Alhamdulillah. Ya Allah, pujian bagi-Mu yang telah menciptakan kami, mengaruniai kami rezeki, memberi kami petunjuk, mengajari kami, menyelamatkan kami, dan memberi kami jalan keluar. Pujian bagi-Mu atas keimanan. Pujian bagi-Mu atas keislaman. Pujian bagi-Mu atas Al-Quran. Pujian bagi-Mu atas keluarga, harta benda, dan kesehatan. Engkau telah menundukkan musuh kami, melapangkan rezeki kami, memenangkan umat kami, menyatukan perpecahan kami, serta membaguskan kesehatan kami. Dan, setiap hal yang kami mohonkan kepada-Mu, wahai Tuhan kami, pastilah Kauberikan.
Maka bagi-Mu pujian yang banyak atas semua itu. Bagi-Mu pujian atas setiap nikmat yang Kauberikan kepada kami, baik yang lama maupun baru, baik yang diam-diam maupun terang-terangan, baik yang khusus maupun umum, baik yang hidup maupun mati, baik yang tampak maupun tidak tampak. Bagi-Mu pujian hingga Engkau ridha. Bagi-Mu pujian ketika Engkau ridna. Mahasuci Engkau. Aku tidak bisa memerinci sanjungan kepada-Mu. Engkau sebagaimana Kausanjung diri-Mu. Semuanya sesuai dengan kehendak Allah. Tiada kekuatan kecuali dengan Allah. Ya Allah, bagi-Mu pujian sebagaimana yang pantas bagi keagungan wajah-Mu dan kebesaran kuasa-Mu.
Dalam buku ini Saya menyusun sejumlah doa dan wirid, keistimewaan berbagai surah dan ayat, serta aneka rahasia zikir dan wirid. Juga, penjelasan berbagai ijtihad para ahli makrifat inwal tata cara urutan wirid-wirid tersebut.
Perlu diketahui, banyak di antara doa dan wirid itu bermula dari ijtihad pribadi mereka serta rahasia yang Allah bukakan kepada mereka. Sebab, persetujuan dan pengamalannya telah tepat (shahih) serta tegas (sharih) berasal dari Sunnah. Dalil pendukungnya pun banyak. Hal ini berkat persetujuan Rasuiullah saw. atas aneka zikir dan doa yang beliau dengar dari banyak sahabatnya, dengan redaksi yang berbeda-beda dan makna yang jelas, tanpa beliau ajari sebelumnya, dan tanpa belajar dari beliau.
Salah satunya adalah hadis Abdullah bin Buraidah r.a. bahwa Rasulullah saw. mendengar seorang lelaki berucap, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu karena Engkau adalah Allah yang tiada tuhan selain Engkau, Yang Maha Esa, Tumpuan segala pinta, Yang tidak melahirkan serta tidak dilahirkan, dan Yang tiada satu pun sepadan dengan-Nya.”
Mendengar itu, Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh ia telah memohon kepada Allah Ta‘ala dengan nama teragung-Nya yang jika digunakan untuk berdoa niscaya Dia kabulkan, dan yang jika digunakan untuk memohon niscaya Dia berikan.”
Beliau juga bersabda, ‘Uangan lemah dalam berdoa, karena setiap orang tidak akan binasa bersama doa.” (HR Ibnu Hibban dalam Ash-Shahih. HR Al-Hakim)
Beliau bersabda pula, “Maukah kalian kutunjukkan apa yang menyelamatkan kalian dari musuh kalian serta mengundang rezeki kalian? Kalian berdoa kepada Allah pada malam dan siang hari, karena doa adalah senjata orang beriman.” (HR Abu Ya’la)
Beliau juga memberikan kabar gembira kepada orang yang berdoa bahwa doanya dikabulkan, dan pemusatan perhatiannya kepada Allah diterima. Sabda beliau, “Sesungguhnya Allah Maha Pemalu lagi Maha Pemurah. Dia malu apabila seseorang mengangkat kedua tangannya lalu menurunkannya kembali dalam keadaan kosong tanpa diberi apa-apa.” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi, dinilai hasan oleh Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dalam Shahih mereka. HR Al-Hakim, ia berkata, “Shahih berdasarkan kriteria Asy-Syaikhain)
Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Penyayang lagi Maha Pemurah. Dia malu terhadap hamba-Nya apabila ia mengangkat kedua tangannya lantas Dia tidak memberi suatu kebaikan pada tangannya itu.” (HR Al-Hakim, ia berkata, “Isnad-nya sahih.’)
Beliau juga menjelaskan cara pengabulan doa; bahwa semuanya merupakan Kebaikan bagi si pendoa yang cepat atau lambat pasti ia peroleh. Jadi, seluruh keadaan si pendoa adalah baik, entah ia sadari maupun tidak.
Beliau bersabda, “Setiap kali muslim memanjatkan suatu doa yang tidak mengandung dosa ataupun pemutusan silaturahim, ia pasti diberi oleh Allah salah satu dari tiga hal: antara disegerakan baginya (pengabulan) doanya, ditabungkan baginya di akhirat, atau ia dipaling. kan dari keburukan yang setara dengannya.” Para sahabat berkomentar, “Kalau begitu, kami akan memperbanyak.” Beliau bersabda, “Allah lebih banyak.” (HR Ahmad, Al-Bazzar, dan Abu Ya’la, dengan isnad yang jayyid. HR Al-Hakim, ia berkata, “isnad-nya sahih.”)
Rasulullah menerangkan pula hal itu. secara teperinci. Beliau bercerita: Allah memanggil orang mukmin pada hari Kiamat hingga ia diberdirikan di hadapan-Nya. Dia pun berfirman, “Hamba-Ku, sesungguhnya Aku memerintahkanmu agar berdoa kepada-Ku dan Aku menjanjikan kepada-Mu untuk mengabulkan bagimu. Apakah engkau berdoa kepada-Ku?”
Ia menjawab, “Ya, wahai Tuhanku.” Dia pun berfirman, “Ketahuilah bahwa tidaklah engkau panjatkan suatu doa kepada-Ku, kecuali pasti Kukabulkan bagimu. Bukankah engkau berdoa kepada Ku pada tanggal sekian lantaran suatu kesusahan yang menimpamu, agar Aku melegakannya darimu, lantas Aku relegakannya darimu?” Ia menjawab, “Ya, wahai Tuhanku.” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku menyegerakannya bagimu di dunia.”
“Juga, engkau berdoa kepada-Ku pada tanggal sekian lantaran Suatu kesusahan yang menimpamu, agar aku melegakannya Carimu, lantas engkau tidak melihat suatu kelegaan?” Ia menjawab, “Benar, wahai Tuhanku.” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku menabungkan sekian dan sekian bagimu di surga dengan doa itu.”
Juga, engkau berdoa kepada-Ku dalam suatu keperluan, agar Aku memenuhinya bagimu, pada tanggal sekian, lantas Aku mermmenuhinya?” Ia menjawab, “Benar, wahai Tuhanku.” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku menyegerakannya bagimu di dunia.”
Juga, engkau berdoa kepada-Ku pada tanggal sekian dalam suatu keperluan, agar Aku memenuhinya bagimu, lantas engkau tidak melihat pemenuhannya?” la menjawab, “Benar, wahai Tuhanku.” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku menabungkan sekian dan sekian bagimu di surga dengan doa itu.”
Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah suatu doa dipanjatkan kepada Allah oleh hamba-Nya yang beriman kecuali Dia pilihnkan baginya, antara Dia segerakan baginya di dunia atau Dia tabungkan baginya di akhirat.” Beliau melanjutkan, “Maka, si mukmin berkata di tempat itu (di akhirat), “Andai saja tidak ada satu pun doa yang disegerakan baginya.” (HR Al-Hakim)
Beliau juga memberitahukan bahwa doa menghalangi berbagai serangan bencana serta meringankan suatu takdir Allah dengan takdir Allah yang lain.
Beliau bersabda, “Tiada berguna suatu peringatan dari suatu takdir. Sedangkan doa bermanfaat dari hal yang telah terjadi serta yang belum terjadi. Sesungguhnya bencana benar-benar menimpa, lantas doa menghadapinya, sehingga keduanya terus bergulat hingga Hari Kiamat.” (HR Al-Bazzar, Ath-Thabrani, dan Al-Hakim, ia berkata, “isnad-nya sahih.”).
Beliau bersabda pula, “Ketetapan tidak ditolak selain oleh doa. Dan, tidak menambah umur selain bakti.” (HR At-Tirmidzi, ia berkata, “Hadis hasan gharib.”)
Beliau juga mendidik kita bahwa jalan pengabulan doa adalah terus memohon dan senantiasa meminta kepada Allah di setiap waktu.
Beliau bersabda, “Barangsiapa ingin dikabulkan Allah pada saat susah, hendaklah ia memperbanyak doa pada saat senang.” (HR At-Tirmidzi dan Al-Hakim, tentang keduanya, ia berkata, “isnad-nya sahih.”)
Beliau bersabda pula, “Tidak ada sesuatu yang lebih mulia bagi Allah daripada doa di saat senang.” (HR At-Tirmdizi, lonu Majah, dan lonu Hibban dalam kedua Shahih-nya, serta Al-Hakim, dan ia berkata, “Isnad-nya sahih.”)
Nah, hadis-hadis tersebut dan yang lainnya menunjukkan bahwa doa merupakan salah satu penyebab terkuat dalam menolak hal-hal yang tidak disukai. Doa juga merupakan musuh bencana, yang menolaknya dan menanggulanginya, serta mencegahnya terjadi, sekaligus meleraikannya, atau meringankannya apabila terlanjur terjadi. Ini sebagaimana disebutkan dalam hadis lalu yang maknanya bahwa doa di saat bencana memiliki tiga kedudukan:
Pertama: doa itu lebih kuat daripada bencana, sehingga ia menolaknya.
Kedua: doa itu lebih lemah daripada bencana, sehingga bencana itu lebih kuat dan menimpa si hamba, tetapi mungkin saja doa itu meringankannya meskipun ia lemah.
Ketiga: keduanya saling melawan, dan masing-masing mencegah lawannya. Akan tetapi, mungkin saja efeknya terlambat, bisa jadi karena kelemahan dalam jiwanya, berupa doa yang tidak disukai oleh Allah lantaran mengandung permusuhan. Atau, karena kelemahan hatinya dan karena ia tidak memusatkan perhatian kepada Allah saat berdoa, sehingga kedudukan busurnya sangat kendur, lantas anak panah melesat darinya dengan sangat lemah. Atau, karena adanya penghalang dikabulkannya doa, seperti akibat makanan haram, noda dosa di hati, dominasi kelalaian dan syahwat, serta dominasi senda gurau dan permainan yang sia-sia.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Al-Mustadrak karya Al-Hakim, dari hadis Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, “Berdoalah kepada Allah seraya meyakini pasti dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak menerima doa dari hati yang lalai serta main-main.” Sebab, doa adalah obat yang berkhasiat menghilangkan penyakit, tetapi kelalaian hati dari Allah memperlemah khasiatnya.
Demikian pula memakan makanan haram membatalkan serta memperlemah khasiatnya, seperti disebutkan dalam Shahih Muslim dari hadis Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu bagus dan tidak menerima kecuali yang bagus. Dan, sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang beriman dengan apa yang Dia perintahkan kepada para rasul. Dia berfirman, ‘Wahai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Dan Dia berfirman, ‘Hai orang-orang beriman, makanlan di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu…’”
Kemudian beliau menyebutkan seorang lelaki yang lama sekali bepergian jauh, berambut kusut, dan bertubuh penuh debu, ia menjulurkan tangannya ke langit, “Wahai Tuhanku… wahai Tuhanku…”, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia diberi asupan gizi dengan yang haram, maka mana mungkin dikabulkan baginya?
Abdullah putra Imam Ahmad menyebutkan dalam kitab Az-Zuhd karya ayahnya bahwa Bani Israil ditimpa sebuah bencana, lantas mereka pergi ke suatu tempat (untuk berdoa). Maka, Allah mewahyukan kepada nabi mereka agar memberi tahu mereka: “Kalian pergi ke dataran tinggi dengan tubuh yang najis, kalian mengangkat kepada-Ku telapak tangan yang telah kalian lumuri dengan darah, dan dengannya pula kalian penuhi rumah kalian dengan barang haram. Sekarang, murka-Ku terhadap kalian telah memuncak. Kalian tidak akan memperoleh tambahan dari-Ku selain kejauhan jarak.”
Abu Dzarr r.a. berkata, “Perumpamaan doa dan perbuatan baik bagaikan garam dan makanan.”
Sepuluh Etika Berdoa
Etika berdoa ada sepuluh, yaitu:
Pertama, memilin waktu yang mulia untuk berdoa, seperti Hari Arafah di antara tahun, Ramadhan di antara bulan-bulan, hari Jumat di antara pekan, dan waktu sahur di antara waktu-waktu malam. Allah Swt. berfirman, “Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Adz-Dzariyat: 18)
Kedua, memanfaatkan keadaan-keadaan yang mulia, seperti keadaan berhadap-hadapannya barisan-barisan tentara di jalan Allah, keadaan turunnya hujan, keadaan iqamat shalat wajib dan setelah shalat, keadaan antara adzan dan iqamat, serta keadaan sujud. Ini sebagaimana diriwayatkan dalam berbagai hadis.
Sebenarnya, kemuliaan waktu tersebut berpulang kepada kemulliaan keadaan. Sebab, waktu sahur merupakan waktu kebeningan hati, ketulusan hati, dan kekosongan hati dari segala kekacauan. Sementara Hari Arafah dan Hari Jumat merupakan waktu berkumpulnya aneka cita serta kerja sama antarhati guna mengundang rahmat Allah.
Ketiga, berdoa sambil menghadap kiblat serta mengangkat kedua tangan hingga tampak warna putih ketiak. Lalu sepatutnya kedua tangan diusapkan ke wajah pada akhir doa.
Umar r.a. menuturkan, “Rasulullah saw. saat menjulurkan kedua tangannya dalam doa, beliau tidak menariknya kembali sebelum mengusapkannya pada wajah beliau.”
Ibnu Abbas r.a. juga bercerita, “Beliau saw. ketika berdoa, menghimpun kedua tangannya serta menjadikan bagian telapaknya di hadapan wajahnya. Jadi, inilah sikap tangan. Dan, beliau tidak mengangkat pandangannya ke langit.”
Keempat, memelankan suara antara lirih dan jahar. Aisyah r.a. berkata tentang firman Allah Swt.: “..dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya…” (Al-Isra’: 110), bahwa artinya dengan doamu.
Lagi pula, Allah Swt. telah menyanjung Zakaria nabi-Nya dengan berfirman, “Yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.” (Maryam: 3). Dia juga berfirman, “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lernbut.” (Al-A’raf: 55)
Kelima, tidak memaksakan bunyi rima dalam doa.
Keenam, berendanh diri, khusyuk, serta harap-harap cemas. Allah Swt. berfirman, “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lermbut.” (Al-Araf: 55)
Ketujuh, mengukuhkan doa dan meyakini pasti dikabulkan, serta menuluskan harapan dalam doa.
Rasulullah saw. bersabda, Jangan ada di antara kalian yang berucap ketika berdoa: ‘Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau menghendaki.’ Ya Allah, sayangilah aku jika Engkau menghendaki. Hendaklah ia memastikan permintaan, karena Dia tidak dipaksa untuk itu.”
Beliau saw. juga bersabda, “Apabila masing-masing kalian berdoa maka hendaklah ia memperbesar harapan, Karena tidak ada seSuatu pun yang sukar bagi Allah.”
Beliau saw. bersabda pula, “Berdoalah kepada Allah seraya meyakini pasti dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak menerima doa dari hati yang lalai serta main-main.”
Kedelapan, bersikeras dalam berdoa, dan mengulanginya sebanyak tiga kali, dan tidak menganggap lambat pengabulannya.
Kesembilan, memulai doa dengan zikir menyebut Nama Allah Swt. dan memuji-Nya (tidak langsung mulai meminta), kemudian bershalawat atas Nabi saw., serta mengakhirinya dengan kedua hal tersebut pula.
Kesepuluh, dan ini merupakan etika batin, yang merupakan pokok pengabulan, yaitu bertobat serta mengembalikan hak orang lain, dan memusatkan perhatian kepada Allah dengan inti cita-cita. Inilah penyebab terdekat bagi terkabulnya doa.[]
Halaman 24
Perhatikanlah ayat-ayat tersebut dengan saksama, dan bukalah gembok hatimu guna mewujudkan kandungan ayat-ayat ini, agar engkau meraih kesempurnaan solusi serta berhasil melenyapkan kesempitan dan kesusahan. Sebab, ayat-ayat tersebut mengandung aneka rahasia dan cahaya yang dapat menolong orang kesusahan serta membentengi orang ketakutan.
Abu Dzarr r.a. bercerita, “Nabi saw. pernah membaca ayat ini,‘ lalu beliau bersabda, “Wahai Abu Dzarr, andaikan seluruh manusia mengikutinya (ayat ini), niscaya ia mencukupi mereka.” (Ibnu Katsir berkata dalam At-Tafsir, “Ahmad meriwayatkannya.”)
Abu Ubaidah r.a. menuturkan bahwa seorang laki-laki datang menemui Nabi saw. dan berkata, “Bani Fulan menyerangku lalu melarikan untaku dan putraku.” Beliau pun bersabda, “Sesungguhnya keluarga Muhammad benar-benar ini dan itu, merupakan rumah yang di dalamnya tidak ada bahan makanan yang bisa dipinjam. Maka, mintalah kepada Allah Ta’ala.” la pun pulang menemui istrinya lalu memberitahunya. Lantas sang istri berkata, “Alangkah bagus jawaban beliau kepadamu.”
Tidak lama kemudian, Allah mengembalikan kepada lelaki itu untanya dalam jumlah yang lebih banyak daripada sebelumnya beserta putranya. la pun datang menemui Nabi saw. dan memberitahu beliau. Maka, beliau naik ke mimbar dan membaca:
Ibnu Mas’ud r.a. berkata, “Ayat Al-Quran yang paling besar kelegaannya adalah firman-Nya:
Apabila orang yang sedang dilanda kesusahan membacanya berturut-turut dalam keadaan sukar atau sulit sebanyak 100 kali, hal itu merupakan kebaikan yang teramat banyak. Syekh Abdullah AlHaddad rutin membacanya tiap setelah shalat wajib sebanyak 10 kali.
Bersuci Guna Menolak Kesedihan dan Kesusahan
Imam Umar bin Segaf As-Segaf r.a. berkata, “Pertama-tama, ketahuilah bahwa hal-hal yang menolak kesedihan, melapangkan dada, dan menyehatkan tubuh antara lain membersihkan badan, bersuci sesuai dengan kesempurnaan Sunnah Nabi Muhammad saw., menolak bisikan buruk setan, dan segera mendirikan shalat sambil mengenyahkan segala kesibukan hati.”
Nabi saw. bersabda, “Tenteramkanlah kami dengan shalat, wahai Bilal.” Sebab, jika orang yang sedang dilanda kesusahan itu mandi dan shalat dua rakaat dengan niat tobat maka hal itu manjur mengenyahkan kesusahan dan membeningkan hatinya. Tentunya seraya menyingkirkan jauh-jauh segala keraguan ihwal bersuci yang tidak lain berpangkal pada keliaran akal dan ketidaktahuan tentang Sunnah.
Syekh Marzuq dalam kitabnya, An-Nashihah Al-Kafiyah Liman Khashshahullahu bi Al-Afiyah, berkata, “Orang yang menuruti bisikan buruk, yang sombong terhadap para hamba Allah, yang merasa kagum pada perbuatannya sendiri, dan yang mengikuti setan bisa terbebas dari semua itu bila ia (1) mengetahui bahwa setiap orang tidak akan sanggup memenuhi hak Allah dengan sebenar-benarnya, (2) meyakini bahwa dirinya sedang menghamba melalui perbuatannya, dan (3) memperbanyak ucapan: Mahasuci Sang Maharaja lagi Maha Pencipta, jika Dia berkehendak, niscaya Dia mendatangkan ciptaan yang baru, dan hal itu bagi Allah tidaklah sulit.”
Imam Sya’rani berkata, “Kehadiran (hati) saat shalat setara dengan kehadiran (hati) saat berwudhu. Hal ini sudah teruji. Kelanggengan wudhu menyebabkan keluasan agama dan rezeki, kecintaan para (malaikat) penjaga, serta perlindungan senantiasa dari aneka maksiat dan kesusahan. Ada pepatah: “Wudhu itu senjata orang mukmin”’, dan ini pun sudah teruji.
“Sedangkan menunda-nunda mandi junub menimbulkan bisikan buruk, juga menimbulkan kecemasan pada jiwa, dan mengurangi keberkahan dalam gerak. Konon, makan dalam keadaan junub mengakibatkan kemiskinan, berbicara di kakus mengakibatkan kebisuan, dan kencing di air tergenang mengakibatkan kelupaan.” Masih banyak hal lain yang dikutipnya dari Syekh Abu Thalib dalam Al-Qut.
Kemudian imam Sya’rani berkata, “Memperbarui wudhu setelah shalat menerangi hati (qalb) dan acuan (qalib).” Demikianlah katakatanya yang diringkas dari kitab An-Nashihah.
Orang yang Dilanda Kesedihan
Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa dilanda kegalauan atau kesedihan, hendaklah ia berdoa dengan kata-kata ini:
Ya Allah, sesungguhnya aku hamba Mu, anak hamba Mu yang laki-laki, serta anak hamba-Mu yang perempuan. Ubun-ubunku ada di tangan-Mu. Berlaku padaku hukum-Mu. Adil bagiku ketatapan Mu Aku memohon kepada-Mu dengan semua nama yang merupakan milk-Mu, yang dengannya Kaunamai diri-Mu, atau yang Kauturunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Kauajarkan kepada salah satu ciptaan-Mu, atau yang Kausimpan dalam pengetahuan hal gaib di sisi-Mu, agar Engkau menjadikan Al-Quran musim semi bagi hatiku, cahaya bagi dadaku, pengusir kesedihanku, dan penyingkir kegalauanku.
Seseorang berkomentar, “Wahai Rasulullah, orang yang merugi adalah orang yang melupakan kata-kata ini.” Beliau menjawab, “Benar.” Lanjut beliau, “Maka, ucapkanlah ia dan ajarkanlah ia, karena Orang yang mengucapkannya dan mengajarkannya sambil merasakan kandungannya, niscaya Allah mengenyahkan kesusahannya dan memperpanjang kegembiraannya.”
Dari Ibnu Mas’ud r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah suatu kegalauan ataupun kesedihan menimpa seseorang, lantas ia membaca… (mengutip doa tadi).’” Kemudian beliau saw. bersabda, “Sepatutnya orang yang mendengarnya mempelajarinya.”
Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa membaca, ‘Tiada tuhan selain Allah sebelum segala sesuatu dan tiada tuhan selain Allah sesudah segala sesuatu dan tiada tuhan selain Allah, Tuhan kami kekal sementara segala sesuatu musnah,” niscaya ia diselamatkan dari kegalauan dan kesedihan.”
Kata-Kata Orang yang Dilanda Kesusahan
Diriwayatkan dari Abu Bakrah r.a., “Rasulullah saw. bersabda, “Katakata orang yang dilanda kesusahan adalah:
Ya Allah, kasih sayang-Mu kuharap, maka janganlahKausandarkan aku kepada diriku sendiri walau sekejap mata pun. Perbaikilah bagiku semua urusanku.”
Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw. di waktu susah pernah membaca,
“Tiada tuhan selain Allah Yang Mahaagung lagi Maha Penyantun. Tiada tuhan selain Allah Pemilik ‘Arasy yang agung. Tiada tuhan selain Allah Pemelihara ketujuh langit, Pemelihara segala bumi, dan Pemilik ‘Arasy Yang Mahamulia.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Ali bin Abi Thalib r.a. menuturkan, “Rasulullah saw. mengajariku apabila kesusahan menimpaku agar aku membaca,
“Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Penyantun lagi Maha Pemurah. Mahasuci Allah. Mahasuci Allah Pemilik ‘Arasy yang agung. Dan, segala puji bagi Allah Pemelihara semesta alam.” (HR Ahmad dalam Al-Musnaqd)
Abdullah bin Ja‘far pernah menalkinkannya dan meniupkannya kepada orang yang demam, serta mengajarkannya kepada putrinya yang menikah dengan lelaki yang bukan sanak kerabatnya.
An-Nawawi berkata, “Al-maw‘uk berarti orang yang demam. Sementara al-mughtaribah adalah perempuan yang dinikahkan dengan lelaki yang bukan sanak kerabatnya.”
Saat Dilanda Kesusahan, Kesukaran, atau Kesulitan
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a., ia bercerita, “Rasulullah saw. memegangi kedua kusen pintu ketika kami berada di dalam rumah, lantas beliau bersabda, “Wahai Bani Abdul Muthallib, apabila kesusahan, kesukaran, atau kesulitan melanda kalian maka ucapkanilah, “Allah, Allah Tuhan kami, kami tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun.”
Aisyah r.a. menuturkan, “Rasulullah saw. bertanya kepada sekelompok orang dari Bani Hasyim, “Apakah bersama kalian ada orang yang berasal dari selain kalian (selain Bani Hasyim)?” Mereka menjawab, “Tidak ada, kecuali anak saudari kami atau hamba sahaya kami.” Beliau bersabda, “Apabila masing-masing kalian dilanda kesedihan atau kesukaran, hendaklah ia berucap,
“Allah, Allah Tuhanku, aku tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun.”
Asma’ binti ‘Umais r.a. juga bercerita, “Rasulullah saw. bersabda kepadaku, “Maukah engkau kuajari kata-kata yang kauucapkan di kala susah? Allah, Allah Tuhanku, aku tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun.”
Doa Nabi saw. untuk Segala Kesusahan
Diriwayatkan dari Adh-Dhahhak, ia berkata, “Musa berdoa tatkala pergi menuju Firaun, dan Rasulullah saw. pun berdoa pada Peristiwa Hunain, juga semua orang yang dilanda kesusahan berdoa:
Engkau dulu dan kini hidup tidak mati. Semua mata tidur dan segala bintang redup, sementara Engkau Mahahidup lagi Maha Mengurus (makhluk-Nya), dan Engkau tidak mengantuk ataupun tidur, wahai Sang Mahahidup lagi Maha Mengurus (makhluk-Nya).
Doa Junjungan Kita Muhammad saw. Saat Menghadapi Urusan Pelik
Dalam Musnad Al-Firdaus diriwayatkan dari Ja‘far bin Muhammad-yaitu Ash-Shadiq-ia berkata, “Ayahku menceritakan kepadaku dari kakekku bahwa apabila menghadapi suatu urusan pelik Rasulullah memanjatkan doa ini:
Ya Allah, jagalah aku dengan mata-Mu yang tidak tidur dan peliharalah aku dengan pemeliharaan-Mu yang tidak bisa dicapai, dan sayangilanh aku dengan kuasa-Mu atasku agar aku tidak binasa. Engkaulah harapanku. Betapa banyak nikmat yang Kaukaruniakan kepadaku yang sedikit sekali kusyukuri, dan betapa banyak cobaan yang Kauberikan kepadaku yang sedikit sekali kusikapi dengan sabar. Maka, wahai Yang sedikit sekali kusyukuri nikmat-Nya tetapi tidak pernah berhenti memberiku. Wahai Yang sedikit sekali cobaan-Nya kusikapi dengan sabar tetapi tidak pernah meninggalkanku tanpa ditolong. Wahai Yang mengetahui segala dosa tetapi tidak membeberkan aibku. Wahai Sang Pemilik kepatutan yang tidak pernah habis selamanya. Wahai Sang Pemilik nikmat yang tidak bisa dihitung jumlahnya. Aku memohon kepada-Mu agar Engkau merahmati Muhammad serta keluarga Muhammad. Dan, dengan-Mu aku menolak leher para musuh serta para penindas. Ya Allah, tolonglah aku atas agamaku dengan dunia, dan atas akhiratku dengan takwa. Jagalah aku dalam apa-apa yang tidak kuhadiri, dan jangan sandarkan aku kepada diriku sendiri dalam apa-apa yang kuhadiri. Wahai Yang tidak dirugikan oleh dosa dan tidak dikurangi oleh pemaafan, berilah aku apa yang tidak mengurangi-Mu, dan ampunilah aku atas apa yang tidak merugikan-Mu, sesungguhnya Engkaulah Sang Maha Pemberi. Aku memohon kepada-Mu kelegaan yang dekat, kesabaran yang elok, rezeki yang luas, keselamatan dari segala bencana, dan rasa syukur atas keselamatan.
Dalam sebuah riwayat, redaksinya:
Aku memohon kepada-Mu rasa syukur atas keselamatan, dan aku memohon kepada-Mu ketidakperluan kepada manusia. Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung.
Ath-Thabrani meriwayatkan dari hadis Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah suatu urusan menyusahkanku kecuali Jibril menjelma bagiku ialu) berkata kepadaku, ‘’Wahai Muhammad, ucapkanlah:
Aku bertawakal kepada Sang Mahahidup Yang tidak mati. Segala puji bagi Allah yang tidak mengambil anak, dan tidak memiliki sekutu dalam kerajaan, dan tidak memiliki pembela dari kehinaan, dan besarkanlah Allah sebesar-besarnya.” (Al-Mawahib Al-Ladunniyyah/2/ hal. 151)
Ya Hayyu Ya Qayyum
Diriwayatkan Anas r.a. berkata, “Apabila menghadapi suatu urusan pelik, Nabi saw. berucap,
“Wahai Sang Mahahidup, wahai Sang Maha Maha Mengurus (makhluk-Nya), dengan kasih sayang-Mu aku meminta pertolongan.”
Juga diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi saw. apabila dibuat sedih oleh suatu urusan, beliau menengadahkan kepalanya ke langit lalu berucap, “Mahasuci Allah Yang Mahaagung”, dan apabila bersungguh-sungguh dalam doa, beliau membaca, “Wahai Sang Mahahidup, wahai Sang Maha Mengurus (makhluk-Nya).” (HR AtTirmidzi)
Hasbiyallahu wa Ni‘mal-Wakil
Ketika kegalauannya memuncak, Nabi saw. mengusapkan tangannya ke kepala dan janggut beliau, lalu menghela napas panjang dan berucap,
“Cukuplah bagiku Allah, dan Dia sebaik-baik pembela.” (HR Ibnu AbidDunya dalam Adz-Dzikr dari Aisyah r.a.)
Apabila dilanda kesedihan atau kegalauan, Nabi saw. membaca,
“Cukuplah bagiku Tuhan dari para hamba. Cukuplah bagiku Sang Khalik dari para makhluk. Cukuplah bagiku Sang Pemberi rezeki dari para penerima rezeki. Cukuplah bagiku Dia Yang cukup bagiku. Cukuplah bagiku Allah Yang tiada tuhan selain Dia. Kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia Pemilik ‘Arasy yang agung”,
sebanyak tujuh kali. Sebab, barangsiapa mengucapkannya, niscaya Allah mencukupinya atas urusan dunia dan akhirat yang membuatnya sedih. (HR Ibnu Abdi-Dunya. Demikianlah kata An-Nabhani. Saya sudah mencarinya tetapi tidak menemukannya)
Doa Sayyidina Ali r.a.
Diriwayatkan dari Al-Harits Al-Akli bahwa seorang laki-laki datang menemui Al-Hasan bin Ali guna meminta bantuannya membujuk ayahnya dalam suatu keperluan. Al-Hasan berkata kepadanya, “Amirul Mukminin menyendiri di suatu rumah apabila suatu urusan pelik membuatnya sedih. Nah, ia sedang menyendiri di sana.” Lelaki itu berkata, “Kalau begitu, antarkanlah aku ke dekat pintunya, agar aku bisa mendengar ucapan Amirul Mukminin.” Lelaki itu bercerita, “Aku pun mendengarnya membaca,
“Wahai Kaf-Ha-Ya-Ain-Shad, wahai cahaya, wahai Sang Mahakudus, wahai Sang Mahahidup, wahai Allah, wahai Sang Maha Pengasihia mengulanginya tiga kali—ampunilah dosaku yang menghalalkan pembalasan dengan siksa, dan ampunilah dosaku yang mengubah nikmat. Dan, ampunilah dosaku yang menimbulkan penyesalan, dan ampunilah dosaku yang menahan pembagian (rezeki), dan ampunilah dosaku yang menjebol penjagaan, dan ampunilah dosaku yang menurunkan bencana, dan ampunilah dosaku yang menyegerakan kematian, dan ampunilah dosaku yang memindahkan kekuasaan kepada musuh, dan ampunilah dosaku yang memutuskan harapan, dan ampunilah dosaku yang menangkal doa, dan ampunilah dosaku yang menahan hujan, dan ampunilah dosaku yang menggelapkan udara, dan ampunilah dosaku yang menyingkap tirai (aib).” (Ditakhrij oleh Al-Hafizh tbnu Abid-Dunya dalam kitabnya, Al-Faraj)
Doa Anas r.a. Saat Sulit
Seorang laki-laki dari keluarga Al-Fadhl bercerita, “Seorang lelaki keturunan Anas bin Malik r.a. singgah di rumah kami. Maka, aku melayaninya. Ketika hendak berpisah denganku, ia menyuruh agar aku diberi sesuatu, tetapi aku tidak mau menerimanya. la pun berkata, “Maukah engkau kuajari doa yang pernah dipanjatkan oleh kakekku, yang setiap kali kupanjatkan pastilah Allah memberiku jalan keluar?” Aku menjawab, “Tentu saja.” la berkata, “Ucapkanlah:
Ya Allah, sesungguhnya dosaku tidak menyisakan bagiku selain harapan akan pemaafan-Mu. Aku telah mendahulukan perangkat keharaman di depanku. Maka, aku memohon kepada-Mu dengan apa yang bukan hakku, dan aku berdoa kepada-Mu dengan apa yang tidak pantas bagiku, dan aku berdoa dengan sungguh-sungguh kepada-Mu dengan apa yang tidak layak bagiku. Sebab, tidak akan tersembunyi bagi-Mu keadaanku meskipun intinya tersembunyi bagi semua orang. Ya Allah, jika rezekiku ada di langit maka turunkanlah, dan jika ia ada di dalam bumi maka timbulkanlah, jika ia jauh maka dekatkanlah, jika ia dekat maka mudahkaniah, jika ia sedikit maka perbanyaklah, dan berkahilah ia bagiku.” (Ditakhrij oleh Al-Hafizh Ibnu Abid-Dunya dalam kitabnya, Al-Faraj)
Doa Ali bin Al-Husain Saat Sulit
Thawus berkata, “Aku sedang berada di Hijir Ismail pada suatu malam ketika tiba-tiba Ali bin Al-Husain masuk pula ke sana. Aku pun berkata (dalam hati), ‘Ada seorang lelaki saleh dari keluarga Al-Khair (Nabi Muhammad saw.). Aku akan benar-benar mendengarkan doa malamnya.’ la mendirikan shalat lalu bersujud. Aku pun menyimaknya baik-baik, lantas aku mendengarnya membaca dalam sujudnya,
“Hamba-Mu di halaman rumah-Mu, orang melarat di halaman rumahMu, orang yang memerlukan-Mu di halaman rumah-Mu, pengemis di halaman rumah-Mu.” Thawus berkata, “Aku pun menghafalnya. Maka, setiap kali ia kupanjatkan di saat susah, pastilah aku diberi jalan keluar.” (Ditakhrij oleh Al-Hafizh Ibnu Abid-Dunya dalam kitabnya, Al-Faraj)
Doa Ja‘far Ash-Shadiq
Diriwayatkan dari Ja‘far bin Muhammad Al-Baqir dengan sanadnya, ia berkata, “Apabila suatu hal membuatmu ketakutan maka ucapkanlah,
“Ya Allah, rahmatilah Muhammad dan keluarga Muhammad. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad, agar Engkau melindungiku dari kejahatan apa yang kutakuti dan yang kukhawatirkan, karena Engkau mencegah hal itu.”
Doa Abul Hasan Asy-Syadzili
Abul Hasan Asy-Syadzili berkata, Jika engkau ingin tidak ada karat di hatimu, tidak ada kesedihan ataupun kesusahan melandamu, dan tidak tersisa dosa padamu, maka perbanyaklah ucapan:
Mahasuci Allah dan dengan pujian-Nya. Mahasuci Allah Yang Mahaagung. Tiada Tuhan selain Allah. Ya Allah, kokohkanlah pengetahuannya dalam hatiku, dan ampunilah dosaku, dan ampunilah para mukmin dan mukminah. Dan, ucapkanlah, ‘Segala puji bagi Allah, dan keselamatan bagi para hamba pilihan-Nya.”
Abul Hasan Asy-Syadzili juga: berkata, Sika engkau ingin mengalahkan segala kejahatan, memperoleh segala kebaikan, dan tidak ada orang yang mengungguli amalmu, maka ucapkanlah,
Wahai Yang memiliki segala urusan, aku memohon kepada-Mu seluruh kebaikan, dan aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan, karena Engkaulah Allah Yang tiada tuhan selain Engkau, yang Mahakaya, Maha Pengampun, dan Maha Penyayang. Aku memohon kepada-Mu dengan sang pemberi petunjuk Muhammad saw. ke jalan yang lurus, jalan Allah Yang Memiliki isi langit dan isi bumi. Ingatlah, kepada Allah segala urusan tertuju. Aku memohon kepada-Mu ampunan yang dengannya dadaku Kaulapangkan, dengannya sebutanku Kauangkat, dengannya urusanku Kaumudahkan, dengannya pikiranku Kaujernihnkan, dengannya rahasiaku Kausucikan, dengannya kerugianku Kauhilangkan, dan dengannya nilaiku Kaunaikkan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Doa Mustajab bagi Segala Musibah dan Kesulitan
Abdullah bin Abi Zaid Al-Qayrawani bercerita, “Aku meneliti sejumlah doa, dan aku tidak melihat ada yang lebih cepat dikabulkan daripada doa ini. Syekh Abu Ishaq At-Tunisi pun memanjatkannya terhadap semua penguasa yang zalim serta penyamun yang khianat, juga ketika terjadi aneka musibah dan kesulitan. Barangsiapa menemukannya, hendaklah ia hafalkan, yaitu:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, wahai Sang Maha Mendengar segala keluhan, wahai Sang Maha Menyaksikan segala bisikan, wahai Sang Maha Mengetahui segala yang tersembunyi, wahai Sang Penghilang segala kesusahan dan cobaan, wahai Sang Penyelamat Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad saw., aku berdoa kepada-Mu, wahai Tuhanku, dengan doa orang yang kebutuhannya sangat mendesak, kekuatannya lemah, dan siasatnya sedikit; doa orang tenggelam yang minta tolong, yang dilanda kesusahan dan dikalahkan, yang tidak mendapati pelerai hal yang menimpanya selain dari-Mu. Tiada tuhan selain Engkau. Maka, kasihanilan kami, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang, dan leraikanlah dari kami apa yang menimpa kami dari setan yang terkutuk musuh kami dan musuh-Mu, serta dari kaum yang zalim dan melampaui batas, atau dari si Fulan yang zalim dan melampaui batas (jika musuhnya hanya satu orang), wahai Sang Pemelihara semesta alam. Karena Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Tolonglah kami (tiga kali), ya Allah (tiga kall). Ya Allah, wahai Sang Maha Pencipta Yang tiada pencipta bagi-Mu, wahai Sang Maha Senantiasa yang tiada penghabisan bagi-Mu, wahai Sang Maha Menghidupkan segala yang mati, wahai Sang Maha Memperhatikan setiap jiwa dengan apa yang diusahakannya.
Wahai Tuhanku, sesungguhnya Engkaulah Sang Mahaperkasa lagi Maha Pemaksa Yang tiada Tuhan selain Engkau, Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu, Tuhan Yang Satu. Aku memohon kepada-Mu, dengan kesucian seluruh firman yang sempurna, keamanan, pemaafan, keselamatan, dan kesehatan yang langgeng di dunia dan akhirat, serta keluarga, tubuh, harta benda, anak, dan seluruh kaum muslim, wahai Sang Pemelihara semesta alam. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Dan, kasihanilah aku dengan kasih sayang-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Juga, hilangkanlah dariku kerugian dan kejahatan urusan yang menimpaku sesuai kehendak-Mu. Serta loloskanlah aku secara baik, wahai Sang Pemelihara alam semesta. Rahmat dan keselamatan dari Allah bagi junjungan kami Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya.[]
Doa Pertama Imam Ali Zainal Abidin
Wahai Tuhanku, sesungguhnya tiada yang menangkal kemurkaan-Mu selain kesabaran-Mu menahan amarah, dan tiada yang menyelamatkan dari hukuman-Mu selain pemaafan-Mu, dan tiada yang meloloskan dari-Mu selain kasih sayang-Mu dan doa yang sungguh-sungguh kepada-Mu. Maka, berilah aku kelapangan, wahai Tuhanku, dengan kuasa yang dengannya Engkau menghidupkan segala yang mati di negeri, dan dengannya Engkau menebarkan ruh para hamba. Jangan binasakan aku. Perkenalkanlah aku dengan pengabulan doa, wahai Tuhanku. Tinggikanlah aku dan jangan rendahkan aku. Menangkanlah aku. Karunailah aku rezeki. Dan, selamatkanlah aku dari segala kerusakan. Wahai Tuhanku, jika Engkau meninggikanku maka siapalah yang bisa merendahkanku? Dan, jika Engkau merendahkanku maka siapalah yang bisa meninggikanku? Sungguh aku mengetahui, wahai Tuhanku, bahwa hukum-Mu tidak mengandung kezaliman, dan siksaMu tidak mengandung ketergesaan. Yang tergesa-gesa hanyalah yang takut kehilangan kesempatan. Dan, yang perlu berbuat zalim hanyalah yang lemah. Sedangkan Engkau Mahatinggi dari semua itu, wahai Tuanku, jauh lebih tinggi. Wahai Tuhanku, jangan segerakan bencana terhadapku, jangan pula siksa-Mu terhadapku. Berikanlah waktu kepadaku serta jiwaku, dan maafkanlah kesalahanku. Jangan kejar aku dengan bencana, karena Engkau telah melihat kelemahanku dan sedikitnya siasatku. Maka, tahanlah terhadapku, wahai Tuhanku, karena aku lemah dan aku berdoa kepada-Mu dengan sungguhsungguh. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari-Mu, maka lindungilah aku. Aku juga mohon perlindungan kepada-Mu dari segala bencana, maka lindungilah aku. Aku pun minta ditutupi oleh-Mu, maka tutupilah aku, wahai Tuanku, dari apa yang kutakuti dan kukhawatirkan. Engkaulah Yang Mahaagung, lebih agung dari segala yang agung. Dengan-Mu, dengan-Mu, dengan-Mu aku minta ditutupi, wahai Allah, wahai Allah, wahai Allah, wahai Allah, wahai, Allah, wahai Allah, wahai Allah, wahai Allah, wahai Allah, wahai Allah. Rahmatilah Muhammad beserta keluarganya yang baik dan suci.
Doa Kedua Imam Ali Zainal Abidin
Wahai Yang Tidak tersembunyi bagi-Nya segala berita orang-orang yang mengaduh. Wahai Yang Tidak memerlukan kesaksian para saksi dengan cerita mereka. Wahai Yang Dekat pertolongan-Nya dari orang-orang yang dizalimi. Wahai Yang jauh pertolongan-Nya dari orang-orang yang zalim. Sungguh Engkau tahu, wahai Tuhanku, apa-apa yang Kaularang yang menimpaku dari si Fulan bin Fulan, dan apa-apa yang Kaubatasi yang dia langgar dariku, lantaran tidak bersyukurnya dia atas nikmat-Mu yang ada padanya, dan tertipunya dia dengan pengingkaran-Mu terhadapnya. Ya Allah, rahmatilah Muhammad beserta keluarganya dan ambillah orang yang menzalimiku serta musuhku dari kezaliman terhadapku dengan kekuatan-Mu, dan tumpulkanlahketajamannya terhadapku dengan kuasa-Mu, dan jadikanlah baginya suatu kesibukan dalam hal yang ada di dekatnya, serta suatu kelemahan dari apa yang diniatkannya. Ya Allah, rahmatilah Muhammad beserta keluarganya dan jangan perkenankan baginya kezaliman terhadapku, dan baguskanlah pertolonganku terhadap dirinya, dan jagalah aku dari yang serupa dengan perbuatannya, dan jangan jadikan aku seperti keadaannya. Ya Allah, rahmatilah Muhammad beserta keluarganya, dan ulangilah terhadap musuhku kenyataan yang menjadi penawar kemarahanku terhadapnya, dan penunaian kejengkelanku terhadapnya. Ya Allah, rahmatilah Muhammad beserta keluarganya dan berilah aku ganti maaf-Mu dari kezalimannya kepadaku, dan berilah aku ganti kasih sayang-Mu dari keburukan perbuatannya terhadapku, karena setiap hal yang tidak disukai sangatlah besar tanpa kemarahan-Mu, dan setiap hal yang merugikan adalah impas bersama kemarahan-Mu. Ya Allah, sebagaimana Engkau tidak suka jika aku berbuat zalim, maka lindungilah aku dari dizalimi. Ya Allah, aku tidak mengadu kepada selain Engkau, dan aku tidak meminta tolong kepada seorang penguasa pun selain Engkau, kecuali Engkau. Maka, rahmatilah Muhammad beserta keluarganya dan hubungkanlahdoaku dengan pengabulan, dan iringkanlah pengaduanku dengan perubahan. Ya Allah, jangan Juputkan aku dengan rasa putus asa dari keadilan-Mu, dan jangan palingkan dia dengan rasa aman dari pengingkaran-Mu, sehingga dia terus-menerus menzalimiku serta melanggar hakku, dan perkenalkanlah dia dengan sedikit saja dari apa yang Kauancamkan terhadap orang-orang zalim, dan perkenalkanlah aku dengan pengabulan doa orang tertindas yang Kaujanjikan.
Ya Allah, rahmatilan Muhammad beserta keluarganya dan berilah aku taufik untuk menerima hal baik dan hal buruk yang Kautetapkan kepadaku, dan buatlah aku rela dengan apa yang Kauambil bagiku dan dariku, dan berilah aku petunjuk kepada hal yang lebih tepat, dan buatlah aku menerima apa yang lebih selamat. Ya Allah, jika aku boleh memilin apa yang ada di sisi-Mu ihwal penundaan hukuman bagiku dan ketiadaan pembalasan terhadap orang yang menzalimiku hingga Hari Kiamat dan bertemunya orang-orang yang bermusuhan, maka rahmatilah Muhammad beserta keluarganya dan dukunglah aku dari-Mu dengan niat yang jujur dan kesabaran yang langgeng, dan lindungilah aku dari keburukan hasrat dan kegelisahan orang yang berambisi, dan gambarkanlah dalam hatiku contoh pahala yang Kausimpan bagiku serta pembalasan dan hukuman-Mu yang Kausiapkan bagi musuhku, dan jadikanlahhal itu penyebab bagi kepuasanku atas apa yang Kautetapkan serta kepercayaanku dengan apa yang Kaupilihkan. Aamiin (kabulkanlah doaku) wahai Pemelihara semesta alam. Sesungguhnya Engkau Pemilik keutamaan yang sangat besar, dan Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
Doa Ketiga Imam Ali Zainal Abidin
Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah membebankan kewajiban kepada diriku, yang Engkau lebih memilikinya daripada aku. KuasaMu atas kewajiban itu dan atasku lebih besar daripada kuasaku. Maka, berilah aku dari diriku apa yang membuat-Mu rida padaku. Ambillah untuk-Mu keridhaan atas diriku dalam keselamatan. Ya Allah, aku tak punya cukup kesungguhan, kesabaran atas bencana, dan kekuatan menghadapi kemiskinan. Maka, jangan larang terhadapku_ rezekiku, dan jangan sandarkan aku kepada makhluk-Mu. Mandirikanlah pemenuhan kebutuhanku dan ambil alinlah kecukupanku. Dan, linatlah aku serta perhatikanlah aku dalam semua urusanku. Sebab, jika Engkau menyerahkanku kepada diriku sendiri, pastilan aku tidak mampu menanganinya serta tidak melaksanakan apa yang mengandung masiahatnya. Sedangkan jika Engkau menyerahkanku kepada makhlukmu, mereka akan bermuka masam padaku. Jika Engkau melindungkanku kepada sanak kerabatku, mereka pasti tak mau memberiku. Jikapun memberi, mereka akan memberi sedikit lagi dengan sulit. Mereka akan terus mengungkit-ungkit pernberian mereka dan akan banyak mengecamku. Maka, dengan karunia-Mu, ya Allah, cukupilah aku, dan dengan keagungan-Mu, segarkanlahkernbali aku, dan dengan keluasan-Mu, bukakanlahtanganku, dan dengan apa yang ada di sisi-Mu, cukupkanlahaku. Ya Allah, rahmatilah Muhammad beserta keluarganya, dan bebaskanlah aku dari rasa dengki, batasilah aku dari dosa-dosa, hindarkanlah aku dari hal-hal haram, dan jangan beranikan diriku melakukan maksiat. Jadikanlahhawa nafsuku di sisiMu dan kerelaanku pada apa saja yang terjadi padaku dari-Mu, dan berkahilah aku dalam rezeki yang Kaukaruniakan kepadaku, dalam anugerah yang Kauberikan kepadaku, serta dalam nikmat yang Kaulimpahkan kepadaku. Jadikanlah aku dalam setiap keadaanku terjaga, terlindungi, tertutupi, dan terkawal. Ya Allah, rahmatilah Muhammad beserta keluarganya, dan tunaikanlah untukku semua yang Kauwajibkan padaku bagi-Mu dalam suatu bentuk ketaatan dari sekian banyak ketaatan pada-Mu, atau untuk suatu makhluk ciptaanMu, meskipun tubuhku lemah untuk itu, kKekuatanku rendah untuk itu, kemampuanku tak bisa mencapai itu, dan harta bendaku tidak cukup untuk itu. Dan, apa yang Kuingat ataupun Kulupa, wahai Tuhanku, termasuk apa yang Kauhitung terhadapku dan Kulalaikan sendiri, maka tunaikanlah ia untukku dari berlimpahnya pemberian-Mu dan banyaknya apa yang ada di sisi-Mu. Sebab, Engkau Mahaluas lagi Maha Pemurah. Ini agar tidak tersisa padaku sesuatu pun yang darinya pahalaku nhendak Kaukurangi atau dosa-Ku hendak Kaugandakan pada hari aku berjumpa dengan-Mu, wahai Tuhanku.
Ya Allah, rahmatilah Muhammad beserta keluarganya, dan Karuniailan aku Keganderungan beramal untuk-Mu demi akhiratku, agar aku mengetahui kebenaran hal itu dari Natiku, agar yang mendominasiku adalah zuhud (keengganan) terhadap dunia, agar aku beramal baik Karena merindu, dan agar aku aman dari dosa karena meninggalkan atau takut. Berilah aku cahaya untuk Kugunakan berjalan di tengah manusia, untuk Kujadikan petunjuk di kegelapan, dan untuk Kugunakan sebagai penerang dalam keraguan dan kesamaran. Ya Allah, rahmatilah Muhammad beserta keluarganya, dan karuniailah aku rasa takut pada pedihnya ancaman serta rasa rindu pada pahala yang dijanjikan, agar aku menemukan nikmatnya apa yang Kudoakan sebagaimana pedinnya apa yang kumintakan perlindungan dari-Mu. Ya Allah, sungguh Engkau mengetahui urusan dunia dan akhirat yang layak bagiku, maka sangat ramahlah dengan segala keperluanku. Ya Allah, rahmatilah Muhammad beserta keluarga Muhammad, dan karuniailah aku kebenaran saat aku kurang berayukur kepada Mu atas nikmat yang Kauberikan kepadaku di waktu mudah ataupun susah, di waktu sehat ataupun sakit, agar dari diriku kukenal ruh keridhaan dan ketenangan jiwa atas apa-apa yang bagi Mu wajib terjadi, baik dalam keadaan takut maupun aman, rela maupun marah, merugi maupun mendapat manfaat. Ya Allah, rahmatilah Muhammad beserta keluarganya, dan karuniailah aku keselamatan hati dari rasa dengki, agar aku tak mendengki seorang pun manusia ciptaan-Mu, baik dalam nikmat agama, dunia, keselamatan, ketakwaan, kelapangan, maupun kesejahteraan, kecuali aku berharap mendapatkan febih baik di antara semua itu dengan Engkau dan dari-Mu semata, tiada sekutu bagi-Mu. Ya Allah, rahmatilah Muhammad beserta keluarganya, dan karuniailah aku penjagaan diri dari dosa dan pengawalan dari kehinaan di dunia dan akhirat, baik dalam keadaan rela maupun marah, agar aku mencapai derajat yang sama saja dengan apa yang datang padaku dari keduanya, yakni beramal ibadah kepada-Mu, lebih mementingkan keridhaan-Mu daripada selain keduanya di tengah para pembela maupun para musuh, agar musuhku merasa aman dari kezaliman dan kesewenang-wenanganku, dan agar pembelaku merasa putus asa dari kecenderungan peyimpanganku dan kemerosotan hawa nafsuku. Dan, jadikanlahaku termasuk orang yang ikhlas meminta kesejahteraan pada-Mu, dengan doa orang ikhlas yang terdesak kepada-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahamulia.
Doa Al-Hasan Al-Bashri .
Diriwayatkan Al-Hasan Al-Bashri berkata, “Doa ini adalah doa untuk kelapangan sekaligus doa untuk kesusahan:
Wahai Yang Menahan tangan Ibrahim dari menyembelih putranya, Wahal Yang Menakdirkan rombongan pengendara bagi Yusuf di negeri tandus yang tidak berpenduduk, dan menjadikannya nabi sekaligus raja setelah menjadi budak. Wahai Yang Mendengar bisikan Ozun-Nun (Yunus) di dalam tiga kegelapan: kegelapan dalam laut, kegelapan malam, dan kegelapan perut ikan. Wahai Yang Menolak kesedihan Ya’qub. Wahai Yang Mengasihani air mata Dawud. Wahai Yang Menyembuhkan penyakit Ayyub. Wahai Yang Mengabulkan doa orang-orang tertindas. Wahai Yang Menghilangkan kegelisahan orang-orang yang resah, Rahmatilah Muhammad beserta keluarga Muhammad, dan aku memohon kepada-Mu agar Engkau melakukan ini dan itu denganku.” (Ditakhrij oleh Ad-Daynuri dalam Al-Mujalasah)
Doa Kelapangan dari Ja‘far Ash-Shadiq
Sayyidina Ja‘far Ash-Shadiq meriwayatkan dengan sanadnya kepada kakeknya bahwa apabila menghadapi masalah pelik, beliau memanjatkan doa berikut ini. Dia juga berkata, “Ini adalah doa kelapangan.”
Ya Allah, jagalah aku dengan mata-Mu yang tidak tidur dan peliharaiah aku dengan pemeliharaan-Mu yang tak terhingga. Sayangilah aku dengan kuasa-Mu atasku, Engkaulah andalan dan harapanku. Betapa banyak nikmat yang Engkau karuniakan kepadaku tapi sedikit sekali kusyukuri, dan betapa banyak cobaan yang Kauberikan padaku tapi sedikit sekali kusikapi dengan sabar. Maka, wahai Yang sedikit sekali kusyukuri nikmat-Nya tetapi tidak pernah berhenti memberiku. Wahai Yang sedikit sekali cobaan-Nya kusikapi dengan sabar tetapi tidak pernah menelantarkanku. Wahai Yang mengetahui segala dosaku tetapi tidak membeberkan aibku. Aku memohon kepadaMu agar Engkau merahmati Muhammad serta keluarga Muhammad sebagaimana Engkau merahmati, memberkahi, dan menyayangi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahamulia. Ya Allah, tolonglah aku dalam urusan agamaku dengan dunia, dan dalam urusan akhiratku dengan takwa. Jagalah aku dalam apa-apa yang tidak kuhadiri, dan jangan sandarkan aku pada diriku sendiri dalam hal-hal yang Kaularang untukku. Wahai Yang Tidak dirugikan olen dosa dan tidak terkurangi olen ampunan, berilah aku apa yang tidak mengurangiMu, dan ampunilah aku atas apa yang tidak merugikan-Mu. Wahai Tuhanku, aku memohon kepada-Mu kelapangan yang dekat dan kesabaran yang indah. Aku juga memohon kepada-Mu keselamatan dari segala bencana. Aku memohon kepada-Mu rasa syukur atas keselamatan. Aku memohon kepada-Mu keselamatan yang langgeng. Aku juga memohon kepada-Mu ketidakperluan pada orang lain. Tiada daya upaya ataupun kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung.
Doa Imam Ahmad Ar-Rifa‘i
(Al-Fatihah) satu kali. Lalu (La ilaha illallah) sepuluh kali. Kemudian (Allah) sepuluh kali. Berikutnya (astaghfirullahal-‘azhim) sepuluh kali. (Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa Sallim) sepuluh kali. Selanjutnya (hasbiyallah) tujuh kali. Lantas membaca:
Bismillahirrahmanirrahim. Alif lam mim. Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.
Tiada tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Hanyalah Allah yang mempunyai semua kerajaan dan semua pufi-pujian; dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.? Ya Allah, wahai Sang Mahahidup lagi Maha Mengurus (makhluk-Nya), wahai Sang Pemilik keagungan dan kemuliaan, aku memohon kepada-Mu dengan segala rahasiaMu yang dititipkan kepada makhluk ciptaan-Mu, dengan keperkasaan ‘Arasy-Mu, dengan kekudusan diri-Mu, dengan cahaya wajah-Mu, dengan batas akhir pengetahuan-Mu, dengan ujung akhir kuasaMu, dengan keluasan kuasa-Mu, dengan kesejatian syukur bagi-Mu, dengan puncak akhir kasih sayang-Mu, dengan kuasa kehendak-Mu, dengan keagungan dzat-Mu, dengan setiap sifat-Mu, dengan semua nama-Mu, dengan keterjagaan rahasia-Mu, dengan keindahan tirai-Mu, dengan limpahan kebajikan-Mu, dengan kesempurnaan anugerah-Mu, dengan limpahan kedermawanan-Mu, dengan keperkasaan amarahMu, dengan keunggulan kasih sayang-Mu, dengan banyaknya firmanMu, dengan pertolongan kemuliaan-Mu, dengan keagungan ketinggianMu, dengan keistimewaan kesendirian-Mu, dengan kesendirian keesaan-Mu, dengan kelanggengan kekekalan-Mu, dengan keabadian kekudusan-Mu, dengan ke-azali-an ketuhanan-Mu, dengan keagungan kebesaran-Mu, dengan keagungan-Mu, dengan keindahan-Mu, dengan kesempurnaan-Mu, dengan pemberian nikmat-Mu, dengan keluhuran perbuatan-Mu, dengan kepemimpinan ketuhanan-Mu, dengan kemahaperkasaan-Mu, dengan kemahakasihan-Mu, dengan kemahakaruniaan-Mu, dengan kasih sayang-Mu, dengan kelembutanMu, dengan kebajikan-Mu, dengan kebaikan-Mu, dengan kesejatianMu. Wahai Tuhan, wahai Sang Penolong, aku meminta tolong kepadaMu dan mengemis kepada-Mu, agar Engkau memberikan kelapangan bagiku untuk setiap kesedihan, kegalauan, dan kosusahan, sorta jalan keluar untuk setiap bencana, kesulitan, dan kelamahan, Jadikanlahpula waktu-waktuku padat dengan-Mu, batinku berseri-seri karana kecintaan-Mu, mataku senang kareena menyaksikan jejak kemahalembutan-Mu, serta penglihatanku tercerahkan dan jeli dengan kilau cahaya kedekatan-Mu. Dengan hak kaf-ha-ya-‘ain-shad serta ha-mim‘ain-sin-qaf, dan dengan hak tha-ha serta tha-sin serta shad serta yasin serta alif-iam-ra’ serta alif-larm-mim serta nun serta ha-mim serta tha-sin-mim, dan dengan rahasia Al-Quran yang agung, wahai Sang Mahatinggi, wahai Sang Mahaagung, wahai Sang Maha Pengasih, wahai Sang Maha Penyayang, wahai Sang Maha Kebajikan, wahai Sang Maha Pemurah, wahai Sang Permulaan, wahai Sang Maha Terdahulu.
Ya Allah, wahai Yang bagi-Mu tiada bermanfaat ketaatanku, dan tidak merugikan-Mu pembangkanganku, terimalah dariku apa yang tidak bermanfaat bagi-Mu, dan ampunilah aku atas apa yang tidak merugikan-Mu.
Dengan nama Allah, cukupiah bagi kami Allah, tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan Kecuali dengan Allah. Dengan nama Allah Yang tiada merugi bersama nama-Nya sesuatu pun di bumi, tiada pula di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Mahatahu.
Maka Musa merasa takut dalam hatinya. Kami berkata: YUanganlahkamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang).”
Allah, Allah, Allah. Aku bertawakal kepada Allah, dan tiadalah taufikku kecuali dengan Allah.
Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-rmenerus mengurus (makhluk-Nya),; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa seizinNya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilrnu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat rmemelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahaagung.
Wahai Sang Langgeng Yang tiada kefanaan dan kesirnaan bagi kerajaan-Nya, perbaikilah aku dengan kemahalembutan-Mu, karena aku lemah sementara Engkau Sang Mahakuat, aku miskin sementara Engkau Sang Mahakaya, aku kalah sementara Engkau Sang Maha Pemberi Kemenangan, dan aku tak berdaya sementara Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Cukuplah bagiku Allah, tiada Tuhan selain Dia, kepadanya aku bertawakal, dan Dia Pemilik ‘Arasy yang agung. Cukuplah bagiku Allah dan Dia sebaik-baik pembela.
Ya Allah, baguskanlahkesudahan kami dalam semua urusan serta lindungilah kami dari kehinaan dunia dan siksa akhirat. Aku berlindung dengan keagungan wajah Allah dan keindahan kekudusan Allah dari kejahatan segala yang memiliki Kejahatan, dan dari kejahatan segala hewan yang ubun-ubunnya Kaupegang.
Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu keselamatan, kebahagiaan, negeri kesudahan terbaik, kebersamaan dengan orang-orang pilihan, cinta orang-orang yang berbakti, dan keselamatan dari neraka.
Ya Allah, jagalah aku dengan mata-Mu yang tidak tidur dan peliharalah aku dengan pemeliharaan-Mu yang tiada tergoyahkan, dan sayangilah aku dengan Kuasa-Mu atasku agar aku tidak binasa. Engkaulah harapanku. Betapa banyak nikmat yang Kaukaruniai kepadaku yang sedikit sekali kusyukuri, dan betapa banyak cobaan yang Kauberikan kepadaku yang sedikit sekali Kusikapi dengan sabar. Maka, wahai Yang sedikit sekali Kusyukuri nikmat-Nya tetapi tidak pernah berhenti memberiku. Wahai Yang sedikit sekali cobaan-Nya kusikapi dengan sabar tetapi tidak pernah menelantarkanku. Wahai Yang mengetahui segala dosaku tetapi tidak membeberkan aibku. Aku memohon Kepada-Mu agar Engkau merahmati Muhammad serta keluarga Muhammad sebagaimana Engkau merahmati, memberkahi, dan menyayangi Ibrahim beserta keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahamulia.
Ya Allah, tolonglah aku atas agamaku dengan dunia, dan atas akhiratku dengan takwa. Jagalah aku dalam apa-apa yang tidak kuhadiri, dan jangan sandarkan aku kepada diriku sendiri dalam apaapa yang kuhadiri. Wahai Yang tidak dirugikan oleh dosa dan tidak dikurangi oleh ampunan, berilah aku apa yang tidak mengurangi-Mu, dan ampunilah aku atas apa yang tidak merugikan-Mu.
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kelapangan yang dekat dan kesabaran yang indah. Aku juga memohon kepada-Mu keselamatan dari segala bencana, keselamatan yang langgeng, dan ketidakperiuan terhadap manusia. Aku memohon pula kepada-Mu keselamatan dari segaia kejahatan. Tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung.
Ya Allah Sang Penghilang kesedihan, Pelerai kegalauan, Pengabul doa orang-orang tertindas, Pengasih dunia dan akhirat serta Penyayang keduanya, Engkau menyayangiku, maka sayangilah aku dengan Kasih sayang yang dengannya aku tidak memertukan kasih sayang dari selain-Mu.
Ya Allah, berilah kelapangan dan jalan kKeluar bagiku untuk segala kesedihan yang membuatku galau, dan karuniailah aku rezeki dari arah yang tidak kusangka-sangka. Wahai Sang Penyusul apa yang teriewat, wahai Sang Pendengar suara, wahai Sang Pelapis tulang setelah kematian, rahmatilah Muhammad beserta keluarga Muhammad dan berilah aku kelapangan dan jalan Keluar untuk setiap urusanku, sesungguhnya Engkau mengetahui sementara aku tidak, dan Engkau berkuasa sementara aku tidak, dan Engkau Maha Mengetahui hal-hal gaib. Wahai Allah, wahai Allah, wahai Sang Maha Pengasih, wahai Sang Maha Penyayang, -wahai Sang Penerima tobat, wahai Sang Pemilik keagungan dan kemuliaan, wahai Sang Penolong orang-orang yang minta tolong, wahai Sang pengabul doa orang-orang tertindas, Kuhadapkan wajahku kepada-Mu, dan aku bertawakal seraya bertobat kepada-Mu dengan tulus. Aku tidak melaporkan keperluanku selain kepada-Mu, seraya Khusyuk di hadapan-Mu. Hubungkanlah, ya Allah, taliku dengan tali-Mu, serta pertemukanlah aku dengan orang-orang saleh, juga Gukungilah aku dengan Keagungan-Mu, dan jadikanlahaku termasuk hamba-hamba-Mu yang bertakwa. Jangan palingkan wajahku dengan hak-Mu, Kecuali ke arah-Mu. Jangan pula tarik hatiku, kecuali kepada pintu-Mu. Dekatkanlah aku dengan para kekasih-Mu dan wailiMu serta jagalah aku dari pertemanan dengan musuh-musuh-Mu yang tertolak. Kuatkan aku dengan makrifat ke-Muhammad-an, hiasilah aku dengan sifat-sifat Al-Musthafa, fasihkan lidanku dalam syukur kepadaMu, pekerjakan lisan dan hatiku dalam zikir kepada-Mu. Keselamatan bagi keluarga Ya-sin.
Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa kerugian dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang. Tiada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku ini termasuk orang-orang yang zalim. Maka Kami Kabulkan baginya dan Kami selarnatkan ia dari kegalauan, dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman. Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui diam-diamku dan terangteranganku serta apa yang terjadi padaku, dan tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Engkau. Wahai Allah, wahai Sang Mahatingg!, wahal Sang Mahaagung, lapangkanlahaku dar Segala yang membuatku sedih dan ambil alihlah urusanku dengan kelembutan-Mu, dan perbaikilah aku dengan kasih sayang-Mu. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
Ya Allah, wahai Tujuan segala pengaduan, wahai Pendengar segala bisikan, wahai Pelerai segala bencana, wahai Yang Mengetahui segala hal tersembunyi, wahai Sang Pembelok segala malapetaka, wahai Yang Menolong Ibrahim a.s., wahai Yang Menyelamatkan Musa a.s., wahai Yang Mengangkat Isa a.s., wahai Yang Memilih Muhammad saw., rahmatilah, ya Allah, junjungan para nabi-Mu, rasulMu yang paling mulia, kekasih-Mu sekaligus nabi-Mu serta rasul-Mu, junjungan kami Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya, dan kabulkanlahdoaku, karena aku berdoa kepada-Mu dengan doa orang yang parah kemiskinannya, lemah kekuatannya, dan sedikit siasatnya. Bahkan, aku berdoa kepada-Mu dengan doa orang asing yang tenggelam lagi tertindas, yang benar-benar mengetahui bahwa dia tidak mendapati penghilang hal yang menimpanya selain dari-Mu. Wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang, wahai Sang Penolong orang-orang yang minta tolong, tolonglah aku, hilangkanlah kesedihan yang menimpaku, dan tolaklah kegalauan yang melandaku, perlakukanlah aku dengan lembut, wahai Sang Mahalembut, wahai Sang Maha Penyayang. Wahai Yang Memiliki segala kebutuhan para peminta dan Mengetahui isi hati orang-orang yang diam (tidak meminta), perbaikilah aku dengan pertolongan-Mu, wahai Yang untuk setiap masalah dari-Mu selalu ada pendengaran yang hadir dan jawaban terjamin, dan Yang untuk setiap yang diam selalu ada pengetahuan yang meliputi secara tersembunyi. Segala janji-Mu benar, bantuan-Mu berlimpah dan berkesinambungan, dan kasih sayangMu luas. Lakukanlah terhadapku apa saja yang Engkau merupakan ahlinya, dan jangan lakukan terhadapku apa yang aku merupakan ahlinya, karena Engkau ahli ketakwaan serta ahli ampunan.
Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada cahaya kekudusan-Mu, kepada berkah kesucian-Mu, dan kepada keagungan kemuliaan-Mu dari segala kerusakan jasmani, penyakit, serta pengunjung di malam hari, dari golongan jin dan manusia, kecuali yang datang dengan membawa kebaikan, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang.
Ya Allah, Engkaulah Suakaku sebelum aku meminta pertolongan, dan Engkaulah Perlindunganku sebelum aku meminta perlindungan. Wahai Yang kepada-Nya leher-leher para Firaun merendah hina. Wahai Yang kepada-Nya segala ambisi para penguasa lalim tunduk. Wahai Yang di tangan-Nya kunci-kunci segala langit dan bumi.
Ya Allah, zikir menyebut-Mu adalah semboyan dan kostumku. Dengan naungan rahmat-Mu aku tidur dan terjaga. Kepada-Mu kuberlari dari segala malapetaka. Dengan-Mu Kuperoleh kemenangan dalam setiap peristiwa. Pada-Mu kupercaya dan pada Kemuliaan kekudusan-Mu kubersandar. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Dirikanlah padaku kemah besar penjagaan-Mu, dan lindungilah aku dari kesedihan yang tidak Kusukai, dengan kemuliaanMu, wahai Sang Maha Pengasih, wahai Sang Maha Penyayang.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon Kepada-Mu dengan nama-Mu Al-Wahid Al-Ahad. Aku juga berdoa kepadamu, ya Allah, dengan nama-Mu Al-Fard Ash-Shamad. Dan, aku bertawasul kepadaMu dengan nama-Mu Al-Azhim Al-Witr yang cahaya kekudusannya memenuhi pilar-pilar seluruh alam semesta, Kecuali yang Kaubuka lebar-lebar dariku saat aku memasuki waktu malam dan waktu pagi, sehingga debu-debu rasa takut kepada selain-Mu tidak masuk ke dalam benakku, dan jejak harapan pada selain-Mu tidak menyentuh jalan pikiranku. Lindungilah aku, ya Allah, dari siksa dan NukumanMu. Jagalah aku pada malam dan siangku, dalam tidur dan terjagaku. Tiada tuhan selain Engkau, [ini] sebagai pengagungan bagi wajah-Mu serta pemuliaan bagi kesucian ‘Arasy-Mu. Ya Allah, palingkanlah dariku kejahatan para hamba-Mu, dan jadikanlah aku dalam penjagaan-Mu, pertolongan-Mu, Kemah besar-Mu, keamanan-Mu, dan perlindunganMu. Sediakanlah untukku imbalan kelembutan-Mu, kemurahan-Mu, dan kKebaikan-Mu. Mahasuci Engkau, ya Allah, dan dengan memujiMu. Mahakudus nama-Mu dan Mahaluhur ketinggian-Mu.
Ya Allah, wahai Sang Penghilang kebesaran berbagai urusan, wahai Sang Penyingkap rumitnya kesedihan, wahai Sang Pengurai kesukaran-kesukaran besar, wahai Yang apabila menghendaki sesuatu, cukuplah Dia berfirman, “Jadilah”, maka jadilah ia. Oh Tuhan, oh Tuhan, musibah dosa meliputi hamba-Mu yang lemah ini, sementara Engkau Sang Penyimpan baginya dan bagi segala hal yang susah. Tiada Tuhan selain Engkau. Tolonglah, tolonglah. Sayangilah, sayangilah. Selamatkanlah, selamatkanlah. Rahmatilah hamba-Mu sekaligus nabi-Mu junjungan kami Muhammad beserta keluarganya, dan perlakukanlahaku dengan lembut dalam semua urusanku serta kaum muaslimin.
Ya Allah, jagalah umat junjungan kami Muhammad saw. Ya Allah, sayangilah umat junjungan kami Muhammad saw. Ya Allah, perbaikilah umat junjungan kami Muhammad saw. Ya Allah, lapangkanlahumat junjungan kami Muhammad saw.
Ya Allah, jangan jadikan aku termasuk orang yang berharap kepada para makhluk ataupun mengandalkan mereka. Dan, apabila Engkau mengantarkan kemelut perasaanku pada salah satu makhiukMu, maka hendaklah dia termasuk orang yang Kaucintai, agar citacitaku mengarah kepada orang yang Kaucintai, sehingga tujuannya menyatu dengan sifat cinta yang Kautuangkan ke dalam diri hamba tersebut, karena Engkaulah Pelindung bagi orang yang Kaucintai. Jangan palingkan hasrat pikiranku, meski sekejap mata, kepada makhluk yang tidak Kauhiasi dengan cinta-Mu dan tidak Kaujadikan baginya rasa kasih sayang. Lenyapkanlah tabir-tabir palsu dari mata batinku, sehingga aku tidak melirik kecuali pada apa yang berujung pada-Mu dan bersandar pada-Mu. Dan, bangkitkan kebulatan tekadku pada orang-orang pilihan-Mu, para wali-Mu, para kekasih-Mu yang didekatkan, para hamba-Mu yang saleh, serta para nabi dan rasul. Merekalah sebaik-baik teman.
Ya Allah, teguhkan aku pada apa yang membuat-Mu ridha. Dekatkan aku pada orang-orang yang berlindung kepada-Mu. Jadikanlah tujuan senang dan benciku hanya di jalan-Mu. Jangan dekatkan aku pada orang-orang yang memusuhi-Mu. Langgengkanlah bagiku segala nikmat dan kebajikan-Mu. Jangan lalaikan aku dari berzikir menyebut-Mu. Berilah aku ilham dalam segala keadaan untuk bersyukur kepada-Mu. Beri tahulah aku nilai segala kenikmatan melalui kelanggengannya, dan nilai keselamatan melalui kesinambungannya.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ampunan, keselamatan, serta kesehatan yang langgeng dalam agama, dunia, dan akhirat.
Ya Allah, masukkan harapan pada-Mu ke dalam hatiku dan putuskan harapanku dari selain-Mu, agar aku tidak berharap kepada siapa pun selain Engkau. Ya Allah, pada apa yang kekuatanku lemah terhadapnya, angan-anganku pendek tentangnya, hasratku tak sampai kepadanya, permohonanku tidak mencapainya, dan lidahku tidak mengucapkan keyakinan yang Kauberikan kepada seseorang di antara generasi pendahulu dan generasi belakangan, istimewakanlah aku dengannya, wahai Sang Pemelihara alam semesta. Ya Allah, siasat telah sempit, harapan telah putus, dan amal perbuatan telah batal. Dan, tiada tempat berlindung maupun penyelamatan dari-Mu selain kepada-Mu.
Wahai Sang Pemudah kesulitan yang teramat sangat, wahai Sang Pelunak kekerasan besi, wahai Sang Pelaksana dua hal: janji dan ancaman, wahai Yang Setiap hari dalam kesibukan dan urusan baru, keluarkanlahaku dari lingkaran kesukaran dan kesempitan menuju kelapangan terluas dan jalan paling ceria. Dengan-Mu aku menolak apa yang kusanggupi dan yang tak kusanggupi. Tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan-Mu, bertobat kepada-Mu, dan bertawakal pada-Mu dalam segala urusan. Aku memohon ampun kepada-Mu dari dosa yang kuketahui dan tak kuketahui. Sesungguhnya Engkau tahu sementara aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui hal gaib, Maha Mengampuni dosa, Maha Menutup aib, Maha Menghilangkan kesulitan, dan kepada-Mulah kami kembali. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampun kepada-Mu dari dosa yang tubuhku kuat melakukannya karena kesehatan yang Engkau berikan; atay dosa yang kemampuanku bisa mencapainya berkat karunia-Mu; atau dosa yang tanganku bisa menjangkaunya berkat limpahan rezeki-Mu; atau dosa yang ketika aku takut saat melakukannya kuandalkan kemurahan-Mu; atau dosa yang kesabaranMu menahan amarah kupercayai; atau dosa yang kemurahan maaf-Mu kuharapkan.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampun kepada-Mu dari segala dosa yang di dalamnya aku mengkhianati amanatku. Atau, yang di dalamnya aku mengurangi hak jiwaku. Atau, yang di dalamnya aku mendahulukan diri pribadiku. Atau, yang di dalamnya aku mementingkan syahwatku. Atau, yang kuupayakan bagi selainku. Atau, yang di dalamnya aku menyesatkan orang yang mengikutiku. Atau, yang biasa kulakukan karena karunia perangai pembawaan lahirku. Atau, yang kuserahkan kepada-Mu, wahai Tuhanku, lantas tidak Kauterima perbuatanku, karena Engkau, Mahasuci Engkau, tidak menyukai maksiatku, tetapi Engkau lebih dahulu mengetahui pillhan dan penggunaanku terhadap yang kutuju dan kupentingkan, lantas Engkau bermurah hati kepada-Ku dan tidak memasukkanku ke dalamnya secara paksa, juga tidak membuatku melakukannya secara abai, serta tidak menzalimiku di dalamnya sama sekali. Engkau pun melaksanakan ketetapan-Mu bersama pilihanku. Aku
halaman 70
dan jumlah yang digelapi oleh malam dan diterangi oleh siang. Wahai Yang langit tidak menyembunyikan langit lain dar-Nya, tidak pula bumi menyembunyikan bumi lain dari-Nya, tidak pula laut kecuali Dia mengetahui apa yang ada di dasarnya, tidak pula gunung kecuali Dia mengetahui apa yang ada di bagian kerasnya, jadikanlahumur terbaikku pada penghujungnya, amal terbaikku pada penutupnya, dan hari terbaikku pada hari aku berjumpa dengan-Mu. Tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung.
Ya Allah, padamkanlah api orang yang mengobarkan apinya padaku, cegahlah aku dari kesedihan orang yang memasukkan kesedihannya padaku, masukkanlah aku ke dalam zirah-Mu yang membentengi, dan tutupilah aku dengan tirai-Mu yang melindungi.
Ya Allah, musuhilah orang yang memusuhiku, tipulah orang menipuku, hukumlah orang yang zalim terhadapku, dan binasakanlah orang yang menjebakku agar aku binasa.
Ya Allah, untuk orang yang menghendaki keburukan bagiku, jadikanlah lingkaran keburukan baginya.
Ya Allah, lemparlah lehernya ke tipu dayanya dan tipu dayanya ke lehernya, agar dia menyembelih dirinya sendiri dengan tangannya sendiri. Aku berlindung kepada-Mu, dan aku berlindung dengan luhurnya kekudusan-Mu.
Wahai Sang Pelimpah kenikmatan, wahai Sang Penolak siksa, wahai Sang Penghilang kesusahan yang menggelap gulita, wahai Pembela orang yang dizalimi, wahai Sang Penghisab orang zalim, wahai Sang Pertama tanpa permulaan, wahai Sang Terakhir tanpa penghabisan, wahai Yang Memiliki nama tanpa panggilan, berilah aku kelapangan dalam urusanku dan jalan keluar dari jurang kegundahanku.
Wahai Sang Mahalembut, wahai Sang Mahalembut. Perlakukanlah aku dengan kelembutan-Mu yang tersembunyi, tolonglah aku dengan bantuan-Mu yang nyata, melalui kuasa yang dengannya Engkau bersemayam pada ‘Arasy sementara ‘Arasy tidak mengetahui keberadaan-Mu. Wahai Sang Penyebab segala sebab, wahai Sang Pembuka segala pintu, wahai Sang Pendengar segala suara, wahai Sang Pengabul segala doa, wahai Sang Pencukup segala keperluan, wahai Sang Penolong orang-orang yang meminta tolong.
Ya Allah, sesungguhnya aku menunggu kelapangan dari-Mu dan menantikan kelembutan-Mu, rahmatilah Muhammad beserta keluarga Muhammad dan lapangkanlah aku serta perlakukanlah aku dengan tembut. Jangan sandarkan aku kepada diriku sendiri, tidak pula kepada seorang makhiuk ciptaan-Mu, meski sekejap mata pun, tidak pula lebih sebentar daripada itu. Wahai Sang Pemaksa segaia langit dan bumi, tiada Tuhan selain Engkau. Tiada Tuhan selain Ailah Yang Maha Penyantun lagi Maha Pemurah. Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tiada Tuhan selain Aliah Sang Pemelihara segala langit dan bumi serta Pemilik ‘Arasy yang agung. Ya Allah, sesungguhnya aku jatuhkan kepada-Mu seluruh keperluanku yang lahir dan yang batin, yang duniawi dan yang ukhrawi.
Hamba-Mu di halaman rumah-Mu, orang miskin-Mu di halaman rumah-Mu, orang fakir-Mu di halaman rumah-Mu. Wahai Yang siapa pun tidak tahu bagaimana Dia kecuali Dia, wahai Yang siapa pun tidak mencapai kadar-Nya selain Dia, wahai Yang Menyaksikan dan selalu hadir, wahai Yang Dekat dan tidak jauh, wahai Yang Menang dan tidak kalah, wahai Yang Mahahidup, wahai Yang Maha Mengurus (makhlukNya), dengan daya upaya-Mu dan kekuatan-Mu aku memohon pertolongan dan meminta perlindungan, maka kasihilah aku, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang.
Ya Allah, Sang Pemelihara ketujuh langit dan segala yang dinaunginya, Sang Pemelihara segala bumi dan semua yang dibawanya, dan Sang Penakluk segala setan dan semua yang disesatkannya, jadilah pelindungku dari kejahatan semua makhluk-Mu, kalau-kalau ada di antara mereka yang melampaui batas atau zalim terhadapku. Mahaperkasa perlindungan-Mu, Mahaagung sanjunganMu, dan tiada Tuhan selain-Mu. Tiada Tuhan selain Engkau.
Ya Allah, dengan kemuliaan Al-Husain beserta kakaknya, kakeknya, ayahnya, ibunya, dan keturunannya, lapangkanlahaku dan kaum muslimin dalam semua yang sedang kami alami.
Doa Kelapangan yang Lain
Dalam kitab Ruh al-Ma’ani karya Al-Allamah Al-Alusi disebutkan, dalam sebuah riwayat gharib yang disinggung oleh tbnu An-Najjar dalam Tarikh Baghdad dengan sanadnya kepada Anas r.a., bahwa: Aku pernah duduk di dekat Aisyah guna menghibur hatinya ihwal ketidakbersalahannya, sementara dia menangis dan berkata, “Orang yang dekat dan yang jauh pergi meninggalkanku, sampai-sampai kucing pun pergi meninggalkanku. Tidak ada makanan atau minuman yang ditawarkan kepadaku. Aku pun berbaring sambil kelaparan dan kehausan. Lantas aku bermimpi melihat seorang remaja lelaki bertanya kepadaku, ‘Ada apa denganmu?’ Aku menjawab, ‘Aku sedih mendengar kata-kata orang.’
Dia lalu berkata, ‘Panjatkanlah doa ini, niscaya Allah melapangkanmu.’ Aku berkata, ‘Apa doa itu?’ Dia berkata, ‘Ucapkanlah:
Wahai Sang Pelimpah kenikmatan, wahai Sang Penolak siksa, wahai Sang Penghilang kemurungan, wahai Sang Penyingkap kezaliman, wahai Yang Paling adil di antara yang menghakimi, wahai Yang Menghisab orang zalim, wahai Yang Awal tanpa permulaan, wahai Yang Akhir tanpa penghabisan, jadikanlah bagiku kelapangan dan jalan keluar dari urusanku.’
Aisyah r.a. berkata, “Maka, aku mengucapkan doa itu. Lantas aku terbangun dalam keadaan puas minum serta kenyang makan. Allah pun menurunkan kelapangan bagiku.”
Saya (Penulis) berkata, “Ini lebih layak disebut doa kelangan.”
Doa untuk Kelapangan
Wahai Penghilang kesedihan, hilangkanlah kesedihan yang menimpaku # siapa pelapang dari kegalauan ini selain-Mu?
Wahai Tuhanku, musuh-musuh inginkan kehancuranku # dan mengira bahwa tiada akan selamat diriku.
Aku menuju-Mu guna tangkal laku mereka padaku # karena Engkau Penolong si takut yang berharap.
Oh Tuhannya Tha-Ha, guncanglah mereka agar lenyap # jadilah kebinasaan mereka kelapanganku.
Yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, Maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa.
Dari hamba yang hina kepada Tuan Yang Mulia Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditinpa bencana dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang Dengan kesucian Muhammad ‘alathish-shalatu was salam beserta keluarga Muhammad, maka hilangkanlahbencana dan kesedihanku serta lapangkanlahaku. Segala puji bagi Allah, Sang Penghilang segala kesukaran, Penutup segala aib, Pengampun dosa yang menggunung, Yang Maha Mengetahui segala hal gaib, dan Yang mengangkat bencana dan penyakit dari Ayyub. Maka, Mahasuci Dia Yang mempertemukan kembali Yusuf dan Yaqub. Wahai Sang Maha Pengasih, wahai Sang Maha Pengasih, wahai Sang Maha Pengasih, wahai Sang Pemilik ‘Arasy Yang Agung, wahai Sang Pemulai, wahai Sang Pengembaili, wahai Sang Maha Melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Aku memohon kepada-Mu dengan cahaya wajah-Mu yang memenuhi pilarpilar Arasy-Mu, dan aku memohon kepada-Mu dengan kuasa-Mu yang dengannya makhluk-Mu Kaukuasai, dan dengan kasih sayang-Mu yang mencakup segala sesuatu. Tiada Tuhan selain Engkau. Wahai Sang Penolong, tolonglah aku dengan kasih sayang-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Ya Allah, wahai Sang Pengurai kegalauan, wahai Sang Penghilang kesedihan, urailah kegalauanku, hilangkanlah kesedihanku, dan binasakanlah musuhku secara benar. Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan. Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku kalah, maka menangkanlah.
Ya Arhamar-Rahimin
Salah satu pintu kelapangan terbesar adalah bersibuk diri dengan zikir ya arhamar-rahimin (wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang). Menurut riwayat, ini merupakan salah satu nama teragung. Al-Hafizh Ibnu Abdil-Barr menyebutkan dalam kitab Al-Ist’ab fi Asma’ Al-Ashhab dengan sanadnya kepada Al-Layts bin Sa’ad. Dia berkata, “Aku diberitahu bahwa Zaid bin Haritsah menyewa seekor baghal dari seorang lelaki dari Thaif. Zaid diberi syarat oleh lelaki yang menyewakan tunggangan itu agar mau diturunkan di mana saja. Zaid berkata, “Lantas lelaki itu membawa belok ke suatu pepuingan.” Lelaki itu pun berkata kepadanya, “Turunlah”. Zaid pun turun. Ternyata, di pepuingan itu ada banyak korban pembunuhan.
Tatkala hendak dibunuh, Zaid berkata kepada lelaki itu, “Biarkanlah aku shalat dua rakaat.” Lelaki itu berkata, “Shalatlah. Sebab, sebelurn kamu, mereka semua ini sudah shalat, tetapi shalat mereka tidak berguna bagi mereka sama sekali.” Zaid berkata: “Sesudah aku shalat, lelaki itu mendatangiku untuk membunuhku. Aku pun berucap ya arhamarrahimin. Lantas ia mendengar suara, ‘Jangan bunuh ia’
Maka, hal itu membuatnya takut. Dia pun pergi mencarj Sumber suara, tetapi tidak menemukan siapa-siapa. Dia lantas kembali kepadaku. Aku kembali berseru: ya arhamar-rahimin. Aku melakukannya sebanyak tiga kali. Tiba-tiba saja aku sudah bersama seorang penunggang kuda di atas seekor kuda perang. Tangannya memegang tombak besi yang ujungnya menyala api. Penunggang kuda itu lantas menusukkan tombaknya ke tubuh si lelaki sampai tembus ke punggungnya, hingga tergeletak tanpa nyawa. Kemudian Penunggang kuda itu berkata kepadaku, “Sewaktu engkau memanggil ya arhamar-rahimin pada kali pertama, aku sedang berada di langit ketujuh. Saat engkau memanggil ya arhamar-rahimin pada kali kedua, aku sedang berada di langit terdekat. Tatkala engkau memanggil untuk ketiga kalinya, aku datang menemuimu.”
Pujangga dalam kitab Amud An-Nasab mengisyaratkan cerita ini melalui kata-katanya:
Demi cinta, Zaid menyewa dari seorang lelaki
hewan tunggangan, dan keduanya singgah di suatu tempat
Tiada di tempat itu selain tulang-belulang korban pembunuhan
pembunuh mereka adalah lelaki itu sendiri, yang membawa Zaid, maka
Zaid meminta tolong kepada Ar-Rahim dan dari-Nya
kelapangan dengan binasanya si terkutuk
Kasidah Ya Arhamar-Rahimin Karya Al-Habib Abdullah bin Husain bin Thahir
Wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang,
Wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang,
Wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang,
Berikanlah kelapangan kepada kaum muslimin.
Wahai Tuhan kami, wahai Sang Mahamulia,
Wahai Tuhan kami, wahai Sang Maha Penyayang,
Engkaulah Sang Maha Derrnawan lagi Maha Penyantun,
Dan, Engkaulah sebaik-baik permberi pertolongan.
Kami tidak berharap kepada selain-Mu.
Capaikanlah karni pada suatu pencapaian,
sebelum kermusnahan dan kernatian
menimpa dunia dan agama.
Kami tidak memiliki, wahai Tuhan kami
selain Engkau, wahai Yang cukuplah Engkau bagi Kami,
Wahai Pemilik ketinggian dan kekayaan,
Wahai Yang Mahakuat, wahai Yang Mahakokoh.
Kami memohon kepada-Mu pemimpin yang menegakkan keadilan, agar kami istikamah
di atas petunjuk-Mu yang lurus
dan agar kami tidak mematuhi orang-orang yang terkutuk.
Wahai Tuhan kami, wahai Sang Pengabul Doa.
Engkau Maha Mendengar lagi Mahadekat.
Telah sernpit hal yang sernula luas dan lapang,
maka lihatlah orang-orang yang beriman,
dengan pandangan yang mengusir kesusahan
dari kami, dan mendekatkan harapan
kepada kami, serta sernua kebahagiaan
yang kami diberi setiap waktu.
Aku memohon kepada-Mu, dengan kemuliaan nenek moyang,
pemimpin yang menegakkan aturan-aturan
di tengah kami, yang mencegah orang-orang dengki,
serta menolak orang-orang zalim,
yang memberantas semua kemungkaran,
mendirikan shalat lima waktu,
menyuruh pada perbuatan batik,
menyukai orang-orang saleh,
menghindari semua yang haram,
menaklukkan semua yang zalim,
berbuat adil di antara manusia,
dan memberi rasa aman bagi orang yang ketakutan.
Wahai Tuhan, siramilah kami dengan hujan yang merata,
bermanfaat, penuh berkah, langgeng,
selalu datang setiap tahun, dan sepanjang lintasan tahun.
Wahai Tuhan, hidupkan kami sebagai hamba yang bersyukur dan wafatkan kami sebagai muslim.
Kami dibangkitkan termasuk golongan orang-orang aman,
di tengah rombongan orang-orang yang lebih awal.
Dengan kemuliaan Tha-Ha sang Rasul,
Bermurahlah, wahai Tuhan kami, dengan pengabulan.
Dan, limpahkanlah semua yang kami minta,
wahai Tuhanku, kabulkanlah untukku, amin.
Dengan kemuliaan Tha-Ha sang Rasul,
Bermurahlah, wahai Tuhan kami, dengan pengabulan.
Dan, limpahkanlah semua yang kami minta,
wahai Tuhanku, kabulkanlah untukku, amin.
Pemberian-Mu, wahai Tuhan, sangatlah banyak,
dan semua perbuatan-Mu sangatlah elok,
harapan kami pada-Mu amatlah panjang,
maka bermurahlah kepada orang yang amat berhasrat.
Wahai Tuhan, leher telah tercekik
oleh perbuatan yang tidak bisa ditanggung,
maka karuniakanlah pembebasan dari belenggu,
kepada orang yang terpasung oleh dosa-dosanya.
Ampunilah semua dosa,
tutupilah semua aib,
hilangkanlah semua kesukaran,
dan hentikanlah celaan para pencerca.
Sudahilah dengan sebaik-baik kesudahan,
apabila keterputusan sudah dekat,
waktu keberangkatan sudah tiba,
dan keringat dahi kian berlelehan.
Kemudian shalawat dan salam,
untuk sang pemberi syafaat kepada umat manusia,
beserta keluarganya sebagai sebaik-baik pemillk kemuliaan,
juga untuk para sahabat dan tabi’in.[]
Perbuatan Makruf
Salah satu pintu kelapangan terbesar adalah berbuat kemakrufan dengan segala jenis dan jalannya yang banyak dan luas. Di antaranya memberikan harta benda, menolong orang kesusahan, memenuhi keperluan orang, menjaga perasaan orang, dan membela yang baik. Ini sebagaimana diriwayatkan dalam hadis: “Segala hal yang makruf adalah sedekah.” (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud; artinya, pahalanya sama seperti pahala sedekah.)
Jadi, perbuatan makruf itu menolak kejahatan dan bencana. Nabi Muhammad saw. bersabda, “Perbuatan-perbuatan makruf melindungi segala tempat jatunnya keburukan, kerusakan, dan kebinasaan. Golongan makruf di dunia adalah golongan makruf di akhirat.” (HR Al-Hakim dalam Al-Mustadrak)
Artinya, perbuatan makruf menjaga pelakunya dari keburukan, menolak bencana padanya, dan menangkal kejahatan padanya. Sebab, dengan perbuatan makruf, dia berada-dalam suatu benteng yang kokoh dan pengawalan yang kuat.
Para pelaku perbuatan makruf di dunia merupakan pelakukemakrufan di akhirat. Artinya, mereka dikenali dengannya dan dipanggil nama mereka berdasarkan hal itu di hadapan para saksi.
Salah satu perbuatan makruf yang terbesar adalah sedekah. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya sedekah menutup tujuh puluh pintu keburukan” (HR Ath-Thabrani). Beliau saw. juga bersabda, ‘Berpagi-pagilah dalam bersedekah, karena bencana tidak bisa melangkahi sedekah di pagi hari, karena sedekah mencegah segala musibah.” Beliau saw. bersabda pula, “Sesungguhnya sedekah muslim menambah umur, mencegah kematian yang buruk, dan dengannya Allah mengenyahkan kesombongan dan keangkuhan” (HR AthThabrani).
Beliau saw. juga bersabda, “Wahai manusia, bertobatlah kepada Allah sebelum kalian mati, bersegeralah beramal saleh sebelum kalian sibuk, dan hubungkanlah antara kalian dan Tuhan kalian dengan banyak berzikir menyebut-Nya. Banyaklah bersedekah secara diamdiam dan terang-terangan, niscaya kalian diberi rezeki, dimenangkan, dan diperbaiki? (HR Ibnu Majah).
Beliau bersabda pula, “Hindarilah neraka meskipun dengan separuh korma, karena ia meluruskan kebengkokan, menangkal kematian yang buruk, dan menutupi orang lapar dengan sedikit rasa kenyang” (HR Abu Ya’la dan Al-Bazzar).
Beliau pun bersabda, “Sesungguhnya sedekah benar-benar memadamkan kemarahan Tuhan dan menangkal kematian yang buruk” (HR At-Tirmidzi).
Doa Memenuhi Keperluan
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, wahai Yang tetap bagi-Nya penghambaan semua yang disembah, wahai Yang dipuji oleh semua yang dipuji, wahai Yang kepada-Nya semua kemampuan meminta pertolongan, wahai Yang dari-Nya semua tujuan diharapkan, wahai Yang berkat karunia-Nya orang yang meminta kepada-Nya tidak ditolak, wahai Yang pintu permohonan-Nya tidak tertutup, wahai Yang tidak terhitung dan tidak terbatas, wahai Yang pemberian-Nya tidak terputus dan tidak sedikit, wahai Yang menjadi tujuan orang yang selalu berdoa kepada-Nya, wahai Yang harapan para hamba-Nya dikencangkan dengan tali-Nya, wahai Yang tidak memiliki banding ataupun tanding, wahai Yang tidak memiliki orangtua, tidak pula anak, wahai Yang tidak disifati berdiri ataupun duduk, tidak pula bergerak ataupun diam. Wahai Allah, wahai Sang Maha Pengasih, wahai Sang Maha Penyayang, wahai Sang Maha Pengasih, wahai Yang Mengasihani sang tua-renta Yaqub, wahai Yang Mengampuni dosa Dawud, wahai Yang Menyembuhkan penyakit Ayyub, wahai Yang Menyelamatkan Ibrahim dari api Namrud, wahai Yang tiada sekutu bagi-Nya dan tidak seorang pun menjadi tujuan bersamaNya, wahai Yang tidak melanggar janji dan memaafkan atas apa yang dijanjikan, wahai Yang kebaikan-Nya serta rezeki-Nya bagi para pelaku maksiat tetap berlimpah, wahai Yang Baik lagi Murah Hati serta sebaik-baik tujuan, wahai Yang menjadi tempat berlindung semua orang yang minta tolong dan tertindas, wahai Yang pada-Nya tunduk semua makhluk-Nya dengan sujud, wahai Yang tidak seorang pun diusir dari pintu keberadaan-Nya, wahai Yang tidak seorang pemintaminta pun bertangan hampa dari pintu kemurahan-Nya, wahai Yang tidak pilin kasih dalam hukum-Nya dan bermurah hati kepada orang yang bertujuan zalim, kasihanilah hamba zalim, bersalah, lagi tidak menepati janji ini, sesungguhnya Engkau Maha Melakukan apa yang Kaukehendaki, dan Engkaulah tujuan. Wahai Allah (tiga kali), wahai Tuhanku (tiga kali), wahai Sang Pengasih (tiga kali), wahai Sang Penyayang (tiga kali), wahai Sang Pengasih (tiga kali), kasihanilah aku dengan kasih sayang-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang, wahai Tuhanku, wahai Yang Disembah.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan kesucian dan keagungan doa ini di sisi-Mu agar Engkau merahmati dan memberikan keselamatan kepada junjungan kami Muhammad beserta keluarga junjungan kami Muhammad, dan agar Engkau mengampuniku beserta kedua orangtuaku dan seluruh kaum muslimin.
Doa Memenuhi Keperluan dari Ibnu Abbas
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa ia berkata, “Barangsiapa membaca seratus ayat Al-Quran lalu mengangkat kedua tangannya seraya membaca:
Mahasuci Allah. Mahasuci Allah. Mahasuci dan Mahatinggi Allah. Mahasuci Dia, dan Dia Mahaluhur lagi Mahaagung. Mahasuci Dia di semua langit dan bumi-Nya. Mahasuci Dia di segala bumi yang rendah. Mahasuci Dia di atas ‘Arasy-Nya yang agung. Mahasuci Dia dan dengan memuji-Nya, dengan pujian yang tidak habis-habisnya, pujian yang mencapal keridhaan-Nya dan tidak mencapai penghabisannya, pujian yang tidak terhitung jumlahnya, tidak berakhir panjangnya, dan tidak diketahui sifatnya. Mahasuci Dia sejumlah yang dihitung oleh pena-Nya dan sebanyak tinta firman-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, seraya menegakkan keadilan. Tiada Tuhan selain Dia Sang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana, sebagai Yang Esa, Yang Satusatunya, Yang Menjadi tempat bergantung, Yang tidak melahirkan ataupun dilahirkan, dan tidak ada seorang pun yang setara denganNya. Allah Mahabesar. Allah Mahabesar. Allah Mahabesar, dengan besar, Mahamulia, Mahaagung, Mahatahu, Maha Memaksa, Maha Mengetahui, Mahakuat, Pemilik kesombongan, ketinggian, keluhuran, dan kenikmatan. Segala puji bagi Allah Sang Pemelihara alam semesta.
Ya Allah, Engkau menciptakanku ketika aku belum menjadi apaapa yang disebut, maka bagi-Mu pujian. Dan, Engkau menjadikanku orang yang berzikir bersama yang lain, maka bagi-Mu pujian. Engkau juga menjadikanku tidak suka menyegerakan sesuatu yang Kautunda, tidak pula menunda sesuatu yang Kausegerakan. Maka, aku meminta kepada-Mu seluruh kebaikan, baik cepat maupun lambat, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.
Ya Allah, hiburlah aku dengan pendengaran dan penglihatanku, dan jadikanlahkeduanya pewaris dariku. Ya Allah, sesungguhnya aku hamba-Mu dan anak hamba laki-laki-Mu, juga anak hamba perempuan-Mu. Telah berlaku padaku hukum-Mu dan ketetapan-Mu adil atasku. Aku memohon kepada-Mu dengan semua nama yang merupakan milik-Mu, yang dengannya Kaunamai diri-Mu, atau yang Kauturunkan di suatu Kitab-Mu, atau yang Kauajarkan kepada salah satu makhluk ciptaan-Mu, atau yang Kausimpan sendiri dalam pengetahuan hal gaib yang ada di sisi-Mu, agar Engkau merahmati Muhammad beserta keluarga Muhammad, dan agar Engkau menjadikan Al-Quran sebagai cahaya dadaku, musim semi hatiku, pelenyap kesedihanku, serta pengusir kegalauanku.
Kemudian ia berdoa apa saja yang ia sukai, niscaya Allah Swt. mengabulkannya (HR An-Numairi).
Doa Anas bin Malik r.a. dan Al-Hajjaj
Al-Hafizn As-Suyuthi berkata dalam kitab Al-Khasha’ish Al-Kubra: Ibnu Sa’ad meriwayatkan dari Abban bin Ayyasy bahwa Anas r.a. berbicara dengan Al-Hajjaj. Lantas Al-Hajjaj berkata kepadanya, “Seandainya bukan karena pelayananmu terhadap Rasulullah saw. dan catatan dari Amirul Mukminin, pastilah bagimu dan bagiku sudah ada suatu masalah.” Anas pun berkata, “Tidak mungkin. Sesungguhnya ketika aku masih ingusan dan Rasulu. llah saw. masih asing dengan suaraku, beliau mengajariku ucapan yang bersamanya tidak akan merugikanku orang yang melampauibatas lagi sewenang-wenang ataupun orang yang bertolak belakang dengan kebenaran.” Al-Hajjaj berkata,
“Alangkah baiknya jika engkau mengajarkannya kepadaku.” Anas ra. menukas, “Engkau bukanlah orang yang tepat.’ Lantas Al-Hajjaj mengirimkan kepada Anas dua ratus ribu dirham yang diantarkan oleh kedua putranya. la berpesan kepada mereka berdua, “Berlaku lembutlah kepada orang tua itu, semoga kalian berhasil mendapatkan ucapan itu.” Namun, mereka berdua tidak berhasil. Lantas, tiga hari sebelum kematian Anas r.a., ia berpesan, “Terimalah ucapan ini dan jangan letakkan ia tidak pada tempatnya:
Allahu akbar (2x). Dengan nama Allah atas jiwa dan agamaku. Dengan nama Allah atas keluarga dan hartaku. Dengan nama Allah atas segala sesuatu yang diberikan kepadaku oleh Tuhanku. Dengan nama Allah, sebaik-baik nama. Dengan nama Allah, Tuhan pemelihara bumi dan langit. Dengan nama Allah, Yang bersama nama-Nya tidak berbahaya penyakit apa pun. Dengan nama Allah aku membuka, dan kepada Allah aku bertawakal. Allah, Allah Tuhanku, dan aku tidak menyekutukan-Nya dengan siapa pun. Aku memohon kepada-Mu, ya Allah, kebaikan-Mu, dari kebaikan-Mu yang tidak diberikan oleh selainMu. Perkasalah perlindungan-Mu, agunglah sanjungan-Mu, dan tiada Tuhan selain Engkau. Ya Allah, jadikanlahaku dalam perlindungan dan pengamananMu, dari segala keburukan dan dari setan yang terkutuk. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari segala yang Kauciptakan. Aku menjaga diri dengan-Mu dari mereka. Dan, kusediakan di hadapanku bismillahirrahmanir-rahim Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada Seorang pun yang setara dengan Dia” dari depan dan belakangku, dari kanan dan kiriku, serta dari atas dan bawahku.
Doa Asy-Syafi’i dan Harun Ar-Rasyid
At-Taj As-Subki berkata dalam kitabnya Ath-Thabaqat Al-Kubra: Al-Hafizh Abul Hasan Ali bin Al-Hasan bin Al-Hikman meriwayatkan dalam kitabnya tentang manaqib Asy-Syafi’i bahwa Al-Muzanni mendengar Asy-Syafii berkata: Harun Ar-Rasyid mengirim Ar-Rabi’ kepadaku pada suatu malam. Lantas ia langsung menyergapku masuk tanpa izin. la berkata kepadaku, “Penuhilah (panggilan Khalifah Harun).” Aku menukas, “Di waktu seperti ini, dan masuk tanpa izin pula?” la berkata, “Demikianlah aku diperintahkan.”
Maka, aku pergi bersamanya. Sesampaiku di muka pintu istana, Ar-Rabi’ berkata kepadaku, “Duduklah. Barangkali dia sudah tidur atay gejolak marahnya sudah reda.” Ar-Rabi’ pun masuk dan mendapat; Ar-Rasyid sedang menghunuskan pedang. la bertanya, “Apa yang dilakukan oleh Muhammad bin Idris?” Dijawab, “Aku membawanya kemari.” Ar-Rabi’ pun keluar dan kembali membawaku.
Harun Ar-Rasyid mengamatiku dengan saksama lalu berkata ke. padaku, “Wahai Muhammad, aku sudah menakut-nakutimu, maka pulanglah langsung. Wahai Rabi’, bawakanlah bersamanya sekantong dirham.” Aku pun berkata, “Aku tidak memerlukannya.” la menukas, “Aku membaginya kepadamu. Tidak ada pilihan kecuali engkau menerimanya.” Aku pun membawanya. Ketika sudah keluar, Ar-Rabi’ berkata kepadaku, “Demi Dia yang telah menundukkan lelaki itu bagimu, apa yang telah kaukatakan? Sebab, saat aku membawamu tadi, aku melihat pedang sudah siap ditempatkan pada tengkukmu.’” Aku menjawab, “Aku mendengar Malik bin Anas berkata: Aku mendengar Nafi’ berkata: Aku mendengar Abdullah bin Umar berkata: Rasulullah saw. memanjatkan doa ini pada Perang Ahzab, lantas beliau dicukupi, yaitu:
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan cahaya kekudusanMu, berkah kesucian-Mu, dan keagungan kemuliaan-Mu dari segala Yang datang di malam hari, kecuali yang datang membawa kebaikan.
Ya Allah, Engkaulah pertolonganku, maka kepada-Mu aku meminta tolong. Engkaulah perlindunganku, maka kepada-Mu aku meminta perlindungan. Dan, Engkaulah tempat berlindungku, maka dengan-Mu aku berlindung. Wahai Yang kepada-Nya merendah leher-leher para diktator, dan kepada-Nya tunduk kekuasaan para firaun, lindungilah aku dari siksa-Mu serta hukuman-Mu pada malam dan siangku serta tidur dan jagaku. Tiada Tuhan selain Engkau. Dengan mengagungkan wajah-Mu dan memuliakan kesucian-Mu, palingkanlahdariku kejahatan para hamba-Mu. Jadikanlahaku dalam penjagaan-Mu dan kemah besar perlindungan-Mu. Limpahilah dengan kebaikan dari-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang.”[]
Salah satu pintu solusi terbesar adalah menyibukkan diri dengan doa-doa yang membuka pintu rezeki, mempermudah penyebabnya, sekaligus menolak kesempitan akibat utang, yang mendatangkan kehinaan dan kesedihan di malam dan siang hari manusia. Jika seseorang bersegera menuju Allah, apalagi dengan doa-doa khusus di bab ini, niscaya apa yang dipanjatkannya segera terkabul dan yang dicita-citakannya lekas tercapai. Ada banyak riwayat tentang topik ini dari Nabi saw. dan para pendahulu kita. Beberapa di antaranya akan kami sebutkan.
La Haula Wala Quwwata illa Billah
Ath-Thabrani meriwayatkan dalam kitab Al-Awsath dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa dipakaikan oleh Allah suatu kenikmatan, hendaklah ia memperbanyak ucapan Alhamdulillah. Barangsiapa banyak dosanya, hendaklah ia memohon ampun kepada Allah. Dan, barangsiapa rezekinya lambat, hendaklah ia memperbanyak ucapan la hawla wa la quwwata illa billah.”
Ibnu Abi al-Dunya pun meriwayatkan dari Asad bin Wadi’ah yang ia nilai marfu’ kepada Nabi saw.: “Barangsiapa mengucapkan la hawla wa la quwwata illa billahil-‘aliyyil-‘azhim sebanyak seratus kali setiap hari, niscaya dia selamanya tidak akan miskin.”
Surah Al-Waqi’ah
Abu Ubaidah meriwayatkan dalam kitab Fadha’il Al-Qur’an, demikian pula Al-Harits bin Abu Usamah serta Abu Ya’la dalam Musnad-nya, dan Ibnu Mardawaih dalam Tafsir-nya, juga Al-Baihaqi dalam kitab Syu’ab Al-lman dari ibnu Mas’ud r.a., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa membaca surah Al-Waqi’ah setiap malam, niscaya dia tidak tertimpa kemiskinan.”
Ibnu Mardawaih meriwayatkan pula dari Anas r.a., dari Rasulullah saw., beliau bersabda, “Surah Al-Waqi’ah adalah surah kekayaan. Maka, bacalah ia dan ajarkanlah ia kepada anak-anak kalian.”
Cara agar Dunia Tunduk dan Mendatangimu
Diriwayatkan dari Ibnu. Umar bahwa seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya dunia membelakangiku dan berpaling.” Beliau bersabda kepadanya, “Lantas, di manakah kamu saat shalatnya para malaikat dan tasbihnya para makhluk yang dengannya mereka diberi rezeki? Ucapkanlah saat fajar menyingsing: Subhanallahi wa bi hamdihi subhanallahil-‘azhimi astaghfirullah seratus kali, niscaya dunia mendatangimu dalam keadaan tunduk.”
Lelaki itu pun pergi untuk beberapa lama. Kemudian ia kembali dan berkata, “Wahai Rasulullah, dunia telah menghadapku. Aku pun tidak tahu di mana ia harus kutaruh.” (HR Al-Khathib dari riwayat Malik)
Ath-Thabrani meriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, “Tatkala Allah menurunkan Adam ke bumi, ia bergegas mendatangi Ka‘bah, lalu mendirikan shalat dua rakaat. Maka Allah memberinya ilham untuk berdoa:
‘Ya Allah, Engkau mengetahui diam-diam maupun terang-teranganku, maka terimalah permohonan ampunku. Engkau juga mengetahui keperluanku, maka penuhi permintaanku. Engkau pun mengetahui isi jiwaku, maka ampunilah dosaku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu iman yang menghibur hatiku, serta keyakinan yang benar agar aku mengetahui bahwa sesuatu tidak menimpaku kecuali telah Kausuratkan bagiku. Dan, buatlah aku rela dengan apa yang Kaubagikan untukku.”
Allah pun mewahyukan kepadanya, “Wahai Adam, Aku telah menerima tobatmu serta mengampuni dosamu. Dan, tidaklah seseorang memanjatkan doa ini, kecuali dia Kuampuni, kegalauannya Kusudahi, dan setan Kuusir darinya. Aku pun berdagang baginya di balik semua pedagang, dan dunia Kuhadapkan kepadanya meskipun dia enggan dan tidak menginginkannya.”
La Ilaha Illallahul-Malikul-Haqqul-Mubin
Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa mengucapkan setiap hari seratus kali La-ilaha-illallahul-malikul-haqqul-mubin, niscaya dia memperoleh keamanan dari kemiskinan serta teman yang menghibur dalam sepinya alam kubur.”
Kumpulan Doa Nabi untuk Melunasi Utang
Doa Nabi saw. untuk Melunasi Utang
Al-Mustaghfiri menyebutkan dari Hisyam bin Abdullah bin Az-Zubair ra. bahwa Umar bin Al-Khaththab tertimpa musibah, maka dia datang menemui Nabi saw. lalu mengadukan hal itu kepada beliau, dan meminta beliau memerintahkan agar seseorang mengutanginya sekarung kurma. Lantas Nabi saw. bersabda kepadanya, “Jika engkau mau, aku akan perintahkan hal itu. Atau, jika engkau mau, engkau kuajari ucapan yang lebih baik bagimu daripada itu, ucapkanlah:
Ya Allah, jagalah aku dengan Islam saat duduk, dan jagalah aku dengan Islam saat berbaring, dan jangan buat musuh atau pendengki menjadi tamak terhadapku, dan aku berlindung kepada-Mu dari apa yang ubun-ubunnya Kaupegang, dan aku meminta kepada-Mu sebagian kebaikan yang seluruhnya ada di tangan-Mu.”
Doa Nabi saw. yang Lain untuk Melunasi Utang
Al-Bazzar, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi menyebutkan dalam kitab Ad-Da’awat dari Aisyah r.a., ia bercerita: Ayahku berkata kepadaku, “Maukah engkau kuajari doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw., dan beliau bersabda bahwa dahulu Isa mengajarkannya kepada para hawari. Seandainya engkau punya utang sebesar gunung Uhud, niscaya Allah melunasinya darimu.” Aku berkata, “Tentu saja.” la berkata, “Ucapkanlah:
Ya Allah Sang Pengurai kegalauan, Sang Penghilang kesedihan, Sang Pengabul doa orang-orang tertindas, Sang Pengasih dunia dan akhirat serta Penyayang keduanya, Engkau mengasihaniku, maka kasihanilah aku dengan kasih sayang yang mencukupiku dari selain-Mu.”
Abu Bakar r.a. berkata, “Dahulu aku pernah ada sisa utang yang harus kubayar, padahal aku tidak suka berutang, lantas tidak lama kemudian Allah mendatangkan suatu tambahan kepadaku, maka Allah melunasi utangku bagiku.”
Aisyah r.a. berkata, “Aku juga pernah punya utang yang harus kubayarkan kepada Asma’. Aku malu terhadapnya. Aku pun memanjatkan doa itu. Tidak lama kemudian, Aliah mendatangkan rezeki kepadaku yang bukan tergolong harta peninggalan ataupun sedekah. Maka, aku melunasinya serta kuserahkan kepada Abdurrahman bin Abu Bakar sebanyak tiga uqiyah, dan masih ada sisa yang baik bagi kami.”
Doa Lainnya untuk Melunasi Utang
Abu Dawud dan Al-Baihaqi menyebutkan dalam Ad-Da’awat dari Abu Sa’id bahwa Nabi saw. melihat Abu Umamah, lantas beliau bertanya kepadanya, “Ada apa denganmu?” la menjawab, “Beban pikiran dan utang.” Beliau bersabda, “Maukah engkau kuajari Suatu ucapan yang jika kauucapkan niscaya Allah melenyapkan kesedihanmu dan melunasi utangmu? Ucapkanlah apabila engkau memasuki pagi hari dan petang hari,
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kegalauan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari ketidakberdayaan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari kepengecutan dan kekikiran, dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitanm utang dan penindasan orang.”
la berkata, “Aku pun mengucapkannya, lantas Allah melenyapkan kesedihanku dan melunasi utangku.
Doa Nabi saw. Lainnya untuk Melunasi Utang
Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal r.a. bahwa Nabi saw. mencaricarinya pada hari Jumat. Sesudah shalat, Rasulullah saw. mendatangi Mu’adz. Beliau bertanya, “Wahai Mu’adz, kenapa tadi aku tidak melihatmu’?” la menjawab, “Wahai Rasulullah, seorang Yahudi memiliki satu ugiyah korma yang ada padaku. Maka, aku pergi menemuinya, lantas ia menahanku dari mMenemuimu.” Rasulullah saw. pun bersabda kepadanya, “Wahai Mu’adz, maukah engkau kuajari doa untuk kaupanjatkan, yang seandainya engkau punya utang sebesar Shibr (gunung di Yaman), niscaya lunas bagimu. Maka, berdoalah kepada Allah, wahai Mu’adz, dan ucapkanlah:
“Ya Allah Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Kaukehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Kaukehendaki. Engkau muliakan orang yang Kaukehendaki dan Engkau hinakan orang yang Kaukehendaki. Di tangan-Mu segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau kKeluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Engkau memberi rezeki siapa yang Kaukehendaki tanpa batas. Engkau Sang Pengasih dunia dan akhirat serta Penyayang keduanya. Engkau beri dari keduanya siapa saja yang Kaukehendaki dan tidak Engkau beri siapa saja yang Kaukehendaki. Kasihanilah aku dengan kasih sayang yang dengannya aku tidak memeriukan kasih sayang dari selain-Mu.”
Dan, dalam riwayat lain dari Mu’adz r.a., la berkata, “Seseorang memiliki hak yang harus kutunaikan. Maka, aku takut terhadapnya, Aku pun tetap berada di rumah selama dua hari tanpa keluar. Laiu aku keluar dan menemui Rasulullah saw. Beliau pun bertanya, “Wahai Muadz, apa yang ada di belakangmu?” Aku menjawab, “Seseorang memiliki hak yang harus kutunaikan, maka aku takut terhadapnya, sampai-sampai aku merasa malu dan tidak suka jika ia berjumpa denganku.”
Beliau bersabda, “Maukah engkau kusuruh mengucapkan katakata yang andaipun engkau punya utang sebesar gunung niscaya Allah metunasinya?” Aku menjawab, “Tentu saja.” Beliau bersabda, “Ucapkanlah: Ya Allah Yang mempunyai kerajaan …. la pun menyebutkan redaksi serupa secara ringkas serta menambahkan pada bagian akhirnya: .
Ya Allah, cukupilah aku dari kemiskinan, mampukan aku melunasi utangku, dan matikanlah aku dalam ibadah kepada-Mu serta jihad di jalan-Mu.
Ath-Thabrani juga menyebutkan dalam kitab Al-Kabir dari Qaylah binti Makhzamah bahwa dahulu apabila hendak tidur setelah shalat isya, Qaylah membaca:
Aku berlindung kepada Allah dan kata-kata Allah yang sempurna, yang tidak dilampaui oleh orang berbakti ataupun pendosa, dari kejahatan apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke dalamnya, dari kejahatan apa yang turun ke bumi dan apa yang keluar darinya, dan dari kejahatan para pendatang di siang hari dan di malam hari, kecuali yang datang membawa kebaikan.
Aku beriman kepada Allah dan aku berlindung kepada Allah. Segala puji bagi Allan Yang kepada kuasa-Nya segala sesuatu menyerah. Segala puji bagi Allah Yang kepada keperkasaanNya segala sesuatu. merendah. Segala puji bagi Allah Yang kepada kerajaan-Nya segala sesuatu tunduk. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan aneka simpul keperkasaan ‘Arasy-Mu, serta dengan penghujung rahmat kitab-Mu, kemuliaan tertinggi-Mu, nama teragung-Mu, dan kata-kata-Mu yang sempurna, yang tidak dilampaui ‘oleh orang berbakti ataupun pendosa, agar Engkau melihat kami dengan pandangan penuh kasih. Dan, jangan biarkan suatu dosa bagi kami kecuali Kauampuni. Jangan pula kemiskinan kecuali Kauperbaiki. Jangan pula musuh kecuali Kaubinasakan. Jangan pula ketelanjangan kecuali Kaupakaikan baju. Jangan pula utang kecuali Kaulunasi. Jangan pula hal yang bagi kami mengandung kebaikan di dunia dan akhirat kecuali Engkau berikan kepada kami, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Aku beriman kepada Allah dan aku berlindung kepada Allah.
Kemudian Qaylah berucap subhanallah (tiga puluh tiga kali) dan Allahu akbar (tiga puluh tiga kali) dan alhamdulillah (tiga puluh tiga kali).
Qaylah pun pernah berkata, “Sesungguhnya putri Rasulullah saw. datang menemui Rasulullah untuk meminta pelayan kepada beliau. Lantas beliau bertanya, “Waukah engkau kutunjukkan hal yang lebih baik daripada pelayan?” ia menjawab, “Tentu saja.” Maka, beliau menyuruhnya mengucapkan kata-kata tersebut saat hendak tidur setelah shalat isya.”
Doa-Doa Khusus untuk Mencari Rezeki
Aneka Doa untuk Mencari Rezeki
Rasulullah saw. pernah berdoa kepada Allah dan memohon kepadaNya pemudahan rezeki, pelunasan utang, serta hidup yang senang, lapang, dan bagus.
- Ath-Thabrani dari Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw. pernah membaca,
“Ya Allah, jadikanlah rezeki-Mu atasku di saat usia senjaku dan putusnya umurku.”
- Al-Mustaghfiri dari Ummu Salamah r.a.: Rasulullah saw. pernah membaca setelah shalat subuh,
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu rezeki yang bagus, ilmu yang bermanfaat, dan amal yang diterima.”
- Al-Mustaghfiri juga menyebutkan dari Kidar bin Malik r.a. bahwa apabila ia shalat Jumat maka seusai shalat ia berdiri di muka pintu masjid dan membaca,
“Ya Allah, aku sudah memenuhi undangan-Mu serta melaksanakan shalat fardhu-Mu, dan aku pergi sebagaimana Kauperintahkan. Maka, karuniailah aku rezeki dari anugerah-Mu, dan Engkaulah sebaik-bark Pemberi rezeki.”
- Abu Ya’la dari Aisyah r.a. bahwa apabila Rasulullah saw. hendak tidur, beliau membaca,
“Allah Sang Pemelihara langit yang tujuh dan Pemilik ‘Arasy yang agung. Tuhannya Adam dan Tuhannya segala sesuatu. Sang Penurun Taurat, Injil, dan Al-Furqan. Sang Pembelah butir tetumbuhan dan biji buah-buahan. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan segala sesuatu yang Kaupegang ubun-ubunnya. Ya Allah, Engkaulah Sang Pertama karena tidak ada sesuatu pun sebelum-Mu, Engkaulah Sang Terakhir karena tidak ada sesuatu pun setelah-Mu, Engkaulah Sang Lahir karena tidak ada sesuatu pun yang di atas-Mu, dan Engkaulah Sang Batin karena tidak ada sesuatu pun di bawah-Mu. Lunasilah utangku dan cukupilah aku dari kemiskinan.”
Doa Al-Hasan bin Ali untuk Mempermudah Rezeki
Ibnu Asakir dalam Tarikh-nya melalui’jalur Ibnul Mundzir Hisyam bin Muhammad dari ayahnya, ia berkata: Muawiyah mempersempit Al-Hasan bin Ali, padahal pemberiannya setiap tahun sebesar seratus ribu. Muawiyah menahan pemberian itu darinya pada suatu tahun. la pun semakin mempersulitnya. Al-Hasan berkata: Aku minta diambilkan tinta guna menulis surat kepada Muawiyah untuk menyampaikan kepadanya perihal diriku. Namun, aku urung melakukannya.
Lantas aku melihat Rasulullah saw., lalu beliau bertanya, “Apa kabarmu, wahai Hasan?” Aku menjawab, “Baik-baik saja, Datuk.” Aky pun mengeluhkan kepada beliau ihwal tertundanya harta tersebut dariku. Beliau bertanya, “Apakah engkau minta diambilkan tinta guna menulis surat kepada seorang makhluk sepertimu untuk menyebutkan hal itu kepadanya?” Aku menjawab, “Benar, wahai Rasulullah. Apa yang harus kuperbuat?” Beliau bersabda, “Ucapkanlah:
“Ya Allah, masukkan harapan pada-Mu ke dalam hatiku dan putuskan harapanku dari selain-Mu, agar.aku tidak berharap kepada siapa pun selain Engkau. Ya Allah, pada. apa ‘yang ,;kekuatanku lemah terhadapnya, amalku pendek untuknya, ‘hasratku’ tak sampai kepadanya, permohonanku tidak mencapainya, ‘dan lidahku tidak mengucapkan keyakinan yang Kauberikan kepada seseorang di antara generasi pendahulu dan generasi belakangan, istimewakanlah aku dengannya, wahai Sang Pemelihara alam semesta.”
Al-Hasan melanjutkan: Maka, demi Allah, belum juga sepekan aku sungguh-sungguh memanjatkannya, Muawiyah, sudah mengirim kepadaku lima ratus ribu. Aku pun berucap, “Segala puji bagi Allah yang tidak melupakan orang yang berzikir menyebut-Nya, .dan tidak mengecewakan orang yang berdoa kepada-Nya.”. Kemudian aku bermimpi melihat Rasulullah saw., lalu beliau bertanya, “Wahai Hasan, apa kKabarmu?” Aku menjawab, “Baik, wahai Rasulullah.” Aku pun menuturkan ceritaku kepada beliau. Maka, beliau bersabda, “Wahai Anakku, begitulah orang yang berharap kepada Sang Khalik dan tidak berharap kepada makhliuk.”
Doa Rezeki oleh Imam Abul Hasan Asy-Syadzili
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, wahai Sang Mahahidup, wahai Sang Maha Mengurus (makhlukNya). Untuk-Mu aku shalat dan untuk-Mu aku berpuasa, denganMu kami duduk, dan dengan-Mu Kami berdiri. Hidupkanlah hatiku dengan makrifat–
Mu dan ampunilah dosaku dengan Karunia-Mu. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau. Ya Allah, sesungguhnya Engkau melihat-Ku, hadir di sisi-Ku, Mahakuasa terhadapku, Engkau melingkupiku secara pengetahuan, pendengaran, dan penglihatan. Maka, karuniailah aku rezeki sebagai keakraban dengan-Mu dan kehormatan dari-Mu. Maka, kuatkanlah KeyakinanKu pada-Mu. Kepada-Mu aku berlindung, maka perbaikilan aku dalam agamaku. Kepada-Mu aku bertawakal, maka karuniailah aku rezeki yang mencukupiku. Kepada-Mu aku berlindung, maka selamatkanlah aku dari apa yang mengusikku. Cukuplah Engkau bagiku dan sebaik-baik penolong. Ya Allah, buatlah aku rela dengan ketetapanMu, buatlah aku puas dengan pemberian-Mu, berilah aku ilham untuk mensyukuri nikmat-Mu, dan jadikanlahaku termasuk wali-Mu. Engkaulah Wali Yang terpuji. Ya Allah, tempatkanlahaku di dekat-Mu dan hiburlah aku dengan pesan-Mu. Jika aku tidak pantas untuk itu, Engkau berwenang untuk itu. Dan, rahmatilah, Ya Allah, junjungan kami dan pemimpin kami Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya, serta berilah beliau keselamatan dan berkahilah beliau
Sakit adalah salah satu penyebab terbesar kegalauan dan kesedihan. Ia menimbulkan kesusahan, kegoncangan, dan ketakutan yang menenggelamkan hidup dan mengeruhkan kehidupan. Karena itulah kami akan menyebutkan pintu-pintu solusi yang dengannya diperoleh kebebasan dari segala penyakit dan rasa sakit yang paling kerap memicu kesedihan dan kegalauan.
Menulis Ruqyah dan Meminumnya serta Meniup setelah Membacakannya kepada Orang Sakit
Ibnul Hajj berkata dalam kitab Al-Madkhal, “Tidak mengapa berobat dengan an-nusyrah, yaitu engkau menulis surah-surah atau ayat-ayat Al-Quran pada secarik kertas atau wadah yang bersih, kemudian diminum oleh orang sakit, sehingga ia memperoleh kesehatan, dengan izin Allah.”
Syekh Abu Muhamamd bin Abu Jamrah rahimahullah adalah orang yang paling banyak berobat dengan an-nusyrah. la mengamalkannya untuk dirinya sendiri, anak-anaknya, dan murid. muridnya, sehingga mereka memperoleh kesembuhan.’
Al-‘Allamah Ibnul Qayyim berkata dalam kitabnya Zad Al-Ma’ag fi Hady Khayr Al-lbad: Al-Maruzi berkata: Diberitahukan kepada Ab, Abdullah, maksudnya Imam Ahmad, bahwa aku terkena demam Maka, ia menulis bagiku ruqyah karena demam, yang isinya:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan nama Allah, dengan Allah, dan dengan Muhammad Rasulullah. Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlahbagi Ibrahim’.’ Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi.? Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, dan Israfil, sembuhkanlah pemilik surat ini dengan daya upaya-Mu, kekuatan-Mu, serta kemahakuasaan-Mu Tuhan Yang Sejati. Aamiin.
Al-Maruzi berkata: Dibacakan kepada Abu Abdullah, sementara aku mendengar bahwa Abul Mundzir Amr bin Majma’ berkata: Yunus bin Hibban menceritakan kepadaku, ia berkata: Aku bertanya kepada Abu Ja‘far Muhammad bin Ali tentang menggantungkan jimat. la menjawab, ‘Jika itu berasal dari Kitab Allah atau ucapan dari Nabi saw., maka gantungkanlah dan carilah kesembuhan dengannya semampumu.”
Aku berkata, “Tulislah itu (Dengan nama Allah, dengan Allah, dan dengan Muhammad Rasulullah dan seterusnya) karena demam yang kambuh setiap hari keempat.” la berkata, “Ya.”
Ahmad juga menyebutkan dari Aisyah r.a. dan selainnya bahwa mereka mempermudah dalam hal ini. Anmad pun ditanya tentang jimat yang digantungkan selepas bencana, dan ia menjawab, “Aku berharap itu tidak mengapa.”
Al-Khallal berkata: Abdullah bin Ahmad menceritakan pula kepada kami, ia berkata: “Aku melihat ayahku menulis jimat bagi orang yang syok dan orang yang demam, serta setelah terjadi bencana.” Ibnul Hajj berkata, “Adapun meniup sewaktu meruqqyah dianjurkan.”
Al-Qadhi (kadi/hakim) Iyadh berkata, “Manfaat meniup adalah mengalap berkah dengan muncratan (ludah), udara, dan napas si pengucap ruqyah dan zikir yang elok, juga mengalap berkah dengan buih tulisan zikir dan asmaul husna.”
Ruqyah Nabi saw. untuk Segala Penyakit
Diriwayatkan Abdul Aziz bercerita: Aku dan Tsabit datang mengunjungi Anas bin Malik. Tsabit pun berkata, “Wahai Abu Hamzah, aku mengeluhkan penyakit.” Anas berkata, “Maukah engkau kuruqyah dengan ruqyah Rasulullah saw.?” la menjawab, “Tentu saja.” la membaca,
‘Ya Allah Tuhan manusia, Pelenyap penyakit, sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh, tiada penyembunh selain Engkau, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.” (HR Al-Bukhari)
Juga dalam Al-Bukhari, diriwayatkan dari Masrugq dari Aisyah bahwa Nabi saw. pernah memintakan perlindungan salah seorang anggota keluarganya. Beliau mengusapkan tangan kanannya sampi membaca,
“Ya Allah Tuhan Manusia, lenyapkanlahpenyakit dan sembuhkanlah dia. Engkau Maha Penyembuh, tiada kesembuhan selain kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.”
Diriwayatkan pula dari Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw. pernah meruaqyah seraya membaca,
“Hapuskanlah penyakit, wahai Tuhan Manusia. Di tangan-Mu kesembuhan. Tiada penghilang baginya selain Engkau.” (HR AIBukhari)
Sementara dalam Shahih Muslim diriwayatkan dari Utsman bin Abul Ash bahwa ia mengeluhkan kepada Rasulullah saw. suatu rasa sakit di badannya sejak ia masuk Isiam. Nabi saw. pun bersabda, “Taruhlah tanganmu pada bagian tubuhmu yang kaurasakan sakit dan ucapkaniah, “Bismillah (dengan Nama Allah)”, tiga kali, dan ucapkanlahtujuh kali:
“Aku berlindung pada keperkasaan Allah dan kuasa-Nya dari keburukan apa yang kurasakan dan kukhawatirkan.”
Diriwayatkan pula dari Abud-Darda’, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa mengeluhkan suatu penyakit di antara kalian, hendaklah ia membaca,
Tuhan kami Allah yang di langit. Kudusiah nama-Mu. Kuasa-Mu di langit dan di bumi. Sebagaimana rahmat-Mu di langit, jadikanlah rahmat-Mu di bumi, dan ampunilah kesalahan dan dosa kami. Engkaulah Tuhan orang-orang yang baik. Turunkanlahrahmat dari sisi-Mu dan kesembuhan dari kesembuhan-Mu pada rasa sakit ini.”
Ruqyah dengan Ayat-Ayat Kesembuhan
Dikutip dari imam Syekh Abul Qasim Al-Qusyairi rahimahuHah bahwa putranya menderita sakit parah. la bercerita, “Sampai-sampai aku berputus asa darinya, dan hal itu kian parah. Lantas aku melihat Nabi saw. dalam mimpiku. Maka, aku mengadukan kondisi putraku kepada beliau.
Beliau bersabda kepadaku, “Manakah kamu dari ayat-ayat kesembuhan?” Aku pun terbangun. Aku memikirkannya. Ternyata ia ada di enam tempat dalam Kitab Allah Swt., yaitu firman-Nya:
(QS At-Taubah: 14),
(QS Yunus: 57),
(QS An-Nahl: 69),
(QS QS Al-isra’: 82),
(QS Asy-Syu‘ara’: 80),
(QS Fushilat: 44),
Ia berkata, “Maka, aku menulisnya pada suatu lembaran, kemudian kularutkan dengan air dan kuminumkan kepadanya. Ia pun seolah-olah terlepas dari ikatan.” Demikianlah kurang lebih kata. katanya.
Ruqqyah dengan Huruf-huruf Hijaiyah dalam Al-Quran
Salah satu yang sudah terbukti ampuh untuk kesembuhan dan kesehatan adalah membaca dua ayat berikut ini serta menuliskan dan meminumkannya. Semua ayat tersebut menghimpun huruf-huruf Hijaiyah selengkapnya. Kedua ayat terSebut adalah:
- (QS Ali Imran: 154)
- (QS Al-Fath: 29)
Ruqyah Umum untuk Segala Penyakit dari Imam AsySyafi’i
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan Allah. Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung. Diamlah, wahai rasa sakit. Aku memintamu diam dengan Dia Yang menahan langit agar tidak jatuh menimpa bumi kecuali atas izin-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih tagi Maha Penyayang. Dengan Allah. Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung. Diamlah, wahai rasa sakit. Aku memintamu ,diam dengan Dia Yang menggenggam langit dan bumi agar tidak tergelincir. Sesungguhnya Allah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
Imam Asy-Syafi’i ra. berkata, “Bersamanya, aku tidak memerlukan tabib sama sekali, dengan seizin Allah Ta’ala, karena Dialah Sang Maha Penyembuh.”
Pengaruh Ain itu Benar Adanya
Tidak perlu disangsikan lagi bahwa pengaruh ‘ain itu benar adanya. Dengan izin Allah, ia memiliki pengaruh yang darinya tersebablah kemalangan besar dan keburukan berbahaya, yang menimbulkan penyakit dan rasa sakit di seluruh tubuh dan melemahkannya,
Si korban pun tersiksa hingga jalan pikirannya dikuasal, akalnya dikacaukan, dan ia termasuk dalam daftar orang yang terkena bisikan jahat. Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Pengaruh ‘ain itu benar adanya. Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, niscaya pengaruh ‘ain yang mendahuluinya.” Artinya, terkena pengaruh ‘ain memang ada dan sudah terbukti keberadaannya. Ibnul Qayyim berkata, “Tujuannya adalah pengobatan ala Nabi saw. bagi penyakit ini. Maka, salah satu perlindungan dan ruqyahnya adalah memperbanyak bacaan al-mu’awwidzatain (surah Al-Falaq dan An-Nas), Al-Fatihah, dan Ayat Kursi. Yang lainnya adalah perlindungan ala Nabi saw., seperti:
“Aku berlindung dengan kata-kata Allah yang sempurna dari kejahatan segala setan dan hewan berbisa, serta dari semua mata yang suka mencela.” Dan, seperti:
“Aku berlindung pada kata-kata Allah yang sempurna, yang tidak dilampaui oleh orang berbakti ataupun pendosa, dari kejahatan apa yang Dia ciptakan, Dia jadikan, dan Dia buat; dari kejahatan apa yang turun dari langit dan naik ke dalamnya; dari kejahatan apa yang Dia ciptakan di bumi dan yang keluar darinya; dari kejahatan berbagai keburukan malam dan siang; serta dari kejahatan para pendatang di maiam dan siang hari, kecuali yang datang membawa kebaikan, wahai Sang Maha Pengasih.”
Apabila seseorang mengkhawatirkan bahaya ‘ain-nya sendiri, kalau-kalau menimpa orang lain yang ia lihat dan kagumi, hendaklah ia menangkal kejahatannya dengan berucap, “Ya Allah, berkahilah dia.” ini sebagaimana disabdakan oleh Nabi saw. kepada Amir bin Rabi’ah ketika melihat Sahil bin Hunaif, “Tidakkah engkau mendoakan keberkahan baginya?”
Salah satu yang juga menangkal pengaruh ‘ain adalah ucapan:
Semua sesuai yang Allah kehendaki, dan tiada kekuatan kecuali dengan Allah.
Selain itu, ruqyah Jibril bagi Nabi saw. sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim:
“Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari kejahatan segala sesuatu yang mengusikmu, dari kejahatan segala sesuatu yang berjiwa, atau mata yang dengki. Allah menyembuhkanmu. Dengan nama Allah aku meruqyahmu.”
Ruqqyah lainnya lagi dari hadis Aisyah, bahwa Jibril meruqyah Nabi saw. apabila beliau mengeluhkan suatu penyakit:
“Dengan nama Allah Dia menciptakanmu, dan dari segala penyakit Dia menyembuhkanmu, dan dari kejahatan semua orang dengki apabila mendengki, serta dari kejahatan semua pemilik mata.”
Sebagian Ucapan Para Syekh Cara menggunakannya adalah ditulis dengan kunyit di dalam wadah yang bersih atau pada secarik kertas, selanjutnya wadah tersebut dibasuh dengan air atau kertas itu dilarutkan pada air, lantas aj; tersebut diminum sebelum sarapan. Lalu, tangan diletakkan pada bagian basah sisa air dalam wadah, kemudian diusapkan ke seluruh tubuh yang bisa dicapai.
Ruqqyah untuk Pengaruh Ain dan Sebagainya oleh Ibnu Abi Jamrah Syekh ibnu Abi Jamrah pernah menulis an-nusyrah ini untuk dirinya sendiri dan orang yarg ia cintai, untuk pengaruh ‘ain serta segala penyakit. la juga berpesan tentangnya bahwa ia menerimanya dari Nabi saw. dalam mimpi, yaitu membaca: QS At-Taubah: 128-129, QS Al-lIsra’: 82, QS Al-Hasyr:’ 21-24, QS Al-Ikhlash, serta al-mu’awwidzatain (surah Al-Falaq dan An-Nas).
Kemudian tulislah,
“Ya Allah, Engkaulah Sang Maha Menghidupkan dan Engkaulah Sang Maha Mematikan. Engkaulah Sang Pencipta dan Engkaulah Sang Maha Mengadakan. Engkaulah Sang Pemberi Cobaan dan Engkaulah Sang Pemberi Kesehatan. Engkaulah Sang Penyembuh. Engkau menciptakan kami dari air yang hina dan menjadikan kami di dalam suatu tempat yang kokoh hingga ukuran waktu tertentu. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan nama namaMu yang indah serta sifat-sifat-Mu yang luhur, wahai Yang di tanganNya cobaan dan kesehatan, kesembuhan dan obat. Aku memohon kepada-Mu dengan aneka mukjizat nabi-Mu Muhammad saw. dan aneka keberkahan teman akrab-Mu Ibrahim a.s. serta kesucian teman bicara-Mu Musa a.s.. Sembuhkanlah dia.”
Nabi saw. juga memberinya an-nusyrah yang lain untuk pengaruh ‘ain. Berikut ini teksnya: Tulislah,
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (tiga kali). Tiada mudharat selain mudharat dari-Mu. Tiada manfaat selain manfaat dari-Mu. Tiada cobaan selain cobaan dari-Mu. Tiada kesehatan selain kesehatan dari-Mu. Engkaulah Sang Mahahidup lagi Maha Mengurus (makhluk-Nya), Yang tidak dilanggar oleh kezaliman dari golongan manusia ataupun jin. Aku berlindung pada kata-kataMu yang sempurna, yang tidak dilampaui oleh yang berbakti ataupun yang pendosa, dari golongan manusia dan jin. Aku memohon kepadaMu dengan sifat-sifat luhur-Mu yang tidak bisa digambarkan oleh siapa pun, dan dengan nama-nama indah-Mu yang tidak bisa dihitung oleh siapa pun. Aku juga memohon kepada-Mu dengan dzat-Mu Yang Agung, wajah-Mu Yang Mulia, serta keberkahan Nabi-Mu Muhammad saw., sang penutup para nabi, agar Engkau menyembuhkan dan menyehatkan orang ini, serta mengembalikan apa yang ada padanya dari musuh-musuh-Mu. Allah merahmati Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya, serta memberi mereka keselamatan yang banyak.” (Jika keduanya digabungkan maka lebih lengkap.)
Untuk Menjaga Diri dari Bencana Mendadak
Diriwayatkan dari Abban bin Utsman, dari ayahnya, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa mengucapkan:
Dengan nama Allah Yang bersama nama-Nya sesuatu pun tidak merugikan di bumi dan tidak pula di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (tiga kali) saat memasuki malam hari, niscaya ia tidak ditimpa oleh bencana mendadak hingga ia memasuki pagi hari. Dan, barangsiapa mengucapkannya saat memasuki pagi hari, niscaya ia tidak ditimpa olen bencana mendadak hingga ia memasuki malam hari.”
la melanjutkan: Lantas Abban bin Utsman terkena kelumpuhan separuh badan. Maka, orang yang mendengar hadis itu darinya mulai meragukannya. la pun berkata, “Kenapa engkau meragukan? Demi Allah, aku tidak berbohong atas nama Utsman. Utsman pun tidak berbohong atas nama Rasulullah saw. Namun, pada hari ketika aku terkena apa yang mengenaiku ini, aku sedang marah dan lupa mengucapkannya.”” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi yang berkata, “hadis hasan sahih.”)
Padanya juga ada riwayat bahwa Abban terkena kelumpuhan separuh badan. Maka, orang itu mulai meragukannya. Abban pun berkata kepadanya, “Kenapa engkau meragukannya? Ingatlah bahwa hadis-hadis itu sebagaimana yang kuceritakan kepadamu. Namun, aku tidak mengucapkannya pada hari itu agar Allah melaksanakan hal yang telah Dia takdirkan.”
Untuk Menjaga Diri dari Penyakit Gila dan Angin Ribut
Abu Muhammad Abdullah bin Muhammad Al-Maliki Al-Ifriqi menyebutkan dalam kitabnya Akhbar Ifriqiyyah dari Anas bin Malik secara marfu’: Barangsiapa mengucapkan,
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung (sepuluh kali)”, niscaya ia dibersihkan dari dosa-dosanya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya dan diselamatkan dari tujuh puluh bencana dunia, seperti penyakit gila, lepra, kusta, dan angin ribut.
Untuk Menjaga Diri dari Kebutaan dan Kusta
Diriwayatkan Ibnu Abbas berkata: Qabishah bin Al-Mukhariq AlHilali datang menemui Rasulullah saw. lalu mengucapkan salam. Beliau pun menjawabnya dan menyambut kedatangannya. Kemudian beliau bertanya kepadanya, “Apa yang membawamu kemari, wahai Qabishah?” la menjawab, “Usiaku sudah tua, wahai Rasulullah. Kulitku sudah menipis, kekuatanku sudah melemah, dan aku hina di hadapan keluargaku. Aku tidak Kuat lagi melakukan hal-hal yang pernah kulakukan. Maka, ajarilah aku kata-kata ringkas yang dengannya Aliah memberiku manfaat.” Nabi saw. bersabda, “Wahai Qabishah, ucapkanlah tiga kali sesudah engkau shalat subuh: Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya.
Mahasuci Allah Yang Mahaagung dan dengan memuji-Nya. Tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allan Yang Mahatinggi lagi Mahaagung.
Sebab, jika engkau mengucapkan itu, niscaya dengan seizin Allah engkau aman dari kebutaan, lepra, dan kusta. Juga, ucapkanlah,
“Ya Allah, berilah aku petunjuk dari sisi-Mu, tunjukkanlahkepadaku sebagian karunia-Mu, tebarkanlah bagiku sebagian rahmat-Mu, dan turunkanlah kepadaku sebagian berkah-Mu.” Rasulullah saw. pun mulai mengucapkannya sementara Qabishah menghitungnya dengan jari-jemarinya.” (HR Ath-Thabrani; sanadnya layak dijadikan patokan dan penguat) (Majma’ Az-Zawa‘id/5/hlm. 111)
Ruqyah untuk Rasa Sakit Salah seorang saleh berkata, “Aku merasa sangat kesakitan. Lantas aku bermimpi melihat Nabi saw. menaruh tangannya pada kepalaku seraya membaca,
‘Dengan nama Allah. Tuhanku Allah. Cukuplah Allah bagiku. Aku bertawakal kepada Allah. Aku berlindung kepada Allah. Maka, kuserahkan urusanku kepada Allah. Semua sesuai kehendak Allah. Tiada kekuatan kecuali dengan Allah.’
Beliau melanjutkan, ‘Perbanyaklah kata-kata ini, karena ia mengandung kesembuhan dari segala penyakit, kelapangan dari segala kesusahan, dan kemenangan atas musuh.”
Ruqyah untuk Demam
Diriwayatkan dari Anas bahwa Rasulullah saw. pulang ke tempat Aisyah r.a. ketika ia sedang tidak enak badan seraya mengecam demam. Maka, beliau bersabda, ‘Jangan kecam ia karena ia diperintahkan. Namun, jika mau, engkau kuajari kata-kata yang apabila kauucapkan niscaya Allah melenyapkannya darimu.” la berkata, “Ajarilah aku.” Beliau bersabda, “Ucapkanlah:
Ya Allah, kasihanilah kulitku yang tipis dan tulangku yang sangat kecil akibat panas tinggi. Wahai ummu mildam (sebutan bagi demam, Penerj.), jika engkau beriman kepada Allah Yang Mahaagung maka jangan pusingkan kepala, jangan busukkan mulut, jangan makan daging, dan jangan minum darah. Dan, pindahlah dariku ke orang yang menjadikan tuhan lain bersama Allah”
Anas melanjutkan, “la (Aisyah) pun mengucapkannya. Maka, sembuhlah demamnya.’ (HR Al-Baihagi) Dalam redaksi yang lain:
“Ya Allah, kasihanilah tulangku yang kecil dan kulitku yang tipis. Aku berlindung kepada-Mu dari panas tinggi. Wahai ummu mildam, jika engkau beriman kepada Allah dan Hari Kiamat, maka jangan makan daging, jangan minum darah, dan jangan didihkan mulut. Dan, pindahlah ke orang yang beranggapan bahwa bersama Allah ada tuhan yang lain. Sebab, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah serta bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”
Ditulis pula untuk demam tiga rangkaian pada tiga lembar kertas seperti yang disebutkan oleh pengarang kitab Al-Huda, yaitu:
Dengan nama Allah la mendingin, dengan nama Allah Ja berlalu, dengan nama Allah la berkurang.
Ada pula orang yang menulis untuk demam pada secarik kertas untuk diminum:
Yang Kekal, Senantiasa Ada, dan Tidak Lenyap. Segala yang berubah akan punah dan Dia takkan punah. Tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung. (Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman).
Al-Maruzi berkata: Diberitahukan kepada Abu Abdullah (Imam Ahmad) bahwa aku terkena demam. Maka, ia menulis bagiku ruqyah demam, yang isinya:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan nama Allah, dengan Allah, dan dengan Muhammad Rasulullah. (Hai api, menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlahbagi Ibrahim)* (Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi)’. Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, dan Israfil, sembuhkanlah pemilik catatan ini dengan daya, kekuatan, dan kKemahakuasaan-Mu, wahai Tuhan Yang Sejati. Aamiin.
Ruayah Nabi saw. untuk Mengobatl Sakit Gigi
Al-Baihaqi meriwayatkan bahwa Abdullah bin Rawahah mengeluhkan sakit gigi kepada Nabi saw. Maka, Nabi menaruh tangan beliau pada pipi Abdullah yang mengandung rasa sakit seraya membaca (tujuh kali),
“Ya Allah, lenyapkanlah darinya keburukan yang ia rasakan beserta kekejiannya dengan doa nabi-Mu asal Makkah yang penuh berkah di sisi-Mu.”
Allah pun menyembuhkannya sebelum ia meninggalkan tempat. Al-Hamidi meriwayatkan bahwa Fatimah r.a. datang menemui Rasulullah saw. dan mengeluhkan sakit gigi yang ia rasakan. Rasulullah pun memasukkan jari telunjuk kanan beliau dan meletakkannya pada gigi yang terasa nyeri, lalu membaca,
“Dengan nama Allah dan dengan Allah. Aku memohon kepada-Mu dengan keperkasaan-Mu, keagungan-Mu, dan kuasa-Mu atas segala sesuatu, karena sesungguhnya Maryam tidak melahirkan selain Isa dari ruh-Mu dan firman-Mu, agar Engkau mengangkat semua penyakit yang diderita Fatimah putri Khadijah”
Maka, meredalah rasa sakit yang ia rasakan.
Ruqyah untuk Kesurupan
Abdullah bin Imam Ahmad menyebutkan dalam Zawa’id Al-Musnad, dengan isnad yang mengandung seorang perawi dhaif, dari Ubay bin Ka’b, la bercerita: Aku pernah duduk di dekat Rasulullah saw, lantas beliau didatangi oleh seorang Arab dusun. Orang itu berkata, “Wahai Nabi Allah, aku mempunyai seorang saudara yang menderita sakit.” Beliau bertanya, “Sakit apa?” Orang itu menjawab, “la agak sinting, maksudnya kerasukan jin.” Beliau bersabda, “Kalau begity, bawalah ia kepadaku.” Maka, orang itu membawanya ke hadapan beliau. Nabi saw. pun melindungkannya dengan surah Al-Fatihah, empat ayat pertama surah Al-Baqarah, kedua ayat ini (Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa … dan Ayat Kursi), tiga ayat terakhir surah Al-Baqarah, satu ayat dari surah Ali Imran’, satu ayat dari surah Al-Araf, akhir ayat orang-orang beriman, satu ayat dari surah Al-Jinn, sepuluh ayat pertama dari surah Ash-Shaff, tiga ayat pertama surah Al-Hasyr, surah qul huwallahu ahad, dan al-mu’awwidzatain (surah Al-Falaq dan An-Nas). Serta-merta orang iitu bangun seolah-olah ia tidak pernah sakit sama sekali.
Abu Ya’la juga meriwayatkan hadis serupa. Hanya saja, ia berkata, “Serta sepuluh ayat dari surah Ash-Shaff,’ dan tidak mengatakan sepuluh ayat pertama.
Ruqyah untuk Menangkal Susah Tidur
Diriwayatkan Buraidah bercerita: Khalid mengadu kepada Nabi saw., “Wahai Rasulullah, aku tidak bisa tidur karena susah tidur” Beliau bersabda, “Apabila engkau hendak tidur, ucapkanlah:
Ya Allah Sang Pemelihara ketujuh langit dan apa yang dinaunginya, Pemelihara segala bumi dan apa yang dibawanya, dan Tuhan segala setan dan apa yang disesatkannya, jadilah Pelindungku dari kejahatan semua makhluk-Mu, kalau-kalau ada di antara mereka yang melampaui batas atau zalim terhadapku. Mahaperkasa perlindunganMu, Mahamulia sanjungan-Mu, dan tiada tuhan selain-Mu.” (HR At-Tirmidzi)
Diriwayatkan pula dari Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya r.a., ia berkata, “Apabila seseorang di antara bangun tibatiba dari tidur, hendaklah ia membaca:
Aku berlindung dengan kata-kata Allah yang sempurna dari kemarahan-Nya dan hukuman-Nya, serta dari kejahatan para hamba-Nya, juga dari bisikan para setan dan kedatangan mereka.”
Sebab, ucapan itu tidak akan membahayakannya.
la berkata, “Abdullah bin Umar pernah mendiktekan ucapan itu kepada putranya yang cerdas, sementara pada yang tidak cerdas beliau mencatatnya di lembaran, lalu mengalungkan pada lehernya.”
Abu Dawud meriwayatkan ucapan tersebut, Juga At-Tirmidzi dengan redaksinya, dan ia berkata, “Hadis hasan gharib.” Begitu pula An-Nasa’i dan Al-Hakim, yang berkata, “Shahih isnadnya tetapi tidak ada padanya pengkhususan ihwal tidur.”
Jibril pun telah mengajari Nabi saw. ketika para setan mengepung beliau, di antara mereka ada yang memegang nyala api, agar membaca:
Aku berlindung dengan kata-kata Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang Dia ciptakan, Dia jadikan, dan Dia buat; serta dari kejahatan apa yang Dia turunkan dari langit dan apa yang naik ke dalamnya; serta dari kejahatan segala keburukan malam dan siang; serta dari kejahatan semua yang datang di malam hari, kecuali yang datang membawa kebaikan, wahai Sang Maha Pengasih.
la berkata, “Lantas padamlah api mereka, dan Allah Tabaraka wa Ta’ala mengalahkan mereka.”
Ahmad dan Abu Ya’la meriwayatkannya. Masing-masing memiliki isnadnya yang bisa dijadikan hujjah. Sementara Malik meriwayatkannya dalam Al-Muwaththa’ dari Yahya bin Sa’id secara mursal. An-Nasa’i pun meriwayatkan yang serupa dengannya dari hadis Ibnu Mas’ud.
Ruqyah untuk Mengobati Pusing
Al-Hamidi meriwayatkan dalam kitab Ath-Thibb dari Yunus bin Yaqub, dari Abdullah, ia berkata, “Rasulullah saw. pernah berlindung dari sakit pusing,
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan nama Allah Yang Mahabesar. Aku berlindung kepada Allah Yang Mahaagung dari keburukan pembuluh darah yang berisik dan dari keburukan panasnya api.” (HR Ibnu As-Sanni dari hadis Ibnu Abbas r.a.)
Asma’ binti Abu Bakar r.a. mengalami benjolan (tumor) di kepalanya. Maka, Rasulullah saw. meletakkan tangan beliau pada bagian tersebut dari balik kain, lantas membaca,
“Dengan nama Allah, enyahiah darinya keburukannya dan kekejiannya dengan permohonan nabi-Mu yang bagus lagi penuh berkah serta kokoh padamu, dengan nama Allah.”
Beliau melakukannya (sebanyak tiga kali) dan menyuruh Asma’ mengucapkan itu pula. Asma’ pun mengucapkannya selama tiga hari, lantas lenyaplah benjolan (tumor) itu. (HR Syekh Ibnu An-Nu’man dengan sanadnya, dan Al-Baihaqi)
Doa bagi Orang yang Takut Mati
Wahai Yang Mahahidup lagi Maha Mengurus (makhluk-Nya), dengan kasih sayang-Mu aku meminta tolong, perbaikilah bagiku semua urusanku, dan jangan sandarkan aku pada diriku sendiri meskipun sekejap mata, jangan pula kepada seorang manusia pun. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu penyegeraan keselamatanMu dan kesabaran atas ujlan-Mu, serta keluar dari dunia menuju surga-Mu. Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagiNya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian, Dia menghidupkan serta mematikan, dan Dia Mahahidup serta tidak mati. Mahasuci Tuhan para hamba dan Tuhan semua negeri. Segala puji bagi Aliah, dengan pujian yang banyak, bagus, dan penuh berkah, atas segala keadaan. Allah Mahabesar sebesar-besarnya, agunglah keagunganNya, kebesaran-Nya, dan kuasa-Nya di segala tempat. Ya Allah, jika Engkau menetapkan Kematian atasku di dalamnya, maka ampunilah aku serta Kasihanilah aku dari dosa-dosaku, dan tempatkanlah aku di surga ‘Adn.”
Tiada tuhan selain Allah. Dia menghidupkan serta mematikan, dan Dia Mahahidup serta tidak mati. Mahasuci Tuhan para hamba dan semua negeri. Segala puji bagi Allah Sang Pemelihara alam semesta hingga akhir apa yang datang. Ya Allah, jika Engkau membuatku sakit guna mencabut nyawaku dalam sakitku ini, maka jadikanlah ruhku di tengah para ruh yang Kautetapkan kebaikan baginya, dan jauhkanlah aku dari neraka sebagaimana Engkau menjauhkan mereka yang Kautetapkan kebaikan bagi mereka. ;
Doa untuk Penjagaan dan Keamanan
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Sang Pemberi keamanan dari segala sesuatu, dan segala sesuatu takut kepada-Mu. Maka, dengan keamanan-Mu dari segala sesuatu dan dengan ketakutan segala sesuatu terhadap-Mu, amankanlah aku dari apa yang kutakuti. Wahai Allah, wahai Allah, wahai Sang Penutup, wahai Sang Penutup, tutupilah aku dengan tirai-Mu yang nyata, yang dengannya Engkau menutupi dzat-Mu sehingga tidak ada mata yang melihat-Mu dan tidak ada tangan yang menggapai-Mu. Tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung. Dan, cukuplah Allah bagiku, dan Dia sebaik balk pelindung. (7x)
Doa untuk Lolos dari Penjara
Allah Swt. telah memberikan kelapangan bagi banyak hamba salehNya melalui doa-doa tulus dan jujur, yang diucapkan oleh lisan mereka dan dipanjatkan oleh hati mereka selagi mereka berada di penjara dan dibelenggu besi. Lantas Allah melepaskan ikatan mereka dan membebaskan penawanan mereka dengan berkah kebenaran keadaan mereka.
Antara lain, seseorang yang dipenjara oleh Sulaiman bin Abdul Malik. Pada suatu pagi, dia tidak lagi berada dalam penjaranya. Sulaiman bin Abdul Malik pun memanggil sipir penjara lalu bertanya, “Apa yang dilakukan oleh si Fulan?” Sang sipir balik bertanya, “Apakah kejujuran akan menyelamatkanku, wahai Amirul Mukminin?” Dijawab, “Ya.” Sang sipir pun berkata, “Dia banyak membaca:
Wahai Yang melindungi dari semua makhluk-Nya sementara tiada satu pun makhluk-Nya yang terlindung dari-Nya, wahai Sang Esa Yang tiada duanya, aku sudah putus harapan kecuali dari-Mu. Selamatkanlah aku, selamatkanlah aku.”
Sulaiman berkomentar, “Dengan itulah ia lolos.”
Contoh lainnya adalah Al-Hajjaj memenjarakan seorang lelaki saleh. Lelaki itu lantas memanjatkan doa berikut:
Wahai Sang Mahaperkasa, wahai Sang Maha Terpuji, wahai Sang Pemilik ‘Arasy yang mulia, palingkanlah dariku kejahatan semua penguasa yang sewenang-wenang. Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa aku pernah berbuat buruk, zalim, dan berlebihan, tetapi aku tidak pernah mengadakan putra bagi-Mu, tidak pula tandingan, tidak pula istri, tidak pula padanan. Jika Engkau mengazab, maka aku adalah hamba-Mu. Jika Engkau mengampuni, maka sesungguhnya Engkau Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, wahai Yang tidak dibingungkan oleh aneka permintaan, wahai Yang tidak disibukkan oleh mendengar sesuatu dari mendengar yang lain, wahai Yang tidak didesak oleh ke-bersikeras-an para peminta, agar Erigkau menjadikan bagiku pada saat ini juga suatu kelapangan dan jalan keluar dari arah yang kusangka-sangka ataupun yang tidak kusangka-sangka, dari arah yang kuketahui ataupun yang tidak kuketahui, dan dari arah yang kuharapkan ataupun yang tidak kuharapkan. Ambillah aku dari hati hamba-Mu Al-Hajjaj, juga dari pendengaran, penglihatan, lisan, tangan, dan kakinya, sehingga Engkau mengeluarkanku pada saat ini juga, karena hati dan ubun-ubunnya berada di tangan-Mu. Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.
Lelaki saleh itu mengucapkan ini banyak-banyak. Si perawi berkata: Maka, demi Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, belum juga doanya berhenti, tiba-tiba saja pintu penjara dibuka, “Mana si Fulan? Hendaklah ia keluar.”
Contoh lainnya adalah riwayat dari Al-Hakam bin Hisyam Ats-Tsaqafi, ia berkata: Aku diberi tahu bahwa seorang lelaki dibawa sebagai tawanan lalu dilempar ke dalam sumur, dan mulut sumur itu ditutupi dengan sebuah batu besar. Lelaki itu pun berucap di dalamnya, “Mahasuci Dia, Sang Raja yang Mahakudus. Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya.” Maka, ita dikeluarkan darinya tetapi bukan oieh manusia.
Doa Nabi Yusuf di Penjara
Diriwayatkan bahwa Yusuf a.s. memanjatkan aneka doa di dalam penjara yang membuatnya terbebas dari sana. Antara lain ucapannya:
“Ya Allah, wahai Yang menyaksikan dan tidak absen, wahai Yang dekat dan tidak jauh, wahai Yang menang dan tidak kalah, jadikanlah bagiku suatu kelapangan dan jalan keluar dari urusanku, dan Karuniailah aku rezeki dari arah yang tidak kusangka-sangka.”
Yang lain adalah ucapannya:
“Ya Allah, aku mengadukan kepada-Mu apa yang Kutemui dari saudaraku dan musuhku. Adapun saudaraku, mereka menjualku dan menerima hasil penjualan diriku. Sedangkan musuhku, ia memenjarakanku. Ya Allah, jadikanlahbagiku suatu kelapangan dan jalan keluar.”
Ada pula ucapannya:
“Ya Allah, jadikanlah bagiku suatu kelapangan dan jalan keluar dari segala urusan duniaku dan akhiratku yang membuatku sedih dan susah. Karuniailah aku rezeki dari arah yang tidak kusangka-sangka. Ampunilah dosaku dan teguhkanlah harapan kepada-Mu dalam hatiku serta putuskanlah ia dari siapa pun selain Engkau, agar aku tidak berharap kepada siapa-siapa selain Engkau.”
Tambahan untuk Menolak Kejahatan Orang Zalim dan Membebaskan Penawanan Orang yang Dipenjara Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, dari Nabi saw., beliau bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian ditakut-takuti oleh penguasa, hendaklah ia membaca:
Ya Allah Sang Pemelihara langit yang tujun dan Pemilik ‘Arasy yang agung, jadilah pelindung bagiku dari kejahatan si … bin … (nama orang yang dimaksud), juga dari kejahatan jin dan manusia beserta para pengikut mereka, kalau-kalau salah satu dari mereka melampaui batas terhadapku. Perkasalah perlindungan-Mu, agunglah sanjungan-Mu, dan tiada Tuhan selain-Mu.” (HR Ath-Thabrani)
Sanad hadis ini mengandung Junadah bin Muslim yang dinilai tsigah (tepercaya) oleh Ibnu Hibban tetapi dinilai dhaif oleh selainnya. Sementara, perawi lainnya merupakan para perawi Shahih Al-Bukhari.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a., ia berkata, “Apabila engkau hendak menemui seorang penguasa menakutkan yang kaukhawatirkan menindasmu, maka ucapkanlah:
Allah Mahabesar, Allah lebih besar daripada seluruh makhluk-Nya. Allah lebih perkasa daripada apa yang kutakuti dan kukhawatirkan, Aku berlindung kepada Allah Sang Penahan langit yang tujuh agar tidak jatuh menimpa bumi, kecuall dengan selzin-Nya, dari kejahatan hamba-Mu si Fulan beserta jin dan manusia yang menjadi bala tentara, pengikut, dan penolongnya. Wahail Tuhanku, jadilah pelindung bagiku dari kejahatan mereka. Agunglah sanjungan-Mu, perkasalah perlindungan-Mu, mahasucilah nama-Mu, dan tiada tuhan selain-Mu’” (HR Ath-Thabrani; para perawinya merupakan para perawi Shahih AlBukhani)
Dalam kitab Al-Hishn Al-Hashin, Abu Nu’aim meriwayatkan dalam kitab Al-Mustadrak dari Muslim: Dan, apabila seseorang merasa takut, hendaklah ia berucap,
“Ya Allah, lindungilah kami darinya dengan apa yang Kaukehendaki.” (hadis sahih)
Imam Ahmad dan selainnya.meriwayatkan dari Abu Musa ra. bahwa apabila takut terhadap sekelompok orang, maka Rasulullah saw. berdoa,
“Ya Allah, sesungguhnya kami menjadikan Engkau di leher-leher mereka, dan kami berlindung kepada-Mu dari kejahatan mereka.”
Doa-Doa yang telah Teruji dari para Salaf r.a.
Salah satu doa yang teruji untuk memenuhi keperluan sekaligus menolak kejahatan orang zalim dan’ membalikkan makar mereka ke leher mereka sendiri adalah doa agung ini. Hendaklah sebelumnya didahului oleh shalat dua rakaat dengan niat bertawasul dan memenuhi hajat (Keperluan), lalu berdoa:
Ya Allah, jika dosa-dosaku telah terjadi, aneka kesalahanku telah membesar, kekeliruanku telah banyak, dan telah terhalang antara aku dan Engkau dalam pemenuhan keperluanku. Maka, sungguh aku memohon kepada-Mu dengan kemuliaan wajah-Mu serta keagungan kedudukan-Mu, dan aku menghadap kepada-Mu dengan Nabi-Mu, junjungan serta pemimpin kami Muhammad saw. (ucapkan dengan keras): Wahai junjungan kami Muhammad, wahai Ahmad, wahai Abul Qasim, semoga Allah merahmati-Mu dengan kelanggengan kerajaanNya, Dia Agung dan Tinggi. Sesungguhnya aku bertawasul kepadamu dan menghadap kepada Allah Swt. agar Dia mengampuniku, mengasihaniku, serta memenuhi keperluanku; juga melapangkanku dari kesusahanku dan apa yang membuatku sedih, dengan binasanya si Fulan dan dihukumnya ia dengan hukuman negeri zalim. Sesungguhnya hukuman-Nya sangatlah pedih. Wahai Yang memiliki hukuman keras, wahai Yang Maha melakukan apa yang Kaukehendaki, dengan hak Fatimah serta ayahnya, suaminya, anak-anaknya, ibunya, dan saudaranya, penuhilah keperluanku dan mudahkanlahbagiku di dalamnya. Sesungguhnya Engkau mengetahui tentangnya. Wahai Sang Mahacepat, wahai Sang Maha Mendengar, wahai Sang Maha Mengabulkan, wahai Dia Yang hadir dan tidak absen.
Salah satu doa yang terbukti melenyapkan kesusahan sekaligus menolak makar musuh adalah membaca firman-Nya Swt.:
“Tidak ada yang akan menyatakan teradinya hari tu selain Allah,” sebanyak 1153 kali, seraya membaca setiap 100 kali:
“Ya Allah, dengan kebenaran ayat mulia ini dan rahasia yang ada di sekitarnya, palingkanlah dariku tipu daya si Fulan beserta kejahatannya. Ya Aliah, balikkanlah tipu dayanya ke lehernya sendiri. Ya Allah, sibukkanlah dia dariku dengan suatu penyibuk yang tidak bisa dia tolak, wahai Allah. (3 kali). Kemudian, setelah merampungkan jumlah tersebut, ucapkanlah: “(Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.” (818 kali) (Tambahan) Salah satu doa yang sudah terbukti untuk menolak kejahatan orang zalim adalah doa yang penuh berkah ini:
“Aku bersaksi bahwa semua yang disembah di bawah ‘Arasy-Mu hingga dasar segala bumi adalah batil, selain wajah-Mu yang mulia. Engkau telah melihat apa yang kualami, maka lapangkanlah aku.”
(Tambahan) Salah satu doa yang juga sudah terbukti adalah bait syair berikut ini, yang berulang kali dilantunkan oleh sebagian salaf:
Semoga kelapangan tiba dibawa oleh Allah, karena Dia memiliki urusan setiap hari di semua makhluk-Nya
(Tambahan) Sebuah riwayat dari Asy-Sya’bi bahwa dia pernah duduk di dekat Ziyad. Lantas, seorang lelaki dibawa menghadap Ziyad dan nyaris dijatuhi hukuman mati. Bibir lelaki itu Komat-kamit mengucapkan sesuatu yang tidak kami ketahui. la pun dibebaskan. Aku bertanya, “Apa yang kauucapkan tadi?” la menjawab, “Aku mengucapkan,
“Ya Allah, Tuhannya Ibrahim, Ismail, Ishag, dan Yaqub; Tuhannya Jibril, Mikail, dan Israfil; serta Sang Penurun Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Quran yang agung, tolakiah dariku kejahatan Ziyad.” Kejahatan Ziyad pun ditolak darinya. ,
(Tambahan) Ketika ditangkap oleh Abu Ja‘far dan dibawa ke penjara, Ismail ibn Umayyah melewati sebuah tembok dengan tulisan doa:
Wahai Yang mengurusku dengan memberi nikmat kepadaku, wahai Kawanku dalam kesendirianku, wahai Yang aku andalkan dalam kesulitanku.
la pun terus memanjatkan doa itu sampal dibebaskan. Lalu, ia melewati tempat itu lagi dan melihat-lihat, ternyata ja tidak melihat tulisan apa pun.
Bacaan Perlindungan yang Telah Terbukti
Manfaat bacaan perlindungan ini sungguh telah terbukti. Juga, pertolongannya bagi orang yang takut terhadap seorang zalim yang sangat berkuasa atau seorang penguasa lalin. Yaitu, membaca AlFatihah satu kali serta membaca:
“Ya Allah, kedudukan-Mu lebih tinggi darinya, kekuasaan-Mu lebih kuat dan perkasa darinya, dan harapanku pada-Mu jauh lebih besar daripada rasa takutku padanya. Maka, lindungilah aku dari kejahatannya dan tolaklah keburukannya terhadapku dengan daya dan kekuatan-Mu. Tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung.”
Juga, mengucapkan:
“Aku meminta tolong kepada Allah (21 kali)”
Dan, sebanyak itu pula ucapan:
“Cukuplah Allah sebagai pertolongan”
“Ini adalah hari, yang mereka tidak dapat berbicara (pada hari itu), dan tidak diizinkan kepada mereka minta udzur sehingga mereka (dapat) minta udzur”,” (5 kali).
“Dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.”
“Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya).” Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman. (7 kali).
“Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu.”
Ya Allah, aku menutup telinga, hati, lisan, dan pendengaran si Fulan dengan apa yang dengannya Engkau tahan langit agar tidak runtuh menimpa bumi kecuali atas izin-Mu. (Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud, dan Kami telah melunakkan besi untuknya).” (Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu). (Janganlah engkau takut! Engkau telah selamat dari orang-orang yang Zalim itu). (Janganlahkamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat). (Janganlahkamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang)),?” (… kamu tidak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)). Ya Allah, berilah aku kebaikannya dan lindungilah aku dari kejahatannya, karena tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Engkau, wahai Yang kebaikan-Nya segera.
Doa Al-Hathim
Salah satu doa yang terbukti bermanfaat adalah doa agung yang dinamai al-hathim, yaitu doa Syekh Abu Bakar Al-Mala Al-Ahsa’i, guna menolak kejahatan dan kesewenangan orang zalim:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Yang Terpuji, Yang Menjadi tempat bergantung dan Yang Dituju, Yang Memiliki kedermawanan dan kemurahan, serta anugerah yang melimpah dan karunia yang banyak. Engkaulah Sang Mahaperkasa lagi Mahakekal, Sang Maha Menjaga lagi Maha Melindungi. Bagi-Mu keperkasaan dan kekekalan, kedermawanan dan keindahan, bumi dan langit, beserta apa yang ada di antara keduanya, juga yang di bawah tanah. Engkaulah Sang Pertama tanpa permulaan dan Sang Terakhir tanpa penghabisan. Bagi-Mu namanama yang indah dan perumpamaan-perumpamaan yang luhur. Hanya kepada-Mu orang yang terpuji meminta tolong, dan orang yang terusir kembali. Engkau melindungi orang yang meminta perlindungan-Mu, menjaga orang yang meminta suaka kepada-Mu, mencukupi orang yang bertawakal pada-Mu, membimbing orang yang menaati-Mu, memuliakan orang yang memuliakan-Mu, memberi keamanan orang yang ketakutan, memenangkan orang yang dizalim!, dan membert orang yang tidak diberi. Bagi-Mu pujian yang barhak, pagi dan petang.
Ya Allah, sesungguhnya kami memasuki pagi hart di atas ikatanMu, dan kami berdiri di muka pintu-Mu. Kami menunggu rahmat serta pengabulan doa dari-Mu. Kamit melarikan dirt kepada-Mu dart segala keburukan perbuatan kami dan dart besarnya dosa kami. Kami tidak punya sarana kepada-Mu selain Engkau sendirt. Tiada tempat perlindungan dan tiada tempat keselamatan dari-Mu selain kepada Mu. Mahasuci Engkau dan dengan memuji-Mu. Aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu.
Ya Allah, rahmatilah para malaikat-Mu yang didekatkan serta para nabi-Mu yang diutus, dan istimewakanlah Nabi Muhammad beserta keluarganya dengan shalawat dan salam yang paling utama, dan berkahilan beliau beserta keluarganya seperti Engkau memberkahs ibrahim beserta keluarga Ibrahim. Dan, ridhailah para syuhada dan orang-orang saleh. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahamulia.
Aku memohon Kepada-Mu dengan nama-nama-Mu dan namanama mereka, serta dengan hak-Mu dan hak mereka, agar Engkau melindungi Kami dari makar para pembuat makar, Kezaliman orang-orang zalim, tipu daya para pembuat tipu daya, kedengkian orang-orang yang dengki, kedurhakaan para pendosa, muslihat orang-orang yang mengintai, keguncangan jiwa para munafik, dan Kemunafikan orang-orang yang riya. .
Ya Allah, lindungilah kami dengan benteng-Mu yang kokoh. Kuatkanlah kami dengan Keperkasaan-Mu yang teguh. Hubungkanlah kami dengan tali-Mu yang Kuat. Naungilah kami dengan naungan-Mu yang menutupi. Kasihanilah kami dengan Kekuatan-Mu yang perkasa. Curahkanlahkepada Kami Karunia-Mu yang melimpah. Angkatlah dari kami kejahatan orang-orang jahat, tipu daya orang-orang fasik dan cabul, para dukun dan penyihir, serta para setan dan penyakit, baik pada maiam maupun siang hari. Lindungi Kami pula, ya Allah, dari keburukan suratan yang telah lalu, dari lenyapnya nikmat, dari sirnanya keselamatan, dari kesudahan yang buruk, dari jatuhnya hukuman siksa, dari aneka penyebab kebinasaan, juga dari hawa nafsu rendah, pengiring yang melalaikan, tetangga yang mengusik, serta dari susah Ppayah dan kerja keras yang mengakibatkan siksa. Sebab, kami telah metarikan diri kepada-Mu dan kami bertawakal dalam segala urusan kami kepada-Mu.
Ya Allah, orang yang mengincar kami di tempat ini atau di segala tempat, pada tahun int atau segala tahun, pada bulan ini atau segala bulan, pada hari ini atau segala hari, pada malam ini atau segala malam dan hari setelahnya, pada jam ini atau segala jam, pada waktu ini atau segala waktu, di arah ini atau segala arah; di antara semua makhluk-Mu dengan keburukan, hal tak disukai, atau Kerugian; baik orang dekat maupun orang jauh, orang merdeka maupun hamba sahaya, taki-laki maupun perempuan, baik dengan tangan maupun lisannya, atau yang menyembunyikan keburukan dari kami dalam hatinya; maka sempitkanlah hatinya dengannya, ya Allah, rusakkanlah urusannya, lindungilah kami dari kejahatannya, kembalikanlahmakarnya kepada dirinya sendiri, tolaklah dari kami bahayanya, kacaukanlah lisannya, celakakanlah ujung-ujung jemarinya, takut-takutilah jiwanya, goncangkanlah kaki-kakinya, cerai-beraikanlah para pembantunya, sibukkanlah ia dengan dirinya sendiri, matikanlahia dengan penyesalannya, Kembalikanlah ia dengan kKemarahan dan kegagalannya, putuskanlahpangkalnya, sibukkanlah benaknya, putuskanlah umurnya, cabutlah akarnya, kacaukanlah perkataannya, hancurkanlah pendiriannya, bubarkanlah puncaknya, segerakanlah kehancurannya, serakkanlah pangkainya, tumpulkanlah ketajamannya, sedikitkanlah jumlahnya, yatimkanlah anaknya, jangan sisakan baginya satu rumah pyn yang menaunginya, jangan pula harta benda yang mencukupinya, jangan pula pakaian yang menutupinya, jangan pula anak yang mendoakannya, jangan pula suaka yang ia berlindung kepadanya, buatlah ia lari dari negeri ke negeri, jadikanlah ia pelajaran bagi orang yang masih hidup dan yang sudah mati, binasakanlah ia dengan apa yang dengannya Engkau binasakan kaum Tsamud dan Ad, (dan kaum Firaun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak), yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu, karena itu. Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab, sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi), dan jangan sisakan baginya kuku demi Kuku, jangan pula kaki demi kaki. Dan, tembaklah ia, ya Allah, dengan panah-Mu yang tepat, dan bakariah ia dengan awan-Mu yang menyala, dan cabik-cabiklah ia dengan keperkasaan-Mu yang unggul, dan cerai-beraikanlah kekuatannya di segala jalan, dan jangan kibarkan satu pun panji baginya, dan jadikanlah ia pelajaran bagi orang yang menggantikannya.
Ya Allah, lindungilah kami dari orang yang memasang tipu daya bagi kami, menghunus senjata tajamnya terhadap kami, serta menjulurkan keburukan kepada kami dengan tangannya, agar tidak sampai kepada kami satu hal pun yang tak disukai selamanya. Cengkeramlah tangannya dari kami, ya Allah, pendekkanlahlengannya, dudukkanlah kakinya, ambillah hatinya dari depannya, butakanlahpenglihatannya, tutuplah pendengaran dan hatinya terhadap kami, sibukkanlah ia dengan seorang zalim lagi diktator yang menghalanginya dari kami dan mencegahnya dari kami. Ya Allah, buatlah hati para hamba-Mu yang laki-laki dan perempuan berbelas kasih kepada kami. Kami memasuki pagi hari dalam perlindungan Allah sebagai orang yang terlindung dengan-Nya dan berlindung pada semua nama indah-Nya. Allah Mahabesar. Allah Mahabesar. Allah Mahabesar. Sahlah pengabulan doa dan jelasiah tertimpa azab orang yang mengusik kami dan mengusik kaum muslimin.
Ya Allah, inilah doa (kami), dan dari-Mu pengabulannya. Inilah kesungguhan (kami), dan pada-Mu sandarannya. Engkaulah Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Engkau telah berfirman dan firman-Mu benar lagi jelas. Engkau telah berjanji dan janji-Mu benar lagi yakin: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” Kami pun telah berdoa Kepada-Mu seperti yang Kauperintanhkan. Maka, kabulkanlah bagi kami seperti yang Kaujanjikan. Sesungguhnya Engkau tidak melanggar janji. Aku memohon kepadaMu agar mengabulkan doa kami dan menghilangkan keburukan dari kami. Wahai Tuhanku, inilah kedudukan hamba yang hina-dina, di depan Sang Raja Yang Mahamulia, Tuhan Yang Maha Pemurah. Ya Allah, jangan kKembalikan kami dari kedudukan ini dengan tangan hampa, jangan pula sebagai orang yang terusir, jangan pula sebagai orang yang tidak diberi. Dengan daya dan upaya-Mu serta kekuatanMu, wahai Yang Memiliki Kekuatan yang kokoh. Tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung. Semoga Allah merahmati Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya serta memberi mereka keselamatan.
Kata-kata Kemuliaan
Berikut ini ucapan yang disebut “kata-kata kemuliaan” (kalimaatul-‘izz) guna menolak segala kerusakan, yaitu:
Segala puji bagi Allah Yang tidak mengambil anak, tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya, dan bukan pula hina yang memerlukan penolong. Agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya. Allah Mahabesar. Allah Mahabesar. Allah Mahabesar. Tiada Tuhan selain Allan dan Allah Mahabesar dan segala puji bagi Allah. Allah Mahabesar sebesar-besarnya, dan segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya, dan Mahasuci Allah di pagi dan petang. Mahasuci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Mahabesar, dan tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung.
Barangsiapa rutin membaca kata-kata di atas, niscaya dia melihat keajaiban kemuliaan dan pengabulan. Saya menemukan kata-kata tersebut dalam catatan sebagian ulama. Semoga Allah memberi kita manfaat dari mereka. Dan, semoga Allah merahmati junjungan kita Muhammad beserta para sahabatnya, serta memberi mereka keselamatan.[]
Salah satu pintu kelapangan adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan doa-doa lengkap yang diriwayatkan dari Nabi kita saw., bahwa beliau pernah memanjatkannya atau beliau berpesan kepada seseorang untuk memanjatkannya. Antara lain:
Ya Allah, cukupkanlah aku dengan halal-Mu dari haram-Mu, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari siapa pun selain-Mu. Juga:
Wahai Tuhanku, tolonglah aku dan jangan tolong musuhku terhadapku, menangkanlahaku dan jangan menangkan musuh atasku, buatlah makar bagiku dan jangan buat makar terhadapku, tunjukilah aku dan mudahkanlahpetunjuk bagiku, dan menangkanlahaku atas orang yang durhaka terhadapku. Wahai Tuhanku, jadikanlah aku orang yang bersyukur kepada-Mu, orang yang berzikir Kepada-Mu, orang yang takut terhadap-Mu, orang yang taat pada-Mu, orang yang khusyuk kepada-Mu, dan orang yang bertobat kepada-Mu. Wahai Tuhanku, terimalah tobatku, cucilah dosaku, kabulkanlah doaku, teguhkanlah hujjah-ku, tepatkanlah lisanku, tunjukilah hatiku, dan cabutlah dendamku. Juga:
Ya Allah, bagi-Mu pujian seperti yang kami ucapkan dan lebih baik daripada yang kami ucapkan. Ya Allah, bagi-Mu shalatku, ibadahku, hidupku, serta matiku, dan kepada-Mu aku bertobat, dan kepada-Mu, wahai Tuhanku, aku kembali. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa Kubur, bisikan buruk hati, dan terseraknya urusan. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang dibawa oleh angin. (HR At-Tirmidzi) Juga:
Ya Allah, sesungguhnya kami meminta kepada-Mu sebagian kebaikan yang diminta oleh Nabi-Mu Muhammad saw., dan kami berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang dimohonkan perlindungan darinya oleh Nabi-Mu Muhammad saw. Engkaulah Yang dimintal pertolongan, dan adalah wewenang-Mu menyampaikannya. Tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allah. Juga:
Ya Allah, tunjukilah aku kesalehan perbuatan dan akhlak. Tidaklah menunjuki kesalehan itu kecuali Engkau. Dan, palingkanlah dariku keburukannya. Tidaklah memalingkan dariku keburukannya kecuali Engkau. Juga:
Ya Allah, jadikanlah diam-diamku lebih baik daripada terangteranganku, dan jadikanlahterang-teranganku itu saleh. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan harta benda dan anak yang Kauberikan kepada manusia, bukan yang sesat ataupun yang menyesatkan. (HR At-Tirmidzi) Juga:
Ya Allah, jadikanlahaku mengagungkan syukur-Mu, memperbanyak zikir-Mu, mengikuti nasihat-Mu, dan menjaga pesan-Mu. (HR AtTirmidzi) Juga
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari pengetahuan yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, mata yang tidak menangis, jiwa yang tidak kenyang, dan doa yang tidak dikabulkan. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang kuperbuat dan dari keburukan apa yang tidak kuperbuat. Juga:
Ya Allah, jadikanlahhari ini hari yang penuh berkah, permulaannya kesalehan, pertengahannya kemenangan, dan penghabisannya keberhasilan, maaf, dan kebebasan dari neraka. Dan, jadikanlah, ya Allah, kelapangan bagi kami di dalamnya, wahai Allah, dari segala kesedihan, jalan keluar dari segala kesempitan, tirai penutup dari segala kekejian, kKemudahan dari segala kesulitan, dan keselamatan dari segala bencana. Dan, lindungilah kami, wahai Allah, dari segala keburukan kedua negeri (dunia dan akhirat, Penerj.), dan palingkanlah kami dari yang terburuk di antara dua tempat singgah (neraka, Penerj.), serta ampunilah kami, orangtua kami, dan seluruh kaum muslim. Juga:
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan pagi dan kebaikan petang, kebaikan ketetapan dan kebaikan takdir, serta kebaikan apa yang dibawa oleh takdir. Dan, kami berlindung kepadaMu, wahai Allah, dari keburukan pagi dan keburukan petang, serta keburukan apa yang dibawa oleh takdir. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu tambahan datam pengetahuan dan agama, serta keberkahan dalam umur dan rezeki, tobat sebelum kematian, rehat di saat kematian, ampunan dan kasih sayang setelah kematian, kelancaran lintasan di atas jembatan ash-shirath, kelolosan dari hisab, serta bagian yang melimpah dari surga, rahmat, ampunan, syafaat, dan ridha, serta keselamatan dalam agama, dunia, dan akhirat, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Juga:
Ya Allah, jagalah kami dari kejahatan segala fitnah, selamatkanlah kami dari segala bencana dan cobaan, perbaikilah yang lahir dan yang batin dari kami, bersihkanlah hati kami dari iri serta dengki. Jangan jadikan kami pengikut bagi satu pun makhluk-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari kegalauan serta kesedihan, kami berlindung kepada-Mu dari ketidakberdayaan dan kemalasan, kami berlindung kepada-Mu dari kepengecutan dan kekikiran, serta kami berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan penindasan orang. Tiada Tuhan selain Engkau. Dengan kasih sayang-Mu kami meminta tolong, dan dari siksa-Mu kami meminta perlindungan. Perbaikilah bagi kami semua urusan kami dan jangan sandarkan kami kepada diri kami sendiri, tidak pula kepada satu pun makhluk-Mu, meskipun sekejap mata. Juga:
Ya Allah, berilah jiwaku ketakwaannya dan sucikanlah ia. Engkaulah yang terbaik dalam menyucikannya. Engkaulah wali dan maula-nya. Ya Allah, sesungguhnya aku menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak lagi besar, sementara tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan kasihanilah aku. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Juga:
Ya Allah, perbaikilah agamaku yang merupakan penjaga urusanku, perbaikilah duniaku yang di dalamnya tempat hidupku, dan perbaikilah bagiku akhiratku yang di dalamnya tempat kembaliku. Jadikanlah kehidupan sebagai tambahan bagiku dari semua kebaikan, dan jadikanlah kematian sebagai rehat bagiku dari segala keburukan. Juga :
Ya Allah Tuhan kami, berilah kami penyejuk mata dari istri-istri kami serta keturunan kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa. Wahai Tuhanku, berilah aku keturunan yang bagus dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa. Wahai Tuhanku, perbaikilah bagiku keluargaku, sesungguhnya aku bertobat kepadaMu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. Wahai Tuhanku, jadikanlahaku orang yang mendirikan shalat, dan juga keturunanku, wahai Tuhan kami, kabulkanlah doaku. Wahai Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua orangtuaku serta orang-orang yang beriman pada hari berlangsungnya hisab. Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia serta kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka. Juga:
Wahai Sang Mahahidup, wahai Sang Maha Mengurus (makhluk-Nya), tiada Tuhan selain Engkau, dengan kasih sayang-Mu aku meminta tolong, perbaikilah bagiku semua urusanku, dan jangan sandarkan aku kepada diriku sendiri meskipun sekejap mata. Juga:
Ya Allah, Engkaulah Yang paling pantas disebut, Yang paling pantas disembah, Yang paling penolong di antara semua yang dicari, Yang paling mengasihi di antara semua yang memiliki, Yang paling dermawan di antara semua yang diminta, dan Yang paling lapang di antara semua yang memberi. Engkaulah Sang Raja, tiada sekutu bagi. Mu. Engkaulah Sang Tunggal, tiada tandingan bagi-Mu. Segala sesuatu binasa kecuali Wajah-Mu. Engkau tidak akan ditaati kecuali atas seizin-Mu dan tidak akan dibangkang kecuali atas sepengetahuanMu. Engkau ditaati lantas Engkau membalas kebaikan, dan Engkau dibangkang lantas Engkau mengampuni. Saksi Yang Terdekat. Penjaga Yang Terdekat. Engkau menghalangi antarjiwa. Engkau memegang semua ubun-ubun. Engkau mencatat jejak peninggalan. Engkau menghapus aneka ajal. Segala hati terbuka bagi-Mu. Yang rahasia bagi-Mu sesuatu yang terbuka. Yang halal adalah apa yang Kauhalalkan. Yang haram adalah yang Kauharamkan. Agama adalah apa yang Kausyariatkan. Urusan adalah apa yang Kautetapkan. Makhluk adalah makhiuk-Mu. Hamba adalah hamba-Mu. Engkaulah Allah Yang Mahakasih lag! Maha Penyayang. Aku memohon kepadaMu dengan cahaya wajah-Mu yang menerangi segala langit dan bumi, dengan semua hak yang merupakan milik-Mu, dan dengan hak para peminta yang pasti Kauberi, agar Engkau memeliharaku di pagi-pagi ini dan melindungiku dari neraka dengan kuasa-Mu. Cukuplah bagiku Allah. Tiada Tuhan selain Allah. Dia yang kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia Sang Pemilik ‘Arasy yang agung. Juga:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kerelaan setelah ketetapan, kesejukan hidup setelah kematian, kenikmatan pandangan kepada Wajah-Mu, kerinduan pada pertemuan dengan-Mu tanpa kesusahan yang mencelakakan dan fitnah yang menyesatkan. Dan, aku berlindung kepada-Mu dari berbuat zalim ataupun dizalimi, atau melanggar ataupun dilanggar, atau melakukan suatu dosa yang tidak Kauampuni. Juga:
Ya Allah Sang Pencipta segala langit dan bumi, Yang Mengetahui hal gaib dan kasatmata, Sang Pemilik keagungan dan kemuliaan. Aku berjanji kepada-Mu dan menjadikan Engkau saksi, dan cukuplah Engkau sebagai saksi, sesungguhnya aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu kerajaan dan bagi-Mu pujian, dan sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Aku pun bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanMu. Aku bersaksi bahwa janji-Mu benar dan pertemuan denganMu benar. Aku juga bersaksi bahwa Hari Kiamat akan tiba tanpa perlu. disangsikan lagi, bahwa Engkau membangkitkan orang-orang yang di dalam kubur, dan bahwa jika Engkau menyandarkanku pada diriku sendiri maka berarti Engkau menyandarkanku pada kelemahan, kecacatan, dosa, dan kesalahan. Dan, sesungguhnya aku tidak percaya selain pada kasih sayang-Mu, maka ampunilah semua dosaku, sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau. Dan, terimalah tobatku, sesungguhnya Engkau Sang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Juga:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keteguhan pada agama serta tekad pada kebenaran. Aku pun memohon kepada-Mu syukur atas nikmat-Mu serta keelokan ibadah pada-Mu. Aku juga memohon kepada-Mu lisan yang benar serta hati yang selamat. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang Kauketahui. Aku memohon kepada-Mu sebagian kebaikan yang Kauketahui. Dan, aku memohon ampun kepada-Mu dari apa yang Kauketahui. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui hal tersembunyi. Juga:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu aneka kebaikan dan penunaian perbuatan baik, serta agar aku meninggalkan hal-hal mungkar, agar aku mencintai kaum melarat, serta agar Engkau mengampuni dan mengasihaniku. Dan, apabila Engkau menghendaki suatu fitnah pada makhluk-Mu, maka wafatkanlah aku kepada-Mu tanpa terkena fitnah. Juga:
Ya Allah, hiburlah aku dengan pendengaran dan penglihatanku, menangkanlah aku atas orang yang menzalimiku, serta balaskanlah dendamku. Ya Allah, jadikanian umurku yang terbaik sebagai penghujungnya, amalku yang terbaik sebagai penutupnya, dan hariku yang terbaik adalah hari aku berjumpa dengan-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kehidupan yang tenteram dan kematian yang nyaman. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang pandai bersabar, jadikanlahaku orang yang pandai bersyukur, serta jadikanlah aku kecil di mataku dan besar di mata orang lain.
Ya Allah, jadikanlahrezeki yang terlapang bagiku saat usiaku tua dan umurku terputus. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu permintaan yang terbaik, doa yang terbaik, keberhasilan yang terbaik, amal yang terbaik, pahala yang terbaik, kehidupan yang terbaik, dan kematian yang terbaik. Teguhkanlah aku, beratkanlah timbanganku, perkokohlah imanku, angkatlah derajatku, terimalah shalatku, dan ampunilah dosaku. Dan, aku memohon kepada-Mu tingkatan-tingkatan surga yang tinggi. Amin.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu aneka pembuka kebaikan serta penutup dan penghimpunnya, juga permulaan dan akhirnya, juga lahir dan batinnya, serta tingkatan-tingkatan surga yang tinggi. Amin.
Ya Allah, aku memohon sebaik-baik yang kudatangkan, sebaik-baik yang kulakukan, sebaik-baik yang tersembunyi, dan sebaik-baik yang tampak. Aku memohon derajat yang tinggi di surga. Amin.
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu agar Kautinggikan sebutanku, Kauhilangkan bebanku, Kaujaga kemaluanku, Kauterangi hatiku, dan Kauampuni dosaku. Aku memohon kepada-Mu agar memberi keberkahean pada telingaku, pengiihatanku, ruhku, tubuh dan karakterku, hidup dan matiku, ilmu dan amalku, keluargaku dan keturunanku. Terimalah kebaikan-kebaikanku. Aku memohon derajat yang tinggi di surga. Amin.
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kerasnya bencana, beratnya kesengsaraan, buruknya ketetapan, dan kegembiraan musuh.
Ya Allah, wahai Sang Pembolak-balik hati, tegunkanlah hati kami pada agama-Mu. Ya Allah, wahai Sang Pengubah hati, ubahlah hati kami untuk menaati-Mu. Ya Allah, ampunilah kami dan kasihanilah kami, selamatkanlah kami dan maafkanlah kami, buatlah kami ridha serta ridhailah kami, terimalah amal kami serta masukkanlah kami ke surga, selamatkanlah kami dari neraka, dan perbaikilan semua Keadaan kami.
Ya Allah, tambahilah kami dan jangan kurangi kami, muliakanlahkami dan jangan hinakan kami, berilah kami dan janganlahkami tidak diberi, pentingkanlah kami dan jangan pentingkan musuh kami, serta ridhailah kami.
Ya Allah, tolonglah kami agar berzikir menyebut-Mu, bersyukur kepada~Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu. Ya Allah, baguskanlah kesudahan kami dalam segala hal, serta lindungilah kami dari kenistaan dunia dan siksa akhirat.
Ya Allah, berilah kami rasa takut terhadap-Mu yang menghalangi antara kami dan maksiat terhadap-Mu, juga ketaatan kepada-Mu yang menyampaikan kami pada surga-Mu, juga keyakinan yang membuat kami meremehkan segala musibah dunia. Hiburlah kami dengan pendengaran, penglihatan, dan kekuatan kami selama Engkau menghidupkan kami. Dan, jadikanlah ia pewaris dari kami, jadikanlah pembalasan dendam kami atas orang yang menzalimi Kami, dan menangkanlah kami atas orang yang memusuhi kami. Jangan jadikan musibah kami dalam agama kami dan jangan jadikan dunia ambisi terbesar kami, jangan pula puncak pengetahuan kami. Juga, jangan beri kuasa atas kami, akibat dosa-dosa kami, orang-orang yang tidak takut terhadap-Mu dan yang tidak mengasihi kami.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu hal-hal yang memastikan rahmat-Mu dan ketetapan-ketetapan ampunan-Mu, juga perolehan dari segala kebajikan, keselamatan dari segala dosa, serta keberhasilan meraih surga dan keselamatan dari neraka.
Ya Allah, jangan biarkan bagiku ataupun kaum muslimin suatu dosa kecuali Kauampuni, jangan pula suatu kesedihan kecuali Kaulapangkan, tidak pula suatu kesusahan kecuali Kauhilangkan, tidak pula suatu utang kecuali Kaulunasi, tidak pula suatu keperluan yang Kauridhai kecuali Kaupenuhi dengan rahmat-Mu wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang.
Doa Lengkap
Ya Allah, hidupkanlah aku dengan kehidupan orang-orang yang bahagia, matikanlah aku dengan kematian orang-orang yang bahagia, singgahkanlah aku di tempat singgah orang-orang yang bahagia, pertemukanlah aku dalam niat, derajat, dan amal dengan orang-orang yang bahagia, berilah aku keyakinan yang tidak tercampur aduk dengan keraguan, dan pengetahuan yang tidak dicemari oleh ketidaktahuan, dan kepercayaan yang tidak diiringi oleh pencarian, dan tawakal yang tidak dicampuri oleh penolehan. Ya Allah, segerakanlah pengabulan doa kami serta penolakan bencana kami. Sebab, kepada-Mulah tempat mengadu, dan Engkaulah Yang Dimintai pertolongan. Ya Allah, jadikanlah ketaatan pada-Mu mengandung kegembiraanku serta kebahagiaanku, dan keridhaan-Mu mengandung segala urusanku.
Ya Allah, wahai Yang Mengetahui keadaanku serta Melihat batinku dan niatku, penuhilah semua keperluanku. Ampunilah dosa dan kesalahanku. Maafkanlah kekeliruanku dan ketergelinciranku. Terimalah semua amal baikku. Maafkanlah apa yang telah terjadi dan yang akan terjadi. Catatlah aku dalam catatan kemuliaanku, dan bawalah aku menempuh jalan keselamatanku di kehidupanku serta kematianku.
Ya Allah, wahai Sang Pengabul doa, wahai Sang Penolong orang yang minta tolong, wahai Sang Pengasih orang lemah, kabulkanlah doa kami dan segerakanlah pemenuhan keperluan kami, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang.
Ya Allah, inilah keadaanku yang sudah kuterangkan dan permintaanku yang sudah kunyatakan, sementara tidak ada yang menghilangkan kesusahan orang-orang susah selain Sang Pemelihara alam semesta. Ya Allah, wahai Yang Mengetahui apa yang akan terjadi, lindungilah kami dari keburukan yang akan terjadi sebelum ia terjadi, sehingga ia tidak terjadi. Ya Allah, wahai Yang Mengetahui apa yang akan turun, lindungilah kami dari keburukan apa yang akan turun sebelum ia turun, sehingga ia tidak turun. Inilah lisanku yang mengadu kepada-Mu, dengan-Mu dimintakan pertolongan dalam setiap tujuan, dan kepadaMu ditujukan pengaduan dalam setiap persoalan. Wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang, sayangilah aku. Wahai Sang Penolong para peminta tolong, tolonglah aku. Wahai Sang Penyelamat orang-orang yang akan binasa, selamatkanlah aku. Kepada-Mu kupercayakan urusanku dan kepada-Mu perjalananku berakhir. Aku tidak pernah mengharapkan kelapangan dari kemiskinan dan penyakit selain kepada-Mu, wahai Tuhanku, wahai Sang Pembuka kebaikan. Ya Allah, wahai Sang Pembangkit, bangkitkanlah dari kesedihanku apa-apa yang menghimpunku pada nikmat dan perolehanku serta mendekatkanku dengan sang kekasih yang ummi. Semoga Allah merahmati junjungan kami Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya, serta memberi mereka keselamatan.
Ya Allah, wahai Tuhanku, sesungguhnya aku tenggelam dalam nikmatMu, tenggeiam dalam dosaku, maka aku bersyukur kepada-Mu atas nikmat-Mu dan memohon ampun Kepada-Mu atas dosa yang kulakukan. Ya Allah, jagalah aku dalam agamaku agar tidak terkena keburukan di dalamnya, dan jagalah aku dalam keyakinanku agar tidak terkena keburukan di dalamnya, dan jagalah aku dalam hatiku agar tidak terkena keburukan di dalamnya. Dan, kenakanlah padaku pakaian yang dengannya Engkau membangga-banggakan di hadapan para malaikat yang didekatkan. Ya Allah, jadikanlah aku berada di dalam benteng yang kokoh dari segala setan. Ya Allah, sesungguhnya aku lemah maka kuatkanlah kelemahanku dalam keridhaan-Mu, dan tuntunlahubun-ubunku menuju kebaikan, dan jadikanlah Islam sebagai puncak kerelaanku.
Ya Allah, wahal Sang Kekasih para peminta, wahal Sang Pemberi petunjuk orang-orang yang kebingungan, wahal Sang Penghubung orang-orang yang diputuskan, langgengkanlahaku dalam keadaan bahagia di setiap sudut yang baru, dan masukkanlahaku berdasarkan hadirat-Mu yang agung ke tempat masuk orang yang berhati selamat, dan jadikanlahbagiku kelapangan dari urusanku, dan jalan keluar dalam kesempitanku. Dan, apabila Engkau membukakan suatu pintu pengetahuan untukku, maka jadikanlahia tergolong pintu terlebar. Jagalah aku dari keburukan tirai penghalang, keburukan siksa, terputusnya sebab-sebab. Wahai Sang Pemberi keamanan orang yang ketakutan, selamatkanlah kami dari apa yang kami takuti. Ya Allah, jadikanlah padaku lingkaran penjagaan dan pemeliharaan-Mu yang luas dari segala keburukan, gangguan, dan bencana. KepadaMu aku mengharapkan kecukupan, wahai Sang Pemberi kecukupan, dan kepada-Mu aku mengharapkan petunjuk, wahai Sang Pemberi petunjuk. Cukuplah bagiku pelindung dari segala keburukan ketika Engkau menjadi pelindungku. Cukuplah bagiku penjaga dari segala bencana ketika Engkau menjadi penjagaku. Ya Allah, bukakanlah bagiku bukaan yang terang dalam merenungkan Al-Quran yang agung serta perhatian pada rahasia-rahasianya. Karuniailah aku adab yang baik saat membaca ayat-ayatnya dan mendengarkannya. Juga, karuniailah kami, wahai Tuhan kami, hafalan lafal-lafalnya, penjagaan haknya, pemenuhan ajakannya, serta kesegeraan dalam melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya. Jadikanlah kami termasuk orang yang menunaikan haknya. Dan, jadikanlah ia saksi yang membela kami di sisi-Mu atas kebenaran pengetahuan yang mengajak kami kepadanya, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Semoga Allah merahmati junjungan kami Muhammad beserta keluarganya dan semua sahabatnya. Segala puji bagi Allah Sang Pemelihara alam semesta.
Doa Nabi Musa a.s.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a., ia berkata: Rasulullah saw. bertanya, “Maukah engkau kuajari kata-kata yang diucapkan oleh Musa saat ia membawa Bani Israel melewati lautan?” Kami menjawab, “Tentu saja, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Bacalah:
Ya Allah, bagi-Mu pujian dan kepada-Mu pengaduan, dan Engkaulah Yang Dimintai pertolongan, dan tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung.”
Abdullah berkata, “Aku pun tidak meninggalkan bacaan itu sejak kudengar dari Rasulullah saw.” Syaqiq berkata, “Aku pun tidak meninggalkan bacaan itu sejak kudengar dari Abdullah.” Al-A’sya berkata, “Aku pun tidak meninggalkan bacaan itu sejak kudengar dari Syaqiq. Lantas, aku didatangi oleh seseorang dalam mimpiku, dan ia berkata, ‘Wahai Sulaiman, tambahkanlah dalam kata-kata itu:
Dan kami memohon pertolongan-Mu atas kerusakan di tengah kami dan kami memohon kepada-Mu kesalehan semua urusan kami.”
Doa Dawud a.s.
Diriwayatkan dari Shuhaib bahwa Rasulullah saw. pernah berdoa,
Ya Allah, sesungguhnya Engkau bukan sembahan yang kami adaadakan, dan bukan pula tuhan yang kami buat-buat, dan tidak ada bagi kami suatu sembahan sebelum Engkau yang kami jadikan tempat berlindung sementara Engkau kami tinggalkan. Tiada pula seorang pun yang membantu-Mu menciptakan kami sehingga kami persekutukan dengan-Mu. Mahasuci Engkau dan Mahatinggi Engkau.
Ka’b berkata, “Demikianlah dahulu Dawud sang nabi Allah berdoa.”
Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas, ra berkata, “Salah satu doa Dawud sang nabi a.s. adalah:
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari harta benda yang menjadi keburukan bagi kami, dari anak yang menjadi bencana bagi kami, dan dari istri buruk yang mendekatkan uban sebelum beruban. Aku juga berlindung kepada-Mu dari tetangga buruk yang matanya mengawasiku dan telinganya mendengarku, yang jika melihat kebaikan ia tolak, dan jika melihat keburukan ia sebarkan.”
Rasulullah saw. bersabda, “Tetangga yang buruk di negeri pendirian (akhirat) kelak binasa.”
Doa An-Nashir
Salah satu pintu kelapangan terbesar adalah doa yang agung lagi menyeluruh ini, yang saya riwayatkan dari para guru kami, dari sang imam yang makrifat, junjungan saya Muhammad bin Nashir Ad-Dar’i rahimahullah.
Wahai Yang kepada rahmat-Nya tempat melarikan diri # dan Yang kepadaNya berlindung orang yang tertindas.
Dan wahai Yang dekat maaf-Nya, wahai Tuan # wahai Sang Penolong semua orang yang berdoa kepada-Nya.
Justru, tolonglah kami, wahai Sang Penolong orang yang lemah # Karena cukuplah bagi kami, wahai Tuhanku, Engkau dan cukuplah.
Maka, tidak ada yang lebih agung daripada agungnya kuasa-Mu # dan tidak ada yang lebih perkasa daripada perkasanya kuasa-Mu.
Kepada keperkasaan kerajaan-Mu para raja tunduk # merendah seperti yang Kaukehendaki atau meninggji.
Semua urusan berpulang kepada-Mu # dan dengan tangan-Mu semua terlepas dan terikat.
Dan kami telah mengadukan urusan kami kepada-Mu # dan kami telah mengeluhkan kelemahan kami kepada-Mu.
Maka, kasihanilah kami, wahai Yang Senantiasa Mengetahui # tentang kelemahan kami, dan Yang Senantiasa Menyayangi.
Lihatlah musibah yang mengenai kami # sehingga keadaan kami di tengah mereka seperti yang Kaulihat. .
Kumpulan kami sudah menjadi sedikit, sedikit pula tabungan kami # dan kemampuan kami di antara kumpulan pun menyempit.
Dan mereka menganggap kami lemah dari segi kekuatan # dan mereka menganggap kami kurang dari segi perbekalan.
Maka, kami, wahai Yang Kerajaan-Nya tidak terampas # kami berlindung dengan kedudukan-Mu Yang tak terkalahkan.
Kepada-Mu, wahai Sang Penolong orang miskin, kami bersandar # pada-Mu. wahai Sang Penguat orang lemah, kami mengandalkan.
Engkaulah Yang kami seru untuk menghilangkan segala kesusahan # Engkaulah Yang kami harap untuk menolak segala penyesalan.
Engkaulah Bantuan, yang kami tidak mengharap # perlindungan dari selain pintunya yang kami datangi.
Engkaulah Yang kami datangi pintu karunia-Nya # Yang Paling dermawan di antara yang mencukupi dengan limpahan hasil-Nya.
Engkaulah Yang Memberi petunjuk apabila kami sesat # Engkaulah Yang Memaafkan apabila kami tergelincir.
Engkau meliputi semua yang Kauciptakan dari segi pengetahuan # dan kelembutan, kasih sayang, dan kesabaran menahan amarah.
Tidak ada yang lebih rendah daripada kami di antara semua yang ada # dan tidak ada yang lebih membutuhkan apa yang ada di sisi-Mu daripada kami.
Wahai Yang kebaikan-Nya luas, wahai Yang kebaikan-Nya # meliputi semua makhluk, dan kami tidak menyeru selain Engkau.
Wahai Sang Penyelamat orang yang tenggelam, wahai Sang Maha Penyayang # wahai Sang Penyelamat orang yang binasa, wahai Sang Pemberi.
Telah sempit ikat pinggang, wahai Sang Maha Mendengar wahai Sang Maha Mengabulkan # telah langka obat, wahai Sang Mahacepat, wahai Sang Mahadekat. .
Telah kami rentangkan telapak tangan, wahai Tuhan # dan dari-Mu, Tuhan kami, kami mengharapkan kelembutan.
Maka perlakukanlah kami dengan lembut dalam apa yang Engkau tetapkan # dan buatlah kami ridha dengan apa yang Engkau ridha
Dan gantilah, ya Allah, keadaan susah # dengan kemudahan, dan sokonglah kami dengan angin kemenangan.
Dan, jadikanlah bagi kami kemenangan atas pemberontak # dan pangkaslah bahaya kejahatan orang yang mengusahakannya.
Dan taklukkanlahmusuh kami, wahai Sang Mahaperkasa Maha Penakluk # putuslah tali mereka dan hancurlah dengan nyata.
Dan baliklah tujuan mereka menjadi siksa-Mu # karena mereka tidak mampu mengalahkan kuasa-Mu.
Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, dengan tali perlindungan-Mu # karni berpegang teguh, dan dengan keperkasaan pertolongan-Mu.
Jadilah pembela kami, dan jangan menjadi penuntut kari # dan jangan serahkan kami sekejap mata pun kepada diri kami sendiri.
Karena kami tidak kuat untuk menolak # dan tidak sanggup bersiasat untuk mendapat mantaat.
Dan kami tidak punya tujuan selain pintu-Mu yang dermawan # dan kami tidak mengharap selain karunia-Mu yang melimpah.
Maka, tidaklah kebaikan-Mu dapat diperkirakan # cukup dengan Engkau berfirman, Uadilah”, niscaya terjadi.
Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, dengan-Mu aku ber-tawashshul # untuk apa yang ada pada-Mu, dan dengan-Mu, bertawasul.
Wahai Tuhanku, Engkaulah pilar kami yang tinggi menjulang # wahai Tuhan kami, Engkaulah benteng karni yang kokoh.
Wahai Tuhanku, berilah kami kearmnanan # apabila kami pergi dan apabila karni tinggal.
Wahai Tuhanku, jagalah sawah dan ternak kami # dan jagalah perdagangan kami, dan perbanyaklah himpunan Kami.
Dan jadikanlah negeri kami negeri agama # dan kenyamanan bagi orang yang butuh dan miskin.
Dan jadikanlah kekuasaan baginya di antara negeri-negeri # serta kehormatan, kekebalan, dan kedaulatan.
Dan jadikanlah keperkasaannya Cari rahasia yang terbentengi # dan jadikanlah ternpat berlindungnya Cari tirai yang elok.
Dan jadikanlah dengan huruf shad, kaf, dan nun # sebagai seribu penghalang Cari baliknya.
Dengan kedudukan cahaya wajah-Mu yang mulia # dan kedudukan rahasia kerajaan-Mu yang agung.
Dan kedudukan La iaha ilallah # dan kedudukan makhluk yang terbaik, wahai Tuhan.
Dan kedudukan apa yang dengannya para nabi menyeru-Mu # dan kedudukan apa yang dengannya para wali menyeru-Mu.
Dan kedudukan derajat quthb dan awtad # dan kedudukan para jaras dan afrad.
Dan kedudukan para akhyar dan kedudukan para nujaba # dan kedudukan para abdal dan kedudukan para nuqaba.
Dan kedudukan semua hamba dan ahli zikir # dan kedudukan semua pemuji dan orang yang bersyukur.
Dan kedudukan semua orang yang derajatnya Kavangkat # di antara orang yang Kaututupi atau Kautenarkan penyebutannya.
Dan kedudukan ayat-ayat Al-Kitab yang muhkam # dan kedudukan Nama yang Teragung lagi diagungkan.
Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, kami berdiri sebagai orang fakir # di hadapan-Mu, sebagai orang lemah lagi hina-dina.
Kami pun telah menyeru-Mu dengan doa orang yang berdoa # kepada Tuhan Maha Pemurah yang tidak menolak orang yang berusaha.
Maka, kabulkanlah doa kami dengan semata-mata karunia # pengabulan orang yang telah mencapai hisab adil.
Dan berilah kami anugerah Sang Maha Pemurah # dan sayangilah kami dengan rasa sayang Sang Mahabijaksana.
Dan tebarkanlah kepada kami, wahai Sang Penyayang, kasih sayang-Mu # dan bentangkanlah kepada kami, wahai Sang Maha Pemurah, nikmat-Mu.
Dan pilihkanlahbagi kami dalam semua perkataan # dan pilihkanlah bagi kami dalam setiap perbuatan.
Wahai Tuhanku, jadikanlah jalan kami teguh # pada As-Sunnah yang istimewa serta ibadah.
Dan himpunlah bagi kami aneka tujuan kami # di jalan-Mu, dan berilah kami makrifat yang sempurna.
Dan kumpulkanlah bagi kami antara ilmu dan amal # dan buatlah cita-cita kami menuju negeri keabadian.
Dan berilah kami jalan, wahai Tuhanku, jalan orang yang bahagia # dan tutuplah bagi kami, wahai Tuhanku, tutup usia para syuhada.
Dan jadikanlah anak-anak kami orang-orang utama dan saleh # serta ulama yang beramal dan memberi nasihat.
Dan perbaikilah, ya Allah, keadaan keluarga # dan mudahkanlah, ya Allah, penghimpunan kekuatan.
Wahai Tuhanku, bukalah pembukaan-Mu yang nyata # bagi orang yang berkawan dengan dan mengagungkan agama.
Dan menangkanlah ia, wahai Sang Pemilik Kekuasaan, dan menangkanlah golongannya # dan penuhilah hatinya dengan apa yang membuat-Mu ridha.
Wahal Tuhanku, menangkanlahagama Muhammad kami # dan jadikanlah segi keperkasaannya, sebagaimana tampak.
Dan jagalah ia, wahal Tuhanku, dengan penjagaan ulama # dan tinggikanlahmenara cahayanya ke langit.
Dan maafkanlah, selamatkaniah, lindungilah, dan ampunilah dosa kami # serta dosa semua muslim, wahal Tuhan kami.
Rahmatilah sang Pilihan, wahai Tuhanku # dengan shalawat-Mu yang sempurna kadamya.
Shalawat-Mu yang mencukupi semua urusannya # yang pantas dengan ketinggian derajatnya.
Lalu kepada keluarganya yang mulia dan kepada # para sahabatnya dan generasi setelah mereka.
Dan segala puji bagi Allah yang dengan memuyji-Nya # sampailah orang yang punya tujuan kepada tujuannya.
Doa Lengkap oleh Imam Ar-Rifa‘t
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu nikmat yang seutuhnya, perlindungan yang langgeng, rahmat yang lengkap, kesehatan yang lestari, hidup yang paling nyaman, umur yang paling bahagia, kebaikan yang paling utuh, nikmat yang paling banyak, karunia yang paling menyenangkan, dan kelembutan yang paling bermanfaat.
Ya Allah, jadilah pembela kami dan jangan jadi penuntut kami. Ya Allah, tutuplah ajal kami dengan kebahagiaan, wujudkanlah harapan kami dengan kelebihan, iringilah pagi dan petang kami dengan kesehatan, jadikanlah perjalanan kembali dan pergi kami menuju rahmat-Mu, tuanglah maaf-Mu kepada dosa kami, anugerahilah kami perbaikan aib kami, jadikanlah ketakwaan sebagai bekal kami, dan di dalam agama-Mu sebagai perjuangan kami. Kepada-Mu kami bertawakal dan bergantung, dan kepada keridhaan-Mu tempat kembali kami. Ya Allah, teguhkanlah kami pada jalan istikamah dan lindungilah kami di dunia dari segala penyebab penyesalan pada Hari Kiamat. Ya Allah, ringankanlah beban dosa kami, karuniailah kami kehidupan orang-orang baik, dan lindungilah kami serta palingkanlah dari kami kejahatan orang-orang jahat. Merdekakanlah leher kami, leher ayah kami, ibu kami, dan saudara kami dari neraka. Wahai Sang Mahaperkasa, wahai Sang Maha Pengampun, wahai Sang Maha Pemurah, wahai Sang Maha Penutup, wahai Sang Maha Penyantun, wahai Sang Mahakuat, wahai Allah, wahai Allah, wahai Allah.
Ya Allah, tunjukilah aku kebenaran sebagai kebenaran, dan karuniailah aku agar mengikutinya. Dan, tunjukilan aku kebatilan sebagai kebatilan, dan karuniailah aku agar menjauhinya. Dan, jangan jadikan ia samar bagiku sehingga aku menuruti hawa nafsu.
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kematian dalam keadaan mencari dunia. Dengan kasih sayang-Mu, wahai Yang Paling penyayang di antara semua penyayang. Semoga Allah merahmati junjungan kami Muhammad beserta keluarganya dan semua sahabatnya. Segala puji bagi Allah Sang Pemelihara alam semesta.
Doa Lengkap Lainnya oleh Imam Ar-Rifa‘i
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, jadikanlahkami termasuk orang yang pada anggota badannya Kautumpangkan ikatan kuat perasaan diawasi, dan yang pada batinnya Kaudirikan kesaksian teperinci, sehingga mereka selalu merasa diawasi ketika berdiri dan duduk, lantas mereka menundukkan kepala mereka seraya merasa malu dengan kasih sayang-Mu, serta menyungkur hina di depan pintu-Mu pada pipi mereka, sehingga Engkau memberi mereka tujuan tertinggi dengan kasih sayang-Mu. Rahmatilah Muhammad beserta keluarganya yang mulia, serta berilah mereka keselamatan.
Ya Allah, karuniailah kami persahabatan yang panjang, pelayanan yang langgeng, penjagaan kesucian, muraqabah yang lestari, ketaatan yang iuas, munajat yang manis, ampunan yang lezat, hati yang jujur, tawakal yang hakiki, kasin sayang yang suci, janji yang amanah, keutamaan yang meyakinkan, jauh dart ketergelinciran, cita cita yang terjuwud, dan akhir yang baik dalam memperbaiki amal. Rahmatilah Muhammad beserta keluarganya ssiama bintang muncul dan tenggelam, serta berilah mereka keselamatan.
Ya Allah, wahai Yang mengalirkan cinta-Nya di aliran darah para perindu, dan Yang memotong pengaruh keraguan dengan keyakinan yang elok, tetapkanlahkami, ya Allah, dalam daftar para shiddig. Kami juga memohon kepada-Mu tekad para rasul Ulul-‘azmi, hingga Engkau memperbaiki batin kami dengan kelembutan-kelembutan yang ramah dan kami berhasil meraih kekayaan pada hari Ketika tiada berguna harta benda dan anak, Kecuali orang yang datang menemui Allah dengan membawa hati selamat. Pakaikanlah pada kami, ya Allah, Kain wara’ yang sangat lebar, dan lindungilah kami dari segala bidah dan kesesatan yang sangat pedih. Rahmatilah Muhammad beserta Keluarga Muhammad sang penunjuk ke jalan-Mu yang lurus, dan berilah mereka keselamatan.
Ya Allah, sesungguhnya Kami memohon Kepada-Mu keperluan, penyesalan, penghentian dosa, dan permohonan ampunan yang tulus. Engkau memerintahkan kami, ya Allah, untuk meminta, maka hati kami datang kepada-Mu membawa penyesalan mendalam, dan segala rahasia memandang-Mu dengan penuh kKebutuhan. Maka, paksalah, ya Allah, Kehinaan penyesalan mendalam Kami dengan kelembutan Kekuatan, dan jauhkanlah Kami dari desakan dan campur tangan orang lain, wahai Sang Maha Penyantun, wahai Sang Maha Penutup, wahai Sang Mahamulia, wahai Sang Mahakuat, wahai Sang Mahaperkasa, wahai Sang Maha Pengampun, wahai Sang Pembolak-balik hati dan penglihatan. Rahmatilah Muhammad beserta keluarganya yang mulia lagi berbakti, dan berilah mereka keselamatan.
Ya Allah, wahai Yang Membuat para wali-Nya unggul dan menang; Yang mengangkat mereka di atas sayap-sayap helaan napas panjang dan kerinduan; Yang mendudukkan mereka di atas permadani kecemasan dan akhiak mulia; Yang menurunkan pada kesintingan mereka awan kedalaman; Yang memancarkan cahaya makrifat dalam hati mereka tak ubahnya kilau mentari pagi; Yang menyingkap dari mata mereka tirai segala kegelapan; serta Yang mendudukkan mereka di hadapan-Nya dengan pemanunggalan hati, penghubungan tekad, dan keluhuran cita-cita. Rahmatilah Muhammad beserta keluarganya para junjungan umat, dan berilah mereka keselamatan.
Ya Allah, murahkanlah bagi kami apa yang mendekatkan kami kepada-Mu, mahalkanlah bagi kami apa yang menjauhkan kami dari-Mu, cukupkanlahkami dengan keperluan kepada-Mu, jangan buat kami memerlukan ketidakperluan dengan-Mu, ikhiaskanlahamal kami dengan kehendak-Mu, jadikanlahkami bertawakal pada-Mu, dan dengan-Mu kami meminta pertolongan.
Ya Allah, dengan kemuliaan orang mulia, dengan kedudukan orang berkedudukan, dengan kesucian orang suci, dan dengan orang yang Kaufirmankan kepadanya, “Bukankah Kami telah rmelapangkan untukmu dadamu?’? lapangkanlah, ya Allah, hati kami dengan petunjuk sebagaimana Engkau melapangkan hatinya, dan mudahkanlah urusan kami sebagaimana Engkau memudahkan urusannya. Mudahkanlah bagi kami ketaatan kepada-Mu yang dengannya Engkau menghalangi antara kami dan maksiat terhadap-Mu, dan jangan hukum Kami dengan kelalaian, kelambatan, dan kekenduran. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
Ya Allah, lenturkanlah lidah kami dalam berzikir menyebut-Mu, sucikanlah hati kami dari siapa pun selain-Mu, nyamankanlah ruh kami dengan angin sepoi-sepoi kedekatan dengan-Mu, penuhilah batin kami dengan cinta kepada-Mu dan keadaan kami dengan niat baik penghambaan, jalinlahjiwa kami dengan pengetahuan-Mu, penuhilah dada kami dengan pengagungan-Mu, tempatkan keseluruhan kami ke sisi-Mu, dan jadikanlahkami termasuk orang yang mengambil yang jernih dan meninggalkan yang keruh. Rahmatilah Muhammad, manusia terbaik, beserta keluarganya, dan berilah mereka keselamatan.
Ya Allah, jadikanlahkami termasuk orang yang mengetahui kadar keselamatan, mensyukurinya, dan rela Engkau sebagai penjamin, agar Engkau menjadi pelindung baginya. Dan, berilah kami taufik untuk mengagungkan keagungan-Mu, dan Karuniailah kami kelezatan memandang wajah-Mu yang mulia. Mahasuci Engkau dan Mahatinggi. Wahai Sang Pemilik keagungan dan kKemuliaan, tiada Tuhan selain Engkau, tiada sekutu bagi-Mu, dan bahwa Muhammad adalah hamba serta utusan-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu dengan ketunggalan dzat-Mu, keesaan sifat-sifat-Mu, dan keunikan namanama-Mu, agar Engkau mengaruniai Kami suatu kekuasaan dari keagungan-Mu, keutamaan dari keindahan-Mu, dan kegiatan dari kesempurnaan-Mu, sehingga kesaksian dan keberadaan kami tersiar padamu-Mu, dan kami melihat kesaksian kami dan disaksikannya kami. Juga, pancarkanlah cahaya makrifat-Mu di mentari keberadaan kami, terangilah ufuk mata karni dengan cahaya hikmah-Mu, hiasilah langit perhiasan kami! dengan bintang bintang cinta-Mu, gunakanlahhingga habis perbuatan kam! dalam perbuatan-Mu, tenggelamkanlahkekurangan kami dalam keluhuran-Mu, padukanlah kehendak karni dalam kehendak-Mu, dan jadikanlahkami hamba bagi-Mu di segaia kedudukan, yang menghamba kepada-Mu, memusatkan perhatian pada ketuhanan-Mu, dan sibuk dengan ketuhanan-Mu. Di dalamnya, kami tidak mencemaskan celaan serta tidak meninggalkan cinta yang menyala-nyala pada-Mu. Ridhailah kami, ya Allah, dan perlakukanlah kami dengan lembut dalam ketetapan yang sedang berlangsung. Juga, jadikanlah bagi kami rahmat yang turun dari langit-Mu sebagai bumi, dan lesapkanlah kami dalam cinta-Mu, baik keseluruhan maupun sebagian. Betulkanlah, ya Allah, tujuan kami di jalan-Mu, jangan jadikan selain-Mu sebagai perhatian kami, serta enyahkanlahkejahatan yang ada di belakang ataupun di depan kami. .
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu dengan terpelinaranya rahasia-rahasia ini, wahai Yang tiada Kkecuali Dia yang tebersit dalam pikiran. Rahmatilah Muhammad sang junjungan segala junjungan, tujuan segala tujuan, poros kebahagiaan, kekasin-Mu yang dimuliakan, serta Nabi-Mu yang diagungkan, sang Nabi yang wmrri serta Rasul yang berkebangsaan Arab, juga Keluarganya dan para sahabatnya, dan berilah mereka Kkeselamatan.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan huruf alif yang dibelokkan, dengan titik yang merupakan permulaan huruf, dengan huruf ba’ Kata al-baha’ (keindahan), Nuruf ta’ Kata at-tadqiq (perincian), Nuruf tsa’ Kata ats-tsubut (Keteguhan), Nuruf jim Kata al-jalal (keagungan), Nuruf had’ Kata al-hilrn (kesabaran menahan amarah), huruf Kha’ kata al-khauf (rasa cemas), huruf dal kata ad-Daymumiyah (kekekalan), luruf Dzal Kata adz-Dzikr (zikir), Nuruf ra’ Kata ar-rahmah (rahmat), Nuruf zay Kata az-zaka’ (Kesucian), huruf sin Kata as-sana’ (Kkeluhuran), Nnuruf syin kata asy-syukr (syukur), Nuruf shad kata ashshabr (kesabaran), huruf dhad Kata adh-dhamir (perasaan), huruf tha’ kata ath-thaul (kekuatan), Nuruf zha’ Kata azh-zhuhur (kejelasan), huruf ‘ain Kata al-‘inayah (pemeliharaan), Nuruf ghain kata al-ghina (kekayaan), huruf fa’ Kata al-fardaniyah (ketunggalan), huruf qaf kata al-qahr (keperkasaan), huruf Kaf Kata al-kifayah (kecukupan), huruf lam Kata al-luthf (kelembutan), huruf mim kata al-mulk (kerajaan), huruf nun Kata an-nur (cahaya), hNuruf waw Kata al-wilayah (kewalian), nuruf ha’ kata al-hidayah (petunjuk), dan huruf ya’ Kata al-yaqin (Keyakinan), serta huruf lam alif kalimat la ilaha ila anta wahdaka la syarika lak (tiada Tuhan selain Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu) dan bahwa Muhammad adalah hamba-Mu serta utusan-Mu. Yang tersebar di tengah makhluk adalah pujian-Mu. Yang mengulurkan kedermawanan adalah tangan-Mu. Tiada pertentangan dalam hukum-Mu. Tiada perselisihan dalam kuasa-Mu, kerajaan-Mu, dan perintah-Mu. Engkau memiliki apa pun sekehendak-Mu di antara makhluk, sedangkan mereka tidak memiliki dari-Mu kecuali apa yang Kaukehendaki. “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”? Mahasuci Engkau, ya Allah, rahmatilah Muhammad beserta keluarga Muhammad, dan berilah mereka keselamatan. “Mahasuci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. []
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tiada tuhan selain Allah Yang Dipuji pada segala zaman.
Tiada tuhan selain Allah Yang Disembah di segala tempat.
Tiada tuhan selain Allah Yang Disebut oleh segala lisan.
Tiada tuhan selain Allah Yang Dikenali dengan kebaikan.
Tiada tuhan selain Allah Yang setiap hari Dia dalam suatu urusan.
Tiada tuhan selain Allah. Keamanan, keamanan dari lenyapnya keimanan dan dari godaan setan. Wahai Yang Kebaikannya unggul, betapa banyak kebaikan-Mu atas kami. Kebaikan-Mu yang unggul. Wahai Sang Maha Penyayang, wahai Sang Maha Pemberi, wahai Sang Maha Penyayang, wahai Sang Maha Pengasih, wahai Sang Maha Pengampun, wahai Sang Maha Pengampun, ampunilah kami serta kasihanilah kami, dan Engkau sebaik-baik penyayang. Semoga Allah merahmati junjungan kami Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya, dan berilah mereka keselamatan.
Doa Nama yang Agung, Doa yang Agung
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Tiada tuhan selain Allah Yang Mahaagung lagi Mahaperkasa.
Tiada tuhan selain Allah Yang Mahaesa lagi Mahaperkasa.
Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Melihat lagi Maha Menutupi.
Tiada tuhan selain Allah Sang Pencipta malam dan siang.
Tiada tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, Tuhan yang satu, dan kami menghamba kepada-Nya.
Tiada tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, Tuhan yang satu, dan kami memuji-Nya.
Tiada tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Muhammad adalah utusan Allah. Wahai Yang Mahahidup, wahai yang Maha Mengurus (makhiuk-Nya). Aneka shalawat Allah atas makhluk terbaik-Nya, Muhammad, beserta keluarga dan semua sahabatnya. Aku bersaksi bahwa Engkau Tuhan Pencipta. Ya Allah ampunilah aku. Wahai Allah, wahai Allah, wahai Allah, dengan rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang.
La ilaha ilallah
Pintu pertama kelapangan hidup adalah ucapan La ilaha illallah (tiada tuhan selain Ailah). la adalah kata-kata takwa, sebagaimana dikatakan oleh Umar r.a. la juga kata-kata ikhlas, juga kesaksian kebenaran dan seruan kebenaran, sekaligus kebebasan dari kemusyrikan serta keselamatan dalam agama ini. Untuk Kata-kata inilan makhiuk diciptakan, sebagaimana firman Allah Swt.: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan Supaya mereka menyembah-Ku” (QS Adz-Dzariyat: 56). Untuknya pula para rasul diutus dan kitab-kitab suci diturunkan, sebagaimana firman-Nya: “Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: Bahwa tidak ada tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (QS Al-Anbiya’: 25). Dia juga berfirman, “Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara harnba-hamba-Nya, yaitu: Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku” (QS An-Nahl: 2), serta ayat-ayat lain yang serupa.
Karena itulah Ibnu Uyainah berkata, “Tidaklah Allah memberi salah seorang hamba nikmat yang lebih besar daripada memperkenalkannya dengan ucapan La ilaha illallah.”
Dan, sesungguhnya ucapan La ilaha illallah bagi penghuni surga tak ubahnya air sejuk bagi penghuni dunia. Karena ucapan itulah negeri pahala dan negeri hukuman disiapkan, dan karenanya pula para rasul diperintahkan berjihad.
Maka, barangsiapa mengucapkannya, harta benda serta darahnya terjaga. Sedangkan barangsiapa menolaknya maka harta benda dan darahnya tumpah sia-sia. Ja juga merupakan kunci surga serta kunci dakwah para rasul. Dengan ucapan itulah Allah berbincang dengan Musa berdua-duaan.
Dalam Musnad Al-Bazzar dan yang lain diriwayatkan dari lyadh Al-Anshari bahwa Nabi saw. bersabda, “La ilaha illallah adalah kata-kata yang kemuliaannya merupakan hak Allah, dan ia memiliki kedudukan dari Allah. la juga merupakan kata-kata yang barangsiapa mengucapkannya dengan jujur, niscaya Allah memasukkannya ke surga dengan kata-kata itu, dan barangsiapa mengucapkannya dengan bohong, maka darahnya terlindungi serta harta bendanya terjaga, dan esok ketika menemui Allah, niscaya Allah menghisabnya. la juga merupakan harga surga.”
Al-Hasan berkata, begitu pula riwayat yang marfu’ dari berbagai arah yang dha’if: “Barangsiapa yang (ucapan) itu menjadi kata-kata terakhirnya, niscaya ia masuk surga.”
Keselamatan dari Neraka
Nabi saw. mendengar seorang muazin berucap asyhadu alla ilaha illallah, maka beliau bersabda, “la keluar dari neraka” (HR Muslim).
Dipastikan Memperoleh Ampunan
Dalam Al-Musnad diriwayatkan dari Syadad dan Ubadah bin Ash-Shamit r.a. bahwa Nabi saw. bersabda kepada para sahabatnya pada suatu hari, “Angkatlah tangan kalian dan ucapkanlah La ilaha illallah”. Maka, seketika itu juga kami mengangkat tangan kami. Kemudian Rasulullah saw. meletakkan tangannya lalu berucap, “Segala puji bagi Allah. Ya Allah, bangkitkanlahaku dengan kata-kata ini. Engkau pun memerintahkannya kepadaku serta menjanjikanku surga dengannya. Dan, sesungguhnya Engkau tidak melanggar janji” Lalu beliau bersabda, “Bergembiralah, karena Allah telah mengampuni kahan”
Perbuatan Baik yang Paling Baik
Abu Dzarr berkata: Aku berkata: “Wahai Rasulullah, beri tahulah aku suatu perbuatan yang mendekatkan diriku dengan surga dan menjauhkanku dari neraka.” Beliau menjawab, “Apabila engkau melakukan satu perbuatan buruk maka lakukanlah satu perbuatan baik, karena ia dilipatgandakan sepuluh kali.” Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah La ilaha illallah termasuk perbuatan baik?” Beliau menjawab, “la adalah perbuatan baik yang paling baik.”
Menghapuskan Dosa dan Kesalahan
Dalam Sunan Ibni Majah diriwayatkan dari Ummu Hani’ bahwa Nabi saw. bersabda, “Ucapan La ilaha illallah tidak meninggalkan dosa dan tidak diungguli oleh suatu amail.”
Salah seorang salaf yang sudah meninggal dunia terlinat dalam mimpi, lalu ia ditanya tentang keadaannya. la menjawab, “Ucapan La ilaha illallah tidak menyisakan sesuatu (tidak satu dosa pun).” Menyegarkan Iman yang Terkikis dalam Hati Dalam Al-Musnad diriwayatkan dari Abdullah bin Amr r.a., dari Nabi saw. bahwa Nuh berkata kepada putranya menjelang kematiannya, “Aku menyuruhmu mengucapkan La ilaha illallah, karena seandainya ketujuh langit dan ketujuh bumi berada dalam sebuah lingkaran (seperti kalung, Penerj.) niscaya semuanya dipecahkan oleh La ilaha ilallah.”
Dalam kitab itu juga diriwayatkan dari Abdullah bin Amr, dari Nabi saw. bahwa Musa a.s. bersabda, “Wahai Tuhanku, ajarilan aku sesuatu yang dengannya aku menyebut-Mu dan berdoa kepada-Mu.”
Dia berfirman, “Wahai Musa, ucapkanlah La ilaha illallah” Ia berkata, “Wahai Tuhanku, semua hamba-Mu mengucapkan itu.” Dia berfirman, “Ucapkanlah La ilaha illallah”? ia berucap, “Tiada Tuhan selain Engkau, wahai Tuhanku. Yang aku inginkan hanyalah sesuatu yang aku diistimewakan dengannya.” Dia berfirman, “Wahai Musa, seandainya ketujuh langit beserta para pemakmurnya selain Aku dan ketujuh bumi berada dalam satu wadah timbangan, sementara La ilaha illallah berada dalam satu wadah timbangan pula, niscaya semua itu dibawa miring oleh La ilaha illallah.”
Juga, ucapan ini lebih berat daripada lembaran-lembaran dosa, sebagaimana diriwayatkan dalam hadis catatan dan kartu.
Ahmad, An-Nasa’i, dan At-Tirmidzi juga menyebutkan melalui hadis Abdullah bin Amr bahwa Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah memerintahkan agar seseorang di antara umatku dikeluarkan ke hadapan semua makhluk pada Hari Kiamat, lantas dibentangkanlah atasnya 99 catatan. Setiap catatan panjangnya sejauh mata memandang. Kemudian Dia bertanya, “Apakah ada yang kausalahkan darinya? Apakah para juru catat-Ku yang ketat telah menzalimimu?” la menjawab, “Tidak, wahai Tuhanku.” Lalu Dia bertanya, “Apakah engkau punya pembelaan?” la menjawab, “Tidak, wahai Tuhanku.” Dia berfirman, Justru ada. Sesungguhnya Engkau di sisi Kami memiliki satu perbuatan baik, dan sesungguhnya tidak ada kezaliman terhadapmu pada hari ini.” Maka, Dia mengeluarkan sebuah kartu yang padanya tertulis Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar-rasulullah. Ia pun berkata “Wahai Tuhanku, apalah arti kartu ini jika dibandingkan dengan segala catatan itu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Engkau tidak dizalimi.”
Lantas semua catatan itu ditaruh di satu wadah timbangan sementara kartu tersebut ditaruh di satu wadah timbangan. Maka, catatan tersebut meleset sedangkan kartu itu berat. Jadi, tidak ada satu pun yang kurang bersama Nama Allah.
Menembus Tirai Penghalang
Adalah ucapan Ini yang menembus tiral penghalang, sehingga ia sampai kepada Allah Swt. Dalam At-Tirmidzi diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bahwa Nabi saw. bersabda, “La ilaha illallah tidak ada baginya tirai penghalang dari Allah, sehingga ia sampai kepadaNya.”
Di dalamnya pula diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi saw.: “Tidaklah hamba Allah berucap La ilaha illallah dengan ikhlas kecuali terbuka baginya pintu-pintu langit hingga mencapai ‘Arasy, selama ia menjauhi dosa-dosa besar.”
Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas secara marfu’: “Tiada sesuatu pun kecuali antara ia dan Allah terdapat suatu tirai penghalang, kecuali ucapan La ilaha illallah, sebagaimana kedua bibirmu tidak menghalanginya, tidak pula sesuatu pun menghalanginya, hingga ia berakhir kepada Allah Azza wa Jalla.”
Ucapan Paling Utama oleh Para Nabi Diriwayatkan pula dalam doa Arafah bahwa La ilaha illallah adalah zikir paling utama.
Juga diriwayatkan dalam hadis Jabir yang marfu’: “Zikir yang paling utama adalah La ilaha illallah.”
Diriwayatkan juga dari Ibnu Abbas: “Kata yang paling disukai oleh Allah adalah La ilaha illallah. Allah tidak menerima suatu amal kecuali dengannya.’
Perbuatan yang Paling Utama serta Paling Banyak Dilipatgandakan dan Setara dengan Memerdekakan Budak sekaligus Melindungi dari Setan
Terdapat pula dalam Ash-Shahihain (Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim) dari Abu Hurairah r.a., Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa membaca:
Tiada tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu dalam sehari seratus kali, niscaya itu baginya setara dengan (memerdekakan) sepuluh budak, dicatat baginya seratus perbuatan baik, dan dihapus darinya seratus perbuatan buruk. Dan, tidak ada seorang pun membawa amal yang lebih utama daripada yang ia bawa, kecuali orang yang melakukan lebih daripada itu.”
Di dalamnya pula diriwayatkan dari Abu Ayyub Al-Anshari r.a., dari Nabi saw.: “Barangsiapa mengucapkannya sepuluh kali, niscaya ia seperti orang yang memerdekakan empat jiwa keturunan Ismail.”
Dan, dalam At-Tirmidzi diriwayatkan dari Ibnu Umar secara marfu’: “Barangsiapa mengucapkannya apabila memasuki pasar sambil menambahkan: ‘Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu,”‘ niscaya Allah mencatat baginya satu juta perbuatan baik, dan Allah menghapuskan darinya satu juta perbuatan buruk, dan Allah mengangkatnya satu juta tingkatan.” Dalam sebuah riwayat, redaksinya: “Dia membangun baginya sebuah rumah di surga.”
Keamanan dari Sepinya Alam Kubur
Salah satu keutamaan La ilaha illallah adalah aman dari sepinya alam kubur dan ngerinya penghimpunan, sebagaimana diriwayatkan dalam Al-Musnad dan sebagainya bahwa Nabi saw. bersabda, “Tidaklah para pengucap La ilaha illallah mengalami sepinya kesengsaraan alam kubur mereka, tidak pula saat penghimpunan mereka. Seolaholah aku sedang bersama para pengucap La ilaha illallah yang telah bangun sambil membersihkan tanah dari kepala mereka seraya berucap, ‘Segala pujl bagi Allah Yang Mengenyahkan kesedihan dari kami.’
Dalam sebuah hadis mursal disebutkan: “Barangsiapa mengucapkan: (Tiada tuhan selain Allah Sang Raja Yang Sejati lagi Terang) setiap hari seratus kali, niscaya ia memperoleh keamanan dari siksa kubur serta hiburan dari sepinya alam kubur. Kekayaan pun diundang baginya, dan pintu surga dipersilakan baginya.”
Semboyan Orang Beriman Saat Bangkit dari Kubur An-Nadhar bin Arabi berkata, “Aku diberi tahu bahwa orang-orang apabila bangkit dari kubur mereka maka semboyan mereka adalah La ilaha illallah”? Sementara Ath-Thabari telah menyebutkan sebuah hadis marfu’ bahwa semboyan umat ini di atas jembatan ash-shirath adalah La ilaha illallah.
Ringkasan Keutamaan La Ilaha Illalah
Dengannya iman teguh
Dengannya keamanan diperoleh
Ulang-ulangilah wahai manusia
La ilaha illallah
Pengulangannya alangkah manisnya ,
Alangkah indahnya, alangkah luhurnya
Mendekatkan hamba dengan Tuannya
La ilaha illallah
Telah datang kepada kami dalam riwayat
Dari Nabi sang pilihan
Bahwa zikir yang paling utama
‘La ilaha illalah
Ia menghimpun arti pengesaan
Dan menunjukkan tanpa penambahan
Ulang-ulangilah wahai sang murid
La ilaha illallah
Orang yang menyebutnya tidak akan sengsara
Tidak akan mendapat perbedaan
Ia adalah ikatan yang sangat kuat
La ilaha illallah
Ia adalah bentengmu yang kokoh
Ia adalah baju besimu yang teguh Sebutan Sang Pemelihara alam semesta La ilaha illallah
Dengannya kemenangan dan keberhasilan
Di dalamnya ada semua keberkahan
Menyelamatkan dari segala kerusakan La ilaha illallah
Dengannya segala keburukan terhapus
Dengannya segala kebaikan tumbuh Dengannya segala kebaikan diraih
La ilaha illallah
Ia mengandung obat bagi orang sakit
Iq mengandung kekuatan bagi orang lemah la kata-kata takwa
La ilaha illallah
Ia adalah penawar bagi hati
Ia adalah cahaya di atas cahaya
Sebutan Tuhanmu Yang Maha Pengampun La ilaha illallah
Ia adalah nikmat yang terbesar
Ia adalah maqam yang tertinggi
Ia tidak menyisakan rasa sakit
La ilaha illallah
Jagalah ia di setiap waktu
Langgengkanlah aneka ibadah
Niscaya ia menyelamatkanmu dari kerusakan
La ilaha illallah
Ia disertai pengakuan
Dengan kerasulan sang Pilihan
Dari cinta kita dari cahaya
La ilaha illalah
Sebaik-baik makhluk di sisi Allah
Pemilik kemuliaan dan kedudukan
Penutup para utusan Allah
Muhammad Rasulullah
Salah satu manfaat ucapan La ilaha illaliah adalah membuka sembilan puluh sembilan pintu rezeki.[]
Salah satu pintu terbesar kelapangan adalah membaca Al-Quran. la melapangkan dada, melenyapkan kegalauan, dan menyingkirkan kesedihan. Sebab, sebesar apa pun kesedihan dan separah apa pun kesusahan seseorang, pastilah ia melupakan semua itu saat ia duduk bersama kekasihnya, lalu berbisik dan berbincang-bincang dengannya. Sebab, tidak ada yang lebin manis ataupun bernilai di sisinya daripada percakapan itu. la pun benar-benar melupakan semua kegalauannya. Demikian pula halnya orang yang sedang dilanda kesusahan, apabila ia membaca Al-Quran, karena ia mendapati kenikmatan dan kesenangan di dalamnya. Semua itu mengikat hatinya serta menggandeng akal dan pikirannya.
Karena itulah Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya hati itu bisa berkarat seperti berkaratnya besi apabila terkena air.” Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apa penghilang karatnya?” Beliau menjawab, “Banyak mengingat kematian dan membaca Al-Quran” (HR Al-Baihaqi dalam Syu’ab Al-Iman).
Beliau juga bersabda, ‘“Sesungguhnya Al-Quran ini adalah jamuan Allah, maka terimalah jamuannya semampu kalian. Sesungguhnya Al-Quran ini tali Allah sekaligus cahaya yang terang dan penawar yang bermanfaat, penjaga bagi orang yang memegangnya erat-erat, serta keselamatan bagi orang yang mengikutinya. Ia tidak miring sehingga harus dimintai kerelaannya. Ia tidak pula bengkok sehingga perlu diluruskan. Keajaibannya tidak kunjung usai dan tidak banyak perbantahan. Bacalah ia, karena Allah memberi Kalian pahala atas pembacaan setiap huruf sebanyak sepuluh perbuatan baik. Ingatlah, sesungguhnya aku tidak mengatakan alif-lam-mim satu huruf, melainkan alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.”
Al-Baihaqi meriwayatkan dari hadis An-Nu’man bin Basyir r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Ibadah umatku yang paling utama adalah membaca Al-Quran.” Demikian pula dalam kitab Al-Itqan.
Ath-Thabrani dan Ad-Daraquthni juga meriwayatkan dari Aisyah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Membaca Al-Quran dalam shalat lebih utama daripada membaca Al-Quran dalam selain shalat. Membaca Al-Quran dalam selain shalat lebih utama daripada takbir dan tasbih. Sementara takbir lebin utama daripada sedekah. Sedangkan sedekah lebih utama daripada puasa. Dan, puasa merupakan perisai dari api neraka.”
Diriwayatkan Umar bin Al-Khaththab r.a. berkata, “Apabila hamba bangun malam lalu bersiwak dan berwudhu, kemudian mendirikan shalat, lantas ia bertakbiratul ihram dan membaca (Al-Quran, Pener.), maka malaikat meletakkan mulutnya pada mulutnya, sementara si malaikat berucap, “Bacalah, bacalah, karena’ engkau telah berbuat bagus, dan ia berbuat bagus kepadamu.” Ingatlah, sesungguhnya Al-Quran bersama shalat merupakan salah satu perbendaharaan surga sekaligus tempat meletakkan yang terbaik. Maka, perbanyaklah darinya apa yang kalian sanggupi.”
Muslim pun menyebutkan Abu Umamah r.a. berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Bacalah Al-Quran, Karena ia tiba pada Hari Kiamat sebagai pemberi syafaat bagi para sahabatnya.””
Al-Baihaqi meriwayatkan dari Anas r.a. bahwa Nabi saw. versabda, “Sinarilah rumah kalian dengan shalat dan membaca Al. Quran”
Nabi saw. juga bersabda, “Semua orang yang dijamu pasti Suka jika jamuannya diberikan. Jamuan Allah adalah Al-Quran, maka jangan pergi meninggalkannya.”
Keistimewaan dan Kelebihan Al-Quran Tidak ada yang lebih agung dan mulia daripada yang Allah sediakan bagi orang-orang yang sibuk dengan Al-Quran.
Mereka memperoleh Karunia berikut ini:
- Mereka adalah keluarga Allah dan orang istimewa-Nya.
- Orang yang pandai Al-Quran akan bersama para malaikat pencatat yang mulia lagi berbakti.
- Al-Quran merupakan jamuan Allah Swt., barangsiapa memasukinya maka ia aman.
- Rumah yang Al-Quran dibaca di dalamnya akan dihadiri oleh para malaikat dan menjadi luas bagi penghuninya.
- Rumah yang Al-Quran dibaca di dalamnya tampak bersinar bagi para penghuni langit.
- Pembacaan Al-Quran mengandung banyak kebaikan.
- Pembacaan Al-Quran membaguskan diri si pembaca.
- Pembacaan Al-Quran yang mulia merupakan penghibur hati.
- Pembacaan Al-Quran yang mulia berguna bagi si pembaca beserta kedua orangtuanya.
- Si pembaca tidak merasa ngeri oleh kengerian terbesar pada Hari Kiamat.
- Al-Quran memberikan syafaat kepada ahlinya.
- Si pembaca senantiasa naik di berbagai tempat singgah pada Hari Kiamat.
- Pembacaan Al-Quran yang mulla menghibur para pendengar dengan wewangian dan minyak kesturi.[]
Di bab ini saya akan menyebutkan aneka keistimewaan sejumlah ayat dan surah Al-Quran. Aneka keistimewaan itu diriwayatkan dari Rasulullah saw. Ada pula yang diriwayatkan dari para sahabatnya yang mulia. Ada juga yang hanya tergolong riwayat para salaf dan doa orang-orang saleh, beserta intisari amal dan upaya keras mereka. Semua itu dinisbahkan kepada mereka serta diriwayatkan dari mereka. Dalam hal ini, mereka tidak dibebani akibat dan tanggung jawab. Semua itu tak lain adalah penyandaran pada kata-kata sang pebawa syariat agung saw. dan penempatan yang tidak akan berani dilakukan oleh orang yang tidak yakin dengan kata-kata tersebut dan asal keluarnya. Jika tidak, berarti mereka berbohong dan melanggar hukum Allah.
- Basmalah
Salah satu pintu kelapangan terbesar adalah basmalah (ucapan Bismillahir-rahmanir-rahim).
Seorang ahli makrifat berkata, “Basmalah adalah kata-kata kudus; ia salah satu perbendaharaan petunjuk sekaligus harta pilihan ketuhanan di antara berbagai harta pilihan kewalian, serta pertalian yang dekat bagi orang yang dilindungi, serta kasih sayang istimewa bagi orang yang dijahati.” la juga merupakan suatu ayat, menurut Imam Syafi’i, yang mengawali semua surah, dan menurut Abu Hanifah, ia suatu ayat yang satu-satunya, artinya tersendiri, yang turun guna memisahkan antarsurah. Al-Quran dimulai dengannya sebagai bentuk tayammun (memulai dengan optimis) sekaligus tabarruk (mengambil berkah), dan bukan suatu ayat yang utuh dalam surah An-Naml, melainkan hanya bagian darinya.
Para ulama berpendapat bahwa hikmah ia bukan ayat yang utuh dalam Al-Quran adalah agar orang yang sedang junub, haid, ataupun nifas tidak dilarang mengucapkannya dalam segala kegelisahan. Sama halnya seperti dua kalimat syahadat. Keduanya tidak pernah bersamasama di satu tempat dalam Al-Quran, karena mungkin saja orang yang sedang junub dan lain-lain mengalami sekarat, lantas ia tidak bisa mengucapkan kedua kalimat tersebut menjelang tutup usia.
Ada banyak riwayat tentang keutamaan basmalah, antara lain:
Riwayat Abu Dawud, An-Nasa’i, dan tbnu Majah dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, “Segala hal penting yang di dalamnya tidak dimulai dengan bismillahir-rahmanir-rahim berarti ia buntung.” Maksudnya, segala hal mulia yang pada permulaannya tidak diucapkan bismillahir-rahmanir-rahim atau ucapan yang bermakna demikian. Hal tersebut kurang, sedikit berkah, dan sedikit manfaatnya.
(Ketahuilah pula) bahwa hadis ini menunjukkan bahwa menyebut nama Allah di permulaan setiap hal yang mulia merupakan sunnah. Poin pengertian atas kesunnahannya adalah bahwa Nabi saw. menyerupakan orang yang tidak berucap basmalah seperti orang yang tangannya buntung, bukan seperti orang mati, bukan pula seperti orang yang buruk rupa. Andaikan beliau menyerupakannya dengan orang mati, tentu berarti hukumnya wajib. Dan, andaikan beliau menyerupakannya dengan orang yang tidak rupawan, tentulanh berarti hukumnya sekadar dianjurkan. Sebab, kemanusiaan terwujud dengan adanya ruh, sedangkan manfaat dan tujuannya sempurna dengan adanya anggota badan, seperti tangan, kaki, dan mata. Juga menjadi utama dan elok dengan adanya semacam alis, janggut, dan ukuran anggota badan yang proporsional. Seperti itu pula, ibadah terwujud dengan adanya aneka rukun dan wajib, serta akan sempurna dengan adanya aneka sunnah. Pasalnya, sunnah hanya disyariatkan untuk menyempurnakan fardhu. Keutamaan dan banyaknya pahala ibadah fardhu adalah dengan aneka ibadah nafilah (sunnah). Orang yang tangannya buntung adalah orang yang tidak sempurna, sehingga ibadah yang tidak sempurna diserupakan dengannya. Maka beliau menyebutnya berkedudukan seperti tangan. Lagi pula, tangan tidaklah wajib ada untuk mewujudkan kemanusiaan, melainkan sekadar untuk menyempurnakannya. Jadi, beliau menyebut basmalah tidak wajib untuk mewujudkan ibadah, melainkan untuk menyempurnakannya, sehingga hukum membaca basmalah menjadi sunnah.
Basmatlah Memalingkan Bencana
Imam An-Nawawi berkata: Diriwayatkan Ali r.a. berkata: Rasulullah Saw. bertanya, “Wahai Ali, maukah engkau kuajari Kata-kata yang apabila engkau berada di posisi yang sulit maka engkau bisa mengucapkannya?” Aku menjawab, “Tentu saja. Semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu.” Beliau bersabda, “Apabila engkau berada di posisi yang sulit maka ucapkanlah: (Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung) karena dengannya Allah Ta’ala memalingkan macam-macam bencana yang Dia kehendaki.”
Imam An-Nawawi berkata, “Menurutku, al-warthah (posisi yang sulit) adalah kebinasaan.” Hadis Ini diriwayatkan demikian oleh Ibnu As-Sanni dalam Al-Adzkar.
Kunci bagi Semua Permohonan
Wahb bin Munabbih r.a. berkata, “Sesungguhnya Allah memberi suatu kekuatan bagi kata-kata ini yang tidak Dia berikan kepada katakata lainnya. Dengannya, bersuci menjadi sempurna. Dengannya, sembelihan menjadi halal. Dengannya, setan tak jadi memberikan bujukan-bujukan. Dengannya, anak kecil dan lainnya memasukkan makanan dan minuman ke tenggorokan. Seandainya seseorang dengan kejujuran hatinya berucap bismillahir-rahmanir-rahim lalu ia menceburkan diri ke lautan, niscaya ia tidak tenggelam. Seandainya ia masuk ke api, niscaya tidak terbakar. Seandainya ia masuk ke tengah ular dan -kalajengking, niscaya tidak dipatuk. Seandainya ia membacanya pada bagian kepala kuburan seorang yang beriman, niscaya siksa diangkat darinya dengan keberkahannya.”
Basmalah Merupakan Tirai Penghalang
Diriwayatkan bahwa setiap orang yang hendak masuk rumah pasti diikuti setan. Maka, jika ia masuk rumah lantas berucap bismillahirrahmanir-rahim, setan pun berkata, “Tidak ada tempat masuk bagiku di rumah ini.” Apabila ia dihidangkan makanan, lantas berucap bismillahir-rahmanir-rahim maka setan berkata, “Tidak ada makanan bagiku di sini.” Apabila ia dihidangkan minuman lantas berucap bismillah maka setan berkata, “Tidak ada minuman bagiku di sini” Apabila ia berbaring lantas berucap bismillah maka setan berkata, “Tidak ada tempat berbaring bagiku di sini.” Dan, apabila ia tidak menyebut nama (Allah) saat mulai masuk, maka setan masuk bersamanya. Apabila ia tidak menyebutnya saat mulai makan, maka setan makan bersamanya. Apabila ia minum maka setan menaruh mulutnya lebih dahulu pada gelas. Apabila ia hendak bersetubuh dan tidak menyebut nama (Allah), maka setan bersetubuh bersamanya, dan anak yang dilahirkan karena suatu percampuran ada yang menjadi sangat jahat, ada yang buta, ada yang buta satu mata, ada yang pincang, ada yang fasik, ada yang kafir, dan sebagainya. Tentang hal seperti ini, Allah Swt. berfirman, “..dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak…”’ Dalam hadis juga diriwayatkan keterangan yang menegaskan hal ini.
Keistimewaan dan Rahasia Basmalah
Para ulama menyebutkan bahwa banyak keistimewaan basmalah yang sudah dibuktikan dan berguna bagi orang yang niatnya benar dan prasangkanya baik. Antara lain:
Membacanya saat hendak tidur sebanyak 21 kali guna menjaga diri dari kematian mendadak serta menolak segala bencana dan kerusakan, juga agar pada malam itu aman dari kejahatan setan, pencurian, dan kebakaran.
Membacanya 100 kali pada orang yang kesakitan atau orang yang terkena sihir. Membacanya 113 kali pada hari Jumat serta berdoa bersama khatib sambil memohon keperluannya.
Membacanya 313 kali seraya bershalawat. atas Nabi saw. sebanyak 100 kali guna menambah rezeki.
Membacanya sebanyak 787 kali: guna memenuhi keperluan secara umum.
Membacanya 2.500 kali seusai subuh guna membuka dan memahami (ilmu pengetahuan).
Al-Ghazali rahimahullah berkata, “Barangsiapa membaca bismillahir-rahmanir-rahim 12 ribu kali seraya shalat dua rakaat setiap akhir kali keseribu, lalu memohon keperluannya kepada Allah, keperluan apa saja, kemudian melanjutkan lagi, bacaannya. Lantas apabila sudah sampai kali keseribu (berikutnya, Penerj.) maka ia melakukan shalat dan doa yang sama. Begitu seterusnya hingga jumlah tersebut berakhir, niscaya keperluannya akan terpenuhi dengan seizin Allah.” Seorang Syekh rahimahullah berkata tentang keistimewaan basmalah, “Ketahuilah bahwa keistimewaannya tidak terhitung dan tidak terkira, tetapi aku berpesan kepadamu, wahai Saudaraku di jalan Allah, agar bismillah menjadi kunci pada permulaan segala urusanmu, pada dudukmu, pada berdirimu, pada tidurmu, pada wudhumu, pada shalatmu, dan pada membacamu. Barangsiapa melakukannya pada keadaan-keadaan tersebut, niscaya Allah meringankan sekarat kematian baginya serta pertanyaan Munkar dan Nakir, juga menolak darinya kesempitan alam kubur sekaligus memperluas kuburnya dan meneranginya.”
Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a., ia berkata, “Barangsiapa punya suatu keperluan, hendaklah ia berpuasa pada hari Rabu, Kamis, dan Jumat, kemudian pada hari Jumat ia bersuci dan pergi shalat Jumat lalu. bersedekah, baik sedikit maupun banyak, yang banyak lebih utama. Lalu seusai shalat, ia membaca:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan namaMu, Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui hal gaib dan hal kasat mata, Dialah Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Aku juga memohon kepada-Mu dengan nama-Mu, Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi Maha Mengurus (makhluk-Nya), Yang tidak mengantuk dan tidak pula tidur, Yang keagungan-Nya memenuhi segala langit dan bumi. Aku juga memohon dengan nama-Mu, Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Yang tiada Tuhan selain Dia, segala wajah tunduk pada-Nya, semua leher tunduk pada-Nya, seluruh penglihatan tunduk pada-Nya, segaia hati bergetar karena takut terhadap-Nya, dan semua mata menangis karena-Nya, agar Engkau merahmati Muhammad beserta keluarga Muhammad, dan agar Engkau memberiku keperluanku …….”
Ibnu Umar juga berkata, ‘Jangan ajarkan ini kepada orang-orang dungu di antara kalian, lantas di antara mereka ada yang saling mengutuk satu sama lain, lantas mereka dikabulkan”
Doa Basmalah
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan keutamaan bismillahir-rahmanir-rahim, aku memohon kepada-Mu dengan keagungan bismillahir-rahmanir-rahim, aku memohon kepadaMu dengan keagungan bismillahir-rahmanir-rahim, aku memohon kepada-Mu dengan kemuliaan dan sanjungan bismillahir-rahmanirrahim, aku memohon kepada-Mu dengan kekhidmatan bismillahirrahmanir-rahim, dengan kesucian bismillahir-rahmanir-rahim, dengan kekuasaan, kerajaan, dan kebesaran bismillahir-rahmanirrahim, dengan keperkasaan, kekuatan, dan kemampuan bismillahirrahmanir-rahim, angkatlah derajatku. Dan, dengan rahasia bismillahirrahmanir-rahim, ya Allah, mudahkanlah urusanku, perbaikilah retakku, kayakanlah kemiskinanku, panjangkanlahumurku bersama kesehatan dan keselamatan dengan karunia-Mu, kemuliaan-Mu, dan kebaikanMu. Wahai Sang Kaf-ha’-ya’-‘ain-shad, Ha-mim-ain-sin-gaf, Alif-lammim, Alif-lam-ra’, Alif-lam-mim-shad, dengan rahasia nama Allah yang teragung, Allah, tiada Tuhan selain Dia, Sang Mahahidup lagi Maha Mengurus (makhluk-Nya), Mahatinggi, Mahaagung, Mahamulia, Sang Pemilik keagungan dan kemuliaan. Aku juga memohon kepada-Mu dengan keagungan kebesaran dan keperkasaan kekuatan. Aku pun memohon kepada-Mu dengan keagungan kebesaran dan keagungan kekuasaan agar Engkau menjadikanku termasuk orang-orang yang tidak dibuat takut dan tidak pula bersedih. Aku memohon kepadaMu pula dengan keelokan keindahan dan sinar wajah-Mu yang mulia agar Engkau memasukkanku dengan kasih sayang-Mu ke surga Na’im, wahai Sang Pemelihara alam semesta. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahasia semua ini agar Engkau memenuhi semua keperluanku, menyucikanku dari semua keburukan, dan menyelamatkanku dari semua kengerian dan kerusakan, termasuk keluargaku, anak-anakku, dan orang yang berada di bawah tanggung jawabku, agar Engkau mengangkatku di sisi-Mu ke tingkatan tertinggi, dan agar Engkau sampaikan aku ke tujuan terjauh dari semua kebaikan di dalam kehidupan dan setelah kematian. Aku juga memohon kepada-Mu, wahai Allah, agar Engkau melapangkanku dalam apa yang kualami ini, menakdirkan bagiku kebaikan dalam apa yang kuinginkan dan kuniatkan, menjagaku dari segala keburukan, maksiat, dan kekejian, menjagaku beserta keluargaku, keturunanku, dan orang yang berada di bawah tanggung jawabku dari segala keburukan, kejahatan, dan bencana, memenangkanku atas semua pendengki, pelaku tipu daya, dan musuh, wahai Sang Pemelihara alam semesta. Rahmat Allah bagi junjungan kami Muhammad beserta keluarganya dan seluruh sahabatnya, dan segala puji bagi Allah Sang Pemelihara alam semesta. Doa Basmalah Lainnya oleh Anas r.a.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan nama Allah nama yang terbaik. Dengan nama Allah Sang Pemelihara bumi dan Pemelihara langit. Dengan nama Allah Sang Penyembuh. Dengan nama Allah Yang Maha Mencukupi. Dengan nama Allah Yang Maha Menyelamatkan. Dengan nama Allah Yang bersama nama-Nya tidak merugikan sesuatu pun di bumi ataupun di langit dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dengan nama Allah atas diriku dan atas agamaku. Dengan nama Allah atas keluargaku, orangtuaku, Saudaraku, anakku, dan harta bendaku. Dengan nama Allah atas semua yang diberikan oleh Tuhanku. Allah Mahabesar. Allah Mahabesar. Allah Mahabesar, Mahamulia, dan Mahaagung dari segala yang kami takuti dan khawatirkan. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Aku pun bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya serta utusan-Nya yang janjinya benar lagi tepercaya. Allah, Allah, Allah Tuhanku. Aku tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Ya Allah, lindungilah aku dari semua kejahatan, semua setan durhaka, semua kejahatan diktator yang sewenang-wenang, kejahatan segala yang memiliki kejahatan, keburukan ketetapan yang buruk, kejahatan segala yang masuk ke dalam bumi dan yang keluar darinya, serta yang turun dari Jangit dan yang naik ke dalamnya, serta dari kejahatan segala hewan yang ubun-ubunnya Kaugenggam. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Sesungguhnya pelindungku adalah Allah Yang menurunkan Al-Kitab dan Dia melindung! orang-orang saleh. Maka, jika mereka berpaling, ucapkaniah: cukuplah Allah bagiku, tiada Tuhan selain Dia, pada-Nya aku bertawakal, dan Dia Sang Pemilik ‘Arasy yang agung. Ya Allah, hilangkanlah kegalauanku, angkatiah penyakitku, binasakanlah serta hinakanlah para musuhku dengan kasih sayang-Mu, karunia-Mu, dan kedermawanan-Mu, wahai Yang Paling Dermawan di antara semua dermawan, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua Penyayang. Dan, segala puji bagi Allah Sang Pemelihara alam semesta.
- Al-Fatihah
Salah satu pintu’ terbesar kelapangan adalah Al-Fatihah. Keutamaannya diriwayatkan dalam berbagai hadis dan riwayat, antara lain:
Surah Teragung dalam Al-Quran
Diriwayatkan oleh Abu Sa’id bin Al-Ma’la, ia berkata: Aku pernah shalat di masjid, lantas Nabi saw. memanggilku, tetapi aku tidak menjawab beliau (Sampai aku selesai shalat). Lalu aku menghampiri beliau dan berkata, “Wahai Rasulullah, tadi aku sedang shalat.” Beliau menukas, “Bukankah Allah telah berfirman, ‘… penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu…””? Kemudian beliau bersabda, “Maukah engkau kuajari Surah teragung dalam Al-Quran sebelum engkau keluar dari masjid?” Beliau pun menggandeng ‘tanganku. Tatkala kami sudah hendak keluar, aku berkata, “Wahai Rasulullah, tadi engkau berkata, ‘Aku benar-benar akan mengajarimu surah teragung dalam Al-Quran.” Beliau menjawab, “Al-hamdu lillahi rabbil-‘alamin (maksudnya surah Al-Fatihah, Penerj.), itulah as-sab’ulmatsani (tujuh yang berulang-ulang) serta al-qur’anul-azhim (bacaan agung) yang diberikan kepadaku.” (HR Al-Bukhari)
Diriwayatkan Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bertanya kepada Ubay bin Ka’ab, “Bagaimana engkau membaca dalam shalat?” Maka, ia membaca ummul-qur’an (induk Al-Quran, maksudnya surah Al-Fatihnah). Lantas Rasulullah saw. bersabda, “Demi Dia Yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah turun dalam Taurat, tidak pula dalam Injil, tidak pula dalam Zabur, tidak pula dalam AIQuran, ayat yang sama seperti ini, dan sesungguhnya ia adalah sab‘’un Minal-matsani (tujuh yang berulang-ulang) serta a/-qur’anulazhim (bacaan agung) yang diberikan kepadaku.” (HR At-Tirmidzi)
Ad-Darimi juga meriwayatkan mulai dari sabdanya: “… tidaklah turun…” tanpa menyebutkan Ubay bin Ka’ab. At-Tirmidzi berkata ini hadis hasan sahih.
Sang Induk Al-Quran
ibnu Jarir menyebutkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “la adalah ummul-qur’an (induk Al-Quran) dan ia adalah fatihatul-kitab (Pembuka al-Kitab).”
Sementara Ad-Daraquthni meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. secara marfu’: “Apabila kalian membaca al-hamdulillah maka bacalah bismillahirrahmanir-rahim. Sesungguhnya ia adalah ummul-qur’an (induk Al-Quran), ummul-kitab (induk Al-Kitab), dan as-sab’ul-matsani (tujuh yang berulang-ulang).”
Sang Fondasi
Al-Fatihah merupakan al-asas (fondasi) karena ia adalah pokok AIQuran sekaligus surah pertama di dalamnya. Konon, seseorang mengeluhkan rasa sakit pada pinggang kepada Ibnu Asy-Sya’bi. Lantas ia berkata: Engkau harus membaca fondasi Al-Quran, yaitu fatihatul-kitab (Pembuka al-Kitab). Aku telah mendengar Ibnul Abbas r.a. berkata, “Segala sesuatu memiliki fondasi, dan fondasi Al-Quran adalah Al-Fatihah, dan fondasi Al-Fatihah adalah bismillahir-rahmanirrahim. Apabila engkau terjungkir maka engkau harus membaca Al-Fatihah, niscaya engkau sembuh dengan seizin Allah.” Ada yang berpendapat karena ia adalah surah pertama dalam Al-Quran. Maka, ia seperti fondasi. Ada pula yang berpendapat bahwa ibadah yang paling mulia setelah beriman adalah shalat, sementara surah ini mencakup segala hal yang harus ada dalam iman, dan shalat pun tidak sempurna kecuali dengannya. Demikian keterangan Ibnu ‘Adil.
Sang Penawar
Diriwayatkan dari Abdul Malik bin Umair secara mursal, Nabi saw. bersabda, “Fatihatul-kitab adalah penawar dari segala penyakit.” (HR Ad-Darimi dan Al-Baihaqi dalam As-Syu’ab, juga dalam Al-Misykat)
Al-Khali juga meriwayatkan dari Jabir r.a.: “Fatihatul-kitab adalah penawar dari segala sesuatu kecuali kematian.”
Al-Manawi berkata, “Penawar bagi segala kebodohan, kemaksiatan, serta aneka penyakit lahir dan batin; bagi orang yang merenungkan dan memikirkan, menjadi penguat keyakinannya.” Surah yang Paling Utama dalam Al-Quran Al-Baihaqi menyebutkan dalam Asy-Syu’ab, juga Al-Hakim, dari hadis Anas bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Surah yang paling utama dalam Al-Quran adalah Al-hamdu lillahi rabbil-‘alamin (maksudnya surah Al-Fatihah).”
Al-Baihaqi juga menyebutkan dalam Asy-Syu’ab dengan sanad yang jayyid dari Abdullah bin Jabir bahwa Rasulullah saw. bertanya kepadanya, “Maukah engkau kuberi tahu tentang surah terakhir yang turun dalam Al-Quran?” Aku berkata, “Tentu saja, wahai Rasulullah” Beliau bersabda, “Fatihatul-kitab (maksudnya surah Al-Fatihah, Penerj.).” Kurasa beliau juga bersabda, “Karena sesungguhnya ia mengandung penawar dari segala penyakit.”
Bukti Agungnya Keutamaan Al-Fatihah adalah Banyaknya Nama dan Keutamaan Lainnya
Yaitu: Fatihatul-Kitab (pembuka Al-Kitab), Ummul-Qur’an (induk AlQuran), dan As-Sab’ul-Matsani (tujuh yang berulang-ulang). la juga AlQuranul-‘Azhim (bacaan agung). la juga Al-Wafiyah (yang mencukupi), Al-Waqiyah (yang melindungi), Al-Kanz (perbendaharaan), dan Al-Asas (fondasi). ja juga surah Al-Hamd (pujian), surah Asy-Syukr (syukur), surah Asy-Syifa’ (penawar), surah Ash-Shalat (shalat), surah Ail-Munajat (pengharapan), dan surah Ar-Ruqyah (jampi).
Abu Hurairah r.a. berkata, “Sesungguhnya Iblis gemetar ketika AlFatihah diturunkan.”
Mujahid berkata: Saat Fatihatul-Kitab diturunkan, ia (Iblis) gemetar. Maka, berkumpullah para setan di sisinya. Mereka mengatakan hal yang sama. la pun berkata kepada mereka, ‘Yang kalian katakan itu tidak ada apa-apanya. Namun, telah turun sebuah surah yang pahala pengucapnya tidak lain adalah Allah mengharamkan api neraka terhadapnya. Sia-sialah tipu daya dan makar kalian.”
Para setan bertanya kepadanya, “Apa yang kauperintahkan kepada kami, wahai tuan kami?” la menjawab, “Pergilah dan bekerja keraslah agar hati mereka lalai hingga mereka tidak membaca surah ini, agar mereka tidak banyak-banyak membacanya, dan agar mereka tidak memperoleh pahala, tetapi justru mendapat siksa dan hukuman.”
Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Ibnu Abbas r.a. bahwa ia bercerita: Tatkala Jibril a.s. sedang duduk di sisi Nabi saw., tiba-tiba ia mendengar suatu rintihan dari atasnya. la pun menengadahkan kepalanya, lalu berkata, “Itu adalah sebuah pintu langit. Hari ini ia terbuka. la tidak pernah terbuka sama sekali sebelum hari ini.” Lantas turunlah satu malaikat darinya. Jibril berkata, “Itu satu malaikat turun ke bumi. la tidak pernah turun sama sekali sebelum hari ini.” Malaikat itu mengucapkan salam dan berkata, “Bergembiralah dengan dua cahaya yang diberikan kepadamu, yang tidak pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelummu: Fatihatul-Kitab dan penutup surah Al-Baqarah… Engkau tidak akan membaca satu huruf darinya kecuali engkau diberinya.”
Ini adalah riwayat paling sahih tentang keutamaan surah AlFatihah. Telah diriwayatkan pula aneka riwayat lainnya. Di antaranya ada yang sahih. Ada pula yang dha’if. Apa yang telah saya sebutkan tidak perlu lagi panjang lebar. Adalah Allah Sang Pemberi taufik.
Berobat dengan Al-Fatihah
Ibnul Qayyim berkata dalam kitabnya Ad-Da’ wa Ad-Dawa’: Aku menganggap bagus berobat dengan Al-Fatihah, karena aku sendiri mendapatinya memiliki efek yang ajaib dalam kesembuhan. Aku pernah tinggal di Makkah selama jangka waktu tertentu ketika aku terkena sejumlah penyakit yang tidak kutemukan tabib ataupun jury obatnya. Aku berkata, “Wahai jiwa, biarkanlahkuobati diriku sendiri dengan Al-Fatihah.” Aku pun melakukannya. Ternyata efeknya ajaib. Aku juga menyarankan hal ini kepada orang yang mengeluhkan rasa sakit yang parah. Banyak di antara mereka yang lekas sembuh dengan keberkahan Al-Fatihah. Ada kalanya kesembuhan tidak kunjung datang bagi si pelaku yang lemah konsentrasi atau tidak menerima solusi berobat dengan penulisan Al-Fatihah atau berobat dengan pembacaan Al-Fatihah. Kesembuhan juga tidak kunjung datang akibat lemahnya konsentrasi si pembaca dalam makhraj (tempat keluarnya huruf) dan shifat (sifat-sifat huruf), atau akibat tidak menerima solusi ini. Jika tidak demikian, tentulah ia sudah sembuh. Sebab, ayat-ayat dan doa-doa sendiri bermanfaat dan menyembuhkan.
Ketahuilah pula bahwa terkadang banyak orang melakukan sesuatu dari hal itu tetapi tidak tepat sasaran dan tujuan. Hal itu hanya akibat dua hal:
Pertama: si pelaku tergolong tukang maksiat serta bukan ahli inffalah (respons) ataupun mukasyafah (penyingkapan).
Kedua: ia melakukannya sekadar coba-coba atau ragu-ragu.
Apabila terjadi sesuatu sebagai pengaruh jiwa yang kotor seperti yang memiliki racun mematikan serta pandangan mata yang mengakibatkan sakit dan membinasakan, lantas dihadapi oleh jiwa yang suci mulia dengan segala hakikat, rahasia, dan makna Al-Fatihah, beserta tauhid, tawakal, dan sanjungan pada Allah Swt., niscaya pengaruh jiwa setan Itu tertolak dan terjadilah kesembuhan tanpa perlu disangsikan lagi. Demikianlahketerangan dalam Syams Al-Ma’arif.
Lagi pula, telah terbukti bahwa ada di antara para sahabat yang menggunakannya untuk berobat dan mengobati orang yang sakit lahir (fisik).
Diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim serta selain mereka berdua dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a., ia berkata: Rasulullan saw. mengirim kami dalam sebuah sariyah (operasi militer) sebanyak tiga puluh orang pengendara. Lalu kami singgah di tengah suatu kaum Arab. Kami meminta mereka agar menjamu kami sebagai tamu. Namun, mereka menolak. Lantas pemimpin mereka dipatuk (oleh kalajengking). Mereka pun datang menemui kami dan bertanya, “Adakah di antara kalian orang yang bisa meruqyah patukan kalajengking?” Aku menjawab, “Ya. Aku. Namun, aku tidak mau melakukannya sebelum kalian memberi kami sesuatu.” Mereka menjawab, “Kami benar-benar akan memberimu tiga puluh ekor kambing.” Maka, aku membacakan Al-hamdu lillah (maksudnya surah Al-Fatihah, Penerj.) padanya sebanyak tujuh kali. Setelah kami menerima kambing tersebut, muncul keraguan dalam hati kami tentang kambing tersebut, maka kami urung menerimanya sebelum kami datang menemui Nabi saw. dan menceritakan hal itu kepada beliau. Beliau pun bersabda, “Tidakkah engkau tahu bahwa ia adalah ruqyah? Bagikanlah kambing-kambing itu dan jatahkanlah bagiku satu bagian.”
Kata-katanya: “… muncul keraguan dalam hati kami tentang kambing tersebut …” berarti dalam hati kami terbit suatu perasaan yang membuat kami urung menerima pemberian itu.
Urutan Pembacaan Al-Fatihah
Ada ulama saleh yang mengurutkan pembacaan Al-Fatihah dengan aneka jumlah yang berbeda-beda serta tata cara yang bermacam-macam.
- Ada yang selalu membacanya tujuh kali bersama basmalah seusai setiap shalat.
- Salah satu urutan yang teruji, yang diriwayatkan oleh orang-orang saleh, adalah membacanya sebanyak jumlah para rasul, tentara Badar, dan para pengikut Nabi Luth, yaitu tiga ratus tiga belas kali.
- Salah satu urutan yang terbukti, yang diriwayatkan oleh orang-orang saleh, adalah membacanya sebanyak empat puluh kali di waktu sahur.
- Salah satu rahasia dan keistinmewaannya yang melapangkan rezeki dan dengannya diraih keberhasilan segala tujuan adalah wiridnya yang dikenal sebagai wirid As-Sa’adah (kebahagiaan), yaitu wirid tertulis yang tidak dibiasakan kecuali, oleh orang yang tertulis baginya keberuntungan menyaksikan kaum. Yaitu, tiga puluh kali Al-Fatihah sesuai shalat subuh, dua puluh lima kali seusai shalat zuhur, dua puluh kali seusai shalat ashar, lima belas kali seusai shalat maghrib, dan sepuluh kali seusai shalat isya. Manfaat wirid ini digubah dalam untaian syair oleh Imam Al-GhaZali:
Apabila engkau mencari rezeki
tujuan itu diraih dari hamba sahaya serta orang merdeka
Dan engkau raih apa yang turun cepat-cepat
serta aman dari selisih dan khianat
sebab, Fatihatul-kitab kandung rahasia
bagi apa yang kauharap, segala rahasia
Maka, selalulah pelajarinya setiap saat
pada subuh, kemudian zuhur, lalu ashar
Juga setelah maghrib setiap malam
hingga sembilan puluh yang disusu! sepuluh
Niscaya kauraih keperkasaan dan kemulilaan yang
kaumau serta keagungan wibawa dan keluhuran nilal
Sekaligus tirai yang tidak diubah oleh malam
dengan peristiwa kekurangan ia berlari
Taufik serta kebahagiaan pun susul-menyusul
serta keamanan dari keburukan segala kejahatan
Juga, dari kesusahan, kemiskinan, dan kebuntuan
serta dari penindasan pihak yang berwenang
Sebab, jika kaulakukan, niscaya ada yang datangimu membawa apa yang cukupimu dari Zaid dan Amr
Doa Al-Fatihah
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,? dengan pujian melebihi yang terindah dan paling sempurna, pujian seluruh makhiuk. Terbenam dalam cahaya lautan itu hingga secara lahir dan batin aku terliputi oleh keperkasaan dan keagungan sampai Hari Kiamat. Aku pun berlindung dengannya, dengan penjagaan yang melindungi serta menjagaku dari semua orang yang menyesatkan dan merugikan. Dengan pujian yang menjadi kekayaan bagiku, aku tidak memerlukan seseorang dari kerabat dekat maupun orang jauh. Pujian itu menjadi tujuan dan kekuatan bagiku, yang dengannya aku meminta keperkasaan, sehingga dengannya aku menundukkan semua orang yang memiliki kekuasaan di segala tempat.
Maka, saksinya adalah Sang Maha Pengasih yang rahmatNya meliputi segala yang ada di segala tempat, rahmat kekuasaan yang disaksikan oleh semua yang ada dengan perbuatan baik yang tertuju kepadanya. Maka segala hal yang dimulai berasal darinya dan menuju kepadanya, baik secara diam-diam maupun terangterangan. Aku memohon kepada-Mu, ya Allah, dengan rahasia yang Kautampakkan dan Kaujelaskan ini, sehingga jelas bagi semua hati dan mata, agar Engkau membenamkanku ke dalam tautan itu dengan suatu pembenaman yang tidak menafikanku di semua waktu dan saat, dan agar ia menjadi bekal, sandaran, dan keperkasaan bagiku yang bersamanya aku tidak miskin di setiap waktu dan keadaan, sekaligus menjadi perisaiku berlindung dari semua manusia dan jin yang dapat berbicara.
Sang Maha Penyayang Yang memperlakukanku secara lembut dengan kasih sayang dan kKarunia-Nya yang sangat besar. Kasih sayang dan kKarunia itu sudah ada sejak zaman azali. Aku bolakbalik dalam keduanya semenjak aku memperoleh ilmu dan perangai, dengan sumber minuman yang paling sedap. Aku memohon kepadaMu, ya Allah, penyempurnaan nikmat-Mu, kelanggengan anugerahMu, dan percepatan rahmat-Mu. Aku tidak takut terhadap tipu daya semua orang yang mempunyai makar lagi tercela. Aku juga meminta agar Engkau menyucikan tubuh dan perangaiku yang dengannya aku merasa aman dari setiap kata orang yang suka mengecam.
Yang menguasai Hari Pembalasan, Yang kedudukan-Nya terlalu agung untuk memerlukan sekutu ataupun pembantu. Dia pun menundukkan semua yang ada di dalam kerajaan dan kekuasaan, dengan kuasa-Nya yang menindas para diktator sombong; Yang sangat keras hukuman-Nya terhadap semua yang membangkang dan melampaui batas di semua pemberontakan dan pembangkangan; Yang membagikan setiap orang yang menyekutukan-Nya keagungan dan kebesaran-Nya, sehingga akibat kepedihan Nukuman dan kekerasan siksa-Nya jadilah ia salah satu dari orang-orang yang binasa.
Aku memohon kepada-Mu, ya Allah, dengan sangat besarnya pembalasan-Mu dan cepatnya hukuman-Mu yang dengannya Engkau membinasakan Kurun-kurun yang terdahulu, agar Engkau menurunkan pembalasan-Mu dan kekerasan hukuman-Mu terhadap semua makhluk yang melemparkan keburukan Kepadaku; agar Engkau membinasakan golongan dan nasabnya serta membuat semua musuhnya dari kalangan jin dan manusia dapat menguasainya; agar Engkau menurunkan hukumannya dalam harta benda dan anak-anaknya; agar ia menjadi pelajaran bagi orang-orang yang mengambil pelajaran. Juga, timpakanlah kepadanya, ya Allah, ketulian pada telinganya, kehampaan pada hatinya, dan kebutaan pada mata hatinya, sehingga tetap demikian selama-lamanya, juga kekacauan pada hatinya yang mengakibatkan terampasnya cahaya itu darinya, sehingga ia tergolong orang-orang yang linglung. Dan, guncangkanlah, ya Allah, kaki-kakinya setiap kali ia menggunakannya, sehingga ia tergolong orang biasa. Dan, cerai-beraikaniah, ya Allah, seluruh tubuhnya, sebagaimana Engkau mencerai-beraikan golongan kafir pada Perang Badar. Dan, jadikanilah kemalasan pada tubuhnya sehingga ia tergolong orang lemah. Dan, jadikanlahkekurangan dalam rezekinya sehingga ia dicatat termasuk orang-orang yang tidak diberi. Dan, jadikanlah ia yang paling hina di antara jin dan manusia, sehingga ia menjadi termasuk orang yang paling nista dan paling kecil. Dan, liputilah dia dengan berbagai musibah, malapetaka, dan penyakit. Sesungguhnya Engkau Mahacepat pembalasan-Nya. Amin, amin, amin.
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.. Hanya kepada-Mu kami menyembah dengan ikrar; kami mengakui kelemahan dan kekurangan kami; kami memohon ampun kepada-Mu dari segala dosa dan kami bertobat kepada-Mu; dan kami bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu, dan bahwa Muhammad adalah hamba-Mu serta utusan-Mu kepada seluruh makhluk-Mu. Semoga Allah merahmati Nabi kami Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya yang baik lagi suci, juga semua nabi dan rasul. Hanya kepada-Mulah kami meminta bantuan dalam segala keadaan dan keperluan, baik urusan dunia maupun agama. Aku pun berlindung kepada-Mu untuk kemiskinan dan kefakiranku. Sesungguhnya tiada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku tergolong orang yang zalim (tujuh kali). Wahai Yang kepada keagungan-Nya tunduklah leher-leher para diktator sombong, dan Yang kepada kemuliaan-Nya menciutlah kesewenang-wenangan seluruh jin dan manusia. Wahai Yang Mahakeras hukuman-Nya, wahai Yang Mahaagung keperkasaan-Nya, wahai Pemilik kekuasaan nan kokoh.
Tunjukilah kami jalan yang lurus. Ya Allah, kuatkanlah aku dengan suatu kekuasaan dari-Mu; menangkanlah aku dengan pertolongan dari-Mu dan kemenangan yang nyata, sehingga aku menundukkan para musuhku dari segala jin dan manusia. Aku memohon kepada-Mu, ya Allah, dengan api aneka cahaya yang Kauperlihatkan dari keperkasaan-Mu, bendunglah mereka sehingga mereka terbalik dalam keadaan gagal. Wahai Pemberi petunjuk orang-orang tersesat (tiga kali), tiada pemberi petunjuk selain Engkau, berilah aku petunjuk ke jalan yang lurus, jalan para ahli istikamah dan taufik, jalan para ahli ikhlas dan penyerahan diri.
(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, yakni para nabi, orang-orang shiddiq, para syuhada, dan orang-orang saleh. Ya Allah, berilah aku nikmat dengan kedermawanan-Mu dan berilah aku nikmat dengan ridha-Mu, wahai Pemilik dunia dan akhirat, wahai Sang Pemelihara alam semesta.
… bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.° Amin (kabulkanlah ya Allah). Jangan murkai aku, wahai Tuanku, dan bantulah aku di jalan yang kupinta dari-Mu. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu (tiga kali). Wahai Tuhan (tiga kali). Wahai Tuan (tiga kali). Wahai Pengharapan (tiga kali). Wahai Yang bagi-Nya hal susah adalah mudah, cegahlah kami dari kejahatan segala gangguan, kejahatan apa yang mengusikku dari bumi, kejahatan apa yang naik ke langit, kejahatan segala singa, kejahatan segala ular, ular berbisa, dan kalajengking, serta kejahatan penghuni negeri, yang melahirkan dan yang dilahirkan.
Ya Allah, masukkanlah aku dalam hamparan kasih sayang dan rezeki-Mu, selubungi aku dengan karunia-Mu, dan sempurnakanlahnikmat-Mu bagiku, wahai Sang Pemelihara alam semesta. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, wahai Sang Pemilik leher semua alam. Tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim. Ya Allah, rengkuh aku dengan kelembutan-Mu dan naungilah aku dengan naunganMu yang melindungi, membentengi, dan menutupi, yang tidak bisa dilanggar oleh orang yang berbakti ataupun pendosa. Benamkanlah aku dalam keluasan rezeki-Mu dari segala perbendaharaan rahmatMu. Amin. Amin. Amin.
Doa Al-Fatihah Lainnya
Ada ulama yang mengurutkan pembacaan doa ini setelah Al-Fatihah dengan bilangan tertentu, yaitu:
Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk. Segala puji bagi Allah Sang Pemelihara alam semesta, pujian yang melebihi pujian para pemuji, pujian yang menjadi ridha dan diridhai di sist Sang Pemelihara alam semesta. Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang menghamparkan bumi dan segala kawasan, Yang mengistimewakan Musa Al-Kalim, Yang menghidupkan tulang-belulang yang telah rusak, serta Yang menamai diri-Nya Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Keduanya merupakan nama agung yang mengandung penawar bagi segala penyakit. Sang Penquasa Hari Permbalasan, yang bagi-Nya tiada pendongkel kekuasaan, sekutu, pendamping, menteri, penasihat, ataupun pembantu. Justru Dia sudah ada sebelum seluruh alam. Engkaulah Yang Meliputi segala sultan dan setan. Engkaulah pertolonganku atas segala yang jauh dan yang dekat, serta tujuanku atas segala jenis yang ada. Hanya kepada-Mu kami rnenyembah dengan ikrar, Kami mengakui kekurangan kami, serta kami memohon ampun kepada-Mu dari dosa dan bertobat Kepada-Mu. Kami pun bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau semata, tiada sekutu bagiMu, dan bahwa Muhammad saw. adalah hamba-Mu serta utusanMu. Hanya kepada-Mu pula Kami meminta pertolongan atas segala keperluan dunia dan agama. Wahai Sang Pemberi petunjuk orang yang tersesat, tiada pemberi petunjuk selain Engkau. Junjukilah Karmi jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada rmmereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Ya Allah, wahai Sang Pemilik tengkuk semua alam, tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim. Wahai Tuhanku, selamatkanlah aku dari kegaiauan, wahai Sang Penyelamat orang-orang beriman, hilangkanlah Kesukaran dariku, wahai Sang Pelapang orang-orang yang dilanda Kesukaran. Wahai Tuhanku, wahai Sang Penolong orang-orang yang meminta tolong, lindungilah aku dan selamatkanlah aku dari apa yang kutakuti dan kukhawatirkan. Tundukkanlah bagiku orang yang Kaubuat aku memerlukannya. Wahai Sang Penolong, tolonglah aku. Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitannya), maka ita menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”‘ Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.”? Dan, semoga Allah merahmati junjungan kami Muhammad beserta keluarganya yang suci dan seluruh sahabatnya. Serta segala puji bagi Allah Sang Pemelihara alam semesta.
Demikianlah dalam kitab Fath Al-Majid.
- Ayat Al-Kursi
Salah satu pintu terbesar kelapangan adalah Ayat Kursi. la dinamakan Ayat Kursi karena di dalamnya tersebut nama Al-Kursi. Oleh sebab itulah ayat ini agung. Al-Kursi merupakan salah satu makhluk agung ciptaan Allah. la lebih besar daripada segala langit dan bumi. Langit yang tujuh dan bumi yang tujuh bukanlah apa-apa di sisi Al-Kursi selain seperti sebuah cincin yang dilemparkan ke tanah lapang.
Ayat ini merupakan ayat paling agung berdasarkan riwayat Ahmad, Muslim, Abu Dawud, Al-Hakim, dan Al-Harawi dalam Fadha’ilnya, dari Ubay bin Ka’ab r.a. bahwa Rasulullah saw. bertanya, “Wahai Abul Mundzir, tahukah engkau ayat mana yang teragung dalam Kitab Allah yang kauhafal?” Aku berkata, “Allah dan RasulNya lebih mengetahui.” Beliau menjawab, “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Lantas beliau menepuk dadaku dan bersabda, “Semoga ilmu memenuhimu, wahai Abul Mundzir.”
Dalam riwayat yang lain beliau saw. mengulangi pertanyaannya sebanyak tiga kali, tetapi Ubay bin Ka’ab tidak menjawabnya lantaran menjaga etika. la bercerita, “Lantas Rasulullah saw. menepukku pada dadaku dan bersabda, “Semoga ilmu memenuhi dadamu, wahai Abul Mundzir.” Abul Mundzir merupakan panggilan Ubay bin Ka’ab r.a.
Ad-Darimi juga meriwayatkan dari Ar-Rabi’ bin Abdullah Al-Kala’, ia bertanya, “Wahai Rasulullah, ayat manakah yang teragung dalam Kitab Allah?” Beliau saw. menjawab, “Ayat Kursi; Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya).“ Kemudian ia bertanya, “Lalu ayat manakah dalam Kitab Allahyang engkau ingin agar ia mengenai umatmu?” Beliau menjawab, “Akhir Surah Al-Baqarah, karena ia adalah salah satu perbendaharaan rahmat dari bawah ‘Arasy Allah. ia tidak meninggalkan satu pun kebaikan di dunia dan akhirat kecuali dicakupnya.”
Ayat ini disebut pula Sayyidah Ayatil-Qur’an (junjungan ayatayat Al-Quran) berdasarkan keterangan yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi saw.: “Segala sesuatu memiliki puncak, dan sesungguhnya puncak Al-Quran adalah Surah Al-Baqarah. Di dalamnya ada satu ayat yang merupakan junjungan ayat-ayat AlQuran: Ayat Al-Kursi.” Demikianlahdalam kitab At-Tajrid.
ibnul Anbari dan Al-Baihaqi juga meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib r.a., dari Nabi saw., beliau bersabda, Uunjungan ayat-ayat Al-Quran adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya).” Demikianlah dalam kitab Ad-Durr Al-Mantsur.
Ia pun dinamakan Ayatul-Fath (ayat kemenangan), dinamakan Ayatul-Barakati wan-Nama’ (ayat keberkahan dan pertumbuhan), dinamakan Al-Ayatul-Mugaddasah (ayat yang dikuduskan), serta dinamakan Ayatut-Tawhid (ayat pengesaan) dan Ayatul-Mustaghitsin (ayat orang-orang yang minta tolong).
Abu Qatadah berkata, “Barangsiapa membaca Ayat Al-Kursi pada saat kesusahan, niscaya Allah menolongnya. la pun dinamakan Ayatul-Musta’inin wal-Musta’idzin wal-Mutarji’in wal-Mustajirin (ayat Orang-orang yang meminta tolong, meminta perlindungan, meminta kembali, dan meminta penjagaan). Juga, dinamakan Al-Harisah (sang pengawal), Al-Waqiyah (sang pelindung), dan Ad-Dafi’ah (sang pembela).”
Dan, ketahuilah bahwa Ayat Al-Kursi mengandung lima nama mulia yang bernilai sangat agung, bermanfaat sangat besar, dan berahasia sangat hebat. Setiap nama dari kelima nama itu mengantarkan kepada rahasia agung yang di bawahnya terdapat aneka rahasia agung yang manfaatnya kauperoleh dan faedahnya tampak bersama pembacaanya yang langgeng. Yaitu, firmanNya: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus-mengurus (makhlukNya). Barangsiapa melanggengkan penyebutan ketiga nama itu, niscaya ia lekas menemukan manfaatnya dalam apa yang terkait dengan permintaan berupa hal-hal duniawi, peningkatan kedudukan serta derajat, dan pengambilan hati orang alim dengan cinta, kecenderungan, dan kehormatan. Sementara keutamaannya dalam hal-hal agama lebih jelas dan jauh lebih tinggi.
Apabila engkau menginginkan suatu keperluan maka sisipkanlah ke kata tauhid salah satu nama Allah Swt. yang sesuai bagi maksud tujuanmu dan langgengkanlah ia dengan menghadirkan hati, karena keperluanmu itu akan dipenuhi. Sebagai contoh, engkau mengucapkan, “Tiada tuhan selain Allah Sang Pemberi rezeki”, dalam rangka mencari rezeki. “Tiada tuhan selain Allah Sang Pemberi kemuliaan”’, dalam rangka meminta kemuliaan dan kedudukan. “Tiada tuhan selain Allah Sang Maha Mengetahui’”, dalam rangka menuntut ilmu. “Tiada tuhan selain Allah Sang Maha Penyayang”, dalam rangka meminta rasa sayang dan cinta. “Tiada tuhan selain Allah Sang Maha membalas”, dalam rangka menuntut balas.
Firman-Nya Swt.: “Yang Mahatinggi lagi Mahaagung”, kedua nama ini dialamatkan kepada ketinggian dan keagungan. Barangsiapa melanggengkan penyebutannya, niscaya ia meraih kedudukan yang tinggi dan agung. Sementara nama-Nya “Yang Mahaagung” adalah Penunduk segala diktator yang sewenang-wenang. Juga, orang yang takut terhadap kekuasaan seorang raja yang otonter ataupun yang lainnya, seperti musuh, orang zalim, atau orang yang sewenangwenang, hendaklah ia menekuninya. Lagi pula, orang yang membaca seluruh nama yang mulia ini, yaitu: “Allah, tiada Tuhan selain Dia, Yang Mahahidup, Maha Mengurus (makhluk-Nya), Mahatinggi, Mahaagung”, dalam suatu kegelisahan, serta melanggengkannya sambil menghadap kiblat di waktu yang mulia di antara waktu-waktu yang dianjurkan, niscaya doanya dikabulkan. Urutan Membacanya Para ulama—semoga Allah merahmati mereka—telah mengurutkan pembacaannya sesuai dengan bilangan hurufnya, yaitu seratus tujuh – puluh huruf, atau sesuai dengan bilangan katanya, yaitu lima puluh kata, atau sesuai dengan bilangan para rasul dari kalangan para nabi, yaitu tiga ratus tiga belas kali, dan ini merupakan bilangan prajurit Thalut serta bilangan tentara Badar di antara sahabat Rasulullah saw., atau sesuai dengan bilangan nama Nabi saw., yaitu dua ratus satu kali.
Ada pula yang mengurutkan pembacaannya dengan tata cara yang sudah terbukti, yaitu membacanya satu kali, lalu ketika sudah sampai kepada firman-Nya: “Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahaagung,” ia ulangi sebanyak tujuh puluh kali, kemudian membacanya dari awal sampai firman-Nya: “Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahaagung,” ia ulangi sebanyak tujuh puluh kali, dan seterusnya.
Salah satu tata cara yang sudah terbukti dari orang-orang saleh , adalah membacanya, lalu ketika sudah sampai firman-Nya: ‘Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahaagung,” ia mengucapkan,
“Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang,”
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah,”
“Sesungguhnya adalah Kami yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya,”
“Dan Kami menjaganya dari tiap-tiap setan yang terkutuk,”
“Dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap setan yang sangat durhaka,”
“Itulah ketentuan Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui,”
“Tidak ada suatu jiwa pun (diri) melainkan ada penjaganya,”
“Sesungguhnya azab Tuhanmu benar-benar keras. Sesungguhnya adalah Dia Yang menciptakan (makhluk) dari permulaan dan menghidupkannya (kembali). Adalah Dia Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih, yang mempunyai Arasy lagi Mahamulia, Mahakuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya. Sudahkah datang kepadamu berita kaum-kaum penentang, (yaitu kaum) Firaun dan (kaum) Tsamud? Sesungguhnya orang-orang kafir selalu mendustakan, padahal Allah mengepung mereka dari belakang mereka. Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al-Quran yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuz.”
Diriwayatkan pula bahwa salah satu keistimewaan Ayat Al-Kursi bagi orang yang hendak datang menemui seorang penguasa zalim, hendaklah ia membacanya saat datang menemuinya, dan hendaklah sesudah itu ia membaca,
Wahai Yang Mahahidup, wahai Yang Maha Mengurus (makhluk-Nya), wahai Sang Pencipta segala langit dan bumi, wahai Sang Pemilik keagungan dan kemuliaan, aku memohon kepada-Mu dengan hak Ayat Al-Kursi ini beserta nama-nama agung yang dikandungnya agar Engkau mengekang mulutnya dari (membicarakan) kami dan membisukan lidahnya sehingga ia tidak mengucapkan kecuali kebaikan atau diam. Kebaikanmu, wahai engkau (nama si diktator, Penerj.), ada di depanmu, dan keburukanmu ada di bawah kakimu.
Selanjutnya, hendakiah ia datang menemuinya, karena Allah mengekang mulut si penguasa zalim darinya, dan ia tidak mendapat kerugian, dengan seizin Allah.
Syekh Muhyiddin bin Arabi berkata, “Barangsiapa membaca Ayat Al-Kursi sebanyak bilangan katanya atau bilangan hurufnya atau bilangan para rasul, hendaklah ia membaca pula doa ini setelah merampungkan bilangan tersebut:
“Ya Allah, jadikanlahbagiku suatu bukti yang mewariskan rasa aman bagiku. Akrabilah aku pada setiap permintaan. Temanilah aku dengan dampingan pertolongan-Mu dalam meraih semua yang diinginkan, wahai Sang Mahakuasa, wahai Sang Mahamulia, wahai Sang Mahaperkasa, wahai Sang Mahaagung, wahai Sang Maha Penolong. Allah telah menetapkan: “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang.” Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa. Demikianlah jelasnya.
- Hasbunallahu Wa Ni’mal-Wakil
Salah satu pintu terbesar kelapangan adalah hasbunallahu wa ni‘mal wakil (cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung). Ihwal keutamaannya, banyak riwayat telah dinukil dari Rasulullah saw., dan akan saya sebutkan sebagian.
Al-Bukhari, An-Nasa’i, Ibnu Abi Hatim, dan Al-Baihagi telah menyebutkan dalam Ad-Dala’il dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Hasbunallahu wa ni’mal-wakil diucapkan oleh Ibrahim ketika ia dilemparkan ke dalam api. la juga diucapkan oleh Muhammad beserta para sahabatnya ketika kepada mereka dikatakan, ‘Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,’ maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: ‘Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.’
Al-Bukhari, Ibnul-Mundzir, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi juga menyebutkan dalam Al-Asma’ wash-Shifat dari Ibnu Abbas, ia berkata: Ucapan terakhir Ibrahim ketika ia dilemparkan ke dalam api adalah “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.”? Nabi kalian pun mengucapkan hal yang sama: “(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: ‘Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka’, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: ‘Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.”
Pun, Abdurrazzaq, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Jarir, dan Ibnul Mundzir menyebutkan dari Ibnu Umar, ia berkata: la adalah katakata yang diucapkan oleh Ibrahim ketika ia dilemparkan ke dalam api. “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” la juga kata-kata yang diucapkan oleh Nabi kalian beserta para sahabatnya ketika kepada mereka dikatakan, “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka.”
Ibnu Mardawaih menyebutkan pula dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Apabila kalian menghadapi urusan yang sangat besar maka ucapkanlah hasbunallahu wa ni’mal-wakil.”
lonu Abid-Dunya juga menyebutkan dalam Adz-Dzikr dari Aisyah ra. bahwa apabila Nabi saw. merasa sangat sedih maka beliau mengusapkan kedua tangannya pada kepala dan janggutnya lalu menghela napas panjang dan berucap hasbunallahu wa ni‘mal-wakil.
Abu Nu’aim pun menyebutkan dari Syidad bin Aus bahwa Nabi saw. bersabda, “Hasbunallahu wa ni’mal-wakil merupakan keamanan semua orang yang ketakutan.”
Al-Hakim dan At-Tirmidzi menyebutkan dari Buraidah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa mengucapkan sepuluh Kata pada setiap shalat subuh, niscaya ia mendapati Allah pada KataKata itu sebagai pencukup dan pemberi pahala. Sepuluh (kata) untuk dunia, dan sepuluh (kata) untuk akhirat, yaitu: ‘Cukuplah bagiku Allah untuk agamaku. Cukuplah bagiku Allah untuk orang yang menzalimiku. Cukuplah bagiku Allah untuk apa yang Kupentingkan. Cukuplah bagiku Allah untuk orang yang mendengkiku. Cukuplah bagiku Allah untuk orang yang melakukan tipu daya terhadapku dengan keburukan. Cukuplah bagiku Allah saat kematian. Cukuplah bagiku Allah saat pertanyaan dalam Kubur. Cukuplah bagiku Allah pada Al-Mizan (penimbangan amal). Cukuplah bagiku Allah pada (jembatan) Ash-Shirath. Cukuplah bagiku Allah, tiada Tuhan selain Dia, pada-Nya aku bertawakal, dan kepada-Nya aku bertobat.’
Lihatlan kitab Ad-Durr Al-Mantsur fi At-Tafsir bi Al-Ma’tsur karya Imam Al-Hafizh As-Suyuthi (jilid H, him. 103-104). Imam Abu Hasan Asy-Syadzili rahimahullah berkata:
Ketahuilah semoga Allah memberi kita taufik untuk menaati-Nya dan mengetahui segala rahasianya—bahwa ayat yang mulia ini memiliki banyak keistimewaan dan keutamaan kesohor yang rahasianya tidak benar-benar diketahul kecuall oleh Allah Swt. la tidak perlu pengamatan bintang-bintang, tidak pula periu sesuatu yang terbit, ataupun suatu waktu tertentu. Justru, ia berasal dari Kitab Allah Swt. Maka, segala waktu yang menurutmu tepat, lakukanlah saat itu kebaikan ataupun keburukan yang kaukehendaki, karena ia adalah pedang yang terhunus. Lagi pula, telah diriwayatkan tentang ayat yang mulia ini keistimewaan tersimpan serta permata terpendam yang tidak seorang pun bisa mendapatkan yang sama sepertinya dan tidak bisa meraih pencapaian seperti ini.
Tata Cara Wirid Hasbunallahu Wa Ni’mal-Wakil yang Agung
Para ulama telah mengurutkan pembacaan ayat init dengan aneka bilangan yang terkenal, yaitu 450 kali. Ada pula yang mengurutkannya dengan bilangan 950 kali. Ada juga yang dengan bilangan 19.000 kali. Yang lain dengan bilangan 4.000. Yang lainnya dengan bilangan 7.000. Semua bilangan ini ada pada mereka sesuai dengan makrifat dan ijtihad mereka masing-masing. Tidak seorang pun di antara mereka yang mengatakan bahwa bilangan itu diriwayatkan dari Nabi saw. Dengan demikian, mereka bebas dari tanggung jawab atas pengalamatan ataupun penukilan dari beliau.
Shalat dengan Hasbiyallahu Wa Ni’malt-Wakil
Salah satu yang diurutkan oleh para ulama dalam menyibukkan diri dengan ayat ini adalah membacanya dalam shalat setelah Al-Fatihah. Pasalnya, keadaan orang yang shalat lebih efektif dalam kekhusyukan, ketundukan, dan penghadapan kepada Allah. Tata caranya seperti yang dikatakan oleh Sayyidi Imam Abul Hasan Asy-Syadzili: shalat dua rakaat karena Allah serta membaca pada rakaat pertama Al-Fatihah dan ayat yang mulia ini sebanyak 450 kali.
Kemudian, pada rakaat kedua membaca seperti pada rakaat pertama. Sesudah mengucapkan salam, duduklah seperti duduknya seorang hamba sahaya yang hina di hadapan tuan yang mulia, lalu ucapkan hasbunallahu wa ni’mal-wakil sebanyak 450 kali. Selanjutnya, berdoalah dengan salah satu doa yang cocok bagi ayat ini seraya mengulanginya sesuai dengan ijtihad dan kemampuan.
Urutan Membacanya untuk Aneka Maksud Baik
Imam Abul Hasan Asy-Syadzili berkata, “Ketahuilan, Saudaraku-semoga Allah memberimu taufik untuk mengerjakan ucapan dan perbuatan yang baik serta menjauhkanmu dari orang yang sesat dan malas—bahwa barangsiapa ingin agar Allah membuat perhitungan baginya dan menolongnya dalam segala urusannya, mencegahnya dari kejahatan segala makhluk-Nya, menyokongnya dengan pertolongan-Nya, dan membuat dirinya dicintai oleh hati para hambaNya, serta agar Allah mencukupinya dari keluasan karunia-Nya, hendaklah ia mengucapkan setiap hari dan malam hasbunallahu wa ni’mal-wakil sebanyak bilangan hurufnya, yaitu empat ratus lima puluh. Barangsiapa membaca ayat ini setiap malam dan setiap hari sebanyak bilangan tersebut, lalu setelah bilangan tersebut mengucapkan, (Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa) sebanyak enam kali, Kemudian pada kali yang ketujuh mengucapkan, (mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar), niscaya ia berada dalam perlindungan Allah yang kukuh serta dalam titipan-Nya yang tidak akan hilang. la pun diberi taufik dan perlindungan-Nya dalam gerak serta diamnya, dan dijaga dari segala hal yang mengganggu, dengan seizin Allah Swt.”
Kemudian ia-rahimahullah-berkata, “Maka, langgengkanlah. Semoga Allah memberimu taufik untuk membaca hasbunallahu wa nimal-wakil sebanyak bilangan tersebut, niscaya engkau menang bersama orang-orang menang yang tidak perlu takut ataupun bersedih hati. Dan, apabila engkau hendak menolak aneka kegelisahan dengan cepat maka engkau membaca ayat tersebut, lalu seusai merampungkan bilangan dan ayat yang mulia itu engkau mengucapkan, (Mahaperkasa, Maha Mencukupi, Mahakuat, Mahalembut) sebanyak empat ratus lima puluh kali. Sebab hal itu mengandung rahasia yang terjaga ketat. Barangsiapa melanggengkan amalan dengan pola ini, niscaya ia meraih kemenangan atas musuh-musuh sebagaimana yang ia kehendaki. Allah Swt. pun membuat alam semesta merasa cinta kepadanya, sehingga ia menjadi kesayangan di tengah para makhluk ciptaanNya.”
Doa-Doa yang Cocok bagi Ayat Ini
Para ulama telah mengurutkan aneka doa yang cocok, yaitu yang sudah teruji oleh mereka.
Pertama, dimulai dengan shalat dua rakaat karena Allah Swt., lalu membaca basmalah yang mulia sebanyak empat ratus lima puluh kali, kemudian membaca: orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,” maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung, sebanyak empat ratus lima puluh kali. Selanjutnya ia bershalawat atas Nabi saw. sebanyak itu pula, lantas berucap, “Wahai Sang Mahaperkasa, wahai Sang Maha Mencukupi, wahai Sang Mahakuat, wahai Sang Mahalembut’, sebanyak itu pula. Dan, pada penghujung setiap seratus, mengucapkan tiga kali: “Wahai Sang Mahaperkasa, wahai Sang Maha Mencukupi, cukupilah aku. Dan, wahai Sang Mahakuat, kuatkanlah aku. Wahai Sang Mahalembut, perlakukanlah aku dengan lembut dalam semua urusanku, dan perlakukanlahaku dengan lembut dalam apa yang turun.” la pun menyebutkan keperluannya. Niscaya ia dipenuhi. Dan, janganlah dalam doamu kau berambisi agar berhasil memenuhi keperluanmu sehingga kau terhalang dari Tuhanmu. Hendaklah ambisimu adalah untuk berbisik dengan Tuhan kita, karena Dia mengetahui rahasia dan hal yang tersembunyi. Kedua, ihwal doa ini dan tata caranya, setelah membaca ayat yang mulia tersebut (QS Ali Imran: 173, Penerj.) 450 kali seusai shalat, bacalah doa berikut sebanyak tujuh kali:
Wahai Yang Mahakeras hukuman-Nya, wahai Yang Memiliki kekuatan perkasa dan keperkasaan memesona, wahai Yang Maha Membalas, wahai Yang Mahaperkasa, wahai Yang Maha Menaklukkan, balaskanlah untuk kami orang yang menghendaki keburukan kami. Wahai Yang Mematikan, “Maka Allah mengazab mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan mereka tidak mempunyai seorang pelindung dari azab Allah,” wahai Yang Maha Menaklukkan, wahai Yang Memiliki hukuman keras, Engkaulah Yang pembalasan-Nya tidak tertahankan, Engkaulah Sang Penakluk para diktator dan Sang Pemberi keadilan orang-orang yang dianiaya para zalim. Agunglah nama-Mu wahai Sang Maha Menaklukkan, balaskanlah bagi kami orang-orang yang menghendaki keburukan untuk kami. “Karena itu Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosa mereka, Maka Kanu membinasakan mereka sehancur-hancurnya.
Ya Allah, dengan kilau keindahan tirai ‘Arasy-Mu aku berlindung dari para musuhku, dengan daya kewenangan-Mu aku bersembunyi dari mereka yang hendak memperdayaiku, dengan kuatnya daya dan kehebatan kekuatan-Mu aku membentengi diri dari segala penguasa, dengan kekelan pengurusan kelanggengan keabadian-Mu aku berlindung dari segala setan, dan dengan tersimpannya rahasia di balik segala rahasia-Mu aku meloloskan diri dari semua kegelisahan dan kegalauan. Wahai Sang Pembawa ‘Arasy dari para pengangkut ‘Arasy, wahai Yang Mahakeras hukumannya, wahai Sang Penahan semua makhluk liar, bawa pergilah orang-orang yang menzalimiku dan mengusikku, dan kurunglah mereka di dalam kurungan keperkasaanMu yang tidak dimasuki oleh satu pun kasih sayang-Mu, dan kalahkanlah orang yang mengalahkanku. ‘Allah telah menetapkan: ‘Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang.’ Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa. “Dan, begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azabNya itu adalah sangat pedih lagi keras.” “Dan, Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apa pun. Dan, Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan. Dan adalah Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa,” dan Surah AI-Fil.
Ya Allah, sesungguhnya aku ingin mengusir leher-leher mereka dengan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan mereka. Ya Allah, liputilah mereka dengan berbagai siksa, dan loloskanlah aku dari orang yang menzalimiku dan menggangguku. Dan, jangan beri mereka penundaan waktu, wahai Yang hukuman-Nya keras, wahai Yang Maha Menaklukkan, wahai Yang Maha Membalas. Cukuplah bagiku Allah dan Dialah sebaik-baik penolong, dan tiada daya upaya dan tidak ada pula kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung.
Ketiga, ihwal doa serta tata caranya, setelah membaca ayat yang mulia ini (QS Ali imran: 173, Pener.) sebanyak 450 kali seusail tiap shalat, bacalah doa ini sebanyak 7 kali:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah merahmati junjungan kami serta pemimpin kami Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya, juga memberi mereka salam (3 kali).
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, wahai Allah, wahai Allah, wahai Allah, wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, wahai Sang Maha Pengasih, wahai Sang Maha Pengasih, wahai Sang Maha Pengasih, wahai Sang Maha Penyayang, wahai Sang Maha Penyayang, wahai Sang Maha Penyayang, jangan serahkan aku kepada diriku sendiri dalam menjaga apa yang kaujadikan aku sebagai pemiliknya, karena Engkau lebih mengetahui tentangnya daripada aku. Dukunglah aku dengan suatu lembaran nama-Mu Yang Maha Menjaga, yang dengannya Engkau menjaga keteraturan segala yang ada. Pakaikanlah kepadaku baju besi penjagaan-Mu. Kalungilah aku dengan pedang pertolongan-Mu serta perlindungan-Mu. Pakaikanlahkepadaku mahkota keperkasaan-Mu, kewibawaan-Mu, serta kemuliaan-Mu. Pakaikanlah kepadaku suatu selendang dari-Mu. Dan, naikkanlahaku ke kendaraan keberhasilan dalam kehidupan serta kematian, dengan hak nama-Mu yang teragung.
Dukunglah aku dengan suatu lembaran dari lembaran-lembaran nama-Mu Yang Maha Menaklukkan, yang dengannya Engkau tangkal dariku orang yang menghendaki keburukan bagiku dalam segala bentuk marabahaya, dan yang dengannya pula Engkau jaga aku dengan penjagaan keperkasaan yang semua diktator otoriter dan setan durhaka tunduk kepadaku.
Wahai Allah, wahai Sang Mahaperkasa, wahai Sang Maha Menaklukkan (tiga kali).
Ya Allah, pakaikanlah padaku sebagian perhiasan-Mu, sebagian cinta-Mu, sebagian kemuliaan-Mu, dan sebagian kejadian ketuhananMu yang menyilaukan akal, menundukkan jiwa, menaklukkan tengkuk, dan meramahkan pandangan; yang tanpanya pikiran buyar, yang baginya orang sombong lagi sewenang-wenang kerdil, dan yang kepadanya tunduk semua raja penakluk.
Wahai Allah, wahai Sang Pemilik, wahai Sang Mahaperkasa, wahai Sang Mahakuat (tiga kali).
Wahai Allah, wahai Sang Esa, wahai Sang Tunggal, wahai Sang Maha Menaklukkan (tiga kali).
Ya Allah, tundukkanlah bagiku semua makhluk ciptaan-Mu sebagaimana Engkau menundukkan laut bagi Sayyidina Musa a:s. dan lenturkanlahbagiku hati mereka sebagaimana Engkau melenturkan besi bagi Dawud a.s., karena mereka tidak berkata-kata kecuali dengan seizin-Mu, ubun-ubun mereka ada di genggaman-Mu, dan hati mereka ada di tangan-Mu. Engkau mengubah-ubahnya sekehendakMu.
Wahai Sang Pembolak-balik hati (tiga kali), teguhkanlahhatiku pada agama-Mu.
Wahai Sang Maha Mengetahui yang gaib (tiga kali), aku padamkan amarah mereka dengan La ilaha illallah, dan aku tarik cinta mereka dengan junjungan dan pemimpin kami Muhammad Rasulullah saw. “Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada keelokan rupajnya dan mereka melukai (jari) tangan mereka dan berkata, “Mahasempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia.“ Semoga Allah merahmati junjungan kami Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya, juga memberinya salam.
Keempat, hizbun-nashr (hizib kemenangan). Salah satu yang dipesankan oleh Imam Abul Hasan Asy-Syadzili adalah seusai membaca ayat ini (QS Ali Imran: 173, Penerj.) sebanyak bilangan yang dimaklumi (450 kali, Penerj.) membaca hizib berikut ini (3 kali):
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah merahmati junjungan kami Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya, juga memberinya salam. Ya Allah, dengan hebatnya kekuasaan keperkasaan-Mu, dengan cepatnya penyelamatan pertolongan-Mu, dengan kecemburuan-Mu terhadap pelanggaran apa-apa yang Kauharamkan, dengan perlindungan-Mu bagi orang yang berlindung dengan ayat-ayat-Mu, kami memohon kepada-Mu, wahai Allah, wahai Allah, wahai Allan, wahai Sang Maha Mendengar, wahai Sang Mahadekat, wahai Sang Pengabul (doa), wahai Sang Mahacepat, wahai Sang Maha Membalas, wahai Sang Mahaperkasa, wahai Sang Maha Menaklukkan, wahai Yang sangat keras hukuman-Nya, wahai Yang sangat besar keperkasaan-Nya, wahai Yang tidak dilemahkan oleh kekuatan para diktator, dan Yang tidak dirisaukan oleh kematian para raja dan kaisar yang durhaka, agar Engkau menjadikan tipu daya orang yang berbuat tipu daya terhadapku berada di lehernya sendiri, dan makar orang yang berbuat makar terhadapku berbalik kepada dirinya sendiri, dan lubang orang yang membuat lubang bagiku dimasuki olehnya sendiri. Dan, jadikanlahOrang yang memasang jaring perangkap bagiku, wahai Tuhanku, digiring ke sana dan menjadi buruan di dalamnya, serta menjadi tawanan di dalamnya. Ya Allah, dengan hak Kaf-ha-ya’-‘ain-shad, Kafha-ya’-‘ain-shad, Kaf-ha-ya’-‘ain-shad, jagalah kami dari ambisi musuh, pertemukanlah mereka dengan kematian, jadikanlah mereka tebusan bagi semua kekasih, dan liputilah mereka dengan siksa yang segera pada hari ini dan esok.
Ya Allah, serakkanlahkekuatan mereka. Ya Allah, ceraiberaikanlah persatuan mereka. Ya Allah, sedikitkanlah bilangan mereka.
Ya Allah, tumpulkanlahketajaman mereka. Ya Allah, batalkanlah pertolongan mereka. Ya Allah, jadikanlahgiliran kekalahan mereka. Ya Allah, lepaskanlah siksa yang pedih menuju mereka. Ya Allah, usirlah mereka dari lingkaran kesabaran, rampasiah dukungan penundaan dari mereka, kekanglah tangan mereka ke tengkuk mereka, ikatlah hati mereka, dan jangan sampaikan mereka kepada segala harapan. Ya Allah, cabik-cabiklah mereka sampai habis sebagaimana Engkau mencabik-cabik para musuh-Mu dalam rangka memenangkan para nabi, rasul, dan wali-Mu.
Ya Allah, menangkanlahkami dengan pemberian kemenangan bagi para kekasih-Mu atas para musuh-Mu. Ya Allah, menangkanlah kami dengan pemberian kemenangan bagi para kekasih-Mu atas para musuh-Mu. Ya Allah, menangkanlah kami dengan pemberian kemenangan bagi para kekasih-Mu atas para musuh-Mu. Ya Allah, jangan kokohkan kedudukan para musuh di tengah kami, dan jangan beri mereka kekuasaan terhadap kami akibat dosa kami. Ya Allah, jangan kokohkan kedudukan para musuh di tengah kami, dan jangan beri mereka kekuasaan terhadap kami akibat dosa kami. Ya Allah, jangan kokohkan kedudukan para musuh di tengah kami, dan jangan beri mereka kekuasaan terhadap kami akibat dosa kami. Ha-mim, ha-mim, ha-mim, ha-mim, ha-mim, ha-mim, ha-mim, ha-mim. Urusan telah disegerakan dan kemenangan telah datang, maka mereka tidak dimenangkan atas kami. Ha-mim-‘ain-sin-qaf, perlindungan kami dari apa yang kami takuti.
Ya Allah, dengan hak tha-ha dan qaf serta Surah Al-Ahqaf, dengan kelembutan-Mu, wahai Yang Paling Tersembunyi di antara semua yang lembut, selamatkanlahkami dari apa yang kami takuti. Ya Allah, lindungilah kami dari buruknya kehinaan dan jangan jadikan kami tempat bagi malapetaka. Ya Allah, berilah kami harapan dan yang di atas harapan. Wahai Dia, wahai Dia, wahai Dia, wahai Yang Dia, wahai Yang dengan karunia-Nya kami memohon. Kami memohon kepada-Mu segerakanlah, segerakanlah. Wahai Tuhanku, kabulkanlah, kabulkanlah. Wahai Yang Mengabulkan doa Nuh tentang kaumnya, wahai Yang Memenangkan Ibrahim atas para musuhnya, wahai Yang mengembalikan Yusuf kepada Yaqub, wahai Yang menghilangkan penyakit dari Ayyub, wahai Yang Mengabulkan doa Zakariya, wahai Yang Menerima tasbih Yunus bin Matta.
Kami memohon kepada-Mu dengan segala rahasia para pemanjat doa yang dikabulkan tersebut, agar Engkau menerima doa yang telah kami panjatkan kepada-Mu dan agar Engkau memberi kami semua yang telah kami mohon kepada-Mu. Penuhilah bagi kami janjiMu yang Kaujanjikan kepada para hamba-Mu yang beriman, yaitu kemenangan, keberhasilan, dan penaklukan yang terang. “Mahasuci Enghkhau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.”
Harapan kami sudah putus, demi keperkasaan-Mu, kecuali dariMu. Harapan kami sudah lenyap, demi hak-Mu, kecuali kepada-Mu. Harapan kami sudah putus, demi keperkasaan-Mu, kecuali dariMu. Harapan kami sudah lenyap, demi hak-Mu, kecuali kKepada-Mu. Harapan kami sudah putus, demi Keperkasaan-Mu, kecuali dari-Mu. Harapan kami sudah lenyap, demi hak-Mu, kecuali kepada-Mu. Jika serangan karib kerabat lambat datang dan menjauh, maka yang paling dekat dengan kami adalah serangan Allah. Jika serangan karib kerabat lambat datang dan menjauh, maka yang paling dekat dengan kami adalah serangan Allah. Jika serangan karib kerabat lambat datang dan menjauh, maka yang paling dekat dengan Kami adalah serangan Allah.
Wahai serangan Allah, bergeraklah sungguh-sungguh segera # dalam melepaskan ikatan kami, wahai serangan Allah.
Wahai serangan Allah, jika perrnusuhan orang bodoh kian menguat # atas orang lemah yang mengharapkan pertolongan Allah (tiga kali),
Wahai serangan Allah, apabila engkau tidak menyusul pada waktu sahur # maka susullah pada waktu dhuha, wahai serangan Allah (tiga kali).
Musuh telah menyerang dan melanggar, dan kami mengharapkan Allah sebagai pelindung, dan cukuplah: Allah sebagai wali serta cukuplah Allah sebagai penolong. “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” (tujuh kali). Dan tiada daya upaya dan tidak ada pula kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung (tujun kali). Kabulkanlah bagi kami, amin (tujuh Kali). “Adaka orang-orang yang lalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”
Wahai pertolongan Allah, lepaskanlah ikatan yang mereka buat # dan serakkanlah kekuatan orang-orang yang menyerang kami.
Allah Mahabesar, pedang Allah akan memotong mereka # dan setiap kali mereka meningkatkan kezaliman, niscaya mereka jatuh (tujuh kali).
Doa
Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui jumlah musuh kami, maka serakkanlah kekuatan mereka, dan jangan sisakan seorang pun di antara mereka, sesungguhnya Engkaulah Sang Mahakekal abadi, dan Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. “Dan mereka pun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari. Maka perhatikanlahbetapa sesungguhnya akibat makar mereka itu, bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya.” “Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kelaliman mereka.” “Yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka.”
Doanya Doa
Wahai Dia, wahai Dia, wahai Sang Penolong, wahai Dia, wahai Yang tidak ada bagi orang yang berharap selain Dia, demi nama yang tersembunyi dalam lauh, dan demi zikir yang bijak serta orang yang membacanya, dan demi makam Nabi beserta para peziarahnya, dan demi Al-Quds yang luhur beserta apa yang dicakupnya, terimalah doa kami, wahai Tuhanku, karena Engkau Maha Pengabul doa orang yang tertindas. Perlakukanlahkami dengan kelembutan-Mu serta maafkanlah kami. Buatkanlah makar bagi orang yang berbuat makar terhadap kami, besarkanlah bencananya, cabik-cabiklah kulitnya, potonglah tangannya, lelehkanlahlidahnya, dan bakarlah isi perutnya. Rahmatilah Nabi-Mu lalu berilah beliau salam, begitu pula para sahabat, wahai Sang Penolong, wahai Sang Dia.
Tata Cara yang Sudah Teruji untuk Hizib Nashar Ini
Yaitu, hasbanah (ucapan hasbunallahu wa ni’mal-wakil) dibaca sebanyak 450 kali lalu membaca hizib ini sebanyak satu atau tiga kali. Salah satu yang sudah terbukti manfaatnya adalah membaca hizib ini sebanyak 41 kali untuk masalah-masalah penting. Sementara, untuk urusan-urusan penting, hasbanah dibaca sebanyak 100 kali dan hizib ini sebanyak tiga kali, demikianlah hingga rampung 30 kali hizib kemenangan, sehingga dari itu diperoleh 1.000 hasbanah dan y 30 hizib kemenangan, di mana seusai setiap 100 hasbanah dibaca 3 kali hizib ini, dan mulailah beristighfar dan bershalawat atas Nabi saw.
Kelima, salah satu hal yang bermanfaat untuk menjaga dan melindungi serta menolak rasa takut adalah membaca ayat yang mulia ini (QS Ali Imran: 173, Penerj.) sebanyak 450 kali kemudian engkau berdoa dengan doa ini sebanyak tiga kali:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan rahasia dzat, dengan dzat rahasia, Yang Dia adalah Engkau dan Engkau adalah Dia, tiada Tuhan selain Engkau. Aku menutupi diri dengan cahaya Allah dan dengan cahaya ‘Arasy Allah dan dengan segala nama yang merupakan milik Allah, dari musuhku dan musuh Allah, juga dari kejahatan setiap makhluk ciptaan Allah, dengan seratus juta la hawla wa la quwwaita illa billahil-‘aliyyil-‘azhim (tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung). Aku menutupi diriku, agamaku, istriku, anakku, dan semua yang diberikan oleh Tuhanku kepadaku, dengan segel Allah
Yang Mahakudus lagi Maha Melindungi, yang dengannya Dia menyegel segala penjuru langit dan bumi. “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung,” dan tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung.
Keenam, salah satu hal yang juga bermanfaat untuk menjaga adalah membaca ayat yang mulia ini (QS Ali Imran: 173, Penerj.) dengan bilangan tersebut (450 kali, Penerj.) lalu membaca doa berikut ini sebanyak tujuh kali saat matahari terbit.
Cahaya Allah terbit, firman Allah muncul, perintah Allah tetap, dan hukum Allah terlaksana. Aku meminta tolong kepada Allah. Aku bertawakal kepada Allah. Segala sesuatu seperti yang Allah kehendaki. Dan, tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allah. Aku membentengi diri dengan tersembunyinya kelembutan Allah, dengan kelembutan ciptaan Allah, dengan keindahan tirai penutup Allah, dengan keagungan zikir menyebut Allah, dan dengan kekuatan kuasa Allah. Aku masuk ke dalam naungan Allah dan aku meminta perlindungan dengan Rasulullah. Aku berlepas diri dari daya upayaku serta kekuatanku, dan aku meminta tolong dengan daya upaya Allah serta kekuatan-Nya. Ya Allah, tutupilah aku dalam diriku, istriku, harta bendaku, dan anakku, dengan tirai penutup-Mu yang dengannya Engkau menutupi dzat-Mu sehingga tidak ada mata yang melihatMu dan tidak ada tangan yang sampai kepada-Mu. Wahai Sang Pemelihara alam semesta, tutupilah aku dari orang-orang yang zalim dengan kekuatan-Mu, wahai Sang Mahakuat, wahai Sang Mahakokoh. Cukuplah bagi kami Allah, dan Dia sebaik-baik penolong. Tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung. Dan, semoga Allah merahmati junjungan kami Muhammad sang penutup para nabi beserta keluarganya dan seluruh sahabatnya, juga berilah beliau salam yang banyak dan langgeng hingga Hari Kiamat. Dan, segala puji bagi Allah Sang Pemelihara alam semesta.
Ketujuh, salah satu hal yang juga bermanfaat untuk menjaga dan melindungi adalah membaca ayat yang mulia ini (QS Ali Imran: 173, Penerj.) sebanyak 7.050 kali, lalu membaca,
“Ya-Sin. Demi Al-Quran yang penuh hikmah, sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul, (yang berada) di atas jalan yang lurus, (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Mahaperkasa lag: Maha Penyayang, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapakbapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman. Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah. Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat,“ dan mengulangi, “Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat, sebanyak 313 kali.
Kedelapan, salah satu hal yang bermanfaat untuk keamanan dari segala ketakutan serta keselamatan dari segala kerusakan adalah engkau membaca ayat ini (QS Ali Imran: 173, Penerj.) di saat merasa takut sebanyak 450 kali, karena ia membuahkan rasa aman, bersama doa ini:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, aku menjadikan diriku, imanku, serta semua nikmat yang ada padaku berada dalam benteng Allah yang tidak bisa dicapai, dalam ketetanggaan dengan Allah yang tidak bisa dibatalkan, dalam nikmat Allah yang tidak bisa disadari, dalam tirai Allah yang tidak bisa disobek, dalam sisi Allah yang melindungi, dalam titipan-Nya yang tidak bisa hilang, dan dalam ketetanggaan Allah yang terjaga. Dan, barangsiapa meminta perlindungan Allah, berarti ia orang yang terlindungi. Agunglah keagungan Allah, dan butalah segala mata yang melihatku, dengan seizin Allah. Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar, dan tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung. “Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Cukuplah bagiku Allah dari segala sesuatu, dan tidak ada satu pun yang lolos dari pengetahuan Allah. Sang Maha Menaklukkan adalah Allah. Sang Mahamenang adalah Allah. Sang Penunduk segala diktator yang otoriter. Sang Pemenang kebenaran di mana pun, dengan daya upaya dan kekuatan. “Tidaklah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami.”
Kesembilan, salah satu tata cara lainnya adalah memulai pembacaan dengan ayat:
(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia felah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,” maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.” Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang sangat besar.
“Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung,” sebanyak 50 kali,
lalu bilangan ini ditutup dengan membaca ayat:
Dan jika mereka bermaksud hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mukmin, dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu.
Ayat ini dibaca sebanyak tiga kali, lalu dimulai sekali lagi dengan membaca,
(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,” maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung,’ kemudian mengucapkan,
“Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung,” sebanyak seratus kali.
Selanjutnya ditutup dengan membaca ayat:
“Dan jika mereka bermaksud hendak menipumu,’” hingga akhirnya sebanyak tiga kali.
Kemudian dimulai untuk ketiga kalinya membaca ayat:
“(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, hingga akhirnya, lalu mengucapkan,
“Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung,” sebanyak seratus kali,
kemudian ditutup dengan membaca ayat:
“Dan jika mereka bermaksud hendak menipumu,” hingga akhirnya sebanyak tiga kali seperti sebelumnya.
Lalu dimulai untuk kali yang keempat dengan membaca ayat:
“(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan,” hingga akhirnya,
lalu mengucapkan,
“Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung,” sebanyak seratus kali,
kemudian ditutup dengan membaca ayat:
“Dan jika mereka bermaksud hendak menipumu,” hingga akhirnya sebanyak tiga kali seperti sebelumnya.
Lalu dimulai untuk kali yang kelima dengan membaca ayat:
“(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan,” hingga akhirnya,
lalu mengucapkan,
“Cukuplah Aliah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” sebanyak seratus kali,
kemudian ditutup dengan membaca ayat:
“Dan jika mereka bermaksud hendak menipumu,” hingga akhirnya sebanyak tiga kali seperti sebelumnya,
lalu membaca ayat:
(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,” maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang sangat besar,” sebanyak enam kali.
Kemudian membaca ayat ini selurunhnya pada kali ketujuh:
(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,” maka perkataan Itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Panolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang sangat besar.
- Doa Dua Keagungan
Salah satu pintu terbesar solusi adalah doa sangat khas yang diucapkan antara dua lafzhul jalalah (Allah) dalam Surah Al-An’am, yaitu pada firman-Nya Swt.:
Apabila datang suatu ayat kepada mereka, mereka berkata: “Kami tidak akan beriman sehingga diberikan kepada kami yang serupa dengan apa yang telah diberikan kepada utusan-utusan Allah.” Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan. Orang-orang yang berdosa, nanti akan ditimpa kehinaan di sisi Allah dan siksa yang keras disebabkan mereka selalu membuat tipu daya.
Ya Allah, siapalah yang berdoa kepada-Mu lantas tidak Kaukabulkan? Siapalah yang memohon perlindungan-Mu lantas tidak Kaulindungi? Siapalah yang meminta kopada-Mu lantas tidak Kauberi? Siapalah yang meminta bantuan-Mu lantas tidak Kaubantu? Dan, siapakah yang bertawakal pada-Mu lantas tidak Kaucukupi? Wahai Pertolongan, wahai Pertolongan, wahai Pertolongan. Justru, kami meminta tolong. Tolonglah kami, wahai Sang Penolong. Dan, berilah kami petunjuk yang benar-benar dari sisi-Mu. Penuhilan keperluan kami. Sembuhkanlah orang sakit kami. Lunasilah utang kami. Ampunilah kami, bapak kami, dan ibu kami, dengan hak Al-Quran yang agung dan Rasul yang mulia, dengan kasih sayang-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang.
- La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minazh Zhalimin
Salah satu pintu terbesar solusi adalah doa Dzun-Nun (Yunus a.s., Penerj.) yang terkenal, yaitu:
Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”
Ia memulainya semata-mata dari pengesaan dan penunggalan yang murni, dengan mengucapkan, “Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau,”’’ kemudian dengan pembersihan, melalui ucapannya: “Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: Bahwa tidak ada Tuhan.(yang berhak disembah) selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk Orang-orang yang zalim,’”? bahwa bersama-Mu tidak ada satu pun Tuhan yang berhak disembah, ataupun sekutu, ataupun penolong.
“Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim,” artinya orang yang menzalimi dirinya sendiri dengan berbuat dosa dan lalai. Hendaklah engkau mengetahui bahwa dosa merupakan kezaliman serta kesialan, dan bahwa hukuman adalah salah satu jalan orang yang menyalahi. Maka, pengakuan dosa dan permintaan maaf dari Tuhan merupakan penyebab dileraikannya kesusahan serta diampuninya dosa. Karena itulah setelahnya Allah Swt. berfirman, “Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.”
Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Al-Hukaim menyebutkan dalam Nawadir Al-Ushul, juga Al-Hakim dan ia menilainya sahih, begitu pula Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, Al-Bazzar, Ibnu Mardawaih, dan Al-Baihaqi dalam Asy-Syu’ab, dari Sa’ad bin Abi Waqqash r.a., dari Nabi saw., beliau bersabda, “Doa Dzun-Nun ketika berada di dalam perut ikan: ‘Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim, tidaklah seorang muslim berdoa dengan itu kepada Tuhannya dalam hal apa pun, kecuali pastilah dikabulkan baginya.”
Ibnu Jarir juga meriwayatkan dari Sa’ad r.a.: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Nama Allah yang apabila doa dipanjatkan dengannya niscaya Dia kabulkan dan apabila Dia dipintai dengannya niscaya Dia berikan adalah doa Yunus bin Matta.” Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, ia bagi Yunus, apakah kita juga berdoa dengannya?” Beliau menjawab, “Belumkah engkau mendengar firman Allah: ‘Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.’ itu adalah isyarat dari Allah bagi siapa pun yang berdoa kepada-Nya.”
Ibnu Mardawaih dan Ad-Dailami meriwayatkan pula dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, “Ayat ini merupakan tempat berlindung para nabi: ‘Tidak ada tuhan (yang berhak disermbah) selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah terrnasuk orang-orang yang zalim.’” Yunus berdoa dengannya di kegelapan perut ikan.”
Ibnu Abi Hatim pun meriwayatkan dari Al-Hasan r.a., ia berkata, “Nama Allah yang apabila Dia dimohonkan doa dengannya niscaya Dia kabulkan dan apabila Dia dipinta dengannya niscaya Dia berikan adalah ‘Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah terrnasuk orang-orang yang zalim.”
Al-Hakim juga meriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqqash r.a., dari Nabi saw., beliau bersabda, “Maukah kalian kutunjukkan Nama Allah yang teragung? Yaitu doa Yunus: ‘Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”’? Maka, kapan saja seorang muslim berdoa dengannya ihwal penyakitnya sebanyak empat puluh kali, lantas ia meninggal dunia dalam penyakitnya itu, maka ia diberi pahala orang yang mati syahid, sementara jika ia sembuh maka ia sembuh dalam keadaan sudah diampuni. (Ad-Durr Al-Mantsur, jilid IV, hal. 334)
Diriwayatkan pula dari Al-Hafizh bahwa ia menemukan sampah di perbendaharaan salah seorang raja, “Ternyata kutemukan di dalamnya secarik kertas bersegel, lalu kubuka segel itu, kemudian kudapati tulisan pada punggungnya: ‘Ini adalah penawar segala duka: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Si hamba bangun malam lalu shalat dua rakaat, kemudian mengangkat kedua tangannya sambil membaca,
Ya Allah, sesungguhnya Dzun-Nun hamba-Mu serta nabi-Mu berdoa kepada-Mu dari bahaya yang menimpanya, dan ia menyeru-Mu dari perut ikan: “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim,” dan sesungguhnya Engkau berfirman, “Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman,” maka sesungguhnya aku adalah hamba-Mu dan putra hamba laki-laki-Mu serta putra hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku berada di tangan-Mu, aku berdoa kepada-Mu ihwal bahaya yang menimpaku, dan aku berucap seperti yang diucapkan oleh Yunus a.s., “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang Zalim,’” maka kabulkanlah bagiku seperti Engkau mengabulkan bagi Yunus a.s., dan selamatkanlah aku dari kedukaan seperti Engkau menyelamatkannya, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu, dan “Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.”
Salah satu hal yang juga sudah teruji, yang diriwayatkan oleh orang-orang saleh, adalah menekuni pembacaan ayat ini sebanyak 41 kali tanpa jeda seusai shalat subuh selama 40 hari berturut-turut tanpa terputus.
Ada pula yang mengurutkan pembacaannya setiap hari sebanyak seribu kali untuk banyak tujuan agama dan dunia, yang berhasil ia dapatkan dengan seizin Allah.
Juga, ada yang mengurutkan pembacaannya seusai_ witir sebanyak empat puluh kali. Hasilnya, memperbanyak bacaan tersebut saat berbagai musibah dan kejadian penting adalah bagus dan bisa melerainya.
- Fasayakfikahumullahu Wa Huwas-Sami’ul-‘Alim
Salah satu yang sudah teruji bermanfaat dalam ayat yang mulia ini adalah memulai doa dengan ucapan, “Ya Sami‘u Ya ‘Alim Ya Hasibu Ya Kafi” (Wahai Sang Maha Mendengar, wahai Sang Mahatahu, wahai Sang Maha Menghitung, wahai Sang Maha Mencukupi) (80 kali), kKemudian membaca setelah itu dua puluh delapan kali: fasayakfikahumullahu wa huwas-samiul-‘alim (Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.), dan bershalawat atas Nabi saw. sebanyak sebelas kali dengan redaksi:
Ya Allah, rahmatilah junjungan kami Muhammad dengan shalawat yang Engkau menyelamatkan kami dengannya dari segala kengerian serta kerusakan.
Berikut ini doa yang dibaca setelah zikir tersebut, yaitu:
Ya Allah, wahai Yang Menyudahi aneka kesusahan, wahai Yang Mengabulkan doa, wahai Yang Menurunkan ayat-ayat yang jelas, aku memohon kepada-Mu dengan nama-Mu Sang Maha Menghitung lagi Maha mencukupi, dan dengan limpahan anugerah-Mu yang lengkap lagi mencukupi, agar Engkau membentangkan untukku, wahai Allah, hamparan bantuan. Pakaikanlah padaku jubah keperkasaan dari kilauan cahaya-Mu yang terang, yang dengannya Engkau melindungiku dari segala penyebab kerendahan dan kehinaan. Dirikanlah di atasku tenda besar kecukupan. Kawallah aku, wahai Sang Maha Penjaga, dengan mata penjagaan serta pemeliharaan. Cegahlah aku, pada segala yang terhormat maupun hina, dari apa yang membuat benakku rindu atau yang membuat mataku begadang, sehingga aku berbicara dari balik rahasia dukungan dan pencapaian tujuan. “Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Dan, semoga Allah merahmati junjungan kami Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya, juga memberinya salam.
- Surah Yasin
Salah satu pintu terbesar solusi adalah Surah Yasin. Telah diriwayatkan tentang keutamaannya dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda, “Sesungguhnya segala sesuatu memiliki jantung, dan jantung Al-Quran adalah Yasin. Dan, barangsiapa membaca Yasin, niscaya Allah mencatat baginya dengan pembacaannya sepuluh kali pembacaan Al-Quran.” (HR Ad-Darimi dan At-Tirmidzi, ia berkata, “Ini hadis gharib.”)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala membaca Tha-Ha dan Yasin seribu tahun sebelum menciptakan segala langit dan bumi. Maka, tatkala para malaikat mendengar Al-Quran, mereka berkata, ‘Beruntunglah umat yang ini turun kepada mereka. Dan, beruntunglah rongga dada yang membawa ini. Dan, beruntunglah lisan yang mengucapkannya.” (HR Ad-Darimi)
Diriwayatkan Al-Hasan berkata, “Barangsiapa membaca Yasin pada suatu malam dengan mengharapkan keridhaan Allah, niscaya ia diampuni.” la juga berkata, “Aku diberi tahu bahwa ia setara dengan seluruh Al-Quran.’ (HR Ad-Darimi)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa membaca Yasin pada suatu malam dengan mengharapkan keridhaan Allah, niscaya ia diampuni pada malam itu juga.” (HR Ad-Darimi)
Atha’ bin Abi Rabah menuturkan: Aku diberi tahu bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa membaca Yasin pada permulaan siang, niscaya segala keperluannya dipenuhi.” Ibnu Abbas pun berkata, “Barangsiapa membaca Yasin ketika memasuki pagi hari, niscaya ia diberi kemudahan pada hari itu hingga ia memasuki petang hari. Dan, barangsiapa membacanya di permulaan malam, niscaya ia diberi kemudahan pada malam itu hingga ia memasuki pagi hari.” (HR Ad-Darimi)
Surah Yasin juga bernilai sangat besar serta memiliki kKeutamaan dan pahala yang kesohor. Dalam hadis pilihan disebutkan bahwa ia adalah jantung Al-Quran, pelenyap kesedihan, dan penghapus duka lara. la juga merupakan alat untuk meleraikan musibah dan kegalauan, serta keselamatan dari segala godaan dan cobaan. Para ahli makrifat berpesan dengannya, sementara para wali yang saleh menekuninya. Semua orang jujur pun mendapatkan keberhasilan dalam segala maksudnya serta pemenuhan keperluannya dengan surah ini. Maka, berlindunglah kepadanya dalam setiap kesedihan serta musibah, niscaya diraihlah kelegaan, sirnalah kesempitan dan kesedihan, lapanglah dada, serta mudahlah urusan bagimu. Juga, perbanyaklah membacanya serta baguskanlah kehadiran hati ketika membacanya, dan renungkanlah semua Nama Allah yang lahir dan batin, yang engkau himpun dalam firman-Nya: “Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah,” serta ayat-ayat semacamnya. Sebab, dengan demikian engkau telah menghimpun apa yang tidak dihimpun oleh selainnya. Jika engkau membacanya tiga kali atau lima kali atau tujuh kali hingga empat puluh kali maka itu bagus, karena bilangan tersebut telah disebutkan. Mereka juga menganggap bagus doa setelahnya yang terkenal seraya mengulang-ulangi beberapa ayat. Misalnya, pada firman-Nya: “.. dan menjadikan aku termasuk orang-orang “yang dimuliakan,” engkau membaca doa: Ya Allah, muliakanilah aku dengan dipenuhinya seluruh keperluanku, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang.
Serta mengulang-ulang firman-Nya: “.. dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui,’ sebanyak dua belas kali. Juga, firman-Nya Swt.: “(Kepada mereka dikatakan): ‘Salam’, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang,” sebanyak enam belas kali. Juga, pada firman-Nya Swt: “Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu? Benar, ia mengucapkan, “Benar. Dia Mahakuasa melakukan demikian kepadaku,” ia pun menyebutkan keperluannya. Setelan menutupnya, ia membaca,
Mahasuci Sang Pemberi kelapangan dari segala hal yang disedihkan. Mahasuci Sang Pelunas segala hal yang diutangkan. Mahasuci Dia yang perintah-Nya antara huruf kaf dan nun. Ya Allah, hilangkanlah kesedihan dan kegalauanku, cepat atau lambat, dalam kemudahan, kesehatan, dan keselamatan. Amin.
Terdengar dari junjungan kami Syekh Umar bin Zain bin Smith saat ia menutupnya berucap,
Wahai Sang Pelega segala kesedihan, wahai Sang Mahahidup, wahai Sang Maha Mengurus (makhluk-Nya).
Kesimpulannya, membaca Yasin merupakan kenyamanan bagi orang yang dilanda kesusahan, perbendaharaan bagi orang yang miskin, sandaran bagi orang yang berharap, dan tangga bagi orang yang meminta. Banyak ulama telah mengarang buku tentang aneka keutamaan surah ini. Yang paling agung adalah Ad-Durr Ats-Tsamin fi Fadha’il Yasin karya As-Sayyid Abdullah bin Ali sang pemilik keluarga besar.
Salah satu tata cara yang sudah teruji dari orang-orang saleh dalam membacanya adalah mengulang-ulang lafal “Ya-Sin’ sebanyak tujuh kali. Dan, apabila bacaannya sampai pada firman-Nya:
“.. dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui,”’ ia diulang-ulangi sebanyak empat belas kali. Dan, apabila sampai pada firman-Nya: “(Kepada mereka dikatakan): ‘Salam’, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang,’? ia diulang-ulangi sebanyak enam belas kali. Dan, apabila sampai pada firman-Nya: “Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu? Benar’ ia diulang-ulangi sebanyak empat kali. Kemudian ia membaca hingga akhir surah, sehingga totalnya mencapai empat puluh satu. Juga, barangsiapa membaca Surah Yasin dengan urutan ini sebanyak tujuh kali, niscaya ia meraih tujuan dan maksudnya, dengan seizin Allah.
Doa Yasin oleh Al-Habib Abdullah Al-Haddad
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon dengan sangat kepadaMu dan menitipkan kepada-Mu agama kami, jiwa kami, keluarga kami, anak-anak kami, harta benda kami, dan segala sesuatu yang Kauberikan kepada kami. Ya Allah, jadikanlahkami dalam naunganMu, keamanan-Mu, pertetanggaan dengan-Mu, dan perlindungan-Mu dari segala setan yang durhaka, diktator yang otoriter, orang yang bermata jahat, dan orang yang zalim. Juga, dari kejahatan semua orang yang memiliki kejahatan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, perindahiah kami dengan kesehatan dan keselamatan, benarkanlah kami dengan ketakwaan dan istikamah, dan lindungilah kami dari segala penyebab penyesalan. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa. Ya Allah, ampunilah kami, orangtua kami, anak kami, guru kami, saudara kami seagama, teman kami, kekasih kami, orang yang mencintai kami di jalan-Mu, orang yang memperlakukan kami dengan baik, para mukminin dan mukminat, serta para muslimin dan muslimat, wahai Sang Pemelihara alam semesta. Dan, rahmatilah, ya Allah, hamba-Mu sekaligus utusan-Mu junjungan kami dan pemimpin kami Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya, juga berilah ia salam. Dan, anugerahilah kami kesempurnaan dalam mengikuti beliau lahir dan batin dalam kesehatan dan keselamatan, dengan kasih sayang-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang.
Doa Surah Yasin Lainnya
Shalat dua rakaat dan pada rakaat pertama membaca Al-Fatihah tujuh kali dan inna anzalnahu (Surah Al-Qadr) tujuh kali. Dan, pada rakaat kedua membaca Al-Fatihah tujuh kali dan Al-Ikhlash tujuh kali. Kemudian seusai shalat mengucapkan basmalah dan membaca Surah Yasin serta bershalawat atas Nabi saw. dan membaca doa berikut ini:
Ya Allah, karuniailan aku rezeki yang halal tanpa kerja keras, dan kabulkanlah doa kami tanpa penolakan. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari dua cela, yaitu kemiskinan dan utang, juga dari penindasan musuh. Allah melakukan apa yang Dia kehendaki dengan kuasa-Nya dan menghukum sesuai keinginanNya dengan keperkasaan-Nya. Mahasuci Dia Sang Pemberi jalan keluar bagi semua orang yang dilanda kesusahan dan orang yang dililit utang. Mahasuci Dia Sang Pelolos semua orang yang dikurung dalam penjara. Mahasuci Dia Sang Pelega semua orang yang dilanda kesedihan. Mahasuci Dia Sang Maha mengetahui segala yang diciptakan. Mahasuci Dia Sang Pengalir air di laut dan mata air. Mahasuci Yang Menjadikan perbendaharaan-Nya di antara huruf kaf dan nun. Mahasuci Yang Berfirman, “Sesungguhnya perintahNya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:
Jadilah! maka terjadilah ia.” Wahai Sang Pelega, legakaniah. Wahai Sang Pelega, legakanlah. Wahai Sang Pelega, legakanlah. Wahai Sang Pelega, legakanlah. Mahasuci Dia Yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu, dan kepada-Nya kalian kembali. Wahai Allah, wahai Allah, wahai Allah, wahai Sang Maha Terpuji, wahai Sang Mahamulia, wahai Yang di sisi-Mu tujuanku. Pada-Mu penjagaanku, wahai Sang Maha Memenangkan, wahai Sang Maha Penolong, hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan. Ya Allah, berilah kami pertolongan di setiap keadaan dengan karunia-Mu, wahai Sang Maha Penyantun, dengan kemuliaan ‘ Surah Yasin, dengan keberkahan nama-Mu, wahai Allah, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Ya Allah, wahai Yang Menurunkan Kitab Suci, wahai Yang Menjalankan awan, wahai Yang Mengalahkan segala golongan, menangkanlah kami atas semua musuh. Jika Kami kehendaki niscaya Kami menurunkan kepada mereka mukjizat dari langit, maka senantiasa kuduk-kuduk mereka tunduk kepadanya.” “Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apa pun.” “Dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan. Dan adalah Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.”
Doa Orang Saleh Lainnya
Wahai Yang Tidak dilihat oleh mata, Yang tidak dicampuri oleh prasangka, Yang tidak diliputi oleh kata-kata orang tentang-Nya, Yang tidak diubah oleh segala kejadian, dan Yang tidak takut terhadap pergiliran yang buruk. Wahai Yang Mengetahui berat gunung, takaran laut, jumlah tetesan hujan, dan jumlah daun pepohonan. Wahai Yang tidak gelap baginya malam, Yang tidak disilaukan oleh siang, Yang tidak tersembunyi baginya suatu langit oleh langit lainnya ataupun suatu (lapisan) bumi oleh (lapisan) bumi lainnya, tidak pula lautan kecuali Dia mengetahui apa yang ada di dasarnya, dan tidak pula gunung kecuali Dia mengetahui apa yang ada di balik tanah berbatunya. Jadikanlah umur terbaik kami sebagai penghujungnya, dan hari terbaik kami adalah hari kami bertemu dengan-Mu, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, barangsiapa memusuhi kami, musuhilah ia. Barangsiapa berbuat makar terhadap kami, buatlah makar terhadapnya. Barangsiapa menyerang untuk membinasakan kami, binasakanlah ia. Barangsiapa menghendaki keburukan bagi kami, hukumlah ia. Juga, padamkanlah dari kami api yang dinyalakan oleh orang terhadap kami, cegahlah kesedihan yang diperbuat oleh orang terhadap kami, masukkanlah kami dalam baju besi-Mu yang membentengi, dan tutupilah kami dengan tirai penutup-Mu yang melindungi. Wahai Yang Melindungi kami dari segala sesuatu, cegahlah kami dari segala urusan dunia dan akhirat yang membuat kami sedih. Benarkanlah ucapan dan perbuatan kami dengan pewujudan. Wahai Yang Maha Menyayangi, wahai Yang Maha Menemani, lapangkanlah kami dari segala kesempitan, jangan bebani kami dengan apa yang tidak kami sanggupi, dan Engkaulah Sang Tuhan Sejati. Wahai Yang Memunculkan bukti di setiap anggota tubuh, wahai Yang rahmat-Nya di tempat ini dan segala tempat, wahai Yang tidak kosong dari-Nya satu tempat pun, jagalah kami dengan mataMu yang tidak tidur, dan cegahlah kami dengan anggota-Mu yang tidak bisa digapai, karena hati kami telah yakin bahwa tiada Tuhan selain Engkau dan bahwa kami tidak akan binasa selama Engkau adalah harapan kami, maka rahmatilah kami dengan kuasa-Mu atas kami, dengan suatu rahmat yang dengannya Engkau menyembuhkan kami dari penyakit yang ada pada kami. Wahai Sang Mahaagung Yang diharapkan oleh semua yang agung. Wahai Sang Mahatahu, wahai Sang Maha Penyabar, Engkau Maha Mengetahui keperluan kami dan Mahakuasa meloloskan kami, dan itu mudah bagi-Mu. Maka, karuniailah kami dengan pemenuhannya, wahai Yang Paling Pemurah di antara semua pemurah, wahai Yang Paling Dermawan di antara semua dermawan, wahai Yang Paling Cepat di antara para penghitung.
Ada pula yang mengurutkan pembacaan Yasin seperti berikut ini: Yaitu, membaca dari permulaan surah, lalu apabila sampai pada firman-Nya: “.. dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat,” maka doa berikut ini dibaca:
Ya Allah, tutupilah dari kami penglihatan orang-orang jahat dan zalim, agar aku tidak pedull dengan penglihatan mereka. “Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”
Ya Allah, wahai Yang cahaya-Nya di dalam rahasia-Nya, dan rahasia-Nya di dalam ciptaan-Nya, sembunyikanlahaku dan orang yang bersamaku dari mata para musuh, orang-orang yang dendam, orang-orang yang dengki, dan orang-orang yang zalim, sebagaimana Engkau menyembunyikan ruh di dalam jasad, wahai Allah.
Kemudian mengucapkan, “Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka,” hingga firman-Nya: “Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.” Kemudian membaca:
Ya Allah, berilah aku kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia, dekatkanlah aku kepada-Mu seperti dekatnya para ahli makrifat, bersinkanlahaku dari segala kekejian yang lahir dan yang batin, dan lenyapkanlah dariku segala pertalian darah dan watak agar aku termasuk orang-orang yang menyucikan diri. Wahai Allah, wahai Cahaya, wahai Kebenaran, wahai Yang Terang, wahai Yang Terdahulu kebaikan-Nya, kebaikan-Mu yang terdahulu, selubungilah aku dengan sebagian cahaya-Mu, ajarilah aku sebagian pengetahuan-Mu, pahamkanlahaku tentang-Mu, perdengarkanlahaku dari-Mu, buatlah aku melihat dengan-Mu, dirikanlah aku dengan kesaksian-Mu, pakaikanlah aku pakaian takwa dari-Mu, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu, wahai Sang Maha Mendengar, wahai Sang Maha Penyabar, wahai Sang Mahatinggi, wahai Sang Mahaagung.
Selanjutnya, “Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati,” hingga firman-Nya: “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka… dst.,” kemudian membaca:
Ya Allah, cegahlah lidah mereka dari kami dan orang yang bersama kami, belenggulah tangan mereka, ikatlah hati mereka, jadikanlah antara kami dan mereka penghalang dari cahaya keagungan-Mu, tirai penutup dari kekuatan-Mu, dan tentara dari kekuasaan-Mu, sesungguhnya Engkau Mahahidup, Mahakuasa, Mahakaya, Maha Menaklukkan. Buruklah wajah mereka (tiga kali), butalahn mata mereka, kelulah lidah mereka, dan gemetarlah hati mereka. Engkau menjadikan kebaikan mereka di hadapan mereka, kejahatan mereka di bawah kaki mereka, dan cincin Sulaiman di antara pundak mereka. Mereka tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak berbicara. Dengan hak Kaf-ha-ya’ ‘ain-shad “Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Lalu membaca, “Dan jikalau Kami menghendaki,”’ hingga akhir surah ini. Apabila sudah rampung darinya, membaca doa, “Wahai Yang Tidak dilihat oleh mata… dst.” yang telah disebutkan di awal.
Doa Yasin oleh Sayyidi Ahmad bin Idris
Imam Ahmad bin Idris ra. sering kali menghimpun kawan-kawan di saat-saat susah dan menyuruh mereka membacanya sebanyak empat puluh satu kali. Sayyidi Syekh Shalih Al-Ja‘fari rahimahullah berkata: Aku telah memilih berkat karunia Allah Swt. agar doamu menjadi doa yang dihimpun dan dikarang oleh Sayyidi Ahmad bin Idris r.a. dengan perintah Nabi saw. di akhir Al-Hizb As-Saifi (hizib pedang), yaitu sang murid setelah menutup pembacaan Yasin dengan membaca:
Ya Allah, rahmatilah pemimpin kami Muhammad beserta keluarganya di setiap kedipan mata dan tarikan napas, sebanyak bilangan yang dicakup oleh pengetahuan Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku “mempersembahkan kepada-Mu di hadapanku semua tarikan napas, kejapan, dan kedipan mata semua penduduk langit dan penduduk bumi serta segala sesuatu yang ada di dalam pengetahuan-Mu, baik yang sekarang ada maupun yang dahulu ada. Aku mempersembahkan semua itu kepada-Mu di hadapanku. Ya Allah, anugerahilah aku hati yang khusyuk, tunduk, dan patuh, juga mata yang menangis, tubuh yang sehat dan tahan, keyakinan yang jujur dan terus-terang terhadap kebenaran, tobat yang nasuha, lidah yang berzikir dan memuji, iman yang benar, rezeki yang halal, baik, dan luas, juga ilmu yang bermanfaat, anak yang saleh, teman yang cocok, umur yang panjang dalam kebaikan dan kesibukan beribadah secara ikhlas, juga akhlak yang bagus, amal yang diterima, tobat yang diterima, tingkatan yang tinggi, dan istri yang beriman lagi taat.
Ya Allah, jangan buat aku melupakan zikir menyebut-Mu, jangan kuasakan diriku kepada selain Engkau, jangan buat aku merasa aman dari makar-Mu, jangan singkap dariku tirai penutup-Mu, jangan buat aku berputus asa dari rahmat-Mu, dan jangan jauhkan aku dari naungan-Mu dan pertetanggaan dengan-Mu. Jauhkanlah aku dari kemurkaan dan kematahan-Mu dan jangan buat aku berputus asa dari rahmat-Mu. Jadilah toman akrab bagiku, bagi keluargaku, dan bagi semua kawanku dalam segala ketakutan, kecemasan, kengerian, setta keterasingan. Lindungilah aku dari sogala kebinasaan, selamatkanlah aku dati semua malapetaka, gangguan keschatan, cacat tubuh, derita mendalam, kesengsaraan, guncangan, keterpurukan, kerendahan, kehinaan, kekalahan, kekurangan, kelaparan, kehausan, kemiskinan, kemelaratan, kesempitan, godaan, wabah penyakit, malapetaka, ketenggelaman, kebakaran, petir, pencurian, panas, dingin, perampasan, kesesatan, hewan penggangu, ketergelinciran, dosa, kesedihan, kegalauan, pemalsuan, kegagalan, pencemaran nama baik, kebercelahan, cacat, penyakit, kegilaan, lepra, kusta, kelumpuhan, wasir, kehilangan akal, serta kekurangan, kebinasaan, skandal, dan kejelekan di dua negeri (dunia dan akhirat). Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.
Ya Allah, tinggikanlahaku dan jangan jatuhkan aku, belalah aku dan jangan tolak aku, berilah aku dan jangan halangi aku dari pemberian, tambahilah aku dan jangan kurangi aku, kasih sayangilah aku dan jangan siksa aku. Hilangkanlah kesedihanku, usirlah kegalauanku, binasakanlah musuhku, menangkanlah aku dan jangan biarkan aku tidak ditolong, muliakanlah aku dan jangan hinakan aku, tutupilah aku dan jangan bongkar aibku, pentingkanlah aku dan jangan pentingkan orang lain atas diriku, jagalah aku dan jangan sia-siakan aku, karena Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Yang Paling kuasa di antara semua yang berkuasa. Wahai Yang Paling Cepat perhitungannya. Semoga Allah merahmati junjungan kami Muhammad beserta seluruh keluarganya, juga berilah beliau salam, wahai Sang Pemilik keagungan dan kemuliaan.
Ya Allah, Engkau memerintah kami untuk berdoa kepada-Mu dan Engkau menjanjikan kepada kami pengabulannya. Dan, kami telah berdoa kepada-Mu sebagaimana yang Kauperintahkan. Maka, Kabulkanlahkami seperti yang Kaujanjikan, wahai Sang Pemilik keagungan dan kemuliaan. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi Janji.
Ya Allah, kebaikan yang telah Kautakdirkan bagiku dan Kausyariatkan di dalamnya dengan taufik dan pemudahan-Mu, maka sempurnakanlah bagiku dengan rupa yang terbaik, paling tepat, dan paling murni seluruhnya, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala yang Kaukehendaki dan Mahalayak mengabulkan permintaan, Engkalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Dan, kejahatan yang Kaumampukan bagiku dan Kauperingatkan aku darinya, singkirkanlah ia dariku, wahai Sang Mahahidup, wahai Sang Maha Mengurus (makhluk-Nya), wahai Yang segala langit dan bumi berdiri dengan peorintah-Nya, wahai Yang memegang langit agar tidak jatuh menimpa bumi kecuali dengan seizin-Nya, wahai Yang “PerintahNya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: Jadilah! maka terjadilah ia.” “Maka, Mahasuci Dia Yang di tangan-Nya kekuasaan segala sesuatu, dan kepada-Nya kalian kembali.” Mahasuci Allah Yang Mahakuasa, Maha Menaklukkan, Mahakuat, Mahaperkasa, Mahagagah, Mahahidup, Maha Mengurus (makhluk-Nya) tanpa pembantu, tanpa penolong, dengan rahmat-Mu aku meminta tolong.
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan hak Surah Yasin beserta segala rahasia, cahaya, dan keberkahannya, agar Engkau menerima dariku apa yang kudoakan dengannya, dan memenuhi keperluanku, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang.
Ya Allah, inilah doaku, dan dari-Mu pengabulannya. Inilah kesungguhanku, dan pada-Mu penyandarannya. Tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung. Dan, segala puji bagi Allah awalnya, akhirnya, lahirnya, dan batinnya. Semoga Allah merahmati junjungan kami Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya yang bagus dan bersih, juga berilah beliau salam yang banyak, berpengaruh, langgeng, dan abadi hingga Hari Kiamat. Dan, cukuplah bagi kami Allah, dan Dia sebaik-baik penolong. Segala puji bagi Allah Sang Pemelihara alam semesta. Semoga Allah merahmati junjungan kami Muhammad beserta keluarganya di setiap kedipan mata dan tarikan napas sebanyak bilangan yang dicakup oleh pengetahuan Allah.
Urutan Surah Yasin Lainnya
Para ulama telah menyebutkan pengurutan yang tak ternilai dan sudah teruji untuk meraih keberkahan surah ini, yaitu membaca Yasin serta mengulang-ulangi lafal ini sebanyak tujuh kali, seraya berucap “Ya-Sin,” lalu meneruskan bacaan hingga firman-Nya Swt.: “Dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat,” lalu membaca:
Ya Allah, rahmatilah junjungan kami Muhammad beserta keluarga junjungan kami Muhammad, juga berkahilah dan berilah beliau salam. Ya Allah, wahai Yang cahaya-Nya di dalam rahasia-Nya dan rahasia-Nya di dalam ciptaan-Nya, sembunyikanlahkami dari mata orang-orang yang melihat, tamak, dan sewenang-wenang, serta dari hati orang-orang yang dengki dan melampaui batas, sebagaimana Engkau menyembunyikan ruh dari tubuh. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. (3 kali)
Selanjutnya membaca sekali lagi “Dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat,” sambil meneruskan pembacaan hingga firman-Nya Swt.: ‘Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan,” kemudian membaca:
Ya Allah, rahmatilah junjungan kami Muhammad beserta keluarga junjungan kami Muhammad, dan berkahilah serta berilah beliau salam.
Ya Allah, muliakanlah kami dongan pemahaman, penjagaan, serta pemenuhan kepetluan di dunia dan di akhirat. Sasungguhnya Engkau Mahakuasa atas sogala sesuatu. (2 kall)
Berikutnya membaca, “Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan. Dan kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia (meninggal) suatu pasukan pun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya,” dan meneruskan bacaan hingga firman-Nya Swt.: “Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui,” lalu mengulang-ulangnya dengan bilangan tadi, yaitu 14 kali, lalu membaca:
Ya Allah, rahmatilah junjungan kami Muhammad beserta keluarga junjungan kami Muhammad, juga berkahilah dan berilah beliau salam. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu sebagian karunia-Mu yang melimpah, luas, dan banyak, yang dengannya kami tidak memeri lukan seluruh makhluk ciptaan-Mu. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. (2 kali)
Selanjutnya meneruskan hingga firman-Nya: “(Kepada mereka dikatakan): ‘Salam,’ sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang,” lalu diulang-ulangi sebanyak enam belas kali, kemudian membaca:
Ya Allah, rahmatilah junjungan kami Muhammad, juga berkahilah dan berilah beliau salam. Ya Allah, selamatkanlah kami dari kerusakan dunia dan akhirat serta keburukan keduanya, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. (3 kali)
Kemudian melanjutkan pembacaan dengan, “Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir): Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat,” hingga firman-Nya Swt.: “Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya?” lalu membaca:
Ya Allah, rahmatilah junjungan kami Muhammad beserta keluarga junjungan kami Muhammad, juga berkahilah dan berilah beliau salam. Ya Allah, kuasakanlah kepada kami sebagian kebaikan dunia dan akhirat, serta tundukkanlah bagi kami kesulitan keduanya dengan hak surah yang mulia ini, dan dengan hak junjungan kami Muhammad beserta seluruh keluarganya, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. (3 kali) .
Berikutnya melanjutkan pembacaan, “Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka, maka sebagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebagiannya mereka makan,” hingga firman-Nya: “Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: ‘‘Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?”
Ya Allah, rahmatilah junjungan kami Muhammad beserta keluarga junjungan kami Muhammad, juga berkahilah dan berilah beliau salam. Wahai Allah, wahai Allah, wahai Allan Yang Menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh, hidupkanlahruh kami dan cinta kami dalam hati semua makhluk ciptaan-Mu, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. (3 kali)
Kemudian membaca,
Katakanlah: “la akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk, yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu.”
Benar, Dia Mahakuasa memaafkan kami dengan pemaafan dan kesehatan, serta membela kami dari segala keburukan dan kerusakan, juga memenuhi segala keperluan bagi kami di dunia dan akhirat. Wahai Allah, wahai Allah, wahai Allah, wahai Allah, wahai Allah, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
“Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: Jadilah! maka terjadilah ia. Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”
Ya Allah, rahmatilah junjungan kami Muhammad beserta keluarga junjungan kami Muhammad, juga berkahilah dan berilah beliau salam. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan nama Allah Yang Tiada Tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi Maha Mengurus (makhluk-Nya). Dengan nama Allah Yang Tiada Tuhan selain Dia Sang Pemilik keagungan dan kemuliaan. Dengan nama Allah Yang tidak merugikan bersama nama-Nya sesuatu apa pun di bumi ataupun di langit dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Allah, rahmatilah junjungan kami Muhammad beserta keluarga junjungan kami Muhammad, juga berkahilah dan berilah beliau salam. Wahai Sang Pelapang, lapangkanlahkami, wahai Sang Penolong peminta tolong, wahai Sang Penolong peminta tolong, tolonglah kami, tolonglah kami, wahai Sang Maha Pengasih, wahai Sang Maha Pengasih, kasihilah kami, wahai Sang Maha Pengasih, kasihilah kami. Ya Allah, sesungguhnya Engkau menjadikan Yasin sebagai penawar bagi orang yang membacanya dan bagi orang yang dibacakan untuknya, seribu penawar, seribu obat, seribu keberkahan, seribu rahmat, seribu keberkahan, seribu rahmat, dan seribu nikmat. Engkau pun menamainya al-ma’ammah melalui lisan Nabi-Mu Muhammad saw., yang memberi pelakunya semua kebaikan dua negeri (dunia dan akhirat, Penerj.), dan ad-dafi’ah yang membela kami dari segala keburukan, bencana, dan kesedihan, serta memenuhi keperluan kami. Jagalah kami dari dua cela, yaitu kemiskinan dan utang. Mahasuci Sang Pelunas semua orang yang berutang. Mahasuci Sang Pelega semua orang yang dilanda kesedihan. Mahasuci Yang Menjadikan perbendaharaan-Nya di antara huruf kaf dan nun. Mahasuci Yang Apabila menetapkan suatu urusan maka ia hanya berfirman kepadanya, “Jadilah”, maka ia pun terjadilah. “Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” Wahai Sang Pelapang, lapangkanlah dari kami semua kesedihan kami, dengan kelapangan yang segera, dengan kasih sayang-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Semoga Allah merahmati junjungan kami Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya, juga memberi beliau salam, wahai Sang Pemilik keagungan dan kemuliaan, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Segala puji bagi Allah Sang Pemelihara alam semesta.
- Surah Al-Waqi’ah
Salah satu pintu terbesar solusi adalah Surah Al-Waqi’ah yang mengandung rahasia dalam menarik rezeki, sebagaimana disebutkan oleh aneka riwayat.
Abu Ubaid menyebut dalam Fadha’il-nya, juga Ibnu Adh-Dharis, Al-Harits bin Abu Usamah, Abu Ya’la, Ibnu Mardawaih, dan AIlBaihaqi dalam Syu’ab Al-lman dari Ibnu Mas’ud, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Barangsiapa membaca Surah Al-Wagqi’ah setiap malam, niscaya ia tidak ditimpa kemiskinan untuk selamanya.” Ibnu Mas’ud pun menyuruh putri-putrinya untuk membacanya setiap malam.
Ibnu Asakir juga menyebutkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa membaca Surah Al-Wagqi’ah setiap malam, niscaya ia tidak ditimpa Kemiskinan untuk selamanya.”
Ibnu Mardawaih pun menyebutkan dari Anas bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Surah Al-Wagqi’ah adalah surah kekayaan. Maka bacalah ia dan ajarkanlah ia kepada anak-anak kalian.”
Ad-Dailami menyebutkan pula dari Anas r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Ajarilah istri kalian Surah Al-Waqi’ah, karena ia adalah Surah kekayaan.”
Lihatlah Ad-Durr Al-Mantsur karya As-Suyuthi dan Jami’ Al-Ushul karya Ibnul Atsir serta Misykat Al-Mashabih.
Asy-Syarif Al-Fasi berkata tentang Al-Arif Billah Al-Marjani, ia berkata, “Pembacaan Surah Al-Waqi’’ah merupakan keamanan dari kemiskinan.” Sang Syekh rahimahullah berkata, “Rahasianya adalah pada firman-Nya: Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan, Kamukah yang menciptakannya, ataukah Kami yang menciptakannya?” “Maka terangkanlahkepadaku tentang yang kamu tanam? Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkannya?” “Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan?” “Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dari gosokan-gosokan kayu). Kamukah yang menjadikan kayu itu ataukah Kami yang menjadikannya?”
Nah, itu adalah aneka materi faktor penyebab. Apabila si pembaca membaca ayat-ayat ini dan menarik diri dari melirik aneka faktor penyebab itu dengan percaya pada Sang Pembuatnya dan Penciptanya, niscaya mudahlah baginya segala faktor penyebab itu serta menjadi pelayan baginya. Maka, kemiskinan tidak mengenainya lantaran ia percaya pada Sang Penyebab segala faktor penyebab tanpa melirik aneka faktor penyebab itu. Adalah Allah yang dimintai bantuan.
Ali r.a. juga berucap setelah ayat “ataukah Kami yang menciptakannya?” “ataukah Kami yang menumbuhkannya?” ‘ataukah Kami yang menurunkan?” ataukah Kami yang menjadikannya?” “Justru Engkaulah, wahai Tuhanku.’ (tiga kali)
Hujjatul-islam Al-Ghazali berkata dalam Minhaj Al-Abidin, “Aku bertanya kepada salah seorang guru kami tentang pembacaan Surah Al-Waqi’ah yang dibiasakan oleh para wali kita pada masa susah, bukankah tujuannya adalah agar Allah membela mereka dan melapangkan bagi mereka melalui sebagian dunia, seperti yang sudah biasa. Mana mungkin kehendak akan perhiasan dunia terjadi melalui amalan akhirat?” la menjawab, “Bukan itu artinya. Maksudnya tidak lain adalah agar Allah memberi mereka rezeki berupa rasa puas dan sekelompok orang agar menjadi bekal dan kekuatan bagi mereka untuk mempelajari ilmu pengetahuan. Nah, ini tergolong menghendaki kebaikan, bukan dunia semata.”
Dalam kitab Hulyah Al-Abrar disebutkan: “Barangsiapa senang mengetahui ilmu orang yang terdahulu dan yang belakangan, hendaklah ia menekuni pembacaan Surah Al-Waqi’ah.”
Dalam kitab Ta’lim Al-Muta’allim disebutkan: Salah satu faktor terkuat yang menarik rezeki adalah mendirikan shalat dengan mengagungkan, khusyuk, meluruskan rukun-rukunnya dan semua wajibnya serta sunnahnya dan etikanya. Juga, shalat dhuha dan membaca Al-Wagqi’ah, Khususnya pada malam hari. Juga, pembacaan: Tabarakalladzi bi yadihil-multk, Al-Muzammil, wal-laili idza yaghsya, dan alam nasyrah laka shadrak. Juga, tiba di masjid sebelum adzan serta melanggengkan bersuci.
Doa Setelah Membaca Al-Waqi’ah
Salah satu doa yang dipanjatkan seusai membaca Al-Waqi’ah di pagi dan petang hari adalah:
Ya Allah, jagalah wajah kami dengan kekayaan, dan jangan hinakan kami dengan kemiskinan sehingga kami harus mencari rezeki dari para pencari rezeki-Mu, meminta dikasihani oleh manusia ciptaan-Mu yang berbudi buruk, sibuk memuji orang yang memberi kami, dan tergoda untuk mengecam orang yang tidak mau memberi kami. Padahal, di balik semua itu Engkaulah yang berwenang untuk memberi ataupun tidak memberi.
Ya Allah, sebagaimana Engkau menjaga wajah kami dari sujud kecuali kepada-Mu, maka jagalah kami dari keperluan selain kepada-Mu, dengan keberadaan-Mu, kedermawanan-Mu, dan karunia-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang (tiga kali). Ya Allah, cukupkanlah kami dengan karunia-Mu dari siapa pun selain Engkau. Semoga Allah merahmati junjungan kami Muhammad beserta . keluarganya dan para sahabatnya, juga berilah beliau salam.
Doa Al-Waqi’ah Lainnya
Ya Allah, wahai Yang tidak memerlukan semua makhluk ciptaanNya, sementara setiap makhliuk ciptaan-Nya memerlukan-Nya, wahai Sang Satu Yang Tidak ada satu bagi-Nya, wahai Sang Sandaran Yang Tidak ada sandaran bagi-Nya, putuslah harapan kecuali dari-Mu, dan pupusiah harapan kecuali di jalan-Mu, wahai Sang Penolong orang yang meminta tolong, tolonglah aku (tujuh kali).
Doa Setelahnya yang Lain
Mahasuci Tuhanku Yang Mahaagung, Yang Diharapkan oleh semua yang agung. Ya Allah, tundukkanlahbagiku urusan rezekiku, lindungilah aku dari kesusahpayahan dalam mencarinya, dari kesibukan hati dan kekalutan pikiran dengannya, dari kehinaan di hadapan makhluk karenanya, dari memikirkan dan merekayasa dalam rangka meraihnya, juga dari kekikiran dan kepelitan setelah memperolehnya. Ya Allah, jadikanlah ia penyebab tegaknya penghambaan dan kesaksian hukumhukum ketuhanan. Ya Allah, ambil alihlah urusanku dengan dzatMu, jangan serahkan aku kepada diriku sendiri meski sekejap mata pun, jangan pula serahkan kepada satu pun makhluk ciptaan-Mu. Perbaikilah bagiku semua urusanku, berilah aku petunjuk ke jalan yang lurus, jalan Allah, Yang milik-Nya segala isi langit dan bumi. Sungguh, kepada Allah-lah segala urusan menuju.
Doa Lainnya
Ya Allah, wahai Sang Pemilik ‘Arasy yang agung, wahai Sang Maha Penyabar wahai Sang Maha Pemurah, wahai Sang Maha Pengampun wahai Sang Maha Pengasih, wahai Sang Maha Mendengar wahai Sang Mahatahu, aku memohon kepada-Mu dengan kesucian surah yang mulia ini dan dengan keberkahannya agar Engkau tidak mengecewakan harapanku pada-Mu, agar Engkau tidak menjadikan keperluanku kecuali kepada-Mu, dan agar Engkau menjadikan hari terbaikku adalah hari penampilan di hadapan-Mu.
Doa Surah Al-Waqi’ah Lainnya
Ya Allah, sesungguhnya aku memasuki pagi hari dan memasuki petang hari dalam keadaan menyukai kebaikan serta tidak menyukai keburukan. Mahasuci Allah. Segala puji bagi Allah. Tiada Tuhan selain Allah. Allah Mahabesar. Tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung. (3 kali)
Ya Allah, berilah kami petunjuk dengan cahaya-Mu kepada cahayaMu dalam apa yang Kembali kepadaku dari-Mu, dan dalam apa yang muncul dariku kepada-Mu, dan dalam apa yang terjadi antara aku dan makhluk ciptaan-Mu. Ya Allah, tundukkanlah bagiku rezekiku dan lindungilah aku dari ambisi dan kesusahpayahan dalam mencarinya, juga dari kesibukan hati dan kekalutan pikiran dengannya, juga dari kehinaan di hadapan makhluk karenanya, juga dari memikirkan dan merekayasa dalam rangka meraihnya, juga dari kekikiran dan kepelitan setelah meraihnya. Ya Allah, mudahkanlah bagiku dengan rezeki yang halal dan segerakanlah ia, wahai Sebaik-baik Pengabul. (3 kali)
Ya Allah, sesungguhnya tidak ada peredaran di segala langit, tidak ada tetesan hujan di segala laut, tidak ada tanah liat di gunung-gunung, tidak ada daun di pohon-pohon, tidak ada gerakan di segala tubuh, tidak ada kedipan di segala mata, tidak ada pula bersitan di setiap benak, kecuali ia mengenal-Mu, menyaksikan-Mu, menunjukkan-Mu, dan merupakan milik-Mu. Maka, dengan kuasa yang dengannya Engkau menundukkan penduduk bumi dan langit, tundukkanlah bagiku hati para makhluk, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
Ya Allah, kasihanilah kemiskinanku, perbaikilah patahku, jadikanlah kelembutan-Mu dalam urusanku, tundukkanlah di jalanku lidah yang jujur, dan jadikanlah ia tempat pemahaman untuk mengucapkan kebenaran dan mengamalkan Sunnah dan Kitab. Ya Allah, ingatkanlahaku apabila aku lupa, sadarkanlah aku apabila aku lalai, ampunilah aku apabila aku bermaksiat, terimalah aku apabila aku taat, dan sayangilah aku, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, terangilah mata hatiku dengan Kitab-Mu, lapangkanlahdadaku dengannya, mudahkanlah urusanku dengannya, lepaskanlah lidahku dengannya, legakanlah laraku dengannya, terangilah hatiku dongannya serta muliakanlah dengan cinta dan pemahaman terhadapnya, serta anugerahilah aku Al-Quran yang agung, ilmu, dan pemahaman. Juga, anugerahilah aku Al-Quran dan sunnah. Wahai Sang Pemenuh keperluan, muliakanlahaku dengan aneka kebaikan, karena tiada daya upaya dan tiada pula kekuatan kecuali dengan Allah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung.
- Surah Tabarak
Salah satu pintu terbesar solusi adalah menyibukkan diri membaca Surah Tabarakalladzi Bi Yadihil-Mulk (Mahasuci Dia Yang di tanganNyalah segala kerajaan), khususnya menjelang tidur. Sebab, banyak diriwayatkan tentang keutamaannya dan keistimewaannya dari Rasulullah saw.
Antara lain, ia memberi pembacanya syafaat dan membelanya dari keburukan, juga beralasan membelanya di alam kubur dan mencegah siksanya darinya, serta mengukuhkannya saat ditanya dan dicecar oleh para malaikat kubur, dan menemani kesendiriannya di sana.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya satu surah dalam Al-Quran, tiga puluh ayat, memberi syafaat bagi seseorang sehingga ia diampuni, yaitu Tabarakalladzi Bi Yadihil-Mulk (Mahasuci Dia Yang di tangan-Nya lah segala kerajaan).’ (HR Ahmad, At-Tirmidzi, Abu Dawud, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah)
Diriwayatkan pula Ibnu Abbas berkata: Salah seorang sahabat Nabi saw. mendirikan tendanya di atas sebuah kubur tanpa ia sadari bahwa itu adalah kubur. Ternyata di sana ada seorang manusia membaca Surah Tabarakalladzi Bi Yadihil-Mulk (Mahasuci Dia Yang di tangan-Nya lah segala kerajaan) hingga akhir. la pun datang menemui Nabi saw. dan memberi tahu beliau tentang hal itu. Maka, Nabi saw. bersabda, “la (surah itu) adalah pencegah, dan ia penyelamat yang menyelamatkannya dari siksa Allah.” (HR At-Tirmidzi, dan ia berkata, “Ini hadis gharib.”)
Diriwayatkan dari Jabir ra. bahwa dahulu Nabi saw. tidak tidur sebelum beliau membaca Alif-Lam-Mim’?? dan Tabarakalladzi Bi Yadihil-Mulk (Mahasuci Dia Yang di tangan-Nya lah segala kerajaan)’ (HR Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ad-Darimi) At-Tirmidzi juga mengatakan, “Ini hadis sahih, demikian dalam kitab Syarh As-Sunnah dan kitab AlMashabih, gharib.”
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Aku benar-benar berharap ia ada di hati setiap orang di antara umatku, yaitu Tabarakalladzi Bi Yadihil-Mulk (Mahasuci Dia Yang di tangan-Nya lah segala kerajaan).” (HR Ath-Thabrani, di dalamnya ada Ibrahim bin Al-Hakam bin Abban, ia adalah perawi yang dha’if)
Juga, diriwayatkan dari Anas r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Sebuah surah dari Al-Quran tidak lain hanya tiga puluh ayat, ia membela pembacanya hingga ia memasukkannya ke surga, yaitu Surah Tabarak.”” (HR Ath-Thabrani dalam kitab Ash-Shaghir dan Al-Awsath)
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud r.a., ia berkata, “Dahulu kami di zaman Rasulullah saw. menamainya al-mani’ah (sang Pencegah), dalam Kitab Allah ada satu surah yang barangsiapa membacanya pada malam hari maka ia sudah beramal banyak dan berbuat bagus.” (HR Ath-Thabrani dalam kitab Al-Kabir dan Al-Awsath, para perawinya tsiqat)
Dalam riwayat lain, redaksinya: Seorang lelaki meninggal dunia, lalu para malaikat siksa menghampirinya. Mereka duduk di sisi kepalanya. Lantas ia berkata, “Tidak ada jalan bagi kalian untuk menyiksanya. Sobab, ia telah membaca Surah Al-Mulk.” la menyebutkan redaksi yang serupa. (HR Ath-Thabrani, di dalamnya ada Ashim bin Bahdalah, ia orang yang tsiqat tetapi mengandung kelemahan, sementara para perawi lainnya adalah para perawi AshShahih)
Juga, diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa ia bertanya kepada seseorang, “Maukah engkau kuceritakan cerita yang membuatmu senang?” la menjawab, “Tentu saja.” Ibnu Abbas berkata, “Bacalah Tabarakalladzi Bi Yadihil-Mulk (Mahasuci Dia Yang di tangan-Nya lah segala kerajaan)’ dan hafalkanlahia serta ajarkanlah kepada istrimu dan semua anakmu, juga anak-anak kecil di rumahmu serta tetanggamu. Sebab, ia adalah sang penyelamat dan sang pendebat yang berdebat atau membela bagi pembacanya pada Hari Kiamat di sisi Tuhannya. la juga meminta baginya kepada Tuhannya agar menyelamatkannya dari siksa neraka apabila ia ada di dalam hatinya. Allah pun menyelamatkan pembacanya dengannya dari siksa kubur.”
Rasulullah saw. bersabda, “Aku benar-benar berharap ia ada di hati setiap orang di antara umatku.” Demikianlah dalam Tadzkirah AlQurthubi.
Barangsiapa melanggengkan membaca surah Al-Mulk, niscaya keterangannya tentang tingkatan yang tinggi dan pangkat yang teragung berpulang kepada pembacanya, dan ia menjadi orang yang dicintai oleh makhluk.
Seorang kKhawwash (orang istimewa) berkata, “Barangsiapa melanggengkan membaca Surah Al-Mulk, niscaya ia melihat setiap kebaikan dalam dirinya dan keluarganya, apalagi jika ia tekun membaca firman-Nya: ‘Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan); dan Dia Mahahalus lagi Maha Mengetahui?’ karena ia memiliki keistimewaan dan aneka rahasia menakjubkan dengan urutan bilangan 2012. Sebab, ia memiliki aneka keistimewaan yang menakjubkan.’
- Surah Al-Fath
Salah satu pintu terbesar solusi adalah Surah Al-Fath.
Al-Bukhari menyebutkan dalam Shahih-nya bahwa Rasuluilah saw. bersabda, “Telah turun kepadaku pada malam ini sebuah surah yang lebih kusukai daripada dunia seisinya.” Dalam riwayat lain, redaksinya: “lebih kusukai daripada apa yang disinari oleh matahari,” kemudian beliau membaca inna fatahna laka fatham-mubina (Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata).
Ahmad dan Muslim pun menyebutkan dari Jabir ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan masuk neraka orang yang menghadiri (perang) Badar atau (peristiwa) Al-Hudaibiyah.”
Nabi saw. bersabda, “Turun kepadaku kemarin sebuah surah yang lebih kusukai daripada dunia seisinya: Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus,”
Nabi saw. bersabda, “Telah turun kepadaku pada malam ini satu ayat yang lebih kusukai daripada apa saja yang ada di atas bumi’, kemudian Nabi saw. membacakannya kepada mereka. Lalu mereka berkata, “Selamat, wahai Nabi Allah. Allan Azza wa Jalla menerangkan apa yang akan Dia lakukan kepadamu. Namun, apa yang akan Dia lakukan kepada kami?” Maka, turunlah kepada beliau saw.: “Supaya Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan supaya Dia menutupi kesalahankesalahan mereka. Dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah.” Demikianlahdalam Tafsir lon Katsir.
Diriwayatkan Ubay bin Ka’ab r.a. berkata, “Barangsiapa membaca surah Al-Fath, ia mendapat pahala seolah-olah ia termasuk orang yang berbaiat kepada Muhammad saw. di bawah pohon.” Demikianlahdalam At-Tafsir.
Seorang saleh berkata, “Apabila orang yang lemah banyak membacanya niscaya ia menjadi kuat. Atau, orang yang lemah, niscaya ia menjadi perkasa. Atau, orang yang kalah, niscaya ia menang. Atau, orang yang kesusahan, niscaya Allah memudahkan urusannya. Atau, orang yang berutang, niscaya Allah melunasi utangnya. Atau, orang yang dipenjara, niscaya ia keluar dari penjaranya. Atau, orang yang dilanda kesusahan, niscaya Allah Swt. mengangkatnya dengan kelembutan-Nya dan kedermawanan-Nya, serta dengan segala rahasia surah ini.” Demikianlah dalam kitab Khawash Al-Qur’an. Dengan syarat, jujur dalam meminta serta berniat baik dan bertujuan baik.
- Surah Adh-Dhuha
Salah satu pintu solusi adalah surah Adh-Dhuha.
Imam Al-Ghazali rahimahullah berkata, “Diriwayatkan dari banyak ulama salaf bahwa mereka dahulu membaca surah Adh-Dhuha pada saat menderita kerugian, lantas mereka mendapati kerugian milik mereka, juga orang yang kehilangan sesuatu, atau kehilangan budak, atau si budak melarikan diri. Maka, hendaklah ia shalat dhuha pada hari Jumat sebanyak delapan rakaat. Seusai shalat, membaca surah Adh-Dhuha (tujuh kali), lalu membaca:
Wahai Sang Penghimpun segala hal menakjubkan, wahai Sang Pengembali segala yang tidak ada, wahai Sang Penghimpun segala hal yang terpencar, wahai Yang di tangan-Nya ada kunci segala urusan, himpunlahbagiku barang hilangku, atau himpunlah barang hilang si fulan baginya, tidak ada yang menghimpun baginya selain Engkau.”
Demikianlah dalam kitab Ad-Durr An-Nazhim.
Diriwayatkan pula dari Zainal Abidin Al-Bakri rahimahullah bahwa orang yang melanggengkan pembacaan surah Adh-Dhuha selama 40 hari, setiap harinya 40 kali, lalu ia setiap hari serampung membaca surah itu mengucapkan:
Ya Allah, wahai Sang Mahakaya, wahai Sang Maha Mencukupi, cukupkanlah aku dengan kekayaan yang setelahnya aku tidak takut miskin. Berilan aku petunjuk karena aku sesat, dan ajarilah aku karena aku bodoh. Allah menyediakan bagi orang yang Dia ajari hikmah sesuai dengan persiapan dan kesungguhannya.
- Surah Alam Nasyrah Laka Shadrak
Seorang yang saleh berkata, “Barangsiapa melanggengkan pembacaannya seusai shalat lima waktu, niscaya Allah memudahkan urusannya, melegakan kesedihannya, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak ia sangka-sangka.” Ada pula yang berkata, “Pembacaannya mempermudah rezeki, melapangkan dada, melenyapkan kesulitan dalam aneka urusan, dan memperbaiki bagi orang yang didominasi oleh kemalasan beribadah serta kemacetan hidup, apabila la melanggengkan pembacaannya dengan tulus dan jujur.”
Seorang yang saleh juga menyebutkan bahwa bilangannya yang sudah teruji bermanfaat adalah tujuh ratus ribu kali.
Doa Surah Alam Nasyrah
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu wahai Allah (3 kali), wahai Tuhannya generasi pertama dan terakhir, dengan firman yang Kaufirmankan ihwal Nabi kami Muhammad saw.: “Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?” lapangkan bagiku dadaku. Dengan nama yang dengannya Engkau melapangkan dada Nabi kami Muhammad saw. dan dengan Islam, wahai Sang Pemberi keselamatan, wahai Sang Maha Memberi keamanan, wahai Sang Maha Menguasai, wahai Allah (3 kali), aku memohon kepada-Mu dengan hak Nabi-Mu Muhammad saw. “Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,” hilangkanlah dari kami beban kami, wahai Allah (3 kali). Kami juga memohon kepada-Mu dengan firman-Mu yang terdahulu, yang bukan makhluk, dan dengan firman-Mu kepada Nabi-Mu Muhammad saw. “Yang memberatkan punggungmu?” wahai Sang Penolong, wahai Yang Tidak tersembunyi bagi-Mu keadaanku, sembunyikanlah aku dari ponglihatan orang-orang zalim, wahai Allah (3 kali), Aku juga memohon kepada-Mu dengan nama-Mu yang dengannya Engkau mengangkat segala langit dan menghamparkan segala bumi.
Dan, dengan firman-Mu kepada kekasih-Mu, “Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,” wahai Sang Peninggi, wahai Sang Penyebut, sebutlah aku dengan penyebutan para ahli zikir yang berzikir menyebut-Mu sambil berdiri, duduk, dan berbaring, seraya memikirkan penciptaan segala langit dan bumi. Wahai Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan itu dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, maka lindungilah kami dari siksa neraka. Engkaulah pelindungku dari orang-orang zalim, wahai Allah (3 kali). Aku memohon kepada-Mu dengan hukum Kitab-Mu yang agung agar Engkau menguatkanku dengan penguatan keperkasaan-Mu, dan memudahkan bagiku urusan dunia dan agama, wahai Sebaik-baik yang diharapkan, wahai Allah (3 kali). “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,” aku memohon kepadaMu agar Engkau memudahkan segala yang sulit bagiku dengan pemudahan dari-Mu, wahai Allah (3 kali). “Waka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap,” aku memohon kepada-Mu dengan orang-orang yang berharap kepada-Mu serta dengan ayat-ayat yang terang dan adz-dzikr al-hakim, agar Engkau menyembunyikanku dari penglihatan orang yang menghendaki keburukan bagiku dari semua makhluk ciptaan-Mu, wahai Sang Mahakokoh; agar Engkau menundukkan bagiku rahasia yang dikandung oleh surah ini guna menarik rezeki menuju-Mu, wahai Sang Maha Penolong. Lembutkanlah hati semua hamba-Mu kepadaku dan tolakiah semua hal yang merugikan dariku, wahai Sang Mahahalus, wahai Sang Maha Menjaga, wahai Sang Mahaterang, wahai Allah (3 kali). Wahai Sang Maha Penyayang (tiga kali), wahai Tuhanku, wahai Sang Maha Penyayang, wahai Sang Mahahidup, wahai Sang Maha Mengurus (makhiuk-Nya), wahai Yang Maha Melakukan apa yang dikehendaki-Nya, aku memohon kepada-Mu dengan cahaya wajahMu yang memenuhi pilar-pilar ‘Arasy-Mu, dan dengan kuasa-Mu yang Engkau menakdirkan semua makhluk-Mu, dan dengan rahmat-Mu yang melingkupi segala sesuatu. Tiada Tuhan selain Engkau, dengan kasih sayang-Mu aku meminta tolong, dan dari siksamu aku meminta perlindungan, wahai Sang Penolong orang yang meminta tolong, tolonglah aku, wahai Allah (3 kali). Dengan kasin sayang dari-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Ya Allah, kasih sayang-Mu kuharapkan, maka jangan serahkan aku kepada diriku sendiri meski sekejap mata pun, wahai Allah (3 kali). Perbaikilah bagiku semua urusanku, dengan kasih sayang-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Semoga Allah merahmati junjungan kami Muhammad beserta keluarganya dan para sahabatnya, juga memberi beliau salam.
- Surah Al-Ikhlash
Surah Al-lkhlash merupakan salah satu pintu terbesar solusi dari segala permasalahan. Diriwayatkan bahwa pahala membaca surah Al-Ikhlash seperti membaca sepertiga Al-Quran. Imam Muslim dan Imam At-Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadis dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Segeralah kalian berkumpul di sisiku, karena aku akan membacakan pada kalian surah al-Ikhlash.” Maka berkumpullah orang-orang yang berada di sekitar Nabi. Kemudian Rasulullah saw. membaca Qul Huwallahu ahad (Katakanlah bahwa Allah itu Esa),’ kemudian Rasulullah saw. masuk ke kamarnya, lalu sebagian dari kami berkata pada sebagian yang lain, ‘Kami berpendapat ini adalah suatu kabar berita yang berasal dari langit, maka itulah mungkin yang membuat beliau masuk ke dalam kamar, kemudian Rasulullah saw. keluar dari Kamarnya dan bersabda, “Sesungguhnya aku telah berkata pada kalian bahwa aku akan membacakan pada kalian sepertiga dari Al-Quran, ketahuilah oleh kalian semua bahwa surah al-Ikhlash itu pahalanya seperti membaca sepertiga Al-Quran.”
Dalam sebuah riwayat sahih lainnya disebutkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Surah al-iIkhash itu pahalanya menyamai sepertiga Al-Quran.”
Para ulama berbeda pendapat tentang maksud sabda Nabi bahwa surah al-lkhlash itu menyamai sepertiga Al-Quran. Ada yang mengatakan bahwa maksudnya adalah sepertiga itu mencakup tiga aspek kandungan Al-Quran, yaitu aspek hukum, berita, dan tauhid. Surah al-lkhlash mencakup aspek tauhid sehingga disebut sepertiga Al-Quran. Namun, sebagian ulama berpendapat bahwa maksud sepertiga Al-Quran adalah sisi pahalanya, sehingga siapa membaca surah al-Ikhlash dia akan mendapatkan pahala seperti membaca Al-Quran.
Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa siapa yang membaca surah al-Ikhlash dengan penuh keikhlasan dan ketauhidan (keyakinan akan keesaan Allah) maka dia laksana orang yang telah membaca sepertiga Al-Quran. Dan ini salah satu cara memperoleh kecintaan dari Allah Swt.
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan hadis bahwa Aisyah r.a. berkata: “Rasulullah mengutus seseorang dalam suatu peperangan, lalu orang itu membaca Qul Huwallahu ahad (Katakanlah bahwa Allah itu Esa) dalam shalat berjamaah. Setelah pulang, mereka menceritakan hal tersebut kepada Rasulullah, kemudian Rasulullah bersabda kepada mereka, ‘Coba tanyakan kepadanya mengapa melakukan hal itu dalam shalatnya’ Setelah ditanyakan ia berkata, ‘Karena dalam surah al-lkhlash terdapat sifat Allah yang Maha Pengasih, makanya saya suka sekali membacanya dalam shalat berjamaah. Mendengar jawaban orang tersebut Rasulullah saw. bersabda, ‘Kabarkanlah pada dia bahwa sesungguhnya Allah mencintainya.”
Maksud dari hadis, “… maka ia menutupnya dengan membaca Qui Huwallahu ahad” adalah membaca surah Al-Ikhlash setelah surah Al-Fatihah.
Al-Allamah Al-Ubai berkata, “Guru kami Abu Abdullah bin Argah biasa mengakhiri perbuatan baiknya dengan membaca surah AlIkhlash, ia menutup shalat malamnya dengan membaca surah Al-Ikhlash.”
imam Thabrani meriwayatkan dalam Ruhul Bayan bahwa malaikat Jibril mendatangi Rasulullah saat berada di Tabuk. Malaikat Jibril berkata, “Sesungguhnya Muawiyah Al-Muzanni telah wafat di Madinah, apakah engkau ingin bumi ini aku lipat sehingga engkau dapat melakukan shalat jenazah atasnya?” Maka Rasulullah saw. bersabda, “Ya, lakukanlah.” Maka Jibril kemudian memukulkan sayapnya ke tanah, lalu terangkatlah tempat pembaringan di mana Muawiyah berada di atasnya, lalu Rasulullah saw. menshalatinya sedangkan di belakangnya terdapat dua saf malaikat, masing-masing saf terdiri dari tujuh puluh ribu malaikat. Usai shalat Rasulullah saw. kembali ke Tabuk lalu bertanya kepada Malaikat Jibril, “Bagaimana kau bisa melakukan hal ini?” Malaikat Jibril menjawab, “Dengan mencintai Qul Huwallahu ahad, dan membacanya ketika berbaring, bepergian, sedang duduk ataupun sedang berdiri, dan dalam segala kondisi.””
Imam. Ath-Thabrani dan Imam Abu Nuaim meriwayatkan Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa membaca Qul Huwallahu ahad ketika ia sakit yang menyebabkan kematiannya, dia tidak mendapat fitnan dalam kuburnya, mendapatkan keamanan dari tekanan dalam kubur, dan ruhnya akan dibawa oleh malaikat pada lengannya, sehingga ia dapat melewati Shirat hingga akhirnya masuk ke surga.”
Membaca Surah Al-Ikhash Sebanyak Sepuluh Kali
Terdapat sebuah riwayat yang lemah dalam Al-Hishnu agar kita membaca surah al-lkhlash sebanyak sepuluh kali. Imam Ahmad dan Imam Ath-Thabrani meriwayatkan dari Muadz bin Anas bahwa Nabi saw. bersabda, “Barang siapa membaca Qul Huwallahu ahad sebanyak sepuluh kali maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga.” Lalu Umar bin Khaththab r.a. berkata, “Kalau begitu kita akan memperbanyak membacanya, wahai Rasulullah.” Rasulullah saw. kemudian bersabda, “Adalah Allah yang lebin pantas dan lebih baik untuk banyak diucapkan.” Dalam sanad hadis ini terdapat dua orang perawi yang lemah.
Dalam Mujjam Al-Ausath karya Imam Ath-Thabrani disebutkan sebuah riwayat yang lemah juga dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, “Barang siapa membaca Qul Huwallahu ahad sebanyak sepuluh kali maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah istana di surga, dan barang siapa membacanya dua puluh kali maka Allah akan membangunkan untuknya dua istana untuknya di surga, dan barang siapa membacanya tiga puluh kali maka Allah akan membangunkan untuknya tiga istana di surga kelak.” Lalu Umar bin Khaththab r.a. berkata, “Kalau begitu nantinya kita akan memiliki banyak istana di surga.” Rasulullah saw. bersabda, “Rahmat dan karunia Allah lebih banyak dan lebih luas lagi.’
Surah Al-Ikhlash dan Melimpahnya Rezeki
Imam Ath-Thabrani meriwayatkan sebuah hadis dari Jarir bin Abdullah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa membaca surah al-lkhlash saat hendak masuk ke rumahnya maka akan dihilangkan kefakiran atas penghuni rumah tersebut.” Sanad hadis ini lemah. Al-Hafizh Abu Musa al-Madini meriwayatkan sebuah hadis dari Suhail bin Sa’ad: Seseorang datang kepada Rasulullah, mengadukan kemiskinan dan kesulitan hidupnya. Rasulullah saw. kemudian bersabda, “Ketika engkau masuk ke rumahmu ucapkanlah salam, baik ketika di dalamnya ada orang maupun tidak ada orang, lalu ucapkanlah salam kepadaku kemudian bacalah Qul huwallahu ahad satu kali.” Orang itu lalu melakukan apa yang diajarkan Rasulullah saw. Tak lama berselang, Allah mengaruniainya rezeki sehingga dapat membantu kerabat dan tetangganya. Sanad hadis ini lemah juga. Tetapi, masalah ini termasuk keutamaan amal (Fadhail A‘mal). Kita dibolenkan mengamalkannya sekalipun berdasarkan hadis yang lemah sebagaimana telah kita ketahui.
Surah Al-Ikhlash dan Nama-Nama Agung Allah
Telah diriwayatkan oleh para penulis Sunan bahwa Buraidah r.a. memasuki masjid bersama Rasulullah saw. Begitu tiba di masjid, ia mendapati seseorang sedang shalat kemudian berdoa. Dalam doanya ia mengucapkan,
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan aku bersaksi bahwa Engkau adalah Allah, tiada tuhan selain Engkau, Yang Maha Esa, Tumpuan Harapan segala makhluk, Yang tidak dilahirkan dan tidak pula melahirkan, dan tidak ada sesuatu pun yang sebanding dengan-Nya.”
Rasulullah saw. kemudian bersabda, “Demi Allah yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya orang itu telah berdoa dengan menyebut nama Allah Yang Mahaagung yang apabila ia memohon kepada-Nya akan diberi, dan apabila ia berdoa dengannya maka akan dikabulkan.” Hadis ini dihasankan oleh Abu al-Hasan bin al-Mufadhdhal al-Muqaddasi al-Maliki. la berkata, “Sanad hadis ini tidak ada mengandung celaan. Dalam bab ini tidak ada hadis yang sanadnya lebih baik daripada hadis ini.”
Apa yang dimaksud dengan nama Allah Yang Mahaagung? Ada banyak pendapat para ulama, tetapi yang paling kuat adalah apa yang sudah dikenal dengan ilmu Allah, waktu mustajab dalam berdoa adalah pada hari Jumat; hendaknya pada saat-saat tersebut kita berdoa sungguh-sungguh dengan menyebut nama-nama Allah Yang Mahaagung.
Surah Al-Ikhlash dan Penghapusan Dosa
Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa membaca qul huwalfahu ahaad dua ratus kali maka dosanya akan diampuni selama lima puluh tahun, kecuali apabila ia memiliki utang.” Imam At-Tirmidzi berkata, “Hadis ini gharib diriwayatkan oleh Abu Ya’la al-Mushali. Redaksi hadis dalam riwayatnya: Barangsiapa membaca Qul Huwallahu ahad’ sebanyak lima puluh kali maka dosanya akan diampuni selama lima puluh tahun.”
Dalam riwayat Abu Ya’la al-Mushali juga disebutkan: “Barangsiapa membaca qu! huwallahu ahad sebanyak dua ratus kali dalam sehari maka akan dituliskan seribu lima ratus kebaikan baginya, kecuali apabila ia memiliki utang.” Sanad hadis ini lemah juga.
Dalam Musnad ad-Darimi juga disebutkan sebuah riwayat dari Anas r.a. juga bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa membaca qul huwallahu ahad'” lima puluh kali maka dosanya akan dihapuskan selama lima puluh tahun”
Surah Al-Ikhlash dan Pembebasan dari Api Neraka
Saudari perempuan an-Najasyi, Fairuz ad-Dailami, bekerja sebagai pelayan Nabi saw. la berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsiapa membaca qul huwallahu ahad seratus kali dalam shalat atau di luar shalat, Allah akan membebaskannya dari api neraka.” Sanad hadis ini temah.
Diriwayatkan oleh Muhammad bin Ibrahim Al-Khayyari dalam A/Fawaid dari Hudzaifah bin Yaman r.a. secara marfu, “Barangsiapa membaca surah al-Ikhlash seribu kali maka ia telan melakukan perniagaan dengan Allah.”
Al-Manawi berkata dalam Al-Taysir, “Maksud hadis ini adalah
Allah akan memberikan ganjaran bagi yang membaca surah al-ikhlash dengan membebaskannya dari api neraka, dan hendaknya dibacakan surah al-lIkhlash atas orang yang telah meninggal seribu kali.” . Disebutkan dalam Musnad Al-Bazzar sebuah riwayat secara marfu‘, “Barangsiapa membaca qul huwallahu ahad seratus ribu kali maka Allah akan membebaskannya dari api neraka, dan melepaskannya dari segala kepenatan.” Hadis ini sangat lemah.
Jumlah bilangan inilah yang diketahui untuk dijadikan pegangan ataupun sandaran. Sekelompok ulama Maliki juga menjadikan hadis ini sebagai sandaran. Mereka menganjurkan untuk membaca surah al-Ikhlash dan mengamalkan hadis tersebut. Di antara mereka adalah Syekh Abdus Salam al-Asmar ath-Tharabulsi dalam sebagian nasihatnya. Syekh Abdus Salam yang dimaksud di sini bukanlah Syekh Abdus Salam bin Musayyas al-Marakisy. Di antara ulama yang menganjurkan mengamalkan hadis ini dari kalangan ulama Maliki adalah Syekh al-Arif Muhammad bin. Nashir ad-Darie, al-Arif Abu Zaid Abdurrahman al-Fasi, Syekh Muhammad bin Abdul Qadir alFasi, Syekh Abu Abdullah al-Masnawi, al-Allamah Syekh ath-Thoyyib Kayran dalam penjelasannya atas kitab At-Tauhid Ibnu Asyir.
Para ulama tersebut menganjurkan agar hadis tersebut dijadikan pegangan atau sandaran dalam mengamalkan surah al-Ikhlas, sekalipun sebagian ulama tersebut mengakui hadis itu sangat lemah.
Namun, karena berkaitan dengan fadhail a’mal maka diberikan kelonggaran dalam mengamalkannya. Yang hendak mengamalkannya dipersilakan, dengan harapan mendapatkan apa yang disebutkan dalam hadis tadi, tetapi dengan syarat jangan meyakini hadis tersebut berasal dari Nabi saw., sehingga kita selamat dari berdusta atas nama Nabi saw.
Membaca Surah Al-Ikhlash Menjelang Tidur
Imam at-Tirmidzi meriwayatkan hadis dari Anas r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa hendak tidur di pembaringannya Jalu ia tidur menghadap sebelah kanan kemudian membaca surah al-lkhlash seratus kali, pada Hari Kiamat nanti Allah akan berseru kepadanya, ‘Wahai hamba-Ku, masuklah ke dalam surga dari sisi kananmu.
Menurut Imam at-Tirmidzi, hadis ini gharib, hadis ini juga diriwayatkan dari jalur yang lain.
Imam ath-Thabrani meriwayatkan dalam Mujam Al-Ausath dan Al-Kabir dari Jabir bin Abdullah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa membaca qui huwallahu ahad setiap hari sebanyak lima puluh kali, maka pada Hari Kiamat akan diseru dari kuburnya, ‘Bangunlah, wahai orang yang senantiasa memuji Allah, masuklah ke dalam surga. ath-Thabrani; kualitasnya belum diketahui.
Para perawi hadis ini dapat dipercaya kecuali Syekh
Membaca Surah Al-Ikhlash Setiap Selesai Shalat
Abu Ya‘la al-Mushali meriwayatkan sebuah hadis dari Jabir r.a: bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Ada tiga golongan dari umatku, barangsiapa mengamalkannya dengan penuh keimanan ia akan masuk ke surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki, dan ia akan dinikahkan dengan bidadari yang diinginkannya; pertama, orang yang memaafkan mereka yang telah mencelanya; kedua, orang yang melunasi utangnya dengan sembunyi-sembunyi, dan ketiga, orang yang membaca qul huwallahu ahad setiap habis shalat sebanyak sepuluh kali. Jabir r.a. berkata, “Komudian Abu Bakar r.a. bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana jika ia hanya mengamalkan salah satunya saja?’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Sekalipun ia hanya mengamalkan salah satu dari amalan tersebut.” Sanad hadis ini lemah sekali.
Ibnu Asakir meriwayatkan dalam Tarikh-nya dari Ibnu Abbas r.a. dari Nabi saw.: “Ada tiga golongan atau salah satunya dari tiga golongan tersebut yang bilamana ia mengamalkan tiga hal ini maka dia akan dinikahkan dengan bidadari mana saja yang ia inginkan. Pertama, seseorang yang diberikan suatu amanah lalu ia menunaikan amanahnya tersebut karena takut kepada Allah; kedua, orang yang memaafkan orang lain yang telah menghinanya sebelum ia meninggal; dan ketiga, seseorang yang membaca qul huwallahu ahad sepuluh kali setiap selesai shalat.” Sanad hadis ini lemah.
- Doa Khatam Al-Quran
Membaca doa setelah mengkhatamkan Al-Quran merupakan salah satu pintu solusi terbesar segala permasalahan. Imam Nawawi berkata, “Membaca doa setelah mengkhatamkan Al-Quran sangat dianjurkan. Oleh karena itu, kita amat dianjurkan menghadiri majelis pengkhataman Al-Quran.”
Disebutkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim bahwa Rasulullah saw. memerintahkan wanita yang sedang haid untuk keluar pada hari Idul Fitri maupun Idul Adha agar mereka dapat melihat kebaikan pada kedua hari raya tersebut dan didoakan oleh kaum muslimin.
Diriwayatkan oleh Imam Ad-Darimi dan Imam Abu Dawud dengan sanad dari keduanya bahwa Ibnu Abbas r.a. memerintahkan seseorang untuk mengawasi orang yang sedang membaca AlQuran; begitu orang tersebut hendak mengkhatamkan pembacaan Al-Qurannya, ia melapor kepada ibnu Abbas r.a., lalu Ibnu Abbas r.a. hadir saat pembacaan doa khatam Al-Quran tersebut.
Imam Abu Dawud meriwayatkan dengan sanad sahih dari Qatadah, seorang tabiin yang agung, sahabat Anas bin Malik r.a. yang berkata, “Apabila hendak mengkhatamkan Al-Quran, Anas bin Malik mengumpulkan keluarganya lalu berdoa.”
Diriwayatkan dengan sanad-sanadnya yang sahih dari al-Hakam bin Uyainah at-Tabi’i, seorang tabiin yang agung, ia berkata, “Telah diutus kepadaku Mujahid dan Utbah bin Lubabah, keduanya berkata, ‘Sesungguhnya kami berdua diutus kepadamu karena kami berdua hendak mengkhatamkan Al-Quran, dan doa akan dliijabah saat mengkhatamkan Al-Quran.”
Dalam sejumlah riwayat yang sahih disebutkan, “Sesungguhnya rahmat Allah akan diturunkan saat pengkhataman Al-Quran.”
Mujahid berkata, “Orang-orang akan berkumpul saat pengkhataman Al-Quran, mereka berkata, ‘Rahmat Allah akan turun saat pengkhataman Al-Quran”
Doa Khatam Al-Quran yang dibaca Imam Zainal Abidin
Doa Khatam Al-Quran dari Sayyidina Ali Zainal Abidin anak dari tuan kami Abu Abdullah al-Husain as-Sabthi r.a., dari Ahli Bait Nabi saw.
Dengan Menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Ya Allah, jadikanlah kami, kedua orangtua kami, guru-guru kami dan kedua orangtua mercka, Orang-orang yang hadir di sini, serta kaum muslimin semuanya termasuk hamba-hamba-Mu yang saleh, beruntung, sukses, unggul, taat kepada-Mu, mendapatkan nikmatMu, riang gembira, bahagia, dan tenteram penuh Kedamaian, yaitu mereka yang tiada ketakutan dalam diri mereka dan tidak pula mereka bersedih hati; dengan kasih sayang-Mu, wahai Yang Maha Pengasin lagi Maha Penyayang; Mahabenar Engkau ya Allah yang Mahatinggi dan Mahaagung dengan segala firman-Mu; dan benarlah apa yang telah disampaikan Rasul-Mu yang penuh amanah dan Kemuliaan; dan kami semua telah menjadi saksi kebenaran apa yang telah disampaikan oleh Tuhan kami, Tuan kami, Majikan Kami, Pencipta kami, Pemberi rezeki kami, Pembangkit kami kelak dari Kubur, Pewaris kami, Penolong Kami, Yang Kkepada-Nya kami akan Kembali, dan Yang telah memercayakan nikmat-Nya kepada Kami; dan kepada-Nyalah kami senantiasa berzikir; segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam; balasan yang terbaik hanyalah untuk orang-orang bertakwa; tidak ada permusuhan Kecuali Nanya untuk orang-orang zalim. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan untuk Nabi Muhammad saw., penutup para nabi, juga untuk semua Keluarganya yang mutlia dan suci, untuk semua sahabatnya yang terpilih, juga untuk semua malaikat, para nabi, dan para rasul. Sesungguhnya Tuhan kami Maha Terpuji dan Mahamulia.
Segala puji bagi Allah Yang telah memuji diri-Nya sendiri dalam Kitab-Nya, Yang membuka Kitab-Nya dengan pujian pada diri-Nya, Yang menuntaskan pujian hanya pada diri-Nya, Yang menjadikan pujian sebagai dalil atas ketaatan pada-Nya, dan Yang ridha dengan pujian sebagai ucapan terima Kasih kepada hamba-Nya. Segala puji bagi Allah dengan seluruh pujian yang wajib diperbanyak, dilantunkan Karena hak-Nya, diperuntukkan bagi-Nya, diridhai oleh-Nya, dan memberikan syafaat untuk ucapan yang serupa dengannya. Kami berdoa agar Dia senantiasa mencurahkan shalawat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw. dan segenap kKeluarganya dengan sebaik-baik shalawat seluruhnya, dan agar Dia mencintainya dengan menganugerahkan sebaik-baik rumah di surga, memberikan segala kenikmatan di sana, dan memberikan tempat turun yang mulia di sana (Wahai Yang Mahamulia).
Ya Allah, sesungguhnya Engkau tolah membuat kami dapat menghadiri pengkhataman Al Quran ini, yang Engkau agungkan kemuliaannya, dan Engkau jadikan sebagai pengawal atas seluruh kitab suci yang telah Engkau turunkan, sebagai bacaan yang di dalamnya Engkau ungkapkan syariat hukum-hukum-Mu, sebagai pembeda yang dengannya Engkau pilah antara halal dan haram, sebagai kitab yang dengannya Engkau jelaskan kepada hambaMu segala hal secara teperinci, dan sebagai wahyu yang Engkau turunkan ke dalam hati nabi-Mu, junjungan kami Muhammad saw. dengan sebenar-benarnya penurunan. Engkau juga menjadikan AlQuran sebagai cahaya yang memberi petunjuk dari kesesatan kepada mereka yang mau mengikutinya, sebagai syafaat bagi mereka yang mau diam mendengarkan bacaannya, sebagai timbangan keadilan yang bahasanya tidak menyimpang dari kebenaran, sebagai cahaya hidayah yang akan memadamkan segala keraguan dengan cahaya penjelasannya, serta sebagai ilmu kesuksesan yang tidak akan sesat mereka yang mau mengikuti petunjuk jalannya dan tidak akan celaka mereka yang berpegang teguh pada tali perlindungannya. (Wahai Yang Mahamulia).
Ya Allah, ketika Engkau telah memperkenankan kami mengkhatamkan Al-Quran, telah membuat kami cinta membacanya, dan telah memudahkan ujung lidah kami mengulang-ulang bacanya dengan sebaik-baiknya, maka jadikanlah kami, wahai Tuhan, termasuk orang yang membacanya dengan sebenar-benar pembacaan, menjaganya dengan sebaik-baik penjagaan, tunduk kepada-Mu dengan meyakini seyakin-yakinnya kebenaran hukum yang dijelaskan di dalamnya, memohon pertolongan-Mu agar senantiasa meyakini ayat-ayat mutasyabihat di dalamnya, dan mengakui bahwa ayat-ayat mutasyabihat itu benar-benar berasal dari sisi-Mu. Janganlah Engkau buat kami ragu untuk membenarkannya, dan janganlah Engkau sibukkan kami dengan ayat-ayat mutasyabihat itu sehingga kami melenceng dari maksud Al-Quran yang sesungguhnya. (Wahai Yang Mahamulia).
Ya Allah, sebagaimana Engkau telah mencondongkan hati kami untuk mengemban Al-Quran, dan dari-Mu kami mengetahui kemuliaan keutamaannya, maka jadikanlahkami wahai Tuhan (Ya Allah) termasuk orang yang berpegang teguh pada ajaran Al-Quran, berlindung dari segala keraguan ke penjagaan bentengnya, tenteram di bawah naungan sayap petunjuknya, mencari petunjuk dengan pijar terang cahayanya, dan menyalakan sinar cahaya lenteranya, sehingga tidak tersentuh petunjuk solain darinya. (Wahai Yang Mahamulia).
Ya Allah, sebagaimana Engkau telah menjadikan Al-Quran sebagai ilmu untuk mengenal-Mu dan memperindah dengannya jalan orang-orang yang condong kepada-Mu, maka jadikanlahAl-Quran sebagai perantara kami mencapai kedudukan mulia, sebagai penyebab keselamatan kami dari keasingan di Hari Kiamat, sebagai tangga kami menaiki tempat yang aman, dan sebagai perantara kami melangkah menuju kenikmatan di Hari Berbangkit. (Wahai Yang Mahamulia).
Ya Allah, jadikanlah Al-Quran sebagai teman akrab di kegelapan malam kami, sebagai penghalang bagi langkah-langkah kami ketika akan bermaksiat kepada-Mu, sebagai penahan lidah kami dari terlibat dalam kebatilan yang tidak bisa dimaafkan, sebagai pencegah anggota badan kami dari melakukan keburukan, dan sebagai penyebar berakhirnya kelalaian karena terbukanya pelajaran sehingga sampai pada kami pemahaman akan kehebatan-kehebatan perumpamaannya dan penghindaran akan larangannya, yang gunung saja tidak dapat mengembannya. (Wahai Yang Mahamulia).
Ya Allah, dengan Alquran, anugerahkanlah kepada kerabat kami kekayaan tanpa terbelenggu kemiskinan; dengannya berikanlahkami kemakmuran hidup dan kesuburan kesenangan dalam urusan rezeki; dengannya lindungilah kami dari jurang kekafiran dan kemunafikan; dengannya jauhkanlah kami dari perilaku tercela dan akhlak yang rendah, sehingga kami bersih dari segala kotoran serta kami dapat mengikuti orang-orang yang telah mendapatkan cahaya dari Al-Quran dan tidak tertipu oleh angan-angan semu yang hendak mengelabui mereka.
Ya Allah, sebagaimana engkau telah memuliakan kami dengan mengkhatamkan kitab-Mu, telah membuat kami condong untuk mendapatkan pahala berlimpah-Mu, dan telah memperingatkan kami dengan bahasa ancamannya akan pedihnya siksaan-Mu, maka jadikanlahkami ya Tuhan, ya Allah, termasuk golongan orang-orang yang senantiasa bersama Al-Quran di tempat-tempat tersembunyi, menjauhkan harga dirinya dari tempat-tempat yang tidak layak, dan membebaskan kehormatannya dari tempat-tempat yang mungkar, sehingga kami di dunia ini jauh dari hal-hal haram, menjadi pelopor keselamatan dari keterasingan di Hari Kiamat, menjadi saksi dengan izin-Mu dalam menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram, dan menjadi utusan abadi di surga ‘Adn-Mu kelak. (Wahai Yang Mahamulia).
Ya Allah, dengan Al-Quran, mudahkanlah kami dari sulitnya kejadian kematian dan nyerinya erangan saat ruh keluar dari tubuh; semoga shalawat dan salam sonantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad saw. saat malaikat maut monggenggam nyeri erangan itu dari tempat tersembunyi dan dikatakan, “Siapa yang bersinar?” Dan malaikat pun mencicipkan pahitnya maut kepada nyeri erangan itu dengan segelas racun bercita rasa, melemparkannya dengan panah perpisahan, dan mendekatkan perjalanan kami menuju alam akhirat. Amal-amal kami digantungkan di leher kami, dan alam kubur pun menjadi tempat naungan kami hingga tiba Hari Perjumpaan. (Wahai Yang Mahamulia).
Ya Allah, berkahilah kami pada Hari Pembalasan nanti dan lamanya penantian di tengah-tengah golongan hamba-Mu yang mulia. Jadikanlah kubur kami sebaik-baik tempat setelah perpisahan kami dengan dunia ini. Lapangkanlah sempitnya tempat-tempat masuk kami di alam kubur dengan Al-Quran yang mulia ini. Janganlah engkau hinakan kami pada Hari Kiamat nanti dengan kehancuran yang disebabkan oleh dosa-dosa kami. Maafkanlahkami karena pernah melakukan hal-hal yang Engkau haramkan. Sayangilah kami dengan Al-Quran yang mulia ini dari tempat yang terhina pada Hari Kiamat nanti. Teguhkanlah langkah kami dengannya agar tidak sampai tergelincir kaki kami saat melewati jembatan jahannam pada Hari Pembalasan nanti. Selamatkanlah kami dengannya dari kebinasaan di Hari Kiamat nanti dan kengerian yang terjadi pada Hari Pembalasan. Dan, cerahkanlahwajah kami dengannya di saat wajah para ahli maksiat menjadi hitam pada hari kesedihan dan penyesalan nanti.
Ya Allah, panjangkanlah kebaikan lahiriah kami dengan al-Quran. Tutupilah kekhawatiran kami akan kesehatan hati kami dengannya. Cucilah dengannya kotoran hati kami dan tempat-tempat dosa kami. Hilangkanlah dengannya tipuan keraguan kami tentang kebenaran rahasia-rahasia kami. Kumpulkanlahdengannya urusan-urusan kami yang baik. Lapangkanlah hati kami dengannya. Pakaikanlah kami dengannya rasa tenteram pada saat-saat terjaga kami. Panjangkanlah kesenangan dan kegembiraan kami dengannya saat menunggu lamanya penantian pada Hari Kiamat kelak.
Ya Allah, dengan Al-Quran, ringankanlah kami dalam menanggung dosa yang banyak ini. Berikanlah kami dengannya kebajikan orang-orang yang taat kepada-Mu. Sertakanlah kami dengannya bersama-sama orang yang senantiasa patuh kepadaMu di waktu malam dan siang, sehingga kami layak mendapatkan ampunan Mu, mondapatkan limpahan anugerah dari-Mu, serta mendapatkan ampunan dan konikmatan dari Mu, wahai Yang Paling mulia untuk dimintal, Yang Paling sungguh sungguh dalam memberi (tiga kali). Sucikanlah kami dengan kitab-Mu yang mulai dari kotoran dosa. Katuniat kami kesabaran yang indah saat hilangnya sandaran kami. Berikanlah kami rasa tenteram dengan persiapan yang baik saat turunnya harapan. Dan, maafkanlahkami dari terjadinya segala hal yang tidak disukai sehingga Engkau harus mengingatkannya. (Wahai Yang Mahamulia).
Atrak memasung kedua telapak tangannya ke belakang leher sebagai wujud ketundukannya pada-Mu; bersandar ke sisi-Mu dengan rukuk dan sujud dalam shalatnya; atau mengekang langkah-langkahnya ke neraka karena berusaha menuju-Mu. Dia keluar dari rumahrumahnya tiada tujuan, selain sangat menginginkan dan menghasrati apa-apa yang ada di sisi-Mu (wahai Tuanku). Tiada pemberian darinya untuk-Mu. Apalagi syairku! Atrak menulikan pendengarannya dengan berbagai penutup agar dapat menikmati manisnya membaca Kitab-Mu yang telah Engkau turunkan; atau menutup rapat-rapat pandangannya lalu menangis kepada-Mu, karena takut pada hukuman dan khawatir pada hisab-Mu: “Sungguh, demi kemuliaan dan keagungan-Mu, tidaklah pendengaran ini menyimak dengan baik hingga ia membenarkannya; tidaklah mata ini berkabung dan air mata ini habis hingga ia bertambah cinta; tidaklah berbondong-bondong suara doa ini terpanjat kepada-Mu hingga ia khusyuk; tidaklah lisan ini mengucap istighfar hingga ia menyesal dengan segala kesalahan dan dosa yang pernah diperbuatnya; wahai Yang telah memuliakan kami dengan pembenaran tentang jauhnya perbuatan kami dari para penyaksi kebenaran, kuatkanlahkami Ya Allah, ya Tuhan kami, di waktu yang mulia, penuh berkah, dan agung saat pengkhataman Al-Quran ini, dengan perlindungan dan taufik-Mu. (Wahai Yang Mahamulia).
Temanilah kesendirian kami dengan ketaatan pada-Mu, wahai Teman orang yang bingung dalam tugas-tugasnya yang membosankan. Cegahlah kami dengan perlindungan-Mu, wahai Pencegah orang yang tenggelam dalam ganasnya lautan. Selamatkanlah kami dengan kelembutan-Mu dari segala kengerian dan marabahaya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk junjungan kami Muhammad saw., Nabi yang terpilih, juga untuk segenap keluarga dan sahabatnya yang bersih, bagus, dan terpilih, dengan shalawat yang terus tercurah bagi mereka yang bergembira dengan tibanya Hari Kiamat. Semoga shawalat dan salam senantiasa tercurah kepada para leluhur dan saudara beliau, dari kalangan nabi maupun rasul, juga kepada para pengikut dan kaum boliau yang bortauhid, Shalawat dan salam juga semoga senantiasa tercurahkan kepada para istri beliau yang suci, pata ibu kaum mukmin, kepada nenek moyang kami Nabi Adam a.s. dan istlinya Hawa, kepada semua anak yang terlahir dari kaum mukmin, serta kepada para sahabat dan tabr’in sojak hari ini hingga Hari Kiamat nanti. Semoga kami termasuk dalam golongan mereka, wahai Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang (tiga kali). Semoga Allah memberi kami dan kalian kemuliaan orang-orang terdahulu, selalu menjaga kami dan kalian pada sisa hari yang ada, menerima amal kami dan amalan kalian dari amalan shalat, membaca Al-Quran, sedekah, doa, haji, dan puasa, memperkenankan kami dan kalian dengan rahmat-Nya untuk masuk surga. Semoga kami dan kalian tidak melihat adanya suatu keburukan setelah acara ini. Semoga para pemimpin kami dan pemimpin kalian serta orang-orang yang telah meninggal di antara kami dan kalian, juga kaum muslimin yang telah wafat, seluruhnya mendapatkan karunia, keagungan, kemulian, keridhaan, dan kenikmatan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan pada junjungan kami Nabi Muhammad, sebaik-baik makhluk Allah, dan kepada keluarganya yang mulia, yang menjadi pelita dalam gelapnya malam, sebaik-baik shalawat dan salam yang banyak. Segala puji hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Mahasuci Tuhanmu yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.
Doa Khatam Al-Quran yang Dibaca Imam Nawawi
Ya Allah, perbaikilah hati kami, hilangkanlah aib-aib kami, anugerahkanlah kebaikan kepada kami, hiasilah diri kami dengan takwa, himpunkanlah bagi kami kebaikan dunia dan akhirat, serta berikanlah kami rezeki untuk senantiasa taat kepada-Mu selama kami masih hidup di dunia ini. Ya Allah, mudahkanlah kami dalam perkara yang mudah dan jauhkanlah kami dari kesulitan. Lindungilah kami dari kejahatan diri kami dan keburukan amalan kami. Lindungilah kami dari siksa neraka dan siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu hidayah, ketakwaan, keluhuran, dan kekayaan.
Ya Allah, kami menitipkan kepada-Mu agama kami, badan kami, penutup amalan kami, jiwa kami, keluarga kami, kekasih kami, segenap kaum muslimin, dan semua yang telah Engkau anugerahkan nikmat atas kami dan atas mereka dalam perkara akhirat dan dunia.
Ya Allah, kami memohon ampunan-Mu dan kebaikan dalam perkara agama, dunia, dan akhirat kami. Kumpulkanlah kami beserta orang-orang yang kami cintai di tempat yang Engkau muliakan dengan anugerah nikmat dan kasih sayang-Mu.
Ya Allah, perbaikilah para pemimpin kaum muslimin. Berilah mereka taufik-Mu hingga mereka dapat bersikap adil ternadap rakyat mereka, berbuat baik kepada mereka, bersikap lembut atas mereka, mau mendengar keluhan mereka, dan memperhatikan kemaslahatan mereka. Buatlah mereka mencintai rakyat, dan buatlah rakyat mencintai para pemimpin mereka. Berilah mereka taufik-Mu agar tetap berada di jalan-Mu yang lurus dan senantiasa menjalankan tugas-tugas keagamaan-Mu yang lurus.
Ya Allah, serahkanlah urusan kepemimpinan kami kepada hambaMu yang beriman. Berilah ia taufik-Mu dalam menjalankan urusan dunia dan akhirat. Buatlah ia mau mencintai rakyatnya.
(Lalu, bacakan doa lain dengan menyebutkan para pemimpin dan tambahkan doa berikut ini):
Ya Allah, sayangilah dirinya dan negerinya. Lindungilah para pengikutnya dan juga bala tentaranya. Tolonglah dia dalam menghadapi musuh-musuh Islam dan para pembangkang lainnya.
Berikanlah taufik kepadanya dalam membasmi segala kemungkaran, juga dalam mensyiarkan kebaikan dan kebajikan. Jadikanlah Islam semakin berjaya di bawah kepemimpinannya, dan muliakanlahdia dan rakyat yang dipimpinnya dengan kemuliaan yang besar.
Ya Allah, perbaikilah kondisi kaum muslimin, dan angkatlah harga diri mereka. Berilan mereka rasa aman di dalam negeri mereka. Lunasilah utang-utang mereka. Sembuhkan orang-orang yang sedang sakit di antara mereka. Tolonglah bala tentara mereka. Selamatkanlah orang-orang yang tidak ada di antara mereka. Sayangilah keluarga mereka. Lapangkanlah dada mereka. Hilangkanlah kebencian yang ada dalam hati mereka. Tumbuhkanlah rasa cinta di antara mereka. Jadikanlah dalam hati mereka keimanan dan kebijaksanaan. Teguhkanlah hati mereka agar senantiasa berada dalam cara hidup Rasul-Mu saw. Berilah mereka kekuatan untuk memenuhi janji-Mu yang telah Engkau janjikan pada mereka. Tolonglah mereka dalam menghadapi musuh-Mu dan musuh mereka. Wahai Tuhan Yang Mahabenar, masukkanlah kami dalam golongan mereka.
Ya Allah, jadikanlahmereka sebagai penyeru kebajikan dan mau melaksanakannya; sebagai pencegah kemungkaran dan mau menjauhinya; sebagai penegak hukum-hukum-Mu; sebagai pelaksana ketaatan-ketaatan pada-Mu; dan sebagai orang-orang yang saling melayani dan menasihati. Ya Allah, lindungilah mereka dalam segala perkataan dan pekerjaan mereka, dan berkahilah mereka dalam segala keadaan.
(Imam Nawawi mengawali dan mengakhiri doa khatam Al-Quran dengan membaca):
Segala puji bagi Allan Tunan semesta alam, pujian yang layak untuk segala nikmat-Nya dan pantas untuk kecukupan bagi hamba-Nya. Ya Allah, limpahkan shalawat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada segenap keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada lbrahim dan segenap keluarganya, sesungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Mahamulia atas semesta alam. Ya Allah, berikanlah wasilah dan karunia-Mu, juga kedudukan yang tinggi, kepada Nabi Muhammad, dan bangkitkanlah dia ya Allah di tempat mulia yang telah Engkau janjikan kepadanya, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang.
Ya Allah, batikanlahshalawat kopada Nabi Muhammad serta seluruh nabi dan rasul, kepada segenap koluarga, istri, dan sahabat mereka, juga kepada orang-orang yang mongikuti mereka dengan baik hingga Hari Kiamat. Mahabenar Allah yang Mahaagung, Yang Maha Pemberi, Mahamulia, lagi Maha Pengampun; Yang memberikan nikmat kepada makhluk-Nya dengan segala pemberian dan pahala yang besar, Yang telah membimbing kami ke jalan yang benar, Yang menjadikan kKekasih terpilih-Nya (Nabi Muhammad saw.) sebagai sebaik-baik ciptaan, dan Yang menjadikan umatnya sebagai umat yang terpuji.
Segala puji bagi-Nya, Yang telah menganugerahkan segala nikmat; Yang telah mengajarkan kepada kami ayat-ayat Al-Quran dan nama-nama mulia; Yang telah melapangkan hati kami dengan Al-Quran dari segala keraguan dan ketidaktahuan; Yang telah menjadikan AlQuran sebagai cahaya, petunjuk benteng, pencegah, dan pencukup; Yang telah memberikan kepada kami di dalamnya batasan-batasan dan hukum; Yang telah menjelaskan kepada kami di dalamnya syariat Islam; Yang telah memerintahkan kami di dalamnya untuk senantiasa mengesakan Allah, berjihad, berhaji dan berihram, melaksanakan shalat, berzakat, berpuasa, beribadah, membaca Al-Quran, dan melaksanakan shalat malam; dengan Al-Quran itu pula diutamakan bulan Ramadhan dari segala bulan lain di seluruh tahun.
Ya Allah, sebagaimana Engkau telah mengkhususkan kami dengan Kitab-Mu yang mulia dan telah menunjuki kami dengannya ke jalan lurus-Mu, perbaikilah dengannya, ya Allah, apa-apa yang rusak dalam diri kami, serta sucikanlah dengannya kondisi batin dan lahir kami. Hilangkanlah dengannya segala sifat benci dan dengki dalam hati kami. Lindungilah kami dengannya dari segala kebinasaan. Selamatkanlah kami dengannya dari jurang kehancuran dan keletihan. Ya Allah, dengan kebenaran nama-nama-Mu yang agung dan kata-kata-Mu yang sempurna yang telah Engkau anugerahkan kepada Adam ass. sehingga sirnalah segala Kesulitannya, kurangilah wahai Tuhan kami kesulitan dan kepenatan hidup kami, maafkanlah segala kesalahan kami, anugerahilah kami karunia-Mu dan kedekatan dengan-Mu, dan masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang mencintai golongan-Mu.
Doa Khatam Al-Quran yang dibaca Abu Harbah
Segala puji bagi Allah yang telah memboerikan hidayah Nya kepada kami untuk memeluk agama Islam dan beriman, Yang telah menganugerahi kami nikmat untuk mengikuti Nabi-Nya, yang menunjukkan kebenaran dan memberikan penjelasan, yang membimbing kami pada syariat-Nya, ketaatan terhadap hukum-Nya, dan pembacaan Al-Quran. Segala puji bagi Allan yang menuntun kami untuk senantiasa mengingat-Nya dan memberi kami taufik untuk selalu mensyukuri semua nikmat-Nya; Yang membuat kami senantiasa memikirkan ciptaan dan kebaikan-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, Yang Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, Yang Maha Pencipta, Maha Pemberi Rezeki, Mahamulia, lagi Maha Dermawan. Dan, aku juga bersaksi bahwa junjungan kami Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, yang mulia dan berasal dari keturunan Adnan, yang Allah telah mengkhususkannya dengan kecintaan, memberinya nikmat dengan kedekatan, serta memuliakannya dengan maaf dan ampunan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad, segenap keluarganya, istri-istrinya, sahabatsahabatnya, segenap pengikutnya, dan para pengikut mereka sepanjang waktu dan zaman.
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas ruh junjungan kami Muhammad saw. di alam arwah. Tempatkanlah ia pada derajat tertinggi dalam kebahagiaan dan kesuksesan. Keselamatan semoga senantiasa tercurah atas Nabi pilihan, juga kasih sayang Allah dan keberkahan-Nya.
Ya Allah, sampaikan hormat dan salam kami kepada ruh junjungan kami Muhammad saw. Berikanlahkepadanya ganjaran terbaik sebagaimana yang Engkau berikan kepada nabi di hadapan umatnya. Berikanlah padanya wasilah, keutamaan, dan kedudukan tinggi. Bangkitkanlah ia pada tempat terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang.
Ya Allah, dengan Al-Quran, singkirkanlah dari kami segala penghalang yang merintangi jalan kami dan jauhkan kami dari kecondongan pada kesesatan, bidah, dan keterkatung-katungan.
Ya Allah, dengan Al-Quran, berikanlah kami manfaat dari hukumhukum yang telah Engkau sampaikan di dalamnya; berikanlah kami pemahaman agar kami dapat mengambil yang halal dan menjauhi yang haram; berikanlah kami ilham agar kami dapat mengingat-Mu di segala tempat; serta berikanlah kami keikhlasan, keyakinan, dan pendekatan kepada-Mu secara berkelanjutan. Perbaikilah akhlak kami dengannya. Luaskanlah rezoki halal kami dongannya. Dan, dengannya, berikanlah kami kesehatan dari sogala ponyakit dan rasa sakit.
Ya Allah, dengan Al Quran, gombirakanlah ruh-ruh kami ketika keluar dari jasadnya, dengan rahmat dan keharuman, juga kedekatan sempurna dan keramahan. Terangilah kuburan kami dari gelapnya pusara dan liang lahat, dengan cahaya orang-orang khusus dari kalangan hamba-hamba-Mu yang istimewa. Berikanlah kami keimanan dan keamanan dari rasa takut saat berkumpulnya semua makhluk di Hari Mahsyar dan Hari Perjanjian.
Ya Allah, dengan Al-Quran, hilangkanlah segala gangguan dari kami, berikanlah kami rasa aman dari segala kekhawatiran, tutupilah aib kami, berikanlah rasa aman kepada semua yang berada dalam pemeliharaan kami, tetapkanlahkami dalam semua keputusan yang telah kami ambil, makmurkanlah negeri kami, lapangkanlah hati kami, mudahkanlahurusan kami, sempurnakanlah ganjaran kami, perbaikilah keadaan kami, pautkanlah hati-hati kami, dan tolonglah kami dengan Al-Quran, ya Allah, dari orang-orang yang menzalimi kami.
Ya Allah, jadikanlah Al-Quran sebagai pemberi syafaat, penolong, tempat berlindung dari segala kejahatan, dan pemeliharaan yang prima bagi kami.
Ya Allah, dengan Al-Quran yang agung, jadikanlah kami hambahamba-Mu yang senantiasa berzikir, mengamalkan ajarannya, mensyukuri segala nikmat, sabar dalam segala kesempitan, teguh menunaikan kewajiban, mengikuti semua yang telah dicontohkan Nabi saw. dan memperoleh hidayah, merasa cukup dari meminta-minta kepada selain-Mu, tidak beribadah kecuali hanya kepada-Mu, merasa cukup dengan semua anugerah-Mu, ikhlas dalam semua amal, rendah hati dalam memasrahkan urusan, meyakini ayat-ayatnya, bersikap baik kepada saudara, tabah dalam menghadap segala goncangan, senang menghadiri majelis zikir, senang mengajak pada ketaatan, menjauhi segala kemaksiatan, menegakkan keadilan, gemar berpuasa di siang hari dan mendirikan shalat di malam hari, gigih mencari keberterimaan amal, mampu mengusir rasa takut, mengganderungi segala bentuk kerinduan pada-Mu, berhasil melewati jembatan, terjauh dari api neraka, masuk ke dalam surga, dan dapat memandang wajah-Mu yang mulia, ya Tuhan kari.
Ya Allah, dengan hak Malaikat Jibril yang tepercaya dan malaikatmalaikat lainnya yang bercahaya; dengan hak Nabi-Mu yang mulia Muhammad saw. dan para nabi yang suci, serta keluarga, istri, dan sahabat mereka yang mulia; dengan hak para shiddiqin, syuhada, ahli hikmah, ahli kesantunan, ulama, cendektawan, salah, zahid, ahli ibadah, mujahid, mukhlis. orang jujur, dan orang sabar di seqala penjuru;, dengan hak para wali quthub, wali autad, wali abdal, dan wali abrar yang mengetahui ancka rahasia dan cahaya: juga dengan namanama mulia yang terdapat di berbagai bintang dan bulan, di ‘Arasy, di Kursi, di Lauhul Mahfuz, di pena yang menuliskan semua takdir, di surga,. dan di neraka, maka terimalah, wahai Yang Mahamulia, apa-apa yang telah kami amalkan; ajarkanlah pada kami apa-apa yang kami belum ketahui; janganlah Engkau Nukum kami atas segala Kejahatan yang kami lakukan; dan berilah kami minum dari telaga Nabi-Mu dan junjungan kami, Muhammad saw., saat terbakarnya rasa dahaga dalam kesusah-payahan dan saat terbakarnya segala rahasia.
Ya Allah, jangan Kauhitamkan wajah kami saat Hari Perhitungan. Jangan Kauhinakan Kami pada Wari Penyesalan, Hari Kembali, dan Hari Tempat Kembali. JanganlahKaubutakan penglihatan kami, jangan Kaubuka aib Kami, dan jangan Kaucampakkan Kami pada semua hari itu.
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Mahatahu apa yang membuat Kami melampaui hak-hak kami dan Kejahatan apa saja yang telah kami lakukan. Karena itu, janganlahEngkau siksa kami dengan kezaliman kami, janganlah Engkau hukum Kami akibat ulah kami, maafkanlah segala Kesalahan Kami, sayangilah kami, tutuplah aib kami, ampunilah Kami, wahai Yang Maha Pengampun.
Ya Allah, dengan Al-Quran, putinkanlah wajah Kami pada Hari Dibangkitkan; selamatkanlah Kami dari dakwaan celaka dan binasa; berikanlah buku amalan Kami pada tangan Kanan Kami; liputilah kami dengan Kebahagiaan dan Kebaikan; Karuniailah Kami pengkajian untuk mengetahui cahaya-cahaya Kkeagungan-Mu, agar organ-organ pengindra kami tenang di bawah Kekuasaan dan kewibawaan-Mu, agar diri Kami lesap oleh penglihatan akan kesempurnaan Kuasa dan Kemuliaan-Mu, dan agar dengan penglihatan itu diri kami hidup saat terbit sinar-sinar keindahan wajah-Mu yang bercahaya dan saat kami menghadap kKe hadirat-Mu. Dengan Al-Quran, naikkanlah kami pada tingkat tertinggi ketawakalan dan kebenaran, agar dengannya Kami dapat mencapai tingkat tertinggi kewalian di bangku Kebenaran. Semoga Engkau, wahai Tuhan Kami, senantiasa berpinak pada kami dalam segala persoalan. Dengan Al-Quran, jadikanlah wajah Kami berseri-seri saat menghadap-Mu, dengan menyaksikan Kehadiran-Mu di inti hati Kami yang penuh kebahagiaan dan kegembiraan abadi, juga dengan tersingkap dan tersaksikannya seqala hakikat koberadaan ihsan,. sebagaimana keimanan Haritsah ras. pada Hari Kobangkitan.
Ya Tuhanku, kemuliaanmu telah disebutkan, keutamaan-Mu telah masyhur, dan Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Syakur, Mahalembut lagi Mahasabar, Mahamulia lagi Maha Pengampun. Ya Allah, perbaikilah kami, dan perbaikilah untuk kami para penguasa, hakim, tentara, dan rakyat Kami; perbaikilah para ulama dan pelajar kami, Orang-orang bebal dan bodoh Kami, para kesatria dan pejuang kami, para haji dan musafir kami, para pedagang dan petani kami, dan anak-anak dan Kedua orangtua kami; perbaikilah para wanita, budak laki-laki, budak perempuan, orang lemah, fakir, dan miskin Kami. Turunkanlah Keberkahan dalam penghidupan kami semuanya; selamatkanlah kami dan mereka dari perdebatan dan pengusutan; tabirilah [aib] kami dan mereka, ya Allah, dengan tirai penutup-Mu yang melindungi; terimalah tobat kami, tobat mereka, dan tobat seluruh kaum muslimin, baik dari kalangan jin maupun manusia, yaitu tobat yang nasuha; perbaikilah keimanan kami dan keimanan mereka; Kuatkanlah tekad Kami dan teguhkanlahpendirian kami; tolonglah kami; berilah Kami rasa aman dari Ketakutan dan jangan jadikan Kami termasuk orang-orang yang merugi; selamatkanlah kami di dunia maupun di akhirat. Selamatkanlah kami, Kedua orangtua kami, pasangan Kami, saudara dan saudari Kami; juga para paman dan bibi Kami, para sepupu laki-laki dan sepupu perempuan Kami, para kakek dan nenek Kami, dan Kaum kerabat Kami; juga para tetangga, menantu, sahabat, orang yang mencintai kami, dan para guru agama kami; juga orang-orang yang mengajari Kami dan Kami ajari, orang-orang yang mewakili Kami dalam Kebaikan dan yang Kami wakili, serta anak cucu kami dan anak cucu mereka semuanya; juga seluruh kaum muslimin, muslimat, mukminin, dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal. Sesungguhnya Engkaulah Allah, Yang mengabulkan segala permohonan Kami dan Yang memenuhi segala keperluan kami. Apa pun Kebaikan yang Kami minta maka berikanlah, ya Allah, dan yang belum Kami minta maka anugerahkanlah. Dan, apa yang Kurang dalam pengharapan dan amal Kebajikan kami, maka tambahilah dengan Karunia dan kasih sayang-Mu, wahai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Mahasuci Tuhanmu yang mempunyai keperkasaan Oari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan sernesta alam.
Ya Allah, jadikanlah pahala khatam Al-Quran yang berbahasa Arab ini, yang diberkati, diagungkan, dan dimuliakan ini, serta apa-apa yang disandarkan pada pengkhataman ini dari nama-nama agungMu, zikir-Mu yang bercahaya, serta pujian kepada-Mu, kepada NabiMu, junjungan kami Muhammad saw., dan kepada ruh Nabi sebagai penambah kemuliaan dan ketinggian derajat beliau. Kepada arwah para sahabat beliau dari kalangan nabi dan rasul, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada mereka semuanya; juga kepada arwah para ahli bait Nabi yang suci; kepada arwah semua sahabat beliau, khususnya arwah ahli Badar, ahli Uhud, dan ahli Baiat Ridwan; kepada arwah para tabi‘in dan tabi‘it tabi‘in; kepada arwah empat imam mujtahid, para pengikut mereka, dan para pengikut fikih mereka hingga Hari Kiamat; kepada arwah para ulama yang mengamalkan ilmunya, para qari, para ahli fikih, para ahli hadis, dan para pengemban kitab Allah semuanya; kepada arwah para wali Allah dan kaum saleh di belahan timur maupun barat dunia, terutama yang menghuni negeri ini; dan kepada arwah kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, baik di sisi timur maupun barat dunia. Ya Allah, turunkanlah kepada mereka semua di waktu ini, kasin sayang-Mu, sinar-Mu, cahaya-Mu, keberkahan-Mu, dan kegembiraan dari-Mu. Ya Allah, temanilah kesendirian mereka, sayangilah keterasingan mereka. Ya Allah, tambahkanlahkebaikan orang-orang baik di antara mereka, dan lindungilah mereka dari kejahatan orang-orang jahat di antara mereka. Ya Allah, pindahkanlah moreka dari kuburan yang sempit ke istana yang luas (Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri; dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya); dan naungan yang terbentang luas; dan air yang tercurah; dan buah-buahan yang banyak; yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya; dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.)
Ya Allah, ampunilah mereka, sayangilan mereka, dan ampunilah kami jika kami mati dan kami kembali pada mereka, wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah, jadikanlahperkumpulan kami ini perkumpulan yang diberkahi dan disayangi, dan perpisahan kami setelah ini sebagai perpisahan diberkahi dan dilindungi. Jangan biarkan kami, orang di sekitar kami, dan orang-orang yang mendengarkan doa kami celaka, kekurangan, atau terbuang, wahai Tuhan semesta alam.
Ya Allah, masukkan kami dalam golongan orang yang membaca Al-Quran lalu mendapatkan kesembuhan, jangan Engkau jadikan kami golongan orang membacanya tetapi malah celaka. Naungilah kami pada Hari Kiamat nanti di bawah naungan orang yang Engkau sempurnakan penciptaan dan akhlaknya, wahai Tuhan semesta alam.
Ya Allah Yang Mahaagung, Yang menghamparkan bumi dan meninggikan langit, jadikanlah kami termasuk di antara umat Nabi-Mu saw. yang saleh, beriman, serta mengamalkan Kitab-Mu dan sunnahnya. Ya Allah, janganlahEngkau buat kami menyimpang dari jalan, syariat, dan apa saja yang beliau bawa untuk kami, wahai Yang petir bertasbih memuji-Nya, dan malaikat senantiasa berzikir karena takut kepada-Nya.
Ya Tuhanku, inilah kondisi kami yang tidak tersembunyi bagi-Mu, dan inilah amalan kami yang nyata di hadapanmu, Engkau telah memerintahkan kami mengamalkan sesuatu tetapi kami meninggalkannya, dan Engkau telah memerintahkan kami meninggalkan sesuatu tetapi kami malah melakukannya, tak ada yang dapat kami lakukan kecuafi hanya memohon ampunan-Mu, maka ampunilah kami dengan ampunan yang sempurna lagi menyeluruh, wahai Tuhan semesta alam.
Ya Allah, hanya kepada-Mu kami meminta, maka jangan kecewakan kami; hanya di depan pintu rahmat-Mu kami berdiri, maka jangan usir kami; dan dengan Nabi-Mu kami memohon syafaat, maka perkenankanlah doa-doa kami.
Ya Allah, jangan biarkan dosa di tempat kami ini kecuali telah Engkau ampuni; tidak pula kegalauan kecuali Engkau lapangkan; tidak pula kesulitan kecuali Engkau hapuskan; tidak pula bahaya kecuali Engkau singkitkan; tidak pula aib kocuall Engkau tutupi; tidak pula sakit kecuali Engkau sembuhkan dan sehatkan,; tidak pula kesesatan Kecuali Enaqkau beri hidayah; tidak pula utang kecuali Enhkau lunaskan,; tidak pula musuh kecuali Engkau atasi, tidak pula keporluan dari berbagai keperluan dunia kami yang ada kebaikan di dalamnya bagi kami dan Engkau meridhainya kecuali Engkau penuhi dengan anugerah dan kemurahan-Mu, wahai Tuhan semesta alam.
Engkau memerintahkan kami berdoa, wahai Tuhan kami, dan kami pun telah berdoa kepada-Mu, maka Kabulkanlah doa kami sebagaimana yang Engkau janjikan kepada Kami. Tutuplah amal Kami dengan Kebajikan. Kami memohon kekayaan-Mu untuk Kefakiran kami. Kami juga sangat menginginkan pemudahan kemudahan-Mu bagi Kesulitan kami. Jika Engkau menghisab Kami, maka tak ada alasan buat kami untuk mengelak; jika Engkau menyiksa kami, maka apalah daya kami; tetapi jika Engkau mengampuni Kami, maka kelembutanMu telah meliputi Kami, wahai Pemilik ampunan yang luas, wahai Penambal hati-hati yang pecah (3 Kali). Tiada yang dimiliki seorang budak kecuali majikannya, wahai Majikan kami, maafkanlah kesalahankesalahan kami dengan ampunan yang menyeluruh.
Ya Allah, ampunilah Kami, Kedua orangtua kami, Quru-guru Kami, orang-orang yang hadir maupun yang tidak hadir di sini, orang-orang yang senantiasa berbuat baik kepada Kami, serta orang-orang yang tinggal bersama Kami. Ya Allah, himpunkanlah bagi Kami kKebaikan dunia maupun akhirat, wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah, jadikanlah akhir ucapan Kami saat meninggalkan dunia yang hina ini KkKesaksian bahwa tiada tuhan selain Allah dan pengakuan bahwa Muhammad saw. adalah utusan Allah. Tahanlah Kami pada Kesaksian itu saat ajal kami tiba, agar kami tidak tergolong orang-orang yang memperdayai maupun diperdayai, tidak pula orang-orang yang berubah, berganti, sesat, atau menyesatkan. Cukuplah Engkau yang mencukupkan segala keperluan kami, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi Kecukupan. Berikanlah sebaik-baik shalawat dan sesempurnanya salam Kepada junjungan Kami Nabi Muhammad saw., pemilik syafaat dan akhlak mulia, juga kepada saudara-saudara beliau dari Kkalangan nabi dan rasul. Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat dan salam-Nya Kepada mereka semua.
Doa Khatam Al-Quran yang dibaca Sayyid Bakri Syaththa
Mahabenar Allah, Tuhan kami, dengan segala firman-Nya. Al-Quran telah disampaikan olch Rasul-Nya yang mulia. Dan, atas semua itu kami menjadi saksi dan bersyukur. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Ya Allah, berilah kami manfaat dan angkatlah derajat kami dengan sebab Al-Quran. Berkahilah kami dengan ayat-ayat dan peringatan yang penuh hikmah. Terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkau Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. Maafkanlah segala kesalahan kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Berilah kami anugerah, sesungguhnya Engkau Maha Dermawan lagi Maha Pemurah. Dan, selamatkanlah kami dari segala bencana, wahai Yang Mahaagung.
Ya Allah, jadikanlah Al-Quran sebagai penyemi hati kami, penyembuh dada kami, cahaya bagi penglihatan kami, penghilang rasa gelisah, murung, dan sedih kami, pelebur dosa-dosa kami, dan pemenuh segala keperluan kami. Jadikanlah Al-Quran sebagai pembimbing, penuntun, dan petunjuk kami menuju-Mu dan menuju surga-Mu, surga yang penuh kenikmatan.
Ya Allah, sayangilah kami dengan Al-Quran yang agung ini. Jadikanlah ia pemimpin cahaya, petunjuk, dan rahmat bagi Kami.
Ya Allah, ingatkanlah kami apa-apa yang Kami lupakan dari AlQuran. Ajarkanlah kepada kami apa-apa yang tidak kami ketahui darinya. Berikanlah kami rezeki dengan membacanya atas dasar ketaatan kepada-Mu, di waktu malam maupun siang. Jadikanlah ia hujjah bagi kami, bukan hujjah untuk melawan kami, wahai Aljllah, Tuhan semesta alam.
Ya Allah, sebagaimana Engkau buat kami dapat mengkhatamkan Al-Quran, Engkau ajarkan Kami cara membacanya, Engkau muliakan Kami dengan agama-Mu di atas seluruh umat lain, Engkau utamakan kami dengan setiap Karunia dan kemuliaan-Mu, dan sebagaimana Engkau beri kami hidayah melalui Nabi-Mu yang bernasab suci dan berakhlak mulia, pemimpin bagi golongan Arab maupun non-Arab, junjungan kami Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib, maka kami memohon kepada-Mu, ya Allah, dengan kedekatan hubungan beliau kepada-Mu, dengan doa beliau yang makbul! di sisi-Mu, serta dengan keistimewaan beliau yang membuat orang-orang tidak akan kecewa apabila berwasilah pada boliau dalam memohon kepada-Mu, agar Engkau menjadikan Al-Quran yang agung sebagai pembimbing kami dalam setiap kebajikan, sebagai penangkal kami dari segala kejahatan, dan sebagai pengantar kami menghadap kepada-Mu dan masuk ke surga-Mu.
Ya Allah, bimbinglah kami untuk menjaga Al-Quran. Lindungilah kami dari mencampakkannya, menentangnya, membencinya, dan menghujatnya. Dan, jangan Engkau masukkan kami ke dalam golongan orang yang menolak sebagian ayatnya dengan sebagian yang lain. Ya Allah, dengan Al-Quran, lindungilah kami dari buruknya sifat boros; buatlah jiwa kami ridha pada keadilan dan kejujuran; biasakanlah lidah kami selalu berkata benar; kumpulkan kami dalam kegembiraan persatuan; dan himpunlah kami ke dalam golongan orang-orang yang qanaah dan memelihara kehormatan.
Ya Allah, dengan Al-Quran, muliakanlah kedudukan kami di tempat kasih sayang, teduhkanlah kami di bawah naungan kenikmatan, sampaikanlah kami pada akhir tujuan dan tekad, dan putihkanlah wajah-wajah kami pada hari yang penuh kehitaman dan kegelapan.
Ya Allah, sesungguhnya kami telah memohon kepada-Mu dengan penuh pinta, mengharap kepada-Mu dengan penuh hasrat, dan mengecilkan diri di hadapan-Mu dengan penuh pengakuan, tanpa keengganan, karena ikrar akan penghambaan pada-Mu dan ketundukan pada ketuhanan-Mu. Engkaulah Allah, Yang tiada Tuhan selain Engkau, milik-Mu segala yang tinggal di dalam siang dan malam, dan Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Allah, berilah kami kenikmatan yang banyak, bantulah kami dengan pertolongan yang berkelanjutan, hilangkanlah bencana dan cobaan dari kami, lindungilah kami dari kemenangan para musuh, jauhkanlah kami dari jurang kesengsaraan, dan liputilah kami dengan perlindungan-Mu, di waktu pagi maupun petang.
Ya Allah, wahai Tuan dan Pelindung kami, hanya kepada-Mu kami bertawakal dalam segala kebutuhan kami dan hanya kepadaMu kami memohon bantuan atas segala urusan kami. Kami tidak mengenal Tuhan selain Engkau yang dapat kami pinta dan kami juga tidak menemukan Tuhan selain Engkau yang dapat kami harap. Ya Allah, segerakanlah perlindungan yang mencegah kami dari perbuatanperbuatan buruk, segerakanlah rahmat yang menghapus kesalahan-kesalahan yang telah kami perbuat, dan segerakanlah nikmat yang mengumpulkan segala jenis kebajikan, wahai Dzat Yang tidak akan tersesat siapa pun yang ditemani oleh petunjuk dan taufik-Nya, Yang tidak akan tergelincir siapa pun yang bertawakal kepada-Nya dan melalui jalan-Nya, dan Yang tidak akan menyesal siapa pun yang menyembah-Nya dan menunaikan hak-hak-Nya.
Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memberi kami kesempatan mengkhatamkan Al-Quran dan mengajarkan pada Kami cara membacanya, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang menjalankan perintahnya, tersinari oleh cahaya-cahaya intisarinya, dapat menguak tabir rahasia-rahasianya, dan tidak melanggar batas laranganlarangannya.
Ya Allah, dengan Al-Quran, basahilah dahaga hati kami dengan siraman ketakwaan pada-Mu; masukkanlah kami ke jalan-jalan yang berlimpah akan pemberian-Mu, sehingga kami dapat mengenyangkan rasa lapar dengan manisnya tujuan-Mu dan mengistirahatkan perut dengan kelembutan-kelembutan pemberian-Mu.
Ya Allah, dengan Al-Quran, selamatkanlah kami dari kebinasaan, hindarkanlahKami dari pemahaman yang salah atas perkara yang masih syubhat, limpahilah kami dengan pengikat-pengikat berakah, dan jangan Engkau lewatkan kami dari kelembutan-Mu di setiap waktu.
Ya Allah, dengan Al-Quran, halalkanlah bagi Kami tenda besar kenikmatan, naungilah kami dengan jubah-jubah perlindungan, . SampaikanlahKami pada akhir tujuan Kami, hilangkanlah dari kami akar-akar kesumat, dan jangan Engkau lewatkan Kami dari mendapatkan anugerah-Mu, wahai Sang Pemilik kedermawanan dan kemuliaan.
Ya Allah, dengan Al-Quran, lindungilah kami dari terserang gundah dan berkubang duka, selamatkanlah kami dari penguasaan orang saat bencana fitnah, tolonglah kami dalam menjauhi bid‘ah dan melaksanakan sunnah, perindahiah kami dalam mengamalkannya di setiap tempat dan negeri, dan tolonglah kami dalam melaksanakan setiap kebagusan dan kebajikan. Sesungguhnya Engkaulah biasa dengan Keanehan Karunia dan kelembutan pemberian.
Ya Allah, dengan Al-Quran, Kumpuikanlahpara ahli agama-Mu pada perkataan yang adil, angkatiah dari mereka buruknya saling berbantah-bantahan dan saling memperlemah, sarungkanlah pedang orang batil pada saat menumpahkan darah mereka, jatuhkanlah ia untuk kami dan seluruh kaum muslimin, cepat ataupun lambat, perbaguslah kami dan mereka dalam pertunjukan dan perkumpulan, limpahilah kami dan mereka dengan nikmat-Mu yang penuh dan kebaikan-Mu yang menyeluruh. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala yang Kaukehendaki dan Maha Melaksanakan apa-apa yang Engkau sukai.
Ya Allah, tatkala masa kami di dunia ini telah berakhir, kematian kami telah dekat, takdir-takdir telah meliputi kami dan memandang kedatangan Malaikat yang melihat-lihat, jeritan pun melengking, alis berkeringat, peregangan dan pengerutan kian sering, kegelisahan dan kedukaan kian merundung, maka saat itu hendaklah Engkau menjadikan Malaikat Maut bersikap lembut pada kami, dan berlaku seperti saudara kandung saat mencabut nyawa kami. Wahai Tuhan semua yang paling awal dan paling akhir, Yang menghimpun semua makhluk-Nya pada Hari Kemudian, wafatkanlahkami dalam keadaan Islam dan pertemukanlah kami dengan orang-orang saleh.
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu, dan bertawasul kepada-Mu melalui Nabi-Mu yang terpercaya dan melalui semua nabi dan rasul-Mu, menangkankan negara kami dan tentaranya dengan kemenangan yang membuat agama ini mulia, dan menjadikan hina leher para musuh-Mu baik dari kalangan khawarij maupun kafir. Ya Allah, tolonglah seluruh menteri, pemimpin, hakim, ulama, dan pekerja agar dapat berbuat adil dan menolong agama, serta dapat mengamalkan syariat yang suci di setiap waktu dan kesempatan.
Ya Allah, maafkanlahkaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat. Satukanlahhati mereka, perbaikilah hubungan antar mereka, jadikanlahdalam hati mereka keimanan dan kebijaksanaan, teguhkanlah mereka dalam ajaran Rasul-Mu, berilah mereka kekuatan agar dapat memenuhi janji-Mu yang telah Engkau janjikan kepada mereka, tolonglah mereka dalam menghadapi musuh-Mu dan musuh mereka, dan jadikanlahkami termasuk dalam golongan mereka, wahai Tuhan yang Mahabenar.
Ya Allah, binasakanlah orang-orang kafir yang telah menghalanghalangi orang-orang dari jalan-Mu, yang telah mendustakan para rasul-Mu, dan yang telah memerangi para wali-Mu. Ya Allah, cerai beraikanlah persatuan mereka. Ya Allah, pisahkanlah perkumpulan mereka. Ya Allah, sedikitkanlah jumlah mereka. Ya Allah, bolak-baliklah kalimat mereka. Ya Allah, tumpulkanlahkemampuan mereka. Ya Allah, kirimkan siksa yang pedih atas mereka. Ya Allah, lemparilah mereka dengan panah-Mu yang jitu. Ya Allah, bakarlah mereka dengan bola api-Mu yang menembus. Ya Allah, jadikanlah mereka dan harta mereka sebagai rampasan perang bagi kaum muslimin. Ya Allah, keluarkanlah mereka dari kenyamanan dan kelembutan, saliblan mereka dengan penuh kehinaan, rantailah tangan mereka, ikatlah hati-hati mereka, dan janganlahEngkau berikan harapan pada morcka. Ya Allah, jangan Engkau tempatkan pata musuh di antara kami dan berasal dan kami. Dan, jangan Engkau biatkan mereka memimpin kami disebabkan oleh dosa-dosa kami.
Ya Allah, jauhkanlah dari kami segala keburukan dan jangan Engkau jadikan kami sebagai tempat bagi bencana. Ya Allah, berikanlah kami harapannya pengharapan dan yang di atasnya harapan, wahai Yang dengan karunia-Nya untuk karunia-Nya aku senantiasa memohon. Ya Allah, segerakanlahsegerakaniah, kabulkanlah kabulkanlah, wahai Yang mengabulkan doa Nuh a.s. atas kaumnya, wahai Yang menolong Ibrahim a.s. atas musuh-musuhnya, wahai Yang mengembalikan Yusuf a.s. kepada Ya‘qub a.s., wahai Yang menyembuhkan penyakit Ayyub a.s., wahai Yang menjawab doa Zakariya a.s., wahai Yang menerima tasbih Yunus bin Matta. Ya Allah, dengan rahasia para pemilik doa yang terkabul itu, kami memohon kepada-Mu agar menerima doa-doa kami, memberi kami apa yang kami minta, dan memberlakukan pada kami janji-Mu yang telah Engkau janjkan kepada para hamba-Mu yang saleh dan beriman. Tiada tuhan melainkan Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu tobat yang sempurna, ampunan yang menyeluruh, kecintaan yang sempurna, persahabatan yang suci, pengetahuan yang luas, cahaya-cahaya yang terang benderang, pertolongan yang tegak, hujjah yang meyakinkan, kedudukan yang tinggi, serta keterbebasan ikatan kami dari maksiat dan jaminan kami dari kemurkaan, dengan anugerah-anugerah keutamaan dan pemberian.
Ya Allah ya Tuhan kami, jangan biarkan ada dosa dalam diri kami kecuali Engkau ampuni, tidak pula aib kecuali Engkau tutupi, tidak pula kegelisahan kecuali Engkau lapangkan, tidak pula kesulitan kecuali Engkau berikan pemecahan, tidak pula utang kecuali Engkau lunaskan, tidak pula kesesatan kecuali Engkau beri hidayah, tidak pula kefakiran kecuali Engkau cukupi, tidak pula musuh kecuali Engkau taklukkan dan hinakan, tidak pula sahabat kecuali Engkau sayangi dan cukupi keperluannya, tidak pula kerusakan kecuali Engkau perbaiki, tidak pula orang sakit kecuali Engkau sembuhkan, tidak pula sesuatu yang hilang kecuali Engkau kembalikan, tidak pula suatu keperluan dari kebutuhankebutuhan dunia maupun akhirat yang Engkau ridhai dan baik untuk kami kecuali Engkau cukupi dan mudahkan. Sesungguhnya Engkau telah menunjukkan jalan, momulihkan yang pocah, dan mencukupi yang fakir, wahai Tuhan semesta alam. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Tuhan kami, janganilah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri kami petunjuk, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi (karunia). Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan. jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami, pastilah kami termasuk orang-orang merugi. Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah tobat kami, wahai Pelindung kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam semoga Allah curahkan kepada junjungan kami Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya, semuanya. Mahasuci Tuhanmu yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
- Doa Asmaul Husna
Di antara yang diwasiatkan oleh Imam Ahmad bin Idris adalah membaca doa ini setelah membaca Asmaul Husna:
Ya Allah, wahai Yang selalu seperti ini, Yang akan selalu seperti ini, dan Yang tak ada siapa pun bisa seperti ini selain Dia, aku memohon kepada-Mu, wahai Tuhanku, Junjunganku, Tuanku, Kepercayaanku, dan Harapanku; dengan simpul-simpul kemuliaan ‘Arasy-Mu dan penghujung rahmat dari kitab-Mu, wajah mulia-Mu, nama teragung-Mu, kedudukan tertinggi-Mu, serta kata-kata-Mu yang sempurna dan penuh keberkahan, yang kesemuanya itu tak dapat disamai oleh orang-orang yang berbakti maupun yang durhaka; agar Engkau senantiasa melimpahkan shalawat, salam, dan keberkahan-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw., dan juga kepada segenap keluarganya dalam setiap kerlingan mata dan tarikan napas, sebanyak ilmuMu yang amat luas; agar Engkau merezekikan kepadaku puncak kenikmatan memandang wajah-Mu yang mulia, puncak kerinduan untuk berjumpa dengan-Mu, puncak makrifat tentang-Mu, puncak kecintaan pada-Mu, puncak penyaksian kekuasaan-Mu, puncak dapat berbicara dengan-Mu, puncak kesehatan prima dari-Mu, puncak pertolongan dari-Mu, puncak ilmu-iimu-Mu, puncak cahaya-cayaha-Mu, puncak rahasia-rahasia-Mu, yaitu puncak yang telah Engkau anugerahkan kepada nabi kami, junjungan kami, tuan kami, Muhammad saw., dalam semua hal tersebut, tanpa ada suatu bahaya yang dapat membahayakan ataupun suatu fitnah yang dapat menyesatkan, dan agar Engkau memberikanku kekuatan dalam semua itu sebagaimana Engkau menguatkan beliau dan memberiku dukungan sebagaimana Engkau mendukung beliau. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu, Maha Menerima segala doa, sebaik-baik Pelindung, dan sebaik-baik Penolong.
Doa Asmaul Husna
Salah satu pintu pembuka rezeki adalah bertawasul kepada Allah dengan menggunakan nama-nama indah Allah (Asmaul Husna) sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Nabi Muhammad saw. sebagai berikut.
Dia adalah Allah, yang tiada tuhan melainkan Dia, Yang Maha Pemurah, Yang Maha Penyayang, Yang Maha Merajai, Yang Mahasuci, Yang Maha Memberi Kesejahteraan, Yang Maha Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Mahaperkasa, Yang Maha Memaksa, Yang Mahamegah, Yang Maha Pencipta, Yang Maha Mengadakan, Yang Maha Pombentuk, Yang Maha Pengampun, Yang Maha Memaksa, Yang Maha Mombori Karunia, Yang Maha Memberi Rezeki, Yang Maha Pembuka, Yang Maha Mengetahui, Yang Maha Menyempitkan, Yang Maha Melapangkan, Yang Maha Merendahkan, Yang Maha Meninggikan, Yang Maha Memuliakan, Yang Maha Menghinakan, Yang Maha Mendengar, Yang Maha Melihat, Yang Maha Menetapkan, Yang Maha Adil, Yang Mahalembut, Yang Maha Mengetahui Rahasia, Yang Maha Penyantun, Yang Mahaagung, Yang Maha Pengampun, Yang Maha Pembalas Budi, Yang Mahatinggi, Yang Mahabesar, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Pemberi Kecukupan, Yang Maha Membuat Perhitungan, Yang Mahaagung, Yang Maha Dermawan, Yang Maha Mengawasi, Yang Maha Mengabulkan, Yang Mahaluas, Yang Mahabijaksana, Yang Maha Pencinta, Yang Mahamulia, Yang Maha Membangkitkan, Yang Maha Menyaksikan, Yang Mahabenar, Yang Maha Memelihara, Yang Mahakuat, Yang Mahakokoh, Yang Maha Melindungi, Yang Maha Terpuji, Yang Maha Menghitung, Yang Maha Memulai, Yang Maha Mengembalikan Kehidupan, Yang Maha Menghidupkan, Yang Maha Mematikan, Yang Mahahidup, Yang Maha Mengurus Makhluk-Nya, Yang Maha Menemukan, Yang Mahamulia, Yang Maha Esa, Yang Maha Dibutuhkan, Yang Maha Berkuasa, Yang Maha Menentukan, Yang Maha Mendahulukan, Yang Maha Mengakhirkan, Yang Mahaawal, Yang Mahaakhir, Yang Mahanyata, Yang Maha Tersembunyi, Yang Maha Memerintah, Yang Mahatinggi, Yang Mahabaik, Yang Maha Penerima Tobat, Yang Maha Pembalas, Yang Maha Pemaaf, Yang Maha Belas Kasih, Yang Maha Menguasai Kerajaan, Yang Maha Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan, Yang Maha Mengadili, Yang Maha Mengumpulkan, Yang Mahakaya, Yang Maha Pemberi Kekayaan, Yang Maha Mencegah, Yang Maha Memberi Bahaya, Yang Maha Memberi Manfaat, Yang Maha Bercahaya, Yang Maha Pemberi Petunjuk, Yang Maha Pencipta Yang Baru, Yang Mahakekal, Yang Maha Mewarisi, Yang Mahapandai, Yang Mahasabar.
Keistimewaan dan Rahasia Asmaul Husna
Sebagian kaum salaf bersama saudara-saudaranya suka membaca surah Yasin setelah shalat maghrib, lalu membaca asmaul husna dan doanya, setelah itu barulah berdoa kepada Allah Swt.
Guru kami Syekh Ahmad bin Idris r.a. berdoa dengan membaca doa Asmaul Husna saat qunut pada waktu shalat subuh, guru kami Syekh Shalih Al-Ja‘fari berkata: Sesungguhnya guru kami dalam ajaran tarekatnya membiasakan dalam wirid-wiridnya membaca doa Asmaul Husna, karena alam semesta ini dan segala isinya merupakan perwujudan dari Asmaul Husna. Maka mereka yang berdoa dengan membaca Asmaul Husna, ia sesungguhnya telah mendapatkan seluruh kebaikan yang terdapat di dalamnya, dan melindunginya dari segala kejahatan. Misalnya, jika engkau berdoa dengan membaca Ar-Rahman Ar-Rahim, maka engkau akan mendapatkan rahmat dari Allah; jika engkau membaca al-Lathif maka engkau akan mendapatkan kelembutan dari Allah; jika engkau membaca al-Ghafur, maka engkau akan mendapatkan ampunan dari Allah; jika engkau membaca ar-Razzaq, maka engkau akan mendapatkan rezeki dari Allah; jika berdoa dengan membaca an-Nashir, maka engkau akan mendapatkan pertolongan dari Allah; jika berdoa dengan membaca al-Ghaniyyu, maka engkau akan mendapatkan kekayaan dari Allah; jika berdoa dengan membaca an-Nur, maka Allah akan melimpahkan cahaya-Nya kepadamu; jika berdoa dengan membaca al-Afuwwu, maka Allah akan memaafkan dosa-dosamu; jika engkau berdoa dengan membaca ar-Ra’uf, maka Allah akan mengasuhmu dengan baik; jika engkau berdoa dengan membaca al-Alim, maka Allah akan mengaruniakan ilmunya kepada-Mu; jika berdoa dengan membaca alQahhar, maka Allah akan memaksa musuh-musuhmu untuk tunduk kepadamu; jika engkau berdoa dengan membaca al-Mani’, maka Allah akan mencegah segala marabahaya yang akan menimpamu; jika engkau berdoa dengan membaca adh-Dharr, maka Allah akan menimpakan bahaya kepada musuh-musuhmu, dan jika engkau berdoa dengan membaca al-Fattah, maka Allah akan memberikan solusi atas segala permasalahanmu.
Demikianlah, Saudara-saudara kami, jika engkau mengucapkan salah satu nama dari nama-nama Allah yang Mahaagung, maka akan tampak kepadamu apa yang engkau minta, maka mengucapkan Asmaul Husna itu bermanfaat untuk segala urusan dunia, agama, dan akhirat. Berzikir dengannya berarti akan menghimpun seluruh kebaikan dan akan membuka semua keberkahan, dan akan tersingkap pada kita keagungan Allah. Tak ada seorang pun yang mengalami suatu permasalahan, kecuali Allah akan memberinya jalan keluar, tak ada seorang pun yang memiliki utang kecuali Allah akan melunasi semua utang-utangnya, dan tak ada seorang pun yang dikalahkan, kecuali Allah akan memberinya kemenangan, dan tak ada seorang pun yang dianiaya, kecuali Allah akan membalas kezalimannya, tak ada seorang pun yang tersesat kecuali Allah akan memberikan petunjuk-Nya, dan tak ada seorang pun yang sakit kecuali Allah akan memberikan kesembuhan kepadanya, dan tak ada seorang pun yang hatinya diliputi oleh kegelapan, kecuali Allah akan memancarkan cahaya ke hatinya.
Ketahuilah dan kemudian ketahuilah bahwa membaca Asmaul Husna laksana pegang pedang yang akan memotong semua penghalang, dan akan menjadi penolong yang tepat, dan akan membuka baginya segala rahasia, maka hendaknya engkau membiasakan membacanya, pagi maupun sore, maka akan sirnalah segala hawa nafsumu yang buruk dan akan hilanglah segala penyakit dalam dirimu, dan akan terbuka untukmu pintu-pintu langit, maka hendaklah engkau membiasakan diri membacanya, karena Asmaul Husna itu sebaik-baik zikir dan wirid. Orang-orang yang mengenal Allah mengetahui makna-maknanya yang tersembunyi dan para shiddiqin telah merasakan manisnya Asmaul Husna, seolah-olah aku ini di hadapanmu seperti orang yang baru mengenalkan kebaikan, dan akan sirna segala tipu daya musuh-musuhmu, dan akan bergetar hatimu apabila engkau telah mengetahui berbagai manfaat yang terdapat di dalam Asmaul Husna.
Syair-Syair Asmaul Husna
Di antara yang diwasiatkan oleh sebagian ulama salaf saleh adalah membiasakan diri membaca syair yang dibaca oleh guru kami Ahmad Ad-Dardiri:
Mahaberkah Engkau wahai Allah, Tuhanku, dan segala pujian untukMu # segala puji untuk Pelindung kami, segala syukur untuk Pemelihara kami.
Dengan nama-nama-Mu yang mulia dan segala rahasianya, yang dengannya # seluruh alam ini tercipta di hadapan Yang Mahakaya.
Maka kami memohon kepada-Mu, wahai Allah, wahai Yang Menciptakan makhluk # dengan penuh keyakinan, penuh keyakinan, sehingga sirnalah segala keraguan, kesulitan, dan kesusah-payahan.
Wahai Tuhan, wahai Yang Maha Pengasih, berikanlah kami kepandaian # juga kelembutan, kebajikan, dan cahaya yang melingkupi kami.
Rahasiakanlah, wahai Yang Maha Penyayang segala alam, tentang berkumpulnya kami # di dekat-Mu Yang Mahasuci dan berikanlah kami petunjuk-Mu.
Wahai Yang Maha Merajai, jadikanilah seluruh alamku # sebagai milik ruhku dan bebaskanlah akal kami dari memikirkan selain-Mu.
Sucikanlah diriku, wahai Yang Mahasuci, dari hawa nafsu # dan selamatkanlah keseluruhan diriku, wahai Yang Maha Memberikan Kesejahteraan, dari segala kemeranaan.
Wahai Yang Maha Mengaruniakan Keamanan, berikanlah aku keamanan dan suka cita # perbaguslah hatiku, wahai Yang Maha Memelihara, dengan pemberian-Mu.
Anugerahilah aku keperkasaan dan kekuatan, wahai Yang Mahaperkasa # dengan panundukan-Mu, wahai Yang Maha Mengalahkan, bubarkanlah musuh-musuh kami.
Besarkanlah keadaanku di hadapan-Mu, wahai Yang Mahamegah # wahai Yang Maha Pencipta segala alam, limpahkanlah kepada kami anugerah-Mu.
Wahai Yang Maha Mengadakan, lindungilah kami dari segala makhluk # dengan karunia-Mu, wahai Yang Maha Membentuk Rupa, hilangkanlah kesulitan kami.
Dengan ampunan-Mu, wahai Yang Maha Pengampun, hapuslah dosadosa kami # dengan paksaan-Mu, wahai Yang Maha Memaksa, paksalah musuh-musuh kami.
Berikanlah ilmu dan hikmah kepadaku, wahai Yang Maha Memberi Karunia # luaskanlah dan limpahkanlah rezeki kami, wahai Yang Maha Memberi Rezeki.
Dengan pembuka-Mu, wahai Yang Maha Pembuka, seqorakanlah kemuliaan kami # dengan ilmu Mu, wahai Yang Maha Mengetahui, berikanlah cahaya dalam hati kami.
Wahai Yang Maha Menyempitkan, tahanlah kami dalam kondisi yang baik # wahai Yang Maha Melapangkan tezeki, hamparkanlah rezeki kami.
Wahai Yang Maha Merendahkan, rendahkanlah hati-hati manusia untukku sehingga mereka menunjukkan rasa cinta # Wahai Yang Maha Meninggikan, tinggikanlah penyebutan kami dan kemampuan kami.
Dengan zuhud dan takwa, muliakanlah kami, wahai Yang Maha Memuliakan # dengan kesucian diri, hinakanlah nafsu kami, wahai Yang Maha Menghinakan.
Jalankanlah dengan benar, wahai Yang Maha Mendengar, perkataanku # dan tajamkanlah mata hatiku, wahai Yang Maha Melihat aibku.
Wahai Yang Maha Menetapkan dan wahai Yang Mahaadil, hukumlah hati-hati kami # dengan keadilan-Mu dalam segala perkara dan kuatkanlah kami dengan kepandaian.
Lapisilah dengan kelembutan, Wahai Yang Mahalembut, kecintaanku # dan arahkanlahdengan cahaya-Mu agar ia memperoleh anugerah.
Jadilah, wahai Yang Maha Mengetahui Hal-Hal Tersembuyi, Penghilang kesulitan-kesulitan kami # dengan kesantunan-Mu, Wahai Yang Maha Penyantun, bentuklah jiwa-jiwa kami.
Dengan ilmu, wahai Yang Mahaagung, agungkanlah urusan kami # tempatkanlah kami dalam posisi yang benar dan waktu tertentu.
Wahai Yang Maha Pengampun dan Maha Pembalas Budi, Yang senantiasa dalam kondisi mulia # khususkanlah kami dengan kemampuan bersyukur dan ampunan-Mu, wahai Tuhanku.
Wahai Yang Mahatinggi dan Yang Mahabesar, Yang Mahaagung dari segala khayalan seorang pengkhayal # Mahasuci Engkau, Ya Allah, dari segala penyifatan orang-orang jahat.
Jadilah Engkau sebagai penjagaku, wahai Yang Maha Menjaga, dari segala bencana # Wahai Yang Maha Mencukupi, cukupilah kami dengan sebaik-baik kecukupan dan mudahkanlah kami.
Engkaulah pertolonganku dari kehancuran, wahai Yang Maha Membuat Perhitungan # Engkaulah perlindunganku, wahai Yang Mahaagung, dan cukuplah itu bagi kami.
Berikanlan kami anugerah dan kotidhaan-Mu, wahai Yang Mahamulia # juga penyucian akhlak, kedermawanan, dan kekayaan.
Wahal Yang Maha Mengawasi kam, maafkanlah kami dan sehatkanlah kami # mudahkanlah urusan kami, wahai Yang Maha Mengabulkan.
Wahai Yang Mahaluas, Luaskanlahbagi kami ilmu dan pemberian-Mu # wahai Yang Mahabijaksana, berikanlahkami hikmah-Mu sehingga kami memperoleh petunjuk.
Wahai Yang Maha Pencinta, limpahilah kami kecintaan dari-Mu sehingga kami menjadi mulia # muliakanilah urusan kami, wahai Yang Mahamulia.
Wahai Yang Maha Membangkitkan, bangkitkanlah kami dalam kondisi terbaik # wahai Yang Maha Menyaksikan, persaksikanlah pada kami ketinggian kuasa-Mu saat Engkau mengumpulkan kami pada Hari Kiamat nanti.
Wahai Yang Mahabenar, benarkanlah kami dalam memahami rahasiarahasia-Mu yang suci # Wahai Yang Maha Memelihara, kami bertawakal kepada-Mu, maka cukupilah kami.
Wahai Yang Mahakuat dan Mahakokoh, kuatkanlah tekad dan kemauanku # wahai Yang Maha Melindungi dan Maha Terpuji, sesungguhnya pujian hanya layak untuk-Mu.
Wahai Yang Maha Menghitung segala sesuatu dan Yang Maha Memulai penciptaan # berlemah-lembutlah pada kami dengan kegembiraan dan kebahagiaan.
Berikanlah cahaya-Mu berulang-ulang pada kami, Wahai Yang Maha Mengembalikan Kehidupan, dan hidupkan kami # dalam agama ini, Wahai Yang Maha Menghidupkan makhiuk dari kefanaan.
Wahai yang Maha Mematikan, matikanlah aku dalam keadaan muslim dan mengesakan-Mu # muliakanlah nasibku dengan hal itu seperti halnya Engkau adalah Tuhan kami.
Wahai Yang Mahahidup dan Maha Mengurus Makhluk-Nya, mudahkanlah urusan-urusan kami # wahai Yang Maha Menemukan, Engkau Mahakaya, maka berikanlah kami kekayaan.
Wahai Yang Mahamulia, dengan kemuliaan-Mu, muliakanilah kemampuan kami # Wahai Yang Maha Esa, hilangkanlahkesukaran dan kesengsaraan kami.
Wahai Yang Maha Dibutuhkan, kusorahkan segala urusanku kepada-Mu # jangan serahkan aku pada diriku sendiri dan tunjukkanlah kepada kami jalan-jalan kami.
Wahai Yang Maha Berkuasa, berikanlah kekuasaan pada kami untuk menghantam musuh-musuh kami # Wahai Yang Maha Menentukan, singkirkanlah rahasia kami dari orang lain.
Dahulukanlah urusanku, wahai Yang Maha Mendahulukan, dengan mengagumkan # akhirkanlah para musuh kami, Wahai Yang Maha Mengakhirkan, dengan segala gangguan.
Wahai Yang Mahaawal tanpa permulaan dan Yang Mahaakhir # tanpa penghabisan, cukuplah Engkau bagi kari dalam seluruh urusan kami.
Wahai Yang Mahanyata dalam segala urusan-Nya # Wahai Yang Maha Tersembunyi dengan segala keghaiban-Nya, Engkau senantiasa Maha Berbuat Baik.
Wahai Yang Maha Memerintah, kami tidak pernah bersetia kepada Siapa pun selain Engkau # dengan pertolongan-Mu, wahai Yang Mahatinggi, jadilah Yang memuliakan kami.
Wahai Yang Mahabaik dan Maha Penerima Tobat, anugerahilah aku tobat # nasuha, yang dengannya terhapus Gdosa-dosa besar kami.
Wahai Yang Maha Pembalas, balaslah musuh-musuh kami # wahai Yang Maha Pernaaf dan Maha Belas Kasih, maatkanlah kami dan belas kasthanilah kami.
Wahai Yang Maha Menguasai Kerajaan, Yang Mahaagung dengan paksaan-Nya # wahai Yang Maha Memiliki Kebesaran, perlakukanlah kami dengan lembut dalam urusan-urusan kami.
Wahai Yang Maha Mengadili dengan istikarmah, berilah kami kekuatan # wahal Yang Maha Mengumpulkan, kumpulkanlah hati-hati kari kepada-Mu.
Wahai Yang Mahakaya dan Pemberi Kekayaan, berikanlah kami kekayaan-Mu, wahai tuan kami # wahai Yang Maha Mencegah, cegahlah semua kesukaran yang akan menimpa kami.
Wahai Yang Maha Mernberi Kemudaratan, timpakanlah kernucaratan kepada para pembangkang disebabkan oleh kezaliman mereka # Wahai Yang Maha Memberi Mantaat, berikanlah mantaat kepada kami dengan cahaya-cahaya agama kami.
Wahai Yang Maha Bercahaya, terangilah lahiriah dan batiniahku # dengan cinta-Mu, wahai Yang Maha Memberi Petunjuk, luruskanlah jalan kami.
Wahai Yang Maha Pencipta Hal Baru, hadirkanlah untuk kami ciptaan-ciptaan hikmah # Wahai Yang Mahakekal, atas karunia-Mu kari saat ini ada dan di sisi-Mu nanti kami tiada.
Wahai Yang Maha Pewaris, wariskanlah ilmu dan hikmah kepadaku # Wahai Yang Mahapandai, tunjukilah kami jalan-jalan menuju kemuliaan.
Lapangkanlah dada kami dengan kesabaran, syukur, keridhaan, # dan keyakinan terbaik, Wahai Yang Mahasabar, berikanlah semua itu kepada kami.
Dengan narna-nama indah-Mu kami memohon kepada-Mu wahai Tuhanku # Terimalah doa kari wahai Tuhan kami, dan kabulkanlah.
Dengan rahasia semua nama-Mu itu, penuhilah hati dan lahiriahku # perbaikilah jiwaku dengan semua itu sehingga aku berhasil meraih anugerah-Mu.
Cerahkanlah pendengaran, penciuman, dan penglihatanku dengan semua itu # kuatkanlah indera perasaku, sentuhanku, dan akal-akal kami dengan semua itu.
Mudahkanlah urusanku dan kuatkanlah tekad-tekadku dengan semua itu # sucikanlah jiwaku dan berikanlah jalan keluar atas segala permasalahan kami dengan semua itu.
Luaskanlah ilmu, rezeki, dan tekadku dengan semua itu # perbaikilah jasmani dan akhlakku dengan semua itu, dengan penuh kebahagiaan.
Anugerahkanlah padaku kecintaan yang agung dan ringkas # tambahkanlah padaku keberlimpahan rasa cinta kepada-Mu, dengan bentuk yang beraneka ragam.
Anugerahkanlah padaku, wahai Tuhanku, kemampuan menyingkap halhal suci # agar dengannya aku bisa mengetahui rahasia-rahasia kekekalan beserta kefanaan.
Anugerahilah aku karunia dan pemberianmu-Mu yang berlipat ganda # sembuhkanlah jiwaku dengan aneka perantara dari segala kemeranaan.
Tutuplah bagiku kecacatan jalan lurus dengan selalu mengesakan-Mu # cdi sisi Sang Mahasuci lagi Maha Pencegah tempatkanlah kami.
Berikanlah anugerah Mu pada kami, wahai Yang Maha Pencinta, dengan ketertatikan # agar kami dapat menyusul kaum-kaum [saleh] yang telah pergi mendahului kami.
Limpahkanlah shalawat dan salam, wahai Tuhanku, dalam setiap keilingan mata # kepada Sang Pilihan, Sobaik-baik Makhluk, Nabi kami.
Limpahkanlah pula shalawat kepada para malaikat dan rasul, seluruhnya # juga kepada keluarga dan sahabat mereka semuanya, juga kepada kita semua.
Keselamatan semoga senantiasa tercurah kepada mereka setiap kali seorang pengucap berucap # Mahasuci Engkau, wahai Allah, Tuhanku, segala pujian hanya untuk-Mu.
- Nama Allah Teragung
Tidak diragukan lagi, bertawasul kepada Allah dengan menggunakan Nama Allah Teragung adalah termasuk pintu solusi terbesar atas berbagai permasalahan, dan pintu-pintu. yang terdekat untuk terkabulnya doa yang dapat dilakukan seorang hamba.
Para ulama telah berbeda pendapat dalam menentukan manakah sebenarnya yang dimaksudkan dengan Nama Allah Teragung, karena begitu banyaknya hadis yang diriwayatkan dalam permasalahan ini, dan buku ini bukanlah tempat yang pantas untuk menghimpun semua pendapat para ulama tersebut. Di sini kami hanya menyimpulkan pendapat bahwa di dalamnya terdapat Nama Allah yang Teragung,
Pertama: Allah, karena nama ini yang tidak digunakan pada yang lain.
Kedua: (Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang).
Ketiga: (Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Yang Mahahidup Yang Maha Mengurus Makhluk-Nya), berdasarkan hadis tentang Nama Allah Yang Mahaagung dalam dua ayat berikut ini, “Tuhan kalian adalah Tuhan yang satu, tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan juga terdapat pada pembukaan surah Ali Imran, “Alif Lam Mim, Allah tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup Yang Maha Mengurus (makhluk-Nya).”
Keempat: (Yang Mahahidup Yang Maha Mengurus Makhiuk-Nya), berdasarkan hadis, “Nama Allah Teragung terdapat dalam tiga surah: Al-Baqarah ayat 255, Ali Imran ayat 2, dan surah Thaha ayat 111.” (Pendapat Ar-Razi).
Kelima: (Ar Hannan Al-Mannan, Pencipta langit dan bumi, Pemilik kebesaran dan kemuliaan).
Keenam: (Pencipta langit dan bumi, Pemilik kebesaran dan kemuliaan).
Ketujuh: (Tuhanmu, Pemilik kebesaran dan kemuliaan.)
Kedelapan: Surah al-Ikhlash Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang kepada-Nya segala sesuatu bergantung. Dia tiada melahirkan dan tidak pula dilahirkan, dan tidak ada yang setara dengan Dia?’ Sebagaimana dikatakan Al-Hafizh Ibnu Hajar, dan dari seluruh riwayat berkaitan dengan masalah tersebut, inilah pendapat yang paling kuat dari sisi sanad.
Kesembilan:, (Tuhan, Tuhan).
Kesepuluh: (Penguasa Kerajaan Semesta).
Kesebelas: Doa Nabi Yunus a.s.
Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.
Kedua belas: Kalimat tauhid sebagaimana yang dinukil oleh Qadhi ‘Iyadh.
Ketiga belas: Apa yang dinukil dari perkataan Imam Fakhrur Razi dari Syekh Zainal Abidin bahwa ia memohon kepada Allah agar diajarkan Nama Allah Teragung, lalu ia bermimpi dalam tidurnya, (Allah, tidak ada tuhan melainkan Dia, Tuhan Pemilik Arasy yang agung).
Keempat belas: Nama Allah Teragung tersembunyi di antara Asmaul Husna.
Kelima belas: semua nama Allah yang dengannya seorang hamba berdoa kepada Tuhan-Nya dengan penuh kesungguhan, yang saat itu tak ada dalam zikirnya selain Allah semata. Maka, apabila ada yang berdoa seperti itu, Allah akan mengabulkan doanya. Ini pandangan imam Ja‘far Shadiq, Al-Junaid, dan lainnya.
Keenam belas: (Ya Allah), sebagaimana dikatakan Imam Az-Zarkasyi.
Ketujuh belas: Ali Lam Mim. Selesai. demikian ringkasan kami.
Doa yang Menghimpun Seluruh Nama Allah Teragung
Ya Allah, Yang Mahahidup dan Yang Maha Mengurus (makhlukNya), Wahai Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu, Tuhan Yang Esa, Tidak ada Tuhan melainkan Engkau, Wahai Pemilik kebesaran dan kemuliaan, Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, untuk-Mulah segala pujian, Tidak ada Tuhan melainkan Engkau, Yang Mahalembut dan Maha Pemberi, Yang menciptakan langit dan bumi, wahai Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan, Wahai Yang Mahahidup dan Maha Mengurus (makhluk-Nya), Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, bahwasanya Engkau adalah Allah, tiada tuhan melainkan Engkau, yang satu dan tempat bergantungnya segala sesuatu, Yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada satu pun yang serupa dengan-Nya. Dan Tuhan kalian adalah Tuhan yang satu, tidak ada tuhan melainkan Dia, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, tidak ada tuhan melainkan Dia yang Mahahidup dan Maha Mengurus (makhluk-Nya). Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu bahwa sesungguhnya Engkau adalah satu, Tempat bergantungnya segala sesuatu, Yang tidak mengambil teman dan juga anak, Ya Allah, untuk-Mulah segala puji, tiada tuhan melainkan Engkau, wahai Yang Maha Pemberi, Wahai Yang menciptakan langit maupun bumi, wahai Pemilik kebesaran dan kemuliaan, tidak ada tuhan melainkan Dia, Yang Mahahidup dan Maha Mengurus (makhluk-Nya), dan sesungguhnya Tuhan kalian adalah satu, tidak ada tuhan melainkan Dia, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tidak ada tuhan melainkan Dia, milik-Nya nama-nama yang mulia, wahai Yang Menyaksikan, wahai Yang Maha Mengurus (makhluk-Nya). Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu bahwa sesungguhnya Engkau adalah Esa, Tempat bergantung segalanya, Yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada satu pun yang serupa dengan Dia. Ya Allah, sesungguhnya bagi-Mu segala puji, Engkaulah Allah, Yang tidak ada tuhan melainkan Engkau, Yang Maha Pemberi, Pencipta langit dan bumi, Wahai Yang Maha Pemilik kebesaran dan kemuliaan, Wahai Yang Mahahidup dan Maha Mengurus (makhluk-Nya). Aku melindungkan diri pada Yang Mahahidup dan tidak akan mati, dan aku hadapkan pundakku kepada Yang Mahahidup dan Maha Mengurus (makhiuk-Nya), tidak ada tuhan melainkan Engkau, Engkaulah sebaik-baik Penguasa (Tidak ada tuhan melainkan Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim),’ aku serahkan urusanku semuanya kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya, tidak ada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah, Yang Mahatinggi lagi Mahaagung.
- Yang Mahalembut (Al-Lathif)
Di antara pintu-pintu solusi terbesar adalah Nama Allah Yang Mahalembut, yang senantiasa bersikap lembut kepada hambaNya, dan Allah Maha Mengetahui hal-hal tersembunyi dalam segala urusan.
Allah Swt. memiliki kelembutan yang tersembunyi dan memberikan pertolongan dengan penuh kasih.
Allah memiliki ilmu yang meliputi segala hakikat dan segala detail dari alam semesta ini.
Allah memiliki kekuasaan atas segalanya yang dengan itu Allah mencegah segala marabahaya yang akan menimpa hamba-Nya. Dia bersikap lembut kepada semua hamba-Nya. Allah Mahalembut dan Maha Mengenal, Mahasuci dan Mahatinggi.
Al-Arif Billah Syekh Ahmad Sa‘ad Al-Aqqad menjelaskan nama Allah al-Lathif: tidak ada sesuatu apa pun di alam wujud ini kecuali telah diliputi oleh nama Allah yang mulia ini dan semua mendapatkan bagian yang layak dari kelembutan Allah, dengan rahasia nama Allah yang agung ini, maka jiwa-jiwa menjadi lembut sehingga dapat menyaksikan Yang Maha Pembuka.
Dengan rahasia nama Allah yang agung ini, maka lembutlah segenap jagat raya dan alam semesta ini, dan menerangi seluruh hamba-hamba-Nya. Dengan rahasia nama Allah yang agung ini, maka lembutlah segala arwah di langit, sehingga mereka mendapatkan kedudukan yang tinggi. Dengan rahasia nama Allah yang agung ini, Allah melembutkan seluruh materi, maka terangkatlah kelembutan itu dari arwah.
Jika engkau pernah melihat kelembutan Allah pada seorang hamba, yaitu saat ia masih berada dalam kandungan ibunya, dan melihat kelembutan Allah saat ia keluar dari perut ibunya ke alam dunia, dan melihat kelembutan Allah saat ia menghadapi berbagai kesulitan, maka engkau akan menyaksikan banyak keajaiban.
Tidak ada satu jiwa pun kecuali ada kelembutan Allah dalam diri hamba-Nya itu. Cukuplah bagi kita untuk mengetahui bahwa saat seorang hamba tidur, Allah bersikap lembut kepadanya dengan menjaganya dari segala serangga yang ada di rumah dan berbagai kerikil Kehidupan.
Diriwayatkan, seorang saleh melihat seseorang sedang tidur, sedangkan di atas kepalanya terdapat seekor ular siap menyerangnya. la tidak merasakan apa-apa, tetapi tiba-tiba seekor kalajengking datang begitu cepat, lalu menyerang ular tersebut, kemudian racun dari kalajengking itu mengenai ular tadi hingga ia mati.
Orang saleh itu berkata, “Lalu aku membangunkan orang itu, ternyata ia sedang mabuk, lalu aku berkata kepadanya, ‘Wahai manusia yang melanggar aturan Tuhanmu, yang membangkang perintah-Nya, saat engkau sedang tidur Allah menjagamu dengan kelembutan-Nya, dan mencegah segala marabahaya darimu, Lalu orang itu berkata, “Sungguh besar nikmat-Mu wahai Tuhan yang Mahamulia, sekalipun aku bermaksiat, Engkau tetap bersikap lembut kepadaku.’ Lalu dia pun segera bertobat dengan sebaik-baik tobat.”
Sesungguhnya kelembutan yang Allah berikan kepada ruh adalah salah satu rahasia dari keagungan nama Yang Mahalembut. Jika kedua matamu menyaksikan suatu kelembutan pada makhluk Allah, saksikanlah keberadaan Yang Mahalembut, yang telah memberikan kelembutan pada makhluk-Nya. Kelembutan dalam berinteraksi, kelembutan dalam berbicara, dan seluruh kelembutan di alam ini sesungguhnya termasuk keagungan Dzat Allah yang Mahalembut.
Sebagian orang yang telah mengenal Allah telah mengisyaratkan bahwa Nama Allah yang teragung adalah Yang Mahalembut, karena begitu banyak kelembutan yang Allah berikan pada alam semesta ini. Yang menumbuhkan cinta di hati adalah banyaknya bantuan dari Yang Mahalembut. Nama ini disebutkan bersamaan dengan kelembutan yang ditebarkan Allah kepada seluruh makhluk di semesta alam.
Bila engkau merasakan kerusakan dalam tabiatmu, atau kerasnya hatimu, atau sulitnya Kehidupanmu, itu semua disebabkan kelalaianmu sendiri. Jika engkau mau introspeksi dan bertobat dengan penuh penyesalan dan hati yang tulus, engkau akan menyaksikan kelembutan Allah akan meliputi hidupmu dan akan menyelamatkanmu dari segala kebinasaan.
Jika engkau ingin mendapatkan sedikit dari kelembutan Allah tadi, hendaknya engkau bersikap lembut kepada sesama. Berkatalah pada mereka dengan kata-kata yang lembut. Ajaklah orang bermaksiat menuju kebaikan dengan penuh kelembutan. Sentuhlah mereka dengan kelembutan akhlakmu. Perhatikan kondisi orang fakir, bersikap lembutlah kepada mereka, dan doakanlah mereka. Dan hendaklah engkau memohon kelembutan kepada Allah di setiap waktu.
Wahai Tuhanku, kelembutan-Mu meliputi segenap makhliuk-Mu, dan menaungi segenap alam semesta ini, sesungguhnya Engkau memiliki kelembutan yang Engkau embuskan pada hati yang Jlalai untuk membangunkannya, atau kepada hamba yang berdosa agar ia mau dekat kepada-Mu, sesungguhnya Engkau memiliki saat-saat yang mendudukkan para wali-Mu di tempat yang tertinggi, sesungguhnya engkau memiliki kelembutan yang memberikan kesabaran pada mereka yang taat untuk masuk ke dalam surga-Mu.
Wahai Tuhan-Ku, Engkau telah berlaku lembut kepadaku dalam setiap fase hidupku, maka bersikap lembutlah pada kami hingga kami dapat keluar dari dunia ini, dan berikanlah kami kelembutan saat ditanya oleh para malaikat-Mu yang suci, tunjukkanlah pada kami agungnya kelembutan-Mu dalam diri dan alam semesta ini, maka Engkau adalah Tuhan yang Esa, Yang Maha Pencipta, dan Engkau Maha berkuasa atas segala sesuatu. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad, keluarganya, dan segenap sahabatnya.
Manfaat Menyibukkan Diri dengan Al-Lathif dan Berdoa dengan Nama Tersebut
Sebagian ulama salaf menuturkan, “Sesungguhnya menyibukkan diri beberapa saat dengan membaca Al-Lathif dapat mencegah bencana yang datang tiba-tiba, menumbuhkan rasa gembira, menolak siksa yang turun, dan memberikan kemudahan dalam segala urusan.”
Menyebut-nyebut Al-Lathif dalam jumlah tertentu atau menyibukkan diri dengan menyebutnya sekian kali, hal itu tidak diingkari para ulama terdahulu maupun sekarang. Hal itu bisa dijadikan obat mujarab dan dapat segera membawa doa kita diterima oleh Allah. Tetapi, jumlah ini berbeda-beda berdasarkan doa yang dipinta. Ada orang menyibukkan diri dengan hal ini sekadar untuk menyempurnakan zikirnya yang terlupa pada waktu sebelumnya. Ada yang melakukannya untuk suatu keperluan atau agar dikaruniai sifat kelembutan. Semua itu dilakukan dengan hati dan bukan sebatas dari baris tulisan. Allah selalu berkata dan Dia menunjukkan jalan-Nya. Sebagian ulama menegaskan bahwa ada empat cara kita berdoa dengan nama Allah Al-Lathif: untuk melancarkan rezeki; untuk memenuhi segala keperluan; untuk terbebas dari penjara; dan untuk bersembunyi dari pandangan orang-orang zalim. Jika engkau ingin mengamalkan hal tersebut, bersihnkan pakaianmu dan tempat dudukmu, lalu ucapkanlah Ya Lathif sebanyak 16.641 kali, dan bacalah ayat berikut ini tiap selesai mengucapkan Ya Lathif sebanyak 129 kali. Lakukanlah hal ini dalam keempat keperluan tadi. Ayat untuk pelancar rezeki sebagai berikut:
Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Mahakuat lagi Mahaperkasa.
Kemudian bacalah doa berikut:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar memberiku rezeki yang halal, luas, dan baik, yang dapat diperoleh tanpa lelah, sukar, membahayakan, dan kerja keras. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
Ayat untuk memenuhi segala keperluan sebagai berikut:
Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Mahahalus lagi Maha Mengetahui
Kemudian bacalah doa berikut:
Ya Allah penuhilah keperluanku yang ada pada fulan, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
Ayat untuk terbebas dari penjara:
Sesungguhnya Tuhanku Mahalembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
Ayat untuk menyembunyikan diri dari pandangan orang-orang zalim:
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah yang Mahahalus lagi Maha mengetahui.
Al-‘Allamah Al-Buni menuturkan: Bila engkau ingin mengamalkannya untuk suatu urusan, shalatlah dua rakaat, kemudian bacalah al-Fatihah dan surah Alam Nasyrah, lalu bacalah Al-Lathif sebanyak 16.641 kali, setelah itu berdoalah dengan apa pun yang engkau inginkan. Dengan karunia Allah, insya Allah doamu akan dikabulkan. Juga dengan doa yang disampaikan oleh Al-Buni dan yang lainnya berikut ini:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Lathif (3 kali). Wahai yang kelembutan-Nya meluas kepada penduduk langit dan bumi, aku memohon kepada-Mu dengan sangat tidak tampaknya kelembutan-Mu yang tersembunyi, agar Engkau menyembunyikanku di balik sangat tidak tampaknya kelembutan-Mu yang tersembunyi dari pandangan orang-orang zalim dan kejam, sesungguhnya Engkau telah mengatakan hal itu, dan Engkaulah sebonar-benar pembuat porkataan, dalam firman-Mu: “Allah Manalembut terhadap hamba-hamba-Nya.”
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, wahai Yang Mahakuat dan Mahaagung, wahai Yang Maha Menolong dengan kekuatan dan keagungan-Mu, wahai Yang Mahaagung dan Mahakokoh, agar Engkau selalu menjadi pertolongan dan penolongku dalam setiap perkataanku, keadaanku, perbuatanku, dan segala kebajikan yang kulakukan; dan agar Engkau selalu mencegah dariku segala kegelisahan, kesengsaraan, kejahatan, kerusakan, kemurkaan, dan bencana, yang semua itu tertutup dari pandanganku akibat kelalaianku dan dosa-dosaku. Wahai Yang Mahalembut, wahai Yang Mahakuasa, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan sungguh Engkau telah berfirman, dan firman-Mu Mahabenar, “… dan banyak (pula yang) dibiarkannya ….”185
Ya Allah, dengan hak orang yang telah Engkau beri keiembutan dan Engkau telah arahkan ke sisi-Mu, dan Engkau jadikan kelembutan yang tersembunyi mengikutinya ke mana pun dia mengarah, aku memohon agar Engkau mengarahkanku ke sisi-Mu dan mengelilingiku dengan sifat lembut-Mu yang tersembunyi, sesungguhnya Engkau Mahalembut lagi Maha Mengenal, dan Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Aku juga memohon kepada-Mu agar menundukkan orang yang bisa membantuku mencapai apa yang kKuinginkan dalam urusan dunia maupun akhirat, wahai Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Wafatkanlahaku dalam keadaan beriman dan berislam. Jauhkanlah aku dari sifat ragu dan syirik, wahai Yang Maha Melindungi, Maha Mencintai, dan Mahanyata, wahai Yang Maha Mengasihi dunia dan akhirat, wahai Yang Mahatinggi dan Mahabesar, wahai Yang berfirman, dan firman-Nya Mahabenar, “Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan doamu.” Kami telah memohon kepadaMu sebagaimana yang Engkau perintahkan kepada kami, maka kabulkanlah doa kami. Engkau Mahalembut kepada para hamba-Mu yang ada di antara kami. Sebagaimana yang telah Engkau janjikan, sesungguhnya Engkau tidak pernah menyalahi janji. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad, segenap keluarga, dan sahabat-sahabatnya.
Ya Allah, berikanlah sebaik-baik shalawat dan sesempurnanya berkah di setiap waktu kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, sang terbaik di antara penduduk langit dan bumi. Berikanlah pula salam kepada beliau, wahai Tuhan kami, dengan sebersih-bersih penghormatan di semua perkumpulan. Ya Allah, wahai Yang kelembutan-Nya meliputi semua ciptaan-Nya dan kebaikan-Nya menjangkau semua hamba-Nya, janganlahEngkau keluarkan kami dari wilayah kelembutan-Mu, berilah kami rasa aman dari segala hal yang menakutkan kami, dan tetaplah bersama kami dangan kelombutan-Mu yang tersembunyi maupun yang tampak. Wahai Yang Mahanyata, Maha Tersembunyi, dan Mahalembut, kami memohon perlindungan kelembutan dalam ketentuan-Mu, juga keberserahan diri dan koridaan pada saat turunnya ketentuan itu. Ya Allah, sesungguhnya Engkau Mahatahu apa yang terjadi pada alam azali, maka selubungilah kami dengan kelembutan-Mu saat ketentuan-Mu turun, wahai Yang selalu bersikap lembut. Jadikanlah kami senantiasa berada dalam lindungan-Mu, wahai Yang Mahaawal, wahai Tujuan kesuksesan dan Tumpuan harapan.
Ya Allah, wahai Yang meletakkan makhiuk-Nya dalam lautan takdir-Nya dan mengadili mereka dengan hukum-Nya yang memaksa dan pengujian-Nya, jadikanlahkami termasuk orang yang terangkut dalam bahtera kesuksesan dan terlindungi dari segala bencana. Wahai Tuhan kami, barangsiapa dilindungi oleh mata pertolonganMu, dia akan memperoleh kelembutan dalam takdir, akan terlindungi dan terawasi oleh penjagaan-Mu. Wahai Yang .Mahakuasa, Maha Mendengar, Mahadekat, dan Maha Mengabulkan Doa, lindungilah kami dengan mata peerlindungan-Mu, wahai Sebaik-baik Pelindung. Wahai Tuhan kami, kelembutan-Mu amatlah tersembunyi, lebih lembut dari yang dapat dilihat. Engkau Mahalembut dan bersikap lembut kepada semua makhluk-Mu. Engkau menutupi peredaran rahasia-Mu di seluruh alam, maka tak ada yang dapat mengetahui rahasia-Mu kecuali para ahli makrifat dan mereka yang memiliki mata batin. Saat mereka dapat menyaksikan rahasia kelembutan-Mu di balik segala sesuatu, mereka akan mempercayai keburukan di balik segala sesuatu, maka tunjukkanlahpada kami rahasia kelembutan yang mendatangkan penjagaan itu, di sepanjang kelembutan-Mu yang lestari. Wahai Tuhan kami, hukum kecenderungan pada hamba-hamba-Mu tidak dimentahkan oleh perjuangan seorang arif maupun murid, bahkan Engkau membukakan kepada kami pintu-pintu kelembutan-Mu yang tersembunyi dan dipenuhi benteng dari segala petaka, maka dengan kelembutan-Mu, masukkanlah kami ke dalam benteng-benteng itu, wahai Yang mengatakan pada sesuatu, ‘“Jadilah! maka terjadilah ia”. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Mu, terutama kepada mereka yang ahli kecintaan dan keakraban pada-Mu, maka dengan keberkahan ahli kecintaan dan keakraban pada-Mu itu, istimewakanilah kami dengan kelembutan paling lembut-Mu, wahai Yang Maha Dermawan. Wahai Tuhan kami, Mahalembut adalah sifat-Mu, semua kelembutan adalah ciptaanMu, pelaksanaan hukum-Mu pada makhluk-Mu adalah hak-Mu, dan kemurahan-Mu memborikan kolombutan kapada para makhiuk akan menghentikan pencari tahuan akan hak-Mu di alam semesta ini. Wahai Tuhan kami, Engkau tolah bersikap lembut pada kami sebelum keberadaan kami, padahal kami belum membutuhkan kelembutanMu. Lalu, apakah Engkau akan mencegah kami dart mendapatkan kelembutan-Mu, padahal kami membutuhkannya, sedangkan Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang? Kecuali kelembutan-Mu yang mencukupi dan wujud-Mu yang memenuhi, wahai Tuhan kami, sesungguhnya kelembutan-Mu adalah penjagaan-Mu ketika Engkau melindungi, dan penjagaan-Mu adalah kelembutan-Mu ketika Engkau memelihara, masukkanlah kami ke dalam kemah besar kelembutan-Mu dan tempatkanlah kami dalam dinding-dinding penjagaan-Mu. Wahai Yang Mahalembut, kami memohon kelembutan untuk selama-lamanya. Wahai Yang Maha Menjaga, lindungilah kami dari segala marabahaya dan kejahatan musuh. Wahai Yang Mahalembut (dibaca tiga Kali), limpahkanlah anugerah kepada hamba-Mu yang lemah, penakut, dan tak berdaya ini.
Ya Allah, sebagaimana Engkau telah bersikap lembut kepadaku sebelum permintaanku dan keberadaanku, jadilah bagiku dan bukan sebaliknya, wahai Pemberi Keamananku dan Penolongku. “Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Mahakuat lagi Mahaperkasa.” Akrabilah aku dengan kelembutan-Mu, wahai Yang Mahalembut. Akrabilah si penakut yang sedang ketakutan ini. Aku mengakrabkan diri dengan kelembutan-Mu, wahai Yang Mahalembut. Aku berlindung pada kelembutan-Mu dari kerusakan. Dan, aku bersembunyi di balik kelembutan-Mu dari semua musuh, wahai yang Mahalembut dan Maha Menjaga. “Padahal Allah mengepung mereka Oari belakang mereka. Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al-Quran yang mulia. Yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh”, Lolosiah aku dari segala urusan penting berkat firman Tuhanku: “…dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” Selamatlah aku dari seluruh gangguan setan dan pendengki berkat firman Tuhanku: “…dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap setan yang sangat durhaka.” Dan, terpoliharalah aku dart segala kegelisahan di segala jalan dengan ucapanku: “Cukuplah Allah bagiku, Dialah Sebaik-baik Pemelihara.”
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang Mahahidup lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); Yang tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi, Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.””*’ “Telah datang kepada kalian seorang Rasul yang berasal dari kalangan kalian sendiri. Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung.” “Karena kebiasaan orang-orang Quraisy. (Yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Kakbah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.” Aku mencukupkan diri dengan membaca, “Kaf, Ha, Ya, Ain, Shad” dan memperlindungkan diri dengan membaca, “Ha, Mim. Ain, Sin, Qaf?” “Firman-Nya benar dan milik-Nya segala kerajaan.”
“(Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan yang Maha Penyayang.”
Ya Allah, dengan kebenaran rahasia-rahasia ini, lindungilah kami dari segala kejahatan dan keburukan. “Katakanlah: ‘Siapakah yang dapat memelihara kamu di waktu malam dan siang hari….” Dengan kebenaran perlindungan dan kasih sayang-Mu, peliharalah kami dan jangan serahkan kami pada selain pencakupan-Mu. Wahai Tuhanku, inilah kehinaan permintaanku di depan pintu-Mu. Tidak ada daya dan upaya melainkan dari-Mu. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada orang yang telah Engkau utus sebagai rahmat bagi seluruh alam, Muhammad saw, penutup para nabi; berikanlah dia kemuliaan dan keagungan. Ya Tuhanku, janganlahengkau halangi aku dari rahmat dan keamanan-Mu. Keselamatan semoga tercurahkan untuk semua nabi dan rasul, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Doa Memohon Kelembutan
Di antara yang dapat menghilangkan permasalahan dan memberikan jalan keluar atas berbagai kesulitan dan beban hidup adalah membaca doa kelemah-lembutan kepada Allah, sebagaimana tertulis dalam Kitab Al-lhya dan kitab-kitab terkenal lainnya.
Doa tersebut sebagai berikut:
Ya Allah, sebagaimana Engkau bersikap lembut dalam keagungan-Mu di hadapan orang-orang lembut, dan Engkau sombongkan keagunganMu kepada para pembesar, dan Engkau mengetahui apa saja yang ada di bawah bumi-Mu maupun di atas ‘Arasy-Mu, maka bisikanbisikan yang terlintas di hati pun seperti pernyataan terang-terangan bagi-Mu dan perkataan yang terang-terangan seperti kerahasiaan dalam pengetahuan-Mu, dan segala sesuatu pun menyerah pada keagungan-Mu, semua pemilik kekuasaan tunduk pada kekuasaanMu, dan seluruh perkara dunia maupun akhirat pun berada dalam genggaman-Mu, berikanlah aku kelapangan dan jalan keluar dari setiap kegelisahan yang aku Ialui.
Ya Allah, sesungguhnya ampunan-Mu atas dosa-dosaku, pembiaranmu terhadap kesalahan-kesalahanku, dan penutupan-Mu terhadap perbuatan-perbuatan burukku telah memikat hatiku untuk meminta apa-apa yang tidak layak bagiku karena kelalaian-kelalaianku di dalamnya, aku memohon kepada-Mu kedamaian dan meminta kepada-Mu kelemahlembutan. Sesungguhnya Engkau telah bersikap baik kepadaku dan aku telah bersikap jahat kepada diriku sendiri dalam hubungan antara aku dengan-Mu. Engkau telah bersikap sangat lembut padaku dengan segala nikmat-Mu dan aku telah membuatMu murka dengan segala kemaksiatanku. Tetapi, keyakinanku padaMu memberanikanku lancang meminta kepada-Mu, anugerahilah aku karunia dan kebaikan-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Tobat dan Maha Penyayang. Sesungguhnya Engkau telah berfirman dan firman-Mu mahabenar, “Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada yang di kehendaki-Nya dan Dialah yang Mahakuat lagi Mahaperkasa.” Wahai Yang Mahalembut, Yang Maha Mengenal, Yang Maha Memelihara.
Doa ini agung dan penuh dengan keberkahan. la cocok dibaca ketika ada keperluan dan kepentingan, juga bisa dibaca setiap saat, terutama apabila kita menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan.
Maka hadirkanlah hati-Mu saat membacanya, hayatilah maknamaknanya dengan khusyuk, yang tersirat maupun yang tersurat. Keutamaan doa ini luar biasa, seandainya tak khawatir dianggap bertele-tele, saya akan membahasnya lebih spesifik lagi. Dalam doa tersebut terdapat makna-makna yang amat lembut dan rahasiarahasia yang teramat dalam, tetapi hal itu tidaklah tersembunyi bagi mereka yang memiliki kemuliaan dalam melihat rahasia dan memetik pelajaran. Yang dimaksud dengan kelembutan di sini adalah keindahan bentuk, kelembutan dengan rahmat, dan kebagusan perancangan bagi para hamba, maka segala puji bagi Allah atas segala kelembutan-Nya, dalam keagungan dan ketinggian-Nya. Jika keagungan menuntut adanya kebesaran dan pemaksaan, maka di antara kelembutan Allah adalan kelembutan dalam keagungan-Nya, juga kelembutan-Nya di hadapan semua orang yang lembut.
Doa ini amat layak dibaca berulang kali dan dihafalkan, terutama apabila kita sedang menghadapi suatu urusan dan kepentingan.
Doa Al-Lathif yang Biasa Dibaca Guru Kami Syekh Ahmad bin Idris
Guru kami Syekh Ahmad bin Idris r.a. berkata: Ya Lathif (Seribu kali), setiap membacanya seratus kali, ucapkanlah doa berikut ini,
Ya Allah, wahai Pemilik kelembutan sempurna, wahai Pemilik kelembutan tersembunyi, perbaikilan kami dengan kelembutan-Mu yang tersembunyi dan yang tampak, yang apabila seseorang bersikap lembut dengannya maka cukuplah baginya. Wahai Yang Mahalembut, perlakukanlah kami dengan lembut dalam semua urusan kami sebagaimana Engkau sedang mecintai dan meridhai. Ridhailah kami dalam urusan agama, jasad, dunia, dan akhirat kami, Wahai Pemilik kebesaran dan Kemuliaan. Ya Allah, Wahai Yang Mahalembut, Engkau telah bersikap lembut kepada segala yang ada di langit dan di bumi, dan Engkau telah bersikap lembut kepada janin yang ada di rahim ibunya, maka bersikap lembutlah pada kami dalam qadha dan qadarMu, dengan kelembutan yang pantas bagi keagungan dan kemuliaanMu, wahai Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, wahai Tuhan semesta alam. Wahai yang senantiasa Mahalembut, bersikap lembutlah pada kami dalam apa-apa yang sudah turun maupun yang belum turun. Engkau senantiasa Mahalembut, wahai Yang Maha Lembut, wahai Pemilik kelembutan tersembunyi, wahai Pemilik kelembutan agung, wahai Pemilik kelembutan sempurna, wahai Pemilik kelembutan abadi, perbaikilah kami dengan kelembutan-Mu yang tersembunyi dan yang tampak, yang apabila seseorang bersikap lembut dengannya maka cukuplah baginya.
Guru kami, Syekh Shalih Al-Ja‘fari, semoga Allah mengampuninya dan juga kedua orangtuanya, berkata: “Nama Allah Al-Lathif adalah nama agung untuk mendapatkan kasih sayang, kemurahan, dan rezeki yang berlimpah dari Allah.” Saya telah membaca dalam kitab-kitab ulama Aljazair bahwa barangsiapa menginginkan kebaikan hendaknya dia mengucapkan Ya Lathif, dengan menggunakan huruf Ya, dan apabila dia menginginkan terhindar dari segala bahaya hendaknya dia membaca Lathif saja tanpa Ya. Guruku, Syekh Muhammad asy-Syarif, menggunakan alif lam (Al-Lathif) saat menolak berbagai macam bahaya, dan kami saat itu sedang berzikir bersamanya.
Doa-Doa Kelembutan yang Diamalkan Tarekat As-Sanusiyyah
Tidakkah, wahai Yang Mahalembut, wahai Yang Mahalernbut, kelembutan adalah milik-Mu # Maka Engkaulah Yang Mahalembut, dan dari Engkaulah kelermbutan meliputi kami
Yang Mahalembut, Yang Mahalembut, sesungguhnya aku bertawasul dengan kelembutan-Mu # maka bersikap lernbutlah kepadaku, sungguh kelembutan itu telah turun
Dengan kelermbutan-Mu, lindungilah kami, wahai yang Mahalembut, inilah kami # Kami masuk di tengah kelermmbutan, dan kelernbutan pun menutupi.
Doa Tertulis dari Tulisan Guru Kami Abdul ‘Al r.a.
Dzat yang apabila ruang terbuka telah meyempit # unta bencana bertambah gemuk
Jiwa merasakan kematian # dan hilanglah asa di saat penghabisan
Engkau melapangkannya dengan keramah-tamahan # dari baiknya kelembutan-Mu, wahai Tuhanku.
Yang Pernah Aku Dengar dari Ulama Al-Azhar bahwa Seorang yang Sedang Sakit Membaca Doa ini Setelah Shalat Dua Rakaat
Ya Tuhan, dokter sudah tidak dapat menyembuhkan penyakitku lagi, maka obatilah aku # dengan kelembutan-Mu yang tersembunyi, sembuhkan aku, wahai Yang Maha Menyembuhkan
Aku adalah salah satu tamu-Mu yang berangkat sejak pagi-pagi, dan sesungguhnya di antara # kemuliaan tuan rumah adalah bersikap lembut kepada para tamu.
Di antara syair-syair terkenal yang banyak dibaca para imam saleh adalah bait syair berikut (biasa dibaca saat menghadapi kesulitan dan kepahitan hidup):
Berapa banyak kelembutan Allah yang tersembunyi # namun tidaklah tersembunyi bagi orang yang mengerti
Berapa banyak kemudahan yang datang setelah kesulitan menghilangkan kesulitan hamba yang bersedih
Berapa banyak masalah yang mengganggu di waktu pagi # lalu datang padamu kegembiraan di sore hari
Apabila di suatu hari engkau menghadapi situasi-situasi sulit # maka mengadulah kepada Yang Maha Esa, Mahatunggal, dan Mahatinggi
Bertawasullah kepada Nabi, maka setiap hamba # akan ditolong apabila dia bertawasul kepada Nabi
Bertawasullah kepada Nabi dan kedua sahabatnya (Abu Bakar dan Umar ra.) # juga kepada Dzun Nurain dan junjungan kita Ali.
Guru-Guru Kami Berwasiat untuk Senantiasa Menjaga Doa Berikut Ini
Ya Lathif (wahai Yang Mahalembut), Ya Hafizh (wahai Yang Maha Menjaga), Ya Kafi (Wahai Yang Maha Memberi Kecukupan), dibaca sebanyak seratus kali. Guru kami, Syekh Ali bin Abdullah as-Saqqaf membacanya lima ratus kali, dan berwasiat kepada kami agar senantiasa membacanya.
Doa-Doa Lain yang Khusus Membahas Nama Allah Yang Mahalembut
Pertama:
Ya Allah, lembutlah padaku dalam memudahkan setiap perkara sulit. Sesungguhnya memudahkan perkaran sulit itu mudah bagi-Mu. Maka aku memohon kepada-Mu pemudahan dan kebaikan keadaaan di dunia dan akhirat.
Kedua
Wahai yang Mahalembut dari semua yang bersikap lembut, lembutlah kepadaku dalam seluruh urusanku sebagaimana yang engkau cintai, dan ridhailah aku di duniaku maupun di akhiratku.
Ketiga:
Wahai Yang Mahalembut kepada makhluk-Nya, wahai Yang Mahatahu atas kondisi makhluk-Nya, wahai Yang Maha Mengenal makhluk-Nya, berlaku lembutlah kepada kami, Wahai Yang Mahalembut, wahai yang Mahatahu, wahai Yang Maha Mengenal. (3 kali)
Keempat:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, wahai Yang Mahalembut sebelum semua yang lembut, wahai Yang Mahalembut setelah semua yang lembut, wahai Yang Mahalembut, yang bersikap lembut kepada seluruh makhluk di langit maupun di bumi, agar Engkau berlaku lembut kepadaku dalam sehalus-halusnya kelembutan-Mu yang tersembunyi dari sehalus-halusnya kelembutan-Mu yang tersembunyi, sesungguhnya Engkau telah berfirman dan firman-Mu mahabenar:
“Allah Mahalembut terhadap harnba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Mahakuat lagi Mahaperkasa.” Sesungguhnya Engkau Yang Mahalembut dari yang berlaku lembut. (20 kali)
Telah diriwayatkan bahwa doa ini dibaca oleh Anas bin Malik saat melaksanakan ibadah haji.
Kelima:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kelembutan dalam segala yang telah ditetapkan.
Ar-Rabi’ meriwayatkan: Sesungguhnya Imam Syafi’i biasa membaca doa ini 129 kali setiap hari untuk memperoleh kebaikan dan menolak segala marabahaya.
Keenam:
Barangsiapa menginginkan sesuatu yang dicintai dan diharapkannya, hendaknya ia berwudhu, lalu melaksanakan shalat isya, setelah itu. melaksanakan shalat setelah isya, lalu beristighfar kepada Allah sebanyak yang dia inginkan, lalu bershalawat kepada Nabi Muhammad sebanyak yang dia suka, lalu ia membaca:
Ya Lathif (129 kali) “Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Mahahalus lagi Maha Mengetahui?” Wahai Yang Maha Memberi Petunjuk, Wahai Yang Mahalembut, Wahai Yang Maha Mengenal, tunjukkanlah kepadaku, perlihatkanlah kepadaku, dan beritahukan kepadaku dalam tidurku apa-apa yang baik dalam urusan ini, ini, dan ini (sebutkan keperluannya), dengan kebenaran rahasia-Mu yang terpelihara, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan iradat-Nya. Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu (juga) kamu keluar (dari kubur).” Setelah itu ia tidur, maka insya Allah dia akan melihat dalam tidurnya apa-apa yang dimintanya, bisa di awal malam, pertengahan malam, atau akhir malam.
Ketujuh:
Barangsiapa ingin keluar dari kesulitan ataupun penjara, hendaklah ia berzikir Ya Lathif sebanyak bilangan tadi (129 kali), setelah itu membaca firman Allah,
Sesungguhnya Tuhanku Mahalembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Setelah itu, hendaknya dia membiasakan diri untuk membacanya.
Kedelapan:
Barangsiapa ingin dijaga dari musuh-musuhnya, hendaklah ia berzikir Ya Lathif sebanyak bilangan tadi (129 kali), lantas membaca doa ini,
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah yang Mahahalus lagi Maha mengetahui.
Lalu membaca doa ini empat kali,
Wahai Yang Mahalembut di atas semua yang lembut, aku memohon kepada-Mu kemampuan yang Engkau gunakan untuk bersemayam di atas ‘Arasy, yang ‘Arasy saja tidak tahu tempat berdiam-Mu padanya, berlaku lembutlah kepadaku dengan kelembutan yang tersembunyi dari perincian kelembutan-Mu yang tersembunyi. Tatkala Engkau bersikap lembut dengannya pada seseorang, cukuplah itu baginya.
Kesembilan:
Barangsiapa ingin keperluannya dipenuhi, hendaknya ia berzikir nama Allah tersebut (Ya Lathif) tujuh ribu kali. Setelah itu membaca firman Allah:
Katakanlah: “Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri dengan suara yang lembut (dengan mengatakan): ‘‘Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan Kami dari (bencana) ini, tentulah Kami menjadi orang-orang yang bersyukur.” Katakanlah: “Allah menyelamatkan kamu dari bencana itu dan dari segala macam kesusahan, kemudian kamu kembali mempersekutukan-Nya.” (270 kali)
Dan jangan berbicara dengan siapa pun saat membacanya, Insya Allah akan terpenuhi keperluannya dalam waktu singkat.
Kesepuluh:
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, Wahai Yang Mahalembut, Wahai Yang Mahalembut, Wahai Yang Mahalembut, wahai yang kelembutanNya meluas kepada penduduk langit dan bumi, aku memohon kepada-Mu agar berlaku lembut kepadaku dengan ketersembunyian, ketersembunyian, ketersembunyian kelembutan-Mu yang tersembunyi, yang tersembunyi, yang tersembunyi, yang apabila Engkau berlaku lembut dengannya kepada salah satu makhluk-Mu, dia disembuhkan. Sesungguhnya Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, “Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada yang di kehendaki-Nya dan Dialah yang Mahakuat lagi Mahaperkasa.”
Kesebelas:
Sebagian Arifin berkata: Barang siapa membaca firman Allah,
Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada yang di kehendaki-Nya dan Dialah yang Mahakuat lagi Mahaperkasa. setiap hari sebanyak sembilan kali, Allah akan bersikap lembut kepadanya dalam seluruh urusannya, dan Allah akan memberinya rezeki yang baik, demikian juga bagi yang banyak membaca, “Al-Lathif’.
Kedua belas:
Membaca nama Allah Al-Lathif sebanyak 16.641 kali, dan setiap membaca 129 kali, membaca firman Allah,
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah yang Mahahalus lagi Maha Mengetahui.
Ketiga belas:
Bila dia hendak menggunakannya untuk keluar dari segala permasalahan, kesedihan, dan memperlancar rezeki, serta memenuhi segala keperluan, maka bacalah ia (Ya Lathif) setelah shalat subuh sebanyak 129 kali, dan setelah itu bacalah:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Mahakuat lagi Mahaperkasa. Bacalah ayat di atas tujuh kali, lalu berdoa:
Ya Allah, Yang Menundukkan tujuh lapis langit dan bumi, dan apa-apa yang ada di dalamnya dan apa-apa yang ada di atasnya, tundukkanlah kepadaku segala sesuatu dari hamba-hamba-Mu, baik yang di daratan maupun yang di lautan, sehingga tidak ada lagi di jagat raya ini sesuatu yang bergerak atau yang tidak bergerak, yang diam atau yang berbicara, yang tampak atau yang tidak tampak, kecuali Engkau tundukkan kepadaku, dengan keberkahan nama-Mu Yang Mahalembut yang terpelihara, Ya Allah, Ya Hayyu (Yang Mahahidup), Ya Qayyum (Yang Maha Mengurus makhluk-Nya), “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: Jadilah!’ Maka terjadilah ia.”
Ya Tuhanku, kemurahan-Mu telah mengarahkanku pada-Mu, kebaikanMu telah mendekatkanku pada-Mu. Aku mengadukan kepada-Mu sesuatu yang tidak tersembunyi bagi-Mu dan memohon kepadaMu sesuatu yang tak sulit bagi-Mu. Karena pengetahuan-Mu tentang kondisiku tak memerlukan permintaanku, wahai Penghilang kesukaran dari suatu permasalahan, hilangkanlahkesukaran dalam permasalahan yang kuhadapi. Wahai Yang menunggu yang belum hadir, membangunkan yang tidur, mengingatkan yang lalai, dan memudahkan yang lemah, wahai Yang Maha Mengetahui jumlah dan Mahakaya akan perincian, Pengetahuan-Mu tak butuh bahasan, harapan sudah terputus kecuali dari-Mu, cita-cita sudah pupus kecuali pada-Mu, dan jalan-jalan telah disandarkan hanya kepada-Mu. Ya Allah, wahai Yang Maha Mendengar, Mahadekat, Maha Melihat, dan Maha Mengabulkan Doa, ampunilah aku, dan sayangilah aku dengan rahmat-Mu. Wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Lancarkanlah rezekiku, dan tundukkanlah selurun makhluk-Mu untukku, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan juga kepada segenap keluarga dan sahabatsahabatnya.
Keempat belas:
Termasuk mujarabat yang bermanfaat adalah membaca Ya Lathif (dengan menggunakan huruf ya untuk menyeru Allah) sejumlah besar (16.641), dan engkau membayangkan keperluanmu saat membacanya, setelah itu membaca surah Al-Fatihah tujuh kali, dan menghadiahkannya untuk Nabi saw. dan orang-orang saleh, kemudian berdoa dengan doa ini (7 kali), lalu mohonkanlah keperluanmu kepada Allah, insya-Allah keperluanmu akan dipenuhi oleh Allah Swt. Inilah doa yang diberkahi:
Ya Allah, wahai Pomolihara somua pemelihara, yang merawat seluruh ciptaan dengan kelembutan rububiyah-Mu, segerakanlah kebutuhanku dengan peredaran kelembutan-Mu yang tersembunyi, tanpa kesengsaraan. Bolak-baliklan aku di antara dua jari dari jarijari kelembutan-Mu, sehingga aku dapat menyaksikan lembutnya kelembutan-Mu di segala tempat yang ada isyarat tentangnya maupun yang tidak, sehingga aku tenggelam dalam lautan kelembutan-Mu dan bersuka cita dengan manisnya lautan tersebut, rasa manis yang membuat jiwa-jiwa merasa tenang karena memahami rahasia-rahasiaMu. Anugerahilah aku satu nama dari nama-nama-Mu dan sebuah cahaya dari cahaya-cahaya-Mu, yang apabila seseorang berzirah dengannya, ia akan terlindungi dari segala kejahatan yang masuk ke bumi maupun yang keluar darinya, dan juga segala kejahatan yang turun dari langit dan naik ke dalamnya. Sesungguhnya Engkau Mahalembut lagi Maha Mengenal. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarganya, dan segenap sahabatnya.
Kelima belas: Hendaknya membaca:
Wahai Yang Mahalembut, betapa cepat Engkau segerakan pertolonganMu pada waktu-waktu sulit.
Ya Allah, Yang Mahalembut, sebagaimana Engkau telah bersikap lembut kepada makhluk di langit maupun di bumi, berlaku Jembutlah kepadaku dalam qadha dan qadar yang telah Engkau tetapkan padaku. Lapangkanlah aku dari semua permasalahan yang melilitku. Tuhanku, siapa lagi yang aku tuju sementara Engkau adalah Tujuan, siapa lagi yang dapat memberi, sedangkan Engkau adalah Tuhan ‘ Yang Maha Pemurah dan wajib disembah. Tuhanku, sudah sepatutnya bagiku tidak bertawakal kecuali kepada-Mu, dan sudah kewajiban bagiku untuk tidak meminta tolong kecuali kepada-Mu, wahai Yang kepada-Nya para mutawakil bertawakal, wahai yang kepada-Nya orang-orang takut memohon perlindungan, wahai Yang kemurahan dan seluruh imbalan-Nya diharap oleh para pendamba, wahai Yang dengan kekuasaan memaksa-Nya dan keagungan rahmat-Nya Dia tolong orang-orang terdesak. Wahai Yang Mahalembut, betapa cepat pertolongan-Mu pada saat-saat genting, bersikap lembutlah kepadaku dalam gadha dan qadar yang telah Engkau tetapkan padaku, dengan daya dan kekuatan-Mu, juga dengan karunia dan kemurahan-Mu. Sesungguhnya tiada daya dan upaya kecuali dengan Allah, wahai Allah, Yang Maha Mengetahui dan Mahaagung. “(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: ‘Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,’ maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: ‘Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” “Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: ‘Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung.”
Keenam belas: Apa yang diriwayatkan oleh Syekh Al-Arif billah Abul Ghaits al-Yamani tentang doa yang berkaitan dengan al-Lathif.:
Ya Allah, sesungguhnya Engkau memiliki tiupan-tiupan kelembutan, yang apabila menerpa orang sakit, dia akan sembuh. Sesungguhnya Engkau memiliki embusan-embusan belas kasih, yang apabila mengenai tawanan, dia akan terbebaskan. Sesungguhnya Engkau memiliki pertolongan, yang apabila mengawasi orang yang tenggelam di lautan lepas, dia akan selamat. Sesungguhnya Engkau memiliki kasih sayang, yang apabila memegang tangan orang sedih, dia akan bahagia. Sesungguhnya Engkau momiliki kelembutan-kelembutan mulia, yang apabila kekuatan orang miskin menyempit, ia akan meluaskannya. Maka, berikanlah padaku ya Allah, salah satu dari tiupan-tiupan kelembutan-Mu, yang dengannya akan sembuh sakit yang ada di hatiku dan juga kelalaianku. Embuskanlah padaku salah satu dari embusan-embusan kasih sayang-Mu, yang dengannya aku akan terbebas dari belenggu nafsu dan ketergelinciranku. Awasilah aku dengan pertolongan-Mu, yang dengannya aku dapat selamat dari lautan kesesatanku. Berilah aku kasih sayang dari sisi-Mu, yang dengannya kemalanganku akan berganti menjadi kebahagiaan. Perlakukanlahaku dengan kemurahan-Mu, berupa rezeki-Mu yang berulang-ulang beserta kesungguhan meminta perlindungan melalui tobatku. Berilah aku ketukan pintu kemurahan-Mu melalui doaku, sehingga hatiku dapat sampai pada apa-apa yang ada di sisi-Mu, kedua tanganku dapat terangkat karena mensyukuri dan memujiMu, serta lisanku dapat berdoa dan bermohon untuk mengenalMu. Jadikanlah doaku itu sebagai tanggaku menaikkan keperluanku kepada-Mu dan menyandarkan keseluruhan maupun keterperincianku kepada-Mu, dengan kasih sayang-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. “…tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim,
Inilah doa yang bermanfaat untuk menolak bahaya dan mengangkat kesedihan:
Allah Mahalembut, sedangkan aku seorang hamba lemah, dan Nabi Muhammad saw. adalah manusia mulia, tidak akan disia-siakan orang lemah apabila dia berada di tengah-tengah Yang Mahalembut dan manusia mulia. (7 kali)
Ketujuh belas: Di antara mujarabat yang bermanfaat dikatakan oleh sebagian mereka, “Barangsiapa ingin keperluannya dipenuhi, hendaklah dia membaca al-Lathif sebanyak enam ribu kali, Kemudian membaca:
Katakanlah: “Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri dengan suara yang lembut (dengan mengatakan): ‘Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan Kami dari (bencana) ini, tentulah Kami menjadi orang-orang yang bersyukur” Katakanlah: “Allah menyelamatkan kamu dari bencana itu dan dari segala macam kesusahan, kemudian kamu kembali mempersekutukan-Nya.” (270 kali) Hendaknya dia tidak berbicara dengan siapa pun saat membacanya. Insya-Allah, dia akan dipenuhi segala keperluannya dan dikeluarkan dari segala kesulitan hidup.
Namun, jika ingin membaca al-Lathif dalam jumlah yang besar, hendaknya engkau duduk di tempat yang bersih, mengenakan pakaian yang bersih, dan badanmu pun juga bersih. Setelah itu dirikan shalat dua rakaat, lalu duduk sambil menghadap kiblat, lalu membaca al-Lathif seribu kali, lalu bacalah doa berikut ini satu kali. Demikianlah kaulakukan berulang-ulang sehingga mencapai jumlahnya yang terbesar (16.641). Setelah engkau selesai mencapai jumlah tersebut, keperluanmu akan terpenuhi insya-Allah.
Inilah doanya:
Ya Allah, Engkaulah Yang paling dekat dari segala yang dekat, Yang paling mulia dari segala yang mulia, Yang paling baik di antara semua yang baik, Yang paling menjaga di antara semua yang menjaga, dan Yang paling lembut di antara semua yang lembut, maka aku memohon kepada-Mu dengan nama-Mu yang lembut, agar Engkau menundukkan untukku di antara semua makhluk-Mu siapa saja yang akan memenuhi keperluanku, menangkal para musuh dariku, dan menyelamatkanku dari yang hendak menzalimi dan memusuhiku. Dengan kebenaran-Mu, wahai Yang Mahalembut, berlaku lembutlah kepadaku di saat-saat sulit dan selamatkanlah aku dari segala tipu daya. “Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada yang dikehendaki-Nya, dan Dialah yang Mahakuat lagi Mahaperkasa.” (3 kali)
Kedelapan belas:
Di antara mujarabat yang bermanfaat adalah membaca doa ini setelah membaca nama-Nya yang mulia dengan jumlah berapa pun yang sudah diketahui. .
Ya Allah, dengan kelembutan perbuatan-Mu dalam menaklukkan dan ketersembunyian kKelembutan-Mu dalam memberikan kemudahan, berlaku lembutlah padaku dalam peoredaran takdir. Hindarkanlah kejahatan dari kami, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, janganlah Engkau wakilkan kami kepada diri kami sendiri kareena kami lemah dalam pengaturan atau kepada siapa pun dari Namba-hamba-Mu karena kami mencemaskan kegagalan. Perbaikilah kami dengan kelembutan-Mu wahai Yang tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat melihat segala yang kKelihatan, dan Dialah yang Mahahalus lagi Maha Mengetahui. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad, segenap keluarganya, dan semua sahabatnya.
Doa yang lain
Ya Allah, sesungguhnya aku telah bergantung pada ujung-ujung kelembutan-Mu, aku berlindung pada penjagaan-Mu, dan aku telah masuk ke dalam perlindungan-Mu, maka buatkanlah untukku suatu pagar dari kelembutan-Mu, yang akan menghalangi antara aku dan jalan-jalan bencana maupun gangguan-gangguan bahaya, yang mana bagian tersembunyi di dalamnya adalah rahmat untukku, dan bagian tampak luarnya adalah azab bagi musuh-musuhku.
Wahai Yang Mahalembut, perbaikilah aku dengan kelembutan-Mu yang tersembunyi, sehingga tidak ada seorang musuh pun yang akan memusuhiku kecuali Engkau akan mengambilnya dengan cengkeraman-Mu. Wahai Yang malam dan siang tenang untuk-Nya, tenangkanlah dengan kelembutan-Mu guncangan ketakutan kepala rumah tangga alam jabarut, dengan kelembutan-kelembutan-Mu yang turun dari pencurahan rahasia alam malakut, sehingga kami bergantung pada ujung-ujung kelembutan-Mu dan berlindung KkepadaMu dari turunnya paksaan-Mu. Wahai Pemilik Kelembutan yang tersembunyi, selamatkan kami dari segala yang Kami takuti, dengan Kasih sayang-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Shalawat dan salam serta keberkahan semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw., beserta para Keluarga, dan sahabatnya semua. ,
Doa yang lain
Ya Allah, Wahai Yang Mahalembut, telah Kubebaskan diriku dalam urusanku, maka bimbinglah aku dengan kelembutan tersembunyiMu, juga dengan kelembutan perbuatan-Mu dalam seluruh gerakku, diamku, kKeinginanku, langkah-langkahku, tarikan napasku, keseluruhanku maupun sebagianku, dan dalam semua yang aku bantu dan aku hilir-mudik di dalamnya, di antara semua urusanku. Wahai Yang Maha Mengetahui segala hal polik tanpa ada yang memberi tahu dan tanpa membutuhkan petunjuk, jangan adakan pembatas antara aku dengan-Mu.
Wahai Yang Mahalembut, aku bersiap diri dengan-Mu untuk memenuhi semua kewajiban dan memohon pertolongan-Mu_ untuk mengatasi segala kesusahan, maka janganlah Engkau wakilkan aku kepada diriku sendiri maupun kepada salah satu dari makhluk-Mu walaupun sekejap mata, bahkan lebih sebentar dari itu. Perbaikilah urusanku seluruhnya, wahai Yang Melakukan apa pun yang diinginkan
Nya, sesungguhnya Engkau Mahalembut dengan apa pun yang Engkau inginkan. Wahai yang kelembutan-Nya meluas ke seluruh penduduk fangit dan bumi, berlaku lembutlah kepada kami dalam peredaran takdir. Mudahkanlah bagi kami segala hal yang sulit dengan kelembutan-Mu. Sesungguhnya memudahkan hal yang sulit itu mudah bagi-Mu, dan Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
Faedah
Barang siapa menghadapi permasalahan berat yang membuat hati bersedih, hendaknya ia melakukan shalat dua rakaat, Kemudian bershalawat kepada Nabi dengan membaca Shalawat al-Munjiyyah (11 kali), kemudian membaca bait-bait syair berikut ini enam belas kali. Maka Allah akan mengeluarkannya dari segala permasalahannya dan memenuhi keperluannya. Hendaknya ia membiasakan diri melakukan amalan tersebut hingga keperluannya terpenuhi. Inilah bait syair yang dimaksud:
Keluarkanlah aku, wahal Tuhanku, dari segala kesulitan # bebaskan aku dari urusan mendesak
Berlaku lembutlah padaku, wahal Yang Mahalembut, dengan kelembutan perbuatan # bimbinglah aku dengan kelembutan-Mu dalam urusanurusanku
Keluarkan aku dari segala kesulitanku dengan lembut, balaslah aku # dengan imbalan-imbalanmu yang indah, dengan kegembiraan
Aku tak pernah mengharapkan selain-Mu untuk mengatasi masalahku # kala dadaku terasa sempit akibat gentingnya keadaan.
Faedah
Sebagian ulama salaf memiliki doa ini, dibaca setelah mengucapkan nama Allah Al-Lathif
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. “Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Mahakuat lagi Mahaperkasa’ (7 kali). Ya Allah, Yang Menundukkan tujuh lapis langit dan bumi, dan apa-apa yang ada di dalamnya dan apa-apa yang ada di atasnya, tundukkanlah kepadaku segala sesuatu dari hamba-hamba-Mu, baik yang di daratan maupun yang di lautan, sehingga tidak ada lagi di jagat raya ini sesuatu yang bergerak atau yang tidak bergerak, yang diam atau yang berbicara, yang tampak atau yang tidak tampak, kecuali Engkau tundukkan kepadaku, dengan keberkahan nama-Mu Yang Mahalembut yang terpelihara, Ya Allah, Ya Hayyu (Yang Mahahidup), Ya Qayyum (Yang Maha Mengurus makhlukNya), “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: Jadilah!’ Maka terjadilah ia.”
Ya Tuhanku, kemurahan-Mu telah mengarahkanku pada-Mu, kebaikan-Mu telah mendekatkanku pada-Mu. Aku mengadukan kepadaMu sesuatu yang tidak tersembunyi bagi-Mu dan memohon kepadaMu sesuatu yang tak sulit bagi-Mu. Sesungguhnya tiada hukum kecuaili milik-Mu dan tiada pengaduan kecuali pada-Mu. Karena pengetahuanMu tentang kondisiku tak memerlukan permintaanku, wahai Penghilang kesukaran dari suatu permasalahan, hilangkanlah kesukaran dalam permasalahan yang kuhadapi. Wahai Yang menunggu yang belum hadir, membangunkan yang tidur, mengingatkan yang lalai, dan memudahkan yang lemah, wahai Yang Maha Mengetahui jumlah dan Mahakaya akan perincian, pengetahuan-Mu tak butuh bahasan dan kemurahan-Mu tak perlu dipertanyakan, harapan sudah terputus kecuali dari-Mu, cita-cita sudah pupus kecuali pada-Mu, dan jalanjalan telah disandarkan hanya kepada-Mu. Ya Allah, wahai Yang Maha Mendengar, Mahadekat, Maha Melihat, dan Maha Mengabulkan Doa, ampunilah aku, dan sayangilah aku dengan rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang. Lancarkanlah rezekiku, dan tundukkanlah seluruh makhluk-Mu untukku, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Limpahkanlah shalawat dengan keagungan dan keindahan-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad, juga kepada segenap keluarga dan sahabat-sahabatnya. Berilah pula mereka salam.
Faedah yang lain
Syekh Ahmad Abbas Al-Buni, semoga Allah memberikan manfaat ilmunya kepada kita, memiliki sebuah doa yang bagus:
Ya Allah, aku sungguh memohon kepada-Mu, wahai Pemelihara para pemelihara, wahai Penyebab segala sebab, wahai Pemelihara segala sesuatu dengan kehalusan rububiyah-Mu, segerakanlah untukku kebutuhanku dengan peredaran kelembutan-Mu yang tersembunyi, tanpa ujian dan kesukaran, yang tak satu pun dari makhluk-Mu yang Kauberi kelembutan itu kecuali ia tercukupi. Bolak-baliklah aku di antara dua jari dari jari-jari kelembutan-Mu, sehingga aku dapat menyaksikan lembutnya kelembutan-Mu di segala tempat yang ada isyatat tentangnya maupun yang tidak, sehingga aku tenggelam dalam lautan kelembutan-Mu dan bersuka cita dengan manisnya lautan itu, rasa manis yang membuat jiwa-jiwa merasa tenang karena memahami rahasia-rahasia-Mu. Berilah aku satu nama dari namanama-Mu yang barang siapa yang melindungi diri dengannya, pasti dia akan dilindungi dari kejahatan apa pun yang ada di bumi dan yang keluar darinya, atau kejahatan yang turun dari langit dan yang naik padanya. Sungguh Engkau Mahalembut lagi Maha Mengetahui. Terangi aku dengan cahaya dari cahaya kebesaran-Mu, hingga aku keluar dengan muka penuh cahaya yang memenuhi alam jin dan manusia, sehingga mereka tidak sanggup lagi berhadapan denganku, lalu mereka kembali dalam keadaan rugi, hina, dan kecewa, karena besarnya keagungan kuasa-Mu. Tidak ada penghalang bagi apa yang Engkau berikan, dan tidak ada pemberi bagi apa yang Engkau cegah. Angkatlah aku ke tingginya keperkasaan-Mu, di atas tanggatangga perhatian-Mu, Al-Qawiyyu (Yang Mahakuat) di atasku, Al‘Aliyyu (Yang Mahatinggi) di bawahku, Al-Mahdi di belakangku, AlHadi (Yang Maha Memberikan Petunjuk) di depanku, al-Muta‘ali di sisi kananku, dan Al-Mani‘ (Yang Maha Mencegah) di sisi kiriku. Dan, aku senantiasa berada di dalam benteng nama-nama-Mu, yang barang siapa membentengi diri dengannya, pasti akan terlindung dari kejahatan apa pun, yang keluar dari bumi dan yang turun dari langit. Tundukkanlah kepadaku bantuan ruhani yang kuat, yang dengannya aku bisa mengalahkan setiap run yang suka memaksa, sehingga di alam ini tidak lagi tersisa makhluk yang memiliki ruh tanpa dikaburkan penampakannya oleh api penaklukan itu. Tempatkanlahaku pada posisi yang rendah di hadapan-Mu, tetapi perkasa dalam pandangan selain-Mu dengan perkasanya keperkasaan-Mu. Kalahkan setiap orang yang berkehendak buruk kepada kami, atau orang yang menghendaki permusuhan dan kezaliman. Berilah aku nama yang agung dan besar, yang dengannya aku bisa merasa senang menghadapi kesusahan dunia maupun akhirat, berikanlah pula hiburan yang membuatku tak lagi membutuhkan hiburan dari penghibur mana pun. Kenakanlah padaku mahkota kehormatan, sandangilah aku pedang keperkasaan, dirikanlah untukku tenda-tenda perlindungan, pakaikan padaku jubah keperkasaan, jagalah aku dari penglihatan orang-orang durhaka, kekanglah aku dengan tali yang kokoh, lindungilah aku dari tindakan para penganiaya, dari kedengkian para pendengki, dan dari tipu daya orang orang licik. Maka Allah akan memeliharamu dari neraka, dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,?’ (dibaca 3 kali). Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah, sungguh Dia Maha Melihat hamba-hamba-Nya,’ (dibaca 3 kali). Maka Allah memeliharanya dari tipu daya kejahatan mereka, dan mereka diliputi oleh pembalasan yang mereka dahulu selalu memperolok-olokkannya. Mereka tuli, bisu, dan buta, maka tidakkah mereka bisa memahami. Dan kami adakan di hadapan mereka dinding, dan di belakang mereka dinding pula, dan kami tutup mata mereka, sehingga mereka tidak dapat melihat. Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya kami menciptakan kamu hanya untuk main-main saja, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami’ Wahai golongan jin maupun manusia, jika kamu sanggup menembus penjuru-penjuru langit dan bumi, maka lakukanlah….. Padahal Allah mengepung mereka dari belakang mereka.
Ya Allah, aku sungguh memohon kepada-Mu, wahai Pelenyap kesusahan, wahai Penghilang kegelisahan, wahai Penyambut doa orang-orang terdesak, wahai Pengasih dan Penyayang dunia dan akhirat, aku memohon kepada-Mu agar Engkau mengasihiku dengan kasih sayang dari-Mu, kasih sayang yang membuatku tidak lagi memerlukan kasih sayang dari selain-Mu. Ya Allah, sesungguhnya kebutuhan kami sudah sangat mendesak dan tiada yang dapat dilakukan kecuali Engkau menyingkapnya, wahai Penghilang kegelisahan. Mahasuci Engkau, aku sungguh termasuk orang-orang zalim. Ya Allah, limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw., juga kepada seluruh keluarganya dan segenap sahabatnya.
Doa Khusus Ism Al-Lathif
Ya Allah, aku sungguh memohon kepada-Mu, wahai Pemelihara para pemelihara, wahai Yang Memelihara segala sesuatu dengan kehalusan rububiyah-Nya, segerakanlah dengan peredaran kelembutan-Mu yang tersembunyi, tersembunyi, dan tersembunyi, yang tak seorang pun makhiuk-Mu yang Kauberi kelembutan itu kecuali ia tercukupi tanpa kesukaran. Bolak-balikiah aku di antara dua jari dari jarijari kelembutan-Mu, sehingga aku dapat menyaksikan lembutnya kelembutan-Mu di segala tempat yang ada isyarat tentangnya maupun yang tidak, sehingga aku tenggelam dalam lautan kelembutan-Mu dan bersuka cita dengan manisnya lautan itu, rasa manis yang membuat jiwa-jiwa nyaman kenyang karena memahami berbagai rahasia-Mu. Berilah aku satu nama dari nama-nama-Mu, yang barang siapa melindungi diri dengannya, pasti dia akan dilindungi dari kejahatan apa pun yang ada di bumi dan yang keluar darinya, atau kejahatan yang turun dari langit dan yang naik kepadanya. Sungguh Engkau Mahalembut lagi Maha Mengetahui, Wahai Yang Mahalembut, wahai Yang Maha Mengenal, wahai Yang Maha Menjaga (dibaca tiga kali), wahai Yang Maha Pemaaf, wahai Yang Mahamulia, wahai Yang Maha Penyayang, wahai Yang Mahalembut (dibaca tujuh kali), Wahai Yang Mahahidup, Wahai Yang Maha Mengurus makhluk-Nya, wahai Yang Maha Pemberi, wahai Yang Maha Pengasih, wahai Yang Maha Penyayang, wahal Yang Mahalembut (dibaca tujuh kali). Ya Allah, terangilah hatiku dengan cahaya makrifat kepada-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang (dibaca tujuh kali).
Ya Allah, bantulah aku mendapatkan apa yang aku inginkan dari-Mu. Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu, memohon ampunan kepada-Mu, meminta bantuan dari-Mu, mempersaksikanMu, dan mencari dari-Mu, bulan dari siapa pun selain-Mu, agar Engkau menundukkan untukku kecepatan peredaran kelembutanMu yang tersembunyi, sesuatu yang bisa melapangkanku dengan cahaya terang, rezeki sempurna, bantuan luas, dan rahasia cemerlang, wahai Perancang seluruh alam sebelum mereka ada (dibaca tujuh kali). Wahai Yang kelembutan-kelembutan-Nya sedemikian lembut, amankanlah aku dari sesuatu yang kutakuti (dibaca tujuh kali), aman, aman, aman, wahai Yang Mahalembut (dibaca tujuh kali).
Ya Allah, aku sungguh memohon kepada-Mu, Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah, wahai Yang Mahalembut terhadap keadaanku, wahai Yang tidak membutuhkan permohonanku, wahai Yang Mahasantun ketika marah, wahai Yang Mahacepat ridha, wahai Yang Mahaluas ampunanNya, wahai Yang Maha Pemurah dalam pemberian, wahai Teman setiap pembicaraan rahasia, wahai Tumpuan akhir setiap pengaduan, wahai Pelapang orang-orang yang susah, sedih, dan gelisah, lenyapkanlah kesusahan, kesedihan, dan kegelisahanku. Dengan rahasia tersembunyi kelembutan-Mu yang paling dalam, wahai Yang Maha Mendengarkan suara-suara tersembunyi, wahai Yang Menyibak segala isi hati nurani dan misteri-misteri tiada batas, wahai Yang Mengetahui kami, wahai Yang Mengerti kami, wahai Yang Memelihara kami, Yang selalu bersama kami, Yang ada di sekitar kami, Yang Memberi kami kekuatan, Yang Meninggikan kedudukan kami, Yang tiada tempat berlari dari-Mu kecuali kepada-Mu, wahai Sandaran orang-orang yang bersandar, wahai Pelindung orang-orang yang berlindung. Dengan segenap kelemahanku aku memohon kepadaMu, melalui kebesaran wajah-Mu yang tersembunyi nan amat mulia, dengan kelembutan-Mu wahai Yang Maha Pemaaf lagi Mahaagung, yang meliputi seluruh penghuni langit dan bumi dengan kelembutan, kemurahan, kesantunan, dan nikmat, wahai Sumber cahaya yang memenuhi pilar-pilar ‘Arasy dengan cahaya dan keagungan, dengan cahaya yang menjadikan seluruh penjuru langit dan bumi bersinar, melalui cahaya sifat-Nya yang agung, yang berkilau dan bersinar, sehingga setiap cahaya menjadi terang, bersinar, dan memancarkan cahaya dari kilau cahaya-Mu. Aku memohon kepada-Mu dengan “Lam” kelembutan-Mu yang tinggi, dengan “Tha” kekuatan-Mu yang tersembunyi, dengan “Ya” kepastian-Mu yang benar, dengan “Fa” kelapangan-Mu yang sempurna, agar Engkau menundukkan kecepatan peredaran kelembutan-Mu yang tersembunyi. Sandangkanlah padaku sebuah cahaya melalui celah awan yang meneteskan embun kelembutan-Mu, cahaya yang mencerahkan wajahku, melapangkan dadaku, menjerninkan hatiku, serta meliputiku dalam semua gerak, diam, ucap, kehendak, lintasan pikiran, dugaan, dan sangkaan femah yang semuanya berasal dari dalam hatiku. Penuhilah aku dengan kerahasiaan, kKkelembutan, dan dukungan. Terbangkanlah hati para makhluk-Mu dari sarang-sarangnya untuk mencintaiku. Penuhilah aku dengan kelapangan dari-Mu. Bangunkan harapanku kepada-Mu. Bukakanlah selebar-lebarnya untukku pintu-pintu terkabulnya doa. Wahai Yang Mahalembut saat aku terjepit, wahai Yang Mahalembut saat orang tenggelam menyesal, wahai Yang Mahatembut di saat-saat berat dan sukar, wahai Yang Mahalembut di saat-saat berat dan tertimpa musibah, wahai Yang Mahalembut saat bencana mengepung Kami, wahai Yang Mahalembut saat kami merasa langit di atas kami sedemikian sempit, wahai Yang Mahalembut saat Kami merasa bumi yang Kami huni sedemikian ciut, wahai Yang Mahalembut terhadap penghuni tingkatan tertinggi di atas kami, wahai Yang Mahalembut terhadap penghuni tingkatan terbawah di bawah kami, wahai Yang Mahalembut di antara setiap sesuatu yang meliputi kami, Wahai Yang Mahalembut Kepada janin-janin di kegelapan rahim, Wahai Yang Mahalembut pada setiap kKetetapan takdir yang berlaku, wahai Yang Mahalembut saat berjalannya ketentuan, Wahai Yang Mahalembut terhadap segala sesuatu yang bakal terjadi sampai Hari Perkumpulan dan Hari Pertemuan. Kepada-Mu aku memohon kelembutan dalam urusanku yang membuat lapang dadaku, kelembutan pada pendengaran dan penglihatanku yang menyinari hatiku, kKelembutan pada jiwaku yang membersihkan pikiranku, kelembutan pada tubuhku yang mengharumkan indraku, juga kelembutan yang menundukkan untukku apa pun yang ada di daratan dan lautan-Mu, termasuk di antaranya kebaikan yang beredar, Keberkahan yang berjalan, dan rezeki-rezeki yang berputar. Warnailah aku dengan warna-warni cahaya dan bentuklah aku dengan bentuk berbagai rahasia, dengan kelembutan-Mu yang azali dan tidak akan pernah sirna. Tuhan pencipta segala sesuatu tanpa menggunakan contoh apa pun. Tuhan pemilik kekuasaan dan keagungan: Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah yang Mahalembut lagi Maha Mengetahui.? Aku memohon kepadaMu dengan firman-Mu yang tersembunyi, yang turun di dalam kitab-Mu dan terjaga dengan rahasia yang tersembunyi, dengan ruh junjungan kami Nabi Muhammad saw. dengan rahasianya yang tersembunyi: Apakah kamu tidak melihat bahwa Allah menurunkan air dari langit, lalu jadilah bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah Mahahalus lagi Maha Mengetahui.? Maha Mendengar, Mahadekat, lagi Maha Menerima Doa. Aku mengadu kepada-Mu, dan Engkau Mahatahu kondisiku, aku meminta kepada-Mu hapuskanlah kesusahanku, hilangkanlah kesedihanku, mudahkanlah rezekiku, lapangkanah dadaku, dan terangilah hatiku dengan rahasia yang telah Engkau turunkan kepada kami dan telah Engkau perkenalkan pada kami: Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya, Dia memberi rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan Dia Mahakuat lagi Mahaperkasa.” (dibaca 7 kali).
Doa yang lain
Wahai yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam setiap urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut kepada Nabi Adam a.s., pada saat ia melakukan kesalahan, lalu Engkau ampuni kesalahannya, Engkau terima tobatnya, Engkau perkenankan doanya, dan Engkau Mahalembut kopadanya lagi Maha Mengetahui.
Wahai yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam setiap urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut kepada Nabi Idris a.s. saat ia Engkau jadikan seorang yang jujur dan seorang nabi, dan Engkau angkat Dia ke tempat yang tinggi, Engkau perkenankan doanya, dan Engkau Mahalembut kepadanya lagi Maha Mengetahui.
Wahai yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam setiap urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut kepada Nabi Nuh a.s. saat dia menyeru-Mu, “Aku ini orang yang dikalahkan, oleh karena itu tolonglah aku.” Engkau bukakan untuknya pintu-pintu langit dengan air yang tercurah, Engkau pancarkan mata air-mata air dari bumi, hingga bertemulah mata airmata air itu sesuai ketentuan yang telah ditetapkan, dan Engkau selamatkan dia di atas bahtera yang terbuat dari papan dan paku, Engkau perkenankan doanya. Dan, Engkau Mahalembut kepadanya lagi Maha Mengetahui.
Wahai yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam setiap urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut kepada Nabi Shaleh a.s., saat dia berdoa kepada-Mu. Engkau menyelamatkannya dari keruntuhan, Engkau menangkan dia atas musuhnya, Engkau perkenankan doanya, dan Engkau Mahalembut terhadapnya lagi Maha Mengetahui.
Wahai yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam setiap urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut kepada Nabi lbrahim a.s. saat Raja Namrudz hendak melemparkannya ke api, Engkau menjadikan api itu dingin dan ramah, Engkau memperkenankan doanya, dan Engkau Mahalembut kepadanya lagi Maha Mengetahui.
Wahai yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam setiap urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut kepada Nabi Ismail a.s., saat Engkau selamatkan dia dari penyembelihan dan engkau tebus dia dengan hewan sembelihan yang besar, Engkau gantikan pisau itu saat dia menyeru-Mu seraya meyakini penyembelihannya, dan menerima dengan ridha perintah orangtuanya. Engkau telan memperkenankan doanya dan Engkau Mahalembut terhadapnya lagi Maha Mengetahui.
Wahai yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutiah padaku dalam setiap urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut kepada Nabi Luth a.s. saat Engkau selamatkan Dia beserta keluarganya dari azab, Engkau keluarkan dia dari kesulitan yang besar, dan Engkau Mahalembut terhadapnya lagi Maha Mengetahui.
Wahai yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam setiap urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut kepada Nabi Yaqub a.s. saat penglihatannya menjadi rabun, saat kerukunan rumah tangganya tercerai-berai dan dia kehilangan buah hatinya (Nabi Yusuf a.s.). Engkau telah memperkenankan doanya, Engkau rajut kembali kerukunan rumah tangganya. Engkau kembalikan penglihatannya, Engkau lenyapkan kesedihannya, dan Engkau sungguh Mahalembut terhadapnya lagi Maha Mengetahui.
Wahai yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam setiap urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut kepada Nabi Yusuf a.s., saat Engkau Keluarkan dia dari dasar sumur, Engkau hilangkan kesulitannya, Engkau lindungi dia dari tipu daya saudara-saudaranya, dan Engkau jadikan dia seorang penguasa setelah mengalami perbudakan. Engkau telah memperkenankan doanya, dan Engkau sungguh Mahalembut terhadapnya lagi Maha Mengetahui.
Wahai yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam setiap urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut Kepada Musa bin Imran a.-s., saat Kaupanggil dia dari arah bukit Thursina dan Kaudekatkan dia Kepada-Mu saat bermunajat, juga saat Kaubuatkan untuknya jalan yang kKering di laut dan Engkau selamatkan dia beserta Kaumnya, Bani I!Israil. Engkau telah memperkenankan doanya, dan Engkau Mahalembut terhadapnya lagi Maha Mengetahui.
Wahai yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutiah padaku dalam setiap urusanku, sebagaimana Engkau telah berliaku lembut kepada Nabi Dawud a.s., saat Engkau tundukkan gununggunung untuk bertasbin bersamanya di waktu petang dan pagi, juga saat Engkau tundukkan burung-burung dalam Keadaan terkumpul, masing-masing dari mereka amat taat kepadanya. Engkau telah menguatkan kKerajaannya, Engkau berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan, Engkau lunakkan besi untuknya, dan Engkau ampuni dosa-dosanya. EngkKau telah memperkenankan doa-doanya, dan Engkau Mahalembut terhadapnya lagi Maha Mengetahui.
Wahai yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam setiap urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut kepada Nabi Sulaiman a.s. ketika dia berkata, “Ya Tuhanku, ampunilah aku, dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudah aku, sesunggquhnya Engkau Maha Pemberi.” Engkau telah memperkenankan doanya, Engkau buat seluruh makhluk tunduk kepadanya, Engkau angkat dia ke atas angin, Engkau jadikan dia mengerti bahasa burung, Engkau tundukkan untuknya para setan, yang terdiri dari ahli bangunan dan tukang selam, serta setan lainnya yang terikat dalam belenggu, bahkan Engkau telah menguasakan kendali para jin kepadanya. Sesungguhnya Engkau Mahalembut terhadapnya lagi Maha Mengetahui.
Wahai yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam setiap urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut kepada Nabi Ayyub a.s., kala ia mengalami bencana setelah menikmati kebugaran, di kala dia dihinggapi penyakit pada sumber kesehatannya, kala dia merasakan kesempitan setelah sebelumnya merasa lapang dan mampu. Engkau telah melenyapkan penyakitnya, dan kepadanya Engkau telah kKembalikan anggota Keluarganya dengan jumlah berkali lipat. Juga saat dia berseru kepada-Mu untuk memohon pertolongan-Mu, dan mengharapkan Karunia-Mu serta mengadukan penderitaannya kepada-Mu: “Ya Tuhan, sungguh aku telah Oitimpa penyakit, dan Engkau Yang Paling Penyayang Oi antara semua penyayang.” Engkau telah memperkenankan doanya, Engkau lenyapkan penyakitnya, dan Engkau sungguh lembut Kepadanya lagi Maha Mengetahui.
Wahai yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam setiap urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut kepada Nabi Yunus bin Matta a.s. ketika dia berada di dalam perut ikan, dan berseru menggantungkan harapannya kepada-Mu, saat dia berada dalam tiga kegelapan: “Tiada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, aku sungguh termasuk orang-orang zalim.” Engkau telah memperkenankan doanya, Engkau tumbuhkKan di atas dirinya sebuah pohon labu, Engkau utus dia kepada seratus ribu umat atau lebih, dan Engkau Mahalembut terhadapnya lagi Maha Mengetahui.
Wahai yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam setiap urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut kepada Nabi Zakariyya a.s., Ketika dia berdoa memohon kepada-Mu dan mengharap karunia-Mu, saat dia berdiri di mihrab dan berdoa kepada-Mu dengan suara yang lembut: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku dari sisi-Mu soorang putra yang akan mewarisiku aan mewearisi sebagian keluarga Ya‘qub a.s., dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, secrang yang Airidhai.” Engkau telah memberinya putra bernama Yahya a.s., Engkau telah memperkenankan doanya, dan Engkau Mahalembut terhadapnya lagi Maha Mengetahui.
Wahai yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlan padaku dalam setiap urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut kepada Nabi Isa a.s., ketika Engkau menguatkan dia dengan Ruhul Qudus, Engkau telah membuatnya berbicara saat dia masih dalam buaian, lalu dia bisa menghidupkan orang yang mati, dia bisa menyembuhkan orang yang terkena penyakit kusta dan sopak, dan dan bisa mencipta sebentuk burung dari tanah dengan izin-Mu. Engkau Mahalembut terhadapnya lagi Maha Mengetahui.
Wahai yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam setiap urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut kepada istri Fir’aun, ketika dia berkata: “Ya Allah, bangunkanlah sebuah rurnah untukku di sisi-Mu dalam surga, selamatkanlah aku dari Fir’aun beserta perbuatannya dan selamatkanlah aku Cari kaum zatim.” Engkau telah memperkenankan doanya, dan Engkau Mahalembut terhnadapnya lagi Maha Mengetahui.
Wahai Yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam semua urusanku, sebagaimana Engkau telah lembut terhadap Maryam, Ibunda Isa a.s., ketika Engkau berfirman: (Dan Maryam binti Imran yang rnemelihara kehorrnatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahirmnya sebagian dari ruh Kami, dan ia membenarkan kata-kata Tuhannya, serta Kitab-Kitab-Nya; dan adalah ia terrmasuk orang yang taat); Engkau telah memperkenankan doanya, dan Engkau Mahalembut terhadapnya lagi Maha Mengetahui.
Wahai Yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam semua urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lermbut terhadap hamba-Mu, Nabi-Mu, Kekasih-Mu, pilihan-Mu di antara makhiuk-Mu, Sayyidina Muhammad saw., saat ia berdoa kepada-Mu, lalu Engkau memberinya bantuan bala tentara yang tidak terlihat, dan Engkau jadikan Kalimat-Mu paling tinggi, sedangkan KkKalimat orang-orang Kafir itu paling rendah. Engkau telah memperkenankan doanya dan Engkau Mahatembut terhadapnya lagi Maha Mengetahui.
Wahai Yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam semua urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut terhadap penyesalan orang yang tenggelam, dan Engkau Mahalembut terhadap mereka lagi Maha Mengetahui.
Wahai Yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam semua urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut terhadap para penghuni tingkatan tertinggi di atas kami, dan Engkau Mahalembut terhadap mereka lagi Maha Mengetahui.
Wahai Yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutiah padaku dalam semua urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut terhadap para penghuni tingkatan terendah bawah kami, dan Engkau Mahalembut terhadap mereka lagi Maha Mengetahui.
Wahai Yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam semua urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut terhadap segala sesuatu yang meliputi kami, dan Engkau Mahalembut terhadap mereka lagi Maha Mengetahui.
Wahai Yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam semua urusanku, sebagaimana Engkau telah berlaku lembut terhadap kami saat kami berada di kegelapan kandungan, dan Engkau Mahalembut terhadap kami lagi Maha Mengetahui.
Wahai Yang Mahalembut di atas semua yang lembut, lembutlah padaku dalam semua urusanku sebagaimana Engkau suka dan ridha. Buatlah kami ridha dalam dunia dan akhirat kami, sebagaimana yang Engkau tetapkan dan takdirkan. Maafkanlah.kami atas hak-hak-Mu yang wajib kami penuhi tetapi tidak kami penuhi. Sungguh, Engkau Maha Pemaaf, Maha Penyantun, Maha Pemurah, Mahamulia, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Wahai yang Maha Pemaaf, wahai Yang Maha Penyantun, wahai Yang Maha Pemurah, wahai Yang Mahamulia, wahai Yang Maha Pengasih, wahai Yang Maha Penyayang. (3 kali)
Berbagai Faedah Agung dari Imam At-Tijani
Salah satu amalan yang telah teruji faedahnya pernah dikemukakan oleh Syekh Muhammad Al-Hafizh At-Tijani. Beliau berkata, “Di beberapa risalah guru kami terdapat cara-cara menghilangkan berbagai kesulitan. Salah satunya adalah membaca Ya Lathif seribu kali pagi dan sore hari. Kemudian mengiringi wirid tersebut dengan membaca Shalawat Fatih seratus kali, tetapi apabila tingkat kesulitannya sangat tinggi, wirid tersebut sebaiknya dibaca setiap selesai shalat fardhu, Insya Allah, Dia akan melapangkan kesusahannya.”
Sayyid Al-Arabi bin Sa’ih biasa membaca doa berikut setelah berzikir Ya Lathif seribu kali dan membaca Shalawat Fatih satu kali.
Ya Lathif (4 kali)
Ya Allah, dengan rahasia nama-Mu Al-Lathif, berlaku lembutlah terhadap diriku di dalam semua urusanku, dan perjalankanlahaku di jalur-jalur kKeselamatan dan lembutlah terhadap diriku, Ya Lathif.
Ya Lathif (4 kali)
Ya Allah, dengan rahasia nama-Mu Al-Lathif, berlaku lembutlah terhadap diriku di dalam perkara yang telah Kautentukan untukku, Ya Lathif.
Ya Lathif (4 kali)
Ya Allah, dengan rahasia nama-Mu Al-Lathif, masukkanlah aku ke dalam wilayah kelembutan, penjagaan, keselamatan, dan keamanan, Ya Lathif.
Ya Lathif (4 kali)
Ya Allah, dengan rahasia nama-Mu Al-Lathif, lembutlah terhadap diriku dengan kelembutan tersembunyi dari halusnya kelembutan-Mu yang tersembunyi, kelembutan yang pasti akan mencukupi hamba yang mendapatkannya, Ya Lathif.
Kemudian disambung dengan membaca shalawat fatih sebanyak 3 kali, 7 kali, atau 11 kali.
Salah satu doa yang biasa dibaca setelah wirid A-Lathif,
Tuhanku, Engkau telah bersikap lembut hingga Engkau memudahkan setiap yang sulit. Engkau telah memberikan nikmat, hingga Engkau menambal setiap yang pecah. Dan kelembutan-Mu terhadap diriku dalam semua urusanku hanyalah permulaan, Karena itu sempurnakanlah kelembutan-Mu terhadap diriku pada setiap urusanku di penghabisan. Di antara kelembutan-Mu terhadap diriku ialan Engkau tidak membebaniku dengan beban di luar kemampuanku, dan Engkau memberiku lebih dari cukup. Wahai Yang Mengetahui segala yang samar tanpa penuntun dan panduan, jangan Kaubuat penghalang antara diriku dan kelembutan-Mu. Tuhanku, Engkau telah melihat, lalu Engkau menutupinya. Engkau telah memberi, lalu Engkau jadikan melimpah. Dan, Engkau telah mengaruniakan nikmat, lalu Engkau perbanyak. Engkaulah yang bersikap lembut kepada para pemohon, dengan berbagai kekhususan kasih-Mu. Engkaulah penyingkap ruhruh, dengan hakikat ahadiyah-Mu. Tuhanku, jika aku mematuhi-Mu, itu karena karunia-Mu. Jika aku durhaka terhadap-Mu, itu karena kebodohanku. Anugerah-Mu kepadaku tidak pernah putus, dan hujahMu senantiasa tegak. Wahai Yang Mengetahui pandangan mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati, berlakukanlah kelembutan-Mu kepada diriku di dalam semua urusanku.
Ya Allah, sungguh aku bertawasul kepada-Mu dan bersumpah dengan-Mu terhadap-Mu, sebagaimana Engkau telah menjadi penuntun diriku kepada-Mu, jadilah Pemberi Syafaat untukku. Dengan rahasia nama-Mu ini dan rahasia-rahasia yang tersimpan di dalamnya, serta dengan berbagai kelembutan yang tampak dan tersembunyi, anugerahilah aku kesempurnaan nikmat, keluasan rahmat, kesehatan prima, harta paling halal, dan keadaan paling tenteram. Engkaulah Yang Maha Menghidupkan, Yang Mahamulia, Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui. Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam ke haribaan Sayyidina Muhammad, keluarganya, serta para sahabatnya.[]
Salah satu pintu solusi terbesar adalah istighfar. Istighfar adalah penyebab dimudahkannya rezeki. Sebagaimana dijelaskan dalam AlQuran dan hadis Nabi saw., istighfar juga dapat menghapuskan dosa dan menghilangkan segala kesulitan, serta menolak bala bencana. Sebab, banyaknya masalah dan bencana disebabkan oleh banyaknya dosa dan sering mengulang-ulanginya. Jadi, obatnya adalah memperbanyak istighfar dan bertobat.
Nabi saw. bersabda, “Barang siapa membiasakan membaca istighfar Allan akan memberinya kegembiraan dalam kesedihannya, juga akan memberikan jalan keluar atas segala kesulitannya, dan memberikan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka. (HR. Abu Dawud, An-Nasai, lobnu Majah, dan Al-Hakim).
Dari Anas r.a. Rasulullah saw. bersabda bahwa Allah berfirman: “Wahai Anak Adam, sesungguhnya apabila engkau berdoa dan berharap kepada-Ku maka Aku akan mengampunimu, atas segala dosa-dosamu dan Aku tidak memedulikan itu. Wahai anak Adam, seandainya dosamu memenuhi langit kemudian engkau beristighfar kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak peduli. Wahai Anak Adam, apabila engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi, dan engkau tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun, maka Aku akan memberikan ampunan kepadamu.” (HR. Tirmidzi—hadis hasan gharib).
Dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a. Nabi saw. bersabda, “Iblis telah berkata, ‘Demi kemuliaan-Mu ya Allah, aku akan senantiasa menjerumuskan hamba-hamba-Mu selama ruh dalam jasad mereka.’ Allah berfirman, ‘Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku akan senantiasa mengampuni mereka selama mereka beristighfar kepadaKu.”” (HR Ahmad dan Hakim).
Abdullah bin Basar berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Berbahagialah mereka yang mendapati buku amalannya banyak istighfarnya.” (HR ibnu Majah).
Dari Zubair bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa ingin lembaran amalnya menggembirakannya, hendaklah dia memperbanyak istighfar.”” (HR Baihaqi).
Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada seorang muslim pun yang melakukan suatu dosa kecuali malaikat akan diam dulu selama 3 jam, apabila dia beristighfar atas dosanya tadi maka ia tidak tertulis dalam buku amalnya dan Allah tidak mengazabnya di akhirat kelak.” (HR Hakim, hadis ini sanadnya sahih).
Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullan saw. bersabda, “Apabila seorang hamba melakukan suatu kesalahan maka akan muncul satu titik noda di hatinya. Apabila dia menghentikannya dan beristighfar, noda itu akan hilang. Tetapi apabila dia mengulanginya lagi, titik noda itu akan bertambah di dalam hatinya hingga menutupi hatinya. Sebagaimana firman Allah, Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka” (HR Tirmidzi—hadis ini hasan sahih—An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Hakim [hadis ini sahih menurut kriteria Muslim)).
Nabi saw. bersabda, “Barang siapa membaca astaghfirullah alladzi laa ilaha illa huwa al-hayyul qayyum wa atubu ilaih, dosanya akan diampuni sekalipun banyak.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
Allah Swt. berfirman saat bercerita tentang kisah Nabi Nuh a.s.. Maka aku katakan kepada mereka, “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun.”
«..niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,”
“.. dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”
Di antara faedah istighfar—sebagaimana disebutkan dalam kitab syarah Tarajim Al-Bukhari karya Imam Muhammad bin Ahmadadalah menghapuskan dosa, menutupi aib, melancarkan rezeki, memiliki akhlak yang baik, melindungi harta, tercapainya cita-cita, mendapatkan keberkahan dalam hartanya, mendekatkan diri kepada Allah. Pakaian yang kotor membutuhkan sabun yang banyak busanya agar dapat menghilangkan noda-noda di pakaian dan melapangkan dada, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Seseorang terjangkit penyakit dan datang kepada Hasan AIBasri. Hasan Ai-Bashri berkata: Astaghfirullah. Kemudian datang yang lain seorang fakir miskin, Hasan Al-Bashri berkata: Astaghfirullah. Kemudian datang juga yang lain yang belum memiliki anak. Beliau berkata: Astaghfirullah, kKemudian membacakan kepada mereka ayatayat istighfar.
Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Umar r.a. berzikir tetapi ia membaca istighfar saja. Kemudian orang-orang berkata, “Kami tidak melihatmu membaca zikir selain istighfar.” Umar menjawab, “Aku telah memohon pertolongan kepada Allah dengan menggunakan Kunci-kunci langit,” kKemudian ia membaca firman Allah Surah Hud ayat 33: “…dan hendaklah kamu meminta arnpun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa Hari Kiamat.”
Allah Swt. berfirman saat bercerita tentang Ya‘qub a.s. Ya‘qub berkata: “Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”’
Ada yang berkata bahwa Ya‘qub mengakhirkan bacaan istighfarnya hingga waktu sahur, atau sepertiga malam terakhir, karena berdoa pada waktu itu sangat mustajab.
Ada yang berpendapat bahwa Ya‘qub a.s. mengakhirkan membaca istighfar hingga sepertiga malam terakhir pada malam Jumat yang bertepatan dengan malam Asyura.
Ada juga yang berpendapat, Ya‘qub ingin tahu terlebih dahulu keadaan mereka dalam bertobat dan juga keikhlasannya, ada juga yang berpendapat bahwa Ya‘qub a.s. hendak membiasakan istighfar untuk mereka. Diriwayatkan bahwa Ya‘qub beristighfar untuk mereka setiap malam Jumat selama sekitar 20 tahun.
Istighfar Para Nabi
Istighfar sebenarnya adalah meminta ampunan kepada Allah dengan mengucapkan astaghfirullah. Lafal istighfar yang diriwayatkan dari Nabi amat banyak, semuanya untuk menghilangkan segala kesulitan dan menghapuskan segala dosa.
Doa yang dibaca Nabi Adam a.s. diriwayatkan dari Anas r.a. tentang firman Allah: “…kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” Adam a.s. membaca doa berikut:
Mahasuci Engkau, ya Allah, dan segala puji untuk-Mu. Aku telah melakukan dosa dan menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku, sesungguhnya Engkau sebaik-baik Pemberi ampunan. Tidak ada tuhan melainkan Engkau, Mahasuci Engkau dan segala puji bagi-Mu. Aku telah melakukan dosa dan menzalimi diriku sendiri, maka kasihanilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tiada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau dan segala puji bagiMu, aku telah melakukan kesalahan dan menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku, sesungguhnya Engkau sebaik-baik Penerima Tobat dan Maha Penyayang. (HR Al-Baihagi)
Istighfar Nabi saw.
Dari Muhammad bin Abdullah bin Muhammad bin Jabir bin Abdullah dari ayahnya dari kakeknya ia berkata: Seseorang datang kepada Rasulullah, lalu berkata, “Aku telah berdosa, aku telah berdosa. la mengatakan ini dua atau tiga kali.”
Lalu Rasulullah bersabda, “Ucapkanlah:
‘Ya Allah, ampunan-Mu lebih luas daripada dosa-dosaku dan kasih sayang-Mu lebih kuharapkan daripada amalanku.” la berkata, “Ulangilah,” maka ia pun mengulangi, lalu ia berkata, “Ulangilah,” maka ia mengulanginya, lalu Rasulullah saw. bersabda, “Berdirilah, maka Allah telah mengampuni dosamu.” (HR Al-Hakim).
Isitghfar Sebanyak 70 Kall
Anas bin Malik r.a. menuturkan bahwa Rasulullah sedang berada dalam suatu perjalanan. Beliau bersabda, “Beristigfarlah kalian kepada Allah.” Kami pun membaca istighfar. Lalu Rasulullah bersabda, “Sempurnakanlah hingga 70 kali.” Kami menyempurnakannya. Lalu Rasulullah saw. bersabda, “Tidak seorang pun yang membaca istighfar 70 kali sehari kecuali Allan akan menghapus 700 dosanya, dan sesungguhnya seorang hamba telah berdosa sehari-semalam lebih dari 700 kali.” (HR Ibnu Abi Ghunya, Baihagi, dan Al-Asbahani).
Membaca Istighfar 100 Kali
Rasulullah saw. bersabda, “Aku tidak memasuki waktu pagi kecuali beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali”? (HR Ath-Thabrani dari Ibnu Umar r.a.).
Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. mengumpulkan orang-orang, lalu beliau bersabda, “Wahai manusia, bertobatlah kalian kepada Allah. Sesungguhnya aku bertobat kepada Allah seratus kali dalam sehari” (HR Muslim dan Ahmad dari Al-Muzani).
Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya aku beristighfar dan bertobat kepada Allah seratus kali sehari.” Dalam riwayat lain, “Sesungguhnya aku beristighfar kepada Allah seratus kali dalam sehari semalam.”
Sayyidul Istighfar
Rasulullah bersabda, “Induk istighfar adalah
Ya Allah, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu, dan aku akan setia pada sumpah dan janji pada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kulakukan. Aku mengakui nikmat-Mu padaku dan mengakui dosaku, maka ampunilah aku, karena tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Rasulullah saw. berpesan: “Siapa yang mengucapkannya waktu sore dengan penuh keyakinan, lalu meninggal dunia pada malam harinya, ia akan masuk surga. Sementara, siapa yang mengucapkannya dengan penuh keyakinan waktu pagi lalu meninggal pada hari tersebut, pasti ia masuk surga.” (HR Bukhari dari Syaddad bin Aus)
Doa Istighfar Kaum Salafus Saleh
Dalam Ma’arijul Hidayah karya Syekh Ali bin Abu Bakar As-Segaf disebutkan salah satu istighfar terkenal adalah doa istighfar yang dibaca oleh Abu Abdullah Al-Qurasyi. Inilah redaksi lengkapnya:
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon ampunan-Mu dari segala dosa yang telah kami lakukan dengan sengaja ataupun yang tidak kami ketahui. Kami memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang kami telah bertobat sebelumnya namun kembali mengulanginya. Kami memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang tidak diketahui kecuali oleh-Mu dan tidak dirasakan kecuali oleh kelembutan-Mu. Kami memohon ampunan-Mu dari segala yang diinginkan nafsu kami dalam masalah keringanan (rukhshah) yang masih meragukan bagi kami, padahal di sisi-Mu itu adalah perkara haram. Dan, kami mohon ampunan-Mu dari setiap amalan yang kami lakukan somata untuk-Mu tetapi tercampur dengan sosuatu yang tidak Engkau ridhal. Tidak ada tuhan melainkan Engkau, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang.
Ini adalah doa istighfar yang lengkap dan bermanfaat. Sebagian ulama menganjurkan agar dibaca setiap hari dan malam walaupun hanya sekali. Manusia sering mengucapkan kata-kata yang tidak pantas. Sehingga, jika salah seorang dari mereka mengucapkan kata yang menyebabkannya keluar dari Islam, hendaknya dia membaca doa ini dan membiasakannya:
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah yang Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Aku beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, Wari Akhir, dan takdir baik ataupun buruk. Mahabenar Allah dan Rasul-Nya. Mahabenar Allah dan para rasul-Nya. Aku beriman kepada syariat Islam. Apabila aku mengatakan sesuatu yang menyalahi ijmak, aku kembali kepadanya.
Aku mengingkari setiap agama yang menyimpang dari Islam. Ya Allah, sesungguhnya aku beriman pada sesuatu yang Engkau ketahui benar di sisi-Mu dan berlepas diri pada-Mu dari segala yang Engkau ketahui batil di sisi-Mu. Maka, ambillah yang keseluruhan dariku dan jangan Engkau tuntut aku dengan perincian. Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Mahaagung dan aku bertobat kepada-Nya dari segala kejahatan. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah yang Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya; bahwa isa adalah hamba Allah, anak umatnya, Kalimat-Nya yang ditiupkan kepada Maryam, dan ruh yang berasal dari-Nya. Sesungguhnya surga adalah benar dan neraka adalah benar. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah yang Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Di antara wasiat Al-Fagih Umar bin Abdullah bin Makhramah adalah ucapan berikut:
Aku memohon ampun kepada Allah Yang Mahaagung, Yang tiada tuhan melainkan Dia, Yang Mahahidup dan Maha Mengurus (makhlukNya).
Dia bertobat kepada-Nya sebanyak 100 kali setiap hari. Di antara ungkapan istighfar:
Aku memohon ampun kepada Allah Yang Mahaagung, Yang tiada tuhan melainkan Dia, Yang Mahahidup dan Maha Mengurus (makhiukNya), dan aku bertobat kepada-Nya. Ya Tuhan, ampunilah aku. Ya Allah, ampunilahn Kami, sayangilahn kami, dan terimalahn tobat kami. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima Tobat dan Maha Penyayang.
Imam Sya’rani berkata dalam Al-Bahrul Maurud fil Mawatsiq wal Uhud: Engkau telah mengambil perjanjian atas kami agar kami memperbanyak istighfar siang dan malam, baik kami melakukan maksiat di waktu siang maupun tidak. Dan, kami menyempurnakan jumlah istighfar itu sebanyak 1.000 kali pada pagi hari dan 1.000 kali pada sore hari. Dan, guru kami membaca ungkapan ini 1000 kali:
Aku memohon ampun kepada Allah Yang Mahaagung, Yang tiada tuhan melainkan Dia, Yang Mahahidup dan Maha Mengurus (makhiukNya), dan aku bertobat kepada-Nya dari segala dosa yang kulakukan hingga waktu ini. Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang.
Istigfar untuk Menolak Bala
Di antara ungkapan istighfar yang masyhur adalah riwayat barangsiapa membaca:
Aku memohon ampun kepada Allah, Yang tiada tuhan melainkan Dia, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Yang Mahahidup dan Maha Mengurus (makhluk-Nya), Yang tidak pernah mati, dan aku bertobat kepada-Nya. Ya Tuhan, ampunilah aku. sebanyak 25 kali setiap hari atau setiap malam, niscaya tidak akan terjadi hal-hal yang tak disukainya di rumah, pada keluarganya, pada penghuni rumahnya, di kotanya, maupun di negerinya. Hendaknya kita membiasakan diri membaca istighfar ini pagi dan sore. Sungguh, sekelompok guru dan ulama kami telah berwasiat untuk membaca doa ini di antara sesama mereka, juga Kepada murid, anak, saudara, dan sahabat mereka.
Istighfar Agar Doa Terkabul
Di antara istighfar yang masyhur adalah riwayat bahwa barangsiapa membaca istighfar untuk kaum mukminin dan mukminat setiap hari sebanyak 27 kali atau 25 kali (salah satu dari Keduanya), niscaya dia termasuk orang yang doanya dikabulkan dan akan diberi rezeki oleh Allah Swt. Inilah istighfarnya:
Ya Allah, ampunilah kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, baik yang hadir maupun yang tak hadir, baik yang dekat maupun yang jauh, karena sesungguhnya Engkau Mahatahu tempat tinggal dan tempat perjalanan mereka.
Istighfar Lengkap yang Biasa Dibaca Imam Al-Hadad
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, seluruh keluarganya, dan segenap sahabatnya. Aku memohon ampun kepada Allah (dibaca tiga kali), dan aku bertobat kepada Allah dari semua yang dibenci Allah, baik berupa perkataan, perbuatan, bersitan hati, pandangan, yang tak terlihat, atau yang terlinat. Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Mahaagung, Yang tiada tuhan melainkan Dia, Yang Mahahidup dan Maha Mengurus (makhluk-Nya), dan aku bertobat kepada-Nya. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan-Mu dari segala yang kudahulukan dan kuakhirkan, dari yang kusembunyikan dan yang kuperlihatkan, dan dari segala yang Engkau lebih tahu daripada aku. Engkau Maha Memajukan, Engkau Maha Mengakhirkan, dan Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Aku memohon ampun kepada Allah Yang Mahaagung dan Mahamulia dari segaia dosa dan kesalahan. Aku memohon ampun kepada Allah dari segala dosaku, yang tersembunyi maupun yang tampak, yang kecil maupun yang besar, yang Jama maupun yang baru, yang awal maupun yang akhir, dan yang lahir maupun yang batin. Aku bertobat kepada-Nya.
Ya Aliah, aku memohon ampun kepada-Mu dari dosa-dosa yang telah kutobati namun kuulangi lagi. Aku memohon ampunan-Mu dari hal-hal yang kuperuntukkan bagi-Mu tetapi tercampuri oleh sesuatu yang tidak Engkau ridhai. Aku memohon ampunan-Mu dari sesuatu yang kujanjikan pada-Mu tetapi kuingkari. Aku memohon ampunanMu dari godaan nafsuku dalam perkara keringanan (rukhshah) yang menurutku meragukan tetapi haram di sisi-Mu. Aku memohon ampunan-Mu, wahai Yang tiada tuhan melainkan Engkau, wahai Sang Mahatahu yang tidak tampak dan yang tampak, dari segala kesalahan yang kuperbuat di terangnya siang maupun di gelapnya malam, di saat ramai maupun di saat sepi, serta yang kusembunyikan maupun yang kutampakkan. Engkau menyaksikanku saat aku melakukan dan menjalankan maksiat, maka aku bertobat kepada-Mu, wahai Yang Mahalembut, Mahamula, dan Maha Penyayang. Aku memohon ampunan Mu atas segala nikmat yang tolah Engkau borikan kepadaku tetapi aku gunakan untuk bermaksiat terhadap-Mu. Aku memohon ampunan-Mu dati segala dosa yang tidak diketahui siapa pun kecuali Engkau, yang tidak tampak bagi siapa pun kecuali Engkau, yang tidak dapat dikenali kecuali oleh kelembutan-Mu, dan yang tiada penyelamat bagiku darinya kecuali ampunan-Mu. Aku juga memohon ampunan-Mu dari segala sumpah yang tak kupenuhi, padahal di sisi-Mu aku tercatat sebagai pembuat sumpah itu. Wahai yang “…tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim … Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: ‘Ya Tuhanku janganlahEngkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah waris yang paling baik.”? Ya Allah, ampuni dan kasihanilah aku, Engkau sebaik-baik Penyayang. Aku memohon ampunan-Mu dari segala yang Engkau wajibkan padaku, siang maupun malam, tetapi aku meninggaikannya karena keliru atau sengaja, lupa atau tak tahu, sehingga aku seharusnya dihukum. Aku memohon ampunan-Mu dari segala sunnah Nabi Muhammad saw., pemimpin para rasul dan nabi, tetapi aku meninggalkannya karena lalai, lupa, sengaja, tidak tahu, meremehkannya, atau kurang memperhatikannya. Aku memohon ampunan-Mu, wahai Yang tiada Tuhan selain Engkau, tiada sekutu bagi-Mu, dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan UtusanMu, Mahasuci Engkau, wahai Tuhan semesta alam, bagi-Mu seluruh kerajaan dan bagi-Mu segala pujian. Cukuplah Engkau bagi kami, Engkaulah sebaik-baik Pemberi Nikmat, Pelindung, dan Penolong. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah yang Mahatinggi dan Mahaagung.
Wahai Yang Maha Menambal segala yang pecah, wahai Yang Maha Menemani setiap yang sendirian, wahai Yang Maha Memudahkan setiap yang sulit, wahai Yang tidak membutuhkan penjelasan dan penafsiran, dan Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Semoga shalawat selalu tercurahkan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad saw., sebanyak orang yang bershalawat dan tidak bershalawat kepadanya. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada ruh junjungan kami, Nabi Muhammad saw. di alam arwah. Ya Allah, limpahkanilah shalawat kepada kuburan junjungan kami, Nabi Muhammad saw., di alam kubur. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada raga junjungan kami, Nabi Muhammad saw., di alam raga. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad saw., di alam nama. “Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Jika mereka berpaling (dari keimanan), katakanlah: ‘Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung.” Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, juga kepada segenap keluarganya dan para sahabatnya.
Istighfar yang Biasa Dibaca Kaum Salafus Saleh
Aku memohon ampunan Allah karena malu kepada Allah. Aku memohon ampunan Allah karena ingin kembali kepada Allah. Aku memohon ampunan Allah karena lari dari kemurkaan Allah menuju keridhaan Allah. Aku memohon ampunan Allah karena lari dari kemarahan Allah menuju permaafan Allah. Aku memohon ampun kepada Allah dengan penuh rasa penyesalan dan keinginan untuk kembali. AKu memohon ampun kepada Allah sebelum merugi lebih besar lagi. Aku memohon ampun kepada Allah dari segala sikap berlebihan dan tidak sungguh-sungguh. Aku memohon ampun kepada Allah dari segala tindak serampangan dan mencampuradukkan. Aku memohon ampun kepada Allah dari bergelimang dosa. Aku memohon ampun kepada Allah dari membicarakan aib orang lain. Aku memohon ampun kepada Allah dari ketidakhadiran dalam shalat. Aku memohon ampun kepada Allah dari sikap kurang perhatian dalam melaksanakan shalat dan zakat. Aku memohon ampun kepada Allah dari keputusasaan terhadap rahmat Allah. Aku memohon ampun kepada Allah dari sikap merasa aman dari makar Allah. Aku memohon ampun kepada Allah dari mengabaikan hak Allah dan hak makhluk Allah. Aku memohon ampun kepada Allah dari sikap kurang segera dalam ketaatan pada Allah. Aku memohon ampunan kepada Allah dari sikap durhaka terhadap ayah dan ibu. Aku memohon ampun kepada Allah dari segala kezaliman dan kerentanan dizalimi. Aku memohon ampunan Allah dari langkah-langkah kaki menuju kesalahan. Aku memohon ampunan Allah dari memutus silaturahim. Aku memohon ampunan Allah dari perbuatan dosa. Aku memohon ampunan Allah dari cinta jabatan dan harta. Aku memohon ampunan Allah dari syahwat bergunjing. Aku memohon ampunan Allah dari melihat diri sendiri dengan penuh rasa hormat. Aku memohon ampunan Allah dari mencela peminta-minta dan menghardik anak yatim. Aku memohon ampunan Allah dari dusta dan dengki. Aku memohon ampunan kepada Allah dari perbuatan gibah dan namimah. Aku memohon ampun kepada Allah dari sifat riya dan sum’ah. Aku memohon ampun kepada Allah dari seluruh akhlak tercela. Aku memohon ampun kepada Allah dari berbagai dosa dalam hati, dosa berbolak-baliknya hati, dosa lisan, dosa perasaan, dosa penciuman, dosa pendengaran, dosa penglihatan, dosa anggota badan, dosa kemaluan, dosa dada, dosa tangan, dosa kaki, dosa indriawi, dan dosa-dosa lainnya. Aku memohon ampunan Allah dari mengikuti hawa nafsu, menjauh dari ketakwaan, dan condong pada kesenangan duniawi. Aku memohon ampun kepada Allah dari apa saja yang dibenci Allah, baik yang nyata ataupun yang tersembunyi. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, kepada segenap keluarganya, dan semua sahabatnya.
Istighfar-Istighfar Pilihan yang Biasa Dibaca Imam Hasan Al-Bashri
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang badanku kuat melakukannya berkat kesehatan dari-Mu, yang kekuatanku sanggup melakukannya karena nikmat dari-Mu, yang tanganku leluasa memperbuatnya karena keluasan rezeki-Mu, yang aku tak terlihat orang karena Engkau menutupinya, yang aku bergantung pada keamanan-Mu saat takut-takut melakukannya, yang kuyakini Engkau berkuasa atasku dengan kelembutan-Mu, dan yang kulakukan bersama keyakinan akan kemuliaan dan ampunan-Mu.
Ya Allah aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang menyebabkan turunnya murka-Mu, atau dosa menjatuhkanku dalam kemarahan-Mu, atau dosa membuatku condong pada perkara-perkara yang Engkau larang, atau dosa yang membuatku jauh dari perkaraperkara yang telah Engkau seru untuk kuamalkan.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang diawasi oleh musuh-musuhku untuk membeberkan kesalahanku, lalu Engkau menyingkirkan tipu daya mereka dan tidak menolong mereka untuk mencelakaiku, sehingga aku seolah-olah orang yang begitu taat pada-Mu, dan Engkau menolongku sehingga seolah-olah aku ini kekasih-Mu. Sampai kapan ya Tuhan aku bermaksiat kepada-Mu tetapi Engkau mengabaikannya. Setiap aku bermaksiat kepada-Mu, Engkau tidak menyiksaku. Setiap aku meminta sesuatu yang buruk untukku, Engkau memberikannya. Maka, syukur apalagi yang dapat kulakukan untuk nikmat-Mu yang begitu banyak padaku?
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang menyebabkanku menzalimi salah seorang wali-Mu dan menolong salah satu musuh-Mu, atau dosa-dosa yang di dalamnya kubicarakan sesuatu di luar kecintaan pada-Mu, kulakukan sesuatu di luar ketaatan pada-Mu, atau kudatangi sesuatu yang tak berhubungan dengan perintah-Mu.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang mewariskan penyakit berat, dosa yang menyebabkan turunnya azab, dosa yang disukai para musuh, dosa yang menyebabkan tersingkapnya penutup, dan dosa yang menahan turunnya hujan dari langit.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang menjauhkan rahmat-Mu dariku, dosa yang menempatkanku dalam murka-Mu, dosa yang menahan kemurahan-Mu padaku, atau dosa yang menghilangkan nikmat-Mu.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang mewariskan penyakit dan kerentanan fisik, dosa yang menyebabkan turunnya azab dan bencana, dan dosa yang pada Hari Kiamat akan menjadi kerugian dan penyesalan.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang menyebabkan kerugian, meninggalkan penyesalan, menghalangi rezeki, dan menyebabkan doa tertolak.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang kupuji dengan lisanku, kupendam dalam jiwaku, disenangi nafsuku, biasa menjadi perilakuku, kutulis dengan tanganku, kulakukan dengan kekuatanku, atau yang menjauhkanku dari salah seorang dari hambahamba-Mu.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang Kuanggap remeh padahal serius di sisi-Mu, yang Kuanggap kecil padahal besar di sisi-Mu, atau dosa yang Kuulangi Kembali Karena kebodohanku tentangnya.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang terus kulakukan kepada salah satu dari makhluk-Mu, atau dosa kejahatan yang kulakukan kepada salah satu ciptaan-Mu, atau dosa yang dibuat oleh nafsuku tampak indah bagiku, atau dosa yang orang lain Kuberi petunjuk padanya, atau dosa yang Kupertunjukkan karena kekhilafanku, atau dosa yang terus Kulakukan dengan sengaja, atau dosa yang terus kuperbuat Karena kebodohanku.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang telah Engkau tuliskan atasku Karena ujub, riya, sum’ah, dengki, benci, Khianat, sombong, atau karena kegembiraan, kesenangan, Keriangan, atau Karena keras Kepala, suka cita berlebihan, tak tahu berterima kasih, fanatik, partisan, atau karena marah, rela, berharap, kikir, boros, zalim, berhilah, mencuri, berdusta, bergunjing, bersenda gurau, berbuat Sia-sia, bergosip, bermain-main, atau Karena perbuatan lainnya yang tergoiong dosa dan menimbulkan Kerugian.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang di dalamnya aku takut kepada selain-Mu, aku menunjukkan permusuhan kepada para wali-Mu, aku berlindung kepada para musuh-Mu, aku menelantarkan para kekasih-Mu, dan aku berpaling pada sesuatu yang Engkau murkai.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang aku telah bertobat darinya tetapi kKemudian aku mengulanginya lagi, dan aku membatalkan perjanjian antara aku dan Engkau Karena kelancanganku pada-Mu agar aku dapat mengetahui ampunan-Mu.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa di mana aku melepas perjanjian yang Engkau ikat atau mengikat perjanjian yang Engkau lepas, atau dosa yang mengakibatkanku diharamkan mendapatkan kebaikan yang telah Engkau janjikan, atau dosa di “mana aku mengharamkan Kebaikan bagi seseorang padahal Engkau memberikan nak Kepadanya.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang kepadanya Kakiku melangkah atau tanganku menggapainya, atau yang kuharapkan dengan penglihatanku, atau yang Kudengar dengan telingaku, atau yang kuucapkan dengan lisanku, atau yang di dalamnya kubhamburkan apa yang dirazvekikan kepadaku, kemudian aku memohon rezveki kepada-Mu dalam kemaksiatanku dan Engkau memberikannya, kemudian aku memohon pertolongan dengan rezekiMu dalam kemaksiatan pada-Mu dan Engkau menutupi aibku, lalu aku memohon tambahan dan Engkau tidak menahannya untukku, kemudian aku terang-terangan memohon tambahan dan Engkau tidak mempermalukan aku. Aku senantiasa bermaksiat kepada-Mu, tetapi Engkau senantiasa berlaku lembut dan baik kepadaku, wahai Yang Maha Pemurah.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang seharusnya kKecil bagiku tetapi sangat pedih azab-Mu, dosa yang berlaku besar bagiku tetapi Nukuman-Mu sangat Keras, dosa yang apabila diikuti akan menyegerakan datangnya murka-Mu, dan dosa yang apabila bersikeras melakukannya akan menyebabkan hilangnya nikmat-Mu.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang menyebabkan hilangnya nikmat, menyebabkKan turunnya bencana, mengoyak kehormatan, meninggalkan penyesalan, melamakan sakit, dan menyegerakan turunnya siksa.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang menghapus kebaikan, melipatgandakan Keburukan, menyebabkan turunnya bencana, dan membuat-Mu murka, wahai Tuhan semua langit.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang kelancangan melakukannya menyebabkan terputusnya harapan, tertolaknya doa, turunnya bencana, dan beruntunnya Kesedihan, dan berlipat gandanya kesusahan.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang menyebabkKan doaku kepada-Mu tertolak, Narapanku Kepada-Mu terputus, deritaku dalam kemurkaan-Mu semakin panjang, dan citacitaku akan-Mu semakin terbatas.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang mematikan hati, menyalakan Kesulitan, menyibukkan pikiran, menyenangkan setan, dan membuat Sang Maha Pengasih murka.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang menyebabkan dihukumnya orang yang berputus asa dari rahmatMu, orang yang berputus asa dari ampunan-Mu, dan orang yang mengingkari luasnya Karunia-Mu.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang menyebabkan hitamnya wajah di hari wajah para KkKekasih-Mu putih bersih dan wajah para musuh-Mu hitam legam, yang apabila berhadapan mereka saling menyalahkan, talu Engkau berfirman: “Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku, padahal sesungguhnya Aku dahulu telah memberikan ancaman kepadamu.“
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang membuat para hamba-Mu marah padaku, para kekasinMu menjauh dariku, dan para ahli ketaatan pada-Mu mengucilkanku dalam kemaksiatan, gelimang dosa, dan perbuatan-perbuatan dosa.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang mengarah pada kekufuran, mengganggu pikiran, mewarisi kemiskinan, dan mendatangkan kesulitan, menghalangi datangnya Kebaikan, menyingkap penutup aib, dan menghalangi kemudahan.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang mendekatkanku pada kematian, memupus harapan, dan mencemari perbuatan.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang mengotori sesuatu dalam diriku yang telah Engkau sucikan, membuka sesuatu dalam diriku yang telah Engkau tutupi, dan menjelekkan sesuatu dalam diriku yang telah Engkau indankan.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang meyebabkKan tidak diperolehnya apa-apa yang telah Engkau janjikan, tidak dipercayainya kemurkaan-Mu, tidak turunnya Kasih sayang-Mu, dan tidak lamanya Kenikmatan-Mu bersamaku.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang menyebabkanku lupa berzikir kepada-Mu, lalai akan peringatan-Mu, terus merasa aman dari makar-Mu, atau membuatkKu berputus asa dari kebaikan yang ada di sisi-Mu.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari setiap dosa yang membuat pena-Mu mencatatnya dan menyebabkan pengetahuan-Mu meliputiku hingga akhir hayatku. Aku juga memohon ampunan-Mu untuk dosa-dosaku seluruhnya, dari awal hingga akhir, yang kusengaja maupun yang Kulalai, yang sedikit Maupun yang banyak, yang kecil maupun yang besar, yang rinci maupun yang umum, yang lama maupun yang baru, yang tersembunyi maupun yang terang-terangan, yang mana aku telah berdosa dalam keseluruhan umurku.
Aku memohon ampun kepada Allah, tiada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup dan Maha Mengurus makhluk-Nya. Aku bertobat kepadaNya dengan permohonan ampun yang terus bertambah pada setiap kelingan mata dan porgerakan jiwa sebanyak seratus ribu kali lipat, yang akan terus bogitu bersama dengan kekalnya Allah dan akan abad: bersama keabadian Allah, yang tidak akan binasa, hilang, dan berpindah kerajaan-Nya untuk selama-lamanya, sepanjang masa, dan terus-menenus, kabulkanlahpermohonanku wahai Dia, wahai yang tidak ada tuhan melainkan Dia.
Istighfar Agung yang Biasa Dibaca Imam Ahmad bin Idris ‘
Aku memohon ampun kepada Allah Yang Mahaagung, Yang tiada tuhan melainkan Dia, Yang Mahahidup dan Maha Mengurus makhluk-Nya, Yang Maha Mengampuni segala dosa, Yang Maha Memiliki Kemuliaan dan Keagungan. Aku bertobat kepada-Nya dari seluruh maksiat, dosa, dan kesalahan; juga dari setiap dosa yang kulakukan dengan sengaja ataupun tidak, yang tampak maupun yang tersembunyi, yang kukatakan maupun yang kuperbuat, dalam seluruh gerak, diam, bersitan pikiran, dan tarikan nafasku seluruhnya dan seterusnya; juga dari dosa yang kuketahui dan tidak kuketahui, sejumlah yang diliputi oleh pengetahuan, terhitung dalam kitab, dan tertulis olen pena, dan sejumiah yang telah ditentukan oleh takdir, dikhususkan oleh iradah, dan sejumlah kalimat Allah, sebagaimana yang pantas untuk kemuliaan, keindahan, dan kesempurnaan Tuhan kami, sebagaimana yang dicintai dan diridhai oleh Tuhan kami.
Di antara jenis lainnya adalah istighfar yang penuh berkah, terkenal, bermanfaat, dan patut disyukuri ini:
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Aku beriman kepada Allah dan para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, Hari Kiamat, dan takdir-Nya yang baik maupun yang buruk. Mahabenar Allah dan sungguh benar Rasul-Nya. Mahabenar Allah dan sungguh benar para rasul-Nya. Aku beriman kepada syariat, dan aku membenarkan syariat. Apabila aku mengatakan sesuatu yang berbeda dengan ijmak, maka aku kembali kKepadanya. Aku berlepas diri dari setiap agama yang bertentangan dengan agama Islam.
Ya Allah, aku beriman pada segala sesuatu yang Engkau ketahui bahwa itu benar berasal dari sisi-Mu, dan aku berlepas diri dari segala sesuatu yang Engkau ketahui bahwa itu batil di sisi-Mu, maka ambillah dariku secara keseluruhan dan jangan tuntut aku dengan perincian. Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Mahaagung dan aku bertobat kepada-Nya. Aku menyesal atas segala Kejahatan yang telah Kuperbuat. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allan Yang Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, dan bahwa Isa adalah hamba dan utusan-Nya, anak dari umatnya, Kalimat-Nya yang Dia tiupkan kepada Maryam, dan ruh dari-Nya. Sesungguhnhnya surga adalah benar dan neraka adalah benar. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah Yang Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Di antara jenis istighfar lainnya lagi:
Wahai Tuhan, aku memohon ampunan-Mu dan bertobat kepadaMu, dan dari sekian banyak kezaliman yang dilakukan orang-orang sebelumku, maka siapa pun hNhamba dari Namba-hamba-Mu yang terhadapku memiliki kelunhan bahwa aku telah menzaliminya di badan, harta, atau kehormatannya, sedangkan dia benar-benar tidak ada atau telah meninggal dunia sehingga aku tidak dapat membalas keluhan itu atau melepaskan diri darinya, maka ridhailah dia dariku, sesuai dengan kehendak-Mu, kemudian berikanlahkeluhan itu padaku dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Mahaluas untuk semua itu. Wahai Tuhanku, mengapalah Engkau memberlakukan azab padaku sedangkan kasih sayang-Mu amat luas atas segala sesuatu? Wahai Tuhanku, mengapalah Engkau memuliakanku dengan kasih sayang-Mu dan tidak menghinakanku dengan dosa-dosaku, tidaklanh mengurangi kemuliaan-Mu dengan memberi apa yang kKupinta pada-Mu, dan Engkau Maha Mendapatkan segala kebaikan. Aku memohon ampunan-Mu atas segala sumpah yang telah kKulanggar, baik yang Kuketahui maupun yang tidak kuketahui hingga Hari Kiamat kelak.
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu atas apa-apa yang kudahulukan dan kuakhirkan; atas apa-apa yang kusembunyikan, Kkulakukan secara berlebihan, dan kulakukan dengan terang-terangan; juga atas apa-apa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku hingga Hari Kiamat nanti. Tidak ada tuhan melainkan Engkau, Tuhan pemilik langit yang tujuh, Tuhan Pemilik ‘Arasy yang mulia.
Dan ketahuilah bahwa sebagian ulama yang mengamalkan ilmunya menganjurkan untuk membaca doa ini setiap hari ataupun setiap malam, berkali-kali, setidak-tidaknya tiga kali atau minimal satu kall,
karena kebanyakan orang telah banyak berbicara, dan menganggap remeh ucapannya, sehingga mengucapkan perkataan yang tidak pantas, hingga seseorang dari mereka berbicara dengan perkataan yang tanpa disadarinya telah mengeluarkan dia dari agama Islam, maka hendaknya dia mau mengamalkan dan membiasakan dirinya membaca istighfar ini.
Istighfar-Istighfar yang Biasa Dibaca Imam Asy-Syairazi
Berikut ini bait-bait terkenal penuh rahmat, yang biasa dibaca oleh seorang syekh yang alim dan mengamalkan ilmunya, seorang zahid, dan salah seorang wali Allah, yang bernama Abu Ishaq Asy-Syirazi, Ibrahim bin Ali Al-Qurasyi at-Taimi al-Bakri, semoga Allah memberikan manfaat dengan ilmunya, dan mengembalikan keberkahannya pada kami. Amin.
Aku memohon ampunan Allah dari mata yang kugunakan untuk melihat # pada sesuatu yang buruk, yang menjadi awal kesusahanku.
Aku memohon ampunan Allah dari dosa, yang dengannya aku melewatkan # waktu malam, sendirian maupun tak sendirian.
Aku memohon ampunan Allah dari rezeki yang kugunakan untuk # bermaksiat kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Dibutuhkan.
Aku memohon ampunan Allah dari ilmu yang dengannya aku menginginkan # dunia, tetapi aku tidak sungguh-sungguh menggunakannya untuk kebajikan.
Aku memohon ampunan Allah dari hati yang sibuk # mencari jalan-jalan kenikmatan dan kufur nikmat.
Aku memohon ampunan Allah dari perkalaan yang kuucapkan saat marah # dan saat ridha, kemudian saat gembira dan saat dongkol.
Aku memohon ampunan Allah Yang Maha Pengampun segala dosa # atas apa-apa yang telah aku lakukan pada masa lampau dengan sengaja ataupun tidak sengaja.
Aku memohon ampunan Allah dengan sepenuh bumi, sejak ia diciptakan # dan kelipatannya, kemudian kelipatan-kelipatannya dan jumlahnya.
Aku memohon ampunan Allah dari segala dosa, sungguh # telah melemah dosa-dosaku ketika kuingatkan tubuhku tentangnya.
Aku memohon ampun kepada Allah, Yang sendiri dalam kemuliaan # dan kerajaan-Nya, Yang tidak diperanakkan dan Tidak pula beranak.
Aku memohon ampunan Allah dengan kelipatan jumlah makhluk-Nya, sejak mereka diciptakan # juga gunung-gunung dan sebanyak apa Saja yang ada di dalamnya.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak batu # dan sebanyak negeri yang ada di bumi ini.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak jumlah lautan dan apa saja # makhluk yang ada di dalamnya, sejak hari ini hingga selamanya.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak burung yang berbunyi # di atas dahan pepohonan dan berkicau di atas tangkringan.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak hewan melata # dan sejumlah makhluk berjalan yang ada di semua bumi.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak perasaan dan # pemikiran, sepanjang usia dan masa.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak makhluk yang diciptakan, dari # kalangan manusia, jin, dan apa saja yang ada di bumi, termasuk singa.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak timbangan yang penuh # dan sejenisnya, kemudian sebanyak pembandingan yang setara.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak keajaiban dalam # penciptaan Tuhan dan sebanyak petunjuk kepada makhluk menuju jalan kebenaran.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak hewan buas beserta # hewan ternak yang ada di bumi, dan selama mereka melahirkan anaknya.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak jumlah angin dan apa-apa # yang berjalan karenanya dengan perintah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak makhluk yang berada # di surga maupun di neraka pada masa yang menghimpit lagi sullit.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak jumlah malaikat yang ada di # langit, di bumi, dan di lautan penyebar buih.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak bersitan pikiran dan # tarikan nafas, dari yang bisa berbicara maupun yang tidak.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak gunung dan apa saja # yang ada di dalamnya, juga kerikil, batu besar, dan benda mati lainnya.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak percikan air hujan # di setiap saat dan waktu dan ketika musim dingin.
Aku memohon ampunan Allah di setiap hari dan malamnya # dan sebanyak debu yang Allah ciptakan di Bukit Uhud.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak persen # dalam sepersepuluhan dan ribuan hitungan yang menambahi bilangan.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak seluruh buku yang ada # dan sebanyak kata dan huruf sejak awal halamannya.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak halilintar # dan kilat yang bergemuruh di atas awan petang dan pagi-pagi buta.
Aku memohon ampunan Allah dari perkataan yang bercampur dengan # senda gurau dan dusta, yang keluar dari lisanku yang (mestinya) polos.
Aku memohon ampunan Allah dari perbuatan yang tercampuri oleh # sesuatu yang tidak diridhai Tuhanku hingga kapan pun.
Aku memohon ampunan Allah dari ilmu yang dengannya aku ujub, # sum’ah, dan riya, yang merusak dan hina.
Aku memohon ampunan Allah dari kebodohanku, ketamakanku, # dan ternodanya keadaanku, juga dari kebengkokanku.
Aku memohon ampunan Allah dart kejahatanku, dari pandanganku # terhadap keburukan, dan dari perbuatan terkaitku.
Aku memohon ampunan Allah dari segala dosa yang pernah kuperbuat semasa kecilku # karena berselisih dan bertengkar dengan orang-orang tua.
Aku memohon ampunan Allah selama pagi menjadi terang # dan malam menjadi sunyi atau selama burung bernyanyi dengan kicauannya.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak tumbuhan dan apa-apa # yang tumbuh di atas tanah yang kering dan yang lembab.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak jumlah bintang dan selama # matahari bersinar dan bulan mengambil gilirannya.
Aku memohon ampunan Allah Yang Mahaagung, Mahahidup, Maha menciptakan kami, # dan Maha Membangkitkan yang mati setelah kematian dan penderitaan.
Aku memohon ampunan Allah. Mahaagung Allah, Yang Membangkitkan kami # di hari yang mengerikan, hari yang sangat sulit dan sengsara.
Aku memohon ampunan Allah dari apa-apa yang kuingatkan kepada # orang-orang yang lalai maupun yang bersungguh-sungguh.
Aku memohon ampunan Allah dari apa-apa yang tidak kuingat # ataupun tidak kuingatkan tentang keagungan Dzat Yang Maha Sendirian | dengan ilmu-Nya.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak jumlah aliran air di # lautan luas di atas gelombang-gelombang besar.
Aku memohon ampunan Allah, Yang Maha Mengampuni dosa, # Maha Menutupi aib, serta Yang tak punya lawan dan anak.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak alam # dalam penciptaan Tuhan Yang Mahatinggi, Mahaagung, dan Maha Disandari.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak jamaah haji yang pergi # ke Mekah, karena panggilan dan hidayah Sang Maha Pencipta.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak jumlah orang yang berdoa # untuk Thaibah (Sang Penawar) kemudian berziarah ke makam Nabi Sang Sandaran.
Aku memohon ampunan Allah selama malaikat dan manusia # bershalawat kepada beliau, begitu juga Yang Maha Melindungi, Mahatinggi, dan Mahaabadi.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak buah # beserta daun yang ada di pepohonan dan sebanyak tali sabut yang dipintal.
Aku memohon ampunan Allah selama Kursi # dan Lauh Mahfuzh ada, agunglah Yang Menegakkan makhluk dengan tinta.
Aku memohon ampunan Allah sebanyak jumlah huruf dalam # lembaranlembaran yang tersebar di seluruh pelosok negeri.
Aku memohon ampunan Allah dari setiap kemaksiatan # yang kuperbuat di sepanjang umurku, dengan kaki maupun tanganku.
Limpahkanlah shalawat, wahai Tuhan, selama burung tekukur berbunyi # di atas dahan-dahan dan bernyanyi di atas tiang-tiang pancang.
Kepada Nabi, keluarga, dan sahabatnya # juga salam untuknya, sebaikbaik orang berkeyakinan.
Selama awan berarak di angkasa, seluruhnya # dan selama tumbuhan di bumi dipanen.
Selama burung berkicau, angin sepoi-sepoi berhembus # dan petir berkilatan menyusuri malam sehingga menjadi benderang.
Juga kepada segenap keluarga, sahabat, istri-istri beliau, # serta para tabi’in dan keturunan yang banyak kebajikannya.
Istighfar yang Biasa Dibaca Imam Ahmad Ar-Rifa‘i
Aku memohon ampunan Allah, Yang tidak ada tuhan melainkan Dia, Yang Mahahidup dan Maha Mengurus (makhluk-Nya). Aku bertobat kepada-Nya dari segala dosa yang kuperbuat, baik disengaja ataupun tidak, dengan sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan, juga dari dosa-dosa yang kuketahui maupun yang tak kuketahui. Sesungguhnya Dia Mahatahu sedangkan aku tidak tahu, dan Dia Maha Mengetahui perkara gaib, Maha Mengampuni dosa, Maha Menutupi aib, dan Maha Menghilangkan kesedihan. Tidak ada daya dan upaya melainkan dengan izin Allah, Yang Mahatinggi lagi Mahaagung.
Istighfar Lain yang Dibaca Imam Ar-Rifa‘i
Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu dari segala dosa yang aku telah . bertobat darinya namun aku kembali mengulanginya. Aku memohon ampunan-Mu dari setiap janji yang Kuucapkan sendiri, tetapi Kemudian aku tidak menepati janjiku pada-Mu itu. Aku memohon ampun-Mu dari segala amalan yang awalnya kumaksudkan untuk-Mu, tetapi Kemudian tercampuri dengan sesuatu selain-Mu. Aku juga memohon ampunanMu, wahai Yang Maha Mengetahui segala hal yang tersembunyi dan yang tampak, dari setiap dosa yang kulakukan di terangnya siang maupun di gelapnya malam, di saat ramai maupun sepi, dengan sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, wahai Yang Mahalembut dan Mahamulia. Ya Allah, perbaikilah kondisi umat Nabi Muhammad saw. Ya Allah, sayangilah umat Nabi Muhammad saw. Ya Allah, berikanlah keselamatan kepada umat Nabi Muhammad saw. Ya Allah, berikanlah ampunan kepada umat Nabi Muhammad saw. Ya Allah, berikanlah ampunan kepadaku dan orang-orang. yang beriman kepadaMu. “Wahai Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah berirman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau memobiarkan kedengkian dalam hati kari terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”
Imam Ar-Rifa‘i juga memiliki istighfar sebagai berikut:
Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Tuhanku. Engkaulah sebaikbaik Pemelihara. Cukuplah bagiku Engkau, dan Engkau sebaik-baik Pemberi Kecukupan. Engkau memberikan rezeki kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, apa pun yang berasal dari-Mu maka itu dari-Mu, dan apa pun yang berasal dari selain-Mu maka sesungguhnya itu juga berasal dari-Mu. Engkau, Engkau, dan segala sesuatu berasal dari-Mu, Engkau. Segala sesuatu berlangsung dengan kuasa-Mu. Engkau menghamparkan bumi dan mengangkat langit. Tidak ada sesuatu sebelum-Mu dan tidak ada sesuatu pun setelah-Mu, maka aku memohon dengan kuasa-Mu agar Engkau menaklukkan segala sesuatu untukku, juga agar Engkau mengampuniku dari segala sesuatu. Janganlah Kautuntut aku dari apa pun, sesungguhnya Engkau Maha Menguasai segala sesuatu, Maha Berkuasa atas segala sesuatu, dan Mahakuasa Mengabulkan segala doa. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw., juga kepada segenap keluarga dan sahabatnya. Keselamatan semoga tercurahkan untuk semua rasul, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
La Haula Wala Quwwata illa billah
Maknanya Secara Bahasa
Al-Harawi berkata: Al-Haitsami menyatakan bahwa maksud daya di sini adalah bergerak, misalnya dikatakan, “Seseorang berdaya,” maka akan dilihat apakah dia bergerak atau tidak, seolah-olah yang mengatakan itu berkata, “Tidak ada pergerakan dan tidak ada kemampuan melainkan dengan kehendak Allah Yang Mahatinggi dan Mahaagung, maka tidak ada daya dalam menolak kejahatan dan tidak ada kekuatan dalam melakukan kebaikan kecuali dengan izin Allah.”
Ada pula yang mengatakan, “Tidak ada daya dalam menjauh maksiat kepada Allah kecuali dengan penjagaan-Nya, dan tidak ada kekuatan untuk taat kepada Allah kecuali dengan pertolonganNya,” untuk mengistilahkan perkataan mereka terhadap La haula wala quwwata illa billah, maka disingkat menjadi hauqalah, dengan memfathahkan huruf ha, kemudian mensukunkan huruf wawu, lalu memfathahkan huruf qaf dan lam dan seterusnya. Al-Azhari berkata dalam kitab Al-Muhadzdzab, “Demikianlah yang dilakukan oleh kebanyakan ulama.”
Al-Jauhari berkata dalam kitab Shahah-nya, “Dia diistilahkan dengan haulaqah dengan memajukan huruf lam sebelum gaf.’ Tetapi, yang terkenal di kalangan ulama adalah pendapat pertama.
Ibnu Atsir berkata dalam Syarh Musnad Syafi’i, “Pendapat yang pertama karena yang dimaksud dengan ha di awal adalah al-haul dan gaf adalah al-quwwah, sedangkan lam adalah Allah, dan pendapat kedua maksudnya adalah huruf lam dan ha untuk al-haul dan huruf gaf untuk al-quwwah.” Dia berkata, “Pendapat pertama lebih baik,” yang semisal dengan haugalah adalah haimalah, hamdalah, basmalah, dan hailalah, dan sabhalah, juga ja’falah, dan hasbalah. Haialah maksudnya menceritakan kondisi saat seorang muazin mengumandangkan azan, “Hayya ‘alash shalah, hayya ‘alal falah,” sedangkan hamdalah maksudnya mengucapkan Alhamdulillah, sedangkan basmalah mengucapkan Bismillah, hailalah maksudnya mengucapkan La ilaha illa Allah, sedangkan sabhalah maksudnya Subhanallah, sedangkan ja’falah maksudnya adalah ucapan, “Aku akan berkorban untukmu,” sedangkan hasbalah maksudnya adalah ucapan Hasbunallah. Ungkapan ini semua ada dasarnya.
Maknanya Secara Syar‘i
Syarafuddin asy-Syadzili menyatakan: Hauqalah adalah kalimat yang agung untuk menolak segala bencana yang menimpa seorang hamba, seolah-olah dia berkata, “Tahanlah segala bencana yang akan menimpaku.” Yang dimaksud dengan daya di sini adalah daya dan kekuatan Allah, maka seorang hamba merasa bahwa dirinya sebenarnya tidak berdaya, lalu ia mengembalikan segala dayanya kepada Allah, dan ia juga menolak apa yang dia takuti dengan mengembalikannya kepada ketetapan Allah. Apabila dia mengembalikan segalanya kepada Allah, dia akan menyaksikan betapa agungnya kelembutan Allah, dan pengaturan-Nya yang tersembunyi, dan dia menyerahkan segala daya dan kekuatan kepada Allah yang mengendalikan segala urusannya. Maka Allah akan mengulurkan pertolongan-Nya dan mencegah segala hal yang dibenci-Nya, dengan daya dan kekuatan-Nya, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah, “Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
Guru kami Abdullah Al-Haddad berkata dalam kitabnya ittihafus Sa’il: Yang dimaksud daya dan kekuatan di sini perlu diketahui bahwa maksudnya yang tepat dan paling lengkap adalah “Tidak ada daya dan kekuatan melainkan hanya dengan izin Allah yang Mahatinggi dan Mahaagung.” Kemudian berkata Hujjatul Islam Imam Al-Ghazaili, “Daya di sini maksudnya adalah gerakan, dan kekuatan di sini maksudnya adalah kemampuan.” Tidak ada gerakan dan kemampuan bagi satu makhluk pun atas segala sesuatu kecuali dengan izin Allah yang Mahakuat dan Mahakuasa. Segala yang telah ditetapkan Allah untuk seluruh makhluk-Nya untuk dikerjakan ataupun ditinggalkan, seperti melaksanakan kewajibannya dan berusaha mencari nafkah dengan segala gerakannya seperti rasa takut dan lainnya yang semakna dengan itu. Yang diwajibkan atas seorang beriman adalah meyakini bahwa Allah adalah Sang Pencipta. Dialah yang menciptakan segala keinginan mereka, gerakan mereka, dan diamnya mereka. Yang disandarkan pada mereka dari pekerjaan yang sifatnya pillhan. Apalagi kaitannya dengan mencari rezeki dan beramal, maka dia berhak mendapatkan pahala dan azab, akan tetapi mereka tetap dalam kondisi itu kecuali apabila Allah menghendaki lain dan mereka tidak sanggup melakukan sesuatu ataupun meninggalkannya kecuali mereka diberi kekuasaan oleh Allah dan mereka tidak sanggup menimbulkan manfaat atau bahaya pada diri mereka sendiri, dan mereka pun tidak sanggup menentukan hidup dan mati mereka sendiri, dan mereka tidak memiliki sebutir zarah pun di langit atau di bumi, dan mereka tidak memiliki sekutu di langit atau di bumi. Berdasarkan kekuasaan dan pilihan yang telah Allah jadikan pada hamba-hamba-Nya, muncullah perintah dan larangan.
Segala urusan yang berasal dari mereka ataupun pilihan mereka disandarkan pada diri mereka sendiri. Karena itulah mereka diberikan ganjaran dan hukuman. Dengan makna tiada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah maka dihilangkan kebebasan dan kemampuan menggunakan kekuatan dan daya upaya, sekaligus juga mengakui adanya kekuasaan dan pilihan yang diciptakan oleh Allah untuk hamba-Nya.
Manfaat Kalimat “La Haula Wala Quwwata Illa Billah”
Kalimat La haula wala quwwata illa billah adalah salah satu perbendaharaan surga.
Nabi saw. bersabda kepada Abu Musa, “Ucapkanlah la haula wala quwwata illa billah karena sesungguhnya ia termasuk perbendaharaan surga.” (HR Muslim, an-Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu Majah).
Rasulullah saw. memerintahkan membaca La haula wala quwwata illa billah bahkan memerintahkan para sahabatnya untuk memperbanyak bacaan itu dan selalu membiasakan diri membacanya. Rasulullah saw. bersabda kepada Abu Hurairah, “Perbanyaklah membaca la haula wala quwwata illa billah.” Dikabarkan bahwa kalimat itu akan menutup tujuh puluh pintu bencana dan bahaya.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda kepadaku, “Perbanyaklah membaca la haula wala quwwatia illa billah karena sesungguhnya itu termasuk perbendaharaan surga.” Maghul berkata, “Barang siapa mengucapkan la haula wala quwwata illa billah maka Allah akan menutup tujuh puluh pintu bahaya, yang paling rendah adalah kemiskinan.” (HR At-Tirmidzi).
La haula wala quwwata illa billah adalah obat untuk menyembuhkan 99 penyakit. la menolak penyakit sedih, gelisah, galau, dan membuat seorang hamba sibuk sehingga tidak sempat melakukan amal kebajikan.
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa mengucapkan la haula wala quwwata illa billah, maka itu akan menjadi obat bagi 99 penyakit, yang paling kecil adalah rasa gelisah.” (HR At-Thabrani dan Al-Hakim).
Manfaat kedua, la haula wala quwwata illa billah adalah salah satu dari pintu-pintu surga. Diriwayatkan dari Qais bin Sa‘ad bin ‘Ubadah bahwa ayahnya telah membawanya kepada Nabi untuk berkhidmat kepadanya. la menuturkan: Nabi datang kepadaku dan aku shalat bersamanya dua rakaat. Lalu aku dipukul dengan kakinya dan bersabda, “Maukah engkau aku tunjukkan satu pintu dari pintu-pintu surga?” Aku menjawab, “Tentu saja.” Lalu beliau bersabda, “Ucapkanlah la haula wala quwwata illa billah.” (HR Al-Hakimmenurutnya hadis ini sahih menurut kriteria Bukhari dan Muslim).
Manfaat ketiga, la haula wala quwwata illa billah adalah tanaman surga. Barang siapa banyak membacanya, ia telah banyak menanam untuk dirinya tanaman di surga. Ini wasiat Ibrahim untuk umat Nabi Muhammad.
Diriwayatkan dari Abu Ayyub Al-Anshri: Pada malam Isra Mikraj, Rasulullah melewati Ibrahim a.s., lalu Ibrahim bertanya, “Siapa yang bersamamu, wahai Jibril?” Malaikat Jibril menjawab, “Ini Muhammad.” Lalu Ibrahim berkata kepada Rasulullah, “Wahai Muhammad, perbanyak tanaman di surga, karena sesungguhnya aromanya dan tanahnya luas.” Lalu Nabi saw. bertanya, “Apakah yang dimaksud dengan tanaman surga?” Ibrahim menjawab, “Ucapkanlah la haula wala quwwata illa billah.” (HR Ahmad dengan sanad hasan, Ibnu Abi Dunya, dan Ibnu Hibban).
Manfaat keempat adalah untuk menjaga nikmat dari Allah, dan agar kebaikan dan anugerah Allah selalu bersama seorang hamba.
Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa diberi nikmat oleh Allah dan ia ingin nikmat tetap ada padanya, hendaknya ia memperbanyak mengucapkan la haula wala quwwata illa billah.” (HR Ath-Thabrani).
Hal ini telah dicoba oleh sahabat Rasulullah saat mereka banyak menghadapi berbagai bencana dan kesulitan. Hasilnya terbukti sesuai dengan yang disabdakan Nabi saw. Bahkan lebih dari itu.
Muhammad bin Ishak berkata: Malik Al-Asyja’i datang dan berkata, “Anakku Auf ditawan,” lalu ia berkata, “Telah dikirimkan kepadanya: sungguh Rasulullah telah memerintahkanmu untuk memperbanyak mengucapkan la haula wala quwwata illa billah.” Lalu ia didatangi Rasulullah dan mengabarkan hal itu, lalu beliau memeluk Auf, sambil berkata, “La haula wala quwwata illa billah.” Mereka telah berlebinan dalam memotong, hingga potongan itu akhirnya jatuh, lalu ia keluar, tiba-tiba saja ia sudah berada di unta mereka, lalu menungganginya hingga sampai ke suatu kaum, lalu ia berteriak pada mereka, lalu mengikuti akhirnya dan awalnya, ia mengejutkan kedua orangtuanya saat memanggil di depan pintu, lalu orangtuanya berkata, “Ya Tuhan pemilik Ka’bah, engkau Auf.” Ibunya lalu memeluk Auf, dan Auf saat itu merasa kesakitan, lalu ayahnya dan pembantunya segera menemui Auf, ternyata Auf telah memenuhi lapangan dengan unta. Lalu Auf bercerita kepada ayahnya tentang kondisi dia dan untanya, lalu ayahnya mendatangi Rasulullah saw. dan menceritakan hal tersebut, kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Lakukanlah apa yang engkau sukai dan juga kepada untamu,” Jalu turunlah firman Allah: Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.’ (HR Ibnu Ishaq dan Ibnu Abi Hatim. Lihat juga Tafsir Ibnu Katsir 4/380 dan Ad-Durr Al-Mantsur karya Imam As-Suyuthi 8/198.
Manfaat berikutnya dari membaca la haula wala quwwata illa billah adalah dapat menolak kefakiran dengan penjagaan dan anugerah dari Allah Swt.
Kami di sini tidak bermaksud menakwilkan dan menafsirkan pengaruh dari membaca la haula wala quwwata illa billah dalam menolak kemiskinan, sebagaimana dikatakan oleh sebagian ahli ilmu, karena hal itu dapat membuat hati kita semakin yakin dan berbaik sangka kepada mereka yang telah mengetahui hal ini dibandingkan mereka yang belum mengetahuinya, dan cukup kami katakan di sini, “Yang paling baik adalah meyakini hal tersebut tanpa tenggelam dalam mencari makna dari maksud membaca la haula wala quwwata ila billah.”
Nabi saw. beliau bersabda, “Siapa yang mengucapkan la haula wala quwwata illa billah setiap hari sebanyak seratus kali, dia tidak akan tertimpa kemiskinan untuk selama-lamanya.” Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya dari Asad bin Wada’ah dari Nabi saw, para perawinya tepercaya kecuali Asad, telah disebutkan sebelumnya dalam hadis Abu Hurairah ra, “Barangsiapa mengucapkannya, maka akan ditutup untuknya tujuh puluh pintu bahaya, yang paling rendah adalah kemiskinan.’[]
Shalat istiknarah adalah salah satu pintu solusi terbesar. Selain akan mendatangkan kebahagiaan, ia juga akan berakibat baik dalam segala urusan yang di dalamnya kita menghadapkan hati kepada Allah untuk memohon kepada-Nya pilihan yang terbaik, baik perkara khusus maupun umum..Dengan apa? Dengan melaksanakan shalat sunnah istikharah dua rakaat sebagaimana diriwayatkan dalam hadis. Setelah itu membaca doa yang sudah terkenal (“Ya Allah, aku memohon pilihan kepada-Mu,’ hingga akhir doa). Doa ini dibaca berkali-kali sesuai keperluan. Perbanyak pula membaca firman Allah Swt, “(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: ‘Wahai Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlahbagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).”” Dan juga membaca doa ini, “Ya Allah, pilihkanlahaku, dan berilah pilihan yang terbaik untukku,” (dibaca tujuh kali).
Bila kita bisa melakukan shalat istikharah itu setiap hari, tentu Saja hal tersebut baik, sebagaimana sudah biasa dilakukan oleh Orang-orang saleh dan Orang-orang yang diberi taufik pada masa lalu. Mereka semua melihat ada keberkahan dan kesuksesan dalam semua tujuan mereka.
Shalat Istikharah
Shalat istikharah amat penting dan begitu dicintai. Nabi saw. menyeru umatnya untuk mengamalkan shalat istikharah:
Pertama: Hadis yang diriwayatkan Ahmad, Hakim, Abu Ya’la, Ibnu Hibban, Al-Bazzar dengan sanad yang baik, dan At-Tirmidzi dari Nabi saw. beliau bersabda, “Di antara kebahagiaan anak Adam adalah apabila dia memohon pilihan kepada Allah dan di antara kebahagiaan anak Adam adalah keridhaannya dengan ketetapan Allah Swt., dan di antara penyebab celakanya anak Adam adalah karena dia enggan memohon pilihan kepada Allah Swt., dan di antara sebab celakanya anak Adam adalah kemarahannya atas ketetapan Allah Swt.”
Yang paling tepat adalah perkataan mereka, “Tidak akan merugi mereka yang beristikharah dan tidak akan menyesal mereka yang bermusyawarah.” Shalat istikharah amat dianjurkan menurut pendapat mayoritas ulama, dan perpaduan antara istikharah (dari Allah) dan musyawarah (dari manusia) sangatlah sempurna dalam pandangan sunnah.
Qatadah berkata, “Tidak ada satu kaum pun yang mereka bermusyawarah dalam urusan mereka, semata-mata karena mencari keridhaan Allah Swt., kecuali Allah akan memberi mereka petunjuk yang terbaik dalam urusan mereka tersebut.”
Telah begitu banyak pendapat dan ide, tetapi tidak ada lagi yang mau bermusyawarah karena rusaknya zaman. Telah berkembang bermacam mode, tetapi tidak ada yang tersisa bagi seorang hamba kecuali ketulusannya kepada Allah dalam memohon pililhan yang terbaik, dan akibat yang terbaik hanyalah dari Allah, yang selalu bersikap hati-hati dalam segala urusan, dan bersikap lembut serta bijaksana dalam segala urusannya. Bermusyawarah akan menunjukkan kebaikan seseorang, dan kejujurannya, dan kezuhudannya dalam urusan dunia, dan rasa cintanya terhadap sesama, sedangkan orang yang tidak mau bermusyawarah menunjukkan ketamakannya di dunia, dan kecintaannya pada dunia, ja telah dikalahkan oleh hawa nafsunya, dilalaikan oleh dunianya. apabila engkau terbiasa memohon pilihan terbaik kepada Tuhanmu. Maka engkau akan memperoleh keberuntungan dari Allah atas apaapa yang engkau inginkan.
Kedua: Jabir r.a. berkata, “Rasulullah saw. telah mengajarkan kami untuk melaksanakan shalat istikharah dalam menghadapi berbagai persoalan.” (HR Al-Bukhari).
Asy-Syaukani berkata: “Dalil ini bersifat umum, seseorang hendaknya jangan menganggap remeh suatu permasalahan karena hal itu dianggap kecil olehnya, sehingga dia meninggalkan shalat istikharah. Berapa banyak urusan yang tadinya dianggap remeh tetapi Kemudian menjadi besar karena dia tidak mau melaksanakan shalat istikharah sebelum memilihnya.” Oleh karena itu, Rasulullah saw. bersabda, “Hendaknya seseorang dari kalian memohon kepada Tuhannya hingga rusak sendalnya.” Kaum salafus saleh memohon kepada Allah hingga makanannya asin atau dibawanya lagi, setelah itu barulah mereka mengambil keputusan.
Tata Cara dan Bacaan Shalat Istikharah
Rasulullah saw. bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam suatu urusan, hendaknya dia melakukan shalat dua rakaat selain shalat wajib. (Maksudnya melakukan shalat sunnah dengan niat istiknarah). Kemudian bacalah surah apa pun yang diinginkannya.”
Sebagian ulama memilih berijtinad dengan membaca surah Yasin dalam shalat istikharah (sebagian ayatnya dibaca pada rakaat pertama, sebagiannya lagi dibaca pada rakaat kedua). Sebagian yang lain memilih membaca surah Al-Kafirun dan surah al-Ikhlash. Ada juga yang membaca Ayat Kursi dan beberapa ayat terakhir surah al-Baqarah. Ada lagi yang membaca ayat berikut pada rakaat kedua:
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata.
Mereka mengutamakan shalat istikharah langsung sebelum tidur, karena mereka berharap akan bermimpi yang benar sesuai dengan yang mereka harapkan. Mimpi yang benar adalah sebagian dari kenabian. Apa yang dimaksud dengan sabda Nabi saw.: “kemudian dia mengucapkan apa yang dikehendakinya” Maksudnya, berdoalah sesuai dengan keperluan setelah shalat sambil menghadap kiblat. Sambil menghadirkan keperluan dalam hati, bacalah doa berikut ini:
Ya Allah, aku memohon pilihan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon Kekuatan dengan kKuasa-Mu, dan aku memohon karunia. Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan aku tidak kuasa, Engkau Maha Mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang tersembunyi.
Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini (dibolenkan menyebutkan keperluan, atau Cukup dengan meniatkannya saja, karena Allah lebih tahu koperluan kita), baik untukku dalam urusan agamaku, penghidupanku, dan akhir dari perkaraku ini (baik ia disegerakan ataupun ditunda), maka takdirkanlah ta untukku, mudahkanlah ia untukku, lalu berkahilah aku di dalamnya. Tetapi, apabila Engkau mengetahui bahwa perkara ini tidak baik untukku dalam urusan agamaku, penghidupanku, dan akhir dari perkaraku ini (baik ia disegerakan ataupun ditunda), maka jauhkanlah ia dariku, jauhkanlah aku darinya, dan takdirkanlah untukku kebaikan bagaimanapun adanya, dan ridhailah aku dengannya. Kita dibolehkan mengulang-ulang doa ini saat duduk. Nabi saw. gemar mengulangi doa tiga kali. Jadi, apabila hati kita sudah merasa lapang, barulah kita beranjak dari duduk kita dengan nama Allah dan keberkahan dari-Nya.
Doa-Doa Istikharah yang Biasa Dibaca Kaum Salaf Saleh
Diriwayatkan dari kaum salaf cara lain dalam melaksanakan shalat istikharah. Dari Anas r.a. bahwa Nabi saw.. bersabda, “Wahai Anas, jika engkau ragu dalam suatu urusan, hendaknya engkau memohon pilihan yang terbaik dari Allah, (dibaca tujuh kali), kemudian lihatlah ke mana kecondongan hatimu. Sungguh kebaikan berada di dalamnya.” Apabila menghadapi suatu urusan, Abu Hurairah r.a. berdoa, “Ya Allah pilinkanlahuntukku, dan berilah pilihan terbaik untukku.” Dalam riwayat lain disebutkan: Apabila menghadapi suatu urusan, Abu Hurairah akan berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon taufik-Mu dalam berbagai urusan ini, dan aku bertawakal sepenuhnya kepada-Mu, dan berbaik sangka kepada-Mu.”
Dikatakan dalam kitab Al-Awarif, “Hendaklah dia senantiasa berniat untuk shalat istikharah dua rakaat dalam setiap urusannya setiap hari, siang maupun malam, agar aku diberi kebaikan dalam perkara tersebut.” Inilah yang aku dapatkan dari tulisan tangan Syekh Ali bin Abu Bakrah. Dia berkata, “Aku mendapatkannya dengan tulisan tangan seorang ahli fikih yang saleh Abdullah bin Fadhal Al-Haj.”
Ibnu Khalil berkata dalam kitabnya, Tuhfatul Muta’‘abbid,
“Ya Allah, pilinkanlahuntukku dengan rahmat dan kekuatan-Mu. Ya Allah, tetapkanlah untukku kebaikan dengan kemudahan, kekuatan, kelembutan, dan belas kasih dari-Mu.”
Doa istikharah yang dibaca tanpa wudhu:
“Aku bertawakal dalam urusanku ini kepada Yang Mahahidup lagi Maha Mengurus makhluk-Nya. Aku melindungkan diri dalam urusanku ini kepada Yang Mahahidup lagi Maha Mengurus makhluk-Nya dan tidak akan mati.”
Imam Ja‘far Shadiq, semoga Allah memberi kita manfaatnya dan juga atas para leluhurnya yang saleh, menuturkan, “Tidak ada seorang hamba pun yang memohon pilihannya kepada Allah dalam suatu urusan (dibaca seratus kali), ketika sampai lima puluh kali dia berhenti, lalu memuji Allah dan mengagungkan-Nya dengan membaca ayat-ayat-Nya, kecuali Allah akan memberinya pilihan dari kedua urusan tersebut.”
Imam Ja‘far Shadiq juga berkata, “Setiap kali seorang hamba memohon pilihannya kepada Allah hendaknya dia membaca doa ini tujun puluh kali:
‘Wahai Yang Paling Melihat dari para pelihat, Wahai Yang Paling Mendengar di antara pendengar, wahai Yang Paling Cepat perhitungan-Nya, Wahai Yang Paling Pengasih di antara pengasih, Wahai Yang Paling Bijakasana di antara yang bijak, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan segenap keluarganya, pilinkanlahuntukku di antara perkara ini dan ini.”
Shalat Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang sabar.”
Allah juga berfirman, “Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, kamilah yang memberimu rezeki, dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”
Dalam Sunan juga disebutkan bahwa apabila Rasulullah saw. menghadapi suatu permasalahan, beliau segera melaksanakan shalat. Shalat dapat membuka pintu rezeki, menjaga kesehatan dan menolak bencana, mengusir segala jenis penyakit, menguatkan hati, mencerahkan wajah, melapangkan jiwa, menghilangkan kemalasan, memberikan semangat kepada seluruh anggota badan, memberikan kekuatan, melapangkan dada, memberikan gizi kepada ruh, menerangi hati, menjaga nikmat, mencegah segala macam bencana, mendatangkan keberkahan, menjauhkan diri dari setan, dan mendekatkan kita kepada Yang Maha Pengasih.
Kesimpulannya, shalat dapat memberikan pengaruh luar biasa dalam menjaga stamina badan dan hati kita, dan menegakkannya dan mencegah segala hal yang dapat menurunkan derajatnya. Tidak ada seorang pun yang mengalami suatu bencana atau penyakit ataupun ujian dan bala, kecuali shalat akan menjaganya, dan dampaknya amat baik untuknya.
Shalat memberikan dampak luar biasa dalam mencegah segala kejahatan dunia, apalagi apabila dilaksanakan dengan sempurna, lahir maupun batin. Tidak ada yang dapat mencegah kerusakan dunia maupun akhirat kecuali dengan mendirikan shalat. Rahasianya karena shalat menghubungkan kita dengan Allah Swt. Seberapa erat hubungan seorang hamba dengan Tuhan-Nya seperti itu pulalah pintupintu rezeki akan dibukakan untuknya dan akan memotong segala jalur timbulnya segala kejahatan. Dia akan dibanjiri taufik dari Allah, kesehatan, kekayaan, keselamatan, kenikmatan, kesenangan, dan kenyamanan. Segala jalur rezeki terbuka untuknya dan mendatanginya dengan amat cepat.
Shalat Hajat
Shalat hajat menghubungkan seorang hamba dengan Tuhannya untuk suatu keperluan agar Dia memenuhi segala keperluannya dengan karunia-Nya dan memberikan jalan untuknya di antara manusia dengan kekuasaan-Nya.
At-Tirmidzi meriwayatkan dari Utsman bin Hanif bahwa seorang buta datang kepada Nabi saw. lalu dia berkata, “Mataku terjangkit penyakit, berdoalah kepada Allah untukku.” Nabi saw. kemudian bersabda, “Pergilah berwudhu dan lakukanlah shalat dua rakaat, setelah itu berdoalah kepada Allah:
‘Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kopada-Mu dan menghadap kepada-Mu, dengan Nabi-Mu Muhammad saw., Nabi yang membawa kasih sayang. Ya Muhammad, sesungguhnya aku memohon syafaat denganmu kepada Tuhanku untuk penglihatanku ini?”
Kemudian Utsman bin Hanif berkata, “Sebelum orang itu pulang, seolah-olah matanya tidak pernah mengalami penyakit apa pun.” Kemudian Nabi saw. bersabda, “Apabila kalian memiliki suatu keperluan, lakukanlah hal seperti itu.” Dalam beberapa riwayat hadis terdapat sedikit perbedaan redaksi, “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dan menghadap kepadaMu dengan Nabi-Mu Muhammad saw., Nabi yang membawa Kasih sayang, ya Muhammad aku menghadapkan wajahku kepada Tuhanku yang juga Tuhan-Mu.”
Ath-Thabrani meriwayatkan bahwa seseorang sedang memiliki keperluan kepada Amirul Mukminin Utsman bin Affan, dan Utsman tidak memperhatikan kondisinya sepeninggal Nabi saw. Orang itu Kemudian menemui Utsman bin Hanif lalu mengadukan persoalannya. Utsman bin Hanif lantas mengajarinya shalat hajat, lalu orang itu mengamalkannya. Dia kemudian kembali mendatangi Utsman bin Affan. Kali ini Utsman mau menemuinya dan menghormatinya, serta memenuhi segala permintaannya. Orang ini pun kembali menemui Utsman bin Hanif dan mengucapkan terima kasih kepadanya karena dia menyangka Utsman bin Hanif telah berbicara kepada Utsman bin Affan, lalu Utsman bin Hanif berkata pada orang tersebut, “Demi Allah, saya belum berbicara apa pun kepada Utsman bin Affan, tetapi aku pernah melihat Rasulullah didatangi oleh seorang buta,”’ (kemudian Utsman bin Hanif menceritakan peristiwa yang terjadi sebelumnya).
Dalam kitab At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dikatakan: “Barangsiapa memiliki keperluan kepada Allah atau kepada siapa pun dari manusia, hendaknya dia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lfalu melaksanakan shalat dua rakaat, setelah itu hendaknya dia memuji Allah, (atau dengan membaca tasbih, tahmid, dan takbir, serta zikir lainnya), kemudian bershalawat kepada Nabi dan membaca doa berikut ini:
Tidak ada tuhan selain Allah, Yang Mahalembut dan Mahamulia Mahasuci Allah, Tuhan Pemilik ‘Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku memohon kasih sayang-Mu ampunan-Mu, anugerah dalam setiap kebajikan, dan keselamatan dari segala dosa. Janganlah Engkau biarkan suatu dosa ada padaku kecuali Engkau telah mengampuninya, jangan pula suatu kesulitan kecuali Engkau memberikan jalan keluarnya, dan jangan pula suatu keperluan yang Engkau ridhai kecuali Engkau memenuhinya, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang Setelah itu, hendaknya dia menambahkannya dengan doa-doa yang sudah dikenal, dan doa-doa lain yang dikehendakinya sesuai dengan Keperluannya.”
Kesimpulan
Barang siapa memiliki kKeperluan kepada _ Allah, membiasakan diri melakukan shalat hajat kali pada malam hari, hendaklah walaupun hanya satu atau setiap hari kalau bisa, untuk mencari penyebab yang biasa, sehingga Allah menyediakan penyebab yang dapat memenuhi keperluannya, dengan karunia dan rahmat dari Allah Itulah sebenarnya hakikat penyerahan diri dan bertawakal Hendaklah dia membaca doa yang telah disebutkan sebelumnya dan menambahkan doa adh-Dharir, yang berdoa sebagai berikut
Ya Allah, sesungguhnya aku menghadap kepada-Mu dengan Nabi-Mu Muhammad saw., Nabi yang membawa rahmat. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap kepada Tuhanku denganmu dalam keperluanku, agar terpenuhi keperluanku. Ya Allah, berilah beliau syafaat untukku, kemudian dia menyebutkan keperluannya, dengan menggunakan bahasanya, sambil menghadirkan perasaannya, sambil tenggelam dalam pujiannya dan kerendah-hatiannya, juga kekhusyukannya dan kehinaannya di hadapan Allah Swt., sambil menyerahkan segala urusannya kepada Allah dengan segala yang dimilikinya dalam berdoa.
Lebih baik lagi apabila dia membaca doa qunut setelah rukuk pada rakaat yang kedua. Ini termasuk perkara sunnah yang telah ditetapbkan dalam menghadapi perkara yang berat, dan dia di sini amat tepat dan amat baik.
Sebagaimana dibolehkan untuk melaksanakan shalat hajat sendirian, dibolehkan juga melaksanakannya secara berjamaah, karena begitu penting perkara ini bagi mereka, sebagaimana apabila terjadi suatu peristiwa atas kaum muslimin, atau ada keluarga yang tertimpa musibah, atau di kampung dan jamaah kita ada yang mendapatkan bencana, maka hendaknya mereka berkumpul untuk melaksanakan shalat hajat ini, sebagaimana berkumpulnya mereka saat melaksanakan shalat istisqa, atau saat sedang merasa terancam dan lainnya. Hal ini telah dibahas oleh para imam mazhab dan para ulama lainnya.
Doa Lain yang Dibaca Saat Shalat Hajat
Al-Hakim meriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, “Dua belas rakaat shalat yang kalian lakukan waktu siang maupun malam, dan setiap dua rakaat mengucapkan salam, dan ketika engkau duduk tasyahud di akhir shalatmu, pujilan Allah dan bershalawatiah kepada Nabi Muhammad, lalu sujud dan berdoalah. Saat engkau bersujud, bacalah surah Al-Fatihah tujuh kali, kemudian ucapkanlah:
Tiada tuhan selain Allah, Tuhan yang Esa dan tiada sekutu bagiNya. Milik-Nya segala kerajaan dan milik-Nya segala puji, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, (dibaca sepuluh kali), kemudian ucapkanlah:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan simpulsimpul Keperkasaan ‘Arasy-Mu, penghujung rahmat dari kitab-Mu, nama teragung-Mu, kemuliaan tertinggi-Mu, dan kata-kata-Mu yang sempurna,
kemudian sebutkanlah keperluanmu, lalu angkatlah kepalamu, lfalu ucapkanlah salam.ke kanan maupun ke kiri, dan janganlah kalian ajarkan doa ini kepada orang-orang bodoh, karena jika mereka berdoa dengan doa ini, niscaya doa mereka akan dikabulkan.”
Al-Hakim berkata: Hamid bin Warb menuturkan: “Aku telah mengamalkan doa ini, dan aku mendapati doa ini benar-benar mujarab, hadis ini hanya diriwayatkan oleh Amir bin Khaddasy, dan dia kuat hafalannya lagi dapat dipercaya. Sekalipun lemah, hadis ini dapat diterima dan diamalkan. Setelah ini yang tersisa adalah membahas hukum membaca Al-Quran ketika sujud.”
Ali bin Abi Thalib ra. menuturkan: “Rasulullah telah melarangku membaca ayat Al-Quran, baik waktu rukuk maupun waktu sujud.” (HR Muslim).
Apabila kita cermati lagi hadis ini maka kita akan mendapati bahwa sujud yang di dalamnya kita diperintah Nabi membaca AI-Fatihah bukanlah sujud rukun dalam shalat, melainkan sujud tambahan di akhir duduk tasyahhud. Karena itu, tidaklah dilarang membaca Al-Quran dalam sujud tersebut.
Karena yang dimaksud sujud di sini adalah sujud sebagai salah satu rukun shalat dan memang tidak dibolehkan membaca AlQuran di dalamnya, para ulama berbeda pendapat tentang batalnya shalat tersebut. Imam Nawawi dalam kitabnya Syarh ala Shahih Muslim menyebutkan hadis larangan melakukan hal itu. Kalangan Syafi’iyyah memiliki dua pandangan terkait permasalahan ini. Demikian pula pendapat Imam Asy-Syaukani dalam kitabnya Nailul Authar. Menurutnya, para ulama berbeda pendapat tentang batalnya shalat dalam permasalahan ini.
Catatan
Hadis ini sampai kepada kita secara musalsal dari jalur Al-Walid. Dialah yang disebutkan dalam hadis musalsal ini dengan ucapan perawi, “Aku sungguh telah mencobanya,” Aku berkata, “Dan aku pun telah mencobanya, dan aku mendapati ini adalah benar,” dan telah meriwayatkannya pada kami Al-Walid rahimahullah dan dia berkata, “Aku telah mencobanya, dan aku mendapati ini adalah benar,” dan dia berkata, “Telah diriwayatkan kepada kami Syekh Muhammad bin Abdul Baqi Al-Ayyubi, dan dia berkata, ‘Aku telah mencobanya, dan aku mendapati ini adalah benar,’ dan dia menarik sanad hadis ini kepada Al-Hakim, dia berkata, ‘Saya adalah Abu Zakariya Yahya bin Hamad Al-Anbari, telah menyebutkan Ibrahim dengannya Ali Ad-Dibali, telah menyebutkan Ahmad bin Harb, telah menyebutkan Amir bin Khaddasi an-Nisaburi, telah menyebutkan Umar bin Harun Al-Balkhi, dari ibnu Juraih, dari Dawud bin Abu Ashim, dari Ionu Mas’ud r.a., dari Nabi saw., beliau saw. bersabda….’” (Al-Hadits).
Shalat dan Doa Khusus untuk Memenuhi Keperluan Kita
Di antara pintu solusi terbesar adalah menghadapkan diri kita kepada Allah Swt. dengan mendirikan shalat dan membaca doa dengan cara-cara tertentu. Sebagian caranya diriwayatkan dari Nabi saw. dan sebagian lagi diriwayatkan dari ulama salaf saleh, semoga Allah meridhai mereka semua. Di sini kami menyebutkan sebagian saja.
- Dari Abdullah bin Abi Aufa r.a.: Rasulullah saw. keluar menemui kami, kemudian bersabda, “Barangsiapa memiliki keperluan kepada Allah atau kepada salah satu dari anak Adam, hnendaknya dia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu shalat dua rakaat, memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi Muhammad, kemudian membaca doa sebagai berikut:
Tiada tuhan selain Allah, Yang Maha Penyantun dan Mahamulia. Mahasuci Allah, Tuhan Pemilik ‘Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku memohon kasih sayang-Mu, ampunan-Mu yang besar, anugerah dalam setiap ketaatan, dan keselamatan dari segala dosa. Jangan Engkau biarkan ada suatu dosa pada diriku kecuali Engkau mengampuninya, jangan pula suatu kegelisahan kecuali Engkau melapangkannya; jangan pula suatu keperluan yang Engkau ridhai kecuali Engkau memenuhinya, wahai Yang Paling Penyayang di antara semua Penyayang.” (HR Tirmidzi dan lainnya).
- Ibnu Abbas ra. berkata: Barangsiapa memiliki suatu keperluan kepada Allah, hendaknya dia berdiri di suatu tempat yang tidak dilihat oleh siapa pun, lalu berwudhu dengan wudhu yang benar, melaksanakan shalat empat rakaat, dalam setiap rakaatnya dia membaca surah Al-Fatihah (satu kali), kemudian surah Al-lkhlash 10 kali, dan pada rakaat kedua membaca surah Al-ikhlash 20 kali, dan pada rakaat ketiga membacanya 30 kali, dan pada rakaat keempat membacanya 40 kali. Selesai shalat, hendaknya dia membaca surah Al-Ikhlash lagi 50 kali, kemudian bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. 70 kali, dan ucapkanlah la haula wala quwwata illa billah 70 kali.
Apabila dia sedang memiliki utang, Allah akan melunasi utangnya. Apabila dia merasa terasing, Allah akan mengembalikan dia ke tempat asalnya. Apabila dia memiliki dosa sepenuh langit, maksudnya sebanyak jumlah awan, lalu dia memohon ampun kepada Allah, niscaya Allah akan mengampuninya. Apabila dia belum memiliki anak, Allah akan mengaruniainya seorang anak. Apabila dia berdoa, doanya akan dikabulkan oleh Allah. Tetapi, apabila dia tidak berdoa, Allah akan murka kepadanya, dan kami memohon perlindungan dari Allah Swt. .
- Anas r.a. berkata: Barangsiapa memiliki suatu keperluan kepada Allah Swt., hendaknya dia menyempurnakan wudhunya, lalu shalatlah dua rakaat. Bacalan surah Al-Fatihah dan ayat kursi pada rakaat pertama dan bacalah surah Al-Fatihah dan ayat amanar rasul pada rakaat kedua. Setelah itu, duduk tasyahhud dan mengucapkan salam, kemudian bacalah doa berikut ini:
Ya Allah, wahai Tempat Aman bagi orang yang sendirian, wahai Teman dalam kesendirian, wahai Yang Dekat dan tidak jauh, wahai Yang Maha Menyaksikan dan selalu hadir, wahai Yang Maha Mengalahkan dan tak pernah kalah, wahai Yang Mahahidup, wahai Yang Maha Mengurus makhluk-Nya, wahai Pemilik keagungan dan kemuliaan, wahai Pencipta langit dan bumi, aku memohon kepada-Mu dengan nama-Mu Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Mahahidup, dan Maha Mengurus makhluk-Nya, Yang semua wajah tertunduk kepada-Nya, Suara-suara khusyuk kepada-Nya, dan hati-hati bergetar karena takut kepada-Nya, agar Engkau melimpahkan shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Muhammad, dan agar Engkau melakukan padaku hal ini. Insya Allah keperluannya akan terpenuhi.” (Diriwayatkan Imam Ad-Dailami dalam kitab Musnad Al-Firdaus).
- Yang biasa dilakukan adalah mendirikan shalat dua rakaat agar keperluan kita terpenuhi. Pada setiap rakaat, bacalah surah A-lFatihnah dan baca subhanallah, walhamdulillah wa la ilaha illallah wallahu akbar sebanyak 10 kali, kemudian dia duduk tasayahud dan bersujud sebelum salam dengan membaca doa berikut saat sujud:
Ya Allah, Engkaulah Allah, tiada tuhan selain Engkau, wahai Yang Mahahidup, wahai Yang Maha Mengurus makhluk-Nya, wahai Pemilik keagungan dan kemulian. Limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya yang baik lagi terpilin. Penuhilah keperluanku ini, wahai Yang Maha Pengasih, dan berikanlah kebaikan di dalamnya. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
- Diriwayatkan dari Wahid bin Warad: Hendaklah shalat 12 rakaat, lalu dalam setiap rakaat membaca Al-Fatihah, ayat kursi, dan surah Al-lkhlash masing-masing sekali. Setelah selesai, bersujudilah kepada Allah dan berdoalah,
Mahasuci Dzat Yang mengenakan kemuliaan dan berfirman dengannya. Mahasuci Dzat Yang berbelas kasih dengan keluhuran dan bermurah anugerah dengannya. Mahasuci Dzat Yang menghitung segala sesuatu dengan ilmu-Nya. Mahasuci Dzat Yang tiada pantas tasbih kecuali untuk-Nya. Mahasuci Dzat Pemilik pemberian dan anugerah. Mahasuci Dzat Pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Dzat Pemilik karunia dan kenikmatan. Aku memohon kepada-Mu dengan simpul-simpul keagungan ‘Arasy-Mu dan penghujung rahmat dari Kitab-Mu, juga dengan nama teragung-Mu, kemuliaan-Mu yang Mahatinggi, dan katakata-Mu yang sempurna yang tak bisa dilampaui oleh orang baik maupun jahat, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad, nabi pembawa rahmat, dan kepada segenap keluarganya. Setelah itu, sebutkan keperluan yang tidak mengandung kemaksiatan di dalamnya. Insya Allah, doa kita akan dikabulkan. Sebagian mereka menyebutkan cara yang lain: hendaklah membaca dalam sujudnya:
Katakanlah: Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).
Ya Allah, ya Allah, ya Allah. Engkaulah Allah, tiada tuhan melainkan Engkau, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Mu. Engkau Mahasombong sehingga tak layak memiliki anak, Engkau Mahatinggi sehingga tak layak memiliki sekutu, Engkau Mahaagung sehingga tak layak memiliki penasihat, dan Engkau Mahaperkasa sehingga tak layak memiliki pembantu. Ya Allah, ya Allah, ya Allah, Engkaulah yang ditakuti seluruh makhluk-Mu. Tak satu pun mata yang dapat melihatMu dan tak satu pun cahaya yang dapat menjangkau-Mu. Ya Allah, ya Allah, ya Allah, penuhilah keperluanku. Setelah itu, baru sebutkan apa yang diperlukan.
- Ath-Thabasyi meriwayatkan dari Muqatil bin Hayyan: Barangsiapa ingin keluar dari permasalahannya dan diangkat kesulitannya dan terpenuhi cita-cita dan harapannya, dipenuhi keperluannya, dilunasi utangnya, dilapangkan dadanya, dan disehatkan matanya maka hendaklah ia mendirikan shalat 4 rakaat kapan pun dia bisa. Namun, jika dia bisa, lakukan pada keheningan malam dan teriknya siang. Baca surah Al-Fatihah dan surah Yasin di rakaat pertama. Kemudian baca surah Sajdah pada rakaat kedua dan surah ad-Dukhan pada rakaat ketiga, dan surah Tabarak pada rakaat keempat. Selesai melaksanakan shalat dan mengucapkan salam, hendaklah ia menghadapkan wajahnya ke kiblat dan membaca doa ini sebanyak 100 kali dan tidak bicara kepada siapa pun. Setelah itu, barulah ia bersujud dan bershalawat kepada Nabi dan keluarganya beberapa kali, Kemudian ia berdoa kepada Allah menyebutkan keperluannya maka doanya insyaAllah dikabulkan Allah dalam waktu dekat.
Setelah itu, barulah ia membaca doa yang disebutkan di atas (yang diriwayatkan Ali-Wahib bin Al-Warad). Itulah doa yang terkenal dan diketahui sebagai doa Muaqatil bin Hayyan dan dikatakan dalam doa tersebut terdapat ismul A’zham.
- Dua belas rakaat yang kalian lakukan dalam shalat pada waktu malam dan siang dan duduk tasyahud setiap dua rakaat maka setelah duduk tasyahud di akhir shalatmu pujilah Allah Azza wa jalla dan bershalawatlah kepada Nabi saw. Setelah itu, bertakbirlah dan bersujud, serta bacalah Al-Fatihah ketika engkau sedang sujud sebanyak 7 kali dan Ayat Kursi sebanyak 7 kali, lalu membaca 10 kali:
Tiada tuhan selain Allah yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan milik-Nya segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Kemudian, ucapkanlah:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan simpulsimpul keagungan ‘Arasy-Mu, penghujung rahmat dari Kitab-Mu, nama teragung-Mu, kedudukan-Mu yang tinggi, dan Kata-kata-Mu yang sempurna, kemudian sebutkan keperluanmu setelah itu dan angkatlah kepalamu dan ucapkanlah salam ke kanan dan ke Kiri.
- Abdullah bin Amru r.a. berkata: Barang siapa memiliki keperluan kepada Allah hnendaklah ia berpuasa pada hari Rabu, Kamis, dan Jumat. Ketika hari Jumat, hendaklah ia bersuci dan pergi ke masjid dan bersedekah dengan jumlah yang sedikit atau banyak. Setetiah shalat Jumat, bacalah doa ini:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan namaMu, dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Yang tiada tuhan selain Dia, Yang Maha Mengetahui hal-hal tersembunyi dan yang tampak, Dialah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Aku memohon kepada-Mu dengan nama-Mu, dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Yang Mahahidup dan Maha Mengurus makhluk-Nya, Yang tidak mengantuk dan tidak tidur, Yang keagungan-Nya memenuhi langit dan bumi. Aku memohon kepada-Mu dengan nama-Mu, dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Yang tiada tuhan selain Dia, Yang seluruh wajah tertunduk kepada-Nya, seluruh mata tunduk kepada-Nya, dan seluruh hati bergetar karena takut kepada-Nya, agar Engkau melimpahkan shalawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw. dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad saw., juga agar Engkau memberikan jalan keluar atas masalahku dan memenuhi kebutuhanku … (sebutkan yang menjadi keperluan).
Niscaya, doanya akan dikabulkan oleh Allah.
- Ibnu Abbas r.a. berkata, “Saat kami sedang berada bersama Rasulullah saw. datanglah Ali bin Abi Thalib dan berkata, ‘Demi ayah dan ibuku, hafalan Quranku ini serasa hilang dari dadaku dan aku tidak sanggup menjaganya.’ Maka Rasulullah bersabda kepadanya, ‘Wahai Abu Hasan, maukah kau kuajari beberapa kata yang insya-Allah memberikan manfaat kepadamu dan juga akan memberi manfaat kepada orang yang akan kauajarkan nanti dan akan menjaga apa pun yang telah kaupelajari dalam dadamu?’ Ali menjawab, ‘Tentu saja, ya Rasulullah. Ajarkanlan kepadaku kata tersebut.”’ Rasulullah saw. bersabda, Jika kausanggup bangun pada sepertiga malam terakhir pada malam Jumat, itulah waktu yang sangat mustajab, dan berdoa saat itu insya-Allah akan dikabulkan oleh Allah, sebagaimana yang pernah dikatakan saudaraku Ya‘qub kepada anaknya, “Aku akan memohonkan ampunan kepada Tuhanku untuk kalian.” Dikatakan hingga datang malam Jumat, tetapi apabila engkau tidak sanggup maka bangunlah di tengah malam; jika tidak sanggup juga bangunlah pada awal malam, shalatlah 4 rakaat. Bacalah Al-Fatihnah dan surah Yasin pada rakaat pertama, AlFatihah dan surah Al-Sajadah pada rakaat kedua, Al-Fatihah dan surah Al-Dukhan pada rakaat ketiga, Al-Fatihah dan surah Al-Mulk pada rakaat keempat. Mahasuci Allah yang di tanganNya segala kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, (al-Mulk: 1). Setelah itu, pujilah Allah dengan pujian terbaik dan bershalawatiah kepadaku dengan shalawat terbaik, dan bershalawatlah kepada seluruh nabi yang lain dan mohonkanlah ampunan untuk seluruh kaum mukminin dan mukminat dan juga untuk saudara-saudaramu yang telah beriman sebelum Kamu. Setelah itu, bacalah doa ini:
Ya Allah, sayangilah aku dengan meninggalkan segala kemaksiatan untuk selama-lamanya selama aku masih hidup. Kasihanilah aku, janganlah bebani aku dengan sesuatu yang tidak sanggup aku pikul. Berilan aku rezeki penglihatan yang baik pada apa-apa yang Engkau ridhai. Ya Allah, wahai Pencipta langit dan bumi, Pemiliki Keagungan, kemuliaan, dan Keperkasaan yang tidak akan pernah sirna, aku memohon kepada-Mu, ya Allah, wahai Yang Maha Pengasih, dengan keagungan-Mu dan cahaya wajah-Mu, agar Engkau senantiasakan hatiku menjaga kitab-Mu sebagaimana yang telah Engkau ajarkan padaku, dan agar Engkau rezekikan padaku membacanya menurut cara yang Engkau ridhai untukku. Ya Allah, wahai Pencipta langit dan bumi, Pemiliki Keagungan, kemuliaan, dan Keperkasaan yang tidak akan pernah sirna, aku memohon kepada-Mu, ya Allah, wahai Yang Maha Pengasih, dengan keagungan-Mu dan cahaya wajah-Mu, agar Engkau menyinari penglihatanku dengan kitab-Mu, melancarkan lisanku dalam membacanya, melapangkan hatiku dengannya, meluaskan dGadaku dengannya, dan membersihkan badanku dengannya. Sesungguhnya tidak ada yang dapat menolongku dalam kebenaran kecuali Engkau, dan tidak ada yang dapat memberikannya kecuali Engkau. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah yang Mahatinggi dan Mahaagung.
Wahai Abu Hasan, lakukanlah hal itu sebanyak 3 kali Jumat atas 5 kali atau 7 kali insya-Allah doamu akan dikabulkan oleh Allah. Demi Allah yang telah mengutusku dengan benar, seorang mukmin tidak mungkin salah.”
Abdullah bin Abbas berkata: Demi Allah, tidak sampai 5 kali atau 7 kali Jumat datanglah Ali kepada Rasulullah saw. di tempat pengajiannya yang biasa, lalu Ali berkata, “Wahai Rasulullah, aku sebelumnya hanya hafal 4 ayat atau lebih tetapi hari ini aku dapat menghafal 40 ayat atau lebih, dan ketika aku membacanya seolah-olah Al-Qur’an itu berada di kedua mataku dan sesungguhnya aku telah mendengar beberapa hadis tetapi aku selalu lupa. Tetapi sekarang aku mendengar banyak hadis dan tidak pernah lupa.” Lalu Ali bertanya kepada Rasulullah, apakah sebenarnya yang terjadi. Rasulullah berpesan, “Berimaniah, wahai Abu Hasan, kepada Tuhan pemilik Ka‘bah.” (HR Tirmidzi dan Thabrani).
- Sayyid Al-Murtadha Az-Zubaidi berkata: Abul Abbas As-Sarji (termasuk generasi terakhir sahabat kami, maksudnya mazhab Hanafi) menukil dalam kitab Al-Fawdaidh: Barangsiapa memiliki hajat kepada Allah, hendaknya ia mendirikan shalat 4 rakaat. Pada rakaat pertama membaca surah Al-Fatihah dan surah AIIkhlash 10 kali, pada rakaat kedua membaca surah Al-Fatihah dan surah Al-Ikhlash 20 kalil, pada rakaat ketiga membaca surah Al-Fatihah dan surah Al-lkhlash 30 kali, pada rakaat keempat membaca surah Al-Fatihah dan surah Al-Ikhlash 40 kali, dan begitu selesai, ucapkanlah doa ini:
Ya Allah, dengan cahaya wajah-Mu, keagungan-Mu, dan nama teragung-Mu ini, dan dengan Nabi-Mu Muhammad saw., aku memohon kepada-Mu agar Engkau penuhi keperluanku dan Engkau wujudkan permintaan dan cita-citaku.
Lalu membaca doa berikut ini, insya-Allah akan dikabulkan doanya:
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah, Allah, Allah, tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa dan Maha Dibutuhkan. Allah, Allah, Allah, tiada tuhan selain Allah, Pencipta langit dan bumi, Pemilik keagungan dan kemuliaan. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan nama-nama-Mu yang disucikan, dikenal, dimuliakan, diberkati, dan dikuduskan, yang merupakan cahaya atas cahaya, cahaya di atas cahaya, cahaya di bawah cahaya, cahaya langit dan bumi, dan cahaya ‘Arasy yang agung. Aku memohon kepada-Mu dengan cahaya wajah-Mu, kKkekuatan kekuasaan-Mu yang terang, dan dengan paksaan yang kokoh.
Segala puji bagi Allah, Pencipta langit dan pbumi, Pemilik keagungan dan kemuliaan. Ya Allah, ya Allah, ya Allah, ya Tuhanku, ya Tuhanku, ya Tuhanku, ya Tuhan, ya Tuhan, ya Tuhan, ampunilah dosa-dosaku, tolonglah aku dari musuh-musuhku, dan penuhilah keperluanku di dunia dan di akhirat. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad beserta keluarganya.
- Diriwayatkan dari Ath-Thabrani dalam kitab Du’a dari hadis Muhammad bin Ja‘far bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib ra. Ia berkata, “Apabila mengalami suatu masalah, ayahku segera berdiri dan berwudhu, lalu mendirikan shalat dua rakaat. Di akhir shalat, ia membaca doa ini:
Ya Allah, Engkau Kuandalkan dalam setiap kKesulitan. Engkau kuharapkan dalam setiap kegentingan. Engkaulah andalan dan Kesiapanku dalam mengahadapi setiap urusan. Berapa banyak kesulitan yang melemahkan hati, membuat seolah kehabisan cara, disenangi orang jujur, dan menyenangkan musuh, yang kuadukan kepada-Mu lalu Engkau melapangkan dan menghilangkannya? Engkaulah teman dalam segala keperluan dan wakil dalam segala nikmat. Engkaulah yang menjaga scorang anak dengan kebaikan kedua orangtuanya, maka jagalah aku sobagaimana penjagaan-Mu terhadapnya dan jangan jadikan aku sebagai godaan bagi kaum zalim.
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan setiap nama-Mu yang disebutkan dalam kitab-Mu, atau yang telah Engkau ajarkan kepada salah satu makhluk-Mu, atau yang Engkau tutupi dalam pengetahuan tersembunyi di sisi-Mu. Aku memohon kepada-Mu dengan nama paling teragung, yang apabila dimohon dengannya Engkau akan mengabulkannya, agar Engkau melimpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan segenap keluarganya, juga para sahabatnya. Dan, aku memohon kepada-Mu agar memenuhi keperluanku. Kemudian dia menyebutkan keperluannya.”
- Disebutkan oleh Ibnu Abi Dunya dalam kitabnya, Al-Muhtajin fid Du‘a’ bahwa Abu Hasan berkata: Ada seorang sahabat Nabi dari kalangan Anshar yang digelari Abu Mu’allaq. Dia seorang pengusaha yang berbisnis dengan hartanya dan harta orang lain. Terkenal di segala penjuru. Dia zahid dan wara’. Suatu hari dia keluar dan bertemu seorang perampok yang membawa sebilah pedang. Perampok itu berkata, “Letakkan seluruh yang kaubawa, karena aku akan membunuhmu!” “Apa yang kauinginkan dariku? Kalau kauingin harta, aku ada.” “Tapi aku tidak menginginkan hartamu, yang kuinginkan darahmu.” Kalau itu yang engkau mau, izinkan aku shalat 4 rakaat dulu.” “Shalatlah sebanyak yang kausuka!” Lalu dia berwudhu dan shalat 4 rakaat, lalu berdoa di akhir sujudnya dengan membaca:
Wahai Yang Maha Mencintai hamba-Nya, Wahai Yang Maha Mencintai hamba-Nya, wahai Pemilik ‘Arasy yang agung, Wahai Yang Melakukan apa pun yang diinginkan-Nya, aku memohon kepada-Mu dengan keagungan-Mu yang tak tergapai, dengan kerajaan-Mu yang tak tergoyahkan, dan dengan cahaya-Mu yang memenuhi sudut-sudut ‘Arasy-Mu, agar Engkau menjauhkanku dari kejahatan perampok ini, wahai Yang Maha Penolong, tolonglah aku (dibaca sebanyak 3 kali).
Tiba-tiba datanglah seorang penunggang kuda yang membawa pedang, lalu menebas leher perampok tadi hingga mati, setelah itu penunggang Kuda berkata, “Bangunlah!” Lalu aku bertanya, “Siapakah gerangan dirimu?” Orang itu menjawab, “Aku adalah malaikat yang tinggal di langit keempat, saat engkau membaca doa yang pertama, aku mendengar pintu langit berderak, dan saat engkau berdoa untuk Kkedua kKalinya aku mendengar kegemparan di penduduk langit, dan saat engkau berdoa untuk ketiga Kalinya, maka dikatakan kepadaku: ‘ini adalah doa orang yang sedang terdesak oleh suatu Keperluan’ maka aku memohon kepada Allah untuk memberiku kepercayaan agar membunuh perampok tadi.”
Al-Hasan berkata bahwa barangsiapa berwudhu dan shalat empat rakaat dan membaca doa ini, maka doanya akan dikabulkan, baik ia sedang terdesak atau tidak.
- Di antara doa yang benar dan tepercaya untuk penjagaan diri dan keamanan kita dan menolak segala kejahatan orang-orang jahat dan juga kejahatan setan hendaklah seseorang melakukan shalat 4 rakaat seperti shalat zuhur dengan 1 kali salam dan dua kali duduk. Bacalah di rakaat pertama surah Al-Fatihah dan setelahnya membaca:
“Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung” (QS. Ali Imran: 173) sebanyak seratus kali. Di rakaat kedua membaca surah Al-Fatihah dan kemudian surah Al-Anbiya’:
“Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau, Sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim” (QS. Al-Anbiya’: 87) sebanyak seratus kali.
Di rakaat ketiga bacalah surah Al-Fatihah dan kemudian surah Al-Maidah ayat 52:
“Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau suatu keputusan dari sisi-Nya, sehingga mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.” sebanyak 100 kali.
Di rakaat keempat bacalah surah Al-Fatihah dan kemudian surah Ghafir ayat 44:
“Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya” sebanyak 100 kali.
Dan, dalam semua sujud ketika shalat, bacalah surah Yunus ayat 22 sebanyak 3 kali:
“Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan Kami dari bahaya ini, pastilah Kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur.”
Shalat Tahajud
Di antara pintu solusi terbesar adalah shalat tahajud. Nabi saw. Bersabda bahwa shalat malam lebih baik daripada shalat sunnah yang lain setelah shalat fardhu.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw. persabda, “Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram dan shalat yang terbaik setelah shalat fardhu adalah shalat malam.”
imam Ath-Thabrani meriwayatkan dari ibnu Mas’ud r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, “Keutamaan shalat malam daripada shalat siang laksana sedekah yang dilakukan sembunyi-sembunyi atas sedekah yang terang-terangan.”
Ath-Thabrani meriwayatkan dari Samrah r.a. bahwa Rasulullah memerintahkan kami untuk shalat malam, sedikit maupun banyak, lalu melakukan shalat witir setelahnya. Aisyah berkata, “Sesungguhnya Rasulullah melakukan shalat malam sehingga kakinya bengkak, lalu aku bertanya kepadanya, ‘Kenapa engkau melakukan ini, padahal dosa-dosamu di masa lalu dan masa datang telah diampuni oleh Allah?’ Lalu beliau bersabda, ‘Bukankah aku ingin menjadi hamba yang pandai bersyukur?”
Sungguh, orang yang membiasakan diri shalat malam, ia akan masuk surga tanpa dihisab. Al-Baihaqi meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, “Manusia pada Hari Kiamat nanti akan dikumpulkan pada satu tempat, lalu terdengarlah sebuah seruan ‘mana orang-orang yang lambungnya jauh dari tempat tidurnya’ maka datanglah sekelompok kecil orang dan mereka masuk surga tanpa hisab, kemudian manusia yang lain menjalani hisab oleh Allah Swt.”
Sesungguhnya shalat malam akan mendekatkan seseorang kepada Allah dan segala keburukan menggugurkan dosa-dosanya. At Tirmidzi meriwayatkan dari Umamah r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, “Hendaklah kalian membiasakan diri melakukan shalat malam karena itulah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian dan mendekatkan seseorang kepada Tuhannya dan menghapuskan dosa-dosa.”
Shalat matam juga menyehatkan tubuh. Ath-Thabrani meriwayatkan dari Nabi saw., bahwa beliau bersabda, “Hendaklah kalian membiasakan diri shalat malam, karena itulah kebiasaan orang-orang saleh dan mendekatkan kalian kepada Tuhan, menghilangkan segala kejahatan dan menggugurkan segala dosa, serta mengusir penyakit dari tubuh.”
Sesungguhnya orang yang membiasakan diri shalat malam akan masuk surga dengan damai. At Tirmizi meriwayatkan dari Abdullah bin Salam: Saat Rasulullah saw. pertama kali memasuki kota Madinah, Orang-orang segera mengerumuninya, aku salah satunya. Ketika aku melihat wajahnya aku tahu bahwa wajahnya bukanlah wajah seorang pendusta. Yang pertama aku dengar dari sabda Rasulullah saw. adalah ucapan beliau: “Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan pada orang-orang, sambunglah silaturahim, dan shalatlah pada waktu malam ketika orang-orang tidur, niscaya engkau akan masuk surga dengan damai.”
Ath-Thabrani meriwayatkan dengan sanad hasan dari Abdullah bin Umar r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, “Di surga nanti akan terdapat ruangan yang bagian lahirnya akan dilihat dari bagian batinnya, dan bagian batinnya akan dilihat dari bagian lahirnya.” Lalu Abu Malik Al-Asy’ari bertanya, “Untuk siapakah ruangan itu ya Rasulullah?” Lalu Rasulullah bersabda, “Ruangan itu untuk orang yang selalu berkata-kata baik dan memberikan makan kepada orang-orang, serta shalat pada waktu malam ketika orang-orang sedang tidur.”
Ibnu Hibban dan lainnya meriwayatkan bahwa Abu Hurairah r.a. berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya apabila aku melihatmu, jiwaku tenteram dan mataku cerah, dari manakah itu) semua tercipta?” Rasulullah saw. bersabda, “Segala sesuatu tercipta dari air.” Kemudian aku berkata, “Beritahu aku sesuatu yang apabila aku amalkan aku akan masuk surga.” Rasulullah saw. bersabda, “Berilah makan, sebarkan salam, sambung silaturahim, shalatlah pada waktu malam saat orang lain tidur, maka engkau akan masuk surga dengan selamat.”
Dalam shalat malam terdapat kemuliaan bagi orang-orang beriman, baik untuk hidupnya di dunia maupun di akhirat kelak.
Ath-Thabrani meriwayatkan bahwa Sahal bin Sa’ad r.a. berkata, “Telah datang malaikat Jibril kepada Nabi, lalu dia berkata: ‘Wahai Muhammad, hiduplah semaumu, karena sesungguhnya kamu akan mati; lakukanlah apa pun yang kamu inginkan, karena sesungguhnya kamu akan diberi ganjaran sesuai amalmu; cintailah siapa pun yang kausuka, karena sesungguhnya kamu akan berpisah dengannya; dan ketahuilah bahwa kemuliaan orang beriman terdapat pada shalat malamnya, dan ketidakbutuhannya kepada manusia.”
Al-Baihaqi meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, “Umatku yang paling mulia adalah para penghafal Al-Quran dan yang rajin shalat malam.” Maksudnya, yang rajin mendirikan shalat tahajud. Mereka yang gemar bangun waktu malam, lalu melaksanakan shalat tahajud, dia tidak akan pernah merugi.
Ath-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak merugi orang yang bangun waktu malam, lalu dia membukanya dengan membaca surah Al-Baqarah dan Ali Imran.”
Sesungguhnya siapa yang bangun dan shalat pada waktu malam, dia telah dekat dengan rahmat Allah. At-Tirmidzi meriwayatkan dari Amru bin Abasah r.a. bahwa dia telah mendengar Nabi saw. bersabda, “Sedekat-dekatnya Tuhan dengan hamba-Nya_ ketika sepertiga malam terakhir. Jika engkau sanggup menjadi orang yang berzikir kepada Allah pada saat tersebut, lakukanlah.”
Dalam Shahihain diriwayatkan sebuah hadis dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tuhan kami turun setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir, lalu Allah berfirman, ‘Siapa berdoa akan Aku kabulkan, dan siapa meminta, Aku akan berikan, dan siapa memohon ampunan, Aku akan mengampuninya.”
Sesungguhnya orang yang bangun pada waktu malam akan dituliskan termasuk orang-orang-orang yang rajin berzikir kepada Allah Swt., baik laki-laki maupun perempuan. Abu Dawud meriwayatkan sebuah hadis dari Abu Hurairah r.a. dan Ubay bin Ka’ab r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, “Apabila ada seseorang yang membangunkan keluarganya pada waktu malam, lalu mereka semua shalat dua rakaat, maka mereka akan dituliskan termasuk orang-orang yang gemar berzikir kepada Allah, baik dia laki-laki maupun perempuan.”
Shalat Dhuha
Di antara pintu solusi terbesar yang diwasiatkan Nabi saw. adalah shalat dhuha. Bagi yang mau menjaganya niscaya dia akan mendapatkan rahmat dari Allah. Dia akan membukakan untuknya pintu-pintu. rezeki dan menutup pintu-pintu. kejahatan, serta menunjukkan rasa syukurnya terhadap segala nikmat yang telah Allah Swt. anugerahkan kepadanya, berupa kesehatan badan dan keselamatan jiwa.
Shalat dhuha juga merupakan benteng yang kokoh dan tameng yang kuat dari segala bencana dan kejahatan yang terjadi pada waktu itu. Banyak hadis diriwayatkan dari Rasulullah saw. berkaitan dengan hal ini.
Abu Dzar r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Setiap pagi tulang sendi seorang dari kalian meminta sedekah, maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, amar makruf adalah sedekah, nahi mungkar adalah sedekah. Untuk mencukupi itu semua, cukuplah dengan melakukan shalat dhuha dua rakaat.” (HR Muslim. As-Sulami, dengan mendhammahkan huruf sin adalah bentuk mufrad dari asSalamiyat, maksudnya adalah bagian-bagian yang ada dalam anggota badan dan jari-jarinya).
Buraidah r.a. berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Setiap manusia memiliki tiga ratus enam puluh tulang sendi, maka hendaknya engkau bersedekah kepada setiap tulang sendi tersebut.” Para sahabat lantas bertanya, “Siapakah yang sanggup bersedekah seperti itu, wahai Rasulullan?” Rasulullah saw. bersabda, “Membersihkan masjid bisa menutupi itu, atau membuang sesuatu yang mengganggu di jalanan, tetapi apabila engkau tidak sanggup melakukannya, cukuplah dengan melaksanakan shalat dhuha” (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hiban).
Abu Hurairah r.a. menuturkan, “Kekasihku saw. telah berwasiat kepadaku dengan tiga perkara, yang tidak pernah aku tinggalkan untuk selamanya: aku tidak akan tidur sebelum shalat witir, dan aku tidak akan meninggalkan dua rakaat shalat dhuha, karena shalat dhuha termasuk amalan orang-orang istimewa, dan puasa tiga hari di setiap bulan.” (HR Bukhari, Muslim, dan Ibnu Khuzaimah, dan ini adalah lafal hadisnya).
Dari Nuaim bin Hamar r.a. bahwa Rasulullah bersabda, “Allah telah berfirman, ‘Wahai anak Adam, janganlahengkau malas melakukan shalat empat rakaat pada awal siang, niscaya Aku akan mencukupkan rezekimu hingga akhirnya.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi, dari hadis Abu Darda, dia berkata, “Hadis ini hasan‘).
Abu Marrah ath-Tha’ifi ra. berkata, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Allah Swt. telah berfirman, ‘Wahai anak Adam, lakukanlah untukku shalat empat rakaat di awal siang, niscaya aku akan mencukupkan keperluanmu di akhirnya.” (HR Ahmad, dan para perawinya adalah para perawi hadis sahih).
Dari Abu Darda r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa shalat dhuha dua rakaat, dia tidak ditulis termasuk orang-orang yang lalai. Barang siapa shalat dhuha delapan rakaat, dia akan ditulis termasuk orang-orang taat, dan barang siapa shalat dhuha dua belas rakaat, Allah Swt. akan membangunkan sebuah rumah untuknya di surga. Tidak ada suatu hari pun atau malam pun kecuali Allah telah memberikan nikmat-Nya kepada hambahamba-Nya, dan nikmat Allah yang telah Allah anugerahkan kepada hamba-Nya itu lebih baik daripada dia mengabaikan diri untuk berzikir kepada Allah.” (HR Ath-Thabrani, dan para perawinya tepercaya, kecuali Musa bin Yaqub az-Zam’i yang ulama berbeda pendapat tentangnya).
Ada banyak hadis lain berkaitan dongan shalat dhuha, tetapi kami tidak menuliskannya karena memang bukan di sini tempat pembahasannya.
Shalat Tasbih
Di antara pintu solusi terbesar dan pembawa kebahagiaan dan jalan terdekat untuk memperoleh kebaikan, untuk melapangkan dada, menolak bala, kejahatan, dan segala dosa adalah shalat tasbih.
Hadis terkenal yang membahas shalat tasbih diriwayatkan Akramah dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda kepada Abbas bin Abdul Muthallib, “Wahai Abbas, Pamanku, maukah engkau kuberi sesuatu, maukah engkau mendapatkan sesuatu, maukah engkau aku cintai, maukah engkau melakukan sepuluh perkara, jika engkau mau mengamalkannya, Allah akan mengampuni segala dosamu di awal ataupun di akhir, yang lama ataupun yang baru, yang disengaja ataupun tidak, yang kKecil ataupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang terang-terangan? Keempat perkara itu adalah: hendaknya melakukan shalat empat rakaat, di setiap rakaatnya engkau membaca Al-Fatihah dan surah lainnya, apabila engkau telah selesai membacanya di awal rakaat, bacalah doa ini saat engkau sedang berdiri: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar (dibaca sebanyak lima belas kali), kemudian rukuklah dan bacalah di saat rukuk tersebut doa yang tadi (Sebanyak sepuluh kali), lalu. bangkitlah dari rukuk dan ucapkan lagi doa di atas (sebanyak sepuluh kali), setelah itu sujudilah, dan bacalah doa tadi (sepuluh kali), kemudian bangkitlahn dari sujud, dan bacalah doa tadi (sepuluh kali), lalu Sujud lagi, dan bacalah doa tadi (sepuluh kali), Kemudian bangkitlah dari sujud, dan bacalah doa tadi (sepuluh kali), maka totalnya sebanyak tujuh puluh lima kali, lakukanlah semua itu dalam keseluruhan rakaat shalat yang empat, apabila engkau sanggup melakukannya setiap hari satu kali, maka lakukanlah; apabila tidak bisa, maka laksanakanlahsetiap Jumat sekali; apabila tidak bisa juga, lakukanlah sebulan sekali; apabila tidak bisa juga, lakukanlah setahun sekali; tetapi apabila tidak bisa juga, lakukanlah sekali seumur hidupmu.” (HR Abu Dawud).
Malam Nisfu Syakban
Di antara pintu solusi terbesar adalah membaca doa pada malam nisfu syakban, telah banyak hadis yang menyebutkan keutamaannya.
Di antaranya diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, “Allah menampakkan diri kepada seluruh makhlukNya pada malam Nisfu Syakban dan mengampuni dosa-dosa seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan pendengki.” (HR Ath-Thabrani dan Ibnu Hibban).
Dari Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Malaikat Jibril telah datang kepadaku, lalu dia berkata, ‘Ini malam Nisfu Syakban, dan pada malam ini Allah akan membebaskan hamba-hamba-Nya dari neraka sebanyak jumlah bulu yang terdapat pada seekor kambing dan anjing, dan pada malam tersebut Allah tidak akan memandang orang musyrik, para pendengki, pemutus silaturahim, dan juga orang yang suka mencaci maki, serta anak yang durhaka kepada kedua orangtuanya, dan tidak juga kepada peminum minuman keras” (HR Al-Baihaqi). Kemudian dia menyebutkan hadisnya yang panjang.
Imam Ahmad bin Abdullah bin Amr meriwayatkan sebuah hadis bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Allah menampakkan diri kepada makhluk-Nya pada malam Nisfu Syakban, lalu dia mengampuni hamba-hamba-Nya kecuali dua golongan, yaitu orang yang mendengki dan membunuh dirinya sendiri.”
Aisyah r.a. berkata, “Rasulullah bangun pada waktu malam, lalu beliau melakukan shalat, dan memanjangkan sujudnya, sehingga aku menyangka dia telah pingsan saat aku melihat hal itu, maka aku segera bangun, lalu aku menggerakkan ibu jarinya, dan ternyata ibu jarinya bergerak, maka aku kembali, lalu aku mendengar beliau membaca dalam sujudnya, Ya Allah aku berlindung kepadaMu dengan ampunan-Mu dari hukuman-Mu, dan aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemurkaan-Mu, dan aku berlindung dariMu kepada-Mu, tidak terhitung pujian yang disanjungkan untuk-Mu sebagaimana engkau telah memuji diri-Mu sendiri, setelah beliau mengangkat kepalanya dari sujud dan menyelesaikan shalatnya, beliau bersabda, ‘Wahai Aisyah atau wahai yang pipinya kemerahmerahan, apakah engkau mengira bahwa Nabi telah berdusta kepadamu?’ Maka aku berkata, ‘Tidak, demi Allah, tapi aku mengira engkau telah pingsan karena melihat sujudmu yang begitu lama. Kemudian Nabi bersabda, “Apakah kamu tidak mengetahui malam apakah ini?’ Aku berkata, ‘Allah dan Rasul-Nya tentu saja lebih mengetahui.’ Nabi saw. kemudian bersabda, ‘Ini malam Nisfu Syakban, sesungguhnya Allah menampakkan diri-Nya kepada hamba-hambaNya pada malam Nisfu Syakban, Jalu mengampuni dosa orang-orang yang memohon ampunan, dan menyayangi orang-orang yang saling menyayangi, dan menundanya untuk para pendengki sebagaimana adanya kondisi mereka.” (HR Al-Baihaqi dari jalur Al-Ala’ bin Al-Harits, dari Aisyah r.a. dan dia berkata, “Ini hadis mursal jayyid, maksudnya adalah: Ala’ sesungguhnya belum mendengar langsung hadis ini dari Aisyah, dan Allah tentu saja yang lebih mengetahui kebenarannya).
Dikatakan dalam hadis ini (khasa bihi), maksudnya adalah pergi meninggalkan Aisyah r.a., dan belum memberikan haknya pada malam itu. Maksud hadis ini adalah: Apakah engkau berpikir bahwa aku telah pergi meninggalkanmu, dan pergi kepada istriku yang lain pada malam yang memang sudah menjadi hakmu?
Diriwayatkan dari Ali ra. bahwa Nabi saw. bersabda, “Apabila telah datang kepada kalian malam Nisfu Syakban, bangunlah pada waktu malamnya dan berpuasalah pada hari tersebut, sesungguhnya Allah akan turun pada malam tersebut, pada waktu terbenamnya matahari ke langit dunia, lalu berfirman: Adakah yang memohon ampunan, lalu Aku mengampuninya; adakah yang meminta rezeki lalu Aku memberikannya rezeki, adakah orang yang terkena bencana lialu Aku akan menyelamatkannya, adakah yang begini dan begini, hingga terbit fajar.” (HR Ibnu Majah dalam Ath-Targhib juz 2 hal 120).
Doa Malam Nisfu Syakban
Al-Allamah Sayyid Al-Wana’i r.a. berkata tentang malam Nisfu Syakban dan tainnya seperti bulan Ramadhan, “Diutamakan baginya untuk membaca doa ini pada malam tersebut:
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Mahamulia. Engkau mencinta ampunan, maka ampunilah aku. Ya Allah, aku memohon ampunan, keselamatan, dan maaf yang terus-menerus dalam urusan agama dan akhirat, diutamakan juga untuk dibaca saat malam Lailatul Qadar, karena ia malam yang utama selain malam Nisfu Syakban.”
Diutamakan juga untuk berdoa dengan membaca sebuah doa yang diriwayatkan oleh sekelompok ulama, dengan sanad yang tidak mengapa, dari Abu Barzah yang berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda: Saat turun ke bumi, Nabi Adam bertawaf di Ka‘bah selama satu minggu, lalu shalat di belakang maqam dua rakaat, kemudian beliau berdoa,
Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui yang kKurahasiakan dan yang kutampakkan, maka terimalah permohonan maafku. Engkau mengetahui kebutuhanku, maka berikanlah apa yang kuminta. Engkau juga mengetahui apa yang ada dalam diriku, maka ampunilah dosaku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keimanan yang langsung masuk ke dalam hatiku, juga keyakinan yang benar sehingga aku mengetahui bahwa tidak ada sesuatu yang bisa menimpaku kecuali apa-apa yang telah Engkau tuliskan untukku, dan ridhailah aku dengan ketetapan-Mu.
Lalu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Adam, “Wahai Adam, sesungguhnya engkau berdoa kepada-Ku dengan suatu doa, lalu Aku kabulkan, tidak ada satu pun anak cucumu yang berdoa dengannya kecuali Aku akan mengabulkan doanya, dan juga mengampuni dosanya, dan menghilangkan kesedihan dan kedukaannya, dan Aku juga akan berniaga dengannya di belakang setiap pedagang, dan Aku akan mendatangkan dunia kepadanya dengan tunduk sekalipun dia tidak menginginkannya.” Selesai.
Ada juga sebuah doa terkenal. Berikut ini doanya:
Dengan Menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, juga kepada keluarga dan para sahabatnya. Ya Allah, wahai Yang Maha Pemberi dan tidak ada yang memberi kepada-Nya, wahai Pemilik keagungan dan kemuliaan, wahai Pemilik karunia dan kenikmatan, tiada tuhan selain Engkau, Penolong para peminta pertolongan, Pelindung para peminta perlindungan, dan Tempat Aman bagi orang-orang yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau telah menulisku di sisi-Mu dalam kitab induk (Lauh Mahfuzh) sebagai orang yang menyedihkan, terlarang, tertolak, atau miskin dalam urusan rezeki, maka hapusiah, ya Allah, dengan karunia-Mu, kesedihan, keterlarangan, ketertolakan, dan kemiskinanku dalam perkara rezeki, dan tulislah aku di sisi-Mu dalam kitab induk sebagai seorang yang bahagia, terlimpahi rezeki, dan terbimbing menuju kebaikan, karena sesungguhnya Engkau telah berfirman, dan firman-Mu adalah benar dalam kitab-Mu yang diturunkan melalui lisan Nabi utusanMu: “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh).” Wahai Tuhanku, dengan pemuliaan teragung di malam pertengahan bulan Syakban yang mulia ini, yang di dalamnya dipisahkan dan ditetapkan segala urusan dengan bijak, aku memohon kepada-Mu agar menjauhkan kami dari segala bencana, yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, dan dari apa-apa yang Engkau lebih tahu daripada kami, sesungguhnya Engkau Mahaagung lagi Mahamulia. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw., juga kepada keluarga dan para sahabatnya.
Doa yang Lain
Ya Allah, Kemurahan-Mu menunjukkanku kepada-Mu dan kebaikanMu mendekatkanku kepada-Mu, aku mengadukan sesuatu yang tidak tersembunyi bagi-Mu dan meminta kepada-Mu sesuatu yang tidak sulit bagi-Mu, Karena pengetahuan-Mu tentang keadaanku tidak memerlukan pintaku, wahai Pemberi jalan keluar orang-orang yang Kesulitan, berikanlah jalan keluar untuk kesulitan yang kualami, ‘Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim. Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya daripada kedukaan, dan Demikianlah Kami selamatkan orang-orang beriman.”
Ya Allah, Wahai Pemilik pemberian dan tidak ada yang member: kepada-Nya, wahai Pemilik keagungan dan kemuliaan, wahai Pemilik karunia dan kenikmatan, tiada tuhan selain Engkau, Penolong para peminta pertolongan, Pelindung para peminta perlindungan, Tempat Aman bagi orang-orang yang ketakutan, dan Harta Terpendam bagi para pencari. Ya Allah, jika Engkau telah menulisku di sisi-Mu dalam kitab induk (Lauh Mahfuzh) sebagai orang yang menyedihkan, terlarang, tertolak, atau miskin dalam urusan rezeki, maka hapuslah, ya Allah, dengan karunia-Mu, kesedihan, keterlarangan, ketertolakan, dan kemiskinanku dalam perkara rezeki, dan tulislah aku di sisi-Mu dalam kitab induk sebagai seorang yang bahagia, terlimpahi rezeki, dan terbimbing menuju kebaikan, karena sesungguhnya Engkau telah berfirman, dan firman-Mu adalah benar dalam kitab-Mu yang diturunkan melalui lisan Nabi utusan-Mu: “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh).” Wahai Tuhanku, dengan pemuliaan teragung di malam pertengahan bulan Syakban yang mulia ini, yang di dalamnya dipisahkan dan ditetapkan segala urusan dengan bijak, aku memohon kepada-Mu agar menjauhkan kami dari segala bencana, yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, dan dari apa-apa yang Engkau lebih tahu daripada kami, sesungguhnya Engkau Mahaagung lagi Mahamulia. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw., juga kepada keluarga dan para sahabatnya.
Doa Imam Al-Jailani
Ya Allah, jika Engkau memeriksa makhluk-Mu pada malam Nishfu Syakban, maka kembalilah pada kami dengan pemberian dan pembebasan-Mu. Takdirkanlah untuk kami dengan perkenan-Mu keluasan rezeki-Mu. Dan, jadikanlahkami termasuk orang yang menunaikan sebagian hak-Mu di dalamnya.
Ya Allah, siapa saja yang pada malam ini Engkau tetapkan kematiannya, maka laksanakanlah ketetepan itu dengan disertai rahmat-Mu. Dan, siapa saja yang Engkau tetapkan panjang umurnya, anugerahkanlah kenikmatan dalam umur panjangnya itu. Sampaikanlahkami pada sesuatu yang tak dijangkau oleh harapan kami, wahai sebaik-baik Yang menghentikan langkah kaki hamba-Nya ke sisiNya, wahai Tuhan semesta alam, dengan rahmat-Mu, wahai sebaikbaik Penyayang. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw., sebaik-baik ciptaan-Nya, juga kepada segenap keluarga dan sahabatnya.
Doa Imam Al-Haddad
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, wahai Pemilik pemberian dan tidak ada yang memberi kepada-Nya, wahai Pemilik keagungan dan kemuliaan, wahai Pemilik karunia dan kenikmatan, tiada tuhan selain Engkau, Penolong para peminta pertolongan, Pelindung para peminta perlindungan, dan Tempat Aman bagi orang-orang yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau telah menulisku di sisi-Mu dalam kitab induk (Lauh Mahfuzh) sebagai orang yang menyedihkan, terlarang, atau miskin dalam urusan rezeki, maka hapusiah, ya Allah, dari kitab induk, kesedihan, keterlarangan, dan kemiskinanku dalam perkara rezeki, dan tulislah aku di sisi-Mu dalam kitab induk sebagai seorang yang bahagia, terlimpahi rezeki, dan terbimbing menuju kebaikan, karena sesungguhnya Engkau telah berfirman, dan firman-Mu adalah benar dalam kitab-Mu yang diturunkan melalui lisan Nabi utusan-Mu: “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh).” Wahai Tuhanku, dengan pemuliaan teragung di malam pertengahan bulan Syakban yang mulia ini, yang di dalamnya dipisahkan dan ditetapkan segala urusan dengan bijak, aku memohon kepada-Mu agar menjauhkan kami dari segala bencana, yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, dan dari apa-apa yang Engkau febih tahu daripada kami. Ampunilah aku dari segala dosaku yang Engkau lebih tahu.
Ya Allah, jadikanlahaku termasuk hamba paling mulia-Mu dalam soal keberuntungan dan bagian, dalam apa-apa yang Engkau bagikan pada malam ini, dari cahaya Yang Engkau jadikan petunjuk, rahmat Yang Engkau sebarkan, rezeki yang Engkau hamparkan, hingga anugerah yang Engkau bagi-bagikan kepada hamba-hamba berimanMu, ya Allah, ya Allah, ya Allah, tiada tuhan selain Engkau.
Ya Allah, berikanlahkepadaku hati yang bertakwa, yang bersih dan suci dari kemusyrikan, bukan hati yang kafir dan bukan pula hat yang sakit, hati yang damai, khusyuk, dan senantiasa merendahkan diri kepada-Mu. Ya Allah, penuhilah hatiku dengan cahaya-Mu, cahayacahaya penyaksian akan keagungan-Mu, cahaya keindahan-Mu, cahaya kesempurnaan-Mu, cahaya kecintaan-Mu, cahaya perlindungan-Mu, cahaya kekuasaan-Mu, dan cahaya ilmu-Mu, wahai Sebaik-baik Penyayang. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, sebaik-baik ciptaan-Nya, juga kepada segenap keluarga dan sahabatnya.
Itu doa yang paling sedikit, sedangkan doa lengkapnya sebagaimana berikut:
Wahai Tuhanku, pada malam ini, para penentang berpaling dari-Mu, sedangkan para pencari menghendaki dan mengharapkan kebaikan dan anugerah-Mu. Para pengharap pun sangat mengharapkan kemurahan dan kedermawanan-Mu. Pada malam ini, Engkau memiliki banyak tiupan, pemberian, hadiah, dan anugerah yang akan Engkau berikan kepada siapa pun dari hamba-Mu yang Engkau kehendaki, yang akan Engkau khususkan bagi makhluk yang Engkau cintai, serta yang akan Engkau larang dan haramkan bagi siapa saja yang luput dari pertolongan-Mu. Maka, aku memohon kepada-Mu, ya Allah, dengan nama-nama yang paling Engkau cintai dan nabi-nabi yang paling Engkau muliakan, agar Engkau menjadikanku termasuk orang yang mendapatkan pertolongan-Mu, juga agar Engkau menjadikanku termasuk hamba-Mu yang paling berlimpah dan makhluk-Mu yang paling banyak mendapatkan keberuntungan, nasib baik, pembagian, hadiah, dan pemberian dalam setiap kebaikan yang Engkau bagikan pada malam ini, atau dalam apa-apa yang setelahnya berupa cahaya yang Engkau jadikan petunjuk, rahmat yang Engkau sebarkan, rezeki yang Engkau hamparkan, bahaya yang Engkau lenyapkan, dosa yang Engkau ampuni, belitan kesulitan yang Engkau singkirkan, fitnah yang Engkau jauhkan, bencana yang Engkau angkat, maaf yang Engkau berikan, atau musuh yang Engkau hadang-hadangi. Pelinaralah aku dari segala keburukan dan bimbinglah aku, ya Allah, menuju akhlak-akhlak mulia. Karuniailah aku kesehatan, berkah, dan keluasan rezeki. Dan, selamatkanlah aku dari segala kekotoran, kemusyrikan, dan kemunafikan.
Ya Allah, sesungguhnya Engkau memiliki tiupan-tiupan kelembutan, yang apabila menerpa orang sakit karena kelalaiannya, dia akan sembuh. Sesungguhnya Engkau memiliki embusan-embusan belas kasih, yang apabila mengenai orang yang tertawan karena nafsunya, dia akan terbebaskan. Sesungguhnya Engkau memiliki banyak pertolongan, yang apabila mengarah pada orang yang tenggelam di lautan lepas, dia akan selamat. Sesungguhnya Engkau memiliki banyak kebahagiaan, yang apabila menyentuh tangan orang sedih, dia akan bahagia. Sesungguhnya Engkau memiliki banyak kelembutan mulia, yang apabila daya upaya seorang pendosa menyempit, ia akan meluaskannya. Sesungguhnya Engkau memiliki banyak anugerah dan kenikmatan, yang apabila berpindah kepada seorang perusak, ia akan membuatnya baik. Sesungguhnya Engkau memiliki banyak penglihatan penuh rahmat, yang apabila mengarah pada orang lalai, ia akan menyadarkannya. Maka, berikanlahkepadaku, ya Allah, dari kelembutan-Mu yang tersembunyi, embusan yang menyembuhkan sakit lalaiku. Tiupkanlah dari belas kasih-Mu yang penuh pemeliharaan tiupan kebaikan yang membebaskanku dari ketertawananku oleh belenggu syahwatku. Lindungilah aku, melalui mata pertolongan-Mu, dengan pengawasan yang menolong dan menyelamatkanku dari lautan kesesatan. Berilah aku rahmat dari sisiMu di dunia maupun di akhirat, yang akan menggantikan kesusahanku menjadi kebahagiaan. Dengarkanlah doaku dan segerakanlah pengabulan doaku. Penuhilah keperluanku dan maafkanlah aku. Berilah aku, dari kemurahan dan kedermawanan luas-Mu, sesuatu yang dengannya Engkau beri aku Inabah (kembali mendekat) kepada Mu, beserta permintaan tolong yang sungguh-sungguh dan keterkabulan doa. Perkenankanlah aku mengetuk pintu-Mu untuk bordoa, wahai yang Maha Pemberi, hingga hatiku bersambung dengan apa yang ada di sisi-Mu dan aku sampai pada tujuan-Mu, wahai sebaik-baik Tujuan dan semulia-mulianya Sesembahan.
Aku memuji-Mu dan merendahkan diri kepada-Mu untuk memohon pertolongan-Mu. Aku menjadikan-Mu sebagai tempat berlindung dan tempat meminta pertolongan untuk memanjatkan kebutuhan, permintaan, dan pengaduanku, juga untuk memperlihatkan kesengsaraanku, menyerahkan sepenuhnya segala urusan dan munajatku, serta menyandarkan pada-Mu segala urusan dan keadaanku.
Ya Allah, sesungguhnya malam ini adalah salah satu ciptaanMu, maka janganlahEngkau biarkan aku pada malam ini ataupun setelahnya dalam keburukan dan hal-hal yang Kaubenci. JanganlahEngkau takdirkan aku di dalamnya berbuat kemaksiatan atau tergelincir dalam dosa. Jangan Engkau biarkan di dalamnya ada dosa yang masih melekat pada diriku. Jangan Engkau biarkan aku di dalamnya kecuali dengan sesuatu yang lebih baik. Jangan Engkau hiasi aku dengan kelancangan pada hal-hal yang Engkau haramkan, atau keinginan bermaksiat kepada-Mu, atau kecondongan untuk menentangMu, atau meninggalkan ketaatan pada-Mu, atau meremehkan hak-Mu, atau keraguan akan rezeki-Mu. Maka, aku memohon satu pandangan dari pandangan-pandangan-Mu, satu rahmat dari rahmat-rahmatMu, dan satu pemberian dari pemberian-pemberian-Mu yang lembut. Berilah aku rezeki dari karunia-Mu, jauhkanlah aku dari kejahatan makhluk-Mu, jagalah aku dalam agama Islam, dan lihatlah kami dengan mata-Mu yang tidak pernah tidur, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (Dibaca 3 kali).
(Ya Tuhanku), dengan pemuliaan teragung’ pada malam pertengahan Bulan Syakban yang mulia ini, yang di dalamnya dipilah dan ditetapkan seluruh perkara dengan bijak, jauhkanlah kami dari bencana, baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui. Ampunilah kami dari segala dosa yangEngkau lebih mengetahuinya. (Dibaca 3 kali).
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan yang Engkau ketahui. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang Enykau ketahui. Dan, aku memohon ampunan-Mu dari segala yang Enykau ketahuil, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara tersembunyi.
Ya Allah, sesungguhnya ilmu berada di sisi-Mu, dan ia tertutupi dari kami. Kami tidak mengetahui perkara yang harus kami pilih; kami menyerahkan semua urusan kami kepada-Mu, memanjatkan seluruh kebutuhan kami kepada-Mu, dan berharap kepada-Mu untuk kemelaran dan kemiskinan kami, maka bimbinglah kami ya Allah. Bimbinglah kami menuju perkara-perkara yang Engkau cintai dan paling terpuji di sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau menetapkan sesuatu sesuai kehendak-Mu dan melakukan apa pun yang Engkau inginkan. Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah yang Mahatinggi dan Mahaagung, “Mahasuci Tuhanmu yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.’ Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad, sebaik-baik ciptaan-Nya, juga kepada keluarga dan para sahabatnya.
Shalat Hari Arafah
Hari Arafah adalah hari paling mulia dan musim paling agung dalam satu tahun. Keutamaannya disebutkan oleh Rasulullah saw. dalam banyak hadis. Di sini kami menyebutkan sebagian saja.
Diriwayatkan Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah membangga-banggakan ahli Arafah kepada penduduk tangit, Allah. berfirman kepada mereka, ‘Lihatlah hambahamba-Ku yang telah datang bertamu kepada-Ku dalam keadaan kusut dan berdebu.” (HR Ahmad, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim).
Diriwayatkan Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada hari ketika Allah begitu banyak membebaskan seorang hamba dari siksa neraka seperti hari Arafah. Sesungguhnya mereka berkumpul di Padang Arafah untuk mengagungkan Allah, lalu Allah membanggakan mereka di hadapan para malaikat Nya. Allah berfirman, ‘‘Apakah yang diinginkan oleh mereka.” (HR Muslim, An Nasa’i, dan Ibnu Majah. Razin menambahkan dalam kitab Jami’nya, “Saksikanlah oleh kalian, wahai malaikat-Ku, sesungguhnya Aku sudah mengampuni dosa-dosa mereka.”)
Ibnu Abbas r.a. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Seandainya orang-orang yang berkumpul di Padang Arafah itu mengetahui kepada siapa mereka berkumpul, niscaya mereka akan memohon karunia Allah. Setelah mendapatkan ampunan.” (HR AthThabrani).
Diriwayatkan Ibnu Mubarak dari Sufyan ats-Tsauri, dari Zubair bin Uday, dari Anas bin Malik r.a yang menuturkan: Rasulullah saw. berwukuf di Padang Arafah, dan matahari hampir terbenam, lalu beliau bersabda, “Wahai Bilal, perintahkanlahmanusia untuk diam.” Kemudian Bilal berdiri lalu berkata, “Diamlah kalian untuk Rasulullah!” Maka semua terdiam, kemudian Nabi saw. bersabda, “Wahai umat manusia, malaikat Jibril baru saja datang kepadaku, lalu dia membacakan salam dari Tuhanku, dan berkata, ‘Sesungguhnya Allah telah memaafkan ahli Arafah, dan ahli masy’ar, dan menerima keletihan mereka semua.” Umar bin Khaththab r.a. berdiri dan berkata, “Wahai Rasulullah, apakah ini khusus untuk kami?” Lalu Rasulullah saw. menjawab, “Ini untuk kalian semua, dan untuk yang datang setelah kalian hingga Hari Kiamat.” Lantas Umar bin Khaththab r.a. berkata, “Betapa banyak kebaikan Allah Swt”
Doa Hari Arafah yang Biasa Dibaca Imam Zainal Abidin
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Ya Allah, ini adalah Hari Arafah, hari yang Engkau muliakan, istimewakan, dan agungkan. Di dalamnya Engkau sebarkan kasih sayang-Mu, Engkau limpahkan ampunan-Mu, Engkau perbanyak pemberian-Mu, dan Engkau berikan karunia-Mu kepada para hambaMu. Aku adalah hamba-Mu yang telah Engkau beri nikmat sebelum dan setelah Engkau ciptakan, maka jadikanlah aku termasuk hambaMu yang Engkau beri dia petunjuk ke agama-Mu, Engkau jaga dia dengan cinta-Mu, Engkau masukkan dia dalam golongan-Mu, Engkau bimbing dia untuk mengikuti para wali-Mu dan memusuhi para musuh-Mu. Kemudian Engkau memerintahnya tetapi dia tidak mau melaksanakan perintah-Mu, dan Engkau melarangnya tetapi dia tidak mematuhi larangan-Mu, bukan karena melawan-Mu atau berlaku sombong di hadapan-Mu.
Inilah aku yang berada di hadapan-Mu, merasa kecil dan hina. Dengan tunduk, khusyuk, dan takut, aku mengakui segala dosa dan kesalahan besar yang telah kKuperbuat. Aku meminta suaka pengampunan-Mu, aku mengungsi untuk rahmat-Mu, dan aku meyakini bahwa tiada satu pun penampung yang bisa menampung pengungsianku dari-Mu, tidak pula suatu penghalang yang dapat menghalangiku dari-Mu. Maka, berikanlahpadaku sesuatu yang telah Engkau berikan kepada orang yang mengaku bersalah pada-Mu, berupa karunia-Mu. Bermurahlah padaku sebagaimana Engkau telah bermurah kepada orang yang menyerahkan diri pada-Mu, berupa maaf-Mu. Anugerahilan aku sesuatu yang dengannya aku tidak menyaingi keagungan-Mu, sebagaimana Engkau telah menganugerahi orang yang sangat berharap pada-Mu, berupa pengampunan-Mu. Jadikanlan aku pada mailam ini termasuk orang yang mendapatkan bagian dari keridhaan-Mu. Jangan biarkan aku kembali dengan tangan kosong, tanpa mendapatkan apa-apa yang dibawa kembali oleh para ahli ibadah-Mu. Sekalipun belum beramal saleh sebanyak mereka, tetapi aku telah mengesakan-Mu, meniadakan lawan, bandingan, dan padanan untuk-Mu. Aku mendatangi pintu-pintu yang telah Engkau perintahkan untuk didatangi. Aku pun mendekatkan diri kepada-Mu dengan sesuatu (shalat) yang tak seorang pun akan dekat dengan-Mu tanpa mendekatkan diri dengannya. Kemudian aku mongikutinys dengan inabah (kembali mendekat) kepada Mu, menghinakan dan menenangkan diri untuk-Mu, berbaik sangka kepada Mu, percaya dengan apa-apa yang ada di sisi-Mu, menggenapinya denyan berharap kepada-Mu, yang sedikit sekali orang celaka karena berharap pada-Mu dengannya, lalu aku memohon kepada-Mu permintaan yang rendah, hina, menyedihkan, papa, cemas, dan memelas, dengan penuh rasa takut, merendahkan diri, dan memohon perlindungan-Mu, ‘? tanpa bingkai kesombongan orang-orang yang menyombongkan diri. Wahai Yang tidak menyegerakan (siksa bagi) orang-orang yang berbuat kejahatan, wahai Yang memberi kesempatan berhenti kepada para pelaku keburukan dan berkenan melihat kelakuan orang-orang salah. Aku adalah pelaku kejahatan dan pembuat keburukan yang mengaku bersalah. Aku adalah orang yang malu kepada para hamba-Mu dan menghadap-Mu. Aku adalah orang yang memuliakan para hamba-Mu dan mengimani-Mu. Aku adalah orang yang berbuat jahat kepada diri sendiri. Dan, aku adalah orang yang tergadai dengan kemalangannya. Aku memohon kepada-Mu dengan hak makhluk terpilin dan termuliaMu, agar Engkau memperbaiki diriku pada hari ini sebagaimana Engkau telah memperbaiki mereka yang datang kepada-Mu dengan tangan hampa lalu kembali dengan mendapatkan ampunan dan tobat dari-Mu. Naungilah aku dengan naungan yang Engkau berikan kepada para ahli ketaatan, kedekatan, dan kedudukan tinggi di sisi-Mu. Perlakukan hatiku sebagaimana Engkau mempekerjakan hati orang-orang taat, membahagiakan hati para ahli ibadah, dan membebaskan hati orang-orang yang suka menghina. Lindungilah aku dari sesuatu yang menjauhkanku dari-Mu; dari sesuatu yang membatasi antara keberuntunganku dan Engkau; juga dari sesuatu yang menghalangiku dari apa-apa yang kuusahakan disisi-Mu. Mudahkanlahuntukku jalan kebaikan menuju-Mu; teladan menujunya sebagaimana yang Engkau perintahkan; dan keterang-benderangan di dalamnya sebagaimana yang Engkau kehendaki. Jangan hapus aku dari golongan orang yang berhak mendapatkan apa yang Engkau janjikan. Jangan binasakan aku sebagaimana binasanya orang-orang yang menentang-Mu akibat murka-Mu. Selamatkanlah aku dari pedihnya fitnah. Jauhkan aku dari keberpihakan pada kelompok. Halangilah antara aku dan musuh yang akan menyesatkanku; antara aku dan hawa nafsu yang akan menjatuhkanku; serta antara aku dan kekurangan yang akan membebaniku. Jangan Engkau tolak aku dengan penolakan-Mu terhadap orang yang tak kauridhai setalah Kaumarahi. Jangan Engkau patahkan hatiku dalam berharap kepadaMu sehingga berputus asa dari rahmat-Mu. Cabutlah kecintaan pada dunia yang hina ini dari hatiku, cinta yang menghalangiku dari apaapa yang ada di sisi-Mu. Anugerahilah aku pembersihan kotoran kemaksiatan. Hilangkan dariku limbah-limbah kesalahan. Sandangilah aku dengan kesehatan dari-Mu. Kalungilah aku dengan selendang ampunan-Mu. Dandani aku dengan limpahan kebahagiaan. Perkuatlah aku dengan taufik dan arahan-Mu. Tolonglah aku dengan niat yang benar, perkataan yang diridhai, dan amal yang lebih baik. Jangan serahkan diriku pada kekuatan dan daya upayaku sendiri, tanpa kekuatan dan daya upaya dari-Mu. Jangan hinakan aku pada hari Engkau membangkitkanku untuk bertemu dengan-Mu. Jangan permalukan aku di hadapan para kekasih-Mu. Jangan lalaikan aku dari mengingat-Mu. Jangan hilangkan rasa syukurku kepada-Mu, bahkan jadikan aku senantiasa bersyukur dalam keadaan orang-orang bodoh lalai terhadap nikmat-Mu. Tunjukilah aku cara memuji-Mu atas apaapa yang telah Engkau utamakan bagiku dan cara mengakui apaapa yang telah Engkau berikan padaku. Jadikanlahharapanku padaMu di atas harapan para pengharap lainnya, dan jadikanlahpujianku kepada-Mu di atas pujian para pemuji yang lain. Jangan hinakan aku pada saat butuh kepada-Mu. Jangan hadapi aku sebagaimana Engkau menghadapi para penentang-Mu. Sungguh, aku ini orang yang berserah diri kepada-Mu. Aku tahu bahwa hujah adalah milik-Mu dan Engkau Yang Paling Berhak atas segala keutamaan. Aku kembali kepada ihsan, ahli ketakwaan, dan ahli ampunan. Sesungguhnya memaafkan lebih utama bagi-Mu daripada menghukum dan menutupi aib lebih dekat dengan-Mu daripada menyebarkannya. Maka, hidupkanlahaku dalam kehidupan yang baik, yang dengannya tertata apa-apa yang kuinginkan dan kucapai apa-apa yang kusenangi, tanpa melakukan hal-hal yang Engkau benci dan larang. Matikanlah aku dengan kematian orang yang mengusahakan cahayanya berada di antara dirinya dan di sebelah kanannya. Hinakanlah aku di hadapanMu dan muliakanlah aku di hadapan para makhluk-Mu. Lesapkanlahdiriku tatkala menyendiri bersama-Mu. Angkatlah derajatku di antara para hamba-Mu. Buatlah aku tak memerlukan selain-Mu dan tambahlah kebutuhan dan kefakiranku terhadap-Mu. Lindungilah aku dari kebahagian musuh, dari turunnya bala, dari kehinaan, dan dari kerja yang terlalu keras. Perbaikilah aku dalam hal-hal yang Kauperiksa dariku dengan kekerasan ataupun kesantunan, dan dengan seretan ataupun sentuhan tembut. Apabila Engkau menimpakan fitnah suatu kaum atau keburukan atasnya, maka selamatkanmlah aku cerrinyss dengan perlindungan-Mu. Apabila Engkau tidak meonempatkanku pada kedudukan memalukan di dunia-Mu, maka jangan tempaitkamn aku pada kedudukan memalukan di akhirat-Mu. Genapilah untukku awal-awal Karunia-Mu dengan akhirnya, juga permulaan manfaat dari-Mu dengan kebaruannya. Jangan Engkau panjangkan sebuah perpanjangan yang seiring dengannya hatiku mengeras. Jangan tegur aku dengan teguran keras yang menghilangkan martabatku. Jangan gemukkan Kekuranganku sehingga kedudukanku terbebani. Jangan Engkau takuti aku dengan Ketakutan yang membuatku Kacau, jangan pula dengan kekhawatiran yang membuatku kesepian tanpanya. Jadikanlah kengerianku pada ancaman-Mu, kekhawatiranku pada permaafan dan peringatan-Mu, dan kKetakutanku pada saat membaca ayat-ayat-Mu. Makmurkanlah malamku dengan bangunku untuk beribadah kepada-Mu, dengan kesendirianku bertahajud untukMu, dengan kesengganganku yang menenteramkan bersama-Mu, dengan pengajuan Kkebutuhan-kebutuhanku kepada-Mu, dan dengan berdiamku hanya untuk-Mu dalam pembebasan leherku dari api neraka dan penyelamatanku dari apa-apa yang ada di dalamnya, yang penghuninya terdiri atas azab-azab-Mu. Jangan biarkan aku aktif dalam kedurhakaan ataupun lalai dalam kesesatan hingga kapan pun. Jangan jadikan aku sebagai contoh (buruk) bagi orang-orang yang sedang bernasihat, atau peringatan bagi Orang-orang yang mencari pelajaran, atau ujian bagi Orang-orang yang melihatku. Jangan makari dengan makar-Mu kepada orang-orang yang pernah Engkau makari. Jangan tukar aku dengan orang lain. Jangan ganti namaku dan ubah tubuhku. Jangan jadikan aku bahan olok-olokan bagi makhluk-Mu. Jangan jadikan aku pengikut kecuali kepada orang-orang yang diridhai. Dan, jangan jadikan aku terhina kecuali dengan hukuman milik-Mu.
Berilah aku dinginnya maaf-Mu, angin sepoi-sepoi-Mu, tetumbuhan wangi-Mu, dan Surga Na’im-Mu. Cicipkanlah aku pada nikmatnya kesenggangan untuk sesuatu yang Engkau sukai, dengan salah satu keluasan dari keluasan-keluasan-Mu, dan pada nikmatnya kesungguhan dalam sesuatu yang mendekatkan ke hadapan dan sisiMu.
Jadikanlah perniagaanku menguntungkan dan putaran usahaku tidak rugi. Kurangi pikiranku tentang tempat berada-Mu, buatiah aku rindu akan perjumpaan-Mu, dan berilah aku tobat nasuha. Cabutlah dari dadaku kedengkian terhadap orang-orang beriman. Adalah untukku sebagaimana Engkau ada untuk orang-orang saleh. Berilah aku daya upaya sebagaimana yang dimiliki orang-orang bertakwa. Jadikanlah lisanku seperti lisan orang-orang jujur di masa lampau dan zikirku sebagai sesuatu yang terus tumbuh hingga akhir zaman. Sempurnakanlahkeluasan nikmat-Mu padaku dan wujud nyata kemurahannya untukku. Penuhilah tanganku dengan pelbagai manfaat dari-Mu. Datangkanlah berbagai kemurahan anugerah-Mu padaku. Jadikanlah aku teman bercakap-cakap para wali terbaik-Mu di surgasurga yang Engkau hias untuk orang-orang mulia di sisi-Mu. Muliakan aku dengan kemuliaan-kemuliaan pemberian-Mu, dalam kedudukan yang telah ditentukan untuk orang-orang terkasih-Mu.
Buatkanlahuntukku di sisi-Mu tempat istirahat yang kuhampiri dengan hati tenang, dan tempat itu memiliki padanan yang bisa kutempati dan kubenarkan dengan pandangan. Jangan hancurkan aku karena besarnya dosa-dosaku dan jangan beberkan kesalahanku pada hari ditampakkannya segala rahasia. Hilangkanlah dari diriku segala keraguan dan syubhat. Banyakkanlah untukku jatah anugerah dari pemberian-pemberian-Mu. Limpahkanlah padaku keberuntungankeberuntungan ihsan dari pelebinan-Mu. Jadikan hatiku yakin dengan apa-apa yang ada di sisi-Mu dan perhatianku tercurah pada sesuatu yang menjadi milik-Mu. Pergunakanlahaku pada hal-hal khusus yang Engkau pergunakan. Berilah hatiku minum saat segala akal kebingungan untuk taat pada-Mu.
Himpunkanlah padaku kekayaan, pengendalian diri, kelembutan, mu’afah (perlindungan dari penyakit dan segala hal yang tidak baik), kesehatan, keluasan, ketenangan hati, dan kekuatan. Jangan lenyapkan kebaikan-kebaikanku karena dirusak oleh maksiatku kepada-Mu. Jangan rusak ketenangan pribadiku bersama-Mu dengan gangguan-ganguan ujian dari-Mu. Lindungilah wajahku dari memintaminta kepada selain-Mu. Lindungilah pula agamaku dari persentuhan dengan apa-apa yang ada pada kaum orang fasik. Jangan buat aku membelakangi orang-orang zalim, dan jangan jadikan mereka tangan dan penolong dalam penghapusan kitab-Mu. Lindungilah aku dari keburukan yang datang dari arah yang tidak kuketahui. Bukakanlah untukku pintu-pintu tobat-Mu, kasih sayang-Mu, belas kasihan-Mu, dan rezeki-Mu yang luas. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang merindukan-Mu. Sempurnakanlah nikmat-Mu atasku, sesungguhnya Engkau sebaik-baik Pemberi Nikmat. Jadikanlahsisa umurku dalam haji dan umrah semata-mata mencari keridhaan-Mu, wahai Tuhan semesta alam.
Selesailah doa Imam Ali Zainal Abidin r.a.
Doa yang Lain untuk Hari Arafah
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad saw. dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah melimpahkan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Mahaagung. Jadikanilah kami bersama mereka (dibaca 100 kali). “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” Ya Allah, bagi-Mu segala puji sebagaimana telah Engkau firmankan dan di atas yang telah Engkau firmankan. Ya Allah, jadikanlah cahaya dalam hatiku, pendengaranku, penglihatanku, dan lisanku. Ya Allah, untuk-Mu shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku. Kepada-Mu aku akan kembali dan kepada-Mu aku akan mendapat ganjaran. Milik-Mu ya Tuhanku segala peninggalanku.
Ya Aliah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, keresahan hati, dan tercerai-berainya urusan. Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari keburukan yang terbawa angin. Ya Allah, sungguh aku telah banyak menzalimi diriku sendiri dan sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau. Maka, ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan kasihanilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ya Allah, berilah aku ampunan yang memperbaiki kondisiku di dunia dan di akhirat. Berilah aku rahmat yang membuatku bahagia di dunia dan akhirat. Karuniailah aku tobat nasuha yang tidak akan kulanggar selamanya. Tetapkanlah aku di jalan istiqamah yang tidak akan kutinggalkan selamanya. Ya Allah, pindahkanlah aku dari kehinaan maksiat ke kemuliaan taat. Cukupkanlah aku dengan yang halal dari-Mu sehingga tak butuh yang haram, dengan ketaatan pada-Mu sehingga tak butuh maksiat, dan dengan karunia dari-Mu sehingga tak butuh selain-Mu. Terangilah hatiku, lindungilah aku dari segala kejahatan, dan himpunkanlah padaku aneka kebaikan, wahai Sebaik-baik Penyayang.
Ya Allah, lapangkanlah dadaku dan mudahkan urusanku. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang masuk di malam hari, dari kejahatan yang masuk di siang hari, dari kejahatan yang dibawa angin, dan dari kejahatan yang dibawa oleh masa. Tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, dan tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan pujian. Dia Yang menghidupkan dan mematikanku. Dia Mahahidup dan tak akan pernah mati. Di tangan-Nya segala kebaikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tunjukilah aku dengan hidayah-Mu dan ampunilah aku di akhirat dan di kehidupan sebelumnya (dunia).
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perpindahan ‘‘afiyahMu (perlindungan dari segala hal buruk), mendadaknya balasanMu, dan semua murka-Mu, wahai sebaik-baik Tujuan, sedermawandermawannya Serambi, dan seberlimpah-limpahnya Tempat untuk dipinta. Berikanlahaku senja yang lebih baik daripada yang telah Engkau berikan kepada siapa pun dari makhluk-Mu dan dapat berhaji lagi ke rumah-Mu, wahai Sebaik-baik Penyayang.
Ya Allah, wahai Yang mengangkat derajat, wahai Yang menurunkan berkah, wahai Yang menciptakan langit dan bumi, telah jelas suara-suara dalam berbagai bahasa memanjatkan keperluan mereka pada-Mu, dan keperluanku adalah jangan Engkau lupakan aku di hari penuh derita, ketika para penghuni dunia telah melupakanku. Ya Allah, sesungguhnya Engkau mendengar perkataanku, melihat tempatku, mengetahui rahasia dan keterus-teranganku, dan tiada satu perkaraku pun yang tersembunyi dari-Mu. Aku adalah seseorang yang menyedihkan lagi fakir, yang meminta pertolongan dan perlindunganMu, yang gemetar mengakui dosa-dosanya. Aku meminta kepada-Mu dengan permintaan orang miskin. Aku memohon kepada-Mu dengan permohonan orang yang berdosa lagi hina. Aku berdoa kepada-Mu dengan doa orang yang merundukkan lehernya kepada-Mu, berurai air mata untuk-Mu, menghinakan jasadnya kepada-Mu, dan tunduk patuh kepada-Mu. Ya Allah, wahai Tuhanku, jangan buat aku celaka dengan doa-doa ini, berlaku lembut dan penuh kasihlah kepadaku, wahai Sebaik-baik Tempat meminta.
Wahai Tuhanku, siapa orang yang memuji dirinya dinadapan-Mu, sedangkan aku mencela diriku sendiri. Wahai Tuhanku, kemaksiatan telah membungkam mulutku, dan aku tidak memiliki wasilah amal maupun penolong kecuali harapanku saja. Wahai Tuhanku, apabila aku tidak berhak mendapatkan rahmat-Mu, maka sesungguhnya rahmat-Mu berhak untuk sampai kepadaku. Rahmat-Mu meliputi segala sesuatu, maka rahmatilah aku. Wahai Tuhanku, andaipun dosa-dosaku besar, ia amatiah kecil bila berada di samping ampunan-Mu, maka ampunilah aku, wahai Yang Maha Pemurah.
Wahai Tuhanku, Engkau adalah Engkau dan aku adalah aku. Aku terbiasa mengulang: dosa dan Engkau terbiasa kembali memaafkannya. Aku menjauhi ketaatan pada-Mu dengan sengaja dan melakukan maksiat dengan sengaja, maka Mahasuci Engkau, betapa agungnya hujah-Mu atas semua itu dan betapa mulianya ampunanMu padaku. Dengan wajibnya hujah-Mu atasku, dengan terputusnya hujahku, dengan kebutuhanku pada-Mu, dengan ke-tak-butuhan-Mu atasku kecuali apa-apa yang telah Engkau ampunkan untukku, wahai sebaik-baik Penyayang, wahai sebaik-baik Muara doa dan harapan, dengan kehormatan Islam, dan dengan kemuliaan Nabi Muhammad saw. aku bertawasul kepada-Mu, maka ampunilah segala dosaku, bubarkanlah aku dari tempat wukuf ini dengan telah diputuskannya segala keperluan, berikanlah apa yang kuminta, dan wujudkanlah harapan yang selama ini kuimpikan.
Wahai Tuhanku, aku telah berdoa kepada-Mu sesuai dengan yang Kauajarkan padaku, maka jangan haramkan harapan yang telah Engkau ketahui dariku. Wahai Tuhanku, betapa Engkau telah menjadikan senja ini bagi hamba yang mengakui dosa-dosanya pada-Mu, khusyuk dengan kehinaannya di hadapan-Mu, berdiam sejenak dengan ihramnya, merendahkan diri kepada-Mu dengan segala amalnya, bertobat kepada-Mu dari segala perbuatannya, memohon ampunan-Mu dari segala kezalimannya, menghiba maafMu atas semua itu, meminta kepada-Mu kesuksesan dalam segala keperluannya, dan berharap kepada-Mu di tempat wukuf ini sekalipun banyak dosa, wahai Tempat berlidung segala yang hidup, wahai Pelindung setiap mukmin. Barang siapa berbuat baik, maka dengan rahmat-Mu ia akan beruntung, dan barangsiapa berbuat jahat, maka dengan kesalahannya sendiri dia akan celaka.
Ya Allah, kepada-Mu kami berkumpul, di halaman-Mu kami menundukkan kepala, hanya kepada-Mu kami berharap, karunia di sisi-Mu yang kami cari, kebaikan-Mu yang kami damba, rahmat-Mu yang kami harap, azab-Mu yang kami takuti, dan ke Baitul HaramMu kami berhaji, wahai Pemilik keperluan para peminta, wahai Yang Maha Mengetahui isi hati para pembisu, wahai Yang tiada tuhan selainNya untuk diseru dan tiada pencipta di atas-Nya untuk ditakuti, wahai yang tiada bagi-Nya pembantu untuk didatangi dan tiada penghalang bagi-Nya untuk disuap, wahai Yang tidak bertambah untuk suatu permintaan kecuali kemurahan dan kedermawanan, wahai Yang tiada bagi banyaknya keperluan kecuali dibalas dan diberi kebaikan.
Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah membuatkan untuk setiap tamu penjamuan, dan kami adalah tamu-Mu, ya Allah, maka jadikanlah surga sebagai penjamuan-Mu kepada kami.
Ya Allah, sesungguhnya setiap utusan mendapatkan hadiah, setiap pengunjung mendapatkan kehormatan, setiap peminta mendapatkan pemberian, setiap pengharap mendapatkan imbalan, setiap pemohon apa-apa yang ada di sisi-Mu mendapatkan ganjaranMu, setiap peminta rahmat yang ada di sisi-Mu mendapatkan rahmatMu, setiap orang yang mencintai-Mu mendapatkan kedekatan dengan-Mu, dan setiap pemohon yang sungguh-sungguh kepada-Mu mendapatkan ampunan-Mu. Sungguh kami telah berkunjung Ke Baitul Haram-Mu dan kami sekarang wukuf di perkumpulan yang agung ini. Kami menyaksikan pemandangan yang mulia ini, sembari mengharap apa-apa yang ada di sisi-Mu, maka janganlahEngkau kecewakan harapan kami.
Wahai Tuhan kami, Engkau terus saja memberikan nikmat sehingga tenanglah jiwa-jiwa dengan nikmat-Mu yang susu-menyusul. Engkau telah menampakkan pelajaran-pelajaran sehingga orang-orang yang diam dapat berkata-kata dengan hujah-Mu. Engkau telah menolong dengan berbagai Karunia sehingga para kekasih-Mu mengakui telah mengabaikan hak-Mu. Engkau telah menampakkan tanda-tanda kekuasaan-Mu sehingga fangit dan bumi mengungkap tanda-tanda kuasa-Mu. Engkau telah menaklukkan dengan kekuatanMu sehingga segala sesuatu tunduk pada kemuliaan-Mu dan seluruh wajah tertegun akan Keagungan-Mu. Ketika hamba-hamba-Mu berbuat salah, Engkau berlaku lembut dan memberi kelonggaran pada mereka. Tetapi, ketika mereka berbuat kebajikan, Engkau membalas dan menerima kebaikan mereka. Ketika kami bermaksiat, Engka tutupi maksiat kami. Ketika kami berbuat dosa Engkau, ampuni dan maafkan kami. Ketika kami berdoa, Engkau mengabulkannya. Ketika kami memanggil-Mu, Engkau mendengarkannya. Ketika kami mendatangiMu, Engkau medekat. Dan, ketika kami berpaling dari-Mu, Engkau memanggil kami.
Wahai Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah berfirman dalam kitab-Mu yang terang benderang kepada Muhammad, penutup para nabi: “Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu, “Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu.’’ Maka Engkau ridha kepada mereka jika mereka mongucapkan kalimat tauhid setelah sebelumnya mereka ingkar. Sedangkan kami bersaksi kepadaMu dengan kalimat tahid yang penuh ketundukan serta kepada Muhammad saw. dan risalahnya dengan penuh koikhlasan, maka ampunilah kami dengan syahadat yang mulia ini dari segala dosa kami di masa lampau. Jangan jadikan keberuntungan kami dalam syahadat lebih sedikit dari keberuntungan orang-orang yang baru masuk Islam. Wahai Tuhan kami, Engkau senang didekati dengan pembebasan budak yang ada pada kami, sedangkan kami adalah budak-Mu dan Engkaulah yang paling berhak dengan keutamaan, maka bebaskanlah kami. Engkau memerintahkan kami untuk bersedekah kepada kaum fakir, sedangkan kami adalah kaum fakir-Mu dan Engkaulah yang paling berhak dengan karunia, maka bersedekahlah kepada kari. Engkau berwasiat kepada kami agar memberi maaf kepada orang-orang yang menzalimi kami, sedangkan kami sudah berlaku zalim pada diri kami sendiri dan Engkaulah yang lebih berhak terhadap kemurahan, maka ampunilah kami. Ya Tuhan kami, maafkanlah kami dan sayangilah kami. Engkaulah Tuhan kami, “Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka.” Ada juga doa-doa lain yang baik dibaca pada Hari Arafah, tetapi kami mencukupkan dengan doa-doa yang sudah kami sebutkan di atas. Yang penting adalah keikhlasan dalam berdoa dan memahami maknanya; bukan sekadar membaca lafalnya, dan Allah Maha Mendengar segala doa hamba-Nya. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan hingga Hari Kiamat.[]
Di antara pintu solusi terbesar adalah tawasul. Tawasul adalah jalan cepat untuk mencapai apa yang kita inginkan, terutama apabila hal itu melalui kekasih Allah Swt. yang memberikan jalan keluar atas segala masalah, yaitu Nabi Muhammad saw. Semoga Allah Swt. selalu melimpahkan shalawat dan salam kepadanya dan juga kepada segenap keluarganya serta yang nasabnya bersambung kepadanya.
Bertawasul dengan Amalan Saleh
Dalam hadis telah dibicarakan dengan sangat baik dan sangat bijak tentang permasalahan tawasu!l dengan amal saleh. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari dan lainnya tentang “hadis gua”, Nabi saw. Bersabda:
Ada tiga orang dari orang-orang sebelum kalian yang sedang bepergian ketika turun hujan. Lalu ketiganya masuk ke dalam gua tetapi kemudian ada batu yang terguling dari gunung menutupi pintu gua tersebut. Kemudian di antara mereka berkata kepada yang lain, “Demi Allah, wahai kawan, tidak akan ada yang dapat menolong kalian kecuali kejujuran (kebajikan).” Maka masing masing berdoa dengan apa yang mereka ketahui sebagai suatu kebajikan. Seorang di antara mereka berkata: “Ya Allah, sungguh Engkau telah mengetahui bahwa aku memiliki dua orangtua yang sudah renta. Setiap malam aku membawakan bagi keduanya susu dari kambing milikku. Pada suatu malam, aku terlambat mendatangi keduanya sehingga ketika aku datang keduanya sudah tertidur sementara keluargaku dan anak-anakku menangis karena kelaparan, sedangkan aku tidak akan memberi minum kepada mereka sebelum kedua orangtuaku; aku enggan untuk membangunkan keduanya dan aku juga enggan meninggalkan keduanya dengan meminum jatah susu keduanya. Aku terus menunggu dalam keadaan seperti itu hingga terbit fajar. Ya Allah, seandainya Engkau mengetahui apa yang aku kerjakan itu semata karena takut kepada-Mu, maka bukakanlah celah untuk kami”. Maka pintu gua itu terbuka sedikit, tetapi mereka belum bisa keluar.
Kemudian orang yang kedua berkata; “Ya Allah, sungguh Engkau mengetahui bahwa aku mempunyai anak pamanku (keponakan) yang merupakan manusia paling aku cintai dan aku pernah menginginkan dirinya untukku tetapi dia menolak kecuali apabila aku dapat memberinya uang sebanyak seratus dinar. Maka aku bekerja dan berhasil mengumpulkan uang tersebut. Lalu aku temui dia dan aku berikan uang tersebut dan dia mempersilakan dirinya untukku, tetapi ketika aku sudah berada di antara kedua kakinya, dia berkata: ‘Bertakwalah kepada Allah, dan janganlah kamu renggut keperawananku kecuali dengan haq.’ Maka aku berdiri lalu pergi meninggalkan uang seratus dinar tersebut. Ya Allah, seandainya Engkau mengetahui apa yang aku kerjakan itu semata karena takut kepada-Mu, maka bukakanlah celah untuk kami,’ maka batu itu bergeser sedikit lagi, tetapi mereka belum juga bisa keluar.
Lalu orang yang ketiga berkata, ‘Ya Allah, sungguh Engkau mengetahui bahwa aku pernah mempekerjakan beberapa orang dan mereka semua kuberi upah, kecuali seseorang yang meninggalkan upahnya dan upah itu kukembangkan. Beberapa lama kemudian, dia mendatangiku dan berkata: “Berikan upahku yang dulu.” Aku menjawab: “Upahmu telah berubah menjadi unta, ternak, sapi, dan budak.” Dia berkata: “Jangan mengolok-olokku.” “Aku tidak memperolokmu,” jawabku. “Ambillah semuanya.” Dia pun mengambil semuanya tanpa tersisa sedikit pun. Ya Allah, seandainya Engkau mengetahui apa yang aku kerjakan itu semata karena takut kepadaMu, maka bukakanlah celah untuk kami.”” Maka Allah membukakan gua itu untuk mereka, lalu mereka dapat keluar.
Hadis yang sangat indah ini menunjukkan dengan sangat jelas permasalahan tawasul. Ketiga pemuda yang terkurung dalam gua tadi bertawasul dengan amal saleh mereka jauh sebelum mereka terperangkap di dalam gua, sehingga mereka tidak bisa keluar.
Bertawasul kepada Nabi saw. sebelum Beliau Diciptakan Nabi Adam a.s.
Bertawasul kepada Nabi Muhammad saw.
Disebutkan dalam hadis bahwa Adam ass. telah bertawasul kepada Nabi Muhammad saw. Beliau bersabda, “Setelah berbuat dosa, Adam a.s. berdoa, ‘Ya Tuhan, aku memohon kepada-Mu dengan Nabi Muhammad agar Engkau mengampuni dosaku, maka Allah berfirman, ‘Wahai Adam, bagaimana mungkin engkau telah mengetahui Muhammad, sedangkan dia sendiri belum aku ciptakan?’ Lalu Adam a.s. menjawab, ‘Ya Tuhanku, Karena saat Engkau menciptakanku dengan tangan-Mu dan meniupkan ruh-Mu atasku, aku mengangkat kepalaku, dan aku melihat di atas ‘Arasy tertulis kalimat Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka dari situlah aku mengetahui bahwa tidak mungkin Engkau mengiringkan nama-Mu dengan nama makhluk-Mu kecuali ia adalah makhluk yang paling Kaucintai’ Kemudian Allah Swt. berfirman, ‘Sungguh benar perkataanmu, sesungguhnya Muhammad adalah makhluk-Ku yang paling Aku cintai, berdoalah dengan menyebut namanya, maka Aku akan mengampuni dosamu. Kalaulah bukan karena Muhammad, niscaya Aku juga tidak akan menciptakanmu.” (HR Al-Hakim).’
Hadis ini juga diriwayatkan oleh sejumlah ulama, antara lain AlHafizh Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah wan-Nihayah (Juz 1 hal. 180) dan Al-Hafizh Al-Haitsami (Majma’ az-Zawaid juz 8 hal: 253). Hadis ini dinilai sahih oleh as-Subki dalam kitabnya Syifa As-Saqam Fi Ziyarati Khair Al-Anam. Juga disebutkan dalam as-Siraj karya Al-Balqini, dan Al-Hafizh as-Suyuthi dalam Al-Khashaish Al-Kubra.
Riwayat-Riwayat Lain yang Terdapat dalam Hadis
Ibnu Taimiyah meriwayatkan dua hadis mengenai hal ini. Keduanya diriwayatkan untuk saling menguatkan. Dia berkata: Abu Faraj Ibnu Jauzi meriwayatkan dengan sanadnya kepada Maisarah, dia berkata: Aku bertanya, “Wahai Rasuluilah, kapankah engkau menjadi nabi?” Beliau menjawab, “Saat Allah Swt. menciptakan bumi lalu menuju langit dan diciptakannya tujuh lapis langit, dan Allah menciptakan ‘Arasy, dan dituliskan di sisi ‘Arasy Muhammad adalah utusan Allah, penutup para nabi, dan Allah menciptakan surga yang dihuni Adam dan Hawa. Maka namaku telah tertulis di pintu-pintu, dan lembaranlembaran, dan tenda-tenda, dan Adam di antara ruh dan jasadnya. Maka saat Allah menghidupkannya, dia melihat ke arah ‘Arasy, lalu dia melihat namaku tertulis di sana, maka Allah mengabarkan kepada Adam bahwa Muhammad adalah pemimpin yang berasal dari keturunanmu, saat setan menggelincirkan keduanya dari Surga, maka keduanya bertobat dan bersyafaat dengan menggunakan namaku.”
Abu Nu‘aim meriwayatkan dalam Dalail an-Nubuwwah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Saat Adam berbuat dosa, dia mengangkat kepalanya, kemudian berkata, ‘Ya Tuhan, dengan nama Muhammad, apakah engkau tidak mau memaafkan aku?’ Lalu diwahyukan kepadanya, ‘Siapakah Muhammad?’ Adam a.s. menjawab, ‘Ya Tuhan, setelah Engkau selesai menciptakanku, aku mengangkat kepalaku, dan melihat ke Arasy-Mu, lalu kulihat di sana tertulis kalimat, Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka tahulah aku bahwa dia adalah makhiuk-Mu yang paling mulia dis sisi-Mu, karena Engkau telah menyandingkan nama-Mu dengan namanya.’ Maka Allah berfirman, ‘Ya, benar, maka sekarang Aku telah mengampuni dosamu. Muhammad adalah nabi terakhir dari anak keturunanmu. Kalaulah bukan karena dia, niscaya Aku juga tidak akan menciptakanmu.” Hadis ini memperkuat hadis sebelumnya. Keduanya seperti tafsir buat hadis-hadis yang sahih (lihat Al-Fatawa juz 2 hal. 150).
Kesimpulannya, hadis ini dinilai sahih dan telah dinukil oleh sekelompok ulama dan imam hadis dan para _ penghafalnya. Kedudukan mereka dihormati dan dimuliakan di kalangan kKaum muslimin. Mereka menjaga sunnah Nabi saw. Di antara mereka adalah Al-Hakim, As-Suyuthi, as-Subki, Al-Balqini. Dan, hadis ini dinukil oleh Al-Baihaqi dalam kitabnya yang mensyaratkan agar dalam kitabnya tidak terdapat hadis palsu, dan disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah dan diperkuat lagi oleh Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Al-Fatawa.
Makna Penting dalam Hadis Bertawasulnya Nabi Adam a.s. kepada Nabi Muhammad saw.
Dalam hadis disebutkan bertawasul kepada Nabi Muhammad saw. sebelum diciptakan dunia, titik fokusnya adalah dibenarkan bertawasul kepada makhluk yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah Swt., dan tidaklah disyaratkan bahwa dia harus hidup terlebih dahulu di dunia. Dari hadis itu juga dapat diketahui bahwa pendapat yang mengatakan tidak boleh bertawasul kepada siapa pun kecuali pada waktu hidupnya di alam dunia adalah perkataan orang yang mengikuti hawa nafsu tanpa mengikuti petunjuk yang diberikan Allah Swt.
Tawasul Orang Yahudi kepada Nabi saw.
Allah Swt. telah berfitman dalam Al Quran, “Dan setolah datang kepada mereka Al-Quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir. Maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas Orang-orang yang ingkar itu.”
Ibnu Abbas r.a. berkata: Kaum Yahudi Khaibar memerangi kaum Ghatafan. Saat keduanya bertempur, kaum Yahudi Khaibar ternyata kalah, maka kaum Yahudi Khaibar berdoa dengan mengucapkan, “Kami sungguh memohon kepada-Mu dengan nama nabi-Mu yang buta huruf, yang telah Engkau janjikan pada kami untuk diutus pada akhir zaman nanti, agar Engkau memenangkan kami atas Ghatafan.”
Ibnu Abbas r.a. berkata: Kaum Yahudi Khaibar selalu membaca doa ini apabila bertempur dengan kaum Ghatafan, sehingga mereka dapat dikalahkan. Tetapi, ketika Nabi Muhammad saw. diutus, mereka mengingkarinya. Maka Allah Swt. berfirman dalam Al-Quran: “Dan setelah datang kepada mereka Al-Qur’an dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir. Maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu.” (Tafsir Al-Qurthubi juz 2 hal. 26-27).
Bertawasul kepada Nabi saw. Baik di Saat Beliau Masih Hidup ataupun Setelah Wafat
Utsman bin Hanif r.a. berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. didatangi seorang buta. la mengadukan kondisi penglinatannya yang telah hilang kepada Nabi saw.. Dia berkata, “Wahai Rasulullah, aku tidak memiliki seseorang yang menuntunku dalam berajalan.” Rasulullah saw. menjawab, “Pergilah ke tempat wudhu, lalu berwudhulah di sana, kemudian shalatiah dua rakaat, lantas bacalah doa ini, Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-mu dan menghadapkan diriku pada-Mu, dengan nabi-Mu Muhammad saw., nabi yang membawa kasih sayang, wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap kepada-Mu dengan Tuanmu, maka sembuhkanlah penglihatanku ini. Ya Allah, berilah syafaat kepadanya, sebagaimana engkau telah memberikan syafaat kepadaku.” Utsman bin Hanif berkata, “Demi Allah, kami belum berpisah dengan orang itu, dan pembicaraan belum berlangsung lama di antara kami, sehingga orang itu masuk ke dalam dan di matanya seolah-olah belum pernah terjadi sesuatu.”
Al-Hakim ‘berkata, “Sanad hadis_ ini sahih, tetapi belum diriwayatkan olehnya.” Adz-Dzahabi berkomentar tentang hadis ini: “Sesungguhnya hadis ini sahih (Juz 1 halaman 519). At-Tirmidzi berkata, “Hadis ini hasan sahih gharib, tidak kami kenal kecuali dari sisi ini, dari Hadis Abu Ja‘far,’ disebutkan juga hadis ini di akhir kitab Sunan dalam Bab Doa-Doa.
Al Mundziri berkata, “Hadis ini juga diriwayatkan oleh an-Nasa’i dan Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah dalam kitab Shahih mereka.” Demikian juga hadis ini disebutkan dalam kitab At-Targhib Wa AtTarhib dan dalam kitab An-Nawafil di bab At-Targhib Fi Shalatil Hajah hal. 438.
Hal ini tidak hanya berlaku pada saat Nabi Muhammad saw. masih hidup, bahkan berlaku juga setelah beliau wafat, sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian sahabat, Ath-Thabrani telah meriwayatkan hadis ini, dan menyebutkan di awalnya sebuah cerita, yaitu bahwa seseorang telah datang kepada Utsman bin Affan mengadukan keperluannya. Utsman bin Affan tidak mau menemuinya dan tidak memperhatikan keperluannya, kemudian orang tersebut menemui Utsman bin Hanif dan mengadukan kepadanya peristiwa tersebut. Lantas Utsman bin Hanif berkata kepadanya, “Pergilah ke tempat wudhu, lalu berangkatlah ke masjid, kemudian lakukanlahshalat dua rakaat di dalamnya. Setelah itu, bacalah doa ini:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan menghadapkan diriku kepada-Mu dengan Nabi kami Muhammad saw., nabi pembawa rahmat. Wahai Nabi Muhammad, sesungguhnya aku menghadapkan diriku denganmu kepada Tuhanmu agar Dia memenuhi keperluanku, setelah itu barulah sebutkan apa yang menjadi keperluanmu.”
Maka pergilah orang tadi, kemudian mengamalkan apa yang telah diajarkan oleh Utsman bin Hanif, lantas kembali menemui Utsman bin Affan, lalu dia disambut oleh penjaga pintu, dan digandeng tangannya untuk dipertemukan dengan Utsman bin Affan, setelah itu dia didudukkan di atas permadani bersama Utsman bin Affan, lalu Utsman bertanya kepadanya, “Apa keperluanmu?” Lalu dia menyebutkan keperluannya, maka Utsman memenuhi semua keperluannya tersebut, kemudian Utsman berkata, “Sudah tidak ada lagi keperluanmu sampai saat ini, tetapi apabila nanti kamu ada keperluan lagi datanglah ke sini menemui kami.” Kemudian, setelah pulang dari rumah Utsman bin Affan orang itu lantas pergi menemui Utsman bin Hanif, lantas orang itu berkata, “Semoga Allah Swt. membalas semua kebaikanmu, Utsman bin Affan telah memenuhi semua keperluanku, dan tidak memalingkan mukanya dariku hingga aku menyampaikan segala keperluanku,” kemudian Utsman bin Hanif berkata, “Demi Allah aku belum mengatakan apa pun kepada Utsman bin Affan, tetapi aku pernah melihat Rasulullah saw. didatangi oleh seseorang yang buta, lalu dia mengadukan perihal penglihatannya yang telah hilang, maka Rasulullah saw. bersabda kepadanya, ‘Bersabarlah,’ kemudian orang itu berkata lagi, ‘Wahai Rasulullah, aku tidak memiliki seseorang yang menuntunku dalam berjalan, dan hal ini telah menyulitkan pergerakanku,’ maka Rasulullah saw, bersabda kepadanya, ‘Pergilah ke tempat wudhu, lalu berwudhulah, dan shalatlah dua rakaat, kemudian bacalah doa ini.” Lalu Utsman bin Hanif berkata, “Demi Allah kami belum berpisah dengannya, dan pembicaraan juga belum selesai di antara kami, hingga orang tadi masuk kepada kami dan seolah-olah di matanya belum terjadi sesuatu apa pun.”
Al-Mundziri berkata, “Diriwayatkan oleh ath-Thabrani, dan dia berkata setelah menyebutkannya, hadis ini sahih.”” Demikianlah yang terdapat dalam kitab at-Targhib juz 1 halaman 140. Demikianlah yang terdapat dalam kitab Mujma’ az-Zawaid juz 2 halaman 279.
Dan berkata Syekh Ibnu Taimiyah, “Abu Abdullah Al-Muqaddasi berkata, ‘Sesungguhnya hadis ini sahih.”
Kisah ini disahihkan oleh Al-Hafidz Ath-Thabrani dan Al-Hafidz Abdullah Al-Muqaddasi dinukil kesahihan hadis itu oleh Al-Hafidz Al-Mundziri dan Al-Hafidz Nuruddin Al-Haitsami dan Syekh Ibnu Taimiyah.
Kesimpulan kisah di atas: sesungguhnya Utsman bin Hanif perawi hadis ini yang menyaksikan langsung kisah di atas telah mengetahui tentang cerita orang yang mengadu kepada khalifah akan keperluan hidupnya berdasarkan doa yang dibaca saat bertawasul kepada Nabi saw. dan seruannya saat meminta tolong dengan meminta tolong setelah wafatnya Nabi saw. Setelah orang itu mengetahui dan menyangka bahwa keperluannya dipenuhi berdasarkan perkataan Utsman kepada khalifah, maka Ibnu Hanif segera membantah persangkaan orang itu, lalu ia menyampaikan hadis yang ia dengar dan saksikan sendiri dari Nabi saw. untuk meyakinkannya—bahwa keperluannya dipenuhi karena dia sudah bertawasul kepada Nabi saw.—dan ia menekankannya lagi akan sumpahnya kepada Allah bahwa ia belum pernah bicara apa pun kepada khalifah tentang kondisi orang tersebut.
Bertawasul kepada Nabi pada Hari Kiamat
Bertawasul kepada Nabi pada Hari Kiamat kolak tidak perlu dibahas Panjang lebar di sini, karena hadis-hadis tentang syafaat banyak jumlahnya dan mutawatir. Semua nasnya jelas menunjukkan bahwa mereka yang berkumpul di Padang Mahsyar dan merasa kesusahan maka mereka meminta pertolongan kepada nabi-nabi mereka untuk dibebaskan dari kesusahan tersebut, maka mereka kemudian meminta tolong kepada Adam a.s., lalu kepada Nuh a.s., kemudian kepada Musa a.s. lantas kepada Isa a.s. tetapi para nabi tersebut menyuruh mereka kepada Nabi Muhammad saw. Dan mereka datang meminta pertolongan kepada Nabi saw. maka Nabi saw. segera menolong mereka dan memenuhi permintaan mereka. Rasulullah saw. bersabda, “Aku bersamanya, aku bersamanya.” Lalu Nabi saw. bersujud dengan sujud yang panjang, lalu terdengarlah sebuah seruan, “Angkatlah kepalamu, dan apabila engkau memberi syafaat maka syafaatmu akan di terima.” Ini adalah kesepakatan para nabi dan rasul dan seluruh kaum mukminin dan ketetapan dari Tuhan semesta alam bahwa yang minta tolong saat kesulitan kepada orang yang sangat dekat kepada Allah Swt. adalah salah satu kunci terbesar untuk keluar dari berbagai permasalahan dan diridhai oleh Allah Swt.
Bertawasul kepada Peninggalan Para Nabi
Allah Swt. berfirman, “Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: ‘Sesungguhnya tanda ia akan menjadi Raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.” Tabut yang dimaksud dalam ayat yang mulia di atas adalah sebuah kotak yang diberkahi yang di dalamnya terdapat peninggalan-peninggalan para nabi sebelumnya yang terdiri dar sebuah perjanjian dan tongkat Musa dan tongkat Nabi Harun dan dua lempengan Taurat dan bejana dari emas yang dengannya dada para nabi dibersihkan juga terdapat bajunya Nabi Harun. Peninggalanpeninggalan inilah yang diisyaratkan dalam Al-Quran (Al-Bagarah: 248).
Bani Israil mengambil berkah dari tabut tersebut dan memohnon pertolongan kepada Allah atas musuh-musuh mereka dan membawa tabut itu ke mana pun mereka berperang dan mereka bertawasul kepada Allah saat diperlukan. Tetapi, setelah mereka melakukan banyak maksiat, Allah menghukum mereka dan membiarkan mereka dijajah oleh para penjahat. Setelah itu Allah memberikan anugerahnya kepada mereka dengan mengembalikan tabut tersebut kepada Bani Israil dan menjadikannya tanda atas kekuasaan Thalut bagi mereka (Al-Bagarah: 248). Lihat lengkapnya di Tafsir /bnu Katsir Juz 1 halaman 313 dan Al-Bidayah wan-Nihayah juz 2 halaman 8 serta Tafsir Al-Qurtubi juz 3 halaman 247.
Nabi Bertawasul dengan Namanya Sendiri dan dengan Para Nabi yang Lain Serta Orang-Orang Saleh
Disebutkan dalam Manaqib Fatimah binti Asad (ibu Ali bin Abi Thalib) bahwa ketika dia meninggal, Rasulullah saw. menggali kuburnya dan mengeluarkan tanah dengan tangannya sendiri. Setelah itu Rasululilah masuk ke kuburnya lalu berdoa, “Ya Allah yang menghidupkan dan mematikan dan Dia Yang Mahahidup dan tidak akan mati, ampunilah ibuku Fatimah binti Asad. Lapangkanlah kuburnya dengan nama para nabi-Mu dan para nabi sebelumku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.” Lalu Rasulullah bertakbir untuknya empat kali, kKemudian Rasulullah memasukkan tanahnya itu ke dalam liang lahat bersama Abbas dan Abu Bakar ash-Shidig r.a.
Imam Thabrani meriwayatkan dalam kitab Al-Kabir dan AlAusath yang di dalamnya terdapat seorang Ruh bin Shalah dan ia dipercaya oleh Ibnu Hibban dan Hakim walaupun di dalamnya terdapat kelemahan dan sebagian para perawinya adalah peraw sahih (diriwayatkan dalam kitab Mujma’ Zawaid juz 9 halaman 257), Hadis ini dinilai sahih oleh Ibnu Hibban, Thabrani, dan Hakim.
Dari Abu Said Al-Khudri r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa keluar dari rumahnya untuk shalat, lalu dia berdoa,
‘Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan hak orang-orang yang meminta pada-Mu dan dengan lintasanku ini. Sesungguhnya aku tidak keluar untuk melakukan kejahatan, keburukan, riya, atau sum‘ah, melainkan aku keluar untuk menghindari kemarahanMu dan mengharapkan keridhaan-Mu. Maka, aku memohon kepadaMu agar melindungiku dari neraka dan mengampuniku dari segala dosaku, karena sesungguhnya tidak ada. yang dapat mengampuni dosa selain Engkau, maka Allah akan menerima doanya dan dia akan dimohonkan ampun oleh tujuh puluh ribu malaikat.” Hadis ini diriwayatkan Ibnu Majah dalam Aft-Targhib wat-Tarhib juz 1 hal. 179.
Diriwayatkan juga oleh Ibnu Huzaimah dalam kitab Shahih-nya, juga oleh Ibnu Suni dan Abu Nu’aim. Hadis tersebut dihasankan oleh Al-‘Iraqi dan Ibnu Hajar (lihat kitab Al-Mughni an Hamlil Ashfar lhyan juz 1 hal. 223). Sabda Nabi saw. yang berbunyi “Dengan nama orang-orang yang meminta” maksudnya adalah meliputi mereka yang masih hidup dan telah wafat, semuanya karena dibenarkan bertawasul kepada mereka secara bersamaan.
Bertawasul kepada Peninggalan Nabi Muhammad saw.
Telah dijelaskan bahwa para sahabat Nabi saw. bertabarruk (mencari berkah) dengan peninggalan-peninggalan Rasulullah saw. Dan tabarruk ini hanya memiliki satu makna saja, yaitu bertawasul dengan peninggalan-peninggalan kepada Allah Swt. Karena tawasul itu terjadi dalam berbagai segi tidak hanya dari satu sisi saja.
Misalnya, Amirul Mukminin Umar bin Khathab r.a. sangat menginginkan untuk dimakamkan di samping Rasulullah saw. menjelang ajalnya maka dia mengutus anaknya Abdullah untuk meminta izin kepada Aijisyah, tetapi ternyata Aisyah juga mengatakan ingin dikuburkan di tempat tersebut. Aisyah berkata, “Aku menginginkan tempat itu untuk diriku sendiri tetapi aku akan mewarisinya kepada Umar. Lalu pergilah Abdullah bin Umar untuk menyampaikan berita gembira ini, lalu. Umar berkata: “Segala puji bagi Allah. Tidak ada yang lebih penting dariku selain hal ini” Untuk lebih terperincinya, lihatlah kisah tersebut dalam kitab Shahih Bukhari.
Apakah maksud keinginan Umar dan keinginan Aisyah ini? Kenapa mereka ingin dimakamkan di dekat Nabi saw.? Mengapa hal itu amat penting dan amat dicintai oleh Umar r.a.? Maknanya tentu saja mereka ingin bertawasul kepada Nabi saw. setelah wafatnya dan bertabarruk dengan dikuburkan di samping makamnya.
Lihat juga kisah Ummu Sulaim yang memotong kKantong air minum bagian ujungnya yang biasa pakai Rasulullah saw. dan Anas berkata, “itu milik kami.” Demikianlah, para sahabat berlomba-lomba mengambil sehelai rambut Rasulullah saat beliau dicukur. Lihat juga yang dilakukan Asma binti Abu Bakar yang menyimpan jubah Rasulullah saw., ia berkata, “Kami mencucinya untuk dipakaikan pada Orang yang sakit dan insya-Allah dia akan sembuh.” Ada juga kisah tentang cincin Rasulullah yang disimpan oleh Abu Bakar a.s., lalu oleh Umar, lalu oleh Utsman hingga cincin tersebut terjatuh ke dalam sSumur dan sumur itu menjadi terkenal dengan “Sumur Cincin”.
Bertawasul dengan Makam Nabi Muhammad saw. Setelah Wafatnya
Berkata Imam Al-Hafidz Ad-Darimi dalam As-Sunan dt bab Hal Hal yang Dimuliakan Allah atas Nabi-Nya saw. setelah Wafatnya. Telah berkata Abu Nu’man, telah berkata kepada kami Amru bin Malik Al-Bakri, telah berkata kepada kami Abu Al-Jauza Aus bin Abdullah, ia berkata, “Suatu hari, penduduk Madinah mengalami masa paceklik yang hebat, lalu mereka mengadukan hal itu kepada Aisyah r.a.. Aisyah berkata kepada mereka, ‘Lihatlah kalian kepada makam Nabi saw. dan jadikanlahitu sebagai jendela-jendela langit sehingga tidak ada pemisah antara dia dan langit’ Maka penduduk Madinah melakukan hal tersebut, sehingga turunlah hujan di tengahtengah kami, hingga tumbuhlah rerumputan dan unta menjadi gemuk sehingga banyak lemaknya, oleh karenanya kami menamakan tahun itu dengan tahun perbaikan.” Lengkapnya terdapat dalam kitab Sunan Ad-Darimi juz 1 hal. 43.
Bertawasul dengan makam Nabi saw. tidak dalam artian sebagai kuburannya tetapi karena di dalamnya ada jasad makhluk yang paling mulia dan kekasih Tuhan semesta alam dan kita mengambil kemuliaan dari keagungan ini dan memang layak bagi kita memuliakannya.
Al-Hafidz Abu Bakar Al-Baihaqi berkata: Dikabarkan kepada kami oleh Abu Nashrain Qatadah dan Abu Bakar Al-Farisi keduanya berkata: Telah berkata kepada kami Abu Umar bin Mathar, ia berkata kepada kami: Ibrahim Adz-Dzahali telah berkata kepada kami: Yahya bin Yahya telah berkata kepada kami: Muawiyyah dari Amash dari Abu Shalah dari Malik, dia berkata: “Orang-orang ditimpa musim paceklik pada masa kekhalifahan Umar bin Khaththab r.a., lalu mereka mendatangi makan Nabi saw. dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, tolonglah umatmu; sesungguhnya mereka sedang menderita.’ Maka Rasulullah datang kepada mereka dalam tidur, dan Rasulullah saw. berkata, ‘’Datanglah kalian kepada Umar dan sampaikanlah salam dariku dan kabarilah mereka bahwa mereka akan ditolong dan katakanlah padanya hendaklah engkau menyimpan (menampung).’ Lalu orang itu mendatangi Umar dan mengabarkan tentang mimpinya. Umar berkata, ‘Ya Tuhan, apa yang mereka keluhkan adalah kelemahanku juga.” Sanad hadis ini sahih (demikianlah yang dikatakan Al-Hafidz Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah Juz 1 hal. 91 dalam Bab Peristiwa-Peritiwa Yang Terjadi Tahun 18 Hijriah).
Diriwayatkan dari Ibnu Abi Syaibah dengan riwayat yang sahih dari Abu Shalih As-Saman dari Malik Ad-Dari—bendahara Umaria berkata, “Wahai Rasulullah, umatmu mengalami musibah. Mereka telah menderita.” Kemudian seseorang datang di dalam mimpinya, lalu mengatakan kepadanya, “Datanglah kepada Umar …” sampai akhir hadis.
Dan diriwayatkan oleh Shaif dalam Al-Futuh bahwa yang mendatanginya dalam tidur adalah Bilal bin Harist Al-Muzani. Ibnu Hajar berkata bahwa sanad hadis ini sahih hingga selesai (lihat Fathul Bari juz 2 hal. 415).
Kaum Muslimin Bertawasul dengan Nabi saw. Saat Perang
Disebutkan oleh Al-Hafidz Ibnu Katsir bahwa syiar kaum muslimin saat Perang Yamamah adalah “Ya Muhammad.” Dikatakan teksnya sebagai berikut:
Khalid bin Walid membawa panji Islam hingga melewati mereka, latu berjalan ke Gunung Maslamah dan Khalid hampir mendekati dan dia membunuhnya kemudian kembali, lalu berhenti di antara dua barisan. Lantas Al-Badzar berdoa dan mengatakan dalam doanya, “Aku adalah anak Walid Al-‘Aud dan aku adalah anak Amir dan Zaid, lalu dia menyeru dengan syiar kaum muslimin dan syiar mereka adalah ‘Ya Muhammad” (lihat kitab Al-Bidayah wan-Nihayah juz 6 hal. 324).
Bertawasul kepada Nabi saw. Saat Kesulitan
Khaitsam bin Khanas berkata, “Kami sedang bersama Abdullah bin Umar, lalu kakinya tiba-tiba terluka. Seseorang berkata kepadanya, “Sebutkanlah manusia yang paling engkau cintai.’ Abdullah berkata, “Ya Muhammad!’ Maka tiba-tiba saja ia kembali pulih seperti tidak pernah terjadi apa-apa.”
Mujahid berkata, “Kaki seseorang tergelincir saat dia bersama lonu Abbas r.a., lalu ibnu Abbas berkata, ‘Ingatlah manusia yang paling engkau cintai, lalu orang itu menjawab, ‘Muhammad saw,’ Maka hilanglah sakit di kakinya itu.” (Cerita ini disebutkan Syekh Ibnu Taimiyah dalam Al/-Kalam Ath-Thayyib pada pasal ke-47 hal. 165). iniiah tawasul dalam bentuk seruan.
Bertawasul kepada Selain Nabi saw.
Diriwayatkan dari Uthbah bin Ghazwan bahwa Nabi saw. bersabda, “Bila salah seorang dari kalian tersesat atau mengharapkan pertolongan di suatu tempat yang dia tidak ketahui maka hendaknya dia mengatakan, ‘Wahai hamba-hamba Allah, tolonglah aku, maka sungguh Allah Swt. memiliki hamba-hamba yang tidak bisa kalian lihat dan ia telah mencoba hal ini.” (Diriwayatkan Ath-Thabrani dan para perawinya tepercaya meskipun sebagian dari mereka lemah).
Dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki malaikat di bumi selain Al-hafadzah yang bertugas menuliskan sesuatu yang jatuh dari dedaunan di pohon, maka apabila kalian mendapat masalah di suatu tempat maka hendaklah ia berseru, ‘Wahai hamba-hamba Allah, tolonglah aku.” (HR Ath-Thabrani dan para perawinya tepercaya).
Dari Abdullah bin Mas’‘ud r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Apabila hewan peliharaan kalian hilang di suatu tempat maka hendakiah ia berseru, ‘Wahai hamba-hamba Allah, temukanlah mereka’ sebanyak 2 Kali. Maka sesungguhnya Allah memiliki hamba di muka bumi yang akan menangkap hewan tersebut.” (HR Abu Ya’la dan Thabrani). Ada tambahan dalam riwayatnya, “Dia akan menangkapnya untuk kallan.”
Dalam riwayat hadis ini terdapat seorang perawi bernama Ma’ruf bin Hasan. Dia riwayatnya lemah. Selanjutnya simak kitab Mujma’ azZawa’id wa Munba’ al-Fawa’id karya Nuruddin Ali bin Abu Bakar AI-Haitsami juz 10 hal. 132.
ini juga bertawasul dalam bentuk seruan.
Disebutkan dalam sebuah hadis bahwa Rasulullah saw. berdoa setelah melakukan shalat sunnah dua rakaat: “Ya Allah, Tuhan malaikat Jibril dan malaikat Israfil dan Nabi Muhammad saw., aku berlindung kepada-Mu dari api neraka.”
imam An-Nawawi berkata dalam Al-Adzkar, “Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Sunni. Ini hadis hasan. Lihat Syarh Al-Adzkar karya Al-‘Alan juz 2 hal. 138.
Disebutkannya nama mereka secara khusus dalam artian bertawasul kepada mereka, seolah-olah dia berdoa “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan bertawasul kepadaMu dengan Malaikat Jibril” hingga akhir hadis. ibnu ‘Alan telah mengisyaratkan hal ini dalam kitab Syarh al-Adzkar.[]
Di antara pintu solusi terbesar adalah berziarah kepada Rasulullah saw. Para ulama dan kaum muslim di segala penjuru sepakat akan disyariatkannya berziarah ke makam Nabi saw., apa pun mazhab mereka. Mereka mengajak. orang untuk berziarah ke makam Rasulullah saw. Bagaimana tidak, sedangkan ini termasuk pintu rahmat dari Allah dan jalan Allah kepada kebenaran dan hikmah serta dapat memberikan banyak pahala yang baik dan mendapatkan anugerah yang banyak. Di sana para peziarah akan merasa tenteram. Di bawah naungannya, para peziarah akan merasa senang dan mereka akan bergembira dengan memperoleh syafaat Nabi saw.
Dengan berziarah dan bertawasul kepada Nabi saw., niscaya akan terpenuhi segala keperluannya dan terkabulkan segala doanya. Mereka akan mendapatkan keselamatan dan kenikmatan spiritual. Mereka akan memperoleh kemuliaan dan kegembiraan (Muthafifin: 26). Laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.
Tidak ada yang mengetahui kerinduan’ kecuali yang mengalaminya.
Dan tidak ada yang mengetahui rasa sakit kecuali yang mengalaminya.
Ketahuilah, semoga Allah memberikan taufik-Nya kepadaku dan kepadamu agar selalu taat kepada Allah, maksud dari keistimewaan Nabi saw. dan segera mencapai keridhaan-Nya adalah bahwa sesungguhnya berziarah kepada Nabi saw. disyariatkan dan diperintahkan oleh Al-Quran, hadis, dan ijmak umat ini, serta qiyas.
Inilah dalilnya dari Al-Quran: “Dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jika mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang” (QS. An Nisa: 64).
Ayat ini menunjukkan perintah kepada umat Islam untuk berziarah kepada Rasulullah dan membaca istighfar di sisinya dan juga istighfarnya untuk mereka dan ini tidak terputus dengan wafatnya Rasulullah saw. dan ini juga ditunjukkan bahwa mereka akan mendapati Allah Maha Penerima tobat dan Maha Penyayang tanpa ada keraguan di dalamnya dengan kedatangan mereka kepada Rasulullah saw. dan istighfar yang mereka baca dan ampunan Allah untuk mereka. Adapun istighfarnya Nabi saw. maka dia meliputi kaum mukmin berdasarkan firman Allah Swt., “Dan Mohonkanlah ampun untuk dosamu dan untuk seluruh kaum mukminin dan mukminat.” Dan benar, seperti diriwayatkan Muslim dari sebagian sahabat bahwa mereka memahami ayat ini seperti itu. Maka apabila mereka berziarah kepada Rasulullah dan membaca istighfar maka telah sempurnalah tiga perkara yang mereka akan mendapatkan kasih sayang dan ampunan Allah Swt.
Dalam ayat ini tidak dimaksudkan diakhirkannya Rasul saw. dari istighfar mereka, tetapi maksudnya adalah kemungkinan. Maknanya adalah tidak ada perbedaan dimajukan atau dimundurkan, karena maksudnya adalah memasukkan mereka ke dalam istighfar Nabi saw. disebabkan oleh datangnya mereka dan Istigfar mereka. Hal in ketika kita memahami firman Allah “… dan Rasul memohon ampunan untuk mereka dari firman Allah … mereka datang kepadamu …” maka hal itu tidak diperlukan sebagaimana jika kita mengatakan istghfarnya Nabi saw. tidak terikat ketika beliau hidup sebagaimana ditunjukkan oleh banyak hadis maka tidak membahayakannya firman Allah “dan mereka memohon ampun kepada Allah” karena yang mungkin adalah istighfarnya Rasulullah setelah wafatnya dan dia telah mengetahui kesempurnaan kasih sayang Allah atas mereka. Yang dapat kita ketahui bahwa hai itu tidak ditinggalkan bagi mereka yang datang memohon ampunan kepada Allah Swt., dan ketika itu sudah jelaslah bahwa perkara tadi yang sudah disebutkan di atas hanya dapat diperoleh bagi mereka yang berziarah kepada Nabi saw. yang memohonkan ampunan untuk mereka di saat masih hidup ataupun setelah wafat.
Dan sekalipun diriwayatkan untuk suatu kaum yang masih hidup tetapi ayat yang mulia ini berlaku umum bagi mereka yang sudah meninggal juga. Oleh karena itu, para ulama memahami bahwa ayat ini bersifat umum bagi mereka yang berziarah kepada Rasulullah saw. dan diutamakan bagi mereka yang berziarah ke makam Nabi saw. untuk membaca ayat tadi sambil memohon ampunan Allah Swt.
Dan firman Allah dalam Al-Quran: “Barangsiapa keluar dari rumahnya untuk berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka meninggal maka ganjarannya adalah dari Allah Aza Wajalla,” Tidak diragukan lagi, mereka yang keluar untuk berziarah kepada Rasulullah saw. dengan benar sesungguhnya mereka keluar untuk berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya karena telah dijelaskan bahwa berziarah kepada Rasulullah setelah wafatnya berarti berziarah pada saat masih hidup. Dan ketika berziarah pada saat hidupnya berarti masuk dalam penjelasan ayat ini secara gath‘i (mutlak). Demikian pula setelah wafatnya berdasarkan penjelasan hadis-hadis yang muha di atas.
Adapun dailil-dalil dari sunnah telah disebutkan dalam banyak hadis. Dalil dari qiyas telah dijelaskan juga dari sunnah yang sahih yang berisi perintah untuk berziarah kubur, tentu saja makam Nabi lebih utama dan lebih berhak untuk diziarahi, bahkan tak dapat dibandingkan makam Nabi dengan makam yang lain.
Telah disebutkan bahwa Nabi saw. berziarah pada makam Ahlil Baqi dan Syuhada Uhud, maka makam Nabi lebih utama dan lebih berhak untuk diagungkan. Berziarah ke makam Nabi untuk mengagungkannya dan bertabarruk dengannya agar kita mendapatkan rahmat dan keberkahan dengan memperbanyak shalawat dan salam kepada Nabi di sisi makamnya yang mulia dan dihadiri oleh para malaikat yang menaungi makamnya.
Adapun ijmak kaum musiimin telah dinukil dari sekelompok ulama tentang syariat ini. Perbedaan antara mereka hanya seputar apakah ziarah itu diwajibkan atau disunnahkan. Kebanyakan para ulama masa dulu maupun sekarang menghukuminya sunnah. Tetapi, yang terpenting adalah untuk berziarah tanpa harus beri‘tikaf dan shalat di masjidnya. Oleh karena itu, ulama mazhab Hanafiah berkata, “Sesungguhnya ziarah ke makam Rasulullah saw. mendekati wajib.” Sebagian ulama mazhab Malikiyah berpendapat bahwa hukumnya wajib dan ulama yang lain berkata hukumnya sunnah.
Hal ini ditunjukkan oleh banyak hadis sahih dan jelas tanpa ada keraguan di dalamnya kecuali mereka yang tidak memiliki cahaya dalam dirinya sebagaimana sabda Nabi saw. “Barangsiapa menziarahi makamku maka wajib untuknya syafaatku.” Dalam riwayat lain disebutkan “halal baginya syafaatku.” Hadis ini dinilai sahih oleh sekelompok imam hadis.
Sunnah Nabi dan Ziarah
Para ulama banyak membahas permasalahan ziarah di kitab-kitab manasik bahwa hal itu termasuk perkara sunnah. Hal ini diperkuat dengan banyak hadis yang akan kami sebutkan di bawah ini.
Dari Ibnu Umar ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa datang berziarah kepadaku yang ia tidak memiliki keperluan kecuali menziarahiku maka aku berhak memberinya syafaat pada Hari Kiamat.” (HR Ath-Thabrani).
Dari Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa berziarah ke makamku setelah aku wafat maka dia seperti menziarahiku saat aku masih hidup.” (HR Ath-Thabrani).
Para ulama telah berbicara berkaitan dengan hadis-hadis ziarah dan mengkritik sanad-sanadnya dan memerinci permasalahan itu dengan detail yang tidak perlu kami sebutkan di sini. Cukuplah kami simpulkan saja sebagai berikut.
Sesungguhnya hadis-hadis tentang ziarah memiliki banyak jalur periwayatan. Hadis yang satu memperkuat hadis yang lain (lihat Imam Al-Manawi dari Al-Hafiz Adz Dzahabi dalam Faidhul Qodir juz 6 hal. 140).
Perkataan Sebagian Ulama Salaf tentang Ziarah
Sekelompok ulama salaf telah menegaskan dan juga para penghafal sunnah yang suci atas permasalahan ziarah dan disunnahkannya bepergian untuk berztarah.
Di antara para ulama tersebut adalah Imam Malik bin Anas. Imam Malik berkata kepada Khalifan Al-Mahdi, “Sesungguhnya tidak diketahui makam nabi di muka bumi ini kecuali makam Nabi Muhammad saw. dan apabila mengetahui bahwa makam Nabi Muhammad ada di sisi mereka maka hendaknya mereka mengetahui keutamaannya” (demikian disebutkan dalam kitab Al-Madari).
Di antara mereka adalah Al-Qadhi ‘lyad. Lihat pendapatnya dalam Kitab Asy Syifi’i Mabahits Az-Ziyarah. Demikian juga dalam Syarah Muslim karya Imam Nawawi juz 1 hal.177.
Di antara mereka adalah Imam Nawawi. Lihat pendapatnya dalam kitab Al-ildhah tentang keutamaan berziarah, dan dalam kitab Syarah Muslim Juz 9 hal.106.
Di antara mereka adalah Imam Ibnu Hajar Al-Haitsami dalam Kitab Hasyiyyah. Di antara mereka adalah Al-Hafidz Ibnu Hajar AlAsqalani dalam kitabnya Fathul Bari juz 3 hal. 66. Di antara mereka adalah Syekh Al-Kirmani dalam kitab Syarh Al-Bukhari juz 7 hal. 12. Di antara mereka adalah Al-Aini dalam kitab Syarh Al-Bukhari juz 7 hal. 254. Di antara mereka adalah Abu Muhammad bin Qudamah AlHanbali dalam kitab Asy-Syarah Al-Kabir Juz 3 hal. 495.
Di antara mereka adalah Syekh Al-Bahuti dalam kitab Kasyf Al-Qana’. Di antara mereka adalah Syekh Al-Futuhi Al-Hanbali dan Syekh Mar’i Al-Hanbali dalam kitab Dalil Ath-Thalib. Di antara mereka adalah Syekh Al-Fairuz Al-Abadi dalam kitabnya Ash-Shalat wal AlBasyar. Di sana juga terdapat kitab-kitab lain yang mengkhususkan diri membahas permasalahan Ziarah, seperti kitab Al-Jauhar alMunazhzham fi Ziyaratil Qobril Mu’azhzham karya Ibnu Hajar AlAsqalani dan kitab Kusyafa as-Saqam karya Ibnu As-Subki.
Adab Berziarah
Di antara syarat diterimanya ziarah adalah adab ketika memberi salam kepada Nabi saw. Ibnu Qayyim menggubah Qashidah an-Nuniyah. Dalam syair tersebut dijelaskan cara berziarah dan adab yang pantas dilakukan, dan bagaimana perasaan peziarah saat dia sedang berada di hadapan makam Nabi saw. yang mulia, dan apa yang sebenarnya pantas untuk dirasakan saat di sana.
Disebutkan di bagian akhir bait-bait syair tersebut bahwa berziarah dengan berbagai perasaan ini dan dengan tata caranya tersebut merupakan amalan mulia.
Apabila kami telah sampai di Masjid Nabawl Kami melakukan shalat tahiyat masjid terlebih dahulu sehanyak dua rakaat Dengan menyempurnakan rukun-rukun dan khusyuknya Dan menghadirkan hati, melakukannya dengan baik Kemudian kami berniat untuk berziarah dengan bermaksud Maqam yang mulia sekalipun berada di pelupuk mata Maka kami berdiri dekat maqam, dengan penuh ketundukan Dengan penuh kehinaan, baik dalam keadaan sembunyi maupun terangterangan Seolah-olah beliau masih hidup dan dapat berbicara , Orang-orang yang berdiri itu merasakan sesuatu yang amat mendalam Mereka memiliki kewibawaan itu Dan merasa amat bergetar Semua mata banjir dengan tetesan air mata Dan itu bisa berlangsung setiap masa Seorang muslim datang dengan memberikan salam Dengan penuh ketundukan kepada memiliki imu dan memiliki iman Suara tidak dikeraskan di sekitar makamnya Sekali-kali tidak, dan mereka tidak bersujud kepada makam Sekali kali tidak, tidak pernah ada yang bertawaf di makam Seakan-akan makam adalah rumah kedua Kemudian aku memujinya dengan doa-doa mengharapkan ridha Allah sambil menghadap ke Baitullah Inilah ziarah yang amat penting tetapi tetap berpegang teguh pada syariat islam dan iman Ziarah ini salah satu amalan terbaik yang memberikan pahala yang besar dalam timbangan amal di Hari Kebangkitan
Riwayat Terbaik dalam Doa Ziarah
Di antara riwayat terbaik dalam doa ziarah adalah apa yang dikisahkan oleh Al-Athabi: Aku sedang duduk di sisi makam Nabi saw. tiba-tiba datang seorang Arab pedalaman lalu dia berkata, “Assalamualaikum, wahai Rasulullah. Aku telah mendengar Allah berfirman: Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Aku telah datang kepada-Mu dengan memohon ampun atas dosa-dosaku dan memohon syafaatmu pada Tuhanku.” Kemudian dia membaca syair.
Wahai sebaik-baik makhluk yang dimakamkan di tempat ini Aku merasa baik saat berada di sini Aku siap mengorbankan jiwaku untuk makammu ini Di dalamnya terdapat kemuliaan dan kasih sayang
Kemudian orang Arab pedalaman itu pergi, tiba-tiba aku merasa mengantuk dan tertidur. Dalam tidurku aku bermimpi melihat Rasulullah saw., beliau bersabda, “Temuilah orang Arab pedalaman itu, temuilah ia, sesungguhnya Allah telah mengampuni dosanya” Kisah ini telah banyak disampaikan oleh banyak ulama di antaranya Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam tafsirnya yang terkenal ketika menafsirkan QS An-Nisa’: 64.
Juga diriwayatkan oleh Imam An-Nawawi dalam kitabnya Al-idhah di bab keenam hal. 498. Dituturkan pula oleh Syekh Abu Muhammad bin Qudamah dalam Al-Mughni Juz 3 hal. 556 dan dinukil juga oleh Syekh Abul Faraj bin Qudamah dalam As-Syarah Al-Kabir juz 3 hal. 495. Dinukil juga oleh Syekh Mansur bin Yunus Al-Bahuti dalam Asyaful Qana’ termasuk kitab yang terkenal dalam mazhab Hanbali Juz 5 hal. 30. Disebutkan juga oleh Imam Al-Waqi’ah seperti itu.
Doa Imam An-Nawawi
Keselamatan untukmu, wahai Rasulullah. Keselamatan untukmu, wahai Nabi Allah. Keselamatan untukmu, wahai pilihan Allah. Keselamatan – untukmu, wahai makhluk terbaik Allah. Keselamatan untukmu, wahai kekasih Allah. Keselamatan untukmu, wahai pemberi peringatan. Keselamatan untukmu, wahai pemberi kabar gembira. Keselamatan untukmu, wahai yang suci. Keselamatan untukmu, wahai yang menyucikan. Keselamatan untukmu, wahai nabi pembawa rahmat Keselamatan untukmu, wahai nabi umat. Keselamatan untukmu, wahat Abul Qasim. Keselamatan untukmu, wahai utusan Tuhan Semesta Alam. Keselamatan untukmu, wahai pemimpin para rasul dan penutup para nabi. Keselamatan untukmu, wahai yang terbaik dari seluruh ciptaan Allah. Keselamatan untukmu, wahai pemimpin para pemuka orang-orang masyhur. Keselamatan untukmu dan untuk ahli baitmu, istri-istrimu, keturunanmu, dan sahabatmu semuanya. Keselamatan untukmu dan untuk semua nabi dan hamba Allah yang saleh. Semoga Allah membalas kebaikanmu kepada kami, wahai Rasulullah, dengan balasan terbaik, sebagaimana Allah membalas kebaikan Rasul dan Nabi kepada umatnya. Semoga Allah senantiasa memberikan shalawat kepadamu setiap kali seseorang ingat padamu dan setiap kali seseorang lalai akanmu dengan shalawat yang lebih utama, lebih sempurna, dan lebih baik daripada shalawat yang diberikan atas salah satu dari seluruh makhluk.
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, Yang Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi bahwa engkau adalah hamba, rasul, dan makhliuk pilihan-Nya. Aku juga bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan risalah, menunaikan amanah, menasihati umat ini, dan berjuang di jalan Allah dengan sebenar-benar perjuangan.
Ya Allah, berikanlah beliau wasilah dan karunia. Bangkitkanlah beliau di tempat mulia yang telah Engkau janjikan. Dan, berikanlahbeliau akhir yang semestinya diminta oleh semua peminta.
Ya Allah, limpahkan shalawat kepada Muhammad, hamba dan utusan-Mu, nabi yang buta huruf, dan kepada segenap keluarga Muhammad, istri-istrinya, dan seluruh anak keturunannya sebagaimana Engkau telah bershalawat atas Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Berkahilah Muhammad, nabi yang buta huruf, dan segenap keluarga Muhammad, istri-istrinya, dan seluruh anak keturunannya sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Ibrahim dan keluarga lpbrahim di seluruh alam ini. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahaagung.
(Demikianlah yang disebutkan dalam kitab Al-Idhah karya Imam Nawawi hal. 495).
Doa Ziarah yang Terkenal dari Kalangan Salafush Shaih
Keselamatan, rahmat, dan berkah Allah untukmu, wahai Nabi (dibaca 3 kali), Semoga Allah melimpahkan shalawat kepadamu, wahai Rasulullah, yang lebih utama, lebih suci, lebih banyak, dan lebih tinggi dari shalawat lain yang pernah diberikan kepada para nabi dan kekasih-Nya. Aku bersaksi, wahai Rasulullah, bahwa engkau telah menyampaikan pesan-pesan yang engkau bawa, telah menasihati umatmu, dan telah menyembah Tuhanmu hingga datang padamu kematian, dan bahwa engkau sebagaimana digambarkan Allah dalam kitab-Nya: “Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dani kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Semoga shalawat dari Allah, para malaikat, para nabi, para rasul, seluruh makhluk, serta seluruh langit dan bumi-Nya terlimpah untukmu, wahai Rasulullah.
Keselamatan untuk kalian berdua, wahai sahabat Rasulullah, Abu Bakar dan Umar. Semoga kasih sayang dan keberkahan Allah selalu terlimpah kepada kalian berdua. Semoga Allah membalas kebaikan kalian berdua atas Islam dan umatnya, dengan sebaik-baik balasan yang diberikan untuk dua pembantu Nabi ini, juga atas baiknya kekhalifahan bagi umat setelah beliau wafat. Semoga Allah membalas kebaikan kalian berdua dengan surga-Nya dan, untuk kami pula bersama kalian berdua, dengan rahmat-Nya, karena sesungguhnya Dialah sebaik-baik Penyayang.
Ya Allah, sesungguhnya aku memberikan kesaksian di hadapanMu, rasul-Mu, Abu Bakar, Umar, para malaikat yang turun di raudhah mulia ini, dan orang-orang yang beriktikaf di sini bahwasanya aku bersaksi tiada tuhan selain Allah, Yang Esa dan tiada sekutu bagiNya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Aku juga bersaksi bahwa semua yang beliau bawa berupa perintah, larangan, serta berita yang telah terjadi dan yang akan terjadi adalah benar; tidak ada kedustaan dan kebohongan di dalamnya. Aku mengakui kepada-Mu, wahai Tuhanku, segala kejahatan dan kemaksiatanku dalam perasaan, pikiran, keinginan, dan kelalaianku; atau dalam semua yang Engkau catat dariku, termasuk yang jika Kaukehendaki Kauambil dan jika tak Kaukehendaki Kaumaafkan, termasuk pula yang mengandung kekufuran, kemunafikan, bid’ah, kesesatan, kemaksiatan, atau adab yang buruk kepada-Mu, rasul-Mu, para nabi-Mu, atau para wali-Mu dari kalangan malaikat, jin, dan manusia; atau dalam segala yang Engkau ciptakan dalam kerajaan-Mu yang dengan semua itu aku berbuat zalim kepada diriku sendiri, maka ampunilah aku dan berilah aku anugerah yang telah Engkau berikan kepada para kekasih-Mu. Sesungguhnya Engkau Mahabaik lagi Maha Penyayang.
Doa Ziarah Lainnya yang Terkenal
Keselamatan untukmu, wahai Nabi yang mulia (dibaca 3 kali). Keselamatan untukmu, wahai Rasulullah. Keselamatan untukmu, wahai nabi Allah. Keselamatan untukmu, wahai pilihan Allah. Keselamatan untukmu, wahai kekasih Allah. Keselamatan untukmu, wahai pemimpin para rasul. Keselamatan untukmu wahai penutup para nabi. Keselamatan untukmu wahai yang terbaik dari semua ciptaan Allah. Keselamatan untukmu wahai imamnya orang-orang bertakwa. Keselamatan untukmu, wahai pemimpin para pemuka orang-orang masyhur. Keselamatan untukmu wahai rahmat bagi semesta alam. Keselamatan untukmu wahai anugerah Allah atas orang-orang beriman. Keselamatan untukmu wahai pemberi syafaat bagi orang-orang yang berdosa. Keselamatan untukmu wahai pemberi petunjuk kepada jalan yang lurus. Keselamatan untukmu wahai yang disifati oleh Allah dengan firman-Nya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti agung dan amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.‘
Keselamatan, rahmat, dan keberkahan untukmu dan untuk seluruh nabi dan rasul, juga untuk seluruh keluargamu, ahli baitmu, istri-istrimu, sahabatmu, dan hamba-hamba Allah yang saleh. Semoga Allah membalas kebaikan Nabi Muhammad saw., dengan balasan apa pun yang beliau berhak atasnya. Semoga Allah membalas segala kebaikanmu kepada kami, wahai Rasulullah, dengan balasan yang lebih baik dari segala balasan yang pernah Allah berikan untuk kebaikan seorang nabi kepada kaumnya atau untuk kebaikan seorang rasul kepada umatnya. Semoga Allah melimpahkan shalawat-Nya kepadamu setiap kali orang mengingatmu dan setiap kali orang lalai akanmu, dengan shalawat yang lebih baik dan lebih sempurna dari shalawat untuk siapa pun dari seluruh makhluk-Nya.
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, Yang Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Aku juga bersaksi bahwa engkau adalah sebaik-baik hamba, utusan, dan makhluk-Nya; bahwa engkau telah menyampaikan risalah, melaksanakan amanah, menasihati umat, dan berjihad di jalan Allah dengan sebaik-baik jihad; juga bahwa engkau seperti yang difirmankan Allah dalam Kitab-Nya. Ya Allah, berikanlah wasilah dan keutamaan kepada Rasulullah. Bangkitkanlah beliau di tempat terpuji yang telah Engkau janjikan. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad—hamba, nabi, dan rasul-Mu; seorang nabi yang buta huruf—juga kepada keluarga Muhammad, istri-istrinya, dan anak keturunannya sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Berkahilah Muhammad, keluarga Muhammad, istri-istrinya, dan anak keturunannya sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim di seluruh alam ini. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahaagung. “Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukkanlah kami ke dalam golongan Orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah).” Segala puji bagi Allah yang telah mengizinkan mataku melihatmu, wahai Rasulullah. Masukkanlah aku dalam raudhah dan hadapanmu, wahai kekasih Allah.[]
Di antara pintu solusi terbesar dan terluas dan jalan yang terdekat serta bermanfaat adalah berzikir kepada Allah, Karena itu adalah penenteram hati dan kunci pintu kelembutan Allah dan jalan yang membawa pada keagungan Allah dan dengannya akan terasa kemakhiukan kita. Kita menjadi seorang murid yang tidak ditimpa kesedihan atau kesusahan atau kegalauan kecuali apabila dia lalai dari mengingat Allah.
Bila kita menyibukkan diri dengan berzikir kepada Allah maka akan kekal kegembiraannya dan berbinar-binar matanya karena zikir merupakan kunci kebahagiaan dan memberikan jalan keluar atas segala masalah, sebagaimana kelalaian adalah kunci kesedihan dan kehinaan. Allah Swt. berfirman, “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyedtakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”
Dan Allah berfirman, “…(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram”? Dan ayatayat mulia lainnya yang memerintahkan kita dalam berzikir.
Dan inilah dalil dari sunnah yang mulia: Rasulullah saw. bersabda: Allah Swt. telah berfirman, “Aku menurut persangkaan hamba-Ku kepada-Ku dan Aku bersamanya ketika dia mengingatKu, apabila dia mengingat-Ku dalam dirinva maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku dan jika dia mengingat-Ku dalam keramaian maka Aku akan mengingatnya dalam keramaian yang lebih baik daripada mereka.” (HR Bukhari dan Muslim).
Rasulullah saw. bersabda, “Telah mendahului kita A/-mufarridun.” Lalu para sahabat bertanya, “Siapakah Al-mufarridun itu. ya Rasulullah?” Rasulullah saw. menjawab, “Mereka adalah orang yang banyak berzikir kepada Allah baik dari kalangan laki-laki atau perempuan.” (HR Muslim).
Rasulullah saw. bersabda, “Maukah kalian kuberitahu apa sebaikbaik amal dan paling suci di sisi malaikat dan akan mengangkat derajat kalian dan lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan emas dan perak dan lebih baik bagi kalian daripada mengalahkan musuh kalian, ketika kalian memukul leher mereka dan mereka memukul leher kalian?” Para sahabat menjawab “Tentu saja ya Rasulullah.” Maka Rasulullah saw. bersabda, “Perbanyaklah berzikir kepada Allah.” (HR At-Tirmidzi dan Al-Hakim).
Nabi saw. bersabda, “Tidak ada satu kaum pun yang duduk berzikir kepada Allah kecuali ia akan dinaungi oleh malaikat dan dipenuhi oleh rahmat Allah dan akan turun atas mereka rasa damai di dalam hati dan Allah akan menyebutkan mereka kopada siapa pun yang ada di sisi-Nya.” (HR Muslim).
Pendapat Para Ulama Salaf tentang Zikir
Ustadz Abu Ali Ad-Daqqaq berkata, “Zikir adalah tanda kewalian. Barang siapa gemar berzikir maka dia telah diberikan kewalian dan barang siapa tidak mau berzikir maka dia telah dijauhkan dari Allah.”
Sahal bin Abdullah at-Tustari ra. berkata, “Tidak ada suatu hari kecuali Allah Swt. berseru, ‘Hamba-Ku tidak menyucikan-Ku. Aku telah mengingatmu tetapi Engkau telah melupakan-Ku dan Aku telah memanggilmu kepada-Ku tetapi engkau pergi kepada selain Aku dan Aku telah menghilangkan bencana dari-Mu tetapi engkau tetap bergelimang dosa, wahai anak Adam, apa yang akan engkau katakan besok apabila mendatangi-Ku?”
Dzun Nun Al-Mashri r.a. berkata, “Barang siapa berzikir kepada Allah dengan sebenar-benarnya zikir maka dia akan lupa atas segala sesuatu yang ada di sekitarnya dan Allah akan menjaganya atas segala sesuatu dan Allah akan memberi ganti atas segala sesuatu.”
Ketika ditanya tentang zikir, Imam Al-Washiti menjawab, “Keluar dari lingkungan yang lalai kepada yang menyaksikan kekuasaan Allah dengan penuh rasa takut dan cinta.”
Ustadz Abul Qasim Al-Qusyairi berkata, “Zikir adalah fondasi yang kuat dalam menempuh jalan Allah yang benar, bahkan ia adalah fondasi utama di jalan ini dan seseorang tidak akan sampai kepada Allah kecuali dengan senantiasa berzikir.”
Sebagian mereka berkata, “Zikir kepada Allah dengan hati laksana pedang bagi para murid. Dengan pedang itu mereka memerangi musuh-musuhnya dan dengannya pula mereka menolak segala serangan yang mengarah kepada mereka. Apabila engkau bisa berzikir dengan hati maka setan akan jatuh tersungkur sebagaimana tersungkurnya manusia apabila dikalahkan oleh setan. Maka, setan akan berkumpul kepadanya lalu berkata ‘kenapa ini’ Jalu ta dyawab ‘dia telah diganggu oleh manusia’ hingga akhir cerita.”
Berzikir dengan Suara yang Keras
Zikir memiliki beberapa macam bagian, kami akan menjelaskannya di sini. Di antara macam zikir adalah zikir dengan suara yang keras dan zikir dengan suara pelan.
Berzikir kepada Allah dibolehkan dengan suara pelan dan keras. Rasulullah amat menyukai kedua macam itu, suara pelan atau keras. Dan, para ulama menetapkan bahwa zikir dengan suara keras lebih utama jika tidak ada rasa riya di dalamnya atau tidak mengganggu orang yang sedang shalat atau membaca Al-Quran atau orang yang sedang tidur. Mereka berdalil dengan sebagian hadis Nabi yang mulia di antaranya:
Diriwayatkan Abu WHurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Allah telah berfirman, ‘Aku menurut persangkaan hamba-Ku kepadaKu dan Aku bersamanya ketika dia mengingat-Ku, apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu, dan jika dia mengingat-Ku dalam keramaian maka Aku akan mengingatnya dalam keramaian yang lebih baik daripada mereka‘” (HR Bukhari). Berzikir di keramaian ini tidak mungkin dilakukan dengan suara yang keras.
Zaid bin Aslam r.a. berkata, “Telah berkata Ibnu Adra r.a., ‘Aku pergi bersama Nabi saw. lalu kami melewati seseorang yang sedang di dalam masjid sambil berzikir mengeraskan suaranya, lalu aku bertanya, ‘Ya Rasulullah, mungkin dia riya?’ maka Rasulullah saw. bersabda, “Tidak, tetapi dia sedang menyeru Tuhannya,” (HR AIBaihaqi).
Berkumpul untuk Berzikir kepada Allah Swt.
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki para malaikat mulia yang senantiasa bergerak untuk mencari tempat-tempat zikir di dunia. Apabila datang di suatu majelis zikir, sebagian mereka mengepakkan sayapnya pada sebagian yang lain ke atas langit, lalu Allah berfirman kepada mereka, ‘Dari mana saja kalian?’ Mereka menjawab, ‘Kami baru saja tiba dari sisi hamba-hamba-Mu yang senantiasa bertasbih kepada-Mu, bertakbir kepadaMu, bertahmid kepada-Mu, bertahlil kepada-Mu, dan berdoa kepadaMu’? Lalu Allah berfirman, ‘Apa yang mereka minta?’ Dan Allah lebih mengetahui permintaan mereka. Malaikat menjawab, ‘Mereka maemohon surga kepada-Mu,’ Lalu Allah bertanya lagi, ‘Apakah mereka pernah melihat surga?’ Mereka menjawab, ‘Tidak ya Tuhan’ Lalu Allah berfirman, ‘Bagaimana kalau mereka melihat surga?’ Aliah berfirman, ‘Atas apa mereka memohon perlindungan?’ Dan Allah lebih mengetahui kondisi mereka. Malaikat menjawab, ‘Mereka berlindung kepada-Mu dari neraka.,’ Lalu Allah berfirman, ‘Apakah mereka telah melihat neraka?’ Malaikat menjawab, ‘Tidak, mereka belum pernah melihatnya’ Lalu Allah bertanya, ‘Bagaimana kalau mereka melihat neraka?’ Kemudian Allah berfirman, ‘Saksikanlah oleh kalian, sesungguhnya Aku telah mengampuni dosa-dosa mereka dan aku telah memberi mereka segala sesuatu yang mereka minta kepadaKu, dan aku melindungi mereka sebagairana mereka memohon perlindungan kepada-Ku.’
Kemudian para malaikat berkata, ‘Ya Tuhan, sesungguhnya di antara mereka ada seorang yang suka melakukan dosa, dia duduk di antara orang yang berzikir padahal dia bukan termasuk golongan mereka,’ Allah berfirman, ‘Dan dia juga aku telah maafkan dosanya. Mereka adalah suatu kaum yang tidak menyakiti orang-orang yang duduk bersama mereka,” (HR Muslim dan Al-Hakim).
Muawiyah r.a. menuturkan: Sesungguhnya Rasulullah saw. menuju halaqah para sahabat, lalu beliau bertanya, “Apa yang membuat kalian duduk di sini?” Mereka menjawab, “Kami duduk untuk berzikir kepada Allah, untuk memuji-Nya” Lalu Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Jibril datang kepadaku dan mengabari bahwa sungguh Allah telah membanggakan kalian di hadapan para malaikat Nya.” (HR Muslim dan Al-Tirmidzi).
Baqi bin Makhlat meriwayatkan dari Abdullah bin Amru bahwa Rasulullah saw. melewati dua majelis, salah satu dari majelis tersebut berdoa kepada Allah dan berzikir kepada-Nya, sedangkan majelis yang lain mengajarkan kepada para jamaahnya ilmu, maka Nabi saw. bersabda, “Kedua majelis tersebut baik, tetapi salah satu lebih baik dari yang lain.”
Dari Abdullah bin Mughafal bahwa Nabi saw. bersabda, “Allah akan berfirman di Hari Kiamat nanti: ‘orang-orang yang berkumpul di sini akan tahu pada hari ini siapakah ahli yang mulia.’” Lalu ada yang bertanya, “Siapakah ahli yang mulia itu, ya Rasuluilah?” Kemudian Nabi saw. menjawab, “Majelis-majelis zikir” (HR Al-Baihaqi).
Rasulullah saw. bersabda, “Allah Swt. Berfirman: Apabila hambaKu mengingat-Ku saat sendirian maka Aku akan mengingatnya dengan sendirian, dan jika dia mengingat-Ku dalam keramaian, maka Aku akan mengingat-Nya dalam keramaian yang lebih baik dan lebih banyak daripada mereka.” (HR Al-Bazzar dan Al-Baihaqi dengan sanad sahih dari Ibnu Abbas r.a.).
Dari Anas bin Malik r.a. bahwa apabila Abdullah bin Rawahah bertemu dengan sahabat-sahabat Rasulullah, dia akan berkata, “Mari kita beriman kepada Allah sejenak.”
Suatu hari dikatakannya kepada seseorang, lalu orang itu marah dan datang kepada Nabi saw. “Wahai Rasulullah, apakah engkau tidak melihat bahwa Ibnu Rawahah tidak beriman kepadamu, dan menggantinya dengan keimanan yang sesat?” Lalu Nabi saw. Bersabda, “Semoga Allah menyayangi Ibnu Rawahah, sesungguhnya ia suka datang ke majelis-majelis zikir yang dengannya Allah membanggakan mereka di hadapan malaikat” (HR Ahmad dengan sanad hasan).
Manfaat dan buah dari berzikir kepada Allah:
- Sesungguhnya zikir akan mengusir setan.
- Sesungguhnya zikir akan mendatangkan keridhaan Allah Swt.
- Sesungguhnya zikir akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahan dalam hati.
- Sesungguhnya zikir akan menghiasi hati dengan rasa senang dan gembira.
- Sesungguhnya zikir akan menguatkan hati dan badan.
- Sesungguhnya zikir akan menerangi wajah dan hati.
- Sesungguhnya zikir akan melancarkan rezeki.
- Sesungguhnya zikir akan menghiasi orang yang mengamalkannya dengan kewibawaan, kebanggaan, dan kecerahan.
- Sesungguhnya zikir akan mendatangkan kecintaan Allah.
- Sesungguhnya zikir akan mendekatkan kita kepada Allah. Semakin rajin zikir akan semakin dekat kepada Allah.
- Sesungguhnya zikir akan membuat pelakunya semakin dekat dengan Allah sehingga Allah memasukkannya dalam pintu ihsan maka dia akan menyembah Allah seakan-akan dia melihat-Nya.
- Sesungguhnya zikir akan membuat seseorang kembali kepada Allah.
- Sesungguhnya zikir akan membukakan baginya pintu dari pintupintu makrifat.
- Sesungguhnya zikir akan membuat Allah mengingatnya sebagaimana firman-Nya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”
- Sesungguhnya zikir akan menghidupkan hati.
- Sesungguhnya zikir akan menguatkan hati dan ruh.
- Sesungguhnya zikir akan membuat hati mulia, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis.
- Sesungguhnya zikir akan menghapuskan segala dosa karena zikir merupakan kebaikan yang amat besar.
- Sesungguhnya zikir akan menghilangkan kejahatan antara seorang hamba dengan Tuhannya.
- Sesungguhnya zikir akan menyelamatkan dari siksa Allah.
- Sesungguhnya zikir akan menjadi penyebab turunnya rasa kedamaian dan kasih sayang Allah.
- Sesungguhnya majelis-majelis zikir adalah majelisnya para malaikat.
- Sesungguhnya zikir akan membahagiakan orang yang mengamalkannya dan membahagiakan orang yang duduk bersamanya.
- Sesungguhnya zikir akan memberikan keamanan bagi seorang hamba dari kengerian di Hari Kiamat.
- Sesungguhnya menyibukkan diri dengan zikir adalah penyebab turunnya pemberian Allah kepada mereka yang lebih banyak daripada yang diberikan kepada orang yang meminta.
- Sesungguhnya zikir adalah ibadah yang paling mudah dan dia termasuk ibadah yang paling agung dan paling mulia.
- Sesungguhnya zikir adalah tanaman surga.
- Sesungguhnya pemberian dan anugerah yang diberikan padanya tidak akan diberikan kepada amalan yang lain, sebagaimana yang disebutkan pada banyak hadis.
- Sesungguhnya senantiasa berzikir kepada Tuhan = akan membuatnya aman dari sifat lupa yang menjadi penyebab kesulitan hamba dalam hidupnya di dunia dan akhirat.
- Sesungguhnya zikir akan menerangi orang yang berzikir di dunia dan menerangi kuburnya.
- Sesungguhnya zikir akan mengingatkan hati dari kelalaian dan membangunkannya dari rasa kantuk.
- Sesungguhnya zikir adalah pohon yang menghasilkan buah makrifat-makrifat yang diharapkan oleh para salik.
- Sesungguhnya orang yang berzikir dekat bersama Yang Dizikirinya dan akan diingat bersama-Nya dan kebersamaan ini akan berbuah kedekatan, kewalian, kecintaan, pertolongan, dan taufik dari Allah Swt.
- Sesungguhnya zikir nilainya sama seperti membebaskan budak dan menafkahkan harta.
- Sesungguhnya zikir adalah puncak kesyukuran. Tidak disebut bersyukur seseorang jika dia tidak berzikir.
- Sesungguhnya dalam hati terdapat keras yang tidak dapat dihilangkan kecuali dengan berzikir kepada Allah.
- Sesungguhnya zikir akan mendatangkan nikmat dan mencegah bala.
- Sesungguhnya zikir akan mendatangkan shalawat dari Allah dan malaikat-Nya kepada yang mengamalkannya
- Sesungguhnya Allah membanggakan orang yang berzikir di hadapan malaikat-Nya.
- Sesungguhnya orang yang gemar berzikir akan masuk surga dengan tertawa sebagaimana diriwayatkan dalam hadis.
- Sesungguhnya zikir kepada Allah adalah penolong terbesar dalam menaati-Nya.
- Sesungguhnya zikir akan memberikan kepada yang mengamalkannya kekuatan dan semangat, sebagaimana yang diajarkan Nabi saw. kepada putrinya Fatimah r.a. dan Ali k.w.
- Sesungguhnya Iantai-lantai di surga dibangun dengan zikir, maka apabila seseorang berhenti dari zikirnya maka malaikat pun berhenti dari membangun.
- Sesungguhnya malaikat akan memintakan ampunan bagi orang yang berzikir sebagaimana malaikat memintakan ampunan bagi orang yang bertobat.
- Sesungguhnya gunung-gunung akan bangga kepada mereka yang senang berzikir kepada Allah.
- Sesungguhnya banyak berzikir kepada Aliah akan memberinya rasa aman dari sifat munafik, karena sesungguhnya orang-orang munafik hanya sedikit zikirnya.
- Sesungguhnya zikir adalah amalan yang memberikan kenikmatan yang sulit diungkapkan, oleh karena itu majelis-majelis zikir diumpamakan dengan taman-taman surga.
- Sesungguhnya selalu berzikir baik sedang di perjalanan ataupun di rumah atau sedang dalam perjalanan atau tidak akan menjadi saksi bagi seorang hamba di akhirat kelak.
- Sesungguhnya zikir akan membuat wajah cerah di dunia dan bercahaya di akhirat sebagaimana sabda Nabi saw.: “Barangsiapa setiap hari mengucapkan 100 kali La ilaha illa Allah…sampai akhir hadis, maka dia akan datang kepada Allah pada Hari Kiamat nanti dan wajahnya sangat bersinar melebihi cahaya bulan pada malam purnama.
- Sesungguhnya zikir menjadi penyebab kebenaran Allah atas hamba-Nya. Sesungguhnya telah dikabarkan dari Allah dengan sifat-sifat kesempurnaan-Nya dan keagungan-Nya maka apabila dikabarkannya dengannya seorang hamba, maka Tuhannya akan membenarkannya. Dan barangsiapa telah dibenarkan oleh Tuhannya maka dia tidak akan dikumpulkan bersama-orang-orang yang kafir.
- Sesungguhnya membiasakan diri selalu berzikir membuatnya semakin gemar melakukan berbagai ketaatan dan akan menguatkan kedudukannya, baik badannya atau hartanya. Sebagaimana disebutkan dalam hadis, “orang-orang fakir dari kalangan Muhajirin.”
- Sesungguhnya seorang hamba apabila mengenal Tuhannya dengan berzikir kepada-Nya dalam kelapangan maka Allah akan mengenainya ketika dalam kesempitan.
- Sesungguhnya zikir adalah obat hati yang akan menyembuhkannya dari segala penyakit dan kelalaian adalah penyakitnya.
Inilah manfaat-manfaat zikir yang dapat kami sebutkan, kami memohon kepada Allah agar memberikan manfaat dengannya dan menjadikannya semata-mata ikhlas karena Allah Swt.
Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw., kepada segenap keluarganya, serta seluruh sahabatnya.|[]
Di antara pintu solusi terbesar adalah mengucapkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad. Nabi saw. telah menjelaskan sendiri hal itu dalam hadisnya. Ubay bin Ka’ab r.a. menuturkan: Aku telah bertanya kepada Rasulullah saw., “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah banyak bershalawat, maka berapa bagian yang aku jadikan dari shalawatku untukmu?” Beliau menjawab, “Terserah kamu.” Kemudian aku bertanya, “Seperempat?” Beliau berkata, “Terserah kamu.“ Lalu aku bertanya, “Separuhnya?” “Beliau berkata, “Terserah kamu.” Aku bertanya lagi, “Dua pertiganya?” Beliau saw. menjawab, “Terserah kamu saja.”” Kemudian aku bertanya lagi, “Kalau begitu aku akan menjadikan seluruh shalawatku untukmu seluruhnya.” Beliau menjawab, “Kalau begitu, cukuplah segala keinginanmu dan Allah Swt. akan mengampuni segala dosamu.” (HR Ahmad, At-Tirmidzi, dan Al-Hakim).
Kita tahu bahwa apabila segala keinginan seorang hamba telah dicukupkan oleh Allah Swt. dalam segala urusan dunianya, maka dia telah dimasukkan oleh Allah dalam wilayah kelemah-lembutannya, dan dia akan diberikan rasa aman dari segala yang dikhawatirkannya, dan dia akan diberikan oleh Allah Swt. perlindungan yang sempurna dari segala bencana, dan disertakan dalam bahtera kesuksesan. Apa maksud dari penjelasan ini? Maksudnya, dia akan dijaga dari segala sesuatu yang menimbulkan kesedihan—seperti kefakiran, utang, penindasan, kehinaan, penyakit, rasa takut, dan sebagainyadari segala bencana dan musibah sehingga hal itu mencakup urusan kebaikan dunianya. Dia akan mendapatkan ampunan dari segala dosa yang membuatnya selamat dari keburukan pada Hari Kiamat sehingga akan memasukkannya ke surga. Oleh karena itu, perkara ini termasuk kebaikannya juga di akhirat kelak.
Apa lagi yang diharapkan seorang hamba dari semua itu? Ini semua akan dia dapatkan karena keberkahan shalawat dan salam atas Rasulullah saw. yaitu kebaikan urusan dunia dan akhirat.
Berikut ini saya akan menyebutkan beberapa manfaat mengucapkan shalawat kepada Rasulullah saw. sebagaimana dituturkan para ulama, khususnya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dan Ibnu Hajar Al-Haitsami.
Pertama, melaksanakan perintah Allah Swt.
Kedua, menyertai Allah dalam bershalawat kepada Nabi-Nya sekalipun terdapat perbedaan di antara kedua jenis shalawat tersebut. Shalawat kita kepada Rasul merupakan suatu doa dan permohonan, sedangkan shalawat Allah kepada Nabi-Nya merupakan pujian dan penghormatan.
Ketiga, menyertai malaikat dalam bershalawat kepada Nabi-Nya saw.
Keempat, mendapatkan sepuluh shalawat dari Allah apabila kita bershalawat kepada Rasulullah satu kali.
Kelima, akan mengangkat derajatnya sepuluh kali lipat.
Keenam, dituliskan untuknya sepuluh kebaikan.
Ketujuh, dihapuskan atasnya sepuluh keburukan.
Kedelapan, mengharap doanya dikabulkan karena doanya itu tertahan di antara langit dan bumi maka dia bershalawat kepada Nabi maka doanya itu akan diangkat kepada Allah Swt.
Kesembilan, bershalawat akan menjadi penyebab didapatkannya syafaat Nabi saw., apabila dia menyandingkannya dengan permintaan wasilah atau memisahkannya.
Kesepuluh, dapat mengampuni segala dosanya.
Kesebelas, Allah akan mencukupkan segala keperluan hambaNya.
Kedua belas, akan mendekatkan hamba-Nya itu kepada Nabi saw. pada Hari Kiamat kelak.
Ketiga belas, itu seperti sedekah bagi orang yang miskin.
Keempat belas, menjadi penyebab dipenuhinya segala keperluan.
Kelima belas, bershalawat menjadi penyebab bershalawat Allah kepada Nabi-Nya dan bershalawatnya malaikat kepada dia.
Keenam belas, bershalawat adalah zakat bagi orang bershalawat kepada Nabi-Nya dan pembersih baginya.
Ketujuh belas, bershalawat adalah penyebab digembirakannya seseorang hamba dengan surga sebelum wafatnya (Ssebagaimana yang disebutkan oleh Al-Hafizh Abu Musa dalam kitabnya dan dia menyebutkan sebuah hadis).
Kedelapan belas, menjadi penyebab diselamatkannya dia dari kengerian yang terjadi di Hari Kiamat (sebagaimana yang disebutkan oleh Al-Hafizh.Abu Musa dalam kitabnya dan ia menyebutkan sebuah hadis).
Kesembilan belas, sesungguhnya bershalawat menjadi penyebab diberi pahala (dibalas) atas shalawatnya kepada Nabi bagi orang yang bershalawat dan salam kepadanya.
Kedua puluh, menjadi penyebab bagusnya suatu majelis dan tidak akan merugikan mereka pada Hari Kiamat kelak.
Kedua puluh satu, bershalawat adalah penyebab diingatkannya seorang hamba atas apa yang terlupa.
Kedua puluh dua, bershalawat akan menjadi penyebab dihilangkannya kefakiran.
Kedua puluh tiga, bershalawat akan menghilangkan dari seorang hamba sifat kebakhilan apabila ia bershalawat kepada Nabi pada saat berzikir.
Kedua puluh empat, menyelamatkannya dari segala masalah.
Kedua puluh lima, membawa pengamalnya ke surga.
Kedua puluh enam, bershalawat akan menyelamatkan majelis dari keburukan karena tidak terdapat di dalamnya zikir kepada Allah dan kepada Rasul-Nya dan memuji Allah dan Rasul-Nya dan bershalawat kepada Rasulullah saw.
Kedua puluh tujuh, bershalawat adalah penyebab disempurnakannya suatu pembicaraan yang diawali dengan pujian kepada Allah dan bershalawat kepada Rasul-Nya.
Kedua puluh delapan, bershalawat adalah penyebab berlimpahnya cahaya seorang hamba saat melewati shirath.
Kedua puluh sembilan, bershalawat akan mengeluarkan seorang hamba dari jurang kehancuran.
Ketiga puluh, bershalawat akan menjadi penyebab dikekalkannya pujian yang baik dari Allah Swt. untuk orang yang bershalawat atas Nabi-Nya di antara langit dan bumi.
Ketiga puluh satu, menjadi penyebab turunnya keberkahan untuk mereka yang bershalawat kepada Nabi-Nya dan memberikan keberkahan dalam amalnya dan umurnya dan segala urusannya.
Ketiga puluh dua, bershalawat akan menjadi penyebab didapatkannya rahmat Allah baginya.
Ketiga puluh tiga, bershalawat akan menyebabkan kekalnya kecintaan Rasul atasnya dan akan menambah serta melipatgandakannya karena bershalawat menjadi salah satu yang termasuk perjanjian keimanan yang mana iman tidak akan sempurna kecuali dengannya.
Ketiga puluh empat, sesungguhnya bershalawat menjadi penyebab kecintaan Allah kepada hamba-Nya.
Ketiga puluh lima, menjadi penyebab turunnya hidayah Allah kepada seorang hamba dan menghidupkan hatinya.
Ketiga puluh enam, bershalawat menjadi penyebab disebutkan namanya atas Arasy.
Ketiga puluh tujuh, bershalawat menjadi penyebab mantapnya langkah ketika di atas shirath dan melaluinya dengan baik.
Ketiga puluh delapan, sesungguhnya bershalawat kepada Rasulullah saw. adalah sedikit saja dari hak beliau yang kita penuhi dan sebagai ucapan rasa terima Kasih kita kepadanya atas segala nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita.
Karena sesungguhnya hak Allah atas kita sangat banyak tetapi Allah Swt. karena kemuliaanNya telah ridha kepada hamba-Nya meskipun hanya sedikit berterima kasih kepada Allah dan memenuhi segala hak Allah.
Ketiga puluh sembilan, sesungguhnya bershalawat kepada Rasulullah termasuk berzikir kepada Allah dan bersyukur atas nikmatNya dan mengetahui segala nikmat Allah atas hamba-Nya yang telah mengutus Rasul-Nya.
Keutamaan Bershalawat dan Salam kepada Nabi saw.
Di antara kemuliaan yang Allah berikan kepada umat Muhammad ini adalah memberikan mereka pahala yang besar dan ganjaran yang banyak bagi mereka yang ingin mengucapkan salam dan shalawat kepada sebaik-baik manusia Muhammad bin Abdullah saw. Sesungguhnya bershalawat dan salam kepada Nabi kita adalah salah satu zikir yang diberi pahala apabila kita mengamalkannya. Orang yang menyibukkan diri membaca shalawat akan memperoleh pahala sekalipun hanya mengucapkan lafal-lafalnya sebagaimana akan diberi pahala mereka yang mengulang-ngulang lafal tahlil, tahmid, dan tasbth. Di sini kami tidak MemMbicarakan perbandingan antara pahala satu amal dan amal lainnya. Tetapi, maksud kami di sini hanya mengatakan bahwa mereka yang menyibukkan diri dengan membaca shalawat kepada Nabi saw. akan memperoleh pahala, sekalipun hanya mengulang-ulang lafal shalawat dan salam. Sebagaimana diberi pahalanya, orang yang hanya mengulangi lafal tahlih, tasbih, tahmid, dan takbir.
Maka bershalawat adalah zikir untuk ibadah dengan lafal dan maknanya. Oleh karena itu, sebagian salaf membiasakan diri membaca shalawat dan salam kepada Rasulullah dengan jumlah tertentu dan terbatas.
Sebagaimana yang kita ketahui, hal itu bukan masalah selama mereka tidak meyakini bahwa hal itu tidak disyariatkan dari Nabi saw., maka cukup apabila mengetahui dari dirinya saja atau dari yang lain, karena masalah ini sebenarnya adalah menisbahkan kepada Nabi saw. yang sebenarnya tidak diriwayatkan dari beliau, maka apabila hal – ini terjadi kami tidak meridhainya. Bahkan, saya akan memeranginya dan kami meyakini bahwa hal itu adalah bid’ah yang buruk dan tercela yang tidak diridhai oleh Nabi saw.
Adapun mereka yang membiasakan diri dengan sesuatu amalan tetapi mereka tahu bahwa amalan itu berasal dari dirinya sendiri dan tidak menyandarkannya kepada Nabi dan tidak meyakini bahwa amalannya itu tidak berasal dari sunnah atau syariat Islam, maka hal itu tidak masalah. Sebagian salaf telah mengamaikan hal ini.
Telah diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud r.a., ia berkata “Wahai Zaid bin Wahab, janganlahengkau meninggalkan amalan di hari Jumat, yaitu engkau bershalawat 1.000 kali pada hari Jumat dan mengucapkan, ‘Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad seorang nabi yang ummi.’”
Pengaruh Shalawat kepada Nabi dalam Suluk dan Tarbiyah
Syekh Abdul Aziz bin Ali Al-Makki Az-Zamzami berkata dalam kitabnya Mandzumah at-Tafsir yang diberikan penjelasan oleh guruku yang juga merupakan ayahku yaitu As-Sayyid Alwi Al-Maliki dalam kitabnya Faidul Khabir—bahwa bersahalawat kepada pemimpinnya para pemimpin termasuk perkara yang amat penting dalam seluruh waktu bagi mereka yang ingin mendekatkan dirinya kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi.
Sesungguhnya hal itu menunjukkan pada dirinya sebagai seorang pemula dalam mendekatkan dirinya kepada Allah dan sama-sama memerlukan hal itu bagi seorang yang sedang belajar dan sedang menempuh jalan kepada Allah dan juga bagi seorang murid yang sedang mendekatkan diri kepada Allah.
Maka, seorang murid akan mendapatkan asuhan dan seorang yang ‘arif akan mendapatkan kekekalan dari Allah setelah sebelumnya mereka menyia-nyiakannya.
Jika boleh aku mengatakan, seorang thalib akan ditolong atas suluk-nya dan seorang murid akan diangkat keraguan darinya dan seorang ‘arif akan dikatakan padanya, “Inilah engkau dan Tuhanmu.”
Jika boleh aku mengatakan, seorang thalib membawanya dan seorang murid menyempurnakannya dan seorang ‘arif mewarnainya.
Jika boleh aku mengatakan, seorang thalib mencintai amalan itu, sedangkan seorang murid akan mengetahui kondisinya sedangkan seorang ‘arif akan berhati-hati terhadap maqam seseorang.
Jika aku boleh mengatakan, seorang thalib akan mendapatkan cahaya, sedangkan seorang murid akan mendapatkan ibrah dan seorang ‘arif merasa cukup dengan isyarat.
Jika boleh aku mengatakan, seorang thalib akan menjadi kuat keyakinannya dengan itu sedangkan seorang murid akan bertambah keimanannya, sedangkan seorang ‘arif akan mendapatkan pertolongan.
Jika aku boleh mengatakan, thalib akan mengokohkannya dan rmurid akan menghiasinya, sedangkan ‘arif akan membantunya.
Jika boleh aku mengatakan, seorang thalib akan memperoleh banyak jalan sedangkan seorang murid akan mendapatkan keutamaan dan seorang ‘arif akan diperkuat saat bertemu dengan Allah.
Jika boleh aku mengatakan, seorang thalib akan bertambah cahayanya dan seorang murid akan bertambah rahasia-rahasianya dan seorang ‘arif akan bersama Tuhannya di waktu malam dan siang.
Jika boleh aku mengatakan, thalib akan membuatnya semakin cinta dalam beramal, seorang murid akan memperbaiki kondisinya, dan seorang ‘arif akan memperkuatnya saat berjumpa dengan Tuhannya.
Jika boleh aku mengatakan, seorang thalib akan bertambah Kerinduannya sedangkan seorang murid akan bertambah kecintaannya, dan seorang ‘arif akan bertambah keyakinannya.
Jika boleh aku mengatakan, thalib akan bertambah semangatnya, murid akan dilindungi dari gangguan, dan seorang ‘arif akan beradab dengan baik. –
Jika boleh aku mengatakan, thalib akan mendapatkan banyak cahaya, murid akan tersingkap penutup atas dirinya, dan seorang ‘arif tidak akan terdesak olehnya dan dia tidak mencari selain Allah tempat kembali.
Jika boleh aku mengatakan, seorang thalib merindukan impian dan seorang murid mendapatkan karimah, dan seorang arif mendapatkan maqam.
Jika boleh aku mengatakan, seorang thalib akan diperkuat dengan kemantapan hati, seorang murid akan dibukakan alam malakut, dan seorang ‘arif akan dibukakan alam jabarut.
Jika boleh aku mengatakan, seorang thalib merindukan pertemuan, seorang murid dipanggil untuk bertemu, dan seorang ‘arif ditambahkan hakikat untuknya. (Lihat kitab Sa’adatu Ad Darain karya An-Nabhani halaman 97).
Beberapa Shalawat Pilihan
Shalawat Istighatsah Ibnu Idris .
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami Muhammad saw., cahaya-Mu yang berkilau dan penjelmaan rahasia-Mu yang melelenkan air mata; yang Engkau sulam segala alam dengan keindahannya dan Engkau hiasi segaia masa dengan panorama . keagungannya; yang Engkau kKuakkan tampilan alam dari cahaya hakikatnya dan Engkau segel Kesempurnaannya dengan rahasiarahasia kenabiannya, maka tampaklah bentuk elok keutamaannya dalam sebaik-baik bentuk, jika bukan karena dia, tidak akan jelas suatu bentuk bagi mata karena tidak adanya ramim; yang tiada orang kelaparan meminta tolong kepada-Mu dengannya Kecuali kenyang, tiada pula orang kehausan kecuali terpuaskan dahaganya, tiada pula orang ketakutan kecuali merasa aman, tiada pula orang menyesal kecuali ditolong. Sesungguhnya aku adalah orang menyesal yang meminta tolong. Aku mengharap hujan rahmat-Mu yang luas dari perbendaharaan kemurahan-Mu. Maka tolonglah aku, wahai Yang Maha Pengasih, wahai Yang apabila melihat dengan mata kesantunan dan ampunan-Nya, niscaya tak tampak dosa di sisi kesantunan dan ampunan-Nya yang besar. Maka ampunilah aku, terimalah tobatku, dan hapuslah segala kesalahanku, Wahai Yang Maha Pemurah.
Shalawat Tadbir
Ya Allah, sesungguhnya dalam pengaturan-Mu terdapat sesuatu yang membuatku tak butuh daya upaya, dalam kemurahan-Mu terdapat sesuatu yang melebihi harapan, dalam kesantunan-Mu terdapat sesuatu yang menutupi kecacatan, dan dalam ampunan-Mu terdapat sesuatu yang menghapus kesalahan. Ya Allah, dengan kuatnya pengaturan-Mu, berlimpahnya kemurahan-Mu, luasnya kesantunanMu, dan besarnya ampunan-Mu, limpahkanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami Muhammad saw., juga kepada segenap keluarga dan sahabatnya. Shalawat yang menyelamatkan kami dari segala sesuatu, wahai Dzat Yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu. Ya Allah, kami tidak akan menjadi miskin, karena Engkau Tuhan kami. Kami juga tidak akan kekurangan, karena cukup Engkau bagi kami, dan karena Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu, dalam setiap kedipan mata dan tarikan nafas, sebanyak apa pun yang tercakup dalam ilmu Allah.
Shalawat Munjiyah
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami Muhammad saw., shalawat yang membuat kami selamat dari segala kengerian dan petaka, yang menjadikan segala keperluan kami terpenuhi, yang menyucikan kami dari segala dosa, yang mengangkat kami kami ke derajat tertinggi di sisi-Mu, dan yang menyampaikan kami pada tujuan tertinggi dari seluruh kebaikan, baik dalam kehidupan maupun setelah kematian. Limpahkanlah shalawat kepada keluarga dan para sahabat beliau, juga sebanyak-banyaknya salam.
Shalawat Nariyah
Ya Allah, limpahkanlah shalawat lengkap dan salam sempurna Kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw., yang berkatnya segala permasalahan terurai, segala kKesukaran menghilang, segala keperluan terpenuhi, segala keinginan dan akhir hidup yang baik tercapai, dan segala kesedihan tersirami oleh wajahnya yang mulia. Limpahkanlah pula shalawat dan salam kepada segenap keluarga dan sahabatnya dalam setiap kedipan mata dan tarikan napas dengan jumlah yang Engkau ketahui.
Shalawat Mahabbah
Ya Allah, limpahkanilahn shalawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw. sebanyak yang Engkau cintai dan tambahkanlah padaku, wahai Tuhanku, kecintaan di dalamnya. Dengan kedudukan tertinggi beliau di sisi-Mu, ya Allah, lapangkanlah aku dalam segala yang kuhadapi. Wahai Tuhanku, aku tidak memohon hilangnya ketetapan-Mu tetapi aku memohon kepada-Mu kelembutan di dalamnya. Limpahkanlahjuga shalawat dan salam kepada keluarga dan para sahabatnya.
Shatawat Fatih
Ya Allah, limpahkanlahshalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad saw., pembuka segala yang tertutup, penutup para nabi terdahulu, pembela kebenaran dengan kebenaran, serta pemberi petunjuk kepada jalan-Mu yang lurus. Limpahkanlah pula shalawat kepada keluarga dan para sahabatnya, dengan hak derajat dan ukurannya yang agung, dalam setiap kedipan mata dan embusan napas, sebanyak apa pun yang tercakup oleh ilmu Allah.
Shalawat Thibbiyyah
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad saw., sang pengobat hati dan penyembuhnya, penyehat badan dan kesembuhannya, cahaya penglihatan dan penerangnya, nutrisi ruh dan makanannya. Limpahkanlah juga shalawat dan salam kepada keluarga dan para sahabatnya dalam setiap kedipan mata dan embusan napas, sebanyak apa pun yang tercakup oleh ilmu Allah.
Shalawat Faraj
Ya Allah, limpahkanlahshalawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami Muhammad saw., juga kepada keluarga dan para sahabatnya, shalawat seorang hamba yang kecil daya upayanya dan Rasulullah menjadi wasilahnya, dan Engkau, wahai Tuhanku, Mahaagung bagi daya upayanya dan bagi setiap kesukaran, maka berilah kami jalan keluar dari kesukaran yang sedang kami hadapi, dengan rahasia dari rahasia-rahasia “bismillahirrahmanirrahim” (dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang).
Shalawat Lainnya
Ya Allah limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw., sang terkasih, sang pembawa berita gembira, sang pemberi syafaat, dan sang pemberi peringatan, yang memberikan kabar gembira dari Tuhannya Yang Maha Pemurah bahwa sesungguhnya dalam satiap embusan napas, Allah memiliki 100.000 jalan keluar yang dekat. Limpahkanlah pula salam kepada beliau dengan sebanyak-banyaknya salam.
Shatawat Lainnya
Ya Allah, limpahkanlahshalawat kepada junjungan kami Muhammad bin Abdullah, yang menegakkan hak-hak Allah. Tiada kesempitan kecuali Allah melapangkannya.
Shalawat Berikut Ini Juga Memberikan Jalan Ketuar
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw. dan segenap keluarganya, dengan shalawat yang menjadi jalan bagi kami dekat dengannya, menjadi penguat Kecintaan kami padanya, menjadi pintu dikumpulkannya kami kepadanya, dan menjadi hadiah yang diterima di sisinya. Limpahkan juga keselamatan dan keberkahan untuknya selama-lamanya. Berikan pula keridhaan-Mu atas keluarga dan para sahabatnya yang beruntung. Pakaikanlah pada kami pakaian-pakaian keridhaan, dan berlaku lembutlah kepada kami dalam ketetapan-Mu. .
Shalawat Anwar
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada cahaya dari segala cahaya, rahasia dari segala rahasia, penawar duka, dan pembuka pintu kemudahan, junjungan kami Muhammad saw. yang terpilin, juga kepada segenap keluarganya yang suci dan para sahabatnya yang baik, sebanyak nikmat Allah dan karunia-Nya. Amin.
Shalawat Syifa
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw., sang terkasih yang dikasihi, penyembuh segala penyakit, dan penghilang segala kesukaran, juga kepada segenap keluarga dan sahabatnya.
Shalawat Surur
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw. dengan shalawat yang memenuhi perbendaharaan Allah dengan cahayanya dan memberikan kami jalan keluar, kebahagian, dan sukacita.
Shalawat Habib Ali bin Hasan Al-Aththas
Ya Allah, dengan hak Muhammad yang melaluinya manusia Engkau beri hidayah, dengan hak Umar Al-Aththas, dan dengan apa yang tertulis dalam kitab kertas, limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw., yang telah menegakkan kebenaran di tengah-tengah manusia; turunkanlahsegala bencana kepada musuh-musuh kami, penggalah kepala mereka, tempatkan mereka dalam kebubaran dan jangan sentuh mereka, dan jangan angkat mereka dari janji kehancuran, kebangkrutan, ketersingkiran, keterpukulan, dan kebingungan.
Shalawat Hillul ‘Aqd Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani
Ya Allah, limpahkanlahshalawat dan salam kepada junjungan dan tuan kami, Nabi Muhammad saw.—samudra cahaya-Mu, tambang rahasiarahasia-Mu, lisan hujah-Mu, pengantin kerajaan-Mu, imam menghadapMu, gambaran keberkuasaan-Mu, perbendaharaan rahmat-Mu, jalan syariat-Mu menikmati penyaksian-Mu, manusia yang menjadi inti wujud dan sebab bagi segala wujud, inti dari segala inti ciptaan-Mu yang mendahului pancaran cahaya-Mu—shalawat yang melepas kesulitanku dan memberi jalan keluar bagi permasalahanku; shalawat yang membuat kami ridha atas-Mu dan atas beliau serta yang membuat-Mu ridha atas kami, Wahai Tuhan semesta alam, sebanyak apa-apa yang diliputi oleh ilmu-Mu, dihitung dalam kitab-Mu, dituliskan oleh pena-Mu; dan sejumiah air hujan, bebatuan, pepohonan, malaikat yang ada di laut, dan seluruh yang Tuhan kami ciptakan, sejak awal zaman hingga akhirnya.Segala puji bagi Allah, Yang Maha Esa.
Shalawat Inqadz Imam An-Nawawi
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad saw. dengan shalawat yang melepas kesulitanku, memberi jalan keluar bagi permasalahanku, menyelamatkanku dari lumpur dosaku, menghapus ketergelinciranku, dan memenuhi keperluanku.
Shalawat Luthf
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami Muhammad saw., dan kepada keluarganya, dengan shalawat para penghuni langit dan bumi kepadanya. Jalankanlah kelembutan-Mu yang tersembunyi, Wahai Tuhanku, dalam urusanku. Tampakkanlah kepadaku rahasia keindahan penciptaan-Mu dalam sesuatu yang kuharapkan dari-Mu, Ya Allah, wahai Yang Maha Mendengar, wahai Yang Mahadekat, wahai Tuhan Semesta Alam.
Shalawat Murad dari Guruku Abdullah bin Umar Al-Ba‘lawi
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami Muhammad saw., shalawat yang memberi kami kesempurnaan tujuan dan yang lebih dari tujuan, baik di dunia maupun di akhirat. Limpahkan pula shalawat kepada keluarga dan para sahabatnya. Limpahkanlah keberkahan dan keselamatan kepada mereka sebanyak yang Engkau ketahui, seberat yang Engkau ketahui, dan sepenuh yang Engkau ketahui.
Shalawat Al-Farh
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami Muhammad saw., yang telah Engkau penuhi hatinya dengan keagungan-Mu dan matanya dengan keindahan-Mu, maka bahagialah, terdukunglah, dan tertolonglah beliau, juga kepada segenap keluarga dan sahabatnya. Dan, berilah mereka salam sebanyak-banyaknya.[]