S : Apa sifat wajib yang dimiliki Allah?

J : Sifat wajib yang dimiliki Allah ada 20

 

: Ada

: Dahulu

: Kekal

: Berbeda dengan makhluk

: Berdiri sendiri

: Esa

: Kuasa

: Berkehendak

: Mengetahui

: Hidup

: Mendengar

: Melihat

: Berfirman

: Maha Kuasa

: Maha Berkehendak

: Maha Mengetahui

: Maha Hidup

: Maha Mendengar

: Maha Melihat

: Maha Berfirman

 

S : Apa sifat mustahil bagi Allah?

J : Sifat mustahil Allah ada 20:

: Tidak ada

: Baru

: Rusak

: Sama dengan makhluk

: Butuh pada tempat dan yang memperbarui

: Banyak

: Lemah

: Terpaksa

: Bodoh

: Mati

: Tuli

: Buta

: Bisu

: Maha Lemah

: Maha Terpaksa

: Maha Bodoh

: Maha Mati

: Maha Tuli

: Maha Buta

: Maha Bisu

 

S : Apa sifat jaiz (boleh) bagi Allah?

J : Sifat jaiz bagi Allah ada 1 yaitu mengerjakan segala sesuatu yang mungkin atau meninggalkanya. Allah Swt. berfirman:

 

Jika Dia menghendaki niscaya Dia akan memberi rahmat kepadamu, dan jika Dia menghendaki, pasti Dia akan mengadzabmu. (QS. Al-Isro”: 54)

 

S : Apa makna wujud dan apa dalilnya?

J: Makna wujud ialah ketetapan dan kepastian tentang adanya Allah Swt.

Dalilnya yaitu adanya semua makhluk ini, karena jika Allah tidak wujud berarti Allah tidak ada, dan jika Allah tidak ada maka tidak akan ditemukan semua makhluk ini. Allah Swt. berfirman:

 

“Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah yang keempatnya. Dan tidak ada lima orang, melainkan Dia-lah yang keenamnya. Dan tidak ada yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia pasti ada bersama mereka dimanapun mereka berada.” (QS. Al Mujaadilah: 7)

 

 

S : Apa makna qidam dan apa dalilnya?

J : Makna qidam ialah tidak adanya permulaan bagi wujudnya Allah Swt.

Dalilnya yaitu sesungguhnya Allah adalah dzat yang menciptakan semua perkara yang wujud, dan apabila sesuatu tersebut sudah tercipta sebelum wujudnya Allah, maka berarti Allah itu dzat yang baru, dan ini adalah perkara yang batil.

Allah berfirman:

 

Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Dzahir, dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Hadiid: 3)

 

S : Apa makna baqo’ dan apa dalilnya?

J : Makna baqo’ ialah tidak adanya akhir terhadap wujudnya Allah.

Dalilnya yaitu apabila Allah rusak, maka Allah adalah dzat yang baru, dan ini adalah perkara yang batil.

Allah berfirman:

 

Segala sesuatu pasti binasa kecuali Allah. (QS. Al-Qoshosh: 88)

 

S : Apa makna mukholafatu lil hawaditsi dan apa dalilnya?

J : Makna mukholafatu lil hawaditsi ialah sesungguhnya Allah itu tidak sama dengan makhluk.

Dalilnya yaitu apabila Allah sama dengan makhluk, maka Allah adalah dzat yang baru dan ini adalah perkara yang batil.

Allah berfirman:

 

Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia yang Maha Mendengar dan Maha Melihat. (QS. Asy-Syuyra: 11)

 

S : Apa makna qiyamuhu binafsihi dan apa dalilnya?

J : Makna qiyamuhu binafsihi ialah sesungguhnya Allah itu tidak butuh kepada siapapun.

Dalilnya yaitu apabila Allah membutuhkan kepada yang lain, maka Allah adalah dzat yang lemah, dan jika Allah itu lemah maka tidak akan tercipta semua makhluk ini, dan lemahnya Allah adalah hal yang batil.

Allah berfirman:

 

Sungguh, Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam. (QS. Al-Ankabut: 6)

 

S : Apa makna wahdaniyat dan apa dalilnya?

J : Makna wahdaniyat ialah sesungguhnya Allah itu dzat yang esa, tiada sekutu bagi-Nya baik dalam perbuatan, sifat maupun dzat-Nya.

Dalilnya yaitu apabila Allah memiliki sekutu maka akan terjadi perselisihan dan pertengkaran antara keduanya, yang menyebabkan alam akan hancur berantakan.

Dan seandainya pun keduanya damai, maka tentu masingmasing dari mereka memiliki kelebihan dalam pekerjaan masing-masing yang berarti juga memiliki kelemahan atau ketidakmampuan mengerjakan apa yang dikerjakan yang lainnya, dan ini bagi Allah adalah hal yang batil.

Allah berfirman:

 

Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa. (QS. Al-Anbiya’: 22)

 

Dan Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa. (QS. Al-Baqarah: 163)

 

S : Apa makna Qudrah dan apa dalilnya?

J : Makna qudrah adalah kemampuan Allah Swt. dalam menciptakan dan meniadakan apa saja yang Dia kehendaki, berdasarkan kehendak-Nya.

Dalilnya yaitu apabila Allah Swt. Adalah dzat yang lemah tentu Dia tidak akan dapat menciptakan nyamuk sekalipun. Allah Swt. berfirman:

 

Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah: 20)

 

S : Apa makna iradah dan apa dalilnya?

J : Makna iradah ialah Allah Swt. menentukan sesuatu sebelum menciptakanya. Dalilnya yaitu seandainya Allah Swt. terpaksa melakukan sesuatu maka Allah adalah dzat yang lemah, dan seandainya Allah itu dzat yang lemah, maka tidak akan ditemukan semua mahkluk ini.

Allah berfirman:

 

Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih. (QS. Al- Qoshosh: 68) apa yang Dia kehendaki.

 

S : Apa makna ilmu dan apa dalilnya?

J : Makna ilmu ialah mengetahui perkara yang sudah lewat, yang sedang terjadi dan yang akan datang.

Dalilnya yaitu seandainya Allah itu bodoh, maka Allah tidak akan mampu dalam mengatur makhluk-Nya, dan seandainya Allah lemah maka Allah adalah dzat yang baru, dan ini adalah perkara yang batil.

Allah berfirman:

 

Sesungguhnya Allah itu Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Mujaadilah: 7)

 

S : Apa makna hayat dan apa dalilnya?

J : Makna hayat ialah sesungguhnya Allah itu dzat yang hidup dan tidak akan sirna. Dalilnya yaitu seandainya Allah itu dzat yang mati, maka tidak akan ada yang mengatur jagat raya ini, maka tanpa diragukan lagi jagat raya ini akan rusak.

Allah berfirman:

 

Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, yang ferus-menerus mengurus (makhluknya) tidak mengantuk dan tidak tidur. (QS. Al-Baqarah: 225)

 

S : Apa makna sama’ dan apa dalilnya ?

J : Makna sama’ ialah tersingkapnya sesuatu yang bisa didengar oleh Allah, Allah bisa mendengar segala sesuatu tanpa telinga ataupun daun telinga.

Dalilnya yaitu seandainya Allah tuli, maka Dia memiliki kekurangan, jika memiliki kekurangan, maka Allah itu dzat yang baru. Dan ini adalah hal yang batil.

Allah berfirman:

 

Ataukah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan Kami (Malaikat) selalu mencatat di sisi mereka. (QS, Az-Zukhruf: 80)

 

S : Apa makna bashor dan apa dalilnya?

J : Makna bashor ialah terlihatnya segala sesuatu oleh Allah, Allah melihat tanpa mata ataupun bola mata.

Dalilnya adalah apabila Allah buta, berarti Allah itu cacat. Jika Allah cacat, maka Allah adalah dzat baru, dan ini adalah perkara yang batil.

Allah berfirman:

 

Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat. (QS. Asy-Syuura: 11)

 

S : Apa makna kalam dan apa dalilnya?

J : Makna kalam adalah berfirman. Allah berfirman tanpa menggunakan huruf dan suara.

Dalilnya yaitu seandainya Allah bisu, maka Allah itu memiliki kekurangan atau cacat. Jika Dia memiliki kekurangan maka berarti Allah adalah dzat yang baru, dan ini adalah perkara yang batil.

Allah berfirman:

 

Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung. (QS. An-Nisa’: 164)

 

S : Sebutkan faidah meyakini sifat-sifat Allah?

J : Faidah dari meyakini sifat-sifat tersebut ialah selalu ingat kepada Allah ketika susah maupun senang, selalu takut pada Allah ketika bersama orang banyak maupun sendiri, dan menjadikan ikhlas dalam beribadah kepada Allah sehingga mendapatkan kebahagiaan di dunia dan kenikmatan di akhirat.

S : Siapakah rasul itu?

J : Rasul ialah orang-orang tertentu yang di utus Allah kepada manusia untuk mengajak mereka menyembah Allah, memberi kabar gembira dengan masuk surga kepada orang-orang yang taat pada-Nya dan menakuti orang-orang yang mendustakan dan mengingkari mereka dengan masuk neraka.

Allah berfirman:

 

Dan kami tidak mengutus Rasul-rasul melainkan sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. (QS. Al-Kahfi: 56)

 

S : Apa perbedaan antara rasul dan nabi?

J : Rasul adalah orang tertentu yang diberi wahyu oleh Allah dengan membawa syari’at untuk disampaikan kepada makhluk.

Nabi adalah orang yang diberi wahyu oleh Allah untuk dirinya sendiri dan tidak diperintahkan untuk menyampaikan pada makhluk.

 

S : Berapakah jumlah bilangan para nabi?

J : Kita tidak mungkin mengetahui jumlah nabi secara keseluruhan, namun kita wajib mengetahui nama-nama nabi yang disebutkan dalam Al-Qur’an yang berjumlah 25,

yaitu: Adam, Idris, Nuh, Hud, Sholeh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Ayyub, Syu’aib, Musa, Harun, Dzulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa’, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, Muhammad Saw.

 

S : Apa sifat wajib yang dimiliki oleh para rasul?

J : Sifat wajib yang di miliki oleh para rasul ialah:

 

: Jujur

: Dapat dipercaya

: Menyampaikan

: Cerdas

 

S : Apa makna shiddiq dan apa dalilnya?

J : Makna Shiddiq ialah menyampaikan kabar sesuai kenyataan. Shidig adalah lawan dari kadzib (bohong). Para rasul itu semuanya jujur baik ucapan maupun perbuatanya, karena jika para rasul berbuat dusta atau bohong maka petunjuk yang mereka sampaikan akan menjadi sesat.

Dalil sifat shidiqnya yaitu tampaknya mukjizat dari para rasul.

 

 

S : Apa makna amanah dan apa dalilnya?

J : Makna dari sifat amanah ialah terjaga dan sucinya para rasul dari perbuatan maksiat dan segala perbuatan yang menyebabkan orang menjauhinya karena para rasul adalah panutan umat manusia. Seandainya para rasul melakukan perbuatan jelek, tentu mereka akan menyesatkan manusia dari jalan yang benar dan hikmah diutusnya mereka menjadi sia-sia.

Dalilnya adalah Allah memerintah kepada kita agar mengikuti jejak langkah mereka. Apabila mereka berkhianat dengan melakukan perbuatan yang haram atau makruh tentu kita juga di perintahkan mengerjakan perkara yang haram atau makruh, padahal Allah tidak pernah memerintahkan melakukan perbuatan haram dan makruh.

 

S : Apa makna tabligh dan apa dalilnya?

J : Makna tabligh ialah menyampaikan kepada manusia apa yang diperintahkan oleh Allah untuk disampaikan kepada mereka. Andaikata mereka menyimpan apa yang diperintah Allah, tentu hikmah diutusnya mereka menjadi sia sia.

Dalilnya tabligh ialah seandainya para rasul merahasiakan sesuatu, tentu kita diperintahkan agar merahasiakan (perintah Allah), hal demikian jelas merupakan penghianatan yang diharamkan dan pelakunya akan dilaknat.

 

S : Apa makna fathonah dan apa dalilnya?

J : Makna fathonah ialah kecerdasan, kepandaian dan fasihnya lisan. Fathonah adalah sifat yang melekat pada diri setiap rasul yang menjadikan mereka cerdas, sehingga tidak kesulitan memberikan jawaban kepada orang yang bertanya. Dalilnya ialah seandainya para rasul itu bodoh, maka mereka tidak akan bisa menjawab (pertanyaan) orang yang menentangnya dengan bukti atau hujjah yang jelas.

 

S : Apa sifat yang mustahil dimiliki oleh para rasul?

J : Sifat yang mustahil dimiliki oleh para rasul ada 4, yaitu:

: Dusta

: Durhaka

: Merahasiakan

: Bodoh

 

 

S : Apasifat jaiz yang berhak di miliki oleh para rasul?

J : Sifat jaiz yang berhak dimiliki oleh seorang rasul adalah segala sesuatu yang tidak menyebabkan berkurangnya derajat rasul yang mulia seperti halnya makan, minum, lapar, haus, sakit, jual, beli, mati, hidup, istirahat, dan payah. Maka tidak boleh bagi seorang rasul untuk memiliki sifat yang dapat menghilangkan tujuan dari diutusnya seorang rasul. Seperti contoh: buta, kusta dan gila.

 

MU’JIZAT PARA UTUSAN

 

S : Apa mu’jizat itu?

J : Mu’jizat adalah suatu perkara luar biasa yang diluar batas kemampuan manusia. Mu’jizat tidak tampak kecuali pada diri orang yang mengaku sebagai rasul untuk membuktikan kebenaran pengakuannya.

 

S : Apakah mur’jizat para rasul itu tunggal (sama)?

J : Mu’jizat para rasul tidak sama, tetapi mu’jizat para rasul itu bermacam-macam sesuai dengan keadaan kaumnya.

 

S : Apa mu’jizat Nabi Isa A.s?

J : Allah memberikan mu’jizat kepada Nabi Isa A.s yaitu dapat menghidupkan orang yang sudah meninggal, dapat menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang-orang yang terkena penyakit kusta, karena orang-orang pada zaman Nabi Isa A.s terkenal dalam bidang kedokteran maka Nabi Isa A.s melemahkan mereka dengan ilmu kedokterannya.

 

S : Apa mu’jizat Nabi Musa A.s?

J : Allah memberikan mu’jizat kepada Nabi Musa A.s berupa berubahnya tongkat menjadi ular yang berjalan, mengeluarkan cahaya putih dari kerah bajunya bagaikan matahari, karena Nabi Musa A.s diutus kepada Fir’aun dan pada kaumnya yaitu Bani Israil yang terkenal dengan ilmu sihirnya. Maka Nabi Musa A.s mengalahkan sihir mereka sehingga seluruh ahli sihir menjadi beriman kepada Nabi Musa A.s.

 

 

 

S : Apa Mu’jizat Nabi Muhammad Saw?

J : Mu’jizat Nabi Muhammad Saw. sangat banyak tetapi yang paling agung adalah Al-Qur’an yang telah mampu melemahkan para sastrawan, mereka tidak akan mampu menciptakan satu surat pun yang menyerupai Al-Qur’an.

Allah berfirman:

 

Katakanlah, sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa (dengan) Al Qur’an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa denganya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain.” QS. Al-Isro’: 88)

 

S : Apa sajakah kitab yang diturunkan kepada para nabi itu?

J : Kitab yang diturunkan kepada para rasul untuk menjaga syari’at itu ada empat, yaitu :

 Zabur, diturunkan kepada Nabi Daud A.s s

Taurat, diturunkan kepada Nabi Musa A.s s

Injil, diturunkan kepada Nabi Isa A.s s

Al-Qur’an, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.

Selain itu masih ada kitab lain atau mushaf yang diturunkan kepada para nabi. Hanya saja kitab-kitab tersebut telah berganti dan berubah dari aslinya.

S : Apa malaikat itu?

J : Malaikat ialah jisim-jisim yang diciptakan dari cahaya yang mampu menjelma dalam berbagai bentuk, berlalu lalang didepan kita tetapi kita tidak dapat melihatnya, mereka dapat mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan oleh manusia.

 

Mereka itulah hamba-hamba yang mulia. (QS. Al-Anbiya’: 26)

 

yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At-Tahrim: 6)

Para malaikat itu tidak makan dan juga tidak minum.

 

 

S : Apakah sifat-sifat yang dimiliki malaikat?

J : Sifat-sifat malaikat berada di alam ghaib, yang tidak wajib bagi kita untuk mengetahuinya.

Allah berfirman:

 

Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan kebenaran (untuk membawa azab) dan mereka ketika itu diberi penangguhan. (QS. Al-Hjr: 8)

 

S : Siapakah malaikat yang paling terkenal?

J : Malaikat yang paling terkenal ialah: Jibril, Mikail, Isrofil, dan Izroil.

 

S : Apakah jin itu?

J : Jin adalah jisim-jisim yang diciptakan dari api, mereka mempunyai kemampuan menjelma dalam berbagai bentuk, jin itu ada yang islam dan ada yang kafir dan ada yang baik dan juga jelek, jin tidak dapat menempel pada jasad manusia, dan tidak pula yang mengganggu orang-orang di jalan.

S : Apa hari kiamat itu?

J : Hari kiamat adalah hari dimana Allah mengembalikan ruh kepada (jasad) kita. Dan menghidupkan kita sesudah mati.

Allah berfirman:

 

setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak diragukan lagi. (QS. Al-Jatsiyah: 26)

 

S : Apakah yang dimaksud dengan ba’ts?

J : Ba’ts ialah kebangkitan manusia dari alam kubur pada hari kiamat dengan jisim yang telah diketahui sekira telah menjadi terpisah jasad-jasad mereka.

Allah berfirma .

 

Dan agar setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang dikerjakannya. (QS. Al-Jatsiyah: 22)

 

Kamu akan dikembalikan kepadanya sebagaimana kamu diciptakan semula. (QS. Al-A’rof: 29)

 

Kemudian, sungguh kamu akan dibangkitkan (dari kuburmu) pada hari kiamat. (QS. Al-Mu’minun: 16)

 

S : Apakah yang dimaksud dengan hisab?

J : Hisab adalah perhitungan Allah terhadap semua amal perbuatan hamba-hambanya pada hari kiamat. Allah berfirman:

 

Barang siapa yang melakukan kebaikan seberat biji dcarroh pun niscaya dia akan melihatnya, dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat biji dzarroh pun niscaya dia akan melihatnya pula. (QS. Al-Zalzalah: 7-8)

 

Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkanya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa ang Dia kehendaki” dan mengadzab siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah: 284)

 

S : Apakah yang dimaksud dengan surga?

J : Surga adalah tempat kenikmatan yang telah disediakan oleh Allah untuk semua hamba-hambanya yang baik. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah dalam surat Maryam ayat 61:

 

Yaitu surga ‘Adn telah yang dijanjikan oleh Tuhan yang maha pengasih kepada hamba-Nya, sekalipun (surga itu) fidak tampak. (QS. Maryam: 61)

 

Perumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orangorang bertagwa, disana ada sungai yang airnya tidak payau, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar fanggur yang tidak memabukkan) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai madu yang murni. (QS. Muhammad: 15)

Dan tidak akan masuk surga kecuali orang yang menyembah Allah yang takut kepada Allah dan berbuat baik kepada manusia.

 

S : Apakah yang dimaksud dengan neraka?

J : Yaitu tempat yang disediakan oleh Allah untuk menyiksa hambanya yang berdosa. Allah berfirman:

 

Ketika hari itu datang, tidak ada seorangpun yang berbicara, kecuali dengan izin-Nya, maka di antara mereka ada yang sengsara dan ada yang berbahagia. Maka adapun orang-orang yang sengsara maka tempatnya dalam neraka, disana mereka mengeluarkan dan menarik nafas dengan merintih, mereka kekal didalamnya selama ada langit dan bumi kecuali jika Tuhanmu menghendaki yang lain. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang telah Dia kehendaki. Dan adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya didalam surga, mereka kekal didalamnya selama ada langit dan bumi. (QS. Hud: 105-108)

 

S : Siapakah asy-syaqiy (orang yang celaka) itu?

J : Yaitu orang yang buruk amal-amalnya, Allah murka kepadanya dan melaknatnya. Mereka adalah golongan yang kekal didalam neraka Jahannam.

Allah berfirman:

 

yang bahan bakarnya manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang di perintahkan. (QS. At-Tahrim: 6)

 

S : Siapakah as-sa’id (orang yang berbahagia) itu?

J : Yaitu orang yang beriman kepada Allah, malaikat, kitabkitab, para rasulnya dan hari kiamat, dan mengerjakan amal yang baik.

Besok pada hari kiamat pintu surga dibukakan untuk mereka, lalu mereka masuk bersama orang-orang yang berbahagia lainnya, mereka itu menikmati hasil amal perbuatannya.

Allah berfirman:

 

Mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepadanya. (QS. Ali Imran: 170)

Dan dikatakan kepada mereka,

 

(Katakanlah kepada mereka), “Makan dan minumlah dengan rasa nikmat sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Mursalat: 43)

 

Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu karena perbuatan yang telah kamu kerjakan. Didalam Surga itu terdapat buah-buahan untukmu yang sebagianya kamu makan. (QS. Az-Zuhrut: 72-73)

 

S : Siapakah Nabi Muhammad Saw.?

J: Beliau adalah penutup para nabi dan pemimpin bagi para rasul, yang diutus oleh Allah dengan membawa petunjuk dan agama yang benar untuk memberikan petunjuk kepada manusia dan mengeluarkan manusia dari gelapnya kemusyrikan.

 

S : Berapakah periode riwayat hidupnya Nabi Muhammad Saw.

J : Adapun riwayat hidupnya Nabi Muhammad itu ada 3:

  1. Dimulai dari lahirnya sampai di utusnya menjadi rasul.
  2. Dimulai dari di utusnya menjadi rasul sampai hijrahnya.
  3. Dimulai dari hijrahnya sampai wafatnya.

 

S : Bagaimana ringkasan periode pertama dari kehidupan Nabi Muhammad Saw.?

J : Nabi Muhammad Saw. dilahirkan di Makkah pada tahun gajah setelah ditinggal wafat ayahnya (ketika beliau masih dalam kandungan), ibu Nabi Muhammad Saw. wafat pada saat beliau masih berumur 6 tahun lalu Nabi Muhammad Saw. di asuh oleh kakeknya yaitu Abdul Muthalib, kemudian di asuh oleh pamanya yaitu Abu Thalib. Nabi Muhammad Saw, pergi ke Syam bersama pamanya pada saat beliau berusia 9 tahun. Nabi Muhammad Saw.

 

menikahi Siti Khadijah, setelah beliau pergi ke Syam untuk yang kedua kalinya. Siti Khadijah menemani nabi selama 25 tahun, beliau adalah ibu dari seluruh putra-putri nabi, kecuali putra yang bernama Ibrahim.

 

S : Berapakah jumlah putra-putri Nabi Muhammad Saw.?

J : Jumlah putra-putri Nabi Muhammad Saw. itu ada 7, yaitu:

 

  1. Abdullah
  2. Qasim
  3. Ibrahim
  4. Fatimah
  5. Zainab
  6. Ruqayyak
  7. Ummi Kultsum

 

S : Bagaimana ringkasan periode ke 2 dari kehidupan Nabi Muhammad Saw.?

J : Ketika Nabi Muhammad Saw. berumur 40 tahun, Allah mengangkat beliau menjadi rasul-Nya. Kemudian beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi selama 3 tahun. Setelah itu, barulah beliau berdakwah secara terang-terangan berdasarkan perintah dari Allah Swt Maka berimanlah orang yang mendapat hidayah dari Allah Swt. dan menentanglah sebagian dari yang lain. Beliau dalam berdakwah telah mengalami banyak penyiksaan.

 

Kemudian ketika orang-orang Quraisy sepakat hendak membunuh Nabi Muhammad Saw. beliau hijrah ke Madinah. Beliau hijrah ke Madinah setelah menetap di Makkah selama 13 tahun untuk mengajak kaumnya agar menyembah kepada Allah Swt. dan meninggalkan menyembah berhala.

 

S : Bersama siapakah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah?

J : Nabi berhijrah ke Madinah bersama Abu Bakar As-Shiddiq. Beliau keluar dari rumahnya pada waktu malam hari, setelah beliau meninggalkan Ali bin Abi Thalib (tidur) di tempat tidurnya beliau, beliau sempat bersembunyi di goa Tsur selama 3 hari.

 

S : Bagaimana ringkasan ke 3 dari periode kehidupan Rasulullah Saw.?

J : Setelah Rasulullah Saw. hijrah, beliau mengajak manusia untuk masuk ke agama islam dan disaat tengah-tengah perjalanan hijrah, Rasulullah diperintahkan oleh Allah untuk berjihad. Rasulullah mengikuti peperangan sebanyak 27 peperangan sampai pembukaan kota Makkah dan masuknya manusia ke agama Allah secara berbondong-bondong. Kemudian Rasulullah kembali ke Madinah dan wafat di sana pada bulan Rabi’ul Awwal tahun 11 Hijriyah yang bertepatan dengan tahun 633 Masehi. Saat wafat, Rasulullah Saw berusia 63 Tahun

S : Siapakah yang bertanggung jawab dalam menyebarkan agama Islam setelah wafatnya Rasulullah Saw.?

J : Yaitu Khulafaur Rasyidin, mereka adalah:

 

  1. Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq R.a.
  2. Sayyidina Umar bin Khattab R.a.
  3. Sayyidina Ustman bin Affan R.a.
  4. Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah.

 

S : Bagaimana ringkasan riwayat hidup Sayyidina Abu Bakar R.a?

J : Abu Bakar R.a adalah orang laki-laki dewasa yang pertama kali masuk islam. Ketika Nabi Muhammad Saw. wafat, sebagian orang-orang Arab keluar dari agama islam (murtad), maka beliau segera memerangi mereka hingga mereka kembali masuk agama islam. Sesudah itu, beliau mengirimkan pasukannya untuk membebaskan negeri Persia dan Syam.

Beliau kemudian wafat di kota Madinah pada tahun 13 Hijriyah dalam usia 63 tahun. Masa kekhalifahanya berlangsung selama 2 tahun lebih 3 bulan 9 hari.

 

S : Bagaimana ringkasan riwayat hidup Sayyidina Umar bin Khattab R.a?

J : Umar bin Khattab adalah orang yang paling baik perilaku dan keadilannya, beliau juga orang yang pertama kali dijuluki Amirul Mu’minin (pemipin orang-orang mukmin). Beliau adalah orang yang membuat kalender hijriyah, beliau juga -orang yang pertama kali menjaga agama (ketika dilecehkan) dan ditakuti oleh semua orang sampai penguasa kerajaan Persia juga takut pada beliau. Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab terjadi pembebasan negeri iraq, Syam, dan kota-kota lainya dengan gemilang.

Beliau wafat karena ditikam oleh Abu Lu’lu’ah yang Beragama majusi ketika beliau melakukan sholat shubuh di jid, usia beliau ketika wafat yaitu 63 tahun, beliau Dimakamkan di samping makam Nabi Muhammad Saw. kekhalifahannya berlangsung selama 10 tahun 6 bulan kurungan 2 hari, beliau adalah Khulafaur Rasyidin yang kedua.

 

S : Bagaimana ringkasan riwayat hidup Sayyidina Utsman R.a?

J : Utsman bin Affan adalah Khulafaur Rasyidin yang ketiga, beliau menikah dengan kedua putri nabi yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum, beliau adalah orang yang ramah dan sayang kepada rakyatnya dan beliau juga banyak menyerahkan harta bendanya untuk menguatkan agama ‘islam dan membantu orang yang berjihad. Pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan, kekuasaan kerajaan Persia yang kedua berakhir dan agama islam tersebar sampai ke India di bagian timur dan Samudra Atlantik di bagian barat. Pada akhir hayat beliau, terjadi perpecahan dikalangan bangsa Arab yang mengakibatkan mereka mengepung rumah beliau, hingga beliau terbunuh saat membaca Al-Quran pada tahun 33 hijriyah. Usia beliau saat itu 82 tahun, jenazah beliau dimakamkan di pemakaman Baqi’. Adapun masa kekhalifahan beliau berlangsung selama 13 tahun kurang 12 hari.

 

S : Bagaimana ringkasan riwayat hidup Sayyidina Ali bin Abi Thalib?

J : Sayyidina Ali bin Abi Thalib ialah khalifah yang ke empat, beliau adalah suami dari Sayyidah Fatimah putri Rasulullah Saw. Beliau orang yang pemberani dan fasih, beliau mengikuti semua peperangan bersama nabi kecuali perang abuk. Beliaulah panglima perang yang membuka tanah aibar.

Pada masa kekhalifahannya banyak sekali terjadi fitnahitnah yang memecah belah kaum muslimin. Sehingga beliau berperang dengan Mu’awiyah di beberapa peperangan yang terkenal ialah waktu perang Shiffin, -tiada yang menang di antara mereka-, sehingga muncul kaum Khawarjj.

Mereka membunuh Sayyidina Ali secara diam-diam di masjid Kuffah pada tahun 40 H dan umur beliau saat itu ialah 63 tahun. Masa kekhalifahan beliau berlangsung selama 4 tahun 9 bulan lebih 8 hari. “Walhamdu lillahi rabbil alamin”.