Kitab Maulid Dhiyaul Lami Dan Terjemah

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

 

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad, kekasih-Mu pemilik syafa’at yang dilimpahi syafa at-Mu. .

 

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad, semulia-mulia ciptaan, dalam keagungan dan derajatnya.

 

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad, makhluk yang termulia kedudukannya, melebihi segenap Ciptaan.

 

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad, jalankanlah kami Wahai Tuhan ke jalan yang paling benar (jalan Nabi-Mu).

 

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad, sembuhkanlah kami dari segala keluhan penyakit,

 

Ya Allah Limpahkanlah shalawat atas Muhammad, perbaikilah hati dan ma’afkanlah, dan berilah kami (segala yang) manfaat.

 

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad, bentengilah dari sesuatu yang memusuhi kami dan hindarkanlah kami dari musuh yang akan datang kepada kami.

 

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad, Kami berlindung di dalam benteng-Mu yang melindungi dari segala gangguan.

 

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad, Ya Allah ridhoilah kami dengan keridhoan-Mu Yang Agung.

 

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad, Jadikanlah kami berkumpul dengan Nabi-Mu di Surga.

 

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad, Jadikanlah kami selalu berdampingan dengan sebaik-baik ciptaanMu. Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,

 

Ya Allah limpahkanlah shalawat atasnya serta salam sejahtera.

 

Ya Allah limpahkanlah shalawat dan salam serta keberkahan padanya dan pada keluarganya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aku Berlindung Kepada Allah dari Setan Yang Terkutuk Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

 

“Sesungguhnya kami telah membentangkan bagimu (wahai Muhammad Saw) kemenangan yang gemilang. Agar Dia Allah mengampuni dosa-dosamu yang terdahulu dan yang akan datang. Dan menyempurnakan nikmat-Nya atasmu (wahai Muhammad Saw), dan Dia (Allah) memberimu petunjuk ke jalan yang lurus, dan Allah akan memberikan pertolongan padamu dengan pertolongan yang mulia”

 

“Sesungguhnya telah datang kepadamu utusan dari golonganmu, dan sangat berat baginya (Muhammad Saw) apa-apa yang menimpa kalian, dan sangat menjaga kalian (dari kemurkaan Allah dan neraka), dan ia sangat berlemah lembut dan berkasih sayang atas orang-orang mu min.”

 

“Maka jika mereka ingkar maka katakanlah : cukuplah pertolongan Allah bagiku, tiada tuhan selain Dia, dan kepada-Nya aku berserah diri dan Dia adalah Pemilik Arsy yang agung.”

 

“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat atas Nabi (Saw), wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah padanya, dan berilah salam kepadanya dengan sebaik-baik salam sejahtera.”

 

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya

 

Segala puji bagi Allah yang telah memberi kita petunjuk, melalui Hamba-Nya yang terpilih (Saw) yang telah menyeru kami.

 

Kepada-Nya dengan Izin-Nya, dan sungguh Beliau (Saw) telah menyeru kami, kami datang kepadamu wahai yang telah menunjuki kami ke jalan yang benar (kami mendatangi panggilanmu Wahai Nabi Saw), dan yang telah menyeru kami dengan lemah lembut dan bahasa indah.

 

Limpahan shalawat padamu dari Allah yang telah Menciptakanmu, yang denganmu Wahai Pembawa Syafa’at, telah membuat kami terpilih dan terkasihi.

 

Juga pada Keluargamu yang suci, sebagai sumber-sumber rahasiamu yang tinggi, maka merekalah bahtera penyelamat yang membentengi kami.

 

Dan pada para sahabatmu yang mulia, yang menjadi dinding penyelamat bagi ajaranmu dan figur panutan bagi pencintanya (Saw).

 

Juga terhadap para tabi’in setelah mereka, yang mengikuti mereka dengan jujur dan bersungguh-sungguh, sebanyak puji pujian kerinduan yang merobohkan kesedihan.

 

Demi Allah tidaklah diperdengarkan nama Sang Kekasih (Saw) pada orang yang mencintainya, maka akan tersentak gembira dan hilanglah segala kesusahan.

 

Dimanakah para pecinta, yang mereka itu rela berkorban dengan nyawa dan mere mehkan hal-hal yang berharga (yang bersifat duniawi).

 

Tidaklah mereka mendengar sebutan Nama Thaahaa Al Musthafa (Saw), Maka bangkitlah semangat dan hilanglah segala Kegundahan hati.

 

Maka bergetarlah ruh-ruh merindukan perjumpaan, dan merintih memohon keridhoan dari Tuhannya.

 

Begitulah keadaan para Pecinta maka dengarlah

 

Perjalanan hidup Sang Pembawa Syafa’at dan konsentrasikanlah pendengaran. Maka simaklah akan sifat-sifat Thaahaa (Saw), Imam yang Terpilih, dan hadirkanlah hatimu, niscaya terpenuhilah hatimu dengan Kerinduan padanya (Saw).

 

Wahai Tuhan Kami Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya, Pada Kekasih-Mu Yang Telah Menyeru Kami Kepada-Mu Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya

 

Maka telah datang kabar dari yang berfirman : “Telah datang kepadamu cahaya . (OS Al Maidah : 15), Maha Suci Yang Telah Mengabarkannya kepada kita.

 

Dan cahaya Thaahaa Hamba-Nya, terlimpahkan dengan mengingatnya (Saw), maka Agungkanlah Sang Pemberi Anugerah

 

Dia (Saw) adalah Rahmat dari Sang Pencipta, maka renungkanlah Firman Nya: “Maka bergembiralah kamu,” Katakanlah: dengan datangnya anugerah Allah dan rahmatnya maka dengan itu kalian bergembiralah” maka bergegaslah untuk bergembira dengan Kedatangannya (Saw).

 

Dengan berpegang teguh pada tali terkuat (Al Our’an dan Hadits) dan berusahalah senantiasa berada di jalan Allah, yang telah menciptakan kita.

 

Renungkanlah cahaya-cahaya (Rasul Saw) yang ketika dikatakan kepadanya (Saw) “Sejak kapankah Kenabianmu ?” , maka sabda nya kenabianku sejak Adam As.

 

Masih berada diantara Air dan Tanah ” maka sadarlah kamu dari kelalaianmu itu dan bangkitlah sadar.

 

Maka fahamilah rahasia-rahasia Tuhanku yang selalu memindahkanku (Saw) diantara sulbi orang mulia ke sulbi orang yang mulia dan terpilih.

 

Tidaklah terpisah dari dua kelompok (Suku)…

 

..terkecuali aku berada pada yang terbaik, begitulah hingga aku dilahirkan.

 

Maka aku adalah yang terpilih dari yang terpilih, dan aku terlahir dari pernikahan yang Tuhanku telah menjaganya.

 

Allah telah menyucikan (Saw), serta menjaga dan memilihnya (Saw), maka tidaklah pernah Allah memunculkan manusia menyerupainya (Saw).

 

Dan dengan mencintainya dan mengingatnya serta membantu syari atnya dan dengan penghormatan padanya (Saw) Allah

 

Pencipta Arsy telah mewasiatkan kita. Wahai Tuhan Kami Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya, Pada Kekasih-Mu Yang Telal Menyeru Kami Kepada-Mu

 

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan

 

Pada Keluarganya Begitulah, dan telah Tuhan sebarkan tentang sifat-sifatnya (Saw) dalam kitab kitab terdahulu dan Al Gur’an yang menjelaskannya dengan sejelas jelasnya.

 

Dia (Allah) telah mengambil perjanjian dari para Nabi ketika telah Kudatangkan pada kalian hikmah dan kemuliaan.

 

Dan datanglah pada kalian (wahai para Nabi) Utusan Kami (Saw) maka agar kalian (wahai para Nabi) beriman padanya, dan kalian (wahai para Nabi) mendukungnya (Saw), dan agar kalian (wahai para Nabi) menjadi pengikutnya.

 

Dan bahwasannya Para Nabi terdahulu telah memberi kabar gembira pada umat-umat mereka akan kedatangan nabi terpilih, maka muliakanlah martabat dan kedudukkannya. Maka apabila telah datang hari Kiamat, para Nabi terdahulu berjalan di bawah naungan Panji Sang Nabi (Saw) yang telah menyeru kita.

 

Wahai Umat Islam, aku adalah yang pertama Sebagai Pemberi Syafa’at dan yang Pertama menyebarkannya, dan tidaklah aku ragu dan memperlambat.

 

Hingga diserukan kepadaku (ketika bersujud memohon syafa’at) angkatlah kepalamu (wahai Muhammad), dan katakanlah permintaanmu niscaya Kukabulkan permohonanmu dan bicaralah niscaya Kudengar pembicaraanmu, sungguh Bintang Kemuliaanmu (Wahai Nabi Saw) sungguh jelas dan terang.

 

Dan panji pujian kepada Allah Yang Maha Perkasa berada di tanganku (Saw) dan aku (Saw) adalah manusia pertama yang mendatangi surga-Nya.

 

Dan aku (Saw) telah menjadi ciptaan yang paling mulia di sisi Allah, maka sungguh engkau (wahai nabi) telah terpelihara oleh Allah dengan kasih sayang-Nya.

 

“Dan akan Dia limpahkan kepadamu (Saw) anugerah Kami hingga engkau (Saw) ridha” (dan ayat ini) merupakan tanda kebesaran dari Yang Maha Pemberi, dan pemberian itu merupakan hal yang akal sulit untuk menerimanya (seperti banyaknya Mukzijat Beliau Saw). Demi Allah ulang-ulanglah peringatan sifat-sifat Muhammad, agar menjadi penawar dan pengikis kotoran-kotoran hati.

 

Wahai Tuhan Kami Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya, Pada Kekasih-Mu Yang Telah Menyeru Kami Kepada-Mu

 

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya Ketika telah dekat waktu kelahiran Ahmad (Saw) dari Izin Nya, yang apabila menghendaki sesuatu tidaklah akan terhalang,

 

Ia (Saw) berada di dalam kandungan Sang Ibu Aminah binti Wahb, yang baginya telah Allah Muliakan Martabatnya (sebagai ibu bagi sebaik baik ciptaan),

 

Dari ayah Sang Hamba yang terpilih (Saw), yaitu (ayahnya itu) Abdullah bin Abdul Muthalib yang melihat tanda-tanda (isyarat kenabian),

 

Telah terjadi bahwa wajahnya (ayahnya) diterangi Cahaya Thaahaa (Saw) yang kemudian berpindah kepada Sang Anak yang terjaga ini (cahaya itu) terlihat dengan jelas,

 

Dan dia adalah keturunan Hasyim yang mulia dan perkasa,

 

Putra Abdu Manaaf, keturunan Qushay yang dahulu.

 

Ayahnya digelari Hakiim (orang yang adil) dan kepribadiannya telah termasyur, maka berbanggalah dengan kepribadian itu.

 

Dan hafalkanlah silsilah keturunan Nabi yang terpilih hingga kau temukan silsilahnya pada (datuknya) Adnan.

 

Apabila telah sampai kepada Adnan maka berhentilah, (bahwa setelah Adnan, banyak riwayat yang berbeda) dan ketahuilah bahwa nasabnya bersambung hingga Ismail As (putra Ibrahim As) yang telah menjadi pendukung Ayahnya (Ibrahim As).

 

Dan ketika Aminah (ra) mengandungnya (Saw) tidaklah Ia (Ibundanya ra) merasa sakit sebagaimana keluhan wanita hamil. Baginya (Aminah ra) selubung kelembutan dari Allah Pemelihara Langit, hilanglah segala gangguan, kegelisahan dan kesedihan,

 

Kemudian ia (Aminah ra) menyaksikan sebagaimana yang telah diketahuinya, bahwa Yang Maha Pemelihara telah memuliakan Alam Semesta.

 

Dengan kesucian bayi di dalam kandungannya, maka iapun bergembira ketika telah dekat saat saat kelahiran, maka berluapanlah limpahan keridhoan Nya, (Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, 4X)

 

Maka muncullah cahaya-cahaya dari segala penjuru dan detik kelahiranpun tiba.

 

Beberapa saat sebelum terbitnya fajar muncullah Matahari Hidayah, lahirlah Sang Kekasih yang termuliakan dan terjaga.

 

(Ya Allah limpahkanlah shalawat kepada Muhammad, Ya Allah limpahkanlah pula salam kepadanya)

 

Mahallul Qiyam (Berdiri)

 

Wahai Nabi salam sejahtera bagimu, Wahai Rasul salam sejahtera bagimu. Wahai Kekasih salam sejahtera bagimu, Shalawat Allah bagimu. Telah tiba dengan kehendak Allah sang pemberi syafa’at, Yang memiliki derajat yang dimuliakan. Maka limpahan cahaya memenuhi segala penjuru, meliputi seluruh alam semesta.

 

Maka berjatuhanlah patung-patung berhala di Ka’bah, Dan tumbanglah sendi-sendi kemusyrikan. Maka dekatlah saat-saat petunjuk, dan benteng kekafiranpun berguncang.

 

Salam sejahteralah atas kedatanganmu, wahai sang pemilik derajat yang mulia. Wahai Imam dan pemimpin para Rasul, yang dengannya bencana-bencana terhapuskan.

 

Engkaulah satu-satunya harapan di hari Qiamat, kepadamulah seluruh ciptaan berlindung dari kemurkaan Allah. Kemudian mereka datang memanggil-manggilmu dengan penuh harapan, ketika menyaksikan dahsyatnya kesulitan dan rintangan. Selamat datang wahai penyejuk mataku, Selamat datang wahai kakek Hasan Husein

 

Maka karena itulah engkau (Saw) bersujud kehadirat Tuhanmu, Maka diserukan kepadamu berikanlah syafa’at, karena engkau diizinkan memberi syafa’at.

 

Maka atasmu limpahan shalawat dari Allah, Selama cahaya masih bersinar terang benderang. Dan denganmu (Saw) kami memohon kepada Ar-Rahmaan, maka pencipta Arsy mendengar do’a kami.

 

Wahai pemberi anugerah yang mulia, wahai Tuhan, kumpulkanlah kami dengan Al-Musthafa (Saw). Dan demi Dia (Saw), maka pandanglah kami dengan kasih sayangmu, Dan berilah kami segala yang kami inginkan.

 

Dan hindarkanlah kami dari segala bencana, Dan jauhkanlah segala kesulitan, dan angkatlah sejauh-jauhnya.

 

Dan siramilah Wahai Tuhanku serta tolonglah kami, Dengan lebatnya curahan rahmat-Mu. Dan akhirilah usia kami dengan husnul khatimah, Dan terimalah kami dengan baik saat kembali kepada-Mu

 

Dan terlimpahlah shalawat dari Allah, Baginya (Saw) yang kepadanya terkumpul segala kebaikan.

 

Ahmad yang tersuci serta keluarganya, dan sahabatnya sebanyak pijaran cahaya.

 

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya

 

Ketika telah lahir Sang Kekasih (Saw), maka beliau tunduk bersujud kepada Allah yang telah menghidupkan dan menciptakan kita.

 

Dan bimbingan Sang Pencipta selalu menaungi Ahmad (Saw) Setiap waktu secara tersembunyi dan terlihat terang-terangan.

 

Beliau (Saw) disusul oleh ibunya dan diteruskan oleh Tsuwaibah ra.

 

Kemudian Halimah rha yang mendapatkan kabar gembira bahwa ia akan masuk surga.

 

Dan ketika Tsuwaibah ra menyampaikan berita kepada tuannya tentang kelahiran Muhammad Saw, maka Abu Lahab memerdekannya sebagai tanda suka cita.

 

Tidaklah Tuhan Yang Maha Pencipta lupa atas kegembiraannya (Abu Lahab)

 

Dengan kelahiran Musthofa (Saw) sebagaimana tercantum dalam Hadits.

 

Bahwa siksaan Abu Lahab diringankan pada setiap hari Senin karena kegembirannya atas kelahiran seseorang yang telah menunaikan kewajibannya pada kita. Demikianlah rahmat Allah terhadap seorang kafir, maka tak terbayangkan (anugrah) ketika kegembiraan dari seorang mukmin yang hatinya dipenuhi dengan keimanan.

 

Maka Halimah ra menyaksikan sedemikian banyak kejadian dari keberkahan Muhammad Saw yang tak mampu diterima logika. Diantara mengalir air susunya (Halimah Ra), yang sebelumnya anaknya tak pernah berhenti menangis (karena lapar sebab susunya tak mengalir sama sekali, karena ja pun kelaparan).

 

Akan tetapi malam itu, sejak kedatangan Sang Kekasih (Saw), putranya (putra kandung Halimah Ra) tidur pulas dan kenyang (karena air susunya mengalir dengan deras).

 

Dan mengalir pula air susu ontanya, lalu ia menjadi kuat dan sehat, dan ini merupakan hal yang paling menakjupkan.

 

Hal ini membingungkan teman-teman yang bersamanya (Halimah Ra), dan ia mendengar pula ucapan salam sejahtera dari pepohonan dan bebatuan kepada Pemimpin Kita (Saw).

 

Maha Suci Allah yang telah membuat pepohonan dan bebatuan berbicara, menyambut Nabi (Saw) yang terpilih, maka Maha Sucilah Dia Allah Swt.

 

Wahai Tuhan Kami Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya, Pada Kekasih-Mu Yang Telah Menyeru Kami Kepada-Mu

 

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya

 

Maka tumbuh dewasalah Sang Kekasih, dengan sejarah kehidupan yang selalu dalam keridhaan dan tidaklah Beliau (Saw) berbuat maksiat.

 

Terbimbing dalam pandangan kelembutan Allah yang telah mendidik budi pekertinya dengan sebaik-baik budi pekerti kenabian. Dan kedewasaannya (Saw) hari demi hari tumbuhlah sifat kejujuran, sifat budi pekerti mulia, sifat menjaga kehormatan, sifat kesatria, sifat amanah, sifat bersahabat dan gemar membantu.

 

Pemilik semangat, keberanian, tenang dan banyak diam, serta segala bentuk sifat mulia yang tak terhitung banyaknya.

 

Beliau (Saw) digelari Al-Amin (yang bisa dipercaya) dan pada penduduk langit

 

la-lah Nikmal Amin (sebaik-baik yang tidak berbohong) dan baginya (Saw) Yang Maha Memelihara (Allah) senantiasa menaunginya.

 

Ibu Beliau (Saw) mengajak menziarahi makam ayahnya di Madinah, di tempat itulah ayahnya menemui ajal.

 

Dan saat ayah beliau wafat, Nabi Al-Mustofa Saw masih berada dalam kandungan ibunya.

 

Dan ketika usia enam tahun wafatlah ibunya, dalam perjalanan pulang. Maka Beliau (Saw) diasuh oleh Abdul Muthalib dengan penuh kasih sayang.

 

Dua tahun kemudian iapun (Abdul Muthalib) wafat. Maka Beliau (Saw) diasuh oleh pamannya Abu Thalib dengan penuh perhatan dan kelembutan.

 

Beliau (Saw) dilamar oleh Khadijah binti Khuwaylid saat beliau berusia 25 tahun karena Khadijah telah mendengar keajaiban-keajaiban pada diri Sang Pemberi Syafaat (Saw).

 

Maka Allah mengabulkan cita-citanya lalu Khadijah mendapatkan kesejahteraan dan martabat mulia.

 

Kemudian Beliau (Saw) menyaksikan permasalahan kesalahpahaman saat peletakan Hajar Aswad setelah diperbaharuinya Ka’bah.

 

Dari keluasan akalnya dan daya pikir kenabiannya yang cerdas dan teliti. Maha Suci Allah yang telah mengajarinya dan menaunginya (Saw).

 

Wahai Tuhan Kami Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya, Pada Kekasih-Mu Yang Telah Menyeru Kami Kepada-Mu

 

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya

 

Maka datanglah pada Beliau Saw, Malaikat Jibril As membawa wahyu di Gua Hira ketika Beliau Saw beribadah kepada Allah Ar-Rahman.

 

Kemudian Jibril As memeluknya sebanyak tiga kali lalu melepaskannya dan berkata “Bacalah demi Tuhanmu yang memberi ilmu pada manusia.”

 

Lalu Beliau (Saw) berdakwah dengan sembunyi-sembunyi selama tiga tahun hingga datangnya perintah menjelaskan terang-terangan tentang perintah Allah.

 

Maka bertubi-tubi gangguan, sedangkan Beliau (Saw) sangat sabar terhadap ketentuan Tuhannya, dan Beliau (Saw) sangat teramat bersyukur dan tidak ragu dalam menjalankan dakwahnya.

 

Kemudian wafatlah Khadijah Ra, dan Abu Thalib

 

ketika usianya genap 50 tahun, maka semakin dahsyatlah gangguan yang beraneka ragam.

 

Suatu ketika Beliau Saw berkunjung ke Bani Tsaqifah (Thaif) untuk berdakwah, lalu Beliau Saw dilempari batu-batu bahkan dikejar-kejar dan dicemooh oleh anak-anak. Maka datanglah malaikat penguasa gunung dan berkata “Apakah kutimpakan gununggunung di atas mereka?” Dan Beliau

 

(Saw) berkata “Tidak, tapi aku berharap keturunan mereka kelak memeluk Islam.” Lalu Sang Maha Pencipta memperjalankan Beliau (Saw) ke Masjidil Agsha lalu Para Rasul bermakmum di belakangnya. Yang Beliau Saw kemudian menyaksikan Alam Barzah dan Surga.

 

Naiklah Sang Kekasih (Saw) menembus lapisan-lapisan langit yang tertinggi dan Arsy serta Al-Kursy, lalu dengan Sang Maha Pencipta kita.

 

Maka tibalah izin untuk hijrah ke Yatrib (Madinah) yang disitulah terhiaskan wilayah mulia dan terindahkan

 

Maka Beliau Saw pun bermukim di Madinah selama sepuluh tahun sebagai Da’i dan Mujahid yang para sahabatnya menjadi para pendukungnya.

 

Tidaklah mereka meninggikan suara ketika dihadapan beliau dan tidaklah mereka mengangkat kepala di hadapan Beliau Saw. Sebagai penghormatan dan pengagungan terhadap kemuliaan Muhammad Saw yang telah mereka baca dan temukan Beliau Saw dalam Al-Ouran.

 

Mereka telah melihat dari akhlak budi pekerti yang luhur dan banyak pula mereka menyaksikan hal yang tak terjangkau logika.

 

Dermawan, pemaaf, senang memberi, rendah hati, yang mana batang kurma (mimbar Beliau Saw) terdengar isak tangisnya karena kerinduan dan cintanya. Dan air memancar dari sela-sela jarinya dengan derasnya,

 

Maka pasukan (para sahabat) minum dengan lahap hingga hilanglah dahaga mereka semuanya.

 

Demi Allah, mulialah mukjizat-mukjizat Ahmad (Saw) dan telah dimuliakan oleh Yang Maha Memelihara ke derajat yang tinggi.

 

Beliau Saw telah berjihad 27 peperangan bersama para sahabatnya dengan berjalan kaki.

 

Maka termuliakanlah (kalian) dengan Beliau Saw serta dengan para sahabatnya serta dengan para tabi’in.

 

Wahai Tuhan kami pertemukanlah kami kepada perbuatan dan amal mereka.

 

Wahai Tuhan Kami Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya, Pada Kekasih-Mu Yang Telah Menyeru Kami Kepada-Mu

 

DOA

 

Maka telah ku Isyaratkan untuk menyifatkan Budi Pekerti (Beliau Saw) yang menghidupkan dan mengguncang luruhkan kegundahan.

 

Dan Allah telah memujinya maka apalah artinya pujian kita dan bagaimana (pujian kita ini) dinamakan pujian.

 

Akan tetapi cinta kasih dalam sanubari telah menuntut untuk memuji hamba pilihan Pencipta kita yang telah menyeru kita dengan klembutan, Maka setelah kita berpadu dengan cinta dan kasih sayang (terhadap Nabi Saw) maka disinilah

 

kita mengangkat kedua tangan kita yang hina dina untuk berdo’a dengan penuh pengharapan.

 

Kepada Tuhan Yang Maha Tunggal dalam Ke-Esaan-Nya, serta Maha Mulia dengan mengambil perantara pada yang telah menyeru kita Kepada-Nya.

 

Hamba-Nya yang terpilih, Kekasih-Nya serta hamba-Nya yang terkemuka dan sebaik-baik ciptaan di Alam Semesta yang dengannya (Saw) Allah telah menciptakan kita.

 

Wahai Tuhan kami, Wahai Tuhan Kami, Wahai Tuhan kami, Demi Nabi yang Terpilih Terimalah Kami dan Kabulkanlah Do’a Kami.

 

Hanya Engkaulah harapan kami, hanya engkaulah harapan kami, wahai satu-satunya tempat memohon dan harapan di Dunia dan di Akhirat kami,

 

Perbaikilah keadaan kami dan ampunilah dosa-dosa kami

 

dan janganlah Engkau murkai kami apabila kami berbuat kesalahan.

 

Dan jadikanlah kami selalu berjalan pada ajaran Nabi Thaahaa (Saw) yang terpilih dan kuatkanlah serta tetapkanlah langkah-langkah kami pada jalan yang telah dilalui oleh Sang Kekasih (Saw).

 

Dan perlihatkanlah kami demi anugerah dari Mu, Wajah Nabi-Mu dalam Gemilangnya kegembiraan dengan pandangan kasih sayang serta keridhoan yang selalu menaungi kami.

 

Dan ikatlah kami selalu dengan Beliau (Saw) dalam segala gerak-gerik kami, dan juga orang-orang yang mengikuti kami dan mencintai kami.

 

Demikian pula orang-orang yang beramal shalih dan orang-orang yang mendengar da’wah kami, orang yang kami berhutang budi pada mereka dan orang-orang yang memohon nasehat dari kami.

 

Juga atas para hadirin dan penyelenggara,

 

maka Wahai Allah Inilah kami di hadapan Mu dan Engkau Melihat Kami.

 

Dan bahwasanya kami Mengharapkan-Mu, maka kabulkanlah permohonan kami dan dengarlah demi kemurahan-Mu, do’a Kami wahai yang maha mendengar.

 

Dan pilihlah kami sebagai penolong sunnah Thaahaa (Saw) di seluruh pelosok bumi, dan hancurkanlah semua yang memusuhi kami.

 

Dan pandanglah kami dengan kasih sayang Mu dan berilah kami minuman dari cangkir-cangkir (Mahabbah Rasul Saw) dan sembuhkanlah penyakit yang ada pada kami dengan segera.

 

Dan kabulkanlah segala hajat kami dan akhirilah hidup kami dengan kebaikan dan jadikanlah kebaikan pula di hari kemudian. Wahai Allah kumpulkanlah kami bersama kekasih-kekasih kami.

 

di Surga Firdaus-Mu wahai yang hanya kepada-Nya harapan kami.

.

Demi Hamba (Saw) yang terpilih yang limpahan shalawat selalu atasnya dan atas keluarga serta keturunannya sebanyak hembusan angin di pagi hari.

 

Maha Suci Tuhanmu Pencipta Yang Maha Memiliki Kekuasaan, dari apa yang mereka sifatkan.

 

Dan salam kesejahteraan atas para Rasul, dan segala puji bagi Allah, pencipta seluruh Alam.

 

Shalawat dan salam kesejahteraan atasmu wahai Pemimpin Para Rasul Shalawat dan salam kesejahteraan atasmu wahai Penutup Para Nabi

 

.Shalawat dan salam kesejahteraan atasmu wahai yang diutus Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam, dan semoga Allah meridhoi seluruh Sahabat Rasul Saw, Aamiin.