أنْتُم فُرُوضي ونَفلي … أنْتُم حَديثي وشُغْلي
Engkau kewajibanku dan kesunahanku, engkau ucapanku dan kesibukanku
يا قِبْلَتِي في صلاتي …. إذا وَقَفْتُ أُصلّي
Wahai kiblatku dalam shalatku jika aku berdiri untuk shalat
جَمالُكُمْ نَصْبُ عَيني … إليهِ وجّهْتُ كُلّي
Keindahanmu penegak mataku, semua diriku aku hadapkan kepadanya
وسِرّكُمْ في ضَميري … والقلبُ طُورُ التّجَلّي
Rahasiamu dalam hatiku, dan hati gunung penampakan
آنسْتُ في الحَيّ ناراً … لَيْلاً فَبَشّرْتُ أهلي
Aku menyalakan api di daerah pada malam hari, dan aku beritahu keluargaku
قُلْتُ امْكُثُوا فَلَعَلّي … أجِدْ هُدايَ لَعَلّي
Aku katakan: menetaplah barangkali aku mendapatkan petunjukkku
دَنَوْتُ مِنها فكانَتْ … نارُ المُكَلَّمِ قَبلي
Aku mendekatinya, maka api orang yang di ajak bicara adalah hatiku
نودِيتُ مِنها جِهاراً … رُدّوا لَياليَ وَصلي
Aku dipanggil dengan keras, kembalikan malam-malaku dan shalatlah
حتى إذا ما تَدَانَى ال … ميقَاتُ في جَمْعِ شملي
Sehingga ketika dekat tempat-tempat dalam kumpulan ragaku
صارَتْ جِباليَ دكاً … منْ هَيْبَةِ المُتَجَلّي
Maka gunungku menjadi lebur karena takut yang tampak
ولاحَ سرٌ خَفيٌ … يَدْريهِ مَنْ كَانَ مِثْلي
Dan tampak rahasia yang samar, yang diketahui orang yang seperti saya
وصِرْتُ مُوسَى زَمَاني … مذ صارَ بَعْضِيَ علّي
Dan aku menjadi musa zamanku, semenjak bagianku menjadi aku
فالموتُ فيهِ حياتي … وفي حَياتيَ قَتلي
Kematian adalah kehidupanku, dan dalam hidupku adalah kematianku
أنا الفقيرُ المُعَنّى … رِقُوا لِحَالي وذُلّي
Aku adalah al-fakir yang dimaksud, kasihanilah keadaanku dan kehinaanku