الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسول الله صلى الله عليه وسلم وبعد:

Segala puji Allah Swt. tuhan semesta alam, doa shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Saw, dan setelah itu.

فيقول فقير رحمة ربه الخبير البصير، إبراهيم الباجوري ذو التقصير: طلب مني بعض الاخوان – أصلح الله لي ولهم الحال والشأن – أن أكتب له رسالة لطيفة، تشتمل على صفات المولى وأضدادها، وما يجوز في حقه تعالى، وعلى ما يجب في حق الرسل وما يستحيل في حقهم وما يجوز، فأجبته إلى ذلك، فقلت وبالله التوفيق:

Berkatalah seseorang yang faqir dari rahmat Tuhannya Yang Maha Waspada serta Maha Melihat, Ibrohim Al-bajuri pemilik sifat lalai. Telah meminta kepadaku beberapa dari saudara-saudaraku (semoga Allah memberi kebaikan kondisi dan keadaan/urusan padaku dan pada mereka), supaya aku menuliskan untuk mereka sebuah risalah/ kitab kecil yang isinya melingkupi atas sifat-sifat ketuhanan dan sifat kontradiksi/lawan-lawannya, serta hal-hal yang boleh/jaiz dalam hak Allah Ta’ala. Juga atas sifat yang wajib dalam hak para Rasul, dan yang mustahil dalam hak para Rasul, serta yang boleh.  Maka aku mengabulkan permintaan mereka. kemudian aku berkata dan  kepada Allah lah aku meminta petunjuk:

 

يجب على كل مكلف أن يعرف ما [يجب] في حقه تعالى، وما [يستحيل]، وما [يجوز]

Wajib kepada setiap mukallaf -yang balig lagi berakal- untuk mengetahui perkara yang wajib dalam hak Allah Ta’ala dan perkara yang mustahil, serta perkara yang boleh.

 

فيجب في حقه تعالى: [الوجودُ] وضده العدم

Maka wajib dalam hak Allah Ta’ala, sifat Al-Wujud/ada. Lawannya yaitu sifat Al-“ Adam/ tiada.

والدليل على ذلك: وجود المخلوقات.

Dan dalil atas Allah Ta’ala itu ada yaitu adanya semua ciptaan (alam semesta beserta isinya baik yang nyata maupun yang gaib dan sebagainya.)

 

ويجب في حقه تعالى: [القدمُ] – ومعناه أنه لا أول له تعالى – وضده

Dan wajib dalam hak Allah Ta’ala, sifat Al-Qidam. Artinya yaitu sesungguhnya bagi Allah ta’ala tiada permulaan bagi-Nya. Lawannya yaitu sifat Al-Hudust/ baru.

الحدوث والدليل على ذلك: أنه لو كان حادثاً لاحتاج إلى محدث وهو محال.

Dan dalil atas Allah Ta’ala  hak yaitu: Jikalau adanya Allah merupakan sesuatu yang baru, maka tentu Allah membutuhkan terhadap pembaharu. Dan itu mustahil.

 

ويجب في حقه تعالى: [البقاءُ] – ومعناه أنه تعالى لا آخر له – وضده الفناء

Dan wajib dalam hak Allah Ta’ala, sifat Al-Baqa’/kekal. Artinya sesungguhnya Allah Ta’ala tiada akhirnya.

والدليل على ذلك: أنه لو كان فانياً لكان حادثاً وهو محال.

Dan dalil atas kekalnya Allah Ta’ala yaitu: jikalau adanya Allah merupakan sesuatu yang Al-Fana/rusak, maka tentu Allah merupakan sesuatu yang baru. Dan itu mustahil.

 

ويجب في حقه تعالى: [المخالفةُ للحوادثِ] – ومعناه أنه تعالى ليس مماثلاً للحوادث، فليس له يد ولا عين ولا أذن ولا غير ذلك من صفات الحوادث – وضدها المماثلة

Dan wajib dalam hak Allah Ta’ala, sifat mukholafah lil hawadisi/ berbeda dengan makhluk. Artinya sesungguhnya Allah Ta’ala tiada serupa dengan para makhluk. Bagi-Nya tiada tangan, tiada mata, tiada telinga, dan tiada yang lainnya dari sifat-sifat para makhluk. Lawannya yaitu sifat Almumatsalah/serupa.

والدليل على ذلك: أنه لو كان مماثلاً للحوادث لكان حادثاً وهو محال.

Dan dalil atas berbedanya Allah Ya’ala dengan makhluk yaitu: sesungguhnya jikalau adanya Allah merupakan sesuatu yang serupa dengan makhluk, maka tentu Allah merupakan sesuatu yang baru. Dan itu mustahil.

 

ويجب في حقه تعالى: [القيامُ بالنفسِ] – ومعناه أنه تعالى لا يفتقر إلى محل، ولا إلى مخصص

Dan wajib dalam hak Allah Ta’ala, : sifat Al-Qiyaam bi al-nafs/berdiri sendiri. Artinya sesungguhnya Allah Ta’ala tidak membutuhkan pada tempat dan | tidak juga terhadap yang menentukan.

وضده الاحتياج إلى المحل والمخصص

Lawannya yaitu sifat Al-Ihtiyaj ila Al-Mahal wa Al-Mukhoshis/ membutuhkan pada tempat dan penentu.

والدليل على ذلك: أنه لو احتاج إلى محل لكان صفة، وكونه صفة محال، ولو احتاج إلى مخصص لكان حادثاً وكونه حادثاً محال.

Dan dalil atas Allah Ta’ala berdiri sendiri yaitu: sesungguhnya jikalau Alloh Ta’ala membutuhkan pada tempat maka keadaan Allah merupakan sifat. Dan keadaan Allah merupakan sifat itu mustahil. Dan jikalau adanya Allah membutuhkan terhadap yang menentukan, maka tentu Allah merupakan sesuatu yang baru. Dan keadaan Allah merupakan sesuatu yang baru itu mustahil.

 

ويجب في حقه تعالى: [الوحدانيةُ] في الذات وفي الصفات وفي الأفعال

Dan wajib dalam hak Allah Ta’ala, sifat Al-Wahdaniat/ tunggal (.   ) dalam dzat-Nya, dan dalam sifat-sifat-Nya, dan dalam perbuatan-perbuatan-Nya.

ومعنى الوحدانية في الذات: أنها ليست مركبة من أجزاء متعددة.

Dan arti tunggal dalam dzat-Nya yaitu, sesungguhnya dzatnya Allah tidaklah tersusun dari bagian-bagian yang berbilang.

ومعنى الوحدانية في الصفات: أنه ليس له صفتان فأكثر من جنس واحد كقدرتين، وهكذا، وليس لغيره صفة تشابه صفته تعالى.

Dan arti tunggal dalam sifat-sifat-Nya yaitu, sesungguhnya tiada dua sifat atau lebih pada Allah dari satu jenis sifat seperti adanya dua kekuasaan.

Begitu pun pada yang lain tiada satu sifat pun yang menyerupai terhadap sifat Allah Ta’ala.

ومعنى الوحدانية في الأفعال: أنه ليس لغيره فعل من الأفعال.

Dan arti tunggal dalam perbuatan-perbuatan-Nya, yaitu tiada bagi yang lain suatu perbuatan dari sebagian perbuatan-perbuatan Allah.

وضدها التعدد

Lawannya yaitu sifat Ta’addud atau berbilang.

والدليل على ذلك: أنه لو كان متعدداً لم يوجد شيء من هذه المخلوقات

Dan dalil atas tunggalnya Allah Ta’ala yaitu: sesungguhnya jikalau adanya Allah merupakan sesuatu yang banyak/ berbilang, maka tidak akan dijumpai sesuatu pun dari ciptaan-ciptaan-Nya.

 

ويجب في حقه تعالى: [القدرةُ] – وهي صفة قديمة قائمة بذاته تعالى يوجد بها ويعدم

Dan wajib dalam hak Allah Ta’ala, sifat Al-qudrat/berkuasa. Yaitu suatu sifat  hak yang menetap pada Dzat Allah Ta’ala yang dengannya Allah mewujudkan dan meniadakan.  

وضدها العجز

Lawannya yaitu sifat AlAjz/lemah.

والدليل على ذلك: أنه لو كان عاجزاً لم يوجد شيء من هذه المخلوقات.

Dan dalil atas Allah Ta’ala berkuasa yaitu: sesungguhnya jikalau keadaan Allah lemah, maka tidak akan dijumpai sesuatu pun dari ciptaan-ciptaan-Nya.

 

ويجب في حقه تعالى: [ الإرادةُ ] – وهي صفة قديمة قائمة بذاته تعالى يخصص بها الممكن بالوجود أو بالعدم أو بالغنى أو بالفقر أو بالعلم أو بالجهل إلى غير ذلك

Dan wajib dalam hak Allah Ta’ala, sifat Al-Iradat/ber-kehendak. Yaitu suatu sifat  hak yang menetap pada Dzat Allah Ta’ala yang dengannya Allah menentukan hal-hal yang mungkin untuk wujud atau tiada, atau kaya atau miskin, atau mengerti atau bodoh, dan lain sebagainya.

وضدها الكراهة

Lawannya yaitu sifat AlKarohah / terpaksa.

والدليل على ذلك: أنه لو كان كارهاً لكان عاجزاً، وكونه عاجزاً محال.

Dan dalil atas Allah Ta’ala berkehendak yaitu: sesungguh-nya jikalau adanya Allah terpaksa maka tentulah Allah lemah. Dan keadaan Allah lemah itu mustahil.

 

ويجب في حقه تعالى: [العلمُ] وهي صفة قديمة قائمة بذاته تعالى يعلم بها الأشياء

Dan wajib dalam hak Allah Ta’ala, sifat Al-ilmu/tahu. Yaitu suatu sifat  hak yang , menetap pada Dzat Allah Ta’ala yang ‘ dengannya Allah mengetahui setiap perkara.

وضدها الجهل

Lawannya yaitu sifat Al-Jahl/bodoh

والدليل على ذلك: أنه لو كان جاهلاً لم يكن مريداً وهو محال.

Dan dalil atas Allah Ta’ala tahu yaitu: sesungguhnya jikalau adanya Allah bodoh, maka Allah bukanlah dzat yang berkehendak. Dan itu mustahil.

 

ويجب في حقه تعالى: الحياة وهي صفة قديمة قائمة بذاته تعالى تصحح له أن يتصف بالعلم وغيره من الصفات

Dan wajib dalam hak Allah Ta’ala, sifat Al-Hayat/hidup . Yaitu suatu sifat  hak yang menetap pada Dzat Allah Ta’ala yang : membenarkan kepada Allah atas adanya Allah bersifat dengan sifat ilmu dan sifat-sifat lainnya.

وضدها الموت

Lawannya yaitu sifat Al-Maut/ mati.

والدليل على ذلك: أنه لو كان ميتاً قادراً ولا مريداً ولا عالماً وهو محال.

Dan dalil atas Allah Ta’ala hidup yaitu: Sesungguhnya jikalau adanya Allah mati, maka Allah bukanlah merupakan dzat yang berkuasa, tidak pula yang berkehendak, tidak pula yang berpengetahuan. Dan itu mustahil.

 

ويجب في حقه تعالى: [السمعُ والبصرُ] وهما صفتان قديمتان قائمتان بذاته تعالى ينكشف بهما الموجود

Dan wajib dalam hak Allah Ta’ala, sifat As-Sama’/ mendengar (. ) dan Al-Bashor/melihat. Yaitu dua sifat  hak yang keduanya menetap pada Dzat Allah Ta’ala yang dengannya tersingkap perwujudan.

وضدهما الصمم والعمى

 Lawannya yaitu sifat As-Shomam/ tuli dan Al-Umy/buta.

والدليل على ذلك: قوله تعالى: وهو السميع البصير

Dan dalil atas Allah Ta’ala mendengar dan melihat yaitu firman Allah Ta’ala: “sesungguhnya Allah maha mendengar dan maha melihat”.

 

ويجب في حقه تعالى: [الكلام] وهو صفة قديمة قائمة بذاته تعالى وليست بحرف ولا صوت

Dan wajib dalam hak Allah Ta’ala, sifat Al-Kalam/ berfirman.Yaitu suatu sifat terdahulu yang menetap pada Dzat Allah Ta’ala. Dan kalam ini bukanlah berupa huruf dan bukan pula suara.

وضدها البكم وهو الخرس

Lawannya yaitu sifat Al-Bukm yaitu AH-hirsy/bisu.

والدليل على ذلك: قوله: وكلم الله موسى تكليما

Dan dalil atas Allah Ta’ala tahu yaitu firman Allah Ta’ala: “Allah benar-benar berfirman kepada Musa”

 

ويجب في حقه تعالى: [كونُه قادراً]

Dan wajib dalam hak Allah Ta’ala, sifat kaunuhu qadiran/adanya Allah itu dzat yang mampu/ mempunyai kuasa.

وضده كونه عاجزاً

Lawannya yaitu sifat kaunuhu ajizan/ adanya Allah yang lemah.

والدليل على ذلك: القدرة.

Dan dalil atas adanya Allah Ta’ala itu dzat yang mampu yang berkuasa yaitu dalil sifat Al-Qudrat/kuasa.

 

ويجب في حقه تعالى: [كونُه مريداً]

Dan wajib dalam hak Allah Ta’ala, sifat kaunuhu muridan atau adanya Allah itu dzat yang berkehendak.

وضده كونه كارهاً

Lawannya yaitu sifat kaunuhu karihan/adanya Allah itu dzat yang terpaksa.

والدليل على ذلك: دليل الإرادة.

Dan dalil atas adanya Allah Ta’ala itu dzat yang berkehendak yaitu dalil sifat Al-iradat/kehendak..

 

ويجب في حقه تعالى: [كونُه عالماً]

Dan wajib dalam hak Allah Ta’ala, sifat kaunuhu aliman/adanya Allah itu dzat yang mengetahui.

وضده كونه جاهلاً

Lawannya yaitu sifat kaunuhu jahilan atau adanya Allah itu dzat bodoh.

والدليل على ذلك: دليل العلم

Dan dalil atas adanya Allah Ta’ala itu dzat yang mengetahui yaitu dalil sifat Al-“ilmu/mengetahui.

 

ويجب في حقه تعالى: [كونُه حياً]

Dan wajib dalam hak Allah Ta’ala, sifat kaunuhu hayyan/adanya Allah itu dzat yang hidup.

وضده كونه ميتاً

Lawannya yaitu sifat kaunuhu mayyitan/adanya Allah itu dzat yang mati.

والدليل على ذلك: دليل الحياة.

Dan dalil atas adanya Allah Ta’ala yang hidup yaitu dalil sifat Al-hayyat (hidup).

 

ويجب في حقه تعالى: [ كونُه سميعاً وبصيراً ]

Dan wajib dalam hak Allah | Ta’ala, sifat kaunuhu samii an/adanya Allah itu dzat yang mendengar. dan bashiiran/adanya Allah itu dzat yang melihat.

وضدهما كونه أصم وكونه أعمى

Lawannya yaitu sifat kaunuhu ashoma/adanya Allah itu dzat yang tuli. dan kaunuhu a’ma/ adanya Allah itu dzat yang buta.

والدليل على ذلك: دليل السمع ودليل البصر.

Dan dalil atas adanya Allah Ta’ala itu dzat yang mendengar dan melihat yaitu dalil sifat As-sama’ dan dalil sifat Al-Bashor. (mendengar dan melihat).

 

BAB KESEMBILAN BELAS SIFAT KAUNUHU MUTAKALLIMAN

ويجب في حقه تعالى: [كونُه متكلماً]

Dan wajib dalam hak Allah Ta’ala, sifat kaunuhu mutakalliman /adanya Allah itu dzat yang berfirman.

وضده كونه أبكم

Lawannya yaitu sifat kaunuhu abkama/adanya Allah itu dzat yang bisu.

والدليل على ذلك: دليل الكلام.

Dan dalil atas adanya Allah Ta’ala itu dzat yang berfirman yaitu: dalil sifat Al-kalam (berfirman).

 

والجائز في حقه تعالى: [فعلُ كلِّ ممكنٍ أو تركُه]

Dan ja’iz/ boleh dalam hak Allah Ta’ala melakukan setiap perkara yang mungkin atau meninggalkannya.

والدليل على ذلك: أنه لو وجب عليه سبحانه وتعالى فعل شيء أو تركه لصار الجائز واجباً أو مستحيلاً وهو محال.

Dalil atas ini yaitu sesungguhnya jikalau wajib atas Allah SWT melakukan sesuatu atau meninggalkannya niscaya ja’iz tersebut menjadi wajib atau mustahil. Dan itu mustahil.

 

ويجب في حق الرسل عليهم الصلاة والسلام: [الصدقُ]

Dan wajib dalam haknya para Rasul “Alaihimush sholatu wa ssalam sifat As-Shiddig/ benar atau jujur

وضده الكذب

Dan lawannya yaitu sifat Alkidzb/ bohong.

والدليل على ذلك: أنهم لو كذبوا لكان خبر الله سبحانه وتعالى كاذباً، وهو محال.

Dan dalil atas ini yaitu sesungguhnya jikalau mereka para Rasul berbohong niscaya adanya berita Allah Swt Ta’ala suatu hal yang tidak benar/bohong. Dan itu mustahil.

 

ويجب في حقهم عليهم الصلاة والسلام: [الأمانةُ]

Dan wajib dalam hak para Rasul : Alaihi sholatu wa ssalam sifat Al-Amanah/ terpercaya.

وضدها الخيانة

Dan lawannya yaitu sifat Al-khiayanat/ berhianat.

والدليل على ذلك: أنهم لو خانوا بفعل محرم، أو مكروه لكنا مأمورين بمثل ذلك ولا يصح أن نؤمر بمحرم أو مكروه.

Dan dalil atas ini yaitu sesungguhnya jikalau mereka para Rasul berkhianat dengan berbuat yang diharamkan atau dimakruhkan niscaya kita semua itu diperintah dengan hal yang serupa. Dan tidak benar bahwa kita diperintah terhadap yang diharamkan atau dimakruhkan.

 

ويجب في حقهم عليهم الصلاة والسلام، [تبليغُ ما أُمِرُوا بتبليغه للخلق]

Dan wajib dalam hak para Rasul Alaihi sholatu wa ssalam sifat Tablig/ menyampaikan perkara yang mereka telah diperintahkan untuk menyampaikannya perkara tersebut kepada makhluk.

وضده كتمان ذلك

Dan lawannya yaitu sifat kitman/ menyembunyikan  perkara tersebut

والدليل على ذلك: أنهم لو كتموا شيئاً مما أمروا بتبليغه لكنا مأمورين بكتمان العلم، ولا يصح أن نؤمر به لأن كاتم العلم ملعون.

Dan dalil atas ini yaitu sesungguhnya jikalau mereka para Rasul menutup-nutupi suatu perkara yang telah diperintahkan terhadap mereka untuk disampaikan, niscaya adanya kita diperintah untuk menyembunyikan ilmu. Dan tidak benar kita diperintah untuk itu. Karena sesungguhnya orang yang menyembunyikan ilmu itu dilaknat.

 

ويجب في حقهم عليهم الصلاة والسلام: [الفطانةُ]

Dan wajib dalam hak para Rasul Alaihi sholatu wa ssalam sifat Alfathonah/ cerdas.

وضدها البلادة

Dan lawannya yaitu sifat Albaladah/ bodoh.

والدليل على ذلك: أنه لو انتفت عنهم الفطانة لما قدروا أن يقيموا حجة على الخصم وهو محال، لأن القرآن دل في مواضع كثيرة على إقامتهم الحجة على الخصم.

Dan dalil atas ini yaitu sesungguhnya jikalau mereka para Rasul tiada kecerdasan niscaya mereka tidak berkuasa membuat hujjah terhadap para lawan/musuh. Dan itu mustahil. Karena Al-Quran menunjukkan dalam banyak tempat atas menguatkan para Rasul terhadap hujjah kepada lawan/ musuh.

 

والجائز في حقهم عليهم الصلاة والسلام: [الأعراضُ البشريةُ التي لا تؤدي إلى نقصٍ في مراتبهم العلية ] : كالمرض ونحوه

Dan jaiz/boleh dalam hak para : Rasul Alaihi sholatu wa ssalam sifat al-A’rod al-Basyariyah/ — nampak manusiawi. yang tidak menimbulkan kekurangan pada martabat mereka yang luhur seperti sakit dan seumpamanya.

والدليل على ذلك: مشاهدتها بهم عليهم الصلاة والسلام.

Dan dalil atas ini yaitu terbuktinya sifat penampakan manusiawi pada mereka Alaihi sholatu wa ssalam.

 

يجب على الشخص أن يعرف نسبه صلى اللهُ عليه وسلم من جهة أبيه، ومن جهة أمه.

(Penutup): Wajib bagi semua Orang untuk mengetahui nasab/silsilah Nabi SAW dari pihak ayah beliau dan dari pihak ibu beliau .

أما نسبه صلى الله عليه وسلم من جهة أبيه: فهو سيدنا محمد بن عبد الله بن عبد المطلب بن هاشم ابن عبد مناف بن قصي بن كلاب بن مرة بن كعب بن لؤي بن غالب بن فهر بن مالك بن النضر بن كنانة بن خزيمة بن مدركة بن إلياس بن مضر بن نزار بن معد بن عدنان

Adapun nasab Nabi SAW dari pihak ayahnya maka beliau, baginada kita semua Muhammad SAW adalah putra Abdullah, yang putranya Abdul Mutholib, yang putranya Hasyim, yang putranya Abdu Manaf, yang putranya Qushoy , yang putranya Kilab, yang putranya Murroh, yang putranya Ka’ab, yang putranya Lu-ay, yang putranya Ghalib, yang putranya Fihr, yang putranya Malik, yang putranya Nadlir, yang putranya Kinanah, yang putranya Khuzaimah, yang putranya Mudrikah, yang putranya Ilyas, yang putranya Mudlor, yang putranya Nizar, yang putranya Mu’ad, yang putranya Adnan.

وليس فيما بعده إلى آدم – عليه الصلاة والسلام – طريق صحيح فيما ينقل.

Dan tidak ada nasab/ silsilah sesudah Adnan sampai Adam AS berdasarkan perjalanan shahih dalam penukilan.

وأما نسبه صلى الله عليه وسلم من جهة أمه فهو: سيدنا محمد بن آمنة بنت وهب بن عبد مناف بن زهرة بن كلاب، فتجتمع معه صلى الله عليه وسلم في جده كلاب.

Adapun nasab Nabi SAW dari pihak ibunya maka dia, baginda kita semua Muhammad adalah putra Aminah, yang putrinya Wahab, yang putranya Abdu Manaf, yang putranya Zuhroh, yang putranya Kilab. Maka berkumpulah Aminah beserta Nabi SAW pada eyangnya Kilab.

ومما يجب أيضاً: أن يعلم أن له حوضاً

Dan dari sebagian perkara yang 3 wajib untuk diketahui yaitu sesungguhnya Nabi memiliki Haudl/ danau.

وأنه صلى الله عليه وسلم يشفع في فصل القضاء، وهذه الشفاعة مختصة به صلى الله عليه وسلم.

Dan sesungguhnya Nabi SAW akan memberi syafaat ketika dalam fashl Al-Qodlo (penghakiman yang akan memisah manusia). Dan Syafaat ini dikhususkan kepada Nabi SAW.

ومما يجب أيضاً أن يعرفهم: الرسل المذكورة في القرآن تفصيلاً، وأما غيرهم فيجب عليه أن يعرفهم إجمالاً

Dan juga dari sebagian perkara yang wajib yaitu harus mengetahui para Rasul yang disebutkan dalam Al| Ouran secara rinci/spesifik. Adapun . selain para Rasul tersebut, maka wajib  untuk seseorang mengetahuinya secara global/keseluruhan.

وقد نظم بعضهم الأنبياء التي تجب معرفتهم تفصيلاً، فقال:

حتم على كل ذي التكليف معرفة * بأنبياء على التفصيل قد علموا

في تلك حجتنا منهم ثمانية * من بعد عشر ويبقى سبعة وهم

إدريس هود شعيب صالح وكذا * ذو الكفل آدم بالمختار قد ختموا

Dan sebagian ulama menadhomkan untuk Nabi-Nabi yang wajib mengetahuinya secara rinci. Maka mereka berkata:

Mesti kepada setiap mukallaf mengenal Nabi-Nabi secara rinci yang telah diketahui dalam hujjah kita.

Sebagian mereka ada 18 dan sisanya ada 7, Yaitu:

Idris, Hud, Syuaib, Sholih, begitu juga zulkifli, adam. Yang diakhiri oleh Al-Mukhtar Nabi Muhammad

ومما يجب اعتقاده أيضاً أن قرنه أفضل القرون، ثم القرن الذي بعده، ثم القرن الذي بعده.

Dan juga dari sebagian perkara yang wajib diyakini yaitu bahwa sesungguhnya kurun/masa Rasulullah adalah masa yang paling unggul. Kemudian kurun sesudahnya, kemudian kurun sesudahnya lagi.

وينبغي للشخص أن يعرف أولاده صلى الله عليه وسلم

Dan hendaknya seseorang mengenal anak-anak Nabi SAW.

وهم على الصحيح: سيدنا القاسم، وسيدتنا زينب، وسيدتنا رقية، وسيدتنا فاطمة، وسيدتنا أم كلثوم، وسيدنا عبد الله وهو الملقب بالطيب والطاهر، وسيدنا إبراهيم، وكلهم من سيدتنا خديجة الكبرى، إلا إبراهيم فمن مارية القبطية.

Dan mereka berdasar-kan riwayat yang shahih yaitu Syaid Al-Qasim, Syaidah zainab, Syaidah Rugayah, Syaidah Fatimah, Syaidah Ummi kulsum, Syaid Abdullah yang dijuluki At-Thoyyib dan At-Thohir, Syaid Ibrahim. Dan mereka semua dilahirkan dari Syaidah Khodijah Al-Kubra Al Ibrahim. Dan yang dilahirkan dari Mariah yaitu Al-Qibthiyah.

وهذا آخر ما يسره الله من فضله وكرمه

Inilah akhir dari sesuatu yang telah Allah mudahkan karena keutamaan-Nya dan kemuliaan-Nya.

والحمد لله رب العالمين، وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم.

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpah pada Baginda kita Muhammad, dan kepada keluarganya, dan para Sahabatnya