aku memulai menulis dengan nama dzat yang luhur

مُسْتَدِرًّا فَيْضَ الْبَرَكَاتِ عَلَى مَا أَنَالَهُ وَأَوْلاَهْ
seraya mengucurkan limpahan keberkahan atas apa yang Allah berikan dan karuniakan ke padanya

وَأُثَنِّيْ بِحَمْدٍ مَوَارِدُهُ سَائِغَةٌ هَنِيَّةْ
dan aku memuji dengan pujian yang sumbernya itu mudah ditelan juga baik

مُمْتَطِيًا مِنَ الشُّكْرِ الْجَمِيْلِ مَطَايَاهْ
seraya mengendarai rasa syukur yang indah

وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى النُّوْرِ الْمَوْصُوْفِ بِالتَّقَدُّمِ وَاْلأَوَّلِيَّةْ
dan aku mengucapkan selawat dan salam bagi cahaya yang disifati dengan dahulu dan awal

اَلْمُتَنَقِّلِ فِي الْغُرَرِ الْكَرِيْمَةِ وَالْجِبَاهْ
Yang berpindah-pindah pada orang-orang yang mulia

وَأَسْتَمْنِحُ اللهَ تَعَالَى رِضْوَانًا يَخُصُّ الْعِتْرَةَ الطَّاهِرَةَ النَّبَوِيَّةْ
dan aku meminta kepada Allah sebuah ridlo yang khusus bagi keturunan yang suci

وَيَعُمُّ الصَّحَابَةَ وَاْلأَتْبَاعَ وَمَنْ وَالاَهْ
Dan menyeluruh kepada sahabat, para pengikut, dan orang yang mencintainya

وَأَسْتَجْدِيْهِ هِدَايَةً لِسُلُوْكِ السُّبُلِ الْوَاضِحَةِ الْجَلِيَّةْ
Dan aku meminta tolong kepada-Nya agar mendapat petunjuk untuk menempuh jalan yang jelas dan terang

وَحِفْظًا مِنَ الْغَوَايَةِ فِيْ خِطَطِ الْخَطَاءِ وَخُطَاهْ
Dan terpelihara dari kesesatan di tempat-tempat dan jalan-jalan kesalahan

وَأَنْشُرُ مِنْ قِصَّةِ الْمَوْلِدِ النَّبَوِيِّ بُرُوْدًا حِسَانًا عَبْقَرِيَّةْ
dan aku akan sebar luaskan kain yang baik lagi indah tentang kisah kelahiran Nabi SAW

نَاظِمًا مِنَ النَّسَبِ الشَّرِيْفِ عِقْدًا تُحَلَّى الْمَسَامِعُ بِحُلاَهْ
seraya merangkai kalung nasab yang mulia, yang telinga-telinga terhias dengannya

وَأَسْتَعِيْنُ بِحَوْلِ اللهِ تَعَالَى وَقُوَّتِهِ الْقَوِيَّةْ
dan aku minta tolong dengan daya Allah Taala dan kekuatan-Nya yang kuat

` فَإِنَّهُ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
Karena, sesungguhnya tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah

عَطِّرِ اللّٰهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْمٍ (اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ)

 

Setelah itu aku berkata: Dia adalah junjungan kita, Nabi Muhammad bin Abdullah bin Abdil Mutholib. Dan Namanya adalah Syaibatul Hamdi. Perilaku-perilakunya yang luhur itu terpuji

إِبْنِ هَاشِمٍ وَاسْمُهُ عَمْرٌو بْنِ عَبْدِ مَنَافٍ وَاسْمُهُ الْمُغِيْرَةُ الَّذِيْ يَنْتَمِي اْلإِرْتِقَاءُ لِعُلْيَاهْ
Ia putra Hasyim, dan namanya adalah ‘Amr putra Abdi Manaf dan namanya adalah Mughirah, yang keluhuran itu dicitrakan kepadanya karena kemuliaan nasabnya

` إِبْنِ قُصَيٍّ وَاسْمُهُ مُجَمِّعٌ سُمِّيَ بِقُصَيٍّ لِتَقَاصِيْهِ فِيْ بِلاَدِ قُضَاعَةَ الْقَصِيَّةْ
putra Qushay, dan namaya adalah Mujammi’. Disebut Qushaiy karena menjauhnya ke negeri Qudha‘ah yang jauh.

إِلَى أَنْ أَعَادَهُ اللهُ تَعَالَى إِلَى الْحَرَمِ الْمُحْتَرَمِ فَحَمَى حِمَاهْ
Sampai Allah Ta‘ala mengembalikannya ke tanah haram yang terhormat, lalu Dia memelihara batasnaya

` إبْنِ كِلاَبٍ وَاسْمُهُ حَكِيْمُ ابْنِ مُرَّةَ بْنِ كَعْبِ بْنِ لُؤَيٍ بْنِ غَالِبِ بْنِ فِهْرٍ وَاسْمُهُ قُرَيْشٌ وَإِلَيْهِ تُنْسَبُ الْبُطُوْنُ الْقُرَشِيَّةْ
Ia putra Kilab, dan namanya adalah hakim putra Murrah putra Ka‘ab putra Luayy putra gholib purta Fihr dan namanya adalah Quraisy. Dan kepadanya dinasabkan semua suku Quraisy

وَمَا فَوْقَهُ كِنَانِيٌّ كَمَا جَنَحَ إِلَيْهِ الْكَثِيْرُ وَارْتَضَاهْ
Orang yang di atasnya adalah dari Kabilah Kinanah, sebagaimana pendapat banyak orang

` إِبْنِ مَالِكِ ابْنِ النَّضْرِ بْنِ كِنَانَةَ بْنِ خُزَيْمَةَ بْنِ مُدْرِكَةَ بْنِ إِلْيَاسَ وَهُوَ أَوَّلُ مَنْ أَهْدَى الْبُدْنَ إِلَى الرِّحَابِ الْحَرَمِيَّةْ
Putra Malik putra Nadhr putra Kinanah putra Khuzaimah putra Mudrikah, putra Ilyas. Dan Ilyas ini adalah orang pertama yang mengorbankan unta ke tanah haram

وَسُمِعَ فِيْ صُلْبِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ اللهَ تَعَالَى وَلَبَّاهْ
Dan di tulang punggungnya, terdengar Nabi SAW menyebut dan memenuhi panggilan Allah Ta‘ala

` إِبْنِ مُضَرَ بْنِ نِزَارِ بْنِ مَعَدِّ بْنِ عَدْنَانَ وَهٰذَا سِلْكٌ نَظَّمَتْ فَرَائِدَهُ بَنَانُ السُّنَّةِ السَّنِيَّةْ
Putra Mudhar bin Nizar bin Ma‘ad bin Adnan. Inilah kalung yang butiran-butiran mutiaranya terangkai oleh sunnah yang tinggi.

وَرَفْعُهُ إِلَى الْخَلِيْلِ إِبْرَاهِيْمَ أَمْسَكَ عَنْهُ الشَّارِعُ وَأَبَاهْ
dan menaikkan adnan sampai kepada Al-Khalil Ibrahim, Syari menahan dan enggan

وَعَدْنَانُ بِلاَ رَيْبٍ عِنْدَ ذَوِي الْعُلُوْمِ النَّسَبِيَّةْ
Dan tidak diragukan lagi, menurut orang-orang yang memiliki ilmu nasab, nasab Adnan

إِلَى الذَّبِيْحِ إِسْمَاعِيْلَ نِسْبَتُهُ وَمُنْتَمَاهْ
sampai kepada orang yang akan disembelih, yakni Ismail.

` فَأَعْظِمْ بِهِ مِنْ عِقْدٍ تَأَلَّقَتْ كَوَاكِبُهُ الدُّرِّيَّةْ
Alangkah agungnya nasab itu dari untaian per- mata yang bintangnya gemerlapa

وَكَيْفَ لاَ وَالسَّيِّدُ اْلأَكْرَمُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاسِطَتُهُ الْمُنْتَقَاهْ
Bagaimana tidak, sedangkan tuan yang paling mulia (Nabi Muhammad SAW) adalah pusatnya yang terpilih

نَسَبٌ تَحْسَبُ الْعُلاَ بِحَلاَهْ ۞ قَلَّدَتْهَا نُجُوْمَهَا الْجَوْزَاءُ
Itulah nasab yang diyakini ketinggiannya karena kebersihannya. Bintang Jauza telah merangkai bintang-bintangnya.

حَـبَّذَا عِقْدُ سُؤْدَدٍ وَفَخَارٍ ۞ أَنْتَ فِيْهِ الْيَتِيْمَةُ الْعَصْمَاءُ
Alangkah indahnya untaian kesempurnaan dan ke-megahan, sedangkan engkau padanya merupakan permata tunggal yang terpelihara.

وَأَكْرِمْ بِهِ مِنْ نَسَبٍ طَهَّرَهُ اللهُ تَعَالَى مِنْ سِفَاحِ الْجَاهِلِيَّةْ 
sungguh mulia nasab yang Allah sucikan dari zina orang jahiyah

أَوْرَدَ الزَّيْنُ الْعِرَاقِيُّ وَارِدَهُ فِيْ مَوْرِدِهِ الْهَنِيِّ وَرَوَاهْ
Imam Zain Al Iraqi meriwayatka di kitab mauridul hani

حَفِظَ اْلإِلـٰهُ كَرَامَةً لِمُحَـمَّدِ ۞ آبَاءَهُ اْلأَمْجَادَ صَوْنًا ِلاسْمِهِ
Tuhan menjaga untuk memuliakan Muhammad ayah-ayahnya, karena menjaga namanya

تَرَكُوا السِّفَاحَ فَلَمْ يُصِبْهُمْ عَارُهُ ۞ مِنْ آدَمٍ وَإِلَى أَبِيْهِ وَأُمِّــهِ
mereka meninggalkan zina, maka mereka tidak melakukan kejelekan zina, dari Adam sampai ayahnya dan ibunya

سَرَاةٌ سَرَى نُوْرُ النُّبُوَّةِ فِيْ أَسَارِيْرِ غُرَرِهِمُ الْبَهِيَّةْ
sebuah kebahagiaan, cahaya kenabian melewati cahaya kasur mereka yang cantik

وَبَدَرَ بَدْرُهُ فِيْ جَبِيْنِ جَدِّهِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَابْنِهِ عَبْدِ اللهْ 
dan purnama beliau tergesa-gesa di kening kekek beliau yaitu Abdul Mutholib dan anaknya yaitu Abdullah

عَطِّرِ اللّٰهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْمٍ (اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ)

Dan ketika Allah berkehendak memunculkan hakikat Muhammad

وَإِظْهَارَهُ جِسْمًا وَرُوْحًا بِصُوْرَتِهِ وَمَعْنَاهْ
dan menampakkan beliau tubuhnya dan ruhnya dengan bentuknya dan maknanya

نَقَلَهُ إِلَي مَقَرِّهِ مِنْ صَدَفَةِ آمِنَةَ الزُّهْرِيَّةْ
maka Allah memindahkan beliau ke tempatnya, di perut Aminah Azzuhriyah

وَخَصَّهَا الْقَرِيْبُ الْمُجِيْبُ بِأَنْ تَكُوْنَ أُمًّا لِمُصْطَفَاهْ
Dan Allah yang maha dekat dan maha menjawab menghususkan Aminah agar menjadi ibu bagi kekasihnya

وَنُوْدِيَ فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ بِحَمْلِهَا لِأَنْوَارِهِ الذَّاتِيَّةْ
dan di kumandangkan di langit dan bumi tentang mengandungnya Aminah bagi cahaya-cahaya beliau

وَصَبَا كُلُّ صَبٍّ لِهُبُوْبِ نَسِيْمِ صَبَاهْ
dan setiap rindu meniup karena hembusan pagi musim gugur

وَكُسِيَتِ الْأَرْضُ بَعْدَ طُوْلِ جَدْبِهَا مِنَ النَّبَاتِ حُلَلًا سُنْدُسِيَّةْ
dan bumi diberi baju setelah lama kekeringannya dengan tanaman berupa perhiasan-perhiasan sutra

وَأَيْنَعَتِ الثِّمَارُ وَأَدْنَى الشَّجَرُ لِلْجَانِي جَنَاهْ
dan buah-buahan matang, dan pepohonan mendekat kepada pemetik yang memetiknya

وَنَطَقَتْ بِحَمْلِهِ كُلُّ دَابَّةٍ لِقُرَيْشٍ بِفِصَاحِ الْأَلْسُنِ الْعَرَبِيَّةْ
dan setiap hewan milik orang Quraisy berkata tentang kehamilannya dengan bahasa arab yang fasih

وَخَرَّتِ الْاَسِرَّةُ وَالْأَصْنَامُ عَلَي الْوُجُوْهِ وَالْأَفْوَاهْ
dan singgasana dan berhala jatuh di atas wajah dan mulut

وَتَبَاشَرَتْ وُحُوْشُ الْمَشَارِقِ وَالْمَغَارِبِ وَدَوَابُّهَا الْبَحْرِيَّةْ
dan hewan buas timur dan barat saling memberi kabar gembira, dan hewan-hewan lautan timur dan barat

وَاحْتَسَتِ الْعَوَالِمُ مِنَ السُّرُوْرِ كَأْسَ حُمَيَّاهْ
 dan alam meneguk gelas kebahagiaannya karena bahagia

وَبُشِّرَتِ الْجِنُّ بِإِظْلَالِ زَمَنِهِ وَانْتَهَكَتِ الْكَهَانَةُ وَرَهِبَتِ الرَّهْبَانِيَّةْ
dan jin diberi kabar akan naungan zamannya, dan dukun hancur, dan pendeta ketakutan

وَلَهِجَ بِخَبَرِهِ كُلُّ حِبْرٍ خَبِيْرٍ وَفِيْ حُلَي حُسْنِهِ تَاهْ
dan setiap tinta ahli pengucapan tentang kabar beliau, dan di perhiasan yang keindahannya membuat bingung

وَأُتِيَتْ أُمُّهُ فِي الْمَنَامِ فَقِيْلَ لَهَا إِنَّكِ قَدْ حَمَلْتِ بِسَيِّدِ الْعَالَمِيْنَ وَخَيْرِ الْبَرِيَّةْ
dan ibu beliau bermimpi lalu dikatakan, sesungguhnya engkau telah mengandung junjungan seluruh alam dan makhluk terbaik

وَسَمِّيْهِ إِذَا وَضَعْتِهِ مُحَمَّدًا لِأَنَّهُ سَتُحْمَدُ عُقْبَاهْ
dan namakanlah Muhammad jika kamu telah melahirkan, karena ia akan dipuji akhirnya

عَطِّرِ اللّٰهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْمٍ (اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ)

dan ketika kehamilan nabi sempurna dua bulan menurut pendapat yang masyhur

تُوُفِّيَ بِالْمَدِيْنَةِ الشَّرِيْفَةِ الْمُنَوَّرَةِ أَبُوْهُ عَبْدُ اللهِ وَكَانَ قَدِ اجْتَازَ بِأَخْوَالِهِ بَنِىْ عَدِيٍّ مِّنَ الطَّائِفَةِ النَّجَّارِيّةِ
Ayah beliau Abdullah meninggal di Madinah, ia melewati pamannya bani adi dari kabilah Najar

وَمَكَثَ فِيْهِمْ شَهْرًا سَقِيْمًا يُعَانُوْنَ سُقْمَهُ وَشَكْوَاهُ
ia menetap di situ sebulan dalam keadaan sakit, mereka merawat sakitnya dan rintihannya

وَلَمَّا تَمَّ مِنْ حَمْلِهِ صلى الله عليه وسلم عَلَى الرَّاجِّحِ تِسْعَةُ اَشْهُرٍ قًمَرِيَّةٍ
dan ketika kehamilan nabi sempurna sembilan bulan menurut pendapat yang kuat

واَنَ لِلزَّمَانِ اَنْ يَّنْجَلِيَ عَنْهُ صَدَاهُ
Dan sudah saatnya bagi zaman untuk hilang karat darinya

حَضَرَ اُمَّهُ لَيْلَةَ مَوْلِدِهِ اَسِيَةُ وَمَرْيَمُ فِي نِسْوَةٍ مِنَ الْحَظِيْرَةِ الْقُدْسِيَّةِ
hadir kepada ibu beliau di malam kelahiran beliau Asiyah Maryam bersama wanita-wanita dari tempat suci

واَخَذَهَا الْمَخَاضُ فَوَلَدَتْهُ صلى الله عليه وسلم نُوْرًا يَتَلَأْلَأ سًنَاهُ
Dan ibu beliau mengalami kontraksi lalu melahirkan belau berupa cahaya yang berkilat ujungnya

عَطِّرِ اللّٰهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْمٍ (اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ)

Nabi SAW lahir seraya meletakkan kedua tangannya di tanah seraya mengangkat kepalanya ke langit yang tinggi

مُوْمِيًا بِذَلِكَ الرَّفْعِ اِلَي سُؤدَدِهِ وَعُلَاهْ
seraya memberi isyarat dengan angkatan tersebut pada kemuliaannya dan ketinggiannya

وَمُشِيْرًا إِلَي رِفْعَةِ قَدْرِهِ عَلَي سَائِرِ الْبَرِيَّةْ
dan seraya memberi isyarat pada ketinggian derajatnya melebihi seluruh manusia

بِأَنَّهُ الْحَبِيْبُ الَّذِيْ حَسُنَتْ طِبَاعُهُ وَسَجَايَاهْ
bahwa sesungguhnya ia adalah kekasih yang bagus wataknya dan akhlaknya

وَدَعَتْ أُمُّهُ عَبْدَ الْمُطَّلِبِ وَهُوَ يَطُوْفُ بِهَاتِيْكَ الْبَنِيَّةْ
dan ibu beliau memanggil Abdul Mutolib, dan dia sedang tawaf di bangunan itu

فَأَقْبَلَ مُسْرِعًا وَنَظَرَ إِلَيْهِ وَبَلَغَ مِنَ السُّرُوْرِ مُنَاهْ
maka ia menghadap dengan cepat, dan melihat beliau, dan ia mencapai puncak kebahagiaannya

وَأَدْخَلَهُ الْكَعْبَةَ الْغَرَّاءَ وَقَامَ يَدْعُوْ بِخُلُوْصِ النِّيَّةْ
dan ia memasukkan belia ke kabah yang terang, dan berdoa dengan niat yang ikhlas

وَيَشْكُرُ اللهَ تَعَالَي عَلَي مَا مَنَّ بِهِ عَلَيْهِ وَأَعْطَاهْ
dan bersyukur kepada Allah atas apa yang Allah anugerahkan dan Allah beri

وَوُلِدَ صَلَّي الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَظِيْفًا مَخْتُوْنًا مَقْطُوْعَ السُّرِّ بِيَدِ الْقُدْرَةِ الْإِلَهِيَّةْ
dan Nabi SAW terlahir bersih, tersunat, terpotong pusar dengan tangan kuasa ilahi

طَيِّبًا دَهِيْنًا مَكْحُوْلَةً بِكُحْلِ الْعِنَايَةِ عَيْنَاهْ
harum, berminyak, di celak kedua mata beliau dengan celak perhatian

وَقِيْلَ خَتَنَهُ جَدُّهُ بَعْدَ سَبْعِ لَياَلٍ سَوِيَّةْ
dan dikatakan kakek beliau menyunat setelah tujuh malam

وَأَوْلَمَ وَأَطْعَمَ وَسَمَّاهُ مُحَمَّدًا وَأَكْرَمَ مَثْوَاهْ
Dan membuat walimah, memberi makan, dan memberi nama Muhammad, dan memuliakan tempat beliau

عَطِّرِ اللّٰهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْمٍ (اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ)

ketika kelahiran beliau muncul beberapa keanehan

إِرْهَاصًا لِنُبُوَّتِهِ وَإِعْلَامًا بِأَنَّهُ مُخْتَارُ اللهِ تَعَالَى وَمُجْتَبَاه
sebagai pemula bagi kenabian beliau dan pemberi tahu bahwa beliau adalah pilihan Allah

فَزِيْدَتِ السَّمَاءُ حِفْظًا وَرُدَّ عَنْهَا الْمَرَدَةُ وَذَوُ النُّفُوْسِ الشَّيْطَانِيَّة
langit di tambahi untuk menjaga dan para pendurhaka dan yang memilik jiwa setan di tolak dari langit

وَرَجَمَتِ النُجُوْمُ النَّيِّرَاتُ كُلَّ رَجِيْمٍ فِيْ حَالِ مَرْقَاه
dan bintang-bintang yang berapi di lempar ketika naiknya

وَتَدَلَّتْ إِلَيْهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْأَنْجُمُ الزُّهْرِيَّة
bintang-bintang Zuhro mendekat kepada nabi SAW

وَاسْتَنَارَتْ بِنُوْرِهَا وِهَادُ الْحَرَمِ وَرُبَاه
dataran rendah dan dataran tinggi tanah haram bercahaya karena cahayanya

وَخَرَجَ مَعَهُ نُوْرٌ أَضَاءَتْ لَهُ قُصُوْرُ الشَّامِ الْقَيْصَرِيَّة
bersamanya keluar cahaya yang menerangi istana-istana kekaisaran Syam

فَرَآها مَنْ بِبِطَاحِ مَكَّةَ دَارُهُ وَمَغْنَاه
maka dapat melihat istana-istana tersebut orang-orang yang rumah dan tempat tinggalnya berada di makkah

وَانْصَدَعَ الْإِيْوَانُ بِالْمَدَائِنِ الْكِسْرَوِيَّة
dan singgasana kaisar yang di madain terbelah

الَّذِيْ رَفَعَ أَنُوْ شِرْوَانَ سَمْكَهُ وَسَوَّاه
yang anusirwan mengangkat ketebalannya

وَسَقَطَ أَرْبَعَ عَشْرَةَ مِنْ شُرَّفَاتِهِ الْعُلْوِيَّة
dan runtuh empat belas balkonnya yang atas

وَكُسِرَ مُلْكُ كِسْرَى لِهَوْلِ مَا أَصَابَهُ وَعَرَاه
dan kerajaan kaisar terpecah karena ketakutan sesuatu yang menimpanya

وَخَمَدَتِ النِّيرَانُ الْمَعْبُودَةُ بِالْمَمَالِكِ الْفَارِسِيَّة
dan api yang di sembah di kerajaan persi padam

لِطُلُوعِ بَدْرِهِ الْمُنِيْرِ وَإِشْرِاقِ مُحَيَّاه
karena kemunculan rembulan beliau yang menerangi dan kecerahan wajah beliau

وَغَاضَتْ بُحَيْرَةُ سَاوَةَ وكَانَتْ بَيْنَ هَمَذَانَ وَقُمٍّ مِنَ الْبِلَادِ الْعَجَمِيَّة
dan danau sawa surut, dan danau itu berada di antara hamadzan dan kum dari wilayah selain arab

وَجَفَّتْ اِذَ كَفَّ وَاكِفُ مَوْجِهَا الثَّجَّاجِ يَنَابِيعُ هَاتِيكَ الْمِيَاه
dan danau itu kering ketika seorang yang berdiri mengambil derasnya sumber air tersebut

وَفَاضَ وَادِى سَمَاوَةَ وَهِيَ مَفَازَةٌ فِي فَلَاةٍ وَبَرِيَّة
dan lembah Samawa banjir, Samawa adalah tanah lapang di gurun dan daratan

لَمْ يَكُنْ بِهَا مِنْ قَبْلُ يَنْقَعُ لِلظِّمَاءِ اللَّهَاه
sebelumnya tidak pernah putus bagi orang-orang yang dahaga

وَكَانَ مَوْلِدُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْمَوْضِعِ الْمَعْرُوفِ بِالْعِرَاصِ الْمَكِيَّة
dan kelahiran beliau SAW itu di tempat yang disebut iras yang berada di makkah

وَالْبَلَدِ الَّذِي لَا يُعْضَدُ شَجَرُهُ وَلَا يُخْتَلَى خَلَاه
dan kota yang tanamnya tidak boleh di putus dan tempat sepinya tidak boleh di sepikan

وَاخْتُلِفَ فِي عَامِ وِلَادَتِهِ وَفِي شَهْرِهَا وَفِي يَوْمِهَا عَلَى أَقْوَالٍ لِلْعُلَمَاءِ مَرْوِيَّة
dan di perdebatkan tahun kelahiran beliau dan bulanya dan harinya menurut pendapat ulama-ulam yang diriwayatkan

وَالرَّاجِحُ أَنَّهَا قُبَيْلَ فَجْرٍ يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ ثَانِي عشر شهر رَبِيعِ الْأَوَّلِ مِنْ عَامِ الْفِيلِ الَّذِي صَدَّهُ اللهُ عَنِ الْحَرَمِ وَحَمَاه
Dan yang kuat adalah sebelum fajar haris Senin dua belas Rabiul awal tauh gajah, yang Allah menghalangi gajah dari tanah haram dan menjaganya

عَطِّرِ اللّٰهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْمٍ (اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ)

Dan ibu beliau menyusuinya beberapa hari, lali suwaibah Aslamiyah menyusui beliau

الَّتِيْ أَعْتَقَهَا أَبُوْ لَهَبٍ حِيْنَ وَافَتْهُ عِنْدَ مِيْلَادِهِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ بِبُشْرَاهُ
Yang di merdekakan Abu lahab ketika ia memberi tahu ketika kelahiran nabi SAW

فَأَرْضَعَتْهُ مَعَ ابْنِهَا مَسْرُوْحٍ وَأَبِيْ سَلَمَةَ وَهِيَ بِهِ حَفِيَّةٌ
Maka ia menyusui nabi bersama putranya yaitu Masruh dan Abi Salamah

وَأَرْضَعَتْ قَبْلَهُ حَمْزَةَ الَّذِيْ حُمِدَ فِيْ نُصْرَةِ الدِّيْنِ سَرَاهُ
Suwaibah sebelum nabi menyusui Hamzah, orang yang terpuji dalam menolong agama

وَكَانَ صَلَّى اللهُ تَعَالٰى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَبْعَثُ إِلَيْهَا مِنَ الْمَدِيْنَةِ بِصِلَةٍ وَكِسْوَةٍ هِيَ بِهَا حَرِيَّةٌ
Dan Rasulullah mengirim suwaibah dari Madinah pakaian yang layak

إِلـٰى أَنْ أَوْرَدَ هَيْكَلَهَا رَائِدُ الْمَنُوْنِ الضَّرِيْحَ وَوَارَاهُ
Sampai malaikat pencabut nyawa mengembalikan kerangkanya ke kuburan

قِيْلَ: عَلـٰى دِيْنِ قَوْمِهَا الْفِئَةِ الْجَاهِلِيَّةِ
Dikatakan ia menetapi agama kaumnya yaitu kelompok jahiliah

وَقِيْلَ: أَسْلَمَتْ، أَثْبَتَ الْخِلَافَ ابْنُ مَنْدَةَ وَحَكَاهُ
Dan dikatakan: ia masuk Islam, ibnu mandah menceritakan perbedaan ini

ثُمَّ أَرْضَعَتْهُ الْفَتَاةُ حَلِيْمَةُ السَّعْدِيَّةُ 
Lalu Halimah Sadiyah menyusui nabi SAW

وَكَانَ قَدْ رَدَّ كُلٌّ مِنَ الْقَوْمِ ثَدْيَهَا لِفَقْرِهَا وَأَبَاهُ
Dan setiap orang menolak susunya karena fakirnya

فَأَخْصَبَ عَيْشُهَا بَعْدَ الْمَحْلِ قَبْلَ الْعَشِيَّةِ
Lalu kehidupannya subur setelah tempatnya sebelum sore

دَرَّ ثَدْيَاهَا بِدُرِّ دَرٍّ أَلْبَنَهُ الْيَمِيْنَ مِنْهُمَا وَألْبَنَ الْآخَرَ أَخَاهُ
Dan asinya mengalir, yang kanan untuk nabi dan yang lain untuk saudaranya

وَأَصْبَحَتْ بَعْدَ الْهُزَالِ وَالْفَقْرِ وَالهُوَالِ غَنِيَّةً
Dan ia menjadi kaya setelah kurus dan fakir

وَسَمِنَتِ الشَّارِفُ لَدَيْهَا وَالشِّيَاهُ
Dan orang tuan disisinya dan kambing-kambing gemuk

وَانْجَابَ عَنْ جَانِبِهَا كُلُّ مُلِمَّةٍ وَرَزِيَّةٍ
Dan setiap kesusahan dan musibah keluar darinya

وَطَرَّزَ السَّعْدُ بُرْدَ عَيْشَهَا الْهَنِيِّ وَوَشَاهُ
dan kebahagiaan menghiasi selimut sorennya yang indah

عَطِّرِ اللّٰهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْمٍ (اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ)

dan nabi tumbuh dalam sehari seperti tumbuhnya anak dalam sebulan karena pertolongan Allah

فَقَامَ عَلـٰى قَدَمَيْهِ فِيْ ثَلَاثٍ، وَمَشٰى فِيْ خَمْسٍ، وَقَوِيَتْ فِيْ تِسْعٍ مِنَ الشُّهُوْرِ بِفَصِيْحِ النُّطْقِ قُوَاهُ
Beliau berdiri di atas kedua kakinya dalam waktu tiga bulan, dan berjalan dalam waktu lima bulan , dan kuat dalam waktu sembilan bulan dengan berbicara yang fasih

وَشَقَّ الْمَلَكَانِ صَدْرَهُ الشَّرِيْفَ لَدَيْهَا وَأَخْرَجَا مِنْهُ عَلَقَةً دَمَوِيَّةً Dan dua malaikat membelah dada beliau yang mulia , dan mengeluarkan segumpal darah

وَأَزَالَا مِنْهُ حَظَّ الشَّيْطَانِ وَبِالثَّلْجِ غَسَلَاهُ

Dan mengeluarkan bagian setan, dan menyuci dengan salju

وَمَلَآهُ حِكْمَةً وَمَعَانِيَ إِيْمَانِيَّةً
Dan memenuhinya hikmah dan makna-makna iman

ثُمَّ خَاطَاهُ وَبِخَاتَمِ النُّـبُوَّةِ خَتَمَاهُ وَوَزَنَاهُ
lalu menjahitnya, dan memberi tanda dengan tanda kenabian dan kedau malaikat menimbangnya

فَرَجَحَ بِأَلْفٍ مِنْ أُمَّتِهِ أُمَّةِ الْخَيْرِيَّةِ

maka lebih unggul seribu dari pada umatnya

وَنَشَأَ صَلَّى اللهُ تَعَالٰى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلـٰى أَكْمَلِ الْأَوْصَافِ مِنْ حَالِ صِبَاهُ

Dan nabi saw. tumbuh dengan sifat yang paling sempurna

ثُمَّ رَدَّتْهُ إِلـٰى أمِّهِ وَهِيَ بِهِ غَيْرُ سَخِيَّةٍ

Lalu Halimah mengembalikan nabi ke ibu beliau, dan ia dalam keadaan tidak murah

حَذَرًا مِن أَنْ يُصَابَ بِمُصَابِ حَادِثٍ تَخْشَاهُ
Karena takut nabi terkena musibah yang menimpa

وَوَفَدَتْ عَلَيْهِ حَلِيْمَةُ فِيْ أَيَّامِ خَدِيْجَةَ السَّيِّدَةِ الْوَضِيَّةِ
Halimah datang ke nabi di hari-hari Khodijah, tuan yang rendah hati

فَحَبَاهَا مِنْ حِبَائِهِ الْوَافِرِ بِحِبَاهُ
 Lalu beliau memberinya dengan pemberian yang besar

وَقَدِمَتْ عَلَيْهِ يَوْمَ حُنَيْنٍ فَقَامَ إِلَيْهَا وَأَخَذَتْهُ الْأَرْيَحِيَّةُ
Dan Halimah pernah datang ke nabi saat peran Hunain , lalu beliau berdiri

وَبَسَطَ لَهَا صَلَّى اللهُ تَعَالٰى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ رِدَائِهِ الشَّرِيْفِ بِسَاطَ بِرِّهِ وَنَدَاهُ
Dan beliau menggelar selendangnya yang mulia

وَالصَّحِيْحُ أَنَّهَا أَسْلَمَتْ مَعَ زَوْجِهَا وَالْبَنِيْنَ وَالذُّرِّيَّةِ
Yang sohih bahwa Halimah itu masuk Islam beserta suaminya dan anak-anak dan turunan

وَقَدْ عَدَّهُمْ فِي الصَّحَابَةِ جَمْعٌ مِنْ ثِقَاتِ الرُّوَاةِ
Dan sekelompok ulama menganggap dalam golongan sahabat

عَطِّرِ اللّٰهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْمٍ (اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ)

Ketika beliau mencapai empat tahun ibunya membawa ke Madinah

ثُمَّ عَادَتْ فَوَافَتْهَا بِالْأَبْوَاءِ أَوْ بِشِعْبِ الْحَجُوْنِ الْوَفَاةُ
Lalu kembali dan kematian mendatanginya di Abwa atau kampung Hujun

وَحَمَلَتْهُ حَاضِنَتُهُ أُمُّ أَيْمَنَ الْحَبَشِيَّةُ الَّتِيْ زَوَّجَهَا صَلَّى اللهُ تَعَالٰى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدُ مِنْ زَيْدِ بْنِ حَارِثَةَ مَوْلَاهُ
Dan beliau di bawa Ummu Aiman yang kelak dinikahkan nabi dengan Zaid ibni Harisah budak nabi

وَأَدْخَلَتْهُ عَلـٰى عَبْدِ الْمُطَّلِبِ فَضَمَّهُ إِلَيْهِ وَرَقَّ لَهُ وَأَعْلـٰى رُقِيَّهُ
Dan Ummu Aiman memasukkan nabi ke Abdul Mutholib , lalu merangkul beliau , dan menyayangi beliau, dan mengangkat drajat beliau

وَقَالَ: إِنَّ لِابْنِيْ هذَا لَشَأْنًا عَظِيْمًا فَبَخٍ بَخٍ لِمَنْ وَقَّرَهُ وَوَالَاهُ
dan ia berkata: anakku ini memiliki perkara yang agung, maka agung bagi orang yang memuliakannya dan menyayanginya

وَلَمْ تَشْكُ فِيْ صِبَاهُ جُوْعًا وَلَا عَطَشًا قَطُّ نَفْسُهُ الْأَبِيَّةُ
Saat kecil beliau nafsunya tidak pernah mengeluh lapar dan dahaga

وَكَثِيْرًا مَا غَدَا فَاغْتَذٰى بِمَاءِ زَمْزَمَ فَأَشْبَعَهُ وَأَرْوَاهُ 
sering kali beliau berangkat lalu minum air Zamzam dan segar

وَلَمَّا أُنِيْخَتْ بِفِنَاءِ جَدِّهِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ مَطَايَا الْمَنِيَّةِ
Dan ketika hadiah kematian diberikan di halaman kakek beliau yaitu Abdul Mutholib

كَفَّلَهُ عَمُّهُ أَبُوْ طَالِبٍ شَقِيْقُ أَبِيْهِ عَبْدِ اللهِ
Beliau di rawat pamanya yaitu abu Tholib, yaitu saudara ayah beliau yaitu Abdullah

فَقَاَم بِكَفَالَتِهِ بِعَزْمٍ قَوِيٍّ وَهِمَّةٍ وَحَمِيَّةٍ

Dan Abdul Mutholib merawat beliau dengan tekat yang kuat, cita-cita dan pembelaan

وَقَدَّمَهُ عَلَى النَّفْسِ وَالْبَنِيْنَ وَرَبَّاهُ
Dan mendahulukan beliau mengalahkan diri sendiri dan anak-anak dan mendidik beliau

وَلَمَّا بَلَغَ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ سَنَةً، رَحَلَ بِهِ عَمُّهُ أَبُوْ طَالِبٍ إِلَى الْبِلَادِ الشَّامِيَّةِ
Ketiak beliau sampai dua belas tahun, abu Tholib membawa nabi ke negara Syam

وَعَرَفَهُ الرَّاهِبُ بَحِيْرَا بِمَا حَازَهُ مِنْ وَصْفِ النُّـبُوَّةِ وَحَوَاهُ
Dan seorang pendeta Bahira mengetahui beliau, sebab yang sifat kenabian yang diperoleh dan dikandung

وَقَالَ: إِنِّي أُرَاهُ سَيِّدَ الْعَالَمِيْنَ وَرَسُوْلَ اللهِ وَنَبِيَّهُ

Dan ia berkata: saya melihatnya sebagai junjungan seluruh alam dan utusan Allah dan nabi-Nya

وَقَدْ سَجَدَ لَهُ الشَّجَرُ وَالْحَجَرُ، وَلَا يَسْجُدَانِ إلَّا لِنَبِيٍّ أَوَّاه
Sujud kepada beliau pohon dan batu, dan keduanya tidak pernah sujud kecuali kepada nabi yang banyak kembali kepada Allah

وَإِنَّا لَنَجِدُ نَعْتَهُ فِي الْكُـتُبِ الْقَدِيْمَةِ السَّمَاوِيَّةِ
Dan kita mendapati sifatnya di kitab-kitab yang terdahulu yang turun dari langit

وَبَيْنَ كَتِفَيْهِ خَاتَمُ النُّـبُوَّةِ
Dan di antara kedua pundaknya ada tanda kenabian

قَدْ عَمَّهُ النُّوْرُ وَعَلَاهُ
Yang dipenuhi cahaya

وَأَمَرَ عَمَّهُ بِرَدِّهِ إِلـٰى مَكَّةَ تَخَوُّفًا عَلَيْهِ مِنْ أَهْلِ دِيْنِ الْيَهُوْدِيَّةِ 
Dan ia memerintahkan paman nabi agar mengembalikan ke mekkah karena mengawatirkan beliau dari orang-orang agama Yahudi

فَرَجَعَ بِهِ وَلَمْ يُجَاوِزْ مِنَ الشَّامِ الْمُقَدَّسِ بُصْرَاهُ
Maka abu Tholib membawa kembali nabi, dan tidak sampai melawati Busra bagian dari Syam yang suci

عَطِّرِ اللّٰهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْمٍ (اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ)

Ketika nabi sampai dua puluh lima tahun, beliau pergi ke Busra untuk dagangan milik Khodijah wanita yang tertutup

وَمَعَهُ غُلَامُهَا مَيْسَرَةُ يَخْدِمُهُ وَيَقُوْمُ بِمَا عَنَاهُ 
Bersama nabi budak Khodijah yaitu Maisarah, yang membantu nabi dan menganggung kesulitan beliau

فَنَزَلَ صَلَّى اللهُ تَعَالٰى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَحْتَ شَجَرَةٍ لَدَى صَوْمَعَةِ نَسْطُوْرَا رَاهِبِ النَّصْرَانِيَّةِ
Dan beliau singgah di bawah pohon samping gereja Nastura seorang pendeta Nasrani

فَعَرَفَهُ إذْ مَالَ إِلَيْهِ ظِلُّهَا الْوَارِفُ وَآوَاهُ
maka Nastura mengetahui nabi ketika bayangan pohon yang berkumpul condong ke beliau, dan menutupinya

وَقَالَ: مَا نَزَلَ تَحْتَ هذِهِ الشَّجَرَةِ قَطُّ إِلَّا نَبِيٌّ ذُوْ صِفَاتٍ نَقِيَّةٍ
Dan ia berkata: tidak bertempat di bawah pohon ini kecuali seorang nabi yang memiliki sifat takwa

وَرَسُوْلٌ قَدْ خَصَّهُ اللهُ تَعَالـٰى بِالْفَضَائِلِ وَحَبَاهُ
dan seorang utusan yang di khususkan Allah dengan anugerah dan memberinya

ثُمَّ قَالَ لِمَيْسَرةَ: أَفِيْ عَيْنَيْهِ حُمْرَةٌ؟ اِسْتِظْهَارًا لِلْعَلَامَةِ الْخَفِيَّةِ
Lalu Nasturah berkata kepada Maisara: apakah di kedua matanya ada merah? Untuk mencari penjelasan tanda yang samar

فَأَجَابَهُ بِـ: نَعَمْ فَحَقَّ لَدَيْهِ مَا ظَنَّهُ فِيْهِ وَتَوَخَّاهُ
Maisarah menjawab: ya. Maka benar apa yang ia prasangka dan harap

ثُمَّ قَالَ لِمَيْسَرةَ: لَا تُفَارِقْهُ وَكُنْ مَعَهُ بِصِدْقِ عَزْمٍ وَحُسْنِ طَوِيَّةٍ

Lalu ia berkata pada maisarah: jangan berpisah dengannya, dan jadilah orang yang jujur dan niat yang baik bersamany

فَاِنَّهُ مِمَّنْ أَكْرَمَهُ اللهُ تَعَالـٰى بِالنُّـبُوَّةِ وَاجْتَبَاهُ

Karena ia termasuk orang yang di muliakan Allah dengan kenabian dan pilihan

ثُمَّ عَادَ إِلـٰى مَكَّةَ فَرَأَتْهُ خَدِيْجَةُ مُقْبِلًا وَهِيَ بَيْنَ نِسْوَةٍ فِيْ عِلِّـيَّةٍ
Lalu nabi kembali ke makkah, dan Khodijah melihat beliau menghadap, ketikan Khodijah antara wanita-wanita dalam kamar

وَمَلَكَانِ عَلـٰى رَأْسِهِ الشَّرِيْفِ مِنْ ضَحِّ الشَّمْسِ قَدْ أَظَلَّاهُ
dan dua malaikat memayungi beliau di atas kepala beliau yang mulia dari panas matahari

وَأَخْبَرَهَا مَيْسَرَةُ بِأَنَّهُ رَأَى ذٰلِكَ فِي السَّفَرِ كُلِّهِ وَبِمَا قَالَهُ الرَّاهِبُ وَأَوْدَعَهُ لَدَيْهِ مِنَ الْوَصِيَّةِ
Dan Maisarah memberi kabar Khodijah bahwa ia melihat kejadian tersebut di seluruh perjalanannya, dan tentang yang dikatakan pendeta, dan wasiat yang dititipkan

وَضَاعَفَ اللهُ فِيْ تِلْكَ التِّجَارَةِ رِبْحَهَا وَنَمَّاهُ
Dan Allah melipat gandakan dagangan tersebut

فَبَانَ لِخَدِيْجَةَ بِمَا رَأَتْ وَسَمِعَتْ أَنَّهُ رَسُوْلُ اللهِ تَعَالـٰى إِلَى الْبَرِيَّةِ
Maka jelas bagi Khodijah tentang apa yang ia lihat dan yang ia lihat bahwa beliau adalah utusan Allah kepada manusia

الَّذِيْ خَصَّهُ اللهُ تَعَالـٰى بِقُرْبِهِ وَاصْطَفَاهُ

Yang dikhususkan Allah dengan kedekatan dan pilihan

خَطَبَتْهُ لِنَفْسِهَا الزَّكِيَّةِ

Maka Khodijah melamar nabi untuk dirinya sendiri

لِتَشُمَّ مِنَ الْإِيْمَانِ بِهِ طِيْبَ رَيَّاهُ

agar ia mencium harum keimanan

أَخْبَرَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْمَامَهُ بِمَا دَعَتْهُ إِلَيْهِ هذِهِ الْبَرَّةُ التَّقِيَّةُ
Lalu nabi memberi kabar paman-paman beliau tentang apa yang di ajak wanita bagus juga bertakwa ini

فَرَغِبُوْا فِيْهَا لِفَضْلٍ وَدِيْنٍ وَجَمَالٍ وَمَالٍ وَحَسَبٍ، كُلٌّ مِنَ الْقَوْمِ يَهْوَاهُ
maka mereka menyukai Khodijah, karena keutamaan, agama, kecantikan, derajat, setiap kaum menginginkannya

وَخَطَبَ أَبُوْ طَالِبٍ وَأَثْنٰى عَلَيْهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ أَنْ حَمِدَ اللهَ تَعَالـٰى بِمَحَامِدَ سَنِيَّةٍ
Dan abu Tholib berkhotbah dan memuji nabi saw. setelah memuji Allah dengan pujian yang luhur

وَقَالَ: وَهُوَ وَاللهِ بَعْدُ لَهُ نَبَأٌ عَظِيْمٌ يُحْمَدُ فِيْهِ مَسْرَاهُ
dan ia berkata: beliau demi Allah setelah ini memiliki cerita agung, yang amalnya dipuji

فَزَوَّجَهَا مِنْهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ أَبُوْهَا وَقِيْلَ: عَمُّهَا وَقِيْلَ: أَخُوْهَا لِسَابِقِ سَعَادَتِهَا الْأَزَلِيَّةِ
Maka ayah Khodijah menikahkannya dengan nabi, dikatakan pamanya, dikatakan saudaranya, karena kebahagiaannya yang dahulu

وَأَوْلَدَهَا كُلَّ أَوْلَادِهِ صَلَّى اللهُ تَعَالٰى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  إِلَّا الَّذِيْ بِاسْمِ الْخَلِيْلِ سَمَّاهُ 
Semua anaknya adalah anak nabi saw. kecuali yang dinamakan dengan nama al kholil

عَطِّرِ اللّٰهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْمٍ (اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ)

Ketika beliau mencapai umur tiga puluh lima tahun, suku Quraisy membangun kembali Ka’bah karena keretakan dindingnya disebabkan oleh banjir Makkah

وَتَنَازَعُوْا فِيْ رَفْعِ الْحَجَرِ الْأَسْوَدِ فَكُلٌّ أَرَادَ رَفْعَهُ وَرَجَاهُ

Mereka bersengketa mengenai pengangkatan Hajar Aswad. Masing-masing berharap mengangkatnya.

وَعَظُمَ الْقِيْلُ وَالْقَالُ، وَتَحَالَفُوْا عَلَى الْقِتَالِ، وَقَوِيَتِ الْعَصَبِيَّةُ

Besarlah pembicaraan dan omongan mereka, dan mereka saling bersumpah untuk berperang karena kuatnya kefanatikan itu.

ثُمَّ تَدَاعَوْا إِلَى الْإِنْصَافِ وَفَوَّضُوا الْأَمْرَ إِلـٰى ذِيْ رَأْيٍ صَائِبٍ وَأَنَاةٍ فَحَكَمَ بِتَحْكِيْمِ أَوَّلِ دَاخِلٍ مِنْ بَابِ السَّدَنَةِ الشَّيْبِيَّةِ

Kemudian mereka saling mengajak untuk bersikap inshaf (adil dan petengahan) dan menyerahkan urusan mereka kepada orang yang mempunyai pendapat yang benar dan halus. Mereka memutuskan, hal itu diserahkan kepada orang yang pertama masuk dari pintu Sadanah Syaibiyah.

فَكَانَ النَّبيُّ صَلَّى اللهُ تَعَالٰى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوَّلَ دَاخِلٍ فَقَالُوْا: هٰذَا الْأَمِيْنُ وَكُلُّنَا نَقْبَلُهُ وَنَرْضَاهُ

Ternyata Nabi SAW yang pertama kali masuk. Maka mereka mengatakan, “Ini orang yang terpercaya. Kami semua menerima dan meridlainya.”

فَأَخْبَرُوْهُ بِأَنَّهُمْ رَضُوْهُ أَن يَّكُوْنَ صَاحِبَ الْحُكْمِ فِيْ هٰذَا الْمُلِمِّ وَوَلِيَّهُ

Maka mereka memberitakan bahwa mereka ridha kepadanya untuk menjadi pengambil keputusan dalam hal yang mendesak ini.

فَوَضَعَ الْحَجَرَ فِيْ ثَوْبٍ ثُمَّ أَمَرَ أَنْ تَرْفَعَهُ الْقَبَائِلُ جَمِيْعًا إِلـٰى مُرْتَقَاهُ

Lalu beliau meletakkan Hajar Aswad itu di selembar kain, kemudian beliau memerintahkan semua kabilah untuk mengangkatnya.

فَرَفَعُوْهُ إِلـٰى مَقَرِّهِ مِنْ رُكْنِ هَاتِيْكَ الْبَنِيَّةِ وَوَضَعَهُ صَلَّى اللهُ تَعَالٰى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ الشَّرِيْفَةِ فِيْ مَوْضِعِهِ الْآنَ وَبَنَاهُ

Lalu mereka mengangkat ke tempatnya pada sendi bangunan itu. Beliau meletakkannya dengan tangannya yang mulia di tempatnya.

عَطِّرِ اللّٰهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْمٍ (اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ)

Ketika genap empat puluh tahun usia beliau, menurut pendapat yang paling diterima oleh orang-orang yang memiliki ilmu

بَعَثَهُ اللهُ تَعَالـٰى لِلْعَالَمِيْنَ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا فَعَمَّهُمْ بِرُحْمَاهُ

Allah Ta’ala mengutusnya sebagai rasul pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan kepada seluruh alam. Lalu beliau meratai mereka dengan rahmat

وَبُدِئَ إِلـٰى تَمَامِ سِتَّةِ أَشْهُرٍ بِالرُّؤْيَا الصَّادِقَةِ الْجَلِيَّةِ

. Itu dimulai dengan mimpi yang baik dan jelas sampai sempurna enam bulan

فَكَانَ لَا يَرٰى رُؤْيًا إِلَّا جَاءَتْ مِثْلَ فَلَقِ صُبْحٍ ضَاءَ سَنَاهُ

Beliau hanya melihat ada seperti sinar subuh datang memancarkan sinarnya.

وَإِنَّمَا ابْتُدِئَ بِالرُّؤْيَا تَمْرِيْنًا لِلْقُوَى الْبَشَرِيَّةِ

Dimulainya impian itu sebagai latihan bagi kekuatan manusia

لِئَلَّا يَفْجَأَهُ الْمَلَكُ بِصَرِيْحِ النُّـبُوَّةِ فَلَا تَقْوَاهُ قُوَاهُ

agar tidak terkejut dengan kehadiran malaikat yang mengabarkan kenabiannya sehingga beliau tidak kuat

وَحُبِّبَ إِلَيْهِ الْخَلَاءُ فَكَانَ يَتَعَبَّدُ بِحِرَاءِ اللَّيَالِيَ الْعَدَدِيَّةَ

Beliau disenangkan untuk bersunyi diri. Beliau beribadah di Gua Hira selama beberapa malam

إِلـٰى أَنْ أَتَاهُ فِيْهِ صَرِيْحُ الْحَقِّ وَوَافَاهُ

sampai datang kebenaran yang jelas dan sempurna kepadanya

وَذٰلِكَ فِيْ يَوْمِ الْاِثْنَيْنِ لِسَبْعَ عَشَرَةَ خَلَتْ مِنْ شَهْرِ اللَّيْلَةِ الْقَدْرِيَّةِ

Itu terjadi pada malam Senin tanggal tujuh belas, bulan yang mengandung Lailatul Qadr (bulan Ramadhan).

وَثَمَّ أَقْوَالٌ: لِسَبْعٍ أَوْ لِأَرْبَعٍ وَعِشْرِيْنَ مِنْهُ أَوْ لِثَمَانٍ خَلَتْ مِنْ شَهْرِ مَوْلِدِهِ الَّذِيْ بَدَا فِيْهِ بَدْرُ مُحَيَّاهُ

Terdapat perbedaan pendapat mengatakan itu. Yaitu dua puluh tujuh, dua puluh empat, atau dua puluh delapan, bulan kelahirannya, yang padanya muncul wajah yang bagaikan bulan purnama (bulan Rabi’ul Awwal).

فَقَالَ لَهُ: اِقْرَأْ فَقَالَ: ((مَا أَنَا بِقَارِئٍ))  فَغَطَّهُ غَطَّةً قَوِيَّةً

Kemudian malaikat berkata kepadanya, “Bacalah!” Beliau mengatakan, “Aku tidak dapat membaca.” Maka malaikat mendekapnya kuat-kuat

ثُمَّ قَالَ لَهُ: اِقْرَأْ فَقَالَ: ((مَا أَنَا بِقَارِئٍ)) فَغَطَّهُ ثَانِيَةً حَتَّى بَلَغَ مِنْهُ الْجَهْدَ وَغَطَّاهُ

dan berkata lagi kepadanya, “Bacalah!”. Beliau tetap mengatakan, “Aku tidak dapat membaca.”. Malaikat mendekapnya untuk kedua kalinya sehingga beliau kepayahan

ثُمَّ قَالَ لَهُ: اِقْرَأْ فَقَالَ: ((مَا أَنَا بِقَارِئٍ)) فَغَطَّهُ ثَالِثَةً لِيَتَوَجَّهَ إِلـٰى مَا سَيُلْقٰى إِلَيْهِ بِجَمْعِيَّةٍ وَيُقَابِلَهُ بِجِدٍّ وَاجْتِهَادٍ وَيَتَلَقَّاهُ

dan berkata lagi kepadanya, “Bacalah!”. Beliau tetap mengatakan, “Aku tidak dapat membaca.”. Maka malaikat mendekapnya ketiga kalinya agar beliau menghadap kepada apa yang disampaikan kepadanya dengan tekad bulat. Beliau mengharapkan dan menerima dengan sungguh-sungguh

ثُمَّ فَتَرَ الْوَحْيُ ثَلَاثَ سِنِيْنَ أَوْ ثَلَاثِيْنَ شَهْرًا؛ لِيَشْتَاقَ إِلَى انْتِشَاقِ هَاتِيْكَ النَّفَحَاتِ الشَّذِيَّةِ

Kemudian wahyu terputus selama tiga tahun atau tiga puluh bulan, agar beliau rindu kepada embusanembusan (wahyu) yang harum

ثُمَّ أُنْزِلَتْ عَلَيْهِ: يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡمُدَّثِّرُ وَجَاءَهُ جِبْرِيْلُ بِهَا وَنَادَاهُ

Lalu diturunkan kepada beliau surah Al-Muddatsir. Kemudian Jibril datang kepadanya dan memanggilnya.

فَكَانَ لِنُبُوَّتِهِ فِيْ تَقَدُّمِ ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ

شَاهِدٌ عَلـٰى أنَّ لَهَا السَّابِقِيَّةَ

Bagi kenabiannya, didahulukannya ucapan Iqra’ bismi rabbika (Bacalah dengan nama Tuhanmu) merupakan bukti bahwa surah itu adalah yang terdahulu

وَالتَّقَدُّمَ عَلـٰى رِسَالَتِهِ بِالْبِشَارَةِ وَالنِّذَارَةِ لِمَنْ دَعَاهُ

dan kedahuluan atas risalahnya dengan kabar gembira bagi orang yang diserunya.

عَطِّرِ اللّٰهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْمٍ

(اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ)

Orang yang pertama beriman kepadanya dari kalangan laki-laki dewasa adalah Abu Bakar, teman di dalam gua dan orang yang membenarkannya

وَمِنَ الصِّبْيَانِ: عَليٌّ، وَمِنَ النِّسَاءِ: خَدِيْجَةُ الَّتِيْ ثَبَّتَ اللهُ تَعَالَى بِهَا قَلْبَهُ وَوَقَاهُ

Dari kalangan remaja adalah Ali. Dari kalangan wanita adalah Khadijah, yang dengannya Allah telah meneguhkan dan menjaga hati Nabi SAW

وَمِنَ الْمَوَالِي: زَيْدُ بْنُ حَارِثَةَ وَمِنَ الْأَرِقَّاءِ: بِلَالٌ اَلَّذِيْ عَذَّبَهُ فِي اللهِ أُمَيَّةُ وَأَوْلَاهُ مَوْلَاهُ أَبُوْ بَكْرٍ مِنَ الْعِتْقِ مَا أَوْلَاهُ

Dari kalangan bekas budak adalah Zaid bin Haritsah. Dan dari kalangan hamba sahaya adalah Bilal, yang disiksa Umayah karena ia beriman kepada Allah. Dan tuannya yang kemudian, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq, memberinya kenikmatan berupa kebebasan.

ثُمَّ أَسْلَمَ عُثْمَانُ وَسَعْدٌ وَسَعِيْدٌ وَطَلْحَةُ وَابْنُ عَوْفٍ وَزُبَيْرُ بْنِ عَوَّامٍ ابْنُ عَمَّتِهِ صَفِيَّةَ

Kemudian masuk Islam pulalah Utsman, Sa‘d, Sa‘id, Thalhah, Ibnu Auf (Abdurrahman), dan Zubair bin Awwam, putra bibinya, Shafiyah

وَغَيْرُهُمْ مِمَّنْ أَنْهَلَهُ الصِّدِّيْقُ رَحِيْقَ التَّصْدِيْقِ وَسَقَاهُ

Dan orang lain yang diberi minum oleh Ash-Shiddiq yang bagaikan jernihnya khamr pembenaran.

وَمَا زَالَتْ عِبَادَتُهُ صَلَّى اللهُ تَعَالٰى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابِهِ مَخْفِيَّةً

Ibadah beliau dan para sahabatnya terus berlangsung tersembunyi

حَتَّى أُنْزِلَ عَلَيْهِ فَٱصۡدَعۡ بِمَا تُؤۡمَرُ

فَجَهَرَ بِدُعَاءِ الْخَلْقِ إِلَى اللهِ

Sampai diturunkan kepada beliau ayat Fashda‘ bima tu’mar (Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan apa yang diperintahkan kepadamu). Oleh karena itu, beliau terangterangan menyeru makhluk kepada Allah

وَلَمْ يَبْعُدْ مِنْهُ قَوْمُهُ حَتَّى عَابَ آلِهَتَهُمْ وَأَمَرَ بِرَفْضِ مَا سِوَى الْوَحْدَانِيَّةِ

Dan kaumnya tidak menjauhinya sehingga beliau mencela berhala mereka dan beliau memerintahkan untuk menolak selain Tuhan

فَتَجَرَّؤُوْا عَلـٰى مُبَارَزَتِهِ بِالْعَدَاوَةِ وَأَذَاهُ

Maka mereka berani memusuhi dan menyakiti beliau

وَاشْتَدَّ عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ الْبَلَاءُ فَهَاجَرُوْا فِيْ سَنَةِ خَمْسٍ إِلَى النَّاحِيَةِ النَّجَاشِيَّةِ

Beratlah cobaan atas muslimin, sehingga mereka pada tahun kelima (dari kenabian) hijrah ke Najjasyiyah (Ethiopia).

وَحَدِبَ عَلَيْهِ عَمُّهُ أَبُوْ طَالِبٍ فَهَابَهُ كُلٌّ مِنَ الْقَوْمِ وَتَحَامَاهُ

Namun pamannya, Abu Thalib, sangat menyayanginya. Maka masing-masing orang dari kaum itu takut dan menjaganya

وَفُرِضَ عَلَيْهِ قِيَامُ بَعْضِ السَّاعَاتِ اللَّيْلِيَّةِ

Diwajibkan atasnya melakukan ibadah di sebagian waktu malam

ثُمَّ نُسِخَ بِقَوْلِهِ تَعَالـٰى: 

 فَٱقۡرَءُواْ مَا تَيَسَّرَ مِنۡهُۚ وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ

Kemudian dinasakh dengan firman-Nya (yang artinya), “maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dan dirikan lah shalat

وَفُرِضَ عَلَيْهِ رَكْعَتَانِ بِالْغَدَاةِ وَرَكْعَتَانِ بِالْعَشِيَّةِ

Dan difardhukan atasnya dua rakaat di pagi hari dan dua rakaat di sore hari

ثُمَّ نُسِخَ بِإِيْجَابِ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ فِيْ لَيْلَةِ مَسْرَاهُ

Kemudian dinasakh dengan diwajibkannya shalat lima waktu pada malam isranya

وَمَاتَ أَبُوْ طَالِبٍ فِيْ نِصْفِ شَوَّالٍ مِنْ عَاشِرِ الْبِعْثَةِ وَعَظُمَتْ بِمَوْتِهِ الرَّزِيَّةُ

Abu Thalib meninggal dunia pada pertengahan bulan Syawwal tahun kesepuluh dari kenabian. Karena kematiannya itu, makin besarlah musibah itu baginya

وَتَلَتْهُ خَدِيْجَةُ بَعْدَ ثَلَاثٍ وَشَدَّ الْبَلَاءُ عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ عُرَاهُ

Tiga hari kemudian Khadijah menyusulnya, maka sangat kuatlah cobaan atas kaum muslimin, seperti kencangnya ikat pinggang.

وَأَوْقَعَتْ قُرَيْشٌ بِهِ صَلَّى اللهُ تَعَالٰى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلَّ أَذِيَّةٍ

Suku Quraisy menimpakan kepada beliau seperti hal yang menyakitkan

وَأَمَّ الطَّائِفَ يَدْعُوْ ثَقِيْفًا فَلَمْ يُحْسِنُوْا بِالْإِجَابَةِ قِرَاهُ

Lalu beliau pergi ke Thaif, mengajak Tsaqif (Bani Tsaqif), namun mereka tidak memenuhinya dengan baik

وَأَغْرَوْا بِهِ السُّفَهَاءَ وَالْعَبِيْدَ فَسَبُّوهُ بِأَلْسُنٍ بَذِيَّةٍ

Mereka memanas-manasi orang -orang bodoh dan hamba sahaya sehingga mereka memakinya dengan kata-kata kotor.

وَرَمَوْهُ بِالْحِجَارَةِ حَتَّى خُضِّبَتْ بِالدِّمَاءِ نَعْلَاهُ

Juga melemparinya dengan batu, sehingga darah menetes hingga melumuri kedua sandalnya.

ثُمَّ عَادَ إِلـٰى مَكَّةَ حَزِيْنًا فَسَأَلَهُ مَلَكُ الْجِبَالِ فِيْ إِهْلَاكِ أَهْلِهَا ذَوِي الْعَصَبِيَّةِ

Kemudian beliau kembali ke Makkah dengan sedih, lalu malaikat penjaga gunung meminta padanya untuk mengizinkannya menghancurkan penghuninya yang fanatik

فَقَالَ إِنِّيْ أَرْجُوْ أَنْ يُخْرِجَ اللهُ مِنْ أَصْلَابِهِمْ مَنْ يَتَوَلَّاهُ

Namun beliau bersabda. “Sesungguhnya aku berharap agar Allah mengeluarkan dari tulang punggung mereka orang-orang yang mengurusi agama-Nya.”

عَطِّرِ اللّٰهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْمٍ (اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ)

Kemudian beliau dijalankan di malam hari dengan ruh dan tubuhnya dalam keadaan jaga dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan serambinya yang suci

وَعُرِجَ بِهِ إِلَى السَّمَاوَاتِ فَرَأَى آدَمَ فِي الْأُولـٰى وَقَدْ جَلَّلَهُ الْوَقَارُ وَعَلَاهُ

Dan beliau dimi’rajkan (dinaikkan) ke langit. Lalu beliau melihat Adam di langit pertama, yang telah diagungkan dan ditinggikan oleh kebesarannya

وَرَأَى فِي الثَّانِيَةِ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَتُوْلِ الْبَرَّةِ التَّقِيَّةِ

Di langit yang kedua beliau melihat Isa bin Maryam, gadis yang bakti dan bersih

وَابْنَ خَالَتِهِ يَحْيَى الَّذِيْ أُوْتِيَ الْحُكْمَ فِيْ حَالِ صِبَاهُ

dan putra bibinya (dari ibu), Yahya, yang telah diberikan hikmah ketika masih kanakkanak

وَرَأَى فِي الثَّالِثَةِ يُوْسُفَ الصِّدِّيْقَ بِصُوْرَتِهِ الْجَمَالِيَّةِ

. Di langit yang ketiga beliau melihat Yusuf dengan romannya yang tampan

وَفِي الرَّابِعَةِ إِدْرِيْسَ الَّذِيْ رَفَعَ اللهُ مَكَانَهُ وَأَعْلَاهُ

Di langit yang keempat beliau bertemu Idris, yang kedudukannya diangkat dan ditinggikan oleh Allah.

وَفِي الْخَامِسَةِ هَارُوْنَ الْمُحَبَّبَ فِي الْأُمَّةِ الْإِسْرَائِيْلِيَّةِ

Di langit yang kelima beliau bertemu Harun, yang dicintai di kalangan umat Bani Israil.

وَفِي السَّادِسَةِ مُوْسَى الَّذِيْ كَلَّمَهُ اللهُ وَنَاجَاهُ

Di langit keenam beliau melihat Musa, yang telah diajak berbicara oleh Allah Ta’ala dan ia bermunajat kepada-Nya.

وَفِي السَّابِعَةِ إِبْرَاهِيْمَ الَّذِيْ جَاءَ رَبَّهُ بِسَلِيْمِ الْقَلْبِ وَالطَّوِيَّةِ

Dan di langit ketujuh beliau melihat Ibrahim, yang telah datang kepada Tuhannya dengan hati yang bersih dan maksud yang baik

وَحَفِظَهُ مِنْ نَارِ نَمْرُوْدَ وَعَافَاهُ

Dan Tuhan telah memelihara dan menyelamatkannya dari api Namrudz.

عَطِّرِ اللّٰهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْمٍ (اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ)

Kemudian beliau dinaikkan, diangkat ke Sidratul Muntaha sampai beliau mendengar deritan qalam (pena) mengenai urusan-urusan yang ditetapkan

إِلـٰى مَقَامِ الْمُكَافَحَةِ الَّذِيْ قَرَّبَهُ اللهُ فِيْهِ وَأَدْنَاهُ

Sampai ke maqam keterbukaan tirai dan beliau didekatkan oleh Allah pada-Nya

وَأَمَاطَ لَهُ حُجُبَ الْأَنْوَارِ الْجَلَالِيَّةِ

Dan Dia hilangkan baginya tirai cahaya-cahaya keagungan

وَأَرَاهُ بِعَيْنَيْ رَأسِهِ مِنْ حَضْرَةِ الرُّبُوْبِيَّةِ مَا أَرَاهُ

Allah perlihatkan kepadanya dengan kedua mata kepalanya apa yang Dia hamparkan dari hadirat ketuhanan.

وَبَسَطَ لَهُ بُسُطَ الْإِجْلَالِ فِي الْمَجَالِي الذَّاتِيَّةِ

Dan Dia hamparkan baginya hamparan pengambilan dalil

وَفَرَضَ عَلَيْهِ وَعَلـٰى أُمَّتِهِ خَمْسِيْنَ صَلَاةً

Allah memfardhukan atasnya dan atas umatnya liam puluh kali shalat

ثُمَّ انْهَلَّ سَحَابُ الْفَضْلِ فَرُدَّتْ إِلـٰى خَمْسٍ عَمَلِيَّةٍ

Kemudian awan anugerah itu muncul sehingga dikembalikan kepada shalat lima waktu

وَلَهَا أَجْرُ الْخَمْسِيْنَ كَمَا شَاءَهُ فِي الْأَزَلِ وَقَضَاهُ

Lima waktu itu mendapat pahala lima puluh kali shalat sebagaimana Dia kehendaki dan tetapkan pada azali.

ثُمَّ عَادَ إلـٰى مَكَّةَ فِيْ لَيْلَتِهِ بِالْمَوَاهِبِ اللَّدُنِّـيَّةِ

Kemudian beliau kembali malam itu dengan membawa pemberian dari Allah secara langsung

فَصَدَّقَهُ الصِّدِّيْقُ بِمَسْرَاهُ

lalu AshShiddiq membenarkan Isra-nya itu

وَكُلُّ ذِيْ عَقْلٍ وَرَوِيَّةٍ

Begitu juga setiap yang mempunyai akal dan pemikiran

وَكَذَّبَتْهُ قُرَيْشٌ وَارْتَدَّ مَنْ أَضَلَّهُ الشَّيْطَانُ وَأَغْوَاهُ

Tetapi suku Quraisy mendustakannya dan menjadi murtadlah orang yang disesatkan oleh setan dan digelincirkannya.


عَطِّرِ اللّٰهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْمٍ (اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ)

Kemudian pada musim haji beliau sampaikan kepada kabilah-kabilah bahwa beliau adalah rasulullah, utusan Allah

فَآمَنَ بِهِ سِتَّةٌ مِنَ الْأَنْصَارِ اخْتَصَّهُمُ اللهُ بِرِضَاهُ

Lalu berimanlah enam orang dari golongan Anshar yang Allah khususkan mereka dengan keridhaanNya.

وَحَجَّ مِنْهُمْ فِي الْقَابِلِ اثْنَا عَشَرَ رَجُلاً وَبَايَعُوْهُ بَيْعَةً حَقِّيَّةً

Pada tahun berikutnya, dua belas orang laki-laki di antara mereka berhaji dan berbai’at dengan bai’at yang sebenarnya.

ثُمَّ انْصَرَفُوْا فَظَهَرَ الْإِسْلَامُ بِالْمَدِيْنَةِ فَكَانَتْ مَعْقِلَهُ وَمَأْوَاهُ

Kemudian mereka pulang. Maka Islam muncul di Madinah, yang menjadi tempat berlindung dan tempat menetapnya

وَقَدِمَ عَلَيْهِ فِي الْعَامِّ الثَّالِثِ سَبْعُوْنَ وَثَلَاثَةٌ أَوْ وَخَمْسَةٌ وَامْرَأَتَانِ مِنَ الْقَبَائِلِ الْأَوْسِيَّةِ وَالْخَزْرَجِيَّةِ

Pada tahun ketiga, datanglah tujuh puluh atau tujuh puluh tiga atau tujuh puluh lima pria dan dua orang wanita dari Kabilah Aus dan Khazraj

فَبَايَعُوْهُ وَأَمَّرَ عَلَيْهِمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًا جَحَاجِحَةً سَرَاةً

Lalu mereka berbai’at kepadanya dan beliau mengangkat dua belas orang sebagai kepala

وَهَاجَرَ إِلَيْهِمْ مِنْ مَكَّةَ ذَوُو الْمِلَّةِ الْإِسْلَامِيَّةِ

Maka orang yang beragama Islam dari Makkah hijrah kepada mereka

وَفَارَقُوا الْأَوْطَانَ رَغْبَةً فِيْمَا أُعِدَّ لِمَنْ هَجَرَ الْكُفْرَ وَنَاوَاهُ

Mereka meninggalkan tanah air karena menginginkan apa yang dijanjikan bagi orang yang meninggalkan kekafiran dan menjauhinya

وَخَافَتْ قُرَيْشٌ أَنْ يَلْحَقَ صَلَّى اللهُ تَعَالٰى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَصْحَابِهِ عَلَى الْفَوْرِيَّةِ

Suku Quraisy takut beliau segera menyusul sahabat-sahabatnya

فَأْتَمَرُوْا بِقَتْلِهِ فَحَفِظَهُ اللهُ مِنْ كَيْدِهِمْ وَنَجَّاهُ

Maka mereka berunding untuk membunuhnya, namun Allah memelihara dan menyelamatkannya dari tipu daya mereka

وَقَدْ أُذِنَ لَهُ فِي الْهِجْرةِ فَرَقَبَهُ الْمُشْرِكُوْنَ لِيُوْرِدُوْهُ بِزَعْمِهِمْ حِيَاضَ الْمَنِيَّةِ

……. Lalu beliau diizinkan untuk berhijrah. Orang-orang musyrik mengintainya agar mereka dapat menempatkan beliau ke lahan kematian menurut anggapan mereka

فَخَرَجَ عَلَيْهِمْ وَنَثَرَ عَلـٰى رُؤُوْسِهِمُ التُّرَابَ وَحَثَاهُ

Lalu beliau keluar dan menaburkan debu diatas kepala mereka

وَأَمَّ غَارَ ثَوْرٍ وَفَازَ الصِّدِّيْقُ فِيْهِ بِالْمَعِيَّةِ

Beliau menuju ke Gua Tsaur dan Abu Bakar AshShiddiq beruntung dapat menyertai beliau

وَأَقَامَا فِيْهِ ثَلَاثًا تَحْمِي الْحَمَائِمُ وَالْعَنَاكِبُ حِمَاهُ

Mereka berdua tinggal di dalamnya selama tiga hari, dan burungburung merpati dan laba-laba menjaganya.

ثُمَّ خَرَجَا مِنْهُ لَيْلَةَ الْاِثْنَيْنِ وَهُوَ صَلَّى اللهُ تَعَالٰى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلـٰى خَيْرِ مَطِيَّةٍ

Kemudian keduanya keluar pada malam Senin. Beliau naik sebaik-baiknya kendaraan (unta).

وَتَعَرَّضَ لَهُ سُرَاقَةُ فَابْتَهَلَ فِيْهِ إِلَى اللهِ تَعَالَى وَدَعَاهُ

Suraqah mengejarnya, lalu beliau berdoa dan memohon kepada Allah

فَسَاخَتْ قَوَائِمُ يَعْبُوْ بِهِ فِي الْأَرْضِ الصُّلْبَةِ الْقَوِيَّةِ

Maka kaki-kaki binatang yang dinaiki Suraqah itu masuk ke dalam tanah yang keras dan kuat.

وَسَأَلَهُ الْأَمَانَ فَمَنَحَهُ إِيَّاهُ

Dan Suraqah memohon ampun kepada beliau, maka beliau pun mengampuni

عَطِّرِ اللّٰهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ

بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْمٍ (اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ)

ثُمَّ مَرَّ بِقُدَيْدٍ عَلـٰى أُمِّ مَعْبَدٍ اَلْخُزَاعِيَّةِ

Di Qudaid, beliau melewati tempat tinggal Ummu Ma’bad, seorang wanita Khuza’ah

وَأَرَادَ ابْتِيَاعَ لَبَنٍ أَوْ لَحْمٍ مِنْهَا فَلَمْ يَكُنْ خِبَاؤُهَا لِشَيْءٍ مِنْ ذٰلِكَ قَدْ حَوَاهُ

Beliau ingin membeli daging atau susu darinya, namun tidak ada lagi

فَنَظَرَ إِلـٰى شَاةٍ فِي الْبَيْتِ قَدْ خَلَّفَهَا الْجَهْدُ عَنِ الرَّعِيَّةِ

Lalu beliau melihat kambing di rumahnya telah ditinggalkan dari pengembalaan karena telah payah.

فَاسْتَأْذَنَهَا فِيْ حَلْبِهَا فَأَذِنَتْ وَقَالَتْ: لَوْ كَانَ بِهَا حَلَبٌ لَأَصَبْنَاهُ

Beliau meminta izin kepadanya untuk memerah kambing itu. Wanita itu mengizinkan dan berkata, “Seandainya pada kambing itu ada susunya, niscaya kami mendapatkannya.”

فَمَسَحَ الضَّرْعَ مِنْهَا وَدَعَا اللهَ مَوْلَاهُ وَوَلِيَّهُ

Kemudian beliau mengusap susu kambing itu dan berdoa kepada Allah, Tuhannya

فَدَرَّتْ وَحَلَبَ وَسَقٰى كُلاًّ مِنَ الْقَوْمِ وَأَرْوَاهُ

Maka kambing itu mengalir susu, lalu beliau memerah dan memberi minum serta menyegarkan setiap orang dari kaum itu.

ثُمَّ حَلَبَ وَمَلَأَ الْإِنَاءَ وَغَادَرَهُ لَدَيْهَا آيَةً جَلِيَّةً

Lalu beliau memerah, memenuhi bejana, dan meninggalkannya pada wanita itu

وَجَاءَ أَبُوْ مَعْبَدٍ وَرَأَى اللَّبَنَ فَذَهَبَ بِهِ الْعَجَبُ إِلـٰى أَقْصَاهُ

Tak lama kemudian datanglah Abu Ma’bad, sang suami dan ia melihat susu itu. Hal itu benar-benar membuatnya sangat terkagum

وَقَالَ: أَنّـٰى لَكِ هٰذَا وَلَا حَلُوْبَ فِي الْبَيْتِ تَبِضُّ بِقَطْرَةٍ لِبَنِيَّةٍ؟!

Ia bertanya, “Dari manakah susu ini? Padahal, tidak ada kambing perah di rumah ini yang dapat meneteskan air susu?”

فَقَالَتْ: مَرَّ بِنَا رَجُلٌ مُبَارَكٌ كَذَا وَكَذَا جُثْمَانُهُ وَمَعْنَاهُ

Wanita itu menjawab, “Seorang laki-laki penuh berkah, demikian dan demikian tubuhnya, dan sifatnya

فَقَالَ لَهَا: هٰذَا صَاحِبُ قُرَيْشٍ وَأَقْسَمَ بِكُلِّ أَلِيَّةٍ

Ia berkata, “Ini adalah orang Quraisy.” Dan ia bersumpah dengan sebenarnya

بِأَنَّهُ لَوْ رَآهُ لَآمَنَ بِهِ وَاتَّبَعَهُ وَدَانَاهُ

bahwa, seandainya ia melihatnya, niscaya ia akan beriman, mengikuti, dan mendekatinya

وَقَدِمَ صَلَّى اللهُ تَعَالٰى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِيْنَةَ يَوْمَ الْاِثْنَيْنِ ثَانِيْ عَشَرَ رَبِيْعِ الْأَوَّلِ وَأَشْرَقَتْ بِهِ أَرْجَاؤُهَا الزَّكِيَّةُ

Beliau tiba di Madinah pada hari senin tanggal 12 Rabi’ul Awal, dan bersinarlah penjuru-penjuru kota suci ini.

وَتَلَقَّاهُ الْأنْصَارُ وَنَزَلَ بِقُبَاءَ وَأَسَّسَ مَسْجِدَهَا عَلـٰى تَقْوَاهُ

Orang-orang Anshar menjemput beliau, lalu beliau singgah di Quba’ dan membangun masjidnya atas dasar ketakwaan

عَطِّرِ اللّٰهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْمٍ (اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ)

Beliau adalah manusia yang paling sempurna bentuk tubuhnya, perangainya, memiliki tubuh dan sifatsifat yang luhur

مَرْبُوعَ الْقَامَةِ، أَبْيَضَ اللَّوْنِ مُشَرَّبًا بِحُمْرَةٍ وَاسِعَ الْعَيْنَيْنِ أَكْحَلَهُمَا، أَهْدَبَ الْأَشْفَارِ قَدْ مُنِحَ الزَّجَجَ حَاجِبَاهُ

Ukuran tubuhnya sedang, putih kemerahmerahan warna kulitnya, lebar matanya, bergerak, tebal bibirnya, kedua alisnya tipis dan panjang

مُفَلَّجَ الْأَسْنَانِ، وَاسِعَ الْفَمِ حَسَنَهُ، وَاسِعَ الْجَبِيْنِ ذَا جَبْهَةٍ هِلَالِيَّةٍ

Gigi serinya renggang, mulutnya lebar dan bagus. Dahinya lebar dan berdahi bulan muda

سَهْلَ الْخَدَّيْنِ يُرٰى فِيْ أَنْفِهِ بَعْضُ احْدِيْدَابٍ، حَسَنَ الْعِرْنِيْنِ أَقْنَاهُ

Datar pipinya, hidungnya tampak sedikit tinggi dan mancung

بَعِيْدَ مَا بَيْنَ الْمَنْكَبَيْنِ، سَبْطَ الْكَفَّيْنِ، ضَخْمَ الْكَرَادِيْسِ، قَلِيْلَ لَحْمِ الْعَقِبِ، كَثَّ اللِّحْيَةِ عَظِيْمَ الرَّأْسِ، شَعْرُهُ إلَى الشَّحْمَةِ الْأُذُنِيِّةِ

Berdada bidang, telapak tangannya lebar, tulang persendiannya besar, daging tumitnya sedikit, jenggotnya tebal, kepalanya besar, rambutnya sampai ke daun telinga

وَبَيْنَ كَتِفَيْهِ خَاتَمُ النُّـبُوَّةِ قَدْ عَمَّهُ النُّوْرُ وَعَلَاهُ

Di antara bahunya terdapat cap kenabian yang telah diratai oleh cahaya

وَعَرَقُهُ كَاللُّؤْلُؤِ، وَعَرْفُهُ أَطْيَبُ مِنَ النَّفَحَاتِ الْمِسْكِيَّةِ

Peluhnya jernih bagaikan mutiara, dan baunya lebih semerbak daripada harumnya katsuri

وَيَتَكَفَّأُ فِيْ مِشْيَتِهِ كَأَنَّمَا يَنْحَطُّ مِنْ صَبَبٍ اِرْتَقَاهُ

Cara jalan beliau tenang, seolah-olah beliau turun dari tempat yang tinggi

وَكَانَ يُصَافِحُ الْمُصَافِحَ بِيَدِهِ الشَّرِيْفَةِ فَيَجِدُ مِنْهَا سَائِرَ الْيَوْمِ رَائِحَةً عَبْهَرِيَّةً

Bila beliau menjabat tangan orang dengan tangannya yang mulia, orang itu mendapati bau semerbak darinya sepanjang hari

وَيَضَعُهَا عَلـٰى رَأْسِ الصَّبِيِّ فَيُعْرَفُ مَسُّهُ لَهُ مِنْ بَيْنِ الصِّبْيَةِ وَيُدْرَاهُ

Bila beliau meletakkan tangannya di atas kepala anak-anak, diketahuilah sentuhannya pada anak itu di tengah anak-anak lainnya (Bila anak yang telah disentuh kepalanya itu kembali bermain dengan kawan-kawannya, dapat diketahui mana anak yang baru diusap kepalanya karena harumnya)

يَتَلَأْلَأُ وَجْهُهُ الشَّرِيْفُ تَلَأْلُؤَ الْقَمَرِ فِي اللَّيْلَةِ الْبَدْرِيَّةِ

Wajah beliau yang mulia cemerlang seperti cemerlangnya bulan di malam purnama

يَقُوْلُ نَاعِتُهُ: لَمْ أَرَ قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ مِثْلَهُ، وَلَا بَشَرٌ يَرَاهُ

Orang yang menyifatinya berkata, “Aku tidak melihat sebelum dan sesudahnya orang yang seperti beliau. Dan tidak ada pula manusia yang melihat sepertinya.”

وَكَانَ صَلَّى اللهُ تَعَالٰى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَدِيْدَ الْحَيَاءِ وَالتَّوَاضُعِ، يَخْصِفُ نَعْلَهُ، وَيَرْقَعُ ثَوْبَهُ، وَيَحْلِبُ شَاتَهُ، وَيَسِيْرُ فِيْ خِدْمَةِ أَهْلِهِ بِسِيْرَةٍ سَرِيَّةٍ

Beliau seorang yang sangat pemalu dan rendah hati. Beliau mengesol sendiri sandalnya, menambal pakaiannya, dan memerah kambingnya. Beliau melanyani keluarganya dengan perilaku yang baik

وَيُحِبُّ الْفُقَرَاءَ وَالْمَسَاكِيْنَ وَيَجْلِسُ مَعَهُمْ، وَيَعُوْدُ مَرْضَاهُمْ وَيُشَيِّعُ جَنَائِزَهُمْ، وَلَا يَحْقِرُ فَقِيْرًا أَدْقَعَهُ الْفَقْرُ وَأَشْوَاهُ

Beliau mencintai orang-orang fakir miskin dan duduk bersama mereka, menjenguk orang-orang sakit di antara mereka, mengiringi jenazah mereka, tidak menghina orang fakir yang telah direndahkan oleh kefakirannya

وَيَقْبَلُ الْمَعْذِرَةَ، وَلَا يُقَابِلُ أَحَدًا بِمَا يَكْرَهُ، وَيَمْشِيْ مَعَ الْأَرْمَلَةِ وَذَوِي الْعُبُوْدِيَّةِ

Beliau menerima alasan, dan tidak menghadapi seseorang dengan sesuatu yang tidak disukai. Beliau berjalan dengan janda-janda dan hamba sahaya

وَلَا يَهَابُ الْمُلُوْكَ، وَيَغْضَبُ لِلهِ وَيَرْضٰى لِرِضَاهُ

Beliau tidak takut kepada raja-raja, dan beliau marah karena Allah Ta’ala dan ridha karena keridhaanNya.

وَيَمْشِيْ خَلْفَ أَصْحَابِهِ وَيَقُوْلُ: ((خَلُّوْ ظَهْرِيْ لِلْمَلَائِكَةِ)) الرُّوْحَانِيَّةِ

Beliau berjalan di belakang para sahabatnya dan bersabda, “Kosongkanlah belakangku untuk Malaikat Ruhaniyah

وَيَرْكَبُ الْبَعِيْرَ وَالْفَرَسَ وَالْبَغْلَةَ وَحِمَارًا بَعْضُ الْمُلُوْكِ إِلَيْهِ أَهْدَاهُ

Beliau mengendarai unta, kuda, baghal (peranakan kuda dan keledai), dan keledai yang dihadiahkan oleh sebagian raja kepadanya

وَيَعْصِبُ عَلـٰى بَطْنِهِ الْحَجَرَ مِنَ الْجُوْعِ وَقَدْ أُوْتِيَ مَفَاتِيْحَ الْخَزَائِنِ الْأَرْضِيَّةِ

Beliau ikatkan batu di perutnya karena lapar, padahal beliau telah diberi kunci-kunci perbendaharaan bumi

وَرَاوَدَتْهُ الْجِبَالُ بِأَنْ تَكُوْنَ لَهُ ذَهَبًا فَأَبَاهُ

Gunung-gunung merayunya untuk menjadi emas baginya, namun beliau menolaknya

وَكَانَ صَلَّى اللهُ تَعَالٰى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

يُقِلُّ اللَّغْوَ، وَيَبْدَأُ مَنْ لَقِيَهُ بِالسَّلَامِ، وَيُطِيْلُ الصَّلَاةَ وَيَقْصُرُ الْخُطَبَ الْجُمَعِيَّةَ

Beliau menyedikitkan hal-hal yang berkaitan dengan dunia. Beliau memulai salam kepada orang yang bertemu dengannya. Beliau panjangkan shalat dan beliau pendekkan khutbah Jum’at.

وَيَتَأَلَّفُ أَهْلَ الشَّرَفِ، وَيُكْرِمُ أَهْلَ الْفَضْلِ، وَيَمْزَحُ وَلَا يَقُوْلُ إلَّا حَقًّا، يُحِبُّهُ اللهُ تَعَالـٰى وَيَرْضَاهُ

Beliau simpati kepada orang-orang mulia, beliau hormati orang-orang utama. Beliau bergurau tetapi tidak mengatakan kecuali yang benar dan disukai oleh Allah Ta’ala

وَهَاهُنَا وَقَفَ بِنَا جَوَادُ الْمَقَالِ عَنِ الْاِطِّرَادِ فِي الْحَلْبَةِ الْبَيَانِيَّةِ

Di sini kami hentikan perkataan-perkataan baik yang berisi penjelasan-penjelasan

وَبَلَغَ ظَاعِنُ الْإِمْلَاءِ فِيْ فَدَافِدِ الْإِيْضَاحِ مُنْتَهَاهُ

Dan sampailah penghabisan seluruh bacaan dalam menjelaskan perihal Nabi Muhammad dengan terang.

عَطِّرِ اللّٰهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْمٍ (اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ)

Ya Allah, wahai Dzat yang kekuasaan-Nya terbuka dengan pemberian

يَا مَنْ إِذَا رُفِعَتْ إِلَيْهِ أَكُفُّ الْعَبْدِ كَفَاهُ

wahai Dzat yang apabila diangkat telapak-telapak tangan hamba kepada-Nya Dia mencukupinya

يَا مَنْ تَنَزَّهَ فِيْ ذَاتِهِ وَصِفَاتِهِ الْأَحَدِيَّةِ

wahai Dzat yang mahasuci dalam dzat dan sifat-Nya

عَنْ أَنْ يَكُوْنَ لَهُ فِيْهَا نَظَائِرُ وَأَشْبَاهُ

Yang Maha Esa dari adanya sesuatu yang menyamai dan menyerupai-Nya

يَا مَنْ تَفَرَّدَ بِالْبَقَاءِ وَالْقِدَمِ وَالْأَزَلِيَّةِ

wahai Dzat yang tersendiri (satu-satunya) dengan kekekalan, keterdahuluan (dan tanpa permulaan), dan azali

يَا مَنْ لَا يُرْجٰى غَيْرُهُ، وَلَا يُعَوَّلُ عَلِـٰى سِوَاهُ

wahai Dzat yang selain-Nya tidak diharapkan, dan selain-Nya tidak dimintai pertolongan

يَا مَنِ اسْتَنَدَ الْأَنَامُ إِلـٰى قُدْرَتِهِ الْقَيُّوْمِيَّةِ

wahai Dzat yang manusia bersandar kepada kekuasaan-Nya yang terus-menerus

وَأَرْشَدَ بِفَضْلِهِ مَنِ اسْتَرْشَدَهُ وَاسْتَهْدَاهُ

dan Dia memberikan petunjuk dengan kemurahan-Nya kepada orang yang memohon petunjuk-Nya

نَسْأَلُكَ اَللّٰهمَّ بِأَنْوَارِكَ الْقُدْسِيَّةِ

kami mohon kepada-Mu, ya Allah, dengan cahaya-cahaya-Mu yang suci dari segala kekurangan

الَّتِيْ أَزَاحَتْ مِنْ ظُلُمَاتِ الشَّكِّ دُجَاهُ

yang menghilangkan gelap gulitanya keraguan

وَنَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِشَرَفِ الذَّاتِ الْمُحَمَّدِيَّةِ

dan kami bertawasul kepada-Mu dengan kemuliaan diri Nabi Muhammad

وَمَنْ هُوَ آخِرُ الْأَنْبِيَاءِ بِصُوْرَتِهِ وَأَوَّلُهُمْ بِمَعْنَاهُ

nabi yang terakhir dalam bentuknya dan yang paling awal dalam hakikatnya

وَبِآلِهِ كَوَاكِبَ أَمْنِ الْبَرِيَّةِ

, juga dengan para keluarganya, bintangbintang keamanan

وَسَفِيْنَةِ السَّلَامَةِ وَالنَّجَاةِ

dan perahu keselamatan,

وَبِأَصْحَابِهِ أُوْلِي الْهِدَايَةِ وَالْأَفْضَلِيَّةِ

serta para sahabatnya yang mempunyai petunjuk dan keutamaan

الَّذِيْنَ بَذَلُوْا نُفُوْسَهُمْ لِلهِ يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِنَ اللهِ

yang menyerahkan jiwa mereka kepada Allah karena mencari anugerah dari-Nya

وَبِحَمَلَةِ شَرِيْعَتِهِ أُوْلِي الْمَنَاقِبِ وَالْخُصُوْصِيَّةِ

juga para pembawa syariat beliau yang memiliki riwayat-riwayat dan kekhususan

الَّذِيْنَ اسْتَبْشَرُوْا بِنِعْمَةٍ وَفَضْلٍ مِنَ اللهِ

yang merasa senang dengan nikmat dan karunia dari Allah

أَنْ تُوَفِّقَنَا فِي الْأَقْوَالِ وَالْأَعْمَالِ لِإِخْلَاص النِّـيَّةِ

agar Engkau memberi petunjuk kepada kami supaya dapat ikhlas dalam perkataan dan perbuatan

وَتُنْجِحَ لِكُلٍّ مِنَ الْحَاضِرِيْنَ مَطْلَبَهُ وَمُنَاهُ

dan Engkau luluskan apa yang dicari dan dicita-citakan setiap orang yang hadir

وَتُخَلِّصَنَا مِنْ أَسْرِ الشَّهَوَاتِ وَالْأَدْوَاءِ الْقَلْبِيَّةِ

dan Engkau selamatkan kami dari tawanan nafsu dan penyakit-penyakit hati

وَتُحَقِّقَ لَنَا مِنَ الْآمَالِ مَا بِكَ ظَنَنَّاهُ

dan Engkau wujudkan harapan-harapan yang kami prasangkakan terhadap-Mu

وَتَكْفِيَنَا كُلَّ مُدْلَهِمَّةٍ وَبَلِيَّةٍ

dan Engkau pelihara kami dari segala kegelapan hati dan cobaan

وَلَا تَجْعَلَنَا مِمَّنْ أَهْوَاهُ هَوَاهُ

,. Janganlah Engkau jadikan kami termasuk golongan orang yang ditunggangi hawa nafsu

وَتُدْنِيَ لَنَا مِنْ حُسْنِ الْيَقِيْنِ قُطُوْفًا دَانِيَةً جَنِيَّةً

,. Dan kami mohon agar Engkau dekatkan kepada kami buah yang mudah diambilnya dan sudah matang karena keyakinan yang baik

وَتَمْحُوَ عَنَّا كُلَّ ذَنْبٍ جَنَيْنَاهُ

dan agar Engkau hapuskan dari kami setiap dosa yang kami perbuat

وَتَسْتُرَ لِكُلٍّ مِنَّا عَيْبَهُ وَعَجْزَهُ وَحَصْرَهُ وَعِيَّهُ

dan agar Engkau tutup masing-masing dari kami akan cacat, kelalaian, dan kebingungannya

وَتُسَهِلَ لَنَا مِنْ صَالِحِ الْأَعْمَالِ مَا عَزَّ ذُرَاهُ

dan agar Engkau mudahkan bagi kami baiknya amal yang bagian puncaknya itu sulit

اَللّٰهمَّ اِنَّكَ جَعَلْتَ لِكُلِّ سَائِلٍ مَقَامًا وَمَزِيَّةً

Ya Allah engakau telah menjadikan bagi orang yang meminta kedudukan dan keistimewaan

وَلِكُلِّ رَاجٍ مَا أَمَّلَهُ فِيْكَ وَرَجَاهُ

Dan bagi setiap orang yang berharap apa yang diharapkan

وَقَدْ سَأَلْنَاكَ رَاجِيْنَ مَوَاهِبَكَ اللَّدُنِّيـَّةَ

Dan kami telah memintamu seraya mengharap pemberiannmu

فَحَقِّقْ لَنَا مَا مِنْكَ رَجَوْنَاهُ

Maka pastikan apa yang telah kami harapkan

وَتَعُمَّ جَمْعَنَا هٰذَا مِنْ خَزَائِنِ مِنَحِكَ السَّنِيَّةِ

dan agar Engkau ratakan kepada kami perbendaharaan karunia-Mu yang mulia

بِرَحْمَةٍ وَمَغْفِرَةٍ، وَتُدِيْمَ عَمَّنْ سِوَاكَ غِنَاهُ

dengan rahmat dan ampunan-Mu, dan agar Engkau kekalkan kekayaan kami dengan tidak membutuhkan selain Engkau

اَللّٰهمَّ آمِنِ الرَّوْعَاتِ وَأَصْلِحِ الرُّعَاةَ وَالرَّعِيَّةَ

Ya Allah, amankanlah kami dari hal-hal yang menakutkan, perbaikilah para pemimpin dan rakyat

وَأَعْظِمِ الْأَجْرَ لِمَنْ جَعَلَ هٰذَا الْخَيْرَ فِيْ هٰذَا الْيَوْمِ وأَجْرَاهُ

Besarkanlah pahala bagi orang yang melakukan kebaikan pada hari ini

اَللّٰهمَّ اجْعَلْ هذِهِ الْبَلْدَةَ وَسَائِرَ بِلَادِ الْإِسْلاَمِ آمِنَةً رَخِيَّةً

Ya Allah, jadikanlah negeri ini dan seluruh negeri Islam aman dan makmur

وَاسْقِنَا غَيْثًا يَعُمُّ انْسِيَابُ سِيْبِهِ السَّبْسَبَ وَرُبَاهُ

Siramilah kami dengan hujan yang aliran hujan itu merata kepada tanah datar dan bukitnya

وَاغْفِرْ لِنَاسِخِ هذَهِ الْبُرُوْدِ الْمُحَبَّرةِ الْمَوْلِدِيَّةِ

Ampunilah penenun jubah pujian nan elok yang berkenaan dengan kelahiran Nabi

جَعْفَرِ مَنْ إِلـٰى بَرْزَنْجَ نِسْبَتُهُ وَمُنْتَمَاهُ

yaitu Sayyidina Ja’far, yang nasabnya sampai kepada Sayyid Rasul Al-Barzanji

وَحَقِّقْ لَهُ الْفَوْزَ بِقُرْبِكَ وَالرَّجَاءَ وَالْأُمْنِيَّةَ

Dan wujudkanlah baginya kebahagiaan, harapan, dan citacita dekat dengan-Mu

وَاجْعَلْ مَعَ الْمُقَرَّبِيْنَ مَقِيْلَهُ وَسُكْنَاهُ

Dan jadikanlah tempat peristirahatan dan tempat tinggalnya bersama orangorang yang didekatkan kepada-Mu

وَاسْتُرْ لَهُ عَيْبَهُ وَعَجْزَهُ وَحَصْرَهُ وَعِيَّهُ

Tutuplah cacat, kelemahan, keterbatasan, dan kebingungannya

وَلِكَاتِبِهَا وَقَارِئِهَا وَمَنْ أَصَاخَ إِلَيْهَا سَمْعَهُ وَأَصْغَاهُ

Dan ampunilah pula penulis, pembaca, dan orang yang mendengarkannya

اَللّهمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلـٰى أَوَّلِ قَابِلٍ لِلتَّجَلِّيْ مِنَ الْحَقِيْقَةِ الْكُلِّيَّةِ

Berilah rahmat dan kesejahteraan atas orang yang pertama menerima tajalli dari hakikat keseluruhan

وَعَلـٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ نَصَرَهُ وَوَالَاهُ

Juga atas keluarganya, sahabatnya, serta orang yang menolong dan memuliakannya

مَا شُنِّفَتِ الْآذَانُ مِنْ وَصْفِهِ الدُّرِّيِّ بِأَقْرَاطٍ جَوْهَرِيَّةٍ

selama telinga dihiasi dengan anting-anting permata karena mendengarkan untaian kata tentang sifat-sifat beliau

وَتَحَلَّتْ صُدُوْرُ الْمَحَافِلِ الْمُنِيْفَةِ بِعُقُوْدِ حُلَاهُ

dan selama panggung-panggung perayaan dihiasi dengan kalung hiasan kenabian

وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ وَأَتَمُّ التَّسْلِيْمِ عَلـٰى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ خَاتَمِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلـٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

Rahmat dan kesejahteraan yang paling sempurna semoga senantiasa tercurah atas junjungan kami, Nabi Muhammad, penutup para nabi, serta keluarga dan sahabatnya semua

سُبۡحَٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلۡعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ[180] وَسَلَٰمٌ عَلَى ٱلۡمُرۡسَلِينَ[181] وَٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ[

Mahasuci Tuhanmu, wahai Nabi, yang memiliki kemuliaan dari sesuatu yang mereka (orang-orang kafir) sifatkan. Semoga kesejahteraan juga senantiasa terlimpah atas para rasul. Segala puji itu milik Allah, Tuhan sekalian alam.