghilangkan bahaya dari kaum muslimin seperti menyingkirkan gangguan dari jalan.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Orang muslim sejati ialah orang yang tidak mengganggu kaum muslimin dengan lidah dan tangannya, sedangkan Muhajir ialah orang yang meninggalkan larangan Allah.”

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru r.a. bahwa seorang lelaki bertanya kepada Nabi SAW: Pengamalan Islam mana yang paling baik?

 

Nabi SAW menjawab: Engkau beri makanan dan engkau ucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal (dari kaum muslimin).

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Tidaklah seseorang dari kamu beriman hingga ia menyukai pada saudaranya (sesama muslim) apa yang ia sukai pada dirinya (dalam hal kebaikan).

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. bahwa ia berkata: Nabi SAW bersabda: Tidaklah seseorang dari kaum beriman hingga aku lebih dicintainya daripada ayah dan anaknya dan semua manusia.

 

Diriwayatkan dari Anas dari Nabi SAW, beliau bersabda: Tiga perkara yang bilamana ada pada seseorang, ia pun merasakan manisnya iman, yaitu: Allah dan rasul-Nya lebih dicintainya daripada lainnya. Dan bilamana ia mencintai manusia karena Allah dan tidak suka kembali kepada kekufuran sebagaimana ia tidak suka dimasukkan ke dalam neraka.

 

Kecintaan kepada Allah diwujudkan dengan menaati-Nya dan mengamalkan syari’atnya serta menjauhi larangan-Nya di samping banyak menyebut nama-Nya dan memohon ampun kepada Nya. Cinta Rasulullah SAW diwujudkan dengan menegakkan syi’ar-syi’ar agamanya, banyak mengucapkan shalawat untuknya, membela agamanya dan menyeru orang-orang untuk mengikutinya dan mengamalkan sunnahnya. Mencintai manusia karena Allah diwujudkan dengan mencintai makhulk Allah (manusia), menyayangi dan membela mereka dan condong kepada orang-orang shalih. Yang ketiga ialah menjauhi sifat-sifat tercela, membenci maksiat dan membuang akidah kufur serta tidak menyekutukan Allah.

 

Diriwayatkan dari Ubadah bin Shamit r.a, – seorang yang pernah Ikut perang Badar dan salah seorang pemimpin pada mal Aqabah bahwa Rasulullah SAW berkata kepada sejumlah sahabatnya di sekelilingnya: “Bai’atlah aku dengan syarat kamu tidak menyekutukan sesuatu apapun dengan Allah, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anakmu, tidak melancarkan tuduhan dusta yang kamu adakan di antara tangan dan kakimu dan tidak mendurhakai Allah.

 

Maka siapa yang memenuhinya di antara kamu, Allah akan memberinya pahala. Dan siapa yang melakukan sebagian dari itu (selain syirik) dan dihukum di dunia, maka hukuman itu menjadi tebusan baginya.

 

Dan siapa yang melakukan sebagian dari itu, kemudian Allah menutupinya, maka terserah kepada Allah. Jika Allah menghendaki, Dia akan memaafkannya. Dan jika Dia menghendaki, Dia akan menghukumnya.”

 

Maka kami membai’atnya dengan syarat-syarat itu.

 

Diriwayatkan dari Ammar bin Yasir, ia berkata: “Tiga perkara yang apabila dimiliki oleh seseorang, ia pun telah mengumpulkan iman: yaitu berlaku adil terhadap dirimu, memberi salam kepada setiap orang mukmin dan memberi nafkah (sedekah) dalam keadaan miskin.”

 

Abu Dzarr r.a. berkata: Sesungguhnya aku telah memaki seorang lelaki dan menjelekkannya dengan ibunya. Maka Nabi SAW berkata kepadaku: Hai Abu Dzarr, apakah kau menjelekkannya dengan ibunya? Sesungguhnya engkau seorang yang masih mempunyai sifat jahiliyah. Hamba sahayamu adalah saudaramu. Allah menjadikan mereka di bawah kekuasaanmu.

 

Maka siapa yang saudaranya berada di bawah kekuasaannya, hendaklah ia memberinya makan dari makanan yang dimakannya dan memberinya pakaian dari apa yang dipakainya.

 

Janganlah kamu paksa mereka melakukan pekerjaan yang tidak mampu mereka lakukan. Jika kamu paksa mereka, maka bantulah mereka.

 

Diriwayatkan dari Abi Said Al-Khudri r.a. bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Apabila hamba masuk Islam dan mengamalkan Islam dengan baik, maka Allah menghapus darinya setiap dosa yang dulu dilakukannya. Dan sesudah itu kebaikan dibalas dengan pahala sepuluh kali lipat hingga 700 kali, sedangkan perbuatan dosa dibalas setimpal, kecuali Allah memaafkannya. Allah Ta’ala memaafkan dosa dengan kehendak-Nya. Hal ini merupakan dalil bagi Ahlus Sunnah bahwa hamba berada di bawah kehendak Allah. Jika Allah Ta’ala menghendaki, Dia memaafkannya. Dan jika Allah menghendaki, Dia menghukumnya. Keyakinan ini menolak pendapat yang memastikan bahwa pelaku dosa besar masuk neraka, seperti Mu’tazilah.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bahwa Nabi SAW bersabda: “Memaki orang muslim adalah kefasikan dan memeranginya adalah kufur.”

 

Ibnu Baththal berkata: Bukanlah yang dimaksud dengan kufur itu keluar dari agama, melainkan mengingkari hak-hak orang yang dimaki, karena Allah menjadikan mereka bersaudara dan menyuruh mendamaikan di antara mereka.

 

Rasulullah SAW melarang mereka saling memutuskan hubungan dan saling memerangi. Maka beliau menyatakan bahwa siapa yang melakukan itu, ia pun telah mengingkari hak saudaranya yang muslim.

 

Al-Khaththabi berkata: Yang dimaksud dengannya ialah kafir kepada Allah Ta’ala. Hal itu berlaku pada siapa yang melakukannya dengan menganggapnya halal tanpa alasan maupun penakwilan. Adapun orang yang menakwilkan, mereka tidak dihukum kafir maupun fasik, seperti para pembangkang yang melawan imam dengan menakwilkan alasannya.

 

Nabi SAW ingin agar orang muslim yang sempurna menjauhi sikap saling mencela dan memaki serta menjauhi kata-kata yang buruk dan senda gurau yang kotor di samping meninggalkan pertengkaran, permusuhan dan kebencian.

 

Sebaliknya beliau menyeru kepada kerukunan. perkataan yang baik, cinta dan kasih sayang yang membuahkan dan mendatangkan kebaikan.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Pada suatu hari Nabi SAW keluar menemui orang-orang. Kemudian seorang lelaki mendatanginya dan berkata: Apakah iman itu?

 

Nabi SAW menjawab: Iman ialah bila engkau beriman kepada Allah. para malaikat dan perjumpaan dengan-Nya, beriman kepada rasul-rasul-Nya serta beriman pada kebangkitan dari kubur.

 

Orang itu berkata: Apakah Islam itu?

 

Nabi SAW menjawab: Islam ialah bila engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukannya, engkau dirikan shalat. engkau tunaikan zakat yang diwajibkan dan engkau berpuasa di bulan Ramadhan.

 

Orang itu berkata: Apakah ihsan itu?

 

Nabi SAW menjawab: Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak bisa melihat-Nya. maka sesungguhnya Dia melihatmu.

 

Orang itu berkata: Kapan terjadi kiamat?

 

Nabi SAW menjawab: Orang yang ditanyai tidak lebih tahu daripada yang bertanya. Aku akan memberitahukan kepadamu tentang tanda-tandanya: yaitu apabila sahaya perempuan melahirkan tuannya, apabila para penggembala unta hitam saling berlomba meninggikan bangunan dalam lima perkara yang hanya diketahui Allah.

 

Kemudian Nabi SAW membaca: “Innallaha indahu ‘ilmus saa’ati (sesungguhnya Allah mempunyai pengetahuan tentang kiamat).

 

Kemudian orang itu pergi.

 

Maka Rasulullah SAW berkata: “Kembalikanlah dia. Namun mereka tidak melihat sesuatu apapun.

 

Kemudian Nabi SAW berkata: Ini Jibril datang mengajari orang-orang agama mereka.

 

Abu Abdillah berkata: Dia jadikan semua itu termasuk iman.

 

Penjelasan hadits

Pertama: Beriman kepada Allah artinya percaya kepada-Nya dalam semua urusanmu dan memohon kepada-Nya segala keperluanmu, berlindung dan berharap kepada-Nya, takut kepada-Nya dan mengamalkan kitab-Nya.

 

Di samping itu engkau beriktikad bahwa Allah memiliki segala sifat sempurna dan bersih dari setiap kekurangan.

 

Engkau beriktikad bahwa Allah mempunyai malaikat-malaikat yang berbakti dan rasul-rasul yang terpelihara dari kesalahan (ma’shum), sedangkan Muhammad SAW adalah rasul yang penghabisan.

 

Maka engkau amalkan sunnah-sunnahnya, engkau baca shalawat yang banyak untuknya, engkau agungkan orang-orang yang mengamalkan syari’atnya, berteman dengan mereka dan meneladani mereka.

 

Kemudian engkau harus mempercayai hari pembalasan: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya ia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya ia akan melihat (balasan)nya.” Az-Zalzalah: 7-8.

 

Kedua. Yang dimaksud dengan Islam ialah semua amal baik yang lahir dengan arti mentaati Allah dalam seluruh perintah-Nya dan mengamalkannya serta menjauhi semua larangan-Nya.

 

Iman adalah akidah yang tetap di dalam hati dan menunjukkan pengesaan Allah dan pengagungan-Nya.

 

Keyakinan itulah yang dinamakan penganut peradaban modern sekarang sebagai “dhamir” (hati nurani)”.

 

Ya. kebersihan batin dan rasa takut kepada Allah termasuk jalan yang menyampaikan kepada ridha Allah SWT.

 

Dan kesimpulan dari semua itu adalah iman kepada Allah SWT.

 

Islam adalah ketundukan pada lahirnya dan buah yang dekat dengan iman.

 

Al-Khaththabi berkata: Orang muslim bisa menjadi mukmin dan bisa pula tidak. Orang mukmin adalah muslim selamanya. Orang mukmin pasti seorang muslim, bukan sebaliknya.

 

Dasar iman adalah membenarkan dan dasar Islam adalah penyerahan diri. Ada kalanya manusia ini muslim, yakni tunduk pada lahirnya, tidak tunduk pada batinnya.

 

Terkadang ia benar dalam batinnya, namun tidak tunduk pada lahirnya.

 

Ketiga: Ihsan ialah beramal secara ikhlas karena Allah Ta’ala, sebab orang yang riya’ amalnya menjadi batal hingga ia menganiaya dirinya, yakni membebaninya dengan dosa-dosa.

 

Maka dikatakan kepadanya: “berbuat baiklah (ihsan) kepada dirimu”, dan beribadahlah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya. Kalau tidak, maka engkau akan binasa.

 

An-Nawawi berkata: Ini (ihsan) adalah dasar agama yang besar dan kaidah penting dari Islam. Ihsan adalah andalan para shiddiq, keinginan para penempuh jalan Allah, harta berharga orang-orang arif dan adab orang-orang shaleh.

 

Kesimpulan maknanya ialah engkau beribadah kepada Allah sebagai orang yang melihat Allah dan Dia melihatnya. Karena hal itu akan menimbulkan sikap tunduk dan ikhlas, menjaga hati dan anggota tubuh serta memperhatikan adab dalam ibadahnya.

 

semua amalmu dan milikilah keikhlasan sempurna dalam ibadahmu.

 

Perhatikanlah Tuhanmu dalam keadaan sembunyi dan terangterangan supaya engkau hidup bahagia di masa hidupmu dan sesudah mati. Semua itu dikumpulkan oleh kata “ad-diin”.

 

Allah Ta’ala berfirman:

 

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”. Ali Imran: 85

 

Ayat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama.

 

Al-Karmani berkata: Maka diketahuilah bahwa Islam, Iman dan Ad-Diin adalah satu dan itulah yang dimaksud oleh Al-Bukhari rahimahullah.

 

Diriwayatkan dari Amir, ia berkata: Aku mendengar An-Nu’man bin Basyir r.a. berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:

 

Segala sesuatu yang halal itu adalah jelas dan yang haram adalah jelas, sedangkan di antara keduanya ada hal-hal yang tersamar dan banyak orang yang tidak mengetahuinya.

 

Maka siapa yang menghindari hal-hal yang tersamar, ia pun telah membersihkan agama dan kehormatannya.

 

Dan siapa yang terjerumus dalam hal-hal yang tersamar, ia pun seperti penggembala di sekitar tempat terlarang dan nyaris masuk di dalamnya.

 

Ketahuilah, sesungguhnya setiap raja mempunyai tempat terlarang dan sesungguhnya tempat terlarang Allah di bumi-Nya adalah perbuatan maksiat yang dilarang-Nya.

 

Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh menjadi baik. Dan apabila daging itu rusak, maka seluruh tubuh menjadi rusak. Sesungguhnya daging itu adalah hati.

 

Penjelasan hadits

 

Nabi SAW ingin membimbing muslim sempurna untuk mencari makanan, minuman dan pakaian yang halal dengan bekerja secara halal serta menikahi perempuan yang halal.

 

Dan orang muslim patut meninggalkan perkara-perkara yang tersamar untuk melindungi agama dan kehormatannya.

 

An-Nawawi berkata: Artinya segala sesuatu itu ada tiga macam: halal yang jelas dan tidak tersembunyi kehalalannya seperti roti, buah-buahan, berbicara, berjalan dan lainnya.

 

Dan haram yang jelas seperti khamar, bangkai, darah, zina, dusta, dan semacam itu.

 

Kemudian yang tersamar, yaitu yang tidak jelas kehalalan dan keharamannya dan diketahui para ulama. Orang yang wara’ menjauhi perkara yang tersamar supaya selamat.

 

Nabi SAW bersabda: “Agama adalah nasihat bagi Allah dan rasulNya, para imam muslimin, dan kaum awam mereka.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Idza nashahuu lillahi wa rasuulihi (apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan rasul-Nya).” At-Taubah: 91.

 

Penjelasan hadits

 

Tonggak agama adalah nasihat (keikhlasan). Nasihat bagi Allah Ta’ala ialah beriman pada-Nya dan mensifatkan-Nya sebagaimana mestinya, tunduk kepada-Nya lahir batin, mencintai-Nya dengan melakukan ketaatan kepada-Nya dan menjauhi perbuatan yang dilarang-Nya dan berjihad dalam mengembalikan orang-orang durhaka kepada-Nya.

 

Nasihat bagi Nabi SAW ialah dengan mempercayai risalahnya, beriman pada semua ajaran yang dibawanya, mengagungkan dan membelanya dalam keadaan hidup dan mati.

 

Selanjutnya menghidupkan sunnahnya dengan mempelajari dan mengajarkannya, mengamalkan akhlak dan adabnya, mencintai ahli baitnya, para pengikut dan orang-orang yang dicintainya.

 

Nasihat bagi para imam (pemimpin) adalah dengan membantu mereka dalam menegakkan kebenaran, menaati mereka, mengingatkan mereka di saat lalai dengan lemah lembut, memaafkan kesalahan mereka dan mengembalikan kepada mereka hati orang-orang yang membangkang.

 

Adapun para imam mujtahid, maka nasihat kepada mereka adalah dengan menyiarkan ilmu dan riwayat hidup mereka serta berbaik sangka kepada mereka.

 

Nasihat bagi kaum awam muslimin adalah dengan menyayangi mereka, memberi manfaat kepada mereka, mengajari mereka ilmu yang berguna dan mencegah berbagai macam gangguan terhadap mereka.

 

Diriwayatkan dari Jarir bin Abdillah, ia berkata: “Aku membai’at Rasulullah SAW untuk mendirikan shalat, mengeluarkan zakat dan menasehati setiap muslim.”

 

Penjelasan hadits

 

Nasihat itu hukumnya fardhu kifayah sesuai dengan kemampuan bilamana diketahui bahwa nasihatnya akan diterima dan ia pun merasa aman dari gangguan atas dirinya. Jika merasa takut, maka ia bebas memilih.

 

Maka siapa yang mengetahui adanya cacat pada barang yang dijual, ia pun wajib menjelaskannya, baik sebagai penjual atau orang lain. Dan ia harus menasehati dirinya dengan mematuhi perintah dan menjauhi larangan.

 

Al-Qadhi Iyadh berkata: la membatasi pada shalat dan zakat lantaran kemasyhuran kedua perkara itu dan tidak menyebut puasa serta lainnya, karena sudah termasuk dalam perbuatan mendengar dan taat.

 

Adalah Jarir r.a. apabila membeli atau menjual sesuatu, ia berkata kepada temannya: Ketahuilah bahwa apa yang kami ambil darimu lebih kami sukai daripada apa yang kami berikan kepadamu, maka pilihlah.

 

Al-Qurthubi berkata: Pembai’atan Nabi SAW terhadap para sahabatnya adalah sesuai keperluannya untuk memperbarui janji atau menegaskan perintah. Oleh sebab itu kata-kata mereka berbedabeda.

 

Ibnu Baththal berkata mengenai hadits ini bahwa nasihat dinamakan agama dan Islam, sedangkan agama berlaku atas perbuatan sebagaimana berlaku atas perkataan.

 

Ada yang mengatakan: Penasihat tidak dianggap menasihati. kecuali bila ia menasihati dirinya dan bergiat dalam menuntut ilmu untuk mengetahui apa yang wajib dilakukannya.

 

Sayyidina Jarir berkata pada hari meninggalnya Mughirah bin Syu’bah setelah memuji syukur kepada Allah: Hendaklah kalian takut kepada Allah sendiri, tiada sekutu bagi-Nya dan bersikap sabar dan tenang hingga datang kepada kalian seorang pemimpin.

 

Jarir menasihati mereka karena takut terjadi kekacauan dan pergolakan serta huru hara selama menunggu pemimpin baru.

 

Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a., ia berkata: Di saat Nabi SAW sedang duduk dalam suatu majelis berbicara kepada orang banyak, tiba-tiba datang seorang dusun kepadanya. Ia berkata: Kapan terjadi kiamat?

 

Namun Rasulullah SAW terus berbicara.

 

Maka seseorang di antara mereka berkata: la mendengar apa yang dikatakannya, namun tidak menyukai perkataannya.

 

Seorang yang lain berkata: Ia (Nabi SAW) tidak mendengar.

 

Setelah Nabi SAW menyelesaikan pembicaraannya, beliau berkata: Di mana orang yang bertanya tentang kiamat?

 

Orang itu menjawab: Inilah aku. ya Rasulallah.

 

Nabi SAW berkata: Apabila amanat disia-siakan, tunggulah kiamat.

 

Orang itu berkata: Bagaimana cara menyia-nyiakannya?

 

Nabi SAW menjawab: Apabila urusan (jabatan) diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.

 

Penjelasan hadits

Sayyidina Rasulullah SAW memberi pelajaran kepada para sahabatnya, kemudian seorang dusun bertanya. Namun beliau tidak menjawabnya untuk mengajarinya adab ketika bertanya. Seharusnya ia menunggu sampai Rasulullah SAW selesai berbicara.

 

Dalam hadits ini terdapat adab pelajar untuk tidak bertanya kepada orang alim selama ia sibuk bicara atau sibuk dengan lainnya.

 

Hadits ini menunjukkan sikap lemah lembut terhadap pelajar, meskipun kasar di waktu bertanya atau bodoh.

 

Hadits ini menunjukkan boleh bertanya kepada orang alim bila si penanya tidak mengerti, yaitu: Bagaimana cara menyia-nyiakannya?

 

Ibnu Baththal berkata: Hadits ini menunjukkan kewajiban mengajari penanya.

 

Para pemimpin harus mengangkat orang yang memahami agama dan menunaikan amanat serta memperhatikan umat. Apabila mereka mengangkat orang yang tidak memahami agama. maka mereka telah menyia-nyiakan amanat yang diwajibkan Allah Ta’ala atas mereka.

 

Telah diriwayatkan dari Nabi SAW: Kiamat tidak terjadi hingga orang khianat diserahi amanat. Kiamat akan terjadi bila orang-orang bodoh berkuasa dan pengikut kebenaran tidak mampu menegakkan dan membelanya. Demikian dikatakan oleh Al-Karmani.

 

Tanda-tanda kiamat telah nampak sekarang. Kebodohan dan kemunafikan telah tersebar luas, sifat khianat telah merajalela, demikian pula pelacuran.

 

Rasa malu telah lenyap, kebohongan dan sifat penakut terdapat di mana-mana, kepercayaan telah menjadi sedikit dan ketenteraman telah hilang. Maka tiada daya dan kekuatan, melainkan dengan pertolongan Allah.

 

Oleh karena itu kaum muslimin wajib berusaha memahami Kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW serta mengamalkannya.

 

Mudah-mudahan Allah memperbaiki keadaan dan mengganti kesulitan dengan kemudahan serta menghilangkan kesempitan ini. Sesungguhnya Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru, ia berkata: Nabi SAW berada di belakang kami dalam suatu perjalanan yang kami lakukan. Nabi SAW menyusul kami di saat kami terburu-buru untuk menunaikan shalat, karena waktunya tinggal sedikit. Kami berwudhu dan mengusap kaki-kaki kami. Maka beliau berseru dengan suara keras: Celakalah tumit yang disentuh api dua atau tiga kali. Hadits di atas menunjukkan kewajiban membasuh kaki di waktu berwudhu, bukan mengusapnya.

 

Diriwayatkan dari Syarik bin Abdillah bin Abi Namir bahwa ia mendengar Anas bin Malik berkata: Di saat kami sedang duduk bersama Nabi SAW di masjid, tiba-tiba masuk seorang lelaki yang mengendarai seekor unta, lalu merebahkannya di halaman masjid. kemudian ia mengikatnya. Kemudian ia berkata kepada mereka: Mana di antara kalian yang bernama Muhammad?

 

Ketika itu Nabi SAW sedang duduk bersandar di antara kami. Kami berkata: Inilah dia orang yang putih dan bersandar itu.

 

Orang itu berkata kepadanya: Wahai putra Abdul Muththalib.

 

Nabi SAW berkata kepadanya: Aku telah menjawabmu.

 

Kemudian orang itu berkata kepada Nabi SAW: Aku akan menanyaimu dengan pertanyaan yang berat, namun jangan marah kepadaku.

 

Nabi SAW berkata: Tanyakanlah apa yang ingin engkau tanyakan.

 

Orang itu berkata: Apakah Allah mengutusmu kepada semua manusia?

 

Nabi SAW menjawab: Allahumma, ya.

 

Orang itu berkata: Aku bertanya kepadamu demi Allah, apakah Allah menyuruhmu agar kita mengerjakan shalat lima waktu dalam sehari semalam?

 

Nabi SAW menjawab: Allahumma, ya.

 

Orang itu berkata: Aku bertanya kepadamu demi Allah, apakah Allah menyuruhmu agar kita berpuasa di bulan ini (Ramadhan) dalam setiap tahun?

 

Nabi SAW menjawab: Allahummah, ya.

 

Orang itu berkata: Aku bertanya kepadamu demi Allah, apakah Allah menyuruhmu mengambil sedekah (zakat) ini dari orang-orang kaya kita dan membagikannya kepada orang-orang miskin kita?

 

Nabi SAW menjawab: Allahumma, ya.

 

Orang itu berkata: Aku beriman kepada wahyu (agama) yang anda bawa.

 

Aku adalah seorang utusan dari kaumku di belakangku. Aku adalah Dhimam bin Tsa’labah saudara bani Sa’ad bin Bakr.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas: la diberitahu bahwa Rasulullah SAW mengutus seorang lelaki untuk membawa suratnya dan menyerahkannya kepada pembesar Bahrain. Kemudian pembesar Bahrain menyerahkannya kepada Kisra. Ketika Kisra selesai membacanya, ia merobek surat itu. Maka aku menduga ibnul Musayyab berkata: Kemudian Rasulullah SAW mendoakan kebinasaan atas mereka hingga mereka dihancurkan oleh Allah.

 

Al-iImam Bukhari berkata mengenai firman Allah Ta’ala: “Fa’lam annahu laa ilaha illallahu (maka ketahuilah bahwasanya tiada Tuhan selain Allah). Allah Ta’ala memulai dengan ilmu. Para ulama adalah pewaris para nabi. Mereka mewariskan ilmu. Siapa yang mengambilnya, ia pun mengambil bagian yang banyak: Dan siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan baginya jalan menuju surga.

 

Allah azza wa jalla berfirman: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama.” Faathir: 28.

 

Allah Ta’ala berfirman: “dan tiada yang memahaminya, kecuali orang-orang yang berilmu.” Al-Ankabut: 43.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu), niscaya tidaklah kami termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.” Al-Mulk: 10.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui.” Az-Zumar: 9.

 

Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa yang Allah menghendaki kebaikan baginya, Dia menjadikannya pandai tentang ilmu agama. Sesungguhnya ilmu diperoleh dengan belajar.”

 

Abu Dzar berkata: “Andaikata kalian letakkan pedang yang tajam di atas ini, sambil menunjuk ke belakangnya, kemudian aku mengira bahwa aku bisa melaksanakan perkataan yang aku dengar dari Nabi SAW sebelum kalian mengizinkan bagiku, niscaya aku melaksanakannya.”

 

Ibnu Abbas r.a. berkata: “Jadilah kalian rabbani yang sabar, fugaha dan ulama.

 

Dikatakan bahwa rabbani ialah orang yang mendidik orang-orang dengan ilmu yang kecil sebelum ilmu yang besar.”

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a.: la berkata: “Adalah Nabi SAW menetapkan waktu-waktu tertentu dalam beberapa hari untuk memberi nasihat supaya kami tidak merasa jemu.”

 

Umar ibnul Khaththab r.a. berkata: “Tuntutlah ilmu sebelum kalian diangkat menjadi pemimpin.”

 

Penjelasan hadits

Ibnu Baththal berkata: Umar mengatakan itu, karena siaapa yang diangkat orang-orang menjadi pemimpin, ia pun merasa malu duduk belajar, karena takut terganggu kepemimpinannya di antara orang-orang.

 

Yahya bin Ma’in berkata: Barangsiapa terburu-buru menjadi pemimpin, ia pun kehilangan ilmu yang banyak. Ada yang mengatakan: Sesungguhnya kepemimpinan itu tercapai dengan ilmu. Semakin bertambah ilmunya, semakin bertambah kepemimpinannya.

 

Umar r.a. bermaksud mendorong pertambahan ilmu sebelum menjadi pemimpin untuk mengagungkan kepemimpinan dengan ilmu.

 

Para sahabat Nabi SAW telah belajar ilmu dalam usia lanjut. Demikian dikatakan oleh Karmani.

 

Diriwayatkan dari Abi Musa dari Nabi SAW, beliau bersabda: Perumpamaan petunjuk untuk ilmu yang Allah mengutusku untuk menyampaikannya adalah seperti hujan yang banyak menimpa bumi. Sebagian bumi itu ada yang bersih dan menerima air hingga menumbuhkan tanaman dan rumput yang banyak. Sebagian lagi ada yang tandus dan menahan air, maka Allah memberi manfaat orang-orang dengannya hingga mereka minum dan memberi minum ternak mereka serta menanam tanaman. Sebagian tanah lainnya adalah tanah tandus yang tidak menahan air dan tidak menumbuhkan tanaman.

 

Itulah perumpamaan orang yang mengerti tentang agama Allah dan bermanfaat baginya agama yang aku diutus Allah untuk menyampaikannya. Maka ia memahami agama itu dan mengajarkannya.

 

Dan perumpamaan orang yang tidak mengangkat kepala terhadap pelajaran itu dan tidak menerima petunjuk Allah yang aku diutus untuk menyampaikannya.

 

Penjelasan hadits

 

An-Nawawi berkata: Perumpamaan ini berarti bahwa tanah itu ada tiga macam. Begitu pula orang-orang. Macam tanah yang pertama mendapat manfaat dari hujan hingga hidup setelah dulunya mati dan menumbuhkan tanaman sehingga orang-orang dan ternak dapat mengambil manfaatnya.

 

Macam pertama dari orang-orang itu menerima petunjuk dan ilmu, lalu menyimpannya dan hidup hatinya.

 

la pun mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain hingga ia mendapat manfaat dan memberi manfaat.

 

Macam tanah yang kedua adalah yang tidak bisa mengambil manfaat, tetapi menghasilkan faedah, yaitu menyimpan air untuk selainnya hingga orang-orang dan ternak memanfaatkannya.

 

Begitu pula macam manusia yang kedua, mereka mempunyai hati yang bisa menyimpan, tetapi tidak mempunyai akal yang cerdas maupun ilmu yang kokoh untuk menghasilkan hukum-hukum dan makna-makna serta tidak bergiat dalam mengamalkannya. Mereka menyimpannya hingga datang ahli ilmu untuk memberi manfaat dan mengambilnya. Maka engkau bisa mengambilnya dari mereka dan mendapat manfaat dengannya. Mereka ini memberi manfaat dengan apa yang sampai pada mereka.

 

Macam tanah yang ketiga adalah tanah tandus yang tidak menumbuhkan tanaman. Tanah itu tidak bisa mengambil manfaat dari air dan tidak bisa menyimpannya untuk dimanfaatkan oleh lainnya.

 

Begitu pula macam ketiga dari manusia tidak mempunyai hati yang bisa menerima maupun pemahaman yang mengerti.

 

Apabila mendengar ilmu, mereka tidak mendapat manfaat dengannya dan tidak menyimpannya untuk memberikan manfaat kepada orang lain.

 

Yang pertama adalah untuk pengambil manfaat yang memberi manfaat. Yang kedua untuk pemberi manfaat yang tidak mendapat manfaat dan yang ketiga untuk lainnya.

 

Yang pertama adalah isyarat bagi para ulama. Yang kedua adalah isyarat kepada para pembawa ilmu. Dan yang ketiga kepada orang yang tidak berilmu dan tidak pula membawanya. Demikian dikatakan oleh Karmani.

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya termasuk tanda-tanda kiamat ialah bila ilmu diangkat, kebodohan tersebar, banyak orang minum khamar, nampak (banyak) perbuatan zina, wanita menjadi banyak dan laki-laki menjadi sedikit hingga lima puluh orang perempuan untuk satu orang laki-laki.”

 

Penjelasan hadits

 

Nabi SAW telah bersabda: Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dari para hamba sekaligus, tetapi mencabut ilmu dengan mematikan para ulama. Ketika tidak tersisa seorang alim pun, orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh. Maka ketika ditanya, mereka berfatwa tanpa ilmu hingga mereka tersesat dan menyesatkan.

 

Umar bin Abdul Aziz menulis: Hendaklah kalian sebarkan salam dan duduk (mengajar) hingga orang yang tidak tahu bisa mengetahui. Karena ilmu tidak binasa hingga menjadi rahasia (tidak tersiar).

 

Sesungguhnya ajaran-ajaran syara’ ialah berkata benar, beristigomah (bersikap lurus) dan rasa malu.

 

Apabila engkau melihat selain dari sifat-sifat ini dalam suatu lingkungan, maka hukumilah bahwa ia telah melanggar agama, imannya telah rusak dan pengamalan Islamnya telah lemah serta tunggulah dekatnya hari kiamat sebagaimana diberitahukan kepada kita oleh Nabi SAW,

 

Allah Ta’ala berfirman: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah menampakkan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” Ar-Rum: 41.

 

Yakni manusia akan ditimpa berbagai musibah berupa krisis, paceklik, sedikit hujan atau banjir besar, sedikit produksi dan pendapatan dalam pertanian, perdagangan yang sepi, banyaknya kematian pada manusia dan hewan, banyaknya kebakaran dan lenyapnya keberkahan dari segala sesuatu disebabkan banyaknya maksiat dan dosa, kejahatan mereka dan kebejatan wanita-wanita mereka.

 

An-Nasafi berkata: Maksudnya agar mereka merasakan sebagian akibat perbuatan di dunia sebelum Allah menghukum mereka atas seluruh perbuatan itu di akhirat.

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. dari Nabi SAW bahwa apabila beliau berbicara dengan suatu perkataan, diulanginya tiga kali supaya bisa dimengerti. Dan apabila mendatangi sekelompok orang, beliau memberi salam kepada mereka tiga kali.

 

Penjelasan hadits

 

Al-Khaththabi berkata: Nabi SAW mengulangi perkataannya tiga kali, karena barangkali di antara hadirin ada yang kurang mengerti tentang apa yang dikatakannya, sedangkan Nabi SAW diperintahkan untuk menjelaskan dan menyampaikannya. Dan boleh jadi disebabkan perkataan yang diucapkannya termasuk macam perkataan yang rumit sehingga beliau ingin menghilangkan kerumitan dan kesamaran darinya.

 

Adapun pemberian salam sebanyak tiga kali, maka sangat besar kemungkinannya hal itu dilakukan ketika meminta izin masuk.

 

Diriwayatkan dari Sa’ad bahwa Nabi SAW datang kepadanya di rumahnya, lalu memberi salam. Namun Sa’ad tidak menjawabnya. Kemudian beliau memberi salam untuk kali kedua, namun Sa’ad tidak menjawabnya.

 

Kemudian beliau memberi salam untuk kali ketiga, namun Sa’ad tidak menjawabnya. Maka Nabi SAW pergi. Kemudian Sa’ad keluar dan mengikutinya.

 

Sa’ad berkata: Ya Rasulallah, aku telah mendengar ucapan salammu dengan kedua telingaku, tetapi aku ingin memperbanyak berkah ucapan salammu. Demikian dikatakan oleh Karmani.

 

Diriwayatkan dari Asma’ binti Abu Bakar r.a., ia berkata: Aku mendatangi Aisyah yang sedang shalat. Kemudian aku berkata: Ada apa dengan orang-orang!

 

Maka Aisyah memberi isyarat ke langit. Ternyata orang-orang sedang berdiri.

 

Aisyah mengucapkan: Subhanallah.

 

Aku (Asma”) berkata: Apakah tanda (siksaan Allah)?

 

Aisyah menjawab dengan isyarat kepalanya: Ya.

 

Maka aku (Asma’) berdiri untuk menunaikan shalat hingga aku merasa pusing (karena lama berada di terik matahari). Kemudian aku tuangkan air di atas kepalaku.

 

Nabi SAW memuji syukur kepada Allah azza wa jalla, kemudian berkata: Tiada sesuatu yang belum pernah ditunjukkan kepadaku melainkan aku melihatnya di tempatku hingga surga dan neraka.

 

Kemudian diwahyukan kepadaku bahwa kalian akan mengalami ujian di dalam kuburmu seperti atau mendekati, aku tidak tah, yang mana.

 

Asma’ berkata: Dari fitnah Al-Masihud Dajjal.

 

Dikatakan: Apakah yang kau ketahui tentang orang ini?

 

Adapun orang yang beriman atau yang yakin, aku tidak tahu yang mana di antara keduanya, dikatakan Asma’. Maka ia berkata: Muhammad Rasul (utusan) Allah, ia datang kepada kami membawa bukti-bukti yang jelas dan petunjuk. Maka kami menjawab (mematuhi) dan mengikutinya. la adalah Muhammad, tiga kali.

 

Kemudian dikatakan: Tidurlah dalam keadaan baik. Kami telah mengetahui, sungguh engkau seorang yang yakin dengannya.

 

Adapun orang munafik atau orang yang ragu, aku tidak tahu yang mana dikatakan Asma’: Maka orang itu berkata: Aku tidak tahu.

 

Aku mendengar orang-orang mengatakan sesuatu, lalu aku mengatakannya.

 

Penjelasan hadits

 

Sayyidah Asma” adalah saudara Sayyidah Aisyah. la lebih tua sepuluh tahun daripada Aisyah. Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa hadits ini mengandung faedah-faedah sebagai berikut.

 

  1. Berlindung kepada Allah dalam menghadapi masalah-masalah penting dan memohon kepada Allah Ta’ala untuk memenuhi keperluan dan menghilangkan kesulitan.

 

  1. Anjuran untuk mandi dan berwudhu serta mengerjakan shalat untuk menghilangkan kesusahan dan kesulitan besar.

 

  1. Ketaatan kepada Allah menyelamatkan dari siksaan.

 

  1. Penetapan siksa kubur, pertanyaan Munkar dan Nakir, keluarnya Dajjal dan kemungkinan melihat Allah Ta’ala oleh Nabi SAW.

 

Dan siapa yang ragu tentang kebenaran Rasulullah SAW dan kebenaran risalahnya, ia pun kafir.

 

  1. Sunnah shalat Kusuf (gerhana matahari) dan melamakan berdiri di dalamnya.

 

  1. Orang perempuan boleh mengucapkan tasbih di dalam shalat.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat, dan Allah menyesatkan orang-orang yang dhalim dan melakukan apa yang Dia kehendaki.” Ibrahim: 27.

 

Malik ibnul Huwairits berkata: Nabi SAW berkata kepada kami: Kembalilah kepada keluarga-keluargamu dan ajarilah mereka.

 

Delegasi Abdul Qais telah datang kepada Rasulullah, maka beliau berkata: Selamat datang rombongan atau delegasi tanpa merasa hina maupun menyesal.

 

Mereka berkata: Kami datang kepadamu dari jarak yang jauh. dan di antara kami dan engkau ada suku Mudhar yang kafir ini. Dan kami tidak bisa datang kepadamu sekarang di bulan Haram.

 

Maka suruhlah kami dengan perkara yang kami beritahukan kepada orang-orang di belakang kami agar kami masuk surga.

 

Kemudian Rasulullah SAW menyuruh mereka melakukan empat perkara dan melarang mereka empat perkara.

 

Beliau menyuruh mereka beriman kepada Allah azza wa jalla sendiri.

 

Nabi SAW berkata: Tahukah kalian apa iman kepada Allah sendiri?

 

Mereka menjawab: Allah dan rasul-Nya lebih tahu.

 

Nabi SAW berkata: Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, memberikan seperlima dari rampasan perang.

 

Dan Nabi SAW melarang membuat sari minuman dalam ad-dubba’ (labu kering), kendi hijau dan wadah yang bercat hitam.

 

Syu’bah berkata: Barangkali ia mengatakan an-nagiir (batang kurma yang dilubangi) dan barangkali ia mengatakan al-magiir.

 

Nabi SAW berkata: Hafalkan semua ini dan beritahukan kepada orang-orang di belakangmu.

 

Diriwayatkan dari Salamah ibnul Akwa’ r.a., ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa mengatakan tentang aku apa yang aku tidak mengatakannya, biarlah ia menduduki tempatnya di neraka.”

 

Diriwayatkan dari Ali bin Thalib r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian berdusta mengenai aku, karena siapa yang berdusta mengenai aku, biarlah ia masuk neraka.”

 

Penjelasan hadits

 

Rasulullah SAW berkata mengenai Sayyidina Ali r.a.: Engkau adalah saudaraku di dunia dan di akhirat. Nabi SAW mengawinkannya dengan putrinya Sayyidatina Fathimah, pemimpin kaum wanita semesta alam.

 

Ali adalah ayah dari Al-Hasan dan Al-Husein dan salah seorang dari sepuluh orang yang dikabarkan masuk surga.

 

la pun termasuk anggota majelis syura yang terdiri dari enam orang dan Rasulullah SAW wafat dalam keadaan ridha kepada mereka.

 

Ali seorang alim rabbani dan pemberani yang masyhur serta seorang zahid yang terdahulu masuk Islam.

 

la ikut dalam seluruh peperangan bersama Rasulullah SAW kecuali Tabuk. Pada waktu itu Nabi SAW menunjuknya sebagai wakilnya di Madinah.

 

Maka Ali berkata: Ya Rasulallah, apakah engkau tinggalkan aku bersama kaum wanita dan anak-anak?

 

Nabi SAW menjawab: Tidakkah engkau senang menempati kedudukan terhadapku seperti Harun terhadap Musa, hanya saja tiada nabi sesudah aku?

 

Pada waktu perang Uhud, Ali terkena 16 hantaman senjata. Pada waktu perang Khaibar, Nabi SAW memberinya bendera dan mengabarkan bahwa kemenangan akan tercapai melalui tangannya.

 

Ilmunya menempati kedudukan tertinggi dan keberaniannya dalam berbagai peperangan sudah terkenal.

 

Ali karromallahu wajhahu berkata: “Bicaralah kepada orang-orang dengan apa yang mereka ketahui. Apakah kalian suka Allah dan rasul-Nya didustakan?”

 

Penjelasan hadits

 

Amirul mukminin Ali r.a. ingin agar pembicara berbicara kepada Orang banyak menurut kadar akal mereka dan para pembimbing memilih perkataan yang sesuai dengan maksud pembicaraan.

 

Al-Karmani berkata: Hal itu disebabkan bila seseorang mendengar sesuatu yang tidak dipahaminya dan tidak membayangkan kemungkinannya serta menganggapnya mustahil karena bodoh, ia pun tidak mempercayai keberadaannya.

 

Apabila perkataari itu dihubungkan kepada Allah dan rasul-Nya, maka akan berakibat pendustaan terhadap Allah dan rasul-Nya.

 

Mujahid bin Jubair seorang Tabi’iy berkata: “Tidaklah bisa belajar ilmu prang yang malu dan orang yang sombong.” Aisyah berkata: “Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshor, Mereka tidak merasa malu untuk belajar ilmu agama.”

 

Diriwayatkan dari Ummi Salamah, ia berkata: Ummu Sulaim datang kepada Rasulullah SAW, lalu berkata: Ya Rasulallah. sesungguhnya Allah tidak merasa malu terhadap kebenaran. Apakah orang perempuan wajib mandi bila ia bermimpi?

 

Nabi SAW menjawab: Apabila ia melihat air (mani).

 

Kemudian Ummu Sulaim menutup mukanya.

 

la berkata: Ya Rasulallah, apakah orang perempuan bermimpi (basah)?

 

Nabi SAW menjawab: Ya, bagaimana ini, dengan apa anak menyerupai ibu?

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Shalat orang yang berhadats tidak diterima hingga ia berwudhu.” Seorang lelaki dari Hadhramaut berkata: Apakah hadats itu, hai Abu Hurairah? Abu Hurairah menjawab: Kentut.

 

Diriwayatkan dari Nu’aim Al-Mujmir, ia berkata: Aku naik bersama Abu Hurairah r.a. di atas atap masjid, lalu ia berwudhu, kemudian ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari kiamat dengan muka dan anggota tubuh berseri-seri karena bekas wudhu. Maka, barangsiapa di antara kamu sanggup memanjangkan bagian yang putih, hendaklah ia melakukannya.”

 

Diriwayatkan dari Abbad bin Tamim dari pamannya Abdullah bin Zaid bahwa ia mengeluhkan kepada Rasulullah SA orang yang membayangkan bahwa ia merasakan sesuatu dalam shalat. Maka Nabi SAW menjawab: “Janganlah ia pergi hingga ia mendengar suara (dari duburnya) atau merasakan angin (kentut).”

 

Diriwayatkan dari Abu Ayyub Al-Anshari r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang dari kamu hendak buang hajat, janganlah menghadap kiblat dan jangan membelakanginya, menghadaplah ke timur atau ke barat.”

 

Penjelasan hadits

 

Maksudnya, menghadaplah ke timur atau ke barat. yaitu bagi penduduk Madinah atau orang-orang yang arah kiblatnya sama dengan mereka. Adapun siapa yang kiblatnya menghadap arah timur atau barat, maka di waktu buang hajat ia menghadap ke selatan atau utara.

 

Rasulullah SAW mengajarkan adab buang hajat, yaitu di tempat yang tersembunyi dan menjauhi orang-orang di padang terbuka dan menghindar dari menghadap tempat-tempat yang suci dan terhormat.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Qatadah dari bapaknya, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang dari kamu minum, janganlah ia bernafas di dalam gelas, dan apabila buang hajat, janganlah ia menyentuh zakarnya dengan tangan kanannya.”

 

Diriwayatkan dari Atha’ bin Yazid bahwa Humran bekas sahaya Utsman bin Affan r.a. mengabarinya bahwa ia melihat Utsman bin Affan menyuruh mengambil bejana berisi air, lalu ia tuangkan air di atas kedua telapak tangannya tiga kali, lalu Utsman membasuh kedua telapak tangannya.

 

Kemudian ia masukkan tangan kanannya ke dalam bejana, lalu berkumur dan menghirup air ke hidung.

 

Kemudian ia basuh mukanya tiga kali dan kedua tangannya hingga kedua siku tiga kali, kemudian ia mengusap kepalanya. Kemudian ia basuh kedua kakinya hingga kedua mata kaki tiga kali.

 

Kemudian ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian mengerjakan shalat dua raka’at dan tidak mengingat sesuatu (dari urusan dunia dan akhirat), diampunilah baginya dosanya yang lampau.”

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Barangsiapa berwudhu, hendaklah ia mengeluarkan air (kotoran) sesudah istinsyag (menghirup air di hidung). Dan siapa yang beristinja’ (cebok) dengan batu, hendaklah ia gunakan tiga batu.”

 

Penjelasan hadits

 

Yang membatalkan wudhu ada enam perkara, yaitu: Keluarnya sesuatu dari kemaluan dan dubur, tidur dalam posisi yang memungkinkan keluarnya sesuatu dari dubur, hilangnya akal karena mabuk atau sakit, menyentuh perempuan oleh laki-laki yang bukan mahramnya tanpa penghalang, menyentuh kemaluan manusia dengan bagian bawah telapak tangan dan menyentuh lingkaran duburnya menurut mazhab yang baru.

 

Fardhu wudhu ada enam perkara, yaitu: niat ketika membasuh muka, membasuh muka, membasuh kedua tangan hingga siku, mengusap sebagian kepala dan membasuh kedua kaki hingga mata kaki dan berurutan seperti yang kami sebutkan.

 

Sunnahnya ada sepuluh, yaitu: membasuh kedua telapak tangan sebelum memasukkannya ke dalam bejana, berkumur dan beristinsyaq, mengusap seluruh kepala, mengusap kedua telinga pada bagian luar dan dalamnya dengan air yang baru, membasuh sela-sela janggut yang lebat, membasuh sela-sela dari jari-jari tangan dan kaki, mendahulukan yang kanan sebelum yang kiri, bersuci tiga kali tiga kali dan muwaalat (membasuh anggota berikutnya sebelum kering anggota yang dibasuh).

 

Beristinja’ (cebok) dari kencing dan tahi adalah wajib. Yang lebih utama adalah beristinja’ dengan batu, kemudian menyusulkannya dengan air.

 

la boleh membatasi pada air atau tiga batu dengan mana ia membersihkan tempatnya. Apabila ingin membatasi pada salah satu dari keduanya, maka air lebih utama.

 

la hindari menghadap kiblat dan membelakanginya di padang terbuka.

 

la hindari buang hajat kecil dan besar di air yang diam, di bawah pohon yang berbuah di jalan, di tempat yang teduh dan lubang.

 

Janganlah ia bicara ketika sedang buang air keciil atau besar, jangan menghadap matahari dan bulan dan jangan membelakanginya.

 

Yang mewajibkan mandi ada enam perkara: Tiga perkara dialami laki-laki dan perempuan, yaitu pertemuan antara dua kemaluan, keluarnya mani dan kematian. Tiga perkara khusus dialami oleh perempuan yaitu haid, nifas dan melahirkan anak.

 

Sunnah mandi ada lima perkara: menyebut nama Allah, berwudhu sebelumnya, menggosokkan tangan pada tubuh. muwaalat, mendahulukan yang kanan sebelum kiri.

 

Diharamkan pada waktu haid dan nifas delapan perkara, yaitu: Shalat, puasa, membaca Al-Qur’an, menyentuh mushaf dan membawanya, memasuki masjid, melakukan thawaf, berhubungan badan, menikmati bagian di antara pusar dan lutut.

 

Diharamkan atas orang yang junub lima perkara, yaitu: shalat, membaca Al-Qur’an, menyentuh mushaf dan membawanya, melakukan thawaf dan tinggal di masjid.

 

Diharamkan atas orang yang berhadats tiga perkara, yaitu: shalat, thawaf, menyentuh mushaf dan membawanya.

 

Diriwayatkan dari Ummi Athiyyah, ia berkata: Rasulullah SAW berkata kepada orang-orang perempuan mengenai cara memandikan putrinya (Zainab): “Mulailah dengan membasuh bagian kanannya dan tempat-tempat wudhu darinya.”

 

Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Apabila anjing minum dalam bejana seseorang dari kamu, hendaklah ia mencucinya tujuh kali.”

 

Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: “Hamba tetap dalam shalat selama ia berada di dalam masjid menunggu shalat dan tidak berhadats.”

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. bahwa Rasulullah SAW menyuruh mengambil bejana berisi air. Kemudian didatangkan sebuah wadah yang luas mulutnya. Ada sedikit air di dalamnya. Kemudian Nabi SAW meletakkan jari-jarinya di dalamnya. Anas berkata: Aku melihat air memancar di antara jari-jari Nabi SAW. Anas berkata: Maka aku menaksir yang berwudhu dari situ ada sekitar 70 hingga 80 orang.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang dari kamu berwudhu, hendaklah ia menghirup air dalam hidungnya, kemudian mengeluarkannya. Dan siapa yang menggunakan batu untuk beristinja’, hendaklah ia gunakan jumlah ganjil.

 

Apabila seseorang dari kamu bangun dari tidurnya, hendaklah ia membasuh tangannya sebelum memasukkannya dalam air wudhunya, karena seseorang dari kamu tidak tahu di mana tangannya bermalam.”

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang dari kamu mengantuk ketika shalat, hendaklah ia tidur hingga hilang kantuknya, karena seseorang dari kamu apabila mengerjakan shalat dalam keadaan mengantuk, ia pun tidak tahu barangkali ia mengucapkan istighfar, lalu memaki dirinya.”

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a. bahwa ia berkata: Nabi SAW melewati sebidang kebun di Madinah atau Makkah. Beliau mendengar suara dua orang yang sedang disiksa dalam kubur mereka.

 

Maka Nabi SAW berkata: “Kedua orang itu sedang disiksa dan bukan disiksa karena meninggalkan sesuatu yang besar. Yang satu tidak menjaga anggota tubuhnya dari kencingnya, sedangkan yang lain berjalan melakukan namimah.”

 

Kemudian beliau menyuruh mengambil pelepah kurma, lalu mematahkannya menjadi dua bagian. Beliau meletakkan setiap potong di atas setiap kubur dari kedua orang itu.

 

Kemudian dikatakan kepadanya: Ya Rasulallah, mengapa engkau

 

lakukan ini? Nabi SAW menjawab: Mudah-mudahan siksaan atas keduanya diringankan selama kedua potong pelepah itu belum kering.

 

Dalam hadits di atas terdapat beberapa faedah:

 

  1. Menunjukkan kewajiban beristinja’ (cebok). karena bila ia disiksa hanya lantaran kurang bersih membasuh kencing dan tidak berhati-hati terhadapnya, maka membiarkannya di tempat keluarnya lebih patut untuk disiksa.

 

  1. Penetapan siksa besar.

 

  1. Peringatan untuk tidak membiarkan najasah di badan dan baju.

 

  1. Kewajiban menghilangkan najasah.

 

Diriwayatkan dari Ummul mu’minin Maimunah r.a. bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang seekor tikus yang jatuh dalam samin (beku). Beliau menjawab: “Buanglah tikus itu dan samin yang di sekitarnya, lalu makanlah saminmu yang tersisa.”

 

Penjelasan hadits Yang dimaksud dengan samin ialah samin yang beku. Karena samin yang cair menjadi najis bila terkena najasah dan tidak bisa disucikan serta diharamkan memakannya dan tidak sah menjualnya.

 

Akan tetapi boleh menggunakannya sebagai pelita dan memanfaatkannya selain dimakan dan dijual. Ini adalah mazhab Syafi’iyah dan Malikiyah.

 

Para ulama Hanafi mengharamkan memakannya dan para ulama Hambali melarang pemanfaatannya sama sekali. Demikian kata Syarqawi.

 

Sesungguhnya agama adalah kebersihan dan sesungguhnya Allah Ta’ala baik dan tidak menerima, kecuali yang baik. Adalah Nabi SAW memperhatikan kebersihan makanannya. Bukhari menyebutkan hadits ini dalam bab najasah yang jatuh dalam samin dan air.

 

Az-Zuhri berkata: Tiada masalah dengan air selama tidak berubah rasanya atau bau atau warnanya.

 

Hammad berkata: Tiada masalah dengan bulu bangkai.

 

Az-Zuhri berkata mengenai tulang-tulang bangkai seperti gajah dan lainnya: Aku mendapati beberapa orang ulama salaf menyisir rambut dengannya dan menggunakannya sebagai minyak. Mereka menganggap tidak ada masalah dengannya.

 

Ibnu Sirin dan Ibrahim berkata: Tidak ada masalah dengan perdagangan gading gajah. Andaikata gading itu najis, tidak sah menjualnya.

 

Oleh karena itu air tidak menjadi najis bila gading itu jatuh di dalamnya. Demikian dikatakan oleh Karmani.

 

Ibnu Abbas berkata: Aku bermalam di tempat Nabi SAW dan beliau bersiwak (menggosok gigi).

 

Diriwayatkan dari Abi Burdah dari bapaknya, ia berkata: Aku mendatangi Nabi SAW dan aku mendapatinya menggosok gigi dengan sepotong siwak di tangannya. Beliau mengeluarkan suara ketika siwak itu berada di mulutnya seakan-akan beliau muntah.

 

Diriwayatkan dari Hudzaifah, ia berkata: Adalah Nabi SAW apabila bangun di waktu malam menggosok giginya dengan siwak.

 

Penjelasan hadits

 

Disebutkan dalam kitab figh oleh Abi Syuja’: Bersiwak dianjurkan dalam setiap keadaan, kecuali sesudah matahari tergelincir bagi orang yang puasa.

 

Bersiwak sangat dianjurkan dalam tiga keadaan, yaitu di saat berubahnya bau mulut dan lainnya (seperti makan bawang). ketika bangun dari tidur dan ketika hendak mengerjakan shalat.

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar bahwa Nabi SAW bercerita: Aku bermimpi menggosok gigi dengan sepotong siwak. Kemudian dua orang lelaki datang kepadaku, yang satu lebih tua daripada yang lain.

 

Kemudian kuberikan siwak itu kepada yang lebih muda. namun dikatakan kepadaku: Berikan kepada yang lebih tua.

 

Maka aku pun memberikannya kepada yang lebih tua di antara keduanya.

 

Diriwayatkan dari Al-Baro’ bin Azib r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Apabila engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, berwudhulah untuk menunaikan shalat, kemudian berbaringlah di atas sisimu yang kanan, kemudian ucapkan: “Ya Allah, aku serahkan wajahku kepada-Mu dan kuserahkan urusanku kepada-Mu dan kuperlindugkan punggungku kepada-Mu dengan rasa harap dan rasa takut kepada-Mu. Tiada tempat berlindung dan tiada tempat menyelamatkan diri dari-Mu, kecuali kembali kepada-Mu. Ya Allah, aku beriman pada kitab-Mu yang Engkau turunkan dan Nabi-Mu yang Engkau utus.”

 

Jika engkau mati di malam itu, maka engkau mati dalam keadaan fitrah (suci) dan jadikan kata-kata itu sebagai akhir ucapanmu.

 

Penjelasan hadits

 

Ibnu Baththal berkata: Berwudhu ketika hendak tidur adalah sunnah dan dianjurkan. Begitu pula berdoa, karena bisa jadi rohnya dicabut dalam hari itu sehingga amalnya diakhiri dengan wudhu dan doa yang merupakan amalan yang paling utama.

 

An-Nawawi berkata: Dalam hadits ini terdapat tiga sunnah penting yang dianjurkan.

 

Pertama. Berwudhu ketika hendak tidur. Jika ia sudah berwudhu, maka wudhu itu sudah cukup baginya, karena yang dimaksud adalah tidur dalam keadaan suci dan khawatir ia mati di malam itu.

 

Selain itu dimaksudkan supaya mimpinya lebih benar dan lebih jauh dari permainan syaitan di dalam tidurnya.

 

Kedua: Tidur di atas sisi kanan, karena Nabi SA suka memulai dengan yang kanan dan supaya lebih cepat bangun. Dan saya katakan: Supaya makanan lebih cepat turun sebagaimana disebutkan dalam buku-buku kedokteran.

 

Ketiga. Menyebut nama Allah Ta’ala supaya menjadi amalannya yang penghabisan.

 

 

 

 

Diriwayatkan dari Aisyah istri Nabi SAW bahwa Nabi SAW apabila mandi karena janabah, beliau memulai dengan membasuh kedua tangannya, kemudian beliau berwudhu sebagaimana beliau berwudhu untuk shalat. Kemudian beliau masukkan jari-jarinya di dalam air, lalu membasuh pangkal-pangkal rambutnya. Kemudian beliau tuangkan air di atas kepalanya tiga kali ciduk dengan kedua tangannya, kemudian menyiramkan air di atas seluruh kulit tubuhnya.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Aku mandi bersama Nabi SAW dari sebuah bejana yang dinamakan al-faraq (berisi 16 rithil air menurut penduduk Hijaz).

 

Diriwayatkan dari Aisyah ra., ia berkata: Adalah Rasulullah SAW apabila hendak mandi janabah membasuh tangannya.

 

Diriwayatkan dari Jubair bin Muth’im, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Adapun aku, maka aku tuangkan air di atas kepalaku tiga kali, sambil memberi isyarat dengan kedua telapak tangannya.

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata: Adalah Nabi SAW menggilir istri-istrinya yang berjumlah sebelas orang dalam sehari semalam.

 

Aku berkata kepada Anas: Apakah beliau mampu melakukannya?

 

Anas menjawab: Kami berbicara bahwa beliau diberi kekuatan 30 orang.

 

Said berkata dari Qatadah: Sesungguhnya Anas mengatakan kepada mereka: Sembilan orang istri.

 

Diriwayatkan dari Ali r.a., ia berkata: Aku seorang lelaki yang sering keluar madzi. Maka aku menyuruh seorang lelaki untuk menanyai Rasulullah SAW mengingat posisi putrinya (Fathimah). Orang itu bertanya dan beliau menjawab: Berwudhulah dan basuhlah zakarmu.

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas, ia berkata: Maimunah berkata: Kuletakkan air untuk mandi bagi Nabi SAW. Kemudian aku menutupinya dengan selembar baju. Kemudian beliau tuangkan air di atas kedua tangannya. lalu membasuhnya.

 

Kemudian beliau tuangkan air dengan tangan kanannya di atas tangan kirinya, lalu membasuh kemaluannya. Kemudian beliau menepuk tanah dengan tangannya, lalu mengusapnya.

 

Kemudian beliau membasuhnya, lalu berkumur dan menghirup air ke dalam hidung dan membasuh mukanya serta kedua tangannya, Kemudian beliau tuangkan air di atas kepalanya dan menyiram tubuhnya. Kemudian beliau menjauh, lalu membasuh kedua telapak kakinya.

 

Kemudian aku memberikan selembar baju kepadanya, namun beliau tidak mengambilnya, lalu pergi sambil mengibaskan kedua tangannya.

 

Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata: Apabila salah seorang dari kami mengalami janabah, ia mengambil air dengan kedua tangannya tiga kali dan menyiram kepalanya. Kemudian ia mengambil air dengan tangannya untuk menyiram sisi kanannya dan dengan tangannya yang lain untuk menyiram sisi kirinya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Di saat Ayyub sedang mandi telanjang, tiba-tiba jatuh belalang dari emas menimpanya. Maka Ayyub mengambilnya dengan tangannya dalam bajunya dan melemparkannya. Kemudian Tuhannya berseru kepadanya: Hai Ayyub, tidakkah Aku mencukupimu dari apa yang engkau lihat? Ayyub menjawab: Benar, demi keperkasaan-Mu, akan tetapi aku membutuhkan berkah-Mu.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a.. ia berkata: Adalah Nabi SAW apabila ingin tidur dalam keadaan junub, beliau membasuh kemaluannya dan berwudhu untuk shalat (yakni wudhu yang syar’iy).

 

Atha’ berkata: Orang yang junub boleh berbekam (cantuk) dan boleh menggunting kuku-kukunya serta mencukur kepalanya, meskipun tidak berwudhu.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwa ia berkata: Umar bin Khaththab mengatakan kepada Rasulullah SAW bahwa ia mengalami janabah pada malam hari. Maka Rasulullah SAW berkata: “Berwudhulah dan basuhlah zakarmu, kemudian tidurlah.”

 

Penjelasan hadits

 

Membasuh zakar adalah sunnah bagi orang yang junub ketika hendak tidur dan boleh menangguhkan mandi setelah wudhu. Dengan berwudhu ia ringankan hadats dan menghilangkannya dari anggota-anggota wudhu.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Apabila ia duduk di antara kedua tangan dan kedua kakinya, kemudian menggaulinya, maka ia wajib mandi.” Penjelasan hadits Dalam suatu riwayat: Apabila anggota khitan menyentuh anggota khitan.

 

An-Nawawi berkata: Hadits ini berarti bahwa wajib mandi tidak tergantung pada keluarnya mani. Akan tetapi bilamana ujung zakar masuk dalam kemaluan perempuan, wajib mandi atas istri dan suami

 

Yang dimaksud dengan anggota khitan menyentuh anggota khitan ialah bila orang lelaki memasukkan zakarnya dalam kemaluar istrinya, bukan cuma menyentuh.

 

Hal itu disebabkan khitan perempuan berada di atas kemaluan dan tidak tersentuh oleh zakar di waktu melakukan jimak (persetubuhan).

 

Para ulama sepakat bahwa seandainya suami meletakkan zakarnya di atas khitan istrinya dan tidak memasukkannya. maka tidak wajib mandi atas keduanya. Begitu pula jika kedua khitan bertemu, yakni saling berhadapan. Wallahu a’lam.

 

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Aku menyisir kepala Rasulullah SAW di saat aku sedang haid.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa Nabi SAW bersandar di pangkuanku di saat aku sedang haid, kemudian membaca Al-Qur’an. Penjelasan hadits Jumhur ulama berpendapat: Mushaf tidak boleh disentuh oleh wanita yang haid maupun orang yang junub. Allah Ta’ala berfirman: “Tidaklah menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan.” Al-Wagi’ah 79

 

Nabi SAW telah menulis surat kepada Amru bin Hazmin yang isinya: Tidaklah menyentuh mushaf, kecuali orang yang suci. Tujuan Bukhari adalah boleh membaca Al-Qur’an di dekat tempat najasah.

 

Di antara mereka ada yang membolehkan. la beralasan dengan sabda Nabi SAW: “Orang mukmin itu tidak najis.”

 

Dan dengan surat Nabi SAW kepada Heraclius yang berisi ayat dari Al-Qur’an.

 

Andaikata haram, tentulah Nabi SAW tidak menulis sesuatu ayat dari Al-Qur’an kepadanya sementara beliau mengetahui mereka (ahlul kitab) menyentuhnya dengan tangan mereka, sedangkan mereka itu adalah najis.

 

Telah jelas dalilnya bahwa dzikrullah boleh dilakukan oleh Orang yang junub dan wanita yang haid, sedangkan pembacaan AlQur’an sama artinya dengan dzikrullah dan tidak ada alasan untuk membedakan antara keduanya. Demikian dikatakan oleh Karmani.

 

Diriwayatkan dari Abi Said Al-Khudri r.a., ia berkata: Rasulullah SAW keluar di waktu Idul Adha atau Fithri menuju mushalla. Beliau melewati para wanita dan berkata: Hai kaum wanita, keluarkanlah sedekah, karena aku ditunjukkan sebagian besar penghuni neraka adalah wanita.

 

Mereka berkata: Dengan sebab apa, ya Rasulallah?

 

Nabi SAW menjawab: Kalian banyak melaknat dan mengingkari kebaikan suami. Tidaklah kulihat manusia yang kurang akal dan agamanya lebih mampu mempengaruhi akal orang yang bijaksana daripada salah seorang dari kalian.

 

Mereka berkata: Apa maksudnya kekurangan agama dan akal kami, ya Rasulallah?

 

Nabi SAW menjawab: Bukankah kesaksian perempuan separuh dari kesaksian laki-laki?

 

Mereka menjawab: Ya. Itu termasuk kekurangan akalnya. Bukankah bila ia mengalami haid tidak mengerjakan shalat dan tidak puasa? Mereka menjawab: Ya. Nabi SAW berkata: Itu termasuk kekurangan agamanya.

 

Penjelasan hadits Rasulullah SAW menjelaskan kemuliaan tempat shalat led di waktu ledul Qurban (Adha) atau ledul Fithri (keraguan dari Abi Said). Maka beliau ingin menasehati para wanita dan menyuruh mereka mengeluarkan sedekah dan berbuat kebaikan serta menyayangi kaum miskin dan memiliki budi pekerti mulia. Mengapa? Karena Allah Ta’ala menunjukkan kepadanya bahwa sebagian besar dari mereka (wanita) berada di neraka. Maka mereka menanyakan tentang sebabnya. Beliau menjawab dengan dua perkara:

  1. Kalian suka mengingkari nikmat suami pada kalian dan tidak mensyukurinya.
  2. Kalian suka menampakkan kejengkelan dan kemarahan serta sering memaki dan melaknat.

 

Diriwayatkan dari Ummi Athiyyah r.a., ia berkata: Kami dilarang berkabung untuk mayit lebih dari tiga hari, kecuali untuk suami selama 9 bulan 10 hari. Kami tidak boleh memakai celak, tidak memakai wangi-wangian, tidak memakai baju yang diwarnai, kecuali baju yang dibuat dari benang berwarna.

 

Namun kami diizinkan sewaktu bersuci ketika mandi dari haid menggunakan sedikit wewangian yang menghilangkan bau. Dan kami dilarang mengantarkan jenazah.

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menugaskan seorang malaikat untuk mengurusi rahim.

 

la berkata: Ya Tuhanku, setetes mani. Ya Tuhanku, segumpal darah, Ya Tuhanku segumpal daging. Apabila Allah hendak menentukan ciptaan-Nya, malaikat berkata: Apakah laki-laki atau perempuan, sengsara atau bahagia? Apa rezekinya dan berapa lama umurnya?

 

Semua itu ditulis dalam perut ibunya.

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Aku diperintahkan untuk memerangi orang-orang hingga mereka mengucapkan: Laa ilaha illallah. Apabila mereka mengucapkannya dan mengerjakan shalat kami, menghadap kiblat kami dan menyembelih sembelihan kami, maka telah diharamkan atas kita darah dan harta mereka, kecuali dengan haknya dan hisab mereka terserah kepada Allah.”

 

Diriwayatkan dari Anas r.a., ia berkata: Shalat didirikan, kemudian Rasulullah SAW menghadapkan mukanya kepada kami, lalu berkata: “Luruskanlah saf-safmu dan merapatlah kalian, karena aku melihat kalian dari belakang punggungku.”

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Aku diberi lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang pun (dari para nabi) sebelum aku. Aku ditolong (Allah) dengan menimbulkan ketakutan pada musuh sejauh perjalanan sebulan. Dan bumi dijadikan tempat shalat bagiku dan suci. Maka Orang mana dari umatku yang mendapati shalat, hendaklah ia kerjakan shalat.

 

Dihalalkan bagiku rampasan perang dan tidak halal bagi seorang pun sebelum aku. Aku diberi syafa’at. Nabi diutus kepada kaumnya secara khusus, sedangkan aku diutus kepada semua manusia.”

 

Penjelasan hadits

 

An-Nawawi berkata: Syafa’at itu ada lima macam :

 

Pertama: Syafa’at yang khusus dilakukan Nabi kita Muhammad SAW, yaitu meringankan kedahsyatan tempat berkumpul dan lamanya berdiri (di padang mahsyar).

 

Kedua. Memasukkan sejumlah orang ke dalam surga tanpa dihisab.

 

Ketiga: Syafa’at bagi orang-orang yang akan dimasukkan ke dalam neraka.

 

Keempat. Syafa’at bagi orang-orang yang berbuat dosa yang telah berada di neraka.

 

Kelima: Syafa’at untuk menambah derajat penghuni surga.

 

Semoga Allah selalu melimpahkan shalawat dan salam kepadamu, ya Rasulallah, dan menambahimu dengan kebagusan, kemudahan dan kesempurnaan. Dan memberi kami manfaat dengan sunnahmu.

 

Allah Ta’ala mengutus Nabi SAW kepada seluruh alam.

 

Allah Ta’ala berfirman:

 

“Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat seluruhnya.” Saba’: 28.

 

Allah Ta’ala mengkhususkan nabi-Nya dengan mukjizatnya yang kekal, yaitu Al-Qur’an karena dakwahnya tetap berlangsung dan wajib diterima oleh setiap orang yang mendengarnya hingga akhir zaman.

 

“Hendaklah ia kerjakan shalat”, yakni bertayammum dan mengerjakan shalat jika tidak ada air dan takut ketinggalan shalat. Di samping itu tidak disyaratkan tanah, karena ia bisa menemukan pasir atau kerikil atau lainnya.

 

An-Nawawi berkata: Abu Hanifah dan Malik berhujjah dengannya mengenai bolehnya bertayammum dengan semua bagian bumi.

 

Asy-Syafi’i dan Ahmad berhujjah dengan riwayat lain, yaitu: “Dan tanahnya dijadikan suci bagi kami”, bahwa tidak boleh menggunakan selain tanah untuk bertayammum.

 

Orang-orang yang sebelum kita dibolehkan bagi mereka mengerjakan shalat di tempat-tempat tertentu seperti biara dan gereja.

 

Ada yang mengatakan: Orang-orang yang sebelum kita tidak mengerjakan shalat, kecuali di tempat dari bumi yang mereka yakini kesuciannya.

 

Sedangkan kita diistimewakan dengan bolehnya mengerjakan shalat di seluruh bagian bumi, kecuali yang kita yakini kenajisannya,

 

Allah Ta’ala menimbulkan ketakutan dalam hati musuh, sedangkan di antara Nabi SAW dan musuhnya berjarak sejauh perjalanan sebulan. Hal itu disebabkan pertolongan Allah baginya dalam melawan musuh.

 

Allah telah mengkhususkan nabi-Nya dengan jihad, sedangkan umat-umat yang terdahulu ada dua macam:

 

  1. Di antara mereka ada yang nabi-nabinya tidak dibolehkan berjihad melawan kaum kafir sehingga mereka tidak mendapat rampasan perang.

 

  1. Ada pula di antara mereka yang dibolehkan berjihad. Namun apabila mereka mendapat rampasan perang, datanglah api membakarnya dan mereka tidak halal untuk memilikinya sebagaimana dibolehkan untuk umat ini. Demikian kata Karmani.

 

Ibnu Abbas berkata: Diceritakan kepadaku oleh Abu Sufyan dalam dialog dengan Heraclus, ia berkata: Nabi SAW menyuruh kami mengerjakan shalat, berkata benar dan memelihara diri.

Diriwayatkan dari Salamah ibnu Akwa’ bahwa Nabi SAW berkata: Hendaklah mushalli mengancing bajunya, walaupun dengan duri. Dan seseorang boleh mengerjakan shalat dalam baju yang dipakainya ketika menggauli istrinya, asalkan ia tidak melihat najasah padanya. Dan Nabi SAW melarang orang melakukan thawaf di Ka’bah dalam keadaan telanjang.

 

Al-Hasan berkata: Adalah orang-orang bersujud di atas surban dan kopiah sementara kedua tangannya berada dalam lengan bajunya.

 

Penjelasan hadits

 

Abu Hanifah membolehkan sujud di atas surban, sedangkan Malik menghukuminya makruh. Ulama Syafi’iyah berpendapat: Tidak boleh sujud di atas surban. Mereka berhujjah bahwa karena mengusap kepala tidak bisa digantikan dengan mengusap surban, maka sujud pun harus pula demikian.

 

Bukhari menyebutkan hal ini dalam bab sujud di atas baju dalam cuaca yang sangat panas dan bab shalat dengan memakai sandal.

 

Diriwayatkan dari Syu’bah dari Abi Maslamah bin Said Al-Azadi, ia berkata: Aku bertanya kepada Anas bin Malik: Apakah Nabi SAW pernah mengerjakan shalat sambil memakai kedua sandalnya?

 

Anas menjawab: Ya. Hal itu dibolehkan bila tidak terdapat najasah pada kedua sandalnya. Apabila terdapat najasah pada kedua sandal, maka hendaklah ia menggosokkannya di tanah, lalu mengerjakan shalat dengan memakainya.

 

Asy-Syafi’i berkata: Tidak ada yang bisa menyucikan najasah, kecuali air.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Malik bin Buhainah bahwa Nabi SAW apabila mengerjakan shalat, beliau merenggangkan antara kedua tangannya hingga nampak kedua ketiaknya yang putih.

 

Diriwayatkan dari Abi Said bahwa Rasulullah SAW melihat ingus atau lendir di dinding masjid, kemudian beliau mengambil sebiji batu kecil, lalu menggaruknya. Kemudian beliau berkata: Apakah seseorang dari kamu membuang ingus atau lendir, janganlah ia membuang ingus atau lendir ke arah depannya dan jangan membuangnya ke sebelah kanannya. Dan hendaklah ia meludah ke sebelah kirinya atau di bawah telapak kaki kirinya.

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Meludah di dalam masjid adalah dosa dan tebusannya adalah memendamnya.”

 

Diriwayatkan dari Ka’ab bin Malik, ia berkata: Adalah Nabi SAW apabila datang dari suatu perjalanan, beliau masuk masjid lebih dulu, lalu mengerjakan shalat di situ.

 

Diriwayatkan dari Abi Jahmin, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Andaikata orang yang lewat di depan mushalli (orang yang sedang shalat) mengetahui dosa yang menimpanya, niscaya ia lebih suka berdiri 40 (hari) daripada lewat di depannya. Abu Nadhri berkata: Aku tidak tahu apakah ia mengatakan: 40 hari atau bulan atau tahun.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Para malaikat bershalawat (mendoakan) untuk seseorang dari kamu selama ia berada di mushallanya di mana ia shalat selama ia tidak berhadats. Mereka berkata: Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia. ( Penjelasan hadits Yang dimaksud dengan shalawat oleh malaikat bagi hamba ialah permohonan ampun dan rahmat oleh para malaikat bagi hamp yaitu selama hamba tidak berhadats di mushallanya.

 

Diriwayatkan dari Abi Wasid Al-Laitsi r.a., ia berkata: Di saat Rasulullah SAW berada di masjid, tiba-tiba datang tiga orang. Yang dua orang datang kepada Rasulullah SAW dan yang satu pergi.

 

Salah satu dari keduanya melihat tempat lowong. lalu duduk. Yang satunya lagi duduk di belakangnya dan yang ketiga pergi berlalu.

 

Setelah Rasulullah SAW selesai, beliau berkata: Maukah kuberitahukan kepada kalian tentang ketiga orang itu?

 

Salah seorang dari mereka berlindung kepada Allah. lalu Allah memberinya tempat. Yang satunya lagi merasa malu hingga Allah merasa malu (sayang) kepadanya. Yang ketiga pergi hingga Allah berpaling darinya.

 

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Sesungguhnya orang mukmin itu seperti bangunan yang sebagiannya menguatkan sebagian yang lainnya dan beliau mengaitkan jari-jarinya.

 

Diriwayatkan dari Abi Said, ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: “Apabila seseorang dari kamu shalat menghadap sesuatu yang menutupinya dari orang-orang, lalu ada orang ingin lewat di depannya, hendaklah ia mendorongnya. Jika orang itu menolak, hendaklah ia mendorongnya lebih keras, karena sesungguhnya ia adalah syaitan.”

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud ra., ia berkata: Aku bertanya kepada Nabi SAW: Amal apakah yang paling disukai Allah?

 

Nabi SAW menjawab: Shalat pada waktunya.

 

Abdullah berkata: Kemudian apa?

 

Nabi SAW menjawab: Berbuat baik kepada ibu bapak.

 

Abdullah berkata: Kemudian apa?

 

Nabi SAW menjawab: Berjihad di jalan Allah.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: Apa pendapat kalian seandainya ada sebuah sungai di depan pintu seseorang dari kamu, lalu ia mandi di situ setiap hari lima kali, apakah kamu mengira akan menyisakan kotorannya?

 

Mereka menjawab: Tidak ada sedikit pun kotoran yang tersisa.

 

Nabi SAW berkata: Itulah perumpamaan shalat lima waktu. Allah menghapus dosa-dosa dengannya.

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang ketinggalan shalat Ashar adalah seperti orang yang keluarga dan hartanya dirampas orang lain.”

 

Diriwayatkan dari Abi Mulaih, ia berkata: Kami bersama Buraidah dalam peperangan di hari yang mendung. Kemudian Buraidah berkata: Segeralah kalian mengerjakan shalat Ashar, karena Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, ia pun telah sia-sia amalnya.”

 

Diriwayatkan dari Jarir Al-Bajali, ia berkata: Kami bersama Nabi SAW. Kemudian beliau memandang bulan purnama pada suatu malam. Beliau berkata: Sesungguhnya kalian akan melihat Tuhanmu azza wa jalla sebagaimana kamu melihat bulan ini tanpa terhalang, Jika kalian sanggup memelihara shalat sebelum naiknya matahari dan sebelum terbenamnya matahari, maka lakukanlah.

 

Kemudian beliau membaca:

 

“Wa sabbih bihamdi robbika qabla thulu’is syamsi wa qablal ghurub.” (Dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya). Qaaf: 39.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Abi Qatadah, ia berkata: Kami pergi bersama Nabi SAW pada suatu malam. Kemudian salah seorang di antara rombongan berkata: Kiranya anda berhentikan kami, ya Rasulallah (supaya kita beristirahat).

 

Nabi SAW berkata: Aku takut kalian tidur hingga meninggalkan shalat.

 

Bilal berkata: Aku akan membangunkan kalian, maka berbaringlah.

 

Ternyata kedua matanya tidak bisa menahan kantuk hingga tertidur.

 

Kemudian Nabi SAW terbangun di saat matahari sudah tinggi. Maka beliau berkata: Hai Bilal, mana bukti perkataanmu?

 

Bilal menjawab: Aku belum pernah tertidur seperti itu.

 

Nabi SAW berkata: Sesungguhnya Allah mencabut arwahmu ketika Dia menghendaki dan mengembalikannya kepadamu ketika Dia menghendaki. Hai Bilal, berdirilah dan serukan adzan kepada Orang-orang untuk menunaikan shalat.

 

Maka Nabi SAW berwudhu. Ketika matahari telah tinggi dan menjadi putih, beliau berdiri dan mengimami orang-orang (shalat Subuh).

 

Penjelasan hadits

 

Allah Ta’ala berfirman:

 

“Allah memegang jiwa (orang) ketika ia mati dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya, maka Dia menahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan.

 

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.” Az-Zumar: 42.

 

Al-Karmani berkata: Pencabutan nyawa tidak harus berarti kematian.

 

Beda antara kematian dan tidur ialah kematian adalah terputusnya roh dari badan dan batinnya sedangkan tidur adalah terputusnya roh dari lahirnya badan saja.

 

Mengenai seruan adzan sesudah keluarnya waktu, Ahmad berpendapat: Boleh.

 

An-Nawawi berpendapat: Tidak ada adzan dan Iqomat dalam shalat yang lewat waktunya.

 

Asy-Syafi’i berpendapat: Tidak ada adzan bagi shalat yang lewat waktunya.

 

Al-Hasan berkata: Jika ibunya melarangnya menunaikan shalat Isya” dalam jama’ah karena sayang padanya, ia tidak boleh mentaatinya. ,

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya, aku telah ingin menyuruh orang mendatangkan kayu bakar, kemudian aku menyuruh menyerukan adzan untuk shalat. Kemudian aku menyuruh seorang lelaki mengimami orang-orang, kemudian aku mendatangi orang-orang (yang tidak menunaikan shalat dalam jama’ah), lalu membakar rumah-rumah mereka.

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a. bahwa ia mendengar Nabi SAW bersabda: “Shalat jama’ah melebihi shalat sendirian sebanyak 25 derajat.”

 

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari, ia berkata: Nabi SAW bersabda: “Orang yang paling banyak pahalanya dalam shalat ialah yang terjauh, lalu yang terjauh jaraknya ke masjid. Dan orang yang menunggu shalat hingga mengerjakannya bersama imam lebih besar pahalanya daripada yang mengerjakan shalat kemudian tidur.”

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Di saat seorang lelaki berjalan di suatu jalan, ia menemukan sebatang ranting berduri di jalan itu, lalu menyingkirkannya, maka Allah mensyukuri dan mengampuninya.

 

Kemudian beliau berkata: Syuhada ada lima: orang yang mati karena sakit sampar, orang yang mati karena sakit perut, orang yang mati tenggelam dan orang yang mati tertimpa reruntuhan, serta orang yang mati di jalan Allah.

 

Dan beliau berkata: Andaikata orang-orang mengetahui keutamaan yang terdapat dalam adzan dan saf pertama, kemudian mereka tidak menemukan jalan kecuali dengan mengadakan undian untuk mendapatkannya, niscaya mereka mengadakan undian.

 

Dan andaikata mereka mengetahui pahala yang terdapat dalam shalat diawal waktu, niscaya mereka berlomba-lomba melakukannya.

 

Dan andaikata mereka mengetahui pahala yang terdapat dalam shalat Isya’ dan Subuh (berjama’ah), niscaya mereka mendatanginya, walaupun dengan merangkak.

 

Penjelasan hadits

 

Berikut ini akan kami kemukakan sebagian tentang figh shalat:

 

Syarat-syarat keabsahan shalat ada lima perkara: kesucian anggota badan dari hadats dan najis, menutup aurat dengan pakaian yang suci, berdiri di atas tempat yang suci, mengetahui masuknya waktu dan menghadap kiblat.

 

Boleh meninggalkan kiblat dalam dua keadaan, yaitu dalam keadaan sangat takut dan dalam perjalanan di atas kendaraan.

 

Rukun-rukun shalat ada delapan belas rukun, yaitu: niat, berdiri bila mampu, takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah termasuk Bismilllahir rahmanir rahiim sebagai salah satu ayatnya, ruku’ dan thuma’ninah di dalamnya, bangkit dari ruku’ dan berdiri tegak serta thuma’ninah di dalamnya, duduk di antara dua sujud dan thuma’ninah di dalamnya. duduk yang terakhir dan membaca tasyahhud serta mengucapkan shalawat untuk Nabi SAW di dalamnya, mengucapkan salam pertama dan niat keluar dari shalat serta mengerjakan rukun-rukun itu secara tertib sebagaimana yang kami sebutkan.

 

Sunnah-sunnahnya sebelum masuk di dalamnya ada dua perkara, yaitu adzan dan iqomat. Dan sesudah masuk di dalamnya ada dua perkara, yaitu membaca tasyahhud pertama dan qunut dalam Shalat Subuh serta shalat Witir dalam pertengahan kedua dari bulan Ramadhan.

 

Hai’ahnya ada lima belas perkara, yaitu mengangkat kedua tangan di waktu mengucapkan takbiratul ihram, ketika ruku’ dan bangkit dari ruku’, meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri, membaca doa iftitah, mengucapkan isti’adzah, membaca keras pada tempatnya dan membaca pelan pada tempatnya, mengucapkan Amin, membaca surah sesudah Al-Fatihah, mengucapkan takbir ketika bangkit dan turun, mengucapkan sami’allahu liman hamidahu robbana lakal hamdu, mengucapkan tasbih (subhana robbiyal “adhiimi) di dalam ruku’ dan (subhana robbiyal a’laa) di dalam sujud, meletakkan kedua telapak tangan di atas kedua paha di waktu duduk dengan membuka telapak tangan kiri dan menggenggam telapak tangan kanan, kecuali jari telunjuk, karena ia memberi isyarat dengannya ketika membaca tasyahhud, duduk iftirasy dalam semua duduk dan tawarruk dalam duduk yang terakhir serta ucapan salam kedua.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, belia, bersabda: Tujuh macam orang yang dinaungi Allah dengan naungan. Nya pada hari di mana tidak ada naungan, kecuali naungan-Nya. yaitu: pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Tuhannya, seorang lelaki yang hatinya bergantung pada masjid, dua orang lelaki yang saling mencintai karena Allah. keduanya berkumpul dalam keadaan itu dan berpisah dalam keadaan itu.

 

Seorang lelaki yang diminta berbuat zina oleh seorang wanita yang berkedudukan dan cantik, namun ia menjawab: Aku takut kepada Allah.

 

Seoranglelakiyangmengeluarkansedekahdanmenyembunyikannya hngga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dinafkahkan oleh tangan tangannya.

 

Dan seorang lelaki yang mengingat Allah sendirian hingga berlinang air matanya.

 

Diriwayatkan dari Hisyam bin Urwah, ia berkata: Aku mendengar Aisyah r.a. mengatakan dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda: “Apabila makanan malam telah dihidangkan dan shalat didirikan, maka dahulukanlah makanannya.”

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar, ia berkata: Nabi SAW bersabda: “Apabila seseorang dari kamu menghadapi makanan, janganlah ia terburu-buru hingga ia selesaikan keperluannya dari makanan itu, meskipun telah diserukan igamat untuk shalat.”

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Amru bin Umayyah bahwa ayahnya berkata: Kulihat Rasulullah SAW memakan daging sampil yang akan dipotongnya, kemudian beliau dipanggil untuk menunaikan shalat. Maka beliau berdiri, lalu meletakkan pisau dan mengerjakan shalat serta tidak berwudhu.

 

Diriwayatkan oleh Malik ibnul Huwairits, ia berkata: Aku mendatangi Nabi SAW bersama beberapa orang kaumku. Kami tinggal di tempatnya selama 20 malam. Adalah beliau seorang yang penyayang dan berhati lembut.

 

Ketika beliau melihat kerinduan kami kepada keluarga kami, ia berkata: Kembalilah dan tinggallah besama mereka, ajarilah mereka dan kerjakanlah shalat. Apabila waktu shalat telah tiba, hendaklah salah seorang dari kamu menyerukan adzan untuk kalian dan yang menjadi imam adalah yang tertua di antara kalian.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Apabila kalian mendengar Iqomat, berjalanlah menuju shalat dan hendaklah kalian berjalan dengan tenang dan sopan dan jangan terburu-buru. Mana yang kamu dapati dari shalat, maka kerjakanlah. Dan mana yang tertinggal darimu, maka sempurnakanlah.”

 

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang terganggu oleh sesuatu kejadian dalam shalatnya, hendaklah ia mengucapkan tasbih (subhanallah).”

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata: Aku shalat bersama seorang anak yatim di rumah kami di belakang Nabi SAW sedangkan ibuku Ummu Sulaim berada di belakang kami.

 

Penjelasan hadits

 

Shafnya terdiri dari dua orang, yaitu Anas bin Malik dan seorang anak yatim dan di belakang keduanya adalah Ummu Sulaim.

 

Perempuan berbeda dengan laki-laki dalam lima perkara: orang lelaki menjauhkan kedua sikunya dari kedua sisinya dan perutnya dari kedua pahanya di waktu ruku’ dan sujud. la membaca dengan suara keras pada tempatnya dan apabila terjadi suatu kekeliruan dalam shalat, ia mengucapkan subhanallah. Aurat laki-laki adalah di antara pusar dan lututnya.

 

Orang perempuan merapatkan sebagian anggotanya dengan sebagian yang lain, memelankan suaranya di hadapan para lelaki dan bukan mahramnya dan apabila mengalami suatu kejadian dalam shalat, ia tepukkan tangannya.

 

Seluruh badan perempuan merdeka adalah aurat, kecuali muka dan kedua telapak tangannya, sedangkan sahaya perempuan seperti laki-laki.

 

Yang membatalkan shalat ada sebelas perkara, yaitu: bicara dengan sengaja, perbuatan yang banyak, berhadats, terkena najasah, tersingkapnya aurat, perubahan niat, membelakangi kiblat, makan dan minum, tertawa dengan suara keras dan murtad.

 

Ada lima waktu yang tidak boleh shalat di dalamnya, kecuali shalat yang mempunyai sebab, yaitu: sehabis shalat Subuh hingga matahari naik dan ketika matahari sedang naik hingga menjadi sempurna dan naik sepanjang tombak. Apabila matahari berada di tengah hingga tergelincir, sehabis shalat Ashar hingga matahari terbenam dan ketika terbenam hingga lenyap sama sekali.

 

Rasulullah SAW bersabda: “Carilah aku di antara orang-orang yang lemah di antara kamu, karena sesungguhnya kamu diberi rezeki dengan sebab orang-orang yang lemah itu.”

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Tidakkah seseorang dari kamu merasa takut bila ia mengangkat kepalanya sebelum imam bahwa Allah menjadikan kepalanya kepala keledai atau Allah menjadikan rupanya seperti keledai.”

 

Diriwayatkan dari Anas r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Dengarlah dan taatlah, meskipun kalian dipimpin oleh seorang Habasyah yang kepalanya seperti kismis.”

 

Penjelasan hadits

 

Nabi SAW berkata: Mereka shalat untuk kalian. Jika mereka benar, maka kalian dan mereka mendapat pahala. Dan jika mereka salah, maka mereka menanggung kesalahannya. Mereka (imam) wajib menyempurnakan rukun-rukun dan menjaganya dari terjadinya penyimpangan dalam perkara-perkara yang wajib dan sunnah dalam shalat.

 

Shalat jama’ah hukumnya sunnah muakkadah. Ma’mum harus berniat mengikuti imam, sedangkan imam tidak perlu berniat sebagai imam.

 

Laki-laki merdeka boleh menjadi ma’mum dari sahaya, laki-laki yang baligh boleh menjadi ma’mum dari laki-laki yang mendekati baligh.

 

Seorang lelaki tidak boleh menjadi ma’mum dari perempuan, seorang yang pandai membaca tidak boleh menjadi ma’mum dari orang yang buta huruf.

 

Ma’mum boleh shalat di tempat mana pun di masjid bila ia mengetahui shalat imamnya selama ia tidak mendahuluinya.

 

Jika imam shalat di masjid dan ma’mum shalat di luar masjid dekat darinya dan mengetahui shalat imamnya sedangkan di situ tidak ada penghalang, maka hal itu dibolehkan.

 

Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang dari kamu menjadi imam bagi orang-orang, hendaklah ia (imam) meringankan shalatnya, karena di antara mereka ada yang lemah, ada yang sakit, ada orang tua dan orang yang mempunyai keperluan. Dan apabila seorang dari kamu shalat untuk dirinya, ia boleh memperpanjang sekehendaknya.”

 

Seorang lelaki datang membawa dua ekor unta di saat malam telah gelap. la mendapati Mu’adz sedang shalat. Maka ia tinggalkan untanya dan menghampiri Mu’adz. Mu’adz membaca surah AlBaqarah dan An-Nisa’. Maka orang itu pergi dan ia mendengar bahwa Mu’adz mencelanya.

 

Kemudian ia mendatangi Nabi SAW dan mengadukan Mu’adz kepadanya. Maka Nabi SAW berkata: Apakah engkau membuat fitnah (keresahan), hai Mu’adz? tiga kali.

 

Kenapa engkau tidak membaca Sabbihisma robbikal a’laa dan Wasy syamsi wa dhuhaha, wal laili idza yaghsyaa, karena yang shalat di belakangmu ada orang yang tua, orang yang lemah dan orang yang mempunyai keperluan.

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa Mu’adz bin Jabal pernah shalat bersama Nabi SAW, kemudian kembali. lalu mengimami kaumnya.

 

Diriwayatkan dari Anas r.a., ia berkata: Adalah Nabi SAW memperpendek shalat dan menyempurnakannya. Nabi SAW bersabda: Jadilah kamu ma’mum terhadap aku dan hendaklah orang-orang yang sesudah kamu menjadi ma’mum terhadap kamu.

 

Diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir r.a. bahwa Nabi SAW bersabda: Hendaklah kalian luruskan shaf-shafmu atau Allah akan membalikkan wajah-wajahmu.

 

Diriwayatkan dari Anas, ia berkata: Iqomat shalat diserukan, kemudian Rasulullah SAW menghadapkan mukanya kepada kami, lalu berkata: Luruskan shaf-shafmu dan merapatlah, karena aku melihatmu dari belakang punggungku.

 

Diriwayatkan dari Anas dari Nabi SAW, beliau bersabda: Luruskan shaf-shafmu, karena meluruskan shaf-shaf itu termasuk mendirikan shalat.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah: Adalah Nabi SAW diam sejenak di antara takbir dan pembacaan surah (Al-Fatihah). Beliau membaca antara takbir dan pembacaan Al-Fatihah: “Ya Allah, jauhkan aku dari dosa-dosaku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari dosa-dosa sebagaimana baju yang putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah dosa-dosaku dengan air, salju dan embun. Penjelasan hadits Hadits di atas menunjukkan disunnahkannya doa iftihah (pembukaan) sesudah takbiratul ihram dalam shalat fardhu atau sunnah, berbeda dengan pendapat yang masyhur dari Malik r.a.

 

Doa iftitah ialah:

 

(Aku hadapkan wajahku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan menjalankan agama yang benar dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan Tuhan. Sesungguhnya shalat dan ibadahku, kehidupan dan kematianku adalah bagi Allah Tuhan penguasa semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya dan dengan itu aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri).

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Apa perlunya orang-orang mengarahkan pandangan mereka ke langit (ke atas) dalam shalat mereka. Hendaklah mereka berhenti melakukan itu atau biarlah penglihatan mereka dicabut.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah SAW tentang menoleh dalam shalat? Beliau menjawab: Itu adalah pencurian yang dilakukan syaitan dari shalat hamba.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW bersabda: Apabila imam mengucapkan: Amin, maka ucapkanlah: Amin, karena siapa yang ucapannya “Amin” bertepatan dengan pengucapan “Amin” oleh malaikat, diampunilah baginya dosanya yang terdahulu. Ibnu Syihab berkata: Adalah Rasulullah SAW mengucapkan Amin.

 

Diriwayatkan dari Said ibnul Musayyab dan Atha’ bin Yazid bahwa Abu Hurairah r.a. memberitahu keduanya bahwa orang-orang berkata: Ya Rasulallah, apakah kita bisa melihat Tuhan kita pada hari kiamat?

 

Nabi SAW menjawab: Apakah kalian ragu ketika melihat bulan pada malam purnama tanpa ada awan di depannya?

 

Mereka menjawab: Tidak, ya Rasulallah.

 

Nabi SAW berkata: Apakah kalian ragu ketika melihat matahari tanpa ada awan di depannya?

 

Mereka menjawab: Tidak.

 

Nabi SAW berkata: Sesungguhnya kalian akan melihat-Nya seperti itu.

 

Kemudian Allah berkata: Barangsiapa menyembah sesuatu, hendaklah ia mengikutinya.

 

Maka di antara mereka ada yang mengikuti matahari, di antara mereka ada yang mengikuti taghut (syaitan atau segala sembahan selain Allah).

 

Setelah itu tinggallah dalam umat ini kaum munafiknya.

 

Kemudian Allah azza wa jalla mendatangi mereka, lalu Dia berkata: Aku adalah Tuhanmu.

 

Mereka berkata: Ini adalah tempat kami hingga Tuhan kami datang.

 

Apabila Tuhan kami datang, kami akan mengenali-Nya.

 

Kemudian Allah datang kepada mereka, lalu Dia berkata: Aku adalah Tuhanmu.

 

Mereka berkata: Engkau Tuhan kami.

 

Allah memanggil mereka, lalu dipasanglah shirat di tengah jahannam.

 

Maka aku adalah Rasul pertama yang lewat bersama umatnya. Tiada seorang pun yang berbicara pada hari itu selain para Rasul.

 

Perkataan para rasul pada waktu itu adalah: Allahumma sallim, sallim (Ya Allah, selamatkan, selamatkan).

 

Di jahannam terdapat kail-kail seperti duri Sa’daan.

 

Nabi SAW berkata: Apakah kalian pernah melihat duri Sa’daan!

 

Mereka menjawab: Ya.

 

Nabi SAW berkata: Sesungguhnya kail-kail itu seperti duri Sa’daan, hanya saja tidak ada yang mengetahui ukuran besarnya, kecuali Allah.

 

Kail-kail itu menyambar orang-orang sesuai dengan amal-amal mereka. Di antara mereka ada yang dibinasakan karena amalnya dan di antara mereka ada yang dipotong-potong kecil, kemudian selamat.

 

Hingga ketika Allah azza wa jalla ingin mengasihi orang yang dimasukkannya ke dalam neraka, Allah menyuruh para malaikat mengeluarkan siapa yang menyembah Allah.

 

Maka para malaikat mengeluarkan mereka dan mengenali mereka dengan bekas-bekas sujud, sedangkan Allah mengharamkan atas api neraka untuk memakan bekas sujud. Kemudian mereka keluar dari neraka.

 

Setiap manusia dimakan api, kecuali bekas sujudnya. Mereka keluar dari api neraka setelah hangus terbakar.

 

Kemudian dituangkan air kehidupan di atas mereka. Maka mereka tumbuh seperti biji yang tumbuh di tanah bekas banjir.

 

Kemudian Allah selesai mengadili para hamba dan tinggallah seorang lelaki di antara surga dan neraka.

 

la adalah penghuni neraka yang terakhir masuk surga. Ia hadapkan mukanya ke arah neraka. ia berkata: Ya Tuhanku, palingkanlah wajahku dari neraka, baunya telah meracuniku dan nyalanya telah membakarku.

 

Allah berkata: Tidak. Apakah jika hal itu dilakukan terhadapmu, engkau akan meminta yang lainnya?

 

Orang itu menjawab: Tidak, demi keperkasaan-Mu.

 

Maka ia pun berjanji kepada Allah apa saja yang ia inginkan.

 

Kemudian Allah memalingkan wajahnya dari neraka.

 

Ketika Allah menghadapkannya ke surga dan melihat keindahannya, ia pun terdiam’selama yang dikehendaki Allah.

 

Kemudian ia’berkata: Ya Tuhanku, majukan aku di depan pintu surga.

 

Kemudian Allah berkata kepadanya: Bukankah engkau telah berjanji untuk tidak meminta selain yang telah engkau minta?

 

Orang itu menjawab: Ya Tuhanku, aku tidak ingin menjadi makhluk-Mu yang paling sengsara.

 

Allah berkata: Apakah kiranya jika engkau diberi seperti itu, engkau tidak akan meminta lainnya?

 

Orang itu menjawab: Tidak, demi keperkasaan-Mu, aku tidak akan meminta selain itu.

 

Maka ia pun berjanji kepada Tuhannya sebagaimana yang diinginkannya.

 

Kemudian Allah memajukannya ke pintu surga. Ketika tiba di pintu surga dan melihat keindahannya dan kesegaran serta kegembiraan yang terdapat di dalamnya, ia pun terdiam selama yang dikehendaki Allah.

 

Kemudian ia berkata: Ya Tuhanku, masukkanlah aku ke dalam surga.

 

Maka Allah berkata: Kasihan kamu, hai anak Adam, alangkah curangnya kamu, bukankah engkau telah berjanji untuk tidak meminta selain yang telah diberikan kepadamu?

 

Orang itu berkata: Ya Tuhanku, jangan jadikan aku makhluk-Mu yang paling sengsara.

 

Maka Allah azza wa jalla tertawa (ridha) kepadanya, kemudian mengizinkannya masuk surga. Allah berkata kepadanya: Sebutkan keinginanmu.

 

Maka orang itu menyebut keinginannya.

 

Setelah berhenti menyebut keinginannya. Allah azza wa jalla berkata: Tambahilah begini dan begini.

 

Tuhannya azza wa jalla terus mengingatkannya hingga ketika semua keinginannya telah habis, Allah Ta’ala berkata: Semua itu untukmu dua,kali lipat.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a.. ia berkata: Adalah Nabi SAW banyak mengucapkan dalam ruku’ dan sujudnya: Subhanakallahumma robbana wa bihamdika Allahummaghfir li (Maha suci Engkau ya Allah Tuhan kami dan segala puji bagi-Mu. Ya Allah ampunilah aku). Beliau menakwilkan Al-Qur’an.

 

Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW berdoa dalam shalat: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al-Masihid Dajjal. aku berlindung kepada-Mu dari cobaan semasa hidup dan cobaan sesudah mati. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan hutang.”

 

Ada orang berkata kepadanya: Betapa seringnya anda memohon perlindungan dari hutang.

 

Nabi SAW menjawab: Sesungguhnya apabila seseorang berhutang, ia pun berbicara, lalu berdusta. Dan berjanji. lalu mengingkari.

 

Diriwayatkan dari Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. bahwa ia berkata kepada Rasulullah SAW: Ajarilah aku doa supaya aku mengucapkannya dalam shalatku.

 

Nabi SAW berkata: Katakanlah: “Ya Allah, sesungguhnya aku telah banyak menganiaya diriku dan tiada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau. Maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan rahmatilah aku, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata: Kaum miskin datang kepada Nabi SAW. Mereka berkata: Orang-orang kaya telah mendapat derajat yang tinggi dan nikmat yang kekal. Mereka shalat sebagaimana kita shalat, mereka puasa sebagaimana kita puasa.

 

Mereka mempunyai kelebihan harta dan mereka menggunakannya untuk pergi haji, menunaikan umrah, berjihad dan mengeluarkan sedekah.

 

Nabi SAW berkata: Maukah kuberitahukan kepada kalian tentang sesuatu yang apabila kalian amalkan, niscaya kalian bisa menyusul Orang yang mendahuluimu dan tidak bisa disusul oleh seorang pun sesudah kalian, sedangkan kalian adalah yang terbaik di antara Orang-orang, kecuali siapa yang melakukan seperti itu.

 

Kalian ucapkan: Subhanallah. dan Alhamdulillah serta Allahu Akbar setiap habis shalat. tiap-tiap ucapan 33 kali.

 

 

 

Diriwayatkan dari Salman Al-Farisi r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Tidaklah seorang lelaki mandi pada hari Jum’at dan bersuci sesuai kemampuannya dan memakai minyak rambut atau memakai minyak wangi rumahnya, kemudian ia keluar dan tidak memisahkan antara dua orang (di masjid), kemudian mengerjakan shalatnya yang ditetapkan baginya, kemudian diam ketika imam berbicara, melainkan diampuni dosanya di antara hari itu dan hari Jum’at yang lalu.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Kalau saja aku tidak takut memberatkan umatku atau memberatkan orang-orang, niscaya aku suruh mereka bersiwak setiap akan shalat.

 

Penjelasan hadits

 

Maksudnya setiap shalat fardhu atau sunnah dan shalat Jum’at lebih utama untuk mandi, membersihkan dan mengharumkan anggota badan, khususnya mengharumkan mulut yang merupakan tempat dzikir, munajat dan menghilangkan segala yang mengganggu malaikat dan manusia, seperti perubahan bau mulut.

 

Syarat-syarat kewajiban shalat Jum’at ada tujuh perkara. yaitu: Islam, baligh, berakal, merdeka, laki-laki, sehat dan merupakan penduduk setempat.

 

Syarat-syarat menunaikannya ada tiga perkara, yaitu: di dalam kota atau desa dan jumlah yang shalat ada 40 orang yang telah wajib menunaikan shalat Jum’at serta waktunya masih ada. Jika waktunya telah keluar atau syarat-syaratnya tidak terpenuhi, maka dikerjakan shalat Dhuhur.

 

Fardhu-fardhu Jum’at ada tiga perkara: Menyampaikan khutbah sambil berdiri, duduk di antara dua khutbah dan menunaikan shalat dua raka’at dalam jama’ah.

 

Sunnah-sunnahnya ada empat perkara, yaitu: mandi, membersihkan badan, memakai baju putih, menggunting kuku dan memakai minyak wangi.

 

Dianjurkan diam ketika mendengarkan khutbah. Barangsiapa masuk di saat imam sedang berkhutbah, ia kerjakan shalat dua raka’at yang ringan, kemudian duduk.

 

Shalat dua hari Raya adalah sunnah muakkadah, yaitu masing: masing dua raka’at. Pada raka’at pertama bertakbir tujuh kali selain takbiratul ihram dan pada raka’at kedua bertakbir lima kali selain takbir ketika berdiri. Khatib berkhutbah dua kali sesudahnya. Dalam khutbah pertama ia bertakbir sembilan kali dan dalam khutbah kedua tujuh kali.

 

Kaum muslimin bertakbir sejak matahari terbenam di malam hari raya hingga imam masuk dalam shalat.

 

Dan pada hari raya Adha bertakbir sehabis shalat-shalat fardhu sejak Subuh hari Arafah hingga Ashar terakhir dari hari-hari Tasyriq.

 

Allah Ta’ala berfirman:

 

“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih bagi bagimu jika kamu mengerti.

 

Apabila shalat telah ditunaikan, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah yang banyak kepada Allah supaya kamu beruntung.” Al-Jumu’ah: 9-10.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Kita adalah yang terakhir, namun yang mendahului pada hari kiamat, sedangkan mereka diberi kitab sebelum kita. Kemudian, ini adalah hari yang diwajibkan atas mereka, namun mereka berselisih mengenainya. Maka Allah memberi kita petunjuk untuk mendapatkannya. Orang-orang mengikuti kita dalam hal itu. Kaum Yahudi besok (Sabtu) dan kaum Nasrani besok lusa (Ahad). H.R. Bukhari dalam bab kewajiban shalat Jum’at.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Masing-masing dari kamu adalah pemimpin dan masing-masing dari kamu bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya.

 

Imam adalah pemipin dan bertanggung jawab atas rakyatnya, Orang lelaki pemimpin dalam keluarganya dan ia bertanggung jawab atas keluarga yang dipimpinnya. Orang perempuan adalah pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab atas yang diurusinya. Pelayan adalah penjaga harta tuannya dan bertanggung jawab atas harta yang dijaganya.

 

Penjelasan hadits

 

Orang lelaki wajib memenuhi hak keluarganya berupa nafkah, pakaian dan perlakuan yang baik sebagaimana imam melaksanakan hukum-hukum berdasarkan tuntunan syara”. Istri berkewajiban mengatur belanja, bersikap ikhlas kepada suami dan jujur dalam menjaga harta suaminya dan memelihara anak-anaknya serta dirinya sendiri. Pelayan berkewajiban menjaga harta tuannya dan melayaninya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Allah Ta’ala mempunyai hak atas setiap muslim untuk mandi sehari dalam setiap tujuh hari (maksudnya mandi hari Jum’at).

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW menyebut hari Jum’at, lalu berkata: Di dalamnya terdapat suatu saat yang apabila seorang muslim bertepatan dengannya di saat ia berdiri memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, maka Allah akan memberinya. Beliau mengisyaratkan dengan tangannya yang maksudnya saat itu hanya sedikit.

 

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a. dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda: Tiada amal dalam hari-hari yang lebih utama daripada amal dalam sepuluh hari ini (dari tanggal satu hingga sepuluh Dzulhijjah). Para sahabat berkata: Tidak pula jihad? Nabi SAW menjawab: Tidak pula jihad, kecuali seorang lelaki yang keluar berjuang dengan jiwa dan hartanya dan tidak pulang membawa sesuatu apapun.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Adalah Nabi SAW membaca dalam shalat Subuh di hari Jum’at: Alif laam miim tanzil (As-Sajdah) dan Hal ataa ‘alal insaani (Ad-Dahr).

 

Dan firman Allah azza wa jalla:   (maka bersegeralah kamu untuk mengingat Allah). Dan ada yang mengatakan: As-Sa’yu artinya beramal dan pergi berdasarkan firman Allah Ta’ala: 

 

Ibnu Abbas r.a. berkata: Pada waktu itu jual beli menjadi haram.

 

Atha’ berkata: Semua pekerjaan menjadi haram.

 

Penjelasan hadits

 

Maksudnya jual beli menjadi haram pada saat terdengar adzan, tetapi sah. Karena larangannya kembali kepada perkara yang bergandengan dengan akad, bukan kepada akad itu sendiri dan bukan kepada perkara yang terdapat di dalamnya atau lazim baginya.

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a., ia berkata: Nabi SAW melarang seseorang menyuruh saudaranya berdiri dari tempat duduknya dan ia duduk di situ.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Apabila engkau berkata kepada temanmu pada hari Jum’at: “Diamlah” di saat imam berkhutbah, maka engkau telah berkata sia-sia.” .

 

Penjelasan hadits

 

Syarat-syarat shalat Jum’at:

 

  1. Waktu.
  2. Tempat shalat Jum’at tidak sah dilaksanakan di padang sahara atau lapangan, tetapi harus di dalam bangunan.
  3. Jumlah orangnya empat puluh laki-laki merdeka yang sudah dikenai kewajiban dan bermukim.
  4. Harus berjama’ah.
  5. Shalat Jum’at tidak didahului oleh shalat Jum’at yang lain di kota itu. Jika mereka tidak mungkin berkumpul semuanya dalam satu masjid Jami’, maka boleh dilaksanakan di beberapa masjid sesuai dengan kebutuhan.
  6. Harus didahului dengan dua khutbah.

 

Ada empat rukun dalam khutbah: Pertama kewajiban mengucapkan tahmid, sedikitnya Alhamdulillah, mengucapkan shalawat untuk Nabi SAW, berwasiat agar bertakwa kepada Allah SWT, dan membaca satu ayat dari Al-Qur’an.

 

Dalam khutbah kedua ada empat rukun itu pula, kecuali membaca ayat diganti dengan doa.

 

Mendengarkan dua khutbah adalah wajib bagi para hadirin.

 

Adab-adab shalat Jum’at:

 

  1. Bersiap-siap untuk menunaikan shalat Jum’at dengan mengucapkan tasbih dan istighfar.
  2. Mandi.
  3. Memakai baju yang bagus dan bersih serta memakai wangi-wangian.
  4. Berangkat di awal waktu menuju masjid Jami’.
  5. Tidak melangkahi pundak orang-orang dan tidak lewat di hadapan mereka.
  6. Mencari shaf pertama.
  7. Menghentikan shalat di saat imam keluar, dan berhenti bicara serta menjawab muazzin dan mendengarkan khutbah.
  8. Apabila selesai mengerjakan shalat Jum’at, ia ucapkan: Alhamdulillah tujuh kali, Qul huwallahu Ahad dan Al-Mu’awwidzatain tujuh kali dan membaca doa ini:

 

(Ya Allah, ya Tuhan Yang Maha Kaya, ya Tuhan Yang Maha Terpuji, ya Tuhan yang memulai penciptaan, ya Tuhan yang mengulangi penciptaan (menghidupkan kembali), ya Tuhan Yang Maha Penyayang, ya Tuhan Yang Maha Pengasih, cukupilah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupilah aku dengan karunia-Mu tanpa membutuhkan selain Engkau).

 

Disebutkan bahwa siapa yang selalu membacanya, maka Allah Ta’ala mencukupinya dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangkanya. Dari Ihya’ Al-Ghazali.

 

Adalah Umar r.a. bertakbir di kemahnya hingga terdengar oleh penghuni masjid, maka mereka pun bertakbir dan orang-orang di pasar bertakbir hingga Mina bergema dengan takbir.

 

Adalah ibnu Umar bertakbir di Mina dalam hari-hari itu dan setiap habis shalat, di atas alas tidurnya, di kemahnya dan tempat duduknya serta sepanjang jalannya dalam seluruh hari itu.

 

Adalah Maimunah bertakbir pada hari penyembelihan korban dan para wanita bertakbir di belakang Aban bin Utsman dan Umar bin Abdul Aziz di malam-malam Tasyriq bersama orang-orang lelaki di dalam masjid.

 

Diriwayatkan dari Muhammad bin Abu Bakar Ats-Isagafi, ia berkata: Aku bertanya kepada Anas di saat kami bertolak dari Mina menuju Arafah tentang talbiyah (ucapan labbaik Allahumma labbaik): Bagaimana kalian lakukan bersama Nabi SAW?

 

Anas menjawab: Orang yang mengucapkan talbiyah tidak dipersalahkan dan yang bertakbir mengucapkan takbir tanpa dipersalahkan.

 

Diriwayatkan dari Hafshah dari Ummi Athiyyah, ia berkata: Kami disuruh keluar pada hari raya hingga kami keluarkan gadis dari tempat pingitannya dan wanita-wanita yang haid, maka mereka berada di belakang orang-orang dan bertakbir mengikuti takbir mereka dan berdoa mengikuti doa mereka. mereka mengharapkan keberkahan hari itu dan kesuciannya.

 

Diriwayatkan dari Nafi” dari ibnu Umar bahwa lembing ditancapkan di depan Nabi SAW pada hari ledul Fithri dan ledul Adha, kemudian beliau kerjakan shalat.

 

Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata: Rasulullah SAW masuk dan di tempatku ada dua sahaya perempuan sedang menyanyikan lagu Bu atis.

 

Kemudian beliau berbaring di atas alas tidur dan memalingkan mukanya.

 

Abu Bakar masuk, lalu membentakku dan berkata: Seruling syaitan dibunyikan di dekat Nabi SAW?

 

Kemudian Rasulullah SAW menghadap kepadanya dan berkata: Biarkan kedua sahaya itu.

 

Ketika beliau lengah, aku memberi isyarat dengan kedipan mata kepada keduanya, lalu keduanya keluar.

 

Pada waktu itu hari raya. Orang-orang hitam bermain dengan perisai kulit dan lembing. Maka aku bertanya kepada beliau atau beliau berkata: Apakah engkau suka melihatnya? Aku menjawab: Ya,

 

Kemudian beliau memberdirikan aku sedang pipiku menempel pada pipinya.

 

Beliau berkata: Teruslah kalian bermain, hai Bani Arfidah.

 

Ketika aku telah jemu, beliau berkata: Cukupkah sudah bagimu?

 

Aku menjawab: Ya.

 

Nabi SAW berkata: Kalau begitu, pergilah.

 

Diriwayatkan dari Al-Baro’, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW berkhutbah. Beliau berkata: Sesungguhnya amalan pertama yang kita lakukan pada hari ini ialah shalat, kemudian kita pulang, lalu menyembelih korban. Maka siapa yang melakukan itu, ia pun telah mengamalkan sunnah kami.

 

Diriwayatkan dari Anas, ia berkata: Adalah Rasulullah SAW tidak pergi pada hari raya Fithri hingga beliau memakan beberapa butir kurma.

 

Diriwayatkan dari Anas dari Nabi SAW bahwa beliau memakan kurma-kurma itu dalam bilangan ganjil.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Kiamat tidak terjadi hingga ilmu dicabut dan terjadi banyak gempa bumi, zaman saling berdekatan, kekacauan merajalela, terjadi banyak huru hara, yaitu pembunuhan, hingga harta menjadi banyak di antara kalian dan berlimpah.

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Kunci peristiwa gaib ada lima perkara yang hanya diketahui oleh Allah.

 

Seseorang tidak mengetahui apa yang akan terjadi besok. seseorang tidak mengetahui apa yang terjadi pada rahim. seseorang tidak mengetahui apa yang dilakukannya besok, seseorang tidak mengetahui di negeri mana ia akan mati dan seseorang tidak mengetahui kapan hujan akan turun.

 

Nabi SAW melihat sebagian besar penghuni neraka adalah perempuan. Para sahabat berkata: Apa sebabnya, ya Rasulallah?

 

Nabi SAW menjawab: Karena mereka ingkar.

 

Ada yang mengatakan: Apakah ingkar kepada Allah?

 

Nabi SAW menjawab: Mereka mengingkari nikmat dari suami dan mengingkari kebaikan. Andaikata engkau berbuat baik kepada salah seorang dari mereka seumur hidup, kemudian ia melihat sesuatu (kekurangan) darimu, ia berkata: Aku tidak pernah melihat kebaikan darimu sama sekali.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Nabi sa bersabda: Tidak halal bagi seorang perempuan yang beriman kepa da Allah dan hari akhir bepergian selama sehari semalam tanpa diserta: mahramnya.

 

1 MENANGISI ORANG SAKIT

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a., ia berkata: Sa’ad bin Ubadah menderita sakit. Kemudian Nabi SAW datang menjenguknya bersama Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash dan Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhum.

 

Ketika masuk kepadanya dan mendapatkannya dikerumuni keluarganya. Nabi SAW berkata: Apakah ia telah wafat?

 

Mereka menjawab: Tidak, ya Rasulallah.

 

Maka Nabi SAW menangis.

 

Ketika para hadirin melihat Nabi SAW menangis, mereka pun menangis.

 

Kemudian Nabi SAW berkata: Tidakkah kalian mendengar. Sesungguhnya Allah tidak menyiksa karena air mata yang tumpah maupun karena hati yang sedih, tetapi Dia menyiksa karena ini, sambil mengisyaratkan ke lidahnya, atau mengasihinya.

 

Adalah Umar r.a. memukul orang yang menangis dengan tongkat dan melemparnya dengan batu serta menaburkan tanah di atasnya.

 

2 ORANG YANG BERPAKAIAN DI DUNIA DAN TELANJANG DI AKHIRAT SERTA IKATAN SYAITAN

 

Diriwayatkan dari Ummi Salamah r.a., bahwa Nabi SAW terjaga pada suatu malam. Kemudian beliau berkata: Subhanallah, cobaan apa yang diturunkan malam ini? Perbendaharaan apa yang diturunkan? Siapa yang membangunkan para penghuni kamar-kamar? Boleh jadi orang yang berpakaian di dunia, telanjang di akhirat.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAY bersabda: Syaitan mengikat belakang kepala seseorang dari kamu ketika ia tidur dalam tiga ikatan. la pukulkan setiap ikatan padamy seraya berkata: Malam yang panjang, maka tidurlah.

 

Jika ia terbangun, lalu menyebut nama Allah, terlepaslah satu ikatan. Jika ia berwudhu, terlepaslah satu ikatan. Jika ia shalat, terlepaslah satu ikatan.

 

Maka di waktu pagi ia menjadi giat dan baik jiwanya. Kalau tidak, maka ia menjadi buruk jiwanya dan malas.

 

3 BERDOA DAN SHALAT DI AKHIR MALAM

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Tuhan kita Allah Tabaroka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir.

 

Allah berkata: Siapa yang berdoa kepada-Ku supaya Aku kabulkan doanya?

 

Siapa yang meminta kepada-Ku supaya Aku memberinya?

 

Siapa yang memohon ampun kepada-Ku supaya Aku mengampuninya?

 

4 TIDAK BOLEH MEMBERATKAN DIRI DALAM BERIBADAH

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Di tempatku ada seorang perempuan dari bani Asad. Kemudian Rasulullah SAW masuk kepadaku dan berkata: Siapa perempuan ini?

 

Aku menjawab: Si Fulanah. Ia tidak tidur di waktu malam.

 

Kemudian disebutkan mengenai shalatnya.

 

Maka Nabi SAW berkata: Berhentilah. Hendaklah kalian kerjakan amalan-amalan sesuai kemampuanmu, karena Allah tidak jemu hingga kalian merasa jemu.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru r.a, ia berkata: Nabi SAW berkata kepadaku: Aku diberitahu bahwa engkau bangun (shalat) di malam hari dan berpuasa di siang hari.

 

Aku berkata: Benar, aku lakukan itu.

 

Nabi SAW berkata: Sesungguhnya apabila engkau lakukan itu, maka matamu menjadi cekung dan badanmu menjadi payah.

 

Sesungguhnya dirimu mempunyai hak dan keluargamu mempunyai hak. Maka berpuasa dan berbukalah, bangun dan tidurlah.

 

5 SHALAT ISTIKHARAH DALAM SEGALA URUSAN

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah r.a., ia berkata: Adalah Rasulullah SAW mengajari kami istikharah dalam segala urusan sebagaimana beliau mengajari kami surah dari Al-Qur’an.

 

Beliau berkata: Apabila seseorang dari kamu ingin melakukan suatu hal, hendaklah ia kerjakan shalat dua raka’at, kemudian mengatakan:

 

Ya Allah, aku mohon pilihan kepada-Mu dengan pengetahuan-Mu, dan memohon kemampuan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu, serta aku mohon kepada-Mu pemberian dari karunia-Mu yang besar.

 

Sesungguhnya Engkau berkuasa sedang aku tidak mampu, dan Engkau mengetahui sedang aku tidak mengetahui, dan Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib.

 

Ya Allah, jika Engkau ketahui bahwa urusan ini lebih baik bagiku dalam agamaku, penghidupan dan akibat urusanku, maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan itu bagiku, kemudian berkatilah aku di dalamnya.

 

Jika engkau ketahui bahwa urusan ini lebih buruk bagiku dalam agama dan penghidupan serta akibat urusanku, maka jauhkan urusan itu dariku dan jauhkan aku darinya serta takdirkan bagiku kebaikan di manapun adanya, kemudian jadikan aku ridha dengannya.

 

Nabi SAW berkata: Dan ia sebutkan keperluannya.

 

6 PERINTAH UNTUK MENGANTARKAN JENAZAH

 

Diriwayatkan dari Mu’awiyah bin Mugarrin dari Al-Baro’ radhiyallahu anhum. ia berkata: Nabi SAW menyuruh kami melakukan tujuh perkara dan melarang kami tujuh perkara. Beliau menyuruh kami mengantarkan jenazah, menjenguk orang sakit, memenuhi undangan orang, menolong orang teraniaya, melaksanakan sumpah, menjawab salam dan mendoakan orang bersin.

 

Dan beliau melarang kami menggunakan wadah (bejana/gelas) dari perak, memakai cincin emas dan sutera, kain dibaj (sutera tebal), baju bercampur sutera, kain istibraq dan menaiki alas pelana dari sutera.

 

7 KEUTAMAAN ORANG YANG MEMPUNYAI ANAK

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata: Tidaklah seorang muslim mempunyai tiga orang anak yang mati sebelum mencapai usia baligh, melainkan Allah memasukkannya ke dalam surga dengan berkah rahmat-Nya kepada mereka.

 

8 LARANGAN MERATAPI MAYIT

 

Diriwayatkan dari Al-Mughirah r.a., ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya berdusta kepadaku tidaklah seperti berdusta terhadap seseorang. Barangsiapa berdusta terhadapku dengan sengaja, maka biarlah ia menduduki tempatnya di neraka.

 

Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Barangsiapa diratapi. ia pun disiksa sesuai dengan ratapan yang dilakukan atasnya.

 

(Menurut ulama, hal itu terjadi bilamana mayit berwasiat agar diratapi: pen).

 

9 LARANGAN MEROBEK BAJU DI SAAT MENGALAMI MUSIBAH

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Bukanlah termasuk golongan kami siapa yang menampar pipi dan merobek baju serta menjerit dengan seruan jahiliyah. Penjelasan hadits Maksudnya ialah bukan pengikut sunnah kami, bukan orang yang keluar dari agama, karena maksiat tidak bisa menyebabkan kufur, kecuali bila ia menganggapnya halal.

 

10 MENYEDEKAHKAN SEPERTIGA HARTA

 

Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqqash r.a., ia berkata: Adalah Rasulullah SAW menjengukku pada tahun haji Wada’ ketika aku sakit keras. Aku berkata: Aku menderita sakit, sedangkan aku mempunyai harta dan tidak ada yang mewarisiku, kecuali seorang anak perempuan. Apakah aku boleh menyedekahkan dua pertiga hartaku?

 

Nabi SAW menjawab: Tidak. Maka aku katakan: Bagaimana kalau separuh? Nabi SAW menjawab: Tidak.

 

Kemudian beliau berkata: Sepertiga, dan sepertiga itu besar atau banyak. Sesungguhnya jika engkau tinggalkan para pewarismu dalam keadaan cukup, hal itu lebih baik daripada engkau tinggalkan mereka dalam keadaan miskin meminta-minta kepada orang-orang

 

Dan sesungguhnya engkau tidak akan menafkahkan harta dengan mengharap ridha Allah, melainkan engkau diberi pahala hingga makanan yang engkau masukkan dalam mulut istrimu.

 

11 LARANGAN BERCUKUR DI KALA MENDAPAT MUSIBAH

 

Abu Musa menderita sakit hingga pingsan dan kepalanya berada di pangkuan seorang perempuan dari keluarganya. la tidak bisa menjawab sesuatu kepadanya.

 

Ketika sadar, ia berkata: Aku berlepas diri dari apa yang Rasulullah SAW berlepas diri darinya. Sesungguhnya Rasulullah SAW berlepas diri dari wanita yang berteriak-teriak di kala mendapat musibah dan wanita yang mencukur rambutnya serta wanita yang merobek bajunya.

 

12 BERDIRI UNTUK MELIHAT JENAZAH

 

Diriwayatkan dari Amir bin Rabi’ah dari Nabi SAW, beliau bersabda: Apabila kalian melihat jenazah, maka berdirilah hingga jenazah itu melewati kalian.

 

13 MEMIKUL JENAZAH

 

Diriwayatkan dari Abi Said Al-Khudri r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Apabila jenazah diletakkan dan dipikul oleh kaum lelaki di atas leher-leher mereka, sedangkan ia seorang yang shaleh, maka ia pun berkata: Cepatkanlah perjalananku. Jika bukan seorang yang shaleh, ia berkata: Aduh celakanya! Ke mana kalian membawanya? Suaranya terdengar oleh segala sesuatu, kecuali manusia. Andaikata manusia mendengarnya, niscaya ia pingsan.

 

14 KEUTAMAAN ORANG YANG MENYAKSIKAN JENAZAH

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa menyaksikan jenazah hingga menshalatinya, maka ia mendapat pahala satu qirath. Dan siapa yang menyaksikannya hingga jenazah itu dikubur, maka ia mendapat pahala dua qirath.

 

Ada yang bertanya: Berapa dua qirath itu?

 

Beliau menjawab: Seperti dua gunung besar.

 

Penjelasan hadits

 

Berikut ini keterangan para fugaha mengenai apa yang harus dilakukan terhadap mayit. Ada empat perkara yang harus dilakukan terhadap mayit, yaitu: Memandikannya, mengafani, menshalati dan menguburkannya.

 

Dua macam mayit tidak dimandikan dan tidak dishalati, yaitu Orang yang mati syahid dalam perang melawan kaum musyrikin dan bayi yang mati dalam perut.

 

Mayit dimandikan dalam bilangan ganjil dan pada awalnya menggunakan bidara sedangkan pada akhirnya menggunakan sedikit kapur barus.

 

Mayit dikafani dalam tiga lembar baju putih tanpa gamis maupun surban.

 

Dalam menshalati mayit diucapkan takbir empat kali, setelah takbir yang pertama membaca Al-Fatihah, setelah takbir kedua membaca shalawat untuk Nabi SAW, setelah takbir ketiga mendoakan mayit dan mengatakan:

 

Ya Allah, sesungguhnya ini adalah hamba-Mu dan putra kedua hamba-Mu (ayah dan ibu). la keluar dari kenikmatan dunia dan kelapangannya, dan kecintaannya serta para kekasihnya di dunia menuju kegelapan kubur dan apa yang akan dialaminya.

 

la dulu bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau sendiri, tiada sekutu bagi-Mu dan Muhammad adalah hamba dan rasul-Mu, sedangkan Engkau lebih tahu tentangnya daripada kami.

 

Ya Allah, sesungguhnya ia datang kepada-Mu dan Engkau adalah sebaik-baik yang didatangi. la membutuhkan rahmat-Mu, sedangkan Engkau tidak perlu menyiksanya.

 

Kami telah datang kepada-Mu mengharapkan-Mu dengan rahmatMu dan memohonkan keringanan bagi-Nya.

 

Ya Allah, jika ia seorang yang baik, maka tambahilah kebaikannya. Jika ia seorang berdosa, maka maafkanlah dosanya dan berilah dia keridhaan-Mu dengan rahmat-Mu serta lindungilah dia dari ujian kubur dan siksaannya.

 

Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan jauhkanlah bumi dari kedua sisinya dan berilah dia keamanan dari siksa-Mu dengan rahmatMu hingga Engkau membangkitkannya dalam keadaan aman menuju surga-Mu dengna rahmat-Mu, ya Tuhan yang Maha Penyayang di antara para penyayang.

 

Setelah takbir yang keempat ia ucapkan:

 

(Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan timbulkan cobaan pada kami setelah ia tidak ada dan ampunilah kami dan dia).

 

Kemudian mengucapkan salam.

 

Mayit dikuburkan dalam liang menghadap kiblat dan diturunkan dari arah kepalanya dengan perlahan. Orang yang menurunkannya ke liang mengucapkan: “Bismillah wa “alaa millati rasulillah.”

 

Mayit dibaringkan di dalam kubur sesudah liang itu didalamkan sesuai tinggi dan luasnya dan diratakan.

 

Tidak boleh dibangun dan dikapur di atasnya. Tidak ada masalah bila menangisi mayit tanpa meratap dan merobek baju. Keluarganya dita’ziahi hingga tiga hari sejak penguburannya.

 

Tidak boleh mengubur dua orang dalam satu kubur, kecuali bila ada keperluan.

 

15 ISLAMNYA ANAK KECIL

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam), kedua orang tuanya yang menjadikan dia Yahudi atau Nasrani atau Majusi.

 

16 ORANG YANG MEMBUNUH DIRINYA

 

Diriwayatkan dari Tsabit bin Dhahhak r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Barangsiapa bersumpah demi agama selain Islam secara dusta dan dengan sengaja, maka ia pun dihukumi seperti apa yang dikatakannya. Dan siapa yang membunuh dirinya dengan sepotong besi, ia pun disiksa dengannya dalam neraka jahannam.

 

17 LARANGAN MEMAKI ORANG MATI

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Janganlah kalian memaki orang mati, karena mereka telah mendapat hasil dari perbuatan mereka.

 

 

1 KEWAJIBAN ZAKAT

 

Diriwayatkan dari Abu Ayyub r.a. bahwa seorang lelaki berkata kepada Nabi SAW: Beritahulah aku tentang suatu amalan yang memasukkan aku ke dalam surga. Orang-orang berkata: Apa maksudnya, apa maksudnya? Nabi SAW menjawab: Keperluanmu ialah menyembah Allah dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat dan menyambung hubungan dengan kerabatmu.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW wafat dan Abu Bakar menjadi khalifah.

 

Di antara bangsa Arab ada yang kafir. Kemudian Umar r.a. berkata: Bagaimana engkau memerangi orang-orang itu, sedangkan Rasulullah SAW telah bersabda: Aku telah diperintahkan memerangi orang-orang hingga mereka mengucapkan Laa ilaha Illallahu. Barangsiapa mengucapkan perkataan itu, maka ia pun telah melindungi harta dan jiwanya dariku, kecuali dengan haknya dan hisabnya terserah kepada Allah.

 

Abu Bakar menjawab: Demi Allah, sungguh aku akan memerangi siapa yang memisahkan antara shalat dan zakat, karena zakat adalah hak harta.

 

Demi Allah, andaikata mereka menghalangiku dari zakat seekor anak kambing yang dulu mereka berikan kepada Rasulullah SAW, aku perangi mereka atas penolakan itu.

 

Umar r.a. berkata: Demi Allah, ternyata Allah telah melapangkan dada Abu Bakar r.a. Maka tahulah aku bahwa dialah yang benar.

 

Penjelasan hadits

 

Yang dimaksud dengan melanggar hak Islam ialah membunuh jiwa yang diharamkan, meninggalkan shalat dan menolak pembayaran zakat.

 

2 DOSA PENOLAK ZAKAT

 

Diriwayatkan dari Abi Ayyub, ia berkata: Rasulullah bersabda:  Barangsiapa dikaruniai Allah harta, namun tidak menunai zakatnya. ditampilkan pada hari kiamat seekor ular yang mempunyai dua bintik dan membelitnya, kemudian mencengkeram kedua pipinya dan berkata: Aku adalah hartamu, aku adalah simpananmu, Kemudian beliau membaca: Wa laayahsabannal ladzina yabkhaluuna …… (Al-Aayat).

 

3 MENAFKAHKAN HARTA SESUAI HAKNYA

 

Diriwayatkan dari ibnu Mas’udr.a., ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Tidak boleh iri, kecuali dalam dua perkara: seorang lelaki yang dikaruniai harta oleh Allah, lalu ia membelanjakannya untuk keperluansyang benar dan seorang lelaki yang dikaruniai Allah ilmu agama, lalu ia memutuskan suatu hal dengannya dan mengajarkannya.

 

4 SEDEKAH DARI PENGHASILAN YANG HALAL

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa menyedekahkan sebuah kurma dari penghasilan yang halal, sedangkan Allah tidak menerima kecuali yang halal, maka Allah menerimanya dengan tangan kanan-Nya, kemudian memeliharanya untuk pemiliknya sebagaimana seseorang dari kamu memelihara anak kudanya sehingga menjadi seperti gunung. Penjelasan hadits Maksudnya ialah mendapat pahala yang banyak, sedangkan tangan kanan Allah bukanlah tangan kanan seperti makhluk, melainkan kata perumpamaan yang menunjukkan penilaian yang baik dan mulia.

 

5 MENGELUARKAN ZAKAT SEBELUM DITOLAK

 

Diriwayatkan dari Haritsah bin Wahab, ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Keluarkan sedekah, karena akan datang kepadamu suatu zaman di mana orang lelaki berjalan membawa sedekahnya, namun ia tidak menemukan orang yang menerimanya. Orangyang didatanginya berkata: Andaikata engkau membawanya kemarin, tentu aku menerimanya. Adapun hari ini, maka aku tidak membutuhkannya.

 

6 SEDEKAH YANG PALING UTAMA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Ya Rasulallah, sedekah apakah yang paling besar pahalanya?

 

Nabi SAW menjawab: Bila engkau keluarkan sedekah dalam keadaan sehat dan kikir, takut miskin dan mengharapkan kekayaan. Janganlah engkau menunda hingga ketika roh mencapai tenggorokan, engkau berkata: Untuk si Fulan sekian, untuk si Fulan sekian, sedangkan harta itu telah menjadi milik si Fulan (ahli warisnya).

 

7 SIAPA YANG MENYURUH PELAYANNYA MENGELUARKAN SEDEKAH

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Apabila orang perempuan menafkahkan makanan dari rumahnya tanpa merugikan suaminya, maka ia mendapat pahala atas sedekah yang dinafkahkannya, sedangkan suaminya mendapat pahala dari harta yang diusahakannya. Dan penjaga mendapat pahala seperti itu. Setiap orang dari mereka tidak saling Mengurangi  pahala yang lain sedikit pun.

 

8 DORONGAN UNTUK MENGEMBALIKAN HARTA ORANG LAIN

 

Nabi SAW bersabda: Barangsiapa mengambil (meminjam) harta orang lain dan ingin mengembalikannya, maka Allah akan mengembalikan untuknya. Dan siapa mengambilnya untuk menghabiskannya, maka Allah akan membinasakan hartanya.

 

Diriwayatkan dari Hakim bin Hizam r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah dan mulailah dengan orang-orang yang engkau tanggung nafkahnya.

 

Sebaik-baik sedekah adalah yang dari kelebihan harta. Barangsiapa ingin memelihara diri. maka Allah menjadikannya terpelihara. Dan siapa yang ingin memiliki kecukupan (dalam harta), maka Allah akan mencukupinya.

 

Penjelasan hadits

 

Yang dimaksud dengan tangan di atas ialah pemberi. sedangkan tangan yang di bawah ialah orang yang meminta.

 

9 ORANG YANG SUKA MENAFKAHKAN HARTA DAN ORANG YANG KIKIR

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW bersabda: Pada setiap pagi di mana para hamba berada, turunlah dua malaikat. Yang satu berkata: Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya. Yang lain berkata: Ya Allah, timpakanlah kebinasaan atas harta orang yang kikir.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: Perumpamaan orang yang kikir dan orang yang menafkahkan hartanya adalah seperti dua orang lelaki yang memakai dua jubah dari besi, mulai dada hingga pundak.

 

Adapun orang yang menafkahkan hartanya, maka setiap kali menafkahkan hartanya, jubahnya meluas di atas kulitnya hingga menutupi jari-jarinya dan menghilangkan bekasnya.

 

Adapun orang yang kikir, maka setiap ingin menafkahkan sesuatu, setiap rantainya tetap melekat di tempatnya. Ia ingin meluaskannya, namun tidak bisa meluas.

 

10 SETIAP MUSLIM HARUS MENGELUARKAN SEDEKAH

 

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Setiap muslim harus mengeluarkan sedekah.

 

Para sahabat berkata: Wahai Nabi Allah, bagaimana bila seseorang tidak menemukannya? Nabi SAW menjawab: Ia bekerja dengan tangannya, lalu memberi manfaat kepada dirinya dan mengeluarkan sedekah. Mereka berkata: Jika tidak menemukannya? Nabi SAW menjawab: la tolong orang yang mempunyai keperluan dan susah. Mereka menjawab: Jika ia tidak menemukannya? Nabi SAW menjawab: Hendaklah ia berbuat kebaikan dan menahan diri dari kejahatan, karena itu adalah sedekah baginya.

 

11 MENGHINDARI MINTA-MINTA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya, lebih baik seseorang dari kamu mengambil talinya, lalu memikul kayu bakar di atas punggungnya daripada mendatangi seorang lelaki, lalu meminta sesuatu darinya, baik ia memberinya atau menolaknya.

 

Diriwayatkan dari Hakim bin Hizam r.a., ia berkata: Aku meminta sesuatu dari Rasulullah SAW, lalu beliau memberiku. Kemudian aku meminta lagi kepadanya dan beliau memberiku. Kemudian aku meminta lagi dan beliau memberiku.

 

Kemudian beliau berkata: Hai Hakim, sesungguhnya harta ini indah dan manis. Maka siapa yang mengambilnya dengan kemurahan hati, ia pun diberkati padanya. Dan siapa yang mengambilnya dengan hati yang sangat menginginkannya, ia pun tidak diberkati padanya.

 

la seperti orang yang makan dan tidak merasa kenyang, sedangkan tangan yang di atas (pemberi) lebih baik daripada tangan yang di bawah (peminta).

 

Hakim berkata: Aku katakan: Ya Rasulallah, demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak akan menyusahkan seorang pun dengan meminta sesuatu sesudah meminta kepadamu ini hingga aku meninggalkan dunia.

 

Adalah Abu Bakar r.a. memanggil Hakim untuk menerima pemberian, namun ia menolak untuk menerimanya darinya.

 

Kemudian Umar r.a. memanggilnya untuk memberinya, namun ia menolak untuk menerima darinya sedikit pun.

 

Maka Umar berkata: Waha kaum muslimin, aku jadikan kalian sebagai saksi atas Hakim bahwa aku hendak memberikan kepadanya haknya dari harta Fai’ ini, namun ia menolak untuk mengambilnya.

 

Demikianlah Hakim tidak menyusahkan seorang pun sesudah Rasulullah SAW hingga ia wafat.

 

12 ORANG YANG SUKA MEMINTA-MINTA

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Ada orang suka meminta kepada orang-orang hingga ia muncul pada hari kiamat, sedangkan di wajahnya tidak ada sepotong daging pun.

 

Mu’awiyah bin Abi Sufyan menulis surat kepada Al-Mughirah bin Syu’bah r.a.: Tulislah kepadaku tentang sesuatu yang engkau dengar dari Rasulullah SAW.

 

Kemudian Al-Mughirah menulis kepadanya: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya Allah tidak menyukai untuk kalian tiga perkara: perkataan yang tidak berdasar, penghamburan harta dan banyak meminta.

 

Diriwayatkan dari Ummi Salamah r.a., ia berkata: Aku berkata: Ya Rasulallah, apakah aku mendapat pahala jika memberi nafkah kepada anak-anak Abi Salamah? Sesungguhnya mereka adalah anak-anakku.

 

Nabi SAW menjawab: Berilah nafkah kepada mereka. Engkau mendapat pahala atas nafkah yang engkau berikan kepada mereka.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Orang miskin itu bukanlah yang mendatangi orang-orang untuk mendapatkan satu atau dua suap makanan atau satu atau dua butir kurma, tetapi orang miskin ialah orang yang tidak mendapatkan kecukupan yang mencukupinya dan tidak diketahui hingga diberi sedekah dan tidak pergi meminta-minta kepada orang-orang.

 

Diriwayatkan dari Zainab istri Abdullah bin Mas’ud r.a., ia berkata: Aku pergi kepada Nabi SAW. Aku mendapati seorang perempuan Anshor di depan pintu, keperluannya seperti keperluanku.

 

Kemudian Bilal lewat, lalu kami berkata: Tanyakan kepada Nabi SAW: Apakah aku boleh memberi nafkah kepada suami dan anak-anak yatimku yang ada dalam asuhanku.

 

Kemudian Bilal menanyainya. Maka Nabi SAW menjawab: Ya, ia mendapat dua pahala, yaitu pahala kerabat dan pahala sedekah.

 

Dalam suatu riwayat: Zainab berkata: Ya Rasulallah, sesungguhnya engkau menyuruh mengeluarkan sedekah dan aku mempunyai perhiasan. Maka aku ingin menyedekahkannya.

 

Ibnu Mas’ud menganggap bahwa ia dan anaknya paling berhak untuk kuberi sedekah.

 

Nabi SAW berkata: Ibnu Mas’ud berkata benar. Suami dan anakmu paling berhak untuk menerima sedekah.

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a. bahwa beberapa orang Anshor meminta kepada Rasulullah SAW. Maka beliau memberi mereka. kemudian mereka meminta lagi kepadanya. Maka beliau memberi mereka. Kemudian mereka meminta kepadanya dan beliau memberi mereka hingga habis apa yang ada padanya.

 

Maka Nabi SAW berkata: Kebaikan (harta) yang ada padaku tidak akan aku simpan terhadap kalian. Dan siapa yang memelihara diri, maka Allah menjadikannya terpelihara. Barangsiapa memohon kecukupan, maka Allah akan mencukupinya. Dan siapa yang berusaha untuk sabar, maka Allah menjadikannya sabar. Tidaklah seseorang diberi pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.

 

Diriwayatkan dari Umar ibnul Khaththab r.a., ia berkata: Adalah Rasulullah SAW memberiku suatu pemberian. Maka aku berkata: Berikan itu kepada orang yang lebih membutuhkannya daripada aku. Nabi SAW berkata: Ambillah ini. Apabila datang kepadamu sesuatu dari harta ini, sedangkan engkau tidak mengharapkan dan tidak meminta, maka ambillah pemberian itu. Bila tidak demikian, maka janganlah menuruti keinginan nafsumu terhadapnya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Lebih baik seseorang dari kamu mengambil talinya, kemudian pergi mencari kayu bakar, lalu menjualnya dan makan dari hasilnya serta menyedekahkannya daripada ia meminta kepada orang-orang.”

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Pertanian yang disirami air hujan dan mata air atau air yang mengalir di parit, zakatnya adalah sepersepuluh. Sedangkan yang disiram dengan usaha pengairan, zakatnya adalah seperdua puluh.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Ketika panen kurma, orang-orang datang membawa kurma. Yang ini datang membawa kurmanya dan yang ini datang membawa kurmanya, hingga nampak tumpukan kurma di tempatnya. Kemudian Al-Hasan dan Al-Husein mempermainkan kurma itu. Salah satu dari keduanya mengambil sebutir kurma, lalu memasukkannya ke dalam mulutnya.

 

Rasulullah SAW memandang kepadanya, lalu mengeluarkannya dari mulutnya. Beliau berkata: Tidakkah engkau ketahui (hai Fathimah), bahwa keluarga Muhammad tidak boleh memakan sedekah?

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Emas yang kurang dari lima ugiyah tidak dikenakan zakat, dan unta yang jumlahnya kurang dari lima ekor tidak dikenakan zakat, sedangkan biji-bijian dan buah-buahan yang kurang dari lima wasag (kurang lebih 930 liter) tidak dikenakan zakat.

 

13 HIKMAH ZAKAT

 

  1. Muzakki (orang yang menunaikan zakat) akan memelihara hartanya dan menumbuhkannya serta menimbulkan keridhaan Tuhannya. Di samping itu zakat menimbulkan kasih sayang antara dia dengan sanak famili dan sesama umat serta menghilangkan rasa dengki dari hati para fakir miskin. Maka mereka pun tidak membenci orang-orang kaya dan tidak menginginkan harta mereka.

 

  1. Memelihara kehidupan orang-orang yang membutuhkan sehingga mereka tidak menderita kelaparan dan berbagai penyakit di samping memberikan pertolongan kepada orang. orang yang mengalami bencana.

 

Dengan demikian kaum kaya selalu dicintai oleh kaum miskin sehingga tidak diganggu oleh mereka, sedangkan manusia adalah budak dari kebaikan yang diterimanya. Berbuat baiklah kepada orang-orang, Niscaya kau tundukkan hati mereka. Sering kali manusia itu ditundukkan oleh kebaikan.

 

  1. Mengurangi kejahatan di negeri-negeri, karena kejahatan pada umumnya adalah kemiskinan dan kebutuhan. Selain itu zakat membaikkan keadaan kesehatan dari kaum miskin dan Mengurangi jumlah pengemis yang lemah dan tidak mampu bekerja, karena zakat menyebabkan mereka tidak perlu meminta.

 

  1. Membantu orang-orang yang terlantar sehingga tangantangan pekerja menjadi banyak, akhlak umat menjadi baik dan gangguan keamanan menjadi sedikit.

 

  1. Mengukur kedalaman iman kaum mu’minin dan menjelaskan besarnya keikhlasan mereka terhadap Tuhan mereka dengan membuang sifat kikir dan membelanjakan harta dalam manfaat-manfaat umum serta membiasakan dirinya untuk bermurah hati dengan memberikan sebagian hartanya tanpa imbalan demi memenuhi perintah Allah Ta’ala dan menolak musibah maupun meringankannya.

 

Nabi SAW bersabda: “Keluarkanlah sedekah, karena bencana tidak bisa melangkahi (mengalahkan)nya.”

 

Allah Ta’ala mewajibkan zakat dalam harta benda dan menetapkannya atas para pemiliknya.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Dirikanlah shalat dan keluarkan zakat.”

 

Allah Ta’ala berfirman kepada nabi-Nya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” At-Taubah: 103.

 

Nabi SAW bersabda: “Penolak untuk menunaikan zakat akan masuk neraka pada hari kiamat.”

 

“Obatilah orang-orang yang sakit di antara kamu dengan sedekah dan lindungilah hartamu dengan zakat.”

 

Zakat adalah salah satu rukun Islam dan pengingkarnya dihukumi kafir, yaitu mengenai zakat yang disepakati kewajibannya. Lain halnya dengan zakat yang masih diperselisihkan tentang kewajibannya, seperti zakat perdagangan dan zakat harta anak kecil.

 

Zakat dikeluarkan dari harta atau badan dengan cara tertentu.

 

Zakat diwajibkan dalam tanaman, buah-buahan, emas dan perak, barang-barang perniagaan, ternak dan badan.

 

Syarat-syarat kewajibannya ialah: Islam, merdeka, pemilikan penuh, nisab dan kepastian pemilik serta lewatnya waktu setahun pada zakat yang dikeluarkan setiap tahun.

 

Zakat tanaman dan buah-buahan

 

Yang dimaksud dengan tanaman ialah setiap tanaman yang buahnya dijadikan makanan pokok sebagai kebiasaan seperti gandum, sya’ir, beras, jagung, adas dan kacang-kacangan.

 

Adapun zakat buah-buahan adalah pada kurma dan kismis.

 

Kewajiban zakat pada kurma dan tanaman bergantung pada kematangannya yang jelas atau sebagiannya jika hasil bersihnya mencapai satu nisab.

 

Kewajiban ini berlaku atas siapa yang memilikinya. Andaikata ia menyewa tanah, maka kewajiban zakat berlaku atasnya, karena ia adalah pemilik tanaman.

 

Nisab tanaman adalah 5 wasag dan satu wasag sama dengan 60 sha’, 1 sha’ sama dengan 3.1 liter. Jadi nisabnya 930 liter.

 

Zakatnya adalah sepersepuluh jika disirami dengan air hujan dan semacamnya seperti salju atau banjir atau sungai tanpa alat. Dan seperdua puluh jika disirami dengan kincir air dan semacamnya yang membutuhkan biaya dan tenaga.

 

Zakat emas dan perak

 

Nisab emas murni adalah 20 mitsqal, berat timbangannya 85 gram.

 

Zakatnya 2 1/2 % — 1/40 x 85 gram = 2.125 gram. Nisab perak 200 dirham = 624 gram. Zakatnya 1/40 x 624 gram = 15.6 gram.

 

Zakat barang perniagaan

 

Barang-barang perniagaan dikenai zakat, yaitu barang yang bisa dipindahkan atau barang yang tak bergerak seperti rumah, tanah atau hewan. Maka nilainya dihitung sejak awal pembelian hingga akhir tahun secara keseluruhan. Apabila mencapai nisab atau lebih, maka dikenai zakat 2 1/2 % dari harganya.

 

Zakat ternak

 

Nisab pertama dari kambing ialah 40 ekor dan zakatnya seekor kambing. Kemudian 121 ekor kambing zakatnya 2 ekor kambing, 201 ekor kambing zakatnya 3 ekor kambing dan 400 ekor kambing zakatnya 4 ekor kambing. Kemudian selebihnya dalam setiap 100 ekor karpbing zakatnya seekor kambing.

 

Nisabi pertama dari sapi ialah 30 ekor dan zakatnya seekor anak sapi berumur setahun. Setiap 40 ekor sapi zakatnya seekor anak sapi berumur dua tahun lebih, dan dalam 60 ekor sapi zakatnya 2 ekor  anak sapi berumur setahun.

 

Nisab pertama dari unta ialah 5 ekor dan zakatnya seekor kambing berumur dua tahun lebih atau seekor domba berumur setahun lebih. Sepuluh ekor unta zakatnya 2 ekor kambing dan demikianlah seterusnya.

 

Dua puluh lima ekor unta zakatnya seekor anak unta berumur satu tahun lebih, 36 ekor unta zakatnya seekor anak unta berumur 2 tahun lebih, 46 ekor unta zakatnya seekor anak unta berumur 3 tahun lebih, 61 ekor unta zakatnya seekor anak unta berumur 4 tahun lebih.

 

Perhatian: Ternak yang wajib dizakati ialah bila digembalakan oleh pemiliknya atau wakilnya di padang rumput yang mubah dan sebagainya yang tidak dimiliki oleh seseorang. Ternak itu untuk dikembangbiakkan, bukan untuk bekerja.

 

14 ZAKAT FITRAH

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Zakat fitrah adalah satu sha’ kurma atau satu sha’ sya’ir atas sahaya / budak dan orang merdeka laki-laki dan perempuan, anak kecil dan orang dewasa dari kaum muslimin. Nabi SAW menyuruh menunaikannya sebelum orang-orang keluar menuju shalat.

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a., ia berkata: Kami keluarkan di zaman Rasulullah SAW pada hari raya Fithri satu sha’ makanan dan makanan kami adalah sya’ir, kismis, agith dan kurma.

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a., ia berkata: Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ sya’ir atau satu sha’ kurma atas anak kecil, orang dewasa, orang merdeka dan budak.

 

Penjelasan hadits

 

Zakat fitrah termasuk keistimewaan umat Muhammad untuk menyucikan jiwa dari kotoran maksiat dan sebagai harapan agar puasanya diterima serta nikmat yang khusus bagi kaum fakir miskin sebagaimana disebutkan dalam hadits: “Cukupilah mereka supaya terhindar dari kehinaan meminta pada hari itu.”

 

Nabi SAW bersabda:

 

“Puasa Ramadhan tergantung di antara langit dan bumi tidak diangkat kecuali dengan mengeluarkan zakat fitrah.”

 

Zakat fitrah wajib atas setiap orang muslim yang mempunyai kelebihan makanan dari yang dibutuhkannya untuk dirinya dan keluarganya pada hari raya dan malamnya. Maka ia keluarkan untuk dirinya dan setiap orang yang wajib diberinya nafkah seperti orang tua, anak, istri, budak dan pelayan, meskipun disewa, yaitu masingmasing satu sha’ dari makanan pokok di negerinya.

 

Dianjurkan mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat led dan boleh mengeluarkannya sejak awal bulan Ramadhan.

 

Makruh bila mengeluarkannya pada akhir siang hari raya dan haram bila lewat dari waktu itu.

 

Zakat fitrah wajib dibagikan kepada kaum fakir miskin di kotanya dan tidak boleh memindahkannya ke kota lain.

 

Zakat fitrah diberikan kepada delapan macam golongan seperti zakat dan boleh memberikannya kepada satu macam golongan. Yang lebih berhati-hati ialah membagikannya kepada tiga macam golongan. Allah Ta’ala berfirman:

 

“Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” At-Taubah: 60

 

 

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a.: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa menunaikan haji karena Allah sedang ia tidak melakukan jimak atau berkata keji dan tidak berbuat dosa, ia pun kembali seperti hari ketika ia dilahirkan oleh ibunya.

 

Penjelasan hadits

 

Nabi SAW bersabda: Jihad yang paling utama adalah haji yang mabrur. Diriwayatkan dari Umar r.a. bahwa ia mendatangi Hajarul Aswad, lalu menciumnya, kemudian ia berkata: “Sesungguhnya aku mengetahui bahwa engkau adalah batu yang tidak berbahaya dan tidak berguna. Kalau aku tidak melihat Nabi SAW menciummu, niscaya aku tidak menciummu.”

 

Allah Ta’ala berfirman: “Dan sempurnakanlah haji dan umrah karena Allah.” Al-Baqarah: 196.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” Ali Imran: 197.

 

Syarat-syarat kewajiban haji dan umrah ialah: Islam, berakal, baligh, merdeka dan kemampuan.

 

Yang dimaksud dengan kemampuan ialah keamanan dalam perjalanan, kemampuan melakukan perjalanan, adanya bekal dar kendaraan. Semua itu harus merupakan kelebihan dari hutangnya dan biaya keluarganya selama masa kepergian dan kepulangannya.

 

Rukun-rukun haji

 

  1. Berihram dengan niat mengerjakan haji dengan syarat berlangsung di bulan-bulan haji sejak Syawwal hingga fajar hari raya Adha.

 

  1. Berwukuf di Arafah, yakni tinggal di sana walaupun sesaat sejak matahari tergelincir dari hari kesembilan Dzulhijjah hingga fajar hari kesepuluh.

 

  1. Orang yang berwukuf harus layak untuk beribadah. Maka tidaklah sah dilakukan oleh seorang gila atau orang yang pingsan.

 

  1. Thawaf ifadhah dengan syarat-syarat:

 

  1. la mulai dengan Al-Hajarul Aswad.
  2. la jadikan Ka’bah di sebelah kirinya.
  3. la lewat di depannya.
  4. la berada di dalam masjid.
  5. Suci dari hadats besar dan hadats kecil, demikian pula badan, baju dan tempatnya suci dari najasah.
  6. la tutupi auratnya.
  7. Dilakukannya sesudah wukuf di Arafah.
  8. la lakukan thawaf tujuh kali.
  9. la posisikan seluruh badannya di luar Ka’bah.

 

Disyaratkan niat ketika melakukan thawaf. Andaikata ia lakukan thawaf sementara tangannya menempel pada dinding Hijir Isma’il atau pada Syadzarwan atau masuk dari salah satu celah Hijir, maka thawafnya tidak sah.

 

  1. Melakukan Sa’yi antara Shafa dan Marwah dan disyaratkan:
  2. Dilakukan sesudah thawaf gudum atau ifadhah.
  3. Dimulai dengan Shafa dan diakhiri dengan Marwah.
  4. Dilakukan tujuh kali, yaitu pergi sekali dan kembali sekali.

 

  1. Menghilangkan rambut sekurang-kurangnya tiga helai rambut dengan cara mencukur atau mengguntingnya dengan syarat melakukannya sesudah wukuf di Arafah sesudah tengah hari raya Adha.

 

  1. Tertib dalam sebagian besar rukun-rukun.

 

Rukun-rukun umrah adalah seperti rukun-rukun haji, kecuali wukuf.

 

Dan wajib-wajib haji ialah amalan yang tanpa itu ibadah haji tidak sempurna dan bila ditinggalkan wajib membayar fidyah. Wajib-wajib itu ialah:

 

  1. Melakukan ihram dari migat makani (tempat). Bagi penduduk Makkah migatnya adalah Makkah. Bagi penduduk Madinah migatnya adalah Dhulhulaifah. Bagi penduduk Mesir, Syam dan Maghrib (Maroko) adalah Al-Juhfah, yakni Rabigh. Dari Tihamah Yaman migatnya Yalamlam, dari Najd Yaman dan Hijaz adalah Qarn, dari Irag dan lainnya Dzaatu Irgin.

 

  1. Bermalam di Muzdalifah dengan tinggal di sana sesudah tengah malam hari raya Adha, walaupun sesaat.

 

  1. Bermalam di Mina pada malam-malam Tasyriq.

 

  1. Melempar ketiga Jumrah.

 

  1. Menjauhi hal-hal yang diharamkan selama ihram.

 

Adapun wajib-wajib umrah ialah berihram dari miqat makani dan menghindari hal-hal yang diharamkan selama berihram. Ketika berihram diharamkan:

 

  1. Memakai pakaian berjahit untuk laki-laki.

 

  1. Menutupi kepala atau sebagiannya untuk laki-laki.

 

  1. Menutupi muka perempuan, walaupun sebagian, dan diharamkan memakai sarung tangan pada tangan laki-laki dan perempuan, namun orang perempuan boleh menutupi kepalanya.

 

  1. Memakai wangi-wangian oleh laki-laki dan perempuan.

 

  1. Meminyaki rambut kepala dan janggut serta rambut muka lainnya dengan minyak apapun.

 

  1. Menghilangkan rambut dari kepala dan lainnya.

 

  1. Menggunting kuku. Diharamkan pula mencabut sedikit rambutnya, menyisir janggut dan kepalanya. Jika tidak mengganggu, maka hukumnya makruh. Jika ia menyisir rambutnya hingga tercabut tiga helai rambut atau lebih, maka ia harus membayar fidyah. Orang yang lupa dan tidak tahu harus membayar fidyah.

 

Tidaklah haram siapa yang mencukur rambutnya karena adanya gangguan kutu atau luka dan ia harus membayar fidyah.

 

  1. Melangsungkan akad nikah dengan menikahkan atau kawin.

 

  1. Melakukan jimak pada kemaluan atau dubur, walaupun terhadap hewan. Begitu pula melakukan pendahuluannya dengan syahwat seperti bercumbu, mencium dan meraba, walaupun dibolehkan seperti terhadap istrinya. Dan diharamkan pula melakukan masturbasi.

 

Ibadah haji menjadi rusak dengan sebab jimak saja, bilamana dilakukan sebelum tahallul pertama dan disertai pengetahuan dengan sengaja dan kemauan sendiri.

 

  1. Berburu hewan darat yang liar dan dapat dimakan dan peranakan darinya dan lainnya.

 

Yang lebih utama adalah menunaikan haji adalah dengan cara Ifrad, yaitu menunaikan haji, kemudian setelah selesai darinya, ia tunaikan umrah.

 

Berikutnya adalah haji Tamattu’, yaitu berihram dengan menunaikan umrah di bulan haji, kemudian setelah itu ia tunaikan haji.

 

Yang ketiga adalah dengan cara Qiran, yaitu berihram dengan niat menunaikan umrah dan haji sekaligus atau umrah lebih dulu, kemudian sebelum memulai thawafnya ia berihram dengan niat haji di bulannya.

 

Pelaku haji Tamattu’ dan Qiran dikenakan dam.

 

1 KHUTBAH DI HARI-HARI MINA

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah SAW berkhutbah kepada orang-orang pada hari raya Adha. Beliau berkata: Hai orang-orang, hari apakah ini?

 

Mereka menjawab: Hari yang suci.

 

Nabi SAW berkata: Negeri apakah ini?

 

Mereka menjawab: Negeri yang suci.

 

Nabi SAW berkata: Bulan apakah ini?

 

Mereka menjawab: Bulan yang suci.

 

Nabi SAW berkata: Sesungguhnya darahmu, harta dan kehormatanmu diharamkan atas kalian seperti kehormatan harimu ini, di negerimu ini dan di bulanmu ini.

 

Beliau mengulanginya beberapa kali, kemudian mengangkat kepalanya, lalu berkata: Ya Allah, aku telah menyampaikannya. ya Allah, aku telah menyampaikannya.

 

Ibnu Abba r.a. berkata: Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya, sungguh itu adalah wasiatnya kepada umatnya.

 

Hendaklah yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir. Janganlah kalian kembali menjadi kafir setelah aku tiada, sebagian kamu menghantam leher sebagian yang lain. Boleh jadi orang yang diberitahu lebih mengerti daripada pendengarnya.

 

Penjelasan hadits

 

Maksudnya ialah penumpahan darahmu, perampasan hartamu dan pelecehan kehormatanmu adalah haram atasmu. Dan janganlah kalian menjadi kafir dengan menghalalkan peperangan di antara sesama kalian atau janganlah perbuatan-perbuatanmu menyerupai perbuatan kaum kafir.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a. bahwa Rasulullah SAW menghentikan kendaraannya di Al-Bathha’ yang terletak di Dzulhulaifah, lalu mengerjakan shalat di situ. Adalah Abdullah bin Umar r.a. melakukan itu.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a. bahwa Talbiyah Rasulullah SAW ialah: Labbaik Allahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulka laa syarika laka (Kami penuhi panggilan-Mu, ya Allah, kami penuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu, kami penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan nikmat serta kerajaan itu milik-Mu, tiada sekutu bagiMu).

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Abi Aufa r.a., ia berkata: Rasulullah SAW melakukan umrah. Beliau melakukan thawaf di Ka’bah dan shalat di belakang magam (Ibrahim) dua raka’at disertai seorang yang menutupinya dari orang-orang.

 

Seorang lelaki berkata kepadanya: Apakah Rasulullah SAW memasuki Ka’bah?

 

la menjawab: Tidak.

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a. bahwa seorang lelaki menanyainya tentang menyentuh Al-Hajarul Aswad. Abdullah menjawab: Kulihat Rasulullah SAW menyentuh dan menciumnya.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a., ia berkata: Adalah Rasulullah SAW apabila melakukan thawaf pertama, beliau berjalan dengan langkah cepat tiga kali dan berjalan biasa empat kali dan beliau berlari kecil menyusuri dasar lembah apabila melakukan sa’yi antara Shafa dan Marwah.

 

Diriwayatkan dari Ummul Fudhail, ia berkata: Orang-orang ragu pada hari Arafah mengenai puasa Nabi SAW. Kemudian aku mengirim minuman kepada Nabi SAW, lalu beliau meminumnya.

 

Diriwayatkan dari Ali r.a., ia berkata: Rasulullah SAW menyuruhku untuk menyedekahkan pelana unta yang aku sembelih bersama kulitnya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Umrah hingga umrah berikutnya adalah penebus dosa di antara keduanya dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a. bahwa Rasulullah SAW apabila pulang dari suatu peperangan atau haji atau umrah, beliau , bertakbir di atas setiap bukit sebanyak tiga kali, kami mengucapkan: “laa ilaha illallahu wahdahu laa syariika lahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiir. Aayibuuna taaibuuna “aabiduuna saajiduuna lirabbina haamiduuna. Shadagallahu wa’ dahu wa nashara “abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu. (Tiada Tuhan selain Allah sendiri, tiada sekutu bagi-Nya. Dia memiliki segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kami pulang, kami bertaubat, kami beribadah, kami sujud kepada Tuhan kami dan kami memuji. Allah menepati janji-Nya dan menolong hamba-Nya serta mengalahkan musuh-musuh sendirian).

 

Dari Jabir r.a., ia berkata: Nabi SAW melarang orang lelaki mendatangi rumah keluarganya (dari bepergian) di waktu malam.

 

Diriwayatkan dari Anas r.a., ia berkata: Adalah Nabi SAW tidak mendatangi keluarganya (dari bepergian) di waktu malam. Beliau tidak masuk, kecuali di waktu pagi atau sore.

 

2 PERJALANAN ADALAH SIKSA 

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Perjalanan adalah sebagian dari siksa, karena menghalangi seseorang di antara kamu dari makanan, minuman dan tidurnya. Apabila hendak memenuhi keinginannya, hendaklah ia segera pulang kepada istrinya.

 

3 KEUTAMAAN MADINAH AL-MUNAWWAROH

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Di jalan-jalan masuk kota Madinah terdapat para malaikat. Wabah penyakit menular dan Dajjal tidak dapat memasukinya.

 

Nabi SAW bersabda: Madinah seperti alat penghembus api yang menghilangkan kotorannya dan nampak jelas kebaikannya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda: Di antara rumahku dan mimbarku ada salah satu taman surga dan mimbarku berada di atas telagaku.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya iman itu berkumpul kembali ke Madinah seperti ular kembali ke lubangnya.

 

Diriwayatkan dari Abi Said Al-Khudri r.a., ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Tidaklah seseorang bermaksud mencelakakan penduduk Madinah, melainkan ia meleleh seperti garam yang meleleh di dalam air.

 

Diriwayatkan dari Anas r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Ya Allah, jadikanlah di Madinah keberkahan dua kali lipat dari yang Engkau berikan di Makkah.

 

Di antara doa Nabi SAW ialah: Ya Allah, jadikan kami mencintai Madinah seperti kami mencintai Makkah atau lebih banyak. Ya Allah, berkatilah kami pada ukuran sha’ dan ukuran mudd kami. Sehatkanlah Madinah bagi kami dan pindahkan demamnya ke Al-Juhfah.

 

Aisyah r.a. berkata: Kami mendatangi Madinah dan di saat itu Madinah adalah negeri Allah yagn paling banyak wabahnya: Dulunya adalah parit yang dialiri air yang keruh.

 

Adalah Abu Bakar apabila menderita sakit demam, ia berkata:

 

Setiap orang di waktu pagi ada dalam keluarganya, sedangkan kematian lebih dekat daripada tali sandalnya.

 

Adalah Bilal apabila sembuh dari demam, ia berkata dengan suara keras:

 

Andai kutahu apakah aku bisa tidur pada suatu malam di lembah dan aku dikelilingi tanaman Idzkhir dan kekasih

 

Dan apakah aku bisa mendatangi pada suatu hari mata air Majinnah dan apakah aku bisa melihat gunung Syamah dan Thufail

 

 

1 KEUTAMAAN PUASA

 

Diriwayatkan dari Anas r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Puasa itu perisai, maka jangan berkata keji dan jangan lakukan perkataan tercela. Jika seseorang hendak memukul atau memakinya, hendaklah ia katakan: Aku sedang puasa (dua kali).

 

Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang puasa lebih harum di sisi Allah daripada bau misik (kasturi).

 

la tinggalkan makanan dan minuman serta syahwatnya demi Aku (Allah). Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang membalasnya, sedangkan kebaikan dibalas sepuluh kali lipat.

 

Penjelasan hadits

 

Syarat-syarat kewajiban puasa: Islam, baligh, berakal, sanggup berpuasa. Syarat-syarat sahnya puasa: Islam, tamyiz (bisa membedakan), suci dari haid dan nifas dan waktu yang berlaku untuk puasa.

 

Puasa diharamkan dan tidak berlaku pada dua hari raya (ledul Fithri dan ledul Adha), tiga hari Tasyriq (11. 12 dan 13 Dzulhijjah) dan hari yang diragukan.

 

Dihukumi wmakruh puasa pada pertengahan kedua dari bulan Sya’ban, kecuali bertepatan dengan kebiasaannya atau menyambungnya dengan puasa hari sebelumnya.

 

Barangsiapa sedang menjalankan puasa sunnah, ia boleh menghentikannya.

 

Fardhu-fardhu puasa

 

  1. Berniat di waktu malam untuk setiap hari dari bulan Ramadhan, nadzar, qadha’ dan kaffarat. Niat itu tempatnya di dalam hati.

 

  1. Meninggalkan hal-hal yang membatalkan, yaitu:
  2. Makan dan minum.
  3. Menggauli istri dengan sengaja.
  4. Keluarnya mani yang disengaja, seperti masturbasi dan sebagainya.
  5. Muntah dengan sengaja.
  6. Haid.
  7. Nifas.
  8. Melahirkan anak.
  9. Gila walaupun sesaat.
  10. Pingsan sepanjang siang.
  11. Murtad.

 

Syarat pembatalan puasa adalah bila seseorang melakukannya dengan sengaja, mengetahui, ingat puasanya dan atas kemauan sendiri.

 

Seandainya ia makan atau minum atau melakukan masturbasi atau muntah atau menggauli istri dalam keadaan lupa akan puasanya dan terpaksa serta tidak tahu, maka tidaklah batal puasanya.

 

Tidaklah membatalkan puasa masuknya celak atau tetesan atau lalat atau nyamuk atau debu jalan atau tepung ayakan dan air wudhu atau mandi yang tidak berlebihan.

 

Diharamkan atas orang yang puasa untuk menyentuh, meraba dan mencium hingga keluar mani. Kalau tidak, maka dihukumi makruh.

 

Kaffaratnya ialah membebaskan seorang budak yang beriman. Jika tidak menemukan, maka berpuasa dua bulan berturut-turut. Jika tidak mampu, ia beri makan 60 orang miskin dan untuk setiap orang miskin satu mudd.

 

Sunnah-sunnah puasa

 

  1. Makan sahur supaya kuat berpuasa.

 

  1. Menyegerakan buka puasa.

 

  1. Berdoa sesudahnya:

 

(Ya Allah, bagi-Mu aku berpuasa, dengan rezeki-Mu aku berbuka puasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri dan kepada-Mu aku bertawakkal).

 

Hal itu supaya Allah menetapkan bagimu pahala yang banyak.

 

Diriwayatkan dalam hadits yang lain: Apabila seorang muslim berpuasa, lalu mengucapkan ketika berbuka puasa:

 

“Ya Tuhan yang Maha Agung, ya Tuhan yang Maha Agung, Engkau Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau, ampunilah bagiku dosa yang besar, karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa yang besar, kecuali Engkau.”

 

Maka ia pun keluar dari dosa-dosanya seperti hari ketika ia dilahirkan oleh ibunya.

 

  1. Mandi karena hadats besar di waktu malam supaya tidur dalam keadaan suci.

 

  1. Memperbanyak sedekah dan ziarah kepada para kerabat dan orang-orang shalih.

 

  1. Memberi makanan dan berbicara dengan lembut.

 

  1. Memperbanyak membaca Al-Qur’an atau mendengarkannya.

 

  1. Memperbanyak dzikrullah dan istighfar serta memohon dengan khusyu’ kepada-Nya terutama dalam sepuluh hari terakhir.

 

Disunnahkan berpuasa pada hari Arafah, 9 dan 10 Muharram, hari Senin dan Kamis dan tanggal 13, 14 dan 15 dari tiap-tiap bulan Qomariah.

 

Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab r.a., ia berkata: Siapa yang hafal hadits dari Nabi SAW mengenai fitnah (cobaan)?

 

Hudzaifah menjawab: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Cobaan yang dialami orang lelaki mengenai keluarga dan harta serta tetangganya dihapus oleh shalat, puasa dan sedekah.

 

2 PERKATAAN DUSTA DI WAKTU PUASA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan pengamalannya, maka Allah tidak memerlukannya untuk meninggalkan makanan dan minumannya..

 

3 PUASA BAGI SIAPA YANG TAKUT AKIBAT MEMBUJANG

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a., ia berkata: Kami sedang bersama Nabi SAW. Kemudian beliau berkata: Siapa di antara kamu sudah mampu kawin, hendaklah ia kawin, karena perkawinan lebih mampu menjaga pandangan dan melindungi kemaluan (dari perbuatan zina). Barangsiapa yang tidak sanggup, hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu menjadi pengendali (syahwat) baginya.

 

4 KEBERKAHAN SAHUR

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a.. ia berkata: Nabi SAW bersabda: Makanlah sahur, karena sesungguhnya di dalam makanan sahur terdapat keberkahan.

 

5 BERSIWAK BAGI ORANG YANG PUASA

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Bersiwak itu membersihkan mulut dan menimbulkan keridhaan Tuhan.

 

6 BERIBADAH DI BULAN RAMADHAN DAN PADA MALAM LAILATUL QADAR

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala, diampunilah dosanya yang terdahulu. Dan siapa yang beribadah di malam qadar dengan penuh iman dan mengharap pahala, diampunilah dosanya yang terdahulu.

 

Diriwayatkan dari Aisyah dan Ummi Salamah r.a. bahwa Rasulullah SAW memasuki waktu fajar dalam keadaan junub dari istrinya, kemudian mandi dan berpuasa.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Adalah Nabi SAW mencium dan menyentuh (istrinya) dalam keadaan puasa. Dan beliay adalah orang yang paling mampu di antara kalian untuk menahan keinginannya.

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a., ia berkata: Ketika Rasulullah SAW sedang dalam perjalanan, beliau melihat kerumunan orang dan seorang lelaki sedang dipayungi.

 

Maka beliau berkata: Kenapa orang ini?

 

Mereka menjawab: la sedang puasa.

 

Nabi SAW berkata: Bukanlah termasuk kebajikan, puasa dalam perjalanan.

 

Diriwayatkan dari Abi Juhaifah r.a., ia berkata: Nabi SAW mempersaudarakan antara Salman dan Abi Darda’ r.a. Kemudian Salman mengunjungi Abu Darda’. Ia melihat Ummi Darda’ memakai pakaian lusuh.

 

Maka ia berkata kepadanya: Ada apa denganmu?

 

Ummu Darda’ menjawab: Saudaramu Abu Darda’ tidak mempunyai keinginan terhadap dunia.

 

Kemudian ia mendatangi Abu Darda’ dan membuat makana untuknya.

 

Salman berkata: Makanlah.

 

Abu Darda’ menjawab: Aku puasa.

 

Salman berkata: Aku tidak akan makan hingga engkau makan.

 

Maka Abu Darda’ makan.

 

Ketika malam tiba, Abu Darda’ giat beribadah.

 

Salman berkata: Tidurlah. Maka Abu Darda’ tidur. Kemudian ia bangun dan shalat. Salman berkata: Tidurlah.

 

Di akhir malam Salman berkata: Sekarang bangunlah.

 

Kemudian keduanya shalat. Setelah itu Salman berkata kepadanya: Sesungguhnya Tuhanmu mempunyai hak padamu dan dirimu mempunyai hak padamu dan istrimu mempunyai hak padamu. Maka berilah kepada setiap pemilik hak apa yang menjadi haknya.

 

Kemudian Abu Darda’ mendatangi Nabi SAW, lalu menceritakan hal itu kepadanya: Nabi SAW berkata: Benar Salman.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Adalah Rasulullah SAW berpuasa hingga kami katakan: Beliau tidak berbuka. Dan beliau berbuka hingga kami katakan: Beliau tidak berpuasa.

 

Maka tidak pernah Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh, kecuali di bulan Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihatnya lebih banyak berpuasa (sunnah) daripada di bulan Sya’ban.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Adalah Nabi SAW apabila memasuki sepuluh malam terakhir, beliau kencangkan ikat pinggangnya (giat) dan menghidupkan malamnya serta membangunkan istrinya.

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a. bahwa Nabi SAW berkata: Carilah lailatul qadar dalam sepuluh hari terakhir dari Ramadhan, yaitu pada malam kesembilan, pada malam ketujuh dan pada malam kelima (dari sepuluh hari itu).

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa Nabi SAW beriktikaf dalam sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga Allah mewafatkannya, kemudian istri-istrinya beriktikaf sesudahnya.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a.. ia berkata: Sungguh Rasulullah SAW memasukkan kepalanya kepadaku ketika beliau berada di dalam masjid, lalu aku menyisirinya. Rasulullah SAW tidak memasuki rumah, kecuali untuk suatu keperluan bilamana sedang beriktikaf.

 

Diriwayatkan dari Shafiyah istri Nabi SAW bahwa ia datang kepada Rasulullah SAW menjenguknya dalam iktikaf di masjid dalam sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.

 

Shafiyah berbicara sebentar di tempatnya, kemudian kembali.

 

Kemudian Nabi SAW berdiri mengantarkannya. Ketika tiba di pintu masjid dekat pintu Ummi Salamah, lewat dua orang lelaki Anshor. Keduanya memberi salam kepada Rasulullah SAW,

 

Maka Nabi SAW berkata kepada keduanya: Tunggulah sebentar, ketahuilah sesungguhnya ia adalah Shafiyah binti Huyay.

 

Kedua orang itu berkata: Subhanallah, ya Rasulallah.

 

Perkataan Nabi SAW mengejutkan kedua orang itu.

 

Kemudian Nabi SAW berkata: Sesungguhnya syaitan memasuki manusia, mengikuti jalan darah dan sesungguhnya aku takut dia memasukkan sesuatu (godaan) dalam hati kamu berdua.

 

Penjelasan hadits

 

Dalam riwayat Muslim dan Abu Dawud dari hadits Ma’ mar: “Dan sesungguhnya aku takut dia (syaitan) memasukkan bisikan jahat ke dalam hati kam bedua.”

 

Nabi SAW memberitahu kedua orang itu karena beliau khawatir syaitan memasukkan godaannya ke dalam diri keduanya sehingga bisa membinasakan mereka.

 

Oleh sebab itu Nabi SAW segera memberitahu keduanya sebagai tindakan pencegahan dan sebagai pengajaran bagi umatnya bila terjadi hal seperti itu.

 

Asy-Syafi’i berkata: Rasulullah SAW takut kedua orang itu menjadi kafir bila sampai melontarkan tuduhan kepadanya. Maka beliau segera memberitahu keduanya sebagai nasehat sebelum syaitan memasukkan sesuatu dalam hati kedua orang itu sehingga bisa membinasakan keduanya.

 

Diriwayatkan darinya bahwa ia berkata: Rasulullah SAW mengajari kita apabila kita berbicara kepada istri-istri kita atau para mahram kita di jalan agar kita katakan: Ia adalah mahramku supaya kita tidak dituduh.

 

Ibnu Dagigil led berkata: Hadits ini menunjukkan anjuran berhati-hati terhadap sangkaan yang menimbulkan tuduhan kepada seseorang. Ini sangat dianjurkan kepada para ulama dan pengikut mereka.

 

Maka mereka tidak boleh melakukan perbuatan yang menyebabkan sangkaan buruk terhadap mereka, meskipun mereka mempunyai jalan keluar, karena hal itu menyebabkan kegagalan untuk mengambil manfaat dari ilmu mereka. Demikian dikatakan oleh Syargawi.

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Tidak ada satu negeri pun, melainkan diinjak oleh Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada satu pun jalannya, melainkan di atasnya ada para malaikat yang berbaris menjaganya.

 

Kemudian Madinah mengguncang penghuninya tiga kali, lalu Allah mengeluarkan kepada-Nya setiap orang kafir dan munafik.

 

Abdullah bin Umar ibnul Khaththab r.a. berkata: Menyempurnakan wudhu adalah membersihkan.

 

7 TAHIYYATUL MASJID DAN SHALAT DHUHA, SHALAT SUNNAH DI RUMAH DAN BULAN RAMADHAN

 

Diriwayatkan dari Abi Qatadah Al-Anshori r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Apabila seseorang dari kamu memasuki masjid, maka janganlah ia duduk hingga ia kerjakan shalat dua raka’at.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Kekasihku (Rasulullah SAW) mewasiatkan kepadaku dengan tiga perkara yang tidak aku tinggalkan hingga aku mati: Puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dan tidur setelah mengerjakan shalat Witir.

 

Diriwayatkan dari Nafi’ dari ibnu Umar r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Kerjakan sebagian shalatmu (yang sunnah) di dalam rumahmu dan jangan menjadikannya kuburan.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Apabila masuk bulan Ramadhan, dibukalah pintu-pintu langit dan ditutuplah pintu-pintu neraka dan syaitan-syaitan diikat dengan rantai.

 

8 ORANG YANG PUASA APABILA MAKAN DAN SIAPA YANG MATI SEDANG IA BERHUTANG PUASA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Apabila seseorang dari kamu lupa. lalu makan dan minum, hendaklah ia teruskan puasanya. Sesungguhnya Allah yang memberinya makan dan minum.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., bahwa Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa mati sedang ia berhutang puasa, maka walinya berpuasa untuknya.

 

Al-Hasan berkata: Jika ada 30 orang lelaki berpuasa untuknya dalam satu hari, maka hal itu dibolehkan.

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a. bahwa ia berkata: Seorang lelaki datang kepada Nabi SAW, lalu berkata: Ya Rasulallah, ibuku wafat sedang ia berhutang puasa sebulan, apakah aku boleh melunaskannya untuknya?

 

Nabi SAW menjawab: Ya, hutang kepada Allah lebih wajib untuk dilunasi. Keterangan Dalam suatu riwayat dari Abi Basyar bahwa seorang perempuan naik kapal berlayar dan bernazar akan berpuasa sebulan. Namun ja meninggal dunia sebelum berpuasa. Kemudian saudara perempuannya datang bertanya kepada Nabi SAW.

 

9 MENYEGERAKAN BERBUKA PUASA DAN PUASA PADA HARI JUM’AT

 

Diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad bahwa Rasulullah SAW bersabda: Orang-orang senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan buka puasa.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Janganlah seseorang dari kamu berpuasa pada hari Jum’at, kecuali didahului puasa sehari sebelumnya atau diikuti sehari sesudahnya.

 

10 SHALAT WITIR, MINTA HUJAN DAN MENDENGARKAN KHUTBAH JUM’AT SERTA SIAPA YANG BANGUN DI WAKTU MALAM

 

Diriwayatkan dari Abdullah dari Nabi SAW, beliau bersabda:

 

Jadikan shalat Witir sebagai shalatmu yang terakhir di waktu malam.

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. bahwa Umar bin Khaththab berkata: Adalah orang-orang apabila mengalami paceklik, dia memohon hujan dengan perantaraan Al-Abbas bin Abdul Muththalib,

 

Maka Umar berkata: Ya Allah, sesungguhnya kami dahulu memohon kepada-Mu dengan perantaraan Nabi kami, lalu Engkau turunkan hujan kepada kami dan sekarang kami memohon kepada. Mu dengan perantaraan paman Nabi kami, maka turunkanlah hujan kepada kami.

 

Kemudian diturunkan hujan kepada mereka.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Pada hari Jum’at para malaikat berkumpul di pintu masjid menulis siapa yang pertama masuk, lalu berikutnya.

 

Perumpamaan orang yang datang di awal waktu adalah seperti Orang yang mengorbankan seekor unta, kemudian yang datang berikutnya seperti orang yang mengorbankan seekor sapi, kemudian seperti orang yang mengorbankan seekor domba, kemudian seekor ayam betina, kemudian sebutir telur.

 

Apabila imam telah keluar, mereka (para malaikat) melipat lembaran-lembaran catatan mereka dan duduk mendengarkan khutbah.

 

Diriwayatkan dari Ubadah bin Shamit r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Barangsiapa bangun di waktu malam, lalu mengucapkan: Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiir. Alhamdulillah wa subhanallah wa laa haula wa laa quwwata illaa billah (Tiada Tuhan selain Allah sendiri, tiada sekutu bagi-Nya. Dia memiliki segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah dan tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar dan tiada kekuatan, melainkan dengan pertolongan Allah).

 

Kemudian ia ucapkan: Allahumma ighfir lii (Ya Allah, ampunilah aku).

 

Atau berdoa, maka doanya dikabulkan. Jika ia berwudhu (lalu shalat), maka shalatnya diterima.

 

11 MEMPERCEPAT PENGANTARAN JENAZAH DAN MAYIT MENDENGAR, ORANG YANG MEMBUNUH DIRINYA SERTA PUJIAN ORANG-ORANG ATAS MAYIT

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Cepatlah kalian mengantarkan jenazah. Jika jenazah itu seorang yang baik, maka kalian menyegerakannya kepada kebaikan. Dan jika lain dari itu, maka merupakan keburukan yang kalian turunkan dari pundakmu.

 

Diriwayatkan dari Anas r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Apabila hamba yang muslim diletakkan dalam kuburnya dan para pengantarnya pergi hingga ia mendengar bunyi sandal mereka, datanglah kepadanya dua orang malaikat, lalu mendudukkannya.

 

Kedua malaikat itu berkata kepadanya: Apa yang engkau katakan mengenai orang ini Muhammad SAW?

 

Mayit itu menjawab: Aku bersaksi bahwa ia adalah hamba Allah dan utusan-Nya.

 

Kemudian dikatakan: Lihatlah ke tempat dudukmu di neraka, Allah telah menggantikannya dengan sebuah tempat duduk di surga.

 

Nabi SAW berkata: Maka ia melihat kedua-duanya.

 

Adapun orang kafir atau munafik, maka ia berkata: Aku tidak tahu. Aku dulu mengatakan apa yang dikatakan orang-orang.

 

Kemudian dikatakan: Engkau tidak akan tahu dan tidak akan bisa membaca.

 

Kemudian ia dipukul dengan palu dari besi pada bagian di antara kedua telinganya hingga ia menjerit dengan jeritan yang terdengar oleh siapa yang ada di dekatnya, kecuali jin dan manusia.

 

Diriwayatkan dari Jundub r.a. dari Nabi SAW, beliau berkata: Ada seorang lelaki mengalami luka, lalu ia membunuh dirinya. Maka Allah berkata: Hambaku mendahului Aku dengan membunuh dirinya maka Aku haramkan surga atasnya.

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata: Ada jenazah dibawa. lalu orang-orang memujinya.

 

Maka Nabi SAW berkata: Wajiblah.

 

Kemudian dibawa jenazah lainnya, lalu orang-orang mencelanya.

 

Maka Nabi SAW berkata: Wajiblah.

 

Kemudian Umar bin Khaththab r.a. berkata: Apanya yang wajib!

 

Nabi SAW menjawab: Kalian telah memuji orang (jenazah) ini, maka wajiblah surga baginya. Dan kalian mencela orang ini dengan sifatnya yang buruk, maka wajiblah neraka baginya.

 

Dalam suatu riwayat oleh Sayyidina Umar bin Khaththab r.a. seperti ini. la ditanya: Apa yang wajib, ya Amirul mukminin?

 

Umar menjawab: Aku katakan sebagaimana dikatakan oleh Nabi SAW: Orang muslim yang disaksikan kebaikannya oleh empat orang, maka Allah memasukkannya ke dalam surga.

 

Kemudian kami berkata: Dan tiga orang?

 

Nabi SAW menjawab: Bisa juga tiga orang.

 

Kemudian kami berkata: Dan dua orang?

 

Nabi SAW menjawab: Bisa juga dua orang.

 

Kemudian kami tidak menanyainya tentang satu orang.

 

12 SEBAIK -BAIK BEKAL ADALAH KETAKWAAN

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a., ia berkata: Adalah penduduk Yaman pergi haji dan tidak membawa bekal. Mereka berkata: Kami adalah orang-orang yang bertawakkal.

 

Ketika tiba di Makkah, mereka meminta kepada orang-orang. Kemudian Allah Ta’ala menurunkan ayat: “Wa tazawwaduu fa inna khairaz zaadi at-tagwa (Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa).” Al-Baqarah: 197.

 

Keterangan

 

Maksud bekal takwa di sini ialah bekal yang cukup agar dapat memelihara diri dari perbuatan hina atau minta-minta dalam perjalanan haji.

 

Tawakkal bukan berarti tanpa melakukan sebab-sebab sama sekali, melainkan harus didahului dengan sebabnya. Misalnya menghindari dari bahaya dan berobat.

 

13 SIFAT SHALAT NABI DAN MENYINGKIRKAN GANGGUAN DI JALAN

 

Diriwayatkan dari Muhammad bin Amru bin Atha’ bahwa ia duduk bersama beberapa sahabat Nabi SAW. Kemudian kami menyebut shalat Nabi SAW, maka Abu Humaid As-Sa’idi berkata: Aku adalah orang yang paling hafal di antara kalian terhadap shalat Rasulullah SAW.

 

Aku melihatnya ketika bertakbir, beliau menempatkan kedua tangannya di hadapan kedua pundaknya.

 

Apabila ruku’, beliau letakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya, kemudian membungkukkan punggungnya.

 

Apabila mengangkat kepalanya, beliau berdiri tegak hingga setiap anggota kembali ke posisinya.

 

Apabila sujud, beliau letakkan kedua tangannya tanpa membentangkan atau menggenggamnya dan menghadapkan ujung jari-jari kedua tangannya ke arah kiblat.

 

Apabila duduk dalam dua raka’at, beliau duduk di atas kakinya yang kiri dan menegakkan kakinya yang kanan.

 

Apabila duduk dalam raka’at terakhir, beliau majukan kakinya yang kiri dan menegakkan kakinya yang kanan serta duduk di atas tempat duduknya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda: Menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah.

 

14 DIHUKUM MAKRUH TIDUR SEBELUM ISYA’

 

Diriwayatkan dari Abi Barzah bahwa Rasulullah SAW tidak menyukai tidur sebelum Isya’ dan berbincang sesudahnya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Apabila imam mengucapkan: Sami’allahu liman hamidahu (Allah Maha Mendengar siapa yang memuji-Nya), maka katakanlah: Allahumma robbana lakal hamdu (Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu), karena siapa yang perkataannya bertepatan dengan perkataan malaikat, diampunilah baginya dosanya yang terdahulu.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Buhainah bahwa Nabi SAW apabila shalat merenggangkan antara kedua tangannya hingga nampak kedua ketiaknya yang putih.

 

15 SUJUD DI ATAS TUJUH TULANG

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas, ia berkata: Aku diperintahkan untuk sujud di atas tujuh tulang selain dahi. Beliau memberi isyarat dengan tangannya di atas hidungnya, kedua tangan, kedua lutut, ujung-ujung kedua telapak kaki dan kami tidak menyingkapkan baju dan rambut.

 

16 IMAM MENGHADAP ORANG-ORANG DAN KEUTAMAAN MANDI HARI JUM’AT

 

Diriwayatkan dari Samurah bin Jundub r.a., ia berkata: Adalah Nabi SAW apabila selesai shalat, beliau menghadapkan wajahnya kepada kami.

 

Diriwayatkan dari Abi Said Al-Khudri r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Mandi hari Jum’at itu wajib atas setiap muslim yang sudah baligh.

 

17 BERTAMBAHNYA IMAN DAN SIAPA YANG PERGI KE MASJID

 

Allah Ta’ala berfirman: “Dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk.” Al-Kahfi: 13.

 

“Dan supaya orang-orang yang beriman bertambah imannya.” Al-Muddatstsir: 31.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Hari ini Aku sempurnakan bagi kamu agamamu.” Al-Maidah: 3.

 

Maka apabila ia tinggalkan sebagian dari kesempurnaan, ia pun kurang.

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Akan keluar dari neraka siapa yang mengucapkan Laa ilaha illallahu sedangkan dalam hatinya terdapat kebaikan (iman) sebesar biji sya’ir. Akan keluar dari neraka siapa yang mengucapkan Laa ilaha illallahu sedangkan dalam hatinya terdapat kebaikan (iman) sebesar biji gandum. Dan akan keluar dari neraka siapa yang mengucapkan Laa ilaha illallahu sedangkan dalam hatinya terdapat kebaikan (iman) sebesar semut. Abu Abdillah berkata: Aban berkata: Diceritakan kepada kami oleh Qatadah, diceritakan kepada kami oleh Anas dari Nabi SAW: “dari iman” di tempat “dari kebaikan”.

 

Diceritakan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Barangsiapa pergi ke masjid atau pulang. Allah menyediakan baginya tempatnya di surga setiap pergi atau pulang.

 

18 MEMBERI SEDEKAH KEPADA ORANG KAYA, BAYI YANG BISA BICARA DAN AMANAT

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bercerita: Seorang lelaki (bani Israil) berkata: Sungguh aku akan mengeluarkan sedekah.

 

Kemudian ia mengeluarkan sedekah, lalu memberikannya kepada seorang pencuri. Maka di waktu pagi orang-orang membicarakannya: Seorang pencuri diberi sedekah.

 

la berkata: Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Aku akan mengeluarkan sedekah.

 

Kemudian ia mengeluarkan sedekahnya dan memberikannya kepada seorang perempuan pelacur.

 

Maka di waktu pagi orang-orang membicarakannya: Tadi malam seorang pelacur diberi sedekah.

 

Namun orang itu berkata: Ya Allah, segala puji bagi-Mu atas sedekahku kepada seorang pelacur.

 

Aku akan mengeluarkan sedekah. Kemudian ia mengeluarkan sedekahnya, lalu memberikannya kepada seorang kaya.

 

Maka di waktu pagi orang-orang membicarakannya: Seorang kaya diberi sedekah.

 

Orang itu berkata: Ya Allah, segala puji bagi-Mu atas sedekahku kepada seorang pencuri dan seorang pelacur serta seorang kaya.

 

Kemudian ia didatangi seseorang (dalam mimpi), lalu dikatakan kepadanya: Adapun sedekahmu kepada seorang pencuri, mudahmudahan ia berhenti mencuri. Adapun sedekahmu kepada pelacur, mudah-mudahan ia berhenti dari perbuatan zinanya. Adapun sedekahmu kepada orang kaya, mudah-mudahan ia mau mengambil pelajaran dan menafkahkan rezeki yang diberikan Allah kepadanya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bercerita: Di saat seorang perempuan sedang menyusui anaknya, tiba-tiba lewat di depannya seorang pengendara. Perempuan itu berkata: Ya Allah, jangan matikan anakku hingga ia menjadi seperti orang ini.

 

Tiba-tiba bayi itu berkata: Ya Allah, jangan jadikan aku seperti dia. Kemudian ia kembali menyusu.

 

Kemudian lewat di depannya seorang perempuan yang diarak dan dipermainkan oleh orang-orang.

 

Maka ibu itu berkata: Ya Allah, jangan jadikan anakku seperti dia.

 

Namun anak itu berkata: Ya Allah, jadikan aku seperti dia.

 

Kemudian ia berkata pula: Pengendara itu seorang kafir, sedangkan perempuan itu dituduh berzina oleh orang-orang, namun ia menjawab: Cukuplah Allah sebagai pelindungku. Mereka menuduhnya mencuri, namun ia menjawab: Cukuplah Allah sebagai pelindungku.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Nabi SAW bercerita: Seorang lelaki membeli sebidang tanah dari seorang lelaki. Kemudian pembeli tanah itu menemukan sebuah pundi berisi emas.

 

Maka ia berkata kepada penjual tanah itu: Ambillah emasmu. Sesungguhnya aku membeli tanah darimu dan tidak membeli emas.

 

Pemilik tanah itu berkata: Sesungguhnya aku menjual tanah itu berikut segala yang ada di dalamnya.

 

Maka keduanya mengadu kepada seorang lelaki. Orang yang menerima pengaduan itu berkata: Apakah kamu berdua mempunyai anak?

 

Yang satu menjawab: Aku mempunyai seorang anak lelaki.

 

Yang lain menjawab: Aku mempunyai seorang anak perempuan.

 

Maka orang itu berkata: Nikahkan anak lelaki itu dengan anak perempuanmu dan keluarkan belanjanya untuk keduanya dari emas itu dan keluarkanlah sedekah.

 

19 DISUNNAHKAN SHALAT DUA RAKA’AT SEBAGAI WUJUD KESABARAN

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW mengirim sepuluh orang mata-mata dan menunjuk Ashim bin Tsabit Al-Anshori kakek Ashim bin Umar ibnul Khaththab sebagai pemimpin mereka.

 

Ketika mereka tiba di Al-Haddah antara Usfan dan Makkah. mereka dilaporkan kepada suatu suku dari Hudzail bernama Banu Lihyan. Maka suku itu menyerang mereka dengan kekuatan sekitar 100 orang pemanah dan mengejar rombongan itu hingga menemukan bekas makanan kurma mereka di suatu tempat yang mereka singgahi. Maka pasukan musuh berkata: Ini kurma Yatsrib, ikutilah jejak mereka.

 

Ketika Ashim dan teman-temannya merasakan kedatangan musuh, mereka berlindung ke suatu tempat.

 

Musuh mengepung mereka dan berkata kepada mereka: Turunlah dan berikan tangan kalian (menyerahlah) dan kami berjanji kepada kalian untuk tidak membunuh seorang pun dari kalian.

 

Ashim bin Tsabit menjawab: Hai orang-orang, aku tidak akan turun dalam jaminan seorang kafir. Ya Allah, sampaikan dari kami kepada nabi-Mu Muhammad SAW.

 

Musuh menghujani mereka dengan anak panah dan membunuh Ashim. Tiga orang turun kepada musuh untuk mendapatkan janji itu, yaitu Khubaib, Zaid bin Datsinah dan seorang lelaki lain.

 

Setelah berhasil menguasai mereka, musuh melepaskan tali busur mereka, lalu mengikat mereka dengannya.

 

Orang ketiga berkata: Ini adalah pengkhianatan pertama. Demi Allah, aku tidak akan menemani kalian. Sesungguhnya aku akan mengikuti mereka, yakni dibunuh.

 

Maka musuh menyeret dan menyiksanya, namun ia menolak untuk menemani mereka.

 

Kemudian mereka membawa Khubaib dan Zaid bin Datsinah hingga menjual keduanya setelah perang Badar. Bani Al-Harits bin Amir bin Naufal membeli Khubaib yang dulu pernah membunuh AlHarits bin Amir dalam perang Badar.

 

Khubaib tinggal di tempat mereka menjadi tawanan hingga mereka sepakat untuk membunuhnya.

 

la pun meminjam pisau cukur dari salah seorang putri Al-Harits dengan mana ia mencukur rambut kemaluannya. Putri Al-Harits meminjaminya pisau cukur.

 

Tiba-tiba seorang anak dari perempuan itu mendatangi Khubaib di saat ibunya lengah. Perempuan itu melihat Khubaib mendudukkan anaknya di atas pahanya sementara ia memegang pisau cukur di tangannya.

 

Perempuan itu merasa takut dan Khubaib bisa mengetahui ketakutannya. Maka ia berkata: Apakah engkau takut aku membunuhnya? Aku tidak akan melakukan itu.

 

Perempuan itu berkata: Aku tidak pernah melihat tawanan yang lebih baik daripada Khubaib. Demi Allah, pada suatu hari aku telah mendapatinya memakan setangkai anggur dalam tangannya, padahal ia diikat dengan rantai besi dan di Makkah tidak ada buah.

 

Perempuan itu berkata: Sesungguhnya itu adalah rezeki yang diberikan Allah kepada Khubaib.

 

Ketika mereka mengeluarkannya dari tanah Haram untuk membunuhnya di tanah Halal, Khubaib berkata kepada mereka: Biarkan aku shalat dua raka’at.

 

Maka mereka meninggalkannya. Kemudian ia kerjakan shalat dua raka’at, lalu berkata: Demi Allah, kalau saja aku tidak khawatir kalian menyangka bahwa aku takut mati, niscaya aku tambahi.

 

Kemudian Khubaib berkata: Ya Allah, hitunglah jumlah mereka dan bunuhlah mereka dalam keadaan cerai berai dan jangan sisakan seorang pun dari mereka.

 

Kemudian ia melagukan sya’ir:

 

Aku tidak peduli ketika terbunuh sebagai muslim di atas sisi mana pun Allah mematikan aku

 

Hal itu adalah demi Dzat Ilahi dan jika Dia kehendaki

 

Dia berkati anggota tubuh yang terpotong-potong

 

Kemudian Abu Sarwa’ah Uqah ibnul Harits menghampirinya, lalu membunuhnya.

 

Khubaib adalah orang pertama yang mengerjakan shalat sebagai sunnah bagi setiap muslim yang dibunuh setelah ditawan.

 

Nabi SAW memberitahu para sahabatnya pada hari mereka mendapat musibah tentang kejadian yang menimpa mereka (Khubaib dan teman-temannya).

 

Beberapa orang Quraisy  mengutus orang kepada Ashim bin Tsabit ketika mereka diberitahu bahwa ia terbunuh supaya mereka diberi sesuatu darinya untuk mengenalinya.

 

Ashim pernah membunuh seorang pembesar Quraisy  (Uqbah bin Abi Mu’ith dalam perang Badar). Kemudian Allah mengirim untuk Ashim lebah-lebah seperti awan yang melindunginya dari utusanutusan mereka. Maka mereka tidak dapat memotong sesuatu apapun darinya.

 

Keterangan

 

Karena Ashim bersumpah untuk tidak menyentuh seorang musyrik dan tidak disentuh oleh seorang musyrik pun, maka Allah memenuhi sumpahnya dan melindunginya dari musuh-musuhnya.

 

Saya sebutkan ini dengan maksud mengambil berkah dan dengan harapan Allah SWT menghimpun kita bersama para hamba-Nya yang shaleh dan menaungi kita dengan perhatian dan pemeliharaanNya serta memberi kita taufik untuk beribadah kepada-Nya.

 

Sesungguhnya Dia Maha Kuasa lagi Maha Pengampun. Dan kami mohon kepada Allah agar memberi kita keikhlasan dalam beramal dan melindungi kita dari kejahatan pengkhianatan dengan berkah Nabi SAW dan para sahabatnya – semoga Allah meridhai mereka semuanya.

 

20 MENGUTAMAKAN ORANG LAIN DAN KEUTAMAAN BERSUCI

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa seorang lelaki mendatangi Nabi SAW. Maka Nabi SAW menyuruh meminta makanan dari istri-istrinya.

 

Mereka berkata: Kami tidak mempunyai selain air.

 

Kemudian Rasulullah SAW berkata: Siapa mau menerima atau menjamu orang ini?

 

Seorang lelaki Anshor berkata: Aku. Kemudian ia membawa tamu itu kepada istrinya dan berkata: Hormatilah tamu Rasulullah SAW.

 

Istrinya berkata: Kami tidak mempunyai selain makanan untuk anak-anak.

 

Suaminya berkata: Siapkan makananmu dan nyalakan lampumu serta tidurkan anak-anakmu bila mereka ingin makan. Kemudian istrinya menyiapkan makanannya dan menyalakan lampunya serta menidurkan anak-anaknya. Kemudian ia berdiri seakan-akan memperbaiki lampunya, lalu memadamkannya. Kedua orang itu menunjukkan kepada tamunya seakan-akan keduanya makan. Maka keduanya tidur dalam keadaan lapar. Esok paginya kedua orang itu pergi kepada Rasulullah SAW. Nabi SAW berkata: Allah tertawa (senang) tadi malam atau merasa heran atas perbuatan kamu berdua. Kemudian Allah Ta’ala menurunkan: “Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhijirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” Al-Hasyr: 9

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW berkata kepada Bilal pada waktu shalat Subuh: Hai Bilal, ceritakan kepadaku tentang amalan paling memberikan harapan yang engkau kerjakan dalam Islam? Karena aku mendengar bunyi kedua sandalmu di hadapanku di surga.

 

Bilal menjawab: Aku tidak mengerjakan amalan yang lebih aku harapkan, kecuali bahwa aku tidak bersuci (berwudhu) dalam suatu saat di waktu malam atau siang, melainkan aku shalat dengan wudhu itu sebanyak shalat yang ditakdirkan bagiku.

 

21 IBU MEMANGGIL ANAKNYA YANG SEDANG SHALAT DAN PEREMPUAN MENGANTARKAN JENAZAH

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bercerita: Seorang perempuan memanggil putranya yang sedang beribadah dalam sebuah biara. Ia berkata: Hai Juraij!

 

Juraij berkata: Ya Allah, ibuku dan shalatku.

 

Kemudian ibunya berkata lagi: Hai Juraij!

 

Juraij berkata: Ya Allah, ibuku dan shalatku.

 

Kemudian ibunya berkata lagi: Hai Juraij!

 

Juraij berkata: Ya Allah, ibuku dan shalatku!

 

Ibunya berkata: Ya Allah, janganlah Juraij mati hingga ia melihat wajah pelacur.

 

Ada seorang perempuan penggembala kambing yang datang ke biaranya. Perempuan itu melahirkan anak. Kemudian dikatakan kepadanya: Dari siapa anak ini?

 

Perempuan ini menjawab: Dari Juraij.

 

la turun dari biaranya dan menghamili aku.

 

Juraij berkata: Di mana perempuan ini yang mengaku bahwa anaknya adalah anakku?

 

Juraij berkata: Hai Bayus, siapa ayahmu?

 

Bayi itu menjawab: Penggembala kambing.

 

Diriwayatkan dari Ummi Athiyyah ra., ia berkata: Kami (perempuan) dilarang mengantar jenazah dan tidak dipastikan atas ami.

 

22 KEJELEKAN BERTERIAK DI PASAR DAN SIFAT RASULULLAH SAW DALAM TAURAT

 

Diriwayatkan dari Atha’ bin Yasar, ia berkata: Aku berjumpa Abdullah bin Amru ibnul Ash r.a., aku berkata: Beritahulah aku tentang sifat Rasulullah SAW dalam Taurat.

 

la berkata: Ya, demi Allah, sesungguhnya ia disifati dalam Taurat dengan sebagian sifatnya dalam Al-Qur’an.

 

Wahai nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi, pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan serta pelindung bagi kaum yang ummi (bangsa Arab).

 

Engkau adalah hamba dan utusan-Ku. Aku menamaimu Al-Mutawakkil (orang yang bertawakkal), tidak berkelakuan buruk dan tidak berhati bengis, tidak berteriak di pasar-pasar, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi suka memaafkan dan mengampuni.

 

Allah tidak akan mencabut nyawanya hingga Dia tegakkan dengan perantaraannya agama yang bengkok. yaitu bila mereka ucapkan Laa ilaha illallahu. Dan hingga Dia membuka dengan perantaraannya semua mata yang buta, telinga yang tuli dan hati yang tertutup.

 

23 MENUTUP DIRI KETIKA SEDANG MANDI, KEUTAMAAN MEMELIHARA ANAK YATIM DAN ORANG YANG DATANG SHALAT JUM’AT

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas, dari Maimunah r.a., ia berkata: Aku menutupi Nabi SAW yang sedang mandi karena janabah. Beliau mencuci kedua tangannya, kemudian menuangkan air dengan tangan kanannya di atas tangan kirinya, lalu mencuci kemaluannya dan mana yang mengenainya.

 

Kemudian beliau mengusapkan tangannya pada dinding atau tanah, kemudian berwudhu seperti wudhu yang untuk shalat, kecuali kedua kakinya.

 

Kemudian beliau menuangkan air di atas tubuhnya, kemudian menjauh, lalu membasuh kedua telapak kakinya.

 

Diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad dari Nabi SAW, beliau bersabda: Aku dan pemelihara anak yatim di surga begini. Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya (yakni sangat dekat: pen).

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa mandi pada hari Jum’at seperti mandi janabah, kemudian pergi (pada saat pertama untuk shalat Jum’at), seakan-akan ia mengorbankan seekor unta. Barangsiapa yang pergi pada saat kedua, seakan-akan ia mengorbankan seekor sapi. Siapa yang pergi pada saat ketiga seakan-akan ia mengorbankan seekor domba bertanduk. Siapa yang pergi pada saat keempat, seakan-akan ia mengorbankan ayam betina. Dan siapa yang pergi pada saat kelima seakan-akan ia mengorbankan sebutir telur. Apabila imam keluar, para malaikat hadir mendengarkan khutbah.

 

24 BANGUN MALAM

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a., ia berkata: Di zaman Rasulullah SAW apabila ada orang bermimpi sesuatu, ia ceritakan mimpinya kepada Rasulullah SAW. Maka aku berharap bisa bermimpi dan menceritakannya kepada Rasulullah SAW sementara aku masih seorang anak muda. Aku tidur di masjid di zaman Rasulullah SAW, kemudian aku melihat dalam tidur seakan-akan dua orang malaikat mengambilku, lalu membawaku ke neraka. Ternyata neraka itu mempunyai bagunan di sisinya seperti bangunan sumur dan ternyata ia mempunyai dua sisi. Kulihat di dalamnya orang-orang yang aku kenali. Maka aku berulang kali mengatakan: Aku berlindung kepada Allah dari api neraka. Kemudian aku berjumpa seorang malaikat lainnya. Ia berkata kepadaku: Jangan takut. Kuceritakan mimpiku kepada Hafshah dan Hafshah menceritakannya kepada Rasulullah SAW.

 

Sungguh Abdullah sebaik-baik lelaki, seandainya ia shalat di waktu malam. Sejak itu ia tidak tidur di malam hari, kecuali sedikit.

 

Allah Ta’ala berfirman:

 

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima) – hingga firman-Nya dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orangyang kafir.” Al-Baqarah: 264.

 

Ibnu Abbas r.a. berkata: “Shaldan” artinya “tidak ada sesuatu di atasnya”. Ikrimah (bekas sahaya ibnu Abbas) mengatakan: “waabilun” artinya “hujan yang deras dan “ath-thallu” artinya “embun”.

 

Diriwayatkan dari Khaulah Al-Anshoriyah r.a., ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Ada orang-orang yang mencoba mengurusi harta Allah tanpa hak, maka bagi mereka itu api neraka pada hari kiamat.

 

Diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Di dalam surga terdapat delapan pintu, di antaranya ada sebuah pintu bernama Ar-Rayyan, tiada yang memasukinya selain orang-orang yang berpuasa.

 

25 TAUBAT DAN LARANGAN MEMBUNUH PEREMPUAN DALAM PEPERANGAN

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a., dari Nabi SAW, beliau bercerita: Di kalangan bani Israel ada seorang lelaki yang telah membunuh 99 orang. Kemudian ia mendatangi seorang rahib dan bertanya kepadanya: Apakah ada jalan untuk bertaubat? Rahib menjawab: Tidak. Maka ia pun membunuh rahib itu. Ia terus bertanya. Kemudian seorang lelaki berkata kepadanya: Datangilah desa Anu.

 

Di tengah jalan kematian menjemputnya. Dadanya menghadap ke desa itu. Para malaikat rahmat dan malaikat penyiksa berselisih mengenainya. Maka Allah mewahyukan kepada desa ini: mendekatlah. Dan Allah mewahyukan kepada desa ini: Menjauhlah, Allah berkata (kepada para malaikat): Ukurlah jarak di antara keduanya. Maka ternyata orang itu lebih dekat sejengkal ke desa ini sehingga Allah mengampuninya.

 

Diriwayatkan dari Nafi” dari ibnu Umar r.a., ia berkata: Aku menemukan seorang perempuan terbunuh dalam suatu peperangan Rasulullah SAW. Maka Rasulullah SAW melarang membunuh kaum wanita dan anak-anak.

 

26 NAMA-NAMA NABI SAW

 

Diriwayatkan dari Jubair bin Muth’im dari bapaknya, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Aku Muhammad dan aku adalah Al-Maahiy (penghapus) yang dengan perantaraanku Allah menghapus kekufuran. Aku adalah Al-Haasyir (pembangkit) yang diatas telapak kakiku orang-orang dibangkitkan. Dan aku adalah Al’Aaqib (penutup para nabi).

 

27 UNDANGAN WALIMAH DAN BERCANTUK

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Seburuk-buruk makanan adalah makanan walimah, orang-orang kaya diundang untuk menghadirinya, sedangkan orang-orang miskin ditinggalkan. Barangsiapa tidak menghadiri undangan walimah, ia pun telah mendurhakai Allah dan rasul-Nya SAW.

 

Diriwayatkan dari Anas r.a. bahwa ia ditanya tentang upah tukang cantuk. Anas menjawab: Rasulullah SAW bercantuk. Abu Thaibah mencantuknya dan beliau memberinya dua sha’ makanan.

 

Beliau berbicara kepada para mawaalinya, maka mereka memberinya keringanan.

 

Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya obat terbaik yang kamu gunakan untuk penyembuhan adalah bercantuk dan gusth bahri (sejenis kayu).

 

Beliau berkata: Janganlah kalian menyiksa anak-anakmu dengan memijatnya bila sakit tenggorokan. Hendaklah kalian menggunakan gusth (kayu Hindia).

 

Diriwayatkan dari Ummi Qais bin Mihshan salah seorang Muhajirat, wanita pertama yang membai’at Rasulullah SAW. Ia adalah saudara perempuan Ukkasyah bin Mihshan. la mengabarinya bahwa ia datang kepada Rasulullah SAW dan telah menggantungkan sesuatu pada anaknya yang sakit tenggorokan.

 

Maka Nabi SAW berkata: Takutlah kalian kepada Allah. Mengapa kalian memijat tenggorokan anak-anak dengan gantungangantungan ini. Hendaklah kalian menggunakan kayu Hindia, karena di dalamnya mengandung tujuh obat, di antaranya untuk penyakit paru. Maksudnya al-kust, yakni al-gusth.

 

28 MELETAKKAN KAKI YANG SATU DI ATAS KAKI YANG LAIN DAN BAGAIMANA SEHARUSNYA ORANG LELAKI TERHADAP ISTRINYA

 

Diriwayatkan dari Abbad bin Tamim dari pamannya bahwa ia melihat Nabi SAW berbaring dalam masjid sambil mengangkat kakinya yang satu di atas kakinya yang lain.

 

Diriwayatkan dari Ibrahim dari Al-Aswad, ia berkata: Aku bertanya kepada Aisyah: Apa yang dilakukan Nabi SAW mengenai istrinya? Aisyah menjawab: Beliau membantu pekerjaan istrinya. Apabila waktu shalat telah tiba, beliau pergi untuk mengerjakan shalat.

 

29 KEJELEKAN SALING MEMUJI

 

“Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Abi Bakrah dari bapaknya bahwa seorang lelaki disebut di dekat Nabi SAW, lalu seorang lelaki memujinya.

 

Maka Nabi SAW berkata: Celaka kamu, engkau telah memotong leher temanmu. Beliau mengatakannya berulang kali.

 

Jika seseorang dari kamu harus memuji, hendaklah ia katakan: Aku kira dia begini dan begini, bila ia melihatnya begitu.

 

Yang menghisabnya adalah Allah dan tidak ada yang bisa menyucikan seorang pun selain Allah.

 

Wuhaib meriwayatkan dari Khalid. Maka ia mengatakan: “Wailaka” (sebagai ganti “Waihaka”).

 

30 APA YANG DIUCAPKAN KETIKA HENDAK TIDUR DAN CARA BERSHALAWAT KEPADA RASULULLAH SAW

 

Diriwayatkan dari Hudzaifah r.a., ia berkata: Adalah Nabi SAW apabila mendatangi tempat tidurnya, beliau mengucapkan: “Bismika Allahumma ahyaa wa amuutu (dengan nama-Mu ya Allah, aku hidup dan aku mati).

 

Dan apabila bangun dari tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahil ladzi ahyaana ba’da maa amaatana wa ilaihin nusyuur (segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepadaNya kami dibangkitkan).

 

Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Abi Laila, ia berkata: Ka’ab bin Ujrah menemuiku, lalu berkata: Maukah aku memberimu hadiah?

 

Nabi SAW keluar menemui kami, lalu kami berkata: Ya Rasulallah, kami telah mengetahui bagaimana mengucapkan salam kepadamu, maka bagaimana caranya kami mengucapkan shalawat untukmu?

 

Nabi SAW menjawab: Katakanlah: “Allahumma shalli “alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shallaita ‘alaa aali Ibrahim innaka Hamiidun Majiid, allahumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarakta ‘alaa aali Ibrahim innaka Hamiidun Majid.

 

(Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau limpahkan shalawat atas keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.

 

Ya Allah, berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau berkati keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia).

 

31 BERDOA KETIKA BANGUN DI WAKTU MALAM

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas, ia berkata: Aku bermalam di tempat Maimunah (bibinya). Kemudian Nabi SAW bangun, lalu melakukan keperluannya. kemudian beliau membasuh muka dan kedua tangannya, kemudian tidur. Kemudian beliau bangun, lalu mendatangi wadah air, lalu melepas ikatan tutupnya, kemudian berwudhu yang di antara dua wudhu tidak banyak dan telah sempurna.

 

Kemudian beliau shalat, lalu aku bangun. Maka aku menjauh, karena aku tidak ingin beliau melihat bahwa aku mengawasinya, kemudian aku berwudhu.

 

Nabi SAW berdiri mengerjakan shalat, lalu aku berdiri di sebelah kirinya.

 

Maka beliau memegang telingaku, lalu memutarku ke sebelah kanannya.

 

Ternyata shalatnya berjumlah 13 raka’at.

 

Kemudian beliau berbaring, lalu tidur hingga mendengkur. Adalah Nabi SAW apabila tidur, beliau mendengkur.

 

Kemudian Bilal memberitahukan kepadanya waktu shalat. Kemudian beliau kerjakan shalat dan tidak berwudhu.

 

Nabi SAW mengucapkan dalam doanya: “Ya Allah. jadikan cahaya dalam hatiku, cahaya dalam penglihatanku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya di atasku, cahaya di bawahku, cahaya di depanku, cahaya di belakangku dan jadikan cahaya untukku.

 

32 APA YANG TINGGAL BERSAMA MAYIT DAN APA YANG KEMBALI

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Mayit itu diikuti oleh tiga perkara. Dua perkara kembali dan tinggallah satu perkara bersamanya. la diikuti oleh keluarga, harta dan amalnya. Keluarga dan hartanya kembali dan tinggallah amalnya.

 

33 ANJURAN UNTUK MEMBERI NASIHAT

 

Nabi SAW bersabda: Apabila seseorang dari kamu meminta nasihat dari saudaranya, hendaklah ia memberi nasihat kepadanya. Keterangan Hadits di atas adalah sebagian dari hadits yang disambung oleh Ahmad dari hadits Atha’ ibnu As-Sa’ib dari Hakim bin Abi Yazid dari bapaknya: Diceritakan kepadaku oleh ayahku, ia berkata: Rasulullah SAW berkata: Biarkan orang-orang itu. Allah memberi rezeki kepada sebagian mereka dari sebagian yang lain. Maka apabila seseorang meminta nasihat dari orang lain, hendaklah ia memberinya nasihat.

 

34 PERKARA YANG HALAL ITU JELAS & YANG HARAM ITU JELAS

 

Diriwayatkan dari An-Nu’man bin Basyir r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Perkara yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan di antara keduanya terdapat hal-hal yang tersamar. Maka siapa meninggalkan dosa yang tersamar, ia pun lebih mampu meninggalkan dosa yang sudah jelas. Dan siapa yang berani melakukan dosa yang diragukannya, ia pun nyaris melakukan dosa yang jelas. Perbuatan-perbuatan maksiat itu tempat larangan Allah. Barangsiapa berkeliaran di sekitar tempat larangan, ia pun nyaris masuk di dalamnya.

 

35 ANAK ADALAH HASIL HUBUNGAN YANG SAH

 

Nabi SAW bersabda: Anak adalah hasil hubungan yang sah, sedangkan pelaku zina tidak mendapat apa-apa.

 

Keterangan

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Adalah Utbah bin Abi Waqqash berpesan kepada saudaranya Sa’ad bin Abi Waqqash bahwa anak sahaya perempuan Zam’ah berasal dariku, maka ambillah dia.

 

Aisyah berkata: Pada tahun penaklukan Makkah, Sa’ad bin Abi Waqqash mengambilnya. la berkata: Anak saudaraku, aku telah dipesan untuk mengambilnya.

 

Kemudian Abdun bin Zam’ah berdiri, lalu berkata: Saudaraku dan anak sahaya perempuan ayahku. la dilahirkan di atas tempat tidurnya.

 

Kedua orang itu mengadu kepada Nabi SAW.

 

Sa’ad berkata: Ya Rasulallah, ia anak saudaraku. Saudaraku telah berpesan kepadaku untuk mengambilnya.

 

Maka Abdun bin Zam’ah berkata: la adalah saudaraku dan anak sahaya perempuan ayahku yang dilahirkan di atas tempat tidurnya.

 

Kemudian Rasulullah SAW berkata: la milikmu, hai Abdun bin Zam’ah.

 

Kemudian Rasulullah SAW berkata: Anak itu hasil dari tempat tidur (hubungan yang sah), sedangkan pelaku zina tidak mendapat apa-apa.

 

Kemudian Rasulullah SAW berkata kepada Saudah binti Zam’ah istri Nabi SAW: Bersembunyilah darinya, hai Saudah.

 

Karena beliau melihat kemiripannya dengan Utbah. Maka ia tidak pernah melihat Saudah hingga ia wafat.

 

36 SIAPA YANG TIDAK PEDULI DARI MANA IA MENDAPAT PENGHASILAN

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Akan datang suatu masa kepada orang-orang dimana manusia tidak peduli dari mana ia mendapat penghasilan, apakah dari jalan yang halal atau dari jalan yang haram.

 

37 KELAPANGAN REZEKI

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya atau dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung hubungan dengan kerabatnya.

 

Keterangan

 

Silaturrahim bisa dilakukan dengan memberikan harta dan jasa serta kunjungan. Hal ini menjadi rumit dalam hadits lain yang menyebutkan: Rezeki dan ajalnya telah ditulis dalam perut ibunya.

 

Jawabnya: Kelapangan dalam rezekinya artinya keberkahan di dalamnya, karena silaturrahim adalah sedekah yang menumbuhkan harta dan menambahinya, sedangkan mengenai umur adalah timbulnya kekuatan dalam tubuh atau selalu disebut orang-orang dengan pujian, maka seakan-akan ia tidak mati.

 

Disebutkan dalam kitab At-Targhib wat Tarhib dari Amru ibnul Ash dari Nabi SAW, bahwa Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya manusia ada yang menyambung hubungan dengan kerabatnya dan umurnya hanya tersisa tiga hari, maka Allah Ta’ala menambah umurnya 30 tahun.

 

Ada orang yang memutus hubungan dengan kerabatnya, sedangkan umurnya masih tersisa 30 tahun, maka Allah Mengurangi  umurnya hingga tidak tersisa dari umurnya, kecuali tiga hari.

 

Dari hadits Isma’il bin Iyasy dari Dawud bin Isa, ia berkata: Tertulis dalam Taurat: Silaturrahim dan kelakuan baik serta berbuat kebaikan kepada kerabat memakmurkan rumah dan memperbanyak harta serta menambah umur, meskipun orang-orang itu kafir.

 

Dan keberkahan dalam umur disebabkan oleh taufik dalam melakukan ketaatan dan mengisi waktu-waktunya dengan segala yang bermanfaat baginya di akhirat dan mengaruniainya keturunan yang baik dan mendoakannya sesudah ia wafat.

 

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengetahui apa yang akan terjadi dari semua itu dan tambahan dalam takdir Allah adalah mustahil.

 

Tambahan itu dibayangkan terhadap para makhluk, sedangkan ilmu Allah tidak habis dan pengetahuan-Nya tidak berakhir dan setiap hari Dia selalu mengurusi makhluk-Nya.

 

38 PEKERJAAN MANUSIA DENGAN TANGANNYA

 

Diriwayatkan dari Al-Miqam r.a., dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: Tidaklah seseorang memakan makanan yang lebih baik daripada makan dari hasil pekerjaan tangannya. Dan sesungguhnya Nabiyullah Dawud alahis salam dulu makan dari hasil pekerjaan tangannya.

 

Keterangan

 

Pekerjaan tangan memberikan manfaat kepada pekerjanya dan lainnya di samping menyelamatkan dari pengangguran.

 

Pekerjaan menimbulkan kelebihan penghasilan dan menundukkan nafsu serta pemeliharaan diri dari kehinaan meminta-minta.

 

Adalah Dawud alahis salam dulu membuat baju besi dan menjualnya kepada kaumnya, padahal ia adalah Khalifah Allah di bumi-Nya dan memiliki kelapangan rezeki.

 

Adalah Nabi kita Muhammad SAW makan dari hasil usahanya, yaitu harta yang diperolehnya dari orang-orang kafir dengan berjihad. Penghasilan itu adalah yang paling mulia, karena digunakan untuk menegakkan kalimat Allah Ta’ala.

 

Diriwayatkan dalam Al-Mustadrak dari ibnu Abbas dengan sanad yang lemah: Dawud adalah seorang pembuat baju besi, Adam seorang petani, Nuh seorang pedagang, Idris seorang penjahit dan Musa seorang penggembala. Hal itu menunjukkan bahwa usaha mencari penghasilan tidak bertentangan dengan tawakkal.

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Semoga Allah mengasihi orang yang mudah ketika menjual, mudah ketika membeli dan mudah ketika meminta haknya.

 

39 MEMBERI TENGGANG WAKTU BAGI YANG KESULITAN MEMBAYAR HUTANG

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Ada seorang pedagang mengutangi orang-orang. Apabila melihat seorang yang sulit membayar hutang, ia berkata kepada para pegawainya: Maafkanlah dia, mudah-mudahan Allah memaafkan kami. Maka Allah memaafkan orang itu.

 

40 YANG MENGHILANGKAN BERKAH DALAM JUAL BELI

 

Diriwayatkan dari Hakim bin Hizam r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Penjual dan pembeli boleh memilih selama keduanya tidak berpisah.

 

Jika keduanya berkata benar dan menjelaskan, diberkatilah kedua orang itu dalam jual beli mereka. Jika keduanya menyembunyikan sesuatu dan berdusta, dihilangkanlah keberkahan jual beli mereka.

 

41 PEMAKAN RIBA

 

Diriwayatkan dari Samurah bin Jundub r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bercerita: Tadi malam aku bermimpi melihat dua orang lelaki. Kedua orang itu mengeluarkan aku ke suatu tanah yang disucikan. Kami berjalan hingga tiba di sebuah sungai darah. Di dalamnya ada seorang lelaki yang berdiri dan di tengah sungai ada seorang lelaki yang di depannya ada batu-batu.

 

Kemudian datanglah orang yang di dalam sungai. Apabila ingin keluar, orang itu melemparnya dengan batu pada mulutnya. Maka ia kembalikan orang itu ke tempatnya semula. Setiap kali ia datang untuk keluar, orang itu melempar mulutnya dengan batu hingga ia kembali ke tempatnya semula.

 

Kemudian aku berkata: Peristiwa apakah ini?

 

Jibril menjawab: Yang engkau lihat di dalam sungai adalah pemakan riba.

 

42 SUMPAH DALAM JUAL BELI

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sumpah itu menyebabkan barang laku terjual, namun menghilangkan keberkahan. Keterangan Yang dimaksud dengan sumpah ialah sumpah dusta supaya barangnya laku terjual hingga menipu pembeli. Sumpah semacam ini menghilangkan keberkahan hasil penjualannya.

 

43 MENCARI TEMAN DUDUK YANG BAIK

 

Diriwayatkan dari Burdah bin Abi Musa dari ayahnya, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Perumpamaan teman duduk yang baik dan teman duduk yang buruk adalah seperti penjual misik (kasturi) dan alat penghembus api milik tukang besi. Engkau bisa membeli misik dari penjualnya atau mendapatkan baunya, sedangkan alat penghembus api tukang besi bisa membakar badanmu atau bajumu atau engkau dapatkan darinya bau yang busuk.

 

44 BUAH ILMU YANG MURNI KARENA ALLAH SWT

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Tiga orang sedang berjalan, lalu turun hujan menimpa mereka. Mereka masuk dalam sebuah gua di gunung. Tiba-tiba sebuah batu besar jatuh menutupi mereka.

 

Salah seorang dari mereka berkata: Berdoalah kalian kepada Allah Azza wa Jalla dengan amalan paling utama yang kamu kerjakan.

 

Salah seorang dari mereka berkata: Ya Allah, aku mempunyai dua orang tua. Aku menggembala kambing, kemudian datang dengan membawa wadah berisi susu kepada kedua orang tuaku, lalu keduanya minum. Kemudian aku memberi minum anak-anak, keluarga dan istriku.

 

Pada suatu malam aku terlambat. Ketika aku datang, ternyata aku dapati keduanya sedang tidur. Maka aku tidak suka membangunkan keduanya, sementara anak-anak menangis dengan keras di kakiku. Demikianlah keadaanku dan kedua orang tuaku hingga fajar terbit.

 

Ya Allah, jika dalam pengetahuan-Mu aku lakukan itu karena mengharap keridhaan-Mu, maka singkirkan batu itu hingga nampak celah dari mana kami bisa melihat langit.

 

Nabi SAW berkata: Maka batu itu disingkirkan dari mereka.

 

Yang lain berkata: Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa aku mencintai seorang perempuan anak pamanku sebagaimana laki-laki yang sangat mencintai perempuan.

 

la berkata: Engkau tidak mendapatkan itu hingga engkau beri kami 100 dinar. Maka aku berusaha untuknya hingga aku mengumpulkannya.

 

Ketika aku duduk di antara kedua kakinya, ia berkata: Takutlah kepada Allah dan jangan pecahkan segel (keperawanan) itu, kecuali dengan haknya (nikah). Kemudian aku berdiri dan meninggalkannya.

 

Jika dalam pengetahuan-Mu aku lakukan itu karena mengharap keridhaan-Mu, maka singkirkan batu itu dari kami.

 

Nabi SAW berkata: Maka batu itu disingkirkan dari mereka dua pertiga.

 

Yang lain berkata: Ya Allah, jika dalam pengetahuan-Mu aku menyewa pegawai dengan bayaran sejumlah jagung. Kemudian aku memberinya, namun ia menolak untuk mengambilnya. Maka aku pun mengambil jagung itu, lalu menanamnya hingga bisa membeli dari hasilnya sejumlah sapi dan penggembalanya.

 

Kemudian ia datang, lalu berkata: Hai hamba Allah, berilah aku hakku.

 

Maka aku berkata: Pergilah ke sapi-sapi itu dan penggembalanya, karena semua itu milikmu.

 

la berkata: Apakah engkau mengejekku?

 

Aku menjawab: Aku tidak mengejekmu, tetapi semua itu memang milikmu.

 

Ya Allah, jika dalam pengetahuan-Mu, aku lakukan itu karena mengharap keridhaan-Mu, maka singkirkan batu itu dari kami.

 

Kemudian tersingkaplah gua itu seluruhnya bagi mereka.

 

45 SAYYIDINA IBRAHIM DAN ISTRINYA, SERTA PERLINDUNGAN ALLAH ATAS KEDUANYA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Ibrahim hijrah membawa Sarah. Keduanya memasuki sebuah desa di mana terdapat seorang raja atau penguasa yang sombong.

 

Maka dilaporkan kepadanya bahwa Ibrahim datang membawa seorang perempuan yang sangat cantik.

 

Kemudian raja mengutus orang kepada Ibrahim menanyakan: Hai Ibrahim, siapa perempuan yang bersamamu ini?

 

Ibrahim menjawab: Saudara perempuanku.

 

Kemudian Ibrahim kembali kepada istrinya. Ia berkata: Janganlah engkau dustakan perkataanku. Aku telah memberitahu mereka bahwa engkau adalah saudaraku. Demi Allah, sungguh tidak ada di atas muka bumi seorang mukmin selain aku dan kamu.

 

Kemudian Ibrahim mengirimkan istrinya kepada raja. Maka raja berdiri menyambutnya. Istrinya pegi berwudhu dan mengerjakan shalat, lalu berkata: Ya Allah, sungguh aku beriman pada-Mu dan rasul-Mu. Aku memelihara kemaluanku, kecuali terhadap suamiku. Maka janganlah Engkau biarkan orang kafir menguasaiku.

 

Maka raja itu tertekan hingga ia hentakkan kakinya.

 

Abu Hurairah berkata: Istrinya berkata: Ya Allah, jika ia mati akan dikatakan: Perempuan itu membunuhnya.

 

Maka tekanan atas raja itu dilepaskan. Kemudian raja menghampirinya. Maka istri Ibrahim berdiri, lalu berwudhu dan mengerjakan shalat.

 

Perempuan itu berkata: Ya Allah, sungguh aku beriman pada-Mu dan rasul-Mu dan aku memelihara kemaluanku, kecuali terhadap suamiku. Maka janganlah Engkau biarkan orang kafir itu menguasaiku.

 

Maka raja itu tertekan (dari atas) hingga ia hentakkan kakinya.

 

Abu Hurairah berkata: Maka istri Ibrahim berkata: Ya Allah, jika ia mati, akan dikatakan: Perempuan itu membunuhnya.

 

Kemudian ia dilepaskan pada kali yang kedua atau ketiga.

 

Maka raja itu berkata: Demi Allah, kalian tidak mengirimkan kepadaku, kecuali syaitan. Kembalikan dia kepada Ibrahim dan berilah dia Hajar.

 

Maka ia pun kembali kepada Ibrahim alaihis salam, lalu berkata: Apakah anda merasa bahwa Allah mengalahkan orang kafir dan menghadiahkan seorang sahaya perempuan?

 

46 MENJUAL LUKISAN MAKHLUK TAK BERNYAWA

 

Diriwayatkan dari Said bin Abil Hasan, ia berkata: Aku berada di tempat ibnu Abbas r.a. Tiba-tiba datang kepadanya seorang lelaki. la berkata: Hai Aba Abbas, sesungguhnya aku seorang manusia. Penghidupanku adalah dari hasil pekerjaan tanganku dan sesungguhnya aku membuat lukisan-lukisan ini. Maka ibnu Abbas berkata: Aku tidak menceritakan keapdamu, kecuali apa yang kudengar dari Rasulullah SAW.

 

Aku mendengar beliau bersabda: Barangsiapa melukis gambar (makhluk bernyawa), maka Allah menyiksanya hingga ia hidupkan roh di dalamnya, padahal ia tidak bisa meniupkan roh di dalamnya untuk selamanya.

 

Maka orang itu merasa sangat takut dan pucat mukanya.

 

Kemudian ibnu Abbas berkata: Kasihan kamu. Jika engkau tetap ingin membuatnya, maka hendaklah engkau melukis pohon ini dan segala sesuatu yang tidak bernyawa.

 

46 DOSA ORANG YANG MENJUAL MANUSIA MERDEKA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda: Allah Ta’ala berfirman (Hadits Qudsi): Tiga macam Orang, Aku adalah lawan mereka pada hari kiamat: Seorang lelaki yang memberi demi Aku, kemudian berkhianat. Seorang lelaki yang menjual orang merdeka, lalu memakan harganya. Dan seorang lelaki yang menyewa pegawai, lalu menyelesaikan pekerjaannya, namun ia tidak memberi upahnya.

 

47 TAKARAN ATAS PENJUAL DAN PEMBERI, MENJUAL EMAS DENGAN EMAS DAN PENJUALAN BORONGAN

 

Diriwayatkan dari Al-Miqam bin Ma’dikarib r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Takarlah makananmu supaya kamu diberkati padanya.

 

Nabi SAW bersabda: Mintalah penakaran (makanan) hingga hakmu dipenuhi. Diceritakan dari Sayyidina Utsman r.a. bahwa Nabi SAW berkata kepadanya: Apabila engkau menjual, maka takarlah. Dan apabila yang menyewa pegawai, lalu menyelesaikan pekerjaannya, namun ia tidak memberi upahnya.

 

48 TAKARAN ATAS PENJUAL DAN PEMBERI, MENJUAL EMAS DENGAN EMAS DAN PENJUALAN BORONGAN

 

Diriwayatkan dari Al-Miqam bin Ma’dikarib r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Takarlah makananmu supaya kamu diberkati padanya.

 

Nabi SAW bersabda: Mintalah penakaran (makanan) hingga hakmu dipenuhi. Diceritakan dari Sayyidina Utsman r.a. bahwa Nabi SAW berkata kepadanya: Apabila engkau menjual, maka takarlah. Dan apabila Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Janganlah kalian berjual beli buah hingga nampak kebagusan (kematangan)nya dan jangan menjual kurma dengan kurma.

 

Keterangan

 

Larangan menjual kurma dengan kurma maksudnya jual beli secara muzabanah, yaitu menjual kurma di pohon dengan kurma yang sudah ditakar atau menjual anggur di pohon dengan kismis yang ditakar.

 

Muslim meriwayatkannya dari Abdullah bin Amru dari Nafi’ dengan lafadh:

 

“Al-Muzabanah ialah menjual kurma di pohon dengan kurma yang ditakar, menjual anggur dengan kismis yang ditakar dan menjual tanaman dengan tepung yang ditakar.”

 

Malik berkata: Al-Muzabanah ialah segala sesuatu yang dijual secara borongan, tidak diketahui takaran dan timbangan maupun jumlahnya, apabila dijual dengan barang yang tertentu takarannya atau lainnya.

 

Sama halnya apakah ia termasuk jenis yang berlaku riba pada kontannya atau tidak.

 

Penyebab larangannya ialah karena jual beli semacam itu mengandung judi dan penipuan (Fathul Baariy).

 

Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit bahwa Rasulullah SAW mengizinkan sesudah itu penjualan kurma di pohon dengan kurma basah atau kurma kering dan tidak mengizinkan pada lainnya.

 

49 TENTANG HAWALAH (PENGALIHAN HUTANG)

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar pula bahwa Rasulullah SAW bersabda: Penangguhan membayar hutang oleh orang yang mampu adalah merupakan kezaliman. Maka apabila seseorang dari kamu diminta mengalihkan hutangnya kepada seorang yang mampu membayar, hendaklah ia menyetujuinya. Keterangan Pengalihan hutang dalam hadits di atas dinamakan hawalah. Rukunnya ialah:

  1. Muhil: Orang yang berutang dan berpiutang.
  2. Muhtal: Orang yang berpiutang pada muhil.
  3. Muhal alaihi: Orang yang berutang kepada muhil.
  4. Utang muhil kepada muhtal.
  5. Utang muhal alaihi kepada muhil.
  6. Sighat (lafadh akad).

 

50 JAMINAN HUTANG

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW bahwa beliau menceritakan: Seorang lelaki dari bani Israel meminta kepada seorang lelaki bani Israel lainnya agar meminjaminya 1000 dinar. Maka ia berkata: Datangkan saksi-saksi supaya mereka menyaksikannya.

 

Orang itu berkata: Cukuplah Allah menjadi saksi. Pemberi utang itu berkata: Datangkan kepadaku penjaminnya.

 

Orang yang berutang itu menjawab: Cukuplah Allah menjadi penjaminmu.

 

Temannya berkata: Engkau berkata benar.

 

Maka ia berikan uang itu kepadanya hingga waktu tertentu.

 

Kemudian ia pergi berlayar. Setelah menyelesaikan keperluannya, ia mencari kapal untuk ditumpanginya supaya ia bisa tiba di tempat temannya pada waktu yang ditetapkannya.

 

Namun ia tidak menemukan kapal. Maka ia mengambil sepotong kayu, lalu melubanginya, kemudian ia masukkan di dalamnya 1000 dinar dan selembar surat kepada temannya. Kemudian ia tutupi lubang itu, lalu membawanya ke laut.

 

la berkata: Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa aku meminjam dari si Fulan 1000 dinar.

 

la meminta kepadaku seorang penjamin, maka aku berkata: Cukuplah Allah sebagai penjamin. Dan ia setuju dengan-Mu.

 

la meminta kepadaku seorang saksi, maka aku berkata: Cukuplah Allah sebagai saksi. Dan ia setuju dengan-Mu.

 

Aku berusaha keras untuk menemukan sebuah kapal dengan mana aku bisa mengirimkan haknya. Namun aku tidak dapat menemukannya. Sekarang aku menitipkannya kepada-Mu.

 

Kemudian ia melemparkannya ke laut hingga masuk (mengapung) di atasnya. Kemudian ia pergi sambil mencari kapal untuk kembali ke negerinya.

 

Sementara itu orang yang meminjaminya menunggu barangkali ada kapal yang telah datang membawa uangnya.

 

Tiba-tiba nampak kayu yang berisi uang itu. la mengambilnya untuk menjadikannya sebagai kayu bakar bagi isterinya. Ketika meggergajinya, ia temukan uang dan surat itu.

 

Kemudian tibalah orang yang dipinjaminya. la membawa uang 1000 dinar dan berkata: Demi Allah, aku terus berusaha keras mencari kapal supaya bisa datang kepadamu membawa uangmu. Namun aku tidak menemukan kapal sebelum kapal yang aku tumpangi ini.

 

Temannya berkata: Bukankah engkau telah mengirimkan sesuatu kepadaku?

 

Orang yang berutang itu berkata: Kuberitahukan kepadamu bahwa aku tidak menemukan kapal sebelum kapal yang aku tumpangi.

 

Temannya berkata: Sesungguhnya Allah telah menyampaikan uang yang engkau kirimkan dalam kayu. Maka bawalah kembali uang seribu dinar ini.

 

51 PENJUALAN BARANG DENGAN PEMBAYARAN LEBIH DULU DALAM TAKARAN TERTENTU

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas, ia berkata: Rasulullah SAW tiba di Madinah di saat orang-orang membeli kurma dengan penyerahan setelah satu tahun atau dua tahun.

 

Maka Nabi SAW bersabda: Barangsiapa membeli kurma dengan pembayaran lebih dulu dan penyerahan barang kemudian, hendaklah ia melakukannya dalam takaran tertentu dan timbangan tertentu.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW membeli makanan dari seorang Yahudi secara tempo (pembayaran kemudian) dan beliau menggadaikan baju besinya pada orang itu.

 

 

1 KEUTAMAAN BERTANI DAN BERCOCOK TANAM

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah seorang muslim menanam tanaman, lalu dimakan oleh burung atau manusia atau hewan, melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya.

 

2 MEMELIHARA ANJING UNTUK MENJAGA TANAMAN

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa memelihara anjing, maka amalnya berkurang setiap hari satu qirath, kecuali anjing penjaga tanaman atau ternak.

 

Diriwayatkan dari Abu Umamah Al-Bahili bahwa ia melihat alat pembajak dan suatu alat bercocok tanam. Kemudian ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Tidaklah alat-alat ini masuk dalam rumah suatu kaum, melainkan dimasukkan kerendahan diri kepadanya. Keterangan Maksudnya ialah pertanian itu menimbulkan kerendahan diri di dunia, tetapi pahalanya di akhirat.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa mempunyai tanah, hendaklah ia menanaminya atau memberikannya kepada saudaranya. Jika ia menolak, hendaklah ia menahan tanahnya.

 

Ibnu Abbas berkata: Sesungguhnya perbuatan terbaik yang kamu lakukan adalah menyewa tanah putih dari tahun ke tahun.

 

Diriwayatkan dari Handhalah bin Qais dari Nafi” bin Khadij, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh kedua pamanku bahwa mereka

 

menyewakan tanah di zaman Nabi SAW dengan pembayaran sesuatu yang tumbuh di atas tanah atas sesuatu yang dikecualikan pemilik tanah. Maka Nabi SAW melarang hal itu.

 

Kemudian aku berkata kepada Rafi’: Bagaimana kalau dibayar dengan dinar dan dirham?

 

Rafi” menjawab: Tidak ada masalah dengannya bila dibayar dinar atau dirham.

 

3 PENGHARAMAN MENJUAL KHAMAR, BANGKAI DAN HARGA ANJING

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah r.a. bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda (pada zaman penaklukan Makkah ketika beliau berada di Makkah): Sesungguhnya Allah dan rasul-Nya mengharamkan penjualan khamar, bangkai, babi dan patung. Kemudian dikatakan: Ya Rasulallah, apa pendapatmu tentang gajih bangkai? Bahan itu digunakan untuk mengecat kapal dan meminyaki kulit dan digunakan orang-orang untuk membuat lampu.

 

Nabi SAW menjawab: Gajih bangkai haram.

 

Kemudian Rasulullah SAW bersabda ketika itu: Semoga Allah memerangi kaum Yahudi. Sesungguhnya ketika Allah mengharamkan gajihnya, mereka membaguskannya, kemudian menjualnya, lalu mereka memakan harganya.

 

Diriwayatkan dari Abi Said Al-Anshori r.a. bahwa Rasulullah SAW melarang makan harga anjing dan upah pelacur serta upah dukun (paranormal).

 

 

 

1 MENYEWA ORANG SHALEH DAN FIRMAN ALLAH TA’ALA : “SESUNGGUHNYA ORANG YANG PALING BAIK YANG KAMU AMBIL UNTUK BEKERJA (PADA KITA) IALAH ORANG YANG KUAT LAGI DAPAT DIPERCAYA.” AL-QASHASH: 26

 

Keterangan

 

Judul di atas menunjuk kepada kisah Sayyidina Musa alaihis salam bersama dua putri Syu’aib, Safurah dan Lia.

 

Ibnu Abbas berkata: Kuat dalam bekerja dan jujur dalam menjaga amanat.

 

Diriwayatkan dari jalan ibnu Abbas dan Mujahid dalam dua hadits lain bahwa ayahnya menanyainya tentang kekuatan dan kejujurannya yang dilihatnya. Kemudian ia ceritakan kekuatannya ketika mengambil air dan kejujurannya dalam menjaga pandangannya darinya.

 

Dan perkataan Musa kepada wanita itu: Berjalanlah di belakangku dan tunjukkan jalan kepadaku. Maka Sayyidina Syu’aib mengawinkannya dengan Musa dan tinggallah Musa bersamanya bekerja menggembala kambing.

 

Dari Abi Musa Al-Asy’ari r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Penjaga harta yang jujur dan menunaikan apa yang diperintahkan kepadanya dengan senang hati adalah termasuk orang yang mengeluarkan sedekah.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Tidaklah Allah mengutus seorang nabi, melainkan ia menggembala kambing. Maka para sahabatnya berkata: Apakah anda juga? Nabi SAW menjawab: Ya. Aku menggembalanya dengan upah untuk penduduk Makkah.

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a. bahwa Nabi SAW mengutus Mu’adz ke Yaman dan berkata: Takutlah doa orang yang teraniaya, karena tidak ada tabir di antara doa itu dan Allah.

 

Diriwayatkan dari Hushain dari Amir r.a., ia berkata: Aku mendengar An-Nu’man bin Basyir r.a. berkata di atas mimbar: Ayahku memberiku hadiah.

 

Kemudian Amrah binti Rawahah berkata: Aku tidak rela hingga engkau jadikan Rasulullah SAW sebagai saksi.

 

Maka ia mendatangi Rasulullah SAW dan berkata: Aku memberi anakku (lelaki) dari Amrah binti Rawahah hadiah, lalu ia menyuruh aku menjadikanmu sebagai saksi, ya Rasulallah.

 

Nabi SAW berkata: Apakah engkau beri anak-anakmu yang lain seperti ini?

 

Basyir menjawab: Tidak.

 

Nabi SAW berkata: Takutlah kalian kepada Allah dan berbuat adillah di antara anak-anakmu. An-Nu’man berkata: Maka ayahku kembali dan mengambil kembali hadiahnya.

 

Diriwayatkan dari Uqah bin Amir r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Syarat yang paling wajib untuk dipenuhi ialah apa yang kamu perlukan untuk menghalalkan kemaluan.

 

2 SYARAT-SYARAT WAKAF DAN TINDAKAN PENGURUSNYA

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a. bahwa Umar bin Khaththab mendapat tanah di Khaibar. Kemudian ia mendatangi Nabi SAW meminta petunjuknya mengenai tanah itu.

 

Umar berkata: Ya Rasulallah, aku mendapat tanah di Khaibar dan aku tidak mendapat harta yang lebih berharga padaku daripada itu. Maka apa yang engkau suruh aku mengenai tanah itu?

 

Nabi SAW menjawab: Jika engkau mau, engkau tahan aslinya dan engkau sedekahkan tanah itu.

 

Ibnu Umar berkata: Maka Umar mengeluarkan sedekah dengan cara tidak dijual dan tidak dihibahkan dan tidak diwariskan.

 

Umar menyedekahkan tanah itu untuk kaum miskin, para kerabat, untuk membebaskan budak, untuk sabilillah (berjihad), ibnu sabil (musafir) dan menjamu tamu.

 

Tidak ada dosa atas siapa yang mengurusinya untuk makan darinya dengan cara yang baik dan memberi makan orang yang tidak berharta.

 

Ibnu Umar berkata: Aku ceritakan hadits itu kepada ibnu Sirin.

 

la berkata: Orang yang tidak mempunyai banyak harta.

 

3 SUMPAH PALSU

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Barangsiapa bersumpah dengan suatu sumpah untuk merampas harta seorang muslim, sedangkan ia berdusta, maka ia pun berjumpa Allah dan Dia marah kepadanya.

 

 

1 DOSA ORANG YANG TIDAK MAU MEMBERIKAN AIR KEPADA MUSAFIR

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tiga macam orang, Allah tidak melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak menyucikan mereka serta bagi mereka siksa yang pedih: Seorang lelaki yang mempunyai kelebihan air di jalan, namun ia tidak mau memberikannya kepada musafir. Seorang lelaki yang membai’at imam, namun ia tidak membai’atnya kecuali untuk mendapatkan kesenangan dunia.

 

Jika orang itu memberinya dari kesenangan dunia itu, ia pun puas. Jika orang itu tidak memberinya, ia pun marah.

 

Dan seorang lelaki yang menawarkan dagangannya sesudah Ashar, lalu berkata: Demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, aku telah dibayar sekian dan sekian. Maka ia dipercaya oleh seorang lelaki.

 

Kemudian beliau membaca: “Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit …….. Ali lmran: 77.

 

2 KEUTAMAAN MEMBERI AIR

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW bercerita: Di saat seorang lelaki sedang berjalan, ia merasa sangat haus, lalu turun ke sumur dan minum air dari situ kemudian keluar.

 

Tiba-tiba ia melihat seekor anjing menjulurkan lidahnya dan memakan tanah karena haus. la berkata: Anjing ini telah mengalami kehausan seperti yang aku alami.

 

Kemudian ia mengisi sepatu khufnya, kemudian menahannya dengan mulutnya. Kemudian ia naik, lalu memberi minum anjing itu.

 

Maka Allah mensyukurinya dan mengampuninya.

 

Mereka berkata: Ya Rasulallah, apakah kita mendapat pahala pada hewan-hewan?

 

Nabi SAW menjawab: Pada setiap makhluk yang bernyawa terdapat pahala.

 

3 TENTANG KUDA, MEMBERI MINUM HEWAN DAN MANUSIA DARI SUNGAI

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Kuda itu menghasilkan pahala bagi seorang lelaki, menjadi pelindung dan juga dosa atas seorang lelaki.

 

Adapun kuda yang menghasilkan pahala baginya ialah bila seorang lelaki mengikatnya di jalan Allah, lalu membiarkannya lama di padang rumput atau kebun. Maka apa yang didapatkannya dalam ikatan talinya itu dari padang rumput atau kebun itu akan menghasilkan kebaikan-kebaikan baginya.

 

Andaikata talinya terputus hingga ia melonjak-lonjak satu atau dua putaran, maka bekas-bekas dan kotoran-kotorannya menghasilkan kebaikan-kebaikan baginya.

 

Andaikata ia melewati sebuah sungai, lalu minum dari situ dan tidak ingin memberinya minum, maka hal itu merupakan kebaikan-kebaikan baginya. Lantaran semua itu, kuda menghasilkan pahala.

 

Dan seorang lelaki yang mengikatnya supaya kudanya berkembang biak hingga ia menjadi kaya dan untuk memelihara diri, kemudian ia tidak lupa hak Allah pada leher dan punggungnya.

 

Maka oleh sebab itu kudanya menjadi pelindung baginya. Dan seorang lelaki yang mengikatnya karena bangga dan riya’ serta untuk memusuhi orang Islam, maka kuda itu menimbulkan dosa baginya.

 

1 MENGAMBIL HARTA ORANG LAIN DENGAN MAKSUD MENGEMBALIKAN ATAU MENGHABISKANNYA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda: Barangsiapa mengambil harta orang lain dengan maksud mengembalikannya, maka Allah akan melunaskan utangnya. Dan siapa yang mengambil harta orang lain dengan maksud menghabiskannya, maka Allah akan membinasakannya (pada hartanya).

 

Keterangan

 

Barangsiapa meminjam uang atau barang dan berniat mengembalikannya kepada pemiliknya, maka Allah akan menolongnya untuk membayar utang itu. Sebaliknya, siapa yang berniat untuk tidak mengembalikannya, maka Allah akan membinasakan hartanya di samping menghukumnya pada hari kiamat.

 

Diriwayatkan dari Zaid bin Khalid r.a., ia berkata: Seorang lelaki datang kepada Rasulullah SAW, lalu menanyainya tentang barang temuan. Maka beliau menjawab: Kenalilah wadah dan pengikatnya, kemudian umumkanlah barang itu setahun. Jika pemiliknya datang, serahkanlah barang itu. Kalau tidak, maka pengurusannya terserah kepadamu.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Ada seorang lelaki mempunyai piutang unta berumur beberapa tahun pada Nabi SAW. Kemudian ia datang menagih kepadanya. Maka Nabi SAW berkata:

 

Berilah dia. Mereka mencari unta yang seumur dengannya, namun mereka tidak menemukan, kecuali yang lebih dari itu. Maka orang itu berkata: Anda telah memenuhi hakku. Semoga Allah memenuhi hakmu. Nabi SAW berkata: Sesungguhnya orang yang terbaik di antara kamu adalah yang terbaik dalam memenuhi hak orang lain.

 

2 SIAPA YANG MEMOHON PERLINDUNGAN KEPADA ALLAH DARI KEJELEKAN HUTANG

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa Rasulullah SAW berdoa di dalam shalat: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan hutang. Kemudian ada orang berkata kepadanya: Alangkah seringnya anda memohon perlindungan kepada Allah dari hutang, ya Rasulallah.

 

Nabi SAW berkata: Sesungguhnya seseorang itu apabila berhutang, ia pun berbicara, lalu berdusta, dan ia berjanji, lalu mengingkarinya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Barangsiapa meninggalkan harta, maka harta itu milik para ahli warisnya. Dan siapa yang meninggalkan tanggungan anak-anak, maka kamilah yang menanggungnya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Aku lebih utama untuk setiap mu’min di dunia dan di akhirat.

 

Bacalah jika kalian mau: “An-Nabiyyu aula bil mu’miniina min anfusihim (Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mu’ min daripada diri mereka sendiri).”

 

Maka orang mu’min mana yang mati dan meninggalkan harta, hendaklah ia diwarisi oleh asobahnya, siapa pun mereka itu. Dan siapa yang meninggalkan hutang atau tanggungan, hendaklah ia datang kepadaku, karena aku adalah penolongnya.

 

3 LARANGAN MENGHAMBURKAN HARTA

 

Diriwayatkan dari Al-Mughirah bin Syu’bah r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kalian durhaka kepada ibu, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menghalangi hak yang wajib diberikan dan mengambil hak orang lain secara tidak halal. Allah tidak menyukai bagi kamu kabar yang tidak jelas, banyak meminta dan penghamburan harta.

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a., ia berkata: Seorang lelaki berkata kepada Nabi SAW: Sesungguhnya aku ditipu dalam jual beli. Maka Nabi SAW berkata: Apabila engkau berjual beli, katakanlah:

 

Tidak ada penipuan.

 

Sejak itu ia selalu mengatakannya.

 

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a., dari Rasulullah SAW beliau bersabda: Apabila orang-orang mu’min selamat dari api neraka, mereka ditahan di suatu jembatan antara surga dan neraka.

 

Maka mereka saling membalas atau saling menuntut kezaliman yang dulu terjadi di antara mereka hingga manakala mereka telah dibersihkan, maka diizinkan bagi mereka masuk surga.

 

Demi Allah yang nyawa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh seseorang dari mereka lebih mampu mengenali tempat tinggalnya di surga daripada tempat tinggalnya yang dulu di dunia.

 

Keterangan

 

Ibnu Baththal berkata: Saling membalas itu dilakukan oleh suatu kaum yang kezaliman mereka tidak sampai menghabiskan semua kebaikan mereka.

 

Karena andaikata kezaliman-kezaliman itu menghabiskan semua kebaikan mereka, niscaya mereka termasuk orang-orang yang wajib disiksa dan tidak boleh dikatakan bahwa mereka semua selamat dari neraka, yakni bagi mereka yang hanya mempunyai tanggungan sedikit. Mereka berdiri menunggu ridha Allah Ta’ala.

 

Muqatil berkata: Apabila mereka telah melewati jembatan di atas jahannam, maka mereka ditahan di atas sebuah jembatan di antara surga dan neraka.

 

Setelah mereka dibersihkan, malaikat Ridhwan berkata kepada merek: “Salaamun ‘alaikum thibtum fadkhuluuha khaalidiin (Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masuklah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya).” Az-Zumar: 73.

 

Diriwayatkan dari Shafwan bin Muhriz Al-Mazini, ia berkata: Di saat aku berjalan bersama ibnu Umar r.a. sambil memegang tangannya, tiba-tiba muncul seorang lelaki. la berkata: Bagaimana engkau mendengar Rasulullah SAW mengatakan tentang an-najwa (dialog rahasia antara Allah dan hamba-Nya pada hari kiamat)?

 

Abdullah bin Umar menjawab: Aku mendengar Rasulullah SAW mengatakan: Sesungguhnya Allah mendekatkan orang mu’min, lalu meletakkan perlindungan-Nya di atasnya dan menutupinya (dari penghuni maugif).

 

Allah berkata: Apakah engkau tahu dosa begini? Apakah engkau tahu dosa begini?

 

Hamba ini menjawab: Ya, wahai Tuhanku.

 

Setelah Allah menyuruhnya mengakui dosa-dosanya dan ia mengira dirinya binasa, Allah berkata: Aku telah menutupi dosa-dosa itu atasmu di dunia dan Aku mengampuninya bagimu hari ini.

 

Kemudian orang itu diberi kitab kebaikan-kebaikannya.

 

Adapun orang kafir dan orang munafik, maka para saksi berkata: Mereka inilah orang-orang yang berdusta mengenai Tuhan mereka. ketahuilah, laknat Allah ditimpakan atas orang-orang zalim.

 

4 ORANG MUSLIM ADALAH SAUDARA ORANG MUSLIM

 

Diriwayatkan dari Shafwan bin Muhriz Al-Mazini pula bahwa Rasulullah SAW bersabda: Orang muslim adalah saudara orang muslim lainnya. la tidak boleh berbuat zalim kepadanya dan tidak membiarkannya (dalam kesusahan). Barangsiapa memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya.

 

Barangsiapa menyingkirkan kesusahan dari seorang muslim, maka Allah menyingkirkan darinya kesusahan di hari kiamat.

 

Dan siapa yang menutupi kejelekan seorang muslim, maka Allah menutupi kejelekannya pada hari kiamat.

 

Diriwayatkan dari Anas r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tolonglah saudaramu yang zalim atau yang dizalimi.

 

Para sahabat berkata: Ya Rasulallah, yang ini kita menolongnya karena ia seorang yang dizalimi, maka bagaimana kita menolongnya bila ia seorang yang zalim?

 

Nabi SAW menjawab: Engkau cegah dia untuk berbuat kezaliman.

 

Keterangan

 

Allah Ta’ala berfirman mengenai kezaliman :

 

“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, pahalanya atas (tanggungan Allah). Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.

 

Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri setelah teraniaya, tidak ada satu dosa pun atas mereka. Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat siksa yang pedih. Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” Asy-Syuura: 40-43

 

5 KEZALIMAN MENIMBULKAN KEGELAPAN-KEGELAPAN

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a., dari Nabi SAW, beliau bersabda: Kezaliman itu akan menimbulkan kegelapan-kegelapan pada hari kiamat. Keterangan Ibnu Jauzi berkata: Kezaliman itu meliputi dua maksiat, yaitu mengambil harta orang lain tanpa hak dan melawan Tuhan dengan mendurhakai-Nya.

 

Kedurhakaan terhadap Allah adalah lebih berat, karena pada umumnya tidak terjadi, kecuali mengenai orang lemah yang tidak bisa membela diri. Kezaliman itu sesungguhnya timbul dari kegelapan hati, karena seandainya ia mencari penerangan dari cahaya petunjuk, niscaya ia telah mengikuti nasihat.

 

Maka di saat orang-orang yang bertakwa berjalan dengan membawa cahaya mereka yang mereka peroleh dengan sebab ketakwaan, maka kegelapan-kegelapan dari kezaliman itu akan mengurung Orang yang zalim sehingga kezaliman itu tidak berguna sedikit pun baginya (Fathul Baariy).

 

6 ORANG YANG MEMPUNYAI TANGGUNGAN KEPADA ORANG LAIN, DAN ORANG ITU MENGHALALKANNYA UNTUKNYA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa mempunyai tanggungan kepada seseorang berupa kehormatannya atau sesuatu yang lain, maka hendaklah ia minta agar orang itu menghalalkannya sekarang sebelum ia tidak mempunyai dinar maupun dirham.

 

Jika ia mempunyai amal baik, amalnya diambil darinya sesuai dengan besarnya tanggungan itu. Jika ia tidak mempunyai kebaikan, maka dosa-dosa lawannya diambil, lalu dibebankan kepadanya.

 

Keterangan

 

Muslim meriwayatkan hadits lain yang sama maknanya dengan hadits ini:

 

Nabi SAW bersabda: “Orang yang bangkrut dari umatku akan datang pada hari kiamat membawa shalat, zakat dan puasa. Ia datang, sedangkan ia pernah memaki orang ini, menumpahkan darah orang ini dan memakan harta orang ini.

 

Maka orang ini diberi dari kebaikan-kebaikannya dan orang ini diberi dari kebaikan-kebaikannya.

 

Jika kebaikan-kebaikannya habis sebelum ia melunasi tanggungannya, maka diambillah dari dosa-dosa mereka, lalu dibebankan kepadanya dan ia pun dimasukkan dalam neraka.”

 

Nabi SAW menyerukan kepada umatnya agar saling memaafkan dan mengembalikan hak orang lain supaya orang yang zalim bisa menebus kesalahan dan dosanya serta membayar utangnya sebelum mu amalat dengan harta tidak berlaku.

 

Karena pada hari kiamat tidak ada harta yang bisa dikembalikan kepada pemiliknya. Yang ada hanyalah kebaikan untuk diberikannya dan dosa yang ditanggungnya sebagai balasan atas perbuatan kedua tangannya.

 

Allah Ta’ala berfirman:

 

“Dan sesungguhnya jika mereka ditimpa sedikit saja dari siksa Tuhanmu, pastilah mereka berkata: “Aduhai, celakalah kami, bahwasanya kami adalah orang yang menganiaya diri sendiri.” Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidaklah dirugikan seseorang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun, pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” Al-Anbiya’: 46-47

 

7 DOSA ORANG YANG MERAMPAS TANAH

 

Diriwayatkan dari Said bin Zaid r.a., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa merampas tanah sedikit pun, ia akan dikalungi tanah itu dari tujuh lapis bumi (pada hari kiamat).

 

8 ORANG YANG PALING KERAS MENANTANG

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling dibenci Allah azza wa Jalla ialah orang yang paling keras menentang kebenaran.”

 

Diriwayatkan dari Zainab binti Ummi Salamah bahwa ibunya Ummu Salamah mengabarinya dari Rasulullah SAW bahwa beliau mendengar pertengkaran di pintu kamarnya, lalu beliau keluar menemui mereka dan berkata: Sesungguhnya aku adalah manusia dan orang yang bertengkar datang kepadaku. Barangkali salah seorang dari kamu lebih pandai mengajukan alasan daripada yang lain sehingga aku mengira bahwa ia berkata benar. Maka aku memutuskan bagi keuntungannya dengan sebab itu.

 

Barangsiapa yang aku putuskan untuk keuntungannya dengan mengambil hak seorang muslim, maka sesungguhnya itu adalah sepotong api. Biarlah ia mengambilnya atau meninggalkannya.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru r.a., dari Nabi SAW, beliau bersabda: Empat macam sifat yang apabila terdapat pada seseorang, ia pun seorang munafik, atau siapa yang padanya terdapat salah satu dari empat sifat itu, maka ia mempunyai sifat munafik hingga ia meninggalkannya, yaitu: Apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia mengingkari, apabila mengadakan perjanjian ia berkhianat dan apabila berdebat tentang suatu perkara ia menyimpang dari kebenaran.

 

Keterangan

 

Diriwayatkan bahwa Said bin Jubair disusahkan oleh hadits ini. Maka ia bertanya kepada ibnu Umar dan ibnu Abbas r.a.

 

Kedua orang itu berkata: Kami pun disusahkan oleh hadits ini seperti yang engkau alami, wahai putra saudaraku.

 

Maka Nabi SAW tertawa dan berkata: Itu bukan untuk kalian. Sesungguhnya aku khususkan hadits ini bagi kaum munafik.

 

Adapun perkataanku: “Apabila berbicara ia berdusta, maka itu mengenai apa yang diturunkan Allah Ta’ala kepadaku:   (Al-Munafigun).

 

Apakah kalian seperti itu?

 

Kami menjawab: Tidak.

 

Nabi SAW berkata: Kalau begitu, tidak ada masalah dengan kalian. Kalian bersih dari sifat itu.

 

Adapun perkataanku: Apabila berjanji, ia mengingkari, maka itu adalah sesuai dengan firman Allah Ta’ala: …. dan seterusnya (At-Taubah: 75-77).

 

Nabi berkata: Apakah kalian seperti itu?

 

Kami menjawab: Tidak.

 

Nabi SAW berkata: Tidak ada masalah dengan kalian. Kalian bersih dari itu.

 

Adapun perkataanku: Apabila diserahi amanat, ia berkhianat, maka itu adalah mengenai ayat yang diturunkan Allah Ta’ala kepadaku: …….   (Al-Ahzab: 72).

 

Setiap manusia diserahi amanat mengenai agamanya. la mandi janabah, shalat dan puasa dalam keadaan sembunyi maupun terangterangan. Akan tetapi orang munafik tidak melakukan itu, kecuali di hadapan orang lain.

 

Apakah kalian seperti itu?

 

Kami menjawab: Tidak.

 

Nabi SAW berkata: Tidak ada masalah dengan kalian. Kalian bersih dari semua itu.

 

9 QISAS OLEH ORANG YANG TERANIAYA

 

Diriwayatkan dari Abil Khair dari Uqah bin Amir, ia berkata: Kami berkata kepada Nabi SAW: Sesungguhnya anda mengutus kami, lalu kami singgah di tempat suatu kaum yang tidak menghormati kami. Maka apa pendapatmu tentangnya?

 

Beliau menjawab: Jika kalian singgah di tempat suatu kaum, lalu kalian disuguhi sesuatu yang pantas bagi tamu, maka terimalah. Jika mereka tidak melakukannya, maka ambillah dari mereka hak tamu.

 

Keterangan

 

Jumhur ulama berpendapat bahwa menghormati tamu adalah sunnah muakkadah. Mereka mengartikan hadits ini berlaku untuk Orang-orang yang terpaksa dan mengandung tuntutan agar menghormati tamu.

 

Hal ini didukung oleh hadits Al-Miqam bin Ma’dikarib secara marfu’: “Laki-laki mana yang menerima seseorang sebagai tamu, lalu tamu itu tidak diberi apa-apa, maka wajib atas setiap muslim menolongnya hingga ia mengambil jamuan malamnya dari tanaman dan hartanya.”

 

Hadits riwayat Abu Dawud. Hadits ini diartikan bila tidak mendapat suatu apapun darinya.

 

Al-Aini berkata: Hadits ini mengandung kewajiban menjamu tamu dan seandainya orang yang didatangi enggan menjamu tamunya, maka jamuan itu diambil darinya secara paksa. Al-Laits setuju dengan pendapat ini.

 

Ahmad mengizinkannya bagi penduduk dusun, bukan penduduk desa.

 

10 TETANGGA TIDAK BOLEH MENGHALANGI TETANGGANYA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Seorang tetangga tidak boleh menghalangi tetangganya menancapkan kayu di dindingnya.

 

Keterangan

 

Maksudnya dalam kebutuhan yang mendesak dan apabila dibutuhkan oleh tetangga.

 

11 DUDUK DI HALAMAN-HALAMAN RUMAH DAN DI JALAN-JALAN

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Janganlah kalian duduk di jalan-jalan. Mereka berkata: Kami tidak bisa menghindar. Sesungguhnya itu adalah tempat-tempat duduk kami, di situlah kami berbincang-bincang.

 

Nabi SAW berkata: Apabila kalian tidak bisa menghindari duduk di jalan, maka berilah jalan itu haknya.

 

Mereka berkata: Apa hak jalan itu?

 

Nabi SAW menjawab: Menjaga pandangan, mencegah gangguan, menjawab salam, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah perbuatan yang mungkar.

 

12 MENYINGKIRKAN GANGGUAN DARI JALAN

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Di saat seorang lelaki berjalan, ia menemukan ranting berduri, lalu mengambilnya. Maka Allah bersyukur’ kepadanya dan mengampuninya.

 

Telah diriwayatkan oleh Muslim dari hadits Abi Barzah, ia berkata: Aku berkata: Ya Rasulallah, tunjukkan kepadaku amalan yang bisa bermanfaat bagiku? Nabi SAW menjawab: Singkirkan gangguan dari jalan kaum muslimin.

 

13 MERAMPAS TANPA IZIN PEMILIKNYA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah berzina pelaku zina ketika ia berzina bila ia seorang mukmin. Tidaklah minum khamar ketika ia minum bila ia seorang mukmin. Tidaklah mencuri ketika ia mencuri bila ia seorang mukmin. Dan tidaklah merampas suatu barang yang dilihat oleh orang banyak ketika merampasnya bila ia seorang mukmin. Keterangan Ibnu At-Tiin berkata: Bukhari berkata: Dicabut darinya cahaya iman. Maksud hadits: Imannya tidak sempurna bila melakukan perbuatan-perbuatan di atas, karena cahaya iman menjauhkan dari perbuatan-perbuatan tercela.

 

14 MEMATAHKAN SALIB DAN MEMBUNUH NABI

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: Kiamat tidak terjadi hingga Isa putra Maryam turun di antara kalian sebagai hakim yang adil, lalu mematahkan salib dan membunuh babi serta menghilangkan jizyah (pajak). Harta berlimpah hingga tidak ada seorang pun yang menerimanya.

 

15 SIAPA YANG BERKELAHI MEMBELA HARTANYA

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a., ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa terbunuh karena membela hartanya, maka ia mati syahid.”

 

Keterangan

 

Hadits di atas menunjukkan boleh membunuh orang yang bermaksud mengambil harta seseorang tanpa hak, baik harta itu sedikit atau banyak sesuai dengan keumuman hadits itu. Ini adalah pendapat jumhur ulama.

 

Membela kehormatan diri adalah wajib tanpa ada perselisihan mengenainya.

 

Apabila pelaku perampasan itu terbunuh, tidak ada diyat (tebusan) maupun qisas baginya. Dan apabila pembela hartanya itu terbunuh, ia pun mati syahid.

 

Ibnu Umar pernah menangkap seorang pencuri di rumahnya, lalu menghunus pedang untuk membacoknya.

 

Salim berkata: Kalau bukan karena aku, niscaya ia telah membacoknya.

 

An-Nakha’iy berkata: Apabila engkau takut pencuri mendahuluimu, maka dahuluilah dia.

 

Al-Hasan berkata: Apabila pencuri mengancammu dengan senjata, maka bunuhlah dia.

 

Abu Hanifah berkata mengenai seorang lelaki yang memasuki rumah seorang lelaki di waktu malam untuk mencuri, kemudian keluar membawa barang curian dari rumah itu. Kemudian pemilik rumah mengejarnya, lalu membunuhnya. Tidak ada hukuman atasnya.

 

Asy-Syafi’i berkata: Barangsiapa hendak dirampas hartanya di suatu kota atau padang sahara atau hendak diganggu kehormatannya (istri dan keluarganya), maka ia usahakan dulu untuk berbicara dengannya atau meminta tolong. Jika bisa dicegah atau berhenti, maka ia tidak boleh memeranginya.

 

Jika orang itu tetap bermaksud membunuhnya, maka ia boleh membela diri dan hartanya. Ia tidak boleh langsung membunuhnya. Apabila penyerang itu tidak berhenti, lalu ia berkelahi dengannya hingga membunuhnya, maka tidak ada tebusan, tidak ada qisas dan tidak ada kaffarat padanya.

 

16 KEKELIRUAN DAN KELUPAAN SERTA PENGAMALAN NIAT

 

Nabi SAW bersabda: Setiap orang mendapat balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya. Dan tidak ada niat bagi orang yang keliru (tidak sengaja) atau orang yang lupa.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Sesungguhnya Allah memaafkan untukku dari umatku apa yang dibisikkan oleh hatinya selama tidak dikerjakan atau diucapkannya.

 

Keterangan

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Allah memaafkan dari umatku kekeliruan dan kelupaan serta perbuatan yang mereka dipaksa melakukannya.

 

Lintasan pikiran atau bisikan hati tidaklah dituntut, kecuali bila telah menetap dan menjadi suatu keputusan.

 

Allah Ta’ala berfirman:

 

(Allah tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kemampuannya)

 

Al-Karmani berkata: Waswas (bisikan hati) tidak dituntut, karena tidak menetap. Begitu pula kekeliruan dan kelupaan.

 

Allah Ta’ala menghisab manusia ketika mulai beramal dan bertekad untuk melaksanakannya serta mencatat perkataan-perkataan yang buruk.

 

Adapun bisikan yang memasuki hatimu dan terlintas dalam pikiranmu, maka Allah memaafkannya dan membiarkanmu dalam hal itu.

 

Diriwayatkan dari Umar ibnul Khaththab r.a. dari Nabi SAW beliau bersabda: “Amal-amal itu tergantung pada niatnya dan manusia mendapatkan apa yang diniatkannya. Barangsiapa hijrahnya diniatkan kepada Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya berlangsung kepada Allah dan rasul-Nya. Dan siapa yang hijrah untuk mendapatkan kesenangan dunia atau menikahi seorang perempuan, maka hijrahnya berlangsung sesuai dengan niat hijrahnya.”

 

Keterangan

 

Barangsiapa yang bertujuan mendapatkan ridha Allah dan mengerjakan amal baik, ia pun mendapat pahala di sisi Allah. Dan siapa yang bertujuan mendapatkan kesenangan dunia atau menikahi seorang perempuan, maka itulah bagiannya dan ia pun tidak mendapat bagian di akhirat, sedangkan yang diharapkan adalah keikhlasan amal karena Allah Ta’ala.

 

Saya kagum pada Bukhari yang mengawali kitabnya dengan hadits ini. Mengapa? Untuk mendirikan pahala di atas niat orang yang beramal. Penulis atau penyair atau khatib menyeru kepada suatu maslahat. Maka kita melihat kepada pendorong yang menyebabkan terjadinya hal ini. Kita menilai bahwa tujuannya adalah mencari pahala.

 

Amal-amal itu mengikuti niat dan diukur dengannya serta ditimbang dengan timbangannya. Manusia menikmati istrinya dan ia mendapat pahala.

 

“Dalam hubungan badan antara seseorang dengan istrinya terdapat (pahala) sodaqoh.”

 

Bilamana manusia makan dan minum supaya kuat bekerja dan mampu mentaati Tuhannya, maka ia mendapat (pahala) sodaqoh.

 

Demikian pula bila ia bertujuan dengan semua gerakan dan diamnya serta berbagai kenikmatannya untuk memperoleh keridhaan Tuhannya supaya mendapat banyak kebaikan dan supaya Allah menghapus dosa-dosa darinya.

 

Nabi SAW telah menjelaskan bahwa setiap manusia memperoleh apa yang diinginkannya.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu. Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.” Adz-Dzaariyaat: 2223.

 

Barangsiapa bertujuan untuk berbakti kepada agama dan menegakkan kalimat-Nya dengan mempelajari Kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW serta mengamalkannya, ia pun mendapat pahala yang besar.

 

Barangsiapa mencari kesempurnaan dunia dan keindahannya atau kesehatan dalam udara yang baik untuk bermukim dan keselamatan dari kejahatan dan penjahatnya atau ingin mengawini seorang perempuan cantik, maka ia hanya mendapatkan apa yang menjadi tujuannya.

 

Allah mengetahui segala yang dirahasiakan manusia dan yang tersembunyi di dalam dada serta mengetahui jalannya semut di malam yang gelap.

 

17 APABILA PELAYAN SESEORANG DATANG MEMBAWA MAKANANNYA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Apabila pelayan seseorang datang membawa makanannya, sedangkan ia tidak mendudukannya bersamanya, maka hendaklah ia memberinya satu atau dua suap atau sekali atau dua kali makan, karena dialah yang menghasilkan makanan itu.

 

18 APABILA SESEORANG MEMUKUL PELAYANNYA, HENDAKLAH IA MENGHINDARI WAJAH

 

Diriwayatkan Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi saw, beliau bersabda: Apabila seseorang dari kamu memukul seseorang hindarilah memukul wajah.

 

Keterangan

Rasulullah SAW melarang memukul wajah, karena wajah adalah anggota tubuh yang terhormat dan mengumpulkan berbagai keindahan sehingga harus dicegah agar tidak menjadi buruk.

 

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Wahai para wanita muslimat, janganlah seorang tetangga wanita menganggap remeh hadiah untuk tetangganya, walaupun hanya telapak kaki kambing.” Keterangan Hadits di atas menganjurkan untuk saling memberi hadiah di antara kaum wanita, walaupun hanya sesuatu yang sedikit. Karena hal itu bisa menimbulkan rasa kasih sayang di antara sesama wanita muslimat.

 

1 LARANGAN MENGAMBIL KEMBALI HIBAH

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Kita tidak boleh memberi contoh yang buruk orang yang menarik kembali hibahnya, adalah seperti anjing yang muntah, kemudian menelan kembali muntahnya. Keterangan Rasulullah SAW mengajarkan bahwa orang yang mengeluarkan sedekah atau pemberian hibah tidak boleh menarik kembali hibahnya, karena perbuatan itu seperti anjing yang muntah dan menelan kembali muntahnya. Hal ini menunjukkan kehinaan dan kerendahan budi dari orang yang mengambil kembali hadiah atau sedekahnya. Rukun-rukun Hibah :

  1. Pemberi hibah.
  2. Penerima hibah.
  3. Ijab dan Kabul, yakni akad serah terima.
  4. Barang yang dihibahkan, yakni segala sesuatu yang boleh dijual.

 

Syarat bagi pemberi hibah adalah pemilik barang yang dihibahkan, sedangkan penerima harus memiliki kelayakan untuk menerima barang yang dihibahkan. Bilamana penerima hibah belum menjadi seorang mukallaf (belum baligh), maka walinya boleh menerimanya untuknya.

 

Pemilikan hibah tidak berlaku, kecuali setelah dikuasai penerimanya dengan izin pemberi hibah.

 

Apabila penerima hibah telah menguasainya, maka pemberi hibah tidak boleh menarik kembali hibahnya, kecuali seorang ayah terhadap anaknya.

 

2 PEMILIKAN BERSAMA ATAS TANAH DAN LAINNYA

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a., ia berkata: Sesungguhnya Nabi SAW menetapkan Syuf’ah dalam setiap barang yang belum dibagi. Apabila batas-batasnya telah ditetapkan dan jalan-jalannya telah dijelaskan, maka tidak ada syuf’ah.

 

Keterangan Syuf’ah ialah hak pemilikan paksa yang berlaku untuk syarik (sekutu) lama atas sekutu baru pada bagian yang dimilikinya dengan memberi imbalan.

 

3 PEMBERIAN PEREMPUAN KEPADA SELAIN SUAMINYA

 

Diriwayatkan dari Asma’ binti Abu Bakar r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Nafkahkan hartamu dan jangan menghitung sehingga Allah memberi kesempitan padamu. Dan janganlah engkau kikir sehingga Allah tidak melapangkan rezekimu.

 

4 PERKATAAN YANG BAIK

 

Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya pemilik hak boleh berbicara dan yang terbaik di antara kamu adalah yang terbaik ketika memenuhi hak orang lain.

 

5 ORANG MUKMIN TIDAK BOLEH MENJADI SAKSI ATAS KEZALIMAN

 

Diriwayatkan dari An-Nu’man bin Basyir r.a., ia berkata: Ibuku meminta kepada ayahku pemberian untukku dari hartanya. Kemudian ia setuju dan memberikannya kepadaku.

 

Ibuku berkata: Aku tidak puas hingga engkau jadikan Nabi SAW sebagai saksi.

 

Kemudian ayahku memegang tanganku ketika aku masih seorang anak kecil. Beliau membawaku menemui Nabi SAW.

 

Ayahku berkata: Ibunya putri Rawahah meminta pemberian kepadaku untuk anak ini.

 

Nabi SAW berkata: Apakah engkau mempunyai anak selain dia?

 

Ayahku menjawab: Ya.

 

Nabi SAW berkata: Jangan jadikan aku saksi atas kezaliman (ketidak adilan).

 

Abu Hariz meriwayatkan dari Asy-Sya’bi: Aku tidak mau bersaksi atas kezaliman.

 

Diriwayatkan dari Imran bin Hushain r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Sebaik-baik kamu adalah generasiku, kemudian orang: orang yang sesudah mereka, kemudian orang-orang yang sesudah mereka.

 

Imran berkata: Aku tidak tahu apakah Nabi SAW menyebut sesudah dua atau tiga generasi.

 

Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya sesudah kamu ada suatu kaum yang berkhianat dan tidak bisa diserahi amanat. Mereka bersaksi dan tidak diminta menjadi saksi, mereka bernazar dan tidak menepatinya serta nampak kegemukan (kemewahan) di antara mereka.

 

6 KESAKSIAN PALSU DAN TIADA DUSTA DALAM MENDAMAIKAN

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata: Rasulullah SAW ditanya tentang dosa-dosa besar. Beliau menjawab: Menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh jiwa dan kesaksian palsu.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Dan orang-orang yang tidak bersaksi palsu.”

 

Diriwayatkan dari Ummi Kultsum binti Uqah, ia berkata: Nabi SAW bersabda: Bukanlah pendusta itu orang yang mendamaikan antara orang-orang, lalu menyampaikan kebaikan atau mengatakan kebaikan.

 

7 BUKTI HARUS DIAJUKAN OLEH YANG MENDAKWA

 

Allah Ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalat tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mendiktekan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia Mengurangi  sedikitpun dari hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau ia sendiri tidak mampu mengimlakkan (mendiktekan), maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antara kamu. Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa, maka seorang lagi mengingatkan. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguannmu. (Tulislah mu’amalatmu itu), kecuali jika mu’alamat itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, (jika) kamu tidak menulisnya.

 

Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli, dan janganlah penulis dan saksi saling menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah, Allah mengajarimu dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” Al-Baqarah: 282.

 

Dan firman Allah Ta’ala: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biar pun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” An-Nisa’: 135.

 

8 TERDAKWA WAJIB BERSUMPAH

 

Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa bersumpah, sedangkan ia berdusta dalam sumpahnya dengan maksud hendak merampas harta seorang muslim, maka ia berjumpa Allah dan Allah marah kepadanya.”

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah SAW bersabda: Tiga macam orang yang Allah tidak berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak menyucikan mereka, sedangkan bagi mereka siksa yang pedih, yaitu: seorang lelaki yang mempunyai kelebihan air di jalan, namun ia menghalangi musafir dari air itu.

 

Seorang lelaki yang membai’at orang lelaki lainnya, namun ia tidak membai’atnya, kecuali untuk memperoleh kesenangan dunia. Jika orang itu memberinya apa yang diinginkannya, ia pun setia kepadanya. Jika orang itu tidak memberinya, ia pun tidak setia.

 

Dan seorang lelaki yang menawarkan barang kepada orang lelaki lain sesudah Ashar, lalu ia bersumpah demi Allah: Ia telah dibayar sekian dan sekian. Kemudian ia mengambilnya.

 

9 MENEPATI JANJI, BERKATA BENAR DAN KEJUJURAN

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Tanda orang munafik ada tiga: Apabila berbicara, ia berdusta. apabila diserahi amanat, ia berkhianat. Dan apabila berjanji, ia mengingkari.

 

10 SETIAP SESUATU YANG TIDAK TERDAPAT DALAM SYARA’ ADALAH BATIL

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa mengadakan dalam agama kita ini sesuatu yang tidak ada di dalamnya, maka perkara itu tertolak.”

 

11 KEUTAMAAN MENDAMAIKAN ANTARA ORANG-ORANG DAN BERBUAT ADIL DI ANTARA MEREKA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Setiap persendian manusia menimbulkan sodaqoh setiap hari dimana matahari naik, dan berbuat adil di antara orang-orang adalah sodaqoh.

 

12 SYARAT YANG TIDAK BOLEH DAN ORANG KOTA TIDAK BOLEH MENJUAL UNTUK ORANG DUSUN

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Janganlah orang kota menjualkan barang untuk orang dusun, janganlah kamu saling meninggikan harga dan janganlah seseorang dari kamu menambah harga barang yang telah dijual saudaranya. Janganlah ia meminang perempuan yang sedang dipinang saudaranya dan janganlah orang perempuan minta agar perempuan lain diceraikan oleh suaminya supaya laki-laki itu mengawininya.

 

Keterangan

 

Maksudnya: Janganlah orang kota mencegah orang dusun yang hendak menjual barangnya, lalu ingin menjualkannya secara berangsur dengan harga yang lebih mahal. Dan tidak boleh meninggikan harga dengan maksud menipu pihak lain, serta tidak boleh menambah harga barang yang dijual (dibeli) orang lain.

 

13 SODAQOH MENJELANG KEMATIAN

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Seorang lelaki datang kepada Nabi SAW dan berkata: Ya Rasulallah, sodaqoh mana yang paling utama?

 

Nabi SAW menjawab: Apabila engkau mengeluarkan sedekah dalam keadaan sehat dan tamak, engkau menginginkan kekayaan dan takut kemiskinan.

 

Janganlah engkau menunggu hingga ketika nyawa mencapai tenggorokan, engkau katakan: Bagi si Fulan sekian, padahal hartanya sudah menjadi milik si Fulan.

 

14 SIAPA YANG MEWAKAFKAN UNTUK PARA KERABATNYA

 

Diriwayatkan dari Anas r.a., ia berkata: Nabi SAW berkata kepada Abi Thalhah Zaid bin Sahal: Berikan kebun itu kepada para kerabatmu yang miskin.

 

Maka Abu Thalhah memberikannya kepada Hassan bin Tsabit dan Ubay bin Ka’ab.

 

Keterangan

 

Abu Thalhah adalah orang Anshor di Madinah yang paling banyak harta dan kebun kurmanya. Hartanya yang paling dicintainya adalah kebun kurmanya Bairaha’. Kemudian ia memberikannya (sebagai wakaf) karena Allah dengan mengharapkan kebaikannya dan pahala di sisi-Nya.

 

Maka Rasulullah SAW berkata kepadanya: Bagus, bagus. itu adalah harta yang beruntung, itu adalah harta yang beruntung. Aku ingin engkau mewakafkannya bagi para kerabat.

 

Bairaha’ adalah sebidang kebun yang pernah dimasuki Rasulullah SAW. Beliau berteduh di situ dan minum dari airnya.

 

15 MAKAN HARTA ANAK YATIM TERMASUK TUJUH PERKARA YANG MEMBINASAKAN

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan. Para sahabat berkata: Ya Rasulallah, apa saja tujuh perkara itu?

 

Nabi SAW menjawab: Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, makan riba, makan harta anak yatim, melarikan diri di hari peperangan dan menuduh berzina tanpa bukti terhadap wanita-wanita mukminat yang terpelihara dan lengah.

 

16 JIHAD YANG PALING UTAMA

 

Nabi SAW bersabda: Jihad yang paling utama adalah haji yang mabrur.

 

17 SIAPA ORANG-ORANG YANG PALING UTAMA

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a., ia berkata: Ada orang berkata: Ya Rasulallah, manusia mana yang paling utama?

 

Rasulullah SAW menjawab: Orang mukmin yang berjihad di jalan Allah dengan jiwa dan hartanya.

 

Dikatakan lagi: Kemudian siapa?

 

Nabi SAW menjawab: Orang mukmin di kaki gunung yang bertakwa kepada Allah dan meninggalkan orang-orang lantaran kejahatan mereka.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Perumpamaan orang yang berjihad di jalan Allah dan Allah lebih tahu tentang siapa yang berjihad di jalan-Nya seperti orang yang puasa dan bangun malam.

 

Allah menjamin bagi orang yang berjihad di jalan-Nya dengan mematikannya: yaitu memasukkannya ke dalam surga atau mengembalikannya dalam keadaan selamat disertai pahala atau rampasan perang.

 

18 DERAJAT -DERAJAT PARA MUJAHIDIN DAN SYUHADA DI JALAN ALLAH

 

Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan mendirikan shalat serta berpuasa di bulan Ramadhan, maka wajib atas Allah untuk memasukkannya ke dalam surga, baik ia berjihad di jalan Allah atau duduk di negerinya di mana ia dilahirkan. Maka para sahabat berkata: Ya Rasulallah, tidakkah kita beritahukan ini kepada orang-orang?

 

Nabi SAW menjawab: Sesungguhnya di surga terdapat seratus derajat yang disediakan Allah bagi para mujahidin yang berjihad di jalan Allah. Jarak antara dua derajat adalah seperti antara langit dan bumi.

 

Apabila kalian meminta kepada Allah, mintalah kepada-Nya surga Firdaus, karena ia berada di tengah surga dan surga yang tertinggi. Ia ditunjukkan kepadaku.

 

Nabi SAW berkata: Dan di atasnya terdapat Arsy Ar-Rahman (Tuhan Yang Maha Pengasih) dan dari situ memancar sungai-sungai surga.”

 

Diriwayatkan dari Samurah bin Jundub r.a., ia berkata: Nabi SAW berkata: Aku bermimpi tadi malam dua orang lelaki mendatangi aku, lalu keduanya menaikkan aku ke atas pohon dan memasukkan aku dalam sebuah rumah yang paling bagus dan paling baik. Aku tidak pernah melihat rumah yang lebih bagus daripada itu.

 

Kedua orang itu berkata: Adapun rumah ini adalah rumah para syuhada.

 

19 ORANG YANG BERPERANG DI JALAN ALLAH

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang terluka di jalan Allah dan Allah lebih tahu tentang siapa yang terluka di jalan-Nya (dalam membela agama-Nya) – melainkan ia akan datang pada hari kiamat, sedangkan warnanya tetap warna darah dan baunya bau misik.

 

20 SURGA ITU DI BAWAH KILAUAN PEDANG

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Abi Aufa r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Ketahuilah bahwa surga itu berada di bawah naungan pedang.

 

Keterangan

 

Maksudnya ialah pertempuran dengan pedang dalam membela agama Allah menghasilkan pahala berupa surga.

 

21 SAYYIDINA SULAIMAN A.S. MENGHARAPKAN ANAK UNTUK BERJIHAD

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bercerita: Sulaiman bin Dawud a.s. berkata: Malam ini aku akan menggauli seratus atau sembilan puluh sembilan perempuan dan masing-masing akan melahirkan seorang pendekar yang berjihad di jalan Allah.

 

Temannya berkata: Katakanlah: Insya’ Allah (jika Allah menghendaki).

 

Namun ia tidak mengucapkan insya’ Allah.

 

Maka tidak ada yang hamil di antara mereka, kecuali seorang perempuan. la melahirkan setengah lelaki.

 

Demi Allah yang nyawa Muhammad berada di tangan-Nya, andaikata ia mengatakan: Insya’ Allah, niscaya mereka lahir dan berjihad semuanya di jalan Allah sebagai pendekar.

 

22 MEMOHON PERLINDUNGAN DARI SIFAT PENAKUT DAN LAINNYA

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata: Nabi sAW mengatakan: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ketidakberdayaan dan kemalasan, sifat penakut dan keadaan tua renta.

 

Aku berlindung kepada-Mu dari cobaan di masa hidup dan sesudah mati, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur.

 

23 SYUHADA ADA LIMA 

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Syuhada ada lima, yaitu: Orang yang mati terkena campak, Orang yang mati karena sakit perut, orang yang mati tenggelam, Orang yang mati tertimpa reruntuhan dan orang yang mati syahid di jalan Allah.

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa berpuasa sehari di jalan Allah, Allah menjauhkan wajahnya dari api neraka selama 70 tahun.

 

24 KEUTAMAAN MEMBERI NAFKAH DI JALAN ALLAH

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Barangsiapa memberi nafkah kepada dua istri di jalan Allah, ia pun dipanggil oleh para penjaga surga. Semua penjaga pintu berseru: Masuklah dari setiap pintu.

 

Abu Bakar berkata: Ya Rasulallah, itu adalah yang tidak ada masalah dengannya.

 

Maka Nabi SAW berkata: Sungguh aku berharap engkau termasuk.

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a. bahwa Rasulullah SAW berdiri di atas mimbar. Beliau berkata: Sesungguhnya yang aku takutkan atas kalian setelah aku tidak ada ialah keberkahan bumi yang dibukakan Allah atas kalian. Kemudian beliau menyebut keindahan dunia. Maka beliau memulai dengan keberkahan bumi dan setelah itu menyebut keindahan dunia.

 

Kemudian seorang lelaki berdiri, lalu berkata: Ya Rasulallah, apakah kebaikan akan membawa kejelekan?

 

Nabi SAW diam tidak menjawabnya.

 

Kami katakan: Barangkali beliau sedang menerima wahyu.

 

Orang-orang diam, seakan-akan burung hinggap di atas kepala mereka.

 

Kemudian beliau mengusap keringat dari wajahnya, lalu berkata: Di mana orang yang bertanya tadi, apakah harta adalah kebaikan? Tiga kali.

 

Sesungguhnya harta itu tidak membawa kecuali kebaikan.

 

Setiap kali tanaman tumbuh, ia tidak membunuh ternak karena perutnya membesar atau hampir membunuh hingga apabila kedua sisi perutnya penuh makanan, ia (ternak) menghadap matahari, lalu membuang kotoran dan kencing (sehingga perutnya kempis), kemudian ia mencari makan.

 

Sesungguhnya harta ini indah dan manis dan sebaik-baik harta orang muslim adalah bagi siapa yang mengambilnya dengan jalan yang benar (halal), lalu memberikannya di jalan Allah, kepada anak-anak yatim, orang-orang miskin dan musafir.

 

Dan barangsiapa yang tidak mengambilnya dengan jalan yang benar, maka ia seperti orang yang makan dan tidak merasa kenyang dan hartanya akan menjadi saksi atasnya pada hari kiamat.

 

25 HAK ALLAH PADA HAMBA-HAMBANYA

 

Diriwayatkan dari Mu’adz r.a., ia berkata: Aku duduk di belakang Nabi SAW di atas seekor keledai bernama Ufair. Kemudian Nabi SAW berkata: Hai Mu’adz, tahukah engkau apa hak Allah pada hambahamba-Nya dan apa hak para hamba pada Allah?

 

Aku menjawab: Allah dan rasul-Nya lebih tahu.

 

Nabi SAW berkata: Sesungguhnya hak Allah pada para hamba ialah mereka wajib menyembah-Nya dan tidak menyekutukan sesuatu apapun dengan-Nya.

 

Dan hak para hamba pada Allah ialah Dia tidak menyiksa siapa yang tidak menyekutukan sesuatu apapun dengan-Nya.

 

Maka aku berkata: Ya Rasulallah, apakah aku boleh memberitahukannya kepada orang-orang?

 

Nabi SAW menjawab: Tidak. Jangan beritahukan hal itu kepada orang-orang sehingga mereka tidak mengandalkannya (tanpa beramal).

 

26 KESIALAN BISA TIMBUL DARI TIGA PERKARA

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a., ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya kesialan itu terdapat dalam tiga perkara: yaitu pada kuda, wanita dan rumah.

 

Keterangan

 

Yang dimaksud kesialan pada kuda ialah apabila tidak digunakan untuk berperang atau tidak mudah dikendalikan. Adapun kesialan pada wanita ialah apabila tidak menerima apa adanya dari nafkah suaminya dan apabila ia suka berkata buruk dan memaki.

 

Sedangkan kesialan pada rumah ialah bila mempunyai tetangga yang buruk atau sempit atau jauh dari masjid sehingga tidak mendengar adzan.

 

27 KEUTAMAAN ORANG YANG MEMBANTU MENGANGKUT BARANG TEMANNYA DALAM PERJALANAN

 

Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Setiap persendian manusia menghasilkan sodaqoh setiap hari. Orang yang membantu orang lain menaiki kendaraannya atau mengangkat barangnya di atasnya adalah merupakan sodaqoh, perkataan yang baik dan setiap langkah yang dijalaninya menuju shalat adalah sodaqoh dan menunjukkan jalan adalah sodaqoh.

 

Diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad As-Sa’idi r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Bersiaga sehari di jalan Allah lebih baik daripada dunia dan segala yang di atasnya. Tempat cambuk seseorang dari kamu di surga lebih baik dari pada dunia dan segala yang di atasnya.

 

Kepergian hamba (manusia) yang dilakukan sesudah matahari tergelincir atau kepergiannya di waktu pagi di jalan Allah lebih baik daripada dunia dan segala yang di atasnya.

 

28 MENGHORMATI ORANG-ORANG YANG LEMAH

 

Diriwayatkan dari Mush’ab bin Sa’ad, ia berkata: Sa’ad bin Abi Waqqash r.a. beranggapan bahwa ia mempunyai kelebihan atas orang yang di bawahnya.

 

Maka Nabi SAW berkata: Bukankah kalian ditolong dan diberi rezeki dengan berkat orang-orang yang lemah di antara kamu

 

29 JANGAN TERPEDAYA OLEH AMAL

 

Diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad r.a. bahwa Rasululllah SAW bertemu dengan kaum musyrikin dan mereka bertempur.

 

Ketika Rasulullah SAW kembali ke pasukannya dan orang-orang lain kembali ke pasukan mereka, di antara para sahabat Rasulullah SAW ada seorang lelaki yang tidak membiarkan orang musyrik yang menyendiri, melainkan dikejarnya dan dihantamnya dengan pedangnya.

 

Sahal berkata: Tidak ada seorang pun di antara kita yang lebih banyak membunuh musuh daripada si Fulan (Qazman).

 

Namun Rasulullah SAW berkata: Sesungguhnya ia termasuk penghuni neraka.

 

Seorang lelaki dari kaum muslimin (Aktsam Al-Khuza’iy) berkata: Aku adalah temannya.

 

Kemudian ia keluar bersamanya. Setiap kali ia berhenti, Aktsam berhenti dengannya. Setiap kali ia berjalan cepat, Aktsam berjalan cepat dengannya.

 

Ternyata orang itu menderita luka parah dan ia mempercepat kematiannya. Maka ia letakkan batang pedangnya di tanah dan ujungnya di antara kedua payudaranya. Kemudian ia rebahkan dirinya di atasnya, lalu membunuh dirinya.

 

Kemudian orang itu pergi kepada Rasulullah SAW dan berkata: Aku bersaksi bahwa anda adalah rasul (utusan) Allah.

 

Nabi SAW berkata: Apakah itu?

 

Orang itu berkata: Orang yang anda sebutkan tadi bahwa ia termasuk penghuni neraka. Maka orang-orang membesarkan hal itu.

 

Aku yang menyelidikinya untuk kalian. Kemudian aku keluar untuk mencarinya, kemudian ia terluka parah dan mempercepat kematiannya.

 

Maka ia letakkan batang pedangnya di tanah dan ujungnya di antara kedua payudaranya. Kemudian ia menusuk tubuhnya hingga membunuh dirinya.

 

Maka Rasulullah SAW berkata pada waktu itu: Sesungguhnya ada Orang yang mengerjakan amalan penghuni surga menurut pendapat orang-orang, padahal ia termasuk penghuni neraka.

 

Dan ada orang yang mengerjakan amalan penghuni neraka menurut pendapat orang-orang, padahal ia termasuk penghuni surga.

 

30 MEMERANGI KAUM YAHUDI

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: Kiamat tidak terjadi hingga kalian memerangi kaum Yahudi dan hingga ada batu berkata, sedangkan di belakangnya ada orang Yahudi: Hai muslim, ini orang Yahudi di belakangku, bunuhlah dia.

 

31 MEMERANGI SUATU KAUM

 

Diriwayatkan dari Amru bin Tughlub, ia berkata: Sesungguhnya termasuk tanda-tanda kiamat ialah kalian akan memerangi suatu kaum yang memakai sandal bulu. Dan termasuk tanda-tanda kiamat ialah kalian memerangi suatu kaum berwajah lebar seakan-akan wajah mereka itu perisai yang dipalu.

 

32 MENDENGAR DAN TAAT KEPADA IMAM SERTA PEPERANGAN NABI SAW

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Mendengar dan taat kepada imam adalah wajib selama tidak diperintah untuk berbuat maksiat. Apabila diperintah berbuat maksiat, maka tidak wajib mendengar dan tidak wajib taat.

 

Diriwayatkan dari Salim Abi Nadhri bekas sahaya Umar bin Abdullah yang menjadi penulisnya.

 

Abdullah bin Abi Aufa r.a. menulis: Adalah Nabi SAW apabila tidak berperang di awal siang, beliau menunda peperangan itu hingga matahari tergelincir. Beliau berdiri menyampaikan khutbah kepada orang-orang.

 

Nabi SAW berkata: Hai orang-orang, janganlah kalian menginginkan perjumpaan dengan musuh dan mintalah keselamatan kepada Allah. Apabila kalian berjumpa dengan mereka, maka bersabarlah, dan ketahuilah bahwa surga itu ada di bawah naungan pedang. Kemudian Nabi SAW berkata: Ya Allah yang menurunkan AlKitab dan menjalankan awan serta mengalahkan kumpulan musuhmusuh, kalahkan mereka dan tolonglah kami terhadap mereka.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.. ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Kalau saja aku tidak takut memberatkan umatku, niscaya aku tidak ketinggalan dari sariyyah (pasukan kecil). Akan tetapi aku tidak menemukan kendaraan untuk mengangkut mereka. Aku merasa berat bila mereka tertinggal dariku dan aku berharap kiranya aku berperang di jalan Allah, lalu terbunuh, kemudian aku dihidupkan, kemudian aku terbunuh, kemudian aku dihidupkan lagi.

 

33 TIDAK DISUKAI MENGERASKAN SUARA KETIKA BERTAKBIR

 

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari ra. ia berkata: Kami bersama Rasulullah SAW. Apabila kami memandang sebuah lembah, kami pun bertahlil dan bertakbir dengan suara keras.

 

Maka Nabi SAW berkata: Hai orang-orang. pelankan suaramu, karena kalian tidak memanggil Tuhan yang tuli maupun yang tidak hadir. Sesungguhnya Dia bersama kalian. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat. Maha Suci nama-Nya dan Maha Tinggi kekuasaan-Nya.

 

34 PENULISAN AMAL YANG DIKERJAKAN KETIKA BERMUKIM DAN SEHAT BAGI MUSAFIR SERTA ORANG SAKIT

 

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Apabila hamba sakit atau bepergian, ditulis baginya seperti apa yang biasa dikerjakannya ketika bermukim dan sehat.

 

Keterangan Maksudnya pahala amalan-amalan sunnah yang biasa dikerjakannya ketika bermukim dan dalam keadaan sehat.

 

35 KURANG BAIKNYA BEPERGIAN SENDIRIAN

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a., dari Nabi SAW, beliau bersabda: Andaikata orang-orang mengetahui tentang kesendirian seperti yang aku ketahui, niscaya tidak ada orang yang menaiki kendaraan di waktu malam sendirian.

 

36 KEUTAMAAN AHLIL KITAB YANG MASUK ISLAM

 

Diriwayatkan dari Shaleh bin Hayyin Abi Hasan, ia berkata: Aku mendengar Asy-Sya’bi berkata: Diceritakan kepadaku oleh Abu Burdah bahwa ia mendengar ayahnya berkata: Nabi SAW bersabda: Tiga macam orang diberi pahala dua kali: Orang yang mempunyai sahaya perempuan, lalu mengajarinya dan mendidiknya dengan baik, kemudian membebaskannya, lalu mengawininya, maka ia mendapat pahala dua kali. Orang mukmin ahlil kitab yang dulu beriman, kemudian beriman pada Muhammad SAW, maka ia mendapat dua pahala. Dan sahaya lelaki yang menunaikan hak Allah dan setia kepada tuannya, maka ia mendapat dua pahala.

 

37 MEMBUNUH JENIS YANG MENGGANGGU

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bercerita: Seekor semut menggigit seorang nabi. Kemudian ia menyuruh membakar desa semut hingga terbakar habis. Maka Allah mewahyukan kepadanya: Seekor semut menggigitmu. Engkau telah membakar suatu umat yang bertasbih kepada Allah Ta’ala. Keterangan Diriwayatkan bahwa Nabi ini mendatangi sebuah desa yang dibinasakan Allah lantaran dosa-dosa penghuninya. Maka ia berdiri dengan merasa heran. Nabi itu berkata: Ya Rabb, di antara mereka ada anak-anak dan hewan-hewan serta orang yang tidak berbuat dosa. Kemudian ia duduk di bawah sebatang pohon dan terjadilah kisah ini. Maka Allah mengingatkannya bahwa jenis makhluk pengganggu telah dibunuh meskipun tidak mengganggu dan anak-anaknya telah dibunuh meskipun tidak menimbulkan gangguan.

 

Nabi SAW telah membakar pohon kurma bani Nadhir dan Jarir telah merobohkan Ka’bah Yamaniyah dan membakarnya (sebuah rumah milik suku Khats’am) dan Nabi SAW melarang membunuh semut dan lebah.

 

38 LARANGAN BERTENGKAR

 

Diriwayatkan dari Said bin Burdah dari bapaknya dari kakeknya bahwa Nabi SAW mengutus Mu’adz dan Abu Musa Al-Asy’ari ke Yaman, seraya berkata: Sampaikan hal-hal yang mudah dan jangan mempersulit, berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lari. Hendaklah kamu berdua saling bersepakat dan jangan berselisih.

 

39 MEMBEBASKAN TAWANAN

 

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Bebaskan tawanan, berilah makan orang yang lapar dan jenguklah orang sakit.

 

40 MENGKHIANATI RAMPASAN PERANG DAN FIRMAN ALLAH TA’ALA:

 

(Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatinya itu). Ali Imran: 161.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Nabi SAW berdiri, lalu menyebut ghulul (pengkhianatan rampasan perang) dan membesarkannya serta membesarkan urusan (dosa)nya.

 

Nabi SAW berkata: Ada orang di antara kalian pada hari kiamat ditemukan seekor kambing yang mengembik di atas kuduknya dan seekor kuda yang bersuara di atas kuduknya. Orang itu berkata: Ya Rasulallah, tolonglah aku.

 

Maka aku berkata kepadanya: Aku tidak bisa menolongmu terhadap (hukuman) Allah. Aku telah menyampaikan (hukum Allah) kepadamu.

 

Ada orang yang di atas kuduknya terdapat seekor unta yang mengeluarkan suara. Orang itu berkata: Ya Rasulallah, tolonglah aku.

 

Maka aku berkata: Aku tidak bisa menolongmu terhadap (hukuman) Allah. Aku telah menyampaikan kepadamu.

 

Ada orang yang di atas kuduknya terdapa emas dan perak.

 

Orang itu berkata: Ya Rasulallah, tolonglah aku.

 

Maka aku berkata: Aku tidak bisa menolongmu terhadap (hukuman) Allah. Aku telah menyampaikannya kepadamu.

 

Atau di atas kuduknya ada pakaian yang berkibar. Kemudian orang itu berkata: Ya Rasulallah, tolonglah aku.

 

Maka aku berkata: Aku tidak bisa menolongmu terhadap (hukuman) Allah. Aku telah menyampaikannya kepadamu.

 

41 KHUMUS UNTUK KEBUTUHAN NABI SAW DAN KAUM MUSLIMIN SERTA PENGUTAMAAN AHLIS SHUFFAH DAN PARA JANDA

 

Diriwayatkan dari Ali r.a. bahwa Fatimah alaihas salam mengeluh karena merasakan kepayahan ketika menggiling gandum dengan batu penggiling.

 

la mendengar bahwa Rasulullah SAW mendapat hamba sahaya. Maka ia mendatangi Nabi SAW meminta pelayan darinya.

 

Namun Fatimah tidak bertemu dengannya. Kemudian ia menceritakan hal itu kepada Aisyah r.a.

 

Ketika Nabi SAW datang, Aisyah menceritakan hal itu kepadanya. Kemudian beliau mendatangi kami di saat kami telah memasuki tempat tidur kami. Maka kami hendak berdiri menyambutnya. Namun beliau berkata: Tetaplah kamu berdua di tempatmu, hingga aku rasakan dinginnya kedua telapak kakinya di atas dadaku.

 

Kemudian beliau berkata: Maukah kutunjukkan kepada kamu berdua sesuatu yang lebih baik daripada apa yang kamu minta dariku?

 

Apabila kalian hendak tidur di atas tempat tidurmu, bertakbirlah kepada Allah 34 kali, ucapkan Alhamdulillah 33 kali dan ucapkan Subhanallah 33 kali, karena semua itu lebih baik bagi kamu berdua daripada apa yang kamu minta.

 

Diriwayatkan dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang Allah menginginkan kebaikan baginya, Dia pun menjadikannya pandai tentang agama.

 

Allah yang memberi dan aku yang membagi. Umat ini tetap bisa mengalahkan siapa yang menentang mereka hingga datang keputusan Allah (kiamat) dan mereka tetap unggul.

 

42 PEMBERIAN NABI SAW DARI KHUMUS KEPADA ORANG-ORANG YANG DIBUJUK HATINYA

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata: Aku berjalan bersama Nabi SAW dan beliau memakai baju burdah Najrani yang tebal pinggirnya. Tiba-tiba seorang dusun menemuinya, lalu menariknya dengan keras hingga aku bisa melihat kulit pundak Nabi SAW. Pinggir selendangnya telah meninggalkan bekas padanya lantaran tarikannya yang keras.

 

Kemudian orang itu berkata: Suruhlah orang memberiku dari harta Allah yang ada padamu.

 

Nabi SAW menoleh kepadanya, lalu tertawa. Kemudian beliau menyuruh memberinya sesuatu.

 

Diriwayatkan dari Muhammad bin Jubair bin Muth’im r.a., ia berkata: Ayahku mengabariku bahwa di saat dia sedang bersama Rasulullah SAW yang datang bersama orang-orang dari perang Hunain, tiba-tiba muncul orang-orang dusun yang memintainya (barang rampasan perang) hingga mereka mendesaknya ke pohon Samurah dan menyebabkan selendangnya tersangkut.

 

Maka Rasulullah SAW berhenti dan berkata: Berikan selendangku kepadaku. Andaikata ada unta sebanyak pohon Udhah ini, tentu aku membagikannya di antara kalian, kemudian kalian tidak mendapati aku sebagai orang yang kikir maupun pembohong serta penakut.

 

43 PERSAINGAN DALAM URUSAN DUNIA, MENGAMBIL JIZYAH DARI KAUM YAHUDI, NASRANI DAN MAJUSI

 

Diriwayatkan dari Amru bin Auf Al-Anshori bahwa Rasulullah SAW mengutus Abu Ubaidah ibnul Jarrah ke Bahrain dan ia datang membawa jizyah (sejenis pajak dari kaum kafir).

 

Rasulullah SAW telah berdamai dengan penduduk Bahrain dan mengangkat Al-‘Ala’ ibnul Hadhrami sebagai gubernur mereka.

 

Kemudian Anshor mendengar kedatangan Abi Ubaidah yang membawa harta dari Bahrain. Kedatangannya bertepatan dengan shalat Subuh bersama Nabi SAW.

 

Setelah Nabi SAW selesai mengimami shalat Subuh dengan mereka, beliau pergi.

 

Orang-orang menghampirinya. Maka Rasulullah SAW tersenyum ketika melihat mereka. Nabi SAW berkata: Aku rasa kalian telah mendengar bahwa Abu Ubaidah telah datang membawa sesuatu.

 

Mereka berkata: Benar, ya Rasulallah.

 

Nabi SAW berkata: Gembiralah dan harapkanlah sesuatu yang menyenangkanmu. Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan, tetapi aku khawatir dunia (harta) dilimpahkan kepada kalian sebagaimana telah dilimpahkan kepada orang-orang sebelum kamu, lalu kalian bersaing memperebutkannya sebagaimana mereka memperebutkannya, dan membinasakan kalian sebagaimana dunia itu telah membinasakan mereka.

 

44 PENGKHIANATAN YANG DITAKUTKAN DAN FIRMAN ALLAH TA’ALA

 

(Dan jika mereka bermaksud hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan kaum muslimin. Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman)). Al-Anfal: 62-63.

 

Diriwayatkan dari Auf bin Malik r.a., ia berkata: Aku mendatangi Nabi SAW dalam perang Tabuk ketika berada dalam tenda dari kulit.

 

Kemudian beliau berkata: Hitunglah enam perkara yang terjadi sebelum terjadi kiamat: yaitu kematianku, kemudian penaklukan Baitul Magdis, kemudian kematian banyak orang yang menimpa kalian seperti penyakit yang membinasakan kambing.

 

Kemudian terdapat harta yang berlimpah hingga ada orang diberi uang seratus dinar, namun ia tetap marah.

 

Kemudian timbul firnah yang memasuki setiap rumah dari bangsa Arab.

 

Kemudian berlangsung gencatan senjata di antara kalian dan bani Ashfar (bangsa Romawi). Mereka berbuat khianat, lalu menyerang kalian di bawah 80 bendera dan di bawah setiap bendera ada 12.000 Orang.

 

45 DOSA ORANG YANG BERKHIANAT

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a., ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Setiap pengkhianat mempunyai bendera yang dikibarkan sesuai dengan pengkhianatannya pada hari kiamat.

 

46 AWAL PENCIPTAAN MAKHLUK

 

Diriwayatkan dari Imran bin Hushain r.a., ia berkata: Aku masuk kepada Nabi SAW dan mengikat untaku di pintu. Kemudian beberapa orang dari bani Tamim datang kepadanya, maka Nabi SAW berkata: Terimalah kabar gembira, hai bani Tamim. Mereka berkata: Anda telah memberi kami kabar gembira, maka berilah kami dua kali.

 

Kemudian beberapa orang dari penduduk Yaman masuk kepadanya.

 

Nabi SAW berkata: Terimalah kabar gembira, hai penduduk Yaman, karena bani Tamim tidak menerimanya.

 

Mereka berkata: Kami telah menerimanya, ya Rasulallah. Kami datang kepadamu untuk menanyakan kepadamu tentang perkara ini.

 

Nabi SAW berkata: Di zaman dahulu (azal) Allah sendirian, tiada sesuatu pun selain Dia dan Arsy-Nya berada di atas air dan menulis segala sesuatu dalam Adz-Dzikri serta menciptakan langit dan bumi.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Ketika Allah memutuskan penciptaan makhluk, Dia menulis dalam kitab-Nya di sisi-Nya di atas Arsy: Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan amarah-Ku.

 

Keterangan

 

Maksudnya Allah memerintahkan Al-Qalam untuk menulis. Rahmat adalah sifat Dzat-Nya yang suci, sedangkan amarah tergantung pada amalan hamba yang baru.

 

At-Turabasyi berkata: Pendahuluan rahmat menunjukkan bahwa bagian makhluk dari rahmat itu lebih banyak daripada bagian yang mereka dapat dari amarah.

 

Rahmat itu mereka peroleh, meskipun tidak berhak. Sedangkan amarah itu tidak menimpa mereka, kecuali bila mereka patut mendapatkannya.

 

Diriwayatkan oleh Ath-Thabarani mengenai sifat Al-Lauh dari hadits ibnu Abbas secara marfu’: Sesungguhnya Allah menciptakan Lauh Mahfudh dari mutiara putih, permukaannya dari yakut merah, Dalamnya dari cahaya dan tulisannya dari cahaya.

 

Allah mempunyai dalam setiap hari 360 saat. Dia menciptakan dan memberi rezeki, mematikan dan menghidupkan, dan Dia melakukan apa yang Dia kehendaki.

 

Diriwayatkan dari Ibnu Ishag dari ibnu Abbas: Pada dadanya (Lauh Mahfudh) terdapat tulisan: Tiada Tuhan selain Allah sendiri, agama-Nya Islam dan Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya.

 

Maka siapa yang beriman kepada Allah dan membenarkan janjiNya serta mengikuti rasul-rasul-Nya, Dia memasukkannya ke dalam surga.

 

47 PENYEBUTAN OLEH PARA MALAIKAT DAN TAHAPAN PENCIPTAAN MANI

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Apabila Allah mencintai hamba, Dia berseru kepada Jibril: Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah dia. Kemudian Jibril mencintainya, lalu Jibril berseru di antara penghuni langit: Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah dia.

 

Maka penghuni langit mencintainya. Kemudian ia diterima di bumi (sehingga dicintai oleh kaum muslimin).

 

Diriwayatkan dari Zaid bin Wahab, bahwa Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Diceritakan kepada kami oleh Rasulullah SAW, sedangkan beliau berkata benar: Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya seseorang dari kamu dikumpulkan bentuknya di perut ibunya selama 40 hari, kemudian menjadi segumpal darah selama 40 hari, kemudian menjadi segumpal daging seperti itu.

 

Kemudian Allah mengutus seorang malaikat yang diperintah menulis empat kalimat. Dikatakan kepadanya: Tulislah amalnya, rezeki dan ajalnya, sengsara atau bahagia. Kemudian ditiupkan ruh di dalamnya.

 

Sungguh ada orang di antara kalian yang beramal hingga di antara dia dan surga hanya berjarak sehasta. Akan tetapi ia telah didahului oleh kitabnya, lalu mengerjakan amalan penghuni neraka.

 

Dan ada pula yang beramal hingga di antara dia dan neraka hanya berjarak sehasta. Akan tetapi ia telah didahului kitabnya sehingga mengerjakan amalan penghuni surga.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Pada hari Jum’at di setiap pintu masjid para malaikat menulis siapa yang pertama masuk, lalu yang pertama. Apabila imam telah duduk, mereka melipat lembaran-lembaran dan datang mendengarkan khutbah.

 

Diriwayatkan dari Abu Dzarr r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Jibril alaihis salam berkata kepadaku: Barangsiapa di antara umatmu yang mati dan tidak menyekutukan sesuatu dengan Allah, ia pun masuk surga atau tidak masuk neraka.

 

Abu Dzar berkata: Sekalipun ia berzina, sekalipun ia mencuri?

 

Rasulullah SAW menjawab: Sekalipun ia melakukan semua itu.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Aku mengisi bantal untuk Nabi SAW. Pada bantal itu terdapat gambar-gambar. Kemudian Nabi SAW datang dan berdiri di antara dua pintu sementara wajahnya mulai berubah (marah). Maka aku berkata: Mengapa kami, ya Rasulallah? Beliau berkata: Untuk apa bantal ini? Aku menjawab: Aku membuatnya untukmu supaya anda berbaring di atasnya.

 

Nabi SAW berkata: Tidakkah engkau tahu bahwa para malaikat tidak memasuki rumah di mana terdapat lukisan dan apa yang membuat lukisan itu akan disiksa pada hari kiamat. Allah Ta berkata: Hidupkan apa yang kamu ciptakan.

 

48 SIAPA YANG MENGAJAK ISTRINYA BERSENGGAMA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Apabila seorang lelaki mengajak istrinya ke ranjangnya (untuk bersenggama), namun ia menolak hingga suaminya marah kepadanya pada malam itu, maka para malaikat melaknatnya sampai pagi.

 

49 SIFAT SURGA DAN PENGHUNINYA DAN APA YANG DISEDIAKAN BAGI MEREKA

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a., ia berkata: Apabila seseorang dari kalian mati, maka ditunjukkan kepadanya tempat duduknya di waktu pagi dan sore. Jika ia termasuk penghuni surga, maka ia akan masuk surga. Jika termasuk penghuni neraka, maka ia akan masuk neraka.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Allah Azza wa Jalla berfirman (hadits Qudsi): Aku sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang shaleh sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas pada hati manusia.

 

Bacalah jika kamu ingin: “Falaa ta’lamu nafsun maa ukhfiya lahum min gurrati a’yunin (Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mereka).” As-Sajdah: 17.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Kelompok pertama yang masuk surga, rupa mereka seperti rupa bulan di malam purnama.

 

Mereka tidak meludah di dalamnya, tidak mengeluarkan ingus dan tidak buang air besar. Gelas-gelas mereka dari emas, sisir-sisir mereka dari emas dan perak. Tempat bara api mereka dari kayu harum dan keringat mereka seperti misik (lantaran baunya yang harum).

 

Masing-masing dari mereka mempunyai dua istri yang sumsum betisnya bisa terlihat dari belakang dagingnya lantaran kebagusannya.

 

Tiada perselisihan di antara mereka dan tidak ada saling membenci. Hati mereka adalah hati satu orang. Mereka bertasbih kepada Allah di waktu pagi dan petang.

 

Diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad r.a. dari Nabi SAW beliau bersabda: Akan masuk (surga) dari umatku 70.000 atau 700.000. Orang pertama dari mereka tidak masuk hingga orang yang terakhir dari mereka masuk, wajah-wajah mereka rupanya seperti bulan di malam purnama. (Maksudnya: Mereka masuk surga dalam satu kelompok sekaligus).

 

50 SIFAT NERAKA DAN PENGHUNINYA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Neraka mengeluh kepada Tuhannya.

 

la berkata: Ya Tuhanku, sebagianku memakan sebagian yang lain.

 

Maka Allah memberinya dua nafas, yaitu satu nafas di musim dingin dan satu nafas di musim panas.

 

Maka angin panas yang paling keras kamu rasakan adalah di musim panas dan angin dingin yang paling keras kamu rasakan adalah di musim dingin.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Apimu (di dunia) adalah satu dari tujuh puluh bagian dari api neraka.

 

Ada yang mengatakan: Ya Rasulallah, sungguh itu sudah cukup. Nabi SAW berkata: Api neraka itu dilebihkan atas api dunia sebanyak 99 bagian dan semuanya sama panasnya dengan api dunia.

 

Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid bin Haritsah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Pada hari kiamat ada orang yang dilemparkan dalam api neraka hingga ususnya terburai dalam api, lalu ia pun berputar seperti keledai yang mengelilingi batu penggiling gandum.

 

Kemudian penghuni neraka mengerumuninya dan mereka berkata: Hai Fulan, kenapa kamu? Bukankah engkau dulu menyuruh kami berbuat kebaikan dan melarang kami berbuat kemungkaran?

 

Orang itu menjawab: Aku dulu menyuruh kalian berbuat kebaikan, tetapi aku sendiri tidak mengerjakannya. Dan aku melarang kalian berbuat kemungkaran, tetapi aku sendiri mengerjakannya.

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a. dari Nabi SAW), beliau bersabda: Apabila seseorang dari kamu mendatangi istrinya (hendak melakukan jimak) dan mengatakan: Bismillah, allahumma jannibnasy syaithaana wa jannibisy syaithaana maa razagtana (Dengan nama Allah, ya Allah, jauhkan kami dari syaitan dan jauhkan syaitan dari rezeki (anak) yang Engkau berikan kepada kami), kemudian keduanya dikaruniai anak, maka syaitan tidak bisa membahayakannya.

 

Diriwayatkan dari Jabir r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Apabila malam mulai gelap, tahanlah anak-anakmu, karena pada waktu itu syaitan-syaitan tersebar. Apabila sebagian waktu Isya’ telah lewat, maka biarkanlah mereka dan tutuplah pintumu serta sebutlah nama Allah, matikanlah lampumu dan sebutlah nama Allah, ikatlah wadah airmu dan sebutlah nama Allah, tutuplah bejanamu dan sebutlah nama Allah, walaupun engkau letakkan sesuatu di atasnya.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Abi Qatadah r.a. dari ayahnya, ia berkata: Nabi SAW bersabda: Mimpi yang baik itu dari Allah dan mimpi yang buruk itu dari syaitan.

 

Apabila seseorang dari kamu bermimpi buruk yang ia takuti, hendaklah ia meludah ke sebelah kirinya dan berlindung kepada Allah dari kejelekannya, karena mimpi itu tidak membahayakannya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa mengucapkan Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘falaa kulli syai’in qadiir (Tiada Tuhan selain Allah sendiri, tiada sekutu bagi-Nya, Dia memiliki segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) dalam sehari seratus kali, maka pahalanya seperti membebaskan sepuluh orang budak dan ditulis baginya seratus kebaikan serta dihapus darinya seratus dosa.

 

Bacaan itu menjadi pelindungnya dari syaitan pada hari itu sampai sore dan tidak ada orang yang melakukan sesuatu lebih baik daripada yang dilakukannya, kecuali seseorang yang mengucapkan lebih banyak daripada itu.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwa Nabi SAW bersabda: Apabila kalian mendengar teriakan ayam jantan, mintalah kepada Allah dari karunia-Nya, karena sesungguhnya ia melihat malaikat.

 

Dan apabila kalian mendengar suara keledai, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari gangguan syaitan, karena sesungguhnya keledai itu melihat syaitan.

 

51 HEWAN-HEWAN YANG MERUGIKAN

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., dari Nabi SAW, beliau bersabda: Lima macam hewan yang merugikan boleh dibunuh di tanah Haram (dan tanah Halal), yaitu tikus, kelajengking, burung hudayya, burung gagak dan anjing galak.

 

52 LARANGAN MEMBUNUH KUCING

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Seorang perempuan masuk neraka, karena ia mengikat seekor kucing dan tidak memberinya makanan serta tidak membiarkannya makan dari serangga di bumi.

 

53 APABILA LALAT JATUH DALAM MINUMAN

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Apabila lalat jatuh dalam minuman seseorang dari kamu. hendaklah ia mencelupnya, kemudian mencabutnya. Karena pada salah satu sayapnya ada penyakit, sedangkan pada sayap yang lain (sebelah kanan) ada obatnya.

 

54 MENGHILANGKAN DOSA BESAR DENGAN SEBAB MEMBERI MINUM AIR

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bercerita: Seorang perempuan pelacur melewati seekor anjing di atas sebuah sumur yang menjulurkan lidahnya karena kehausan.

 

Perempuan itu berkata: Kehausan hampir membunuhnya. Maka ia mencabut sepatu khufnya, lalu mengikatnya dengan kerudungnya. Kemudian ia mengambil air untuk anjing itu. Maka dosanya diampuni dengan sebab itu.

 

55 PENCIPTAAN ADAM DAN ANAK CUCUNYA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: Allah menciptakan Adam alaihis sholaatu was salam dan tingginya 60 hasta. Kemudian Allah berkata: Pergilah dan berilah salam kepada para malaikat itu, lalu dengarkan penghormatan yang disampaikan mereka kepadamu, yaitu penghormatanmu dan penghormatan anak cucumu.

 

Adam berkata: Assalamu “alaikum. Para malaikat menjawab: Assalamu ‘alaika wa rahmatullahi. Mereka menambahkan padanya rahmatullahi.

 

Maka siapa yang masuk surga, ia pun memiliki bentuk seperti Adam. Bentuk itu terus berkurang hingga menjadi seperti sekarang.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya kelompok pertama yang masuk surga adalah seperti rupa bulan di malam purnama.

 

Kemudian orang-orang yang masuk sesudah mereka adalah seperti bintang yang paling terang sinarnya di langit. Mereka tidak kencing, tidak buang air besar, tidak meludah dan tidak mengeluarkan ingus.

 

Sisir-sisir mereka dari emas, keringat mereka seperti misik, tempat bara api (perapen) mereka dari kayu Uluwwah yang harum dan istriistri mereka adalah bibidari.

 

Mereka memiliki bentuk yang sama dan rupa mereka seperti bapak mereka Adam, tingginya 60 hasta.

 

56 PARA ARWAH ADALAH PASUKAN YANG DIKUMPULKAN

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Para arwah adalah pasukan yang dikumpulkan. Maka siapa yang saling mengenal akan bersatu dan yang saling menjauh akan berselisih.

 

57 TENTANG SAYYIDINA IBRAHIM ALAIHIS SALAM

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW berkata: Ibrahim alaihis salam berkhitan dalam usia 80 tahun dengan kapak.

 

Keterangan

 

Al-Qadum artinya kapak, tetapi ada yang mengatakan nama sebuah desa.

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Semoga Allah mengasihi ibu Isma’il. Kalau saja ia tidak terburu-buru, niscaya Zamzam telah menjadi sumber air yang mengalir.

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a., ia berkata: Adalah Nabi SAW memohon perlindungan untuk Al-Hasan dan Al-Husein.

 

Beliau berkata: Sesungguhnya bapak (kakek) kalian berdua (Ibrahim a.s.) dulu memohon perlindungan dengannya, yaitu bacaan: A’udzu bi kalimaatillahit taammah min kulli syaithaanin wa haammah wa min kulli ‘ainin laammah (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap gangguan syaitan dan binatang berbisa serta setiap pandangan mata jahat).

 

58 PENYEBAB DAGING BUSUK

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Kalau saja bukan karena ulah bani Israel, niscaya daging tidak menjadi busuk. Kalau bukan karena Hawwa’, niscaya perempuan tidak mengkhianati suaminya sepanjang masa.

 

59 SHALAT DAWUD ALAIHIS SALAM DAN PUASANYA

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru, ia berkata: Rasulullah SAW berkata kepadaku: Puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Dawud alaihis salam. Ia berpuasa sehari dan tidak berpuasa sehari. Dan shalat yang paling disukai Allah adalah shalat Dawud. Ia tidur setengah malam, bangun sepertiganya dan tidur seperenamnya.

 

60 MANUSIA BERJATUHAN SEPERTI KUPU-KUPU

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: Perumpamaanku dan perumpamaan orang-orang adalah seperti seorang lelaki yang menyalakan api. Maka kupu-kupu dan binatang-binatang ini berjatuhan dalam api.

 

61 TURUNNYA ISA IBNU MARYAM ALAIHIS SALAM

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya, Isa ibnu Maryam hampir turun di antara kalian sebagai hakim yang adil. Maka ia akan mematahkan salib dan membunuh babi serta menghapuskan jizyah.

 

Harta akan melimpah hingga tak ada seorang pun yang menerimanya dan hingga sujud sekali lebih baik daripada dunia beserta isinya.

 

62 CERITA TENTANG BANI ISRAIL

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW bercerita: Adalah bani Israil dulu dipimpin oleh para nabi. Setiap kali seorang nabi meninggal dunia, ia pun digantikan oleh seorang nabi lainnya.

 

Dan sesungguhnya tiada nabi sesudah aku. Akan muncul para khalifah dan mereka itu banyak.

 

Para sahabat berkata: Apa yang anda perintahkan kepada kami?

 

Nabi SAW menjawab: Bai’atlah yang pertama, lalu yang pertama. Berilah mereka haknya, karena Allah akan menanyai mereka tentang kewajiban mereka sebagai pemimpin.

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a. bahwa Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya waktu kalian dibandingkan dengan waktu umatumat yang telah lewat adalah antara shalat Ashar hingga matahari terbenam. Sesungguhnya perumpamaan kalian dan kaum Yahudi serta Nasrani adalah seperti seorang lelaki yang mempekerjakan para pekerja. Ia berkata: Siapa mau bekerja untukku hingga tengah siang dengan upah satu qirath satu qirath? Maka orang Yahudi bekerja hingga tengah siang dengan upah satu qirath satu qirath. Kemudian ia berkata: Siapa mau bekerja untukku dari tengah siang hingga shalat Ashar dengan upah satu qirath satu qirath? Maka orang Nasrani bekerja dari tengah siang hingga shalat Ashar dengan upah satu qirath satu qirath. Kemudian ia berkata: Siapa mau bekerja untukku dari shalat Ashar hingga matahari terbenam dengan upah dua qirath dua qirath? Nabi SAW berkata: Kalian (wahai umat Muhammad) yang bekerja dari shalat Ashar hingga matahari terbenam dengan upah dua qirath dua qirath. Ketahuilah, kalian mendapat dua kali.

 

Maka kaum Yahudi dan Nasrani marah. Mereka berkata: Kami lebih banyak bekerja dan lebih sedikit upahnya.

 

Allah berkata: Apakah aku menzalimi kalian dari hak kalian sedikit pun?

 

Mereka menjawab: Tidak.

 

Allah berkata: Sesungguhnya itu adalah karunia-Ku yang Aku berikan kepada siapa yang Aku kehendaki.

 

Diriwayatkan dari Jundub bin Abdullah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bercerita: Di antara umat yang sebelum kamu ada seorang lelaki terluka. la putus asa, lalu mengambil sebilah pisau dan mengiris tangannya dengannya. Darah terus mengalir hingga ia mati. Allah Ta’ala berkata: Hamba-Ku mendahului Aku dengan membunuh dirinya, maka Aku haramkan surga atasnya.

 

Allah berkata: Sesungguhnya itu adalah karunia-Ku yang Aku berikan kepada siapa yang Aku kehendaki.

 

Diriwayatkan dari Jundub bin Abdullah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bercerita: Di antara umat yang sebelum kamu ada seorang lelaki terluka. la putus asa, lalu mengambil sebilah pisau dan mengiris tangannya dengannya. Darah terus mengalir hingga ia mati. Allah Ta’ala berkata: Hamba-Ku mendahului Aku dengan membunuh dirinya, maka Aku haramkan surga atasnya.

 

Allah berkata: Sesungguhnya itu adalah karunia-Ku yang Aku berikan kepada siapa yang Aku kehendaki.

 

Diriwayatkan dari Jundub bin Abdullah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bercerita: Di antara umat yang sebelum kamu ada seorang lelaki terluka. la putus asa, lalu mengambil sebilah pisau dan mengiris tangannya dengannya. Darah terus mengalir hingga ia mati. Allah Ta’ala berkata: Hamba-Ku mendahului Aku dengan membunuh dirinya, maka Aku haramkan surga atasnya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bercerita: Ada tiga orang di kalangan bani Israil: Orang belang, orang botak dan orang buta. Allah mulai menguji mereka. Maka Dia mengutus seorang malaikat kepada mereka.

 

la mendatangi orang belang lalu berkata: Sesuatu apakah yang paling engkau sukai?

 

Orang itu menjawab: Warna yang bagus dan kulit yang bagus. Orang-orang merasa jijik kepadaku.

 

Kemudian malaikat itu mengusapnya hingga lenyap belangnya. Maka ia pun diberi warna yang bagus dan kulit yang bagus.

 

Kemudian malaikat itu berkata: Harta apakah yang paling engkau sukai?

 

Orang itu menjawab: Unta atau ia berkata: Sapi.

 

la ragu mengenai hal itu bahwa orang belang dan orang botak, salah satu dari keduanya berkata: Unta, dan yang lain mengatakan: Sapi.

 

Kemudian ia diberi seekor unta bunting. Malaikat berkata: Semoga engkau diberkahi pada unta itu.

 

Kemudian malaikat mendatangi orang botak. la berkata: Apa yang paling engkau sukai?

 

Orang botak itu menjawab: Rambut yang bagus dan lenyapnya botakku ini. Orang-orang tidak menyukai aku.

 

Maka malaikat itu mengusapnya hingga lenyap botaknya dan ia pun diberi rambut yang bagus.

 

Malaikat berkata: Harta apa yang paling engkau sukai?

 

Orang botak itu menjawab: Sapi.

 

Maka malaikat memberinya seekor sapi yang bunting dan berkata: Semoga engkau diberkati pada sapi itu.

 

Kemudian malaikat itu mendatangi orang buta, lalu berkata: Apa yang paling engkau sukai?

 

Orang buta itu menjawab: Bila Allah mengembalikan penglihatanku kepadaku supaya aku bisa melihat orang-orang.

 

Kemudian malaikat mengusapnya, maka Allah mengembalikan penglihatannya kepadanya.

 

Malaikat berkata: Harta apa yang paling engkau sukai?

 

Orang buta itu menjawab: Kambing.

 

Maka ia memberinya seekor kambing yang bunting.

 

Pemilik unta memiliki unta yang banyak. Pemilik sapi mempunyai sapi yang banyak dan pemilik kambing memiliki kambing yang banyak.

 

Maka yang ini memiliki unta sepenuh lembah. Yang ini memiliki sapi sepenuh lembah dan yang ini memiliki kambing sepenuh lembah.

 

Kemudian malaikat itu mendatangi orang belang dalam rupa dan bentuknya. la berkata: Aku seorang lelaki miskin. Aku kehabisan bekal dalam perjalananku. Maka aku tidak mempunyai bekal untuk hari ini, kecuali dengan mengharap pertolongan Allah, kemudian engkau. Aku meminta kepadamu demi Tuhan yang memberimu warna yang bagus dan kulit bagus serta harta berupa unta yang banyak agar engkau memberiku sesuatu untuk kujadikan bekal dalam perjalananku. Orang belang itu menjawab: Sesungguhnya tanggunganku banyak.

 

Malaikat itu berkata: Sepertinya aku mengenalmu. Bukankah engkau dulu belang sehingga orang-orang menjauhimu? Bukankah engkau dulu miskin, lalu Allah memberimu?

 

Orang belang itu menjawab: Aku telah mewarisinya dari orang terhormat.

 

Malaikat berkata: Jika engkau berdusta, maka semoga Allah menjadikanmu seperti keadaanmu dulu.

 

Kemudian malaikat itu mendatangi orang botak dalam rupa dan bentuknya. Ia katakan kepadanya seperti apa yang ia katakan kepada orang ini (orang belang).

 

Orang botak itu menjawabnya seperti orang belang itu menjawabnya.

 

Maka malaikat berkata: Jika engkau berdusta, semoga Allah menjadikanmu seperti keadaanmu yang dulu.

 

Kemudian malaikat itu mendatangi orang buta dalam rupanya. Malaikat itu berkata: Aku seorang lelaki miskin dan musafir. Aku kehabisan bekal dalam perjalananku. Maka hari ini aku tidak mempunyai bekal, kecuali dengan pertolongan Allah.

 

Kemudian aku meminta kepadamu demi Tuhan yang mengembalikan penglihatanmu kepadamu agar memberiku seekor kambing untuk kujadikan bekal dalam perjalananku.

 

Orang buta itu berkata: Aku dulu buta, lalu Allah mengembalikan penglihatanku, dan aku dulu miskin, lalu Allah menjadikan aku kaya. Maka ambillah mana yang engkau suka. Demi Allah, aku tidak keberatan terhadapmu dengan sesuatu yang engkau ambil karena Allah.

 

Malaikat berkata: Tahanlah hartamu. Sesungguhnya Allah telah menguji kalian. Allah telah ridha kepadamu dan murka kepada kedua orang temanmu.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa Quraisy  merasa sedih memikirkan wanita bani Makhzum yang mencuri. Maka ada yang berkata: Siapa mau berbicara kepada Rasulullah SAW?

 

Mereka menjawab: Tidak ada yang berani bicara kepadanya, kecuali Usamah bin Zaid kecintaan Rasulullah SAW.

 

Maka Usamah berbicara kepadanya. Rasulullah SAW menjawab: Apakah engkau ingin memintakan keringanan mengenai suatu hukuman Allah?

 

Kemudian Rasulullah SAW berdiri, lalu berkhutbah, kemudian berkata: Sesungguhnya yang membinasakan umat sebelum kamu adalah bila ada orang terhormat di antara mereka mencuri, maka mereka membiarkannya. Dan apabila ada orang lemah di antara mereka mencuri, maka mereka berlakukan hukuman atasnya. Demi Allah, seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri, niscaya kupotong tangannya.”

 

Diriwayatkan dari Abi Mas’ud, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya di antara perkataan kenabian yang dipahami Orang-orang ialah: Jika engkau tidak merasa malu, maka lakukanlah apa saja yang engkau ingini.

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar bahwa Nabi SAW bercerita: Di saat seorang lelaki menyeret sarungnya dengan sombong, tiba-tiba ia dijebloskan dalam tanah. Maka ia pun terbenam dalam tanah sampai hari kiamat.

 

63 BERDUSTA MENGENAI NASAB DAN MIMPI

 

Diriwayatkan dari Watsilah ibnul Asga’ r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya termasuk dusta terbesar adalah bila orang lelaki mengaku bernasab kepada selain ayahnya atau mengaku bermimpi sesuatu yang tidak dilihatnya atau mengatakan sesuatu sebagai sabda Rasulullah SAW, padahal beliau tidak mengatakannya.

 

64 NABI YANG PENGHABISAN DATANG MENYEMPURNAKAN KEINDAHAN

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Perumpamaanku dan perumpamaan para nabi adalah seperti seorang lelaki yang membangun sebuah rumah, lalu menyempurnakan dan membaguskannya, kecuali tempat sebuah

 

batu bata.

 

Kemudian orang-orang memasukinya dan merasa heran seraya berkata: Kalau bukan karena tempat bata ini (tentu menjadi bangunan sempurna).

 

Keterangan

 

Kalau bukan karena tempat batu itu, niscaya pembangunan rumah itu sempurna. Ada tambahan: Aku adalah tempat batu bata itu. Aku datang dan menjadi nabi yang penghabisan.

 

Maka Nabi SAW diutus untuk menyempurnakan budi pekerti mulia dan menegakkan berbagai keutamaan dan mendorong pengamalan adab-adab.

 

65 SIFAT-SIFAT NABI SAW

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a., ia berkata: Adalah Nabi SAW orang yang paling pemurah dan beliau paling pemurah di bulan Ramadhan ketika bertemu Jibril. Adalah Jibril a.s. bertemu dengannya pada setiap malam dari bulan Ramadhan, lalu mengajarinya AlQur’an.

 

Sungguh Rasulullah SAW lebih pemurah dalam hal kebaikan daripada angin yang dilepaskan (dengan membawa kabar gembira).

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a., ia berkata: Nabi SAW tidak suka berbuat keji maupun berkata keji. Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya yang terbaik di antara kamu adalah yang terbaik akhlaknya.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Tidaklah Rasulullah SAW disuruh memilih antara dua perkara, melainkan beliau mengambil yang lebih mudah di antara keduanya, asalkan bukan dosa. Jika merupakan dosa, maka beliau adalah orang yang paling jauh darinya.

 

Rasulullah SAW tidak membalas untuk dirinya, kecuali bila larangan Allah dilanggar. Maka beliau membalas untuk Allah dengan sebab itu.

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a., ia berkata: Adalah Nabi SAW lebih keras rasa malunya daripada perawan di tempat pingitannya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Nabi SAW tidak pernah mencela makanan. Jika menyukainya, beliau memakannya. Dan jika tidak suka, beliau meninggalkannya.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Kaum Yahudi memerangi kalian dan kalian berhasil mengalahkan mereka hingga batu berkata: Hai muslim, ini orang Yahudi di belakangku, maka bunuhlah dia.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Aku bermimpi orang-orang berkumpul di suatu tanah lapang. Kemudian Abu Bakar berdiri, lalu mengangkat satu atau dua timba air dan dalam angkatannya ada kelemahan dan Allah mengampuninya. Kemudian Umar mengambilnya, lalu berubah menjadi timba besar di tangannya. Maka aku tidak melihat seorang yang sangat kuat di antara orang-orang yang berbuat seperti dia hingga orang-orang dan ternak mereka minum sampai kenyang dan beristirahat.

 

Diriwayatkan dari Imran bin Hushain r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sebaik-baik umatku adalah generasiku, kemudian Orang-orang yang datang sesudah mereka, kemudian orang-orang yang datang sesudah mereka.

 

Kemudian sesungguhnya sesudah kalian akan muncul suatu kaum yang bersaksi dan tidak diminta untuk bersaksi, mereka berkhianat dan tidak bisa diserahi amanat, mereka bernazar dan tidak menepati dan nampak kegemukan (kemewahan) di antara mereka.

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Janganlah kalian memaki para sahabatku. Seandainya seseorang dari kamu menafkahkan emas seperti gunung Uhud, niscaya tidak mencapai satu mudd yang dinafkahkan seseorang dari mereka maupun setengahnya.

 

66 MENCINTAI KAUM ANSHOR

 

Diriwayatkan dari Adiy bin Tsabit, ia berkata: Aku mendengar AlBaro’ bin Azib berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah mencintai Anshor, kecuali seorang mukmin. Dan tidaklah membenci mereka, kecuali seorang munafik. Maka siapa mencintai mereka, Allah pun mencintainya. Dan siapa membenci mereka, maka Allah pun membencinya.

 

67 BERSUMPAH DEMI ALLAH TA’ALA

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Ketahuilah, siapa yang bersumpah janganlah bersumpah, melainkan demi Allah.

 

Adalah kaum Quraisy  bersumpah demi bapak-bapaknya, maka Nabi SAW berkata: Janganlah kalian bersumpah demi bapak-bapak mu.

 

Diriwayatkan dari Algamah bin Waqqash, ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya amal-amal itu bergantung pada niat. Barangsiapa yang hijrahnya diniatkan untuk mendapatkan kesenangan dunia atau mengawini seorang perempuan, maka hijrahnya menghasilkan apa yang diniatkannya itu. Dan siapa yang hijrahnya diniatkan kepada Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya berlangsung kepada Allah dan rasul-Nya.

 

68 TIGA PERKARA YANG HANYA DIKETAHUI ALLAH

 

Diriwayatkan dari Anas r.a. bahwa Abdullah bin Salam mendengar kedatangan Nabi SAW di Madinah, lalu ia mendatanginya dan menanyainya tentang berbagai hal. Abdullah berkata: Aku bertanya kepadamu tentang tiga perkara yang hanya diketahui oleh seorang nabi: Apa tanda pertama dari kiamat dan apa makanan pertama yang dimakan penghuni surga dan mengapa anak condong kepada ayahnya atau kepada ibunya?

 

Nabi SAW menjawab: Jibril mengabarkannya kepadaku tadi.

 

Abdullah bin Salam berkata: Itu adalah malaikat musuh kaum Yahudi.

 

Nabi SAW berkata: Adapun tanda pertama dari kiamat ialah api yang menghalau orang-orang dari timur ke barat. Adapun makanan pertama yang dimakan penghuni surga ialah daging lebih dari hati ikan.

 

Sedangkan anak akan condong kepada ayahnya bilamana mani laki-laki keluar mendahului mani perempuan dan akan condong kepada ibunya bilamana mani perempuan keluar mendahului mani laki-laki.

 

Abdullah bin Salam berkata: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan anda rasul (utusan) Allah.

 

Abdullah berkata: Ya Rasulallah, sesungguhnya kaum Yahudi adalah kaum yang suka berdusta. Maka tanyailah mereka tentang aku sebelum mereka mengetahui keislamanku.

 

Kemudian orang-orang Yahudi datang. Maka Nabi SAW berkata: Orang macam apa Abdullah bin Salam di antara kalian? Mereka menjawab: la adalah orang terbaik di antara kami dan putra orang terbaik di antara kami, orang termulia di antara kami dan putra orang yang termulia di antara kami.

 

Kemudian Nabi SAW berkata: Apa pendapat kalian jika Abdullah bin Salam masuk Islam? Mereka menjawab: Semoga Allah melindunginya dari hal itu.

 

Nabi SAW mengulangi lagi perkataannya kepada mereka.

 

Maka mereka mengatakan seperti itu.

 

Kemudian Abdullah keluar menemui mereka, lalu mengatakan: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.

 

Mereka berkata: Ini adalah orang terburuk di antara kami dan putra orang terburuk di antara kami. Mereka menjelekkannya. Abdullah berkata: Inilah yang dulu aku takutkan, ya Rasulallah.

 

69 PEMBERIAN NAFKAH

 

Diriwayatkan dari Abi Mas’ud Al-Badri dari Nabi SAW, beliau bersabda: Nafkah yang diberikan orang lelaki kepada istrinya adalah sodaqoh.

 

70 DUA AYAT TERAKHIR DARI SURAH AL-BAQARAH

 

Diriwayatkan dari Abi Mas’ud, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surah Al-Baqarah dalam satu malam, maka kedua ayat itu akan melindunginya

 

71 MENIKAHI JANDA

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah Al-Anshori r.a., ia berkata: Rasulullah SAW berkata kepadaku: Apakah engkau sudah menikah, hai Jabir?

 

Aku menjawab: Ya. Nabi SAW berkata: Apakah perawan atau janda?

 

Aku menjawab: Bukan perawan, tetapi janda.

 

Nabi SAW berkata: Mengapa bukan seorang gadis supaya bisa bermain denganmu? Aku menjawab: Ya Rasulallah, sesungguhnya ayahku terbunuh dalam perang Uhud dan meninggalkan sembilan anak perempuan sehingga aku mempunyai Sembilan saudara perempuan. Maka aku tidak ingin menggabungkan dengan mereka seorang gadis yang masih bodoh seperti mereka. Akan tetapi aku ingin seorang perempuan yang bisa menyisiri dan mengurusi mereka.

 

Nabi SAW berkata: Engkau berbuat benar.

 

72 KEBERKAHAN NABI SAW

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: Aku mendatangi Rasulullah SAW, lalu berkata: Engkau telah mengetahui bahwa ayahku tewas dalam perang Uhud dan meninggalkan hutang yang banyak. Aku ingin orang-orang yang menghutanginya menemuimu.

 

Maka Nabi SAW berkata: Pergilah dan kumpulkan setiap kurma di suatu tempat.

 

Aku pun melakukannya, kemudian memanggilnya.

 

Ketika mereka memandangnya. nampaknya mereka mendesakku pada saat itu.

 

Ketika melihat apa yang mereka lakukan. Nabi SAW mengelilingi tempat penampungannya yang terbesar sebanyak tiga kali, kemudian beliau duduk di atasnya. Kemudian Nabi SAW berkata: Panggillah teman-temanmu. Nabi SAW terus menakar bagi mereka hingga Allah melunaskan hutang ayahku dan aku senang bahwa Allah menunaikan amanat ayahku dan aku tidak kembali kepada saudara-saudara perempuanku membawa sebutir kurma pun.

 

Maka Allah menyelamatkan seluruh tempat penampungan kurma itu hingga aku melihat tempat yang diduduki Nabi SAW seakan-akan tidak berkurang sebutir kurma pun.

 

73 PERANG DZAATUR RIQA’ DAN MAAF NABI SAW KEPADA MUSUH

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a., beliau bersabda: Aku ditolong (dalam perang Ahzab) dengan angin timur dan kaum Aad dibinasakan dengan angin barat.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah SAW mengucapkan: Laa ilaha illallahu wahdahu a’azza jundahu wa nashara “abdahu wa ghalabal ahzaba wahdahu falaa syai-a ba’dahu (Tiada Tuhan selain Allah sendiri, Dia menguatkan tentara-Nya dan menolong hamba-Nya serta mengalahkan pasukan musuh sendirian, maka tiada sesuatu yang hidup selain Dia).

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a., bahwa ia pergi berperang bersama Rasulullah SAW ke arah Najd.

 

Ketika Rasulullah SAW pulang. ia pun pulang bersamanya. Mereka merasakan panas yang sangat di suatu lembah yang banyak terdapat pohon-pohon.

 

Kemudian Rasulullah SAW turun dan orang-orang berpencar di pohon-pohon untuk berteduh.

 

Rasulullah SAW turun di bawah pohon Samurah, lalu menggantungkan pedangnya di situ.

 

Jabir berkata: Maka kami tidur sebentar. Tiba-tiba Rasulullah SAW memanggil kami, maka kami datang kepadanya. Ternyata ada seorang dusun duduk di dekatnya.

 

Kemudian Rasulullah SAW berkata: Sesungguhnya orang ini telah mengambil pedangku ketika aku sedang tidur. Maka aku terbangun sementara ia memegang pedang terhunus. Ia berkata kepadaku: Siapa yang melindungimu dariku?

 

Aku katakan kepadanya: Allah.

 

Ini dia sedang duduk. Kemudian Rasulullah SAW tidak menghukumnya.

 

Keterangan

 

Disebutkan oleh ibnu Ishag setelah perkataan: “Allah”, kemudian Jibril mendorongnya pada dadanya hingga pedangnya terjatuh dari tangannya.

 

Maka Rasulullah SAW berkata: Siapa yang melindungimu dariku?

 

Orang dusun itu menjawab: Tidak seorang pun.

 

Allah Ta’ala berfirman:  (Dan Allah melindungimu dari (gangguan) manusia).

 

74 PERANG KHAIBAR DAN KEUTAMAAN “LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAH”

 

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari r.a., ia berkata: Ketika Rasulullah SAW berangkat menuju Khaibar, orang-orang memandang sebuah lembah, lalu bertakbir dengan suara keras: Allahu Akbar, Allahu Akbar, laa ilaha illallahu.

 

Kemudian Rasulullah SAW berkata: Pelankan suaramu. Sesungguhnya kalian tidak menyeru sesuatu yang tuli maupun sesuatu yang jauh, sesungguhnya kalian menyeru Tuhan yang Maha Mendengar dan Maha Dekat dan Dia selalu bersama kalian.

 

Aku berada di belakang hewan tunggangan Rasulullah SAW. Beliau mendengarkan aku mengucapkan: Laa haula wa laa guwwata illaa billah.

 

Kemudian beliau berkata kepadaku: Hai Abdullah bin Qais.

 

Aku menjawab: Labbaik ya Rasulallah.

 

Nabi SAW berkata: Maukah kutunjukkan kepadamu perkataan yang termasuk simpanan di surga?

 

Aku menjawab: Baiklah, ya Rasulallah. Ayah dan ibuku menjadi tebusanmu.

 

Nabi SAW berkata: Laa haula wa laa quwwata illaa billah.

 

75 PERANG PENAKLUKAN MAKKAH DAN KESUCIAN MAKKAH

 

Diriwayatkan dari Abi Syuraih Al-Adawi r.a. bahwa ia berkata kepada Amru bin Said ketika ia mengirim pasukan ke Makkah: Wahai Amir, izinkan aku menceritakan kepadamu perkataan yang disampaikan Rasulullah SAW pada hari kedua dari penaklukan Makkah.

 

Kedua telingaku mendengarnya, hatiku merenungkannya dan kedua mataku melihatnya ketika beliau mengatakannya.

 

Nabi SAW memuji syukur kepada Allah, kemudian berkata: Sesungguhnya Makkah diharamkan oleh Allah dan tidak diharamkan oleh manusia, tidak halal bagi seorang manusia yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk menumpahkan darah di dalamnya maupun memotong pohon di sana.

 

Jika ada orang minta izin karena Rasulullah SAW pernah berperang di sana, maka katakanlah kepadanya: Sesungguhnya Allah mengizinkan bagi rasul-Nya dan tidak mengizinkan bagi kalian.

 

Sesungguhnya Allah mengizinkan bagiku pada suatu saat di siang hari.

 

Hari ini kesuciannya telah kembali seperti kesuciannya kemarin.

 

Dikatakan kepada Abu Syuraih: Apa yang dikatakan Amru kepadamu?

 

la menjawab: Amru berkata: Aku lebih tahu tentang hal itu daripada kamu, hai Abu Syuraih.

 

Sesungguhnya tanah Haram tidak melindungi orang yang durhaka dan orang yang berlindung karena menumpahkan darah serta orang yang lari karena berbuat kejahatan.

 

Binatang buruannya tidak boleh diusir, rumputannya tidak boleh dipotong dan barang temuannya tidak menjadi halal, kecuali bagi penyimpannya.

 

Al-Abbas bin Abdul Muththalib berkata: Kecuali Idzkhir, ya Rasulallah, karena tanaman itu dibutuhkan oleh tukang besi dan rumah-rumah.

 

Maka beliau diam kemudian berkata: Kecuali Idzkhir, karena tanaman itu halal.

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a., ia berkata: Rasulullah SAW berkata kepada Mu’adz bin Jabal ketika mengutusnya ke Yaman.

 

Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum dari ahlil kitab. Apabila engkau bertemu mereka, serulah mereka untuk bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.

 

Jika mereka patuh kepadamu dengan melakukan itu, maka beritahulah mereka bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka lima shalat dalam sehari semalam.

 

Jika mereka patuh kepadamu dengan melakukan itu, maka beritahulah mereka bahwa Allah telah mewajibkan sodaqoh atas mereka yang diambil dari orang-orang kaya mereka, lalu dikembalikan kepada orang-orang miskin.

 

Jika mereka patuh kepadamu dengan melakukan itu, maka janganlah engkau mengambil harta mereka yang berharga dan takutlah doa orang teraniaya, karena tiada hijab (tabir) antara dia dan Allah.

 

76 NIAT DALAM BERAMAL DISERTAI UZUR

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah SAW kembali dari perang Tabuk. Ketika mendekati Madinah, beliau berkata: Sesungguhnya di Madinah ada orang-orang yang apabila kalian menempuh suatu perjalanan dan melewati suatu lembah, maka mereka selalu bersamamu.

 

Para sahabat berkata: Ya Rasulallah, sedangkan mereka berada di Madinah?

 

Nabi SAW menjawab: Mereka berada di Madinah, karena terhalang oleh uzur.

 

Keterangan

 

Mereka tidak ikut berperang bersama kalian karena ada halangan, namun hati mereka tetap bersama kalian.

 

77 KEPEMIMPINAN PEREMPUAN

 

Diriwayatkan dari Abi Bakrah: Allah telah memberiku manfaat dengan perkataan yang aku dengan dari Rasulullah SAW, yaitu pada hari-hari perang Jamal setelah aku nyaris bergabung dengan pasukan unta untuk beperang bersama mereka.

 

Abu Bakrah berkata: Ketika Rasulullah SAW mendengar bahwa bangsa Persia telah mengangkat seorang perempuan putri Kisra sebagai pemimpin mereka, Nabi SAW bersabda: Tidak akan beruntung suatu kaum yang mengangkat seorang perempuan sebagai pemimpin mereka.

 

Keterangan

 

Mazhab jumhur (mayoritas) ulama ialah perempuan tidak boleh menjadi pemimpin negara maupun hakim.

 

Ath-Thabari membolehkannya dan pendapat ini diriwayatkan pula dari Malik.

 

Diriwayatkan dari Abu Hanifah: Perempuan boleh memimpin urusan yang dibolehkan bagi wanita bersaksi mengenainya.

 

78 KUBURAN PARA NABI DAN YAHUDI

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda di waktu sakit yang menyebabkan wafatnya: Allah melaknat kaum Yahudi. Mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid.

 

Aisyah berkata: Kalau bukan karena itu, niscaya kuburnya telah disingkapkan, karena takut dijadikan masjid.

 

Keterangan

 

Al-Baidhawi berkata: Oleh karena kaum Yahudi dan Nasrani sujud menghadap kuburan para nabi demi mengagungkan kedudukan mereka serta menjadikannya sebagai kiblat ke arah mana mereka menghadap di waktu sembahyang dan semacamnya serta menjadikannya berhala, maka Allah melaknat mereka dan melarang mereka melakukan perbuatan seperti itu.

 

Adapun siapa yang mendirikan masjid (mushalla) di samping kuburan orang shaleh dan bermaksud mengambil berkah dengan berada di dekatnya, bukan untuk mengagungkannya maupun menghadap ke arahnya, maka hal itu tidak masuk dalam ancaman itu, karena ziarah kepada orang-orang shaleh berguna dan menimbulkan ketaatan kepada Allah.

 

Dianjurkan untuk mencintai para ulama dan duduk dengan mereka serta meneladani mereka.

 

79 HADITS SYAFA’AT

 

Diriwayatkan dari Anas r.a. dari Nabi SAW, beliau menceritakan: Orang-orang mukmin berkumpul pada hari kiamat. Mereka berkata: Kiranya kita memohon keringanan kepada Tuhan kita.

 

Maka mereka mendatangi Adam dan berkata: Engkau adalah bapak manusia. Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya dan menyuruh para malaikat-Nya sujud kepadamu serta mengajarimu nama-nama segala sesuatu. Maka mohonlah pertolongan bagi kami kepada Tuhanmu supaya Dia bebaskan kami dari tempat kami ini.

 

Adam menjawab: Aku tidak pantas memilikinya kedudukan sebagai juru syafa’at.

 

Adam menyebut dosanya dan ia merasa malu.

 

la berkata: Pergilah kalian kepada Nuh, karena ia adalah rasul pertama yang diutus Allah kepada penghuni bumi.

 

Maka mereka mendatanginya. Nuh menjawab: Aku tidak pantas memiliki kedudukan ini.

 

la menyebut permintaannya kepada Tuhannya mengenai suatu hal yang ia tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, maka ia merasa malu.

 

Nuh berkata: Pergilah kepada Khalilur Rahman (Ibrahim alaihis salam).

 

Maka mereka mendatanginya. Ibrahim alaihis salam menjawab: Aku tidak pantas memiliki kedudukan ini. Pergilah kalian kepada Musa. la seorang hamba yang Allah berbicara kepadanya dan memberinya Taurat.

 

Maka mereka mendatanginya. Musa menjawab: Aku tidak pantas memiliki kedudukan ini.

 

la menyebut pembunuhan jiwa tanpa balasan pembunuhan jiwa yang lain sehingga ia merasa malu kepada Tuhannya.

 

Musa berkata: Pergilah kalian kepada Isa hamba Allah dan rasulNya serta kalimat Allah dan rasul-Nya.

 

Isa berkata: Aku tidak pantas memiliki kedudukan ini. Pergilah kalian kepada Muhammad SAW. la seorang hamba yang telah diampuni Allah dosanya yang terdahulu dan yang kemudian.

 

Kemudian mereka mendatangiku. Maka aku pergi hingga aku minta izin kepada Tuhanku. Aku diberi izin.

 

Apabila aku melihat Tuhanku aku rebah bersujud. Allah membiarkan aku selama yang dikehendaki Allah.

 

Kemudian dikatakan: Angkatlah kepalamu dan mintalah sesuatu, tentu engkau diberi. Katakan sesuatu, tentu perkataanmu didengar. Berilah syafa’at, tentu syafa’atmu diterima.

 

Maka aku mengangkat kepalaku dan memuji-Nya dengan pujian yang Dia ajarkan kepadaku. Kemudian aku memberi syafa’at, lalu Allah menetapkan batas (jumlah) yang dikabulkan untukku. Maka aku masukkan mereka ke dalam surga.

 

Kemudian aku kembali kepada-Nya. Ternyata kulihat Tuhanku melakukan seperti yang lalu.

 

Kemudian aku memberi syafa’at, lalu Allah menetapkan batas ((umlah) yang dikabulkan untukku. Maka aku masukkan mereka ke dalam surga.

 

Kemudian aku kembali untuk kali yang ketiga. Kemudian aku kembali untuk kali yang keempat. Maka aku berkata: Tidaklah tersisa di neraka, kecuali siapa yang dikurung Al-Qur’an dan wajib kekal di dalamnya, yakni firman Allah Ta’ala: Mereka kekal di dalamnya.

 

80 DOSA MANA YANG TERBESAR ?

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata: Aku bertanya kepada Nabi SAW: Dosa mana yang paling besar di sisi Allah?

 

Nabi SAW menjawab: Bila engkau menjadikan sekutu bagi Allah, sedangkan Dia yang menciptakanmu.

 

Aku berkata: Sesungguhnya itu adalah dosa yang besar. Aku berkata: Kemudian apa? Nabi SAW menjawab: Bila engkau membunuh anakmu karena takut ia makan bersamamu. Aku berkata: Kemudian apa? Nabi SAW menjawab: Bila engkau berzina dengan istri tetanggamu.

 

81 MEREKA MENGATAKAN : ALLAH MEMPUNYAI ANAK

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Allah Ta’ala berkata: Anak Adam mendustakan Aku, sedangkan ia tidak boleh melakukan itu. Anak Adam memaki Aku, sedangkan ia tidak boleh melakukan itu. Adapun pendustaannya kepada-Ku ialah dia menganggap bahwa Aku tidak mampu menciptakannya lagi seperti dulu. Adapun makiannya kepada-Ku, itu adalah perkataannya bahwa Aku mempunyai anak, Maha Suci Aku dari anggapan mempunyai istri dan anak.

 

82 DOA YANG SELURUHNYA ADALAH KEBAIKAN

 

Diriwayatkan dari Anas rr.a., ia berkata: Adalah Nabi SAW mengatakan (berdoa) Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksa neraka.

 

Keterangan Ibnu Katsir berkata: Doa ini mengumpulkan semua kebaikan di dunia berupa kesehatan, rezeki yang luas, ilmu yang berguna dan amal yang baik serta menjauhkan segala keburukan.

 

Adapun kebaikan di akhirat yang tertinggi darinya adalah masuk surga, aman dari ketakutan terbesar di tempat berkumpul (padang mahsyar) dan kemudahan hisab (perhitungan amal).

 

Adapun keselamatan dari neraka, maka hal itu berarti memudahkan sebab-sebabnya di dunia dengan menjauhi hal-hal yang diharamkan dan dosa-dosa serta meninggalkan hal-hal yang syubhat.

 

83 ORANG YANG TIDAK SUKA MEMINTA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Bukanlah orang miskin sejati itu yang diberi sebutir atau dua butir kurma maupun sesuap atau dua suap makanan. Akan tetapi Orang miskin sejati itu ialah yang memelihara diri. Bacalah jika kalian mau, yakni firman Allah: Laa yas-aluunan naasa ilhaafan (Mereka tidak minta kepada orang-orang secara mendesak).

 

84 SUMPAH ATAS ORANG YANG DIDAKWA

 

Diriwayatkan dari ibnu Abi Mulaikah bahwa dua orang perempuan menjahit dalam sebuah rumah atau dalam sebuah kamar. Kemudian salah satu dari keduanya keluar sementara telapak tangannya tertusuk. Maka ia menuduh perempuan lainnya. Kemudian perkara itu diadukan kepada ibnu Abbas r.a.

 

Maka ibnu Abbas berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Andaikata orang-orang diberi menurut pengakuan mereka, niscaya tumpahlah darah suatu kaum dan lenyaplah harta mereka.” Ingatkan dia kepada Allah dan bacakan kepadanya: “Sesungguhnya orang-orang yang membeli janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit.” (Ayat). Maka mereka pun mengingatkannya dan ia pun mengaku. Kemudian ibnu Abbas berkata: Nabi SAW bersabda: Sumpah harus diucapkan oleh orang yang didakwa.

 

85 SURAT NABI SAW KEPADA HERACLIUS

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas, ia berkata: Diceritakan kepadaku oleh Abu Sufyan bin Harb dari mulutnya ke mulutku.

 

Abu Sufyan berkata: Aku pergi di masa damai antara aku dan Rasulullah SAW.

 

Abu Sufyan berkata: Di saat aku berada di Syam, tiba-tiba disampaikan sepucuk surat dari Nabi SAW kepada Heraclius.

 

Abu Sufyan berkata: Dihyah Al-Kalbi membawanya, lalu menyerahkannya kepada penguasa Busra (Al-Harts bin Abi Syamr) kemudian penguasa Busra menyerahkannya kepada Heraclius.

 

Heraclius berkata: Apakah di sini ada seseorang dari kaum orang ini yang mengaku bahwa ia seorang Nabi?

 

Mereka menjawab: Ya.

 

Abu Sufyan berkata: Aku dipanggil bersama beberapa orang Quraisy . Kemudian kami masuk kepada Heraclius. Kami didudukkan di hadapannya.

 

Heraclius berkata: Siapa di antara kalian yang paling dekat nasabnya dari orang yang mengaku nabi ini?

 

Abu Sufyan menjawab: Saya.

 

Kemudian mereka mendudukkan aku di hadapannya dan mendudukkan teman-temanku di belakangku. Kemudian ia memanggil juru bahasanya.

 

Heraclius berkata: Katakan kepada mereka: Aku menanyai orang ini tentang orang yang mengaku nabi ini. Jika ia berdusta kepadaku, maka dustakanlah dia.

 

Abu Sufyan berkata: Demi Allah, kalau saja aku tidak takut mereka menceritakan kebohongan tentang aku, niscaya aku telah berdusta.

 

Kemudian Heraclius berkata kepada juru bahasanya: Tanyailah dia

 

bagaimana asal keturunannya di antara kalian? Abu Sufyan menjawab: la mempunyai asal keturunan yang mulia di antara kami.

 

Heraclius berkata: Apakah di antara bapak-bapaknya ada yang menjadi raja?

 

Aku menjawab: Tidak.

 

Heraclius berkata: Apakah kalian menuduhnya berdusta sebelum ia mengatakan apa yang dikatakannya?

 

Aku menjawab: Tidak.

 

Heraclius berkata: Siapakah yang mengikutinya? Apakah orang-orang terhormat atau orang-orang yang lemah di antara mereka?

 

Aku menjawab: Bahkan orang-orang yang lemah di antara mereka.

 

Heraclius berkata: Apakah mereka bertambah atau berkurang?

 

Aku menjawab: Tidak, bahkan mereka bertambah.

 

Heraclius berkata: Apakah ada orang di antara mereka yang murtad dari agamanya setelah ia masuk di dalamnya karena membencinya?

 

Aku menjawab: Tidak. Heraclius berkata: Apakah kalian memeranginya?

 

Aku menjawab: Ya.

 

Heraclius berkata: Bagaimana peperangan antara kalian dengannya?

 

Aku menjawab: Peperangan di antara kami dengannya silih berganti. Sekali waktu kami kalah dan sekali waktu kami menang.

 

Heraclius berkata: Apakah ia pernah berbuat curang?

 

Aku menjawab: Tidak, dan kami berada dalam jaminannya, sedangkan kami tidak tahu apa yang ia lakukan di dalamnya.

 

Heraclius berkata: Demi Allah, tidak ada perkataan yang bisa kumasukkan sesuatu di dalamnya selain ini.

 

Heraclius berkata: Apakah ada orang yang mengatakan hal ini (mengaku nabi) sebelumnya?

 

Aku menjawab: Tidak.

 

Kemudian Heraclius berkata kepada juru bahasanya: Katakan kepadanya: Aku menanyaimu tentang asal keturunannya di antara kalian, maka engkau mengaku bahwa ia mempunyai asal keturunan yang mulia. Begitu pula para Rasul diutus dengan asal keturunan mulia di antara kaumnya.

 

Aku menanyaimu: Apakah di antara bapak-bapaknya ada yang menjadi raja?

 

Maka engkau katakan: Tidak ada.

 

Aku katakan: Andaikata di antara bapak-bapaknya ada yang menjadi raja, boleh jadi ia seorang yang menginginkan kerajaan bapaknya.

 

Aku menanyainya tentang para pengikutnya, apakah orang-orang yang lemah atau orang-orang mulia (terhormat)?

 

Engkau menjawab: Orang-orang yang lemah, sedangkan mereka adalah pengikut para Rasul.

 

Aku menanyaimu: Apakah kalian menuduhnya berdusta sebelum ia mengatakan hal itu?

 

Engkau menjawab: Tidak.

 

Maka tahulah aku bahwa apabila ia tidak pernah berdusta kepada manusia, tidak mungkin ia berdusta kepada Allah.

 

Aku menanyaimu: Apakah ada yang murtad di antara mereka dari agamnya setelah masuk di dalamnya karena benci kepadanya?

 

Engkau menjawab: Tidak.

 

Begitu pula iman apabila bercampur dengan hati yang jernih.

 

Aku menanyaimu: Apakah mereka bertambah atau berkurang?

 

Engkau menjawab: Mereka bertambah.

 

Begitu pula iman hingga menjadi sempurna.

 

Aku menanyaimu: Apakah kalian memeranginya?

 

Engkau mengaku bahwa kalian memeranginya dan peperangan di antara kalian silih berganti. Terkadang ia menang dan terkadang kalian menang.

 

Begitu pula para Rasul diuji, kemudian mereka mengalami kesudahan yang baik.

 

Aku menanyaimu: Apakah ia pernah berbuat curang?

 

Engkau menjawab: la tidak pernah berbuat curang.

 

Begitu pula para Rasul tidak pernah berbuat curang.

 

Aku menanyaimu: Apakah ada orang yang mengatakan hal ini (mengaku nabi) sebelumnya?

 

Engkau menjawab: Tidak.

 

Maka aku katakan: Seandainya ada orang mengatakan hal ini sebelumnya, maka aku katakan: Seorang lelaki mengikuti perkataan (pengakuan) yang pernah dikatakan sebelumnya.

 

Kemudian Heraclius berkata: Dengan apa ia menyuruh kalian?

 

Aku (Abu Sufyan) menjawab: la menyuruh kami mengerjakan shalat, mengeluarkan zakat, silaturrahim dan memelihara diri.

 

Heraclius berkata: Jika apa yang engkau katakan itu benar, maka sesungguhnya ia seorang nabi. Aku telah mengetahui bahwa ia akan keluar dan aku tidak menyangka bahwa ia berasal dari kalian. Andaikata aku tahu bahwa aku bisa sampai kepadanya, niscaya aku ingin berjumpa dengannya. Andaikata aku berada di tempatnya, niscaya kubasuh kedua telapak kakinya dan kerajaannya akan mencapai kerajaanku.

 

Kemudian Heraclius menyuruh mengambil surat Rasulullah SAW, lalu membacanya, ternyata isinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang. Dari Muhammad Rasulullah kepada Heraclius pembesar Romawi. Salam atas siapa yang mengikuti petunjuk.

 

Amma ba’da: Aku menyerumu dengan seruan Islam (dua kalimat syahadat). Masuklah ke dalam Islam, niscaya engkau selamat. Masuklah ke dalam Islam, niscaya Allah memberimu pahala dua kali. Jika engkau menolak, maka engkau menanggung dosa seluruh rakyat.

 

Hai ahlil kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah — hingga perkataan-Nya saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).”

 

Az-Zuhri berkata: Kemudian Heraclius memanggil mereka dalam sebuah rumah. la berkata: Hai bangsa Romawi. apakah kalian akan tetap mencapai kemenangan dan kebenaran hingga akhir masa dan tetap berdiri kerajaanmu?

 

Mereka pun berlarian seperti keledai liar menuju pintu-pintu, Namun mereka mendapatinya telah ditutup.

 

Kemudian Heraclius menyuruh memanggil mereka. ia berkata: Sesungguhnya aku hanya menguji keteguhanmu dalam memegangi agamamu. Ternyata aku melihat sikapmu sesuai dengan yang aku inginkan.

 

Maka mereka sujud kepadanya dan senang dengannya.

 

86 SURAT RASULULLAH SAW KEPADA KISRA

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah SAW mengirim surat kepada Kisra melalui Abdullah bin Hudzafah As-Sahmi. Maka Rasulullah SAW menyuruhnya membawa surat itu ke Bahrain. Kemudian penguasa Bahrain membawanya kepada Kisra.

 

Ketika membacanya, Kisra merobeknya. Aku mengira bahwa ibnul Musayyab berkata: Kemudian Rasulullah SAW mendoakan mereka supaya bercerai berai.

 

Keterangan

 

Surat itu bunyinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad Rasulullah kepada Kisra penguasa Persia:

 

“Salam atas siapa yang mengikuti petunjuk dan beriman kepada Allah serta Rasul-Nya, Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah sendiri, tiada sekutu bagi-Nya dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.

 

Aku menyerumu dengan seruan Allah, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada seluruh manusia untuk memperingatkan orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya ketetapan (siksa) berlaku atas orang-orang kafir.

 

Masuklah ke dalam Islam, niscaya engkau selamat. Jika engkau menolak, maka engkau menanggung dosa kaum Majusi.

 

87 SESUNGGUHNYA ALLAH TIDAK MENGANIAYA SEDIKIT PUN

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a. bahwa ada beberapa orang di zaman Nabi SAW berkata: Ya Rasulallah, apakah kita bisa melihat Tuhan kita pada hari kiamat?

 

Nabi SAW menjawab: Ya. Apakah kalian terhalang untuk melihat matahari di waktu Dhuhur oleh sinar di mana tidak ada awan?

 

Mereka menjawab: Tidak.

 

Nabi SAW berkata: Apakah kalian terhalang ketika melihat bulan di malam purnama oleh cahaya di mana tidak terdapat awan?

 

Mereka menjawab: Tidak.

 

Nabi SAW berkata: Kalian tidak terhalang ketika melihat Allah Azza wa Jalla pada hari kiamat, kecuali seperti kalian terhalang ketika melihat matahari atau bulan.

 

Pada hari kiamat seorang juru bicara berseru: Setiap umat mengikuti apa yang dulu disembahnya.

 

Maka tidaklah tersisa dari orang-orang yang dulu menyembah arca dan berhala, melainkan mereka berjatuhan dalam neraka. Akhirnya tersisa para penyembah Allah, orang baik maupun jahat dan sisa-sisa ahlil kitab.

 

Kemudian kaum Yahudi dipanggil. Allah berkata kepada mereka: Siapa yang dulu kamu sembah?

 

Mereka menjawab: Kami dulu menyembah Uzair anak Allah.

 

Allah berkata: Kalian berdusta. Allah tidak mempunyai istri maupun anak. Apa yang kalian inginkan?

 

Mereka menjawab: Kami haus, wahai Tuhan kami, maka berilah kami minum.

 

Kemudian diberikan isyarat kepada mereka. Tidakkah kalian mendatanginya?

 

Kemudian mereka dihalau ke neraka yang tampak seperti fatamorgana. Sebagiannya menghancurkan sebagian yang lain. Maka mereka berjatuhan dalam neraka.

 

Kemudian kaum Nasrani dipanggil, lalu dikatakan kepada mereka: Apa yang dulu kalian sembah?

 

Mereka menjawab: Kami menyembah Al-Masih putra Allah.

 

Kemudian dikatakan kepada mereka: Kalian berdusta. Allah tidak mempunyai istri maupun anak.

 

Kemudian dikatakan kepada mereka: Apa yang kalian inginkan? Begitu pula seperti yang pertama.

 

Akhirnya ketika tidak tersisa kecuali orang-orang yang menyembah Allah, yang baik maupun yang jahat, datanglah kepada mereka Tuhan sekalian alam dalam bentuk yang paling mendekati dari apa yang mereka lihat.

 

Kemudian dikatakan: Apa yang kalian tunggu?

 

Setiap umat mengikuti apa yang dulu mereka sembah. Mereka berkata: Kami tinggalkan orang-orang di dunia dalam keadaan di mana kami paling membutuhkan mereka, sedangkan kami tidak berteman dengan mereka. Kami menunggu Tuhan kami yang dulu kami sembah.

 

Allah berkata: Aku adalah Tuhanmu.

 

Mereka berkata: Kami tidak menyekutukan sesuatu apapun dengan Allah (dua atau tiga kali).

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Cukuplah manusia berdosa bila ia menceritakan semua yang didengarnya.

 

88 PENGHIMPUNAN MANUSIA

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a., ia berkata: Rasulullah SAW berkhutbah dan bersabda: Hai sekalian manusia, sesungguhnya kalian akan dihimpun menghadap Allah Ta’ala dalam keadaan telanjang kaki. telanjang badan dan belum berkhitan.

 

Kemudian beliau membaca ayat: “Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.” Al-Anbiya’: 104.

 

Kemudian Nabi SAW berkata: Ketahuilah, sesungguhnya manusia pertama yang diberi pakaian pada hari kiamat adalah Ibrahim.

 

Ketahuilah, sesungguhnya ada orang-orang dari umatku didatangkan, lalu dibawa ke arah kiri. Maka aku berkata: Ya Tuhanku, mereka adalah sahabat-sahabatku.

 

Kemudian dijawab: “Sesungguhnya engkau tidak tahu apa yang mereka lakukan setelah engkau tiada.”

 

Maka aku katakan seperti yang dikatakan oleh hamba yang shaleh (Isa a.s.): “Dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada di antara mereka. maka setelah Engkau wafatkan (mengangkat)

 

aku, Engkaulah yang mengawasi mereka.” Al-Maidah: 117.

 

Kemudian dikatakan: Sesungguhnya mereka ini telah murtad sejak engkau tinggalkan mereka.

 

89 DI SISI ALLAH KUNCI-KUNCI SEGALA YANG GHAIB

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a., bahwa Rasulullah SAW bersabda: Kunci-kunci segala yang gaib ada lima: Sesungguhnya Allah sendiri yang mengetahui terjadinya kiamat dan menurunkan hujan, mengetahui janin yang terdapat di dalam rahim, jiwa (manusia) tidak tahu apa yang dilakukannya besok dan manusia tidak tahu di negeri mana ia mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

 

90 TERJADINYA KIAMAT

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Kiamat tidak terjadi hingga matahari naik dari tempat terbenamnya (sebelah barat). Apabila orang-orang melihatnya, maka penghuni bumi beriman. Hal itu terjadi ketika iman seseorang tidak berguna baginya bila ia tidak beriman sebelum kejadian itu. Keterangan Diriwayatkan dari Abu Abdillah Al-Hakim bahwa tanda kiamat yang pertama adalah munculnya Dajjal, kemudian turunya Isa, kemudian keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, kemudian keluarnya hewan, kemudian naiknya matahari dari tempat terbenamnya.

 

91 “ORANG-ORANG YANG LAIN MENGAKUI DOSA-DOSA MEREKA” (AYAT)

 

Diriwayatkan dari Samurah bin Jundub r.a., ia berkata: Rasulullah SAW berkata kepada kami: Tadi malam ada dua orang datang kepadaku, lalu membangunkan aku. Kedua orang itu membawaku ke suatu kota yang dibangun dengan bata emas dan bata perak.

 

Kami disambut oleh orang-orang yang separuh bentuk mereka adalah seperti bentuk terbagus yang engkau lihat dan separuhnya seperti bentuk terburuk yang engkau lihat.

 

Kedua orang itu berkata kepada mereka: Pergilah kalian dan masuklah dalam sungai itu. Maka mereka masuk di dalamnya, kemudian kembali kepada kami.

 

Kejelekan itu telah lenyap dari mereka. Maka mereka mempunyai bentuk yang paling bagus.

 

Kedua orang itu berkata kepadaku: Ini adalah adalah sungai Aden dan itu adalah tempat tinggalmu. Adapun orang-orang yang setengah dari mereka bagus dan setengah dari mereka buruk, mereka itu adalah orang-orang yang mencampur amal baik dengan amal buruk. Allah telah memaafkan mereka.

 

92 PUASA ASYURA

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a., ia berkata: Nabi SAW datang ke Madinah dan ternyata kaum Yahudi berpuasa di hari Asyura. Mereka berkata: Ini adalah hari di mana Musa mengalahkan Fir’aun.

 

Maka Nabi SAW berkata kepada para sahabatnya: Kalian lebih berhak mengikuti Musa daripada mereka, maka berpuasalah kalian.

 

93 SIKSA ALLAH

 

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah memberi penangguhan untuk orang yang zalim hingga apabila Dia menyiksanya, maka Dia tidak melepaskannya.

 

Kemudian Nabi SAW membaca: “Wa kadzalika akhdzu robbika idza akhadzal quraa wa hiya dhaalimatun inna akhdzahu aliimun syadiid (Dan begitulah siksa Tuhanmu, apabila Dia menyiksa penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya siksa-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras). Hud: 102.

 

94 DIRIKANLAH SHALAT DI KEDUA TEPI SIANG

 

Diriwayatkan dari Abi Mas’ud r.a. bahwa seorang lelaki mencium seorang perempuan, kemudian ia mendatangi Rasulullah SAW, lalu menceritakan hal itu.

 

Maka diturunkan ayat mengenainya: “Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan dari malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Inilah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” Hud: 114.

 

Orang itu berkata: Apakah ayat ini berlaku khusus untukku?

 

Nabi SAW menjawab: Untuk siapa yang mengamalkannya dari umatku.

 

Nabi SAW berkata: Apakah kalian menanyaiku tentang sifat-sifat bangsa Arab?

 

Mereka menjawab: Ya.

 

Nabi SAW berkata: Orang-orang yang baik di antara kamu di masa jahiliyah adalah orang-orang yang baik di masa Islam bila mereka mengerti agama.

 

96 ALLAH MENEGUHKAN ORANG-ORANG YANG BERIMAN

 

Diriwayatkan dari Al-Baro’ bin Azib r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Orang muslim itu apabila ditanya di dalam kubur, ia pun bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.

 

Itulah makna firman Allah Azza wa Jalla: “Allah meneguhkan (hati) orang-orang yang beriman dengan perkataan yang teguh dalam kehidupan dunia dan di akhirat.”

 

97 DOA SYAFA’AT NABI SAW

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa mengucapkan ketika mendengar adzan: Allahumma robba hadzihid da’watit taammah washsholaatil qaaimah aati Muhammadan al-wasiilata wal fadhiilah wab’atshu magaaman mahmudal ladzi wa’adtahu (Ya Allah pemilik seruan yang mulia ini dan shalat yang berdiri, berilah Muhammad kedudukan wasiilah dan keutamaan dan bangkitkan dia dalam kedudukan terpuji yang Engkau janjikan kepadanya), maka ia akan mendapat syafa’atku pada hari kiamat.

 

98 FA LAA NUQIIMU LAHUM YAUMAL QIYAAMATI WAZNAA

 

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: Sungguh akan datang orang yang besar dan gemuk pada hari kiamat, namun kalah bobotnya dengan sayap nyamuk di sisi Allah.

 

Nabi SAW berkata: Bacalah: Fa laa nuqiimu lahum yaumal qiyaamati waznaa (dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat).

 

99 BERILAH MEREKA PERINGATAN PADA HARI PENYESALAN

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a., ia berkata: Kematian didatangkan seperti bentuk domba hitam putih. Kemudian seorang juru bicara (malaikat) berseru:

 

Hai penghuni surga! Maka mereka mengulurkan leher dan melihat.

 

Juru bicara itu berkata: Apakah kalian mengenal makhluk ini?

 

Mereka menjawab: Ya, ini adalah kematian. Mereka semua telah melihatnya.

 

Kemudian ia berseru: Hai penghuni neraka!

 

Maka mereka mengulurkan leher mereka dan melihat.

 

Juru bicara itu berkata: Apakah kalian mengenal makhluk ini?

 

Mereka menjawab: Ya. Ini adalah kematian. Mereka semua telah melihatnya.

 

Kemudian juru bicara itu berkata: Hai penghuni surga, kekal tiada kematian. Hai penghuni neraka, kekal tiada kematian.

 

Kemudian Nabi SAW membaca firman Allah Ta’ala: “Wa andzirhum yaumal hasrati idz qudhiyal amru wa hum fii ghaflatin wa hum laa yu’minun (Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman.” Maryam: 39. Mereka ini dalam kelalaian penghuni dunia.

 

100 KISAH IFIK (TUDUHAN DUSTA)

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Adalah Rasulullah SAW apabila hendak melakukan perjalanan, beliau mengadakan undian di antara istri-istrinya. Mana di antara mereka yang keluar sahamnya, Nabi SAW keluar bersamanya.

 

Maka beliau mengadakan undian di antara kami dalam suatu peperangan yang dilancarkannya. Ternyata sahamku yang keluar. Maka aku keluar bersamanya setelah hijab diturunkan. Aku diangkut dalam pelangkin dan diturunkan di dalamnya. Kami berangkat hingga Rasulullah SAW selesai dari peperangannya itu dan pulang.

 

Ketika kami mendekati Madinah, diserukan pada suatu malam untuk berangkat. Kemudian aku berdiri, lalu berjalan hingga melewati pasukan.

 

Setelah menyelesaikan urusanku, aku pun menghampiri pelana, lalu meraba dadaku, ternyata kalungku dari manik-manik kayu harum telah putus. Maka aku kembali dan mencari kalungku hingga tertahan oleh pencariannya.

 

Kemudian datanglah orang-orang yang mengikatkan pelana di atas untaku, lalu memikul pelangkinku dan mengikatnya di atas unta yang aku naiki. Sementara mereka menyangka aku berada di dalamnya.

 

Para wanita di masa itu kurus, tidak berat dan tidak gemuk. Mereka memakan sedikit makanan.

 

Maka orang-orang tidak mempedulikan beratnya pelangkin ketika mengangkatnya hingga mereka memikulnya.

 

Aku seorang perempuan yang masih muda. Kemudian mereka membangkitkan unta itu, sementara aku menemukan kalungku setelah pasukan berlalu.

 

Aku mendatangi tempat mereka berhenti, namun tidak ada seorang pun di sana. Maka aku menuju tempatku berhenti. Aku merasa yakin bahwa mereka akan merasa kehilangan aku, lalu kembali kepadaku. Di saat aku duduk, kedua mataku sangat mengantuk hingga aku tertidur.

 

Adalah Shafwan ibnul Mu’aththal As-Sulami (Adz-Dzakwani) berada di belakang pasukan. la tiba di tempatku pada waktu subuh dan melihat bayangan manusia yang sedang tidur. la mendatangiku dan pernah melihatku sebelum turun perintah hijab. Aku terbangun karena mendengarnya mengucapkan: “Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’un” ketika merebahkan kendaraannya.

 

Kemudian ia menginjak tangan unta itu, lalu aku menaikinya. Ia berjalan menuntun kendaraanku hingga kami menemukan pasukan setelah mereka berhenti untuk beristirahat di waktu siang yang sangat panas. Maka celakalah siapa yang celaka.

 

Adapun yang menjadi dalang penyebaran tuduhan dusta adalah Abdullah bin Ubay bin Salul. Kami tiba di Madinah. Aku menderita sakit di sana selama sebulan di saat orang-orang membicarakan perkataan para pelaku tuduhan dusta. Aku merasa ragu bahwa aku tidak merasakan kelembutan dari Nabi SAW yang sebelumnya selalu aku rasakan darinya ketika aku sakit.

 

Beliau hanya masuk dan memberi salam, kemudian berkata: Bagaimana keadaanmu.

 

Aku tidak menyadari hal itu hingga aku merasa agak sehat.

 

Kemudian aku keluar bersama Ummu Misthah menuju Al-Manaashi’ tempat kami buang hajat. Kami tidak keluar, kecuali di waktu malam hingga malam. Hal itu berlangsung sebelum diadakan tempat khusus untuk buang hajat di dekat rumah-rumah kami. Keadaan kami adalah seperti bangsa Arab di zaman dahulu, yaitu buang hajat di tempat terbuka yang jauh dari rumah. Aku berjalan bersama Ummu Misthah binti Abi Ruhum. Tiba-tiba ia terjatuh dalam bajunya. Maka ia berkata: Celaka si Misthah.

 

Aku berkata kepadanya: Sungguh buruk apa yang engkau katakan. Apakah engkau memaki seorang lelaki yang ikut dalam perang Badar?

 

Hai orang ini (Aisyah), tidakkah engkau mendengar apa yang mereka katakan?

 

la menceritakan kepadaku tentang perkataan orang-orang yang menyiarkan tuduhan dusta. Maka penyakitku bertambah parah.

 

Ketika aku pulang ke rumahku, Rasulullah SAW masuk kepadaku. Beliau berkata: Bagaimana keadaanmu?

 

Aku menjawab: Izinkan aku kembali kepada kedua orang tuaku.

 

Aisyah berkata: Pada waktu itu aku ingin memastikan kabar itu dari keduanya.

 

Rasulullah SAW mengizinkan bagiku. Maka aku mendatangi kedua orang tuaku. Aku berkata kepada ibuku: Apa yang dibicarakan orang-orang?

 

Ibuku menjawab: Wahai anakku, jangan hiraukan kabar itu. Demi Allah, jarang ada seorang perempuan cantik dicintai suaminya sedang ia mempunyai beberapa orang madu, melainkan mereka menjelekkannya.

 

Aku berkata: Subhanallah, orang-orang telah membicarakan hal ini.

 

Aisyah berkata: Aku terus menangis di malam itu sampai pagi dan tidak bisa tidur. Kemudian di pagi harinya aku menangis.

 

Maka Rasulullah SAW memanggil Ali bin Abi Thalib dan Usamah bin Zaid ketika wahyu belum juga turun. Beliau meminta saran keduanya tentang perpisahan dengan istrinya.

 

Usamah memberi saran kepada Nabi SAW sesuai yang diketahuinya tentang kebersihan keluarganya dan kasih sayang beliau kepada mereka.

 

Maka Usamah berkata: Ya Rasulallah, mereka adalah keluargamu dan demi Allah, kami tidak mengetahui pada mereka selain kebaikan.

 

Adapun Ali bin Abi Thalib, ia berkata: Ya Rasulallah, Allah tidak mempersempit bagimu sementara wanita selain dia masih banyak.

 

Tanyakan kepada sahaya perempuan (Barirah), ia akan berkata benar kepadamu.

 

Kemudian Rasulullah SAW memanggil Barirah. Nabi SAW berkata: Hai Barirah, apakah engkau melihat padanya sesuatu yang meragukanmu?

 

Barirah menjawab: Tidak, demi Allah yang mengutusmu dengan membawa ajaran yang benar, aku tidak melihat suatu hal darinya yang aku jelekkan lebih dari kenyataan bahwa ia seorang perempuan yang muda dan mudah tertidur dengan meninggalkan adonan tepungnya hingga ayam datang memakannya.

 

Kemudian Rasulullah SAW berdiri di atas mimbar pada hari itu dan meminta bantuan untuk menghukum Abdullah bin Ubay bin Salul.

 

Maka Rasulullah SAW berkata: Siapa yang mau menghukum Orang yang telah mengganggu keluargaku? Demi Allah, tidaklah aku mengetahui pada keluargaku selain kebaikan. Mereka telah menyebut seorang lelaki dan aku tidak mengetahui padanya selain kebaikan. Ia tidak pernah masuk kepada keluargaku, kecuali bersamaku.

 

Kemudian Sa’ad bin Mu’adz berkata: Ya Rasulallah, demi Allah, aku akan menghukumnya untukmu. Jika ia dari saudara kami suku Khazraj, lalu anda perintahkan kepada kami, maka kami lakukan perintahmu mengenainya.

 

Kemudian Sa’ad bin Ubadah pemimpin Khazraj berdiri. Sebelum itu ia adalah seorang yang shaleh, tetapi rasa kehormatan diri membangkitkan amarahnya. Maka ia berkata: Engkau berdusta. Demi Allah, engkau tidak boleh membunuhnya dan tidak bisa melakukan itu.

 

Kemudian Usaid bin Hudhair (sepupu Sa’ad bin Mu’adz) berdiri, lalu berkata: Engkau berdusta. Demi Allah, sesungguhnya kami akan membunuhnya. Sesungguhnya engkau munafik dan membela kaum munafik.

 

Kedua suku itu (Aus dan Khazraj) bertengkar hingga mereka nyaris bertempur sementara Rasulullah SAW berada di atas mimbar.

 

Maka beliau turun dan menenangkan mereka hingga mereka diam. Dan Nabi SAW pun diam.

 

Aku menangis pada hari itu dan air mataku terus mengalir tanpa putus dan tidak bisa tidur.

 

Pada pagi harinya kedua orang tuaku berada di tempatku. Aku menangis selama dua malam dan satu hari hingga aku mengira tangis itu membelah hatiku.

 

Aisyah berkata: Di saat kedua orang tuaku duduk di dekatku, sementara aku menangis, tiba-tiba seorang wanita Anshor minta izin masuk. Maka aku mengizinkannya. Ia duduk menangis bersamaku.

 

Di saat kami dalam keadaan begitu, tiba-tiba Rasulullah SAW masuk, lalu duduk. Beliau tidak pernah duduk didekatku sejak tersiarnya kebar bohong itu.

 

Telah lewat sebulan beliau tidak menerima wahyu mengenai urusanku.

 

Kemudian Rasulullah SAW mengucapkan kalimat syahadat, kemudian mengatakan: Hai Aisyah, telah sampai padaku kabar begini dan begini tentang kamu. Jika engkau tidak bersalah, Allah akan membersihkanmu. Dan jika engkau berbuat suatu dosa, mintalah ampun kepada Allah dan bertaubatlah kepada-Nya. Karena apabila hamba mengakui dosanya, kemudian ia bertaubat, maka Allah menerima taubatnya.

 

Ketika Rasulullah SAW menyelesaikan perkataannya, air mataku berhenti keluar hingga aku tidak merasakannya setetes pun.

 

Aku berkata kepada ayahku: Jawablah Rasulullah SAW untukku.

 

Ayahku berkata: Demi Allah, aku tidak tahu apa yang akan aku katakan kepada Rasulullah SAW.

 

Maka aku berkata kepada ibuku: Jawablah Rasulullah SAW untukku.

 

Ibuku berkata: Demi Allah, aku tidak tahu apa yang akan aku katakan kepada Rasulullah. |

 

Aisyah berkata: Aku seorang perempuan yang sangat muda. Aku tidak membaca banyak dari Al-Qur’an.

 

Kemudian aku berkata: Demi Allah, sungguh aku telah mengetahui

 

bahwa kalian mendengar apa yang dibicarakan orang-orang dan menetap dalam dirimu, sedangkan kalian mempercayainya.

 

Seandainya aku katakan kepada kalian: Aku tidak bersalah, sedang Allah mengetahui bahwa aku tidak bersalah, niscaya kalian tidak mempercayaiku atas jawaban itu.

 

Seandainya aku mengakui suatu kesalahan kepadamu sedang Allah mengetahui bahwa aku tidak bersalah, niscaya kalian mempercayaiku.

 

Demi Allah, aku tidak menemukan contoh bagiku dan bagimu, kecuali ayah Nabi Yusuf ketika berkata: “Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimintai pertolongan atas apa yang kamu ceritakan.” Yusuf: 18.

 

Kemudian aku berpaling di atas tempat tidurku, sementara aku berharap Allah akan membersihkan aku dari tuduhan. Akan tetapi, demi Allah, aku tidak menyangka bahwa Allah akan menurunkan wahyu yang dibaca mengenai urusanku. Sungguh aku terlalu hina dalam diriku untuk dibicarakan dengan Al-Qur’an mengenai urusanku. Akan tetapi aku berharap Rasulullah SAW melihat mimpi dalam tidurnya dengan mana Allah membersihkan aku.

 

Demi Allah, tidaklah Nabi SAW meninggalkan tempat duduknya dan tidaklah keluar seseorang dari penghuni rumah hingga diturunkan wahyu kepadanya.

 

Maka keluarlah keringat deras dari Rasulullah SAW hingga keringatnya menetes darinya seperti butir mutiara pada hari yang dingin.

 

Setelah dibebaskan dari Rasulullah SAW dan beliau tertawa, maka perkataan pertama yang diucapkannya ialah beliau berkata kepadaku: Hai Aisyah, bersyukurlah kepada Allah. Allah telah membersihkanmu dari tuduhan.

 

Kemudian ibuku berkata kepadaku: Berdirilah dan pergilah kepada Rasulullah SAW. Aku berkata: Tidak, demi Allah aku tidak pergi kepadanya dan tidak bersyukur, kecuali kepada Allah.

 

Kemudian Allah Ta’ala menurunkan: “Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu, bahkan ia adalah baik bagimu. Tiap-tiap orang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu, baginya siksa yang besar.” An-Nur: «.

 

Ketika Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat ini tentang kebersihanku, Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. yang selama ini memberi nafkah kepada Misthah bin Utsatsah berkata: Demi Allah. aku tidak akan memberi nafkah lagi kepada Misthah setelah apa yang dikatakannya tentang Aisyah. Kemudian Allah Ta’ala menurunkan: “Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan di antara kamu bersumpah ……… dan seterusnya, hingga firman-Nya: dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” An-Nur: 22.

 

Maka Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. berkata: Baiklah, demi Allah, sungguh aku ingin Allah mengampuni aku. Kemudian ia kembali memberi nafkah kepada Misthah.

 

Adalah Rasulullah SAW menanyai Zainab binti Jahsyin tentang urusanku. Beliau berkata: Hai Zainab, apa yang engkau ketahui dan apa yang engkau lihat darinya? Zainab menjawab: Ya Rasulallah, aku menjaga pendengaran dan penglihatanku. Demi Allah, aku tidak mengetahui padanya selain kebaikan.

 

Aisyah berkata: Zainab adalah wanita yang menyaingi aku. Akan tetapi Allah melindunginya dengan sifat wara’.

 

101 PERDEBATAN MUSA DENGAN ADAM

 

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bercerita: Musa berdebat dengan Adam. la berkata kepadanya: Engkaulah yang mengeluarkan manusia dari surga lantaran dosamu dan engkau menyengsarakan mereka.

 

Adam berkata: Hai Musa, engkaulah yang dipilih Allah dengan risalah dan kalam-Nya. Apakah engkau menyalahkan aku atas suatu perkara yang telah ditetapkan Allah bagiku sebelum Dia menciptakan aku atau menakdirkannya atasku sebelum Dia menciptakan aku?

 

Rasulullah SAW berkata: Maka Adam berhasil mengalahkan Musa dengan alasan itu.

 

102 ENGKAU LIHAT MANUSIA DALAM KEADAAN MABUK

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bercerita: Allah Azza wa Jalla berkata pada hari kiamat: Hai Adam.

 

Adam menjawab: Labbaik wa sa’daik wahai Tuhan kami.

 

Kemudian juru bicara berseru dengan suara keras: Sesungguhnya Allah menyuruhmu agar mengeluarkan dari keturunanmu sejumlah orang ke neraka.

 

Adam berkata: Ya Rabb, berapa orang yang dikirim ke neraka?

 

Allah menjawab: Sembilan ratus sembilan puluh sembilan dari setiap seribu orang.

 

Ketika itu wanita hamil melahirkan kandungannya dan anak kecil beruban. Engkau lihat orang-orang dalam keadaan mabuk, padahal mereka tidak mabuk, tetapi siksa Allah sangat keras.

 

Berita itu menyusahkan orang-orang yang hadir hingga wajah mereka berubah.

 

Kemudian Nabi SAW berkata: Dari Ya’juj dan Ma’juj sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang dan dari kalian satu orang.

 

Kemudian kalian di antara orang-orang seperti rambut hitam di sisi kerbau putih atau seperti rambut putih di sisi kerbau hitam.

 

Sungguh aku berharap kalian adalah seperempat penghuni surga. Maka kami bertakbir.

 

Kemudian beliau berkata: Sepertiga penghuni surga. Maka kami bertakbir.

 

Kemudian beliau berkata: Separuh penghuni surga. Maka kami bertakbir.

 

103 SESUNGGUHNYA HANYA ALLAH YANG MENGETAHUI TENTANG KIAMAT

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa pada suatu hari ketika Rasulullah SAW sedang menemui orang-orang, tiba-tiba seorang lelaki berjalan mendatanginya.

 

la berkata: Ya Rasulallah, apakah iman itu?

 

Nabi SAW menjawab: Iman ialah bila engkau beriman kepada Allah, para malaikat dan rasul-rasul-Nya serta perjumpaan denganNya dan engkau beriman kepada kebangkitan terakhir.

 

Orang itu berkata: Ya Rasulallah, apakah Islam itu?

 

Nabi SAW menjawab: Islam ialah engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukan sesuatu apapun dengan-Nya, engkau dirikan shalat, engkau keluarkan zakat yang wajib dan engkau berpuasa di bulan Ramadhan.

 

Orang itu berkata: Ya Rasulallah, apakah ihsan itu?

 

Nabi SAW menjawab: Ihsan ialah bila engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak bisa melihatNya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.

 

Orang itu berkata: Ya Rasulallah, kapan terjadi hari kiamat?

 

Nabi SAW menjawab: Orang yang ditanyai tidak lebih tahu daripada orang yang bertanya. Akan tetapi aku akan menceritakan tanda-tandanya.

 

Apabila orang perempuan melahirkan tuannya, maka itu adalah termasuk tandanya. Apabila orang-orang yang telanjang kaki dan telanjang badan menjadi pemimpin manusia, maka itu termasuk tandanya dalam lima perkara yang hanya diketahui oleh Allah.

 

Sesungguhnya hanya Allah yang mengetahui terjadinya kiamat dan Dia menurunkan hujan serta mengetahui janin yang ada di dalam rahim.

 

Kemudian orang itu pergi.

 

Maka Rasulullah SAW berkata: Kembalikan orang itu kepadaku.

 

Orang-orang berusaha untuk mengembalikannya. namun mereka tidak melihat sesuatu.

 

Kemudian Nabi SAW berkata kepada para sahabatnya: Ini adalah Jibril yang datang untuk mengajari orang-orang tentang agama mereka.

 

104 MANUSIA TIDAK MENGETAHUI APA YANG DISEMBUNYIKAN BAGI MEREKA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW: Allah Ta’aj berfirman (hadits Qudsi): Aku sediakan bagi hamba-hamba-ku yang shaleh (di surga) segala yang tidak pernah terlihat oleh mata, tida pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia sebagai simpanan yang belum pernah ditunjukkan kepadamu.

 

Kemudian Rasulullah SAW membaca: “Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mereka sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” As-Sajdah: 17.

 

105 NABI SAW LEBIH UTAMA BAGI ORANG-ORANG MUKMIN

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Tidaklah orang mukmin itu, melainkan aku orang yang paling utama baginya di dunia dan akhirat. Bacalah jika kalian mau: “Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin daripada diri mereka.”

 

Maka orang mukmin yang mati meninggalkan harta, hendaklah ashobahnya mewarisinya, siapa pun mereka itu. Jika ia meninggalkan hutang atau anak-anak terlantar, maka hendaklah ia datang kepadaku dan aku yang menjadi pengganti mayit (untuk mengurusinya).

 

106 MATAHARI BERJALAN DI TEMPAT PEREDARANNYA

 

Diriwayatkan dari Abi Dzarr ra., ia berkata: Aku bersama Nabi SAW ketika matahari terbenam. Kemudian beliau berkata: Tahukah engkau di mana matahari terbenam, hai Aba Dzarr?

 

Aku menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.

 

Nabi SAW berkata: Matahari berjalan hingga sujud di bawah Arsy,

 

Itulah makan firman Allah Ta’ala: “Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” Yaasiin: 38.

 

Abu Dzarr telah menanyai Rasulullah SAW tentang ayat ini. Maka Nabi SAW menjawab: Tempat peredarannya di bawah Arsy.

 

107 YA TUHANKU, AMPUNILAH AKU DAN BERILAH AKU KERAJAAN

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Ada seorang jin dari golongan Ifrit menggangguku tadi malam untuk memutuskan shalatku. Kemudian Allah memberiku kemampuan untuk menangkapnya dan aku ingin mengikatnya ke salah satu tiang masjid hingga kalian memasuki waktu pagi dan memandang kepadanya.

 

Namun aku teringat perkataan saudaraku Nabi Sulaiman: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak patut dimiliki oleh seorang pun sesudahku.” Shad: 35.

 

Maka Nabi SAW mengusirnya dalam keadaan hina.

 

108 MEREKA TIDAK MENGHORMATI ALLAH DENGAN PENGHORMATAN YANG SEMESTINYA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Allah memegang bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian Dia berkata: Akulah Raja, di mana raja-raja bumi?

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah SAW bersabda: Allah Azza wa Jalla berfirman: Anak Adam mengganggu aku. la memaki masa, sedangkan Aku pencipta masa dan di tanganKu terdapat segala urusan. Akulah yang mengganti-ganti malam dan siang.

 

109 PEMUTUSAN SILATURRAHIM

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Allah menciptakan makhluk. Setelah selesai dari penciptaannya, rahim berdiri, lalu memohon perlindungan kepada Ar-Rahman (Tuhan Yang Maha Pengasih).

 

Maka Allah berkata kepadanya: Hentikanlah.

 

Rahim berkata: Ini adalah keadaan orang yang berlindung kepadaMu dari pemutusan silaturrahim.

 

Allah berkata: Tidakkah engkau senang bila Aku menyambung hubungan dengan siapa yang menyambung hubungan denganmu, dan memutuskan hubungan dengan siapa yang memutuskan hubungan denganmu?

 

Rahim menjawab: Aku senang, ya Tuhanku.

 

Allah berkata: Kalau begitu, berhentilah.

 

Abu Hurairah r.a. berkata: Bacalah jika kalian mau: “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa, kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaanmu.” Muhammad: 22.

 

110 SESUNGGUHNYA KAMI MENGUTUSMU SEBAGAI SAKSI

 

Diriwayatkan dari Atha’ bin Yasar dari Abdullah bin Amru ibnul Ash r.a., bahwa ayat ini yang terdapat dalam Al-Qur’an: “Wahai nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi, pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Disebutkan dalam Taurat: Waha nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi, pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan serta pelindung bagi kaum yang ummiy (bangsa Arab).

 

Engkau hamba dan utusan-Ku, Aku menamaimu Al-Mutawakkil, tidak bersikap kasar dan keras dan tidak berteriak di pasar-pasar. Ia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi memaafkan dan mengampuni.

 

Allah tidak akan mencabut nyawanya hingga Dia luruskan dengannya agama yang bengkok (kekufuran) dengan mengucapkan: Laa ilaha illallahu, hingga Dia membuka dengannya semua mata yang buta dan telinga-telinga yang tuli dan semua hati yang tertutup.

 

111 APAKAH MASIH ADA TAMBAHAN UNTUK NERAKA?

 

Diriwayatkan dari Anas r.a., dari Nabi SAW, beliau bersabda: Penghuni neraka dimasukkan dalam neraka dan neraka berkata: Apakah masih ada tambahan? hingga Allah menginjaknya.

 

Maka neraka berkata: Sudah cukup, sudah cukup.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Surga dan neraka saling mengeluh.

 

Neraka berkata: Aku dikhususkan dengan orang-orang yang sombong dan yang sewenang-wenang.

 

Surga berkata: Mengapa aku tidak dimasuki, kecuali oleh orang-orang yang lemah dan direndahkan?

 

Allah Ta’ala berkata kepada surga: Engkau adalah rahmat-Ku dan denganmu Aku mengasihi siapa saja yang Aku kehendaki di antara hamba-hamba-Ku.

 

Allah Ta’ala berkata kepada neraka: Sesungguhnya engkau adalah siksa-Ku dan denganmu Aku menyiksa siapa yang Aku kehendaki di antara hamba-hamba-Ku.

 

Masing-masing dari surga dan neraka diisi penuh dengan penghuninya.

 

Neraka tidak menjadi penuh hingga Allah menginjaknya.

 

Neraka berkata: Cukuplah, cukuplah, cukuplah.

 

Dengan begitu neraka menjadi penuh dan sebagiannya dirapatkan dengan sebagian lainnya, sedangkan Allah Azza wa Jalla tidak menganiaya makhluk-Nya seorang pun.

 

Adapun surga, maka Allah Azza wa Jalla mengadakan makhluk lain baginya.

 

112 LATA DAN UZZA

 

Diriwayatkan dari Anas r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa bersumpah dan mengucapkan dalam sumpahnya: “Demi Lata dan Uzza”, maka hendaklah ia mengucapkan: Laa ilaha illallah. Dan siapa yang mengatakan kepada temannya “Marilah engkau berjudi denganku”, hendaklah ia keluarkan sedekah.

 

113 BULAN TERBELAH

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata: Bulan terbelah di zaman Rasulullah SAW menjadi dua bagian. Yang satu bagian berada di atas gunung dan bagian yang lain berada di bawahnya. Kemudian Rasulullah SAW berkata: Saksikanlah olehmu sekalian.

 

114 BIDADARI YANG TERKURUNG DI DALAM KEMAH

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Qais r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah kemah dari mutiara kosong yang lebarnya 60 mil.

 

Dalam setiap sudut darinya terdapat penghuni (bidadari) yang tidak bisa melihat orang-orang lainnya. Mereka dikelilingi orang-orang mukmin.

 

Dan terdapat dua surga, yang gelas-gelasnya dari perak dan segala yang terdapat di dalamnya begitu pula (dari perak).

 

Dan terdapat pula dua surga yang gelas-gelasnya dari emas dan segala yang terdapat di dalamnya begitu pula (dari emas).

 

Di antara orang-orang dan saat mereka memandang kepada Tuhan mereka hanya dibatasi selendang kebesaran pada wajah-Nya (Dzat Allah SWT) di surga Adan.

 

(Maksudnya selendang kebesaran itu tidak menghalangi untuk melihat Allah Ta’ala).

 

115 WANITA-WANITA TUKANG MERAJAH BADAN DAN TUKANG MERENGGANGKAN GIGI

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata: Allah melaknat wanita-wanita tukang merajah badan, dan wanita-wanita yang minta dirajah badannya, wanita-wanita yang merenggangkan gigi untuk kecantikan dan merubah ciptaan Allah. Rasulullah SAW melaknat wanita yang menyambung rambut. Allah Ta’ala berfirman: “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah dia.” Al-Hasyr: 7.

 

116 ORANG YANG KASAR DAN JAHAT

 

Diriwayatkan dari Ma’bad bin Khalid, ia berkata: Aku mendengar Haritsah bin Wahab Al-Khuza’iy, ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Maukah kuberitahukan kepada kalian tentang penghuni surga? Yaitu setiap orang yang lemah dan merendahkan diri. Andaikata ia bersumpah kepada Allah, niscaya Dia memenuhinya. Maukah kuberitahukan kepada kalian tentang penghuni neraka? Yaitu setiap orang yang kaku kasar, sombong dan suka membanggakan diri.

 

117 PERUMPAMAAN PEMBACA AL-QUR AN

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Perumpamaan orang yang membaca Al-Qur’an sedang ia membacanya dengan lancar, maka ia bersama para malaikat utusan yang mulia. Dan perumpamaan orang yang membaca Al-Qur’an sedang ia terbiasa membacanya, namun dengan susah payah, maka ia mendapat dua pahala.

 

118 MAKA KAMI AKAN MENYIAPKAN BAGINYA JALAN YANG MUDAH

 

Diriwayatkan dari Ali r.a., ia berkata: Kami mengantarkan jenazah di Bagi’ Al-Ghargad. Kemudian Rasulullah SAW datang kepada kami, lalu beliau duduk dan kami duduk di sekelilingnya.

 

Beliau membawa sebatang tongkat, lalu menundukkan kepalanya. Nabi SAW mulai membuat garis dengan tongkatnya, kemudian berkata: Tidaklah setiap jiwa yang dilahirkan, melainkan ditulis tempatnya di surga atau neraka dan ditulis sengsara atau bahagia.

 

Seorang lelaki berkata: Ya Rasulallah, kenapa kita tidak berserah diri kepada takdir kita dan meninggalkan amal?

 

Maka siapa di antara kita yang ditetapkan menjadi orang bahagia, ia pun akan menjadi orang yang bahagia. Dan siapa di antara kita yang ditetapkan menjadi orang yang sengsara, ia pun akan mengerjakan amalan orang yang sengsara.

 

Nabi SAW berkata: Adapun orang-orang yang bahagia, mereka akan dimudahkan untuk mengerjakan amalan orang yang bahagia. Adapun orang-orang yang sengsara, mereka akan dimudahkan untuk mengerjakan amalan orang yang sengsara.

 

Kemudian Nabi SAW membaca: “Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” Al-Lail: 5-7.

 

119 KEUTAMAAN AYAT AL-KURSI

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW menugasi aku untuk menjaga zakat Ramadhan. Kemudian seseorang mendatangiku, lalu mengambil segenggam makanan.

 

Maka aku menangkapnya dan berkata: Aku akan mengadukanmu kepada Rasulullah SAW.

 

Kemudian ia ceritakan keadaannya.

 

Pendatang itu berkata: Apabila engkau mendatangi tempat tidurmu, bacalah ayat Al-Kursi, maka engkau tetap mendapat perlindungan dari Allah dan syaitan tidak akan bisa mendekatimu sampai pagi.

 

Nabi SAW berkata: la berkata benar, sedangkan ia seorang pendusta. Itulah dia syaitan. Keterangan Syaitan itu berkata: Aku seorang miskin dan aku mempunyai banyak anak. Aku mempunyai kebutuhan yang sangat. Maka aku lepaskan dia. Kemudian ia berkata: Biarkan aku mengajarimu kata-kata yang dengannya Allah memberi manfaat bagimu.

 

120 KEUTAMAAN QUL HUWALLAHU AHAD DAN AL-MU AWWIDZAAT

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Apakah seseorang dari kamu tidak mampu membaca sepertiga Al-Qur’an dalam semalam? Hal itu memberatkan mereka. Maka mereka berkata: Siapa di antara kami yang sanggup melakukan itu, ya Rasulallah?

 

Nabi SAW menjawab: Allah Yang Esa dan tempat meminta segala sesuatu (surah Qul huwallahu Ahad) adalah sepertiga Al-Qur’an.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa Nabi SAW apabila hendak tidur setiap malam, beliau merapatkan kedua telapak tangannya, lalu meniup pada keduanya, lalu membaca: Qul huwallahu Ahad, Qul a’udzu birabbil falaq dan Qul a’udzu birabbin naas.

 

Kemudian beliau mengusapkan kedua tangannya pada bagian tubuhnya yang bisa dijangkaunya. Beliau memulai dengan kedua telapak tangan itu pada kepala dan mukanya serta bagian depan tubuhnya. Beliau lakukan itu tiga kali.

 

Apabila merasa sakti, Nabi SAW membaca untuk dirinya AlMu’awwidzaat dan meniup. Ketika sakitnya semakin keras, aku membacakan surah-surah itu untuknya dan mengusap dengan tangannya karena mengharap berkahnya.

 

121 KEUTAMAAN AL-QUR’AN

 

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari r.a. dari Nabi SAW: Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an adalah seperti Utrujjah, rasanya enak dan baunya harum. Dan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti kurma yang rasanya enak dan tidak berbau.

 

Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an adalah seperti Raihanah yang baunya harum dan rasanya pahit. Perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti Handhalah yang rasanya pahit dan tidak berbau.

 

122 KEUTAMAAN ORANG YANG BELAJAR AL-QUR’AN

 

Sesungguhnya yang paling utama di antara kamu ialah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.

 

123 MENGHAFAL AL-QUR’AN

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya perumpamaan orang yang hafal Al-Qur’an adalah seperti pemilik unta yang terikat. Jika ia terus mengikatnya, ia bisa menahannya. Dan jika melepaskannya, unta itu kabur.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Sungguh buruk bila seseorang berkata: Aku lupa ayat yang begini dan begini. Akan tetapi ia dibuat lupa. Hafalkanlah Al-Qur’an, karena ia lebih mudah lolos dari dada orang-orang daripada unta.

 

124 SIAPA YANG MEMBANGGAKAN PEMBACAAN AL-QUR’AN DAN TIDAK MENGAMALKANNYA

 

Diriwayatkan dari Suwaid bin Ghaflah, ia berkata: Ali r.a. berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Akan muncul di akhir zaman orang-orang yang muda usianya dan bodoh akalnya.

 

Mereka mengatakan dari perkataan terbaik, tetapi mereka keluar dari Islam seperti anak panah yang lepas dari busurnya.

 

Iman mereka tidak melampaui batang tenggorokan mereka. Di manapun kalian berjumpa mereka, bunuhlah mereka itu, karena membunuh mereka adalah pahala bagi siapa yang membunuh mereka pada hari kiamat.

 

125 ANJURAN MENIKAH

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata: Tiga orang lelaki datang ke rumah istri-istri Nabi SAW. Mereka menanyakan tentang ibadah Nabi SAW. Ketika mereka diberitahu, seakan-akan mereka menganggapnya sedikit.

 

Maka mereka berkata: Apalah kami dibanding Nabi SAW? la telah diampuni dosanya yang terdahulu dan yang kemudian.

 

Salah seorang dari mereka berkata: Adapun aku, aku akan mengerjakan shalat malam selamanya.

 

Yang satunya lagi berkata: Aku akan berpuasa selamanya dan tidak berhenti.

 

Yang satunya lagi berkata: Aku akan menjauhi perempuan, maka aku tidak kawin untuk selamanya.

 

Kemudian Rasulullah SAW datang, lalu berkata: Kalian yang mengatakan begini dan begini? Demi Allah, sungguh aku orang yang paling takut kepada Allah dan paling bertakwa kepada-Nya. Akan tetapi aku berpuasa dan tidak puasa, shalat dan tidur serta mengawini maka siapa yang tidak mau mengikuti sunnahku, ia bukan termasuk golonganku.

 

125 SIAPA YANG TIDAK SANGGUP KAWIN

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a., ia berkata: Kami bersama Nabi SAW dalam keadaan sebagai pemuda yang tidak mempunyai apa-apa.

 

Kemudian Rasulullah SAW berkata: Hai para pemuda, siapa di antara kamu yang sanggup kawin, hendaklah ia kawin, karena perkawinan lebih mampu menjaga pandangan dan lebih ampuh memelihara kemaluan. Barangsiapa yang tidak sanggup, hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu mengendalikan syahwatnya.

 

127 WANITA DINIKAHI KARENA EMPAT PERKARA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Wanita dinikahi karena empat perkara. Yaitu: hartanya, kemuliaan asal keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Carilah wanita yang baik agamanya atau engkau melarat.

 

128 KEJELEKAN PEREMPUAN

 

Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Tidaklah aku tinggalkan fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya atas kaum lelaki daripada orang perempuan.

 

129 LARANGAN MEMINANG PEREMPUAN YANG SEDANG DIPINANG ORANG LAIN

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi SAW, beliau bersabda: Hindarilah berburuk sangka, karena sangkaan buruk itu adalah pembicaraan yang paling dusta.

 

Janganlah kalian mencari kejelekan orang lain, janganlah kalian mencuri pembicaraan orang lain, janganlah kalian saling membenci dan jadilah kalian orang-orang yang bersaudara. Janganlah seseorang meminang perempuan yang dipinang orang lain hingga ia menikahinya atau meninggalkannya.

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a., ia berkata: Nabi SAW melarang seseorang dari kamu menjual sesuatu yang dijual orang lain dan melarang orang lelaki meminang perempuan yang sedang dipinang Orang lain hingga ia ditinggalkan oleh peminang sebelumnya atau peminang itu mengizinkan baginya.

 

Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir dari Nabi SAW, beliau bersabda: Syarat yang paling wajib kalian penuhi ialah syarat yang kalian perlukan untuk menghalalkan kemaluan (menikah).

 

130 SYARAT-SYARAT YANG TIDAK HALAL DALAM NIKAH

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Tidak halal bagi seorang perempuan untuk meminta agar suaminya mentalak istri lainnya supaya ia mendapatkan bagiannya (dari nafkah dan lainnya). Sesungguhnya ia mendapatkan apa yang telah ditakdirkan baginya.

 

131 KEWAJIBAN MENGHADIRI WALIMAH

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a., bahwa Rasulullah SAW bersabda: Apabila seseorang dari kamu diundang untuk menghadiri walimah, hendaklah ia mendatanginya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Andaikata aku diundang untuk memakan hidangan kaki kambing, tentu aku hadir. Dan andaikata dihadiahkan kepadaku sepotong sampil kambing, tentu aku menerimanya.

 

132 BERSIKAP LEMBUT KEPADA WANITA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Perempuan itu seperti tulang rusuk. Jika engkau menegakkannya, engkau pun mematahkannya. Dan jika engkau menikmatinya, maka engkau menikmatinya dalam keadaan bengkok.

 

133 WASIAT TENTANG PERLAKUAN TERHADAP KAUM WANITA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda: Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia mengganggu tetangganya.

 

Dan perlakukanlah kaum wanita dengan baik, karena mereka diciptakan dari tulang rusuk dan bagian paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atas. Jika engkau berusaha menegakkannya, engkau pun mematahkannya. Dan jika engkau membiarkannya, ia tetap bengkok. Maka perlakukanlah kaum wanita dengan baik.

 

134 PUASA SUNNAH OLEH ISTRI

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Wanita (istri) tidak boleh berpuasa (sunnah) sementara suaminya hadir, kecuali dengan izinnya.

 

135 IZIN BAGI ISTRI DI RUMAH SUAMINYA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: Tidak halal bagi orang perempuan berpuasa, sedangkan suaminya hadir, melainkan dengan izinnya. Dan istri tidak boleh mengizinkan seseorang masuk dalam rumahnya, kecuali dengan izin suaminya.

 

Setiap nafkah yang ia keluarkan tanpa perintah (izin) suaminya. maka diberikan separuhnya kepadanya.

 

136 PENGHUNI SURGA DAN PENGHUNI NERAKA

 

Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid dari Nabi SAW, beliau bersabda: Aku berdiri di dekat pintu surga. Maka kebanyakan yang memasukinya adalah orang-orang miskin. Sementara orang-orang kaya tertahan (untuk menjalani hisab), sedangkan penghuni neraka telah diperintahkan untuk membawa mereka ke neraka. Aku berdiri di pintu neraka. Ternyata kebanyakan yang memasukinya adalah orang perempuan.

 

Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang maupun kehidupannya.

 

Apabila kalian melihat hal itu, sebutlah nama Allah. Mereka berkata: Ya Rasulallah, kami melihatmu mengambil sesuatu di tempatmu ini, kemudian kami melihatmu mundur.

 

Sesungguhnya aku melihat surga, lalu aku menyentuh serangkai buah darinya. Andaikata aku mengambilnya, niscaya kalian bisa makan darinya selama dunia masih ada.

 

Kulihat neraka dan aku tidak pernah melihat seperti hari ini pemandangan yang lebih buruk dari pada itu dan kulihat sebagian besar penghuninya adalah wanita.

 

Para sahabat berkata: Kenapa, ya Rasulallah?

 

Nabi SAW menjawab: Mereka ingkar.

 

Ada yang berkata: Ingkar kepada Allah?

 

Nabi SAW menjawab: Mereka mengingkari kebaikan suami dan mengingkari perlakuan baik. Andaikata engkau berbuat baik kepada salah seorang dari mereka sepanjang masa, kemudian ia melihat sesuatu (yang tidak sesuai dengan keinginannya) darimu, niscaya ia berkata: Aku tidak pernah melihat kebaikan darimu sama sekali.

 

137 LARANGAN MEMUKUL PEREMPUAN

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Zam’ah dari Nabi SAW, beliau bersabda: Janganlah seseorang dari kamu mendera istrinya seperti mendera budak, kemudian menggaulinya di akhir hari.

 

138 KECEMBURUAN

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Hai umat Muhammad, tiada seorang pun lebih cemburu daripada Allah bila melihat hamba-Nya yang laki-laki atau hamba-Nya yang perempuan berzina. Hai umat Muhammad, andaikata kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian tertawa sedikit dan menangis banyak.

 

139 ISTRI MINTA IZIN KE MASJID

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ibnul Khaththab r.a., dari Nabi SAW, beliau bersabda: Apabila istri seseorang dari kamu minta izin ke masjid, janganlah ia mencegahnya.

 

140 PEREMPUAN MENGGAMBARKAN PEREMPUAN LAIN KEPADA SUAMINYA

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Janganlah orang perempuan bergaul dengan perempuan lainnya, lalu menggambarkannya kepada suaminya, seakan-akan ia melihat kepada perempuan itu.

 

141 YANG DATANG DARI BEPERGIAN TIDAK MENDATANGI ISTRINYA DI WAKTU MALAM

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a. bahwa Nabi SAW bersabda: Apabila engkau masuk kota di waktu malam, janganlah menemui istrimu hingga istri yang ditinggal pergi itu mempersiapkan diri dan menyisir rambutnya yang tidak teratur. Jabir berkata: Rasulullah SAW bersabda: Carilah dan usahakanlah mendapat anak.

 

Diriwayatkan dari Jabir, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Apabila seseorang dari kamu lama bepergian, janganlah ia mendatangi istrinya di waktu malam.

 

142 PEMELIHARA ANAK YATIM

 

Diriwayatkan dari Sahal As-Sa’idi, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Aku dan pemelihara anak yatim di surga demikian. Beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkan antara keduanya sedikit.

 

143 WANITA YANG DITINGGAL MATI SUAMINYA

 

Diriwayatkan dari Zainab binti Abi Salamah, ia berkata: Aku masuk kepada Zainab binti Jahsyin ketika saudara lelakinya meninggal dunia. Kemudian ia menyuruh mengambil minyak wangi, lalu memakainya. Kemudian ia berkata: Demi Allah, aku tidak memerlukan minyak wangi. Akan tetapi aku mendengar Rasulullah SAW bersabda di atas mimbar: Tidak halal bagi seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk berkabung atas kematian seseorang lebih dari tiga malam, kecuali atas suami selama empat bulan sepuluh hari.

 

144 NAFKAH

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Allah Ta’ala berfirman (hadits Qudsi): Berilah nafkah, hai anak Adam, niscaya Aku beri nafkah untukmu.

 

Diriwayatkan dari Abi Mas’ud Al-Anshori dari Nabi SAW, beliau bersabda: Apabila orang muslim memberi nafkah kepada keluarganya, sedangkan ia mengharapkan pahalanya dengannya, maka nafkah itu menjadi sedekah baginya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Orang yang memberi nafkah kepada janda dan orang miskin adalah seperti orang yang berjihad di jalan Allah Ta’ala atau Orang yang mengerjakan shalat malam dan berpuasa di siang hari.

 

Diriwayatkan dari Umar ibnul Khaththab r.a. bahwa Nabi SAW menjual pohon kurma bani Nadhir (harta fai’) dan menyimpan untuk keluarganya makanan mereka selama setahun.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sebaik-baik sedekah adalah yang dikeluarkan dalam keadaan cukup dan mulailah dengan orang yang menjadi tanggunganmu.

 

145 AMALAN BAIK

 

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Berilah makan orang yang lapar, jenguklah orang yang sakit dan bebaskan orang tawanan.

 

146 MENYEBUT NAMA ALLAH KETIKA MAKAN

 

Diriwayatkan dari Umar bin Abi Salamah, ia berkata: Aku masih kecil dalam pangkuan Rasulullah SAW dan tanganku menggerayangi makanan di piring. Maka Rasulullah SAW berkata kepadaku: Hai anak kecil, sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah makanan yang ada di depanmu. Umar berkata: Maka itulah cara makanku sesudah itu.

 

147 MEMULAI DENGAN YANG KANAN

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Adalah Nabi SAW suka memulai dengan yang kanan sedapat mungkin ketika bersuci, memakai sandal, dan menyisir rambutnya.

 

148 KEBERKAHAN DALAM MAKANAN

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Makanan untuk dua orang cukup untuk tiga orang dan makanan untuk tiga orang cukup bagi empat orang.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa ada seorang lelaki yang dulunya makan banyak. Kemudian ia masuk Islam, maka ia makan sedikit. Kemudian hal itu diceritakan kepada Nabi SAW. Beliau berkata: Sesungguhnya orang mukmin makan dalam satu usus, sedangkan orang kafir makan dalam tujuh usus.

 

149 DUDUK MENGHADAPI HIDANGAN

 

Diriwayatkan dari Nafi” bekas sahaya ibnu Umar, ia berkata: Adalah ibnu Umar tidak makan hingga didatangkan seorang miskin, lalu makan bersamanya.

 

Maka aku masukkan seorang lelaki untuk makan bersamanya. Ternyata orang itu makan banyak. Kemudian ibnu Umar berkata: Hai Nafi’, janganlah masukkan orang itu kepadaku. Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Orang mukmin makan dalam satu usus, sedangkan orang kafir makan dalam tujuh usus.

 

Diriwayatkan dari Abi Juhaifah As-Sawa’iy, ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya aku tidak makan sambil bertumpu di atas lantai.

 

150 NABI SAW TIDAK PERNAH MENCELA MAKANAN

 

Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a. bahwa ia berkata: Nabi SAW tidak pernah mencela makanan. Jika menyukainya. beliau memakannya. Dan jika tidak menyukainya, beliau meninggalkannya.

 

151 LARANGAN DALAM PIRING EMAS DAN PERAK

 

Diriwayatkan dari Hudzaifah r.a., ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Janganlah kalian memakai sutera dan diibaj, dan jangan minum dalam gelas emas dan perak dan jangan makan dalam piring-piringnya karena semua itu bagi mereka (orang kafir) di dunia dan bagi kita (orang muslim) di akhirat.

 

152 KEBERKAHAN POHON KURMA

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a., ia berkata: Di saat kami duduk di dekat Nabi SAW, tiba-tiba didatangkan tunas pohon kurma. Kemudian Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya di antara pohon-pohon tidak ada yang keberkahannya seperti keberkahan orang muslim, yaitu pohon kurma.

 

153 KURMA AJWAH

 

Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqqash r.a.. ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa makan pagi setiap hari tujuh butir kurma Ajwah, ia pun tidak bisa dibahayakan pada hari itu oleh racun maupun sihir.

 

154 MAKAN BAWANG PUTIH DAN BAWANG MERAH

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah r.a., ia mengaku bahwa Nabi SAW bersabda: Barangsiapa makan bawang putih atau bawang merah, hendaklah ia menjauhi kami atau menjauhi masjid kami.

 

155 MENJILAT JARI-JARI DAN MENGISAPNYA

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a. bahwa Nabi SAW bersabda: Apabila seseorang dari kamu selesai makan, janganlah ia menyeka tangannya hingga ia menjilatnya atau menyuruh orang lain menjilatnya.

 

156 APA YANG DIKATAKAN BILA SELESAI MAKAN

 

Diriwayatkan dari Abi Umamah r.a. bahwa Nabi SAW apabila mengangkat hidangannya. beliau mengucapkan: Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. baik. diberkati. tidak pernah cukup dan tidak ditinggalkan serta selalu dibutuhkan. wahai Tuhan kami. Beliau pernah mengucapkan: Segala puji bagi Allah yang mencukupi dan mengenyangkan kami tanpa merasa cukup dan tanpa diingkari (nikmat-Nya).

 

157 AKIKAH

 

Diriwayatkan dari Salman bin Amir Adh-Dhabbiy, ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Untuk anak lelaki ditetapkan akikah, maka sembelihlah kambing untuknya dan singkirkan gangguan darinya.

 

Keterangan

 

Akikah untuk anak lelaki ialah dengan menyembelih dua ekor kambing dan untuk anak perempuan dengan menyembelih seekor kambing. Menyingkirkan gangguan yang dimaksud adalah dengan menggunting rambutnya. Hukumnya sunnah muakkadah.

 

158 ALAT PENYEMBELIHAN HEWAN

 

Nabi SAW bersabda: Sesuatu yang menumpahkan darah dan disebut nama Allah ketika menyembelihnya, makanlah (dagingnya), bukan gigi dan kuku.

 

159 SEMBELIHAN PEREMPUAN DAN SAHAYA PEREMPUAN

 

Diriwayatkan dari Nafi’ bekas sahaya ibnu Umar dari seorang lelaki bani Salamah, ia memberitahui Abdullah bahwa seorang sahaya perempuan Ka’ab bin Malik mengembala kambingnya di bukit, yaitu Sal’in. Tiba-tiba seekor kambingnya cedera, lalu ia mengambil sepotong batu dan menyembelihnya. Orang-orang menceritakan kejadian itu kepada Nabi SAW dan beliau menyuruh mereka memakannya.

 

160 SEMBELIHAN ORANG DUSUN

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., bahwa serombongan orang berkata kepada Nabi SAW: Orang-orang datang kepada kami membawa daging. Kami tidak tahu apakah disebut nama Allah atasnya atau tidak? Nabi SAW menjawab: Sebutlah nama Allah atasnya dan makanlah dagingnya. Aisyah berkata: Mereka baru saja meninggalkan kekufuran.

 

161 LARANGAN MERUSAK ANGGOTA TUBUH DAN MENGURUNG HEWAN YANG AKAN DIBUNUH

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a. bahwa ia masuk menemui Yahya bin Said dan seorang sahaya lelaki dari bani Yahya yang sedang mengikat seekor ayam betina yang dilemparinya.

 

Maka ibnu Umar berjalan kepadanya hingga melepaskannya, kemudian datang membawanya disertai sahaya lelaki itu.

 

Kemudian ia berkata: Laranglah sahayamu mengurung ayam ini untuk dibunuh, karena aku mendengar Nabi SAW melarang mengurung seekor hewan atau lainnya untuk dibunuh.

 

162 DAGING KORBAN YANG DIMAKAN

 

Diriwayatkan dari Salamah ibnul Akwa”, ia berkata: Nabi SAW bersabda: Barangsiapa di antara kamu menyembelih hewan korban, janganlah ia menyimpannya lebih dari tiga hari.

 

Pada tahun berikutnya, orang-orang berkata: Ya Rasulallah, kami lakukan seperti yang kami lakukan pada tahun yang lalu.

 

Nabi SAW berkata: Makanlah, berilah makanan dan simpanlah (dagingnya). Sesungguhnya pada tahun itu orang-orang mengalami kesulitan, maka aku ingin menolong orang-orang miskin dalam kesulitan itu.

 

163 MINUM KHAMAR

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa minum khamar di dunia, kemudian tidak bertaubat darinya, maka ia pun diharamkan meminumnya di akhirat.

 

164 SIAPA YANG MENGHALALKAN KHAMAR

 

Diriwayatkan dari Abi Amir atau Abi Malik Al-Asy’ari bahwa ia mendengar Nabi SAW bersabda: Akan muncul dari umatku orang-orang yang menghalalkan zina dan sutera serta khamar dan musik.

 

165 MINUM SUSU DAN PENJELASAN SUNGAI NIL DAN FURAT

 

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bercerita: Aku diangkat ke As-Sidrah (Sidratul Muntaha), ternyata ada empat sungai, yaitu dua sungai lahir dan dua sungai batin. Adapun dua sungai lahir adalah Nil dan Furat, sedangkan dua sungai batin adalah dua sungai di surga.

 

Kemudian diberikan kepadaku tiga buah gelas. Satu gelas berisi susu. satu gelas berisi madu dan satu gelas berisi khamar. Maka kuambil gelas yang berisi susu, lalu aku meminumnya. Kemudian dikatakan kepadaku: Engkau telah mendapat fitrah, yaitu engkau dan umatmu.

 

166 MINUM SAMBIL BERDIRI

 

Diriwayatkan dari Abdul Malik bin Maisarah dari An-Nazzaal, ia berkata: Ali r.a. datang, lalu minum sambil berdiri. Kemudian ia berkata: Sesungguhnya ada orang-orang yang salah seorang dari mereka tidak suka minum sambil berdiri, sedangkan aku pernah melihat Nabi SAW melakukan seperti kalian melihatku melakukan ini.

 

167 BERNAFAS DI DALAM GELAS

 

Diriwayatkan dari Abi Qatadah Al-Harits r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Apabila seseorang di antara kamu minum, janganlah ia bernafas di dalam gelas. Apabila seseorang di antara kamu kencing, janganlah ia mengusap zakarnya dengan tangan kanannya. Dan apabila seseorang di antara kamu mengusap (sesuatu kotoran), janganlah ia mengusap dengan tangan kanannya.

 

168 GELAS PERAK

 

Diriwayatkan dari Ummi Salamah istri Nabi SAW bahwa Rasulullah SAW bersabda: Orang yang minum dalam gelas perak, sesungguhnya berbunyi di dalam perutnya suara api neraka.

 

169 MINUMAN YANG MENGANDUNG BERKAH

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: Aku pernah mengalami bersama Nabi SAW. Saat itu waktu Ashar dan kami tidak mempunyai air, kecuali sedikit air yang dimasukkan dalam sebuah bejana. Kemudian bejana itu dibawa kepada Nabi SAW. Beliau memasukkan tangannya di dalamnya dan merenggangkan jari-jarinya. Kemudian Nabi SAW berkata: Kemarilah siapa yang hendak berwudhu. Keberkahan itu dari Allah. Aku telah melihat air memancar dari antara jari-jarinya. Kemudian orang-orang berwudhu dan minum. Aku pun tidak ketinggalan minum air itu. Maka tahulah aku bahwa air itu mengandung keberkahan.

 

Salim bin Abil Ja’ad berkata: Aku berkata kepada Jabir: Berapa jumlah kalian pada hari itu?

 

Jabir menjawab: Seribu empat ratus orang.

 

Diriwayatkan dari Ka’ab bin Malik dari Nabi SAW, beliau bersabda: Perumpamaan orang mukmin adalah seperti tanaman segar yang digoyang angin sekali dan ditegakkannya sekali. Perumpamaan orang munafik adalah seperti tanaman yang tetap tegak hingga tercabut dengan sekali cabut.

 

Keterangan

 

Karena orang mukmin itu apabila mendapat perintah Allah, ia pun menaati dan melaksanakannya. Jika mendapat kebaikan, ia gembira dengannya. Jika mengalami musibah, ia bersabar dan mengharap pahala padanya.

 

Sedangkan orang munafik, Allah tidak menyelidikinya dengan mengujinya, tetapi memberinya kemudahan di dunia supaya keadaannya menjadi sulit pada saat kematiannya. Hingga ketika ingin membinasakannya, Allah menghantamnya. Maka kematiannya menjadi lebih keras siksaan dan kepedihannya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang Allah menghendaki kebaikan padanya, Dia pun menimpakan musibah padanya.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a., ia berkata: Aku menjenguk Nabi SAW di waktu sakitnya di saat beliau merasakan kepayahan yang sangat. Aku berkata: Sesungguhnya engkau mengalami kepayahan. Hal itu disebabkan engkau mendapat dua pahala.

 

Nabi SAW berkata: Benar, tidaklah seorang muslim mengalami gangguan, melainkan Allah menggugurkan dosa-dosanya seperti daun-daun pohon yang berguguran.

 

171 KEUTAMAAN ORANG YANG BUTA MATANYA

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman (hadits Qudsi): Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan kehilangan dua matanya, lalu ia bersabar, maka Aku menggantinya dengan surga.

 

172 MENJENGUK ANAK KECIL

 

Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid r.a. bahwa putri Nabi SAW (Zainab) mengutus orang kepada beliau. sedang ia (Usamah) ada bersama Nabi SAW. Sa’ad dan Ubay.

 

Utusan itu mengabari bahwa putri Zainab sedang menghadapi kematian dan mengharapkan kedatangan Nabi SAW.

 

Maka Nabi SAW mengirim salam kepadanya dan berkata: Sesungguhnya bagi Allah apa yang diambil dan diberikan-Nya dan segala sesuatu sudah ditentukan di sisi-Nya. maka harapkanlah pahala dan bersabarlah.

 

Kemudian Zainab mengutus orang dan bersumpah agar beliau hadir.

 

Kemudian Nabi SAW berdiri dan kami pun berdiri menuju ke sana.

 

Anak itu diangkat dalam pangkuan Nabi SAW sementara jiwanya sedang mendengkur. Air mata Nabi SAW berlinang.

 

Kemudian Sa’ad berkata kepadanya: Apakah ini. ya Rasulallah?

 

Nabi SAW menjawab: Ini adalah rahmat yang dimasukkan Allah dalam hati siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hambaNya dan Allah tidak mengasihi hamba-hamba-Nya, kecuali para penyayang.

 

173 ORANG SAKIT MENGHARAPKAN KEMATIAN DAN DOANYA

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Janganlah seseorang mengharapkan kematian lantaran suatu musibah yang menimpanya. Jika harus melakukannya, hendaklah ia katakan: Ya Allah, hidupkanlah aku selama kehidupan itu lebih baik bagiku. Dan wafatkanlah aku bilamana kematian itu lebih baik bagiku.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Amal seseorang tidak akan memasukkannya ke dalam surga.

 

Para sahabat berkata: Apakah anda juga, ya Rasulallah?

 

Nabi SAW menjawab: Aku juga tidak, kecuali Allah melimpahkan karunia dan rahamat-Nya kepadaku. Maka berbuatlah yang benar dan jangan melampaui batas serta janganlah seseorang di antara kamu menginginkan kematian.

 

Apabila ia seorang yang banyak berbuat kebaikan, barangkali akan bertambah kebaikannya. Bilamana banyak berbuat dosa, mudah-mudahan ia bisa mendapatkan ridha Allah (dengan bertaubat).

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa Rasulullah SAW apabila menjenguk orang sakit atau dibawa kepadanya, beliau mengatakan: Wahai Tuhan semua manusia, sembuhkanlah, Engkaulah yang menyembuhkan, tiada kesembuhan, kecuali kesembuhan yang berasal dari-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.

 

174 ALLAH MENURUNKAN OBAT UNTUK PENYAKIT

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Tidaklah Allah menurunkan penyakit, melainkan Dia menurunkan obatnya.

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Kesembuhan (obat) itu terdapat dalam tiga perkara, yaitu: Penyedotan darah dengan alat cantuk atau minum madu atau penggunaan besi panas, dan aku melarang umatku menggunakan besi panas.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa ia menyuruh memberi bubur tepung dengan susu dan madu atau susu dengan tepung untuk orang sakit dan orang yang sedih atas kematian seseorang.

 

la berkata: Makanan ini tidak disukai, tetapi berguna. Demi Allah yang nyawa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh makanan ini mencuci batin seseorang di antara kamu seperti seseorang mencuci mukanya dengan air.

 

Sungguh aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya talbinah (bubur) ini menenangkan hati orang sakit dan menghilangkan sebagian kesedihan.

 

175 PENYAKIT DEMAM, CAMPAK, MATA JAHAT DAN RUQYAH

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Demam itu adalah imbas dari panas neraka, maka padamkanlah panas itu dengan air (minum dan membasuh ujung-ujung kaki dan tangan).

 

Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid dari Nabi SAW, beliau bersabda: Apabila kalian mendengar ada penyakit campak di suatu negeri, maka janganlah memasukinya. Dan apabila berjangkit di suatu negeri sedang kalian berada di situ, maka janganlah keluar dari situ.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Mata jahat itu memang ada. Dan beliau melarang merajah badan.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Adalah Rasulullah SAW mengucapkan dalam ruqyah (bacaan penangkal) untuk orang sakit: Dengan nama Allah, tanah bumi kita, air ludah seseorang dari kita, sembuhlan orang sakit kita dengan izin Allah.

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a. bahwa serombongan sahabat Rasulullah SAW, melakukan perjalanan hingga tiba di tempat suatu suku Arab. Mereka minta diterima sebagai tamu, namun suku itu menolak untuk menjamu mereka.

 

Kemudian pemimpin suku itu disengat hewan berbisa. Mereka berusaha mengobatinya dengan segala cara, namun tidak berhasil.

 

Salah seorang dari berkata: Kiranya kalian datangi rombongan yang telah singgah di tempat kalian. Barangkali di antara mereka ada yang bisa mengobati.

 

Maka mereka mendatangi rombongan itu dan berkata: Wahai rombongan, sesungguhnya pemimpin kami disengat hewan. Kami sudah berusaha dengan segala secara, tetapi tidak berhasil. Apakah di antara kalian ada yang bisa mengobati?

 

Salah seorang dari mereka (Abu Said) menjawab: Ya, demi Allah, sungguh aku bisa mengobati dengan bacaan. Akan tetapi, demi Allah, kami telah meminta kalian menjamu kami, namun kalian tidak menjamu kami. Maka aku tidak akan mengobati untuk kalian hingga kalian setuju memberi kami imbalan.

 

Maka mereka setuju memberi imbalan sejumlah kambing.

 

Abu Said mulai meludahi dan membaca Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin hingga seakan-akan orang sakit itu terbebas dari ikatan. Orang itu berjalan tanpa merasakan sakit.

 

la berkata: Maka mereka pun memenuhi imbalan yang telah mereka setujui.

 

Salah seorang dari rombongan berkata: Bagikanlah (kambingkambing ini).

 

Orang yang mengobati berkata: Jangan kita lakukan hingga kita menemui Rasulullah SAW, lalu kita ceritakan kepadanya apa yang terjadi dan kita lihat apa yang diperintahkannya kepada kita.

 

Kemudian mereka mendatangi Rasulullah SAW, lalu mereka ceritakan kejadiaan itu kepadanya.

 

Maka Nabi SAW berkata (kepada Abu Said): Bagaimana engkau tahu bahwa itu adalah ruqyah? Kalian telah berbuat benar. Bagikanlah dan berilah aku bagian bersama kalian.

 

176 PERDUKUNAN, PENULARAN PENYAKIT DAN MINUM RACUN

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW ditanyai beberapa orang tentang dukun. Maka Nabi SAW menjawab: Tidak bisa diandalkan. Mereka berkata: Ya Rasulallah, kadang-kadang mereka menceritakan sesuatu yang benar. Rasulullah SAW berkata: la mendapat perkataan yang benar itu dari jin yang membisikkannya dalam telinga pengikutnya dan mereka mencampur dengan perkataan itu seratus dusta.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Janganlah kalian dekatkan orang sakit dengan orang sehat.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Barangsiapa menjatuhkan dirinya dari sebuah gunung, lalu membunuh dirinya, maka ia pun dijatuhkan dalam neraka jahannam dalam keadaan kekal selama-lamanya.

 

Barangsiapa meminum racun, lalu membunuh dirinya, maka ia meminum racun itu di tangannya dalam neraka jahannam kekal di situ selama-lamanya.

 

Dan siapa membunuh dirinya dengan sepotong besi, maka ia tusukkan besi itu di badannya dengan tangannya dalam neraka jahannam dan kekal di situ selama-lamanya (yakni selama waktu tertentu yang lama).

 

Allah Ta’ala berfirman: “Katakanlah: Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hambaNya.”

 

Nabi SAW bersabda: Makan dan minumlah serta keluarkanlah sedekah tanpa melampaui batas maupun kesombongan.

 

Ibnu Abbas berkata: Makanlah apa yang engkau suka dan pakailah pakaian yang engkau suka, selama engkau menghindari dua hal, yaitu keborosan dan kesombongan.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Bagian di bawah kedua mata kaki dari sarung yang dipakai adalah dalam neraka.

 

Keterangan

 

Maksudnya bila pemakaian sarung dengan sikap itu menampakkan kesombongan, berdasarkan hadits yang lain.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Nabi SAW atau Abul Oasim SAW berkata: Di saat seorang lelaki berjalan dalam suatu pakaian dengan membanggakan dirinya sambil menyisir rambutnya, tiba-tiba Allah membenamkannya di dalam tanah dan bergerakgerak di situ hingga hari kiamat.

 

Diriwayatkan dari Ummi Salamah r.a., ia berkata: Nabi SAW bangun di waktu malam sambil mengucapkan: Laa ilaha illallahu, fitnah apa yang diturunkan tadi malam?

 

Apa yang diturunkan dari perbendaharaan harta?

 

Siapa membangungkan para wanita penghuni kamar-kamar (istriistri Nabi SAW)?

 

Betapa banyak perempuan yang berpakaian di dunia, tetapi telanjang pada hari kiamat?

 

Allah Ta’ala berfirman menyuruh istri-istri Nabi SAW memilih antara dunia dan akhirat: Yai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu: Jika kamu sekalian menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, muka marilah supaya kuberikan kepadamu mut’ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antara kamu pahala yang besar.” Al Ahzab: 28-29.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa Nabi SAW menggunakan tikar sebagai tabir di waktu malam, lalu mengerjakan shalat dan menggelarnya di waktu siang, lalu duduk di atasnya.

 

Maka orang-orang datang kepada Nabi SAW, lalu mengerjakan shalat mengikuti shalatnya hingga mereka menjadi banyak.

 

Kemudian beliau menghadap orang-orang, lalu berkata: Hai sekalian manusia, ambillah dari amal-amal itu mana yang kamu mampu mengerjakannya, karena Allah tidak merasa jemu hingga kamu merasa jemu. Dan sesungguhnya amalan yang paling disukai Allah ialah yang terus berlangsung, meskipun sedikit.

 

177 ORANG LELAKI YANG MENIRU PEREMPUAN

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a., ia berkata: Rasulullah SAW melaknat orang-orang lelaki yang meniru perempuan dan orang-orang perempuan yang meniru laki-laki.

 

178 MENGGUNTING RAMBUT

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Fitrah itu ada lima perkara: Berkhitan. mencukur rambut kemaluan, menggunting kumis, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Bedakanlah dirimu dengan kaum musyrikin (Majusi), peliharalah janggut dan guntinglah kumis.

 

Adalah ibnu Umar apabila menunaikan haji atau umrah memegang janggutnya, mana yang lebih darinya diambilnya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Sesungguhnya kaum Yahudi dan Nasrani tidak mewarnai uban mereka, maka bedakanlah dirimu dengan mereka.

 

179 SIFAT-SIFAT RASULULLAH SAW

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata: Adalah Rasulullah SAW tidak terlalu tinggi dan tidak pendek, tidak putih mulus dan tidak coklat, rambutnya tidak keriting dan tidak lurus. Allah mengutusnya dalam usia 40 tahun. Setelah itu beliau tinggal di Makkah selama sepuluh tahun dan di Madinah sepuluh tahun. Allah mewafatkannya dalam usia 60 tahun (yang benar 63 tahun) dan tidak terdapat di kepala dan janggutnya 20 helai rambut putih (kurang dari itu).

 

180 MENYISIR RAMBUT

 

Diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad bahwa seorang lelaki mengintip dari sebuah lubang di rumah Nabi SAW di saat Nabi SAW menggaruk kepalanya dengan sisir. Maka Nabi SAW berkata: Andaikata aku tahu N bahwa engkau melihat, tentu kutusukkan sisir itu pada matamu. Sesungguhnya izin itu diperlukan untuk melihat.

 

181 SIKSAAN ATAS PARA PEMATUNG DAN PERUSAKAN PATUNG (LUKISAN)

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a., ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya orang-orang yang paling keras siksaannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah para pematung.

 

Keterangan

 

Orang-orang yang menggambar bentuk hewan-hewan yang disembah selain Allah, lalu membuat patungnya, sedangkan mereka mengetahui keharamannya dan sengaja melakukan itu, karena mereka menjadi kafir dengannya, maka mereka pun sama kedudukannya dengan Fir’aun. Adapun siapa yang tidak bermaksud begitu, ia pun menjadi durhaka karena pembuatan patung itu saja.

 

An-Nawawi berkata: Para ulama mengatakan: Pembuatan gambar hewan adalah sangat diharamkan dan termasuk dosa besar. Sama halnya apakah ia membuatnya untuk sesuatu yang dihinakan atau lainnya. Sama halnya apakah gambar itu di baju atau permadani atau uang dirham atau dinar atau gelas atau dinding atau lainnya. Adapun lukisan yang tidak ada gambar hewannya, maka tidaklah haram.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa Nabi SAW tidak membiarkan sesuatu apapun di rumahnya yang ada gambarnya. melainkan beliau merusakkannya.

 

Keterangan

 

Ada yang berpendapat: Boleh membuat lukisan hewan di atas lantai, permadani yang diinjak dan bantal yang disandari, hewan yang putus kepalanya dan gambar pohon-pohon.

 

Diriwayatkan dari An-Nadhri bin Anas bin Malik, ia berkata: Aku sedang duduk di dekat ibnu Abbas sementara orang-orang menanyainya.

 

la tidak menyebut Nabi SAW hingga ia ditanya. Maka ia berkata:

 

Aku mendengar Muhammad SAW bersabda: Barangsiapa membuat gambar (makhluk bernyawa) di dunia, ia dipaksa pada hari kiamat untuk meniupkan ruh di dalamnya, sedangkan ia tidak bisa meniupkannya.

 

Keterangan

 

la disiksa selamanya dan kekal dalam neraka. Ini berlaku bagi orang kafir. Adapun selain orang kafir, ia telah durhaka karena melakukan itu, meskipun tidak menghalalkannya dan tidak bermaksud menyembahnya. Maka ia pun disiksa dengan siksaan yang patut didapatkannya, kemudian keluar dari situ (tidak kekal).

 

182 SIAPA YANG PALING BERHAK DIPERLAKUKAN DENGAN BAIK

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Seorang lelaki datang kepada Rasulullah SAW, lalu berkata: Ya Rasulallah, siapa Orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi SAW menjawab: Ibumu. Orang itu berkata: Kemudian siapa? Nabi SAW menjawab: Ibumu.

 

Orang itu berkata: Kemudian siapa?

Nabi SAW menjawab: Ibumu.

Orang itu berkata: Kemudian siapa?

Nabi SAW menjawab: Kemudian ayahmu.

 

183 JIHAD DENGAN IZIN KEDUA ORANG TUA

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru r.a., ia berkata: Seorang lelaki berkata kepada Nabi SAW: Apakah aku boleh berjihad? Nabi SAW berkata: Apakah engkau mempunyai ibu bapak? Orang itu menjawab: Ya. Nabi SAW berkata: Kalau begitu, berbuatlah baik kepada keduanya sekuat tenagamu.

 

184 SESEORANG TIDAK BOLEH MEMAKI KEDUA ORANG TUANYA

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya termasuk dosa besar yang terbesar ialah bila seseorang melaknat kedua orang tuanya. Ada yang berkata: Ya Rasulallah, bagaimana orang melaknat (memaki) kedua orang tuanya? Nabi SAW menjawab: Bila seseorang memaki ayah orang lain, lalu orang itu memaki ayahnya dan memaki ibunya.

 

185 HUBUNGAN BAIK PEREMPUAN DENGAN IBUNYA

 

Diriwayatkan dari Asma’ binti Abu Bakar r.a., ia berkata: Ibuku datang kepadaku sedang ia seorang musyrik di masa Quraisy  ketika mereka mengadakan perjanjian damai dengan Nabi SAW bersama ayahnya (Abu Bakar).

 

Maka aku meminta fatwa kepada Nabi SAW. Aku berkata: Ibuku datang kepadaku mengharapkan kebaikanku. Bolehkah aku berbuat baik kepadanya?

 

Nabi SAW menjawab: Ya, berbuatlah baik kepada ibumu.

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Muth’im bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: Pemutus hubungan dengan kerabat tidak masuk surga.

 

Diriwayatkan dari Al-A’masy dan diriwayatkan oleh Al-Hasan dan Fithrun dari Nabi SAW, beliau bersabda: Bukanlah penyambung hubungan dengan kerabat itu orang yang membalas kebaikan. Akan tetapi penyambung itu orang yang apabila hubungan diputus dengannya, ia tetap menyambungnya.

 

Diriwayatkan dari Aisyah istri Nabi SAW, ia berkata: Seorang perempuan datang kepadaku bersama dua anak perempuan. Ia meminta sesuatu kepadaku, namun tidak menemukan padaku selain sebutir kurma.

 

Kemudian kuberikan kurma itu kepadanya, lalu ia membagikannya antara kedua putrinya. Kemudian ia berdiri, lalu keluar.

 

Kemudian Nabi SAW masuk, lalu aku ceritakan kepadanya.

 

Maka Nabi SAW berkata: Siapa yang mengurusi anak-anak perempuan ini, lalu berbuat baik kepada mereka, maka mereka menjadi tabir (pelindung) baginya dari api neraka.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Seorang dusun datang kepada Nabi SAW, lalu berkata: Apakah kalian mencium anak-anak kecil? Kami tidak pernah mencium mereka.

 

Maka Nabi SAW berkata: Aku tidak berdaya mencegahnya bagimu jika Allah mencabut kasih sayang dari hatimu.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa ia berkata: Rasulullah SAW mencium Al-Hasan bin Ali dan di dekatnya ada Al-Aqra’ bin Habis At-Tamimi sedang duduk. Kemudian Al-Aqra’ berkata: Sesungguhnya aku mempunyai sepuluh orang anak, namun aku tidak pernah mencium seorang pun dari mereka.

 

Maka Rasulullah SAW memandang kepadanya, kemudian berkata: Barangsiapa tidak menyayangi, ia pun tidak disayangi.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Allah menjadikan rahmat seratus bagian. Allah Ta’ala menahan 99 bagian pada-Nya dan menurunkan di bumi satu bagian. Termasuk bagian itu adalah makhluk saling berkasih sayang hingga kuda mengangkat kukunya dari anaknya karena takut mengenainya.

 

Diriwayatkan dari Amir Asy-Sya’bi dari An-Nu’man bin Basyir r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Engkau lihat orang-orang mukmin dalam hal saling berkasih sayang, saling mencintai dan saling menolong adalah seperti tubuh. Apabila suatu anggota merasa sakit, maka anggotanya yang lain terganggu hingga menyebabkan tidak bisa tidur dan demam.

 

186 DOSA-DOSA ORANG YANG MENGGANGGU TETANGGANYA DAN WASIAT MENGENAI TETANGGA

 

Diriwayatkan dari Abu Syuraih Al-Khuza’iy r.a. bahwa Nabi SAW bersabda: Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman. Ada yang berkata: Siapa, ya Rasulallah? Nabi SAW menjawab: Orang yang suka mengganggu tetangganya.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Jibril selalu berwasiat kepadaku mengenai tetangga hingga aku mengira dia akan menjadikannya pewaris.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir (kiamat), janganlah ia mengganggu tetangganya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah menghormati tamunya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.

 

187 SETIAP KEBAIKAN ADALAH SODAQOH DAN PERKATAAN YANG BAIK

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah dari Nabi SAW, beliau bersabda: Setiap perbuatan baik adalah sodaqoh.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Perkataan yang baik adalah sodaqoh.

 

188 SIKAP LEMBUT DALAM SEGALA URUSAN

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Beberapa orang Yahudi masuk kepada Rasulullah SAW. Mereka berkata: As-Saam (kematian) ‘alaikum (atasmu).

 

Aisyah berkata: Maka aku memahaminya.

 

Kemudian aku berkata: Wa’alaikum as-saam wal la’nah (semoga kematian dan laknat ditimpakan atasmu).

 

Aisyah berkata: Maka Rasulullah SAW berkata: Pelanlah, hai Aisyah. Sesungguhnya Allah menyukai kelembutan dalam segala urusan.

 

Aku berkata: Ya Rasulallah, tidakkah anda mendengar apa yang mereka katakan?

 

Rasulullah SAW menjawab: Aku telah mengatakan: Wa ‘alaikum.

 

189 PERTOLONGAN YANG BAIK

 

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari r.a. dari Nabi SAW bahwa apabila ada orang datang kepadanya meminta sesuatu atau orang yang mempunyai keperluan, beliau berkata: Berilah dia pertolongan, maka kalian akan diberi pahala dan biarlah Allah menetapkan melalui lisan rasul-Nya apa saja yang dikehendaki-Nya.

 

190 RASULULLAH SAW BUKAN SEORANG YANG SUKA BERKATA KEJI

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata: Nabi SAW bukan seorang yang suka memaki, berkata keji dan melaknat. Beliau berkata ketika menegur salah seorang dari kami: Kenapa ia lakukan itu, semoga dahinya berdebu.

 

Keterangan

 

Yakni, ia kerjakan shalat hingga dahinya berdebu. Ini adalah doa baginya agar melakukan ketaatan. Atau jatuh hingga dahinya menimpa tanah dan ini adalah doa agar ia celaka.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa seorang lelaki minta izin masuk kepada Nabi SAW. Ketika melihatnya, Nabi SAW berkata: Sungguh saudara kerabat yang buruk dan sungguh putra saudara kerabat yang buruk.

 

Ketika ia duduk, Nabi SAW menampakkan wajah ceria di hadapannya dan bersikap lembut kepadanya.

 

Setelah orang itu pergi, Aisyah berkata: Ya Rasulallah, ketika anda melihat orang itu, anda katakan begini dan begini, kemudian anda menampakkan wajah ceria di hadapannya dan bersikap lemah lembut kepadanya.

 

Maka Rasulullah SAW berkata kepadanya: Hai Aisyah, kapan engkau mendapati aku berkata keji?

 

Sesungguhnya seburuk-buruk kedudukan manusia di sisi Allah ialah manusia yang ditinggalkan orang-orang untuk menghindari kejahatannya.

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata: Nabi SAW adalah manusia yang paling baik dan paling dermawan serta paling berani. Pada suatu malam penduduk Madinah merasa takut karena mendengar suara. Maka orang-orang pergi menuju suara itu.

 

Nabi SAW menyambut mereka dan beliau telah mendahului orang-orang ke arah suara itu. Beliau berkata: Kalian tidak akan merasa takut, kalian tidak akan merasa takut.

 

Pada waktu itu beliau berada di atas seekor kuda milik Abi Thalhah yang telanjang tanpa pelana dan di lehernya ada pedang.

 

Kemudian beliau berkata: Aku telah mendapatinya seperti laut atau sesungguhnya ia adalah laut (yakni cepat larinya dan lunak seperti air laut).

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Zaman akan semakin mendekat dan amal baik akan berkurang, sifat kikir akan dihilangkan dan huru-hara akan menjadi besar.

 

Para sahabat berkata: Huru-hara apakah itu?

 

Nabi SAW menjawab: Pembunuhan, pembunuhan.

 

191 CINTA KARENA ALLAH, CACI MAKI DAN LAKNAT

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Seseorang tidak akan merasakan manisnya iman hingga ia mencintai orang lain dan tidak mencintainya, kecuali karena Allah. Dan hingga ia lebih suka dimasukkan ke dalam neraka daripada kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, dan hingga Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya daripada lainnya.

 

Diriwayatkan dari Abu Dzarr r.a. bahwa ia mendengar Nabi SAW bersabda: Tidaklah seorang lelaki menuduh orang lain fasik. dan tidaklah ia menuduh orang lain kafir, melainkan tuduhan itu kembali kepadanya, jika orang yang dituduhnya tidak benar begitu.

 

Diriwayatkan dari Abi Qilabah bahwa Tsabit bin Dhahhak salah seorang dari para pembai’at di bawah pohon Ar-Ridhwan menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa bersumpah demi agama selain agama Islam, maka sumpah itu berlaku seperti yang dikatakannya.

 

Nazar manusia tidak berlaku pada sesuatu yang tidak dimilikinya.

 

Barangsiapa melaknat seorang mukmin, maka ia seperti membunuhnya. Dan siapa menuduh seorang mukmin telah kafir. maka ia seperti membunuhnya.

 

192 NAMIMAH DAN ORANG YANG BERMUKA DUA

 

Diriwayatkan dari Hudzaifah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Tidak masuk surga orang yang suka menyampaikan omongan kepada orang lain (mengadu domba).

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Engkau dapati orang yang paling buruk di sisi Allah pada hari kiamat, yaitu orang bermuka dua yang mendekati golongan ini dengan satu muka dan golongan ini dengan muka yang lain.

 

Keterangan

 

Maksudnya ialah orang yang datang kepada golongan ini mencari simpati dengan cara yang tercela dan mendatangi golongan lain untuk mencari simpati pula dengan cara yang tercela dan menimbulkan permusuhan di antara mereka.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Semua umatku bisa dimaafkan, kecuali orang-orang yang berbuat dosa secara terang-terangan.

 

Dan termasuk ketidakpedulian dalam berbuat dosa ialah bila seseorang melakukan suatu perbuatan (dosa), kemudian di waktu pagi setelah Allah menutupi kejelekannya, justru ia berkata: Hai Fulan, tadi malam aku telah melakukan begini dan begini.

 

Di waktu malam Tuhannya menutupi kejelekannya, namun di waktu pagi ia menyingkap tabir Allah darinya.

 

Diriwayatkan dari Abi Ayyub Al-Anshori bahwa Rasulullah SAW bersabda: Tidak halal bagi seorang lelaki memutuskan hubungan dengan saudaranya lebih dari tiga malam.

 

Keduanya bertemu, lalu yang ini berpaling dan yang ini berpaling, sedangkan yang terbaik di antara keduanya ialah yang memulai memberi salam.

 

193 DUSTA DAN MARAH

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Sesungguhnya perkataan yang benar itu menyebabkan kebajikan dan kebajikan menyebabkan masuk surga. Ada orang selalu berkata benar hingga ditulis di sisi Allah sebagai Shiddiq.

 

Sedangkan dusta menyebabkan kejahatan dan kejahatan menyebabkan masuk neraka. Ada orang yang selalu berdusta hingga ditulis di sisi Allah sebagai pendusta.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.”

 

Diriwayatkan dari Samurah bin Jundub r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Kulihat dua orang lelaki (malaikat) mendatangiku (dalam mimpi).

 

Kedua orang itu berkata: Orang yang engkau lihat dirobek mulutnya adalah pendusta yang mengucapkan perkataan dusta dan ucapan itu diangkat darinya hingga mencapai berbagai penjuru dan ia pun dihukum hingga hari kiamat.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a., ia berkata: Di saat Nabi SAW sedang shalat, beliau melihat ingus di arah kiblat masjid. Maka beliau menggosoknya dengan tangannya dan marah.

 

Kemudian beliau berkata: Sesungguhnya apabila seseorang di antara kamu sedang shalat, maka Allah ada di hadapannya. Oleh sebab itu, janganlah ia membuang ingus di hadapannya dalam shalat.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Orang yang kuat itu bukanlah orang yang mengalahkan lawannya ketika bergulat. tetapi orang yang kuat ialah orang yang mampu mengendalikan dirinya di waktu marah.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa seorang lelaki berkata kepada Nabi SAW: Nasihatilah aku.

 

Nabi SAW berkata: Jangan marah.

 

Beliau mengulangi perkataan itu beberapa kali dan mengatakan: Jangan marah.

 

194 RASA MALU DAN BERSIKAP LEMBUT SERTA BERBASA-BASI TERHADAP ORANG-ORANG

 

Diriwayatkan dari Imran bin Hushain r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Rasa malu itu tidaklah menimbulkan selain kebaikan.

 

Diriwayatkan dari Abi Mas’ud, ia berkata: Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya termasuk perkataan kenabian pertama yang dipahami orang-orang adalah: Jika engkau tidak merasa malu, maka lakukanlah apa saja yang engkau inginkan.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a., ia berkata: Bergaullah dengan orang banyak dan jangan merusakkan agamamu.

 

Diriwayatkan dari Abi Darda’, ia berkata: Kami tersenyum di hadapan orang-orang sementara hati kami melaknat mereka.

 

195 ORANG MUKMIN TIDAK DISENGAT DUA KALI DAN APA YANG DIKATAKAN TENTANG

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda: Orang mukmin tidak disengat dari satu lubang dua kali.

 

Diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya di antara syi’ir ada yang mengandung hikmah.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah rr.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Perkataan paling benar yang diucapkan penyair adalah perkataan Labid: “Ketahuilah, segala sesuatu selain Allah adalah bathil”

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. menyebut Nabi SAW. Ia berkata: Ada seorang saudara kalian yang tidak mengucapkan perkataan yang keji. Yang dimaksud oleh Abu Hurairah ialah Abdullah bin Rawahah yang memuji Nabi SAW.

 

Di antara kita terdapat utusan Allah yang membaca kitab-Nya

Ketika kebaikan yang terang terbit dari fajar

la tunjukkan kebenaran kepada kita setelah diliputi kebutaan

Hati kita merasa yakin bahwa apa yang dikatakannya akan terjadi

Di waktu malam ia jauhkan lambungnya dari tempat tidurnya

Ketika kaum musyrikin merasa berat meninggalkan tempat tidur mereka

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Lebih baik perut seseorang dari kamu dipenuhi nanah daripada dipenuhi syi’ir.

 

Keterangan

 

Ini hanya berlaku bagi syi’ir yang tidak benar dan yang melalaikan dari dzikrullah, ilmu dan Al-Qur’an. Adapun syi’ir yang benar, maka tidak ada masalah, seperti memuji Allah dan Rasulullah SAW, dan syi’ir yang mengandung dzikir dan nasihat-nasihat tanpa melampaui batas.

 

196 TANDA CINTA ALLAH TA’ALA

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a. dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda: Manusia bersama orang yang dicintainya. Keterangan Maksudnya orang yang seiman dengannya kelak di surga, meskipun amalnya kurang dari amal orang itu.

 

197 BERSIN, MENGUAP (MENGANTUK) DAN PEMBERIAN SALAM OLEH JUMLAH YANG SEDIKIT KEPADA JUMLAH YANG BANYAK

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan tidak menyukai menguap. Maka apabila seseorang dari kamu bersin, lalu ia memuji Allah, patutlah setiap muslim yang mendengarnya mendoakannya.

 

Adapun menguap, maka sesungguhnya itu berasal dari syaitan. Oleh sebab itu, hendaklah ia berusaha menolaknya sedapat mungkin. Ketika mengeluarkan suara: Haah, syaitan menertawainya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Anak kecil memberi salam kepada orang dewasa, orang yang lewat memberi salam kepada orang yang duduk dan jumlah yang sedikit memberi salam kepada jumlah yang banyak.

 

Dalam suatu riwayat: Pengendara memberi salam kepada orang yang berjalan.

 

198 ZINA ANGGOTA BADAN DAN SALAM KEPADA ORANG YANG DURHAKA

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a., ia berkata: Tidaklah aku melihat sesuatu yang lebih menyerupai dosa daripada apa yang dikatakan Abu Hurairah dari Nabi SAW: Sesungguhnya Allah menetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina. la pasti mendapatkan itu tanpa bisa dihindari.

 

Zina mata adalah pandangan mata (dengan syahwat), zina lisan adalah ucapan (yang tidak senonoh). Nafsu menginginkan dan menyukai sementara kemaluan membenarkan semua itu dan mendustakannya,

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru, ia berkata: Janganlah kalian memberi salam kepada peminum khamar.

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a. bahwa bani Ouraidhah menyetujui keputusan Sa’ad bin Mu’adz. Maka Nabi SAW mengutus orang kepadanya. Kemudian ia datang dan Nabi SAW berkata: Berdirilah untuk menyambut pemimpinmu atau orang yang terbaik di antara kalian.

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Seseorang tidak boleh menyuruh orang lain berdiri dari tempat duduknya, kemudian ia duduk di situ.

 

199 DUA ORANG TIDAK BOLEH BERBISIK DI HADAPAN ORANG KETIGA DAN TIDAK BOLEH MEMBIARKAN API MENYALA KETIKA TIDUR

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Apabila ada tiga orang, maka tidak boleh dua orang saling berbisik di hadapan orang ketiga.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar dari Nabi SAW. beliau bersabda: Janganlah kalian biarkan api menyala di rumah-rumahmu ketika kalian tidur.

 

200 DOA-DOA – SAYYIDUL ISTIGHFAR (ISTIGHFAR YANG PALING UTAMA) DAN FAEDAH-FAEDAHNYA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Setiap nabi mempunyai doa mustajab yang diucapkannya, sedangkan aku ingin menyimpan doaku sebagai syafa’at bagi umatku di akhirat.

 

Diriwayatkan dari Syaddad bin Aus r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Istighfar yang paling utama ialah engkau ucapkan:

 

“Ya Allah, engkau Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau, Engkau ciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu.

Aku berjanji melakukan ketaatan kepada-Mu sesuai kemampuanku.

Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan perbuatanku.

Aku mengakui kenikmatan-Mu padaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa, kecuali Engkau.”

 

Nabi SAW bersabda: Barangsiapa mengucapkannya di siang hari dan meyakininya, lalu mati pada hari itu sebelum memasuki waktu sore, ia pun termasuk penghuni surga. Dan siapa yang mengucapkannya di malam hari sedang ia meyakininya, lalu mati sebelum memasuki waktu pagi. ia pun termasuk penghuni surga.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Maka aku (Nuh) katakan kepada mereka: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” Nuh: 10-12.

 

201 ISTIGHFAR NABI SAW, TAUBAT DAN DOA TAHAJJUD

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Demi Allah, sungguh aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari 70 kali.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Sesungguhnya orang mukmin itu melihat dosa-dosanya seakan-akan ia duduk di bawah gunung dan takut gunung itu menimpanya.

 

Sedangkan orang yang fasik melihat dosa-dosanya seperti seekor lalat yang hinggap di hidungnya, lalu menepisnya begini. Maka Abu Syihab menepis dengan tangannya begini.

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata: Sungguh Allah lebih gembira atas taubat hamba-Nya daripada seseorang dari kamu yang terjatuh dari atas untanya, lalu ditemukan setelah ia tersesat di padang yang luas.

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a., ia berkata: Adalah Nabi SAW apabila bangun di waktu malam mengerjakan shalat tahajjud dan mengucapkan: Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta penghuninya.

 

Bagi-Mu segala puji, Engkau pengelola langit dan bumi serta penghuninya.

 

Bagi-Mu segala puji, Engkaulah yang benar, janji-Mu benar, perkataan-Mu benar, perjumpaan dengan-Mu adalah benar, surga itu memang ada, neraka itu ada, kiamat pasti terjadi, para nabi adalah benar dan Muhammad adalah benar.

 

Ya Allah, kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku bertawakkal dan kepada-Mu aku beriman. Kepada-Mu aku bertaubat, dengan pertolongan-Mu aku berdebat dan kepada-Mu aku mengadu.

 

Maka ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku rahasikan dan yang aku tampakkan.

 

Engkaulah yang memajukan dan Engkaulah yang mengakhirkan, tiada Tuhan kecuali Engkau dan tidak ada Tuhan selain Engkau.

 

202 BERDOA KETIKA HENDAK BUANG AIR DAN KETIKA MENGALAMI KESUSAHAN

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata: Adalah Nabi SAW ketika hendak memasuki tempat buang air mengucapkan: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari (gangguan) syaitan laki-laki dan syaitan perempuan.

 

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a., ia berkata: Adalah Nabi SAW berdoa ketika mengalami kesusahan dan mengucapkan: Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Agung dan Maha Penyantun. Tiada Tuhan selain Allah pemilik langit dan bumi dan Pemilik Arsy yang agung.

 

203 MEMOHON PERLINDUNGAN DARI SIFAT KIKIR DAN MINTA AMPUN ATAS DOSA-DOSA

 

Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqqash dari bapaknya, ia berkata: Adalah Nabi SAW mengajari kami kalimat-kalimat ini sebagaimana kami belajar menulis: Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari sifat kikir dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut, aku berlindung kepada-Mu dari kehidupan yang paling hina (keadaan pikun), dan aku berlindung kepada-Mu dari cobaan dunia dan siksa kubur.

 

Diriwayatkan dari Abi Musa Abdullah bin Qais dari Nabi SAW bahwa beliau mengucapkan doa ini: Ya Tuhanku, ampunilah dosaku, kebodohanku dan perbuatan melampaui batas dalam semua urusanku dan segala yang Engkau lebih mengetahui tentangnya daripada aku.

 

Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, kesengajaanku, kebodohanku dan senda gurauku, sedangkan semua itu ada padaku. Ya Allah, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku rahasiakan dan yang aku tampakkan. Engkaulah yang memajukan dan Engkaulah yang mengakhirkan dan Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

 

204 KEUTAMAAN BERTASBIH DAN BERDZIKIR

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa mengucapkan Subhanallah wa bihamdihi dalam sehari seratus kali, diampunilah dosa-dosanya, walaupun sebanyak buih air laut.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Dua perkataan yang ringan pada lisan dan berat dalam timbangan, serta disukai oleh Ar-Rahman (Tuhan Yang Maha Pengasih): Subhanallahi wa bihamdihi, Subhanallahil Adhim (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung).

 

Diriwayatkan dari Abi Musa Abdullah Al-Asy’ari r.a., ia berkata: Perumpamaan orang yang mengingat Tuhannya dan yang tidak mengingat Tuhannya seperti orang hidup dan orang mati.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah mempunyai malaikat-malaikat yang berkeliling di jaaln-jalan mencari ahli dzikir.

 

Apabila mereka menemukan sejumlah orang yang menyebut nama Allah Azza wa Jalla, mereka saling memanggil: Datanglah kemari untuk mendapatkan keperluanmu.

 

Mereka mengelilingi orang-orang itu dengan sayap-sayap mereka ke langit terdekat.

 

Tuhan mereka Allah Azza wa Jalla menanyai mereka, sedangkan Dia lebih tahu tentang mereka daripada mereka: Apa yang dikatakan hamba-hamba-Ku?

 

Para malaikat menjawab: Mereka bertasbih dan bertakbir, memuji dan mengagungkan-Mu.

 

Kemudian Allah Azza wa Jalla berkata: Apakah mereka melihatKu?

 

Para malaikat menjawab: Tidak, demi Allah, mereka tidak melihatMu.

 

Maka Allah Ta’ala berkata: Bagaimana seandainya mereka melihatKu?

 

Para malaikat menjawab: Andaikata mereka melihat-Mu, maka mereka lebih giat beribadah kepada-Mu, lebih banyak mengagungkanMu dan lebih banyak bertasbih (mengucapkan Subhanallah).

 

Allah berkata: Apa yang mereka minta dari-Ku?

 

Para malaikat menjawab: Mereka meminta surga dari-Mu.

 

Allah Ta’ala berkata: Apakah mereka pernah melihatnya?

 

Para malaikat menjawab: Tidak, demi Allah, ya Rabb, mereka tidak pernah melihatnya.

 

Allah Ta’ala berkata: Bagaimana seandainya mereka melihatnya?

 

Para malaikat menjawab: Andaikata mereka melihatnya, maka mereka lebih giat mencarinya dan lebih banyak mengharapkannya.

 

Allah Ta’ala berkata: Dari apa mereka memohon perlindungan?

 

Para malaikat menjawab: Dari api neraka?

 

Allah Ta’ala berkata: Apakah mereka pernah melihatnya?

 

Para malaikat menjawab: Tidak, demi Allah, mereka tidak pernah melihatnya.

 

Allah Ta’ala berkata: Bagaimana seandainya mereka melihatnya?

 

Para malaikat menjawab: Andaikata mereka melihatnya, maka mereka lebih keras menghindarinya dan lebih takut kepadanya.

 

Maka Allah Ta’ala berkata: Aku jadikan kalian sebagai saksi bahwa Aku telah mengampuni mereka.

 

Salah seorang malaikat di antara mereka berkata: Si Fulan bukan termasuk mereka. Ia hanya datang untuk suatu keperluan.

 

Allah Ta’ala menjawab: Mereka adalah teman duduk dan tidaklah sengsara siapa yang duduk dengan mereka.

 

205 ASMA’ULLAH AL-HUSNA, MASA SEHAT DAN SENGGANG SERTA JADILAH ENGKAU SEAKAN-AKAN ORANG ASING

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda: Allah mempunyai seratus nama, kecuali satu. Tidaklah seseorang menghafalnya, melainkan ia masuk surga.

 

Allah adalah ganjil (Esa) dan menyukai segala yang ganjil bilangannya.

Diriwayatkan dari ibnu Abbas rr.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Dua nikmat di mana banyak orang merugi karena tidak memanfaatkannya dengan baik, yaitu masa sehat dan masa senggang.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegahmegahan antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat semuanya kuning, kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada siksa yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” Al-Hadid: 20.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a., ia berkata: Rasulullah SAW memegang pundakku. Beliau berkata: Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau orang yang lewat di jalan.

 

Adalah ibnu Umar r.a. berkata: Apabila engkau memasuki waktu sore, janganlah menunggu sampai pagi. Apabila memasuki waktu pagi, janganlah menunggu sampai sore. Manfaatkanlah masa sehatmu untuk masa sakitmu dan masa hidupmu untuk kematianmu.

 

206 PANJANG ANGAN-ANGAN DAN BERAMAL KARENA MENGHARAP RIDHA ALLAH TA’ALA SERTA COBAAN HARTA

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Anak Adam (manusia) menjadi besar dan ikut menjadi besar pula bersamanya dua perkara, yaitu cinta harta dan keinginan panjang umur.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Allah Ta’ala berfirman: “Apabila Aku mencabut nyawa orang yang dicintai hamba-Ku di dunia, kemudian hamba-Ku yang beriman itu bersabar mengharapkan pahala, tiada balasan baginya selain surga”.

 

Diriwayatkan dari Atban bin Salim Al-Anshori, ia berkata: Rasulullah SAW datang kepadaku, lalu beliau bersabda: Tidaklah seorang hamba datang pada hari kiamat, sedangkan ia mengucapkan Laa ilaha illallahu demi mengharapkan ridha Allah, melainkan Allah mengharamkan api neraka atasnya.

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a., ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Andaikata anak Adam mempunyai dua lembah penuh harta, niscaya ia menginginkan yang ketiga. Tiada yang bisa mengenyangkan perut anak Adam, kecuali tanah dan Allah menerima taubat dari siapa yang bertaubat.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia.” Ali Imran: 14.

 

Umar ibnul Khaththab berkata: Ya Allah, sesungguhnya kami tidak dapat kecuali bergembira dengan apa yang Engkau baguskan pada kami.

 

Ya Allah, sesungguhnya aku ingin menafkahkannya sesuai dengan haknya.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan perbuatan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.

 

Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat itu, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” Hud: 15-16.

 

Diriwayatkan dari Abu Dzarr r.a. bahwa ia berjalan bersama Nabi SAW selama beberapa waktu.

 

Kemudian Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya orang-orang yang mempunyai banyak harta adalah mereka yang mempunyai sedikit pahala pada hari kiamat, kecuali orang yang diberi harta oleh Allah, lalu ia nafkahkan harta itu ke sebelah kanan dan sebelah kirinya, di depan dan di belakangnya, dan ia pun berbuat kebaikan dengan harta itu.

 

207 KEKAYAAN JIWA, KEUTAMAAN KEMISKINAN DAN PENJAGAAN LISAN

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Kekayaan itu bukanlah disebabkan banyak harta, tetapi kekayaan sejati adalah kaya jiwa.

 

Diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad r.a., ia berkata: Seorang lelaki melewati Rasulullah SAW. Kemudian beliau berkata kepada seorang lelaki yang duduk di dekatnya: Apa pendapatmu tentang orang ini?

 

Orang itu menjawab: la adalah seorang terkemuka. Demi Allah, patutlah orang ini jika meminang perempuan, ia akan dinikahkan. Dan jika memberi syafa’at, ia pun diterima syafa atnya.

 

Kemudian Rasulullah SAW diam. Kemudian datang seorang lelaki lewat.

 

Maka Rasulullah SAW berkata kepadanya: Apa pendapatmu tentang orang ini?

 

Orang itu menjawab: Ya Rasulallah, ini adalah seorang muslim yang miskin. Orang ini jika meminang perempuan, tentulah tidak dinikahkan. Dan jika memberi syafa’at, tentulah tidak diterima syafa’atnya. Jika mengatakan sesuatu, tentulah tidak didengar perkataannya.

 

Kemudian Rasulullah SAW berkata: Orang ini lebih baik daripada Orang seperti ini (orang kaya ini), walaupun sepenuh bumi.

 

Diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad bahwa Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa menjamin bagiku (ucapan) lidahnya dan (kemaluan) yang terdapat di antara kedua kakinya, maka aku jamin surga baginya.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Tiada suatu perkataan yang diucapkannya, melainkan di dekatnya ada malaikat pengawas yang selalu hadir.” Qaaf:18.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Sungguh ada hamba yang mengucapkan perkataan dan menimbulkan keridhaan Allah sedang ia tidak memikirkannya, maka Allah mengangkat dengan sebabnya beberapa derajat.

 

Dan ada hamba yang mengucapkan perkataan yang menimbulkan murka Allah, sedang ia tidak memikirkannya, maka perkataan itu menjerumuskannya dalam neraka jahannam.

 

Diriwayatkan dari Hudzaifah ibnul Yaman r.a. dari Nabi SAW, beliau bercerita: Ada seorang lelaki dair umat sebelum kamu berburuk sangka dengan amalnya. Kemudian ia berkata kepada keluarganya: Apabila aku mati, ambillah aku (abu jasadku), lalu taburkan aku di laut pada suatu hari yang sangat panas.

 

Maka mereka melakukan itu terhadapnya.

 

Kemudian Allah Azza wa Jalla mengumpulkannya, kemudian Dia berkata: Apa yang menyebabkanmu melakukan itu?

 

Orang itu menjawab: Tiada yang menyebabkan aku melakukan itu, kecuali rasa takut kepada-Mu. Maka Allah mengampuninya.

 

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Perumpamaanku dan perumpamaan agama yang aku diutus Allah dengannya ialah seperti seorang lelaki yang mendatangi suatu kaum, lalu ia berkata: Aku melihat pasukan (musuh) dengan kedua mataku dan sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan dan melambaikan bajunya.

 

Maka cepatlah, cepatlah (pergi). Sekelompok mematuhinya, lalu mereka berangkat di awal malam dengan tenang hingga mereka selamat. Akan tetapi kelompok yang lain tidak mempercayainya hingga pasukan (musuh) itu menyerang mereka di waktu pagi dan membinasakan mereka.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru, ia berkata: Nabi SAW bersabda: Orang muslim yang sempurna itu ialah orang muslim yang tidak mengganggu kaum muslimin lainnya dengan lisan dan tangannya, sedangkan muhajir (orang yang hijrah) ialah orang yang meninggalkan segala yang dilarang Allah.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a, ia berkata: Nabi SAW bersabda: Surga lebih dekat kepada seseorang di antara kamu daripada tali sandalnya. Dan api neraka seperti itu pula.

 

208 MELIHAT KEPADA ORANG YANG LEBIH RENDAH KEADAANNYA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: Apabila seseorang dari kamu melihat kepada orang yang dilebihkan di atasnya mengenai harta dan bentuk tubuh, hendaklah ia melihat kepada orang yang lebih rendah keadaannya daripada dia.

 

Keterangan

 

Hal itu dimaksudkan supaya ia mensyukuri nikmat Allah padanya dan tidak meremehkannya.

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a. dari Nabi SAW dalam hadits yang diriwayatkannya dari Tuhannya Allah Azza wa Jalla, beliau bersabda: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menulis kebaikan-kebaikan dan dosa-dosa, kemudian menjelaskan semua itu.

 

Maka siapa yang ingin berbuat kebaikan, namun tidak mengerjakannya, maka Allah menulisnya di sisi-Nya satu kebaikan penuh.

 

Jika ia ingin mengerjakannya, lalu mengerjakannya, maka Allah menetapkannya di sisi-Nya sepuluh kebaikan hingga 700 kali lipat hingga berlipat-lipat kali.

 

Dan siapa yang ingin berbuat suatu dosa, namun tidak mengerjakannya, maka Allah menulisnya baginya di sisi-Nya satu kebaikan penuh.

 

Jika ingin mengerjakan, lalu mengerjakannya, maka Allah menulis baginya di sisi-Nya satu dosa.

 

209 RIYA’, MENCARI KETENARAN DAN MERENDAHKAN DIRI

 

Diriwayatkan dari Salamah, ia berkata: Aku mendengar Jundub berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa beramal untuk mencari ketenaran, maka Allah akan mencemarkannya (pada hari kiamat). Dan siapa yang melakukan riya”, maka Allah akan menampakkan niatnya yang buruk.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda: Allah Ta’ala berfirman: Barangsiapa memusuhi wali-Ku, maka Aku nyatakan perang kepadanya.

 

Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku sukai daripada apa yang Aku wajibkan atasnya.

 

Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya.

 

Apabila Aku mencintainya, maka Aku adalah pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar dan penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang ia gunakan untuk bekerja dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan.

 

Jika ia meminta sesuatu kepada-Ku, tentu Aku memberinya. Dan jika ia memohon perlindungan kepada-Ku tentu Aku melindunginya.

 

210 SIAPA MENYUKAI PERJUMPAAN DENGAN ALLAH TA’ALA, SAKARATUL MAUT DAN ALLAH MENGGENGGAM BUMI

 

Diriwayatkan dari Ubadah bin Shamit r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Barangsiapa menyukai perjumpaan dengan Allah, maka Allah menyukai perjumpaan dengannya.

 

Dan siapa yang tidak menyukai perjumpaan dengan Allah, maka Allah tidak menyukai perjumpaan dengannya.

 

Aisyah (atau salah seorang istri Nabi SAW) berkata: Sesungguhnya kami tidak menyukai kematian.

 

Nabi SAW bersabda: Bukan itu, tetapi orang mukmin itu apabila

 

menghadapi kematian, ia diberi kabar gembira tentang keridhaan Allah Azza wa Jalla dan kemuliaannya.

 

Maka tiada sesuatu yang lebih disukainya daripada apa yang ada di depannya sehingga ia menyukai perjumpaan dengan Allah dan Allah menyukai perjumpaan dengannya.

 

Adapun orang kafir apabila menghadapi kematian, ia pun diberi kabar tentang siksa Allah dan hukuman-Nya.

 

Maka tiada sesuatu yang lebih dibencinya daripada apa yang ada di depannya. Ia tidak suka berjumpa dengan Allah dan Allah tidak suka berjumpa dengannya.

 

Diriwayatkan dari Abi Qatadah Al-Anshari r.a. bahwa ia menceritakan bahwa ada jenazah lewat di depan Rasulullah SAW, kemudian beliau berkata: Mustariih dan mustaraah minhu.

 

Para sahabat berkata: Ya Rasulallah, apakah al-mustariih dan almustaraah minhu?

 

Nabi SAW menjawab: Hamba yang mukmin beristirahat dari kepayahan dunia dan gangguannya menuju rahmat Allah Azza wa Jalla. sedangkan orang yang fasik sebaliknya, yaitu para hamba, negeri-negeri, pohon-pohon dan hewan-hewan terbebas darinya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Allah menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian Allah Azza wa Jalla berkata: Akulah Raja, di mana raja-raja bumi?

 

211 HARI KETIKA ORANG-ORANG BERDIRI DI HARI KIAMAT, SURGA DAN NERAKA SERTA TELAGA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Orang-orang berkeringat pada hari kiamat hingga keringat mereka di bumi mencapai 70 hasta dan membungkam mulut mereka hingga mencapai telinga mereka.

 

Diriwayatkan dari Adiy bin Hatim r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Hindarilah api neraka.

 

Kemudian beliau berpaling dan menjauhkan diri.

 

Kemudian beliau berkata: Hindarilah api neraka.

 

Kemudian beliau berpaling dan menjauhkan diri tiga kali hingga kami mengira beliau melihat kepadanya.

 

Kemudian beliau berkata: Hindarilah api neraka, walaupun dengan menyedekahkan separuh buah kurma. Barangsiapa tidak menemukannya, maka dengan mengucapkan perkataan yang baik.

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Apabila penghuni surga dibawa ke surga dan penghuni neraka dibawa ke neraka, didatangkanlah kematian hingga diletakkan di antara surga dan neraka, kemudian disembelih.

 

Kemudian juru bicara berseru: Hai penghuni surga, tiada kematian. Hai penghuni neraka, tiada kematian.

 

Maka penghuni surga semakin bertambah kegembiraan mereka dan penghuni neraka semakin bertambah kesedihan mereka.

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Allah Tabaroka wa Ta’ala berkata kepada penghuni surga: Hai penghuni surga.

 

Mereka menjawab: Labbaik wa sa’daik, ya Tuhan kami.

 

Kemudian Allah Azza wa Jalla berkata: Apakah kalian puas?

 

Mereka menjawab: Mengapa kami tidak puas, sedangkan Engkau telah memberi kami sesuatu yang tidak pernah Engkau berikan kepada seorang pun dari makhluk-Mu?

 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata: Kuberi kalian sesuatu yang lebih baik daripada itu.

 

Mereka berkata: Ya Rabb, sesuatu apakah yang lebih baik daripada itu?

 

Allah Azza wa Jalla menjawab: Kuhalalkan atas kalian keridhaanKu, maka Aku tidak murka kepada kalian setelah itu untuk selamanya.

 

Diriwayatkan dari Imran bin Hushainr.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Suatu kaum keluar dari neraka dengan syafa’at Muhammad SAW, lalu masuk surga. Mereka dinamakan Jahannamiyyin.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Aku berkata: Ya Rasulallah, siapa orang yang paling bahagia mendapat syafa’atmu pada hari kiamat?

 

Nabi SAW menjawab: Orang yang paling bahagia mendapat syafa’atku pada hari kiamat ialah siapa yang mengucapkan Laa ilaha illallahu secara murni dengan kemauannya sendiri.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Sungguh aku mengetahui penghuni neraka yang terakhir keluar dari situ dan penghuni surga terakhir yang masuk di dalamnya.

 

Ada seorang lelaki keluar dari neraka. Kemudian Allah Azza wa Jalla berkata: Pergilah dan masuklah ke dalam surga.

 

Kemudian ia mendatangi surga. Namun dibayangkan olehnya bahwa surga sudah penuh. Maka ia kembali dan berkata: Ya Rabb, aku mendapati surga telah penuh.

 

Kemudian Allah Ta’ala berkata: Pergilah dan masuklah ke dalam surga.

 

Orang itu pergi ke surga. Namun dibayangkan olehnya bahwa Surga sudah penuh. Maka ia kembali dan berkata: Ya Rabb, aku mendapati surga sudah penuh.

 

Kemudian Allah Ta’ala berkata: Pergilah dan masuklah ke dalam surga. Sesungguhnya bagimu seperti dunia dan sepuluh kali dunia atau bagimu seperti sepuluh kali dunia.

 

Maka orang itu berkata: Apakah Engkau mengejekku atau menertawaiku?, sedangkan Engkau adalah Raja.

 

Abdullah bin Mas’ud berkata: Aku telah melihat Rasulullah SAW tertawa hingga nampak gigi-gigi depannya.

 

Konon orang itu adalah penghuni surga yang paling rendah derajatnya.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Aku adalah pendahulu kalian di telaga.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru, ia berkata: Nabi SAW bersabda: Telagaku panjangnya perjalanan sebulan. Airnya lebih putih daripada susu dan baunya lebih harum daripada misik dan gelas-gelasnya seperti bintang-bintang di langit. Barangsiapa minum darinya, ia pun tidak merasa haus untuk selamanya.

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Tidaklah seseorang diangkat menjadi khalifah, melainkan ia mempunyai dua macam pembantu dekat.

 

Pembantu yang satu menyuruhnya berbuat kebaikan dan mendorongnya melakukan itu. Dan pembantu yang lain menyuruhnya berbuat keburukan dan mendorongnya melakukan itu, sedangkan yang terpelihara adalah siapa yang dilindungi Allah.

 

Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Samurah, ia berkata: Nabi SAW berkata: Hai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau meminta jabatan pimpinan. Karena jika engkau diberi jabatan itu setelah memintanya, engkau pun dibiarkan mengurusnya. Dan jika engkau diberi jabatan itu tanpa memintanya, maka engkau akan dibantu Allah dalam mengurusinya.

 

Apabila engkau bersumpah dengan suatu sumpah, lalu engkau melihat lainnya yang lebih baik daripada itu, maka tebuslah sumpahmu dan bersumpahlah dengan yang lebih baik.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Dan janganlah kamu jadikan sumpahsumpahmusebagaialatpenipu diantarakamuyang menyebabkan kaki(mu) tergelincir sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan (di dunia) karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan bagimu siksa yang besar.” An-Nisa’: 94.

 

Allah Ta’ala berfirman: Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai panghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan perdamaian di antara manusia.” Al-Baqarah: 234.

 

Nabi SAW bersabda: Perkataan terbaik ada empat: Subhanallahi (Maha Suci Allah), walhamdu lillah (segala puji bagi Allah), Laa ilaha illallahu (tiada Tuhan selain Allah) dan Allahu Akbar (Allah Maha Besar).

 

212 NAZAR DAN KETAATAN, MEMUKUL PEMINUM KHAMAR, MEMOTONG TANGAN PENCURI DAN PEMBAYARAN DIYAT

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Barangsiapa bernazar untuk mentaati Allah, hendaklah ia mentaatiNya. Dan siapa bernazar untuk mendurhakai-Nya, maka janganlah ia mendurhakai-Nya.

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. bahwa Nabi SAW memukul peminum khamar dengan pelepah kurma dan sandal, dan Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. mendera peminum khamar dengan 40 kali dera.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda:

 

Tangan pencuri dipotong bila mencuri barang seharga seperempat dinar.

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Orang mukmin senantiasa dalam kelonggaran pada agamanya selama ia tidak menumpahkan darah yang haram.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Barangsiapa membunuh orang mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah neraka jahannam.”

 

Allah Ta’ala berfirman pula :

 

“Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan (alasan) yang benar dan tidak berzina. Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya). (Yakni) akan dilipat gandakan siksa untuknyapada hari kiamat dan dia akan kekal dalam siksaan itu dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shaleh, maka kejahatan mereka diganti dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Al-Furgan:

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Barangsiapa menyerang kita dengan senjata, maka ia bukan termasuk golongan kita.

 

Diriwayatkan dari Al-Ahnaf bin Qais, ia berkata: Aku pergi untuk menolong orang ini, lalu aku bertemu dengan Abu Bakrah.

 

– la berkata: Hendak kemana engkau?

 

Aku menjawab: Aku ingin menolong orang ini.

 

Abu Bakrah berkata: Kembalilah, karena aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Apabila dua orang muslim berkelahi dengan menggunakan pedang, maka pembunuh dan yang dibunuh masuk neraka.

 

Aku katakan: Abu Bakrah berkata: Ya Rasulallah, yang ini adalah pembunuh, maka kenapa yang terbunuh itu (masuk neraka)?

 

Nabi SAW menjawab: la sangat ingin membunuh lawannya.

 

213 JIWA DIBALAS DENGAN JIWA DAN SIAPA YANG MENUNTUT DARAH ORANG LAIN TANPA HAK

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku adalah utusan Allah, kecuali dengan salah satu dari tiga perkara: Jiwa dibalas dengan jiwa (qisas), orang sudah pernah kawin yang berbuat zina, orang yang murtad dari agama dan meninggalkan jama’ah.

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a. bahwa Nabi SAW bersabda: Orang-orang yang paling dibenci Allah ada tiga: Orang yang melakukan pelanggaran di tanah Haram dan orang yang mengikuti kebiasaan jahiliyah di dalam Islam dan orang yang menuntut darah orang lain tanpa hak untuk menumpahkan darahnya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: Kita adalah umat yang terakhir dan yang mendahului (pada hari kiamat)

 

Dan dengan isnadnya beliau bersabda: Andaikata seseorang mengintip dalam rumahmu sedangkan engkau tidak mengizinkan baginya, lalu engkau melemparnya dengan batu hingga membutakan matanya, maka engkau tidak berdosa.

 

214 QASAMAH, KEBINASAAN YANG TIDAK BISA DITEBUS DAN DOSA ORANG YANG MEMBUNUH DZIMMI

 

Diriwayatkan dari Al-Asy’ats bin Qais, ia berkata: Nabi SAW bersabda: Bukti dakwaanmu adalah kedua saksimu atau sumpahnya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Binatang yang terluka tidak ada hukumannya (ganti ruginya), sumur yang menyebabkan orang celaka di dalamnya tidak ada hukumannya (ganti ruginya), barang tambang yang runtuh menimpa penggalinya tidak ada hukumannya (ganti ruginya), dan harta rikaaz zakatnya seperlima.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru dari Nabi SAW, beliau bersabda: Barangsiapa membunuh orang kafir yang telah mengadakan perjanjian damai dengan pemerintah muslim, maka ia pun tidak mencium bau surga, padahal baunya bisa tercium dari jarak perjalanan 40 tahun.

 

215MENYEKUTUKAN ALLAH, MENOLAK ZAKAT DAN LARANGAN MELAKUKAN TIPU DAYA

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bahwa ia berkata: Seorang dusun datang kepada Nabi SAW, lalu berkata: Ya Rasulallah, apakah dosa-dosa besar itu? Nabi SAW menjawab: Menyekutukan Allah.

 

Orang itu berkata: Kemudian apa?

 

Nabi SAW menjawab: Durhaka kepada kedua orang tua.

 

Orang itu berkata: Kemudian apa?

 

Nabi SAW menjawab: Sumpah palsu.

 

Aku berkata: Apakah sumpah palsu itu?

 

Nabi SAW menjawab: Sumpah yang digunakan untuk merampas harta seorang muslim, sedangkan ia berdusta dalam sumpahnya.

 

Rasulullah SAW bersabda: Apabila pemilik hewan ternak tidak memberikan zakatnya, maka pada hari kiamat ternak itu akan dibiarkan menguasainya dan menginjak mukanya dengan kakikakinya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Tidak boleh seseorang menghalangi kelebihan air untuk menghalangi kelebihan rumput (untuk makanan ternak).

 

216 TENTANG HIBAH DAN NIKAH

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Perawan tidak dinikahkan hingga diminta izinnya dan janda tidak dinikahkan hingga diminta perintahnya. Ada yang mengatakan: Ya Rasulallah, bagaimana izinnya? Nabi SAW menjawab: Bila ia diam.

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Orang yang menarik kembali hibahnya adalah seperti anjing yang menelan kembali muntahnya. Kita tidak boleh mengikuti contoh yang buruk.

 

217 MIMPI ORANG-ORANG SHALEH DAN MIMPI YANG BAIK ITU DARI ALLAH TA’ALA SERTA KABAR GEMBIRA

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Mimpi yang baik dari orang shaleh adalah satu bagian dari 46 bagian dari kenabian.

 

Diriwayatkan dari Abi Qatadah Al-Anshari ra. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Mimpi yang baik itu dari Allah dan mimpi yang buruk itu dari syaitan.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah tersisa dari kenabian, kecuali kabar-kabar gembira.

 

Para sahabat berkata: Ya Rasulallah, apakah kabar-kabar gembira itu?

 

Nabi SAW menjawab: Mimpi yang baik.

 

218 MIMPI MELIHAT NABI SAW

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa melihatku dalam tidur, maka ia akan melihatku dalam keadaan jaga (pada hari kiamat) dan syaitan tidak bisa menampakkan diri dalam rupaku.

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a. bahwa ia mendengar Nabi SAW bersabda: Barangsiapa melihatku dalam tidur, ia pun telah melihat kebenaran, karena syaitan tidak bisa berbentuk diriku.

 

Ibnu Sirin berkata: Abu Hurairah r.a. berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Apabila zaman telah semakin dekat, mimpi orang mukmin nyaris tidak berdusta, dan mimpi orang mukmin adalah satu bagian dari 46 bagian dari kenabian.

 

Muhammad berkata: Dan aku mengatakan ini.

 

la berkata: Dikatakan bahwa mimpi itu ada tiga macam: Bisikan hati, mimpi buruk dari syaitan dan kabar gembira dari Allah.

 

Maka siapa melihat sesuatu (dalam mimpi) yang tidak disukainya, janganlah dia menceritakannya kepada seseorang dan hendaklah ia berdiri, lalu ia kerjakan shalat.

 

Adalah beliau tidak menyukai belenggu leher di dalam mimpi dan menyukai ikatan pada kaki. Ikatan pada kaki ditafsirkan keteguhan dalam agama.

 

219 SIAPA YANG BERDUSTA DALAM MIMPINYA

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Barangsiapa mengaku bermimpi sesuatu sedang ia tidak melihatnya, maka ia dipaksa untuk mengikat antara dua helai rambut dan ia tidak akan bisa melakukannya.

 

Barangsiapa mendengarkan pembicaraan suatu kaum sedang mereka tidak menyukainya atau menghindar darinya, maka dituangkan timah cair dalam telinganya pada hari kiamat.

 

Dan siapa melukis (makhluk bernyawa), ia pun disiksa dan dipaksa meniupkan roh di dalamnya, sedangkan ia tidak bisa meniupkannya.

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Termasuk dusta terbesar ialah bila seseorang mengaku melihat sesuatu yang tidak dilihatnya.

 

220 APABILA MELIHAT SESUATU YANG TIDAK DISUKAI DAN PENAFSIRAN MIMPI SESUDAH SHALAT SUBUH

 

Diriwayatkan dari Abdu Robbih bin Said, ia berkata: Aku telah bermimpi sesuatu yang menyebabkan aku sakit hingga aku mendengar Aba Qatadah berkata: Aku pernah bermimpi melihat sesuatu yang menyebabkan aku sakit hingga aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Mimpi yang baik itu dari Allah. Maka apabila seseorang dari kamu melihat sesuatu yang disukainya, janganlah ia menceritakannya, kecuali kepada orang yang dicintainya.

 

Dan apabila melihat mimpi yang tidak disukainya, hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatannya dan kejahatan syaitan, lalu meludah tiga kali. Janganlah ia menceritakan mimpi itu kepada seorang pun, karena tidak akan membahayakannya.

 

Diriwayatkan dari Samurah bin Jundub r.a., ia berkata: Adalah Rasulullah SAW sering mengatakan kepada para sahabatnya: Apakah seseorang di antara kalian ada yang bermimpi?

 

Kemudian orang itu menceritakan mimpinya kepadanya sebagaimana dikehendaki Allah.

 

Pada suatu pagi beliau berkata kepada kami: Tadi malam dua orang datang kepadaku (dalam mimpi) membangkitkan aku.

 

Keduanya berkata kepadaku: Pergilah.

 

Aku pun pergi bersama keduanya. Kami mendatangi seorang lelaki yang berbaring.

 

Ternyata ada orang lain yang berdiri di atasnya membawa batu. la timpakan batu itu pada kepalanya. Kemudian batu itu menggelinding ke arah sini.

 

Orang itu mengejar batu itu, lalu mengambilnya hingga tidak kembali padanya sampai kepalanya pulih seperti dulu.

 

Kemudian orang itu kembali kepadanya, lalu memperlakukannya seperti yang ia lakukan pada kali pertama.

 

Nabi SAW berkata: Aku katakan kepada kedua orang itu: Subhanallah, siapakah kedua orang ini?

 

Kedua orang itu berkata kepadanya: Pergilah, pergilah.

 

Nabi SAW berkata: Maka kami berangkat dan mendatangi seorang lelaki yang berbaring di atas punggungnya.

 

Ternyata ada orang lain berdiri di atasnya memegang pengait dari besar.

 

Tiba-tiba ia menghampiri salah satu sisi mukanya, lalu memotong mulutnya hingga tembus ke belakangnya, dan memotong hidungnya hingga tembus belakangnya serta matanya hingga tembus belakangnya.

 

Barangkali Abu Raja’ mengatakan: Kemudian dibelah.

 

Nabi SAW berkata: Kemudian orang itu bergeser ke sisi yang lain dan melakukan terhadapnya seperti yang ia lakukan terhadap sisi yang pertama.

 

Belum selesai dia dari sisi itu hingga sisi yang lain pulih seperti semula.

 

Kemudian ia kembali kepadanya dan melakukan seperti yang ia lakukan pada kali yang pertama.

 

Nabi SAW berkata: Aku katakan kepada keduanya: Subhanallah, siapakah kedua orang ini?

 

Kedua orang itu berkata kepadaku: Pergilah, pergilah.

 

Maka kami pun berangkat. Kemudian kami mendatangi tempat seperti tungku.

 

la berkata: Aku mengira ia berkata: Ternyata di dalamnya terdengar suara-suara ribut. Maka kami mengintip di dalamnya. Ternyata di situ terdapat banyak laki-laki dan perempuan telanjang. Mereka didatangi api dari bawah mereka. Apabila api itu mendatangi mereka, maka mereka pun menjerit.

 

Nabi SAW berkata: Aku katakan kepada kedua orang itu: Siapakah mereka ini?

 

Kedua orang itu berkata kepadaku: Pergilah, pergilah.

 

Maka kami berangkat hingga tiba di sebuah sungai — yang aku menduga – beliau mengatakan: Merah seperti darah.

 

Ternyata di sungai itu ada seorang lelaki sedang berenang dan di tepi sungai ada seorang lelaki mengumpulkan banyak batu di dekatnya.

 

Perenang itu berenang sesukanya. Kemudian ia mendatangi orang yang telah mengumpulkan batu-batu di dekatnya, lalu membuka mulutnya dan orang itu memasukkan batu-batu ke dalam mulutnya satu demi satu. Kemudian ia pergi berenang. 

 

Kemudian ia kembali kepadanya, lalu membuka mulutnya dan orang di tepi sungai itu memasukkan batu ke dalam mulutnya.

 

Nabi SAW berkata: Aku katakan kepada kedua orang itu: Siapakah dua orang ini?

 

Kedua orang itu berkata kepadaku: Pergilah, pergilah.

 

Maka kami pun berangkat dan mendatangi seorang lelaki berwajah buruk seperti wajah seorang lelaki terburuk yang engkau lihat.

 

Ternyata ia sedang menyulut api dan berlari-lari di sekelilingnya.

 

Aku berkata kepada kedua orang ini: Siapakah orang ini?

 

Kedua orang itu menjawab: Pergilah. pergilah.

 

Maka kami pun berangkat dan mendatangi kebun yang lebat dan di dalamnya terdapat beraneka bunga di musim semi. Ternyata di tengah kebun itu ada seorang lelaki yang tinggi, nyaris aku tidak melihat kepalanya di langit. Di sekeliling orang itu ada anak-anak dengan jumlah terbanyak yang pernah kulihat.

 

Aku berkata kepada kedua orang itu: Siapa orang ini dan siapa mereka ini?

 

Kedua orang itu berkata kepadaku: Pergilah, pergilah.

 

Kami berangkat hingga tiba di sebuah taman besar yang belum pernah kulihat taman lebih besar dan lebih indah daripada itu.

 

Kedua orang itu berkata kepadaku: Naiklah di dalamnya.

 

Nabi SAW berkata: Maka aku naik di dalamnya dan tiba di sebuah kota yang didirikan dengan batu bata emas dan batu bata perak.

 

Kami mendatangi pintu kota dan minta dibukakan pintu, kemudian pintu itu dibuka bagi kami, lalu kami memasukinya.

 

Kami disambut di situ oleh orang-orang yang separuh mereka dari belakang berbentuk yang paling bagus dan yang separuh berbentuk paling buruk yang pernah engkau lihat.

 

Kedua orang itu berkata kepada mereka: Pergilah dan masuklah kalian dalam sungai itu.

 

Nabi SAW berkata: Ternyata itu adalah sungai yang lebar mengalir, seakan-akan airnya adalah susu murni karena sangat putihnya.

 

Maka mereka pergi dan masuk di dalamnya, kemudian kembali kepada kami.

 

Kejelekan itu telah lenyap dari mereka hingga mereka memiliki bentuk terbagus.

 

Kedua orang itu berkata kepadaku: Ini adalah surga Aden dan ini tempat tinggalmu. Nabi SAW berkata: Kemudian pandanganku menatap ke atas. Aku melihat istana seperti awan putih.

 

Kemudian orang itu berkata kepadaku: Ini tempat tinggalmu.

 

Aku berkata kepada kedua orang itu: Semoga Allah memberkati kamu berdua. Biarkan aku supaya aku memasukinya.

 

Kedua orang itu berkata: Adapun sekarang, tidak bisa kami lakukan dan engkau akan memasukinya.

 

Aku berkata kepada kedua orang itu: Sejak tadi malam aku telah melihat keajaiban. Apa yang telah kulihat ini?

 

Kedua orang itu berkata: Kami akan memberitahukannya kepadamu.

 

Adapun orang pertama yang engkau datangi dan kepalanya dihantam dengan batu, ia adalah orang yang mengambil Al-Qur’an, lalu meninggalkannya dan tidur meninggalkan shalat wajib.

 

Adapun orang lelaki yang engkau datangi dan mulutnya dipotong hingga tembus belakangnya, dan hidungnya dipotong hingga belakangnya serta matanya dipotong hingga belakangnya, ia adalah orang yang keluar di pagi hari dari rumahnya, lalu menyiarkan kebohongan yang mencapai berbagai penjuru. Adapun orang-orang lelaki dan perempuan telanjang yang berada dalam bangunan seperti tungku, mereka adalah orang-orang lelaki dan perempuan yang suka berzina.

 

Adapun orang lelaki yang engkau datangi dan berenang di sungai serta menelan batu, maka ia adalah pemakan riba.

 

Adapun orang lelaki yang buruk rupanya di dekat api yang dinyalakannya, sementara ia berlari-lari di sekelilingnya, itu adalah Malik penjaga jahannam.

 

Adapun orang lelaki tinggi yang berada di dalam kebun, ia adalah Ibrahim alaihis salam. Adapun anak-anak yang berada di sekelilingnya, mereka adalah bayi-bayi yang mati dalam keadaan fitrah.

 

Samurah berkata: Salah seorang dari kaum muslimin berkata: Dan anak-anak kaum musyrikin?

 

Rasulullah SAW menjawab: Juga anak-anak kaum musyrikin.

 

Adapun orang-orang yang separuh badan mereka bagus dan yang separuhnya buruk, mereka itu adalah orang-orang yang mencampur perbuatan baik dengan perbuatan buruk dan Allah memaafkan mereka.

 

221 KETAATAN KEPADA PENGUASA DAN SIAPA YANG MENYERANG KITA DENGAN SENJATA

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Barangsiapa tidak menyukai sesuatu dari pemimpinnya, hendaklah ia bersabar, karena siapa yang keluar dari ketaatan kepada penguasa sejengkal, ia pun mati dengan kematian jahiliyah.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim di antara kamu.” Al-Anfaal: 25.

 

Diriwayatkan dari Junadah bin Abi Umayyah, ia berkata: Kami menjenguk Ubadah bin Shamit yang sedang sakit. Kami berkata: Semoga Allah menyembuhkanmu. Ceritakanlah suatu hadits yang engkau dengan dari Nabi SAW.

 

la berkata: Nabi SAW memanggil kami, lalu kami membai’atnya. Beliau berkata dalam syarat yang ditetapkannya atas kami, yaitu beliau membai’at kami untuk mendengar dan taat dalam keadaan giat dan keadaan tidak mampu, dalam keadaan sulit dan mudah serta mementingkan diri mereka di atas kami. Dan kami tidak boleh melawan penguasa, kecuali bila kalian melihat kekufuran yang jelas dengan bukti yang ada padamu dari Allah mengenainya.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Janganlah seseorang dari kamu menodongkan senjata kepada saudaranya, karena ia tidak tahu barangkali syaitan merebutnya dari tangannya dan mengenai orang itu hingga ia terjatuh dalam parit neraka.

 

222 APABILA ALLAH MENURUNKAN SIKSA ATAS SUATU KAUM, DAN PEMIMPIN YANG BERKHIANAT SERTA KEINGINAN MENJADI PENGHUNI KUBUR

 

Diriwayatkan dari ibnu Umar r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Apabila Allah menurunkan siksa atas suatu kaum, maka siksaan itu menimpa siapa saja di antara mereka, kemudian mereka dibangkitkan sesuai dengan amal-amal mereka.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Kiamat tidak terjadi hingga ada orang lelaki melewati kuburan orang lelaki, lalu ia berkata: Kiranya aku berada di tempatnya.

 

Diriwayatkan dari Ma’qil bin Yasar bahwa ia mendengar Nabi SAW bersabda: Tidaklah seorang pemimpin memimpin rakyat muslimin, lalu ia mati, sedangkan ia berkhianat kepada mereka, melainkan Allah mengharamkan surga atasnya.

 

Abu Bakrah r.a. menulis surat kepada putranya di Sijistan bahwa janganlah engkau mengadili antara dua orang sedang engkau dalam keadaan marah, karena aku mendengar Nabi SAW bersabda: Janganlah hakim mengadili antara dua orang di saat ia sedang marah.

 

Al-Hasan Al-Bashri berkata: Allah mengambil janji dari para penguasa untuk tidak mengikuti hawa nafsu dan tidak takut manusia dan tidak menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit.

 

Kemudian ia membaca: “Hai Dawud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.

 

Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat siksa yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” Shad: 26.

 

Dan membaca: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat, di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang berserah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendetapendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitabkitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya.

 

Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit.

 

Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” Al-Maidah: 44.

 

 

223 PUJIAN KEPADA PENGUASA

 

Muzahim bin Zufar berkata: Umar bin Abdul Aziz Al-Umawi berkata kepada kami: Lima sifat apabila salah satunya tidak dimiliki oleh hakim, maka hal itu merupakan cela, yaitu: la seorang yang tidak cepat membalas Orang yang mengganggunya, terpelihara, kuat, tegas. pandai dan suka bertanya tentang ilmu.

 

Beberapa orang termasuk Urwah bin Zubair berkata kepada ibnu Umar r.a.: Sesungguhnya kami masuk kepada penguasa kami, lalu kami memujinya berbeda dengan celaan yang kami biarakan ketika kami keluar dari mereka. Ibnu Umar menjawab: Kami dulu menganggapnya sebagai sifat munafik.

 

224 MENGIKUTI SUNNAH NABI SAW DAN PENGAJARAN KAUM WANITA

 

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a., ia berkata: Beberapa orang malaikat datang kepada Nabi SAW yang sedang tidur. Salah seorang dari mereka berkata: Sesungguhnya ia sedang tidur.

 

Salah seorang dari mereka berkata: Sesungguhnya mata tidur dan hati terjaga.

 

Mereka berkata: Sesungguhnya temanmu itu mempunyai perumpamaan, maka buatlah perumpamaan untuknya.

 

Salah seorang dari mereka berkata: la sedang tidur. Dan salah seorang dari mereka berkata: Sesungguhnya mata tidur dan hati terjaga.

 

Mereka berkata: Perumpamaannya adalah seperti seorang lelaki yang membangun sebuah rumah dan mengadakan jamuan di dalamnya serta mengutus orang untuk mengundang orang-orang.

 

Maka siapa memenuhi undangan, ia pun masuk rumah dan makan dari jamuan itu. Dan siapa yang tidak memenuhi undangan, ia pun tidak memasuki rumah itu dan tidak makan dari jamuan itu.

 

Mereka berkata: Takwilkanlah perumpamaan itu bagi Nabi SAW, tentu dia memahaminya.

 

Salah seorang dari mereka berkata: Sesungguhnya ia tidur.

 

Salah seorang dari mereka berkata: Sesungguhnya mata tidur dan hati terjaga.

 

Maka mereka berkata: Rumah itu adalah surga dan pengundang itu adalah Muhammad SAW. Maka siapa yang menaati Muhammad SAW, ia pun telah menaati Allah. Dan siapa yang mendurhakai Muhammad SAW, ia pun telah mendurhakai Allah sedangkan Muhammad memisahkan antara orang-orang (yang mukmin dengan yang kafir, yang baik dengan yang jahat).

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a., ia berkata: Seorang perempuan datang kepada Rasulullah SAW. la berkata: Ya Rasulallah, kaum lelaki telah menghabiskan pembicaraan denganmu. Maka adakanlah bagi kami sehari dari dirimu supaya kami mendatangimu pada waktu itu di mana anda ajari kami apa yang diajarkan Allah kepadamu.

 

Nabi SAW berkata: Berkumpullah kalian pada hari begini di tempat begini.

 

Kemudian para wanita itu berkumpul, lalu Rasulullah SAW mendatangi mereka. Beliau ajari mereka dari apa yang diajarkan Allah kepadanya.

 

Kemudian Nabi SAW berkata: Tidaklah seorang perempuan mengalami kematian tiga orang anaknya, melainkan mereka menjadi tabir baginya dari api neraka.

 

Kemudian seorang perempuan dari mereka berkata: Ya Rasulallah, bagaimana kalau dua anak?

 

Abu Said berkata: Perempuan itu mengulanginya dua kali.

 

Kemudian Nabi SAW berkata: Juga dua anak, juga dua anak, juga dua anak.

 

225 KALIAN AKAN MENGIKUTI JALAN ORANG-ORANG YANG SEBELUM KAMU DAN DOSA ORANG YANG MENGAJAK KEPADA KESESATAN

 

Diriwayatkan dari Abi Said r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Kalian akan mengikuti jalan orang-orang yang sebelum kami sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta hingga seandainya mereka memasuki lubang biawak, niscaya kalian ikuti mereka. Kami berkata: Ya Rasulallah, apakah kaum Yahudi dan Nasrani? Nabi SAW menjawab: Siapa lagi (kalau bukan mereka itu)?

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah seseorang dibunuh secara aniaya, melainkan anak Adam yang pertama mempunyai bagian darinya.

 

Barangkali Sufyan berkata: “Dari darahnya.”

 

Karena ia adalah orang pertama yang melakukan pembunuhan pertama kali (di muka bumi).

 

Allah Ta’ala berfirman: “Wa min auzaaril ladziina yudhilluunahum bighairi “ilmin” (dan sebagian dosa-dosa orang-orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan). An-Nahl: 25.

 

226 LARANGAN BERSELISIH DAN ALLAH YANG MEMBERI REZEKI

 

Diriwayatkan dari Jundub bin Abdullah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Bacalah Al-Qur’an selama hatimu bersatu. Apabila kamu berselisih, maka tinggalkanlah dia (supaya tidak menimbulkan pertengkaran).

 

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari r.a.. ia berkata: Nabi SAW bersabda: Tiada seorang pun yang lebih sabar dalam menghadapi gangguan yang didengarnya daripada Allah. Mereka menganggapnya mempunyai anak, kemudian Dia memberi mereka rezeki.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” Adz-Dzaariyaat: 58.

 

227 MEMOHON DENGAN NAMA-NAMA ALLAH TA’ALA

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a. bahwa Nabi SAW bersabda: Aku berlindung dengan keperkasaan-Mu yang tidak ada Tuhan selain Engkau yang tidak bisa mati, sedangkan jin dan manusia pasti mati.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Apabila seseorang dari kamu hendak tidur di tempat tidurnya, hendaklah ia mengebasinya dengan ujung bajunya tiga kali dan mengucapkan: Dengan nama-Mu Tuhanku, aku letakkan sisi tubuhku dan dengan nama-Mu aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan (mencabut) nyawaku, maka ampunilah dia. Dan jika Engkau melepaskannya, maka peliharalah dia sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shaleh.

 

Diriwayatkan dari Hudzaifah r.a., ia berkata: Adalah Nabi SAW apabila hendak tidur di tempat tidurnya, beliau mengucapkan: Ya Allah, dengan nama-Mu aku hidup dan aku mati.

 

Dan apabila memasuki waktu pagi, beliau mengucapkan: Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami sesudah Dia mematikan kami dan kepada-Nya kami dibangkitkan.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Allah Ta’ala berfirman (hadits Qudsi): Aku mengikuti sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu menyertainya bila ia mengingat-Ku.

 

Jika menyebut-Ku dalam dirinya, maka Aku menyebutnya dalam diri-Ku. Jika ia menyebut-Ku dalam sekelompok orang, Aku menyebutnya dalam kelompok yang lebih baik daripada mereka.

 

Jika mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku berjalan, Aku mendekat kepadanya dengan berlari.

 

Keterangan

 

Maksudnya ketaatan sedikit yang dilakukan manusia mendapat balasan pahala yang banyak. Dan semakin banyak ketaatannya. ia pun mendapat pahala yang lebih banyak.

 

228 TANGAN ALLAH PENUH DAN TIADA YANG LEBIH CEMBURU DARIPADA ALLAH

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Tangan Allah penuh tidak berkurang karena pemberian, terus dituangkan sepanjang malam dan siang.

 

Nabi SAW bersabda: Tidakkah kalian lihat apa yang telah diberikanNya sejak Dia menciptakan langit dan bumi? Tidaklah berkurang segala yang ada di tangan-Nya.

 

Beliau bersabda pula: Arsy-Nya berada di atas air dan di tanganNya yang lain ada timbangan, turun dan naik.

 

Diriwayatkan dari Al-Mughirah r.a., ia berkata: Sa’ad bin Ubadah berkata: Andaikata kulihat seorang lelaki bersama istriku, niscaya aku menghantamnya dengan pedang pada bagian yang tajam.

 

Perkataan itu sampai kepada Rasulullah SAW. Maka beliau berkata: Apakah kalian merasa heran terhadap kesemburuan Sa’ad?

 

Demi Allah, sungguh aku lebih cemburu daripada dia dan Allah lebih cemburu daripada aku.

 

Lantaran kecemburuan Allah, Dia mengharamkan perbuatanperbuatan keji, yang nampak darinya maupun yang tersembunyi.

 

Tiada yang lebih menyukai uzur daripada Allah. Oleh sebab itu, Dia mengutus para pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan (para rasul).

 

Dan tiada yang lebih menyukai pujian daripada Allah Azza wa Jalla. Oleh sebab itu, Allah menjanjikan surga.

 

Diriwayatkan dari ibnu Abbas r.a., ia berkata: Adalah Nabi SAW di saat mengalami kesusahan mengucapkan: “Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Agung lagi Maha Penyantun, tiada Tuhan selain Allah Pemilik Arsy yang agung, tiada Tuhan selain Allah Pemilik langit dan Pemilik bumi dan Pemilik Arsy yang mulia.

 

229 NAIKNYA PARA MALAIKAT DAN MELIHAT ALLAH PADA HARI KIAMAT

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: Para malaikat bergiliran mengawasi kalian di waktu malam dan di waktu siang. Mereka berkumpul dalam shalat Ashar dan shalat Fajar (Subuh). Kemudian para malaikat yang bermalam di tempatmu naik, lalu Allah menanyai mereka, sedangkan Dia lebih tahu tentang mereka.

 

Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata: Bagaimana kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?

 

Mereka menjawab: Kami tinggalkan mereka di saat mereka sedang shalat dan kami datangi mereka di saat mereka sedang shalat.

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri ra. tentang melihat Allah. Ia berkata: Kami katakan: Ya Rasulallah, apakah kita bisa melihat Tuhan kita pada hari kiamat!

 

Rasulullah SAW menjawab: Apakah kalian terhalang ketika melihat matahari dan bulan dalam keadaan cerah? Kami menjawab: Tidak.

 

Nabi SAW berkata: Sesungguhnya kalian tidak terhalang ketika melihat Tuhanmu pada hari itu, kecuali seperti kalian terhalang ketika melihat keduanya.

 

Kemudian juru bicara berseru: Hendaklah setiap golongan pergi kepada apa yang dulu mereka sembah.

 

Maka para penyembah salib pergi bersama salib mereka, para penyembah berhala pergi bersama berhala mereka dan para penyembah tuhan-tuhan pergi bersama tuhan-tuhan mereka hingga tinggallah orang-orang yang menyembah Allah Azza wa Jalla, yang baik maupun yang jahat.

 

Kemudian dikatakan kepada mereka: Apa yang menahan kalian di saat orang-orang telah pergi?

 

Mereka menjawab: Kami tinggalkan mereka di saat kami lebih membutuhkannya daripada hari ini dan kami mendengar juru bicara berseru: Hendaklah setiap golongan pergi dengan apa yang dulu mereka sembah. Sesungguhnya kami menunggu Tuhan kami.

 

Kemudian mereka didatangi oleh Al-Jabbar (Allah Yang Maha Perkasa). Dia berkata: Aku adalah Tuhanmu.

 

Mereka berkata: Engkau Tuhan kami.

 

Maka tidaklah berbicara dengan-Nya, kecuali para nabi.

 

Kemudian juru bicara berkata: Apakah di antara kalian dan Dia ada tanda sehingga kalian bisa mengenal-Nya?

 

Mereka menjawab: Betis.

 

Maka Allah Ta’ala menyingkap betis, lalu setiap orang mukmin bersujud kepada-Nya dan tinggallah orang yang bersujud kepada Allah karena riya’ dan mencari ketenaran. la pergi untuk bersujud, namun punggungnya berubah menjadi rata.

 

Kemudian jembatan didatangkan, lalu diletakkan di tengah jahannam.

 

Kami berkata: Ya Rasulallah, jembatan apakah itu?

 

Nabi SAW menjawab: Itu adalah jembatan yang licin dan bisa menggelincirkan.

 

Di atasnya ada kait-kait serta tanaman berduri yang lebar. Tanaman itu mempunyai duri yang bengkok dan tumbuh di Najd bernama Sa’dan. Orang mukmin lewat di atasnya seperti kedipan mata, ada yang seperti kilat dan ada yang seperti angin, ada yang seperti kuda dan unta yang cepat.

 

Ada yang selamat dengan mulus, ada yang selamat setelah tercakar, ada yang selamat setelah terjatuh dalam neraka jahannam.

 

Orang terakhir dari mereka lewat dan diseret.

 

Kalian tidak lebih keras menuntutku mengenai hak yang telah jelas bagi kalian daripada tuntutan orang mukmin pada hari itu terhadap Allah Yang Maha Perkasa.

 

Bilamana mereka melihat bahwa mereka telah selamat mengenai saudara-saudara mereka, maka mereka berkata: Ya Tuhan kami, saudara-saudara kami dulu shalat bersama kami, puasa bersama kami dan bekerja bersama kami.

 

Allah Ta’ala berkata: Pergilah kalian. Barangsiapa yang kalian dapati dalam hatinya iman sebesar dinar, keluarkanlah dia (dari neraka). Allah mengharamkan wajah-wajah mereka atas api neraka.

 

Kemudian orang-orang mukmin mendatangi penghuni neraka.

 

Sebagian dari mereka telah masuk dalam neraka hingga telapak kakinya, dan ada yang mencapai tengah betisnya.

 

Maka mereka keluarkan orang-orang yang mereka kenal. Kemudian mereka kembali.

 

Maka Allah Ta’ala berkata: Pergilah kalian. Barangsiapa yang kalian dapati dalam hatinya iman sebesar setengah dinar, keluarkanlah dia.

 

Kemudian mereka keluarkan orang-orang yang mereka kenal. Kemudian mereka kembali.

 

Maka Allah Ta’ala berkata: Pergilah kalian. Barangsiapa yang kalian dapati dalam hatinya iman sebesar dzarrah, keluarkanlah dia.

 

Maka mereka keluarkan orang-orang yang mereka kenal. Abu Said berkata: Jika kalian tidak mempercayai aku, bacalah firman Allah Ta’ala: “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang, walaupun sebesar dzarrah, dan jika ada kebajikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipatgandakannya.” An-Nisa’: 40.

 

Maka para nabi dan malaikat serta orang-orang mukmin memberi syafa’at.

 

Allah yang Maha Perkasa berkata: Tinggallah syafa’at-Ku.

 

Kemudian Allah mengambil segenggam api, lalu mengeluarkan orang-orang yang telah hangus, lalu mereka dilemparkan dalam sebuah sungai di mulut-mulut sungai bernama Ma’ul hayaat (air kehidupan).

 

Mereka tumbuh di kedua tepinya seperti biji yang tumbuh di tanah bekas banjir.

 

Kalian telah melihatnya di sisi batu besar di sisi pohon.

 

Mana yang condong ke sinar matahari, warnanya hijau. Dan yang condong ke tempat yang teduh, warnanya putih.

 

Mereka keluar seakan-akan mutiara. Di leher-leher mereka dipasang tanda-tanda pengenal. Kemudian mereka masuk surga.

 

Penghuni surga berkata: Mereka ini adalah orang-orang yang dibebaskan Ar-Rahman (Allah yang Maha Pengasih).

 

Dia masukkan mereka ke dalam surga tanpa amal yang mereka kerjakan maupun kebaikan yang mereka lakukan.

 

Kemudian dikatakan kepada mereka: Bagi kalian apa yang kalian lihat dan ditambah sebanyak itu.

 

Diriwayatkan dari Adiy bin Hatim r.a., ia berkata: Rasulullah SAW & bersabda: Tiada seorang pun di antara kalian, melainkan Tuhannya akan berbicara dengannya, tidak ada juru bicara antara Tuhan dan orang itu dan tidak ada tabir yang menghalanginya.

 

Diriwayatkan dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan r.a., ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Di antara umatku senantiasa ada sekelompok orang menegakkan agama Allah. Tidaklah membahayakan mereka siapa yang mendustakan mereka maupun melawan mereka hingga datang keputusan Allah (untuk mengadakan kiamat) dan mereka dalam keadaan itu.

 

230 PERKATAAN AR-ROBB AZZA WA JALLA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya ada seorang hamba berbuat dosa, lalu ia berkata: Ya Tuhanku, aku berbuat dosa, maka ampunilah aku. Maka Tuhannya berkata: Apakah hamba-Ku mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menghukumnya atas dosa itu? Aku telah mengampuni hamba-Ku.

 

Kemudian ia tinggal selama yang dikehendaki Allah. Kemudian ia berbuat dosa, lalu berkata: Ya Tuhanku, aku berdosa atau berbuat dosa lagi. Maka ampunilah dosaku itu. Maka Allah berkata: Apakah hambaKu mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menghukumnya atas dosa itu? Aku telah mengampuni hambaKu. Kemudian ia tinggal selama yang dikehendaki Allah. Kemudian ia berbuat dosa, lalu berkata: Ya Tuhanku, aku berbuat dosa atau berbuat dosa lagi, maka ampunilah dosaku itu.

 

Allah berkata: Apakah hamba-ku mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menghukumnya atas dosa itu? Aku telah mengampuni hamba-Ku tiga kali. Biarlah ia beramal sekehendaknya.

 

Diriwayatkan dari Adiy bin Hatim r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tidak seorang pun di antara kalian melainkan Tuhannya akan berbicara kepadanya tanpa juru bicara antara Tuhan dan dia. la melihat ke sebelah kanannya. Maka ia tidak melihat, kecuali amal yang telah dikerjakannya. Ia melihat ke sebelah kiri, namun ia tidak melihat. kecuali amal yang telah dikerjakannya. Dan ia melihat di depannya. maka ia tidak melihat, kecuali neraka di hadapannya. Oleh sebab itu hindarilah api neraka, walaupun dengan menyedekahkan separuh buah kurma.

 

231 AHLIL QUR’AN DAN ORANG YANG PANDAI MEMBACANYA

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tidak boleh iri, kecuali dalam dua perkara: Seorang lelaki yang dikarunia pengetahuan tentang Al-Qur’an dan ia membacanya sepanjang malam dan sepanjang siang. Kemudian orang yang iri itu berkata: Andaikata aku diberi seperti yang diberikan kepada orang ini, niscaya aku lakukan seperti yang ia lakukan. Dan seorang lelaki yang dikarunia Allah harta, lalu ia menafkahkannya pada jalan yang benar. Kemudian orang yang iri berkata: Andaikata aku diberi seperti yang diberikan kepadanya, niscaya aku mengamalkannya seperti yang diamalkannya.

 

Nabi SAW bersabda: Orang yang pandai membaca Al-Qur’an, ia pun bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti dan hiasilah AlQur’an dengan suaramu.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa ia mendengar Nabi sAW bersabda: Tidaklah Allah mengizinkan sesuatu seperti yang diizinkan-Nya bagi seorang nabi yang bagus suaranya ketika membaca Al-Qur’an dengan suara keras.

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a. bahwa ia berkata kepada Abdullah bin Abdurrahman: Sungguh aku melihatmu menyukai kambing dan dusun. Apabila engkau berada di antara kambing-kambingmu atau dusunmu, lalu engkau serukan adzan untuk menunaikan shalat. maka keraskanlah suara adzanmu.

 

Karena tidaklah jin dan manusia serta sesuatu apapun mendengar suara adzan, melainkan ia bersaksi baginya pada hari kiamat.

 

Abu Said berkata: Demikianlah aku mendengarnya dari Rasulullah SAW.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Allah Azza wa Jalla berfirman (hadits Qudsi): Siapa yang lebih zalim daripada orang yang bermaksud menciptakan seperti ciptaan-Ku. Maka cobalah mereka menciptakan seekor semut atau menciptakan sebutir biji atau biji sya’ir.

 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia berkata: Pada malam Rasulullah SAW diperjalankan dari masjid Ka’bah ada tiga orang datang kepadanya sebelum diturunkan wahyu kepadanya di saat beliau sedang tidur di dalam Masjidil Haram.

 

Yang pertama dari mereka berkata: Yang mana dia? Yang tengah

dari mereka berkata: la adalah yang terbaik dari mereka. Yang terakhir dari mereka berkata: Ambillah yang terbaik dari mereka.

 

Pada malam itu beliau tidak melihat mereka, hingga mereka mendatanginya pada malam yang lain dalam keadaan hatinya bisa melihat sedang matanya tidur dan hatinya tidak tidur. Begitu pula para nabi, mata mereka tidur sedang hati mereka tidak tidur.

 

Mereka tidak berbicara kepada Nabi SAW hingga mereka mengusungnya dan meletakkannya di dekat sumur Zamzam. Jibril a.s. yang mengurusinya di antara mereka. Jibril membedah dadanya ke arah bawah hingga terbuka perutnya. lalu membasuhnya dari air Zamzam dengan tangannya hingga membersihkan perutnya (guna persiapan naik ke kedudukan tertinggi). Kemudian didatangkan sebuah bejana dari emas berisi wadah dari emas yang penuh dengan iman dan hikmah. Jibril memasukkannya ke dalam dadanya dan urat-urat tenggorokannya. kemudian menutupnya.

 

Kemudian Jibril menaikkannya ke langit terdekat, lalu mengetuk salah satu pintunya. Penghuni langit berseru kepadanya: Siapa ini? Jibril menjawab: Jibril.

 

Mereka berkata: Siapa yang bersamamu?

 

Jibril menjawab: Yang bersamaku Muhammad SAW.

 

Penghuni langit berkata: Apakah ia telah diangkat menjadi Nabi?

 

Jibril menjawab: Ya.

 

Para malaikat berkata: Selamat datang baginya. Penghuni langit merasa gembira dengannya. Penghuni langit mengetahui apa yang diinginkan Allah di bumi hingga Dia memberitahu mereka.

 

Nabi SAW berjumpa Adam di langit terdekat. Maka Jibril berkata kepadanya: Ini bapakmu (Adam), berilah salam kepadanya.

 

Kemudian Nabi SAW memberi salam kepadanya dan Adam alaihis salam menjawab salamnya dan mengatakan: Marhaban wa ahlan, wahai putraku. Sungguh engkau anak yang baik.

 

Nabi SAW melihat di langit terdekat dua sungai yang mengalir. Nabi SAW berkata: Apa nama dua sungai ini, hai Jibril?

 

Jibril menjawab: Dua sungai ini adalah Nil dan Furat, yaitu pokoknya.

 

Kemudian Jibril membawanya di tempat itu. Nabi SAW melihat sungai lain yang di atasnya ada sebuah istana dari mutiara dan zabarjad. Nabi SAW menepukkan tangannya. Ternyata baunya harum seperti misik adzfar.

 

Nabi SAW berkata: Sungai apakah ini, hai Jibril?

 

Jibril menjawab: Ini adalah Al-Kautsar yang disimpan Tuhanmu untukmu. Kemudian Jibril naik ke langit kedua. Maka para malaikat berkata kepadanya seperti yang dikatakan kelompok Malaikat yang pertama kepadanya: Siapakah ini? Jibril menjawab: Jibril.

 

Para Malaikat berkata: Siapa yang bersamamu?.

 

Jibril menjawab: Muhammad SAW.

 

Mereka berkata: Apakah ia sudah diangkat menjadi Nabi ?

 

Jibril menjawab: Ya.

 

Para malaikat berkata: Marhaban bihi wa ahlan.

 

Kemudian Jibril menaikkannya ke langit ketiga dan mengatakan kepadanya seperti yang dikatakan kelompok Malaikat yang pertama dan kedua. Kemudian Jibril menaikkannya ke langit keempat. Maka mereka mengatakan kepadanya seperti itu. Kemudian Jibril menaikkannya ke langit kelima dan mereka mengatakan kepadanya seperti itu. Kemudian Jibril menaikkannya ke langit keenam, lalu mereka mengatakan kepadanya seperti itu. Kemudian Jibril menaikkannya ke langit ketujuh, lalu mereka mengatakan kepadanya seperti itu.

 

Dalam setiap langit terdapat nabi-nabi yang ia sebut nama-nama mereka. Aku telah hafal, di antara mereka adalah Idris di langit kedua, Harun di langit keempat dan seorang lagi di langit kelima yang aku tidak hafal namanya, Ibrahim di langit keenam dan Musa di langit ketujuh disebabkan kalam Allah yang disampaikan kepadanya secara langsung. Musa berkata: Ya Rabb, aku tidak mengira bahwa ada orang yang dilebihkan atasku.

 

Kemudian Jibril menaikkan Muhammad SAW di atas itu dan tiada yang mengetahuinya kecuali Allah Azza wa Jalla hingga tiba di Sidratul Muntaha. Allah yang Maha Perkasa mendekat dan semakin dekat hingga berjarak darinya sedekat antara dua busur.

 

Kemudian Allah mewahyukan kepadanya antara lain 50 shalat atas umatmu dalam sehari semalam. Kemudian Muhammad SAW turun hingga sampai kepada Musa. Maka Musa menahannya dan berkata: Ya Muhammad, apa yang diwajibkan Tuhanmu kepadamu?

 

Dia mewajibkan kepadaku 50 shalat sehari semalam.

 

Musa berkata: Sesungguhnya umatmu tidak mampu melakukan itu. Maka kembalilah dan mohonlah supaya Tuhanmu memberi keringanan kepadamu dan mereka.

 

Kemudian Nabi SAW menoleh kepada Jibril seakan-akan meminta sarannya tentang hal itu. Jibril mengatakan: Terimalah jika engkau mau.

 

Kemudian Jibril menaikkannya menuju Allah yang Maha Perkasa di tempat semula.

 

Muhammad SAW berkata: Ya Rabb, ringankanlah kami, karena umatku tidak mampu melakukan itu. Maka Allah Mengurangi nya 10 shalat.

 

Kemudian Muhammad SAW kembali kepada Musa, lalu Musa menahannya dan selalu menyuruhnya kembali kepada Tuhannya hingga menjadi 5 shalat.

 

Kemudian Musa menahannya pada 5 shalat. Musa berkata: Ya Muhammad, aku telah membujuk kaumku bani Israel untuk mengerjakan kurang dari ini, namun mereka menjadi lemah hingga meninggalkannya. Umatmu lebih lemah tubuhnya, hati, badan, penglihatan dan pendengarannya. Maka kembalilah dan mohonlah keringanan kepada Tuhanmu.

 

Pada semua itu Nabi SAW menoleh kepada Jibril untuk memberinya petunjuk. Jibril tidak menolak keinginan itu, lalu menaikkannya pada kali kelima.

 

Muhammad SAW berkata: Ya Rabb, sesungguhnya umatku memiliki tubuh dan hati, pendengaran dan badan yang lemah. Maka beilah kami keringanan.

 

Allah yang Maha Perkasa berkata: Ya Muhammad.

 

Muhammad SAW menjawab: Labbaik wa sa’daik.

 

Allah berkata: Sesungguhnya keputusan-Ku tidak bisa dirubah sebagaimana telah Aku wajibkan atasmu di Ummil Kitab (Lauh Mahfudh). Setiap kebaikan dibalas sepuluh kali lipat. Maka ketetapannya adalah lima puluh di Ummil Kitab dan lima shalat bagimu (dan umatmu).

 

Kemudian Nabi SAW kembali kepada Musa. Musa berkata: Bagaimana engkau lakukan?

 

Nabi SAW menjawab: Allah memberi kami keringanan. Dia memberi kami balasan untuk setiap kebaikan sepuluh kali lipat.

 

Musa berkata: Demi Allah, aku telah membujuk bani Israil untuk mengerjakan kurang dari itu, namun mereka meninggalkannya. Kembalilah pada Tuhanmu dan mintalah keringanan lagi bagimu.

 

Rasulullah SAW menjawab: Hai Musa, demi Allah, aku merasa malu kepada Tuhanku karena telah berkali-kali pergi meminta keringanan kepada-Nya.

 

Jibril berkata: Turunlah dengan nama Allah.

 

Nabi SAW terjaga dan berada di Masjidil Haram.

 

232 MENUNDA PEMBAYARAN HUTANG OLEH ORANG YANG MAMPU, ORANG YANG BERSYUKUR DAN SABAR

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Penundaan membayar hutang oleh orang yang mampu adalah kezaliman.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Orang yang makan dan bersyukur adalah seperti orang puasa yang sabar.

 

233 PENGOBATAN DENGAN MADU DAN KESEMBUHAN DARI ALLAH SERTA PENULARAN PENYAKIT

 

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a., ia berkata: Seorang lelaki datang kepada Nabi SAW. la berkata: Saudaraku berkali-kali buang air besar. Maka Nabi SAW berkata: Berilah dia minuman madu. Kemudian orang itu memberinya minuman maud. Kemudian orang itu berkata: Sesungguhnya aku telah memberinya minuman madu, namun ia semakin sering buang air besar. Nabi SAW berkata: Allah berkata benar, sedangkan perut saudaramu telah berdusta.

 

Keterangan

 

Adanya penyakit itu disebabkan oleh banyaknya bahan busuk di dalam perut. Oleh karena itu Nabi SAW menyuruhnya lagi minum madu guna mengeluarkannya. Setelah mengulanginya, ia pun sembuh.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, belia bersabda: Mata jahat itu adalah nyata.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tiada penularan, tidak boleh takut sial, tidak boleh takut burung hantu, tidak boleh takut Shafar dan larilah dari penderita lepra seperti engkau lari dari singa.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau berkata: Andaikata aku mempunyai (emas sebesar) Uhud, niscaya aku tidak ingin tersisa setelah tiga malam satu dinar pun, kecuali yang aku sediakan untuk membayar hutang dalam keadaan aku menemukan Orang yang menerimanya.

 

234 JANGAN SALING MENGGUNJING, MENYURUH BERLAKU ADIL DAN MEMAAFKAN ORANG YANG ZALIM SERTA DOA-DOA PILIHAN DARI NABI SAW DAN ANJURAN UNTUK SENANTIASA BERDOA

 

Allah Ta’ala berfirman: “Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Apakah salah seorang di antara kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” Al-Hujuraat: 12.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”

 

An Nahl: 90.

 

Allah Ta’ala berfirman: Yika kamu menyatakan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.” An-Nisaa’: 149.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, pahalanya atas (tanggungan) Allah.

 

Sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada suatu dosa pun atas mereka.

 

Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak.

 

Mereka itu mendapat siksa yang pedih. Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk halhal yang diutamakan.” Asy-Syuura: 40-43.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian dari apa-apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” An-Nisaa’: 32.

 

Allah Ta’ala berfirman: Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagimu.” Al-Mu’min: 60.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” Al-A’raf: 55.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.

 

Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” Al-Baqarah: 186.

 

Allah Ta’ala berfirman: “Atau siapakah yang mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya dan yang menghilangkan kesusahan.” An-Nami: 62.

 

Diriwayatkan dari An-Nu’man bin Basyir r.a. bahwa Nabi SAW bersabda: “Doa itu adalah ibadah.” HR. Abu Dawud dan Tirmidzi.

 

Diriwayatkan dari Anas r.a., ia berkata: Doa Nabi SAW yang terbanyak ialah: Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksa neraka. Muttafag ‘alaihi.

 

Diriwayatkan dari Amru ibnul Ash r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Rasulullah SAW bersabda: Ya Allah, yang kuasa mengubah hati, ubahlah hati kami untuk menaati-Mu. HR. Muslim.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: Mohonlah perlindungan kepada Allah dari cobaan yang berat dan kesengsaraan yang sangat serta takdir yang buruk dan kegembiraan musuh atas musibahku. Muttafag alaihi.

 

Diriwayatkan dari Ali r.a., ia berkata: Rasulullah SAW berkata kepadaku: Katakanlah: Ya Allah. berilah aku petunjuk dan luruskanlah aku. Dalam suatu riwayat: Ya Allah, aku mohon kepada-Mu petunjuk dan kebenaran. HR. Muslim.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa Nabi SAW mengucapkan dalam doanya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan perbuatan yang aku kerjakan dan kejelekan perbuatan yang tidak aku kerjakan. HR. Muslim.

 

Diriwayatkan dari Zaid bin Argam r.a., ia berkata: Adalah Rasulullah SAW mengatakan: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ketidakmampuan dan kemalasan, sifat penakut, sifat kikir dan masa tua serta siksa kubur. Ya Allah, berilah ketakwaan kepada diriku dan sucikanlah dia, Engkau sebaik-baik yang menyucikannya. Engkau pemimpin dan pelindungnya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak tunduk, nafsu yang tidak puas dan doa yang tidak dikabulkan. HR. Muslim.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa Nabi SAW dulu berdoa dengan perkataan-perkataan ini: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ujian di dalam kubur dan siksa neraka serta kejelekan kekayaan dan kemiskinan.” HR. Abu Dawud dan Tirmidzi.

 

Diriwayatkan dari Ziyad bin Ilagah dari pamannya Outbah bin Malik r.a., ia berkata: Adalah Nabi SAW mengucapkan: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari akhlak, amal dan keinginan yang buruk.” HR. Tirmidzi.

 

Diriwayatkan dari Anas r.a. bahwa Nabi SAW mengucapkan: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sakit belang, gila, lepra, dan penyakit-penyakit yang berbahaya. HR. Abu Dawud.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Adalah Rasulullah SAW mengucapkan: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa lapar, karena ia adalah seburuk-buruk teman tidur. Dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat khianat, karena ia adalah seburukburuk kekenyangan. HR. Abu Dawud.

 

Diriwayatkan dari Imran bin Hushain r.a. bahwa Nabi SAW mengajari ayahnya Hushain dua kalimat untuk diucapkannya sebagai doa: “Ya Allah, ilhamilah aku kebenaranku dan lindungilah aku dari kejahatan diriku.” HR. Tirmidzi.

 

Diriwayatkan dari Abi Fadhl Al-Abbas bin Abdul Muththalib r.a., ia berkata: Aku berkata: Ya Rasulallah, ajarilah aku sesuatu untuk aku mohon kepada Allah Ta’ala.

 

Nabi SAW berkata: Mohonlah keselamatan kepada Allah.

 

Aku menunggu beberapa hari. Kemudian aku datang dan berkata: Ya Rasulallah, ajarilah aku sesuatu untuk kumohon kepada Allah Ta’ala.

 

Beliau berkata kepadaku: Hai Abbas, wahai paman Rasulullah SAW, mohonlah kepada Allah keselamatan di dunia dan di akhirat. HR. Tirmidzi.

 

Diriwayatkan dari Syahrin bin Hausyab, ia berkata: Aku berkata kepada Ummi Salamah r.a.: Wahai Ummul Mu’minin: Apa doa Rasulullah SAW yang terbanyak bila berada di tempatmu?

 

Ummu Salamah menjawab: Doanya yang terbanyak ialah: “Ya Mugallibal guluub, tsabbit galbi “alaa diinika.” (Ya Tuhan yang kuasa mengubah hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu). HR. Tirmidzi.

 

Diriwayatkan dari Abi Darda’ r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Di antara doa Dawud alaihis salam ialah: “Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kecintaan-Mu dan kecintaan orang yang mencintai-Mu serta amalan yang menyampaikan aku kepada kecintaan-Mu. Ya Allah, jadikanlah aku lebih mencintai-Mu daripada diriku dan keluargaku serta air yang dingin.” HR. Tirmidzi. 

 

Diriwayatkan dari Anas r.a., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Perbanyaklah mengucapkan: Ya Dzal jalaali wal ikraam” (Ya Tuhan yang memiliki keagungan dan kemuliaan).

 

Diriwayatkan dari Abi Umamah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW mengucapkan banyak doa yang kam tidak bisa menghafalnya. Kami berkata: Ya Rasulallah, anda mengucapkan banyak doa yang kami tidak bisa menghafalnya.

 

Nabi SAW berkata: Maukah kutunjukkan kepada kalian suatu doa yang mencakup semua itu? Engkau katakan: Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikan yang dimohon oleh nabi-Mu Muhammad SAW dan aku berlindung kepada-Mu dengan perlindungan yang dimohon oleh nabi-Mu Muhammad SAW,

 

Engkau tempat meminta tolong dan Engkaulah yang memberi kecukupan dan tiada daya maupun kekuatan, melainkan dengan pertolongan Allah. HR. Tirmidzi.

 

Diriwayatkan dari ibnu Mas’ud rr.a., ia berkata: Di antara doa Rasulullah SAW ialah: “Ya Allah, aku mohon kepada-Mu hal-hal yang menimbulkan rahmat-Mu dan kepastian ampunan-Mu, keselamatan dari setiap dosa, pahala dari setiap kebajikan, keberuntungan mendapat surga dan keselamatan dari api neraka.” HR. Al-Hakim.

 

Ya Allah limpahkanlah shalawat dan salam atas Sayyidina Muhammad sebanyak jumlah bilangan yang ada dalam pengetahuanMu dalam setiap kejapan mata sejak zaman dahulu yang tak terhingga selama-lamanya dan keluarga serta para sahabatnya.

 

Keterangan

 

Bentuk shalawat ini berasal dari seorang shalih.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra. bahwa Nabi SAW mengucapkan: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari pembangkangan, sifat munafik dan akhlak yang buruk.

 

Diriwayatkan dari Syitir bin Syakal dari bapaknya bahwa Nabi SAW mengucapkan: “Ya Alah, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan pendengaranku dan kejelekan penglihatanku serta kejelekan lidahku, dari kejelekan hatiku dan kejelekan maniku, yakni kemaluannya.” Hadits Hasan Gharib.

 

Diriwayatkan dari Ali r.a. bahwa Nabi SAW mengucapkan: “Ya Allah, aku berlindung pada keridhaan-Mu dari murka-Mu dan aku berlindung dengan maaf-Mu dari hukuman-Mu serta aku berlindung kepada-Mu dari (kemarahan)-Mu. Aku tidak bisa menghitung pujian kepada-Mu sebagaimana Engkau memuji diri-Mu.” Hadits Hasan Gharib.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a. bahwa Nabi SAW mengucapkan: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat-Mu dan perubahan kesehatan serta hukuman mendadak dan seluruh murka-Mu.”

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW mengucapkan: “Ya Allah, berilah aku manfaat dengan apa yang Engkau ajarkan kepadaku dan ajarilah aku ilmu yang bermanfaat bagiku serta tambahilah aku ilmu. Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan dan aku berlindung kepada Allah dari keadaan penghuni neraka. Hadits Hasan Gharib.

 

Diriwayatkan dari Abi Malik r.a. bahwa Nabi SAW mengucapkan: “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah aku petunjuk, berilah aku kesehatan dan berilah aku rezeki.”

 

Diriwayatkan dari Ali r.a. bahwa Nabi SAW mengucapkan: “Ya Allah, ampunilah dosaku, lapangkanlah rumahku dan berkatilah aku pada rezekiku.”

 

Diriwayatkan dari Ali r.a. bahwa Nabi SAW mengucapkan: “Ya Allah, cukupilah aku dengan halal-Mu dan jauhkan aku dari haramMu, dan cukupilah aku dengan karunia-Mu tanpa selain Engkau.” Hadits Hasan Gharib.

 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a. bahwa Nabi SAW mengucapkan: “Ya Allah, aku mohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian diri dan kekayaan.”

 

Diriwayatkan dari Umar r.a. bahwa Nabi SAW mengucapkan: Ya Allah, tambahilah kami dan jangan kurangi kami, muliakanlah kami dan jangan hinakan kami. Berilah kami (rezeki) dan jangan haramkan kami, utamakanlah kami dan jangan utamakan orang lain di atas kami, jadikanlah kami ridha dan ridhailah kami.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW mengucapkan: Ya Allah, sesungguhnya Engkau meminta dari diri kami sesuatu yang kami tidak memilikinya, melainkan dengan pertolongan-Mu. Ya Allah, berilah kami darinya sesuatu yang menyebabkan Engkau ridha kepada kami. Hadits Shahih.

 

Ya Allah, bagikanlah untuk kami dari rasa takut kepada-Mu bagian yang menghalangi kami untuk mendurhakai-Mu dan dari ketaatan kepada-Mu bagian yang menyampaikan kami kepada surga-Mu, dan bagian dari keyakinan yang meringankan atas kami musibahmusibah di dunia. Berilah kami kenikmatan dengan pendengaran, penglihatan dan kekuatan kami selama Engkau hidupkan kami dan jadikan semua itu pewaris kami (tetap kuat pada kami). Balaslah untuk kami siapa yang menganiaya kami dan tolonglah kami terhadap siapa yang memusuhi kami. Janganlah jadikan musibah kami dalam agama kami dan jangan jadikan dunia keinginan kami yang terbesar maupun puncak pengetahuan kami. Janganlah Engkau jadikan orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak berbelas kasih kepada kami menguasai kami lantaran dosa-dosa kami. Tirmidzi mengatakan: Hadits Hasan Gharib.

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW mengucapkan: Ya Allah, perbaikilah bagiku agamaku yang merupakan pelindung urusanku. Perbaikilah bagiku duniaku yang di dalamnya terdapat penghidupanku dan perbaikilah akhiratku yang di dalamnya tempat aku kembali. Jadikanlah kehidupanku sebagai tambahan bagiku dalam setiap kebaikan dan jadikanlah kematian sebagai kebebasan bagiku dari setiap kejahatan. Hadits Shahih.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa Nabi SAW mengucapkan: Ya Allah, ampunilah aku dan kasihanilah aku serta gabungkanlah aku dengan Ar-Rafiiqil A’laa.

 

Diriwayatkan dari Buraidah r.a. bahwa Nabi SAW mengucapkan: Ya Allah. jadikanlah aku orang yang sangat bersyukur, jadikanlah aku orang yang sangat sabar, jadikanlah aku kecil dalam pandangan mataku dan besar dalam pandangan orang-orang. Isnadnya Hasan.

 

Diriwayatkan dari Abi Buraidah r.a. bahwa Nabi SAW mengucapkan: Ya Allah, aku mohon kepada-Mu dengan mengakui bahwa Engkau adalah Allah, tiada Tuhan selain Engkau yang Esa dan tempat meminta segala sesuatu yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.

 

Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW mengucapkan: “Ya Allah, aku mohon kepada-Mu keselamatan di dunia dan akhirat.” Hadits Shahih.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa Nabi SAW mengucapkan: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah menyukai maaf, maka maafkanlah aku.” Hadits Shahih.

 

Diriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa Nabi SAW mengucapkan: “Ya Allah, berilah aku kesehatan pada tubuhku dan berilah aku kesehatan pada penglihatanku dan jadikanlah dia tetap utuh padaku.

 

Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Penyantun lagi Maha Pemurah. Maha Suci Allah Pemilik Arsy yang agung, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

 

Telah tiba waktunya aku akhiri tulisan ini dan aku memohon ampun kepada Allah atas kesalahanku dan segala puji bagi Allah yang pertama dan terakhir. Semoga Allah selalu melimpahkan shalawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad Nabi yang Ummiy dan keluarga serta para sahabatnya.