MUQODIMAH

 

Bismillahirrohmanirrohim Segala puji bagi Allah yang telah mengajarkan Al-Qur’an. Dia yang menciptakan manusia dan mengajarkan manusia Al-ilmu Al-Bayan. Allah telah memberikan kelebihan kekasihnya (Nabi Muhammad SAW) atas rasul-rasul-Nya dengan menurunkan Al-Qur’an. Dan Dia telah memberikan kemuliaan kepada umatnya atas seluruh umat-umat dengan sebab bacaan Al-Qur’an.

 

Shalawat dan salam atas tuan kita Muhammad SAW dan kepada keluarganya dengan sebab hitungan rahasia-rahasia Al-Qur’an. Wabakdu : Maka sesungguhnya Qur’an yang mulia dalam mencapai derajat kefasihan, bhalagoh, mencapai derajat yang mulia dan ketinggian tujuan, sebagaimana firman-Nya : Apakah kalian tidak mentadaburkan Al-Qur’an, dan seandainya ia (Al-Qur’an) berasal dari selain Allah, maka kalian akan menemukan padanya perbedaan yang banyak.

 

Dan firmanNya : Katakanlah wahai Muhammad, jika seluruh jin dan manusia berkumpul untuk mendatangkan semisal Al-Qur’an, maka mereka tidak akan mampu mendatangkan se-ayat semisal Al-Qur’an, walaupun mereka saling mendukung.

 

Kemudian firmanNya : Dan sesungguhnya kami telah jadikan bagi manusia di dalam Qur’an dari tiap-tiap contoh, agar mereka tetap selalu ingat. Kemudian firman-Nya : Dan demikianlah perumpamaan-perumpamaan yang telah kami jadikan bagi manusia, dan tidaklah berakal kecuali orang-orang yang mengetahui.

 

Dalam memperoleh martabat-martabat yang tinggi, faedah-faedah yang mulia, sebaik-baik rahasia (Ahsanullatho’if), rahasia-rahasia yang sempurna (Akmalul Khofaya’), sebagus-bagus kekhususan (Afdolul Khoso’ish), manfaat-mamfat yang banyak, kelebihan-kelebihan yang mulya (Wa’abhalmazaya’), dan tak akan terhitung rahasia-rahasia keajaibannya, makna-makna kontemporer, faedah-faedah “yang banyak dan kelebihan atau fadhilah-fadhilah yang mulia, sebagaimana Allah SWT menyatakan : katakanlah wahai Muhammad seandainya seluruh air laut dikumpulkan untuk menulis kalimat rabb untuk dijadikan sebagai tinta maka seluruh air laut akan kering, bahkan sekalipun didatangkan semisalnya lagi (al-Qur’an).

 

Dan Allah swt. juga menyatakan : sungguh seandainya apa yang ada dibumi dijadikan sebagai tinta (aqlamm),dan tujuh lautan dijadikan sebagai tinta maka tidaklah bias untuk mengurai kalimat-kalimat Allah swt.

 

Adapun semua surah-surah Qur’an berjumlah 114 surah (pendapat ijma’ ulama masyhur), dikatakan jumlah surah al-qur’an 113 dengan menjadikan surah al-anfal dan surah al-taubah menjadi satu. Seapdol-apdol dan semulia-mulia Qur’an adalah surah al-Fatihah dan surah al-ikhlas, ini menurut ulama-ulama uhaggigin dari imam-imam yang diketahui (yang masyhur).

 

Semoga Allah swt menempatkan mereka (ulama-ulama) itu pada magam yang setinggi-tingginya, sebagaimana firman-Nya yang artinya : dan sungguh telah kami datangkan sab’un minal matsaani dan Qur’an yang agung (al-qur’an).

 

Dan sabda rasulullah saw : demi jiwaku yang ada dalam genggaman-Nya, tidaklah diturunkan di dalam Taurat, tidaklah di dalam Injil, tidaklah di dalam kitab Zabur dan tidaklah di dalam Qur’an semisalnya. Dan sesungguhnya assab’ul matsaani dan Qur’an yang agung aku telah memberikannya/ menempatkannya (surah al-patihah).(al-hadits).

 

Dan sabdanya juga : ketika seorang laki-laki bertanya kepada beliau, wahai Rasulullah surah apakah di dalam Qur’an yang paling agung, beliau menjawab : qulhuwAllahu ahad, kemudian apa wahai rasul Allah, beliau kemudian menjawab : ayat al-kursi Allahu la ila ha’illa huwal hayyul qayyum. Adapun semua ayat-ayat Qur’an yang mulya itu berjumlah 6660 ayat (inilah pendapat yang masyhur), maka ayat yang paling agung, paling apdol, dan ayat yang paling mulya adalah ayat kursi seperti yang akan dijelaskan dalam hadits-hadits yang akan dibahas. Insya’Allah (semoga Allah swt berkehendak).

 

Adapun saya mengadakan /membahas keagungan surah al-patihah, ayat kursi, s. al-ikhlas, kelebihan-kelebihannya, paedah-paedahnya yang banyak, keajaiban rahasianya, kemulyaan-kemulyaannya yang khusus dan keberkatan-keberkatan yang bertambah pada hadits-hadits shohih yang akan dating, kemudian keagungan-keagungan basyarahnya bagi orang yang mengamalkan atau membacanya.

 

Demikian juga saya akan mendatangkan/membahas banyak hadits-hadits masalah fadhilah-fadhilah s. yasin, s. al fath, s. al-wagi’ah, s. al-mulk, s. an — naba, s. ad-dhuha, s. al-insyirah, s. al-qadr, s. lam yakun, s. zal-zalah, s. al-kautsar, s. al-kapirun, s. al-muawwidzatain, dan sebgian ahir surah al-bagarah , tiga ayat yang akhir s. al an’am, dua ayat akhir surah al-baro’ah, akhir surah al-hasyr, surah serta ayat-ayat yang lainnya.

 

Demikian juga saya membahas tentang keistimewaan dan rahasia-rahasia bagi mereka yang terus-menerus bershalawat (mengamalkan shalawat) kepada nabi saw baik diwaktu pagi dan sore, hari maupun malam dan bagi mereka yang mengajarkan serta mengamalkannya, demikian juga bagi yang menyampaikannya (laki-laki maupun perempuan), anak-anak, dan tetangga-tetangganya.

 

Dan demikianlah wasiat nabi saw agar supaya memperbanyak waktu secara terus-menerus mengamalkannya, kemudian para ulama salaf dan ulama kini bersungguh-sungguh membacanya diwaktu malam dan terang. Kemudian jelaskanlah tata cara membacanya, jumlah-jumlahnya, waktu-waktunya atau sebagian waktu, kelebihan-kelebihannya, dan ajarkan anak-anak mereka, sahabat-sahabat mereka untuk memperbanyak dalam membacanya secara terus-menerus.

 

Dan saya memohon pertolongan sekuat mungkin dan, akhirnya bagi Allahlah segala pujian yang telah memberikan kekuatan untuk mengumpulkan hadits-hadits shoheh yang akan datang.

 

Kemudian saya mengumpulkan mushaf-mushaf ini dan memberi nama ” Khazinatul al-asrorr jalillatul adz-kar “. Saya mengumpulkan isi kitab ini dengan sebab taufik Allah yang al-halimussattar.

 

Dan dengan sebab himmah kekasihnya yaitu Muhammad saw……(sayyid al-asrorr), dan tidak ada yang memberikan taufik kecuali Allah swt, kepada-nya lah kita bertawakkal dan kepada-nya lah kita kembali.

 

Ketahuilah, Allahlah yang menerangiku dan kepada engkaulah sebab nurul bashirah. Sesungguhnya saya menyaksikan banyak dari saudara-saudara di Negara arab, romawi, dan mereka meninggalkan bacaan Qur’an, mereka menyimpang dari tata cara Masyayikh, dan mereka tidak mempelajari dan jalan-jalan bacaan yang telah di sepakati oleh pengarang-pengarang yang mulia. Sebagian mereka tidak mendengar (tuli) atas peringatan guru-guru pada zamannya. Mereka berpegang kepada qaul-qaul (al-munaji) yang telah memberikan khabar yaitu nabi Muhammad saw dalam melihat penyusunannya.

 

Dan dengan melihat kemuliaan Allah swt sesungguhnya Qur’an sampe pada zaman ini (kontemporer), dan apa-apa yang tersusun tertib (aturan-aturan) oleh hadits-hadits yang dhohir dalam menjelaskan fadhilah-fadhilahnya dari nabi saw dan apa-apa yang terdapat dalam ijma’.

 

Sebagian dari terjemahan ini disusun berdasarkan kesimpulan penulis. Itu semua untuk memudahkan pemahaman dan kadang-kadang penulis tidak menterjemahkan isi kitab ini dalam bahasa literalnya, itu semua bertujuan seperti apa yang sudah dibahas secara detail diatas.

 

Berkata al-hafiz ibnu hajar rahimahulllahu ta’ala : adapun pahala bagi pembaca Qur’an adalah didapat bagi orang yang paham, adapun orang yang tidak paham maka ia mendapatkan pahala secara keseluruhan karena ibadah melapazkannya atau membacanya. Berbeda dengan selain bacaan Qur’an misalnya dzikir, doa —doa, maka sungguh ia tidak mendapatkan pahala kecuali sesuatu yang ia pahami (ini menurut pandangan kebanyakan ulama). Sabda rasul saw : keutamaan kalam Allah atas seluruh kalam seperti keutamaan Allah atas seluruh makhluknya.

 

Sabda rasul juga : apabila kalian cinta atau senang bercerita kepada tuhan maka, bacalah Qur’an (hadits ini di takhrij oleh al-khotib, ad-dailami, dalam kitab pirdaus dari annas ra).

 

Di antara penjelasan beliau tentang keutamaan Qur’an yang terdapat di dalam kitab Khazinatul, beliau mengisahkan, bahwasanya Allah Ta’ala itu mempunyai 3000 nama. Sebanyak 1000 nama hanya diketahui oleh para Nabi-Nya, 300 nama disebutkan dalam Kitab Taurat, 300 nama disebutkan dalam kitab Injil, 300 nama disebutkan dalam Kitab Zabur, dan 99 nama disebutkan dalam Al Qur’anulkariim, sedangkan 1 nama berada di sisi Allah.

 

Adapun makna dari keseluruhan 3000 nama ini terhimpun dalam 3 nama-nama Allah yaitu : Allah, Arrahman, dan Arrahim, yang termaktub di dalam lafaz Bismillaahir rohmaanir rohiim. Maka barang siapa mengajarkan dan mengucapkan Bismillaahirrohmaanirrohiim, seumpama ia menyebutkan keseluruhan 300 nama-nama Allah tersebut.

 

Di dalam kitab yang sama pula, disebutkan bahwa sesungguhnya kalimah Bismillaahir rohmaanir rohiim itu ada sembilan belas huruf dan malaikat-malaikat penjaga neraka itu juga ada sembilan belas. Maka, barangsiapa membaca Bismillaahir rohmaanir rohiim dengan penuh ikhlas dan yakin kepada Allah SWT, bisa menyelamatkan siksaan Malaikat Zabbaniah.

 

WAllahu a’lam bi showab

 

Bab keutamaan memperbaiki niat/ meluruskan niat

 

Ketahuilah sesungguhnya ibadah dibagi dua, pertama ibadah mahdhah yang bukan merupakan wasilah ritual ibadah yang lainnnya, seperti shalat, zakat, puasa, haji, membaca al-Qur’an, berdzikir membaca tasbih, tahlil dll. Menurut kesepakatan ulama, niat untuk kategori ibadah ini menjadi syarat sah tidaknya ibadah yang dijalani. Sedangkan yang kedua ibadah ghairmahdhah, yaitu ibadah yang merupakan wasilah untuk ibadah lainnya, misalnya wudhu, mandi junub, igomah dan adzan, mengaji atau mempelajari al-Qur’an. Terdapat perbedaan antara ulama bermazhab syafi’i dan hanafi.

 

Menurut pendapat ulama Mazhab Hanafi, dalam hal ini, niat tidak dijadikan syarat sah. Dalam pandangan ulama Mazhab Syafii, sebagaimana kategori pertama, niat dianggap sebagai syarat sah atau tidak amalan tertentu. Setiap zikir dan amalan harus diserap dari seorang pembimbing, terutama bagi kalangan awam. Poin ini oleh An-Nazili dijadikan sebagai pungkasan dari kitab Khazinat.

 

Nabi saw bersabda, innamal a’malu binniyyat

 

Dari Umar radhiyAllahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallAllahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits) Apa maksud sabda Nabi shallAllahu ‘alaihi wa sallam “Amal itu tergantung niat?”

 

Maksudnya adalah sahnya suatu amal dan sempurnanya hanyalah tergantung benarnya niat. Oleh karena itu apabila niat itu benar dan ikhlas karena Allah Subhaanahu wa Ta’aala maka akan sah pula suatu amal dan akan diterima dengan izin Allah Ta’ala. Atau bisa juga maksudnya adalah baiknya suatu amal atau buruknya, diterima atau ditolaknya, mubah atau haramnya tergantung niat.

 

Apa maksud sabda Nabi shallAllahu ‘alaihi wa sallam “Dan seseorang hanya mendapatkan apa yang diniatkannya?”

 

Maksudnya adalah seseorang mendapatkan pahala atau siksa terhadap amalnya tergantung niatnya, apabila niatnya baik maka akan diberi pahala, sebaliknya jika tidak baik maka akan mendapat siksa.

 

Di samping itu, niat adalah tolok ukur suatu amalan, diterima atau tidaknya tergantung niat dan banyaknya pahala yang didapat atau sedikit pun tergantung niat. Niat adalah perkara hati yang urusannya sangat penting, seseorang bisa naik ke derajat shiddigin dan bisa jatuh ke derajat yang paling bawah disebabkan karena niatnya.

 

Niat lebih utama daripada amalan MAKNA KAIDAH Kaidah ini menjelaskan keberkahan dan nilai pahala yang besar dalam niat. Karena niat semata sudah termasuk kategori ibadah yang diberi pahala oleh Allih Azza wa Jalla . Di antara yang menyebabkan timbangan amal kebaikan seseorang bertambah dan derajatnya naik di akhirat adalah niat yang shalih.

 

Barangsiapa berniat baik maka ia akan mendapatkan pahala meskipun dia belum mampu merealisasikannya dengan amalan. Apabila niat baik itu disertai dengan amalan maka ia meraih dua pahala, yaitu pahala niat dan pahala amalan. Oleh karena itu, niat lebih mendalam dan lebih utama daripada amalan. Apabila kedua terpadu, maka itu cahaya di atas cahaya.

 

Dalil yang menyatakan bahwa niat hukumnya wajib antara lain terdapat dalam Al Qur’an Surat al Bayyinah ayat 5

 

Artinya :  “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat :  dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (al-Baiyinah :  5).

 

Imam Ibnul Qayyim t berkata, “Adapun niat maka ia adalah pokok dan tiang seluruh perkara. Niat juga adalah asas dan pondasi yang terbangun di atasnya segala perkara. Sesungguhnya niat adalah ruh amalan, pemimpin dan pengendalinya, sedangkan amalan sekedar mengikuti. Amalan menjadi sah sesuai keabsahan niat dan menjadi rusak dengan rusaknya niat. Dengan niat tersebut akan didapatkan taufiq, adapun ketiadaan niat akan mendatangkan kehinaaan. Dengan niat pula bertingkat-tingklatlah derajat manusia di dunia dan akhirat.”

 

Diriwayatkan dari ugbah bin ‘amir ra dari rasululloh saw bersabda, siapa yang mengeraskan bacaan Qur’an sama halnya seperti dengan terangterangan dalam bersedekah. orang yang melirihkan bacaan Qur’an sama halnya dengan orang yang sembunyi-sembunyi dalam bersedekah.

 

Disebutkan oleh Syaikh Mahmud Al-Mishri ‘Ensiklopedi Akhlak Rasulullah Jilid 1’, Imam An-Nawawi menyebutkan “Niat adalah ukuran keshahihan amal perbuatan. Jika niatnya benar, amalannya pasti benar namun jika niat rusak, rusak juga amalnya.”

 

Abdullah bin Mas’ud memaparkan, “Ucapan tidak akan bermanfaat kecuali disertai amalan. Ucapan dan amalan tidak akan bermanfaat kecuali disertai niat. Ucapan, amalan dan niat tidak akan bermanfaat kecuali dengan praktik sesuai sunnah.”

 

Diriwayatkan oleh Al-Baihagi, Rasulullah SAW bersabda,

 

Artinya :  “Niat seorang mukmin lebih utama dari pada amalnya.”

 

Hadits tersebut juga didukung oleh hadits lainnya yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyAllahu ‘anhu bahwa Rasulullah bersabda, :

 

“Tidaklah seseorang bertekad untuk bangun melaksanakan shalat malam, namun ketiduran mengalahkannya, maka Allah tetap mencatat pahala shalat malam untuknya dan tidurnya tadi dianggap sebagai sedekah untuknya.” (HR. An Nasai no. 1784, shahih menurut Syaikh Al Albani).

 

Berdasarkan ketiga hadits tersebut, bisa dikatakan bahwa yang terpenting dalam suatu perbuatan adalah niat. Di mana ketika seorang Muslim dalam kondisi tertentu tidak bisa mengamalkan perbuatannya, tetapi telah berniat sebelumnya, maka pahala niat itulah yang dicatat oleh Allah SWT.

 

Perkataan Nabi saw. bersabda :  “Agama itu ialah nasihat.” hal9.

 

Hadis dikeluarkan dari ahmad, muslim, an-nasaa’i, Dari Tamim Ad Dariy, dan tirmidy dari abu hurairah ra, katanya Nabi saw. bersabda :  “Agama itu ialah nasihat” Tanya kami :  “Nasihat bagi siapa, ya Rasulullah?” Jawab beliau, “Bagi Allah, bagi KitabNya, bagi RasulNya, bagi para pemimpin kaum muslimin, dan bagi orang ramai.”

 

Ketahuilah wahai saudara-saudaraku, semoga Allah menunjuki kita untuk taat kepada-Nya, bahwa hadits ini merupakan hadits yang agung, yang juga menjadi prosnya agama Islam, disebabkan karena luasnya makna yang terkandung di dalamnya.

 

yakni, seperti yang disebutkan dalam hadits Jibril as, bahwa ia m mencakup tiga unsur yaitu, Islam, Iman, dan Ihsan. Dan sebagian ulama mengatakan bahwa, Addiin itu adalah hukum-hukum yang disyari’atkan oleh Allah buat hamba-Nya.

 

ini mirip dengan perkataan ulama al-haaju ‘araafah.

 

dalam arti bahwa, iman dan taat kepada Allah dengan hati, badan dan lain-lain pada hakikatnya adalah kembali kepada hamba itu sendiri. Karena Allah tidak membutuhkan semua itu.

 

yakni, dengan mengagungkannya, percaya kepadanya, dan mengamalkan isinya.

 

yakni, membenarkan apa-apa yang diajarkannya, menolongnya dalam menegakkan perintah Tuhannya, dengan ucapan, perbuatan, dan keyakinan.

 

yakni, para pemimpin mereka, yaitu dengan jalan mematuhi mereka, memperingatkan mereka dengan apa yang dapat bisa membuat mereka baik, serta mendo’akan mereka agar diberi taufik. Ada juga yang mengatakan bahwa maksudnya di sini adalah para ulama, yaitu dengan jalan menerima apa yang mereka riwayatkan dan mengikuti mereka dalam hukum agama, serta berbaik sangka terhadap mereka.

 

  yakni , dengan jalan menyukai buat mereka apa-apa yang ia sukai buat dirinya sendiri, dan tidak suka buat mereka apaa-apa yang ia sukai buat dirinya sendiri, dan tidak suka buat mereka apa apa yang tidak disukainya buat dirinya sendiri.

 

Pengertian Nasihat

 

  1. Nasihat berupa pekerjaan, atau ucapan untuk kebaikan sahabatnya sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Araf, ayat 79 :

 

Maka Nabi Soleh pun meninggalkan mereka sambil berkata :  “Wahai kaumku! Aku telah menyampaikan kepada kamu perutusan Tuhanku, dan aku telah memberi nasihat kepada kamu, tetapi kamu tidak suka kepada orang-orang yang memberi nasihat”.

 

  1. Nasihat yang berupa Amanah sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Araf, ayat 68 :

 

“(Tugasku) menyampaikan kepada kamu akan perintah-perintah (yang diutuskan oleh) Tuhanku, dan aku adalah pemberi nasihat yang amanah, bagi kamu.

 

  1. Nasihat yang bermakna murni, bersih, suci sebagaimana firman Allah dalam Surah At-Tahrim, ayat 8 :

 

Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kamu kepada Allah dengan ” Taubat Nasuha”,…..

 

  1. Nasihat yang bermakna ikhlas, sebagaimana firman Allah dalam Surah AtTaubah, ayat 91 :

 

Orang-orang yang lemah dan orang-orang yang sakit, dan juga orang-orang yang tidak mempunyai sesuatu yang akan dibelanjakan, tidaklah menanggung dosa (kerana tidak turut berperang) apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan RasulNya. Tidak ada jalan sedikitpun bagi menyalahkan orang-orang yang berusaha memperbaiki amalannya, dan Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.

 

Penjelasan Hadis

 

Nasihat ialah melakukan sejumlah kebaikan kepada pihak yang dinasihati. Ibnu Hajar mengatakan hadis nasihat ini termasuk hadis-hadis yang disebut seperempat agama, dan diatara imam yang memberikan penilaian tentang hadis ini ialah Imam Muhammad bin Aslam ath-Thusi. Dalam riwayat Abi Daud Rasulullah saw. mengulangi kata addin an nasihat sebanyak tiga kali dan diawali lafadz Inna, di dalam hadis berikut :  

 

Rasulullah saw. mengulang-ulang kalimat ini kerana memperkuatkan kedudukannya, dan menunjukkan kepada umat agar tahu dengan sebenarnya bahwa agama seluruhnya baik zahir maupun batin terangkum dalam nasihat. Yaitu melakukan dengan sempurna akan lima hak yang terkandung dalam hadis tersebut.

 

  1. Nasihat Bagi Allah

 

Nasihat bagi Allah maknanya beriman kepadaNya dengan benar dan beriman kepada seluruh apa yang terdapat dalam Kitab dan Sunnah dari namanamaNya yang husna (baik) dan sifat-sifatNya yang tinggi dengan keimanan yang benar tanpa menyerupakanNya dengan yang lain, tanpa meniadakan dan tanpa merubah-rubah maknanya. MengesakanNya dalam hal ibadah dan meniadakan kesyirikan, melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganlaranganNya, mencintai apa yang dicintaiNya dan membenci apa yang dibenciNya. Menerima dan mengakui segala nikmat-nikmatNya dan mensyukurinya serta mengikhlaskan untukNya dalam segala perkara.

 

  1. Nasihat Bagi Kitab Allah

 

Nasihat bagi kitabNya adalah beriman bahwa ia sebagai kalamullah yang diturunkan dariNya dan bukan makhluk, tidak akan dapat didatangi oleh kebatilan dari arah manapun, depannya maupun belakangnya. Meskipun seluruh jin dan manusia bersekutu untuk mendatangkan yang semisalnya niscaya tidak akan dapat menyerupainya. Allah berfirman Surah Al Bagara, ayat 23-24 :  

 

Dan kalau kamu ada menaruh syak tentang apa yang Kami turunkan (AlQur’an) kepada hamba kami (Muhammad), maka cubalah buat dan datangkanlah satu surah yang sebanding dengan Qur’an itu, dan panggilah orang-orang yang kamu percaya boleh menolong kamu selain dari Allah, jika betul kamu orang-orang yang benar.

 

Maka kalau kamu tidak dapat membuatnya, dan sudah tentu kamu tidak dapat membuatnya, maka peliharalah diri kamu dari api neraka yang bahan-bahan bakarannya :  manusia dan batu-batu (berhala), (iaitu neraka) yang disediakan untuk orang-orang kafir.

 

  1. Nasihat Bagi Rasul

 

Nasihat bagi RasulNya adalah membenarkan risalahnya, beriman kepada seluruh apa yang dibawanya, mentaati perintah-perintahnya dan laranganlarangannya, membelanya pada saat hidupnya dan setelah meninggalnya, membenci orang-orang yang membencinya dan mencintai orang-orang yang mencintainya, mengagungkan haknya dan memuliakannya, menghidupkan jalannya dan sunnah-sunnahnya, mengumandangkan dakwahnya dan menyebarkannya, menepis segala tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepadanya, berkhidmat terhadap ilmunya dan memahami makna-maknanya, menyeru kepadanya dan mengagungkannya, menahan diri dari membicarakannya tanpa ilmu, berakhlak dengan akhlaknya yang mulia dan beradab dengan adabnya, mencintai ahli baitnya dan para sahabatsahabatnya, menjauhi orang-orang yang mengadakan hal yang baru dalam sunnah-sunnahnya atau mencela sebagian dari kalangan sahabatnya.

 

  1. Nasihat bagi Para Pemimpin (Islam)

 

Pemerintah atau pemimpin merupakan pemegang peranan utama dalam menentukan maju tidaknya suatu umat atau bangsa. Nasihat bagi pemerintah ini bukan bererti mengimani secara utuh seperti kita beriman kepada Allah dan Rasulnya, akan terapi memberikan masukan yang dapat membangun kemajuan suatu bangsa.

 

Kita juga jangan lah menafikan kerja keras pemimpin memberikan yang terbaik terhadap rakyatnya. Dan di antara termasuk dalam nasihat dalam hal ini adalah mentaati mereka dalam kebenaran, memberitahu atau mengingatinya akan hak-hak warga negara, dan tidak melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan yang jujur dan adil.

 

  1. Nasihat Bagi Umat Muslim Secara Umum

 

Berkata Imam Nawawi rahimahullah , “(Nasihat bagi muslimin) yaitu dengan mengarahkan mereka kepada apa yang membuatnya maslahat baik untuk akhiratnya ataupun untuk dunianya serta menahan diri dari menyakiti mereka, mengajari apa yang mereka tidak ketahui dari perkara agamanya, membantu mereka dengan ucapan ataupun perbuatan, memerintah mereka kepada yang ma’ruf dan mencegah mereka dari yang mungkar dengan lemah lembut dan penuh keikhlasan, menyembunyikan aibnya dan menutupi kelemahannya, menolak kemudharatan dari mereka dan mendatangkan kemaslahatan untuk mereka, menghormati yang besarnya dan menyayangi yang kecilnya, memberikan pengajaran yang baik dan meninggalkan dari berbuat curang dan dengki kepada mereka, mencintai kebaikan untuk mereka dan membenci keburukan pada mereka serta membela harta-hartanya dan kehormatannya, mendorong mereka untuk berakhlak dengan apa yang telah disebutkan dari nasehat dan menumbuhkan kesemangatannya agar senantiasa taat.”

 

Dahulu, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam sering memberikan wasiat dan nasihat kepada para sahabat Beliau yang bermanfa’at buat mereka dan buat orang-orang sesudah mereka. Di antara nasihat-nasihat Beliau adalah seperti yang diriwayatkan oleh sahabat Annas radhiyAllahu ‘anhu, katanya Rasulullah telah memberikan wasiat kepadaku, Baginda bersabda kepada-ku, “Sempurnakanlah wudhu maka itu akan menambah umurmu, berilah salam kepada orang yang engkau jumpai maka akan menjadi banyaklah kebaikanmu, jika engkau masuk ke rumahmu ucapkanlah salam kepada keluargamu, maka akan menjadi banyaklah kebaikan rumahmu. Kerjakanlah shalat dhuha karena ia merupakan shalat orang-orang yang awwab sebelummu, serta sayangi orang yang lebih muda dan hormati orang yang lerang yang lebih tua maka engkau akan menjadi temanku di hari kiamat kelak.”

 

Kemuliaan Al-Qur’an. Hal-9.

 

Nama-nama Qur’an

 

Disebutkan dalam kitab Khozinatul Asror karya Syekh Sayyid Muhammad Haggy An-Nazily menjelaskan bahwasanya Qur’an memiliki 55 nama dengan berbagai alasan pemilihan nama tersebut. Penjelasan ini juga telah dijelaskan dalam Kitab al-Itqan fi “Ulum al-Qur’an, karya Syekh Jalaluddin al-Suyuthi, Abu al-Ma’aliy “Uzaiziy ibn “Abd al-Malik atau yang lebih dikenal dengan nama Syaidzalah. Jika diuraikan, maka nama Qur’an tersebut adalah :  

 

  1. al-Kitab

Nama Qur’an yang pertama yaitu “al-Kitab”, karena di dalamnya terkumpul dan terhimpun berbagai ilmu pengetahuan, kisah-kisah terdahulu, dan Akhbar. Hal ini dikarenakan makna bahasa dari Kitab adalah menghimpun (alJam’u). Sebagaimana dalam Q.S. al-Dukhan (44) ayat 2 :  

 

“Demi Kitab (Al-Qur’an) yang jelas”

 

  1. Mubin

Penamaan Qur’an dengan nama “al-Mubin” dikarenakan fungsi Qur’an adalah memperjelas yang hak dari yang batil. Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Qur’an sebelumnya.

 

  1. Qur’an

Dinamakan dengan nama “al-Qur’an” karena Qur’an merupakan bacaan yang di dalamnya terkumpul hal-hal yang berkaitan dengan kisah, perintah, larangan, ayat, surah, dan lain sebagainya. Sebagaimana dalam Q.S. al-Qiyamah (75) ayat 17 :  

 

“Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya”

 

  1. al-Karim Qur’an diberi nama “al-Karim” karena terdapat sifat kemuliaan yang terkandung di dalamnya. Sebagaimana dalam 9.5. al-Wagi’ah (56) ayat 77 :

 

“dan (ini) sesungguhnya Qur’an yang sangat mulia”

 

  1. Kalam Dinamakan dengan “al-Kalam”, dikarenakan Qur’an dapat mempengaruhi akal orang yang mendengarkan untaian ayat-ayatnya. Sebagaimana dalam Q.S. al-Taubah (9) ayat 6 :

 

“agar dia dapat mendengar firman Allah”

 

  1. Nur

Qur’an dinamakan dengan “al-Nur” karena dengan cahaya tersebut, umat manusia mampu mengetahui hal-hal yang rumit dalam perkara halal dan haram. Sebagaimana dalam Q.S. al-Nisa’ (4) ayat 174 :  

 

“dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (AlQur’an)”

 

  1. Huda

 

Dinamakan dengan nama “al-Huda” karena di dalam Qur’an terdapat petunjuk-petunjuk yang menuntun umat manusia ke jalan yang benar (alHagg). Sebagaimana dalam Q.S. Yunus (10) ayat 57 :  

 

“dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman” :

 

  1. Rahmah

Qur’an dikenal dengan nama “al-Rahmah” karena Qur’an merupakan rahmat terbesar dari Allah yang diberikan kepada umat Islam. Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Qur’an sebelumnya.

 

  1. Furqan

Qur’an memiliki nama “al-Furqan”, dikarenakan Qur’an mampu membedakan antara yang hag dan batil, sebagaimana didefinisikan oleh Mujahid. Sebagaimana dalam Q.S. al-Furqan (25) ayat 1 :  

 

“Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur’an) kepada hambaNya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (in dan manusia)”

 

  1. Syifa’

Nama Qur’an berikutnya adalah “al-Syifa”, karena Qur’an dapat dijadikan sebagai obat untuk mengobati penyakit hati berupa kekufuran, kebodohan, dan dengki. Serta, juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit fisik. Sebagaimana dalam Q.S. al-Isra’ (17) ayat 82 :  

 

“Dan Kami turunkan dari Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar”

 

  1. Mau’idhah

Dinamakan dengan nama “al-Mau’idhah” karena di dalam Qur’an terdapat banyak pelajaran dan nasihat yang harus diikuti oleh umat Islam. Sebagaimana dalam Q.S. Yunus (10) ayat 57 :  

 

“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada”

 

  1. Dzikr

Nama Qur’an dengan sebutan “al-Dzikr” dikarenakan dalam Qur’an terdapat berbagai nasihat (mawa’idh) dan cerita akan umat-umat terdahulu, Sebagaimana dalam Q.S. al-Anbiya’ (21) ayat 50 :  

 

“Dan ini (Al-Qur’an) adalah suatu peringatan yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka apakah kamu mengingkarinya?”

 

  1. Mubarak

Qur’an diberi nama “al-Mubarak”, karena ja mengandung keberkahan. Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Qur’an sebelumnya.

 

  1. ‘Aliy

Dinamakan dengan nama “al-‘Aliy” karena Qur’an merupakan kitab suci yang mengandung nilai yang tinggi nan agung. Sebagaimana dalam Q.S. al-Zukhruf (43) ayat 4 :  

 

“Dan sesungguhnya Qur’an itu dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, benar-benar (bernilai) tinggi dan penuh hikmah”

 

  1. Hikmah

Qur’an dinamakan sebagai “Hikmah” dikarenakan Qur’an diturunkan berdasarkan Oanun al-Mu’tabar (hukum yang dapat diambil ibrah), dimana hal tersebut berfungsi untuk menempatkan sesuatu pada tempatnya. Selain itu, dalam Qur’an juga terkandung hikmah-hikmah sempurna. Sebagaimana dalam Q.S. al-Qamar (54) ayat 5 :  

 

“(itulah) suatu hikmah yang sempurna, tetapi peringatan-peringatan itu tidak berguna (bagi mereka)”

 

  1. Hakim

Penamaan “al-Hakim” terhadap Qur’an dikarenakan ayat-ayat yang ada dalam di dalamnya dengan memiliki keajaiban susunan dan keindahan makna. Sebagaimana dalam Q.S. Yunus (10) ayat 1 :  

 

“Alif Lam Ra. Inilah ayat-ayat Qur’an yang penuh hikmah”

 

  1. Muhaimin

Qur’an dinamakan sebagai “al-Muhaimin” dikarenakan Qur’an menjadi saksi terhadap adanya kitab-kitab samawi terdahulu dan kejadian umat pada masa lampau. Sebagaimana dalam Q.S. al-Maidah (5) ayat 48 :  

 

“yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya”

 

  1. Habl

Qur’an memiliki nama lain “al-Habl” yaitu tali. Hal ini dikarenakan barangsiapa yang berpegang teguh pada tali (Al-Qur’an) tersebut maka ia akan mendapatkan pentunjuk dan masuk surga. Sebagaimana dalam Q.S. Ali Imran (3) ayat 103 :  

 

“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah”

 

  1. Shirath Mustaqim

Nama lain dari Qur’an adalah “al-Shirath al-Mustaqim”. Hal ini dikarenakan Al-9ur’an merupakan panduan yang menuntun kita menuju jalan yang lurus yaitu surga. Sebagaimana dalam Q.S. al-An’am f6j) ayat 153 :  

 

“Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah!”

 

“Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih”

 

  1. Qayyim

Qur’an dinamakan “al-Qayyim” karena ia membimbing orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus. Sumber pengambilan nama tersebut dari Q.S. al-Kahfi (18) ayat 2 :  

 

“Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih”

 

  1. Qaul

Dikatakan dengan nama “al-Oaul” karena Qur’an benar-benar berasal dari firman Tuhan. Sebagaimana dalam Q.S. al-Tharig (86) ayat 13 :  

 

“Sungguh, (Al-Qur’an) itu benar-benar firman pemisah (antara yang hak dan yang batil)”

 

  1. Fashl

Nama Qur’an yang satu ini, “al-Fashl” karena Qur’an memisahkan antara yang hak (benar) dan yang batil. Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Qur’an sebelumnya.

 

  1. Naba’ ‘Adhim

Qur’an juga dinamakan dengan “al-Naba’ al-Adhim”, karena adanya beritaberita besar tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan pasca kematian. Sumber pengambilan nama ini yaitu Q.S. al-Naba’ (78) ayat 2 :  

 

“Tentang berita yang besar (hari kebangkitan)”

 

  1. Ahsan al-Hadits

Dinamakan dengan nama “Ahsan al-Hadits” karena Qur’an merupakan sebaik-baik perkataan dan ucapan. Nama Qur’an tersebut berdasar pada Q.S. al-Zumar (39) ayat 23 :  

 

“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Qur’an yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang”

 

  1. Mutasyabih

Qur’an juga dinamakan dengan “al-Mutasyabih”, karena adanya kemiripan atau keserupaan dari sebagian ayat dengan ayat lainya dalam hal kebaikan (keindahan) dan kebenaran. Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Qur’an sebelumnya.

 

  1. Matsani

Penyematan nama “al-Matsani” terhadap Qur’an dikarenakan di dalamnya diuraikan terkait kisah-kisah umat terdahulu. Sehingga terjadi proses pengulangan akan cerita dan nasihat dari kisah-kisah terdahulu. Sebagaimana disebutkan dalam Q.S. al-Zumar (39) ayat 23.

 

  1. Tanzil

Dinamakan dengan nama “al-Tanzil” karena Qur’an merupakan wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur melalui perantara malaikat Jibril. Sumber pengambilan nama At-Tanzil kali ini adalah Q.S. asy-Syu’ara (26) ayat 192 :  

 

“Dan sungguh, (Al-Qur’an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam”

 

  1. Ruh

Qur’an dinamakan dengan istilah “al-Ruh” dikarenakan Qur’an dapat menghidupkan hati dan jiwa seorang manusia. Sebagaimana dalam Q.S. asy. Syura (42) ayat 52 :  

 

Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-Qur’an) dengan perintah Kami”

 

  1. Wahy

Dinamakan dengan “al-Wahy” karena Qur’an merupakan kumpulan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Nama Qur’an yang ini tertulis dalam Q.S. al-Anbiya’ (21) ayat 45 :  

 

“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya memberimu peringatan sesuai dengan wahyu”

 

  1. “Arabiy

Penamaan Qur’an dengan nama “al-‘Arabiy”, disebabkan Qur’an menggunakan media perantara bahasa Arab dalam menyampaikan pesanpesan ilahi. Q.S. Yusuf (12) ayat 28 menunjukkan adanya nama Qur’an yang ini :  

 

“(Yaitu) Qur’an dalam bahasa Arab, tidak ada kebengkokan (di dalamnya) agar mereka bertakwa”

 

  1. Basha’ir

Qur’an dinamakan dengan “al-Basha’ir” karena ia menjadi bukti nyata akan keberadaan Tuhan dan kebenaran risalah kenabian. Sebagaimana dalam Q.S. al-A’raf (7) ayat 203 :  

 

“ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu”

 

  1. Bayan

Penamaan “al-Bayan” terhadap Qur’an dikarenakan di dalamnya berisi penjelasan dan keterangan yang lengkap bagi umat manusia. Sebagaimana dalam Q.S. Ali Imran (3) ayat 138 :  

 

“Inilah (Al-Qur’an) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia”

 

  1. ‘Ilm

Dinamakan dengan sebutan “al-‘Ilm” karena Qur’an menjadi sumber ilmu dalam Islam. Sumber pengambilan nama tersebut adalah Q.S. al-Bagarah (2) ayat 145 :  

 

“setelah sampai ilmu kepadamu”

 

  1. Haqq

Dikatakan sebagai “al-Haqq” karena semua ajaran Qur’an mengandung kebenaran. Sebagaimana dalam Q.S. Ali Imran (3) ayat 62 :  

 

“Sungguh, ini adalah kisah yang benar”

 

  1. Hady

Dinamakan dengan nama “al-Hady””, karena Qur’an memberikan petunjuk dan hidayah kepada umat manusia. Sebagaimana dalam Q.S. al-Isra’ (17) ayat 9 :  

 

“Sungguh, Qur’an ini memberi petunjuk”

 

  1. “Ajab

Qur’an disebut juga dengan nama “al-‘Ajab”, dikarenakan keindahan susunan kata Qur’an sehingga ia menjadi sebuah bacaan yang menakjubkan. Sebagaimana dalam Q.S. al-Jinn (72) ayat 1 :  

 

“Bacaan yang menakjubkan (Al-Qur’an)”

 

  1. Tadzkirah

 

Dinamakan dengan nama “al-Tadzkirah” dikarenakan Qur’an merupakan sumber pelajaran bagi mereka yang ingin bertakwa. Sebagaimana dalam Q.S, al-Haqqah (69) ayat 48 :  

 

“Dan sungguh, (Al-Qur’an) itu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa”

 

  1. al-Urwah al-Wutsqa

Qur’an disebut dengan nama “al-‘Urwah al-Wutsqa” karena ia bagaikan tali yang sangat kuat, dan barangsiapa yang berpegang pada tali tersebut maka ia akan selamat. Sebagaimana dalam Q.S. al-baqarah (2) ayat 256 :  

 

“dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus”

 

  1. Shidq

Dinamakan “al-Shidq” karena semua isi dari Qur’an adalah ajaran kebenaran. Sebagaimana dalam Q.S. al-Zumar |39) ayat 33 :  

 

“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan orang yang membenarkannya, mereka itulah orang yang bertakwa”

 

  1. ‘Adl

Qur’an juga dikenal dengan nama “al-‘Adl” karena semua keputusan yang tercantum dalam Qur’an adalah pasti adil. Sebagaimana dalam Q.S. al-An’am (6) ayat 115 :  

 

“Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-9ur’an) dengan benar dan adil”

 

  1. Amr

Dinamakan “al-Amr” karena dalam Qur’an terdapat perintah-perintah Allah yang harus dilaksanakan oleh umat Islam. Nama ini berdasar pada Q.S. al-Thalaq (65) ayat 55 :  

 

“Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu”

 

  1. Munadiy

Qur’an memiliki nama “al-Munadiy”. Alasan penamaan ini karena ia menyerukan kepada umat manusia agar beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana dalam Q.S. Ali Imran (3) ayat 193 :  “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru kepada iman”

 

  1. Busyra

Dinamakan “al-Busyra”, karena dalam Qur’an terdapat kabar gembira bagi orang-orang yang beriman. Sebagaimana dalam Q.S. al-Naml (27) ayat 2 :  

 

“Petunjuk dan berita gembira bagi orang-orang yang beriman”

 

  1. Majid

Qur’an dinamakan dengan nama “al-Majid” karena sifat kemuliaan yang dimiliki Al-Qur’an. Sebagaiamana disebutkan dalam Q.S. al-Buruj (85) ayat 21 :  

 

“Bahkan (yang didustakan itu) ialah Qur’an yang mulia”

 

  1. Zabur

Nabi Muhammad juga pernah menamakan kitab Zabur dengan Al-Qur’an, sebagaimana dalam sabdanya :  Khuffifa ‘ala Dawud Qur’an (telah diperingan pada Nabi Dawud Al-Qur’an), tetapi tidak dijelaskan alas an penamaan tersebut. Nama ini dapat ditemukan dalam Q.S. al-Anbiya’ (21) ayat 105 :  

 

“Dan sungguh, telah Kami tulis di dalam Zabur”

 

  1. Basyir

Qur’an dinamakan “al-Basyir” karena Qur’an membawa berita kembira kepada orang-orang yang beriman berupa surga. Sebagaimana dalam Q.S. Fussilat (41) ayat 3-4 :  

 

“Kitab yang ayat-ayatnya dijelaskan, bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui, yang membawa berita gembira dan peringatan”

 

  1. Nadzir

Disebut juga dengan nama “al-Nadzir”, karena Qur’an juga menjelaskan tentang peringatan-peringatan terkait neraka supaya umat Islam menghindarinya. Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Qur’an sebelumnya.

 

  1. ‘Aziz

Alasan penamaan “al-‘Aziz” karena Qur’an selalu menang atas orang-orang yang menentang dan mengingkari akan kebenaran Al-Qur’an. Sebagaimana dalam Q.S. Fussilat (41) ayat 41 :  

 

“Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Qur’an ketika (Al-Qur’an) jitu disampaikan kepada mereka (mereka itu pasti akan celaka), dan sesungguhnya (Al-Qur’an) itu adalah Kitab yang mulia”

 

  1. Balagh

Qur’an juga dikenal dengan nama “al-Balagh”, alasan penamaan tersebut dalam Qur’an disampaikan kepada umat manusia terkait perintah-perintah yang harus dijalani, serta juga disampaikan perihal larangan-larangan yang harus dihindari. Sebagaimana dalam Q.S. Ibrahim (14) ayat 52 :  

 

“Dan (Al-Qur’an) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia”

 

  1. Qashash

Qur’an juga disebut dengan nama “al-Qashash” karena di dalamnya diceritakan tentang kisah-kisah umat terdahulu supaya bisa diambil pelajaran (ibrah) dari kisah tersebut. Sebagaimana dalam Q.S. Yusuf (12) ayat 3 :  

 

“Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik”

 

  1. Shuhuf

Dinamakan “Shuhuf” karena Qur’an terkumpul dan tertulis dalam beberapa lembaran (Shahifah). Sebagaimana dalam Q.S. “Abasa (80) ayat 13 :  

 

“di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (di sisi Allah)”

 

  1. Mukarramah

Ibnu Jarir al-Thabari mengatakan bahwa makna penamaan Qur’an dengan kata “al-Mukarramah” adalah karena di dalamnya terkandung kumpulan ilmu dan hikmah. Sehingga menjadikanya sebagai kitab yang mulia. Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Qur’an sebelumnya.

 

  1. Marfu’ah

Dinamakan dengan nama “al-Marfu’ah” dikarenakan Qur’an berasal dari tingkatan alam tertinggi (al-‘alam al-‘ulwiy) yaitu langit ke tujuh. Sebagaimang dalam 0.5. “Abasa (80) ayat 14 :  

 

“yang ditinggikan (dan) disucikan”

 

  1. Muthahharah

Al-qur’an memiliki nama “al-Muthahharah” karena ia merupakan kitab yang suci dari penentangan dan penghinaan orang-orang kafir. Ibnu ‘Asyur dalam tafsirnya mengatakan bahwa suci dalam hal ini adalah bentuk majaz dari kemuliaan (syaraf). Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Qur’an sebelumnya.

 

  1. Wa’id

Alasan penamaan “al-Wa’id”, karena di dalam Qur’an disebutkan terkait ancaman dan peringatan bagi umat manusia. Sebagaimana dalam Q.S. Ibrahim (14) ayat 14 :  

 

“Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu setelah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (menghadap) ke hadirat-Ku dan takut akan ancaman-Ku

 

Proses turun nya wahyu dari alloh kepada rasululloh dan nuzulnya al-Qur’an. hal-10.

 

Arti nuzulul Qur’an adalah peristiwa turunnya AlQur’an untuk pertama kalinya di dunia. Nuzulul Qur’an diperingati setiap 17 Ramadan. Pada tahun 1442 H, nuzulul Qur’an diperingati pada Kamis, 29 April 2021.

 

Nuzulul Qur’an adalah proses turunnya ayat AlQur’an dalam menyempurnakan ajaran Islam sebagai petunjuk umat manusia.

 

Ada dua tahapan proses diturunkannya Alquran :  

 

  1. AlQur’an diturunkan dari Lauh Mahfuz ke langit dunia dalam kitab yang utuh. Pada tahap ini, Al-Quran diturunkan pada malam lailatul gadar.

 

  1. AlQur’an diturunkan secara bertahap melalui Malaikat Jibril kepada Rasulullah.

 

AlQur’an diturunkan oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Ayat yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah adalah surat Al-Alaq ayat 1-5 saat berada di Gua Hira pada tahun 610 M. Saat itu Nabi Muhammad sedang menyepi untuk menenangkan hati.

 

Sejarah nuzulul Qur’an adalah peristiwa turunnya AlQur’an pertama kali ke dunia. AlQur’an diturunka melalui Malaikat Jibril saat Nabi Muhammad SAW menyepi di Gua Hira.

 

Pada saat wahyu pertama ini turun, Rasulullah tidak bisa membaca. Oleh karena itu, Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk membaca melalui surat Al-Alag.

 

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya,” firman Allah dalam surat Al-Alaq ayat 1-5, ayat Qur’an yang pertama kali diturunkan.

 

Surat Al-Alaq ayat 1-5 juga menjadi penanda diangkatnya Muhammad sebagai nabi dan rasul. Setelah ayat ini, AlQur’an turun secara bertahap. Total, AlQur’an turun selama kurang lebih 23 tahun. Setiap ayat diturunkan menyesuaikan dengan problematika sosial, krisis moral, keagamaan, kisah-kisah para Nabi terdahulu hingga hikmah yang terjadi di masa nabi.

 

Ayat terakhir yang diturunkan melalui Malaikat Jibril kepada Rasulullah adalah surat Al-Maidah ayat 3. Ayat ini turun sesudah waktu Ashar pada hari Jumat di Padang Arafah saat musim haji terakhir. Setelah ayat ini turun, Rasulullah pergi dari Makkah ke Madinah untuk mengumpulkan para sahabat. Rasulullah memberikan kabar bahagia bahwa agama Islam telah sempurna dengan turunnya AlQur’an.

 

Ketika para sahabat mendengarnya, mereka pun bergembira seraya berkata, “Agama kita telah sempurna. Agama kita telah sempurna.”

 

Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah SWT menjadi sejarah nuzulul quran.

 

Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Aisyah RA, istri Nabi Muhammad berkata :  peristiwa awal turunnya wahyu kepada Rasulullah SAW adalah diawali dengan Ar-ru’yah ash-shadigah (mimpi yang benar) di dalam tidur. Tidaklah Beliau bermimpi, kecuali yang Beliau lihat adalah sesuatu yang menyerupai belahan cahaya Shubuh. Dan di dalam dirinya dimasukkan perasaan untuk selalu ingin menyendiri.

 

Maka Beliau memutuskan untuk berdiam diri di dalam Gua Hira. Beribadah di dalamnya pada malam hari selama beberapa hari dan untuk itu Beliau membawa bekal.

 

Setelah perbekalan habis, maka Beliau kembali dan mengambil bekal. Begitulah seterusnya sehingga kebenaran pun datang pada Beliau, yakni saat Beliau berada di dalam Gua Hira. Malaikat mendatanginya seraya berkata :  “Iqra.”

 

Maka Muhammad menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” Beliau menjelaskan :  Lalu malaikat itu pun menarik dan menutupiku, hingga aku pun merasa kesusahan. Kemudian malaikat itu kembali lagi padaku dan berkata Iqra. Aku menjawab, “Aku tidak bisa membaca.”

 

Ia menarik lagi dan mendekapku ketiga kalinya hingga aku merasa kesusahan. Kemudian malaikat itu menyuruhku kembali seraya membaca, Iqra bismirabbikal ladzii kholaq. Kholagol insaana min ‘alag. Iqra wa robbukal akram. Alladzii ‘allamal bil qolaam. Hingga ‘allamal insaana maa lam ya’lam.

 

Maka dengan badan yang menggigil akhirnya Nabi Muhammad kembali pulang ke rumahnya. Beliau meminta istrinya, Khadijah menyelimutinya.

 

“Selimutilah aku, selimutilah aku.” Hingga perasaan takut Beliau pun hilang. “Wahai Khadijah, apa yang terjadi denganku? Sungguh aku merasa khawatir atas diriku sendiri.” Akhirnya Beliau menuturkan kejadian yang dialaminya. Khadijah berkata :  “Tidak, bergembiralah engkau.”

 

Lalu Khadijah pergi membawa Nabi Muhammad bertemu dengan Waraqah bin Naufal. Waraqah adalah anak paman Khadijah dan merupakan seorang penganut agama Nasrani pada masa jahiliyah. Dia yang menulis kitab Arab. Dia menulis kitab Injil dengan bahasa Arab. Saat itu dia telah menjadi syekh yang tua renta lagi buta.

 

“Khadijah berkata padanya :  “Wahai anak pamanku, apa yang telah kamu lihat?”,

 

Maka Nabi Muhammad mengabarkan padanya kejadian yang telah Beliau alami. Kemudian Waraqah berkata :  Ini adalah Namus yang pernah diturunkan kepada Nabi Musa. Namus adalah malaikat. Dari situlah diketahui bahwa Nabi Muhammad dikukuhkan statusnya sebagai rasul. Muhammad pun menerima perintah menyampaikan serta mendakwahkan agama Islam.

 

Peristiwa dan sejarah turunnya AlQur’an itu kini diperingati sebagai malam nuzulul Qur’an. Malam nuzulul Qur’an adalah malam yang penuh keberkahan. Allah SWT akan melipat gandakan pahala umat Islam yang beribadah di malam ini. Pada malam turunnya AlQur’an, para malaikat juga turun ke bumi untuk memberikan doa kepada setiap orang yang beribadah.

 

Untuk mendapatkan keutamaan ini, Umat Islam dapat memperbanyak ibadah dengan beri’tikaf di masjid, tadarus AlQur’an, memperbanyak zikir, memperbanyak sedekah, salat tarawih dan witir hingga tahajud serta memperbaiki sikap dan perbuatan.

 

Proses turunnya Qur’an berbeda dengan kitab-kitab lainnya. Menurut Manna Al-Qaththan, terdapat sejumlah mazhab mengenai proses turunnya AlQur’an.

 

Pertama, menurut Ibnu Abbas, turunnya AlQur’an terjadi secara sekaligus ke Baitul Izzah di langit untuk menunjukkan kepada para malaikat betapa besarnya malam ini. Setelah itu, AlQur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap selama 23 tahun.

 

Pendapat lain dari Al-Syabi menyebutkan bahwa awal turunnya AlQur’an dimulai pada malam lailatul gadar di bulan Ramadan. Lalu, turun secara bertahap sesuai dengan peristiwa yang mengiringinya selama 23 tahun. AlQur’an diturunkan secara bertahap sesuai dengan peristiwa di masa Nabi Muhammad untuk memantapkan dan memperteguh dakwah Rasulullah.

 

Lihat juga : Amalan yang Bisa Dikerjakan pada Malam Nuzulul Qur’an

 

Itulah arti nuzulul Qur’an dan proses turunnya alQur’an. Nuzulul Qur’an dapat diperingati dengan membaca AlQur’an dan mengamalkan syariat AlQur’an.

 

Proses penyusunan Ayat dan Surah Al Qur’an di zaman nabi dan para sahabat. Hal. 15.

 

Para ulama sepakat bahwa susunan atau peletakan ayat Al Qur’an sebagaimana yang kita lihat saat ini adalah bersifat tawgifi (langsung dari Allah), bukan hasil ijtihad siapapun. Susunan itu kemudian diturunkan kepada Jibril lalu disampaikan kepada nabi Muhammad saw. Begitu juga ketika membacakan setiap ayat kepada para sahabat dan memerintahkan penulisannya kepada juru tulis wahyu rasul selalu mengintruksikan agar setiap ayat itu diletakkan dan disusun sesuai petunjuk dari Allah swt melalui Jibril.

 

Susunan ini selalu terjaga setiap waktu termasuk pada saat pengumpulan lembaran-lembaran wahyu di zaman kenabian, zaman Abu Bakar dan penyatuan mushaf di zaman Utsman bin Affan.

 

Ibnu Katsir menyebutkan bahwa jumlah ayat Al Qur’an adalah 6000 (enam ribu) dan jumlah hurufnya 321180 (tiga ratus dua puluh satu ribu seratus delapan puluh).

 

Pendapat ulama tentang susunan surah

 

Pendapat pertama. :  susunan surah sebagaimana yang kita lihat saat ini tidaklah bersifat tawqifi. Ia disusun berdasarkan ijtihad para sahabat. Ini adalah pendapat mayoritas para ulama, diantaranya Imam Malik, Al qadhi Abu Bakar.

 

Dalil pendapat pertama adalah mushaf-mushaf yang ada di tangan para sahabat berbeda-beda susunan surahnya sebelum disatukan di masa Utsman bin Affan. Jika susunan surah itu bersifat tawqifi maka mustahil para sahabat menyelisihi dengan ijtihad mereka masing-masing.

 

Mushaf Ubay bin Ka’ab dimulai dengan surah Al Fatihah, Al Baqarah, Annisa, Ali Imran, dan Al An’am.

 

Mushaf Abdullah ibn Mas’ud dimulai dengan surah Al Baqarah, Annisa, Ali Imran.

 

Mushaf Ali bin Abi Thalib disusun sesuai urutan turunnya, yaitu dimulai dengan surah igra, Al Muddatsir, qaf, Al Muzammil, Al Lahab, Attakwir, dst. Pendapat kedua : susunan surah bersifat tawqifi sebagaimana susunan ayat. Ini adalah pendapat yang dikuatkan oleh Imam Abu Ja’far Annuhas dan Imam Abu Bakar Al Anbari.

 

Dalil pendapat kedua adalah bahwa para sahabat bersepakat atas susunan surah dalam mushaf yang ditulis pada masa Utsman bin Affan. Kesepakatan ini menunjukkan bahwa susunan itu bersifat tawqifi. Karena jika bersifat ijtihadi tentulah mereka akan berpegang pada susunan masing-masing. Pendapat ketiga : susunan sebagaian surah besifat tawqifi dan susunan sebagian yang lain bersifat ijtihadi.

 

keutamaan membaca Qur’an

 

Ada berbagai macam keutamaan membaca Al-Qur’an. Bagi umat Islam, membaca Qur’an bukan lagi menjadi suatu kegiatan yang asing. Qur’an merupakan pedoman bagi orang muslim dan muslimah di seluruh dunia. Membaca Qur’an juga termasuk ke dalam ibadah paling utama di antara ibadah-ibadah lainnya. Tak heran, keutamaan membaca Qur’an bisa dikategorikan secara umum maupun khusus. Sebagaimana yang sudah diriwayatkan oleh an-Nu’man ibn Basyir :  

 

Artinya :  Rasulullah shAllahu “alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (HR. al-Baihagi).

 

Pesan Rasulullah Bagi Orang yang Sulit Bisa Baca AlQur’an

 

Bagi umat Muslim, bisa membaca AlQur’an dianggap sebagai sebuah kewajiban. Namun bagi segelintir umat Muslim, untuk bisa membaca AlQur’an membutuhkan perjuangan yang lebih. Hal ini pun sejak jauh-jauh hari telah menjadi perhatian Rasulullah SAW. Maka beliau pun berpesan kepada umatnya yang sulit membaca AlQur’an untuk memperhatikan suatu hal sekaligus menjalankan suatu hal dalam takaran yang dimampu.

 

Dalam kitab Sirah Sahabat karya Syekh Muhammad Yusuf Al-Kandahlawy disebutkan sebuah hadis mengenai hal itu. Abdul Ghafir bin Salamah AlHimshy mentakhrij dari Abu Raihanah, dia berkata :  “Aku menemui Nabi SAW untuk mengadukan kesulitanku dalam membaca dan memahami AlQur’an”. Kemudian, Nabi pun menjawab :  “Jangan engkau bebankan sesuatu di luar kesanggupanmu kepada dirimu. Tapi bolehlah engkau melakukan sujud jika mengalaminya (mengalami kesulitan dalam bisa membaca AlQur’an)”.

 

Umairah berkata :  “Maka sejak saat itu Abu Raihanah banyak melakukan sujud”.

 

KEUTAMAAN BELAJAR DAN MENGAJARKAN AL-QUR’AN. Hal-22

 

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mengerjakan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri”. (Faathir : 29-30).

 

Dalam kitab Shahihnya, Imam Al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari Hajjaj bin Minhal dari Syu’bah dari Algamah bin Martsad dari Sa’ad bin Ubaidah dari Abu Abdirrahman As-Sulami dari Utsman bin Affan RadhiyAllahu Anhu, bahwa Rasulullah ShallAllahu Alaihi wa Sallam bersabda,

 

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Qur’an dan mengajarkannya.”

 

Masih dalam hadits riwayat Al-Bukhari dari Utsman bin Affan, tetapi dalam redaksi yang agak berbeda, disebutkan bahwa Nabi ShallAllahu Alaihi wa Sallam bersabda,

 

“Sesungguhnya orang yang paling utama di antara kalian adalah yang belajar Qur’an dan mengajarkannya.”

 

Dalam dua hadits di atas, terdapat dua amalan yang dapat membuat seorang muslim menjadi yang terbaik di antara saudara-saudaranya sesama muslim lainnya, yaitu belajar Qur’an dan mengajarkan Al-Qur’an. Tentu, baik belajar ataupun mengajar yang dapat membuat seseorang menjadi yang terbaik di sini, tidak bisa lepas dari keutamaan Al-qur’an itu sendiri. AlQur’an adalah kalam Allah, firman-firman-Nya yang diturunkan kepada NabiNya melalui perantara Malaikat Jibril Alaihissalam. Qur’an adalah sumber pertama dan acuan utama dalam ajaran Islam. Karena keutamaan yang tinggi inilah, yang membuat Abu Abdirrahman As-Sulami -salah seorang yang meriwayatkan hadits ini rela belajar dan mengajarkan Qur’an sejak zaman Utsman bin Affan hingga masa Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi.

 

Hadis ini menunjukkan akan keutamaan membaca AlQur’an. Suatu ketika Sufyan Tsauri ditanya, manakah yang engkau cintai orang yang berperang atau yang membaca AlQur’an? Ia berkata, membaca AlQur’an, karena Rasulullah ShalAllahu ‘alaihi wasallam bersabda :  “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar AlQur’an dan mengajarkannya kepada orang lain”. Imam Abu Abdurrahman As-Sulami tetap mengajarkan AlQur’an selama empat puluh tahun di mesjid agung Kufah disebabkan karena ia telah mendengar hadis ini. Setiap kali ia meriwayatkan hadis ini, selalu berkata :  “Inilah yang mendudukkan aku di kursi ini”.

 

“Orang yang membaca Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan nampak agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala.” (Riwayat Bukhari & Muslim) “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Qur’an adalah seperti buah Utrujjah yang baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Qur’an seperti buah kurma yang tidak berbau sedang rasanya enak dan manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca AlQur’an adalah seperti raihanah yang baunya harum sedang rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Qur’an adalah seperti hanzhalah yang tidak berbau sedang rasanya pahit.” (Riwayat Bukhari & Muslim)

 

“Sesunggunya Allah swt mengangkat derajat beberapa golongan manusia dengan kalam ini dan merendahkan derajat golongan lainnya.” (Riwayat Bukhari & Muslim)

 

“Bacalah Qur’an karena dia akan datang pada hari Kiamat sebagai juru syafaat bagi pembacanya.” (Riwayat Muslim)

 

Rasulullah saw bersabda, Allah berfirman :  “Barangsiapa disibukkan dengan mengkaji Qur’an dan menyebut nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-KU, maka Aku berikan kepadanya sebaik-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Dan keutamaan kalam Allah atas perkataan lainnya adalah seperti, keutamaan Allah atas makhluk-Nya, (Riwayat Tirmidzi)

 

“Sesungguhnya orang yang tidak terdapat dalam rongga badannya sesuatu dari Qur’an adalah seperti rumah yang roboh.” (Riwayat Tirmidzi) “Dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an, bacalah dan naiklah serta bacalah dengan tartil seperti engkau membacanya di dunia karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.” (Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i)

 

“Barangsiapa membaca Qur’an dan mengamalkan isinya, Allah memakaikan pada kedua orang tuanya di hari kiamat suatu mahkota yang sinarnya lebih bagus dari pada sinar matahari di rumah-rumah di dunia. Maka bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang mengamalkan ini.” (Riwayat Abu Dawud)

 

Abdul Humaidi Al-Hamani, berkata :  “Aku bertanya kepada Sufyan Ath-Thauri, manakah yang lebih engkau sukai, orang yang berperang atau orang yang membaca Al-Qur’an?” Sufyan menjawab :  “Membaca Al-Qur’an. Karena Nabi saw bersabda. “Orang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang belajar Qur’an dan mengajarkannya.”

 

Dan dalam Qur’an disebutkan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk membaca Qur’an dengan tartil,

 

Dan bacalah Qur’an dengan setartil-tartilnya.” (Al-Muzzammil :  4)

 

Adapun maksud dari mengajarkan Al-Qur’an, yaitu mengajari orang lain cara membaca Qur’an yang benar berdasarkan hukum tajwid. Sekiranya mengajarkan ilmu-ilmu lain secara umum atau menyampaikan sebagian ilmu yang dimiliki kepada orang lain adalah perbuatan mulia dan mendapatkan pahala dari Allah, tentu mengajarkan Qur’an lebih utama. Bahkan ketika Sufyan Ats-Tsauri ditanya, mana yang lebih utama antara berjihad di jalan Allah dan mengajarkan Al-Qur’an, dia mengatakan bahwa mengajarkan AlQur’an lebih utama. Ats-Tsauri mendasarkan pendapatnya pada hadits ini.

 

Bab Keutamaan bagi Orang yang Mengajarkan Anaknya Qur’an

 

Hadits-Hadits tentang Orang yang Mengajarkan Anaknya Qur’an serta Ancaman bagi yang Meninggalkannya.

 

Pahala tanpa batas bagi Orang yang Mengajarkan Anaknya Qur’an kitab khazinatul asrar. Hal-24.

 

Berikut penjelasan singkat mengenai hadits di atas :

 

Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Samurah, ia mengisahkan :  . Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW. dan bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah pahala bagi orang yang mengajarkan anaknya Al-Qur’an?” Rasulullah menjawab, “Qur’an adalah firman Allah dan itu tidak ada batasnya.” Artinya, pahala yang didapatkannya tidak ada batasnya.

 

Kemudian Rasulullah SAW. bertanya pada Malaikat Jibril, “Wahai Jibril, apakah pahala bagi orang yang mengajarkan anaknya Al-Qur’an?” Jibril pun menjawab, “Qur’an adalah firman Allah dan itu tidak ada batasnya.” Lalu Jibril bertanya pada Malaikat Israfil dengan pertanyaan yang sama. Kemudian ia menjawab, “Qur’an adalah firman Allah dan itu tidak ada batasnya.”

 

Jibril pun kembali dan berkata pada Nabi Muhammad SAW., “Wahai Muhammad, Tuhanmu menitipkan salam untukmu. Lalu Ia berkata, “

 

Barang siapa mengajarkan anaknya Al-Qur’an, maka ia seperti :

 

Melaksanakan 10.000 kali haji

Berumroh sebanyak 10.000 kali

Berperang di jalan Allah sebanyak 10.000 kali

Memberikan makan kepada 10.000 muslim yang sedang kelaparan

Memberikan pakaian kepada 10.000 muslim yang membutuhkan.

Pahala-pahala tersebut akan dibawa hingga kematian menanti, lalu ia akan dibangkitkan bersama cahaya yang meneranginya. Ia juga akan melewati shirath (jembatan terbentang di atas neraka jahannam yang akan dilewati oleh manusia ketika menuju surga) dengan kecepatan kilat. Dan Qur’an pun tidak berpisah darinya sampai ia didudukkan dalam kemuliaan surganya Allah. Yaitu lebih baik daripada apa-apa yang ia harapkan di dunia.

 

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari di atas menyebutkan bahwa ketika seseorang tidur, setan akan menalinya dengan tiga ikatan tali. Lalu tiga ikatan tersebut diikatkan oleh setan sepanjang malam. Jika ia terbangun, lalu ia berdzikir kepada Allah, maka satu tali akan terlepaskan. Jika ia berwudhu, maka lepaslah tali yang kedua. Jika ia melaksanakan shalat (bersyukur setelah berwudhu) dengan disambung sholat lainnya, maka tali yang ketiga akan terlepas.

 

Dan ketika waktu shubuh datang, ia akan bersemangat dalam beribadah juga terhindar dari kemalasan. Jika ia tidak berdzikir, berwudhu, ataupun melaksanakan shalat, maka ia akan merasakan kemalasan yg sangat ketidak nyamanan dalam beribadah. Dalam riwayat lain mengatakan, bahwa dapat melakukan dzikir setelah bangun dari tidur dengan membaca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir.

 

Dalam hadits tersebut, dikisahkan ada seorang lelaki yang tidur hingga datangnya waktu shubuh dan ia enggan melaksanakan shalat. Maka, kata Rasulullah SAW, ia telah dikencingi oleh setan. Na’uudzubillah min dzaalik..

 

Keutamaan Memuliakan Ahli Qur’an dan Larangan Menyakitinya. Hal-28 Allah Ta’ala berfirman :  

 

“… Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati.” (OS. AL-Haj (22) :  32)

 

“.. Dan barang siapa mengagungkan apa yang terhormat disisi Allah, maka itu lebih baik baginya di sisi Rabbnya.” (OS. Al-Haj (221 :  30)

 

“… Dan merendah hatilah engkau terhadap orang beriman.” (OS. Al-Hijr (15) :  88)

 

“Orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat, maka sungguh mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (OS. Al-Ahzab (33) :  58)

 

kewajiban memuliakan ahli Qur’an

 

Beberapa ayat-ayat Qur’an di atas akan diterangkan dengan hadits-hadits Nabi SAW di bawah ini :

 

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari ra ia berkata, Rasulullah SAW bersabda :  

 

“Termasuk pengagungan kepada Allah Ta’ala yaitu menghormati seorang muslim yang sudah tua, memuliakan penghapal Qur’an dengan sepantasnya tidak terlalu berlebihan dan tidak pula mengabaikannya, dan memuliakan pemimpin yang adil.” (Hadits hasan. HR. Abu Daud) (1)

 

Diriwayatkan dari Aisyah ra, ia berkata :  

 

“Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk memposisikan orang sesuai kedudukannya.” (HR. Abu Daud dalam Sunan-nya dan Bazar dalam Musnad. nya). Al-Hakim Abu Abdillah dalam ‘Ulumul Hadits mengomentari :  hadits ini shahih.

 

Diriwayatkan dari Jabir ra bahwasanya Nabi SAW menyatukan dua orang dari korban terbunuh pada perng Uhud, kemudian beliau bertanya :  “Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hapalan Al-Qur’an?” jika telah ditunjukkan salah satu dari keduannya, beliau-pun menempatkan terlebih dahulu di liang lahad. (HR. Bukhari)(3)

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah SAW, belaiu bersabda :  

 

“Bahwasannya Allah SWT berfirman :  “Siapa saja yang menyakiti wali-Ku, maka ia telah mengumumkan perang terhadap-Ku.” (HR. Bukhari)|4|

 

Diriwayatkan secara shaahih dalam Shahihain dari Nabi SAW bahwa belaiu bersabda :  

 

“Barang siapa yang mengerjakan shalat subuh berarti ia masuk dalam jaminan Allah, jangan sampai Allah menuntut kalian terkait jaminan-Nya. (5)

 

Yang mulia Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i rahimahumAllah berkata :  “Jika para ulama’ bukan wali Allah maka Allah tidak memiliki seorang wali pun.

 

Imam Al-Hafidz Abu Oasim bin Asakir rahimahullah berkata :  

 

“Ketahuilah wahai saudaraku, semoga Allah memberi kami dan juga anda taufik pada yang diridhai-Nya dan juga menjadikan kita termasuk orang yang takut dan bertakwa kepada-Nya dengan sebenar-benarnya takwa, “bahwa daging para ulama’ itu beracun. Kebiasaan Allah membeberkan aib orang yang mencela ulama’ juga telah mafhum. Dan ketauhilah bahwa siapa saja yang melontarkan fitnah terhadap ulama’ sebelum kematiannya, maka ia akan mendapat bala’/bencana berupa matinya hati, ‘… maka hendaklah orangorang yang menyalahi perintah Rasul-Nya takut akan mendapat cobaan atau ditimpa adzab yang pedih.” (An-Nur (24) :  63)

 

Keutamaan Mengerjakan Sholat Sunnah. Hal-32.

 

Mengerjakan sholat sunnah memang butuh keikhlasan dan istigamah. Namun tidak semua orang bisa istigamah melakukan dan merasakan nikmatnya Sholat sunnah kecuali mereka yang hatinya diridhai dan dibimbing oleh Allah SWT.

 

Ada banyak sekali keutamaan yang didapat ketika kita rajin mengerjakan sholat sunnah. Dengan mengetahui keutamaannya semoga kita menjadi lebih semangat dan tergerak hatinya untuk bisa melaksanakan sholat sunnah secara konsisten.

 

Berikut keutamaan sholat sunnah yang perlu kita ketahui :

 

Menutupi Kekurangan dalam Sholat Fardhu

 

Sholat fardhu yang kita kerjakan 5 waktu sehari mungkin ada beberapa hal yang kurang sempurna, misalnya saja ketika sholat kita kurang khusyu. Sholat sunnah dapat menutupi kekurangan dalam sholat fardhu yang sifatnya sunnah saja seperti tidak khusyu’ atau tidak membaca doa iftitah, dan lainlain.

 

Imam ar-Ramli rahimahullah, seorang ulama besar bermadzhab Syafi’iy mengatakan sholat rawatib adalah sholat sunnah yang mengiringi sholat fardhu. Hikmah sholat rawatib ini bisa menyempurnakan kekurangan-kekurangan saat mengerjakan sholat fardhu. Sebab bisa saja umat Islam tidak khusyuk saat mengerjakan sholat fardhu atau tidak mentadaburi ketika membaca ayat al-Qur’an.

 

Diriwayatkan dalam hadits at-Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyAllahu anhu, Rasulullah shallAllahu alaihi wasallam bersabda :  

 

“Sesungguhnya amal seorang hamba yang pertama kali dihisab adalah sholatnya. Jika sholatnya bagus maka dia beruntung dan selamat. Namun jika sholatnya buruk maka dia sengsara dan merugi. Jika ada kekurangan dari sholat fardhunya mempunyai pahala sholat sunnah untuk melengkapi kekurangan sholat fardhu? Kemudian seluruh amalnya seperti itu”.

 

Hadits serupa diriwayatkan oleh Imam an-Nasa’i dan Imam Abu Dawud.

 

Dicintai Oleh Allah SWT

 

Allah SWT sangat mencintai orang-orang yang rajin mengerjakan sholat sunnah. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah dalam hadits Imam alBukhari, Rasulullah SAW bersabda :  

 

“Sesungguhnya Allah berfirman :  Siapa yang memusuhi waliKu maka akan Aku perangi. Tidaklah seorang hamba bertagarrub kepadaKu dengan amalan sunnah sampai Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya maka Aku akan menjadi pendengarannya ketika dia mendengar, Aku akan menjadi penglihatannya ketika dia melihat, Aku akan menjaga tangannya ketika dia memukul. Aku akan menjadi kakinya ketika berjalan. Jika dia meminta kepadaku maka sungguh akan Aku beri dia, jika dia minta perlindungan maka sungguh akan Aku lindungi dia.”

 

Doanya Mustajab

 

Salah satu keutamaan orang yang senantiasa menjalankan sholat sunnah adalah doa-doanya mustajab. Diriwayatkan dalam hadits Imam Ahmad dari Aisyah radhiyAllahu anha, Rasulullah shallAllahu alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya Allah berfirman :  Siapa yang menghina waliKu maka akan Aku perangi. Tidaklah seorang hamba bertaggarub kepadaKu dengan apa yang Aku wajibkan padanya. Dan seorang hamba senantiasa bertagarrub kepadaKu dengan amalan sunah sampai Aku mencintainya. Jika dia meminta kepadaKu maka akan Aku beri, jika dia berdoa kepadaKu maka akan Aku kabulkan.”

 

Ibadah Sunnah Paling Afdhal

 

Para ulama jumhur mengatakan, sholat sunah yang kita kerjakan termasuk ibadah badaniyah yang lebih bagus atau paling afdal dari pada ibadah sunnah lainnya. Salah satunya disampaikan oleh Imam Ibnu Hajar al-Haitami rahimahullah dalam Kitab Tuhfatul Muhtaj Fii Syahril Minhaj jilid 2.

 

“Ibadah badaniyah yang paling afdhal setelah syahadat adalah sholat. Sholat fardhu itu lebih afdhal dari ibadah fardhu lainnya dan sholat sunnah itu lebih afdhal daripada ibadah sunah lainnya.” kata Ibnu Hajar al-Haitami.

 

Bisa Menemani Nabi di Surga

 

Salah seorang sahabat, Rabiah bin Ka’ab al-Aslamiy radhiyAllahu anhu ingin sekali bisa mendampingi Rasulullah SAW di surga. Maka dia pun mengutarakan keinginan tersebut kepada Rasulullah SAW. Kisah ini diriwayatkan dalam hadits Imam Muslim.

 

“Dari Rabi’rah bin Ka’ab al-Aslamiy radiyAllahu anhu dia berkata :  Nabi shallAllahu alaihi wasallam berkata kepadaku, wahai Rabiah mintalah sesuatu. Maka aku jawab :  Aku ingin bisa menemanimu di surga wahai nabi. Lalu nabi bertanya :  ada yang lain tidak? Aku menjawab :  tidak ada. Lalu nabi bersabda :  Kalau begitu bantulah aku untuk bisa menolongmu dengan memperbanyak sujud.”

 

Dosanya BerguQur’an Ketika Ruku’ dan Sujud

 

Semakin banyak sholat dikerjakan maka semakin banyak dosa yang berguQur’an. Diriwayatkan dalam hadits Ibnu Hibban dan al-Baihagi dari Abdullah bin Umar rahiyAllahu anhuma, Rasulullah SAW bersabda :  “Sesungguhnya seorang hamba jika sedang sholat didatangkan semua dosadosanya dan diletakkan di atas kepala atau pundaknya, lalu ketika dia rukuk atau sujud maka dosa-dosa itu berguQur’an dari dirinya.”

 

Diangkat Derajatnya di Sisi Allah SWT

 

Sungguh beruntungnya orang yang rajin mengerjakan sholat sunnah. Kedudukannya sangat mulia sekali di sisi Allah SWT. Dia akan hidup bahagia di dunia maupun di akhirat. Diriwayatkan dari Ma’dan bin Abi Thalhah al-Ya’mariy radhiyAllahu anhu dalam hadits Imam Muslim, Rasulullah bersabda : “Perbanyaklah sujud kepada Allah, sesungguhnya jika engkau sujud satu kali saja maka Allah akan mengangkat derajatmu dan Allah akan menghapus kecalahanmu “(HR Muslim)

 

Keutamaan Shalat Sunah Rawatib

 

Jika dilakukan sholat sunnah rawatib ternyata memiliki manfaat yang luar biasa. Berikut ini keutamaan sholat rawatib yang harus kamu tahu. Melaksanakan sholat adalah kewajiban bagi setiap umat islam. Setidaknya di dalam satu hari kita melaksanakan ibadah sholat wajib 5 waktu yaitu sholat subuh, sholat dhuhur, sholat ashar, sholat maghrib dan sholat isya’.

 

Di samping melaksanakan amalan wajib tersebut ada juga amalan-amalan sunnah yang bisa dilakukan oleh umat muslim sebagai penyempurna ibadah. Seperti contohnya ibadah sholat sunnah yang memang terkadang masih sering disepelekan karena hukumnya yang jika tidak dilakukan tak akan membuat dosa. Namun, dibalik hukumnya tersebut. Ada sebuah sholat sunnah yang memiliki dampak dan manfaat yang sangat besar bagi manusia, sehingga pelaksanaannya sangat dianjurkan. Sholat sunnah tersebut adalah sholat sunnah rawatib.

 

Sholat sunnah ini adalah salah satu sholat sunah yang menyertai sholat fardhu. Dari segi waktu, sholat rawatib dibagi menjadi dua, yakni sholat qabliyah dan ba’diyah.

 

Jika dilakukan sebelum sholat wajib, maka disebut sholat qabliyah. Sedangkan jika dikejakan sesudah sholat wajib dinamakan sholat ba’diyah.

 

Dari segi hukum, sholat rawatib juga dibagi menjadi dua, yakni sunah muakkad dan sunah ghairu muakkad. Sunah muakkad artinya sunah yang sangat dianjurkan karena banyaknya keutamaan di dalamnya. Sedangkan sunah ghairu muakkad artinya sunah yang memiliki sedkit keutamaan.

 

Berikut sholat rawatib yang dianjurkan dalam Islam, baik yang hukumnya sunah muakkad atau ghairu muakkad. Sholat rawatib dari segi waktu dibagi menjadi dua yakni sholat gabliyah, terdiri dari :  

 

2 raakaat sebelum sholat subuh

4 rakaat sebelum sholat zuhur

2 rakaat sebelum sholat ashar

2 rakaat sebelum sholat magrib

2 rakaat sebelum sholat isya

 

Dan shalat sholat ba’diyah, yang terdiri dari :  

 

2 rakaat sesudah sholat zuhur

2 rakaat sesudah sholat magrib

2 rakaat sesudah sholat isya

 

Untuk sholat berdasarkan hukumnya, dibagi menjadi dua yakni Sunah muakkad :  

 

2 rakaat sebelum sholat subuh

4 rakaat sebelum sholat zuhur

2 rakaat sesudah sholat zuhur

2 rakaat sesudah sholat magrib

2 rakaat sesudah sholat isya

 

Sedangkan sunah ghairu muakkad :  

 

2 rakaat sebelum sholat ashar

2 rakaat sebelum sholat magrib

2 rakaat sebelum sholat isya

 

Keutamaan Salat Sunah Rawatib

 

Di samping sebagai penyempurna shalat fardhu, shalat sunnah rawatib juga memiliki keutamaan umum untuk mengantarkan seorang hamba kepada ridla Allah dan kenikmatan surga, sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat AnNasa’i dari Ummu Habibah berikut ini, meski terdapat sedikit perbedaan jumlah rakaat :

 

Artinya, “Dua belas rakaat yang ditunaikan seseorang maka sebuah rumah di surga akan dibangunkan untuknya, yakni empat rakaat sebelum dhuhur, dua rakaat setelah dhuhur, dua rakaat sebelum ashar, dua rakaat setelah magrib, dan dua rakaat sebelum subuh.”

 

Nabi shallAllahu “alaihi wa sallam bersabda,

 

“Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan mereka adalah shalat. Kemudian Allah Ta’ala mengatakan pada malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala sesuatu, “Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun, jika shalatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jika ia memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku dikarenakan shalat sunnah yang ia lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu.”

 

Shalat sunnah Dua rakaat sebelum sholat subuh

 

Ada shalat sunnah rawatib yang menandingi kebaikan dunia dan isinya. Dialah shalat sunnah fajar atau dua rakaat shalat sunnah subuh. Demikian yang disebutkan dalam riwayat Muslim dan At-Tirmidzi.

 

Artinya, “Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan pengisinya.”

 

Suratnya yang dibaca setelah alfatihah yaitu alkafirun dan al-ikhlas 3 x.

 

Dalam hadis riwayat Muslim nomor 725, juga disebutkan keutamaan shalat sunat rawatib. Rasulullah bahkan menyebut bahwa, dua rakaat sebelum Shubuh lebih baik dari dunia dan seisinya dan dua rakaat sebelum shubuh lebih dia cintai daripada dunia seisinya.

 

Shalat sunnah Empat rakaat sebelum sholat zuhur

 

Sementara keutamaan khusus yang dimiliki shalat sunnah rawatib adalah empat rakaat sebelum dan setelah dhuhur, berdasarkan riwayat berikut :

 

Artinya :  “Siapa saja yang menjaga empat rakaat sebelum dhuhur dan dua rakaat setelahnya, maka Allah mengharamkannya atas siksa neraka,” (HR. AtTirmidzi). Dan alloh akan mengutus 30 malaikat untuk menjaganya selama ia hidup. Surat yang dibaca setelah alfatihah yaitu ayat kursi.

 

Shalat sunnah Empat rakaat sebelum shalat ashar

 

Masih dalam riwayat At-Tirmidzi disebutkan, empat rakaat sebelum shalat ashar mengundang rahmat Allah subhanahu wata’ala.

 

rtinya, “Allah merahmati seseorang yang shalat sunnah empat rakaat sebelum ashar.”

 

DiRiwayat dari abi darda ra, barangsiapa yang melaksanakan shalat 4 raka’at sebelum ashar, tiap raka’at setelah membaca alfatihah membaca surat al’ashri, riwayat lain dari muawiyah bin abi sufyan ra, raka’at pertama setelah alfatihah membaca surat zalzalah, raka’at kedua al-‘aadiyat, raka’at ketiga algaari’ah dan raka’at ke empat at-takaatsur. Maka haram baginya masuk neraka.

 

Shalat sunnah 2 rakaat sebelum shalat magrib dan sebelum shalat isya Sementara shalat sunnah rawatib ghair muakkad dua rakaat sebelum shalat magrib dan sebelum shalat isya, dalilnya adalah :  

 

Artinya, “Di antara dua adzan itu ada shalat sunnah (3 kali) bagi dia yang menghendaki,” (HR. Al-Bukhari).

 

Suratnya setelah alfatihah membaca surat al-kafirun dan al-ikhlas.

 

Lebih Bagus Menjalankan Shalat Sunnah di Rumah

 

Di antara petunjuk Nabi shallAllahu “alaihi wa sallam adalah menjalankan setiap shalat sunnah di rumah, kecuali jika memang ada hajat atau faktor lain yang mendorong untuk melakukannya di masjid.

 

Nabi shallAllahu “alaihi wa sallam bersabda,

 

“Sesungguhnya seutama-utama shalat adalah shalat seseorang di rumahnya selain shalat wajib.”(15)

 

Di antara keutamaan lainnya mengerjakan shalat di rumah, apalagi ketika baru datang dari masjid atau akan pergi ke masjid terdapat dalam hadits Abu Hurairah, Nabi shallAllahu “alaihi wa sallam bersabda,

 

“Jika engkau keluar dari rumahmu, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang dengan ini akan menghalangimu dari kejelekan yang ada di luar rumah. Jika engkau memasuki rumahmu, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang akan menghalangimu dari kejelekan yang masuk ke dalam rumah.”

 

MANFAAT DAN KEUTAMAAN SHOLAT DLUHA. Hal-34.

 

Pengertian Sholat Dhuha

 

Shalat Dhuha, istilah yang sangat populer dikalangan santri pada khususnya dan kalangan ummat islam pada umumnya. Sholat Dhuha merupakan jenis Shalat Sunnah yang dilakukan dari 2 rakaat hingga 12 raka’at. Adapun waktu untuk melaksanakan sholat Dhuha adalah ketika matahari sudah terlihat sepanjang unjung tombak arau sekitar jam tujuh pagi hingga sebelum masuk waktu Shalat Duhur.

 

Sebagian ulama mengatakan bahwa waktu dhuha itu sekitar 15 menit setelah matahari terbit. Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan :  

 

“Waktu shalat dhuha adalah dimulai ketika matahari meninggi setinggi tombak bagi orang yang melihatnya (matahari). Dan itu sekitar 15 menit setelah ia terbit” (Fatawa Ibnu Baz).

 

Shalat Isyraq Adalah Shalat Dhuha Di Awal Waktu

 

Maka shalat dhuha yang dikerjakan di awal waktunya, itulah shalat isyraq. yaitu kira-kira pukul 07.00 -11.00

 

Keutamaan Shalat Dhuha

 

Shalat dhuha memiliki rahasia yang menakjubkan dengan bertaburkan keutamaan. Seandainya orang-orang yang melupakannya itu mengetahui keutamaannya, pastilah mereka tidak akan pernah melewatkan untuk shalat dhuha.

 

Begitu banyak manfaat dari mengerjakan ibadah sholat Dhuha, terutama untuk memperlancar rizki. Kanjeng Nabi Muhammad Saw, sering memerintahkan kepada para sahabatnya untuk mengerjakan Shalat Dhuha ini melalui sabdanya yang artinya “Bershalat Dhuhalah karena dapat mendatangkan rezeki dan dapat menolak dari kekafiran serta tidak ada yg akan memelihara Shalat Dhuha melainkan orang-orang yang bertobat”.

 

Shalat Dhuha dengan empat raka’at dapat membawa kecukupan disepanjang hari, Allah Swt berfirman dala hadits Qudsi yang artinya “Wahai Anak adam! Janganlah kamu luput dari 4 (empat) Raka’at di awal harimu (dipagi hari), niscaya aku akan cukupkan untukmu disepanjang hari itu (HR. Ahmad)”.

 

Manfaat Shalat Dhuha dijelaskan di dalam Hadist Riwayat Tirmidzi “bahwa siapa yg mengamalkan Shalat Dhuha maka ia akan mendapatkan rezeki yg lebih banyak dari harta rampasan perang, baik dalam hal kuantitas harta atau keberkahan harta tersebut”.

 

Juga hadits dari Abud Darda’ radhiAllahu’anhu, ia berkata :

 

“Kekasihku (Rasulullah ShallAllahu’alaihi Wasallam) mewasiatkan aku untuk tidak meninggalkan tiga perkara selama aku masih hidup :  puasa tiga hari di setiap bulan, shalat dhuha dan tidak tidur sampai aku shalat witir” (HR. Muslim no. 722).

 

Hadits yang mirip juga diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiAllahu’anhu, ia berkata :

 

“Kekasihku (Rasulullah ShallAllahu’alaihi Wasallam) mewasiatkan aku tiga perkara :  puasa tiga hari di setiap bulan, dua raka’at shalat dhuha dan shalat witir sebelum tidur” (HR. Bukhari no. 1178, Muslim no. 721).

 

Keenam, masuk surga melalui pintu dhuha. Sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya di surga kelak terdapat pintu yang bernama adh-Dhuha, dan pada hari kiamat nanti akan terdengar panggilan, di manakah orang-orang yang melanggengkan shalat dhuha, ini adalah pintu kalian masuklah kalian dengan rahmat Allah SWT.” (HR Thabrani).

 

Dibuatkan Istana di Surga

 

Nabi Muhammad SAW dalam hadits riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah bersabda mengenai keutamaan sholat dhuha 12 rakaat Bagi yang mengerjakan akan diberikan Allah SWT istana di surga.

 

“Barang siapa sholat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga.”

 

Diampuni Dosanya .

 

Allah SWT akan mengampuni umat-Nya yang mengerjakan sholat Dhuha di pagi harinya. Hal itu sesuai dalam hadist Rasulullah dalam riwayat Tirmidzi,

 

“Siapapun yang melaksanakan sholat Dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.”

 

Dalam hadis yang lain, “Barang siapa yang menunaikan shalat Subuh kemudian ia duduk dan tidak mengucapkan perkataan yang sia-sia, melainkan berzikir pada Allah SWT hingga menunaikan shalat dhuha empat rakaat, maka dosa-dosanya akan terhapus bersih seperti anak yang baru dilahirkan oleh ibunya, ia tidak punya dosa.” (HR Abu Ya’la).

 

Anas bin Malik Radhianllahu anhu berkata, saya melihat Rasulullah SAW pada waktu berpergian, melakukan sholat Dhuha sebanyak delapan rakaat, setelah selesai beliau bersabda,

 

“Sesungguhnya saya sholat penuh dengan harapan dan kecemasan. Saya memohonkan kepada Allah tiga hal, lalu dikabulkannya dua dan ditolak yang satunya. Saya mohon supaya umatku jangan diuji dengan musim paceklik dan ini dikabulkan, saya memohon pula agar umatku tidak dapat dikalahkan oleh musuhnya dan ini pun dikabulkan, lalu saya mohon agar umatku jangan sampai terpecah belah menjadi beberapa golongan dan ini ditolak-Nya.” (HR Ahmad, An Nasa’i, Al Hakim, dan Ibnu Khuzaimah. Oleh keduanya, hadits ini disahihkan.)

 

Berdasarkan Shahih al-Jami’ :  6346 “Barangsiapa yang mengerjakan sholat fajar (Subuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia sholat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna.

 

Dalam hadist riwayat Ahmad, Muslim, dan Abu Daud, dari Abu Dzar Al Ghiffari menyebutkan, sholat Dhuha merupakan ganti dari sedekah seluruh ruas tubuh :

 

“Hendaklah masing-masing darimu setiap pagi bersedekah untuk setiap ruas tulang badannya, maka tiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, tiap kali bacaan tahmid adalah sedekah, tiap kali bacaan tahlil adalah sedekah, tiap kali bacaan takbir adalah sedekah, dan menyuruh kepada yang makruf adalah sedekah, dan mencegah yang mungkar adalah sedekah, dan sebagai ganti itu semua itu cukup lah melakukan dua rakaat sholat dhuha.”

 

Keutamaan dan manfaat sholat Dhuha yang terakhir adalah menjadi sholatnya orang orang yang kembali taat. Dalam hadist riwayat Ibnu Khuzaimah, “Tidaklah menjaga sholat sunnah Dhuha melainkan awwab (orang yang kembali taat).”

 

Jumlah Raka’at

 

Shalat dhuha dikerjakan minimal dua raka’at sebagaimana dalam hadits Abu Dzar dan Abu Hurairah di atas. Disebutkan dalam hadits dengan kata “dua rakaat shalat dhuha”.

 

Namun ulama khilaf mengenai kadar maksimal rakaat shalat dhuha. Jumhur ulama berpendapat maksimal delapan rakaat. Berdasarkan hadits dari Ummu Hani :  

 

“Nabi ShallAllahu’alaihi Wasallam di tahun terjadinya Fathu Makkah beliau shalat delapan rakaat shalat dhuha” (HR. Bukhari no. 1103, Muslim no. 336). “Dahulu Rasulullah shallAllahu “alaihi wa sallam shalat dhuha empat raka’at dan beliau biasa menambahkan sesuka beliau” (HR. Muslim no. 719). “Rasulullah ShallAllahu’alaihi Wasallam pernah shalat dhuha, kemudian membaca doa :  |

 

Allaahummagh firlii wa tub ‘alayya, innaka antat tawwaabur rahiim/ (Ya Allah, ampunilah dosaku, dan terimalah taubatku, sungguh Engkau adalah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang). Beliau ucapkan ini 100x” (HR. Al Bukhari dalam Al Adabul Mufrad no. 219, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Adabul Mufrad).

 

Dalam pengerjaannya, shalat sunnah ini dimulai dengan membaca niat, “Usholli sunnatadh dhuhaa rokataini mustaqbilal qiblati adaaan lillaahi taaalaa.” Yang artinya :  “Aku niat salat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Taala.”

 

Seperti yang kita ketahui, mengerjakan segala hal perkara sunnah adalah kebaikan dan bisa mengantarkan kita untuk mendapat pahala yang banyak. Begitu pun ketika mengerjakan shalat sunnah dhuha yang mana merupakan salah satu Sunnah Rosul dengan banyak keistimewaan dan kebaikan yang didapatkan.

 

Ijazah Shalat Dhuha dari mbah kyai Shobib dan K.H. Munja’ie Umar dari mbah Sahal Mahfudh

 

KH Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh, Rais Am PBNU di masa kepemimpinan KH Ahmad Hasyim Muzadi, Ketua umum PBNU (1999-2010) hingga wafatnya.

 

Kiai Sahal Mahfudh, juga memimpin Pesantren Mathaliul Falah, Kajen, Pati, Jawa Tengah, yang setiap hari mengamalkan Shalat Dhuha.

 

Inilah ijazah doa Shalat Dhuha, yang mempunyai kesinambungan ilmu dari putra Kiai Mahfudh Salam ini.

 

Di dalam Kitab Khazinatul Asror Halaman 30 terdapat sebuah Hadits yang berbunyi :

 

“Barang siapa Shalat Dhuha 4 rakaat. Pada rakaat pertama baca Al-Fatihah 10 kali dan Ayat Kursyi 10 kali.

 

Pada rakaat kedua baca Fatihah 10 kali dan Qul yaa ayyuhal kaafiruun 10 kali.

 

Pada rakaat ketiga baca Fatihah 10 kali dan Al Mu’awwidzatain 10 kali.

 

Pada rakaat keempat baca Fatihah 10 kali dan surat Al Ikhlas 10 kali.

 

Kemudian tahiyat akhir dan salam. Setelah salam lalu baca istighfar 70 kali, . dan baca :  

 

SubhaanAllah, wal hamdulillah, wa laa ilaaha illallaahu wAllahu akbar, wa laa hawla wa laa guwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘adhiim, 70x…………

 

Tiba-tiba terdengar suara Mbah Shobib. Entah kapan beliau datang (dari mengembaranya), “Tambahi : Yaa Sami’ yaa Bashir 313 x,” dawuh beliau.

 

Maka-lanjut hadits Nabi-Allah Swt menolak kejelekan penduduk langit dan penduduk bumi, serta menunaikan 70 hajat. Hajat dunia dan hajat Akhirat…!

 

Demikian ijazah dari mbah Shobib dan K.H. Munja’ie Umar dari mBah Sahal dari mBah Yasin dari Sayyid Muhammad Haqqin nazily (Pengarang Kitab Khazinatul Asrar).

 

Ijazah ini untuk umum, Qabiltu…!

 

Demikian wAllahu a’lam.

 

Fadhilah keutaman Shalat Sunnah Awwabin. Hal-36.

 

Pertanyaannya kemudian, kenapa dinamai shalat Awwabin?

 

Disebut “shalat Awwabin” karena orang yang menjalankannya itu kembali kepada Allah dan bertobat dari kesalahan yang dilakukan pada siang hari. Ketika ia menjalankan shalat tersebut berulang-ulang, maka hal itu merupakan penanda pertobatan atau kembalinya ia kepada Allah kendati hal tersebut tidak disadarinya.

 

Shalat Awwabin adalah salah satu shalat sunnah yang memilik keutamaan besar. Awwabin berasal dari Bahasa Arab yang berarti orang yang sering bertaubat dan kembali kepada Allah Ta’ala.

 

Shalat sunnah Awwabin dikerjakan antara Maghrib dan Isya dengan 2, 4 atau 6 rakaat. Paling banyak 20 rakaat dengan sepuluh salam. Shalat ini sering dikerjakan oleh Rasulullah ,  dan para sahabat sembari menanti masuknya waktu Isya.

 

Para ulama menganjurkan shalat sunnah ini dikerjakan enam rakaat sesudah shalat fardhu Maghrib agar termasuk kalangan Awwabin. Berikut fadhillah (keutamaan) shalat Sunnah Awwabin :

 

Salat sunnah Awwabin ini dapat memelihara keteguhan iman seseorang, di samping menghapuskan dosa dan meraih banyak pahala. Dari Abu Hurairah, Nabi  bersabda :  

 

“Barangsiapa melakukan shalat sunnah enam rakaat setelah shalat Maghrib dan di antara shalat-shalat itu tidak berkata dengan kata-kata yang buruk, maka shalatnya sebanding dengan ibadah dua belas tahun”.

 

Keutamaan dan Manfaat Shalat Tahajud. Hal-37.

 

Shalat tahajud merupakan salat sunah yang memiliki banyak keistimewaan. Berat memang untuk menjalankan salat ini karena dikerjakan pada pertengahan malam. Saking istimewanya, Rasulullah SAW hampir tidak pernah melewatkan untuk mengerjakan shalat tahajud. Allah SWT berfirman 

 

Artinya :  Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedangkan mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. (AsSajdah :  16)

 

Demikianlah Nabi Saw selalu mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT kepadanya seperti giyamul lail. Hal itu hukumnya wajib khusus bagi Nabi SAW.

 

Firman Allah SWT :  

 

“Dan pada sebagian malam hari bertahajud lah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (OS :  Al-Isra : 79)

 

Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan maksud ayat tersebut yakni, ayat tersebut merupakan perintah dari Allah kepada Nabi SAW untuk mengerjakan salat sunat malam hari sesudah salat fardu yakni, shalat taahajud. Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan sebuah hadis melalui Abu Hurairah ra, dari Rasulullah Saw, bahwa Rasulullah Saw pernah ditanya mengenai shalat yang paling utama sesudah salat fardu. Maka Rasulullah SAW menjawab melalui sabdanya :  Shalat sunat malam hari. Karena itulah maka Allah SWT memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk menghidupkan malam hari dengan salat sunat tahajud.

 

Makna tahajud ialah shalat yang dikerjakan sesudah tidur. Dan inilah pengertian yang dikenal di dalam bahasa Arab. Hal yang sama telah disebutkan di dalam banyak hadis dari Rasulullah Saw. yang menyebutkan bahwa beliau melakukan shalat tahajudnya sesudah tidur. Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa tahajud ialah salat yang dilakukan sesudah shalat Isya. Pendapat ini mempunyai interpretasi shalat yang dikerjakan sesudah tidur terlebih dahulu. Berkaitan dengan ayat di atas, para ulama berbeda pendapat mengenai makna firman-Nya :  sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. (AlIsra :  79)

 

Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah bahwa Engkau secara khusus wajib melakukan hal itu. Maka mereka menganggapnya sebagai suatu kewajiban khusus bagi Nabi Saw, tidak bagi umatnya. Demikianlah menurut pendapat yang diriwayatkan oleh Al-Aufi, dari Ibnu Abbas. Inilah yang dikatakan oleh salah satu pendapat di antara dua pendapat yang ada di kalangan ulama, juga menurut salah satu pendapat Imam Syafii, dan pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir.

 

Menurut pendapat lain, susungguhnya mengerjakan shalat sunat malam hari dianggap sebagai ibadah tambahan khusus baginya, mengingat semua dosa Nabi SAW telah diampuni, baik yang terdahulu maupun yang kemudian. Sedangkan bagi selain Nabi SAW, yaitu umatnya shalat sunat itu dapat menghapuskan dosa-dosanya. Muslim yang menjaga shalat malamnya kelak di hari kiamat akan mendapat kedudukan yang terpuji. Semua makhluk akan memujimu, begitu pula Tuhan yang menciptakan mereka semua. Ibnu Jarir mengatakan, kebanyakan ulama ahli takwil mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kedudukan yang terpuji ini ialah kedudukan yang diperoleh Nabi SAW pada hari kiamat nanti, yaitu memberikan syafaat bagi umat manusia, agar Tuhan mereka membebaskan mereka dari kesengsaraan hari itu. Imam Al Ghazali dalam kitab masterpiece-nya Ihya’ Ulumuddin menyebutkan ada sembilan keutamaan yang akan diperoleh orang yang menjalankan salat tahajud baik di dunia maupun di akhirat kelak.

 

Berikut 9 maanfaat menjalankan shalat tahajud :

 

  1. Akan dipelihara Allah SWT dari segala macam bencana.
  2. Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan di mukanya.
  3. Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia.
  4. Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
  5. Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.
  6. Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
  7. Akan mendapat keringanan ketika dihisab.
  8. Ketika menyeberangi jembatan Shirotol Mustagim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
  9. Catatan amalnya saat hisab diberikan di tangan kanan.

 

WAllahu A’lam

 

Keutamaan Shalat Tahajud, Waktu Mustajabnya Doa

 

Shalat tahajud cukup istimewa meskipun hukumnya sunah. Sebab, Nabi Muhammad SAW diketahui tak pernah meninggalkan amalan tersebut. Bahkan, Rasulullah SAW mengerjakannya hingga kedua telapak kaki beliau bengkak-bengkak. Untuk dapat melakukannya, kita dapat mengawali dengan niat bangun malam sebelum tidur.

 

Dengan niat itu, insya Allah kita tetap mendapatkan pahala sekalipun lelap hingga kumandang azan subuh. Bila kesampaian bangun pada sebagian malam, ambil wudhu lalu shalat dua rakaat. Usai tahajud, jangan lupa berzikir dan doa kepada Allah SWT.

 

Di antara beragam keutamaan shalat tahajud ialah melatih diri kita agar menjadi insan yang bertakwa. Dengan rutin menegakkan amalan sunah itu, insya Allah kita menjadi hamba-Nya yang saleh.

 

Rasul SAW bersabda, “Lakukanlah shalat malam karena itu adalah tradisi . orang-orang saleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala penyakit dari tubuh.”

 

Allah Ta’ala menjanjikan bermacam-macam nikmat yang menyenangkan hati sebagai balasan bagi orang yang melaksanakan shalat tahajud (OS as-Sajdah :  16-17). Pelaku amalan sunah tersebut juga akan diangkat derajatnya dalam pandangan Allah SWT (OS al-Isra’ :  79).

 

Terkabulnya Doa

 

Rasulullah SAW menuturkan, “Ketahuilah, sungguh Allah tertawa terhadap dua orang laki-laki :  seseorang yang bangun pada malam yang dingin dari ranjang dan selimutnya, lalu ia berwudhu dan shalat. Allah SWT berfirman kepada para malaikat-Nya, ‘Apa yang mendorong hamba-Ku melakukan ini?

 

Mereka menjawab, ‘Wahai Rabb kami, ia melakukan ini karena mengharap apa yang ada di sisi-Mu.’ Allah berfirman, “Sungguh Aku telah memberikan kepadanya apa yang ia harapkan dan memberikan rasa aman dari apa yang ia takutkan.” ,

 

Nabi SAW juga bersabda, “Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman, Barangsiapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaannya. Dan barangsiapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.”

 

Kebaikan di Dunia-Akhirat

 

Rasulullah SAW mengungkapkan, “Sungguh pada malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang Muslim memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan waktu tersebut ada pada setiap malam” (HR Muslim). Demikianlah beberapa dari banyak keutamaan shalat tahajud. Ibadah ini dapat dilakukan di masjid ataupun rumah masing-masing. Terutama yang sudah berkeluarga, hendaknya membiasakan tahajud bersama-sama. Wahai para suami, ajaklah istri shalat! Jika ia menolak dengan alasan di luar uzur syar’i, percikkan air di tubuhnya. Para istri juga dapat melakukan hal yang sama kepada suami (HR Nasai dari Abu Hurairah).

 

Shalat Hajat Untuk Menolak Bala

Khozinatul Asror halaman 39

 

Apakah anda sering tertimpa musibah? Jika anda menjawab iya ketahuilah sebagai seorang muslim Kita tidak boleh mempercayai adanya nasib sial. Nasib sial adalah nasib seorang hamba yang telah melakukan kemaksiatan. Dalam Kitab Khozinatul Asror halaman 39, Karya Sayid Muhammad Haggi AnNazili, dari Abi Ali Hasim bahwa Rasulullah SAW. bersabda :  

 

“Ketika dalam kehidupanmu selalu ditimpa musibah atau bala maka berwudlulah dan shalatlah 4 rakaat dan setelahnya berdoalah maka Allah akan melepaskan dari semua itu..”

 

Berdasarkan hadist diatas untuk menghilangkan bala ataupun musibah kita dianjurkan untuk melakukan shalat 4 raka’at yang biasa disebut dengan Shalat Hajat Lidaf’il bala.

 

Shalat Hajat Lidaf’il bala adalah Shalat sunah hajat yang bertujuan untuk mencegah atau menolak dari berbagai bala yang akan menimpa. Maka dianjurkan untuk melaksanakannya setiap hari pada waktu yang tidak ditentukan / kapan saja ataupun pada saat hari Rabu di akhir bulan Shafar (Rabu Wekasan) sebanyak 4 raka’at boleh dengan satu kali salam atau sangat dianjurkan dengan dua kali salam.

 

disunnahkan mengejakan Sholat sunnah 4 rakaat dg niat  :  :  usholli sunnatan arba’a rokaatin binniyaTi daf’il baLa’ lilLahi ta’ala

setiap rokaat baca :  alfathah 1x al kautsar 17x al ikhlas 5x al falag 1x annas 1x dianjurkan baca yasin 1x dan diulang pada kalimah “salamun kaulam min robbir rohim” smpai 21/41/313x semoga kita semua dijauhkan dr bala’ dan penyakit —

Shalat ini dilakukan pada hari rabu terakhir Bulan Shafar.

 

Shalat ini terdapat dalam Kitab Khozinatul Asror halaman 39, hadist dari Abi Ali Hasim juga di dalam kitab Al-Jawahir al-Khomsi dan juga kitab Kanzunnajah, Syekh al-Kamil Fariduddin Sakarjanji.

 

Obat sakit gigi yang diterangkan dalam kitab khozinatul asror

 

Sumber :  Kitab Khozinatul Asror : 40 

 

Diriwayatkan dari sahabat Abi Dzarrin rodhiyAllahu “anhu, Bahwa ia pernah mengalami sakit gusi/gigi, kemudian Nabi SAW mengajarinya untuk melakukan shalat sunah dua raka’at.

 

Rasul SAW bersabda : Lakukanlah shalat seperti demikian, niscaya engkau tak akan mengalami sakit gigi lagi sesudahnya. Berkata Abu dzarrin : Aku laksanakan shalat tersebut, maka tidak pernah aku sakit gigi sesudahnya. Shalat sunah Waj’al Adhras dilakukan dua raka’at. dikerjakan Lakukan dengan niat sholat sunah biasa saja, dan sholatnya dikerjakan diantara waktu maghrib dan isya.

 

Lafadz niatnya

Saya niat shalat sunah dua raka’at karena Allah.

 

Bacaan pada raka’at pertama dan kedua SAMA

— Fatihah

– Surat Al-kafiirun 1x ()

– Surat An-nashr 1x ()

— Surat Al-ikhlas 1x

— Surat Al-falaq 1x

– Surat An-naas 1x

 

Dan berdo’alah kepada Allah dengan bahasa yang difahami, agar Allah mengangkat penyakit dan menyembuhkannya.

 

Keutamaan Shalat Sunah Wudhu. Hal 53

 

Sholat Sunnah wudhu ialah sholat Sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan sholat Sunnah wudhu tersebut dilaksanakan dua rakaat setelah menyempurnakan wudhu. Sholat Sunnah wudhu juga bukan hanya dikerjakan oleh Rasulullah SAW tetapi sahabat Rasulullah SAW pun melakukan amalan sholat Sunnah wudhu tersebut yaitu sahabat Bilal bin Rabah, Syahdan.

 

Nabi Muhammad pernah bermimpi, ketika bermimpi beliau melihat sahabat Bilal mendahului Rasulullah SAW menuju ke surga, hingga Rasulullah SAW sangat penasaran apa yang telah sahabat Bilal amalkan selama hidupnya. Ternyata sahabat Bilal selalu mengamalkan sholat Sunnah wudhu yang dikerjakan setiap hari sehingga membuat sahabat Bilal memiliki kehormatan sedemikian dimata Allah SWT, sehingga membuat sahabat Rasulullah SAW dibuat iri oleh Bilal karena Bilal sangat menjaga sholat Sunnah wudhu. Hal tersebut tertuang dalam hadist :

 

Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah berikut :

 

Dari Abu Hurairah radliAllahu ‘anhu bahwa Nabi SAW berkata, kepada Bilal radliAllahu “anhu ketika shalat Fajar (Shubuh) :  “Wahai Bilal, ceritakan kepadaku amal yang paling utama yang sudah kamu amalkan dalam Islam, sebab aku mendengar di hadapanku suara sandalmu dalam surga”. Bilal berkata :  “Tidak ada amal yang utama yang aku sudah amalkan kecuali bahwa jika aku bersuci (berwudhu’) pada suatu kesempatan malam ataupun siang melainkan aku selalu shalat dengan wudhu’ tersebut, berupa shalat yang telah dtetapkan kepadaku” (HR Muttafaq alaih)

 

Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah   bertanya kepada Bilal pada waktu sholat Subuh :

 

“Hai Bilal, ceritakanlah kepadaku, amal apakah yang telah engkau lakukan sehingga aku mendengar derap bunyi sandalmu di surga?” Bilal menjawab :  “Aku tidak melakukan sesuatu amalan yang aku sangat harapkan pahalanya melainkan daripada kalau aku habis bersuci pada waktu malam ataupun siang, kecuali aku tentu bersholat dengan kesucianku (wudhu) itu, sebagaimana yang disarankan kepadaku untuk melakukan sholat sunnah wudhu.” (muttafag ‘alaih)

 

Dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Ugbah bin Amir, dia berkata bahwa dalam sebuah khutbahnya, Nabi Saw bersabda sebagai berikut :  

 

Tidak ada seorang muslim pun yang berwudhu dan memperbagus wudhunya, kamudian ia berdiri untuk mengerjakan shalat dua rakaat (shalat sunnah wudhu), dimana hati dan wajahnya dihadapkan untuk kedua rekaat itu, kecuali wajib baginya surga.

 

Shalat Sunnah Wudlu’ disyariatkan untuk dikerjakan (masyru’ah) berdasarkan beberapa Hadits Shahih yang bersifat gawliyah (ucapan Rasulullah) dan tagririyah (pengakuan Rasulullah). Di antara hadits gawliah itu adalah sebagai berikut :

 

Dari Humran mantan budak Utsman, dia berkata, “Saya mendengar Utsman bin Affan -sedangkan dia di halaman masjid-, lalu muadzdzin mendatanginya ‘ketika Ashar, lalu dia meminta air wudlu, lalu berwudlu, kemudian berkata, “Demi Allah, sungguh aku akan menceritakan kepada kalian suatu hadits, kalau bukan karena suatu ayat dalam Kitabullah niscaya aku tidak akan menceritakannya kepada kalian. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallAllahu ‘alaihi wasallam bersabda :  “Tidaklah seorang laki-laki muslim berwudlu, lalu memperbagus wudlunya, lalu melakukan shalat, melainkan pasti Allah mengampuni dosanya antara dia dan shalat sesudahnya’.”. “(Diriwayatkan Muslim).

 

Shalat adalah amalan yang paling baik di antara amalan-amalan lain, sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Tsauban :

 

“Beristiqamahlah kalian dan sekali-kali kalian tidak akan mampu (melakukan seluruh amal). Ketahuilah, sesungguhnya amalan kalian yang paling baik adalah shalat. Tidak ada yang menjaga wudhu melainkan ia adalah seorang mukmin (yang sempurna).” (HR. Ibnu Majah)

 

Salah satu jenis sholat yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam adalah sholat sunnah wudhu atau sering disebut sholat syukrul wudhu. Dinamai demikian dikarenakan shalat tersebut dikerjakan mengiringi wudlu seseorang dan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas pertolongan yang diberikan-Nya sehingga ia mampu mendapatkan air untuk dipergunakan berwudlu’ dalam rangka menjalankan ibadah yang paling baik, yakni shalat.

 

– Berdasarkan kedua hadits di atas dan hadits-hadits lain yang semakna dengannya, para ulama’ bersepakat mengenai kedudukan shalat sunah wudlu sebagai salah satu di antara shalat-shalat yang dianjurkan untuk dilaksanakan

 

– Hukum shalat tersebut bersifat Sunah atau dianjurkan (mustahab). Mayoritas ulama’ memasukkan shalat tersebut kedalam kelompok Sunah ghoiru mu’akadah, kecuali oleh para pengikut Imam Syafi’i yang memasukkannya ke dalam kelompok sunnah mu’akkadah.

 

Pada dasarnya Shalat Sunnah Wudlu’ dapat dikerjakan di mana saja, baik di rumah maupun di masjid. Namun, tempat yang paling utama untuk shalat adalah di rumah. Sebagimana hal ini dijelaskan di dalam sabda Rasulullah SAW :  

 

Shalat seseorang yang paling utama adalah di rumahnya kecuali shalat wajib. (HR Bukhari)

 

Asrar | RAHASIA FADHILAH BASMALAH. Hal-98.

 

Perlu saya dan penjenengan ketahui, wahai sahabat-sahabatku yang aku cintai dan dirahmati Allah. “BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM” memiliki asrar yang luar biasa, memiliki rumus yang rumit dan tiada yang mengetahui kecuali dengan hidayah Allah. dengan-nya sedikitpun tiada terbakar dan terlumat kobaran api neraka, serta dibukanya pintu-pintu kebaikan, keberkahan, ketulusan dan tercapainya hakikat keabadian.

 

Dengannya, bersabda sayyidul anbiya’ wal iamamul mursalin, nabiyuna Muhammd SAW. dengan lisan yang hal, dari sahabat pilihan, seperti Abu Hurairah RadliyAllahu ‘anhu wa ardlah.

 

segala perkara, yang memiliki kebaikan, yang tiada diawali di dalamnya dengan BASMALAH, maka perkara itu ajdzam. dalam riwayatlain dengan lafal ‘abtar dan ‘aqtha”, keduanya memiliki padanan makna yang sama, yaitu sedikit keberkahan dan tiada menambah keberkahan”

 

Tanda-tanda Tobat Diterima

 

Sebagian ahli bijak pernah ditanya :  “Jika ada seorang hamba bertobat, apakah dia bisa mengetahui bahwa tobatnya itu diterima atau tidak?” Dia menjawab :  “Aku tidak bisa menghukuminya, hanya saja tobat yang diterima itu memiliki tanda-tanda, yaitu :  

 

  1. Tidak merasa dirinya terpelihara dari kemaksiatan :

 

  1. Hatinya melihat bahwa kegembiraan itu jauh, sedang kesedihan itu dekat,

 

  1. Senang berdekatan dengan orang-orang yang berbuat baik, sekaligus menjauhi orang-orang yang berbuat buruk,

 

  1. Memandang harta miliknya yang sedikit terasa banyak dan memandang amal akhiratnya yang banyak terasa sedikit.

 

  1. Sibuk dengan ketaatan kepada Allah dan tidak menyibukkan diri dalam mengais rizki yang telah dijamin Allah, dan

 

  1. Selalu memelihara lisannya, sering bertafakkur, serta mencemaskan dan menyesali dosa yang pernah dikerjakannya.”

 

Berkaitan dengan ini, Rasulullah Saw. pernah bersabda sebagaimana beberapa hadits berikut :  

 

“Amal yang paling dicintai Allah adalah menjaga lisan.” (HR. Baihagi) “Sesungguhnya orang yang paling banyak dosanya pada hari kiamat nanti adalah orang-orang yang paling banyak bicaranya dalam hal yang tiada guna.” (HR. Ibnu Nashr)

 

“Bertafakkur sejenak tentang keagungan Allah serta tentang surga dan neraka-Nya itu lebih baik daripada qiyam semalam suntuk.”

 

“Bertafakkurlah kalian tentang ciptaan Allah dan janganlah sekali-kali bertafakkur tentang Dzat Allah, sebab kalian akan celaka.”

 

Sumber :  Dikutib dari Kitab Nashoihul Ibad Karya Imam Nawawi Al-Bantani

 

Di antara khasiat dan rahasia Basmalah, antara lain :  

 

  1. Bismillahir rahmanir rahiim terdiri dari 17 huruf hijaiyyah, demikian pula malaikat Zabaniyyah penjaga pintu neraka Jahannam juga berjumlah 17, dan barang siapa yang banyak menyebut Bismillahir rahmanir rahiim maka Allah jaga dia dari malaikat Zabaniyyah.

 

  1. Barang siapa yang banyak menyebut Bismillahir rahmanir rahiim pada setiap hajat wabil khusus di dalam masalah mencari rizgi, maka Allah akan berikan kemudahan rizgi dari arah yang tidak di sangka-sangka, dan Allah akan berikan dia kewibawaan dihadapan manusia.

 

  1. Barang siapa yang membacanya ketika hendak tidur sebanyak 21 X, maka Allah akan selamatkan orang itu dari gangguan syetan, kejahatan manusia dan jin, maling/rampok, tenggelam, dan mati mendadak, serta berbagai macam bala’.

 

  1. Barang siapa yang membacanya sebanyak 40 X di telinga orang gila/hilang ingatan/pingsan/kesurupan, maka Allah akan kembalikan akal /kesadarannya pada saat itu juga.

 

  1. Barang siapa yang membacanya sebanyak 50 X di hadapan orang zhalim atau hakim yang tidak adil maka Allah akan jadikan orang zhalim atau hakim tersebut hina dan merasa takut terhadap orang yang membacanya, dan Allah selamatkan dia dari kejahatannya orang zhalim/hakim tersebut.

 

  1. Dibaca 71 X dibarengi dengan niat yang ikhlas, untuk menurunkan hujan di tempat yang di kehendakinya.

 

  1. Dibaca 100 X selama 7 hari berturut-turut atas orang yang sakit atau terkena sihir, maka Allah akan sembuhkan dia dari sakitnya. Dan barang siapa yang membacanya 113 X pada hari jum’at ketika khatib diatas mimbar, lalu berdoa beserta khatib dan meminta hajatnya kepada Allah, maka Insya Allah hasil hajatnya.

 

  1. Barang siapa yang membacanya 313 X pada setiap hari minggu ketika terbitnya matahari dengan menghadap ke arah kiblat, dan di lanjutkan dengan membaca shalawat kepada Nabi saw 100 X, maka Allah akan berikan dia rizgi dari arah yang tidak di sangka-sangkanya.

 

  1. Barang siapa yang membacanya secara dawam sebanyak 787 X dengan niat yang ikhlas di dalam urusan yang sangat penting karena mencari ridha Allah, atau agar terpenuhi hajatnya, atau untuk menolak mara bahaya dari musuh atau orang zhalim, atau untuk mencari keuntungan, maka dengan izin Allah akan berhasil apa-apa yang dia niatkan itu dengan keberkahan Bismillahir rahmanir rahiim.

 

Dan masih banyak lagi khasiat dan rahasia Basmalah. Untuk lebih jelasnya bisa di lihat diantaranya di kitab Khazinatul Asrar.

 

Rahasia Basmalah

 

Rahasia Basmalah :  Rahasia tanpa Alif sesudah Ba (1) misteri tanpa penulisan hurus inti alif sesudah huruf ba.

 

Sehingga tertulis bersambung menjadi bismillah, bukan bi ismillah, sebagaimana lazimnya dalam ilmu penulisan bahasa Arab (‘ilm rasm), misalnya ayat iqra’ bi ismi Rabbik. Terdapat berbagai macam pendapat ulama tentang hal ini.

 

Dalam kitab Majma’ Al-Bayan dijelaskan sebagian dari mukjizat AlQur’an. Kitab ini menghubungkan jumlah kata ism terulang sebanyak 19 kali dalam AlQur’an.

 

Kalau ada alif mendahului kata ism, kata ism tidak lagi sesuai dengan angka 19 dan jumlah huruf basmalah tidak lagi 19 melainkan bertambah satu, 20. Jumlah huruf basmalah (Bismillahirrahmanirrahim) jika ditulis dalam bahasa Arab berjumlah 19 huruf. Setiap kosakata yang digunakan di dalamnya berhubungan dengan angka 19. Kata ism terulang 19 kali, ar-Rahman 57 : 19-3, ar-Rahim 114 : 19-6, Allah 2697 : 19-142.

 

Ingat teori Rashad Khaifah yang mengatakan AlQur’an menggunakan rumus 19, sebagaimana disebutkan dalam OS Al-Muddatsir 74 :  30 (Wa ‘alaiha tis’ata ‘asyar/Di atasnya ada sembilan belas). (Samikh “Athif Al-Zain, Majma’ AlBayan Al-Hadits, tafsir Mufradat Alfadh Qur’an Al-karim, h 34).

 

Penjatuhan (hadzf) huruf alif di dalam ayat itu sudah sesuai dengan tradisi bahasa AlQur’an, seperti tiga kali terulang bentuk kata seperti ini, yakni OS AlFatihah :  1, An-Naml :  30, dan Hud :  41.

 

Penjelasan senada juga disampaikan Abd Allah ibnu Husain Al-Akbary dalam At-Tibyan fi I’rrab Al-Qur’an. Al-Razi dalam At-Tafsir Al-Kabir juga berpendapat bahwa pembuangan huruf alif sebelum kata ism hanya urusan teknis bahasa Arab.

 

Bagi para sufi, terjadinya al-a’yan al-kharijiyyah adalah kelanjutan dari ta’ayyun awwal, yaitu proses dari Ahadiyah ke Wahidiyyah yakni dari sisi Tuhan sebagai Sirr al-Asrar/the Secret of the Secred/ kemudian ingin mengenal diri-Nya lalu memperkenalkan diri-Nya melalui Sifat-sifat dan Nama-nama-Nya.

 

Sisi Tuhan yang pertama disebut Ahadiyyah dan sisi yang terakhir disebut Wahidiyyah (supaya tidak bingung lihat artikel terdahulu tentang Ahadiyyah dan Wahidiyyah dan al-A’yan al-Tsabitah).

 

Sifat-sifat dan nama-nama Allah SWT yang ada di dalam al-A’yan al-Tsabitah menuntut konsekuensi, maka proses entitas terus berlanjut dan tidak hanya berhenti di al-A’yan al-Tsabitah.

 

Sulit memahami Allah sebagai Rabb dan Ilah tanpa marbub dan ma’luh yang menyembahnya. Sulit dipahami Tuhan sebagai Maha Pencipta (al-Khalik) tanpa makhluk.

 

Sulit memahami Allah Maha Pemberi (al-Wahhab) tanpa objek yang diberi (mauhub) dan seterusnya. Konsekuensi inilah yang melahirkan alam semesta yang merupakan kelanjutan proses dari al-A’yan al-Tsabitah.

 

Beda antara keduanya ialah al-A’yan al-Tsabitah, entitasnya permanen atau biasa disebut wajib al-wujud. Sedangkan alam semesta, termasuk manusia, adalah entitas baharu (al-a’yan al-hawadits) atau biasa disebut dengan mumkin al-wujud.

 

Baik yang pertama maupun yang kedua, asal-usulnya terlacak dan jelas, semuanya dari Allah. Allah disebut Ibnu Arabi sebagai al-Hagg dan makhlukNya disebut al-khalg.

 

Dalam kitab tafsir Isyari, penciptaan alam raya dihubungkan dengan sumpah pertama Allah dalam AlQur’an yaitu, Nun wa al-Qalam wa ma yasthurun (Demi Pena dan apa yang dituliskannya). Di antara mereka ada yang memahami secara semiotik, bahwa nun adalah botol tinta dan al-galam adalah pena penciptaan.

 

Berbeda dengan ulama tasawuf dan mufasir Syiah yang memberikan makna khusus ketiadaan hurus alif sebelum kata ism. Penafsiran basmalah diurai perinci seperti yang dilakukan Al-Qummi dalam tafsirnya.

 

Ia mengatakan, al-ba’u Bahaullah (kemahaagungan Allah), al-sin sanaullah (kemahatinggian Allah), al-mim mulkullah (kemahakuasaan Allah), al-Allah Ilahu kulli syai’ (Tuhan seru sekalian alam),

 

Kemudian al-rahman bi jami’ khalgihi (Maha Pengasih terhadap seluruh — makhluk-Nya), al-rahim bi al-mu’minin khashah (Maha Penyayang secara khusus diberikan kepada hamba-Nya yang beriman). (Al-Gummi, Tafsir al-Qummi, juz 56, hlm 56).

 

Tafsir Al-Kafi mengutip riwayat dari Al-Bagir, “Kitab yang pertama kali Tuhan turunkan dari langit ialah basmalah. Apabila membacanya jangan lupa memohon perlindungan terhadap Allah SWT. Jika dibaca, Allah akan melindunginya dari bahaya yang ada di antara langit dan bumi.” (Al-Kasyani dalam Tafsir al-Shafi, juz 1, hlm 82).

 

Senada dengan riwayat yang disampaikan Ibnu Abbas, Anna likulli syai’in usas. Wa usas Qur’an al-Fatihah wa usas al-Fatihah Bismillahir rahmanir rahim. Segala sesuatu mempunyai inti dan intinya AlQur’an ialah basmalah. (Majma’ Al-bayan oleh Al-Thabrisi, juz 1 hlm 20).

 

Dalam kitab Al-Muwagif fi Ba’dh Isyarat Qur’an ila Asrar wa Al-Ma’arif, oleh Abdul Oadir Al-Hasani Al-Jazairy dijelaskan, “Membaca basmalah di awal pekerjaan bukannya tanpa maksud, melainkan untuk pujian. Huruf ba adalah untuk perlindungan dan pertolongan (isti’anah).”

 

“Sebagaimana firman Allah, “Mohonlah pertolongan kepada Allah.” (OS. AlA’raf :  127) dan “Hanya Engkaulah kami memohon pertolongan” dan hadis sahih, “Tiada daya upaya dan kekuatan selain Allah.” Juz 1 hlm 551-552).

 

Bagi para sufi, terjadinya al-a’yan al-kharijiyyah adalah kelanjutan dari ta’ayyun awwal, yaitu proses dari Ahadiyah ke Wahidiyyah, yakni dari sisi Tuhan sebagai Sirr al-Asrar/the Secret of the Secred/ kemudian ingin mengenal diri-Nya lalu memperkenalkan diri-Nya melalui Sifat-sifat dan Nama-nama-Nya.

 

Sisi Tuhan yang pertama disebut Ahadiyyah dan sisi yang terakhir disebut Wahidiyyah (supaya tidak bingung lihat artikel terdahulu tentang Ahadiyyah dan Wahidiyyah dan al-A’yan al-Tsabitah).

 

Sifat-sifat dan nama-nama Allah SWT yang ada di dalam al-A’yan al-Tsabitah menuntut konsekuensi, maka proses entitas terus berlanjut dan tidak hanya berhenti di al-A’yan al-Tsabitah.

 

Sulit memahami Allah sebagai Rabb dan Ilah tanpa marbub dan ma’luh yang menyembahnya. Sulit dipahami Tuhan sebagai Maha Pencipta (al-Khalik) tanpa makhluk.

 

Sulit memahami Allah Maha Pemberi (al-Wahhab) tanpa objek yang diberi (mauhub) dan seterusnya. Konsekuensi inilah yang melahirkan alam semesta yang merupakan kelanjutan proses dari al-A’yan al-Tsabitah.

 

Beda antara keduanya ialah al-A’yan al-Tsabitah, entitasnya permanen atau biasa disebut wajib al-wujud. Sedangkan alam semesta, termasuk manusia, adalah entitas baharu (al-a’yan al-hawadits) atau biasa disebut dengan mumkin al-wujud.

 

Baik yang pertama maupun yang kedua, asal-usulnya terlacak dan jelas, semuanya dari Allah. Allah disebut Ibnu Arabi sebagai al-Hagg dan makhlukNya disebut al-khalg.

 

Dalam kitab tafsir Isyari, penciptaan alam raya dihubungkan dengan sumpah pertama Allah dalam AlQur’an yaitu, Nun wa al-0alam wa ma yasthurun (Demi Pena dan apa yang dituliskannya). Di antara mereka ada yang memahami secara semiotik, bahwa nun adalah botol tinta dan al-galam adalah pena penciptaan.Akan tetapi jika membaca terjemahan pertama (Atas nama Allah), tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi, sebagai representasi Allah, akan selalu terbayang.

 

Kita tidak boleh main-main di dalam hidup ini, karena semua yang kita lakukan di muka bumi ini adalah ‘mewakili’ Allah, karena manusia adalah representasi-Nya, sebagaimana firman-Nya :  “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. .

 

Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau? Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui,” (OS. Al-Bagarah :  30).

 

Ayat ini memberi arti penting posisi manusia sebagai khalifah di muka bumi, akan tetapi juga mengisyaratkan Allah tidak akan terlibat langsung, paling tidak dalam pandangan visual manusia, karena Ia telah menunjuk representatif-Nya.

 

Sebagai representasi Tuhan, maka wajar kalau tanggung jawab yang diemban manusia sungguh amat luar biasa beratnya. Inilah makna basmalah, “Atas nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayanp”.

 

Secara gramatikal bahasa Arab, terjemahan “Atas nama Allah” atau “Dengan nama Allah” keduanya dimungkinkan. Jika dalam suatu acara presiden berhalangan datang untuk membuka sebuah acara lalu didisposisikan kepada wakil presiden atau salah seorang menterinya, kalimat yang digunakan wapres atau menteri ialah “Bi ism al-rais al-jumhuriyyah … ” (Atas nama Presiden …). Dengan demikian, makna basmalah menjadi amat penting dalam eksistensi kehidupan manusia.

 

Tidak adanya huruf alif sebelum kata ism, yakni huruf ba langsung menempel kata ism (bism Allah), sebagai wujud kedekatan antara pemberi amanah dan yang diamanati, antara perbuatan dan pembuatnya, dan antara sifat dan yang disifati. Dari segi ini cukup berdasar jika kalangan ulama tasawuf, ulama Syiah, dan kecenderungan ulama Sunni memberi bobot lebih penting terhadap lafal basmalah.

 

Mereka yakin bahwa semua perbuatan yang diawali dengan basmalah pasti mendatangkan berkah. Mari kita memulai seluruh perbuatan kita dengan basmalah (Atas nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). WAllahua’lam.

 

MENEROPONG PERISTIWA GHAIB DENGAN LAFADZ BASMALLAH

 

Dengan menjalankan tata ritual Ilmu Hikmah ini, maka berbagai peristiwa atau kejadian dapat Anda ketahui jauh hari sebelumnya. Atau, menurut istilah kebatinan Jawa, Anda akan menjadi seorang waskita….

 

ABU NA’IM dan IBNU SUNNI meriwayatkan sebuah hadits yang sanadnya bersumber langsung dari Siti Aisyah RA, isteri Baginda Rasulullah SAW. Beginilah terjemahan haditsnya : “Ketika turun Bismillaahirrohmaanirohiim, bertasbihlah gunung-gunung sehingga dapat didengar oleh para penduduk Mekkah dan sekitarnya. Lalu mereka berkata : “Rupanya Muhammad menyihir gunung-gunung itu.” Kemudian Allah membangkitkan awan hingga meneduhkan penduduk Mekkah”. Bersabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa membaca Bismillaahirrohmaanirrohiim dengan penuh yakin, akan bertasbihlah gunung-gunung. Cuma saja ia tidak dapat mendengarnya”.

 

Dikisahkan dalam kitab Khozinatul Asror, bahwasanya Allah Ta’ala itu mempunyai 3000 nama. Sebanyak 1000 nama hanya diketahui oleh para Nabi-Nya, 300 nama disebutkan dalam Kitab Taurat, 300 nama disebutkan dalam kitab Injil, 300 nama disebutkan dalam Kitab Zabur, dan 99 nama disebutkan dalam Al Qur’anulkariim, sedangkan 1 nama berada di sisi Allah. Adapun makna dari keseluruhan 3000 nama ini terhimpun dalam 3 nama-nama Allah yaitu : Allah, Arrahmaan, dan Arrahiim, yang termaktub di dalam lafadz Bismillaahirrohmaanirrohiim. Maka barangsiapa mengajarkan dan mengucapkan Bismillaahirrohmaanirrohiim, seumpama ia menyebutkan keseluruhan 300 nama-nama Allah tersebut.

 

Di dalam kitab yang sama pula, disebutkan bahwa sesungguhnya kalimah Bismillaahirrohmaanirrohiim itu ada sembilan belas huruf dan malaikatmalaikat penjaga neraka itu juga ada sembilan belas. Maka, barangsiapa membaca Bismillaahirrohmaanirrohiim dengan penuh ikhlas dan yakin kepada Allah SWT, niscaya terhindarlah dia dari siksaan Malaikat Zabbaniah.

 

Begitulah keistimewaan dan keagungan lafadz BasmAllah, sebuah kalimat yang tentu saja tidak asing lagi bagi seorang Muslim. BasmAllah diucapkan ketika akan memulai suatu perkara yang bermanfaat. Rasulullah bersabda, “Setiap perkara yang tidak dimulai dengan BasmAllah (dalam riwayat lain : dengan mengingat Allah), maka amalan tersebut terputus (kurang) .keberkahanNya”.

 

Begitu banyak khasiat yang terkandung dalam bacaan BasmAllah, untuk itu para Ulama Ilmu Hikmah menyusunnya dalam sebuah Hizib, yang kemudian disebut dengan HIZIB BASMALLAH. Ditegaskan, barang siapa yang bersedia mengamalkannya secara istigomah, maka akan mendapatkan berbagai faedah dan khasiat yang luar biasa.

 

Seperti pada tulisan saya sebelumnya, Lafadz BasmAllah dapat digunakan sebagai amalan untuk meningkatkan kecerdasan anak dan juga bisa dipergunakan untuk ilmu pengasihan. Berikut ini saya uraikan juga beberapa faedah dan khasiat lainnya, diantaranya adalah sebagai berikut :

 

1, Menumbuhkan Wibawa

Bila huruf BasmAllah (huruf Arab) ditulis pada kertas sebanyak 600x dengan tata cara yang benar, kemudian dilipat dan dibawa kemana pun, fa Insya Allah tidak ada orang yang akan mencelakai Anda. Pancaran aura Anda akan terlihat berkali lipat lebih berwibawa dihadapan kawan maupun lawan.

 

  1. Menghindarkan dari Sesuatu yang Tidak Diinginkan

Bila huruf BasmAllah (huruf Arab) ditulis pada kertas atau kain sebanyak 113x pada permulaan bulan Muharam disertai dengan tatacara yang benar, kemudian dibawa kemana saja Anda pergi, maka Insya Allah Anda akan terhindar dari sesuatu yang Anda benci atau Anda ingin hindari. Misalnya saja kecelakaan, kecurian, dan lain sebagainya.

 

  1. Mendatangkan Bermacam-macam Hajat

Setelah Shalat Hajat 2 rakaat, bacalah lafadz BasmAllah sebanyak 12000x dan setiap selesai 1000x baca shalawat : “Allahumma sholli wa salim ‘ala sayyidina Muhammad”. Lalu berdoalah pada Allah apa yang diminta, Insya Allah akan segera terkabul. Tentu saja selama isi doa itu baik (positif).

 

  1. Melariskan Dagangan

Karomah BasmAllah dapat juga untuk tujuan melariskan dagangan selama barang dagangan tersebut halal. Caranya, membaca lafadz BasmAllah sebanyak 786x, setiap hari selama 7 hari berturut-turut. Insya Allah dagangan Anda dalam waktu cepat atau lambat akan semakin laris.

 

  1. Aman dari Gangguan Setan

Bacalah lafadz BasmAllah sebanyak 21x ketika akan menjelang tidur. Usahakan jangan mengatakan atau memikirkan sesuatu setelah membacanya sampai akhirnya tertidur. Insya Allah tidur Anda akan tenang dan aman dari gangguan setan serta mimpi buruk.

 

Nah, itulah beberapa manfaat atau karomah dari Hizib BasmAllah. Namun disini saya akan memfokuskan pembahasan sesuai dengan judul tulisan saya kali ini yaitu : MENEROPONG PERISTIWA GHAIB DENGAN LAFADZ BASMALLAH.

 

Yang dimaksud dengan “PERISTIWA GHAIB” adalah suatu kejadian yang akan berlangsung di hadapan kita, atau suatu kejadian mendatang, baik berupa bencana, perjodohan, rejeki, maupun yang lainnya. Jadi, ini merupakan cara khusus agar kita dapat membuka atau menerawang. Harap diingat dan dicamkan dengan baik, tujuan kita meneropong adalah bukan hanya untuk melihat saja, melainkan menjadikan apa yang dilakukan dapat membuat kita bertambah takut dan bertambah kadar keimanan kita kepada ALLAH SWT.

 

Akhir-akhir ini tentunya Anda banyak melihat kejadian demi kejadian yang melanda bangsa Indonesia. Mulai dari gempa, tsunami, tabrakan, kecelakaan yang merengut banyak orang, dan lain sebagainya. Insya Allah dengan ilmu ini Anda akan jauh lebih waspada dan selalu senantiasa mengingat Allah SWT.

 

Berikut, saya uraikan tatacara pengamalan lafadz BasmAllah dengan hajat ingin meneropong peristiwa ghaib atau suatu peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang :  

 

Anda harus bangun sebelum waktu subuh. Jadi, Anda dapat menjalankan Shalat Sunnah Qobliyah Subuh dengan waktu yang relatif panjang untuk melakukan amalan selanjutnya.

 

Sesudah Shalat Sunnah 2 rakaat lalu bacalah Istighfar sebanyak 100x, kemudian setelah selesai, lanjutkan dengan mengirimkan hadhoroh Al Fatihah, masing-masing kepada :

 

Nabi Muhammad SAW

Nabi Khidir AS

Sayyidina Ali bin Abi Thalib

Syekh Abdul Kadir Al Jaelani

Syekh Muhammad Jailani Abrar Al Outub Al Ghoibi

Syekh Muhammad Ali Hanifah

 

Lalu bacalah Al Fatihah minimal sebanyak 70x

 

Dilanjutkan dengan wirid BasmAllah sebanyak 2500x Jika Anda tidak memiliki banyak waktu untuk melaksanakan rangkaian amalan di atas sebelum shalat Subuh, maka bisa dilakukan tengah malam. Caranya sama, namun didahului dengan melakukan Shalat Taubat 2 rakaat, dan shalat Hajat 2 rakaat.

 

Kalau ritual yang Anda lakukan benar-benar diterima oleh ALLAH SWT, biasanya baru 3 hari sudah merasakan sebuah firasat, getaran-getaran ilham, atau mungkin masih di dalam alam mimpi. Tapi setelah terus didawamkan, fa Insya Allah Anda akan benar-benar mengetahui berbagai hal yang akan terjadi pada diri Anda, keluarga, lingkungan sekitar, dan mungkin kondisi negara pada umumnya, bahkan peristiwa besar dunia. Namun, mungkin tidak semuanya boleh kita ceritakan tentang berbagai peristiwa tersebut pada sembarang orang. Yang terpenting, jangan gunakan ilmu ini untuk tujuan komersial, sebab Anda tidak akan mendapatkan keridhoan dari ALLAH SWT.

 

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Insya Allah jika kita menjalankannya dengan tulus dan ikhlas serta Istigomah, kita akan mendapatkan ridho dari-Nya. Amiin ya robbal’alamiin……

 

KITAB KHAJINATUL ASRAR :

KEUTAMAAN DAN SEJARAH AWAL TURUNNYA KALIMAH BISMILLAH

 

Keterangan ini diambil dari kitab Khajinatil Asrar karangan Asaid Muhammad hagi najili Keutamaan  

 

Riwayat yang pertama

 

Tatkala Allah SWT menciptakan pena dan Allah menjadikannya dengan satu ikatan (tali). Jarak antara ikatan tersebut kurang lebih berkisar antara perjalanan 500 th. Kemudian Allah melihatnya dengan penuh “wibawa” maka terbelahlah pena tersebut. Kemudian Allah firman : “Wahai pena tulislah di atas papan, “apa-apa yang ada, dan apa-apa yang akan terjadi sampai hari qiamat. Berkatalah pena keada Allah :  “Dengan apa aku harus menulisnnya ya Allah… ? Allah mejawab : Mulailah dengan kalimat  Lalu pena menulis , dalam kurun waktu kurang lebih 700 tahun lamanya.Berkatalah Allah SWT kepada Pena :  “Wahai pena, demi keagungan & kemuliaanku, siapa orang yang berzikir :  dari umat Muhammad walaupun hanya satu kali, maka aku akan mencatatnya dengan ganjaran pahala ibadah 700 tahun

 

Riwayat yang kedua

 

Tatkala Allah SWT menciptakan pena dan sebuah papan untuk menulis (buku) lalu Allah SWT memerintahkan pena untuk mendatangi papan tersebut. lalu Allah berkata : “Wahai pena..! Pena pun mejawab dengan lemah lembut : “labaik ya Allah… Lalu Allah berkata lagi : “wahai pena, mulailah dengan kalimat  : ”   Lalu mulailah pena menulis kalimat 

 

Tatkala pena menulis huruf “—, maka keluarlah cahaya dari huruf —” tersebut, yang menyinari alam malaikat dari mulai arasy sampai bawah bumi . (subahanAllah……..)

 

Lalu berkatalah pena kepada Allah : “ya Allah, rahasia apa yang ada dihuruf ” ” ini…? Lalu Allah menjawab :  “Ba () adalah “kebaikanku kepada umat Muhammad”. Lalu Allah memerintahkannya lagi untuk menulis huruf “ ” (sin)maka keluarlah dari 3 (tiga) gerahamlliukan) huruf  (sin) beberapa cahaya. Yang pertama terbang ke arasy, cahaya yang kedua terbang ke kursi, cahaya yang ketiga terbang kesurga. Tatkala pena melihat cahayacahaya tersebut, maka pena bertanya kepada Allah SWT : “Cahaya apakah itu ya Allah ? Dan Allah menjawab : “ini adalah cahaya umat Muhammad SAW…… Cahaya yang pertama  : adalah cahaya “Sabiqin” orang shalih yang terdahulu. cahaya yang kedua : adalah cahaya “Muqtashidin” (orang yang bersungguh2 dalam beribadah)

 

cahaya yang ketiga adalah cahaya’Ashiin Wazholimin” (orang yang berdosa dan zholim dari Umat Nabi muhammad)

 

Kemudian Allah memeritahkan pena menulis huruf “ ” (miim) Maka keluarlah cahaya dari huruf miim yang lebih terang dari huruf  (Ba) dan  (siin). Sehingga menerangi arasy dan 7 lapisan bumi. Pena pun terkagum-kagum sampai 1000 tahun lamanya. Setelah itu pena pun bertanya kepada Allah : Ya rabb, cahaya apa ini ? Allah SWT menjawab : “Wahai pena, itu adalah nur Muhammad SAW, ia adalah kekasihku… ia adalah ketulusanku… dia adalah rasulku…dan dia adalah pemimpin para nabi dan rasul. Dan aku tiadalah menciptakan segala sesuatu di permukaan bumi ini melainkan karenanya. Tatkala pena mendengarkan penjelasan tersebut, maka pena ingin untuk menyampaikan salam kepada nabi Muhammad SAW. lalu pena meminta izin kepada Allah untuk mengucapkan salam… “ Assalamualaika Ya rasulAllah….Ya habiibullah …Ya nurullah… lalu Allah berkata kepada pena : “Wahai pena, engkau telah mengucapkan salam kepadanya, padahal Muhammad belum ada. kalau saja dia ada, pasti ia akan menjawab salammu. “Wahai pena Hari ini aku menjawab salammu karena kecintaaku kepadanya : “Paalaika minni salam ya Qolam.

 

Allah SWT memerintahkan Qolam untuk menulis lapaz selanjutnya, yaitu  Dan berkatalah pena :  “ya rabb, apakah ini nama-namamu ? Allah menjawab : ya ! aku adalah  (Allah)” bagi orong-orang terdahulu, aku adalah  (Rahman) bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam ibadah, dan aku adalah  (Rahiim) bagi orang-orang yang berdosa dan zholim.

 

Riwayat yang ketiga

 

Sesengguhnya Allah telah memerintahkan pena untuk menulis kalimah  Tatkala pena menulisnya, maka keluarlah cahaya dari huruf sin. Kemudian Allah SWT menciptakan para malaikat dari cahaya huruf tersebut. Setiap satu malaikat memiliki 400.000 kepala, setiap kepala memiliki 400rb wajah, dan setiap wajah memiliki 400rb mulut, dan setiap mulut memiliki 400rbn lidah. Diatas keningnya tertulis kalimat , Setiap lisan mereka berzikir kalimat  Dan Allah menjadikan barisan pada satu malaikatnya berjumlah 1000 shaf. Malaikat yang pada barisan shaf tersebut melihat kearah Kening-kening malaikat yang bertuliskan bismillahirrahmanirrahim. Dan mereka juga berzikir kalimat  Dan seraya berdoa : “ya Allah, ampunilah dan sayangilah orang-orang yang membaca bismillah pada setiap permulaaan amal-amal mereka, dari umat Muhammad SAW…. Dan Allah menjawab : wahai malaikatku, saksikanlah bahwa aku telah mengapuni mereka….. aku akan memberkahkan amal mereka…..iku menerima semua kebaikan mereka…. dan akan menghapaus kesalahan-kesalahan mereka (kitab dalailul nabawiyah).

 

RAHASIA-RAHASIA KHASIAT BASMALAH

 

  1. Barangsiapa yang membaca basmalah ketika terbit matahari pada hari minggu pagi dengan menghadap kiblat sebanyak bilangan para Rasul Allah yaitu 313 kali, dilanjutkan dengan shalawat sebanyak 100 kali maka dia akan diberi rizki oleh Allah I dengan tanpa disangka-sangka, serta karunia dan kemurahan Allah I.

 

  1. Barangsiapa yang membiasakan membaca basmalah sebanyak 787 kali dengan niat yang ikhlas, dalam menghadapi urusan yang penting yang diridhoi oleh Allah I dan supaya dipenuhi kebutuhannya, atau untuk menolak bahaya musuh, atau untuk meminta keuntungan yang besar dalam usaha, maka Allah akan memberikan permintaanpermintaan tersebut.

 

  1. Jika basmalah dibaca sebanyak 787 kali di tempat sunyi menyendiri selama tujuh hari berturut-turut dengan berpuasa maka lebih baik dan lebih cepat dalam menghasilkan yang diinginkan.

 

  1. Barangsiapa yang membiasakan diri membaca basmalah sebanyak 2500 kali setelah shubuh selama 40 shubuh dengan keyakinan yang baik maka Allah I pasti membukakan ke dalam hatinya hal-hal yang gaib, ilmu laduni, dan rahasia-rahasia perkara yang sulit.

 

  1. Orang yang membiasakan diri membaca basmalah sebanyak 2500 kali setiap hari maka Allah menaklukkan manusia untuknya, dan dia dapat mengatur manusia sesuai dengan keinginannya.

 

  1. Orang yang membiasakan diri membaca basmalah 1000 kali maka Allah I pasti memenuhi keinginan dan kebutuhannya dengan mudah.

 

  1. Barangsiapa yang sebelum tidurnya membaca basmalah sebanyak 21 kali maka pada malam itu dia aman dari syetan, aman dari kejahatan manusia dan Jin, pencurian, kematian mendadak dan dijaga dari segala malapetaka dan musibah.

 

  1. Untuk minta hujan dibaca basmalah 71 kali dengan niat yang ikhlas, di mana saja tempatnya.

 

  1. Barangsiapa yang menulis basmalah sebanyak 35 kali dan ditempel di rumah maka rumah itu tidak akan bisa dimasuki oleh syetan dan Jin yang jahat, rumah, usaha dan hartanya akan banyak keberkahannya, dan jika ditempel di toko/warung maka keuntungannya akan bertambah, dan aman dari pandangan orang yang dengki dan dhalim, dan tidak akan ditimpa oleh malapetaka.

 

  1. Orang yang menulis basmalah sebanyak 101 kali pada kertas putih : kemudian dikubur di kebun maka tamannya akan bagus, aman dari malapetaka dan memperoleh keberkahan dengan izin Allah I

 

RAHASIA TIGA AYAT AWAL SURAT AL-AN’AM. Hal-92.

 

Rasulullah  bersabda :  “Barangsiapa yang membaca 3 ayat awal surat alAn’am ketika pagi hari, maka Allah I menugaskan 70.000 malaikat menjaganya, menuliskan amal malaikat untuk orang itu sampai hari kiamat, malaikat dari langit turun kepadanya dengan membawa tongkat dari besi, setiap kali syetan ingin memasukkan sang syetan dengan tongkat itu, dan Allah I menjadikan 700.000 penghalang antara orang itu dengan syetan. Pada hari kiamat Allah I berfirman kepadanya :  “Wahai anak adam! berjalanlah di bawah naungan-Ku, makanlah buah-buahan surga-Ku, minumlah dari dari air telaga kautsar, mandilah dengan air salsabil, engkau hamba-Ku dan Aku Tuhan-Mu, tidak ada habis bagi-Mu.”

 

RAHASIA AYAT TASBIH NABI YUNUS.

(Khozinatul Asror :  81-82/ hal-94)

 

“Tidak ada Tuhan kecuali Engkau ya Allah, sesungguhnya aku termasuk orang yang zalim”

 

  1. Nabi r bersabda : “Barangsiapa yang mempunyai kebutuhan kepada Allah I maka hendaklah bersujud sambil membaca :

 

Sebanyak 40 kali maka kebutuhannya oleh Allah I dipenuhi.

 

  1. Nabi r bersabda : “Barangsiapa yang terdesak suatu kebutuhan maka hendaklah berwudhu yang baik, shalatlah dua rakaat, setelah salam bersujud sambil membaca :

 

Sebanyak 40 kali. Selesai sujud berdo’a maka do’anya pasti dikabulkan.

 

  1. Barangsiapa yang terdesak suatu kebutuhan dan dia tidak mampu mendapatkannya, atau dicopot dari jabatannya dan ingin mendapatkannya kembali maka hendaklah membaca ayat :

 

Sebanyak 41, ketika membacanya tidak terpisah oleh pembicaraan duniawi, dibaca setelah shalat shubuh selama 40 hari. Lihatlah keadaannya setelah 40 hari.

 

(Khozinatul Asror :  81-82)

 

RAHASIA SURAT AL-HASYR

(Khazinah al-Asrar, hlm. 82)

 

  1. Rasulullah r bersabda : “Barangsiapa yang membaca 3 kali pada waktu subuh kemudian membaca tiga ayat akhir dari surat al-Hasyr :

 

Maka Allah I menugaskan 70.000 malaikat mendo’akan kebaikan kepadanya, dalam satu riwayat menjaganya sampai sore hari, dan jika dia mati pada hari itu maka dia mati syahid.

 

  1. Rasulullah r bersabda : “Barangsiapa yang membaca surat al-Hasyr maka syurga, neraka, ‘arasy, kursi, hijab, tujuh langit, tujuh bumi, udara, burung, angin, pohon, binatang, gunung, matahari, bulan dan malaikat mendo’akan kebaikan kepadanya. Jika dia mati pada hari itu maka dia mati syahid.”(6) (Khazinah al-Asrar, hlm. 82)

 

keutamaan mengamalkan surah al-Fatihah

kitab Khazinatul Asrar hal 109

 

Dalam kitab Khazinatul Asrar hal 109 dijelaskan bahwa salah satu fadhilah atau keutamaan mengamalkan surah al-Fatihah secara istigamah adalah bisa mendapatkan derajat tinggi di sisi Allah. Tanda seorang hamba mendapatkan derajat tinggi di sisi Allah adalah dengan dianugerahinya derajat tinggi di dalam surga. Pada konteks inilah orang yang bersedia mengamalkan surah alFatihah dengan istigamah dan tulus ikhlas, maka setiap huruf yang dibaca olehnya akan diganti dengan satu derajat dalam surga yang setiap derajat luasnya seluas langit dan bumi. Karena itu mari kita memperbanyak membaca surah al-Fatihah baik di dalam shalat maupun di luar shalat.

 

Cara ini merupakan ijazah yang diterima oleh pengarang kitab Khazinatul Asrar (Syaikh Imam Muhammad Haggi An-Nazili) dari gurunya yang merupakan ulama asal India yang bermukim di Madinah Al-Munawarah. Amalan ini dapat diamalkan untuk membuka pintu-pintu kebaikan dan meluaskan rizki. Berikut caranya :  

 

  1. Amalan dimulai pada hari minggu pertama di awal bulan hijriyah
  2. Pada hari minggu tersebut bacalah surah al-Fatihah sebanyak 70x
  3. Pada hari seninnya baca surah al-Fatihah 60x
  4. Pada hari selasanya baca surah al-Fatihah 50x
  5. Pada hari rabunya baca surah al-Fatihah 40x
  6. Pada hari kamisnya baca surah al-Fatihah 30x
  7. Pada hari jumatnya baca surah al-Fatihah 20x
  8. Pada hari sabtunya baca surah al-Fatihah 10x

 

Insa Allah dengan melakukan amalan di tujuh hari pertama di setiap awal bulan hijriyah sebagaimana petunjuk di atas, Allah akan membukan pintupintu kebaikan dan meluaskan rizki kita. Biidznillah.

 

Nama-nama Surat Al-Fatihah. Hal 111

 

Tahukah kalian sobat muslim, ternyata surat Al-Fatihah memiliki banyak nama. Dalam kitab Khazinatul-Asrar karangan Ustadz Muhammad Hakky anNazily, surat Al-Fatihah memiliki 33 nama. Nama-nama tersebut diambil dari berbagai hadits Nabi dan ada pula yang ditetapkan oleh para sahabat dan para tabi’ tabi’in. Nama-nama tersebut antara lain adalah sebagai berikut :  

 

  1. Fatihatul kitab yang artinya adalah pembukaan atau pembuka kitab. Adapun nama itu terdapat di dalam banyak hadits.

 

  1. Ummul kitab yakni induk kitab. Nama ini juga terdapat di dalam banyak hadits. Ummulkitab diartikan bahwa surat Al-Fatihah mengandung semua persoalan yang terdapat di dalam Qur’an yaitu Ketuhanan, alam, akhirat, ibadah, dan sejarah-sejarah.

 

3 Ummul Qur’an yang artinya induk Al Qur’an. Nama ini juga terdapat dalam hadits. Kenapa dinamakan Ummul Qur’an ? Beberapa pendapat mengatakan di antaranya adalah surat Al Fatihah ini isinya dianggap sebagai ringkasan dari seluruh isi Al Qur’an.

 

  1. Al Qur’an al Azhim yaitu bacaan agung. Nama ini juga terdapat dalam banyak hadits. Hal ini karena isi dalam surat Al Fatihah semuanya mengenai masalah-masalah yang amat besar dan agung.

 

  1. Assab’ul Matsany adalah tujuh yang berulang-ulang. Nama ini paling banyak disebut dalam hadits karena memang terdiri dari 7 ayat dan dikatakan Madzhab bihaggi Alhamdulillahi robbil A’lamin Wa berulang-ulang karena memang ayat-ayatnya dibaca berulang-ulang, baik di luar shalat maupun di dalam shalat.

 

  1. Al-Wafi’ah artinya mencakup. Kenapa demikian? Karena isi dalam surat AlFatihah mampu mencakup seluruh isi Qur’an dan meliputi keterangan tentang Allah dan keterangan tentang manusia.

 

  1. Al-Waqiah adalah tameng. Nama ini diberikan olehYahya bin Abu Katsir, karena Al-Fatihah dapat menameng (menjaga) orang-orang yang membacanya dari berbagai bahaya dan penyakit. Rasulullah ShAllahu “alaihi wa sallam : “Barang siapa yang membaca Al-Fatihah da ayat kursi di rumahnya, tidak dapat menimpa kepadanya penyakit ‘Ain dari manusia atau jin dihari itu” (HR. Ad-Dailany)

 

  1. Al-Asasartinya sendi atau dasar. Dinamakn dengan nama ini, karena surat Al-Fatihah dianggap sebagai dasar dari Qur’an dan ayat bismillahir rahmanir rahiim dianggap sebagai dasar dari Surat Al-Fatihah.

 

  1. Fatihatul Qur’an yaitu pembuka Al-Qur’an. Hal ini karena letaknya di permulaan Al-Qur’an. Juga diartikan sebagai pintu masuk ke Al-Qur’an.

 

  1. Suratun-Nuur artinya surat cahaya. Karena surat ini banyak membawa penerangan kepada manusia.

 

  1. Suratul-Hamdi artinya adalah surat pujian. Karena isinya penuh dengan pujian kepada Allah Subahanahu wa Ta’ala.

 

  1. Suratus-Syukuri ialah surat syukur. Karena isinya penuh dengan syukur kepada Allah Ta’ala.

 

  1. Suratul Hamdi Ula yang artinya surat pujian pertama.

 

  1. Suratul Hamdi Qashwa artinya surat pujian terakhir.

 

  1. Suratur Ruqyah memiliki arti surat mantra atau obat Karena dengan surat ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

 

  1. Suratus Syifa mempunyai makna surat yang paling mengandung kesembuhan.

 

  1. Suratus Syafiyah artinya adalah surat yang menyembuhkan.

 

  1. Suratus Shalah artinya surat yang dibaca setiap shalat.

 

  1. Suratud Doa yaitu surat yang berisi doa. Tiap kita membaca surat ini berarti kita berdoa.

 

  1. Suratut Thalab artinya surat yang berisi tuntunan.

 

  1. Suratus Su’al memiliki arti surat yang berisi permintaan.

 

  1. Suratu Ta’mil Masalah yaitu adalah surat yang mengajarkan cara berdoa. Dimulai dengan memuji dan mengenangkan kebesaran Allah Ta’ala.

 

  1. Suratul munajah artinya adalah surat yang berisi bisikan Allah Ta’ala.

 

  1. Suratul Tafwidh adalah surat yag berisi penyearahan diri kepada Allah Ta’ala.

 

  1. Suratul Mukafaah yaitu surat imbangan, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shalalahu ‘alaihi wa sallam sebagai imbangan terhadap harta benda orang lain.

 

  1. Afdhalu Suwaril 9ur’an artinya surah yang terbaik di dalam al-Qur’an.

 

  1. Akhiru Suwari Qur’an memiliki makna sebagai surat penutup dari AlQur’an.

 

  1. A’zhamu Suwaril Qur’an adalah surat terbesar dalam Al-Qur’an. Di dalam berbagai kitab tafsir, nama-nama tersebut di atas ini ditambah dengan beberapa nama lagi, meliputi :

 

  1. Suratul Minah (surat yang mengandung cita-cita).
  2. uratul Mujiziyah (surat yang memberi balasan).
  3. Suratul Munjiyah (surat yang dapat membebaskan manusia dari berbagai kesulitan).
  4. Suratus Tsagalain (surat jin dan manusia).
  5. Suratul Majma’il Asma (surat yang mengandung nama-nama Allah Ta’ala).

 

Itulah beberapa nama yang dimiliki Surat Al-Fatihah. Semoga kali ini ilmu kita .menjadi bertambah seiring dengan bertambahnya iman kita dan rasa bersykur kita. Amiin

 

RAHASIA-RAHASIA SURAT AL-FATIHAH

(Khozinatul Asror :  120)

 

Orang yang membiasakan diri membaca surat Fatihah sebanyak 20 kali setiap selesai shalat fardhu maka Allah I akan meluaskan rizkinya, memperbaiki keadaannya, menerangi isi hatinya, memudahkan urusannya, menghilangkan bingungnya, mencapaikan citacitanya dan Allah memberikan kehidupannya.

 

  1. Barangsiapa membaca surat Fatihah sebanyak 70 kali pada air dalam bejana, kemudian apabila selesai membacanya ia meniupkannya pada air itu dan meminumnya. Hal ini dilakukan selama seminggu, maka dia akan menjadi cerdas, dan tidak akan lupa terhadap yang pernah didengarnya.

 

  1. Barangsiapa yang membiasakan diri membaca surat Fatihah pada waktu sahur sebanyak 41 kali maka Allah membukakan rizki baginya dan memudahkan urusannya tanpa susah payah dengan izin Allah I. (Khozinatul Asror : 117-119)

 

  1. Untuk membuka kebaikan, kekayaan dan supaya luas rizki, Hendaklah membaca surat Fatihah disertai basmalah pada hari minggu, minggu pertama diawal bulan sebanyak 70 kali, pada hari senin sebanyak 60 kali, selasa 50 kali, rabu 40 kali, kamis 30 kali, jum’at 20 kali, dan sabtu 10 kali.

 

  1. Diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud t bahwa Nabi r bersabda : “Barangsiapa shalat dua belas rakaat, dua rakaat-dua rakaat. Pada setiap rakaat membaca Fatihah dan surat apa saja. Kemudian pada rakaat terakhir, selesai membaca tahiyyat akhir, sebelum salam melakukan sujud dengan membaca Fatihah 7 kali, ayat kursi 7 kali, dan membaca ayat dibawah ini 7 kali :

 

Kemudian membaca :

 

Kemudian dia berdo’a kepada Allah I meminta kebutuhannya masih sambil sujud, setelah selesai ia mengangkat kepalanya dan salam. Maka Allah I akan mengkabulkan do’anya. (Khozinatul Asror :  119)

 

  1. Barangsiapa yang hendak membuka setiap kebaikan (ilmu, harta, jabatan, keberkahan hidup, sehat jasmani rohani dan sebagainya) dan menolak setiap keburukan maka hendaklah membaca surat Fatihah sebanyak jumlah bilangan hurufnya, atau 313 kali, atau 1000 kali dalam tiga hari, atau lima hari, atau tujuh hari maka yang diinginkannya akan berhasil dengan syarat membacanya mempunyai wudhu dan menghadap kiblat, tidak dibarengi dengan pembicaraan lain sampai selesai. Dan jika dilakukan secara berkhalwat (menyendiri tanpa teman dan suara lain) selama tiga hari, lima hari atau tujuh hari disertai puasa mutih (tidak memakan dari yang bernyawa), shalat lima waktu beserta sunatnya, senantiasa menyalakan dupa maka bakal tampak baginya rahasia-rahasia selama berkhalwat terutama malam atau hari jum’at Akan tetapi tidak boleh diceritakan kepada orang yang tidak berkepentingan. Selama berkhalwat juga banyak membaca shalawat kepada Nabi r. Maka keinginannya jika tidak tercapai dalam tujuh hari maka hendaklah menunggu sampai dua minggu atau sampai tujuh minggu.

 

DOA ALFATIHAH DENGAN HURUF ARABNYA

 

Diriwayatkan dari Sayyidina Ali Karromallohu wajhahu wa rodiyallohu anhu :  “ Barang siapa membaca hizib alfatihah dengan mudawwamahjistigomah setiap hari 1x, maka ia akan sampai kepada semua keinginan2 dunia & akhirat dengan mudah dan alloh akan menundukkan baginya semua HATI manusia dan Alloh akan mengangkat dari dirinya semua bala baik dunia maupun akhirat “

 

Diriwayatkan pula oleh imam Bukhory “ Barang siapa yang mendawamkan hizib al-fatihah, maka orang tersebut tidak akan membutuhkan orang lain di dalam kebutuhan2 dunia (kaya) dan Alloh akan membukakan baginya pintupintu alam ghaib.Dan barang siapa yang mempunyai suatu hajat yang sangat penting maka bacalah Hizib Al-fatihah dengan tata cara berikut ini :

 

  1. Tempat yg sepi
  2. Suci dari semua hadas serta suci tempat,pakaian
  3. Sholat Sunnat Hajat 2 Roka’at
  4. Ba’da salam langsung sujud,di dalam sujud membaca :

 

La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzolimin 41x

  1. Membaca Istigfar 70x
  2. Sholawat 70x
  3. Membaca Hizib Al-Fatihah 70x
  4. Memohon kepada Alloh yg menjadi hajatnya

 

Maka sesungguhnya Alloh swt akan mengabulkan apa-apa yg menjadi hajatnya pada hari itu juga dan pada jam itu juga serta alloh akan membukakan baginya banyak sekali Futuh serta alloh akan menjadikan nya Kaya dengan kemulian serta kelembutanya alloh

 

Dan di riwayatkan oleh Syeikh Al-Akbar “ Barang siapa yang membaca Hizih Al-Fatihah tiap hari 7x maka dia akan menyaksikan suatu Alam Ghaib yang tersembunyi dari makhluknya allohdan dia akan menyaksikanAlam Ruhany,Alam Malakut,Alam Jabarut, Alam sulfa (bawah tanah) dan dia akan sampai kea lam Baqo’ dengan sampai secara sempurna serta dia akan mendapatkan kebahagian dengan kebahagian maksud-maksud Dunia & Akhirat.

 

Menurut Syeikh Muhammad As-Sanusi Al-Magribi yang terkenal di gunung Jabal Abi Qubais Mekkah Al-Mukarromah di dalam setiap 1 ayat dari 7 ayat surat al-fatihah, Alloh meletakkan di dalam tiap ayatnya hari-hari yang 7 disertai malaikat-malaikat yang menguasai hari-harinya dari golongan Langit dan bumidi sertai dgn Asma’-asma’nya dan huruf-hurufnya.

 

Murid Syeikh Muhammad As-Sanusi Syeikh Al-Waro’ Hamid Al-Majidani mengamalkan Hizib Al-Fatihah ini tanpa Ijazah dari gurunya, maka ia bermimpi bertemu Sayyidina Ali RA di dalam mimpinya dia mencium tangan sayyidina Ali ra, lalu ia menceritakan mimpinya kepada gurunya, Syeikh Muhammad As sanusi berkata, engkau telah di ijazah langsung oleh malaikat ruhani yang ada dim hizib al-fatihah.

 

Inilah Hizib Al-Fatihah Yang di maksud :

 

DOA SURAT AL-FATIHAH

(Dibaca Mulai Hari Minggu)

 

Bismillahirrohmanirrohim (Alhamdulillahi robbil A’lamin) Ya Hayyu Ya-Qoyyumu ajib ya Ruqiyaila alaihissalam sami’an muti’an anta wa huddamuka bihaqqil Hayyil Qoyyumi wa bihaggi sayyidina muahammadi alaihis sholatu was salamu wa bihurmatil malaikatil muwakkaliina bi gowaimil A’rsyi Alif Ba jim Dal

 

(Arrohmanirrohim) Ya Roufu Ya A’tufu ajib ya Jibroila alaihissalam sami’an muti’an anta wa huddamuka Abyad bi haggi Arrohmanirrohimi wabihaggir roufil a’tufi wa bihaggi sayyidina muahammadi alaihis sholatu was salamu wa bihurmatil malaikatil muwakkaliina bi qowaimil A’rsyi Ha Wawu Jai Ha (Maliki Yaumiddin) Ya Muqollibal qulubi Wal-Absor ajib ya samsamaila alahissalam sami’an muti’an anta wa huddamuka Ahmar bi haggi maliki yaumiddini wa bi haqqi muqollibil qulubi wal absor wa bihaqqi sayyidina muahammadi alaihis sholatu was salamu wa bihurmatil malaikatil muwakkaliina bi qowaimil A’rsyi Tho ya Kaf Lam

 

(Iyyaka Na’budu wa Iyyaka Nastai’nu) Ya Sariu’ Ya Qoribu ajib Ya Mikaila alaihissalam sami’an muti’an anta wa huddamuka Burqon bi haggi iyyaka na’budu wa iyyaka nastai’nu wa bihaggi sari’il qoribi wa bihaqqi sayyidina muahammadi alaihis sholatu was salamu wa bihurmatil malaikatil muwakkaliina bi qowaimil A’rsyi Mim Nun sin A’in

 

(Ihdinas sirotol Mustaqim) Ya Qodiru Ya Muqtadiru ajib ya sorfiyaila alaihissalam sami’an muti’an anta wa huddamuka Syamhurosyin bihaqqi Ihdinas sirotol mustagim wabi haggil Oodiril Muqtadiri wa bihaqqi sayyidina muahammadi alaihis sholatu was salamu wa bihurmatil malaikatil muwakkaliina bi gowaimil A’rsyi Fa Shod QoF Ro

 

(Sirotol ladzina ana’mta alaihim) Ya A’limu Ya Hakimu ajib ya Anyaila alaihissalam samia’n muti’an anta wa huddamuka Zawba ah bihaqqi Sirotol ladzina ana’mta alaihim wabihaqqil a’limil hakimi wa bihaqqi sayyidina muahammadi alaihis sholatu was salamu wa bihurmatil malaikatil muwakkaliina bi qowaimil A’rsyi Syin ta Tsa Kho

 

(Ghoiril maqdubi alaihim walad dhollin) Ya Qohiru Ya A’ziju ajib ya Kasfiyaila alaihissalam sami’an muti’an anta wa huddamuka Maimun bihaqqi Ghoiril maqdubi alaihim waladdollin wabihaqqil qohiril a’jiji wa bihaqqi sayyidina muahammadi alaihis sholatu was salamu wa bihurmatil malaikatil .muwakkaliina bi qowaimil A’rsyi Dzal Dhod Dzo Ghin .

 

Aqsamtu alikum ya malaikatar ruhaniyyinna minal w’luwiyyati was sufliyyati way a Khodima Fatihatul kitabi ajibuuni wa amidduni wa aq’iinuni fi jami’l umuri(aluhan 2x) (Al A’jal 2x) (As sa ‘ah 2x) bihaqqis sab’il masani walQur’anil a’dzim wa bihaqqil asrori wal barokati fihima wa bihaggi ma ta’tagidunahu minal a’dhomati wal burhani wa bihurmati sayyidina muhammadin alaihis solatu wassalamu Allohumma sahhil li abdika Rofrofal akhidir Innaka a’la kulli saying qodir birohmatika ya arhamar rohimin wasollallohu a’la sayyidina muhammadin wa a’la alihi wasohbihi wasallim walhamdulillahi robbil alamin.

 

Silahkan bagi yang ingin mengamalkannya. Wasalam.

 

DOA HIZIB ALFATIHAH

 

  1. Diriwayatkan dari Sayyidina Ali t : “Barangsiapa yang membaca do’a surat Fatihah ini setiap hari 1 kali (dimulai pada hari minggu) maka ia pasti sampai kepada semua keinginan dunia dan akhiratnya dengan mudah, Allah I menaklukkan semua hati manusia untuknya, dan Allah I menjauhkan dirinya dari semua musibah dan kesulitan dunia dan akhirat.”

 

  1. Syarif al-Bukhari meriwayatkan : “Barangsiapa yang membiasakan membaca do’a surat Fatihah ini maka dia tidak akan butuh kepada seorang manusia pun dalam urusan kebutuhan dunia dan Allah membukakan pintupintu gaib baginya. Dan jika ia mempunyai urusan penting maka hendaklah ia membaca do’a surat Fatihah ini menyendiri, dalam keadaan suci jasmani dan pakaiannya, kemudian shalat dua rakaat, setelah salam membaca istighfar 70 kali dan shalawat 70 kali, kemudian membaca do’a surat Fatihah 70 kali maka Allah memenuhi kebutuhannya pada hari itu dan saat itu juga, Allah I membukakan baginya kemenangan-kemenangan, dan Allah I menjadikannya kaya raya karena kelembutan dan kedermawanan Allah I.”

 

  1. Syaikhul Akbar t meriwayatkan : “Barangsiapa yang membaca do’a surat Fatihah ini, setiap hari 7 kali maka ia akan menyaksikan alam gaib yang tertutup bagi makhluk, mengetahui alam malaikat dan jabarut, terputus dari alam bawah masuk ke alam abadi secara penuh dan berhasil mendapatkan keinginan dunia dan akhirat karena nikmat, emanasi (kehendak) dan kedermawanan Allah I.

 

(Khozinatul Asror :  120)

 

KHASIYAT AYAT KURSI. Hal-143.

Kitab Khozinatul Asror halaman 125-126

 

PART I

 

Beberapa khasiyat ayat kursi diantaranya :

 

  1. Apabila dibaca di rumah rutin setiap malam hari dapat digunakan untuk mengusir setan dari rumah. Hal ini karena salah satu sebab turunnya ayat kursi adalah untuk mengusir setan yang terlaknat.

 

  1. Ayat kursi merupakan ayat Qur’an yang lebih agung-agungnya ayat di Al Qur’an (memiliki keagungan dibandingkan ayat-ayat yang lain).

 

  1. Allah tidak menciptakan langit, bumi, surga, dan neraka, tiada lain karena keagungan ayat kursi.

 

Dalam kitab Khozinatul Asror, Bab Sebab Turunnya Ayat Kursi disebutkan bahwasannya :  

 

Diriwayatkan oleh Abi Mundir bahwasannya Rosulullah SAW berkata :  “Diantara khasiyat ayat kursi, salah satunya adalah membantu memudahkan untuk memahami ilmu”. (termaktub dalam kitab Khozinatul Asror).

 

Maksud dari hadits tersebut adalah ayat kursi dapat berkhasiat sebagai perantara bagi seorang murid yang. mengalami kendala menghafalkan pelajaran/ ilmu atau mengalami kesulitan memahami pelajaran/ ilmu, maka dengan membaca ayat kursi, Allah akan memudahkannya untuk menghafal atau memahami pelajaran dengan niatan yang lurus tentunya. Pada hakekatnya yang memberikan pemahaman adalah Allah SWT, sedangkan ayat kursi adalah perantaranya. Contoh lafal niatan saat membaca ayat kursi dengan tujuan membantu memahami ilmu :  

 

“Bibarokati ayat kursi, semoga Allah SWT (Dzat yang Maha Cerdas) memberikan kecerdasan padaku sehingga dengan barokahnya ayat kursi, aku dengan mudah dapat memahami dan menghafal pelajaran. Al-Fathekah. Lalu dilanjutkan baca ayat kursi”.

 

Diriwayatkan oleh Al Khotib dari Annas RA bahwa rosulullah SAW berkata :  “Apakah kalian semua tahu bahwasannya ayat kursi adalah lebih agung-agungnya surat di dalam Qur’an sebagaimana termaktub dalam kitab Daril Mansur”. (tertera dalam Kitab Khozinatul Asror).

 

Hadits tersebut menjelaskan betapa agungnya ayat kursi sehingga Allah menurunkannya karena ayat kursi memiliki keagungan yang luar biasa tentang penciptaan. Ayat kursi memiliki keagungan diantaranya sebagai sebab asal muasal diciptakannya langit, bumi, surga, dan neraka. Sungguh, Dialah Allah SWT…Rabb semesta alam yang Maha Agung yang menciptakan dunia dan seisinya, yang menciptakan akhirat, surga dan neraka.

 

Diriwayatkan oleh Al Haris bin Abi Umamah dari Al Hasan RA tertera dalam hadits Mursala bahwasannya Rosulullah SAW bersabda “Lebih utamautamanya ayat dalam Qur’an adalah surat Al-Baqoroh dan ayat yang berisi kebahagiaan (bungah-bungahe ayat) adalah ayat kursi sebagaimana termaktub dalam kitab Al-Itgon” (termaktub dalam kitab Khozinatul Asror). Diriwayatkan oleh Ad-Dharimi dari Robi’ bin Abdillah Al Kala’i bahwasannya Rosulullah SAW berkata “Ayat Al Qur’an dari kitab Allah yang paling agung dari kitab Allah adalah ayat kursi yang jua disenangi dan sempat dijumpai oleh ummatku (Ummat Muhammad). Dan Rosulullah SAW jua berkata bahwa “surat Al-Bagoroh adalah gedungnya rahmad Allah SWT dari bawah arsy-nya Allah SWT” (termaktub dalam kitab Khozinatul Asror).

 

Diriwayatkan oleh Abu Abid dan Ibnu Dharis dan Muhammad bin Nasir dari Ibnu Mas’ud RA bahwasannya Rosulullah SAW berkata “Sesungguhnya Allah SWT tidak menciptakan langit, bumi, surga dan neraka melainkan karena keagungan dari ayat di surat Al Bagoroh, khususnya ayat khursi” (termaktub dalam kitab Khozinatul Asror).

 

Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Dharis dan Hakam dan Baihagi dari Abi ‘” Daril Ghofur RA bahwa Rosulullah SAW berkata “Ayat yang agung yang menjelaskan tentang penciptaan adalah ayat kursi” (termaktub dalam kitab Khozinatul Asror).

 

Diriwayatkan oleh Sa’id bin Mansur dan Ibnu Dhoris dan Baihagi dari Ibnu Abbas RA bahwa Rosulullah SAW berkata “Allah tidak menciptakan langit, bumi, tanah yang datar, dan gunung-gunung melainkan karena keagungan ayat kursi” (termaktub dalam kitab Khozinatul Asror).

 

Diriwayatkan oleh Wake’ dan Haris dan Muhammad bin Nasir dan Ibnu Dhoris dari Hasan RA bahwasannya Rosulullah SAW berkata “Lebih utamautamanya ayat Al Qur’an adalah surat Al-Bagoroh dan lebih agung-agungnya ayat Qur’an adalah ayat kursi. Dan sesungguhnya setan akan pergi (meninggalkan) dari suatu rumah apabila rumah tersebut dibacakan surat AlBaqoroh sebagaimana termaktub dalam kitab daril mansur” (termaktub dalam kitab Khozinatul Asror).

 

Keutamaan Ayat Kursi.

 

Berdasarkan hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa ayat kursi memiliki keagungan yang luar biasa bagi hamba yang melafalkannya. Sebab dasar asal mula penciptaan langit bumi beserta isinya adalah ayat kursi. Sungguh Dialah Allah, yang Maha Menciptakan dunia beserta isinya. Namun perlu digarisbawahi, jangan sampai terjadi kesalahpahaman bahwa Ayat kursi memiliki kekuatan. Kembali pada tauhid, bahwasannya tiada kekuatan melainkan dari Allah. Jadi yang dapat mengusir setan adalah Allah SWT melalui pembacaan ayat kursi, sehingga dalam hal ini ayat kursi adalah perantara/ alatnya. Sebagaimana yang dapat memberikan kepaham seseorang terhadap pelajaran/ ilmu adalah Allah SWT, sedangkan membaca ayat kursi adalah jalan perantaranya agar Allah mempermidah kita dalam menghafal/ memahami pelajaran.

 

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Penulis haturkan terimakasih kepada Al Mukharom KH. Muharror Ali selaku kiahi peulis yang senantiasa mengajarkan Kitab Khozinatul Asror pada santri dan santriwati PP. Khozinatul Ulum Blora, sehingga dengan belajar melalui mendengarkan sambil mengartikan kitab Khozinatul Asror (ma’nani kitab Khozinatol Asror) . yang disampaikan KH. Muharor Ali, penulis dapat menyampaikan apa yang beliau sampaikan. Semoga Allah SWT senantiasa mengagungkan Romo Kiahi Muharror Ali, melimpahkan rizki yang halal dan berkah, serta nikmat kesehatan dan panjang umur pada beliau. Aamiin. Segala kebenaran datangnya dari Allah SWT dan segala kesalahan dalam penulisan ini datangnya dari penulis. Mohon doanya, semoga penulis bisa menjadi insan yang lebih baik. Saat ini, setelah penulis menyelesaikan program sarjana dari Universitas Diponegoro (Semarang), penulis sempat kerja di Kediri dan Jakarta, lantas sekarang penulis memutuskan untuk nyantri (sedang berusaha untuk memperbaiki akhlak dan menimba ilmu untuk memperdalam ilmu agama sebab ilmu agama yang akan menjadi bekal penulis di kehidupan yang abadi nanti (kehidupan akherat) Mohon doanya semoga penulis mendapatkan ilmu yang berkah dan senantiasa bermanfaat, serta menjadi santri yang berhasil dalam menimba ilmu serta tawadhu”. Tulisan ini tidaklah sempurna, sebab penulispun jua manusia yang tak luput dari dosa. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk penulis pertimbangkan pada penulisan selanjutnya. Semoga bermanfaat.

 

Tiada yang lebih utama dari sebuah ilmu yakni ilmu yang diamalkan dan dibagikan pada kaum muslimin lainnya. Maka atas setiap ilmu yang kau dapatkan, ajarkan pula pada yang lainnya sebagai jalan dakwahmu akan kebaikan sembari engkau amalkan.

 

REFERENSI :  

 

Kitab Khozinatul Asror. Bab Sebab Turunnya Ayat Kursi.

 

KEUTAMAAN MEMBACA AYAT KURSI 

 

PART II

 

Dikutip dari Kitab Khozinatul Asror page 126-127

 

Sebagaimana telah saya jelaskan sebelumnya di artikel “Khasiyat Ayat Kursi”, ayat kursi memiliki beberapa keutamaan. Melanjutkan halaman kemarin, yakni kajian dari kitab Khozinatul Asror halaman 126-127. Ayat kursi merupakan pimpinan ayat dalam ayat suci Al-Qur’an. Pada Bab ini akan dijelaskan bahwasanya keutaman membaca ayat kursi adalah memperoleh kewibawaan.

 

Duhai muslimin muslimat yang dirahmati oleh Allah SWT, sesungguhnya tiada kemuliaan yang lebih mulia daripada kemuliaan di sisi Allah SWT. Mulia di hadapan manusia belum tentu mulia di hadapan Allah. Dan yang paling mulia adalah mulia di sisi Allah SWT jua mulia di mata manusia. Keagungan yang sesungguhnya adalah keagungan menurut Allah SWT dan utusan-Nya (Rosulullah SAW). Keagungan yang sejati adalah keagungan menurut Dzat yang Maha Berkehendak atas semua makhluknya.

 

Terkadang manusia mulia di hadapan manusia lainnya, namun hina di hadapan Allah. Sebagaimana contohnya seorang publik figur wanita yang suka mengumbar aurotnya (padahal haram mengumbar aurot selain pada yang halal memandangnya), ia memiliki banyak fans dari lelaki mata keranjang namun ia hina di hadapan Allah SWT kecuali ia bertaubatan nasuha sebelum ajal tiba sampai di tenggorokannya. Keagungan menurut para ummat adalah milik para Nabi, Keagungan menurut para murid adalah syeh. Sebagaimana contohnya, keagungan seorang syeh Toriqoh di mata jama’ahnya. Keagungan menurut para murid adalah kepunyaan gurunya. Hal ini tiada lain karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang murid dibandingkan pengetahuan yang dimiliki gurunya, sehingga sudah sepantasnya ia memuliakan gurunya.

 

Dan apabila kecerdasan seorang murid menyamai kecerdasan seorang guru atau bahkan melebihinya, maka hilanglah keagungan yang dimiliki oleh seorang guru. Namun etika seorang murid yang mulia, kendatipun seumpama ia memiliki kecerdasan di atas gurunya, ia senantiasa tetap tawadhu’ dan memuliakan gurunya sebab ia sadar betul bahwa ia cerdas pun lantaran guru yang mengajarnya. Ia sadar bahwasannya pada hakekatnya kecerdasan yang ia miliki itu anugerah yang Allah berikan lantaran ilmu yang diajarkan oleh gurunya.

 

Sebagaimana telah kusebutkan di atas bahwasanya salah satu khasiyat membaca ayat kursi adalah memberikan kewibawaan pada seseorang. Keutamaan membaca ayat kursi diantaranya memperoleh pahala dan memperoleh kedudukan di hadapan orang yang dipimpinnya. Ayat kursi adalah lebih agung-agungnya ayat di dalam Al-Qur’an. Ayat kursi terdiri dari 50 kalimat dan 170 huruf. Hal ini dicontohkan pada zaman perang Thalut dan perang Badar, para kaum muslimin yang mengikuti perang membaca ayat kursi sebanyak 313 kali, sehingga karena berkahnya membaca ayat kursi kaum muslimin yang jumlahnya 313 orang dapat mengalahkan musuhnya yang jumlahnya lebih banyak. Sesungguhnya Allah SWT memberikan keberkahan pada orang yang membaca ayat kursi sebanyak 313 kali dengan mengabulkan permintaan orang yang membaca ayat kursi sebanyak 313 kali tersebut (termaktub dalam kitab Khozinatul Asror halaman 126).

 

Apabila seseorang menginginkan kewibawaan ada pada dirinya, memiliki keberanian (ketegasan) dan disegani (disungkani) oleh pengikut atau bawahannya serta bawahannya yang dipimpin mau taat pada perintahnya, maka bacalah ayat kursi sebanyak 313 kali, sebagaimana dijelaskan dalam kitab Tafsir Al Qudsi. Berdasarkan keterangan dari Abu Hurairah RA, Rosulullah SAW berkata :  “Sesungguhnya puncaknya ayat di dalam Al Qur’an adalah OS. Al Baqoroh, dan pimpinannya ayat (sayyidul ayat) di dalam Al Qur’an adalah ayat kursi sebagaimana termaktub dalam kitab Duril Mansur”.

 

Diriwayatkan oleh Sa’id bin Mansur, Imam Hakim dan Imam Baihagi dari Abi Hurairah RA, Rosulullah SAW berkata “Di dalam OS. Al Bagoroh terdapat pimpinannya ayat-ayat di dalam Al Qur’an yakni ayat kursi. Apabila ayat kursi dibacakan di dalam rumah, maka syetan yang ada dalam rumah tersebut akan pergi meninggalkan rumah tersebut sebagaimana tertera dalam kitab Duril Mansur”.

 

Rosulullah SAW pernah berkata pada para sohabat, “Apakah lebih utamautamanya ayat di dalam Al Qur’an?”. Ali bin Abi Tholib menjawab, “Lebih utama-utamanya ayat di dalam al Qur’an adalah ayat kursi”. Lantas Rosulullah SAW berkata :  “Hai Ali, sesungguhnya pemimpin ummat manusia adalah Nabi Adam AS, pemimpin bangsa Arab adalah Muhammad (aku), pemimpin bangsa Persia adalah Salman, Pemimpin bangsa Roma adalah Suhaib, Pemimpin bangsa Habasah (Ethiopia Eropa) adalah Bilal, dan pemimpin gunung adalah bukit Sinai, dan pemimpin pepohonan adalah pohon Sidoro, dan pemimpin bulan adalah bulan Muharam, dan pimpinan hari (sayyidul ayam) adalah hari Jum’at, dan pimpinan nasehat (kalam) adalah Al Qur’an, dan pimpinannya ayat di dalam Al Qur’an adalah ayat kursi. Barangsiapa membaca ayat kursi sebanyak 50 kali (sebagaimana jumlah kalimat dalam ayat kursi itu sendiri yakni 50 kalimat), maka akan mendapatkan 50 keberkahan sebagaimana dijelaskan dalam kitab Jami’us Shoqir”.

 

Barangsiapa membaca ayat kursi maka ia akan memimpin baik tatkala di dunia maupun nanti di akherat. Barangsiapa menginginkan kemuliaan baik di hadapan Allah SWT maupun di hadapan manusia, maka bacalah ayat kursi setiap hari sebanyak 50 kali (sebagaimana jumlah kalimat yang terdapat pada ayat kursi itu sendiri yakni SO kalimat) atau sebanyak 170 kali (sebagaimana jumlah huruf dalam ayat kursi itu sendiri yakni 170 huruf), maka engkau dapat memimpin nafsumu (mengendalikan nafsumu) dari sifat-sifat tercela yang tidak kau inginkan sebagaimana termaktub dalam kitab Khowas.

 

Rosulullah SAW bersabda bahwa “Lebih utama-utamanya surat di dalam Al Qur’an adalah surat Al Bagoroh, dan lebih uatma-utamanya ayat di dalam Al Qur’an adalah ayat kursi. Sebab turunnya ayat kursi, diturunkanlah surat Al Bagoroh dari bawah Arsy”.

 

Diriwayatkan oleh Wake’ dan Abu Daril Harwi dari Taisir RA, Rsoulullah SAW berkata :  “Ibnu Abbas minta diberitahu bahwasannya lebih utamautamanya surat di dalam Al Qur’an adalah OS. Al Baqoroh dan lebih utama-utamanya ayat di dalam Al Qur’an adalah ayat kursi”. Suatu yang sangat disayangkan, terkadang orang yang tidak mengerti khasiyat ayat kursi mengamalkan membaca ayat kursi, namun justru orang yang mengerti khasiyat membaca ayat kursi tidak mengamalkan ilmunya yakni tidak membaca ayat kursi.

 

Syeh Muhammad Hagi An Nadzili (pengarang kitab Khozinatul Asror) menyebut dirinya sebagai Al fakir dengan kerendahan hati. Ia berkata “Semoga Dzat yang Maha Berkuasa memberikan kebagusan padaku dari membaca ayat kursi yang kuhadiahkan/ kutujukan kepada Nabi Muhammad SAW”. Maka Syeh Muhammad Hagi An Nadzili pun bermimpi bertemu dengan Rosulullah SAW di dalam roudhoh yang suci, lantas Rosulullah SAW berkata “Lebih utama-utamanya ayat di dalam Al Qur’an adalah ayat kursi”.

 

Sungguh berdasarkan pemaparan di atas yang diambil dari kitab Khozinatul Asror, sungguh begitu mulia keutamaan dari membaca Ayat Kursi. Maka hendaklah bagi kaum muslimin terlebih yang sudah mengetahui keutamaan membaca ayat kursi, untuk senantiasa mengamalkan membaca ayat kursi dengan niatan yang lurus bahwasannya segala sesuatu terjadi atas kehendak Alllah SWT melalui perantara salah satunya dengan membaca ayat kursi sebanyak 50 kali atau 170 kali atau sebanyak 313 kali. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Tulisan ini ditulis oleh penulis sebagai bentuk takdim seorang murid kepada gurunya, Wabil khusus kepada Abah KH. Muharor Ali selaku pengasuh sekaligus guru yang mengajarkan kitab Khozinatul Asror pada para santri. Mohon doanya semoga penulis senantiasa menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya, dapat bermanfaat di sepanjang hayatnya, dan dapat memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik. Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan semoga akhir hayat kita nanti dalam keadaan khusnul khotimah. Aamiin.

 

Jika dirasa tulisan ini bermanfaat, silahkan dishare. Semoga dengan membagikan tulisan ini dapat menjadi amal jariyah penulis jua guru penulis serta orang yang membagikan tulisan ini. Mohon doanya semoga penulis mendapatkan ilmu yang berkah dan senantiasa bermanfaat, serta menjadi santri yang berhasil dalam menimba ilmu serta tawadhu”. Tulisan ini tidaklah sempurna, sebab penulispun jua manusia yang tak luput dari dosa. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk penulis pertimbangkan pada penulisan selanjutnya.. Semoga bermanfaat.

 

Tiada yang lebih utama dari sebuah ilmu yakni ilmu yang diamalkan dan dibagikan pada kaum muslimin lainnya. Maka atas setiap ilmu yang kau dapatkan, ajarkan pula pada yang lainnya sebagai jalan dakwahmu akan kebaikan sembari engkau amalkan.

 

REFERENSI :  

Syeh Muhammad Hagi An Nadzili. Kitab Khozinatul Asror. Bab Sebab Turunnya Ayat Kursi. Halaman 126-127.

 

KEUTAMAAN MEMBACA AYAT KURSI

 

PART III

 

Diambil dari Kajian Kitab Khozinatul Asror Hal 127-128 

 

Keutamaan selanjutnya apabila engkau membaca ayat kursi adalah :  

 

  1. Ayat kursi merupakan lebih mulia-mulianya ayat di dalam Al Qur’an.

 

  1. Apabila engkau membaca ayat kursi, maka engkau akan turut serta mendapatkan keagungan dari ayat kursi.

 

  1. Barangsiapa menjaga keistigomahan membaca ayat kursi sebanyak 50 kali atau 170 kali, maka orang yang membaca tersebut akan mendapatkan 2 kemuliaan yakni kemuliaan di sisi Allah swt dan kemuliaan di sisi manusia.

 

  1. Barangsiapa membaca ayat kursi, maka ia dapat lebih unggul daripada yang lainnya atas berkahnya ayat kursi.

 

  1. Barangsiapa membaca ayat kursi, maka ia akan mendapatkan keluhuran dan kedudukan diantara kaum baik diantara kaum laki-laki maupun kaum perempuan.

 

  1. Puncak tertinggi ayat di dalam Al Qur’an adalah ayat kursi.

 

  1. Barangsiapa membaca ayat kursi, maka Allah swt akan memudahkan segala urusannya baik urusannya ketika di dunia maupun di akherat.

 

  1. Barangsiapa membaca ayat kursi sebanyak 50 kali atau 170 kali secara istigomah setiap hari, maka Allah swt akan membukakan 8 pintu surga dan engkau boleh memasuki pintu surga manapun yang engkau kehendaki.

 

  1. Barangsiapa membaca ayat kursi, maka ia akan mendapatkan keberkahan dari membaca ayat kursi sehingga ia merasa kecukupan. 

 

keutamaan membaca ayat kursi

 

Duhai kaum muslimin yang dirahmati Allah swt…

 

Sebelum penulis memaparkan tentang keutamaan membaca ayat kursi, izinkanlah penulis menuangkan beberapa pesan pada sekalian pembaca yang budiman. Kaum muslimin yang dirahmati Allah SWT, sebelum engkau mengamalkan segala sesuatu, yang pertama engkau lakukan adalah meluruskan niat “ilahi ta’ala” yakni meluruskan niat semata-mata hanya untuk mencari ridho Allah SWT. Sebagaimana ketika engkau lapar, maka engkau lantas memakan nasi dan engkaupun kenyang. Perlu engkau ketahui bahwasannya yang membuatmu merasa kenyang adalah Tuhan (Rabb Semesta Alam), sedangkan nasi yang engkau makan adalah perantara yang menjadikanmu kenyang. Sebagaimana engkau ketika bepergian ke suatu tempat menggunakan motor. Yang menjadikanmu sampai ke tempat tujuan dengan selamat pada hakekatnya adalah Allah SWT, sedangkan motormu adalah alatnya. Demikian pula ayat kursi, ayat kursi adalah alat sedangkan yang memberimu keberkahan, kemuliaan, dan kedudukan adalah Allah SWT. Jadi sekali lagi, membaca ayat kursi hanyalah perantara, jangan sampai engkau salah pemahaman bahwa “ayat kursilah yang membuatmu memperoleh kedudukan dan keluhuran”. Demi Rabb Semesta Alam, sesungguhnya Allah-lah yang memberikan kedudukan dan keluhuran pada hambanya, membaca ayat kursi hanyalah perantaranya. Maka dari itu, luruskanlah niat, sebab ternilainya semua amal berawal dari niatnya. Niatkan segala sesuatu untuk semata-mata mencari ridho Allah swt dan untuk menghilangi kebodohan, dengan menghilangi kebodohan maka akan membawa kemajuan pada islam.

 

Baiklah, karena sedari awal sudah penulis jelaskan tentang pentingnya meluruskan niat. Oleh karena itu, dengan memuji Rabb Semesra Alam, tiada Tuhan yang berhak di sembah kecuali hanya Dia, perkenankanlah penulis untuk mengulas kajian selanjutnya pada kitab Khozinatul Asror. Sebagaimana telah penulis jelaskan sebelumnya di artikel “Keutamaan Membaca Ayat Kursi”, sesungguhnya ayat kursi memiliki beberapa keutamaan. Melanjutkan halaman kemarin, yakni kajian dari kitab Khozinatul Asror halaman 127-128. Ayat kursi merupakan pimpinan ayat dalam ayat suci Al-Qur’an. Pada Bab ini akan dijelaskan bahwasanya keutaman membaca ayat kursi adalah memperoleh kedudukan, keluhuran, dibukakan 8 pintu surga dan memperoleh keberkahan.

 

Kaum muslimin-muslimat yang dirahmati Allah swt, mengapa engkau sangat dianjurkan untuk membaca ayat kursi?. Itu tiada lain karena ayat kursi merupakan lebih mulia-mulianya ayat di dalam Al Qur’an. Bila engkau membaca sesuatu yang mulia, maka engkaupun akan turut serta merasakan kemuliaan dari yang engkau baca. Hal ini tak jauh berbeda bila engkau diundang untuk menemani kiahimu ke acara/ hajatan, sehingga engkau berbaur dengan orang-orang besar nan ngalim. Maka engkaupun turut merasakan kenikmatan hidangan yang disuguhkan untuk kiahimu, saat kiahimu menyantap makanan yang disuguhkan, kaupun jua sama (menyantap makanan yang disuguhkan). Inilah namanya barokahnya memuliakan yang mulia, sehingga engkau turut merasakan kenikmatan itu.

 

Diriwayatkan oleh Muhammad bin Nasir dan Ibnu Abbas RA bahwa Rosulullah SAW berkata “Lebih mulia-mulianya surat di dalam Al Qur’an adalah surat Al Bagoroh. Dan lebih mulia-mulianya ayat di dalam Al Qur’an adalah ayat kursi, sebagaimana termaktub dalam kitab Duril Mansur”.

 

Abu Dar Al Ghifari RA berkata “Wahai Rosulullah, ayat manakah di dalam al Qur’an yang lebih mulia?”. Rosulullah saw menjawab, “Lebih mulia-mulianya ayat di dalam Al Qur’an adalah ayat kursi. Beberapa langit, bumi, dan kursi bagaikan lingkaran yang dilemparkan ke bumi. Dan apabila langit dan bumi itu ditimbang menggunakan neraca dengan ayat kursi, maka ayat kursi lebih berat (dari langit dan bumi) sebagaimana tertera dalam kitab Taisir”.

 

Ibnu Abbas RA berkata bahwa lebih mulia-mulianya ayat di dalam Al Qur’an adalah ayat kursi sebagaimana termaktub dalam kitab Tafsir Kurtubi.

 

Duhai insan yang dimuliakan Allah swt, apabila engkau berdzikir dan mengerti keagungan ayat kursi, maka engkaupun akan turut serta mendapatkan keagungan dan kemuliaan sebagaimana mulia dan agungnya ayat kursi yang engkau baca. Tiada perkara yang lebih mulia dan agung dari memuji Rabb Yang Maha Luhur yakni dengan membaca ayat kursi dalam berdzikir. Hal ini disebabkan karena ayat kursi merupakan lebih muliamulianya ayat dan lebih agung-agungnya ayat di dalam Al Qur’an sebagaimana termaktub dalam kitab Tafsir Kudsi.

 

“Barangsiapa menjaga keistiqomahan dalam membaca ayat kursi setiap hari sebanyak 50 kali (sebagaimana jumlah kalimah dalam ayat kursi ada 50 kalimat) atau sebanyak 170 kali (sebagaimana jumlah huruf dalam ayat kursi ada 170 huruf), niscaya orang tersebut akan mendapatkan 2 kemuliaan yakni kemuliaan di sisi Allah swy dan kemuliaan di sisi manusia”.

 

Sesungguhnya keutamaan lain dari membaca ayat kursi yaitu menjadikan orang yang membaca ayat kursi memiliki keunggulan lebih daripada yang lainnya dengan ia menjadi tuan (sayyidat) atau pemimpin sebagaimana termaktub dalam kitab Khowas. Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Khoso’isil Qudsi bahwa puncaknya ayat-ayat di dalam Al Qur’an adalah ayat kursi. Barangsiapa menjaga keistiqomahan dalam membaca ayat kursi sebanyak 50 kali (sebagaimana jumlah kalimah dalam ayat kursi ada 50 kalimat) atau sebanyak 170 kali (sebagaimana jumlah huruf dalam ayat kursi ada 170 huruf), maka orang tersebut akan mendapatkan kedudukan dan keluhuran dan memiliki puncak jabatan (pemimpin) diantara kaum laki-laki dan perempuan, sebagaimana dijelaskan dalam kitab Khoso’is.

 

Diriwayatkan oleh Ma’kul bin Yasuri bahwa Rosulullah SAW berkata “Al Baqoroh adalah puncaknya surat di dalam Al Qur’an dan ayat kursi adalah puncak tertinggi dari ayat ayat di dalam Al Qur’an”.

 

Ibnu Sahal dan lainnya dari hadits Sahal bin Sa’ad RA bahwa Rosulullah SAW berkata “Setiap sesuatu memiliki puncak dan puncak dari Al Qur’an adalah surat Al Bagoroh sebagaimana termaktub dalam kitab Itqon”.

 

Barangsiapa menjaga keistigomahan dalam membaca ayat kursi, maka Allah swt akan membukakan pintu segala urusannya baik di dunia dan di akherat sebagaimana Allah memenangkan kekasihNya (Rosulullah SAW) dalam perang badar.

 

Rosulullah SAW bersabda :  “Sesungguhnya Allah swt menciptakan mutiara yang putih dan menciptakan minyak anbar dari mutiara putih, dan menuliskan ayat kursi pada minyak anbar tersebut, dan Allah menciptakan (semua itu) dengan keluhuran dan keagunganNya. Barangsiapa mempelajari (membaca) ayat kursi dan memuliakan ayat kursi secara hak, maka Allah akan membukakan 8 (delapan) pintu surga dan engkau boleh memasuki pintu manapun yang engkau kehendaki sebagaimana tertera dalam kitab Tafsir Mujirul Ulum”.

 

Rosulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah swt menciptakan mutiara yang putih dan menciptakan minyak anbar dari mutiara putih, dan menuliskan ayat kursi pada minyak anbar tersebut dengan 2 asma Allah (Ya Hayyu dan Ya Qoyum) dengan keluhuran. Barangsiapa membaca ayat kursi setiap bakda solat, maka akan dibukakan 8 pintu surga dan engkau boleh memasuki pintu manapun yang engkau kehendaki sebagaimana tertera dalam kitab Samsul Ma’arif”.

 

Barangsiapa menjaga keistigomahan dalam membaca ayat kursi setiap hari sebanyak 50 kali (sebagaimana jumlah kalimat dalam ayat kursi yakni ada 50 kalimat) atau sebanyak 170 kali (sebagaimana jumlah huruf dalam ayat kursi ada 170 huruf), maka Allah swt akan membukakan pintu rizki, pintu kebagusan, dan pintu kebaikan sebagaimana Allah swt membukakan 8 pintu surga pada orang yang membaca ayat kursi sebagaimana termaktub dalam kitab Tafsir Ayat Kursi.

 

Diriwayatkan oleh Imam Hasan dan Sam’un dari Aisyah RA bahwasannya ada seorang laki-laki yang datang ke Rosulullah SAW lantas mengadukan permasalahan rumah tangganya yang jauh dari keberkahan (selalu merasa kurang). Rosulullah SAW bertanya :  “Apakah kamu membaca ayat kursi?”. Laki-laki tersebut menjawab, “Tidak”. Lalu Rosulullah SAW berakata :  “Apabila engkau tidak membaca ayt kursi sebelum makan makanan dan lauk pauk, maka Allah SWT tidak memberikan keberkahan pada makanan dan lauk pauk tersebut sehingga engkau tidak merasa cukup (kenyang). Allah swt memberikan keberkahan pada tiap barang (termasuk makanan dan lauk pauk) yang dibacakan ayat kursi sehingga dengannya engkau merasakan keberkahan dan berkembang/ pertambahan nikmat, sebagaimana termaktub dalam kitab Duril Mansur”.

 

Ahli Khowas (orang yang dikaruniai keistimewaan) berkata “Hasil ayng berkah dan berkembang itu tiada lain karena engkau membacakan ayat kursi pada makanan tersebut (walau sedikit) atau gandum atau jagung atau beras atau selain makanan tersebut”.

 

Berdasarkan hadits-hadits di atas yang tertera dalam kitab Khozinatul Asror, dapat diketahui bahwasannya sungguh mulia keutamaan dari membaca Ayat Kursi. Maka hendaklah bagi kaum muslimin terlebih yang sudah mengetahui keutamaan membaca ayat kursi, untuk senantiasa mengamalkan membaca ayat kursi dengan niatan yang lurus bahwasannya segala sesuatu terjadi atas kehendak Alllah SWT melalui perantara salah satunya dengan membaca ayat kursi secara istigomah setiap hari sebanyak 50 kali atau 170 kali. Semoga dengan menjaga keistigomahan dalam mengamalkan membaca ayat kursi, Allah swt senantiasa memberikan kemudahan dalam segala urusan kita, keberkahan, kedudukan serta kemuliaan baik kemuliaan di hadapan Allah maupun kemuliaan di hadapan manusia. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

 

KEUTAMAAN MEMBACA AYAT KURSI PART III

 

Diambil dari Kajian Kitab Khozinatul Asror Hal 127-128

 

Keutamaan selanjutnya apabila engkau membaca ayat kursi adalah :  

 

  1. Ayat kursi merupakan lebih mulia-mulianya ayat di dalam Al Qur’an.

 

  1. Apabila engkau membaca ayat kursi, maka engkau akan turut serta mendapatkan keagungan dari ayat kursi.

 

  1. Barangsiapa menjaga keistigomahan membaca ayat kursi sebanyak 50 kali atau 170 kali, maka orang yang membaca tersebut akan mendapatkan 2 kemuliaan yakni kemuliaan di sisi Allah swt dan kemuliaan di sisi manusia.

 

  1. Barangsiapa membaca ayat kursi, maka ia dapat lebih unggul daripada yang lainnya atas berkahnya ayat kursi.

 

  1. Barangsiapa membaca ayat kursi, maka ia akan mendapatkan keluhuran dan kedudukan diantara kaum baik diantara kaum laki-laki maupun kaum perempuan.

 

  1. Puncak tertinggi ayat di dalam Al Qur’an adalah ayat kursi.

 

  1. Barangsiapa membaca ayat kursi, maka Allah swt akan memudahkan segala urusannya baik urusannya ketika di dunia maupun di akherat.

 

  1. Barangsiapa membaca ayat kursi sebanyak 50 kali atau 170 kali secara

 

istigomah setiap hari, maka Allah swt akan membukakan 8 pintu surga dan

 

engkau boleh memasuki pintu surga manapun yang engkau kehendaki.

 

  1. Barangsiapa membaca ayat kursi, maka ia akan mendapatkan keberkahan dari membaca ayat kursi sehingga ia merasa kecukupan.

 

Duhai kaum muslimin yang dirahmati Allah swt…)

 

Sebelum penulis memaparkan tentang keutamaan membaca ayat kursi, izinkanlah penulis menuangkan beberapa pesan pada sekalian pembaca yang budiman. Kaum muslimin yang dirahmati Allah SWT, sebelum engkau mengamalkan segala sesuatu, yang pertama engkau lakukan adalah meluruskan niat “lilahi ta’ala” yakni meluruskan niat semata-mata hanya untuk mencari ridho Allah SWT. Sebagaimana ketika engkau lapar, maka engkau lantas memakan nasi dan engkaupun kenyang. Perlu engkau ketahui bahwasannya yang membuatmu merasa kenyang adalah Tuhan (Rabb Semesta Alam), sedangkan nasi yang engkau makan adalah perantara yang menjadikanmu kenyang. Sebagaimana engkau ketika bepergian ke suatu tempat menggunakan motor. Yang menjadikanmu sampai ke tempat tujuan dengan selamat pada hakekatnya adalah Allah SWT, sedangkan motormu adalah alatnya. Demikian pula ayat kursi, ayat kursi adalah alat sedangkan yang memberimu keberkahan, kemuliaan, dan kedudukan adalah Allah SWT. Jadi sekali lagi, membaca ayat kursi hanyalah perantara, jangan sampai engkau salah pemahaman bahwa “ayat kursilah yang membuatmu memperoleh kedudukan dan keluhuran”. Demi Rabb Semesta Alam, sesungguhnya Allah-lah yang memberikan kedudukan dan keluhuran pada hambanya, membaca ayat kursi hanyalah perantaranya. Maka dari itu, luruskanlah niat, sebab ternilainya semua amal berawal dari niatnya. Niatkan segala sesuatu untuk semata-mata mencari ridho Allah swt dan untuk menghilangi kebodohan, dengan menghilangi kebodohan maka akan membawa kemajuan pada islam.

 

Baiklah, karena sedari awal sudah penulis jelaskan tentang pentingnya meluruskan niat. Oleh karena itu, dengan memuji Rabb Semesra Alam, tiada Tuhan yang berhak di sembah kecuali hanya Dia, perkenankanlah penulis untuk mengulas kajian selanjutnya pada kitab Khozinatul Asror. Sebagaimana telah penulis jelaskan sebelumnya di artikel “Keutamaan Membaca Ayat Kursi”, sesungguhnya ayat kursi memiliki beberapa keutamaan. Melanjutkan halaman kemarin, yakni kajian dari kitab Khozinatul Asror halaman 127-128. Ayat kursi merupakan pimpinan ayat dalam ayat suci Al-Qur’an. Pada Bab ini akan dijelaskan bahwasanya keutaman membaca ayat kursi adalah memperoleh kedudukan, keluhuran, dibukakan 8 pintu surga dan memperoleh keberkahan.

 

Kaum muslimin-muslimat yang dirahmati Allah swt, mengapa engkau sangat dianjurkan untuk membaca ayat kursi?. Itu tiada lain karena ayat kursi merupakan lebih mulia-mulianya ayat di dalam Al Qur’an. Bila, engkau membaca sesuatu yang mulia, maka engkaupun akan turut serta merasakan kemuliaan dari yang engkau baca. Hal ini tak jauh berbeda bila engkau diundang untuk menemani kiahimu ke acara/ hajatan, sehingga engkau berbaur dengan orang-orang besar nan ngalim. Maka engkaupun turut merasakan kenikmatan hidangan yang disuguhkan untuk kiahimu, saat kiahimu menyantap makanan yang disuguhkan, kaupun jua sama (menyantap makanan yang disuguhkan). Inilah namanya barokahnya memuliakan yang mulia, sehingga engkau turut merasakan kenikmatan itu.

 

Diriwayatkan oleh Muhammad bin Nasir dan Ibnu Abbas RA bahwa Rosulullah SAW berkata “Lebih mulia-mulianya surat di dalam Al Qur’an adalah surat Al Baqoroh. Dan lebih mulia-mulianya ayat di dalam Al Qur’an adalah ayat kursi, sebagaimana termaktub dalam kitab Duril Mansur”.

 

Abu Dar Al Ghifari RA berkata “Wahai Rosulullah, ayat manakah di dalam al Qur’an yang lebih mulia?”. Rosulullah saw menjawab, “Lebih mulia-mulianya ayat di dalam Al Qur’an adalah ayat kursi. Beberapa langit, bumi, dan kursi bagaikan lingkaran yang dilemparkan ke bumi. Dan apabila langit dan bumi itu ditimbang menggunakan neraca dengan ayat kursi, maka ayat kursi lebih berat (dari langit dan bumi) sebagaimana tertera dalam kitab Taisir”.

 

Ibnu Abbas RA berkata bahwa lebih mulia-mulianya ayat di dalam Al Qur’an adalah ayat kursi sebagaimana termaktub dalam kitab Tafsir Kurtubi.

 

Duhai insan yang dimuliakan Allah swt, apabila engkau berdzikir dan mengerti keagungan ayat kursi, maka engkaupun akan turut serta mendapatkan keagungan dan kemuliaan sebagaimana mulia dan agungnya ayat kursi yang engkau baca. Tiada perkara yang lebih mulia dan agung dari memuji Rabb Yang Maha Luhur yakni dengan membaca ayat kursi dalam berdzikir. Hal ini disebabkan karena ayat kursi merupakan lebih muliamulianya ayat dan lebih agung-agungnya ayat di dalam Al Qur’an sebagaimana termaktub dalam kitab Tafsir Kudsi.

 

“Barangsiapa menjaga keistigomahan dalam membaca ayat kursi setiap hari sebanyak 50 kali (sebagaimana jumlah kalimah dalam ayat kursi ada 50 kalimat) atau sebanyak 170 kali (sebagaimana jumlah huruf dalam ayat kursi ada 170 huruf), niscaya orang tersebut akan mendapatkan 2 kemuliaan yakni kemuliaan di sisi Allah swy dan kemuliaan di sisi manusia”.

 

Sesungguhnya keutamaan lain dari membaca ayat kursi yaitu menjadikan orang yang membaca ayat kursi memiliki keunggulan lebih daripada yang lainnya dengan ia menjadi tuan (sayyidat) atau pemimpin sebagaimana termaktub dalam kitab Khowas. Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Khoso’isil Oudsi bahwa puncaknya ayat-ayat di dalam Al Qur’an adalah ayat kursi. Barangsiapa menjaga keistigomahan dalam membaca ayat kursi sebanyak 50 kali (sebagaimana jumlah kalimah dalam ayat kursi ada 50 kalimat) atau sebanyak 170 kali (sebagaimana jumlah huruf dalam ayat kursi ada 170 huruf), maka orang tersebut akan mendapatkan kedudukan dan keluhuran dan memiliki puncak jabatan (pemimpin) diantara kaum laki-laki dan perempuan, sebagaimana dijelaskan dalam kitab Khoso’is.

 

Diriwayatkan oleh Ma’kul bin Yasuri bahwa Rosulullah SAW berkata “AI Bagoroh adalah puncaknya surat di dalam Al Qur’an dan ayat kursi adalah puncak tertinggi dari ayat ayat di dalam Al Qur’an”.

 

Ibnu Sahal dan lainnya dari hadits Sahal bin Sa’ad RA bahwa Rosulullah SAW berkata “Setiap sesuatu memiliki puncak dan puncak dari Al Qur’an adalah surat Al Baqoroh sebagaimana termaktub dalam kitab Itqon”.

 

Barangsiapa menjaga keistiqomahan dalam membaca ayat kursi, maka Allah swt akan membukakan pintu segala urusannya baik di dunia dan di akherat sebagaimana Allah memenangkan kekasihNya (Rosulullah SAW) dalam perang badar.

 

Rosulullah SAW bersabda :  “Sesungguhnya Allah swt menciptakan mutiara yang putih dan menciptakan minyak anbar dari mutiara putih, dan menuliskan ayat kursi pada minyak anbar tersebut, dan Allah menciptakan (semua itu) dengan keluhuran dan keagunganNya. Barangsiapa mempelajari (membaca) ayat kursi dan memuliakan ayat kursi secara hak, maka Allah akan membukakan 8 (delapan) pintu surga dan engkau boleh memasuki pintu | manapun yang engkau kehendaki sebagaimana tertera dalam kitab Tafsir Mujirul Ulum”.

 

Rosulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah swt menciptakan mutiara yang putih dan menciptakan minyak anbar dari mutiara putih, dan menuliskan ayat kursi pada minyak anbar tersebut dengan 2 asma Allah (Ya Hayyu dan Ya Ooyum) dengan keluhuran. Barangsiapa membaca ayat kursi setiap bakda solat, maka akan dibukakan 8 pintu surga dan engkau boleh memasuki pintu manapun yang engkau kehendaki sebagaimana tertera dalam kitab Samsul Ma’arif”.

 

Barangsiapa menjaga keistiqomahan dalam membaca ayat kursi setiap hari sebanyak 50 kali (sebagaimana jumlah kalimat dalam ayat kursi yakni ada 50 kalimat) atau sebanyak 170 kali (sebagaimana jumlah huruf dalam ayat kursi ada 170 huruf), maka Allah swt akan membukakan pintu rizki, pintu kebagusan, dan pintu kebaikan sebagaimana Allah swt membukakan 8 pintu surga pada orang yang membaca ayat kursi sebagaimana termaktub dalam kitab Tafsir Ayat Kursi.

 

Diriwayatkan oleh Imam Hasan dan Sam’un dari Aisyah RA bahwasannya ada seorang laki-laki yang datang ke Rosulullah SAW lantas mengadukan permasalahan rumah tangganya yang jauh dari keberkahan (selalu merasa kurang). Rosulullah SAW bertanya :  “Apakah kamu membaca ayat kursi?” Laki-laki tersebut menjawab, “Tidak”. Lalu Rosulullah SAW berakata :  “Apabila engkau tidak membaca ayt kursi sebelum makan makanan dan lauk pauk, maka Allah SWT tidak memberikan keberkahan pada makanan dan lauk pauk tersebut sehingga engkau tidak merasa cukup (kenyang). Allah swt memberikan keberkahan pada tiap barang (termasuk makanan dan lauk pauk) yang dibacakan ayat kursi sehingga dengannya engkau merasakan keberkahan dan berkembang/ pertambahan nikmat, sebagaimana termaktub dalam kitab Duril Mansur”.

 

Ahli Khowas (orang yang dikaruniai keistimewaan) berkata “Hasil ayng berkah dan berkembang itu tiada Jain karena engkau membacakan ayat kursi pada makanan tersebut (walau sedikit) atau gandum atau jagung atau beras atau selain makanan tersebut”.

 

Berdasarkan hadits-hadits di atas yang tertera dalam kitab Khozinatul Asror, dapat diketahui bahwasannya sungguh mulia keutamaan dari membaca Ayat Kursi. Maka hendaklah bagi kaum muslimin terlebih yang sudah mengetahui keutamaan membaca ayat kursi, untuk senantiasa mengamalkan membaca ayat kursi dengan niatan yang lurus bahwasannya segala sesuatu terjadi atas kehendak Alllah SWT melalui perantara salah satunya dengan membaca ayat kursi secara istigomah setiap hari sebanyak 50 kali atau 170 kali. Semoga dengan menjaga keistigomahan dalam mengamalkan membaca ayat kursi, Allah swt senantiasa memberikan kemudahan dalam segala urusan kita, keberkahan, kedudukan serta kemuliaan baik kemuliaan di hadapan Allah maupun kemuliaan di hadapan manusia. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

 

REFERENSI :  

 

Syeh Muhammad Hagi An Nadzili. Kitab Khozinatul Asror. Bab Sebab Turunnya Ayat Kursi. Halaman 127-128.

 

KEUTAMAAN MEMBACA AYAT KURSI PART IV

Diambil dari Kajian Kitab Khozinatul Asror Hal 128-129 

 

– Keutamaan ayat kursi yang nomor 9 adalah ayat kursi merupakan ayat yang disucikan.

 

Diriwayatkan oleh Rosulullah SAW bahwasannya Rosulullah SAW bersabda :  “Demi dzat yang menciptakan diriku dengan kekuasaanNya (kekuasaan Allah), sesungguhnya orang yang membaca ayat kursi dengan satu lisannya dan kedua bibirnya. Maka Allah akan mensucikannya seperti mensucikan tulang betis seorang raja sebagaimana termaktub dalam hadits at tirmidzi dan hadits-hadits lainnya”.

 

“Dan barangsiapa menjaga keistigomahan dalam membaca ayat kursi sebanyak jumlah fasilah ayat kursi atau sebanyak jumlah kalimat dalam ayat kursi (50 kalimat) atau sebanyak jumlah huruf di dalam ayat kursi (170 huruf, maka dipantulkanlah sifat Allah SWT yang suci pada orang yang membaca ayat kursi tersebut. Dan Allah SWT akan mengampuni segala dosa orang yang menjaga keistigomahan dalam membaca ayat kursi serta memberikan keberkahan pada orang yang membaca ayat kursi yang suci (secara istigomah) sebagaimana tertera di dalam kitab Al Kudtsi”.

 

– Keutamaan ayat kursi yang ke 10 adalah di dalam ayat kursi terdapat kalimat yang berisi (menerangkan) tentang sifat-sifat Allah SWT.

 

Allah SWT menceritakan suatu hal pada Rosulullah SAW (dengan memperlihatkan beberapa peristiwa) di malam mi’raj, maka Rosulullah SAW pun berkata :  “Aku melihat di lauh mahfudz ada 3 tempat bercahaya”. Maka aku (Nabi Muhammad SAW) pun bertanya (pada Allah SWT) : “Duhai Rabbku, mengapa 3 tempat itu bercahaya?”. Lantas Allah SWT menjawab :  “3 tempat iu adalah tempat (untuk para pembaca) ayat kursi, yasin, dan surat al ikhlas”. Maka aku (Nabi Muhammad SAW) pun bertanya (kembali) : “Ya Rabbi, bagaimanakah pahalanya orang yang membaca ayat kursi?. Allah punmenjawab :  “Sesungguhnya (di dalam) ayat kursi (terdapat) sifatku. Dan barangsiapa membaca ayat kursi (secara istigomah) dengan beberapa ambalan (sebanyak fasilah ayat kursi atau sebanyak kalimat dalam ayat kursi atau sebanyak huruf di dalam ayat kursi), maka ia akan dapat melihat dzat-Ku (dzat Allah SWT) di hari kiamat”.

 

Allah SWT berfirman :  “Adapun wajah orang yang menjaga keistigomahan dalam membaca ayat kursi akan terlihat bercahaya di hari kiamat dan ia (jua) akan dapat melihat dzat-Ku (dzat Allah SWT) kelak di hari kiamat sebagaimana termaktub dalam kitab tafsir Imam Hnafi”.

 

Diceritakan oleh saudara laki-laki yang dimuliakan Allah SWT bahwasannya Allah SWT akan memuliakan orang-orang yang menjaga keistigomahan dalam membaca ayat kursi di hari kiamat dan Allah SWT akan memberikan pertolonganNya pada orang-orang yang menjaga keistiqomahan dalam membaca ayat kursi di malam hari dan di siang hari dengan beberapa ambalan (sebanyak fasilah ayat kursi atau sebanyak jumlah kalimat dalam ayat kursi atau sebanyak jumlah huruf di dalam ayat kursi). Maka orang yang menjaga keistiqomahan dalam membaca ayat kursi (tersebut) akan dapat melihat Dzat Allah SWT di hari kiamat. Adapun orang yang menjaga keistigomahan dalam membaca ayat kursi di malam hari dan di siang hari, maka sesungguhnya ia berada pada puncak derajat orang agung, lebih awal dan memiliki kedekatan yang sempurna dengan Allah SWT.

 

– Keutamaan ayat kursi yang ke 11 adalah ayat kursi berisi kalimat tauhid

 

Sesungguhnya ayat kursi mengandung kalimat tauhid. Ibnu Arobi berkata :  “Semoga Allah SWT mensucikan sifat Allah SWT di dalam ayat kursi yang agung. Karena sesungguhnya ayat kursi adalah lebih agung-agungnya ayat. yang menjadi gantungan (tempat bergantungnya) segala sesuatu (atas izin Allah SWT). Karena mulianya Dzat Allah, maka bergantunglah beberapa hal pada Dzat Yang Maha Mulia (Dzat Allah SWT). Ayat kursi adalah ayat yang paling mulia di dalam Al Qur’an sebagaimana paling mulianya surat Al Ikhlas diantara surat-surat di dalam Al Qur’an”.

 

Surat Al Ikhlas memiliki 2 sisi keunggulan yaitu :  1). Di dalam surat Al Ikhlas berisi kalimat-kalimat tauhid sebagaimana ayat kursi yang jua berisikan kalimat tauhid, 2). Turunnya surat Al Ikhlas dilatarbelakangi oleh adanya tantangan dari orang-orang kafir. Sedangkan turunnya ayat kursi tidak harus dilatarbelakangi dengan adanya tantangan dari orang-orang kafir.

 

Sesungguhnya Surat Al Ikhlas mengukuhkan kalimat tauhid di dalam 15 huruf, sedangkan ayat kursi mengukuhkan kalimat tauhid di dalam 50 huruf. Maka lihatlah kekuasaan Allah SWT di dalam memuliakan sifat-sifat-Nya (sifat-sifat Allah SWT) dengan meminjamkan makna yang dijabarkan dari 50 huruf (di dalam ayat kursi) dan dikatakan bahwa makna 15 huruf (di dalam surat Al Ikhlas) menerangkan keagungan kekuasaan Allah SWT dan mengukuhkan sifat wahdaniyah Allah SWT sebagaimana tertera di dalam kitab Al Itgon. Diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA bahwa Rosulullah SAW berkata :  “Tidaklah ada ahli (membaca) Ia illa ha illAllah yang merasa gelisah terhadap kematian dan hari kebangkitan dari alam kubur, karena pada waktu shoikhah (waktu ditiupnya terompet oleh malaikat isrofil), para ahli (membaca) La illa ha illAllah mengipat-ngipatkan rambutnya dari debu seraya berkata :  “Segala puji bagi Allah SWT yang telah menyelamatkan kita dari rasa susah”.

 

Diriwayatkan oleh Nisaburi RA dari ayahnya. Ayah Nisaburi dari kakeknya. Kakeknya dari Rosulullah SAW. Rosulullah SAW dari malaikat Jibril AS. Malaikat Jibril AS dari Allah SWT. Dan Allah SWT berfirman :  “Sesungguhnya kalimat La illa ha IllAllah adalah bentengku (benteng Allah SWT). Barangsiapa masuk ke dalam bentengku (benteng Allah SWT), maka ia selamatdari siksaku (siksa Allah SWT)”.

 

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA dari Rosulullah SAW bahwasannya Allah SWT membuka pintu surga dan sesungguhnya surga mengundang (para ahli La illa ha illAllah) dari bawah Arsy. Dan sesungguhnya surga adalah tempat berbagai kenikmatan. Lantas surga ditanya :  “Sesungguhnya engkau (surga) itu milik siapa?”. Dan surga pun menjawab :  “Sesungguhnya aku (surga) adalah tempat bagi para ahli La illa ha illAllah dan aku (surga) rindu pada ahli dzikir La illa ha illAllah. Dan tidaklah aku (surga) mencari melainkan pada ahli dzikir La illa ha illAllah. Dan tidaklah masuk padaku (pada surga) kecuali ahli dzikir La illa ha illAllah. Dan aku (surga) tertutup bagi orang yang tidak mau mengucapkan dzikir La illa ha illAllah dan orang yang tidak beriman dengan kalimat La illa ha illaliah. Dan neraka pun berkata :  “Aku (neraka) adalah tempat segala siksa. Tidaklah masuk padaku (pada neraka) kecuali orang yang ingkar pada kalimat La illa ha illAllah. Dan tidaklah aku (neraka) mencari melainkan pada orang yang mengingkari kalimat La illa ha illAllah. Dan aku (neraka) haram untuk orang yang mengucapkan La illa ha illAllah (ahli La illa ha illAllah). Dan tidaklah aku (neraka) mengikat kecuali pada orang yang sombong terhadap kalimat La illa ha illAllah. Dan tidaklah aku (neraka) marah kecuali pada orang yang mengingkari kalimat La illa ha illAllah.”

 

Dikatakan oleh seorang perawi bahwasannya rohmat dan magfiroh (ampunan) Allah untuk orang yang ahli La illa ha illAllah. Rohmat dan magfiroh (ampunan) Allah memberi pertolongan pada orang yang mengucapkan La illa ha illAllah. Rohmat dan magfiroh (ampunan) Allah mencintai orang yang mengucapkan La illa ha illAllah. Rohmat dan magfiroh (ampunan) Allah dapat mengunggulkan pada orang yang mengucapkan La illa ha illAllah. Dan tidaklah terhalang rohmat dan magfiroh (ampunan) Allah atas orang yang mengucapkan La illa ha illAllah. Dan tidaklah diperintahkan aku (rohmat dan magfiroh Allah) kecuali pada ahli La illa ha illAllah. Maka janganlah engkau mencampurkan kalimat La illa ha illAllah kecuali dengan iman yang mengukuhkan (iman yang istigomah) sebagaimana tertera dalam kitab tafsir asrori tanzil. 

 

PESAN PENULIS

 

Dalam mengamalkan segala sesuatu, langkah pertama yang kita lakukan adalah menata niat. Alangkah baiknya niat kita lurus yakni semata-mata mencari ridho Allah SWT dan kita mengukuhkan (memantabkan) keyakinan tauhid kita bahwa segala kekuatan itu datangnya dari Allah SWT. Mengamalkan membaca ayat kursi adalah perantara sedangkan pemberi kekuatan, kedudukan, kemuliaan, keberkahan, keselamatan, dan kenikmatan adalah Allah SWT. Sebagaimana suatu perumpamaan engkau makan, yang memberimu rasa kenyang pada hakekatnya adalah Allah SWT sedangkan nasi adalah perantaranya. Sekalipun engkau makan S5 piring, kalau Allah SWT tidak memberimu kenyang, maka engkau tidaklah merasa kenyang. Sekalipun engkau hanya makan sedikit, namun jika Allah SWT menghendaki engkau kenyang maka engkaupun merasa kenyang. Maka dari itu, marilah kita luruskan keyakinan bahwasannya tiada kekuatan melainkan dari Allah SWT (La haula wala guwwata illa billah). Sesungguhlah Dialah Allah, Dzat yang Maha Kuat, dialah yang berhak memberikah krkuatan ataupun melemahkan makhluk. Sesungguhnya tiada sesuatu yang terjadi melainkan atas izin Allah SWT. Bahkan daun jatuhpun tidaklah kebetulan melainkan Allah sudah mengatur waktunya sedemikian rupa sehingga daun jatuhpun atas izin Allah SWT.

 

RAHASIA-RAHASIA AYAT KURSI

(Surat al-Baqarah Ayat 255)

 

Dikutip dari kitab Khozinatul Asror Hlm. 146-149

 

  1. Syekh Muhyidin ibn al-Arabi t berkata : “Barangsiapa yang membaca ayat kursi sebanyak 170 kali maka ja akan mendapatkan derajat yang tinggi di kalangan manusia, dicintai, disegani dan dimuliakan oleh penguasa, dibukakan baginya pintu-pintu keberuntungan, diberi ilmu dan pikiran bijaksana lahir batin, manusia, Jin dan syetan ditaklukan baginya, dan jika ia akan diuji oleh orang “alim dengan banyak pertanyaan maka penguji itu seketika lupa dengan pertanyaannya.”

 

  1. Orang yang senantiasa membaca ayat kursi sebanyak 17 kali setiap selesai shalat fardhu maka ia akan dicintai oleh makhluk langit dan bumi, didengar perkataannya dan diterima perbuatannya, dicintai oleh teman dan disegani oleh lawan, dan senantiasa berada dalam perlindungan Allah I.

 

  1. Barangsiapa yang mempunyai kebutuhan tetapi tidak mempunyai jalan untuk datangnya rizki maka hendaklah membaca ayat kursi sebanyak 170 kali dan membaca :

 

Maka Allah akan menjadikannya kaya dan membukakan baginya jalan rizki yang disukainya.

 

  1. Jika suatu bangunan ditempati oleh Jin dan menginginkan supaya Jin itu pergi atau mati maka hendaklah membaca ayat kursi, dan mengulang-ulang kalau perlu sampai 70 kali pada lafadz :

 

(Khozinatul Asror : 147-149)

 

  1. Penulis kitab al-Latho’if al-Faridah Fi al-Asror al-Mufidah mengatakan : “Barangsiapa yang membaca ayat kursi 18 kali maka hatinya dihidupkan oleh Allah I dengan semangat tauhid, hatinya dilebarkan dengan kelembutan pikiran yang bijak, rizkinya diluaskan. Derajatnya ditinggikan, dan berwibawa setiap orang yang melihatnya.”

 

  1. Barangsiapa yang menulis ayat kursi di atas sesuatu, maka dia akan dijaga dari malapetaka dan dari kejahatan penjahat malam dan siang.

 

  1. Orang yang membaca ayat kursi sebanyak kalimatnya yaitu 50 kali pada air hujan dengan maksud supaya bertambah cerdas I0 dan wawasannya, kemudian meminum airnya maka I0 orang itu dan wawasannya akan bertambah.

 

  1. Orang yang membiasakan diri membaca ayat kursi sebanyak 50 kali tiap hari, maka tujuan dan cita-citanya akan tercapai.

 

RIYADHOH AYAT KURSI

(Khozinatul Asror :  151)

 

Syeikh Ahmad bin Ali al-Buni t berkata jika hendak mengamalkan do’a ayat kursi ini maka harus tawakkal kepada Allah I, mensucikan hati, tempat, pakaian, dan berniat yang ikhlas. Mulailah masuk ruang Khalwat (menyendiri), hari selasa waktu shalat shubuh, menyalakan dupa dan membaca do’a ayat kursi sebanyak 72 kali setiap selesai shalat fardhu. Semoga Allah I memberikan taufik-Nya, anda mengalami pengalaman berikut :  

 

  1. Malam pertama (malam rabu) akan mendengar seperti suara himar. Jangan takut karena tidak akan mengganggu.

 

  1. Malam kamis tengah malam akan mendengar suara telapak kuda. Jangan takut karena tidak akan mengganggu.

 

  1. Malam jum’at tengah malam, tiga ekor kucing warna merah, putih dan hitam akan masuk dari pintu dan keluar dari arah depan. Jangan takut, mereka tidak akan mengganggu karena do’a ayat kursi akan menjadi penghalangnya.

 

  1. Malam sabtu nyalakan dupa, baca do’a ayat kursi dengan menghadap kiblat, maka dinding akan terbelah dan muncul khadam ayat kursi berasal dari cahaya. Jangan takut dan dupa terus menyala, sampai khadam itu berkata : “Assalamu’alaikum wahai wali Allah”. Jawablah : “Wa’alaikumus slamaan warohmatullaahi wabarokaatuh. Dia berkata :  “Kamu mau apa dariku?” Jawablah :  “Saya ingin engkau menjadi pelayanku sepanjang umurku.” Dia akan berkata kepadamu :  “Ambillah cincin emas yang bertuliskan lafadz Allah ini, ini adalah perjanjian antara aku dengan kamu. Kalau kamu menginginkan kehadiranku pakailah cincin ini di tangan kananmu, bacalah do’a ayat kursi tiga kali dan katakanlah :  wahai malaikat kandiyas hadirlah dihadapanku.”

 

DO’A AYAT KURSI

(Khozinatul Asror :  151)

 

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang segala puji milik Allah yang mengurus seluruh alam, rahmat dan kedamaian semoga Allah limpahkan kepada pemimpin kami, Muhammad Saw, juga kepada keluarga dan sahabatnya. Ya Allah! sesungguhnya aku meminta dan menghubungkan diri kepada-Mu, ya Allah 3x wahai Maha penyayang 3x wahai Dia 3x wahaj Maha Pengurus 3x wahai Maha Pemimpin 3x wahai Dia 3x wahai Penolongku ketika aku do’aku, ya Allah 3x (Allah itu tiada tuhan kecuali Dia, Yang Maha Hidup Yang Maha Berdiri Sendiri) wahai Yang Maha Hidup wahai yang Menyatukan makhluk di bawah kelembutan dan Penaklikan-Nya aku meminta kepada-Mu agar menaklukan khadam ayat ini untuk membantuku dalam memenuhi kebutuhan wahai (zat Allah yang tidak pernah ngantuk dan tak tidur) tunjukanlah kepadaku kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus sehingga aku tenang dari gangguan caci-maki, tiada tuhan kecuali Engkau maha suci, sesungguhnya aku termasuk orang dzalim. Wahai (zat yang memiliki langit dan bumi, tidak ada yang bisa membantu di sisi-Nya kecuali dengan izin-Nya) Ya Allah tolonglah aku, kreatifkanlah aku dalam memenuhi keinginanku, tegukanlah perkataan, perbuatan dan pekerjaanku, dan berkahilah aku dalam keluargaku, wahai Zat (Yang Maha mengetahui segala yang ada dihadapan dan dibelakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sedikitpun dari ilmu-Nya) wahai Zat Yang Maha mengetahui isi hati manusia yang rahasia dan yang tampak, ya Allah aku meminta kepada-Mu agar Engkau menaklukkan khadam ayat agung dan do’a mustajab ini untukku menolong memenuhi kebutuhanku, Hayla 2x Jawla 2x Malaka 2x wahai Zat yang tak seorangpun bisa mengatur dalam kerajaan-Nya (kecuali dengan kehendakNya,kursi-Nya lebih luas daripada langit dan bumi) taklukanlah hamba-Mu, Kandiyas, sehingga dia. berbicara denganku dalam keadaan terbangun dan membantuku dalam memenuhi kebutuhanku, wahai Zat (yang tidak berat bagi-Nya memelihara langit dan bumi dan Dia Maha Tinggi dan Maha Agung) Ya Allah Maha Terpuji, ya Allah Maha Agung, ya Allah Maha Dipasrahi, ya Allah Maha Kuat, ya Allah Maha Tegas, jadilah Engkau penolongku dalam memenuhi sejuta kebutuhan, tidak ada daya dan upaya kecuali karena sebab Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Aku bersumpah kepadamu wahai Sayyid Kandiyas, jawablah aku olehmu dan pelayanmu, bantulah aku dalam semua urusanku dengan hak keagungan dan kebesaran yang engkau yakini dan dengan keagungan ayat ini dan karena pemimipin kami, Muhammad Saw.” (Khozinatul Asror :  151)

 

RAHASIA SURAT AL-WAOI’AH

Khozinatul Asror : 169

 

  1. Rasulullah r bersabda : “Barangsiapa yang membaca surat al-Wagi’ah 1 kali tiap malam maka dia selamanya tidak akan pernah terkena kemiskinan.”

 

  1. Rasulullah r bersabda : “Barangsiapa yang membaca surat al-Waqi’ah tiap malam maka ia selamanya tidak akan terkena oleh kemiskinan, surat alWagi’ah adalah surat kekayaan maka bacalah dan ajarkanlah kepada anakanakmu.”

 

  1. Syeikh Haqqiy an-Nazili t berkata : “Barangsiapa yang membaca surat alWagi’ah tiap hari sebanyak 40 kali selama 40 hari secara berturut turut, tidak ada hari yang terputus maka Allah I akan memberi dia rizki yang luas tanpa susah tanpa cape. Akan tetapi bagi yang tercapai dengan keutamaan surat alWagi’ah ini hendaknya tidak menceritakannya kepada orang lain kecuali kepada orang yang berhak.”

 

  1. Sebagian ulama berkata : “Jika surat al-Wagi’ah dibaca dalam 1 kali dan duduk sebanyak 41 kali, maka kebutuhannya akan dipenuhi terutama dalam meminta rizki.” (Syeikh Daggi al-Nazili, Khozinatul Asror : 169)

 

  1. Barangsiapa yang senantiasa membaca surat al-Wagi’ah 1 kali setelah Shalat shubuh setiap hari kemudian membaca sebanyak 10.00 kali, maka tidak akan lewat satu tahun kecuali Allah I sudah membuatnya kaya, tidak butuh kepada semua manusia. (Syeikh Abu Hayy al-Marzuku, al-Jawahir alLamma’ah, him. 90)

 

RAHASIA SURAT YASIN

(Khozinatul Asror :  167-168)

 

  1. Nabi bersabda : “Barangsiapa yang membaca surat Yasin pada suatu malam karena mengharapkan keridhoan Allah I maka dosanya diampuni Allah I, maka bacakanlah di samping orang yang meninggal di antara kamu.”

 

  1. Nabi r bersabda : “Barangsiapa yang membaca surat Yasin setiap malam kemudian ia mati maka ia mati dalam keadaan syahid.”

 

  1. Nabi r bersabda : “Bacalah surat Yasin karena di dalam surat Yasin itu ada 20 keberkahan. Jika dibaca oleh orang yang lapar pasti dia menjadi kenyang, jika dibaca oleh orang yang tak punya pakaian maka pasti dia mempunyai pakaian, jika dibaca oleh orang yang lajang maka pasti dia akan menikah, jika dibaca oleh orang yang di penjara maka pasti ia dibebaskan, jika dibaca oleh orang yang dalam perjalanan maka pasti ada yang menolongnya, jika dibaca oleh orang yang kehilangan barang maka pasti dia menemukannya, jika dibacakan kepada orang yang mati maka dia pasti diringankan dari dosanya, jika dibaca oleh orang yang kehausan maka pasti dia puas minum, dan jika dibaca oleh orang yang sakit maka pasti dia sembuh.”

 

  1. Nabi r bersabda : “Surat Yasin tergantung niat dibacanya.”

 

  1. Nabi r bersabda : “Barangsiapa yang menulis surat Yasin (kemudian dimasukan kedalam air) dan meminumnya, maka dia memasukkan ke dalam mulutnya seribu obat, seribu keyakinan, seribu kasih sayang, dan dicabut dari orang itu semua penyakit badan dan penyakit batinnya.”

 

  1. Barangsiapa yang menulis surat Yasin dengan air bunga dan minyak Za’faran 7 kali, kemudian meminumnya selama 7 hari, setiap hari meminumnya 1 kali, maka dia akan mengingat apa yang didengarnya, akan mengalahkan saingannya, dan akan tampak berwibawa. (Khozinatul Asror : 167-168)

 

RAHASIA SURAT AL-FATH

 

  1. Nabi r bersabda : “Barangsiapa yang membaca surat al-Fatah pada awal bulan puasa maka dia akan dilindungi Allah I pada tahun itu.”

 

  1. Barangsiapa yang membaca surat al-Fatah setiap hari maka dia akan membaiat Rasulullah r dalam mimpinya, mendapatkan pahala baiaturidhwan, dibukakan baginya kekayaan dunia dan akhirat yang tertutup baginya. Jika dibaca oleh orang yang lemah maka pasti menjadi kuat, jika dibaca oleh orang yang hina dan kalah maka pasti menjadi mulia dan menang, jika dibaca oleh orang yang kesulitan atau berhutang maka pasti menjadi mudah dan hutangnya terbayar, atau bingung maka pasti bingungnya menghilang karena kemurahan Allah I dan dengan rahasia surat al-Fatah ini.

 

  1. Sebagian ulama berkata : “Untuk mendapatkan yang diinginkan dan menolak yang ditakutkan bacalah surat al-Fatah selama tiga hari, lima hari atau tujuh hari berturut-turut sebanyak 21 kali atau 41 kali.”

 

  1. Imam Fakhruddin al-Razi t berkata : “Orang yang membaca surat al-Fatah setelah shalat fardhu jum’at dan sunat jum’at sebanyak 7 kali, kemudian membaca sebanyak 487 kali diulang-ulang pada hari berikutnya setiap selesai shalat dzuhur sampai hari jum’at berikutnya, maka maksud dan tujuannya pasti tercapai dan semua keinginannya terkabul berkat karunia dan kedermawaan Allah I dan berkat rahasia surat al-Fatah.”

 

  1. Ketika surat al-Fatah diturukan, Rasulullah r bersabda : “Sesungguhnya telah diturunkan kepadaku sebuah surat yang lebih aku cintai dari pada dunia dan segala isinya.”

 

KEUTAMAAN SURAT ALAM NASYROH

FADHILAH SURAT ALAM NASYROH

Kitab khozinatul Asror. Hal-194

 

  1. Barang siapa membaca surat alam nasyrah maka laksana sowan pada Rosulullah yang mana Rosulullah dalam keadaan susah maka rosulullah menjadi bergembira.

 

  1. Barang siapa membaca surat alam nasyrah setiap habis shalat lima waktu maka Allah memudahkan urusannya dan melapangkan atau menghilangkan kesedihannya dan mendapatkan rizki dari jalan yang tidak di sangka-sangka.

 

  1. Sebagian Ulama’ berkata membaca surat alam nasyroh itu memudahkan rizki, melapangkan dada, menghilangkan kesulitan dalam segala urusan dan menghilang rasa malas dalam beribadah dan kegagalan dalam mata pencaharian.

 

  1. Bila di baca 9 kali setiap habis shalat 5 waktu maka Alloh melepas kesulitannya dan memudahkan rizqinya.

 

  1. Bila di baca 40 kali setiap habis shalat 5 waktu selama 7 hari secara terus menerus maka Allah menjadikan dia kaya.

 

  1. Bila punya kesulitan urusan dunia atau akhirat maka shalat sunah dua roka’at setelah salam menghadap giblat sambil membaca surat alam nasyroh sebanyak hitungan hurufnya surat alam nasyroh tersebut kemudian berdo’a minta di kabulkan hajatnya insya Allah hajat tersebut terkabul.

 

  1. Bila dibaca setiap hari pada waktu dhuha sebanyak 200 kali maka akan melihat keistimewan yang aneh dan rahasia / kelainanan yang mengherankan.

 

KEUTAMAAN SURAT AL-QODR

 

DO’A APABILA MEMPUNYAI SESUATU YANG BARU SUPAYA BERKAH dan BANYAK RIZKI

 

(Khozinatul Asror :  195/ 173)

 

  1. Sebagian masyayikh berkata : “Barangsiapa yang membaca surat al-Qodar, al-Kafirun dan al-Ikhlash pada air yang suci masing-masing 11 kali kemudian menyiramkannya pada baju atau barang yang baru, maka orang itu akan senantiasa ada dalam keberkahan dari Allah I selama memakainya.”

 

  1. Barangsiapa yang membaca surat al-Qodar, al-Kafirun, dan al-Ikhlash masing-masing dibaca sebanyak 36 kali pada air yang suci kemudian menyiramkannya pada baju atau barang yang baru, maka orang itu akan senantiasa dalam rizki yang luas pemberian dari Allah I selama memakainya. (Khozinatul Asror : 173/ 195)

 

RAHASIA SURAT AL-QODAR (Khozinatul Asror :  174)

 

  1. Nabi r bersabda : “Barangsiapa yang membaca surat al-Qodar 100 kali maka Allah 1 memasukan nama-Nya ke dalam hati orang itu dan setiap kebutuhannya dipenuhi.”

 

  1. Barangsiapa yang membaca surat al-Godar 1000 kali pada hari jum’at maka dia tidak akan mati kecuali terlebih dahulu bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad r.”

 

  1. Nabi r bersabda kepada sahabatnya : “Apakah kamu sekalian menginginkan benteng antara kamu dengan iblis seperti benteng Ya’juj dan Ma’juj? Mereka menjawab : “Ya, wahai Rasulullah r Beliau bersabda :  “Bacalah surat al-Qodar 3 kali setelah shalat magrib dan shubuh sebelum beranjak dari duduk selesai shalat, kemudian bacalah do’a

 

  1. Barangsiapa yang memegang ubun-ubun anaknya atau isterinya dibarengi membaca surat al-Qodar maka Allah I akan memperlibatkan baginya pada anak atau isterinya itu hal-hal yang disukainya.

 

  1. Rasulullah r bersabda : “Barangsiapa yang membaca surat al-Qodar maka dia mendapatkan pahala seperti pahala bulan puasa dan pahala beribadah di malam lailatul qodar.”

 

  1. Barangsiapa yang membaca surat al-Qodar 11 kali dan al-Kafirun 11 kali pada air yang suci kemudian air itu disiramkan kepada baju yang baru maka orang senantiasa akan hidup dalam keadaan berkah selama masih memakainya.

 

  1. Barangsiapa yang mempunyai kebutuhan penting maka hendaklah membaca surat al-Qodar sebanyak 41 kali kemudian berdo’a 41 kali dengan do’a ini, maka kebutuhannya akan dipenuhi.

 

  1. Barangsiapa yang berangkat usaha dan membaca surat al-Qodar maka ketika pulang dia akan gembira hati dan kebutuhannya terpenuhi. (Khozinatul Asror : 174)

 

RAHASIA SURAT AL-KAUTSAR

(Khozinatul Asror :  174)

 

  1. Barangsiapa yang membaca surat al-Kautsar sebanyak 3000 kali di tempat menyendiri dengan niat mengalahkan musuh maka Allah akan mengalahkan musuhnya, atau untuk mengeluarkan seseorang dari penjara maka Allah I akan mengeluarkannya dari penjara.

 

  1. Membaca surat al-Kautsar adalah 10.000 kali untuk setiap keinginan terutama dalam rizki, harta, jabatan, gaji, membuka kebaikan, dan penampakan yang gaib. (Khozinatul Asror : 174)

 

RAHASIA SHALAWAT

 

  1. Nabi bersabda r : “Barangsiapa membaca shalawat kepadaku sebanyak 100 kali maka Allah I akan memenuhi kebutuhannya 100 kebutuhan 70 di akhirat dan 30 di dunia.”

 

  1. Nabi r bersabda : “Barangsiapa yang memperbanyak shalawat kepadaku maka dia akan dijadikan kaya oleh Allah I, setelah itu tidak akan terkena oleh kemiskinan.”

 

  1. Iman Suyuthi t berkata : “Memperbanyak shalawat kepada Nabi r memperbanyak rizki, keberkahan, kebutuhan dipenuhi, bingung dan susah dihilangkan. Semuanya sudah dibuktikan oleh ulama salaf dan ulama khalaf.”

 

  1. Jika orang beriman diuji oleh musibah, penyakit, bingung atau susah, atau mencari jabatan, kedudukan, atau diuji oleh kemiskinan dan kehinaan, atau dipecat dari jabatannya dan ingin meraihnya kembali, atau ditimpa musibah dari langit atau dari bumi dan ia ingin menolaknya maka hendaklah membaca shalawat siang malam, maka dengan keberkahan shalawat ia akan mendapatkan keinginannya.

 

  1. Menurut Syeikh Haggiy an-Nazili t, shalawat itu jumlahnya mencapai empat ribu macam, yang terkenal diantaranya shalawat Nariyah. Shalawat Adrikni, Shalawat Munjiyah, dan Shalawat Nabi.

 

  1. Barangsiapa yang berkumpul dalam satu majlis, bergotong royong bersama-sama mambaca shalawat Nariyah sebanyak 4444 kali maka keinginan mereka akan tercapai sesuai dengan do’a masing-masing.

 

  1. Imam Daenuri t berkata : “Barangsiapa yang membaca shalawat Nariyah sebanyak 11 kali setiap selesai shalat fardhu maka rizkinya akan terus mengalir tidak terputus, memperoleh derajat yang tinggi dan negeri yang kaya.”

 

  1. Barangsiapa yang membiasakan membaca shalawat Nariyah setiap hari 100 kali maka ia akan mendapatkan maksud tujuannya melebihi keinginannya.

 

SHALAWAT MUNJIYAH

 

“Ya Allah limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, kesejahteraan yang menyebabkan Engkau membebaskan kami dari segala kesusahan dan kesulitan, Engkau penuhi semua kebutuhan kami, Engkau bersihkan kami dari segala kejelekan, Engkau angkat derajat kami dengan derajat yang tinggi di sisi-Mu, Engkau sampaikan kepada kami keinginan-keinginan yang paling penting, dari semua kebaikan ketika masih hidup dan ketika telah meninggal.”

 

SHALAWAT NABI

 

“Ya Allah berikanlah rahmat kepada pemimpin kami, Muhammad, dan kepada keluarganya”

 

SHALAWAT NARIYAH

 

“Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kesalamatan yang sempurna kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang semoga terlepas semua buhul karenanya, dibebaskan dari segala kesusahan, terpenuhi segala kebutuhan, tercapai segala kebahagiaan dan meninggal dengan membawa iman (husnul khotimah) serta dianugerahi rahmat karena keagungan Allah yang maha mulia, juga kepada keluarganya dan sahabatnya dalam setiap kedipan mata dan tarikan nafas sebanyak pengetahuan yang Engkau miliki.” (Khozinatul Asror : 178)

 

Khozinatul Asror (hlm. 179)

 

Dalam kitab Khozinatul Asror (hlm. 179) dijelaskan, “Salah satu shalawat yang mustajab ialah Shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan Shalawat Nariyah karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah).”

 

“Shalawat ini juga oleh para ahli yang tahu rahasia alam diyakini sebagai kunci gudang yang mumpuni : . .. Dan imam Dainuri memberikan komentarnya :  Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat (Fardhu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rizekinya tidak akan putus, di samping mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan orang kaya.” Agar bermanfaat, membacanya harus disertai keyakinan yang kuat, sebab Allah itu berada dalam prasangka hambanya. Inilah pentingnya punya pemikiran yang positif agar doa kita pun terkabul. Meski kita berdoa tapi tidak yakin (pikiran negatif) maka bisa dipastikan doanya tertolak.

 

Inilah bacaan sholawat nariyah yang terkenal itu :

 

Artinya : “Ya Allah Tuhan Kami, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan ‘yang Sempurna atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW. Semoga terurai dengan berkahnya segala macam buhulan/ ikatan, dilepaskan/ lenyap dari segala kesusahan, ditunaikan/ dikabulkan segala macam hajat, tercapai segala keinginan dan khusnul khotimah, dicurahkan hujan rahmat dengan berkah pribadinya yang mulia/yang pemurah. Kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna itu, semoga Engkau limpahkan juga kepada para keluarga dan sahabatnya setiap kedipan mata dan hembusan nafas, bahkan sebanyak pengetahuan/ ilmu Engkau, Ya Alloh Tuhan semesta alam”

 

Dalam kitab terjemahan Afdhal al Salawat ‘ala Sayyid as Sadat karangan Yusuf bin Ismail an Nabhani (diterjemahkan oleh Muzammal Noer dengan judul Bershalawat untuk mendapat keberkahan hidup, dengan penerbit Mitra Pustaka, Cetakan I Desember 2003 hal 302), Imam Ad Dinawari berkata :

 

Siapa saja membaca shalawat setiap selesai sholat sebanyak 11 kali dan ia menjadikannya sebagai bacaan rutin maka rizkinya tidak akan pernah putus dan ia mendapatkan derajat yang tinggi.

 

Diriwayatkan juga Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi. Seperti tersebut dalam hadits, beliau bersabda :  Hidupku, juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan, amal-amal kalian disampaikan kepadaku, jika saya tahu amal itu baik, aku memujii Allah, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada Allah. Hadits riwayat al-Hafizh Ismail al-Gadhi, dalam bab Shalawat ‘ala anNary. Imam Haitami menyebutkan dalam kitab Majma’ az-Zawaid, ia menganggap shahih hadits di atas.

 

Hal ini jelas bahwa Rasulullah memintakan ampun umatnya di alam barzakh. Istighfar adalah doa, dan doa untuk umatnya pasti bermanfaat. Ada lagi hadits lain :  Rasulullah bersabda :  Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa menjawab salam itu. (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi, dan sanadnya shahih).

 

SHALAWAT ADRIKNI

 

“Rahmat dan kedamaian untukmu wahai pemimpinku Rasulullah, raihlah tanganku, upayaku sedikit, tercapaikanlah aku.”

 

RAHASIA SHOLAWAT YANG MAMPU MENEMBUS 360.000 PENGHALANG TERSAMPAINYA DOA

 

YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH

 

Di nukil dari terjemahan kitab Khozinatul Asror (Syeikh Al-Ustadz Muhammad Haqqi An-Nazili) Hal 181 di dalam Bab Rahasia Sholawat mengatakan :  Sholawat merupakan puncaknya Asma’, Wirid, Dzikir, Azimah, mantra sakti yang kalau Kita berdo’a dengan Ajian apapun kalau tidak di . dahului dan di tutup dengan membaca Sholawat maka Do’anya orang tsb akan tehijab /terhalang.

 

Di dalam 1 Riwayat dikatakan Do’a seseorang untuk sampai kepada Alloh Hijabnya / Penghalangnya berjumlah 360 ribu Hizab, dengan apa kita membuka Hijab/Penutup yg berjumlah 360,000 tsb

 

Tentulah tidak ada bacaan yang lain tanpa terkecuali, kecuali Membaca Sholawat kepada Baginda RosullullohS.A. W, Karena tidak akan ada Ilmu apapun di dunia ini apabila Allah tidak menciptakan Nabi kita Rosuulalloh S.A.W, banyak terdapat pada Hadist-Hadist yg Mashur bahwa Sesuatu yang mula pertama diciptakan Alloh S.W.T ialah NUR yang tersimpan pada diri Nabi Muhammad, Maka NUR insan tercinta inilah Makhluq pertama muncul di Alam semesta daripadanya bercabang keseluruh wujud ini Ciptaan demi Ciptaan, Dalam satu Hadist Shohih di terangkan, Hadist Diriwayatkan Oleh Abdurrozzaq dengan sanadnya sampai pada Jaabir bin Abdulloh Al-Ansori R.A”.

 

Bahwasanya Jaabir Bin Abdullah Al-Ansori pernah bertanya Pada Rosululloh SAW “Demi Ayah dan ibuku wahai rosululloh beritahukanlah padaku tentang sesuatu yang Alloh S.W.T ciptakan sebelum segalanya diciptakan” Rosululloh Menjawab “Wahai Jaabir sesungguhnya Alloh S.W.T telah menciptakan Nur Nabimu : Muhammad dari Nurnya sebelum sesuatu yang lain. Dan di dalam Hadist yg di riwayatkan olehAbu Hurairoh Rosululloh S.A.W bersabda  : ” Aku adalah yang pertama di antara para Nabi dalam Penciptaan, Namun yang terakhir dalam ke rasulan”,

 

Jadi seyogianyalah kita Bertawassul kepada Rosullloh S.A.W dengan memperbanyak amalan Sholawat dengan redaksi manapun atau membaca hatinya sholawat “YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH” dimanapun dan kapanpun dalam setiap naik turunnya nafas agar semua hajat2 kita baik Dunia, Agama, Akhirat di ijabah oleh Alloh S.W.T dan yg terutama sekali adalah Syafa’at Rosululloh S.A.W

 

YAA SYAFPAL-KHOLQISH -SHOLAATU WASSALAAM”ALAIKA NUUROL KHOLQI HAADIYAL ANAAM WA ASHLAHUU WA RUUHAHU ADRIKNII””FAOODH DHOLAMTU ABADAWWAROBBINII WA LAISA LII YAA SAYYIDII SIWAAKA”FA-IN TARUDDA KUNTU SYAKHSON HAALIKAA

 

Duhai Kanjeng Nabi pemberi Syafa’at makhlug Kepangkuan-MU sholawat dan salam kusanjungkan “Duhai Nur cahaya makhluq , pembimbing manusia”

 

Duhai unsur dan jiwa makhlug,bimbing dan didiklah diriku ” Maka sungguh aku manusia yang dholim selalu tiada arti diriku tanpa engkau Duhai Yaa Sayyidii ” jika engkau hindari aku (akibat keterlaluan berlarut-larutku), pastilah aku akan hancur binasa.

 

Semoga bermanfaat dan mendapat keberkahan. Aamiin.

 

Aurad Surat

“KHOZINATUL ASROR’” halaman 188

 

Di sebutkan dalam kitab “KHOZINATUL ASROR” halaman 188 bahwa ada suatu wirid yg berfaidah untuk menghasilkan keinginan, mendatangkan hajat, menolak bencana, mengalahkan musuh dan meninggikan derajat. wirid ini telah di sepakati oleh sayyid ja’far shadig, abu yazid al busthami, abu hasan al hirgani dan imam-imam yg lainnya tentang faidah yg agung dan rahasianya yg mentakjubkan untuk mendatangkan hajat mereka telah mengamalkannya dan terbukti kemujarabannya. wiridnya adalah :

 

1.ISTIGHFAR (100 x)

2.AL FATIHAH (7x)

3.SHALAWAT (100 x)

4.ALAM NASYROH (79x)

5.AL IKHLAS (1001x)

6.AL FATIHAH (7 x)

7.SHALAWAT (100 x)

 

Kemudian memohon kepada ALLAH.SWT apa hajatnya dan kebutuhan yg di perlukan,maka dengan izin ALLAH TA’ALA hajatnya di kabulkan,tidak lebih dari 4 hari. dan kalau wirid ini jika di lakukan setiap hari secara rutin hingga 7 hari, maka lebih mujarrab.

 

wallohu a’lam.

 

Dalam kitab Khozinatul Asrar susunan Syaikh Haggi Nazili, saya tidak menemukan istilah Yasin Fadhilah, ketika membahas “Babul Ahadits asShahihah al-Waridah fi Fadha’ili Surat Yasin wa Bayani Khawashiha”. Salah satu yang dikemukakan Syaikh Haggi Nazili adalah pengamalan membaca surat Yasin dengan metode begini :  

 

  1. Dimulai ayat 1 (Yasin) dibaca 7, 11, 21, atau 41 kali.
  2. Pada ayat “Dzalika tagdirul Azizil Alim” dibaca 14 kali.
  3. Pada ayat “Salamun goulan min Rabir Rahim” dibaca 16 kali.
  4. Pada ayat “Awalaisal ladzi…bala” dibaca 4x.
  5. Sampai akhir surat, sampailah terkumpul 41 kali (kalau memakai awal Yasin dengan 7 x) : dan yang membaca dengan tartib ini, dengan diulang 7 kali, akan terkabul maksud dan hajatnya (Khazinatul Asrar, hlm. 190).

 

PENGOBATAN DENGAN WIRID MALAIKAT HAMALATUL “ARSY

 

Tatacara :

1.shalat hajat 2 raka’at

2.tawassul umum atau yg di kuasai.

3.siapkan air zam-zam atau air putih biasa secukupnya.lalu bacakan :

— al fatihah 7 x

— alikhlas 7 x

— al falaq 7 x

—annaas7x

— ayat kursi 7 x

 

lalu baca wiridnya :

 

BISMILLAHI ROBBIYALLOH HASBIYALLOH,TAWAKKALTU ‘ALALLOH II TASHOMTU BILLAH FAWWADHTU AMRI ILALLOH MASYA ALLAH LA QUWWATA ILLA BILLAH (100 x)

 

Kemudian minumkan air tersebut pada yg sakit.dan akan lebih baik lagi jika di amalkan selama 7 hari berturut-turutinsya Allah segala penyakit lahir batin,medis atau non medis,lama atau baru.akan memperoleh kesembuhan dari ALLAH.SWT.sehingga kembali sehat jasmani maupun rohani.

 

Torekoh Attaqoh Sugro

 

Assalaamu’alaikum…….

 

Attaqoh sugro adalah pembebasan hak kecil seorang hamba kepada Alloh SWT, jika anda sering lalai dalam menjalankan perintah-perintah Alloh dan sering melanggar apa-apa yang dilarang Alloh, maka dosa-dosa itu akan menumpuk menjadi besar , sehingga menjadi belenggu hati dan berdampak pada kesulitan-kesulitan hidup yang tak kunjung usai.

 

Yang terjadi biasanya sulit mencari rizgi, banyak di hantam masalah dengan tiba-tiba yang tidak kunjung usai. Jika anda sudah berusaha dengan maksimal berbagai macam cara sudah di lakukan namun tidak ada hasilnya sama sekali, apalagi hasil yang memuaskan, justru malah bertambah masalah dan rizgi semakin seret bin mampet, kemudian dalam kehidupannya selalu diselimuti berbagai macam kesusahan yang bertubi-tubi bahkan sampai jungkir balik hingga hidupnya menjadi bangkrut. Yang di maksud bangkrut di sini adalah bangkrut secara duniawi dan bangkrut secara ukhrowi (Hakekatnya bangkrut)

 

Kelak ia akan menghadapi berbagai kesusahan, misalnya suatu masalah yang dihadapi belum usai sudah datang lagi masalah dan kesulitan menimpanya terus menerus seperti itu seterusnya. Sehingga menimbulkan rasa jenuh/bosan yang membuahkan sikap putus asa dari rahmat Alloh SWT. Apabila sudah masuk pada ranah ini (putus asa), kemudian tidak segera di obati maka setanlah yang berperan di dalam jiwa dan raga anda, maka ia termasuk pada golongan manusi yang dikuasai tipu daya iblis, menjadi manusia yang celaka hidup di dunianya dan celaka di akhiratnya, inilah yang di sebut dengan hakekatnya bangkrut. Naudzubillahimindzalik

 

Hal ini di sebabkan oleh dosa-dosa yang di biarkan tidak lekas di tobati, sehingga dosa-dosa tersebut menjadi besar dan membelenggu jiwa dan raganya, yang menjadikan sabab tertutupnya pintu rahmat dan pertolongannya Alloh SWT, jauh dari yang namanya BERKAH, yang di sebabkan efek samping dosa-dosanya yang belum di tobati tersebut sehingga secara tidak di sadari menjauhkan dirinya dari rahmat Allah Alloh, maka otomatis Alloh menutup pintu-pintu keberkahan rizginya akibat belenggubelenggu dosanya yang sudah begitu banyak, yang belum ditobati selama hidupnya.

 

Maka dari itu dengan wasilah attagoh sugro ini insyaAllah menjadi suatu sabab alat eling bermuhasabah untuk bertaubat, mensucikan jiwa dan raganya dengan mentauhidkan Alloh SWT dalam rangka membebaskan hakhaknya kepada Alloh SWT, yang di akibatkan dari dampak dosa-dosanya seorang hamba yang lalai, yang membelenggu jiwa raganya, baik itu dosadosa yang di sadari maupun efek dosa-dosa yang tidak di ketahui selama hidupnya

 

Attaqoh sugro ini adalah salah satu cara membebaskan hak-hak kecil kepada Alloh dari belenggu-belenggu dosa seorang hamba dari kecerobohan hidupnya dan kelalainnya kepada Alloh, maka dari itu dengan wasilah melaksanakan Attaqoh sugro ini dengan izin Alloh belenggu-belenggu dosanya yang menjadi penghalang akan terbuka kembali pintu-pintu menuju rahmat Alloh, secara perlahan terus menerus melakukan Attaqoh sughro maka Alloh SWT secara otomatis niscaya mengampuni dosa-dosanya dan membebaskan hak-haknya baik di dunia maupun di akhirat, dan Alloh bukakan hijab-hijab dosanya sehingga mendatangkan sabab turunnya maghfiroh dan rahmatnya Alloh serta pertolongan Alloh bagi yang sungguhsungguh melaksanakan Torigoh attaqoh sugro ini

 

Attaqoh sugro ini sanadnya sampai kepada Rosululloh SAW, Diriwayatkan dari Aisyah ra. Ia berkata :  Rasulalloh SAW bersabda :  barang siapa yang melaksanakan Attaqoh sugro dengan membaca “laa ilaaha illalloh” sebanyak tujuh puluh ribu kali, maka berarti ia menebus (siksaan api neraka) dengan bacaan tersebut dari Alloh “Azza wajalla dan begitu juga hal ini bisa dilakukan untuk orang lain.

 

berdzikir dengan mengucapkan Laa ilaaha illalloh 70.000 x

(Khazinah al-Asror, hal.188)

 

Diriwayatkan bahwa syekh Abu Al rofi A-malaqi, berada di jamuan makanan dan beliau telah berdzikir dengan mengucapkan Laa ilaaha illalloh 70.000x kemudian di jamuan tersebut terdapat seorang pemuda ahli kasyaf. Ketika pemuda itu akan mengambil makanan tiba-tiba ia mengurungkan mengambil makanan itu, lalu ia ditanya oleh para hadirin “mengapa kamu menangis”? ia menjawab, saya melihat neraka jahanam dan melihat ibu saya di dalamnya. Kemudian Syekh Abu Al-rofi’, berdoa di dalam hatinya “Yaa Alloh, sungguh engkau mengetahui bahwa aku telah berdzikir Laa ilaaha illalloh 70.000x dan aku berwasilah dengan amaliah membaca kalimah Laa ilaaha illalloh 70.000x tersebut untuk membebaskan hak ibu pemuda ini dari siksa neraka”. Kemudian setelah itu pemuda tersebut berkata :  “Alhamdulillah, sekarang saya melihat ibu saya telah keluar dari neraka, namun saya tidak tahu apa sebabnya”. Pemuda itu merasa senang dan kemudian makan bersama dengan para hadirin.

 

Dzikir Laa ilaaha illalloh 70.000x dinamakan attagoh sugro (pembebasan hakhak kecil kepada Alloh agar terbebas dari siksa neraka), sedangkan membaca surat al-Ikhlas jika dibaca 100.000x dinamakan attagoh kubro (pembebasan hak-hak besar kepada Alloh dan hak-hak besar kepada mahluk hak adami dari siksa api neraka). Hal tersebut bias di lakukan waktunya tanpa batas, walaupun dalam melaksanakan membacanya di cicil selesai sampai beberapa tahun. (Syarah al-Futukhat al-Madaniyah Bihamisyi Nasha’ih al-Ibad, hal.22) Dzikir Attagoh sugro dengan membaca kalimat tauhid “ Laa ilaaha illalloh sebanyak 70.000x merupakan dzikir untuk menebus &amp, memerdekaan diri sendiri atau bisa untuk orang lain (ayah/ibu/kakek/nenek/anak) dari siksaan Allah SWT di neraka. (nerakanya dunia secara maknawi kesusahan yang tanpa mendapatkan rahmat pertolongan Alloh atau nerakanya di akhirat)

 

Tahapan pertama laksanakan terlebih dahulu attagoh sugro, membaca kalimah tauhid

 

“Laa ilaaha illalloh” 70.000x, membacanya boleh dengan cara dicicil semampunya saja, kemudian nanti di jumlahkan sampai akumulasi hitungan 70.000x. Misalnya anda membacanya setiap selesai sholat 5 waktu di baca 100x berarti sehari semalam anda mendapatkan jumlah total hitungan 500x, anda catat saja dalam buku kecil sampai akumulasi 70.000x. Apabila anda mampu membacanya lebih banyak maka lebih baik, lakukanlah sesuai kemampuan diri anda saja secara bertahap yang penting anda mampu melakukannya hingga mencapai 70.000x, mau dalam waktu seminggu, 2 minggu, 3 minggu, bahkan sampai waktu bulanan atau tahunan terserah anda, atur dan siasati saja waktunya yang penting terlaksana dengan baik

 

Tata caranya bisa di lakukan setelah sholat 5 waktu, setelah solat qodo apabila punya sholat yang sering di tinggal secara sengaja, setelah solat duha, setelah solat hajat, solat tahajjud atau diluar itu boleh dilakukan pada waktu-waktu luang di pagi hari, siang hari, sore, hari, malam hari, bahkan tengah malam, namun kondisi anda harus dalam keadaan bersuci memiliki wudu. Sebelum memulainya maka niatkan seperti ini 1x :  

 

“Bismillaahirrohmaanirrohiim seja aku taubat, seja aku ibadah melaksanakan attaqoh sugro lillaahita’ala”

 

Kemudian di lanjutkan dengan membaca kalimah tauhid “Laa ilaaha illallooh”, cara berzikirnya mohon di perhatikan cara berzikir ma’rifat yang saya sampaikan pada bab Muqoddimah zikir ma’rifat, dan ketika sedang berzikir kalimah toyyibah pada bagian yang di bold garis miring “Laa ilaaha illallooh…” semua apa-apa yang ada di dalam hati keluarkan kecuali hanya Allooh, segala urusan apapun seperti masalah rizgi, harta, kekayaan, rumah, mobil, hutang. hutang dll jangan di simpan di dalam hati, karena apapun urusan duniawi tempatnya di luar hati, bukan di tempatkan di dalam hati. Satu hal saja yang perlu anda tanamkan di dalam hati anda yaitu mentauhidkan Alloh aza wajalla ketika sedang berzikir “Laa ilaaha illallooh”, artinya hati anda harus bersih dan memiliki sinyal yang kuat agar sampai kepada Alloh, dan semua perkara urusan duniawi cukup simpan di dalam genggaman kedua tangan anda.

 

Apabila hal ini diperhatikan dengan baik dan di latih dalam zikiran anda, serta konsisten dalam muamalahnya, maka dengan izin Alloh apapun kesenangan duniawi yang anda cari akan mencari anda, bukan anda yang disibukan oleh dunia untuk mencari kesenangan dunia, sebab anda mampu menempatkan Alloh di dalam hati anda yang memilki semua sumber kesenangan duniawi.

 

Maka Alloh SWT akan memperhatikan segala urususan-usrusan anda dan mencukupi kebutuhan hidup anda dengan cara-cara Alloh yang serba penuh kejutan dan kebahagiaan yang belum anda pernah rasakan sebelumnya.

 

Cara-cara tersebut adalah salah satu cara istilah ilmu memelet dunia secara bathiniyah. Setiap anda selesai membaca kalimah tauhid “Laa ilaaha illalloh”” dalam satu majlis

 

kemudian di tutup dengan membaca doa attagoh sugro di bawah ini sebanyak 3x :  

 

Bismillaahirrohmaanirrohiim Alloohumma innii isytaroitu nafsii bi-awaabil ‘ataqotish-shugro fa’tiqni minannaari birohmatika yaa arhamarroohimiin

 

Amalkan dengan baik dan istigomah serta konsisten maka dengan izin Alloh anda akan menyaksikan keajaiban-keajaiban pertolongan Alloh SWT secara live oleh mata kepala anda sendiri, Alloh akan datangkan sabab-sabab darimana saja yang Alloh kehendaki untuk anda

 

Apabila anda sudah tuntas melaksanakan attaqoh sugro sampai hitungan akumulasi 70.000x yang akan datang, maka mohon memberikan kabar dan laporan untuk saya agar nanti saya bantu doakan secara khusus naik level berikutnya untuk melaksanakan attagoh kubro beserta

 

Qosam Alkausar Menarik Rezeki Harta Benda & Untuk Segala Keinginan

 

Assalaamu’alaikum…..

 

Qosam Al-Kausar ini memiliki keutamaan faidah yang sangat agung, yang di terjemahkan dari beberapa sumber kitab hikmah klasik kuno, diantaranya adalah sebagai berikut ini :  

 

  1. Kitab Hikmah Sihru Binujum, karya Syeikh Sayyid Al-Husaini Alfalakii

 

  1. Kitab Hikmah Khozinatul Ashror, karya Al-Ustad Sayyid Muhammad Hagin nazili

 

  1. Kitab Hikmah Bahrul Ma’aarif, karya Syeikh Imam Ahmad bin Ali Al-Buniy Secara harfiyah Al-Kausar adalah kenikmatan yang banyak karena keagungan yang tinggi nilainya sebagai salah satu bentuk nikmat alam surgawi, Al-Kausar adalah telaga sungai besar di dalam surga yang di berikan Allah SWT secara khusus kepada baginda Nabi Muhammada SAW.

 

Apabila anda mengetahui rahasia doa qosam kemudian mengamalkannya dengan niat karena Allah dan bertabaruk ngalap berkah , maka Allah akan memberikan karunia kenikmatan yang banyak yang tidak terhitung, baik untuk hajat urusan dunia maupun hajat urusan akhirat

 

Ketahuilah saudaraku bawsawanya doa Qosam ini kalimatnya cukup pendek dan pengamalannya cukup sederhana tidak perlu di puasai, cukup di amalkan setiap bada sholat wajib dan malam hari saja 4x paling banyak 41x. Dan di dalam doa surat dan Qosam Al-Kausar ini Allah telah mewakilkan 5 Malaikat khodam ruhani di dalamnya, dengan nama-nama malaikat dari bahasa Suryaniyah, mohon maaf nama-nama khodamnya tidak saya publikasikan karena sifatnya rahasia

 

Apabila doa ini di amalkan dengan tata cara yang benar dengan petunjuk-petunjuk sebagaimana yang telah di terangkan di dalam kitab yang telah di jelaskan di atas, maka doa ini insyaAllah dapat di jadikan sebagai wasilah yang berfaidah sangat agung di antaranya adalah :  

 

Ilmu Qosam Ayat Kursi

 

Assalaamu’alaikum……

Pada kesempatan ini saya ijazahkan Ilmu hikmah yang tingkat tinggi multi fungsi yang sedang banyak di cari-cari oleh para pecinta ilmu hikmah, yaitu Ilmu Oosam Ayat Kursi Maghribi, yang mana karomah-karomah rahasianya sangat di rahasiakan bahkan di sembunyikan, sehingga tidak mudah untuk menemukan rahasia-rahasia dari ilmu hikmah ini, sebab rahasia ilmu ini di sengaja di sembunyikan oleh para syiekh-syeikh hukama. Sehingga rahasiarahasianya tersebar dan terurai seperti puzzle yang sembunyikan di dalam beberapa kitab hikmah kuno, di antaranya :  

 

  1. Kitab Hikmah Mujarobat Ruhaniyah Khozinatul Al-Maghribi
  2. Kitab Hikmah Khozinatul Ashror
  3. Kitab Hikmah Sihru Al-Mandzhum
  4. Kitab Hikmah Mujarobat Syeikh Muhyidin Ibnu Arobi
  5. Kitab Lathoiful Faridoh

 

Alhamdulillah semua rahasia-rahasianya serta tata caranya sudah di susun dalam program ijazah ilmu ini, anda tinggal praktek pengamalannya saja, sehingga anda tidak usah susah payah lagi pusing tujuh keliling mencari rahasia-rahasia dari ilmu ini.

 

Ketahuilah wahai saudaraku bahwa sesungguhnya amalan ini adalah amalan para wali Qutub Al-Aurod yang di berikan karunia oleh Allah mereka mempunyai kekuatan yang sangat dahsyat, dan tidak ada hijab antara Allah dengan dirinya, doanya langsung di ijabah dan khodamnya datang secepat kilat.

 

Telah berkata dari Masyaikh penyusun kitab-kitab hikmah di atas. Barang siapa yang membaca ayat kursi, kemudian membaca doa qosamnya dan qosam pemanggilnya pada setiap hari, dengan jumlah kalimatnya atau dengan hitungan rahasianya, maka akan mendapat segala yang di inginkan dan di citacitakan dengan tidak ragu-ragu lagi, bi-dznillah menjadi nyata. Sesungguhnya Allah telah menempatkan ayat sir di dalam ayat kursi ini yang mana telah di tuangkan ayat sirnya di dalam doa qosam ini. Barang siapa yang mendalami ilmu qosam ini, maka dia layak berhati-hati, karena ilmu ini amat mujarab dan sangat dahsyat

 

Diriwayatkan di dalam kitab Lathoiful Faridoh bab Ashrorul Mufidah, barang siapa yang membaca ayat kursi sekian kali dan membaca doa gosam nya sekian kali, maka Allah akan menghidupkan hatinya yang beku, dengan ruhruh Tauhid dan Allah akan tempatkan di dalam hatinya sumber-sumber ilmu hikmah, di berikan jalan keluar dari setiap masalah hidupnya dan kesulitankesulitannya, di luaskan rezekinya, di angkat derajatnya, setiap orang yang memandangnya akan segan menghormatinya di muliakan Allah di mana saja berada, di jaga dari segala kerusakan dan kejahatan dari orang-orang yang dzholim baik secara ghaib maupun secara nyata

 

ILMU ZIKIR PENEBUSAN DARI NERAKA (ZIKIR FIDA’)

 

Dzikir Fidaa’ terbagi atas dua macam :

 

  1. SHUGRO (membaca kalimah TAHLIL (LAA ILAAHA ILLALLAAH sebanyak 70.000 kali)

 

  1. KUBRO (membaca SURAT AL-IKHLASH sebanyak 100.900 kali)

 

Kedua dzikir fidaa’ diatas tidak ada sangkut pautnya dengan kambing. Beberapa rujukan kitab yang menjelaskan tentang Dzikir Fida” adalah dzikir untuk memohon kepada Allah agar diselamatkan dari api neraka, baik untuk diri sendiri ataupun diperuntukkan pada orang lain yang telah meninggal. Adapun kalimat dzikir Fida’ itu bermacam-macam diantaranya :  

 

Membaca kalimat tahlil sebanyak 70.000 / 71.000.

 

8 Membaca surat Ikhlas sebanyak 1.000 / 100.000, dan lain sebagainya.

 

 Dzikir Fida’ bisa dilaksanakan untuk sendiri atau orang lain, dan dapat dilaksanakan dalam satu majelis atau dicicil. Lafadz niatnya perlu dibedakan dan dijelaskan.

 

Sebagaimana diterangkan dalam beberapa kitab diantaranya :

 

  1. Tafsiir As-Shoowi, Juz 4 hal. 498 (Ahmad Shoqwi Al-Maliki)

 

Sebagian dari fadlilahnya surat Ikhlas yaitu : sesungguhnya orang yang membacanya sebanyak 100.000 kali maka dia telah membeli dirinya sendiri dari Allah dan Malaikat akan mengumumkan dari sisi Allah di langit dan di bumi “ ketahuilah sesungguhnya si fulan adalah hamba yang dimerdekakan oleh Allah, siapa saja yang mempunyai hak yang di tanggung fulan maka mintalah dari Allah “. Maka surat Ihlas tersebut akan memerdekakan dari heraka, tetapi dengan syarat tidak mempunyai tanggungan pada orang lain atau punya tanggungan tapi tidak mampu membanyarnya. ‘

 

  1. Kitab Khoziinatul Asroor, hal. 157 (Sayyid Muhammad Haqqin Nazili)

 

Imam Muslim dan lainnya meriwayatkan… dalam riwayat yang lain Rosulullah SAW. bersabda : barangsiapa membaca surat al-Ikhlas dengan hati yang ikhlas maka Allah mengharamkan jasadnya dari api neraka.

 

  1. Kitab Khoziinatul Asoror, hal. 188 (Sayyid Muhammad Haqqin Nazili)

 

Rosulullah SAW. bersabda : “Barangsiapa yang membaca kalimat Laa Ilaaha IllAllah sebanyak 71.000 maka dia telah membeli dirinya sendiri dari Allah Azza wa Jalla”. Hadits riwayat Abu Sa’id dan “Aisyah r.a. begitu juga kalau dia melakukan untuk orang lain. Hadits ini adalah sebagai sandaran dasar para Ulama’ Shufi untuk menamakan dzikir dengan kalimat tauhid dengan jumlah hitungan tersebut dengan nama ‘Atagoh Jalaliyyah. Cerita tentang kebenaran dzikir ini sudah sangat masyhur, diantaranya yang ditutur oleh as-Syaikh alAkbar dari Imam Abi al-Abbas al-Qutbi al-Qostholani dari Syaikh Abi Robi’ alMaliki untuk menunjukkan kebenaran hadits ini dengancara mukasyafah.

 

  1. Kitab Irsyaadul “Ibaad, hal. 4 (Zainuddin abdul Aziz Ibnu Zainuddin AlMalibari) .

 

Diriwayatkan lagi dari Syaikh Abi Yazid al-Ourtubi berkata : saya mendengar dari sebagian atsar (perkataan Shohabat) “ barangsiapa mengucapkan kalimat Laa Ilaaha IllAllah sebanyak 70.000 kali, maka kalimat tersebut menjadi tebusan baginya dari api neraka.

 

  1. Khoziinatul Asroor, hal. 159(Sayyid Muhammad Haggin Nazili)

 

Al-Faqir berkata (semoga Allah memerdekakannya dari neraka Sya’ir) : saya melihat seorang Syaikh di Masjidil Haram pada bulan Romadlon tahun 1.261 sedang membaca surat al-Ikhlas di sebelah pintu Dawudiyyah malam dan siang hari setiap bulan Romadlon. Kemudian aku mengecup tangannya sambil berkata : Wahai Tuanku, aku melihatmu setiap hari membaca surat Ikhlas, berilah tahu padaku tentang faedah dan rahasianya. Kemudian dia menjawab : aku ingin memerdekakan jasadku dari neraka wahai anakku, dan dia mengangkat tangan ke lehernya. Aku berkata : berilah aku ijazah, kemudian beliau mengijazahiku dan memberi izin padaku serta mendo’akan barokah. Semoga Allah memberi pertolongan pada kamu untuk membacanya sebanyak 1.000 kali. Dan ini merupakan ijazah melalui tulisan bagi orang yang mau membacanya. Semoga Allah memberi barokah pada kita dan membukakan rohmatnya. Mudah-mudahan Allah menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang selamat sebab kemuliaan surat al-Ikhlas.

 

  1. Kitab Khoziinatul Asroor, hal. 188 (Sayyid Muhammad Haqqin Nazili)

 

Demikian itu juga dikutip oleh Abu Sa’id Al-Khodimi dari parawali itsbat yang terpercaya yang tersebut dalam kitab Al-Barigoh, Syarah kitab At-Thorigotul Muhamadiyyah dan lainnya, bahwa hadits dhoif boleh diamalkan dalam hal Fadloilil “Amal (keutamaan amal) meskipun tidak sesuai dengan giyas. Wallaahu A’lamu bishowab

 

As Sayyid Muhammad Haqqin Nazili (Rohimahulloh) menyusun kitab yang namanya kitab, ” KHOZINATUL ASROR'”.

 

Dalam kitab tersebut, bab  : “KHOWAASHU KHOTMU KHOWAJIKAN”, halaman 188 disebutkan demikian, :

 

” MANAAFIDZI HIMMAHUMUL MAYAAYIHIR ROBBAANIYYATI WAMIZAABUL FUYUUDLI ASHSHIDDIQIYYATI WAL’ALAWIYYATI WAL HADLRIYYATI WAMAJRIYYAL HIKMATI MINAL ABHURIL MUHAMMADIYYAH?.

 

Artinya : ” Beberapa jendela himmahnya para Syaikh-Syaikh Robbaniyyah dan tempat menampungnya limpahannya Thoriqoh Shiddiqiyyah, dan Thoriqoh “Alawiyyah, dan Thoriqoh Hadiriyyah, dan tempat mengalirnya hikmah dari beberapa lautan Muhammadiyyah”.

 

Aurad Wirid Khatam Khaujakan

 

Wirid Khaujakan pula merupakan satu wirid khas yang menjadi pegangan ahli tarekat dan ahli hikmat dan orang solehin dari Tanah Jawa. Terdapat sedikit persamaan dalam wirid ini dengan apa yang diamalkan oleh ahli Tarikat Nagshabandiah dan Tarekat Oadiriyah karena dari urutan pengasuh (Mashaykh) yang sama. Wirid Khaujakan mengandungi ayat-ayat Al-Qur’an, Zikir dan Solawat al Fateh, dan doa doa pilihan yang amat mustajab. Wirid ini telah disusun oleh para ahli taregatnya yang bergelar Tuan Guru atau Kiyai yang mempunyai ‘authorithy untuk menyusun wirid ini dan mengijzahkannya kepada pengamalnya dan turun dari satu generasi ke satu genarasi. Amalan Wirid Khaujakan pada hari adalah legasi daripada para ahli tarekat dan solehin sejak dari zaman silam.

 

Tujuan mengamalakan Wirid Khatm Khaujakan.

 

Menurut al Sheikh al Imam As Sayyid Muhammad Haggi An Naazili dalam karangannya Kitab Khozinatul Al asrar Al Oubro, halaman 188, bahawa telah sepakat semua Guru Murshid imam tarekah bahwa untuk laksanakan hajat, dihasilkan keinginan, mencegah bahaya, mengalahkan musuh dan hasutan syaitan, diangkatkan darjat sampai ke magam Mugorobin, maka Guru Murshid telah mengamalkan Khatam Khaujakan.

 

Tarbiyah Wirid Khaujakan ke Tanah Melayu

 

Amalan Wirid Khaujakan telah dibawa dan perkenalkan ke Tanah Melayu oleh Almarhum Kiyai Haji Fadhil bin Abu Bakar al Bantani pada tahun 1912. Beliau berasal dari Banten sebuah daerah dalam propinsi Jawa Barat, Indonesia. Setelah lama menetap di Makkah beliau telah berhijrah dan datang Malaya jaitu ke Lenga, Muar untuk tujuan berdakwah kerana ketika suasana di tanah Arab dibawah fahaman Wahabi yang melarang segala amalan sufi dan tarekat. Beliau adalah pengamal tarekat Nagshabandi/Qadiriyah/Tijaniah dan telah berguru dengan beberapa kiyai di daerah Banten dan beberapa orang Shaykh Tassauwuf di Makkah. Amalan Wirid Khaujakan telah disebar luas melalui dakwah nya di masjid masjid dan surau di sekitar Lenga dan Muar Secara ringkasnya Kiyai Hj Fadhil adalah pendiri dan khalifah. Wirid Khaujakan yang ulung di Tanah Melayu. Wirid Khaujakan mula menjadi amalan umat Islam di seluruh negeri Johor pada tahun 1940an.

 

KHATM KHAWJAKAN

 

(Dengan Ittifag para guru Mursyid dari Imam Ja’far Shadig, Abi Yazid Al-Busthami, Abi Hasan Al-Hirgani dan dari para Mursyid Toriqah Naqsabandiyyah lainnya, Serta menceritakan manfa’at Silsilah Dzahabiyyah (Silsilah Emas) untuk dihasilkannya keinginan-keinginan dan dilaksanakannya semua hajat)

 

Telah berkata Syeikh AlImam As-Sayyid AlUstadz Muhammad Haqqi An-Naazili R.A di dalam kitabnya Khozinatul Asraar, “Ketahuilah sesungguhnya para Mursyid imam Torigoh seperti Sayyid Ja’far Shadig, Abu Yazid Al-Busthami, Abu Hasan Al-Hirgani semoga Alloh S.W.T mensucikan Sir nya mereka amin, mereka para guru Mursyid telah bermufakat bahwasanya Untuk di laksanakan Hajat-Hajat, Di hasilkannya keinginan-keinginan, mencegah) mara bahaya, mengalahkan musuh, dan orang yg hasud, di angkatnya derajat, sampai nya seseorang pada magom Mugorrob dan supaya di tampakkannya berbagai Tajalli Alloh S.W.T, Untuk mencapai semua itu mereka para guru Mursyid telah mengamalkan Khatm Khawjakan yg mulia dan rahasia yg sangat langka ini “, Berikut dibawah ini Khatm Khawzakan yg saya terjemahkan dari kitab Khozinatul Asraar :

 

Inilah Susunan Dzikir Khatm Khawjakan

 

  1. Membaca Istighfar 100 x
  2. Membaca Surat Al-Fatihah 100 x
  3. Membaca Shalawat Nabi 100 x
  4. Membaca Surat Alam Nasyrah 79 x
  5. Membaca Surat Al-Ikhlas 1001 x
  6. Membaca Surat Alfatihah 7 x
  7. Membaca Shalawat Nabi 100 x
  8. Memohon kepada Alloh yang menjadi hajatnya (Do’a)
  9. Membaca Silsilah Adz-Dzahabiyyah (Silsilah Emas)

 

Maka dengan izin Alloh semua yg menjadi hajat anda Alloh laksanakan, berkata para guru Mursyid ” Tidak akan lebih dari 4 hari setelah pembacaan Khatm Khawjakan, Kecuali Alloh laksanakan semua hajat hajatnya “, Khatm Khawjakan ini di baca rutin selama 7 hari berturut — turut, Khusus untuk Silsilah Dzahabiyyah salah satu khasiatnya dapat membuka “Ainul Basyirah (Mata Hati), caranya adalah Silsilah Dzahabiyyah di baca rutin tiap Ba’da Shubuh dan Magrib 1x atau setiap hari 7x atau 21 x, untuk di bukakan mata hati, di lapangkan segala kesusahannya, di laksanakan hajatnya , di sembuhkan penyakit, di pancarkan ilmu hikmah di dalam hatinya, di mudahkan segala keinginannya, Di bukakan Alam Malaku Jabarut dan Alam Lahutiyyah dan masih banyak lagi khasiat serta manfa’at dari Silsilah AdzDzahabiyyah yg tidak bisa saya tulis pada blog ini, Isi dari Silsilah Dzahabiyyah ini adalah Asma’ Asma’ yg sangat agung dan Silsilah emas & tariqoh terkenal di dunia yaitu Nagsabandiyyah, Jasyatiyyah, Kubrawiyyah, Sahruwardiyyah,Qodiriyyah dan toriqoh ilmu batin Khidiriyyah yang semua torigoh di dunia ini semuanya bersumber dari imam Rabbani, Inilah Silsilah Dzahabiyyah yg di maksud :

 

BISMILLAHIR ROHMANIR ROHIIM…

 

INNAL HAMDA LILLAHI NAHMADUHU WA NASTAINUHU MAN YAHDIHILAHU PALA MUDILLA LAHU WA MAN YUDLIL FALA HADIYA LAHU WA ANA ASHADU AN LA ILAHA ILLALLOH WAHDAHU LA SYARIKA LAHU WA ANNA MUHAMMADAN “ABDUHU WA ROSULUHU AMMA BADU FANAS ALUKALLOHUMMA WA NATUBU ILAIKA WA NATAMASSAKU WA NATAWASSALU WA NATAWAJJAHU WA NATADORRO’U WA NATAHFADZU WANATAHASSONU WANATASYFAA WANATASYAFFAU WANATA’ALLAMU WANATAFAHHAMU WANATADZAKKARU WANATAFAKKARU WANATARIDU WANATARFA’U WANATAWASSOLU WANATAQORROBU BI ASRORIKAL MAWDU’ATI WA ANWARI TAJALIYATIKAL MAWDU’ATI WAL MA’ARIFIL MUQORROBATI FI HADZIHIT TURUQIL “ALIYYATI BIBAROKATIL MASAYAYIKHIL MUSALSALIINA BISAYYIDINA WASANADINA WAMIZABI FUYUDOTINA WA MAJROL HIKMATI WA ASRORINA AS SAYYIDI MUHAMMAD HAOOI AN NAZILI QODDASALLOHU SIRROHU WA BISAYYIDINA JALIL ALHILMI OODDASALLOHU SIRROHU WABISAYYIDINA MUHAMMAD JAAN MAKI QODDASALLOHU SIRROHU WA BISAYYIDINA ABDULLOH AD DAHLUWI QODDASALLOHU SIRROHU WABISAYYIDINA HABIBULLOH QODDASALLOHU SIRROHUWABISAYYIDINA NUR MUHAMMAD QODDASALLOHU SIRROHU WA BISAYYIDINA SAYFUDDIN QODDASALLOHU SIRROHU WA BISAYYIDINA MA’SUM QODDASALLOHU SIRROHU WA BISAYYIDINA AHMAD ALFARUO QODDASALLOHU SIRROHU WA BISAYYIDINA MUHAMMAD AL BAIQI QODDASLLOHU SIRROHU WA BISAYYIDINA ‘ MAULAL KARIM QODDASALLOHU SIRROHU WABISAYYIDINA ‘DARWIS MUHAMMAD QODDASALLOHU SIRROHU WA BISAYYIDINA MUHAMMAD AZ-ZAHID QODDASALLOHU SIRROHU WA BISAYYIDINA UBAIDILLAH QOSDDASALLOHU SIRROHU WABISAYYIDINA ‘ YAQUB ALJARKHI OODDASALLOHU SIRROHU WA BISAYYIDINA MUHAMMAD BAHAUDDIN AL AWISY QODDASALLOHU SIRROHU WA BISAYYIDINA AMIR KALAL QODDASALLOHU SIRROHU WA BISAYYIDINA MUHAMMAD BABAH QODDASALLOHU SIRROHU WA BISAYYIDINA YUSUF AL HAMDANI QODDASALLOHU SIRROHU WA BISAYYIDINA ABI ALI QODDASALLOHU SIRROHU WA BISAYYIDINA ABIL HASAN AL KHIROONI QODDASALLOHU SIRROHU WA BISAYYIDINA ABI YAZID ALBUSTHAMI QODDASALLOHU SIRROHU WA BISAYYIDINA JA’FAR SHODIO QODDASALLOHU SIRROHU WA BISAYYIDINA MUHAMMAD AL BAGIR QODDASALLOHU SIRROHU WA BISAYYIDINA ” ALI JAENAL ‘ABIDIN QODDASALLOHU SIRROHU WABISAYYIDINAL HUSEN R.A WABISAYYIDINA ALI BIN ABI TOLIB R.A WABISAYYIDINA ROSULILLAHI S.A.W WABISAYYIDINAL QOSIM BIN MUHAMMAD BIN ABI BAKAR R.A WABISAYYIDINA SALAMAN ALFARISI R.A WABISAYYIDINA ABU BAKAR SIDDIQ R.A WA BISAYYIDINA MANBAIIL ILMI WAL ASRORI WA MAKHZANIL FAYDI WAL ANWARI WAMALJAIL UMMATI WAL ABRORI WA MAHBATI JIBRIILA FIL LAILI WAN NAHARI WA HABIBILLAHIS SATTARI ALLADZI UNZILA “ALAIHI AFDOLUL KUTUBI WAL ASFARI SAYYIDINA WA MAULANA WA SYAFTINA MUHAMMAD AL MUKHTARI S.A.W WA ALA ALIHI WA ASHABIHIL AKHYARI WA BISAYYIDINA JIBRILA A.S WA BISAYYIDINA MIKAILA A.S WA BISAYYIDINA ISROFILA A.S ILAHI ANTA MAOSUDII WA RIDHOKA MATLUBII A’TINA MAHABBATAKA WA MA’RIFATAKA FANAS ALUKALLOHUMMA BI IZZATIKA WA JALALIKA WA JAMALIKA WAOODROTIKA WAKIBRIYAIKA WA ‘ADZOMATIKA WA BIHAOOI SIRRI SIRRI SIRRI ASMAIKAL DZOMI WA ANBIYAIKAL KIROMI WA AULIYAIKAL FAKHOMI WA MALAIKATIKAL MUOORROBIINA ALAIHIMUS SALAMU WA BIHAOOI LA ILAHA ILLALLOHU MUHAMMADUN RODULULLOHI WA BIHAOOI HADZAL ISMIL ‘ADZIMI ALLOHU ALLOHU ALLOHU BIL ALIFIL QOIMI ALLADZI LAYSA 0OBLAHU SABIOUN WALA BA’DAHU LAHIOUN BIL LAMAINI ALLADZAINI LAMAMTA BIHIMAL ASRORI WA AKHODZTA BIHIMAL “AHDAL WATSIQO WA BIL HAI ALMUHITOTIL MUHARROKATI LISSAWAKINI WALJAWAMIDI WAN NAWATIOI AN TUWAFIOONA LIN NADZORI ILA WAJHIKAL KARIMI WA TAQDI HAWAIJA WA TUFTAHU LANA ABWABAL ‘ULUMI WAL ASRORI KAMA AFADTA WA TAJALAYTA ALA QULUBU ANBIYAIKA WA ASFIYAIKA AJMA’INA BI LUTFIKA WA KAROMIKA YA ARHAMARROHIMIINA LAILAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINADZ DZOLIMIINA FASTAJABNA LAHU MINAL QOMMO WA KADZALIKA NUNJIL MU’MINIINA ALLOHUMMA INNI AQOMTU NAFSI TAHTA HADZAL MIZABIL MUHAMMADI HAQIRON DZALILAN MUDZNIBAN MUSTASYFA’AN PAYASSIR LANA ANWA’A TAJALIYATIKAL ILAHIYYATI WA ASRORI MALAIKATIKAL OUDSIYYATI WA HAMAMI AULIYAIKAR ROBBANIYYATI Wa FUYUDHOTI HABIBIKAL MUHAMMADIYYATI WA LAW ANNAHUM 1D2 DZOLAMU ANFUSAHUM JAUUKA FASTAGFIRULLOHA WASTAGFIR LAHUMU ROSULA LAWAJADUU ALLOHA TAWWABAN RAHIIMA RABBANA ATINA FID DUNYA HASANATAN WA FIL AKHIRATI HASANATA WA OINA ‘ADZABAN NARI ROBBANA LA TUJIG QULUBUNA BA’DA IDZ HADAYTANA WAHAB LANA MIN LADUNKA ROHMATAN INNAKA ANTAL WAHHABU ROBBIGFIR LII WA Li WA LIDAYYA WA LIL MU’MINIINA YAUMA YAOUMUL HISAB ROBBANA IGFIR LANA WA LI IKHWANINALADIINA SABAOUUNA BIL IMANI WA LA TAYAL FI QULUBINA GILLAL LILLADZINA AMANUU ROBBANA INNAKA ROUFUN ROHIM SUBHANA ROBBUKA ROBBUL IZZATI “AMMA YASIFUUNA WA SALAMU ‘ALAL MURSALIINA WAL HAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIINA WAL HAMDU LILLAHI ROBBIL ‘ALAMIINA.

 

Dan inilah Dzikir Asma’ nya :

 

  1. Allah, Allah 100 x
  2. Huwa, Huwa’33 x
  3. Haqqu, Haqqu’ 33 x
  4. Hayyu Hayyu 33 x
  5. Allahu, Allahu Haqqu 10 x
  6. Allahu Allah Hayyu 10 x
  7. Allahu Hayyu Ya Gayyumu 10 x
  8. Ya Hu Ya Hu Ya Da’imu 3x
  9. Ya Da’imu, Ya Da’imu, Ya Da’imu Ya Allah 3 x
  10. Ya Haliimu, Ya Haliimu, Ya Haliimu, Ya Allah 3x
  11. Ya Hafiidhu , Ya Hafiidhu, Ya Hafiidhu , Ya Allah 2x
  12. Ya Latiifu, Ya Latiifu, Ya Latiifu, Ya Allah 2 x
  13. Ya Ghaffaur, Ya Ghaffaru, Ya Ghaffaru, Ya Allah 2x
  14. Ya Sattaru, Ya Sattaru, Ya Sattaru, Ya Allah 2 x
  15. Ya Fattahu, Ya Fattahu, Ya Fattahu, Ya Allah 2 x
  16. Ya Mujiibu, Ya Mujiibu, Ya Mujiibu, Ya Allah 2x
  17. Ya Mu’izzu, Ya Mu’izzu, Ya Mu’ izzu, Ya Allah 2x
  18. Ya Mu’iinu, Ya Mu’iinu, Ya Mu’iinu, Ya Allah 2 x
  19. Ya Wadudu, Ya Wadudu, Ya Wadudu, Ya Allah 2x
  20. Ya Rahmanu, Ya Rahmanu, Ya Rahmanu, Ya Allah 2 x
  21. Ya Rahiimu, Ya Rahiimu, Ya Rahiimu, Ya Allah 2 x
  22. Ya Hannanu, Ya Hannanu, Ya Hannanu, Ya Allah 2 x
  23. Ya Mannanu, Ya Mannanu, Ya Mannaru, Ya Allah 2 x
  24. Ya Dayyanu, Ya Dayyanu, Ya Dayyanu, Ya Allah 2 x
  25. Ya Subhanu, Ya Subhanu, Ya Subhanu, Ya Allah 2 x
  26. Ya Sultanu, Ya Sultanu, Ya Sultanu, Ya Allah 2 x
  27. Ya Amanu, Ya Amanu, Ya Amanu, Ya Allah
  28. Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah 2 x
  29. hasbunAllah wa ni’mal Wakiilu, ni’mal Mawla wa ni’man-Nasiiru, la hawla) wa la guwwata illa billahil “Aliyyil “Adhiim
  30. Salawat 10 x
  31. la ilaha illalloh 100 x
  32. La ilaha illalloh Muhammadun Rasululloh, Alayhi Salatul Allah 3 x
  33. La ilaha illalloh Muhammadun Habibulllah, Alayhi Salatul Allah 3 x
  34. La ilaha illalloh Muhammadun Khalilullah, Alayhi Salatul Allah 3 x
  35. La ilaha illalloh Muhammadun Safiyyullah, Alayhi Salatul Allah 3 x
  36. La ilaha illalloh Muhammadun Nabiyyullah, Alayhi Salatul Allah 3 x
  37. La ilaha illalloh Muhammadun Shafi’ullah, Alayhi Salatul Allah 3 x

 

Khotam Khowajikan Tarekat Naqsyabandiyah Kata khawajikan  adalah bahasa Persia yang merupakan bentuk jamak dari kata khawajih  yang berarti guru atau syaikh. Khatam khawajikan disebut dengan khatam karena para guru silsilah tarekat Nagsyabandiyah ketika berkumpul dengan para muridnya, mereka mengakhiri perkumpulan tersebut dengan zikir ini.

 

Imam Abdul Khiliq al-Ghujdawani dan para Imam silsilah sesudahnya hingga Syaikh Nagsyabandi bersepakat bahwa :  jika seorang salik membaca zikir khatam ini, maka kebutuhannya akan terpenuhi, keinginannya akan tercapai, dirinya akan terjauhkan dari musibah, derajatnya akan diangkat.

 

Juga akan ditampakkan baginya berbagai keagungan Allah Swt setelah membaca zikir ini. Salik berdo’a kepada Allah Swt agar tujuan dan kebutuhannya dipenuhi, maka do’anya akan dikabulkan. Sebagaimana hal ini telah terbukti berkali-kali.

 

khatam khawajikan adalah salah satu rukun utama setelah zikir ismudz dzat dan zikir nafi itsbat. Wirid ini adalah wirid yang agung yang khusus pada tarekat Nagsyabandiyah. Hal ini disebabkan karena ruh para syaikh silsilah tarekat Nagsyabandiyah dengan berkah wirid ini, akan menolong orang-orang yang meminta pertolongan (Tanwir al-0ulib, halaman :  520).

 

Syarat-syarat Khataman Khawajikan Syarat-syarat dalam khataman khawajikan adalah sebagai berikut :  

 

Suci dari hadats dan najis :  

 

Tempat yang sepi :  

 

Khusyu’ dan menghadirkan hati untuk menyembah Allah Swt seakan-akan anda melihat-Nya. Namun, jika anda tak bisa melihatnya, maka Allah Swt melihat anda,

 

Orang-orang yang hadir di majlis zikir khawajikan tersebut adalah orangorang yang telah diberi izin dari guru/mursyid :  

 

Menutup atau mengunci pintu,

 

Memejamkan kedua mata mulai awal sampai akhir zikir,

 

Bersungguh-sungguh dalam menolak segala hal yang dapat memalingkan hatinya untuk khusyu’ menghadap Allah Swt,

 

Duduk kebalikan dari duduk tawarruk (duduk di antara dua sujud) (Tanwir al-Oultib, halaman :  520-521).

 

Rukun Khataman Khawajikan Adapun rukun khataman khawajikan adalah sebagai berikut :  

 

Membaca istighfar 25 kali, atau 15 kali. Dan dianjurkan sebelum membaca istighfar, Salik berdo’a dengan do’a berikut :  

 

Rabitah mursyid (caranya sama dengan zikir ismudz dzaat) Membaca al-Fatihah 7 kali

 

Membaca shalawat 100 kali

 

Membaca Surat Alam NasyRAh 79 kali

 

Membaca Surat al-Ikhlas 1001 kali

 

Membaca al-Fatihah 7 kali

 

Membaca shalawat 100 kali

 

Membaca do’a khataman

 

Membaca beberapa ayat Qur’an (Tanwir al-9ultib, halaman :  521-522).

 

Do’a setelah khataman khawajikankhawajikan adalah sebagai berikut :  (Tanwir al-Qulub, halaman :  522-523). :

 

Cara dzikir kalimah tauhid

 

Lafal atau kalimat yang digunakan dalam zikir itu beragam. Dalam tarekat Nagsyabandiyah lafal yang digunakan adalah lafal  , Sedangkan dalam tarekat Syadziliyah adalah kalimat  Masing-masing tarekat juga terkadang berbeda dalam kalimat atau lafal yang digunakan untuk berzikir yang kesemuanya didasarkan pada Qur’an dan Hadis. Namun, pada dasarnya seluruh perbedaan lafal zikir tersebut adalah sama, yaitu sama-sama untuk mengagungkan Allah Swt.

 

Ketahuilah, awal bentuk zikir menurut tarekat Nagsyabandiyah adalah lafal Allah dengan memperhatikan maknanya. Dan menurut tarekat Syadziliyah adalah kalimat Laa Ilaaha Illallaah. Menurut tarekat lainnya (kalimat zikir itu) dari keduanya (lafal Allah dan La Ilaha IllAllah), istighfar dan shalawat dengan menghadirkan hati secara sempurna, serta bertata krama.

 

Firman Allah Ta’ala :  “Aku bersama orang yang berzikir kepada-Ku, dan Aku bersama hamba-Ku ketika dia menyebut-Ku, dan ketika kedua bibirnya bergerak (karena berzikir kepada-Ku), (Jimi’ al-Ushul fi al-Auliya’, halaman :  23).

 

Zikir “Allah, Allah”, Zikir Ismudz Dzat

 

Zikir itu beragam bacaan dan jumlahnya. Di antara zikir-zikir tersebut adalah zikir ismudz dzaat, yaitu zikir dengan menyebut nama “Allah”. Hal ini didasarkan pada ayat pertama Surat al-Ikhlas :  

 

Ketahuilah, bahwa nama yang luhur, agung dan hebat disebut dengan Ismudz Dzat yaitu lafadz Allah. Nama yang mulia ini diletakkan untuk dzat ketuhanan dengan berdasarkan dzat itu yang memiliki sifat-sifat dan nama-nama ketuhanan, keagungan, keindahan dan kesempurnaan.

 

Menurut sebagian ahli ma’rifat, nama itu adalah nama yang diletakkan hanya untuk dzat itu sendiri, bukan berdasarkan pada persifatan dengan sesuatu, karena firman Allah :  “Katakanlah :  ‘Dia-lah Allah, Yang Maha Esa”, (Jimi’ alUshal fi al-Auliya’, halaman :  170).

 

Cara Zikir Ismudz Dzat

 

Cara zikir Ismudz Dzit adalah seorang Salik yang berzikir menyebut nama Allah Swt dengan lisan hatinya. Karena dalam hati terdapat lisan, pendengaran dan penglihatan (Majmw’ al-Rasail al-lmam al-Ghazali, halaman :  179).

 

Nabi Muhammad Saw menegaskan dalam hadisnya bahwa majlis zikir menjadi sebuah penangkal akan datangnya hari kiamat. Mereka diibaratkan seperti caga’e dunyo (tiang dunia) yang meredakan murka Allah Swt ketika melihat kezaliman, perusakan bumi, dan kedurhakaan manusia di sekeliling mereka.

 

Rasulullah Saw bersabda :  “Tak akan terjadi hari kiamat, hingga tidak diucapkan lagi di muka bumi ini lafal Allah, Allah”, (Faidh al-Qadir, juz 6, halaman :  541).

 

Rasulullah Saw bersabda :  “Tidak akan terjadi kiamat sampai tidak lagi di muka bumi ini orang yang mengucapkan Allah, Allah”. Hadis riwayat Muslim (Tanwir al-Qulub, halaman :  511).