Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah semata. Kita memuji, memohon pertolongan, memohon pengampunan, dan memohon perlindungan kepadaNya dari keburukan diri dan kejahatan perbuatan kita. Barangsiapa diberi hidayah oleh Allah maka tiada yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa disesatkan olehNya, maka tiada yang bisa memberikan hidayah kepadanya.
Saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali hanya Allah. Dialah satu-satuNya Tuhan. Tidak ada sekutu bagiNya. Dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Semoga shalawat beriring salam yang sebanyak-banyaknya, senantiasa tersampaikan kepada beliau, keluarga, para sahabat, serta siapa pun yang mengikuti mereka dengan baik hingga Hari Pembalasan. Amma ba’du:
Buku dzikir dan doa ini adalah ringkasan. Saya meringkasnya dari kitab saya yang berjudul: Adz-Dzikru wa ad-Dua wa Al-Ilaj bi ar-Ruqa min al-Kitab wa as-Sunnah. Saya meringkas bagian dzikirnya agar menjadi ringan dan dapat dibawa ke mana pun saat bepergian.
Dalam buku ini saya hanya menyebutkan matan dzikir saja. Dalam mentakhrijkannya pun saya hanya menyebutkan satu atau dua sumber referensi dari yang tercantum pada kitab asli. Karena itu barang siapa dari pembaca ingin mengetahui sahabat perawi Hadis dalam dzikir ini atau ingin mengetahui takhrijnya lebih detail, silakan merujuk kepada kitab asal tersebut.”
Kami memohon kepada Allah Yang Mahaagung lagi Mahatinggi, dengan seluruh namaNya yang mulia dan sifatNya yang tinggi, agar menjadikan kitab ini murni untuk melihat WajahNya Yang Mulia. Semoga kitab ini Allah jadikan bermanfaat dalam kehidupan saya maupun setelah saya meninggal dunia. Juga bermanfaat bagi orang yang membacanya, mencetaknya, atau menjadi penyebab dalam penyebarannya.
Sesungguhnya hanya Allah-lah Yang Mahamampu untuk itu dan Yang paling bisa dipasrahi.
Semoga shalawat beriring salam senantiasa tersampaikan kepada Nabi kita, Muhammad, juga atas keluarga beliau sahabat beliau, dan siapa pun yang mengikur: mereka dengan baik hingga Hari Pembalasan.
Penulis Syaikh Sa’id bin Ali bin Wahaf al-Qahthani
Selesai pada bulan Shafar 1409 H
Allah berfirman,
“Karena itu, ingatlah kalian kepadaKu niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian, dan bersyukurlah kepadaKu, dan janganlah kalian mengingkari (nikmat)Ku.” (Al-Bagarah: 152).
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (mengingat dan menyebut) nama Allah, dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (Al-Ahzab: 41).
“Dan laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir (mengingat dan menyebut) Allah, Allah telah menyediakan untuk me. reka ampunan dan pahala yang besar.” (Al. Ahzab: 35).
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu da. lam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Al-A’raf: 205).
Kemudian Rasulullah bersabda,
“Permisalan orang yang berdzikir kepada Rabbnya dengan orang yang tidak berdzikir, seperti orang yang hidup dengan yang mati.”
Rasulullah bersabda,
“Maukah kalian aku beritahu mengenai amalan kalian yang terbaik, dan yang paling suci di sisi Raja kalian (Allah), paling tinggi derajatnya, serta lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan emas dan perak, serta lebih baik bagi kalian daripada bertemu dengan musuh kemudian kalian memenggal leher mereka dan mereka memenggal leher kalian?” Mereka menjawab, “Ya.” Beliau pun berkata, “Yaitu berdzikir (mengingat dan menyebut) Allah
Rasulullah juga bersabda,
“Allah berfirman, “Aku tergantung kepada prasangka hambaKu terhadapKu. Dan Aku selalu bersamanya jika dia berdzikir (mengingat dan menyebut)Ku. Jika dia berdzikir (mengingat dan menyebut)Ku dalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam diriKu, dan jika dia berdzikir (mengingat dan menyebut)Ku dalam perkumpulan, maka Aku mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik daripada mereka. Jika ia mendekatkan diri kepadaKu sejengkal, maka Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta, dan jika dia mendekatkan diri kepadaKu sehasta, maka Aku mendekatkan diri kepadanya sedepa. Jika dia mendatangiKu dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan berlari kecil.”
Dari Abdullah bin Busyr, dia berkata,
“Bahwasanya seorang laki-laki berkata, Wahai Rasulullah, sesungguhnya syari’atsyari’at Islam sudah sangat banyak atas saya. Maka beritahukan kepada saya sesuatu yang dapat saya jadikan sebagai pegangan Beliau menjawab, “Hendaknya lidahmu senanti, basah dengan berdzikir dan menyebut Allah” ,
Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah (al-Qur’an), maka dia mendapat satu pahala kebaikan. Kemudian satu Pahala kebaikan itu dilipatgandakan menjadi Sepuluh kali. Aku tidak mengatakan, alif laam miim’ adalah satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, ‘Taam’ satu huruf dan ‘miim’ satu huruf.”
Dari Uqbah bin Amir, dia berkata,
“Rasulullah mendatangi kami saat kami duduk-duduk di emperan Masjid. Lalu beliau bersabda, “Siapa di antara kalian yang senang pergi di pagi hari ke lembah Buthhan atau ke Aqiq, lalu dia mendapatkan dua ekor unta yang besar punuknya tanpa harus berbuat dosa atau memutus tali silaturrahmi?! Kami semua menjawab, Wahai Rasulullah! Kami semua menginginkan hal itu.’ Beliau bersabda, “Kalau begitu, mengapa seseorang dari kalian tidak pergi ke masjid dan belajar ilmu agama, atau membaca dua ayat dari kitab Allah (al-Qur’an)? Itu lebih baik baginya dibanding dua ekor unta yang berpunuk besar. Jika yang dibacanya tiga ayat, maka itu lebih baik dari tiga ekor unta. Jika yang dibacanya empat ayat, itu lebih baik dibanding empat ekor unta. Dan berapa ayat pun yang dibacanya, itu adalah lebih baik dibandingkan dengan unta
Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa duduk di suatu tempat tanpa berdzikir kepada Allah, maka dia pasti mendapat kekurangan dari Allah. Dan barangsiapa tidur di suatu pembaringan tanpa Bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kalian beruntung.” (Ali Imran: 190-200)
“Segala puji bagi Allah yang telah memberiku pakaian ini dan menganugerahkannya padaku tanpa daya dan kekuatan dariku.”
“Ya Allah! Segala puji hanya bagiMu Engkau telah memberiku baju ini. Aku memohon kepadaMu kebaikan baju ini dan kebaikan yang diciptakan untuknya. Dan aku juga berlindung kepadaMu dari keburukannya, dan keburukan apa-apa yang diciptakan padanya.”
“Semoga Anda mengenakannya hingga waktu lama (sampai usang) kemudian Allah menggantinya.”
“Pakailah baju baru, hiduplah dengan mulia, dan matilah sebagai syahid.”
“Dengan menyebut Nama Allah.”
“(Dengan menyebut Nama Allah) Ya Allah, saya berlindung kepadaMu dari setan laki-laki dan perempuan.”
“Saya memohon pengampunanya”
“Dengan menyebut Nama Allah.”