Kitab Nadzom Alala Dan Terjemah [PDF]

 اَلاَ لاَتَنَالُ الْعِلْمَ اِلاَّ بِســــِتَّةٍ ۞ سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ
Ingat, kalian tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara, akau akan memberi tahumu tentang kumpulanay denga penjelasan

 ذُكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍ وَبُلْغَةٍ ۞ وَاِرْشَادُ اُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ 
yaitu cerdas, semangat, sabar, biaya, petunjuk ustadz dan lama waktunya.

 عَنِ الْـمَرْءِ لاَ تَسْأَلْ وَسَلْ عَنْ قَرِيْنِهِ ۞ فَإِنَّ القَرِيْنَ بِالْـمُقَـارِنِ يَقْتَـــدِيْ
Jangan bertanya tentang seseorang, tapi tanyalah tentang temannya, karena sesungguhnya teman akan mengikuti temannya.

فَاِنْ كَانَ ذَا شَرٍّ فَجَنِّبْـهُ سُــرْعَةً ۞ فَاِنْ كَانَ ذَاخَيْرٍ فَقَارِنْهُ تَهْتَـدِيْ
bila temannya memiliki kejelekan maka jauhilah secepatnya, dan bila temannya memiliki kebaikan maka temanilah dia, maka kamu akan mendapatkan petunjuk.

 تَعَـلَّمْ فَاِنَّ اْلعِلْمَ زَيْنٌ لِأَهْلِهِ ۞ وَفَضْلٌ وَعِنْوَانٌ لِكُلِّ الْمَحَامِدِ 
Belajarlah, karena sesungguhnay ilmu adalah perhisan bagi pemiliknya, dan keutamaan serta tanda bagi setiap hal yang terpuji

 وَكُنْ مُسْتَفِيْدًا كُلَّ يَوْمٍ زِيـَـادَةً  ۞ مِنَ الْعِلْمِ، وَاسْبحْ فِىْ بُحُوْرِ الْفَوَائِدِ 
jadilah orang yang setiap hari mengambil tambahan faedah dari ilmu, dan berenaglah di lautan faedah.

 تَفَقَّـهْ فَاِنَّ اْلفِقْــــهَ اَفْضَلٌ قَائِـدِ ۞ اِلَى الْبِّرِوَالتَّقْوَى وَاَعْدَلُ قَاصِدِ
Pelajarilah fiqih karena fiqih adalah sebaik-baik penuntun menuju kebaikan dan ketakwaan, dan paling lurusnya sesuatu yang lurus.

 هُوَاْلعِلْمُ اْلهَادِىْ اِلَى سُنَنِ الْهُــدَى ۞ هُوَالْحِصْنُ يُنْجِىْ مِنْ جَمِيْعِ الشَّدَائِدِ
fiqih adalah ilmu yang menunjukkan jalan hidayah, fiqih adalah benteng yang menyelamatkan dari segala perkaya yang berat.

 فَـــاِنَّ فَقِيْهًــا وَاحِـــدًامُتَوَرِّعًـا ۞ اَشَدُّعَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ اَلْفِ عَابِدِ
karena sesungguhnya satu ahli fiqih yang meniggalkan dunia, itu lebih berat terhadap syetan dari pada seribu ahli ibadah

 فَسَــادٌ كَبِيْرٌ عَــــالِمٌ مُـتَهَتِّــــكٌ ۞ وَ اَكْبَرُ مِنْهُ جَاهِلٌ مُتَنَسِّكُ
Suatu kerusakan yang besar adalah orang alim yang merusak, tapi lebih besar dari itu adalah orang bodoh yang beribadah.

 هُمَا فِتْنَةٌ فِي الْعَالَمِيْنَ عَظِيْمَةٌ ۞ لِمَنْ بِهِمَا فِيْ دِيْنِــــــهِ يَتَمَسَّكُ 
Keduanya itu fitnah yang besar didalam alam semesta, bagi seorang yang dalam agamanya mengikuti keduanya.

تَمَنَّيْتَ اَنْ تُمْسِىَ فَقِيْهًا مُنَاظِرًا ۞ بِغَيْرِ عِنَــــاءٍ وَالْجُنُـــوْنُ فُـنُوْنُ
Kamu berharap menjadi ahli fiqih yang pandai berdiskusi dengan tanpa usaha, dan gila itu bermacam-macam.

 وَلَيْسَ اكْتِسَابُ الْمَالِ دُوْنَ مَشَقَّةٍ ۞ تَحَمَّلُـهَــا فَالْعِـلْمُ كَيْفَ يَكُوْنُ 
Tidak ada mencari harta itu tanpa keberatan yang kau rasakan, lalu apalagi ilmu ?

 اِذَا تَـمَّ عَقْلُ الْمَرْءِ قَلَّ كَلاَمُهُ ۞ وَاَيْقِنْ بِحُمْقِ الْمَرْءِ اِنْ كَانَ مُكْثِرًا 
Bila sempurna akal seseorang maka sedikit bicaranya, dan yakinlah akan bodohnya seorang jika ia itu memperbanyak (bicara).

 يَمُوْتُ الفَتَى مِنْ عَثْرَةٍ مِنْ لِّسَـانِهِ ۞ وَلَيسَ يَمُوتُ الْمَرْءِ مِنْ عَثْرَةِ الرِّجْلِ
Pemuda bisa mati sebab tergelincir lisannya, tapi tidak mati karena tergelincir kakinya

 فَعَثْرَتُهُ مِنْ فِيْــــهِ تَرْمِىْ بِرَأْسِـهِ ۞ وَعَثْرَتُهُ بِالرِّجْلِ تَبْرَى عَلَى الْمَهْلِ 
tergelincirnya dari mulutnya itu bisa melemparkan kepalanya, tapi tergelincirnya kaki itu sembuh sebentar kemudian

 أَخُو الْعِلْمِ حَيُّ خَالِدٌ بَعْدَ مَوْتِهِ ۞ وَأَوْصَـالُهُ تَحْتَ التُّرَابِ رَمِيْـــــمُ
Saudaranya ilmu itu masih hidup setelah matinya, walaupun tulang-tulangnya telah hancur di bawah bumi,

 وَذُوالْجَهْلِ مَيْتٌ وَهُوَ يَمْشِى عَلَى الثَّرَى ۞ يُــظَنُّ مِنَ اْلاَحْيَـــاءِ وَهُوَ عَدِيْــمُ
orang yang mempunayi kebodohna itu mati, walaupun masih berjalan di atas bumi, dia menganggap bahwa dirinya hidup padahal sebenarnya dia telah tiada.

 لِكُلٍّ اِلَى شَأْوِ الْعُلَى حَرَكَاتُ ۞ وَلَكِنْ عَزِيْزٌ فِى الرِّجَالِ ثُبَاتُ 
Setiap orang pemiliki pergerakan untuk derajat yang luhur, tapi sedikit orang-orang besar yang tabah.

 اِذَا كُنْتَ فِىْ قَوْمٍ فَصَاحِبْ خِيَـارَهُمْ ۞ وَلاَ تُصْحَبِ اْلاَرْدَى فَتُرْدَى مَعَ الرَّدِىْ
Bila kamu di masyarakat, maka bergaullah dengan sebaik-baik mereka, dan jangan bergaul dengan yang terburuk, maka kamu akan buruk bersama orang buruk.

 أُقَـدِّمُ أُسْتَــاذِىْ عَلَى نَفْسِ وَالِدِىْ ۞ وَاِنْ نَالَنِىْ مِنَ وَالِدِى الْفَضْلَ وَالشَّرَفَ 
Aku dahulukan guruku dari pada orang tua kandungku, meskipun aku mendapatkan keutamaan dan kemulyaan dari orang tuaku

 فَذَاكَ مُرَبِّ الرُّوْحِ وَالرُّوْحُ جَــــوْهَرُ ۞ وَهَذَا مُرَبِّ الْجِسْمِ وَالْجِسْمُ كَالصَّدَفْ
Guruku adalah pembimbing jiwa, dan jiwa itu bagaikan mutiara, sedangkan orang tuaku adalah pembimbing badan, dan badan bagaikan kerang.

 رَأَيْتُ اَحَقَّ الْحَقِّ حَقَّ الْمُعَلِّمِ ۞ وَأَوْجَبَهُ حِفْظًا عَلَى كُلِّ مُسْلِم
Saya melihat lebih berhaknya hak adalah hak dari guru, dan lebih wajib dilaksanakan atas setiap orang islam,

 لَقَدْ حَقَّ اَنْ يُّهْدَى اِلَيهِ كَرَامَـةً ۞ لِتَعْلِيْمِ حَرْفِ وَاحِدٍ اَلْفُ دِرْهَمٍ 
sungguh benar-benar berhak diberikan seribu dirham kepada guru untuk kemuliaan karena mengajar satu huruf

 اَرَى لَكَ نَفْسًا تَشْتَهِىَ اَنْ تُعِزَّهَا ۞ فَلَسْتَ تَنَــالُ الْعِزَّ حَتَّى تُذِلَّهــــاَ 
Saya melihat nafsu kamu yang ingin engkau muliakan, padahal kamu tidak akan mendapat kemuliaan sampai kamu menghinakan nafsumu.

 ﺇذَا سَاءَ فِعْلُ الْمَرْءِ سَاءَ ظُنُوْنُهُ ۞ وَصَـدَّقَ مَا يَعْتَـادُهُ مِنْ تَوَهُّمِ
Bila perbuatan seseorang buruk, maka buruk prasangkanya, dan prasanka yang ia biasakan itu membenarkan.

فَمَا النَّاسُ اِلاَّ وَاحـِدٌ مِنْ ثَلاَثَةٍ ۞ شَرِيْفٌ وَمَشْرُوْفٌ وَمِثْلٌ مُقَاوِمُ
Manusia hanya salah satu dari tiga, yaitu orang yang mulia, rendah dan sepadan.

 فَاَمَّا الَّذِىْ فَوْقِىْ فَأَعْرِفُ قَــدْرَهُ ۞ وَاَتْبَــعُ فِيْهِ الْحَــقَّ وَالْحَــقُّ لاَزِمُ
orang yang di atasku maka aku tahu derajatnya, dan saya harus mengikuti sesutau yang haq darinya,

 فَاَمَّا الَّذِىْ مِثْلِى فَاِنْ زَلَّ اَوْهَفَـــا ۞ تَفَضَّـلْتُ اِنَّ الْفَضْـلَ بِالْفَخْرِحَــــاكِمُ
adapun orang yang sepertiku, bila terpeleset atau salah maka saya menjadi utama, sesungguhnya keutamaan sebab kemuliaan itu (adil seperti) hakim

فَاَمَّا الَّذِىْ دُوْنِىْ فَاَحْلَمُ دَائِبًـا ۞ أَصُوْنُ بِهِ عِرْضِى وَاِنْ لاَمَ لاَئِمُ 
  Adapun orang yang dibawahku maka aku membiasakan sabar, aku jaga kehormatanku, walaupun orang yang mencela itu mencela.

 دَعِ الْمَرْءَ لاَتُجْزِ عَلَى سُوْءِ فِعْلِهِ ۞ سَيَكْفِيْهِ مَا فِيْــــهِ وَمَا هُوَ فَاعِلُهُ 
Tinggalkan seseorang, jangan engkau balas perbuatan jahatnya, akan membalas dia sesuatu yang di dalam dia, dan apa yang ia kerjakan

 أَلَيْسَتْ مِنَ الْخُسْرَانِ اَنَّ لَيَالِيَا ۞ تَمُرُّ بِلاَ نَفْعٍ وَتُحْسَبُ مِنْ عُمْرِىْ 
Bukankah termasuk kerugian bila malam-malam berlalu tanpa kemanfaatan, dan kau kira itu termasuk umur.

تَعَـــلَّمْ فَلَيْسَ الْمَرْءُ يوْلَدُ عَالِمًــــا ۞ وَلَيْسَ أَخُوْ عِلْمٍ كَمَنْ هُوَ جَاهِلُ
Belajarlah! karena manusia tidak dilahirkan dalam keadaan berilmu, dan saudaranya ilmu tidak seperti orang bodoh

 تَغَرَّبْ عَنِ اْلاَوْطَانِ فِى طَلَبِ الْعُلىَ ۞ وَسَـافِرْ فَفِى اْلاَسْفَارِ خَمْسُ فَوَائِـدِ
Mengembaralah dari tanah ari untuk mencari keutamaan, dan pergilah karena dalam bepergian ada lima faedah,

 تَفَــرُّجُ هَــمٍّ وَاكْتِسَـابِ مَعِيْشَــةٍ ۞ وَعِلـــمٌ وَآدَابٌ وَ صُحْبَــةُ مَــاجِدِ
Hilangnya kesusahan, mencari bekal hidup, ilmu, tatakrama dan teman yang mulia.

 وَاِنْ قِيْـلَ فِى اْلاَسْفَـارِ ذُلٌّ وَغُرْبَــهٌ ۞ وَ قَطْـعُ فَيَـافٍ وَ ارْتِكَابُ شَـــدَائِدَ 
meskipun dlkatakan: dalam bepergian ada hina, sendiri, menembus belantara dan melakukan kesulitan.

 فَمَوْتُ الْفَتَى خَيْرٌ لَهُ مِنْ حَيَاتِهِ ۞ بِدَارِ هَوَانٍ بَيْنَ وَاشٍ وَحَاسِدٍ 
Kematian pemuda lebih baik dari pada hidupnya di daerah kehinaan di antara pengadu domba dan pedengki.