Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, kami memujinya dengan seluruh pujian, sesuai hitungan kalimat atas seluruh nikmatnya, apa yang diketahui dan apa yang tidak diketahui, dan kami bersyukur kepadanya atas pemberiannya dan kebaikannya, yang khusus dan yang umum, shalawat serta salam semoga untuk junjungan kita kekasih kita pemberi syafaat kita Muhammad, yang dikhususkan dengan kesempurnaan dan syafaat udzma dari Tuhan Yang maha mulia, dan untuk keluarga beliau dan sahabat-sahabat beliau dan pembawa syariat beliau, dan yang mengikuti mereka atas jalan yang lurus, sesuai hitungan nafas dan kerentek makhluk, selama berlakunya pena.
Amma ba’du, Allah telah memberi anugerah -dan keutamaan selalu miliknya- kepada hamba-nya yang fakir Syarief Al hadrami untuk meringkas fatwa-fatwa ulama yang besar yang di pegangi ucapan mereka dan dibuat rujukan ucapan mereka dalam perkara aqli dan naqli, mereka adalah: imam allamah yang pandai yang tiada persamaannya Abdullah bin Husein bin Abdullah Bal faqih, dan Sayyid alamah yang memiliki keyakinan dan keteguhan, dan banyaknya belajar dan bagusnya pemahaman Abdullah bin Umar bin abu bakar bin Yahya, dan Syarif alamah yang memiliki pemahaman yang tembus dan pendapat yang benar Alawi bin saggaf bin Muhammad Al Jafari, dan syekh Al allamah lautan yang besar Muhammad bin Abi bakar Al askhor Al Yamani, dan syeikh allamah Al Muhammad Muhammad bin Sulaiman Al Kurdi Al Madani.
Aku meringkas hasil setiap pertanyaan dan jawaban dengan ungkapan yang yang yang sederhana sesuai kemampuan ilmuku dan tipisnya pemahamanku bersama membuang pengulangan dan aku ulangi setiap masalah di selain tempatnya untuk mendahulukan dan mengakhirkan dan sekarang saya ingin mengumpulkan semuanya di buku ini untuk mencukupi pelajar dari banyaknya murojaah dan berfikir dan aku jadikan Andi setiap satu dari 5 yang disebut sebuah tanda untuk memulai pertanyaan maka ambilnya urutan dan seperti urutan mereka di ucapan yang awal adalah bag kedua ya ketika gym keempat sin x maka dan ketika sama di suatu masalah dua orang atau lebih maka aku beri tanda semua dan ketika tambah 1 atau berbeda maka aku sebut hal tersebut maka aku katakan bulan menambah ini atau berbeda seperti ini dan sekira di suatu masalah ada ikatan atau khilaf atau semacamnya dan tidak di singgung oleh pemilik satwa maka aku tulis di akhirnya lalu aku sebut tambahan tersebut seraya berkata di awalnya aku mengatakan agar diketahui yang asal dari tambahan dan aku tambahkan atas fatwa-fatwa tersebut beberapa faedah yang dinisbatkan pada pengucapnya seraya diringkas yang sulit adanya yang penting yang aku ambil faedah sebelumnya dari bibir para Masaya dan kitab para imam dan aku bedakan dari fatwa-fatwa itu dengan permulaan faedah.
Dan juga terbesit di hatiku untuk meringkas sebagaian masalah yang aku pernah ditanya dan tidak ada dalam fatwa-fatwa tersebut, dan aku tambahkan tanpa tanda agar dapat diketahui yang murni dan yang tidak murni, dan mengembalikan kepada kebenaran orang yang melihat kekurangan berupa perubahan atau penyimpangan, dan aku menjadikan semua tersebut dengan ungkapan yang mudah yang jelas untuk menghindari pelebaran yang membosankan dan ikatan yang menyesatkan, sesuai apa yang ditaruh oleh dzat yang maha mengetahui dan maha bijaksana dalam hatiku dan ia lakukan terhadap hatiku ku dan jasad ku.
Dan ketahuilah bahwa setelah saya diberi anugerah oleh Allah untuk menyempurnakan kumpulan ini dan tersebarnya di beberapa daerah ada, ada juga beberapa pertanyaan dan faedah yang lain yang aku taruh di di pinggir, lalu aku takut kehilangan, dan aku berharap -seraya minta tolong kepada Allah- untuk menaruhnya di tempatnya di karya ini, dan aku merubah beberapa kalimat asal dengan tambahan, pembuangan, pendahuluan dan pengakhiran, guna menyempurnakan faedah. maka ditambahkan kira-kira seperempatm maka sebaiknya dinamakan “penyempurnaan bughyatul mustarsyidin” dan hanya kepada Allah yang maha mulia aku meminta pertolongan dan pembenaran dan bagusnya niat dan petunjuk kepada jalan yang yang paling benar.
Dan barang siapa melihat kesalahan atau perbedaan dari perkataan yang aku nukil, hendaknya membenarkan seketika tanpa ditunda-tunda, dan dia mendapatkan pahala dari Allah Yang maha pemurah dan maha pemberi, ya Allah tunjukan kita pada kebenaran dan jauhkan kita dari kesalahan dan keraguan dan berilah kita kemanfaatan dan orang-orang Islam dari yang dikandung kitab ini amin.
Faedah: lafadz rob datang untuk beberapa makna yang dinadzomkan sebagian ulama, ia berkata:
Dekat, meliputi, pemilik, pengatur, pendidik, banyaknya kebaikan, pemberi nikmat, pencipta kita, yang disembah, penutup kegelisahan kita, kebaikan kita, teman, tetap, dahulu, pengumpul kita, junjungan, jagalah, ini adalah makna-makna untuk rob, dan doakan orang yang menanamkan. Dari catatan syekh Ibrahim Al Bajuri terhadap Syarah Ibnu Qosim.
Faedah: jika seorang hamba menggunakan seluruh apa yang diberikan Allah kepadanya di satu waktu maka Allah dinamakan Syakur, dan jika seorang hamba menggunakan hal tersebut di waktu yang berbeda-bedq maka dinamakan Sakir. Dan dapat diarahkannya nikmati satu waktu dengan mengarahkannya seorang jenazah yang berpikir di ciptaan Allah subhanahu wa ta’ala.
Faedah: sebagian ulama berkata keutamaan itu ada tujuh: jujur, malu, rendah hati, dermawan, menepati janji, ilmu, melaksanakan amanah. Catatan Sulaiman Al Jamal terhadap Syarah minhaj.
Dan ketahuilah bahwa manusia memiliki syariat, yaitu beribadah kepada Allah, menyembah Allah adalah syariat bagi mereka, karena ibadah adalah tujuan dari syariat, walaupun syariat menurut ahli fiqih adalah yang disyariatkan Allah berupa hukum. dan toriqah yaitu menuju dengan ilmu dan amal. dan hakikat yaitu hasil dari syariat dan thariqah. Haqiqah yaitu kamu menyaksikan cahaya yang di titipkan Allah di tengah hati, bahwa setiap batin memiliki dhohir, dan sebaliknya, seperti melubangi nya nabi Khidir kapal, walaupun secara dhohir adalah kemungkaran, tapi boleh secara bathin, karena menyebabkan keselamatan perahu dari rampasan raja. Dan sebaiknya kamu mengetahui hakekat dengan mengetahui batin perkara, seperti pengetahuan nabi hadir tentang apa yang dilakukannya bersama nabi Musa, berupa melobangi kapal dan lainnya ada kebaikan walaupun dhohir nya adalah kerusakan. dan syariah adalah dhohir , dan haqiqah adalah batinnya.dan keduanya saling keterkaitan seperti yang diterangkan dan dicontohkan bahwa tiga tiganya seperti kelapa, syariah seperti kulit yang luar, toriqah seperti Sari yang dalam, hakikat seperti minyak yang di dalam sari. dan tidak bisa sampai pada Sari kecuali dengan melobangi kulit. dan tidak pada minyak kecuali dengan melembutkan kan Sari. dari catatan Buccheri mi terhadap iqna’.