Kitab Ahkamun Nisa Ibnul Jauzi Dan Terjemah [PDF]

segala puji bagi allah yang menutup lemah dan pecah, dan pemberi rizki semut dan gagak, dan yang mengkayakan dengan derasnya hujan.

aku memujinya, dengan pujian yang langgeng dengan lanngenya masa, dan aku bersaki akan esa nya dalam keadaan rahasian dan terang-terangan, dan aku berselawat kepada utusanya yang di lapankan dadanya, yang nisbat keutamaannya kepada para nabi seperti bintang dan rembulan, dan untuk keluarganya dan sahabnya dan istri-istri nya dan pengikutnya sampai hari dikumpulkan, dan salam yang banyak.

Amma ba’du: saya berpikir tentang sebab penyebab berpalingnya kebanyakan manusian dari mengingat akhirat , maka aku temukan dari sedikitnya pemahaman , dan aku melihat salah satu manusia biasa menyibukkan anaknya ketika tumbuh besar dengan urusan mencari makan, dan tidak mengajarkannya wajib-wajib ibadah dan kewajiban muaamalah, maka anak berurusan dalam mencari dunia dan tidak tahu kabar akhirat, dan tidak tahu fatdlu, dan tidak tidak  mencegah kendalinya dari hawa nafsunya, dan ketika dia memiliki kesempatan dapat mendatangi majlis cerita, maka terkadang ia mendengarkan hadis-hadis kemurahan yang batil, lalu ia keluar menetapi dosa, dan mengatakan tuhanku maha pemurah.

Dan terkadang ia mendegarkan kabar orang-orang zuhud, seperti ma’ruf, bisyr, junaid tentang zuhud mereka, dan ia belum mengetahui tentang kewajiban, dan tidak memperhatikan sama sekali, dan jika memperhatikan sesuatu maka bodoh akan hal tersbut lebih baik baginya, karena ia memahami bahwa yang dimaksud dari ucapan mereka adalah meniggalkan dunia,  dan mereka tidak meberitahunya apa yang yang harus ditiinggalkan di dunia. maka ia menyendiri di pojok, dan meninggalkan pekerjaanya, dan menelantarkan keluarganya, dan tidak mendapat faidah di pojok tersubut kecuali yang seperti yang didapatkan hewan dari kandanyaa, karena ia menyendiri dengan kebodohanya dan tidak memiliki ilmu.

Dan terkadang ia siap untuk menerima manusia, dan mencari keberkahan, karena ia sendiri, dan terkadang ia khusyu’, seakan ia telah keluar dari makam musyahadah, terkadang ia berjalan dan tersesat di lembah, maka ia menyaiyiakan fardlu dan meninggalkan keluarga. maka aku tahu bahwa pokok penyakit-penyakit ini adalah bodoh akan ilmu.

dan aku tidak henti-henti menganjurkan manusian akan ilmu, karena ilmu adalah cahaya yang dibuat petunjjuk, hanya saja aku melihat wanita lebih butuh peringatan ini daripada laki-laki, karena jauh mereka dari ilmu, dan tabiaat mereka yang terkalahkan hawa nafsu, karena biasanya anak wanita kecil tumbuh besar di tempatnya, tidak belejar alquran, dan tidak mengetahui cara bersuci dari haid, dan juga tidak mengetahui rukunn rukun sholat, dan tidak mendapatkan hadist sebelum nikah akan hak-hak suami, dan terkadang ibunya melihat mengakhirkan mandi haid sampai waktu mencuci baju, dan masuk pemandian tanpa pakaian, dan ia berkata tidak ada yang bersama saya kecuali saudara perempuanku dan anak perempuanku, dan mengambil harta suaminya tanpa seinzinya, dan menghinanya, dengan alasan diperbolehkannya hal tersebut karena kasih sayangnya suami kepadanya, dan sholat dengan duduk padahal mampu sholat berdeiri,  dan berusaha menggugurkan kandungan jika mengandung, dan sebaiganya , dari kejelekan-kejelekan yang akan kami sebut, insyaallah.

dan ia berkesempatan dapat mendatangi majlis cerita, maka hal tersebut lebih jelek baginya, karena menampakkanya dirinya, dan terfitnahnya manusia, dan terfitnahnya ia dengan melihat pemuda-pemuda, dan terkadang dari sisi ahli cerita, karena ahli cerita dihari ini seperti memberikan racun, dan melagukan syiri kerinduan dan pujaan, jika hal tersebut terkena hati yang kosong maka dapat menetap di situ dan sulit hilangnya. dan ia tidak membahas untuk memberi tahu perkara-perkara yang wajib, dan  melarang perkara-perkara yang dilarang, dan terkadan wanita melihat orang-orang laki-laki menjerit , maka ia ikut menjerit, dan sebagainya yang telah aku jelaskan di kitab al qossos al juhalah.

dan ketika aku melihat wanita lebih butuh pada ilmu dari pada orang laki-laki, maka aku bergegas dalam mengarang kitab ini, yang berhubungan dengan keadaan mereka, seraya mencari pahala, dan aku tidak melihat orang yang mendahului saya akan hal tersebut.

dan wanita walupun mereka menghindan dari ilmu, tapi zaman tidak sunyi dari wanita sholihah yang mencari ilmu, dan terkadang banyak manuisia yang di ceramahi akan kebernaran dan yang membernarkan cuma satu orang.  dan musa memperingatkan firaun dan kaumya dan jumlah merka adalah ribuan, dan tidak ada yang membenarkan kecuali hirsil dan asiyah.

Bab pertama: tentang baligh dan batasannya

Bab kedua tentang mengetahui Allah azza wa jall

Bab ketiga tentang kewajiban mencari ilmu bagi wanita

bab keempat tentang bahwa wanita yang memiliki agama tidak malu bertanya tentang agamanya

Bab kelima: tentang mengajari anak sholat jika sampai tujuh tahun, dan memukul mereka jika sampai sepuluh tahun, dan memisah mereka di tempat tidur.

Bab keenam: tentang khitan bagi wanita

Bab ketujuh tentang masuh kamar mandi

Bab kedelapan: tentang wudlu

Bab kesembilan tantang mengusap dua muzah

Bab kesepuluh: tentang perkara-perkara yang membatalkan wudlu.

Bab kesebelas: tentang perkara yang mewajibkan mandi.

Bab kedua belas: tentang wajibnya mandi bagi seoran wanita jika hamil

Bab ketiga belas: tentang tatacara mandi

Bab keempat belas: tentang tayammum

Bab kelima belas: tentang haid

Bab keenambelas tentang nifas

Bab ketujuhbelas: tentang dimakruhkannya pemandian bagi wanita

Bab kedelapan belas: tentang syarat-syarat sholat, rukun-rukunnya dan wajib-wajibnya

bab kesembilan belas: tentang sholat dan urutannya

bab kedua puluh: tentang perkara yang mebatalkan sholat, dan yang diperbolehkan dalam sholat.

bab kedua puluh satu: tentang sujud sahwi.

Bab kedua puluh dua: tentang tentang waktu-waktu yang dilarang sholat

Bab kedua puluh tiga: tentang sholatnya orang yang sakit dengan berjamaah.

bab kedua puluh empat: tenrang sholat wanita dengan berjamaah

bab kedua puluh lima: tentang keluarnya wanita di hari raya

Bab kedyu puluh enam:  tetang peringatan wanita keluar rumah

Bab kedaua puluh tujuh: tentang keutamaan rumah bagi wanita

Bab kedua puluh delapan: tentang penjelasan jika wanita di kuatirkan menimbulakan fitnah, maka ia dilarang keluar.

Bab kedua puluh sembilan: tentang larangan bagi wanita, memakai parfum jika ia keluar rumah

Bab ketiga puluh: tentang bahwa parfum wanita adalah yang tampak warnanya, dan tidak tampak baunya.

Bab ketiga puluh satu: tentang bahwa yang terbaik bagi wanita adalah tidak melihat laki-laki.

Bab ketigapuluh dua: tentang sholat sunnah.

Bab ketiga puluh tiga: tentang tasbih dan dzikir

Bab ketiga puluh empat: tentang puasa bulan romadlon

Bab ketiga puluh llima: tentang puasa nadzar, qodlo’ dan sunnah

Bab ketiga puluh enam: tentang zakat

Bab ketiga puluh tujjuh : tentang menganjjurkan sedekah